DISUSUN OLEH:
Aisah Khoirunnisa
Arfidia Naila Farrasah
Dewi Wahyu Astuti
Naura Hilyatul Auliya
Zafira Hasya Machdi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gaya hidup merupakan pola perilaku yang terkait dengan nilai, sikap, dan
aktivitas yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam kehidupan sehari-
hari. Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, agama,
lingkungan, dan pergaulan. Namun, dalam beberapa kasus, gaya hidup dapat
menjadi sebuah fanatisme, yaitu sebuah sikap yang berlebihan dan keras
terhadap gaya hidup tertentu.
Fanatisme adalah sikap atau keyakinan yang berlebihan dan tanpa kritis
terhadap suatu hal atau ideologi tertentu. Fanatisme dapat terjadi pada
berbagai bidang kehidupan, termasuk agama, politik, olahraga, budaya, dan
lain sebagainya. Di satu sisi, fanatisme dapat memberikan kekuatan motivasi
dan semangat yang tinggi bagi para pengikutnya. Namun, di sisi lain,
fanatisme dapat menimbulkan konflik, intoleransi, dan bahkan kekerasan.
Dalam perspektif prolog, fanatisme dapat dilihat sebagai bentuk pola pikir
yang mengabaikan akal sehat dan logika, sehingga lebih mementingkan
2
keyakinan yang bersifat dogmatis dan tidak toleran terhadap pandangan yang
berbeda. Hal ini dapat mempengaruhi cara seseorang memandang dunia dan
dapat menghambat kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan objektif.
Sikap fanatis ini pada umumnya terjadi pada masyarakat yang berkaitan
dengan etnis, negara (nasionalisme), agama, ideologi dan olahraga. Namun
dalam kaitannya dengan pemilihan presiden kali ini, fanatisme bisa dikaitkan
dengan tokoh perseorangan. Hal ini disebabkan oleh adanya kesamaan visi,
misi, atau bisa juga karena kesamaan latar belakang suku, agama, atau
ideologi yang bersangkutan. Sehingga representasi seorang calon presiden
bisa memiliki pendukung fanatik yang sangat potensial.
Menurut Chung dkk (dalam Ayu et al., 2019) fanatisme adalah suatu
perilaku yang dilakukan dengan cara memuja suatu hal (orang, acara TV,
karakter dan barang) secara berlebihan. Salah satu ciri-ciri seseorang yang
fanatik adalah seseorang yang terlalu fokus dan tidak mempedulikan sekitar
(Wolman dalam Supriyadi, 2018). Menurut Goddard (dalam Afriliana et al.,
2016) ada beberapa aspek yang mempengaruhi fanatisme antara lain :
3
sedangkan jika diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya animasi. Animasi
menurut Darojah (dalam Hasanah & Nulhakim, 2015) adalah media audio-
visual berupa rangkaian gambar 2D yang diurutkan pada sebuah frame dan
diproyeksikan mekanis yang membentuk sebuah gamabr hidup. Sedangkan
menurut Kitabayashi (dalam Restu & Agustina, 2017) mengartikan fanatisme
terhadap anime atau otaku sebagai seorang yang banyak menghabiskan waktu
dan uang hanya untuk hobi yang dimilikinya (anime) dan mereka memiliki
ciri-ciri psikologis yang unik.
4
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dibuat, maka adapun tujuan yang
hendak dicapai dalam perelman ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup peserta didik. Ekstrakurikuler
Nihon Gakkai MAN 13 Jakarta yang memiliki ketertarikan terhadap anime.
2. Untuk mengetahui dampak positif dan negatif sifat fanatik terhadap anime.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
6
Sedangkan jika diartikan dalam Bahasa Indonesia artinya animasi. Animasi
menurut Darojah (dalam Hasanah & Nulhakim, 2015) adalah media audio- visual berupa
rangkaian gambar 2D yang diurutkan pada sebuah frame dan diproyeksikan mekanis
yang membentuk sebuah gamabr hidup. Sedangkan menurut Kitabayashi (dalam Restu
& Agustina, 2017) mengartikan fanatisme terhadap anime atau otaku sebagai seorang
yang banyak menghabiskan waktu dan uang hanya untuk hobi yang dimilikinya (anime)
dan mereka memiliki ciri-ciri psikologis yang unik.
perkembangan zaman dan teknologi. Gaya hidup menjadi upaya untuk membuat diri
menjadi eksis dengan cara tertentu dan berbeda dari kelompok lain. Gaya hidup
diibaratkan sebuah ideologi, maka hal itu akan membentuk sebuah identitas diri yang
bersifat baik itu individu maupun berkelompok. Gaya hidup bertujuan untuk
menciptakan citra yang dapat dibanggakan oleh partisipannya. Jadi gaya hidup itu
adalah sikap seseorang atau kelompok yang ditunjukkan dalam minat, aktivitas dan
opini yang berkaitan dengan citra diri guna hidup merefleksikan status sosialnya. Dan
berikut ini adalah bentuk – bentuk gaya hidup :
2. Menonton Anime
3. Menggambar Anime
9
1
0
1
1
BAB III
METODE
PENELITIAN
Waktu penelitian akan dilakukan pada 8 Februari 2023 s.d 10 Februari 2023.
Kemudian tempat penelitian nya yaitu di MAN 13 Jakarta.
1
2
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dengan kuesioner adalah teknik yang
menggunakan daftar pernyataan untuk dijawab oleh sejumlah responden.
Dengan metode ini peneliti dapat memperoleh banyak data atau informasi
dalam satu waktu sekaligus. Kuesioner diisi secara online, peneliti
menggunakan Google Form sebagai media dalam membuat angket dengan
menggunakan pilihan yang telah tersedia sebagai jawaban bagi
narasumber.
1
3