Anda di halaman 1dari 7

Nama : Puspa Pitaloka

NIM : 1516619051

Matkul : MSDK Sie 3

Jadwal : Selasa (08.00 – 09.50)

Nama Dosen : Dr. Sitti Nursetiawati, M.Si dan Dian Pertiwi Joshua

Hasil Mandiri : 7 Lembar

Perkenalkan, nama aku adalah Puspa Pitaloka, biasa di panggil


Puspa. Aku lahir di Jakarta, 8 Juni 2001. Aku memiliki tinggi yang tidak
terlalu tinggi namun tidak terlalu pendek juga yaitu 158cm dan memiliki
berat badan 49kg. Aku terlahir dari keluarga yang Alhamdulillah cukup
untuk kehidupan sehari-hari, serta di keluarga yang cukup hangat dan
harmonis. Keluarga ku terdiri dari 5 anggota keluarga yaitu: mamah,
papah, abangku, kakakku, dan aku. Iya aku anak paling terakhir, yang
orang-orang bilang biasanya kalau anak terakhir pasti lebih di manja
dan lebih di bela, tapi kenyaannya tidak juga kok. Aku adalah gadis 19
tahun yang kadang masih labil dalam menentukan pilihan, aku
termasuk anak yang cukup susah di atur dan sering sekali break the
rules dari SMP.
Dulu, aku bersekolah di SDN 11 Pagi Lubang Buaya, disana aku
cukup berprestasi, selalu peringkat 10 besar bahkan pernah peringkat 4
besar. Setelah lulus SD saya masuk SMPN 81 Jakarta yang di mana
sekolah itu sekolah favorit di Jakarta Timur, saingan dengan SMPN 49
Jakarta, kebetulan aku serta kedua kakakku bersekolah di SD SMP yang
sama. Lanjut ke SMA aku dan kakakku yang pertama bersekolah di SMA
yang sama yaitu, SMAN 113 Jakarta. Dan kebetulan Mamahku mengajar
di sana, jadinya guru-guru sudah mengenal kami, karena dariku kecil
sudah sering di ajak ke sekolahan.
Di SMA aku mengambil jurusan IPA karena nilaiku cenderung
bagus di hitung-hitungan, lalu saat aku kelas 11 aku baru menemukan
jurusan yang aku inginkan untuk di kuliah nanti yaitu, jurusan Tata Rias
di UNJ. Tetapi ada satu masalah, jurusan yang aku ambil di SMA itu IPA
tapi Tata Rias itu SOSHUM yang otomatis aku harus belajar pelajaran
IPS juga. Jadinya, sejak awal kelas 12 aku mulai belajar SOSHUM untuk
SBM dan PENMABA nanti. Sebenarnya aku mendapat kesempatan
untung ikut jalur undangan, lalu jurusan yang ku pilih jurusan Tata Rias
dan Tata Boga, namun hasilnya aku ditolak karna aku IPA tapi milihnya
IPS, ya istilahnya nyebrang jurusan. Dan pada akhirnya jurusan impian
ku sejak kelas 11 tercapai melalui jalur PENMABA, setelah melewati
cobaan di tolak di berbagai Universitas.
Aku memiliki beberapa hobi, pada saat kecil aku suka nari, mau
tari traditional ataupun tari modern, lalu aku suka berdandan dan
bergaya layaknya model makanya pas kecil sering di bilang centil oleh
orang-orang di sekitarku, tapi pada saat sudah beranjak remaja aku
sudah tidak percaya diri untuk berpose karna mungkin hobiku tersebut
tidak di asah. Kalau soal berdandan, itu masih menjadi hobiku hingga
sekarang, dan alhamdulillahnya orang tuaku mendukung aku kuliah
jurusan tatarias karena tau hobiku dari kecil sudah berdandan. Kalau
berbicara hobi, aku sekarang lagi senang sekali jalan-jalan, mau jalan-
jalan liat city light kota Jakarta, atau jalan-jalan liat street art, tapi aku
paling suka travelling ke alam-alam gitu apa lagi bareng teman-teman.

Tugasku saat ini kalau di kampus sebagai seorang Mahasiswa


adalah belajar dan terus mencari ilmu sebanyak-banyaknya, yang mana
ilmu-ilmu tersebut nantinya akan menjadi bekal aku di kerasnya
kehidupan yang akan aku lalui nanti setelah lulus. Beda hal dengan di
kampus, di rumah tugas aku adalah sebagai anak. Sebagai anak
tentunya aku harus membantu kedua orang tua dengan hal sederhana
seperti membantu membereskan rumah. Biasanya kalau di Keluargaku
kami masing masing sudah mempunyain job desk masing-masing,
contohnya tugas papahku menyapu, aku mengepel dan menyiram
tanaman, kakaku yang pertama mencuci piring, kakakku yang kedua
mejemur pakaian, dan ibuku mencuci dan memasak .Tak lupa juga hal
kecil yang wajib di lakukan yaitu beribadah kepada Allah dengan
mendoakan kedua orangtua, keluarga, dan orang-orang yang sayangi
lainnya.

Mamahku adalah hadiah paling berharga yang diberikan Allah


kepadaku, mamahku itu orang yang sangat kuat, sangat sabar, pekerja
keras, santai tapi terkadang tegas juga, terkadang nyebelin, terkadang
sedikit keras kepala, dan pendengar yang baik untuk anak-anaknya,
mamahku juga seseorang yang multitasking, ia bisa mengerjakan
apapun di waktu yang bersamaan. Mamahku adalah seorang ibu
sekaligus menjadi tulang punggung di keluargaku ini. Mamahku
bernama Juariah, ia lahir di garut pada tanggal 20 Oktober 1967, bulan
Oktober nanti beliau genap 53 tahun. Mamahku bekerja sebagai salah
satu guru PNS di Jakarta yang sekarang sedang menjabat sebagai Wakil
Kepala Sekolah.
Mamahku anak ke-10 dari 10 bersaudara, sama sepertiku ia juga
anak bontot. Mamahku tinggal di garut kurang lebih 19 tahun, lalu
semenjak lulus SMA ia merantau ke Jakarta untuk kuliah. Mamahku
kuliah di IKIP Jakarta yang sekarang sudah berganti nama menjadi UNJ,
ia mengambil jurusan Pendidikan Geografi. Selama di Jakarta mamahku
tinggal bersama kakaknya. Saat kuliah disitulah mamahku bertemu
dengan papahku, seorang kakak tingkat Teknik Mesin di UNJ. Setelah
setahun lulus kuliah mamahku menikah dengan papahku pada tanggal
22 November 1992. Ohiya, ibuku sempat melanjutan Pendidikan S2nya
untuk mendapatkan gelar Magister di salah satu Universitas Swasta di
Jakarta.

Papahku adalah seorang Wiraswasta. Papahku bernama Suponco,


beliau lahir di Temanggung Jawah Tengah, pada tanggal 15 April 1966,
sekarang ia sudah genap 54 tahun. Papahku adalah orang yang pekerja
keras, sangat sayang dengan keluarganya, penurut, tapi sedikit agak
tempramen orangnya, sebenarnya beliau orangnya baik dan hatinya
lembut, hanya saja ia tidak bisa menyampaikannya dengan tutur kata
yang baik. Papahku dulu tinggal di Parakan Jawa Tengah tepatnya di
kaki gunung Sindoro lalu aat SMA papahku ikut kakaknya untuk
merantau ke Jakarta. Dulu ia SMA di SMAN 61 Jakarta dan kuliah di IKIP
Jakarta di Jurusan Teknik Mesin. Aku dan papahku sama sama suka
otomotif, terutama mobil, jadi aku paham tentang jenis-jenis mobil,
merk mobil, spektifikasi mobil, eksterior dan interiornya.

Aku adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, aku punya satu kakak
laki-laki dan satu kakak perempuan. Jarak umurku dengan kakak-
kakakku cukup jauh yaitu 5 tahun dan 7 tahun, kakakku yang pertama
berumur 26 tahun lalu yang kakakku yang kedua 24 tahun.
Anak pertama di keluargaku bernama Fitrian Raka Diaputra, aku
biasa memanggilnya “Kaka”. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 4 Maret
1994, sekarang ia sudah genap berusia 26 tahun dan akan menikah di
bulan November nanti. Kakakku yang satu ini dari dulu menjadi anak
kebanggan kedua orang tuaku karna ia pintar di akademik dan non
akademik. Dulu ia Kuliah di IPB jurusan Teknik Industri Pertanian
melalui jalur undangan, selain itu ia menjadi anak band dan aktiv
berorganisasi di BEM bahkan pernah menjadi Ketua Pelaksaan Ospek di
Angkatan 48. Lalu setelah lulus di tahun 2015 ia melamar kerja di NET
TV yang pada saat itu sedang naik daun. Setelah 3 tahun kerja di NET, ia
resign dan kerja di kantor periklanan di Jakarta, tapi ia tidak bertahan
lama kerja di sana, lalu ia melanjutkan karirnya di peruhasaan
PT.BRIdge itu adalah anak perusahaan Bank BRI.
Anak kedua di keluargaku bernama Erika Aulia, aku biasa
memanggilnya “Mbaai”. Ia lahir di Garut pada tanggal 8 Agustus 1996,
sekarang ia genap 24 tahun. Aku dan kakakku yang ini sering sekali di
sangka kembar atau bahkan aku yang di kira kakaknya, gara-gara
wajahku terlihat lebih boros dari dia. Kakakku yang kedua ini kuliah di
UNJ juga, tetapi jurusan yang dia ambil adalah Psikologi dan dulu ia
sangat aktif di BEM fakultas selama 4 tahun berturut-turut sampai lulus
di tahun 2018. Dulu kami sering sekali bertengkar padahal kami
tidurnya sekamar, tapi semenjak ia kerja dan mengekost, aku jadi tidur
sendiri di kamar. Tidak lama setelah lulus dia di lamar dan menikah
dengan kakak tingkatnya di kampus Namanya Edo Leonardo.
Alhamdulillahnya kakakku setelah menikah langsung di karuniai anak
dan di tanggal cantik kemarin tepat di 9 September keponakan
pertamaku lahir. Bayi cantik itu yang di beri nama Clemira Zea Azura.
Sekarang semua perhatian di keluarga ini terfokus kepada Zea si cucu
pertama.

Yang aku kerjakan selama 1 × 24 jam. saat pandemi ini dan


memasuki semester 3 perkuliahan daring, kegiatan yang saya lakukan
baru bangun tidur tentunya adalah sholat subuh, setelah sholat subuh
jika tidak ada kelas pagi biasanya aku akan menyambung tidur aku
hingga akhirnya bangun sekitar jam 8 pagi. Saat baru bangun tidur,
karena dirumahku memiliki hewan peliharaan yaitu 2 ekor kucing pagi-
pagi aku memberikan makan pagi untuk mereka, setelah itu aku
menyiram tanaman-tamanan yang lu beli saat quarantine ini. Setelah
itu aku sarapan pagi, biasanya saat aku bangun mamahku sudah selesai
memasak. Selesai sarapan aku akan kembali ke kamar dan memulai
perkuliahan daring seperti absen, mengerjakan tugas yang diberikan,
dan terkadang juga ada dosen yang pembelajarannya menggunakan
Zoom Meeting. Jadwal kuliah semester 3 cukup padat 24 sks dan teori
semua, jadi hampir setiap hari kuliah saya dari pagi hingga sore hari.
Biasanya saat memasuki waktu dzuhur, aku akan mandi dan akan
melaksanakan sholat dzuhur yang kemudian disusul dengan makan
siang. Setelah makan siang aku akan melanjutkan kuliah daring sampai
sore hari. Sore hari setelah kuliah daring selesai kira-kira jam 5 sore aku
akan lanjut melakukan sholat ashar. Lalu kegiatanku selanjutnya adalah
mengepel rumah jika rumahnya sudah di sapu. Setelah makan malam
dan sholat isya saya pun akan ke kamar dan bermain handphone,
melakukan hal yang saya suka, melihat sosial media, informasi-
informasi dan kemudia saat sudah sangat mengantuk saya akan tidur.

Yang dikerjakan mamahku selama 1 × 24 jam. Pada jam 5 subuh


mamah bangun pagi dan melakukan sholat subuh, setelah sholat
mamah akan membangunkan anak-anaknya untuk sholat subuh.
Setelah itu mamahku mandi siap siap untuk foto absen, setelah itu baru
lanjut memasak untuk bikin sarapan pagi. Lalu ia sarapan dan bersiap
siap mengajar hingga sore. Di sela-sela mengajar mamahku
menyempatkan untuk menengok cucu pertamanya di atas. Lalu tidak
lupa juga untuk solat dzuhur dan memasak untuk makan siang
keluargaku. Jika sudah jam 3 mamahku langsung foto absen pulang dan
lanjut masak lagi untuk makan malam. Setelah itu membantu kakakku
memandikan bayi. Setelah magrib ia solat dan istirahat tidur-tiduran
yang abis itu ketiduran sebeneran hingga malam. Tapi nanti larut
malam kebangun untuk solat isya.
Yang dikerjakan papahku selama 1 × 24 jam. Selama quarantine
tidak banyak yang di lakuan oleh papahku, biasanta setelah solat subuh,
beliau biasanya memanaskan kendaraan-kendaraan yang ada di rumah,
bila ada yang tidak benar langsung di cek olehnya. Setelah itu sarapan
pagi, lanjut menonton tv. Menyapu rumah, Mengambil gosokan di
laundryan. Setelah itu mandi, solat dzuhur, makan siang, lanjut lagi
nonton tv, kalau ia ngantuk biasanya pindah ke kamar untuk tidur siang.
Saat sore ia langsung solat ashar dan jalan-jalan sore di depan rumah
ngobrol ketetangga. Saat magrib ia solat magrib, bikin kopi, lanjut
nonton tv, nanti kalau sudah jam 8 malam papahku baru lanjut makan
malam, sehabis itu sebelum tidur tidak lupa untuk solat isya.

Yang dikerjakan abangku selama 1 × 24 jam. Bangun jam 5 pagi


untuk mandi, solat subuh, dan siap siap berangkat ke kantor. Lalu
sebelum jam setengah 7 pasti dia sudah berangkat, jadinya sarapan
yang mamahku buat di bekal untuk makan di kantor. Lalu sampai
rumah sudah malam jam 10an, langsung ke kamar istirahat sebentar,
lanjut makan malam, setelah itu ia mencuci piring sambil nonton
youtube, solat isya, dan lanjut istirahat di kamarnya.

Yang dikerjakan kakakku selama 1 × 24 jam. Aku tidak tahu


banyak apa yang di kerjakan kakakku sekarang, karena diapun sedah
cuci melahirkan selama 3 bulan. Paling kegiatannya sehari-hari adalah
makan, mandi, menyusui, memandikan bayi, menggendong bayi,
mencuci baju bayi, menjemur baju bayi, mengurus suaminya.

Anda mungkin juga menyukai