NIM : 15423015
BAB I
PENDAHULUAN
1
Farid Wadjdi & Shiddiq Al- Jawawi et. A (2009),Ilusi Negara
Demokrasi. hal; 48
1
Mendengar istilah kata mahasiswa mungkin saat ini banyak orang
yang sudah menganggapnya dengan penyikapan dan sebutan yang
bisa-bisa saja dengan berbagai perilaku dan sikap yang ditunjukkan
mahasiswa dalam melihat problematika sosial dimasyarakat yang ada
saat ini. Mahasiswa yang seharusnya menjadi pilar-pilar perubahan
dalam melakukan transformasi sosial dan memberikan kontribusi-
kontribusi positif dengan ide-ide solutifnya sudah mulai terkikis
dengan kehidupan penuh kemewahan terbawa arus oleh jaman
modernitas. Padahal sejarah yang sudah jelas membuktikan dalam
tinta emasnya ditangan mahasiswalah perubahan itu terjadi.
2
ketertiban umum. Sungguh sedih, namun bagaimana lagi? Inilah
realitas yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian apatis?
2. Bagaimana perkembangan sikap apatis di kehidupan
kampus?
3. Dampak apa yang akan diberikan kepada kehidupan
kampus?
C. Tujuan
1. Mengetahui sikap apatis
2. Mengetahui perkembangan sikap apatis dilingkungan
kampus
3. Mengetahui dampak yang diberikan kepada mahasiswa dari
sikap apatis
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian apatis
2
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian. UMM Press. Malang. hal; 66
3
Sarlito Wirawan Sarwono, Teori-teori Psikologi Sosial, (Jakarta:
Rajawali, 1970), hal 13
4
http://id.shvoong.com/humanities/theory-criticism/2291557-
pengertian-apatis
4
Beberapa faktor yang disebabkan oleh sikap apatis, yaitu:
1. Sikap Individualis
Individu yang apatis mengindikasikan bahwa mereka cenderung
bersikap individualis. Banyak orang yang berjuang menjadi superior
dengan memperhatikan orang lain atau lingkungan sekitarnya.
Tujuannya bersifat pribadi, dan perjuangannya dimotivasi oleh perasaan
diri yang berlebihan. Pencuri adalah contoh orang yang berjuang hanya
mencapai keuntungan pribadi. Secara khusus, perjalanan hidupnya
lebih terfokus pada motivasi sendiri, dan tidak mencapai minat yang baik
untuk kehidupan sosialnya. Maka jika setiap individu memiliki
keinginan dan kemampuan yang cukup tinggi, dapat dimungkinkan
munculnya perilaku idealis dan apatispun akan selalu menyertai setiap
gerak maupun hubungan individu di masyarakat sekitar.
5
dan kegagalan. Mereka mengamankan aspirasinya dengan tidak
melakukan apapun agar tidak terbukti bahwa mereka tidak dapat
mencapai tujuan itu.
6
ini. Sebuah pertanyan pun muncul, apa yang membuat jumlah
mahasiswa akademisi begitu banyak?
Sikap apatis tentunya tidak muncul begitu saja, banyak faktor dan
alasan yang menyebabkan mahasiswa memiliki sikap tersebut. Dari
pengamatan sosial yang dilakukan, ada beberapa faktor yang
menyebabkan berkembangnya sikap apatis dalam kehidupan kampus,
yaitu:
7
pihak kampus yang tidak pernah mendukung program kerja dari
kampus.
8
pemimpin 2) Menjadi suri tauladan 3) Menerapkan musyawarah dalam
mengambil keputusan.5
5
DPPAI, Menjadi Pemimpin Muslim Sejati, (Yogyakarta, Edisi revisi,
2013), hal: 27
6
Virginia Held, Etika Moral, terj Ardi Handoko, (Jakarta: Erlangga,
1991), hal 9
9
tidak pernah mendukung dan memberikan kontribusinya terhadap
kegiatan serta program kerja kampus. Dampak dan pengaruh lain dari
mahasiswa apatis terhadap perkembangan kampus adalah:
7
Ketetapan Sidang Umum XXXVII Keluarga Mahasiswa Universitas
Islam Indonesia 2015
10
diamanahkan undang-undang. Undag-undang yang telah dibentuk
pastinya telah memperhatikan pembagian peran atau ranah seperti
trias politika sehingga ketika seluruh lembaga kemahsiswaan di
Kampus menjalankan fungsi idealnya maka kebermanfaat lembaga
kemahsasiswaan menjadi maksimal.
11
kemahsiswaan dan mengoptimalkan kebermanfaatannya. Karena
dengan memfasilitasi minat dalam berjuang oleh lembaga
kemahasiswaan akan menignkatkan partisipasi mahasiswa terhadap
kegiatan lembaga kemahsiswaan. Sedangkan dengan optimalisasi
kebermanfaatan yang searah denga minat atau pilihan ranah
berjuang akan menarik perhatian dan simpati mahasiswa terhadap
lembaga kemahasiwaa.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian apatis
menurut bahasa adalah sikap acuh tidak acuh, tidak pedulu, dan masa
bodoh. Sedangkan menurut istilah apatis merupakan ketidakpedulian
terhadap permasalahan-permasalahan lingkungan (Thomson dan
Barton, 1994). Sikap apatis berkembang pada kehidupan kampus
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta disebabkan oleh berbagai faktor,
diantaranya:
1. UII bukan tujuan utama mahasiswa untuk melanjutkan
pendidikannya.
2. Tidak mampunya mahasiswa beradaptasi dengan kehidupan
kampus.
3. Kurangnya motivasi berprestasi dari dalam diri mahasiswa sendiri.
13
DAFTAR PUSTAKA
Farid Wadjdi & Shiddiq Al- Jawawi et. A (2009)l Ilusi Negara Demokrasi
Al-Azhar Perss.
Virginia Held, Etika Moral, terj Ardi Handoko, (Jakarta: Erlangga, 1991)
14