Anda di halaman 1dari 4

Project Analisis Numerik.

Kamis 6 juli 2017

Solusi Persamaan Laplace Dua Dimensi


Untuk Metode Numerik
Rian Affandi
Program Studi Fisika Fakultas MIPA Universitas Mataram
fandi.alfa.edision@gmail.com
6 Juli 2017

Abstrak
Telah dilakukan analisis persamaan diffrensial parsial terhadap potensial listrik menggunakan metode laplace
dan metode numerik. Persamaan lapalce merupakan salah satu bentuk persamaan diffrensial parsial yang
salah satu kegunaannya adalah untuk menganalisis pergerakan muatan listrik dalam konduktor. Pendekatan
persamaan laplace dapat dilakukan menggunakan metode numerik untuk mempermudah dalam melakukan
perhitungan secara matematis.Dengan menerapkan metode SOR dalam iterasi, maka perhitungan dapat
dilakukan lebih cepat, sedemikian hingga diperoleh bahwa potensial listrik di tengah plat konduktor berkisar
pada nilai 10,68 volt hingga 9.95 volt.
Kata kunci : persamaan lapalce, potensial listrik, metode numerik.

I. PENDAHULUAN Nilai potensial yang didapatkan secara


Numerik selanjutnya akan dibandingkan
ersamaan laplace umumnya sangat

P berguna dalam menentukan potensial


listrik dalam sebuah konduktor,
namun terkadang bentuk diffrensial
dengan nilai nya secara diffrensial untuk
menguji keakuratan data yang didapatkan.
II. METODE PERHITUNGAN
matematisnya sukar untuk didekati,
sehingga setiap nilainya pun terkadang Dalam menghitung nilai potensial secara
memberikan gatat (error) yang besar. Untuk diffrensial, maka dapat kita gunakan
menghindari permasalahan tersebut maka persamaan :
jenis persamaan diffrensial laplace dapat � �
didekati dengan perhitungan secara ∇ �= + =
numerik, sehingga lebih mudah untuk (1)
dihitung. Dalam kahsus kali ini, kami akan Bentuk persamaan tersebut kemudian kita
menghitung nilai potensial listrik di tengah ubah kedalam bentuk numeriknya, dengan
konduktor berarus, dengan tegangan menggambarkan titik-titik interpretasi.
sebesar 10 volt di setiap sisi ujung
konduktor seperti tampak pada gambar 1.1
berikut.

Gambar 1.1 : Illustrasi konduktor berarus listrik Gambar 2.1 : titik-titik interpretasi turunan numerik

1
Project Analisis Numerik. Kamis 6 juli 2017

Berdasarkan penggambaran 6.2, maka menjadi bentuk persamaan iterasi yang baru
persamaan 1 dapat dituliskan kembali seperti berikut:
secara numerik melalui langkah berikut :
� , =� , + � , (8)
Untuk nilai �/ = Vx dapat kita peroleh
melalui metode turunan maju yaitu dengan � , adalah suku sisa (residual) yang
mempunyai bentuk persamaan :
� + , − � ,
∆ � + , +� − , +� , + +� , − − 4� ,
(2)
4
Dimana nilai �/ = Vx dengan metode (9)
turunan mundur diberikan oleh persamaan: Dan merupakan parameter konvergensi
� − � yang nilainya berkisar pada rentang ≤ <
, − ,
(3) 2 yang persamaanya adalah:

Kemudian dengan melakukan oprasi 4
pengurangan pada persamaan 2 dan 3 dan � �
+ √4 − [cos − + cos ]
membagina dengan jarak (∆x = 0,5 cm) −
maka dapat kita tuliskan persamaan untuk
(10)
turunan kedua dari ²�/ ² = Vxx adalah(4)
:
Dalam khasus ini untuk mempermudah
� + , − � , +� − , perhitungan, maka kita berikan = 1.
∆ Untuk menguji persamaan 8 maka dilakukan
Berdasarkan persamaan 4 maka nilai untuk perhitungan menggunakan Ms.excel dengan
²�/ ² = Vyy dengan ∆y = ∆x = 0,1 cm memberikan iterasi sebanyak 18 titik
dapat kita tuliskan dalam persamaan : interpretasi sesuai dengan skema berikut :
� , + − � , +� , −
∆ (5)
Jika kita substitusikan persamaan 4 dan 5
kedalam persamaan 1 maka kita dapatkan
bentuk ∇²V dalam bentuk numeriknya :

Vxx + Vyy = 0 (6)

Dengan mengoprasikan setiap elemen pada


persamaan 6 maka diperoleh solusi
persamaan laplace (Vij) untuk metode
numeriknya adalah :
Gambar 2.2 : Illustrasi Solusi Persamaan Laplace
Dalam Numerik
� , + +� , − +� − , +� + ,
4 III. HASIL DAN PEMBAHASAN
(7)
Berdasarkan illustrasi pada gambar 2.2
Untuk mempercepat konvergensi menuju maka nilai dari potensial listrik untuk setiap
nol digunakan metode relaksasi berlebih pergeseran x dan y menuju ke titik tengah
yang lebih dikenal sebagai metode SOR plat konduktor dapat ditampilkan dalam
(Successive Over Relaxation), sehingga tabel berikut :
bentuk persamaan 7 dapat ditulis ulang

2
Project Analisis Numerik. Kamis 6 juli 2017

Gambar 3.1 : Niliai Potensial listrik dalam


konduktor

Dengan algoritma untuk nilai V(i,j) pada


Gambar 3.3 : Tampak atas grafik potensial pada
kolom C4 dapat kita tuliskan sebagai =
plat konduktor
C4+((B4+D4+C3+C5-4*C4)/4) , dengan
syarat batas B3 , J3, B11, dan J11 diberikan Dengan menggunakan bantuan gnuplot,
10 volt dan V(i,j) dari i = 2 hingga i =8 maka gambar 3.2 dan gambar 3.3 dapat
adalah 0 volt, sedangkan untuk V(i,j) dari j = digabungkan dalam satu grafik menjadi :
2 hingga j =8 diberikan 20 volt, seperti
tampak pada gambar 3.1.

Dengan menggunakan bantuan excel maka


grafiknya dapat kita tampilkan sebagai :

Gambar 3.4 : Grafik tegangan listrik pada plat


konduktor dengan gnuplot

Berdasarkan Grafik tersebut, tampak bahwa


potensial listrik cukup tinggi berada di
sekitar sisi plat konduktor, sedangkan pada
bagian pusat plat, potensial atau tegangan
listriknya cukup rendah.
Gambar 3.2 : Grafik potensial (tegangan listrik) IV. PENUTUP
pada plat konduktor
a. Kesimpulan
Untuk pencitraan grafik dalam dua i. Dengan menggunakan persamaan
dimensi dilihat dari bagian atas maka laplace secara numerik, maka diperoleh
dapat ditampilkan sebagai : nila potensial di pusat plat sebesar 9,995
volt, dengan syarat awal nilai tegangan
di setiap sudut plat konduktor sebesar
10 volt.

3
Project Analisis Numerik. Kamis 6 juli 2017

ii. Untuk mempercepat iterasi dalam


perhitungan maka digunakan metode
SOR (Successive Over Relaxation).
b. Saran
Cobalah untuk menggunakan lebih dari
satu aplikasi dalam pembuatan grafik,
guna mengetahui serta membandingkan
keakuratan data yang diperoleh. Dalam
hal ini cobalah gunakan sofware standar
seperti matlab atau oktav.

REFERENSI
Mathews,Jhon. 2000. Numerical Methods
For Mathematic Science and Engginer. New
York : Mc Grow Hill.

Anda mungkin juga menyukai