VARIABEL
Di susun oleh,
Lisna Pitriyani
XII MIPA 2
2024
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah matematika wajib yang berjudul “ Pertidaksamaan rasional dan irasional satu variabel “
telah di baca dan di setujui oleh.
Mengetahui
Wakasek kurikulum,
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pertidaksamaan rasional dan irasional
satu variabel”.
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pertidaksamaan rasional
2. Untuk mengetahui apa itu pertidaksamaan irrasional
1
BAB II
PEMBAHASAN
𝑔(𝑥)
2
d. Tentukan tanda-tanda pada setiap interval (positif atau negatif) dengan
cara mengambil suatu nilai uji yang berada pada interval tersebut.
e. Setelah mendapatkan tanda-tanda interval kita dapat menentukan
interval yang memenuhi pertidaksamaan tersebut. Untuk
pertidaksamaan kurang dari (<) dan kurang dari sama dengan (≤)
ambil interval daerah negati (-), sebaliknya untuk pertidaksamaan lebih
dari (>) dan lebih dari sma dengan (≥) ambil interval daerah positif
(+).
f. Terakhir, bila diminta tulislah himpunan penyelesaiannya.
,
Cara menyelesaikan :
i. Jadikan ruas kanan = 0
ii. Ubah tanda koefisien 𝑥 pada pembilang dan penyebut menjadi
bertanda sama (keduanya positif atau negatif)
iii. Carilah nilai- nilai 0 pembilang maupun penyebut.
iv. Lihat tanda ketidaksamaannya Contoh:
Nilai nol:
Pembilang: 𝑥 − 4 = 0 → 𝑥 = 4 (nilai terbesar)
Penyebut : 3𝑥 − 6 = 0 → 𝑥 = −2 (nilai terkecil)
+ - +
-2 4
3
Tanda ketidaksamaan maka penyelesaiannya adalah atau
ditulis sebagai interval (-
atau
Dengan a,b,c,p,q dan n merupakan konstanta. Tanda
ketidaksamaan dapat juga berbentuk .
Cara menyelesaikan :
i. Jadikan ruas kanan = 0
ii. Ubah tanda koefisien pada bentuk kuadrat dan koefisien
pada bentuk linear menjadi bertanda sama (keduanya positif atau
negatif)
iii. Carilah nilai- nilai 0 pembilang maupun penyebut.pembilang
maupun penyebut yang bertanda kuadrat difaktorkan terlebih
dahulu
iv. Buat garis bilangan untuk menentukan interval atau batas
penyelesaian.
Contoh:
4
Nilai nol:
Pembilang:
Pertidaksamaan menjadi
- + - +
-3 -2 2
Pembilang:
+ - + +
-3 1 5
5
2.2 Pertidaksamaan Irrasional
Pertidaksamaan Irrasional adalah pertidaksamaan (dilambangkan
dengan tanda > < ≥ ≤) yang memiliki variabel x di dalam tanda akar.
Bentuk Umum
Metode Penyelesaian
1.
2.
(𝑥 + 2√2)(𝑥 − 2√2) ≤ 0
………… (1)
kedua ruas dikuadratkan
8 − 𝑥2 > 𝑥2
8 − 𝑥 2 − 𝑥2 > 0
2𝑥2 − 8 < 0
𝑥2 − 4 < 0 → (𝑥 + 2)(𝑥 − 2)
−2 < 𝑥 < 2 …………………… (2)
Irisan 1 dan 2 diperoleh :
−2√2 -2 2 2√2
Penyelesaiannya adalah−2 < 𝑥 < 2 dapat ditulis sebagai interval -(2, 2).
BAB III
A. KESIMPULAN
7
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah Pertidaksamaan
rasional merupakan pertidaksamaan linear, kuadratik, ataupun polinomial
berbentuk hasil bagi. Penyebut pada suatu pertidaksamaan rasional harus memuat
variabel (misal x). Di sini pembilang juga bisa berupa fungsi konstanta bukan 0.
Sedangkan Pertidaksamaan Irasional adalah pertidaksamaan (dilambangkan
dengan tanda > < ≥ ≤) yang memiliki variabel x di dalam tanda akar.
B. SARAN
8
DAFTAR PUSTAKA
9
DAFTAR ISI
KATAP ENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.......................................................................................................1
Tujuan....................................................................................................................1
Ruang Lingkup........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Peluang
kejadian........................................................................................2
A. Peluang Kejadian
Sederhana..................................................................................
.......5
B. Peluang Kejadian
majemuk...................................................................................
........8
C. Peluang Kejadian
Bersyarat...................................................................................
........9
D. Rangkuman...............................................................................
...................................10
10
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan........................................................................................
..........................11
B. Saran...................................................................................................
.........................11
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................................................
...12
11