DALAM NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI KARYA ASMA NADIA
(KAJIAN FEMINISME)
SKRIPSI
Oleh:
IRMA
NPM. 15.601020.024
TARAKAN
2019
ANALISIS CITRA PEREMPUAN TOKOH UTAMA
DALAM NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI KARYA ASMA NADIA
(KAJIAN FEMINISME)
SKRIPSI
Oleh:
IRMA
NPM. 15.601020.024
TARAKAN
2019
i
ii
ANALISIS CITRA PEREMPUAN TOKOH UTAMA
DALAM NOVEL ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI KARYA ASMA NADIA
(KAJIAN FEMINISME)
Abstrak
iii
ANALYSIS OF WOMAN IMAGE IN ASMA NADIA‟S NOVEL
ANTARA CINTA DAN RIDHA UMMI
(A FEMINISM STUDY)
Abstract
This research aimed at describing the image of a woman in the novel Antara Cinta
Dan Ridha Ummi by Asma Nadia, which is about the obstinacy of a woman in
undergoing the chaos of her household. This was a qualitative research using a
descriptive method. Data were in the form of letters, not numbers, and descriptively
presented in word, sentence or paragraph forms. Data sources included quotes,
narratives and dialogues related to the image of a woman in the novel. The 14 cm
x 20.5cm-256 page-novel was first printed in May 2016 and was published by Asma
Nadia publishing House, in Ruko D Mall Blok A No.14, Jl. Raya Margonda,
Depok. This research was focused on issues related to women‟s physical,
psychological and social aspects which was examined using feminism. This
research described the image and the personality of the woman who was the main
character in the novel. The image of the woman was divided into three aspects:
physical, psychological, and social. The physical image of the woman was seen from
the physical experience of the main character. The psychological image was seen
from the emotional power possessed by woman. The social image was seen from
the family environment and the community. There were 32 data obtained in
physical aspects, 29 data in psychological aspects, and 12 data in social aspect.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang
Analisis Citra Perempuan Tokoh Utama dalam Novel Antara Cinta dan Ridha
Ummi karya Asma Nadia (Kajian Feminisme). Skripsi ini mengkaji dan
mendeskripsikan citra perempuan dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
Tarakan. Banyak pihak yang telah membantu penulis, selama penyusunan skripsi
ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
2. Dr. Suyadi, S.S., M. Ed., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
3. Siti Sulistyani Pamuji, M.Pd, Pjs Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia
4. Siti Fathonah, M.Pd, sebagai dosen pembimbing utama yang telah banyak
v
5. Rita Kumala Sari, M.Pd, selaku dosen pembimbing anggota yang telah besedia
Tarakan yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu selama perkuliahan.
7. Kedua orang tua beserta seluruh keluarga, yang telah memberikan motivasi
ini. Tidak lupa juga untuk sahabat-sahabat saya, yang senantiasa bersama dalam
semua. Penulisberharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada para
Penulis
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
B. Batasan Masalah...................................................................................... 4
A. Sastra ...................................................................................................... 6
B. Novel ....................................................................................................... 7
C. Tokoh ..................................................................................................... 9
D. Feminisme ............................................................................................... 11
vii
BAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 78
B. Saran ...................................................................................................... 79
LAMPIRAN ...................................................................................................... 82
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Biografi Pengarang……………………………………………………….. 82
2. Sinopsis…………………………………………………………………… 85
3. Surat Pernyataan Keaslian Tulisan……………………………………….. 89
4. Riwayat Hidup……………………………………………………………. 90
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
percintaan yang sering diangkat dari kisah nyata seseorang. Karya sastra yaitu
karya yang terwujud dari berbagai pengalaman pribadi, seperti yang terlihat
dalam bentuk fiksi. Karya sastra juga dapat dijadikan pengalaman untuk
berkarya, karena siapa pun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah
tulisan yang bernilai seni. Karya sastra ialah cerminan masyarakat yang dapat
ditampilkan.
Novel merupakan karya fiksi yang dapat ditulis secara naratif dalam
1
2
terdapat nilai-nilai sosial, budaya pendidikan dan moral. Novel juga memiliki
mental yang ditimbulkan oleh kata, frasa, kalimat serta dasar yang khas dalam
prosa dan puisi. Citra perempuan yaitu gambaran seseorang serta tingkah laku
yang sering diekspresikan perempuan dalam berbagai macam aspek yaitu fisis,
perempuan selalu diangkat sebagai objek pencitraan dalam karya sastra seperti
yang terdapat dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.
Asma Nadia adalah salah satu penulis novel yang mampu menarik
sambutan hangat dari berbagai masyarakat. Biografi dan profil Asma Nadia
diisi dari berbagai prestasi serta perjalanan hidup meraih kesuksesan yang
anugrah yang telah didapatnya sejak lahir. Keuletannya untuk terus mengasah
dengan deretan karya yang berkualitas. Salah satu diantara karya-karya Asma
Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi menceritakan kisah seorang anak
dan ibunya. Sosok Ummi yang tegar dan penuh kasih sayang terhadap putra
dan putrinya, hari harinya penuh dengan doa bagi anak semata wayangnya.
Dia ditinggal suaminya saat mempunyai 1 putra dan 1 putri yaitu Umar dan
Aisyah dan akhirnya dia bertemu dengan seorang pria yang sangat baik hati
dan memiliki jiwa kesabaran yang sangat besar. Akhirnya mereka menikah
dan telah dikaruniai 6 anak yaitu Zubaidah menurutnya dia adalah putri satu
satunya yang tidak cepat menangkap pelajaran dan dia sosok yang sangat
pendek yang membuatnya susah untuk berjalan, tetapi dia tidak mungkin
sangat melesat pesat, dirinya disibukan dengan bekerja dan bekerja. Zainal dia
B. Batasan Masalah
dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia Kajian
C. Rumusan Masalah
yang ada dalam penelitian ini adalah bagaimana Citra Perempuan pada tokoh
utama dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia dalam
Kajian Feminisme ?
D. Tujuan Penelitian
utama dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia dalam
Kajian Feminisme.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian novel Antara Cinta dan
Ridha Ummi karya Asma Nadia terdiri dari dua hal, yaitu :
5
1. Manfaat Teoretis
Feminisme.
2. Manfaat Praktis
A. Sastra
berarti teks yang mengandung intruksi atau pedoman, dari kata dasar sastra
yang berarti intruksi atau ajaran. Terdapat dalam bahasa Indonesia kata ini
biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan tertentu. Selain itu dalam
arti kesusastraan, sastra biasa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan
(sastra oral). Disini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi
Suatu hal penting yang harus disadari, bahwa karya sastra adalah suatu
Karya sastra sebagai fenomena sosial tidak hanya terletak pada segi
penciptaannya saja, tetapi juga pada hakikat karya itu sendiri. Oleh sebab itu
mempelajari karya sastra berarti mempelajari suatu kehidupan sosial. Hal itu
bermakna, bahwa kajian tentang sastra akan terkait dengan kajian tentang
6
7
kreasi pengarang dan hubungan sosial yang di dalamnya terdapat etika, norma,
dan kepentingan ideologis, bahkan juga doktrin agama. Oleh karena itu, sastra
(Noor, 2011:5).
pandangannya karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku
di dunia nyata.
berarti teks yang mengandung intruksi atau pedoman, kata sastra yang berarti
intruksi atau ajaran. Karya sastra sebagai fenomena sosial tidak hanya terletak
pada segi penciptaannya terhadap hakikat karya itu sendiri. Akan tetapi karya
sastra mempelajari suatu kehidupan sosial. Oleh sebab itu karya sastra
merupakan hasil kreasi dari seorang sastrawan yang terkait dengan tata
kehidupan masyarakatnya.
B. Novel
Novel adalah karya sastra seperti puisi dan drama. Novel berasal dari
bahasa Itali yaitu novella yang artinya sama dengan bahasa latin. Novel juga
8
diartikan sebagai karangan yang lebih pendek daripada roman, tetapi jauh
suatu kejadian penting dan menarik dari kehidupan seseorang (Santoso dan
Wahyuningtyas, 2010:46).
yang tertulis dan naratif. Biasanya terdapat di dalam cerita. Kata novel berasal
dari bahasa Italia yaitu novella yang berarti sebuah kisah. Novel biasanya
pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Istilah novel dalam bahasa
Indonesia berasal dari bahasa Inggris. Sebelumnya istilah novel dalam bahasa
Inggris berasal dari bahasa Itali, yaitu novella. Novella diartikan sebuah
barang baru kecil, yang diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa.
novelet (inggris: novellete), yang berarti sebuah karya prosa fiksi yang
panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang, namun juga tidak terlalu pendek
merupakan prosa yang terdiri dari serangkaian peristiwa dan latar. Ia juga
menyatakan novel tidaklah sama dengan roman. Sebagai karya sastra yang
termasuk kedalam karya sastra modern, penyajian cerita dalam novel dirasa
lebih baik. Penciptaan karya sastra memerlukan daya imajinasi yang tinggi,
9
cerita yang terkandung dalam novel tersebut. Sebagian besar orang membaca
sebuah novel hanya ingin menikmati cerita yang disajikan oleh pengarang.
Pembaca hanya akan mendapat kesan secara umum dan bagian cerita tertentu
yang menarik. Membaca sebuah novel yang terlalu panjang yang dapat
diselesaiakan setelah berulang kali membaca dan setiap kali membaca hanya
mengingat kembali cerita yang telah dibaca sebelumnya. Hal ini menyebabkan
terputus.
bentuk karya sastra yang datang dari karya sastra lain seperti puisi dan drama.
prosa yang terdiri dari serangkaian peristiwa dan latar yang memerlukan daya
C. Tokoh
dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh datar atau sederhana dan tokoh
10
2015:52) dalam rekaan cerita tokoh datar disoroti dari segi wataknya saja.
Tokoh datar bersifat stastis, wataknya sedikit bahkan tidak berubah dalam
melibatkan diri secara emosional terhadap tokoh tertentu. Tokoh yang disikapi
tokoh protagonis adalah tokoh yang memegang peran pimpinan dalam cerita.
berbagai peristiwa cerita. Tokoh dibagi menjadi dua jenis yaitu tokoh
D. Feminisme
Persamaan hak itu meliputi semua aspek kehidupan, baik dalam bidang
memperjuangkan dua hal yang selama ini tidak dimiliki kaum perempuan
ontonomi untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya. Namun, dalam
ini berhubungan dengan konsep kritik sastra feminis, yaitu studi sastra yang
perempuan yaitu proses pelepasan dari kaum perempuan dan kedudukan sosial
ini, perlu dicatat bahwa feminisme bukan monopoli kaum perempuan. Istilah
feminisme tidak dapat diparalelkan bagitu saja dengan istilah feminin sebab
laki-laki yang feminis pun ada dan dia tidak harus berperilaku kefeminiman.
Ketika ada laki-laki yang menjadi seorang feminis dan memperjuangkan hak-
hak perempuan, hal ini justru menjadi tanda bahwa perempuan memang masih
ini karena modal simbolik yang dimiliki laki-laki mengenai kondisi kehidupan
perempuan. Namun, hal ini diatasi dengan cara objektivisasi studi tentang
perempuan adalah masalah laki-laki pula, dan masalah laki-laki pun akhirnya
rangka mentransformasikan sistem dan struktur sosial yang tidak adil menuju
kaum perempuan dan kaum laki-laki. Persamaan hak itu meliputi semua aspek
ini tidak dimiliki kaum perempuan pada umumnya, yaitu persamaan derajat
mereka dengan laki-laki dan ontonomi untuk menentukan apa yang baik bagi
perempuan yaitu proses pelepasan dari kaum perempuan dan kedudukan sosial
E. Citra Perempuan
ibu, perempuan juga mempunyai peranan sebagai istri, pendamping setia laki-
laki sebagai teman hidupnya dan perempuan juga berperan sebagai teman dan
kekasih bagi orang yang dicintainya. Berbagai peran tersebut harus dilakoni
karena tidak mampu melaksanakan peran tersebut secara seimbang dan penuh
makhluk yang emosional, lemah, dan rentan. Pandangan ini tidak sepenuhnya
seperti itu. Perempuan dapat menjadi muslimah yang kuat imannya, patuh
kepada Allah, konsisten pada kebenaran, mencapai derajat sabar, dan memiliki
angan-angan atau pikiran, sedangkan setiap gambar pikiran disebut citra atau
sebagai pusat analisis. Teori yang paling dekat untuk mengungkapkan citra
perempuan adalah teori kritik sastra feminis. Analisis kritik sastra feminis,
15
tidak lepas juga dari penggambaran fisik laki-laki dalam novel, maka sering
terjadi adanya diskriminasi atau perbedaan baik dalam lingkungan sosial atau
mengalami hal-hal yang khas yang tidak dialami oleh lak-laki hanya
Aspek fisis ini tidak terlepas dari aspek psikis sebagai komponen kesatuan
16
sebagai sosok perempuan yang di bangun atas aspek fisis dan psikis.
yang memiliki perasaan, pemikiran, aspirasi, dan keinginan. Dari citra psikis
ini dapat tergambar kekuatan emosional yang dimiliki oleh perempuan dalam
sebuah cerita. Dari aspek psikis ini, citra perempuan juga tidak terlepas dari
unsur feminitas.
rasa emosi yang dimiliki perempuan tersebut, rasa penerimaan terhadap hal-
hal disekitar, cinta kasih yang dimiliki dan diberikan terhadap sesama atau
orang lain, serta bagaimana menjaga potensinya untuk dapat eksis dalam
novel dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Aspek psikis perempuan
itu secara karakteristik dan normatif sudah terbentuk dan sifatnya stabil.
Dengan kestabilan ini dimungkinkan baginya untuk memilih relasi sosial yang
sifatnya juga stabil, misalnya perkawinan, pilihan sikap, pilihan pekerjan dan
dalam keluarga serta citranya dalam masyarakat. Citra sosial ini memiliki
17
dan menjalin hubungannya dengan sesama, serta disisi lain perempuan selalu
antara citra perempuan dengan karya sastra baik itu novel, fiksi maupun
perempuan, maka unsur cerita atau pencitraan selalu melekat pada tokoh
setiap individu pada diri perempuan. Citra selalu tergambar dari setiap
pemikiran atau tingkah laku tokoh. Citra tersebut dapat berupa citra
Sebuah citra dapat dilihat dari sudut pandang perempuan, laki-laki dan
masyarakat.
18
F. Penelitian Relevan
yang berjudul „‟ Perempuan dalam Novel Moga Bunda Disayang Allah karya
Tere Liye (kajian Feminisme). Persamaan peneliti ini dengan peneliti yang
Borneo Tarakan yang berjudul “ Hati yang Cantik karya Enny Afifah (Kajian
Paula Hutri Mbulu (2013) Mahasiswa jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra
Novel Suti Karya Sapardi Djoko Damono Kajian Kritik Sastra Feminisme.
Persamaan peneliti ini dengan peneliti yaitu mempunyai kemiripan yakni citra
A. Jenis Penelitian
hasil analisis data. Selain itu, metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu
dalam penelitian ini adalah hal yang berhubungan dengan cara kerja, cara
tiga macam, yaitu metode pengumpulan data, metode analisis data, dan
B. Waktu Penelitian
dan Ridha Ummi karya Asma Nadia dalam Kajian Feminisme. Waktu yang
19
20
: Waktu Pengerjaan
1. Data
Data adalah segala fakta yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun
kutipan, kalimat, narasi,maupun dialog dalam novel Antara Cinta dan Ridha
2. Sumber Data
sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
Jadi sumber data dalam penelitian in adalah novel Antara Cinta dan Ridha
yaitu teknik baca, teknik simak dan teknik catat. Teknik yang pertama adalah
teknik baca. Teknik baca adalah teknik membaca secara cermat dan teliti
keseluruhan isi novel Antara Cinta dan Ridha Ummi sebagai sumber data.
Setelah novel dibaca, kemudian dilakukan teknik kedua, yaitu teknik simak.
pembacaan mengenai objek yang diteliti dan data dipilih berdasarkan masalah
kemudian dilakukan teknik ketiga, yaitu teknik catat. Teknik catat dilakukan
peneliti dan mencatat yang berkitan dengan masalah yang diangkat peneliti,
Data ini berupa citra perempuan pada tokoh utama dalam novel Antara
Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia. Setelah peneliti mengumpulkan
data dengan teknik baca, simak, dan catat, selanjutnya dilakukan analisis data
masalah dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia.
perempuan pada tokoh utama dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi
Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini bersumber dari novel
Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia. Berdasarkan tujuan
ANALISIS DATA
A. Penyajian Data
novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia. Adapun data citra
perempuan dalam penelitian ini adalah tentang citra perempuan dalam aspek
fisis, citra perempuan dalam aspek psikis, dan citra perempuan dalam aspek
sosial. Data dalam penelitian ini adalah semua bentuk penggalan kalimat
sebagai berikut:
lepas juga dari penggambaran fisik laki-laki dalam novel maka sering terjadi
23
24
No Data Penelitian
perempuan secara psikis dapat menggambarkan rasa emosi yang dimiliki oleh
yang dimiliki dan yang diberikan terhadap sesama atau orang lain, serta
Timbal balik antara citra fisik dan psikis perempuan dalam novel tidak dapat
No Data Penelitian
Sugihastuti (2000 : 102). Citra sosial ini memiliki hubungan dengan norma-
norma dan sistem nilai yang berlaku dimasyarakat, tempat dimana perempuan
No Data Penelitian
peneliti, yaitu tentang citra perempuan tokoh utama dalam novel Antara Cinta
dan Ridha Ummi karya Asma Nadia dengan menggunakan kajian feminisme.
Tahapan citra perempuan antara lain citra perempuan dalam aspek fisis, citra
perempuan dalam aspek psikis, dan citra perempuan dalam aspek sosial.
Data di atas merupakan data citra perempuan aspek fisis yang terdapat
pada halaman 6. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat Wajah
tanpa polesan yang hari itu mengenakan jilbab putih. Pada kalimat tersebut
seperti kebanyakan wanita saat ini yang suka menggunakan make up yang
berlebihan bahkan fenomena seperti itu sudah sangat lazim untuk gadis yang
berumur belasan tahun. Ummi Aminah adalah sosok wanita muslimah yang
terdapat pada halaman 42. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
terdapat pada halaman 42. Citra perempuan aspek fisis dapat dibuktikan pada
mencerahkan siapa saja yang melihat. Hal yang melatar belakangi Ummi
seperti melihat matahari dan bulan adalah tatkala Ummi mengingat dialog
yang terjadi beberapa bulan setelah Zarika dan mas Wisnu putus. Setelah itu,
tak lama kemudian Zarika pun mulai meminta pendapat kepada Ummi
agamanya, pada waktu itu pula Ummi pun tersenyum. Dari kutipan data diatas
matahari dan bulan. Maksud dari Matahari dan Bulan dapat diartikan sebagai
pancaran wajah Ummi Aminah yang berseri saat tersenyum. Selain itu,
halaman 42. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat Wajahnya
33
tetap teduh meski tatapan matanya bak kepingan cahaya dalam ruang gelap.
keadaan marah, raut wajahnya tetap berwibawa dan tenang seperti pada
kutipan Wajahnya tetap teduh. Kemudian pada kutipan tatapan matanya bak
pada halaman 48. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat
sederhana, tetapi Ummi Aminah merupakan sosok wanita yang kuat dan tegar
pernah ada habisnya. Gambaran tubuh kurus Ummi Aminah cerminan dari
pada halaman 60. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat Air
sering menggunakan daster seperti layaknya ibu rumah tangga biasa. Daster
menggunakan daster biasanya merupakan ibu dan istri yang sangat sibuk di
pada halaman 60. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat Ummi
Zidan. Saat itu Zidan mulai mendekati Abah lalu menceritakan masalah
percintaannya. Senyuman lembut dengan penuh kasih itu terlihat dari wajah
Ummi Aminah ketika melihat Abah dan Zidan sedang asik bercerita. Setelah
media mengenai Zidan yang digosipkan kemayau atau maho istilah anak
35
sekarang. Sering kali Zidan tidak mengerti bagaimana Ummi mampu menata
hati. Padahal polularitas Ummi makin melambung. Sudah tidak bisa dihitung
pada halaman 91. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat
Abah terpancar dari Ummi, ketika perempuan itu tertawa bahkan menangis
perempuan yang memiliki kecantikan yang alami seperti yang dikatakan Abah
ketika Ummi Aminah tertawa bahkan menangis pun aura kecantikan Ummi
perempuan yang sederhana yang memiliki aura kecantikan yang begitu indah
pada halaman 102. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat
ceramah. Setiap kali melafadzkan ayat-ayat suci lidahnya terasa kaku dan
cemas yaitu ketakutan yang sekarang menyelimuti bukan hanya karena gosip
atau tudingan mengenai anaknya saja tapi rasa takut kepada Allah, bagaimana
pada halaman 104. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat
Tetesan bening dari mata akhirnya jatuh membasahi ujung sajadah tempat
yang membasahi sajadah itu menggambarkan perasaan rapuh dan putus asa
atas semua masalah yang ia hadapi saat ini. Setiap kali Ummi sholat bayangan
Ummi Aminah selalu menitikkan air mata yang begitu deras. Ummi hanya
pada halaman 110. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat Ummi
dan air mata yang diam-diam tumpah di pipi setiap malam, ketika bapak tak
hal tersebut dibuktikan dengan air mata yang diam-diam tumpah membasahi
pipi Ummi. Setiap malam Ummi Aminah merenung mengingat sosok ayahnya
yang tak pernah pulang. Kerinduan yang dirasakan Ummi Aminah terhadap
ayahnya membuat dirinya selalu meneteskan air mata yang cukup deras.
pada halaman 113. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat Mata
Tatapan mata bening Ummi tertuju kepada anak-anaknya yang kini mulai
memasuki gerbang dewasa. Ummi menatap anak-anaknya satu per satu lebih
anak-anaknya agar tak satu pun anak Ummi menjadi duri dalam pernikahan
orang lain dan terjerumus kedalam ajaran sesat. Ummi hanya ingin melihat
terdapat pada halaman 120. Citra perempuan aspek fisis yang dibuktikan pada
sebagai perempuan yang sudah berumur atau tidak muda lagi. Selain itu, frasa
saja. Aspek fisis Ummi Aminah secara berulang dijelaskan dengan detail baik
pada halaman 120. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada kalimat
dirasakan Ummi Aminah ketika gosip-gosip sampai ketelinganya yang saat ini
lahan kalimat-kalimat dari mulut Ummi mulai keluar dengan suara kencang,
Ummi berusaha mengontrol emosi ketika bertanya kepada Zarika akan tetapi
Zarika hanya bisa terdiam. Ummi hanya ingin kepastian apakah masalah itu
benar atau tidak. Apakah benar Zarika merebut suami orang. Kalau memang
40
itu tidak benar dan cuma hanya fitnah berarti tidak ada yang perlu
terdapat pada halaman 125. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
kalimat Perlahan Ummi mengangkat wajah dan menatap anak gadisnya yang
cantik. Hal tersebut menggambarkan Ummi Aminah saat itu sedang menatap
wajah putrinya yang terlihat cantik. Setelah peretengkaran yang terjadi antara
Ummi dan putrinya, suara Ummi kini mulai memelas perlahan-lahan kalimat-
kalimat keluar dari mulut Ummi dengan suara yang pelan berbalut kesedihan.
Ummi tidak akan pernah ridha apabila anaknya melakukan hal yang sangat ia
benci. Tidak lama kemudian Zarika memeluk Ummi dengan erat, air mata
terdapat pada halaman 125. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
tetap tenang dan sabar agar masalah yang kita hadapi dapat berangsur-angsur
dapat diatasi.
terdapat pada halaman 147. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
kalimat Ada senyum di bibir perempuan itu saat hatinya mulai merangkai
dengan perasaan senang. Rasa gembira itu dapat dibuktikan dari senyuman di
sosok wanita yang berhati lembut serta memiliki jiwa kasih sayang yang luar
terdapat pada halaman 148. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
Aminah sosok ibu dengan penuh kasih sayang terhadap anaknya. Ketika
Ummi Aminah berpikiran bahwa Anak-anak seusia Zainal waktu itu ingin
Zainal tidak berkeinginan memiliki itu semua Zainal hanya ingin surga,
kalimat-kalimat itulah yang mebuat Ummi terharu dan semakin sayang pada
terdapat pada halaman 150. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
kalimat Berpikir demikian, bibir perempuan yang tanpa polesan itu, terbuka
tanpa make up hal tersebut dibuktikan dari bibir Ummi Aminah tanpa polesan
yaitu tidak memakai apa-apa semacam lipstik. Ummi Aminah adalah sosok
kalimat bijak yang selalu meringankan hati dan beban. Ummi membuka
ibu dan muslimah mudah yang rajin menghadiri pengajiannya. Ummi Aminah
terdapat pada halaman 150. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
ketika tahu-tahu keriuhan yang luar biasa terdengar dari pelataran masjid.‟‟
masjid besar bersama jama‟ah lain. Pada saat itu Ummi sedang berceramah,
tanpa sadar suara langkah-langkah tegap bergegas terdengar dari luar masjid.
Ummi mendengar sekilas suara putranya yang bernada panik serta terdengar
keadaan yang terdengar dari luar. Perhatian para jama‟ah pun terpecah,
terdapat pada halaman 152. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
kalimat Ziah dan Zubaidah sudah berdiri di sisi perempuan dalam kerudung
sosok Ummi Aminah dengan balutan jilbab putih saat itu ditemani kedua
menimpah Zainal, kedua putrinya yaitu Ziah dan Zubaidah berada di samping
penangkapan saudara mereka, tanpa sadar air mata keluar membasahi kedua
pipinya. Ummi Aminah saat itu langsung mendekati Zainal lalu bertanya
kepadanya” Zainal kenapa nak ? Anak Ummi kenapa?”. Tak ada kalimat yang
bisa diperoleh dari putra tersayang saat tangan-tangan petugas menyeret dan
balik kaca jendela mobil, Ummi dan Zainal saling berpandangan untuk
terakhir kali. Ada kecemasan yang terlihat diwajah Zainal, setelah mobil
polisi membawa putranya, Ummi Aminah langsung menitikkan air mata yang
tiada henti.
terdapat pada halaman 152. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
kalimat Perempuan lewat paru baya itu menitikkan air mata. Hal tersebut
terpancar dari wajah Ummi Aminah saat itu lagi menitikkan air mata begitu
deras, perasaannya kini seakan rapuh. Kejadian yang membuat Ummi Aminah
menitikkan air mata tersebut adalah ketika Zainal mengalami masalah yang
amat besar yaitu tuduhan mengkomsumsi narkoba. Air mata Ummi Aminah
putra sulungnya. Ummi Aminah adalah wanita yang berhati lembut serta
memiliki jiwa kasih sayang yang amat besar terhadap anak-anaknya. Setiap
kali ada masalah menimpah anak-anaknya, hati Ummi Aminah terasa hancur
dan rapuh.
dengan kedua tangannya diborgol dibawah polisi. Seketika itu dada Ummi
terasa sesak.
terdapat pada halaman 160. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
kalimat Perempuan itu menatap lurus bola mata putranya, saat mereka
terhadap Ummi Aminah karena bisa melihat dan bertatapan langsung pada
putranya yaitu Zainal. Setelah beberapa lama ini terpisahkan karena masalah
yang menimpa anaknya. Perasaan Ummi Aminah kini mulai tenang walau
kesalahpahaman.
terdapat pada halaman 161. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
kalimat Perempuan berjilbab putih itu ingin mempercayai setiap patah yang
Ummi Aminah dengan balutan jilbab putih yang dikenakkan pada saat itu
kepada Ummi tentang semua masalah yang menimpah dirinya. Tapi di sisi
lain, Ummi mengerti setiap anak akan mengatakan apa pun agar tidak melukai
orang tuanya. Keraguan Ummi membuat Zainal merasa tersakiti ketika orang
yang sangat ia hormati dan cintai masih ragu dengan semua penjelasannya.
terdapat pada halaman 161. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
kalimat Kedua lutut Ummi kian lemas. Hal tersebut menggambarkan Ummi
Aminah secara fisik dengan kedua lututnya yang kini lemas setelah
sangat tersiksa. Hal tersebut menandakan fisis Ummi Aminah yang mulai tak
berdaya mungkin dipengaruhi oleh usia yang tidak muda lagi dan masalah-
hati dari Ummi Aminah kepada anak-anaknya. Hal tersebut juga sebagai
bentuk kasih sayang dari Ibu kepada anak. Sebelum Zainal dibawah petugas
masuk kedalam sel tahanan, Ummi Aminah mengecup kening Zainal untuk
yang terakhir kali, tanpa sadar bayangan mengenai Rini dan anaknya bermain
dikepala Ummi. Rini adalah menantu Ummi yang sedang hamil besar.
terdapat pada halaman 200. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
kutipan “ Ya, perempuan berjilbab rapi dengan wajah teduh itu tak pernah
serta mengenakkan jilbab rapi dengan wajah polos yang terlihat sangat
anggun. Ummi Aminah adalah sosok perempuan yang kuat meskipun masalah
meminta sesuatu terhadap siapa pun bahkan Ummi Aminah pun tidak pernah
meminta hal-hal yang lebih apalagi yang sifatnya materi. Ummi Aminah
hanya bisa mendoakan yang terbaik buat anak-anaknya yang saat ini dilanda
masalah.
terdapat pada halaman 201. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
tersebut menggambarkan Ummi Aminah yang kini usianya sudah mulai tua.
Hal tersebut dibuktikan dengan kulitnya yang kini mulai keriput. Senyuman
sangat terlihat bahkan usianya kini sudah jauh lebih tua. Ummi Aminah adalah
sosok perempuan yang sangat luar biasa, kasih sayangnya terhadap anak-
anaknya tidak pernah luntur bahkan sampai dari Ummi Aminah berusia
terhadap anak-anaknya.
terdapat pada halaman 201. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
dolar pun semakin naik. Ekspresi Ummi jadi seperti pengamat pasar Citra fisis
Ummi Aminah yang sering dimunculkan dalam novel ini berkaitan dengan
berbagai ekspresi wajah dari kondisi atau kejadian yang tokoh utama alami.
50
terdapat pada halaman 221. Citra perempuan aspek fisis dibuktikan pada
tua yaitu Ummi Aminah, usianya kini semakin menambah perlahan sudut
matanya mulai di gurati garis garis halus dengan balutan keriput terhadap
kulitnya, hal tersebut menandakan Ummi Aminah sudah tidak mudah lagi
akan tetapi aura wajah Ummi Aminah masih tetap terlihat cantik.
perempuan dalam suatu cerita. Citra perempuan aspek psikis juga tidak
terlepas dari unsur feminitas. Aspek psikis ini memperlihatkan bagaimana rasa
emosi perempuan tersebut, rasa penerimaan terhadap berbagai hal, cinta kasih,
terdapat pada halaman 6 novel Antara Cinta dan Ridha Ummi. Citra
51
perempuan aspek psikis dapat dibuktikan pada kalimat Ummi tidak sanggup
terjadi membuat Ummi diam dan tidak mampu mengucapkan sepatah kata.
yang dilakukan.
terdapat pada halaman 7. Citra perempuan aspek psikis dibuktikan pada kausa
merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi dengan suaminya. Ummi
ada kesalahan yang terjadi yang dilakukan oleh pihak kepolisian, tetapi
terdapat pada halaman 13. Citra perempuan aspek psikis dibuktikan pada
salah satu anaknya yang merasa tidak anggun saat mengenakan jilbab. Cara
tersebut bukan hanya sebuah nasehat tetapi juga sebuah rasa pengertian
seorang Ibu yang menginginkan anaknya menjadi pribadi yang lebih baik.
terdapat pada halaman 89. Citra perempuan aspek psikis dapat dibuktikan
pada kutipan Istrinya tidak banyak menuntut. Santun dan sabar luar biasa.
dikenal sebagai istri yang tidak pernah menuntut apa-apa, dapat memahami
kondisi suami serta selalu sabar dan santun luar biasa. Hal tersebut
dengan istri yang tidak paham agama. Istri yang paham agama tahu bagaimana
tercinta.
terdapat pada halaman 94. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada kalimat
54
Tapi goresan luka di hati Ummi dan perjuangan perempuan itu bangkit dari
Ummi sangat terluka dan ia tidak dapat membayangkan suaminya yang sangat
ia percayai dan selalu ia andalkan kini melakukan hal yang sangat dibenci
masa lalunya yang begitu menyakitkan. Akan tetapi setelah melewati masalah
yang begitu berat kini Ummi Aminah mulai bangkit lagi dari kepurukan yang
terdapat pada halaman 96. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada kalimat
Sebagai ibu, Ummi pribadi tak yakin bisa meredam emosi jika berhadapan
Aminah terhadap salah satu anaknya yaitu Zarika, Ummi Aminah berpikir
apakah ia mampu meredam emosi ketika berhadapan dengan Zarika atau tidak
mungkin memarahi Zarika dengan emosi mungkin ini cuma alasan akan
kerapuhannya.
terdapat pada halaman 101. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
shalat, akan tetapi masalah mengenai Zarika tentang merebut suami orang
terdapat pada halaman 102. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
kalimat Ketakutan yang sekarang menyelimuti, bukan hanya karena gosip dan
Ummi Aminah bukan hanya karena gosip atau tudingan saja mengenai
anaknya, tetapi persoalan juga membuat dirinya tersipu akan iman yang terasa
56
dangkal karena Ummi masih merasakan ujian sebagai beban berat di dalam
mengeluarkan air mata, Ummi merasa ia bukanlah ibu yang baik. Ummi takut
terdapat pada halaman 102. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
kutipan. Telah lama ia curahkan hati, waktu, dan pikiran, serta energi untuk
sentiasa berada dalam barisan da‟wah yang dipimpin Nabi Muhammad Saw.
berusaha mencurhkan semua yang ada dalam pikirannya mungkin dengan cara
itu bisa membuat beban Ummi sedikit berkurang tapi entah kenapa Ummi
terdapat pada halaman 103. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
kesabaran Ummi Aminah bahwa apa yang ia hadapi saat ini adalah ujian dari
Allah. Ummi Aminah berusaha sabar dan ikhlas menerima segala cobaan yang
Aminah dengan cara memberikan segala coba-cobaan yang ia hadapi saat ini.
Ummi Aminah adalah sosok wanita yang kuat, Ummi tidak pernah mengeluh
kepadanya.
terdapat pada halaman 103. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
akan hal yang menimpah anaknya yaitu Zarika. Ummi Aminah khawatir
mengenai masalah Zarika, Ummi berpikir jika benar Zarika melakukan hal
yang sangat ia benci yaitu merebut suami orang, Ummi Aminah pasti akan
marah besar dan tak bisa bersikap bijak lagi. Tetes bening dari mata Ummi
58
hingga mengalir lebih deras, Ummi takut jika apa yang ia khawatirkan itu
benar-benar terjadi.
terdapat pada halaman 104. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
Ummi Aminah khawatir jika bertemu dengan Zarika ia tidak mampu bersikap
Ummi takut jika ia bertemu dengan Zarika emosi Ummi tak dapat
terdapat pada halaman 110. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
kalimat. Tetapi suara isak yang bertahan dan bahu Ummi yang bergerak-
mendalam dengan suara isak tangis yang membuat hatinya terluka. Setiap
malam air mata Ummi diam-diam tumpah membasahi pipinya tetesan bening
anaknya. Akan tetapi salah satu anak Ummi yaitu Aisyah yang menjadi saksi
sedan dengan menempelkan wajah pada sajadah, setiap kali Ummi shalat
terdapat pada halaman 121. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
dan rasa sakit tak percaya pada apa yang terbentang di depannya Kalimat
perkataan Zarika bahwa apa yang dikatakan itu adalah benar. Ummi Aminah
pun menangis, kemarahan dan luka yang dirasakan Ummi seakan hancur
terdapat pada halaman 121. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
kuat dan tegar tetapi kalimat-kalimat yang meluncur seolah berbalut luka,
kesedihan dan rasa tak percaya pada apa yang terbentang di depannya. Ummi
Aminah adalah sosok perempuan yang kuat dan tegar, ia memiliki hati yang
mengenai kebaikan.
terdapat pada halaman 123. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
kutipan“Kalau Zarika masih peduli dengan ridha Ummi, sungguh Ummi tidak
ingin anak Ummi menghancurkan rumah tangga orang. Ummi tidak ridha
lahan lontaran kalimat-kalimat mulai keluar dari mulut Ummi. Zarika kini
dilarang Ummi dan alasan satu-satunya Ummi melarang, sebab Allah pun
melarang perbuatan itu. Pesan Ummi Jika perbuatan itu masih dilakukan
ZarikaUmmi tidak akan ridha dunia akhirat sampai kapan pun, Ummi tidak
akan memaafkannya.
terdapat pada halaman 124. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
anaknya selama ini. Zarika perlahan-lahan meneteskan air mata yang begitu
jahatnya dirinya setelah apa yang ia perbuat benar-benar membuat hati ibunya
sakit. Air mata mengucur kian deras Zarika terisak ia langsung meminta maaf
salah.
62
terdapat pada halaman 126. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
kalimat Ada sayang dan cinta teramat besar menutup kemarahan yang tadi
Ummi tetap memberikan cinta kasih yang tulus kepadanya. Ummi memeluk
Zarika setelah apa yang terjadi barusan. Setelah terjadi pertengkaran yang
menyelimuti rumah Ummi kini suasana mulai redah. Zarika berjanji kebaikan
apapun akan ia lakukan untuk Ummi demi menebus kesalahan yang sudah ia
hati ibunya terluka. Ummi adalah sosok perempuan yang berhati malaikat
cinta dan kasih sayang terhadap anaknya tidak pernah pudar meskipun berkali-
kali anaknya menyakiti perasaanya Ummi Aminah tetap sayang kepada anak-
anaknya.
terdapat pada halaman 146. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
kalima tetapi lontaran yang diajukan seenaknya itu terasa seperti teguran
63
dalam hal agama sangat taat dari salah satu jama‟ah saat melakukan ceramah.
Hal tersebut membuat Ummi Aminah merasa hal tersebut juga terjadi di
oleh agama, tetapi masalah demi masalah tetap datang silih berganti dalam
kehidupan keluarganya.
terdapat pada halaman 149. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
terdapat pada halaman 151. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
menggambarkan insting seorang ibu yang tak bisa dibohongi. Ummi Aminah
mendapatkan firasat yang tidak enak ketika ia sedang berda‟wah hal itupun
dalam masjid tanpa sadar ada keributan yang terjadi diluar. Ummi pun
terdapat pada halaman 158. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
melepaskan Zainal, nama baiknya sendiri yang akan menjadi jaminan bagi
Zainal untuk tidak melarikan diri. Akan tetapi pihak kepolisian berkilah kasus
65
terdapat pada halaman 159. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
mungkin anaknya melakukan hal seperti itu Zainal adalah anak yang sholeh
agar bisa mendaptkan tambahan dari jerih payahnya sendiri. Ummi Aminah
tidak percaya dengan bukti yang ditunjukkan pihak kepolisian Ummi Aminah
terdapat pada halaman 178. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
melihat anak-anaknya tanpa sadar Ummi teringat satu cahaya mata yang
hilang yaitu Zainal yang masih ditahanan kepolisian. Kesedihan itu mulai
kesedihan.
terdapat pada halaman 186. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
haru yang terlihat dari sosok Ummi Aminah dengan senyuman yang lembut
yang terpancar dari wajahnya. Pada saat Ummi sedang berkumpul Ummi
cerita Ummi sudah hampir selesai. Ummi Aminah tersenyum ini selalu
terdapat pada halaman 195. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
Ummi Aminah bahwa saat ini Ummi Aminah hanya ingin menghabiskan
waktu kebersamaan untuk keluarganya sedikit. Saat ini dipikiran Ummi hanya
dan ibadah. Bukan hanya Ummi saja tapi Abah pun ikut menemani, mereka
Allah.
terdapat pada halaman 215. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
kalimat Namun aku tahu perempuan paru baya itu menyembunyikan deburan
68
kalimat dan ekspresi wajahnya tidak menunjukkan kegelisahan, tetapi hati dan
terdapat pada halaman 223. Citra perempuan aspek psikis terdapat pada
tersebut menggambarkan Ummi Aminah dengan wajah tulus yang terlihat dari
dirinya tak ada keraguan sama sekali. Meskipun putrinya akan segera menikah
dengan seorang duda Ummi tetap memberikan restu dan ridha dengan
ridha lahir batin dengan pilihan anaknya selagi itu berdampak kebaikan.
Citra sosial adalah segala hal berkaitan dengan norma-norma dan nilai-
dengan citra perempuan aspek sosial yang terdapat dalam novel Antara Cinta
terdapat pada halaman 7. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan pada
klausa Ummi Aminah tidak pernah meninggalkan jama‟ah tanpa pamit. Hal
terdapat pada halaman 22. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan
70
pada kalimat Abah meski selalu berada di belakang layar, memegang peranan
besar. Ayah tirinya ini memiliki otak dagang yang nyaris tidak pernah salah
keluarga, suami akan tetap menjadi pemimpin, meskipun pada beberapa kasus
tertentu istri memiliki pendapatan yang lebih banyak. Abah (suami) Ummi
Aminah memang berada di belakang layar dari sosok Ummi Aminah yang
tetapi ternyata Abah meskipun tidak setenar Ummi memiliki usaha dan dari
dalam keluarga tetap Suami (Bapak) yang akan menjadi kepala keluarga, tidak
pada halaman 60. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan pada kalimat
Sering kali Zidan tidak mengerti bagaimana Ummi mampu menata hati.
sebagai perempuan yang sederhana, sholehah dan tetap rendah hati. Ummi
71
Aminah dalam berucap selalu berkata lembut dan sopan, tetap menjaga tata
krama kepada siapapun, bahkan saat Ia diberitakan hal buruk, Ummi Aminah
terdapat pada halaman 78. Data tersebut menjelaskan bahwa dalam sebuah
keluarga harus ada komitmen yang kuat antara suami dan istri dalam
keluarga saat ini hancur karena meributkan soal uang. Hanya karena uang,
adanya komitmen kuat tersebut adalah anak. Oleh karena itu, Ummi Aminah
adalah hal yang tidak perlu menjadi masalah besar, karena rezeki sudah
ditentukan oleh Tuhan, tinggal kita yang berusaha untuk mencarinya tentunya
terdapat pada halaman 80. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan
72
pada kalimat Waktu kecil, Umar dan adik-adiknya serta Abah suka menebak-
nebak, hadiah apa yang diberikan pihak pengundang. Ada kalanya Ummi
memberikan sesuatu kepada orang tersebut sebagai bentuk terima kasih. Hal
terdapat pada halaman 93. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan
pada kutipan “Harus mencari sampai empat puluh prasangka baik, sebelum
Abah karena saat ini Ummi sedang dilanda kebingungan akibat masalah yang
terdapat pada halaman 95. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan
pada kalimat Perempuan itu tahu, hidup adalah rangkaian ujian. Tetapi tak
diduganya kejadian nyaris serupa seperti ini akan terulang. Kalimat tersebut
beranggapan masalah yang kian datang bertubi-tubi adalah ujian dari Allah.
Mungkini Allah saat ini sedang menguji kesabaran Ummi Aminah dengan
Aminah adalah sosok ibu yang sangat baik terhadap anak-anaknya ia selalu
orang tua tugasya adalah mendidik anak dari kecil hingga dewasa dengan
jilbab, karena sebagai seorang muslim kita harus wajib mengenakkan jilbab
terdapat pada halaman 95. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan
pada kalimat Hanya kebaikan yang ingin dia lakukan di usia tua seperti
sekarang. Hanya matahari yang ingin dia sebarkan. Bukan yang lain. hidup
Ummi Aminah di usianya yang sudah tidak muda lagi. Ia hanya ingin
Ummi Aminah ingin agar da‟wah yang Ia lakukan selama ini dapat
terdapat pada halaman 160. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan
pada kalimat Seumur hidup, dia dan Abah berusaha mengawal anak-anak.
75
pembodohan hingga kekerasan dan aksi terorisme seakan halal dan menjadi
Ummi yang berusaha mendidik anak-anaknya ke jalan yang benar. Ummi dan
salah karena saat ini pergaulan lingkungan dapat membuat seseorang lupa
terdapat pada halaman 187. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan
yang mereka alami dapat terselesaikan. Hal tersebut sangat baik dilakukan
terlebih dahulu bukanlah hal yang memalukan karena silaturahmi adalah hal
terdapat pada halaman 191. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan
dari keramaian semenjak anaknya di ditahanan polisi. Ummi Aminah saat ini
merasa masih malu dengan kejadian yang menimpah Zainal. Semenjak Zainal
terdapat pada halaman 208. Citra perempuan aspek sosial dapat dibuktikan
pada kutipan “Asalkan seakidah dan menegakkan sholat. Ummi tidak peduli
dengan suku dan lain-lain. Islam itu rahmatan Lil‟alamin. Dan itu artinya
memiliki hak yang sama dalam menjalankan kehidupan. Dalam Islam, yang
lebih utama adalah akidah dan menjalankan segala yang diperintahkan Allah
dan menjauhi semua yang dilarang Allah. di luar dari itu, kita harus adil, tidak
A. Kesimpulan
dalam novel Antara Cinta dan Ridha Ummi karya Asma Nadia, maka peneliti
73 data. Citra perempuan aspek fisis terdiri dari 32 data mulai dari halaman 29
sampai halaman 47. Citra perempuan dalam aspek fisis yaitu gambaran
perempuan yang terlihat dari fisik yang dialami oleh tokoh utama. Citra
perempuan aspek psikis, terdiri dari 29 data, dari halaman 48 sampai halaman
65. Citra perempuan dalam aspek psikis, yaitu gambaran perempuan melalui
kekuatan emosional yang dimiliki tokoh utama dan Citra perempuan aspek
sosial, terdiri dari 12 data dari halaman 66 sampai halaman 74. Citra
perempuan aspek sosial, yaitu gambaran atau peran perempuan yang terlihat
pada penelitian ini yaitu pada citra perempuan aspek fisis sebanyak 32 data
dan data terkecil yaitu data citra perempuan aspek sosial sebanyak 12 data.
Citra perempuan dalam novel Antara Cinta dan Ridha Uummi telah
tergambarkan secara baik dan detail oleh penulis buku, terkhusus citra
sebagai pribadi yang sederhana baik secara fisis maupun psikis. Cara
78
79
tokoh utama adalah perempuan yang kuat dan pandai. Secara sosial juga
B. Saran
sangat dangkal, oleh karena itu perlu peningkatan analisis agar pembaca lebih
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, Dwi. 2012. Perempuan dalam Novel Moga Bunda di Sayang Allah
Karya Tere Liye (Kajian Feminisme). Skripsi. Universitas Borneo
Tarakan.
Mbulu, Anthonia Paula Hutri. 2013. Perempuan dalam Novel Suti Karya Sapardi
Djoko Damono Kajian Kritik Sastra Feminisme. Skripsi. Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Setiawati, Dede Puji. 2011. Citra Perempuan Tokoh Utama dalam Novel Hati
yang Cantik Karya Enny Afifah (Kajian Feminisme). Skripsi. Universitas
Borneo Tarakan.
Sugihastuti dan Abdi Sofia. 2003. Feminisme dan Sastra: Menguak Citra
Sugihastuti dan Suharto. 2015. Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Yasa, I, Nyoman. 2012. Teori Sastra dan Penerapannya. Bandung: Karya Putra
Darwati.
LAMPIRAN
Biografi Pengarang
Asma Nadia adalah seorang penulis novel, cerpen, puisi bahkan lirik
lagu yang terkenal di Indonesia. Asma Nadia lahir dengan nama Asmarani
Rosalba, yang lahir di Jakarta tanggal 26 Maret 1972. Asma Nadia lahir dari
pasangan Amin Usman (ayah) dan Maria Eri Susianti (ibu), yang merupakan
bersaudara, yaitu seorang kakak bernama Helvy Tiana Rosa dan seorang adik
Asma Nadia awal menuntut ilmu di SMA Budi Utomo, setelah lulus
Asma Nadia juga tidak berputus asa dan berhenti begitu saja, ia menekuni
sakit.
awal Asma yang sangat terkenal adalah album Besatari yang terdiri dari 3 seri,
cerpen berjudul Koran Gondrong dan Imut yang mampu menjuarai Lomba
Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) pada tahun 1994 dan 1995 yang
lirik lagu, sebagian lirik lagunya terdapat di album Bestari I (1996), Bestari II
(1997), dan Bestari III (2003), Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta
Pada tahun 1995, Asma Nadia menikah dengan Isa Alamsyah yang
juga seorang penulis. Dari pernikahannya itu dikaruniai dua orang anak yaitu
Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus, keduanya sekarang juga
menjadi pemenang dalam kategori Buku Remaja Terbaik. Asma Nadia juga
karyanya yang masuk dalam antologi cerpen terbaik di Majalah Annida. Ada
Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Surga yang tak dirindukan.
Selain itu, Asma Nadia aktif melakukan perjalanan di dalam maupun luar
negeri sebagai pembicara atau bisa disebut salah satu tokoh yang dapat
Indonesia yang ditujukan untuk anak yatim piatu dan anak-anak yang kurang
mampu.
84
penghargaan, salah satunya adalah (1) Derai Sunyi, novel yang mendapat
naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Jakarta, (3)
Cinta Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena Award, (4)
Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional, (5) Dialog Dua Layar,
Dating: Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005,
(7) Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller, (8) Emak Ingin
Naik Haji: Cinta Hingga Tanah Suci yang diadaptasi menjadi film Emak Ingin
Selain itu, Asma Nadia juga dikenal sebagai penulis yang banyak
Tak Dirindukan, (2) Muhasabah Cinta Seorang Istri, (3) Catatan Hati Bunda,
(4) Catatan Hati Seorang Istri, (5) Jilbab In Love, (6) Series Aisyah Putri, (7)
Jilbab Pertamaku, dan (8) Antara Cinta dan Ridha Ummi yang merupakan
keperempuanan.
85
SINOPSIS NOVEL
ISBN : 978-602-905530
86
keluarga yang sakinah, yaitu keluarga Ummi Aminah. Ummi Aminah adalah
sosok seorang yang tegar, dia di tinggal suaminya saat mempunyai dua orang
anak yaitu: umar dan aisyah. Lalu pada suatu ketika dia bertemu dengan
seseorang yang baik hati dan menikahinya, dia adalah abah yang kerap di
anakyaitu: Zainal, Zarika, Zubaidah, Ziah dan Zidan. Di tambah lagi anak
Ummi dari suaminya yang pertama yaitu Umar dan Aisyah. Ummi adalah
seorang daiyah, dia sering dipanggil untuk ceramah bahkan sering tampil di
Ummi dan Abah adalah salah satu contoh keluaraga yang sakinah
yang di berikan Allah kepada mereka. Ummi harus sabar menghadapi dua
orang anaknya yang berbeda yaitu Zubaidah dan Zidan. Zubaidah adalah
salah satu anak gadis Ummi yang berbeda dari saudaranya yang lain, dia satu-
satunya anak Ummi yang susah menangkap pelajaran bahkan dia pernah
tinggal kelas, dan Zidan adalah anak laki-laki mereka yang mengalami
Ummi pun sering menanyakan tentang itu kepada Ummi. Tetapi Ummi tetap
menyayangi mereka sama seperti yang lain, Ummi selalu menasehati mereka
suami orang lain dan tertuduhnya Zainal sebagai pemakai dan pengedar
87
narkoba. Sebagai daiyah Ummi sering disindir dan para jamaah sering
bertanya tentang perbuatan yang di tuduhkan kepada anaknya. Tapi Ummi dan
Abah dengan tabah dan sabar melewati ujian tersebut. Mereka selalu
itu ummi mengambil keputusan untuk mengurus rumah dan keluarganya agar
tidak menyimpang dari ajaran agama dan menjadi keluarga yang sakinah
dalam perselingkuhan karena Ummi tidak mau wanita lain merasakan apa
yang telah dia rasakan dan setelah semuanya membaik banyak yang
umminya. Dia adalah salah satu jenis manusia yang tidak memikirkan pikiran
orang lain. Baik tentang dirinya sendiri, lingkungan sekitar dan siapa saja
yang tak bersentuhan dengan dirinya. Dia hanya ingin menuruti nasihat Ummi
nya saja. Jika ada orang yang dikenalnya menasehatinya maka dia selalu
mendengarkannya, karena itu adalah hak mereka untuk berbicara dan setelah
berkata kepada laras “semoga kamu cepat menikah ya Ras”. Pada saat itu pun
Laras yang tak pernah melirik laki-laki mulai mencari laki-laki yang cocok
untuk dirinya dan Ummi. Tapi tak ada satu pun cowok yang bepotensial di
kantornya, di lantai dua kantornya hanya ada empat orang gadis yang belum
88
menikah dia Joyce, Mira, dan Irna. Mereka selalu berbincang-bincang tentang
Andre, Andre adalah seorang pria intelek dan berpendidikan yang bagus dan
dia juga islam. Tapi ternyata dia tidak sholat. Apakah Ummi ridho kalau
Andre islam dan tidak sholat, lalu dia memperbicangkan tentang itu kepada
ibunya, dan dia pun mengambil keputusan untuk berpisah dengan Andre.
Tujuh bulan kemudian tanpa satupun yang tahu kisah cinta Joyce ternyata dia
membawa takdir manis bagi Laras dan Mira. Pada saat itu dia berkenalan
dengan kerabat dekat Joyce yaitu Reza. Berangsur waktu mereka pun telah
menikah, dan Laras pun mengambil keputusan untuk tak bersamanya lagi.
Nama : Irma
NPM : 15.601020.024
Perempuan Tokoh Utama dalam Novel Antara Cinta dan Ridha Ummi Karya
Asma Nadia Kajian Feminisme ” adalah hasil penelitian saya dan bukan
dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar dan terdapat unsur
plagiat, maka saya bersedia menerima tindakan yang dianggap perlu oleh
Pembuat Pernyataan
Irma
Npm.15601020024
90
Riwayat Hidup
lulus pada tahun 2012, meneruskan jenjang Sekolah menengah atas di SMA
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia. Pada tahun 2018 melakukan Kuliah Kerja Nyata atau KKN yang
pada tahun yang sama juga melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di