Anda di halaman 1dari 5

IMPIANKU

Ini merupakan cerita perjuangan seorang anak yang berasal dari kelas menengah
kebawah. Walaupun berasal dari kelas menengah,dia memiliki IQ diatas rata-rata,ayahnya yang
hanya seorang petani yang menggarap tanah orang lain,sedangkan ibunya merupakan ibu
rumah tangga.

Dia merupakan anak ke 2 dari pasangan Abdurrahman dan Siti khumaira. Dia dilahirkan
dikota yang cukup ternama Bukittinggi. Dia lahir pada tanggal 19 february 2001. Dia bernama
Abdul Al-Fateh Maulana. Dia sering dipanggil Maulana. Dia bercita-cita menjadi Ustadz
termanshur dan juga ingin menjadi orang yang ahli dibidang sains

Sejak pertama kali duduk dibangku pendidikan,gurunya sangat tidak menyangka anak
yang berasal dari kaum kelas menengah kebawah dapat masuk kesekolah yang cukup ternama
dan elite,rata-rata siswa disana anak para penjabat. Maulana yang kerap kali dibully oleh teman
sekolahnya karena miskin tidak pernah memadamkan api semangatnya untuk meraih cita-
citanya tersebut.

Ketika Maulana menduduki kelas 8 MTsN disalah satu kabupaten Agam,ia menjadi
perwakilan dalam perlombaan khutbah jum’at oleh pihak madrasah. “Ini merupakan sarana
mengembangkan bakat” gumam Maulana didalam hati. Menuju hari H perlombaan tersebut,
maulana bertemu dengan salah satu Ustadz yang cukup ternama didekat tempat tinggalnya. Ia
ingin belajar dengan Ustadz tersebut bagaimana cara agar khutbah yang akan disampaikannya
menarik.

Setelah seminggu latihan,Maulana sudah siap untuk perlombaan tersebut. Berangkatlah


Maulana beserta rombongan ke lokasi perlombaan,ditengah perlombaan Maulana ditelepon
ibunya.

Ibu maulana: Assalamu’alaikum nak,ayah kamu sudah meninggal akibat kecelakaan


ketika sedang disawah,dan sekarang ibu lagi melakukan prosesi sebelum ayahmu dikebumikan.

Maulana: wa’alaikumusalam ibu,a-ayah meninggal?enggak mungkin bu,ayah pasti baik-


baik saja,ayah berjanji untuk menjemput dan mengajak Maulana untuk membeli baju sekolah
yang baru setelah melaksanakan lomba khutbah ini.

Ibu maulana: Nak maulana ini mungkin memang sudah takdir buat kita nak,mari kita
do’a kan ayahmu agar tenang dialam sana.

Maulana: kalau ini memang takdir kita bu,kita ikhlaskan saja,dan mari kita do’akan ayah
tenang disana.
Ibu maulana: Aamiin,dan tetap semangat ya lombanya,ibu tutup teleponnya
Assalamu’alaikum.

Maulana: siap ibu,Maulana akan menampilkan yang terbaik,wa’alaikumusalam.

Maulana melanjutkan perlombaan,tanpa diketahui oleh pihak madrasah atas kesedihan


yang dirasakan. Perlombaan tersebut merupakan rezeki bagi Maulana,karena dia dapat
memenangkan perlombaan tersebut yang merupakan kebahagiannya,namun dibalik itu ada
kesedihan yang dirasakan yaitu meninggalnya sang pemimpin keluarga,yaitu ayahnya.

Prosesi penguburan telah berlalu,ibu Maulana menghampiri dirinya.

Ibu maulana: Assalamu’alaikum maulana.

Maulana: Wa’alaikumusalam bu.

Ibu Maulana: bu ingin memberitahumu,bahwa kamu sudah tau mengenai bahwa


ayahmu telah meninggal dunia,ibu sudah memutuskan untuk pendidikanmu mungkin harus ibu
berhentikan. Karena ibu tidak yakin bahwa ibu mampu mencukupi kebutuhan kita untuk sehari-
hari.

Maulana: Maulana tidak keberatan bu,Maulana akan membantu ibu dalam memenuhi
kebutuhan kita sehari-hari

Hari-hari Maulana hanya membantu ibunya menjual dagangan. Karena sejak ayahnya
meninggal ibu hanya mampu membuat gorengan,dengan untung yang tidak terlalu besar.

Pada suatu hari,ketika Maulana sedang berjualan,ia melihat anak-anak seumurannya


belajar didalam kelas. Ia melihat pembelajaran tersebut,dan mempelajari pelajaran yang ia
sukai yaitu IPA.

Setiap hari Maulana menjual dagangan dan belajar dari jarak yang cukup jauh,ketika
sedang belajar dari jauh,guru IPA yang melihat Maulana belajar dari jarak jauh bersimpati
dengannya. Guru tersebut berinisiatif agar mengajak Maulana belajar didalam kelas. Guru
tersebut segera menghampiri Maulana.sekilas info,guru tersebut bernama pak Donny.

Pak Donny: Assalamu’alaikum nak,kenapa kamu belajar disini,dan bukan dikelas?

Maulana: Wa’alaikumusalam pak,saya tidak mempunyai uang untuk membayar SPP


disekolah ini pak.

Pak Donny: jadi itu masalahmu nak,Nama kamu siapa?

Maulana: Nama saya Maulana pak.


Pak Donny: kamu mau belajar seperti yang lain kan?kalau mau Insyaallah bapak bantuin
kamu belajar disini tanpa membayar uang sedikitpun lebih tepatnya adalah Beasiswa.

Maulana: Mau pak,tapi bagaimana cara mengklaim beasiswanya pak?

Pak Donny: kamu bakal ditest oleh pihak sekolah.

Maulana: siap pak.

Hari ujian beasiswa untuk Maulana berlangsung,Maulana sudah belajar dari


semalam,hanya berbekal buku teman yangi ia pinjam kemarin sore.

Maulana mengerjakan semua soal tersebut tanpa ada jeda,guru yang mengawas disana
dikejutkan oleh Maulana yang sangat ahli dalam berbagai bidang,bahkan karena
ketidakpercayaan pengawas tersebut,ia memanggil kepala sekolah disana. Alhasil bapak kepala
sekolah yang langsung menjadi pengawas untuk beasiswa Maulana.

Setelah Maulana selesai mengerjakan soal ujian tersebut,guru-guru yang memeriksa


hasil ujian tersebut terkejut, pasalnya nilai Maulana mendekati sempurna kisaran 97-99.
Akhirnya Maulana diterima disekolah tersebut tanpa dipungut biaya sepeserpun.

Maulana dilatih oleh pak Donny dalam bidang IPA dan juga sains. Latihan yang diberikan
pak Donny sangatlah sulit,tapi bagi Maulana di ibaratkan 1+1=2.

Alhasil,Maulana diutus untuk mengikuti berbagai perlombaan baik Sains maupun


Matematika,dan Alhamdulillah dengan kerja kerasnya belajar dapat memenangkan berbagai
perlombaan,bahkan ia pernah diundang ke Jepang untuk mengikuti olimpiade sains
internasional. Namun ia tolak.

Ketika Maulana akan mengakhiri pendidikan di tingkat MTS,ia berencana untuk sekolah
diMAN terfavorit didaerah tersebut dengan alasan,ingin mengembangkan bakatnya di bidang
Keagamaan lebih tepatnya Berceramah,dan juga MIPA lebih tepatnya sanis dan Matematika. Ia
masuk ke MAN tersebut melalui jalur prestasi,jika kita ingat ia banyak mengikuti perlombaan
dan dapat memenangkan berbagai perlombaan tersebut. Karena itu iya dapat bersekolah di
tempat yang ia inginkan.

Setelah Maulana melalui berbagai test untuk masuk kesekolah yang ia inginkan,
Maulana diterima disekolah tersebut,dan dimasukkan kedalam kelas unggul.

Hari-hari maulana di MAN membuat ia dikenal orang banyak,karena


kepintarannya,sopan santun nya, akhlak,kalau diungkapkan semuanya bisa dikatakan
sempurna. Maulana sering diajak mengikuti berbagai lomba-lomba yang ia sukai. Dan maulana
sudah mulai diundang mengisi khutbah dimasjid-masjid,baik didekat rumahnya, bahkan juga
ada yang dari daerah. Cara Maulana menyampaikan ajaran sangat luar biasa, ia mampu
mengajak orang mukmin kejalan yang lebih baik. Itu alasannya sering diundang mengisi
khutbah.

Walaupun Maulana masih berumur 16 tahun,tapi cara berpikir nya sudah


dewasa,walaupun diumur tersebut masih dikatakan remaja. Inilah devinisi didewasakan oleh
waktu dengan rasa kasih sayang yang kurang.

Salah satu cita-cita Maulana telah terwujud yaitu menjadi Ustadz termanshur walaupun
masih diperm ulaan, tapi maulana tetap semangat dan mengembangkan bakatnya tersebut.
Sedangkan cita-cita Maulana yang ingin menjadi ahli sains sedang didalam proses pendidikan.

Dengan Maulana yang sering diundang Berceramah, berkhutbah,berpidato didepan


orang banyak,mengukir berbagai prestasi, dia tidak pernah sombong. Karena ia yakin itu semua
berasal dari Allah,hanyak dengan bantuan Allah cita-cita kita akan terwujud. Bahkan ia dapat
menghasilkan uangnya sendiri,bahkan dapat mengangkat ekonomi keluarganya. Ibunya pun
sudah tidak perlu berdagang gorengan lagi. Karena uang yang didapat maulana sudah cukup
bagi keluarnya

“Walaupun cita-cita adalah sesuatu yang diimpikan, jika kita ikhtiar dan bertawakal
Insyaallah cita-cita kita akan tercapai” Abdul Al-Fateh Maulana.

Ketika ia sudah mengakhiri pendidikan wajib 12 tahun tersebut,maulana ingin


melanjutkan pendidikan di kampus yang terkenal yaitu UI. Ia ingin menjadi ahli dibidang sains
darisana dan ingin melanjutkan pendidikan keluar negeri.

Hari test masuk kampus UI sedang berlangsung, Maulana yang sudah


berkecukupan,ingin masuk melalui jalur prestasi,karena prestasi yang sudah banyak diraih dari
semenjak MTs,MA jika dikumpulkan bisa 1 ruangan full prestasi didalamnya. Prestasi yang amat
banyak.

Dengan prestasi yang banyak Maulana akhirnya masuk kekampus tersebut. Setiap kali
ujian Maulana memiliki IPK yang cukup tinggi antara 4,1-4,4. IPK setinggi itu sangat susah untuk
didapat, tetapi dengan belajar itu menjadi sangat mudah. Jadi jangan pernah bermalas-malasan
dalam menuntut ilmu,ilmu tidak datang dengan sendirinya,namun harus dicari dan digali
sedalam dalamnya. Karena itu ia mendapatkan IPK tertinggi dikampusnya tersebut. Dan
mendapatkan coumlote.

Setelah Maulana selesai kuliah dan mendapatkan gelar S1 bidang sains,ia diberi
beasiswa oleh kampusnya untuk menempuh study S2 dan S3 dengan biaya penuh ditanggung
oleh kampus dan pemerintah.
Ketika ia kuliah diluar negeri tepatnya dikhairo,mesir. Ia menjadi Ustadz yang terkenal
disana,bahkan pernah ditawarkan menjadi imam besar disana,tetapi ia menolak karena ia akan
kembali kenegara asalnya yaitu Indonesia,karena dipanggil oleh presiden karena kepintarannya.
Pemerintah berharap ia akan menjadi pelopor semangat pendidikan anak anak muda,akan
menjadi ilmuan yang membantu dalam bidang pertanian,akan membantu pemerintah dalam
memperkuat iman,melalui ceramah agamanya.

Cerita ini adalah cerita fiksi yang mengandung unsur ajakan,bahwa orang dengan kelas
menengah saja mampu menjadi ilmuan dan ustadz termanshur,apalagi kita yang
berkecukupan,apakah tidak malu kalah orang seperti ini,oleh karena marilah bersama-sama kita
raih ilmu pengetahuan sejauh jauhnya

Anda mungkin juga menyukai