Anda di halaman 1dari 21

MANAJEMEN STRATEGI OPERASI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK.

1.. PROFIL PERUSAHAAN

PROFIL Telkom indonesia adalah penyelenggara layanan telekomunikasi dan informasi tertua di
Indonesia (dibangun sejak kolonial Belanda 1842). Hingga saat ini, Telkom merupakan satu-satunya
perusahaan Telekomunikasi yang dikelola secara langsung oleh Negara (BUMN). 45% 55%
Kepemilikan Saham Publik Pemerintah . Kegiatan Usaha Utama Merencanakan, membangun,
menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan
memelihara jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kegiatan Usaha Lainnya Menyediakan
layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi dan
informatika. Anak Perusahaan PT Telkom Indonesia PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) PT
Multimedia Nusantara (Metra) PT Telekomunikasi Indonesia International (TII/Telin) PT PINS
Indonesia (PINS/Pramindo) PT Infomedia Nusantara (Infomedia). Anak Perusahaan PT Telkom
Indonesia PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel/Dayamitra) PT Indonusa Telemedia (TelkomVision)
PT Graha Sarana Duta (TelkomProperty/GSD) PT Napsindo Primatel Internasional (Napsindo).
Telkom Grup

2. ANALISIS VISI DAN MISI PERUSAHAAN

PERUSAHAAN 2012 2013 2014 2015 2016 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk Menjadi
Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Tel ecommunication, Information, Media,
Edutainment dan Services (“TIM ES”) di kawasan regional. Menjadi Perusahaan yang unggul dalam
penyelenggaraan Tel ecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services (“TIM ES”) di
kawasan regional. Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Tel ecommunication,
Information, Media, Edutainment dan Services (“TIM ES”) di kawasan regional. Be the king of digital
in the region Be the king of digital in the region VISI PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk. Analisis
Visi VISI : Be the king of digital in the region Analisis: Visi Telkom yaitu dengan menjadi raja layanan
telekomunikasi dan digital di wilayah baik di udara, darat, dan laut. Hal ini telah sesuai dengan
kenyataannya. Dengan melihat jaringan Telkom yang menyeluruh di Indonesia dari Sabang sampai
Merauke dengan kualitas yang baik serta perkembangan Telkom yang terus melakukan ekspansi ke
berbagai wilayah nasional dan menjadi perusahaan telekomunikasi paling bernilai di Asia Tenggara.
PERUSAHAAN 2012 2013 2014 2015 2016 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Menjadi Perusahaan
yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommu nication, Information, Media, Edutainment dan Ser
vices (“TIMES”) di kawasan regional. Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan
Telecommunic ation, Information, Media, Edutainment dan Servic es (“TIMES”) di kawasan regional.
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunic ation, Information, Media,
Edutainment dan Servic es (“TIMES”) di kawasan regional. Be the king of digital in the region Be the
king of digital in the region PT EXELCOMINDO PRATAMA Menjadi juara selular di indonesia Menjadi
juara selular di indonesia Menjadi yang terdepan dalam memberikan pengalaman menggunakan
mobile internet yang mudah dengan harga yang lebih murah untuk masyarakat indonesia dimana
brand xl memiliki daya tarik yang kuat untuk anak muda Menjadi penyedia provider terbaik di
indonesia pada tahun 2020 Menjadi penyedia provider terbaik di indonesia pada tahun 2020 PT
INDOSAT Menjadi pilihan utama pelanggan untuk seluruh kebutuhan informasi dan komunikasi.
Menjadi pilihan utama pelanggan untuk seluruh kebutuhan informasi dan komunikasi. Menjadi
pilihan utama pelanggan untuk seluruh kebutuhan informasi dan komunikasi. Menjadi Perusahaan
Telekomunikasi Digital Terdepan di Indonesia Menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terdepan
di Indonesia

TAHUN 2016 VISI GRAPHIC DIRECTIONAL FOCUSED menggambarkanjenis perusahaan yang ingin
diciptakan olehmanajemen dan hendak dicapai oleh perusahaan berpandangankedepan:
memberikan gambaran stratejik,manajemen, produk,pasar,pelanggan serta perubahan teknologi
yang akan menolong perusahaan di masa depan spesifik hingga mampu memberikan panduan bagi
manajerdalam membuat keputusan dan menggunakan sumber daya PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Be the king of digital in the region - v - PT EXELCOMINDO PRATAMA Menjadi penyedia
provider terbaik di indonesia pada tahun 2020 v v v PT INDOSAT Menjadi Perusahaan
Telekomunikasi Digital Terdepan di Indonesia v v v % 66,67% 100% 66,67%

TAHUN 2016 VISI FLEXIBLE FEASIBLE DESIRABLE EASY TO COMMUNICATE % tidak dibuat
untukberlaku pada segala waktu tetapidapat disesuaikan seiring perubahan pasar, teknologi dan
pelanggan dimasadepan dapat dicapaioleh perusahaan pada waktunya dan mudah
dilaksanakan(misal: cakupan geografis nasional) memberikan tantangan untuk pencapaian jangka
panjang perusahaan(misal: cakupan regionalatau daerah) mudah dipahamiyaitu terdiri dari 15suku
kata PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Be the king of digital in the region v v v v 100% PT
EXELCOMINDO PRATAMA Menjadi penyedia provider terbaik di indonesia pada tahun 2020 v v v V
100% PT INDOSAT Menjadi Perusahaan Telekomunikasi Digital Terdepan di Indonesia v v v - 85,71%
100% 100% 100% 66,67%.

ELEMEN VISI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk VISI : Be the king of digital in the region •
GRAPHIC PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk menggambarkan jenis perusahaan komunikasi
terbaik yang ingin dicapai dengan jelas. • DIRECTIONAL PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk
memberikan kejelasan tentang inovasi, merek yang kuat dan manajemen yang prima yang menolong
perusahaan di masa depan • FOCUSED PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk memberikan inovasi
seiring perubahan pasar,teknologi dan pelanggan di masa depan. • FLEXIBLE PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk tidak dibuat untuk berlaku pada segala waktu tetapi dapat disesuaikan dengan
didukung inovasi seiring perubahan pasar, teknologi dan pelanggan dimasa depan. • FEASIBLE
Tujuan untuk menjadi perusahaan komunikasi di wilayah sudah dicapai oleh PT TELEKOMUNIKASI
INDONESIA Tbk sebagai market leader dalam industri telekomunikasi di wilayah Indonesia serta
wilayah Asia Tenggara. • DESIRABLE PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA memberikan tantangan untuk
pencapaian jangka panjang sebagai perusahaan komunikasi • EASY TOCOMMUNICATE PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk memiliki pernyataan visi yang sederhana untuk dipahami serta
mudah diingat. PERUSAHAAN 2012 2013 2014 2015 2016 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk ●
To provide TIMES services with excellent quality at competitive price. ● To be the role model as the
best managed Indonesian corporation. ● To provide “more for less” TIMES services. ● To be the role
model as the best managed corporation in Indonesia. ● To provide "more for less" service with
respect to TIMES. ● Being exemplary of best corporate management in Indonesia. Lead Indonesian
Digital Innovation and Globalization. Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization. MISI PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA. Tbk

Misi Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization. Analisis : Untuk memperkokoh leading
position Telkom di industri selular Indonesia, Telkom memiliki inisiatif untuk terus mengoptimalkan
bisnis mobile care dan mengakselerasi bisnis mobile digital. Optimilisasi bisnis mobile care dilakukan
melalui pengembangan jaringan mobile broadband untuk meningkatkan kapabilitas, coverage,
kapasitas dan kualitas layanan. Sedangkan untuk akselerasi bisnis mobile digital, Telkom melakukan
inovasi layanan digital, seperti digital lifestyle, mobile payment, mobile advertising, M2M-IoT dan big
data analytic. PT. Telkom melakukan pengembangan dan perluasan bisnis diluar Indonesia untuk
memperkuat usaha, memperluas pasar, dan membangun kompetensi sumber daya manusia yang
berkelas dunia.

PERUSAHAAN 2012 2013 2014 2015 2016 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA ● To provide TIMES
services with excellent quality at competitive price. ● To be the role model as the best managed
Indonesian corporation. ● To provide TIMES services with excellent quality at competitive price. ● To
be the role model as the best managed Indonesian corporation. ● To provide TIMES services with
excellent quality at competitive price. ● To be the role model as the best managed Indonesian
corporation. Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization. Lead Indonesian Digital
Innovation and Globalization. PT EXELCOMINDO PRATAMA Memuaskan pelanggan, pemegang
saham, dan karyawan Memuaskan pelanggan, pemegang saham, dan karyawan Memuaskan
pelanggan, pemegang saham, dan karyawan Memberikan yang terbaik bagi pelanggan, baik dalam
hal produk, layanan, teknologi dan value for money Misi Membuat hidup yang lebih bermakna bagi
masyarakat Indonesia melalui kemudahan koneksi digital PT INDOSAT  Menyediakan dan
mengembangkan produk, layanan, dan solusi inovatif dan bermutu tinggi yang menawarkan nilai
terbaik bagi pelanggan kami.  Meningkatkan secara terus menerus nilai pemegang saham. 
Mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi pemangku kepentingan kami.  Menyediakan
dan mengembangkan produk, layanan, dan solusi inovatif dan bermutu tinggi yang menawarkan nilai
terbaik bagi pelanggan kami.  Meningkatkan secara terus menerus nilai pemegang saham. 
Mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi pemangku kepentingan kami.  Menyediakan
dan mengembangkan produk, layanan, dan solusi inovatif dan bermutu tinggi yang menawarkan nilai
terbaik bagi pelanggan kami.  Meningkatkan secara terus menerus nilai pemegang saham. 
Mewujudkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi pemangku kepentingan kami.  Layanan dan
Produk Yang Membebaskan  Jaringan Data yang Unggul  Memperlakukan Pelanggan Sebagai
Sahabat  Transformasi Digital  Layanan dan Produk yang Memberikan Keleluasaan  Jaringan Data
yang Kuat  Memperlakukan Pelanggan

DIMENSI PERUSAHAAN MISI 2016 PELANGGAN PRODUK/JASA PASAR TEKNOLOGI FOKUS PADA
KELANGSUNGAN HIDUP,PERTUMBU HAN DAN PROFITABILITAS PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization - v v v - 60% PT EXELCOMINDO PRATAMA Misi
Membuat hidup yang lebih bermakna bagi masyarakat Indonesia melalui kemudahan koneksi digital
v v v v V 100% PT INDOSAT  Layanan dan Produk yang Memberikan Keleluasaan  Jaringan Data
yang Kuat  Memperlakukan Pelanggan v v - v V 80% 66,66% 100% 66,66% 100% 66,66%

DIMENSI PERUSAHAAN MISI2016 FILOSOFI KONSEPDIRI FOKUS CITRA PUBLIK FOKUS KARYAWAN %
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization v v - - 50% PT
EXELCOMINDO PRATAMA Misi Membuat hidup yang lebih bermakna bagi masyarakat Indonesia
melalui kemudahan koneksi digital v v v - 75% PT INDOSAT  Layanan dan Produk yang Memberikan
Keleluasaan  Jaringan Data yang Kuat  Memperlakukan Pelanggan - v v - 50% 66,66% 100% 66,66%
0%
ELEMEN MISI PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Misi : Lead Indonesian Digital Innovation and
Globalization • FOLOSOFI PT Telekomunikasi Indonesia memiliki filosofi untuk memimpin industry
Indonesia dalam era digital • KONSEP DIRI PT Telekomunikasi Indonesia mampu memimpin
perkembangan digital di Indonesia dengan melakukan inovasi layanan digital dan pengembangan
serta perluasan bisnis di luar Indonesia. • FOKUS CITRA PUBLIK PT Telekomunikasi Indonesia
memiliki keyakinan menjadi perusahaan yang dapat menyediakan layanan Telecommunication,
Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) yang berkualitas tinggi. • FOKUS
KARYAWAN PT. Telekomunikasi Indonesia melakukan sosialisasi dan berupaya dalam penegakan
etika bisnis dalam populasi seluruh karyawan.

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL

Faktor Demografi Fakta Fenomena Peluang Ancaman Kondisi demografi di Indonesia dimana
populasi terbesar keempat di dunia dan kelas menengah yang tumbuh pesat, serta ekonomi
Indonesia yang memperlihatkan pertumbuhan yang baik dan stabil yang diharapkan akan terus
mendorong permintaan akan layanan telekomunikasi dan data. sisi lain masyarakat semakin terbuka
terhadap globalisasi gaya hidup digital, dan terutama meningkat pesatnya penggunaan perangkat
ponsel cerdas dengan harga yang semakin terjangkau maupun tingginya aktivitas di jejaring sosial,
yang diharapkan akan mendorong pertumbuhan layanan mobile internet. Dan juga persaingan antar
operator telekomunikasi yang semakin terbuka dan ketat. Dengan perkembangan yang pesat,
memberikan peluang PT Telkom untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kedepannya sehingga
customer akan menjadi pengguna tetap data dan layanan lainnya yang di tawarkan PT Telkom.
Banyaknya persaingan data yang murah, di khawatirkan dapat menurunkan kualitas pelayan. Hal ini
dikarenakan ada penawaran yg tidak sesuai dengan produk yang ditawarkan yang akan menurunkan
daya beli.

Fakta Fenomena Peluang Ancaman Beberapa waktu yang lalu, Indonesia di hadapi oleh informasi
hoax oleh salah satu komunitas yang sering dijuluki SARACEN. Komunitas ini memberikan jasa
kepada para klien yang beberapa klien terdiri dari kalangan elit politik yang ingin melakukan
kampanye. Dengan menyebarkan konten hoax dan sara di media sosial, dan di media cyber yang
mereka miliki. Alhasil banyak pengguna Gadged di Indonesia yang meyerap informasi yang tidak
benar. Peningkatan penggunaan media komunikasi oleh masyarakat Indonesia meningkat
diakibatkan oleh informasi hoax yang disebarkan oleh komunitas SARACEN. Masyarakat tidak ingin
ketinggalan informasi mengenai perkembangan terbaru. Hal ini sangat memberikan peluang kepada
PT Telkom. Dengan adanya informasi yang tidak benar disebarkan oleh komunitas SARACEN kepada
masyarakat umum mengakibatkan perubahan paradigma masyarakat. Hal ini akan mengurangi
tingkat kepercayaan akan keaslian dan kebenaran informasi yang diberikan. Hal ini akan mengurangi
penggunaan media informasi yang tentunya berdampak pada penurunan jasa PT Telkom. Faktor
Politik dalam Negeri

Fakta Fenomena Peluang Ancaman Adanya konflik kemanusiaan di Myanmar membawa dampak
bagi Negara lain yang menjalin hubungan bilateral, terkhusus bagi Indonesia dalam kerjasamanya
dibidang komunikasi dan informasi. Bisnis dengan risiko lebih rendah, return yang lebih cepat dan
value yang lebih tinggi, seperti bisnis digital media dan solusi ICT yang dibutuhkan oleh Small
Medium Enterprise (SME) dan korporasi. Pemerintah Myanmar tengah menggencarkan upaya
menyediakan akses teknologi informasi bagi rakyatnya. Hubungan kerjasama bisnis antara Indonesia
dengan Myanmar kini sedang dalam pengkajian ulang. Indonesia mengancam akan memutuskan
hubungan bilateral dengan Myanmar sebagai bentuk protes pemerintah atas aksi represif
pemerintah Myanmar dengan etnis Rohingya. Ancamaan Pemutusan hubungan kerja antara kedua
Negara ini dilihat juga dari angka perdagangan yang dinilai tidak terlalu signifikan dan tidak
berdampak bagi laju perekonomian di Indonesia. Faktor Politik Luar Negeri

Fakta Fenomena Peluang Ancaman Fundamental ekonomi Indonesia saat ini dinilai terus menguat.
Penguatan itu terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi terbukti ditengah
ketidakpastian ekonomi global Indonesia masih bisa tumbuh 5,02% tahun lalu pada tahun 2016
Pertumbuhan ekonomi naik pertama kali dalam 5 tahun terakhir. PDB. Setelah penguatan di 2016,
pertumbuhan ekonomi 2017 diharapkan akan sangat membantu bagi kenaikan harga komoditas dan
diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi 5,2% dan semoga naik 5,3% di 2018. 
Perubahan pola konsumsi masyarakat Pertumbuhan ekonomi yang baik akan berpengaruh
terhadapa pola konsumsi masyarakat terkhusunya pada dunia Telekomunikasi dan digital, salah
satunya adalah mencari penyedia jasa telekomunikasi maupun jaringan yang lebih cepat untuk
memudahkan usaha bisnis mereka ataupun urusan pribadi.  Daya beli mayarakat yang semakin
tinggi Dengan adanya pertumbuhan ekonomi indonesia maka secara langsung meningkatnya daya
beli masyarakat, yang semakin digitalisasi dan mobilisasi yang memudahkan masyarakat sendiri. 
Meningkatnya Persaingan Dengan meningkatnya roda ekonomi ini perusahaan-perusahaan lain yang
sejenis juga akan memanfaatkan dengan melakukan inovasi-inovasi untuk menarik pelanggan yang
sekarang serba menggunakan dunia digital dalam melakukan segala jenis kegiatan.  Trend yang
cepat berubah Perkembangan dunia yang semakain maju membuat perubahan selera masyarakat
yang semakin cepat berubah membuat perusahaan dapat kehilangan pangsa pasarnya.  Perubahan
teknologi yang cepat Perubahan selera yang cepat juga didukung dengan perubahan teknologi yang
cepat, sehingga dapat menyebabkan perusahan kehilangan daya saing terhadap perusahaan lain.
Faktor Lingkungan Ekonomi

Fakta Fenomena Peluang Ancaman Dengan adanya kebudayaan yang beraneka ragam akan ada
usaha untuk memperkenalkan di mata dunia. Maka dari itu telekomunikasi juga sangat di perlukan
baik digital maupun langsung. Di Indonesia, tuntutan pelaksanaan CSR tertuang dalam upaya
pemerintah melalui pembuatan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang ketentuan
pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Melalui undang- undang ini, suatu perusahaan
dituntut untuk melaksanakan program CSR, tidak terkecuali PT Telkom.  Peningkatan Targer pasar
Dengan melakukan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar dan daerah terpencil di
Indonesia dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tehadap keberadaan PT Telkom yang hadir
untuk dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.  Mendukung iklim usaha
Melakukan tanggung jawab sosial akan membuat Citra perusahaan yang positif, hal ini akan
mendukung iklim usaha bagi PT Telkom yang dapat menjamin keberlangsungan perusahaan. PT
Telkom sebagai perusahaan negara yang keberadaan kantor kantor cabang bearda hampir di
seantero pelosak negeri ini tidak akan terlepas dari ancaman konflik yang mungkin terjadi disekitar
kantor. Ancaman konflik yang mungkin terjadi dapat menghambat perusahaan dalam melakukan
kegiatan bisnis. Faktor Sosial dan Budaya

Fakta Fenomena Peluang Ancaman Tantangan perusahaan penyedia teknologi jaringan dan jasa
telekomunikasi adalah menciptakan produk dan jasa yang lebih cepat dan inovatif, Tantangan
dimasa depan adalah melakukan transformasi secara penuh untuk menjadikan perusahaan yang
lebih fokus lagi kepada pelanggan yang didukung oleh teknologi dan struktur organisasi yang tepat
dan yang dapat membuat seluruh insan Telkom untuk bekerja bersama secara efektif. 
Mengembangkan produk yang lebih populer Teknologi new wave telah berkembang secara pesat
dalam sepuluh tahun terakhir ini dan sedang merubah cara kita berkomunikasi anatara satu dengan
yang lainnya, dalam mengakses hiburan dan pekerjaan.  Platrform ultimedia akan menjadi pilihan
Teknologi yang baru ini akan menjadikan produk Telkom dilirik masyarakat, hal ini dikarenakan
penggunaannya yang lebi mudah dan praktis dalam melakukan kegiatan- kegiatan seperti kegiatan
berbisnis melalui aplikasi yang telah disediahkan oleh PT Telkom.  Persaingan yang meningkat
Perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan- perusahaan lain yang sejenis dengan
PT Telkom sehingga dapat meningkatkan persaingan.ini menjadi sebuah ancaman bagi PT Telkom. 
Kualitas sumber daya manusia Terciptanya teknologi yang semakin maju perlu diikuti oleh
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang ada di perusahaan untuk mampu menciptakan ide
yang inovatif dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan sehingga tidak kalah saing dengan
perusahaan swasta lainnya Faktor Teknologi

Fakta Fenomena Peluang Ancaman Pemerintah adalah pemegang saham mayoritas dan pengendali
Perusahaan. Sebagai regulator, Pemerintah menerbitkan lisensi serta membuat, mengawasi dan
menegakkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan sektor telekomunikasi dan memutuskan
penetapan tarif. Menurunnya biaya interkoneksi justu menjadikan kompetisi bukan lagi terbatas
persaingan kuatnya modal, tapi mendorong hadirnya inovasi produk dan jasa pelayanan kepada
konsumen, penurunan biaya interkoneksi akan menghilangkan dominasi pasar karena mampu
menjaga kompetisi bisnis yang sehat. Ada korelasi antara penurunan biaya inter koneksi terhadap
tarif ritel. Penetapan tarif asimetris justru akan menguntungkan pelanggan karena biaya yang
diberlakukan dihitung berdasarkan recovery cost operator. penyusunan formula tarif yang dilakukan
oleh pemerintah menggunakan metode price cap yang diklaim paling cocok dengan kondisi
Indonesia. Sayangnya, metode ini ternyata sangat rentan oleh faktor inflasi karena menggunakan
customer price index (CPI) sebagai unsur utamanya, di samping faktor efesiensi operator sendiri.
Akibatnya nilai rupiah mengalami depresiasi yang sedemikian besar beberapa tahun terakhir yang
berakibat pada naiknya angka inflasi, penyesuaian tarif telepon juga meroket. Hal ini mengakibatkan
konsumen telepon harus menganggung kenaikan tarif yang dirapel untuk sekaligus 3 tahun. Faktor
Hukum dan Regulasi

Fakta Fenomena Peluang Ancaman Presiden ke-7 kita yang sekarang ini Bapak Joko Wododo, sering
mengupload berbagai kegiatan kerjanya hal ini tentu sangat positif agar masyarakat dapat lebih
mengetahui apa saja yang di kerjakan oleh orang Nomor 1 di Negara Indonesia ini. Dengan
komunikasi yang transparan ini tak sedikit pengikut media sosial yang mengikuti akun media sosial
para pejabat negara. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui apa saja yang dilakukan
pejabat negara. Dengan Komunikasi yang positif, akan memberikan kemajuan terhadap perusahaan
PT. Telkom Indonesia Selanjutnya dapat mempertahankan peringkat PT Telkom sebagai perusahaan
telekomunikasi terbaik pada kelasnya. Dengan pemberitaan yang tidak benar akan sebuah berita,
dapat mengurangi penggunaan komunikasi pada suatu situs yang ada kerjasama dengan PT
Telkomunikasi. hal ini dikarenakan akan mengurangi kepercayaan pembaca pada berita yang
menyediakan situs tidak benar tersebut. Faktor Pemerintah

AUDIT LINGKUNGAN EKSTERNAL (Model Five Force Porter)


PERSAINGAN ANTAR PERUSAHAAN SAINGAN Salah satu contoh penyebabnya meningginya tingkat
persaingan adalah perang harga serta inovasi produk baru dari kompetitor. Ancaman yang paling
besar yang ada di Telkom adalah persaingan harga yang kompetitif, kompetitor baru maupun
kompetitor yang telah ada sebelumnya berusaha menarik para pelanggan baru maupun pelanggan
Telkom dengan tarif telepon dan sms yang murah, sehingga Telkomsel pun berusaha menurunkan
tarifnya, namun hal ini berdampak dengan melambatnya pertumbuhan pendapatan telkomsel pada
tahun 2008 yang hanya sebesar 1,4%. Adanya kompetisi yang intens dan perang tarif, Telkomsel
melakukan strategi untuk memenangkan pelanggan baru di 2008. Teknologi CDMA juga cukup
berperan negative dalam pertumbuhan pelanggan maupun pendapatan kita. Saat ini, kebanyakan
pelanggan pelanggan memiliki dua nomor (CDMA dan GSM) dan mereka lebih memilih menelepon
menggunakan CDMA, karena tariff nya lebih murah disbanding GSM. Jika tidak ada pesaing CDMA,
maka kami perkirakan minutes of usage akan meningkat jauh lebih tinggi lagi. Akan tetapi Industri
telekomunikasi sendiri punya prospek growth yang tinggi, karena orang selalu membutuhkan
komunikasi dan ditunjang oleh pertumbuhan penduduk. Kemudian, exit barriers juga tinggi, karena
perusahaan tentunya sudah menginvestasikan infrastruktur telekomunikasi yang tidak murah. Saat
ini, operator melakukan perang harga dalam menjaring konsumen, sementara switching cost pun
rendah.

POTENSI MASUKNYA PENDATANG BARU (Ancaman pendatang baru) besarnya keuntungan yang
didapat dari suatu bisnis akan dengan cepat menarik para pemain baru untuk terjun ke dalam
persaingan. Masing-masing industri memiliki karakteristik tersendiri mengenai hal ini. Bisnis
pertelekomunikasian merupakan bisnis yang menarik ekspansi global. Di sisi lain secara tidak
langsung telah membuktikan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor yang paling diminati
oleh perusahaan multinasional dalam rangka ekspansi dan globalisasi. Namun berdasarkan kebijakan
pemerintah struktur pasar jasa telekomunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-
perusahaan yang akan masuk dalam industri ini harus benar- benar yakin apabila hanya ragu- ragu
akan mengalami kesulitan, selain itu untuk masuk dalam industri ini memerlukan modal yang besar
kecuali perusahaan- perusahaan yang telah mapan. Dengan begitu kemungkinan kecil adanya
pendatang baru untuk memasuki industri ini.

POTENSI PENGEMBANGAN PRODUK-PRODUK PENGGANTI Semakin banyak barang atau layanan


yang dapat menggantikan produk suatu perusahaan, maka posisi perusahaan tersebut semakin
lemah. Layanan komunikasi mobile hari ini sudah jauh melebihi layanan telepon dan SMS. Pengguna
bisa terkoneksi dengan teman, keluarga melalui email, video calls, pesan audio dan video, update
status. Tidak ada satupun fitur-fitur tersebut yang menjadi layanan standard di perangkat mobile,
karena fitur-fitur tersebut dikembangkan dan dikelola oleh banyak perusahaan berbeda dan berjalan
di atas infrastruktur yang dimiliki telko. Kenyataan bahwa layanan-layanan tersebut digunakan
menggantikan layanan telepon dan SMS mulai mengkhawatirkan industri telkomuikasi. Dalam
beberapa bulan belakangan, lima aplikasi teratas di Google Play Indonesia merupakan aplikasi
komunikasi: KakaoTalk, WeChat, WhatsApp, Line dan Facebook. Konsumen Indonesia menginginkan
cara untuk berkomunikasi satu sama lain dengan bebas. Mereka tidak mempermasalahkan biaya
langganan,yang menyebabkan penimgkatan aplikasi BBM dan juga mendongkrak penjualan
smartphone. BlackBerry selama beberapa tahun dan juga WhatsApp sebagai aplikasi alternatif
pengganti BBM. Ketika pengguna mulai lebih sering menggunakan BBM ketimbang telepon/SMS,
seharusnya telkomsel sudah bisa melihat peringatan tersebut. Mungkin seharusnya industri
telekomunikasi sudah melihat tren ini lebih dulu dan mulai bergerak mengantisipasi dengan berbagai
cara, namun salah satu figur industri baru-baru berkata bahwa hampir tidak mungkin bagi telko
untuk bergerak begitu cepat dan mengantisipasi tren layanan OTT (Over The Top).

DAYA TAWAR PEMASOK Perusahaan yang bergantung pada sedikit supplier akan memiliki bargaining
power yang lemah. Kelangkaan supplier akan membuat mereka dengan mudah menaikkan harga
bahan baku sehingga profit margin suatu perusahaan semakin menipis. Sebaliknya, perusahaan yang
memiliki banyak alternatif supplier akan memperoleh keuntungan yang besar. Perusahaan
telekomunikasi sekarang sudah memakai kabel serat optik baik yang ada di darat maupaun yang ada
di laut sehingga jaringan kabel lama ( tembaga ) sudah tidak memadai lagi baik untuk
mengakomodasi data maupun informasi. Namun kebutuhan kabel serat optik ini sebagian besar
masih diimpor dari luar negeri sehingga apabila nilai tukar mata uang dalam negeri melemah hal ini
yang menjadi bumerang. Kondisi daya tawar perusahaan telekomunikasi indonesia tidak terlalu
lemah karena pemasoknya terdiri dari banyak perusahaan.

DAYA TAWAR KONSUMEN banyak jumlah pesaing suatu perusahaan, maka pelanggan (buyer) akan
memiliki bargaining power yang lebih kuat dan menurunkan tingkat keuntungan perusahaan
tersebut, dan sebaliknya. Jumlah pelanggan dari tahun ke tahun selalu meningkat hal ini hampir 75
persen orang di seluruh dunia memakai. Orang indonesia pada umumnya tidak memiliki daya tawar
cukup kuat terhadap telekomunikasi, karena tidak memiliki pilihan sarana telekomunikasi yang
hanya terbatas dalam pilihan tertentu dan kurang bisa memuaskan pelayanan atas jasanya. Sehingga
melihat hal tersebut potensi pasar telekomunikasi cukup besar dari tahun ke tahun, apalagi
indonesia merupakan negara berkembang yang masih sangat banyak yang harus digarap

AUDIT EKSTERNAL EFE Analysis

Analisis EFE (External Factor Evaluation-EFE Matrix) digunakan untuk mengindentifikasikan faktor-
faktor eksternal Telkom supaya dapat dilihat peluang dan ancaman yang ada saat ini. Analisis EFE ini
menggunakan bobot dan rating dalam menentukan pengaruh masing-masing faktor. Analisis EFE
(External Factor Evaluation-EFE Matrix)

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal No Opportunity Bobot Rating Score Bobot 1. Kemajuan teknologi
membuat kecepatan dan kapasitas jaringan menjadi bertambah besar seperti teknologi 4G-LTE
(long-term evolution) 0.10 3 0.30 2. Kesempatan di negara-negara berkembang (Bangladesh,
Myanmar) 0.05 3 0.15 3. Wilayah Indonesia yang luas belum sepenuhnya dikover, terutama di luar
Jawa 0.05 4 0.20 4. Perubahan perilaku konsumen dari pengguna voice dan sms menjadi pengguna
data, terutama untuk gambar, musik dan video. 0.10 3 0.30 5. Meningkatnya pelanggan broadband
internet 0.10 3 0.30 6. Kerja-sama antar perusahaan telekomunikasi, seperti penggunaan BTS (Base
Tranceiver Station) bersama. 0.05 2 0.10 7. Meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia yang
ditandai dengan bertambahnya kelas menengah (middle-class and affluents) 0.05 2 0.10 8.
Kesempatan untuk masuk ke negara-negara yang bergabung dalam Asean Economic Community
0.05 3 0.15

No. Threat Bobot Rating Score Bobot 1. Kompetisi yang meningkat antar operator seluler dan
broadband yang menurunkan profit margin 0.10 3 0.30 2. Bertambah tidak amannya internet bagi
anak di bawah umur 0.05 4 0.20 3. Kompetisi dari perusahaan telekomunikasi dari negara AFTA,
Asean Economic Community 0.05 2 0.10 4. Kondisi makro tempat perusahaan telekomunikasi berada
(inflasi, kestabilan politik, pertumbuhan ekonomi) 0.05 3 0.15 5. Aturan dari pemerintah terutama
yang berhubungan dengan penggunaan, pembagian dan lelang spektrum 0.10 2 0.20 6. Rendahnya
biaya untuk berpindah antar perusahaan seluler 0.05 4 0.20 7. Harga barang Komplementer yang
baik 0.05 3 0.15 Total 1.00 2.90

Rating ditentukan sebagai berikut: Rating Keterangan 4 respon sangat bagus 3 respon di atas rata-
rata 2 respon rata-rata 1 respon di bawah rata-rata Dalam pemberian rangking dan nilai faktor,
penulis berusaha memberikan data seobyektif mungkin. Tetapi pemberian rangking dan nilai faktor
tersebut masih mengandung kelemahan karena hanya menggunakan judgment sehingga
mengandung subjektivitas. Keterangan:

Audit Internal Value Chain Analysis, Vrio Analysis, IFE, and SWOT

Inbound Logistics (logistik masuk) Invound logistic adalah aktivitas yang berhubungan dengan
penanganan material sebelum digunakan. Perwujudan Indonesia Digital Network dilakukan melalui
tiga program pengemvangan sebagai berikut: • Id-Convergence (“id-Con”) : pengembangan
infrastruktur jaringan service node menuju integrated NGN unutk multi-layanan dan multi layar • Id-
Ring: pengembangan infrastruktur jaringan transport menuju ip-based and optical backbone
network. • Id-Access: pengembangan infrastruktur jaringan akses ke arah pelanggan menjadi high
speed broadband access melalui jaringan serat optic dan wi-fi • Dalam pengadaan barang dan jasa
telkom menerapkanya secara digital melalui sistem e_procurement Raw Material • Sambungan
telepon kabel tidak bergerak • Sambungan telepon nirkabel tidak bergerak • Jaringan transmisi
Primary activities:

Operation “PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN” Telkom mengelompokkan infrastruktur


jaringan menjadi dua yaitu: • Infrastruktur jaringan internatsional untuk mendukung program
international expansion • Infrastruktur jaringan nasional yang dibuat untuk mendukung program IDN
Outbound Logistics Outbound logistic adalah aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk
ke tangan konsumen. Dalam melakukan aktivitas untuk menyampaikan produk ke konsumen,
Telkom memiliki beberapa saluran utama: • Plasa Telkom dan Grapari • Contact center • Partnership
store • Feet on the street • Dealer resmi dan gelar ritel • Channel partner • Website Primary
activities:

Sales & Marketing Untuk mencapai terget pemasangan indihome secara nasional, Telkom
mengembangkan 3 channel, yaitu: Pll Pada channel ini, kegiatan pemasaran lebih bersifat modern
dengan adanya: • Telkom store (Plasa Telkom) • Website & Media Social. • Call 147 • TAM (open
stand di hotel atau event-event) Push Channel ini menyelenggarakan kegiatan pemasaran bersifat
tradisional seperti contoh feet on the street Put Channel ini melakukan kegiatan pemasaran yang
contohnya adalah partnership dan distribution shrae (DSHR) (Telkom access; teknisi & instalasi)
Primary activities:

Service Program peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan yang dilakukan PT Telkom
Indonesia terdiri dari: • Higher Speed Same Price (HSSP) • Indihome Suggested Package (ISP) • TAM
– Tele Account Management • Telkom membership • Integrated Customer Care Center (IC3) Tools
Primary activities:

Pengukuran kualitas pelayanan dilakukan pada beberapa taha sesuai proses layanan. Primary
activities: Metode Indikator Kegunaan Mystery shopping dan mystery calling Service Quality index/
bulan Untuk memastikan standar pelayanan diterapkan secara konsisten dan berkualitas Customer
satisfaction and loyalty survey (CSLS) Indikator yang diukur adalah Customer satisfaction index,
customer dissatisfaction index, dan customer loyalty index. Setiap tahun Mengukur tingkat kepuasan
pelanggan terhadap empat pilar yang terdiri dari produk, harga, promosi dan pelayanan.

SUPPORTACTIVITIES Procurement (penyediaan) • Merancang hubungan yang tepat dengan suppliers


• Memilih suppliers • Memilih dan mengimplementasikan teknologi yang cocok • Memelihara data
yang dibutuhkan dan data supplier • Proses pembelian • Mengevaluasi kinerja supplier Telkom
menerapkan e_procurement dalam sistem pengadaan baran dan jasa sehingga diharapkan bisa
menghemat capital expenditures Technology Development (pengembangan teknologi) Telkom
mengembangkan jaringan akses berbasis fiber optik mencapai 13,2 juta homes passed dan
membangun fiber to building untuk membangkitkan bisnis fixed line. Membangun 15.556 BTS
dimana 75% BTS 3G dan 4G, selain itu telkom membangun 170 ribu titik akses wifi. Telkom Group
didukung oleh jaringan backbone yang superior hingga nantinya menjangkau seluruh wilayah
nusantara. Human Resources Development (pengembangan SDM) • Mengembangkan SDM yang
berkompeten & berkualitas. Firm Infrastructure (infrastruktur perusahaan) • Integrasi unit usaha
dibawah 4 divisi utama. • Sistem kontrol terpusat. • Internalisasi nilai – nilai Telkom.

SUPPORTACTIVITIES Human Resources Development (pengembangan SDM) • Pengukuran SDM


Mengukur kinerja karyawan telkom menggunakan Competency based human resource management
dan juga digunakan untuk menentukan tingkat gaji dan membangun kompetesni dan sebuah master
plan untuk memberikan arahan bagi sdm • Pengembangan SDM ->pengembangan kepemimpinan
dan pembinaan karyawan ->melakukan pencapaian corporate strategic goal ->mengurangi
kesenjangan kompetensi karyawan melalui penilaian dan evaluasi CBHRM • Penghargaan karyawan
Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi guna memotivasi dan terpacu dalam
melakukan roda aktifitas Firm Infrastructure (infrastruktur perusahaan) • Telkom menjawab
tantangan global market dengan melakukan transformasi menuju bisnis digital agar tetap tumbuh
secara kompetitif dan berkelanjutan. • Memperkuat infrastuktur broadbrand baik secara coverage
maupun kapasitas • Melakukan ekspansi internasional

MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL No Strength Bobot Rating Score Bobot 1. Perusahaan
telekomunikasi pertama, terbaik & terbesar di Indonesia, Operator Selular yang pertama (Telkomsel)
0.10 3 0.30 2. Perusahaan BUMN, Brand Image yang kuat, Go Public, Listing di BEI, NYSE, LSE 0.07 3
0.21 3. Pelanggan seluler terbesar di Indonesia 0.10 4 0.40 4. Tata kelola perusahaan yang baik,
"Most Trusted Company" Award 5x & Best Of Asia kategori Asia's Icon On corporate Governance
2013 0.06 4 0.24 5. Program 2015, Indonesia Digital Network (IDN) dengan id-access, id- ring, id-con
seluruh Indonesia 0.10 3 0.30 6. Ekspansi Internasional tahun 2013 ke 7 Negara, tahun 2014 target
Ekspansi bisnis total 10 negara 0.07 4 0.28 7. Kemampuan financial utk melakukan Akuisisi,
Partnership dan restrukturisasi pada perusahaan berbasis TIMES 0.10 3 0.30

MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL No Weakness Bobot Rating Score Bobot 1. Anggaran belanja
besar untuk infrastruktur & perubahan perkembangan teknologi 0.08 3 0.24 2. Umur masa
operasional infrastruktur (Satelit) yang terbatas 0.05 4 0.20 3. Penyerapan anggaran CAPEX yang
belum optimal akibat penundaan proyek infrastruktur 0.07 2 0.14 4. Penurunan pendapatan dari
layanan fixed wireline dan fixed wireless 0.05 3 0.15 5. Margin keuntungan menurun karena
persaingan dalam industri ketat 0.08 3 0.24 6. Pendapatan dari entitas lain belum berperan 0.07 3
0.21 Total 1.00 3.21

SWOT STRENGTH • Perusahaan telekomunikasi pertama, terbaik & terbesar di Indonesia, Operator
Selular yang pertama (Telkomsel) • Perusahaan BUMN, Brand Image yang kuat, Go Public, Listing di
BEJ, NYSE, LSE • Pelanggan seluler terbesar di Indonesia • Tata kelola perusahaan yang baik, " Most
Trusted Company" Award 5x & Best Of Asia kategori Asia's Icon On corporate Governance 2013 •
Program 2015, Indonesia Digital Network (IDN) dengan id-access, id-ring, id-con seluruh Indonesia •
Ekspansi Internasional tahun 2013 ke 7 Negara, tahun 2014 target Ekspansi bisnis total 10 negara •
Kemampuan financial utk melakukan Akuisisi, Partnership dan restrukturisasi pada perusahaan
berbasis TIMES WEAKNESS • Anggaran belanja besar untuk infrastruktur & perubahan
perkembangan teknologi • Umur masa operasional infrastruktur (Satelit) yang terbatas •
Penyerapan anggaran CAPEX yang belum optimal akibat penundaan proyek infrastruktur •
Penurunan pendapatan dari layanan fixed wireline dan fixed wireless • Margin keuntungan menurun
karena persaingan dalam industri ketat • Pendapatan dari entitas lain belum berperan

OPPORTUNITY • Kemajuan teknologi membuat kecepatan dan kapasitas jaringan menjadi


bertambah besar seperti teknologi 4G-LTE (long-term evolution) • Kesempatan di negara-negara
berkembang (Bangladesh, Myanmar) • Wilayah Indonesia yang luas belum sepenuhnya dikover,
terutama di luar Jawa • Perubahan perilaku konsumen dari pengguna voice dan sms menjadi
pengguna data, terutama untuk gambar, musik dan video. • Meningkatnya pelanggan broadband
internet baik mobile maupun fixed • Kerja-sama antar perusahaan telekomunikasi, seperti
penggunaan BTS bersama. • Meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia yang ditandai dengan
bertambahnya kelas menengah (middle-class and affluents) • Kesempatan untuk masuk ke negara-
negara yang bergabung dalam Asean Economic Community THREAT • Kompetisi yang meningkat
antar operator seluler dan broadband yang menurunkan profit margin • Bertambah tidak amannya
internet bagi anak di bawah umur • Kompetisi dari perusahaan telekomunikasi dari negara AFTA,
Asean Economic Community • Kondisi makro tempat perusahaan telekomunikasi berada (inflasi,
kestabilan politik, pertumbuhan ekonomi) • Aturan dari pemerintah terutama yang berhubungan
dengan penggunaan, pembagian dan lelang spektrum • Rendahnya biaya untuk berpindah antar
perusahaan seluler • Harga barang Komplementer yang baik

STRATEGI

1. STRATEGI OBJECTIVES Directional Strategy Portfolio Strategy Parenting Strategy

Directional Strategy: Disruptive competitive growth Di tengah perubahan lingkungan industri yang
sangat menantang, TelkomGroup yakin bahwa kapitalisasi pasar akan tumbuh secara signifikan. Ini
dilakukan dengan cara memberikan nilai lebih kepada pelanggan melalui inovasi produk dan
layanan, mendorong sinergi serta membangun ekosistem digital yang kuat baik di pasar domestik
maupun internasional.

Portfolio Strategy: Customer value through digital TIMES portfolio TelkomGroup berfokus pada
portofolio digital TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services) melalui
penyediaan layanan yang nyaman dan konvergen sehingga memberikan nilai yang tinggi kepada
pelanggan.
Parenting Strategy: Strategic Control Untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara efektif,
TelkomGroup menerapkan pendekatan strategic control untuk menyelaraskan unit bisnis, unit
fungsional dan anak perusahaan agar proses dapat berjalan lebih terarah, bersinergi, dan efektif
dalam mencapai tujuan perusahaan.

TAHAP INPUT

MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL No Strength Bobot Rating Score Bobot 1. Perusahaan
telekomunikasi pertama, terbaik & terbesar di Indonesia, Operator Selular yang pertama (Telkomsel)
0.10 3 0.30 2. Perusahaan BUMN, Brand Image yang kuat, Go Public, Listing di BEI, NYSE, LSE 0.07 3
0.21 3. Pelanggan seluler terbesar di Indonesia 0.10 4 0.40 4. Tata kelola perusahaan yang baik,
"Most Trusted Company" Award 5x & Best Of Asia kategori Asia's Icon On corporate Governance
2013 0.06 4 0.24 5. Program 2015, Indonesia Digital Network (IDN) dengan id-access, id- ring, id-con
seluruh Indonesia 0.10 3 0.30 6. Ekspansi Internasional tahun 2013 ke 7 Negara, tahun 2014 target
Ekspansi bisnis total 10 negara 0.07 4 0.28 7. Kemampuan financial utk melakukan Akuisisi,
Partnership dan restrukturisasi pada perusahaan berbasis TIMES 0.10 3 0.30

MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL No Weakness Bobot Rating Score Bobot 1. Anggaran belanja
besar untuk infrastruktur & perubahan perkembangan teknologi 0.08 3 0.24 2. Umur masa
operasional infrastruktur (Satelit) yang terbatas 0.05 4 0.20 3. Penyerapan anggaran CAPEX yang
belum optimal akibat penundaan proyek infrastruktur 0.07 2 0.14 4. Penurunan pendapatan dari
layanan fixed wireline dan fixed wireless 0.05 3 0.15 5. Margin keuntungan menurun karena
persaingan dalam industri ketat 0.08 3 0.24 6. Pendapatan dari entitas lain belum berperan 0.07 3
0.21 Total 1.00 3.21

Matriks Evaluasi Faktor Eksternal No Opportunity Bobot Rating Score Bobot 1. Kemajuan teknologi
membuat kecepatan dan kapasitas jaringan menjadi bertambah besar seperti teknologi 4G-LTE
(long-term evolution) 0.10 3 0.30 2. Kesempatan di negara-negara berkembang (Bangladesh,
Myanmar) 0.05 3 0.15 3. Wilayah Indonesia yang luas belum sepenuhnya dikover, terutama di luar
Jawa 0.05 4 0.20 4. Perubahan perilaku konsumen dari pengguna voice dan sms menjadi pengguna
data, terutama untuk gambar, musik dan video. 0.10 3 0.30 5. Meningkatnya pelanggan broadband
internet 0.10 3 0.30 6. Kerja-sama antar perusahaan telekomunikasi, seperti penggunaan BTS (Base
Tranceiver Station) bersama. 0.05 2 0.10 7. Meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia yang
ditandai dengan bertambahnya kelas menengah (middle-class and affluents) 0.05 2 0.10 8.
Kesempatan untuk masuk ke negara-negara yang bergabung dalam Asean Economic Community
0.05 3 0.15

Faktor-faktor keberhasilan penting PT. Telekomunikasi Indonesia PT. Exelcomindo Pratama PT.
Indosat Bobot Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor Reputasi Brand 0,15 4 0,60 4 0,60 3 0,45
Kualitas Produk 0,15 4 0,60 4 0,60 3 0,45 Pengeluaran R&D 0,07 3 0,21 3 0,21 3 0,21 Kesuksesan
Pengenalan Terbaru 0,10 3 0,30 3 0,30 3 0,30 Daya Saing Harga 0,15 4 0,60 4 0,60 3 0,45 Kesuksesan
Mempromosikan Produk 0,15 3 0,45 3 0,49 3 0,45 Kemampuan Pemasaran Superior 0,08 3 0,24 3
0,24 3 0,24 Inovasi dalam Produk dan Jasa 0,15 4 0,60 3 0,45 3 0,45 Total 1,00 3,6 3,49 3

No. Threat Bobot Rating Score Bobot 1. Kompetisi yang meningkat antar operator seluler dan
broadband yang menurunkan profit margin 0.10 3 0.30 2. Bertambah tidak amannya internet bagi
anak di bawah umur 0.05 4 0.20 3. Kompetisi dari perusahaan telekomunikasi dari negara AFTA,
Asean Economic Community 0.05 2 0.10 4. Kondisi makro tempat perusahaan telekomunikasi berada
(inflasi, kestabilan politik, pertumbuhan ekonomi) 0.05 3 0.15 5. Aturan dari pemerintah terutama
yang berhubungan dengan penggunaan, pembagian dan lelang spektrum 0.10 2 0.20 6. Rendahnya
biaya untuk berpindah antar perusahaan seluler 0.05 4 0.20 7. Harga barang Komplementer yang
baik 0.05 3 0.15 Total 1.00 2.90

Tahap Pencocokan

SWOT MATRIX WEAKNESS 1. Anggaran belanja besar untuk infrastruktur & perubahan
perkembangan teknologi 2. Umur masa operasional infrastruktur (Satelit) yang terbatas 3.
Penyerapan anggaran CAPEX yang belum optimal akibat penundaan proyek infrastruktur 4.
Penurunan pendapatan dari layanan fixed wireline dan fixed wireless 5. Margin keuntungan
menurun karena persaingan dalam industri ketat 6. Pendapatan dari entitas lain belum berperan
THREAT 1. Kompetisi meningkat menurunkan profit margin 2. Bertambah tidak amannya internet
bagi anak di bawah umur 3. Kompetisi dari perusahaan telekomunikasi dari negara AFTA, Asean
Economic Community Kondisi makro 4. Aturan dari pemerintah 5. Rendahnya biaya untuk berpindah
antar perusahaan seluler 6. Harga barang komplementer yang baik OPPORTUNITY 1. Kapasitas
jaringan bertambah besar 2. Kesempatan di negara-negara berkembang 3. Wilayah Indonesia belum
sepenuhnya dikover 4. Perubahan perilaku konsumen dari pengguna voice dan sms menjadi
pengguna data 5. Meningkatnya pelanggan broadband internet Kerja-sama antar perusahaan
telekomunikasi 6. Meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia 7. Masuk ke negara-negara yang
bergabung dalam Asean Economic Community S-O • (S2 – O2) Fokus pada perluasan pangsa pasar di
negara berkembang • (S1 – O2) Menggunakan peran pemerintah untuk bekerja sama dengan negara
AFTA dan AEC W-O • (W5 – O2) Menawarkan produk khusus untuk pangsa pasar di negara
berkembang • (W5 – O8) Bekerja sama dengan negara AFTA dan AEC untuk mengembangkan
produk yang inovatif W-T • (W5 – T4) Penggabungan entitas bisnis agar lebih kompetitif dan promosi
digencarkan agar pasar lebih mengetahui produk dan manfaatnya S-T • (S6 – T4) Melakukan kerja
sama dengan kompetitor STRENGTH 1. Perusahaan telekomunikasi pertama, terbaik & terbesar di
Indonesia, Operator Selular pertama (Telkomsel) 2. Perusahaan BUMN, Brand Image kuat, Go Public,
Listing di BEI, NYSE, LSE 3. Pelanggan seluler terbesar di Indonesia 4. Tata kelola perusahaan yang
baik 5. Indonesia Digital Network (IDN) dengan id- access, id-ring, id-con seluruh Indonesia 6.
Ekspansi Internasional 7. Kemampuan finansial utk melakukan Akuisisi, Partnership dan
restrukturisasi

Evaluasi Faktor Internal Strength No Strength Bobot Rating Score Bobot 1. Perusahaan
telekomunikasi pertama, terbaik & terbesar di Indonesia, Operator Selular yang pertama (Telkomsel)
0.10 3 0.30 2. Perusahaan BUMN, Brand Image yang kuat, Go Public, Listing di BEI, NYSE, LSE 0.07 3
0.21 3. Pelanggan seluler terbesar di Indonesia 0.10 4 0.40 4. Tata kelola perusahaan yang baik,
"Most Trusted Company" Award 5x & Best Of Asia kategori Asia's Icon On corporate Governance
2013 0.06 4 0.24 5. Program 2015, Indonesia Digital Network (IDN) dengan id-access, id-ring, id- con
seluruh Indonesia 0.10 3 0.30 6. Ekspansi Internasional tahun 2013 ke 7 Negara, tahun 2014 target
Ekspansi bisnis total 10 negara 0.07 4 0.28 7. Kemampuan financial utk melakukan Akuisisi,
Partnership dan restrukturisasi pada perusahaan berbasis TIMES 0.10 3 0.30 Total 0.6 2.03

Evaluasi Faktor Internal Weakness No Weakness Bobot Rating Score Bobot 1. Anggaran belanja
besar untuk infrastruktur & perubahan perkembangan teknologi 0.08 3 0.24 2. Umur masa
operasional infrastruktur (Satelit) yang terbatas 0.05 4 0.20 3. Penyerapan anggaran CAPEX yang
belum optimal akibat penundaan proyek infrastruktur 0.07 2 0.14 4. Penurunan pendapatan dari
layanan fixed wireline dan fixed wireless 0.05 3 0.15 5. Margin keuntungan menurun karena
persaingan dalam industri ketat 0.08 3 0.24 6. Pendapatan dari entitas lain belum berperan 0.07 3
0.21 Total 0.4 1.18

Evaluasi Faktor Eksternal Opportunity No Opportunity Bobot Rating Score Bobot 1. Kemajuan
teknologi membuat kecepatan dan kapasitas jaringan menjadi bertambah besar seperti teknologi
4G-LTE (long-term evolution) 0.10 3 0.30 2. Kesempatan di negara-negara berkembang (Bangladesh,
Myanmar) 0.05 3 0.15 3. Wilayah Indonesia yang luas belum sepenuhnya dikover, terutama di luar
Jawa 0.05 4 0.20 4. Perubahan perilaku konsumen dari pengguna voice dan sms menjadi pengguna
data, terutama untuk gambar, musik dan video. 0.10 3 0.30 5. Meningkatnya pelanggan broadband
internet 0.10 3 0.30 6. Kerja-sama antar perusahaan telekomunikasi, seperti penggunaan BTS (Base
Tranceiver Station) bersama. 0.05 2 0.10 7. Meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia yang
ditandai dengan bertambahnya kelas menengah (middle-class and affluents) 0.05 2 0.10 8.
Kesempatan untuk masuk ke negara-negara yang bergabung dalam Asean Economic Community
0.05 3 0.15 TOTAL 0.55 1.60

Analisa Matrix SWOT No Analisa Faktor Total Skor 1 Strength 2.03 2 Weakness 1.18 3 Opportunities
1.60 4 Threat 1.30

Mencari koordinatnya: • Koordinat Analisis Internal (Skor Total Strength – Skor Total Weakness) =
(2.03 – 1.18) = 0.85 • Koordinat Analisis Eksternal (Skor Total Opportunities – Skor Total Threat) =
(1.60 – 1.30) = 0.3 • Titik koordinatnya terletak pada (0.85;0.3) • Berikutnya, hasil koordinat
disajikan pada diagram matriks swot untuk mengetahui posisi perusahaan.

PT Telkom EFE(3.21) IFE (2.90) III V VII

Kesimpulan • Strategi Telkom yang diusulkan memiliki dua bagian: pertama, meluncurkan produk
inovator baru berkualitas ekspor yang belum dimiliki produsen lain • Strategi kedua adalah
meningkatkan global presence dari Telkom di dunia terutama di asia tenggara dengan cara
melakukan ekspansi ke negara-negara dimana kemampuan dan know-how Telkom bisa menjadi
competitive advantage di negara itu.

TAHAP KEPUTUSAN

PT TELKOM’S STRATEGIC CHOICE (QSPM)

Kunci Faktor Internal Pengembangan Meluncurkan produk inovator baru berkualitas ekspor yang
belum dimiliki produsen lain Meningkatkan global presence dari Telkom di dunia terutama di asia
tenggara dengan cara melakukan ekspansi ke negara-negara No. Kekuatan Internal AS TAS AS TAS 1.
Perusahaan telekomunikasi pertama, terbaik, dan terbesar di Indonesia, Operator Seluler yang
pertama (Telkomsel) 0,1 2 0,2 3 0,3 2. Perusahaan BUMN, Brand Image yang kuat, go public, listing
di BEI, NYSE, LSE 0,07 4 0,28 3 0,21 3. Pelanggan seluler terbesar di Indonesia 0,1 4 0,4 3 0,3 4. Tata
kelola perusahaan yang baik, "Most Trusted Company" Award 5x & Best of Asia kategori Asia's Icon
on Corporate Governance 2013 0,06 4 0,24 4 0,24 5. Program 2015, Indonesia Digital Network (IDN)
dengan id- access, id-ring, id-con seluruh Indonesia 0,1 3 0,3 2 0,2 6. Ekspansi internasional tahun
2013 ke 7 negara, tahun 2014 target ekspansi bisnis total 10 negara 0,07 2 0,14 2 0,14 7.
Kemampuan finansial untuk melakukan akuisisi, partnership, dan restrukturisasi pada perusahaan
berbasis TIMES 0,1 2 0,2 3 0,3

Kelemahan Internal 1. Anggaran belanja untuk infrastruktur & perubahan perkembangan teknologi
0,08 2 0,16 - - 2. Umur masa operasional infrastruktur (saletit) yang terbatas 0,05 3 0,15 4 0,2 3.
Penyerapan anggaran CAPEX yang belum optimal akibat penundaan proyek infrastruktur 0,07 2 0,14
3 0,21 4. Penurunan pendapatan dari layanan fixed wireline dan fixed wireless 0,05 3 0,15 2 0,1 5.
Margin keuntungan menurun karena persaingan dalam industri ketat 0,08 3 0,24 3 0,24 6.
Pendapatan dari entitas lain belum berperan 0,07 4 0,28 4 0,28 Total 1 2,88 2,72

No. Kunci Faktor Eksternal Bobot Meluncurkan produk inovator baru berkualitas ekspor yang belum
dimiliki produsen lain Meningkatkan global presence dari Telkom di dunia terutama di asia tenggara
dengan cara melakukan ekspansi ke negara-negara Peluang AS TAS AS TAS 1 Kemajuan teknologi
membuat kecepatan dan kapasitas jaringan menjadi bertambah besar seperti teknologi 4G-LTE
(long-term evolution) 0,1 2 0,2 3 0,3 2 Kesempatan di negara-negara berkembang (Bangladesh,
Myanmar) 0,05 2 0,1 4 0,2 3 Wilayah Indonesia yang luas belum sepenuhnya dikover, terutama di
luar Jawa 0,05 4 0,2 2 0,1 4 Perubahan perilaku konsumen dari pengguna voice dan sms menjdi
pengguna data, terutama untuk gambar, musik, dan video 0,1 4 0,4 2 0,2 5 Meningkatnya pelanggan
broadband internet baik mobile maupun fixed 0,1 4 0,4 4 0,4 6 Kerjasama antar perusahaan
telekomunikasi, seperti penggunaan BTS bersama 0,05 3 0,15 4 0,2 7 Meningkatnya pendapatan
masyarakat Indonesia yang ditandai dengan bertambahnya kelas menengah (middle-class and
affluents) 0,05 4 0,2 3 0,15 8 Kesempatan untuk masuk ke negara-negara yang bergabung dalam
Asean Economic Community 0,05 2 0,1 4 0,2

Ancaman 1 Kompetisi yang meningkat antar operator seluler dan broadband yang menurunkan
profit margin 0,1 4 0,4 4 0,4 2 Bertambah tidak amannya internet bagi anak di bawah umur 0,05 4
0,2 2 0,1 3 Kompetisi dari perusahaan telekomunikasi dari negara AFTA, Asean Economic Community
0,05 3 0,15 4 0,2 4 Kondisi makro tempat perusahaan telekomunikasi berada (inflasi, kestabilan
politik, pertumbuhan ekonomi) 0,05 3 0,15 3 0,15 5 Aturan dari pemerintah terutama yang
berhubungan dengan penggunaan, pembagian dan lelang spektrum 0,1 3 0,3 6 Rendahnya biaya
untuk berpindah antar perusahaan seluler 0,05 2 0,1 4 0,2 7 Harga barang komplementer yang baik
0,05 4 0,2 3 0,15 Total 1 3,25 2,95 Total keseluruhan 6,13 5,67

Dari hasil QSPM tersebut, terlihat bahwa prioritas pertama strategi yang akan dilaksanakan PT
Telkom adalah meluncurkan produk inovator baru berkualitas ekspor yang belum dimiliki oleh
produsen lain dengan skor 6,13.

Implementasi Strategi
STRATEGIC OBJECTIVES Jenis Strategi Pengertian Implementasi Directional Strategy Di tengah
perubahan lingkungan industri yang sangat menantang, TelkomGroup yakin bahwa kapitalisasi pasar
akan tumbuh secara signifikan. Ini dilakukan dengan cara memberikan nilai lebih kepada pelanggan
melalui inovasi produk dan layanan, mendorong sinergi serta membangun ekosistem digital yang
kuat baik di pasar domestik maupun internasional. Inovasi yang dilakukan PT Telkom: • IndiHome •
T-Cash • Jaringan 4G pada anak perusahaanya yaitu Telkomsel • Smart City • Smart Campus

Jenis Strategi Pengertian Implementasi Portfolio Strategy: Customer value through digital TIMES
portfolio TelkomGroup berfokus pada portofolio digital TIMES (Telecommunication, Information,
Media, Edutainment & Services) melalui penyediaan layanan yang nyaman dan konvergen sehingga
memberikan nilai yang tinggi kepada pelanggan. Membentuk SDM yang berkualitas agar dapat
memberikan pelayanan kedapa para pelanggan dengan baik dan memuaskan.

Jenis Strategi Pengertian Implementasi Parenting Strategy: Strategic Control Untuk mendukung
pertumbuhan bisnis secara efektif, TelkomGroup menerapkan pendekatan strategic control untuk
menyelaraskan unit bisnis, unit fungsional dan anak perusahaan agar proses dapat berjalan lebih
terarah, bersinergi, dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan. • Dapat menjalankan proses
bisnis sesuai dengan visi dan misi • Dapat mengendalikan anak perusahaan agar memiliki
transparansi antara induk dan anak perusahaan

Positioning Product PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Produk FTTH (Fiber To The Home)

Produk Provider

EBIT & EPS

EBIT & EPS 2012 2013 2014 2015 2016 EBIT (dalam miliaran rupiah) 6.071 6.631 6.915 7.318 9.316
EPS (dalam miliaran rupiah) 113,975 124,625 25,945 27,54 34,465

Kinerja Keuangan PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk.

Return on Asset (ROA) 11.50% 11.10% 10.40% 9.30% 10.80% 2012 2013 2014 2015 2016 Return On
Asset (ROA) merupakan rasio yang memberikan informasi besarnya laba yang di peroleh dari total
asset yang dimiliki perusahaan. Nilai rasio menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan
laba bersih dari total asetnya. PT Telekomunikasi memiliki ROA yang berubah-ubah dari tahun 2012
sampai tahun 2016. Tahun 2012 sampai tahun 2015 ROA mengalami penurunan dan kembali naik
pada tahun 2016. Tahun 2016, PT Telekomunikasi miliki nilai 10.80% yang berarti perusahaan
mampu menghasilkan laba bersih yang nilainya 10.80% dari total asetnya. Semakin besar nilai rasio
maka semakin besar dana yang dapat dikembalikan dari total asset perusahaan menjadi laba. Yang
artinya laba yang diperoleh semakin besar dan semakin baik kinerja perusahaan. Sumber: data yang
diolah dari laporan keuangan PT Telekomunikasi Tbk

Return on Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang meunjukkan besarnya laba
bersih yang diperoleh dari ekuitas yang dimiliki perusahaan. Pada PT Telekomunikasi, tahun 2012
sampai 2015 ROE mengalami penurunan dan meningkat lagi di tahun 2016. Nilai ROE tahun 2016
sebesar 22.90% menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang nilainya
22.90% dari ekuitasnya. Semakin besar nilai rasionya, maka semakin besar dana yang dapat
dikembalikan dari ekuitas menjadi laba. ROE tinggi akan menyebabkan posisi pemilik modal
perusahaan semakin kuat 24.90% 23.50% 21.60% 20.60% 22.90% 2012 2013 2014 2015 2016
Sumber: data yang diolah dari laporan keuangan PT Telekomunikasi Tbk

Operating Profit Margin Operating Profit Margin menggukur seberapa besar kemampuan dalam
menghasilkan laba operasi dari penjualan bersih perusahaan. Semakin besar nilai OPM, berarti
perusahaan mampu memaksimalkan penjualan bersih sehingga akan meningkatkan laba operasi.
Tahun 2012 nilai operating profit margin PT Telekomunikasi yaitu sebesar 33.30% dan meningkat
menjadi 33.60% di tahun 2013. Tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 32.80% lalu menurun
lagi menjadi 31.60% di tahun 2015. Tetapi pada tahun 2016 PT Telekomunikasi kembali
meningkatkan penjualan sehingga laba operasi meningkat menjadi 33.70% 33.30% 33.60% 32.80%
31.60% 33.70% 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: data yang diolah dari laporan keuangan PT
Telekomunikasi Tbk

Current Ratio Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan
aktiva lancar yang dimilikinya. Tahun 2016, PT Telekomunikasi memiliki nilai current ratio sebesar
120% yang berarti bahwa jumlah aktiva lancar ada 1.2 kali dari jumlah hutang lancar atau setiap Rp.
1,- hutang lancar dijamin dengan Rp. 1.2,- aktiva lancar. Semakin tinggi nilainya maka semakin likuid
perusahannya. Dapat dilihat bahwa PT Telekomunikasi memiliki current ratio >1 atau >100% yang
berarti perusahaan cukup sehat untuk membayar kewajibannya. 116% 116.30% 106.20% 135.30%
120% 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: data yang diolah dari laporan keuangan PT
Telekomunikasi Tbk

Debt to Equity Debt to Equity merupakan rasio yang membandingkan jumlah hutang terhadap
ekuitas yang dimiliki. Semakin tinggi nilai rasionya maka diasumsikan perusahaan memiliki risiko
semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya. Selama tahun 2012 sampai tahun 2016, nilai
tertinggi terdapat pada tahun 2015 yang mencapai 96.80%. Tetapi angka ini masih dibawah 1.00
atau 100% yang berarti bahwa perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil dibanding dengan
ekuitas yang dimilikinya. 86.10% 83.50% 80.80% 96.80% 87.80% 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber:
data yang diolah dari laporan keuangan PT Telekomunikasi Tbk

Debt to Total Asset Debt to Total Asset digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aktiva
perusahaan yang dibiayai dengan total hutang. Rasio sangat penting untuk melihat solvabilitas
perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya. Semakin
tinggi nilai rasio maka semkakin besar jumlah asset yang dibiayai oleh hutang, semkin kecil jumlah
asset yang dibiayai modal, semakin tinggi risiko perusahaan menyelesaikan kewajiban jangka
panjangnya, serta semakin tinggi beban bunga yang harus ditanggung. PT Telekomunikasi memiliki
angka Debt to Total Asset paling tinggi di tahun 2015 dan menurun di tahun 2016 39.90% 39.50%
38.90% 43.80% 41.20% 2012 2013 2014 2015 2016 Sumber: data yang diolah dari laporan keuangan
PT Telekomunikasi Tbk

EKSPANSI

Mengapa PT Telekomunikasi Tbk melakukan ekspansi pasar: -Pertama untuk persoalan investasi, PT
Telkom memang menegaskan tidak melakukan investasi melainkan menjadi mobile virtual network
operator (MVNO) atau mensejajarkan diri dengan operator setempat. Namun kondisi ini tentu tidak
bisa bertahan selamanya. Untuk jangka panjang, pada akhirnya PT Telkom tentu harus berdiri eksis
sendiri dan melakukan investasi. -Kedua untuk persoalan jaringan, tentu ini juga masih menjadi PR
bagi PT Telkom. Sebab, jaringan PT Telkom di negeri orang juga belum besar. Saat ini, Telkomsigma
juga masih melakukan perluasan pusat data, yang untuk jangka panjang akan sangat strategis bagi
pengembangan bisnis telekomunikasi yang telah mengarah pada era digitalisasi.

Negara Sasaran Peluang Ancaman 1. Singapura 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya beli
mayarakat yang semakin tinggi 1. Meningkatnya persaingan 2. Trend yang cepat berubah 3.
Perubahan teknologi yang cepat 2. Hong Kong 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya beli
mayarakat yang semakin tinggi 1. Meningkatnya persaingan 2. Trend yang cepat berubah 3.
Perubahan teknologi yang cepat 3. Timor Leste 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya beli
mayarakat yang semakin tinggi Meningkatnya persaingan Trend yang cepat berubah Perubahan
teknologi yang cepat 4. Malaysia 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya beli mayarakat
yang semakin tinggi Meningkatnya persaingan Trend yang cepat berubah Perubahan teknologi yang
cepat 5. Australia 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya beli mayarakat yang semakin
tinggi 1. Meningkatnya persaingan 2. Trend yang cepat berubah 3. Perubahan teknologi yang cepat
6. Qatar 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya beli mayarakat yang semakin tinggi 1.
Meningkatnya persaingan 2. Trend yang cepat berubah 3. Perubahan teknologi yang cepat

No. Negara Sasaran Peluang Ancaman 1. Taiwan 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya
beli mayarakat yang semakin tinggi 1. Meningkatnya persaingan 2. Trend yang cepat berubah 3.
Perubahan teknologi yang cepat 2. Myanmar 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya beli
mayarakat yang semakin tinggi 1. Meningkatnya persaingan 2. Trend yang cepat berubah 3.
Perubahan teknologi yang cepat 3. Arab Saudi 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya beli
mayarakat yang semakin tinggi 1. Meningkatnya persaingan 2. Trend yang cepat berubah 3.
Perubahan teknologi yang cepat 4. Jepang 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya beli
mayarakat yang semakin tinggi 1. Meningkatnya persaingan 2. Trend yang cepat berubah 3.
Perubahan teknologi yang cepat 5. Korea Selatan 1. Perubahan pola konsumsi masyarakat 2. Daya
beli mayarakat yang semakin tinggi 1. Meningkatnya persaingan 2. Trend yang cepat berubah 3.
Perubahan teknologi yang cepat

Corporate Social Responsibility - Dasar Hukum CSR Dalam UU No. 40 Tahun 2007 ditegaskan bahwa
Tangungjawab sosial dan Lingkungan (TJSL) adalah komitmen perseroan urntuk berperan serta
dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada
umumnya.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Dalam mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan usaha,
hendaknya tidak merusak etika dan tanggung jawab sosial. Adapun tanggung jawab sosial
perusahaan meliputi: 1. Tanggung jawab sosial terhadap Konsumen. 2. Tanggung Jawab Sosial
terhadap Karyawan 3. Tanggung Jawab Sosial terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat 4. Tanggung
Jawab Sosial terhadap Lingkungan Hidup

Tanggung jawab sosial terhadap konsumen. Sebagai bentuk komitmen kami terhadap upaya
memenuhi harapan para pelanggan, kami merealisasikan berbagai program yang ditujukan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan, sebagai berikut: • Program Telkom Integrated Quality Assurance
(TIQA) Peningkatan orientasi pegawai agar lebih peduli terhadap kepuasan layanan kepada
pelanggan. • Layanan Pelanggan Penerapan kebijakan layanan, sebagai wujud komitmen Telkom
untuk memberikan layanan terbaik kepada pelangan, yang meliputi: o Service Delivery Pengelolaan
pengendalian service delivery khususnya terkait dengan infrastruktur jaringan (network
infrastructure). o Service Assurance Penetapan standard product dan basic solution menggunakan
service level guarantee (SLG) dengan melibatkan peran engineer on site (EoS) dalam membantu
kegiatan problem handling yang berkedudukan di sekitar lokasi pelanggan.

Tanggung jawab sosial terhadap konsumen. • Program Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA)
Peningkatan orientasi pegawai agar lebih peduli terhadap kepuasan layanan kepada pelanggan. •
Layanan Pelanggan Penerapan kebijakan layanan, sebagai wujud komitmen Telkom untuk
memberikan layanan terbaik kepada pelangan, yang meliputi: o Service Delivery Pengelolaan
pengendalian service delivery khususnya terkait dengan infrastruktur jaringan (network
infrastructure). o Service Assurance Penetapan standard product dan basic solution menggunakan
service level guarantee (SLG) dengan melibatkan peran engineer on site (EoS) dalam membantu
kegiatan problem handling yang berkedudukan di sekitar lokasi pelanggan. o Pengukuran Kualitas
Layanan Kami melakukan pengukuran kualitas layanan pada beberapa tahap sesuai proses layanan.
Pada proses interaksi dengan channel distribusi, kami melakukan mystery shopping dan mystery
calling untuk memastikan standar pelayanan diterapkan secara konsisten dan berkualitas.

Penanganan Keluhan Pelanggan Kami menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang
memungkinkan pelanggan menyampaikan keluhan maupun complain atas kualitas produk dan
layanan yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang telah ditawarkan • Kami membagi penanganan
keluhan ke dalam dua golongan pelanggan. 1. Segmen Pelanggan Personal a. Telkom menyediakan
pusat layanan konsumen yang dapat langsung didatangi di setiap kantor wilayah maupun kantor
cabang, dikenal dengan Plasa Telkom. b. Telkom juga menyediakan pusat pengaduan secara online
di website Perseroan (www.telkom.co.id) serta call center dengan nomor “147” 2. Segmen
Pelanggan Korporat Telkom memiliki tim account management dalam mengelola hubungan dengan
pelanggan korporat yang didukung oleh Engineer on Site (EoS) untuk pelanggan prioritas, Corporate
Customer Access Network (CCAN) Team untuk delivery layanan dan Corporate Customer Care Center
(C4) untuk menangani keluhan pelanggan dengan nomor "500250" dan email: tele-am@telkom.

Tanggung Jawab Sosial terhadap Karyawan • Penanganan keluhan karyawan Kami menyediakan
aplikasi untuk membantu karyawan mencari dan mempelajari layanan kebijakan sumber daya
manusia (SDM) serta sebagai sarana bagi karyawan memberikan masukan kepada manajemen,
terdiri dari: - HR helpdesk – Program pengelolaan feedback karyawan terkait isu pengelolaan Human
Capital dalam perusahaan, - HR wiki – Layanan search engine untuk pencarian jawaban, definisi
ataupun prosedur pengelolaan human capital kini cepat dan mudah. ⁃ Employee aspiration –
Merupakan adaptasi dari Employee Suggestion System (ESS), yaitu mekanisme yang digunakan oleh
Perusahaan untuk mengumpulkan ide kreatif karyawan, dimana adalah saran-saran dari karyawan
dikumpulkan, diklasifikasikan dan dikirimkan kepada expert atau komite untuk diavaluasi. Setelah
itu, saran dapat diadopsi oleh Perusahaan, dan dalam hal ini Perusahaan juga dapat memberikan
reward.

3. TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT Inisiatif tanggung jawab
sosial Telkom terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat diarahkan untuk membangun sistem
ekonomi digital. Ini merupakan hal yang penting karena mendukung pembangunan ekonomi digital
di Indonesia. Dalam melaksanakan upaya tersebut, Telkom Group bersinergi internal dan eksternal
dengan banyak pihak, baik dengan Kementerian, UKM mitra binaan, maupun BUMN lainnya. Rumah
Kreatif BUMN Dalam program Rumah Kreatif BUMN, Telkom Group memberikan dukungan berupa
pelatihan digitalisasi bisnis melalui platform e-commerce, www.blanja.com. Dengan adanya Rumah
Kreatif BUMN, Telkom berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan blanja.com untuk memasarkan
produk UMKM binaan dan produk masingmasing BUMN

4. TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP LINGKUNGAN: MENDUKUNG PELESTARIAN LINGKUNGAN


• Penghematan energi dan mitigasi emisi karbondioksida. Sejak tahun 2009 kami telah
melaksanakan program yang ditujukan untuk mengurangi pemakaian energi listrik dalam kegiatan
operasional. Dengan demikian kami turut berkontribusi kepada upaya mitigasi emisi karbondioksida
yang salah satunya dihasilkan oleh pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil

Pelaksanaan TJSL Telkom memiliki tema “Telkom Indonesia Untuk Indonesia” yang mencakup isu-isu
tanggung jawab sosial Telkom yang dianggap relevan dan signifikan, dengan menekankan pada tiga
prinsip TJSL Telkom, yaitu: 1. Lingkungan digital, yaitu pengembangan, penyediaan, dan pengelolaan
infrastuktur telekomunikasi dan beragam fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
mendukung dan menghubungkan seluruh aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas pelestarian
lingkungan hidup. 2. Masyarakat digital, yaitu mendukung pemberdayaan komunitas melalui edukasi
tentang pemanfaatan TIK secara optimal untuk memudahkan aktivitas kehidupan masyarakat sehari-
hari. 3. Ekonomi digital, yaitu pengembangan fasilitas TIK di berbagai layanan umum yang digunakan
oleh masyarakat, serta dukungan terhadap usaha mikro dan menengah, terutama di sektor industri
kreatif, terkait dengan optimalisasi pemanfaatan TIK.

Total dana yang telah dianggarkan dan direalisasikan untuk tahun 2016, adalah sebesar Rp24,13
miliar dan direalisasikan sebesar Rp19,26 miliar. Jumlah anggaran tersebut mengalami kenaikan
dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp18,25 miliar.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY No. Kegiatan CSR Area CSR Alasan CSR Bidang CSR Sikap CSR
Perusahaan 1. Lingkungan digital Lingkungan Untuk mendukung dan menghubungkan seluruh
aktivitas masyarakat, termasuk aktivitas pelestarian lingkungan hidup. Lingkungan (Masyarakat)
Sikap Proaktif 2. Masyarakat digital Lingkungan Untuk memudahkan aktivitas kehidupan masyarakat
sehari-hari. Lingkungan (Masyarakat) Sikap Proaktif 3. Ekonomi digital Lingkungan Untuk
memudahkan aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari. Lingkungan (Masyarakat) Sikap Proaktif 4.
Indonesia Digital Learning (IDL) & My Teacher My Hero Lingkungan Upaya pelatihan guru-guru di
bidang digital untuk guru-guru Indonesia yang menerapkan pembelajaran digital Lingkungan
(Masyarakat) Sikap Proaktif 5. Pustaka Digital Lingkungan Untuk mempermudah masyarakat
khususnya para pelajar untuk mengakses buku-buku secara online Lingkungan (Masyarakat) Sikap
Proaktif.

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY No. Kegiatan CSR Area CSR Alasan CSR Bidang CSR Sikap CSR
Perusahaan 6. Socio Digi Leaders Lingkungan Untuk kompetisi ide kreatif yang bermanfaat sebesar-
besarnya untuk lingkungan sosial Lingkungan (Masyarakat) Sikap Proaktif 7. BUMN Hadir untuk
Negeri Lingkungan Untuk masyarakat diantaranya BUMN Mengajar, Bedah Rumah Veteran, Siswa
Mengenal Nusantara, Elektrifikasi Rumah, Pembangunan Sarana Air Bersih & MCK, serta Jalan
Santai. Lingkungan (Masyarakat) Sikap Proaktif 8. Telkom Craft Lingkungan Untuk bentuk peran aktif
Telkom dalam upaya memaksimalkan kemajuan ekonomi, sosial, dan bentuk kepedulian kepada
para pelaku UKM lokal sehingga dapat menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan. Lingkungan
(Masyarakat) Sikap Proaktif 9. Widyawisata & Real Experience VR Satelit Telkom 3S Lingkungan
Untuk mengedukasi dan menginformasikan kegunaan dari satelit secara nyata kepada masyarakat.
Lingkungan (Masyarakat) Sikap Proaktif

Parameter Keberhasilan Telkom telah menetapkan beberapa parameter sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan CSR Telkom, 1. CSR-Indeks Mengukur pengaruh kegiatan CSR terhadap
loyalitas pelanggan dan reputasi perusahaan. Di tahun, CSR (PKBL) Indeks ini menunjukkan nilai
70,18, yang berarti menggambarkan bahwa kegiatan CSR yang kami lakukan memberi pengaruh
sebesar 70% terhadap loyalitas pelanggan dan reputasi perusahaan. 2. Net Promotor Score - NPS
Mengukur seberapa besar masyarakat menganjurkan untuk menggunakan produk Telkom sebagai
dampak kegiatan CSR. Hasil pengukuran NPS tahun 2016 adalah:

ETIKA BISNIS • Sesuai ketentuan Sarbanes-Oxley Act (“SOA”) 2002 section 406, Telkom memiliki dan
menjalankan kode etik yang berlaku bagi seluruh level organisasi. Kode Etik Telkom ditetapkan
melalui Keputusan Direksi No.KD.201.01/2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan Telkom Group.
Kode Etik Telkom berlaku bagi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan keluarga
besar Telkom dalam berhubungan dengan pelanggan, pemasok, kontraktor, sesama karyawan dan
pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan perusahaan.

Pokok-pokok Kode Etik Telkom antara lain mengatur mengenai: • 1. Etika Kerja Karyawan; yaitu
sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh Karyawan dan Pemimpin dalam bekerja sehari-
hari dengan lingkup sebagai berikut: a. Perilaku Utama Karyawan: • i. Kapasitas dan Kapabilitas
Karyawan • ii. Kewajiban dan Larangan • iii.Kerahasiaan Informasi • iv. Infrastruktur • v. Lingkungan
Kerja • b. Perilaku Utama Pemimpin: • i. Perilaku Pemimpin • ii.Perilaku Direksi • iii. Perilaku Chief
Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO) • 2. Etika Usaha yaitu sistem nilai atau
norma yang dianut oleh Perusahaan sebagai acuan Perusahaan, Manajemen dan Karyawannya untuk
berhubungan dengan lingkungannya dengan lingkup sebagai berikut: • a. Hubungan dengan
Regulator b. Hubungan dengan Stakeholder c. Ketentuan tambahan

Setiap tahun, Telkom mengirimkan materi sosialisasi kapada karyawan tentang pemahaman GCG,
etika bisnis, pakta integritas, fraud, manajemen risiko, pengendalian internal (“SOA”),
whistleblowing, pelarangan gratifikasi, tata kelola TI, menjaga keamanan informasi dan hal-hal
lainnya yang terintegrasi terkait dengan praktik tata kelola perusahaan. Telkom juga
menyelenggarakan program survei online etika bisnis dengan populasi seluruh karyawan melalui
media portal/intranet yang diakhiri dengan pernyataan kesediaan karyawan untuk menjalankan
etika bisnis. Pemahaman dan penerapan etika bisnis berikut hasil survei setiap tahun diaudit secara
internal maupun eksternal melalui proses audit SOA 404. Audit tersebut dijalankan dalam rangka
penerapan control environment sesuai skema kerja pengendalian internal COSO pada audit
pengendalian internal tingkat entitas.

Anda mungkin juga menyukai