Edisi Khusus Kesehatan Mental dan Budaya 1, 144-155 e-ISSN: 2654 4024; p-ISSN 2654-4024
Abstrak
Animasi Jepang atau yang lebih sering disebut dengan anime merupakan salah satu budaya populer yang berasal dari
Jepang. Gaya penggambaran yang unik dari anime itu sendiri telah membuat anime memiliki banyak penggemar di
berbagai negara, khususnya di Indonesia. Penggemar anime di Indonesia tidak terbatas di kalangan anak-anak, namun
juga remaja dan dewasa. Kecintaan yang besar terhadap anime dapat menimbulkan berbagai kemungkinan pada
kalangan remaja, salah satunya perilaku konsumtif. Perilaku konsumtif merupakan perilaku membeli tanpa disertai
pertimbangan yang matang dan dilakukan demi memberikan kesenangan tersendiri. Perilaku konsumtif dapat
dipengaruhi oleh kontrol diri. Semakin tinggi kontrol diri, maka perilaku konsumtif semakin rendah, dan begitu pula
sebaliknya. Selain kontrol diri, konformitas juga dapat mempengaruhi perilaku konsumtif. Apabila tingkat
konformitasnya tinggi, maka tingkat perilaku konsumtif juga tinggi dan berlaku sebaliknya. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan kontrol diri dan konformitas terhadap perilaku konsumtif remaja penggemar anime
di kota Denpasar. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah cluster sampling dengan jumlah subjek sebanyak 114
orang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner,
sedangkan analisis data dilakukan dengan analisis regresi linier sederhana dan berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa kontrol diri dan konformitas tidak memiliki hubungan secara simultan dengan perilaku konsumtif,
kontrol diri tidak memiliki hubungan terhadap perilaku konsumtif, namun konformitas memiliki hubungan yang
signifikan terhadap perilaku konsumtif.
Abstract
Japanese animation or more commonly referred to as anime is one of the popular cultures originating from Japan. The
unique style of depiction of the anime itself has made the anime have many fans in various countries, especially in
Indonesia. Anime fans in Indonesia are not only limited to children, but also teenagers and adults. Great loving for
anime can lead to various possibilities among teenagers, one of which is consumer behavior. Consumptive behavior is
buying behavior without careful consideration and is done in order to give pleasure. Consumptive behavior can be
influenced by self-control. The higher the self-control, the lower consumptive behavior, and vice versa. In addition to
self-control, conformity can also affect consumer behavior. If the level of conformity is high, then the level of
consumptive behavior is also high and vice versa. The purpose of this study was to determine the connection of self-
control and conformity on the consumptive behavior of adolescent anime fans in Denpasar. The sampling technique in
this study was cluster sampling with the number of subjects as many as 114 people. This research is a quantitative
research with data collection techniques using a questionnaire, while data analysis is done by single and multiple linear
regression analysis. The result of this research proof that self-control and conformity don’t have connection to
consumptive behavior, self-control does not significantly has connection to consumptive behavior, and conformity has
connection to consumptive behavior.
144
P.S ANJANI & D.P ASTITI
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Menurut WHO (dalam Sarwono, 2011), remaja
Anjani (2016) di sebuah festival budaya Jepang, adalah suatu transisi dari masa anak ke dewasa,
remaja penggemar anime rata-rata memiliki hobi yang ditandai dengan perkembangan biologis,
seperti membaca manga atau komik, menonton psikologis, moral, agama, kognitif, dan sosial. Hal
anime, menggambar karakter bergaya anime, ber- ini sesuai dengan pernyataan Hurlock (1994)
cosplay, dan membeli berbagai merchandise anime. mengenai masa perkembangan remaja, yaitu masa
Para remaja penggemar anime terlihat menunjukkan peralihan dari anak-anak ke dewasa, masa terjadi
antusiasme tinggi saat menyaksikan pemutaran perubahan, masa yang penuh masalah, masa
anime, pertunjukkan cosplay, serta penampilan mencari identitas, masa yang menimbulkan
band-band yang membawakan lagu soundtrack kekuatan, masa yang tidak realistis, dan ambang
anime. masa dewasa.
Kecintaan terhadap anime dapat menimbulkan Remaja selalu ingin menunjukkan diri sebagai
berbagai dampak bagi remaja. Menurut Ihandoko pribadi yang menarik perhatian orang lain
(2017), dampak positif yang ditimbulkan yaitu sepanjang masa perkembangan. Fase topan dan
meningkatkan imajinasi, menambah wawasan badai yang dialami remaja membuat remaja belum
145
HUBUNGAN KONTROL DIRI DAN KONFORMITAS
146
P.S ANJANI & D.P ASTITI
dilakukan pada kelompok. Jumlah skala yang menunjukkan koefisien Alpha sebesar 0,936 yang
disebarkan dalam proses pengambilan data secara berarti bahwa skala ini mampu mencerminkan
offline dan online adalah 114 buah dan semuanya mencerminkan 93,60% variasi yang terjadi pada
dapat dianalisis. skor murni subjek terkait, sehingga alat ukur
dinyatakan layak digunakan untuk mengukur atribut
Pelaksanaan Penelitian perilaku konsumtif.
Penelitian secara online dilaksanakan pada bulan
Oktober 2018 melalui kuesioner online, sedangkan Hasil uji validitas skala kontrol diri menunjukkan
penelitian secara offline dilaksanakan pada bulan nilai koefisien korelasi item total yang valid
November 2018 dengan membagikan kuesioner di berkisar antara 0,436 sampai 0,718. Hasil uji
STIBA Saraswati dan STD Bali. reliabilitas skala perilaku konsumtif menunjukkan
koefisien Alpha sebesar 0,738 yang berarti bahwa
Alat Ukur skala ini mampu mencerminkan mencerminkan
Alat ukur penelitian ini menggunakan skala perilaku 73,80% variasi yang terjadi pada skor murni subjek
konsumtif, skala kontrol diri, dan skala konformitas. terkait, sehingga alat ukur dinyatakan layak
Skala perilaku konsumtif menggunakan aspek digunakan untuk mengukur atribut kontrol diri.
perilaku konsumtif yang dikemukakan oleh Lina
dan Rosyid (1997) dan indikator perilaku konsumtif Hasil uji validitas skala konformitas menunjukkan
yang disusun oleh Wardhani (2009). Skala kontrol nilai koefisien korelasi item total yang berkisar
diri menggunakan aspek kontrol diri yang antara 0,370 sampai 0,729. Hasil uji reliabilitas
dikemukakan oleh Averill (dalam Sarafino, 1994) skala perilaku konsumtif menunjukkan koefisien
dan indikator kontrol diri yang disusun oleh Rita Alpha sebesar 0,910 yang berarti bahwa skala ini
(2010). Skala konformitas menggunakan aspek mampu mencerminkan mencerminkan 91,00%
konformitas yang dikemukakan oleh Baron dan variasi yang terjadi pada skor murni subjek terkait,
Bryne (2005) dan indikator konformitas yang sehingga alat ukur dinyatakan layak digunakan
disusun oleh Wardhani (2009). Masing-masing untuk mengukur atribut konformitas.
skala terdiri atas 30 item pernyataan berupa
pernyataan favorabel dan unfavorabel. Skala dalam
penelitian ini menggunakan empat pilihan jawaban Teknik Analisis Data
yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju Setelah semua data responden terkumpul, dilakukan
(TS), Sangat Tidak Setuju (STS). analisis data berupa uji asumsi penelitian dan uji
hipotesis. Uji asumsi penelitian menggunakan uji
Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Azwar normalitas, uji linearitas, dan uji multikolinearitas.
(2013), suatu instrumen pengukuran dapat Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila rumus Kolmogrov Smirnov, uji linearitas dilakukan
instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau dengan melihat nilai Compare Means, dan uji
memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai
dilakukannya pengukuran tersebut. Uji validitas Variance Inflation Factor (VIF) serta nilai
konstruk dilakukan dengan melihat koefisien Tolerance. Setelah uji asumsi dilakukan, data
korelasi item total sebesar 0,3 dan apabila jumlah dianalisis menggunakan metode analisis regresi
proporsi item tidak memenuhi setiap dimensi alat berganda untuk menguji hipotesis mayor dan minor,
ukur, maka koefisien korelasi item total dapat dengan bantuan software SPSS 19.0.
diturunkan menjadi 0,25 (Azwar, 2014). Teknik
pengukuran reliabilitas yang digunakan dalam HASIL PENELITIAN
penelitian ini adalah Cronbach Alpha.
Karakteristik Subjek
Uji coba alat ukur dilaksanakan pada bulan Oktober Subjek dalam penelitian ini adalah remaja akhir
dan November menggunakan kuesioner online. Ada yang berusia 18-22 tahun dan merupakan
32 subjek yang berpartisipasi dalam uji coba penggemar anime yang saat ini tinggal di Denpasar
penelitian ini dan seluruh kuesioner yang telah diisi saat penelitian dilakukan. Jumlah subjek yang
dapat dianalisis lebih lanjut. terlibat dalam penelitian ini berjumlah 114 orang,
dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 50 orang
Hasil uji validitas skala perilaku konsumtif dan perempuan sebanyak 64 orang. Mayoritas
menunjukkan nilai koefisien korelasi item total subjek berusia 18 tahun sebanyak 42 orang.
yang valid berkisar antara 0,398 sampai 0,842. Mayoritas subjek yang mengisi kuesioner berasal
Hasil uji reliabilitas skala perilaku konsumtif dari STD Bali yaitu sebanyak 48 orang.
147
HUBUNGAN KONTROL DIRI DAN KONFORMITAS
148
P.S ANJANI & D.P ASTITI
sehingga ditarik kesimpulan bahwa secara parsial, diinginkan dan menghindari hasil yang tidak
konformitas memiliki hubungan terhadap perilaku diinginkan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
konsumtif. yang menunjukkan bahwa mayoritas responden
memiliki tingkat kontrol diri tinggi (80,7%), artinya
Tabel 9 menunjukkan bahwa kontrol diri memiliki para remaja penggemar anime, terutama yang
nilai t hitung sebesar –0,064 dan signifikansi berstatus mahasiswa, dapat mengontrol dirinya
sebesar 0,493 (p>0,05), sedangkan konformitas ketika dihadapkan pada godaan untuk berperilaku
memiliki nilai t hitung sebesar 2,004 dan konsumtif.
signifikansi sebesar 0,047 (p<0,05). Hal ini dapat
disimpulkan bahwa konformitas berhubungan Pada variabel konformitas terdapat nilai signifikansi
secara signifikan terhadap perilaku konsumtif, 0,038 (p<0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa
sedangkan kontrol diri tidak berhubungan secara konformitas memiliki hubungan terhadap perilaku
signifikan terhadap perilaku konsumtif. konsumtif secara parsial. Konformitas merupakan
jenis pengaruh sosial yang melibatkan perubahan
Rangkuman hasil uji hipotesis mayor dan hipotesis kepercayaan atau perilaku agar sesuai dengan
minor dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel kelompoknya (McLeod, 2007), yang berarti
8. “menyerah pada tekanan kelompok”. Ketika ada
perbedaan pendapat antara individu dengan
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN kelompok, maka individu akan merasa tertekan dan
berusaha untuk membaur dengan kelompoknya
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, (Pramesti, 2012). Apabila remaja memiliki
hasil analisis awal dengan menggunakan teknik konformitas yang tinggi, maka perilaku konsumtif
regresi berganda menunjukkan bahwa kontrol diri yang dihasilkan juga tinggi. Sebaliknya, apabila
dan konformitas tidak memiliki hubungan terhadap remaja memiliki konformitas yang rendah, maka
perilaku konsumtif secara simultan pada remaja perilaku yang dihasilkan juga rendah.
penggemar anime di Denpasar, dibuktikan dari hasil
uji regresi berganda yang menunjukkan nilai Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
koefisien R sebesar 0,205 serta nilai F hitung responden memiliki tingkat konformitas sedang
sebesar 2,437 dengan taraf signifikansi 0,092 (75,5%), yang berarti bahwa remaja penggemar
(p>0,05). Hal ini berarti kedua variabel bebas anime tidak terlalu membaur dengan kelompok,
dianggap tidak memiliki hubungan secara simultan namun juga tidak menjauhinya. Bila dikaitkan
terhadap variabel terikat. Setelah dilakukan analisis dengan variabel terikat, perilaku konsumtif remaja
lanjutan dengan uji regresi sederhana, didapat hasil penggemar anime tidak terlalu dipengaruhi oleh
bahwa konformitas yang memiliki hubungan kelompoknya. Hal ini sesuai dengan hasil studi
terhadap perilaku konsumtif, sedangkan kontrol diri yang dilakukan oleh Rusich (dalam Hotpascaman,
tidak memiliki hubungan terhadap perilaku 2009), yaitu remaja yang telah memasuki masa
konsumtif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai F akhir memiliki kemungkinan untuk mulai berpikir
hitung konformitas sebesar 4,423 dan signifikansi mandiri dan tidak terlalu bergantung pada orang
sebesar 0,038 (p<0,05) serta kontribusi sebesar lain. Namun hal ini tidak terlepas dari kemungkinan
2,9%. Sedangkan nilai F hitung kontrol diri sebesar bahwa remaja berada dalam kelompok yang tidak
0,836 dan signifikansi sebesar 0,363 (p>0,05). memiliki perilaku konsumtif yang tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol diri Berdasarkan pemaparan di atas, sebagian besar
secara parsial tidak memiliki hubungan terhadap remaja akhir, khususnya yang menggemari anime di
perilaku konsumtif dengan nilai signifikansi sebesar Denpasar, ternyata tidak berperilaku konsumtif
0,363 (p>0,05), sehingga hipotesis ditolak. Hal ini terhadap hal-hal yang berhubungan dengan anime.
disebabkan karena kontrol diri tidak signifikan Hal ini tidak terlepas dari kurangnya akses untuk
memiliki hubungan terhadap perilaku konsumtif, memperoleh barang-barang bertema anime. Tempat
yang dapat dipengaruhi oleh instrument dalam yang menjual barang-barang tersebut tidak banyak
mengali data yang kurang memadai dan membuat dijumpai di kota. Selain itu, aktivitas untuk
responden memilih hal-hal yang positif. berkumpul dengan sesama penggemar anime juga
tidak begitu sering dilakukan dan hanya terbatas
Wallston (dalam Sarafino, 2006) mengungkapkan pada event tertentu, seperti festival budaya Jepang
bahwa kontrol diri merupakan kemampuan individu yang diselenggarakan tahunan oleh universitas.
dalam membuat keputusan dan mengambil tindakan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan
yang efektif untuk mendapatkan hasil yang oleh penulis dengan salah satu remaja penggemar
149
HUBUNGAN KONTROL DIRI DAN KONFORMITAS
150
P.S ANJANI & D.P ASTITI
Estetika, M. (2017). Analisis faktor-faktor yang Malang (Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas
mempengaruhi perilaku konsumtif siswa Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
perempuan kelas XII IPS (Naskah publikasi). Navila, A. (2016). Perkembangan fisik, mental dan
Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan kognitif di masa remaja. Program Studi
Pontianak. Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas
Fromm, E. (1995). Masyarakat yang sehat. Jakarta: Muhammadiyah Purwokerto.
Yayasan Obor Indonesia. Nugroho, P.A., Hendrastomo, G. (2017). Anime sebagai
Gunarsa, S. D. (2004). Bunga rampai psikologi budaya populer (Studi pada komunitas anime di
perkembangan dari anak sampai usia lanjut. Yogyakarta). Jurnal Pendidikan Sosiologi.
Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu
Hariyono, P. (2015). Hubungan gaya hidup dan Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
konformitas dengan perilaku konsumtif pada Purfitasari, S. (2009). Gaya hidup penggemar manga dan
remaja siswa sekolah menengah atas negeri 5 anime (Studi tentang mahasiswa penggemar
Samarinda. eJournal Psikologi Vol.3 (2), 569- manga dan anime di Universitas Sebelas Maret
578. Surakarta) (Skripsi). Fakultas Ilmu Sosial
Haryani, I., Herwanto, J.. (2015). Hubungan konformitas Universitas Negeri Sebelas Maret.
dan kontrol diri dengan perilaku konsumtif Rita, W. (2010). Hubungan antara kontrol diri dengan
terhadap produk kosmetik pada mahasisiwi. gaya hidup konsumtif pada mahasiswa di SMA
Jurnal Psikologi Vol. 11, No.1, Juni 2015. Wachid Hasyim 2 Taman Sidoarjo (Skripsi).
Hidayah, R.W. (2015). Perilaku konsumtif dalam Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas
membeli produk fashion pada mahasiswa putri di Islam Negeri Sunan Ampel.
Surakarta (Naskah publikasi). Fakultas Psikologi Santrock, J. W. (2007). Remaja, edisi 11 (jilid 1 & 2).
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hotpascaman. (2010). Hubungan antara perilaku Sarafino, E. P. (2012). Applied behavior analysis:
konsumtif dengan konformitas pada remaja Principles and procedures for modifying
(Skripsi). Fakultas Psikologi Universitas behavior. United States: John Wiley & Sons, Inc.
Sumatera Utara. Sarwono. S. W. (2015). Psikologi remaja. Jakarta: PT.
Ihandoko. (2017). Inilah dampak positif budaya anime RajaGrafindo Persada.
pada remaja. Jackvas. Diperoleh dari Solomon. M. R. (2011). Consumer behavior. New Jersey:
https://jackvas.id/inilah-dampak-positif-budaya- Pearson Prentice Hall.
anime-pada-remaja/, diakses pada tanggal 20 Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung:
April 2017. Alfabeta.
King, L. A. (2010). Psikologi umum: sebuah pandangan Sumartono. (2002). Terperangkap dalam iklan:
apresiatif jilid 2. Jakarta: Penerbit Salemba Meneropong imbas pesan iklan televisi. Bandung:
Humanika. Alfabeta.
Kotler, P. (2005). Manajemen pemasaran edisi sebelas Surbakti, E. B. (2009). Kenalilah anak remaja anda.
jilid 1. Jakarta: Indeks. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Kurniawati, M. (2012). Kelompok acuan remaja: faktor Tangney, J. P., Baumeister, R. F., & Boone, A. L. (2004).
konsumsi produk food supplement. Phronesis High self-control predicts good adjustment, less
Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan Organisasi. pathology, better grades, and interpersonal
53-64. success. Journal of Personality.
Lina, L., Rosyid, H. F. (1997). Perilaku konsumtif Taylor, S. E., Peplau, L. A., & Sears, D. O. (2009).
berdasarkan locus of control pada remaja. Jurnal Psikologi sosial. Jakarta: Prenada Media Group.
Psikologika No.4 Tahun II 1997. Thalib, S. B. (2010). Psikologi pendidikan berbasis
MacWilliams, M.W. (2015). Japanese visual culture. analisis empiris aplikatif. Jakarta: Prenada Media
United States of America: Library of Congress Group.
Cataloging-in-Publication Data. Tripambudi, B., Indrawati, E. S. (2018). Hubungan antara
Mardalis, (2014). Metode penelitian. Jakarta: Bumi kontrol diri dengan perilaku konsumtif pembelian
Aksara. gadget pada mahasiswa teknik industri
Mangkunegara, A. P. (2002). Manajemen sumber daya Universitas Diponegoro. Jurnal Empati, April
manusia perusahaan. Bandung: Remaja 2018, Vol. 7 (2), 189.
Rosdakarya. Triyaningsih, S. L. (2011). Dampak online marketing
Mauludiyah. (2015). Hubungan antara konformitas melalui Facebook terhadap perilaku konsumtif
dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa masyarakat. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan.
(Skripsi). Fakultas Psikologi dan Kesehatan Wardhani, M. D. (2009). Hubungan antara konformitas
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. dan harga diri dengan perilaku konsumtif pada
McLeod, S. (2007). What is conformity? Diperoleh dari remaja putri (Skripsi). Surakarta: Fakultas
https://www.simplypsychology.org/conformity.ht Kedokteran Program Studi Psikologi Universitas
ml, diakses pada tanggal 21 Mei 2017. Sebelas Maret.
Millah, I. (2018). Psikologi anime: Studi deskriptif pada Venkatesan, (1966). Experimental study of consumer
komunitas anime UIN Maulana Malik Ibrahim behavior conformity and independence. Journal
151
HUBUNGAN KONTROL DIRI DAN KONFORMITAS
152
P.S ANJANI & D.P ASTITI
LAMPIRAN
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
153
HUBUNGAN KONTROL DIRI DAN KONFORMITAS
Tabel 5
Variabel R R Square
Tabel 6
111 100.224
113
Tabel 7
(Kontrol Diri)
154
P.S ANJANI & D.P ASTITI
Tabel 8
(Konformitas)
Tabel 9
Hasil uji regresi berganda nilai koefisien beta dan nilai T variabel kontrol diri dan konformitas terhadap perilaku
konsumtif
Tabel 10
155