Anda di halaman 1dari 82

MODUL STATISTIKA DESKRIPTIF

DISTRIBUSI FREKUENSI

Disusun oleh:

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI

AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER


BINA SARANA INFORMATIKA
PENGANTAR

Statistika adalah sebuah bidang ilmu yang mempelajari mengenai


pengumpulan, pengelolaan, analisa, dan presentasi data. Statistika Deskriptif
hanya bisa mengmabil kesimpulan dari data yang ada, sedangkan Statistika
Inferensi bisa mengambil kesimpulan untuk populasi, menggunakan analisa
data sampel.
Perkuliahan mata kuliah Statistika Deskriptif untuk mahasiswa mencakup
berbagai materi, dengan contoh dan latihan soalnya masing-masing. Salah
satu materi yang dipelajari dan harus bisa dikuasai oleh mahasiswa adalah
Distribusi Frekuensi. Bagaimana sekolompok data acak dikelompokkan dan
diatur dengan rapi sehingga menghasilkan data dan informasi yang bisa
digunakan untuk perhitungan-perhitungan lain.
Modul ini akan menjelaskan dengan detail dalam bentuk contoh soal,
mengenai bagaimana langkah-langkah untuk membuat sebuah tabel
distribusi frekuensi yang lengkap. Diharapkan pembelajaran pada modul ini
dapat berguna.
DISTRIBUSI FREKUENSI Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Pengertian Distribusi Frekuensi

 Distribusi frekuensi adalah penyusunan data ke dalam kelas-kelas


tertentu dimana setiap data dimasukkan kedalam salah satu kelas
tertentu (Pengelompokkan data).
 Tujuannya adalah untuk mengatur data mentah yang acak (belum
dikelompokkan) ke dalam bentuk yang rapi dengan tetap
mempertahankan informasinya.

Istilah Dalam Distribusi Frekuensi

1. Kelas adalah penggolongan data yang dibatasi dengan nilai


terendah dan nilai tertinggi yang masing-masing dinamakan batas
kelas. Batas Kelas (Class Limit) adalah nilai batas dari pada tiap kelas
dalam sebuah distribusi.
a. Class Limit adalah batas-batas kelas yang tertulis dalam tabel
distribusi frekuensi, yang terdiri dari Lower Class Limit (Batas
bawah kelas) dan Upper Class Limit (Batas atas kelas).
b. Class Bounderies (Tepi kelas) adalah batas kelas yang
sebenarnya, terdiri dari Lower class boundary (batas bawah
kelas yang sebenarnya) dan upper class boundary (batas atas
kelas yang sebenarnya).
2. Interval (Panjang Kelas) merupakan lebar dari sebuah kelas dan
dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya.
3. Titik tengah merupakan rata-rata hitung dari kedua batas kelasnya
atau tepi kelasnya.

Jenis Distribusi Frekuensi

 Distribusi Frekuensi Kumulatif


Adalah suatu daftar yang memuat frekuensi-frekuensi kumulatif, jika ingin
mengetahui banyaknya observasi yang ada di atas atau di bawah suatu
nilai tertentu.
• Distribusi Frekuensi kumulatif kurang dari (dari atas) adalah jumlah
frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih kecil dari tepi atas kelas
pada masing-masing interval kelasnya.
• Distribusi Frekuensi kumulatif lebih dari (dari bawah) adalah jumlah
frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih besar dari tepi bawah
kelas pada masing-masing interval kelasnya.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |1


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Distribusi Frekuensi Relatif


Adalah perbandingan daripada frekuensi masing-masing kelas dengan
jumlah frekuensi seluruhnya dan dinyatakan dalam persentase.
• Distribusi Frekuensi kumulatif relatif adalah jumlah frekuensi relatif
dengan menggunakan persentase.

Penyusunan Distribusi Frekuensi

1. Urutkan data dari yang terkecil hingga terbesar (bila diperlukan).


2. Menentukan range (jangkauan): Selisih antara nilai yang terbesar
dengan nilai yang terkecil. R = X max – X min.
3. Menentukan banyaknya kelas dengan mempergunakan rumus
Sturges. K = 1 + 3,3 log N dimana K = banyaknya kelas dan N = jumlah
data yang diobservasi.
4. Menentukan interval kelas: I = R/K
5. Menentukan batas-batas kelas:
• tbk = bbk – 0,5(skala terkecil)
• tak = bak + 0,5(skala terkecil)
• Panjang interval kelas = tak – tbk

Keterangan:
tbk = tepi bawah kelas
bbk = batas bawah kelas
tak = tepi atas kelas
bak = batas atas kelas

6. Menentukan titik tengahnya = ½ ( Batas atas kelas + batas bawah


kelas)
7. Memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dengan memakai
sistem Tally atau Turus.
8. Menyajikan distribusi frekuensi: isi kolom frekuensi sesuai dengan Tally /
Turus.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |2


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

CONTOH SOAL

Buatlah tabel distribusi frekuensi dari data nilai ujian 50 mahasiswa sebagai
berikut :

Langkah 1:

 Urutkan data dari yang terkecil hingga terbesar (bila diperlukan).

Kebetulan data di atas sudah terurut. Jadi langkah ini telah terselesaikan.
Urutkanlah data jika belum, karena jika tidak diurutkan, proses
pembuatan table distribusi frekuensi akan sangat sulit dan rawan
kesalahan.

Langkah 2:

 Menentukan range (jangkauan): Selisih antara nilai yang terbesar dengan


nilai yang terkecil. R = Xmax – Xmin.

Lihat data yang sudah diurutkan di atas!


Xmax (data terbesar) = 86
Xmin (data terkecil) = 22

Maka,
Range (R)

R = Xmax – Xmin

= 86 – 22

= 64

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |3


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 3:

 Menentukan banyaknya kelas dengan mempergunakan rumus Sturges.


K = 1 + 3,3 log N
Dimana, K = banyaknya kelas dan N = jumlah data yang diobservasi.

Dengan, N (jumlah data) = 50

Maka,
Jumlah Kelas (K)

K = 1 + (3,3*(Log N))

= 1 + (3,3*(Log 50)) = 1 + (3,3*1,69)

= 1 + 5,58 = 6,58 ≈ 7

 INGAT! Jumlah kelas (K), selalu bulatkan ke atas!

Langkah 4:

 Menentukan interval kelas. I = R/K

Lihat hasil perhitungan di atas!


R (range) = 64
K (jumlah kelas) = 7

Maka,
Interval (I)

I=R/K

= 64 / 7

= 9,14 ≈ 10

INGAT! Untuk Interval (I), selalu bulatkan ke atas!

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |4


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 5:

 Buatlah tabelnya seperti pada gambar di bawah. Letakkan di sebelah kiri


karena nanti akan bertambah jumlah kolomnya ke kanan.
 Mengapa jumlah kelasnya ada 7? Karena K (jumlah kelas) = 7

Langkah 6:

 Isilah batas bawah dan batas atas setiap kelas. Lihat gambar di bawah.
 Mengapa batas bawah kelas (bbk) ke-1 adalah 22?
Tidak ada peraturan baku untuk menentukan batas bawah kelas
pertama. Silahkan pilih angka lain selama nanti semua data pasti
terjangkau oleh kelas-kelas yang dibuat. Di contoh ini dipilih angka 22,
karena itu adalah data terkecil. Memastikan bahwa batas atas kelas
terakhir akan lebih besar dari data terbesar.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |5


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Mengapa batas atas kelas (bak) adalah 31?


Karena Interval (I) = 10. Dari 22 sampai 31 adalah 10.
INGAT! Bukan 22 + 10 = 32.

 Yang benar adalah dihitung mulai dari 22 hingga 21:


22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Maka, untuk kelas ke-1,


batas bawah kelas (bbk) = 22
batas atas kelas (bak) = 31

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |6


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 7:

 Menghitung frekuensi (f) kelas dengan memasukkan data ke dalam kelas-


kelas yang sesuai dengan memakai sistem Tally atau Turus.

 Fekuensi kelas ke-1 adalah 5. Lihat gambar di bawah untuk menghitung.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |7


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 N (jumlah data) nilainya pasti sama dengan jumlah total fekuensi semua
kelas. Dalan contoh ini, nilainya adalah 50.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |8


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 8:

 Menghitung tepi bawah kelas (Tbk) dan tepi atas kelas (Tak).
Lihat gambar di bawah untuk rumus dan contoh perhitungan.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |9


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Isikanlah Tbk dan Tak untuk semua kelas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |10


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 9:

 Menentukan titik tengah (Xi) = ½ (batas bawah kelas + batas atas kelas)
Lihat gambar di bawah untuk rumus dan contoh perhitungan.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |11


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Isikanlah Tbk dan Tak untuk semua kelas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |12


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 10:

 Distribusi Frekuensi kumulatif kurang dari (dari atas) adalah suatu total
frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih kecil dari tepi atas kelas pada
masing-masing interval kelasnya.
 Buatlah kolom baru untuk frekuensi kumulatif kurang dari (<fK)

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |13


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Lihat gambar di bawah untuk cara perhitungannya

 Nilai <fK adalah jumlah semua data di bawah tepi atas kelasnya (Tak).
Untuk kelas ke-1, nilainya adalah 5. Lihat gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |14


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Nilai <fK adalah jumlah semua data dibawah tepi atas kelasnya (Tak).
Untuk kelas ke-2, nilainya adalah 12. Lihat gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |15


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Isikanlah frekuensi kumulatif kurang dari (<fK) untuk semua kelas.

 Perhatikan petunjuk pada gambar di atas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |16


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 CARA MUDAH menghitung frekuensi kumulatif kurang dari (<fK)

 Untuk kelas ke-1 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |17


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-2 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-3 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |18


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-4 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-5 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |19


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-6 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-7 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |20


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Semua frekuensi kumulatif kurang dari (<fK) untuk setiap kelas telah
terhitung.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |21


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 11:

 Distribusi Frekuensi kumulatif lebih dari (dari bawah) adalah suatu total
frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih besar dari tepi bawah kelas
pada masing-masing interval kelasnya.
 Buatlah kolom baru untuk frekuensi kumulatif lebih dari (>fK)

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |22


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Lihat gambar di bawah untuk cara perhitungannya

 Nilai >fK adalah jumlah semua data di atas tepi bawah kelasnya (Tbk).
Untuk kelas ke-1, nilainya adalah 50. Lihat gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |23


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Nilai >fK adalah jumlah semua data di atas tepi bawah kelasnya (Tbk).
Untuk kelas ke-2, nilainya adalah 45. Lihat gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |24


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Isikanlah frekuensi kumulatif lebih dari (>fK) untuk semua kelas.

 Perhatikan petunjuk pada gambar di atas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |25


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 CARA MUDAH menghitung frekuensi kumulatif lebih dari (>fK)

 Untuk kelas ke-1 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |26


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-2 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-3 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |27


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-4 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-5 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |28


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-6 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-7 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |29


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Semua frekuensi kumulatif lebih dari (>fK) untuk setiap kelas telah
terhitung.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |30


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 12:

 Distribusi Frekuensi Relatif adalah perbandingan daripada frekuensi


masing-masing kelas dan jumlah frekuensi seluruhnya dan dinyatakan
dalam persen.
 Buatlah kolom baru untuk frekuensi relatif (fR)

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |31


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Lihat gambar di bawah untuk cara perhitungannya

 Perhatikan nilai frekuensi (f) tiap kelas dan jumlah (N) data.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |32


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-1 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-2 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |33


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Isikanlah frekuensi relatif (fR)untuk semua kelas.

 Perhatikan petunjuk pada gambar di atas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |34


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 13:

 Distribusi Frekuensi kumulatif relative adalah suatu total frekuensi dengan


menggunakan persentasi.
 Buatlah kolom baru untuk frekuensi relatif (fKR)

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |35


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Lihat gambar di bawah untuk cara perhitungannya


 Perhatikan nilai frekuensi kumulatif (<fK) tiap kelas dan jumlah (N) data.

 Untuk kelas ke-1 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |36


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-2 (Lihat gambar di bawah).

 Isikanlah frekuensi kumulatif relatif (fKR)untuk semua kelas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |37


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Perhatikan petunjuk pada gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |38


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Perhatikan petunjuk pada gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |39


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 14:

Tabel distribusi frekuensi telah dibuat dengan lengkap.

Nilai-nilai pada tabel distribusi frekuensi ini, bisa digunakan untuk


perhitungan-perhitungan pada materi lebih lanjut.

***

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI |40


DISTRIBUSI FREKUENSI Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Pengertian Distribusi Frekuensi

 Distribusi frekuensi adalah penyusunan data ke dalam kelas-kelas


tertentu dimana setiap data dimasukkan kedalam salah satu kelas
tertentu (Pengelompokkan data).
 Tujuannya adalah untuk mengatur data mentah yang acak (belum
dikelompokkan) ke dalam bentuk yang rapi dengan tetap
mempertahankan informasinya.

Istilah Dalam Distribusi Frekuensi

1. Kelas adalah penggolongan data yang dibatasi dengan nilai


terendah dan nilai tertinggi yang masing-masing dinamakan batas
kelas. Batas Kelas (Class Limit) adalah nilai batas dari pada tiap kelas
dalam sebuah distribusi.
a. Class Limit adalah batas-batas kelas yang tertulis dalam tabel
distribusi frekuensi, yang terdiri dari Lower Class Limit (Batas
bawah kelas) dan Upper Class Limit (Batas atas kelas).
b. Class Bounderies (Tepi kelas) adalah batas kelas yang
sebenarnya, terdiri dari Lower class boundary (batas bawah
kelas yang sebenarnya) dan upper class boundary (batas atas
kelas yang sebenarnya).
2. Interval (Panjang Kelas) merupakan lebar dari sebuah kelas dan
dihitung dari perbedaan antara kedua tepi kelasnya.
3. Titik tengah merupakan rata-rata hitung dari kedua batas kelasnya
atau tepi kelasnya.

Jenis Distribusi Frekuensi

 Distribusi Frekuensi Kumulatif


Adalah suatu daftar yang memuat frekuensi-frekuensi kumulatif, jika ingin
mengetahui banyaknya observasi yang ada di atas atau di bawah suatu
nilai tertentu.
• Distribusi Frekuensi kumulatif kurang dari (dari atas) adalah jumlah
frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih kecil dari tepi atas kelas
pada masing-masing interval kelasnya.
• Distribusi Frekuensi kumulatif lebih dari (dari bawah) adalah jumlah
frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih besar dari tepi bawah
kelas pada masing-masing interval kelasnya.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 1


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Distribusi Frekuensi Relatif


Adalah perbandingan daripada frekuensi masing-masing kelas dengan
jumlah frekuensi seluruhnya dan dinyatakan dalam persentase.
• Distribusi Frekuensi kumulatif relatif adalah jumlah frekuensi relatif
dengan menggunakan persentase.

Penyusunan Distribusi Frekuensi

1. Urutkan data dari yang terkecil hingga terbesar (bila diperlukan).


2. Menentukan range (jangkauan): Selisih antara nilai yang terbesar
dengan nilai yang terkecil. R = X max – X min.
3. Menentukan banyaknya kelas dengan mempergunakan rumus
Sturges. K = 1 + 3,3 log N dimana K = banyaknya kelas dan N = jumlah
data yang diobservasi.
4. Menentukan interval kelas: I = R/K
5. Menentukan batas-batas kelas:
• tbk = bbk – 0,5(skala terkecil)
• tak = bak + 0,5(skala terkecil)
• Panjang interval kelas = tak – tbk

Keterangan:
tbk = tepi bawah kelas
bbk = batas bawah kelas
tak = tepi atas kelas
bak = batas atas kelas

6. Menentukan titik tengahnya = ½ ( Batas atas kelas + batas bawah


kelas)
7. Memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dengan memakai
sistem Tally atau Turus.
8. Menyajikan distribusi frekuensi: isi kolom frekuensi sesuai dengan Tally /
Turus.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 2


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

CONTOH SOAL

Buatlah tabel distribusi frekuensi dari data nilai ujian 50 mahasiswa sebagai
berikut :

Langkah 1:

 Urutkan data dari yang terkecil hingga terbesar (bila diperlukan).

Kebetulan data di atas sudah terurut. Jadi langkah ini telah terselesaikan.
Urutkanlah data jika belum, karena jika tidak diurutkan, proses
pembuatan table distribusi frekuensi akan sangat sulit dan rawan
kesalahan.

Langkah 2:

 Menentukan range (jangkauan): Selisih antara nilai yang terbesar dengan


nilai yang terkecil. R = Xmax – Xmin.

Lihat data yang sudah diurutkan di atas!


Xmax (data terbesar) = 86
Xmin (data terkecil) = 22

Maka,
Range (R)

R = Xmax – Xmin

= 86 – 22

= 64

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 3


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 3:

 Menentukan banyaknya kelas dengan mempergunakan rumus Sturges.


K = 1 + 3,3 log N
Dimana, K = banyaknya kelas dan N = jumlah data yang diobservasi.

Dengan, N (jumlah data) = 50

Maka,
Jumlah Kelas (K)

K = 1 + (3,3*(Log N))

= 1 + (3,3*(Log 50)) = 1 + (3,3*1,69)

= 1 + 5,58 = 6,58 ≈ 7

 INGAT! Jumlah kelas (K), selalu bulatkan ke atas!

Langkah 4:

 Menentukan interval kelas. I = R/K

Lihat hasil perhitungan di atas!


R (range) = 64
K (jumlah kelas) = 7

Maka,
Interval (I)

I=R/K

= 64 / 7

= 9,14 ≈ 10

INGAT! Untuk Interval (I), selalu bulatkan ke atas!

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 4


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 5:

 Buatlah tabelnya seperti pada gambar di bawah. Letakkan di sebelah kiri


karena nanti akan bertambah jumlah kolomnya ke kanan.
 Mengapa jumlah kelasnya ada 7? Karena K (jumlah kelas) = 7

Langkah 6:

 Isilah batas bawah dan batas atas setiap kelas. Lihat gambar di bawah.
 Mengapa batas bawah kelas (bbk) ke-1 adalah 22?
Tidak ada peraturan baku untuk menentukan batas bawah kelas
pertama. Silahkan pilih angka lain selama nanti semua data pasti
terjangkau oleh kelas-kelas yang dibuat. Di contoh ini dipilih angka 22,
karena itu adalah data terkecil. Memastikan bahwa batas atas kelas
terakhir akan lebih besar dari data terbesar.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 5


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Mengapa batas atas kelas (bak) adalah 31?


Karena Interval (I) = 10. Dari 22 sampai 31 adalah 10.
INGAT! Bukan 22 + 10 = 32.

 Yang benar adalah dihitung mulai dari 22 hingga 21:


22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Maka, untuk kelas ke-1,


batas bawah kelas (bbk) = 22
batas atas kelas (bak) = 31

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 6


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 7:

 Menghitung frekuensi (f) kelas dengan memasukkan data ke dalam kelas-


kelas yang sesuai dengan memakai sistem Tally atau Turus.

 Fekuensi kelas ke-1 adalah 5. Lihat gambar di bawah untuk menghitung.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 7


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 N (jumlah data) nilainya pasti sama dengan jumlah total fekuensi semua
kelas. Dalan contoh ini, nilainya adalah 50.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 8


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 8:

 Menghitung tepi bawah kelas (Tbk) dan tepi atas kelas (Tak).
Lihat gambar di bawah untuk rumus dan contoh perhitungan.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 9


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Isikanlah Tbk dan Tak untuk semua kelas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 10


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 9:

 Menentukan titik tengah (Xi) = ½ (batas bawah kelas + batas atas kelas)
Lihat gambar di bawah untuk rumus dan contoh perhitungan.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 11


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Isikanlah Tbk dan Tak untuk semua kelas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 12


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 10:

 Distribusi Frekuensi kumulatif kurang dari (dari atas) adalah suatu total
frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih kecil dari tepi atas kelas pada
masing-masing interval kelasnya.
 Buatlah kolom baru untuk frekuensi kumulatif kurang dari (<fK)

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 13


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Lihat gambar di bawah untuk cara perhitungannya

 Nilai <fK adalah jumlah semua data di bawah tepi atas kelasnya (Tak).
Untuk kelas ke-1, nilainya adalah 5. Lihat gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 14


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Nilai <fK adalah jumlah semua data dibawah tepi atas kelasnya (Tak).
Untuk kelas ke-2, nilainya adalah 12. Lihat gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 15


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Isikanlah frekuensi kumulatif kurang dari (<fK) untuk semua kelas.

 Perhatikan petunjuk pada gambar di atas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 16


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 CARA MUDAH menghitung frekuensi kumulatif kurang dari (<fK)

 Untuk kelas ke-1 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 17


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-2 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-3 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 18


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-4 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-5 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 19


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-6 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-7 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 20


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Semua frekuensi kumulatif kurang dari (<fK) untuk setiap kelas telah
terhitung.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 21


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 11:

 Distribusi Frekuensi kumulatif lebih dari (dari bawah) adalah suatu total
frekuensi dari semua nilai-nilai yang lebih besar dari tepi bawah kelas
pada masing-masing interval kelasnya.
 Buatlah kolom baru untuk frekuensi kumulatif lebih dari (>fK)

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 22


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Lihat gambar di bawah untuk cara perhitungannya

 Nilai >fK adalah jumlah semua data di atas tepi bawah kelasnya (Tbk).
Untuk kelas ke-1, nilainya adalah 50. Lihat gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 23


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Nilai >fK adalah jumlah semua data di atas tepi bawah kelasnya (Tbk).
Untuk kelas ke-2, nilainya adalah 45. Lihat gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 24


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Isikanlah frekuensi kumulatif lebih dari (>fK) untuk semua kelas.

 Perhatikan petunjuk pada gambar di atas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 25


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 CARA MUDAH menghitung frekuensi kumulatif lebih dari (>fK)

 Untuk kelas ke-1 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 26


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-2 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-3 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 27


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-4 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-5 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 28


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-6 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-7 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 29


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Semua frekuensi kumulatif lebih dari (>fK) untuk setiap kelas telah
terhitung.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 30


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 12:

 Distribusi Frekuensi Relatif adalah perbandingan daripada frekuensi


masing-masing kelas dan jumlah frekuensi seluruhnya dan dinyatakan
dalam persen.
 Buatlah kolom baru untuk frekuensi relatif (fR)

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 31


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Lihat gambar di bawah untuk cara perhitungannya

 Perhatikan nilai frekuensi (f) tiap kelas dan jumlah (N) data.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 32


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-1 (Lihat gambar di bawah).

 Untuk kelas ke-2 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 33


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Isikanlah frekuensi relatif (fR)untuk semua kelas.

 Perhatikan petunjuk pada gambar di atas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 34


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 13:

 Distribusi Frekuensi kumulatif relative adalah suatu total frekuensi dengan


menggunakan persentasi.
 Buatlah kolom baru untuk frekuensi relatif (fKR)

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 35


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Lihat gambar di bawah untuk cara perhitungannya


 Perhatikan nilai frekuensi kumulatif (<fK) tiap kelas dan jumlah (N) data.

 Untuk kelas ke-1 (Lihat gambar di bawah).

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 36


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Untuk kelas ke-2 (Lihat gambar di bawah).

 Isikanlah frekuensi kumulatif relatif (fKR)untuk semua kelas.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 37


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Perhatikan petunjuk pada gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 38


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

 Perhatikan petunjuk pada gambar di bawah.

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 39


Stastika Deskriptif: Distribusi Frekuensi

Langkah 14:

Tabel distribusi frekuensi telah dibuat dengan lengkap.

Nilai-nilai pada tabel distribusi frekuensi ini, bisa digunakan untuk


perhitungan-perhitungan pada materi lebih lanjut.

***

Aswar Hanif, S.Kom, MMSI | 40

Anda mungkin juga menyukai