Anda di halaman 1dari 11

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH

Tujuan : Prosedur ini disusun untuk mengatur tata cara pengembangan,


penetapan, dan pemberlakukan kurikulum tingkat satuan
pendidikan

Lingkup : Prosedur ini digunakan untuk seluruh aktivitas yang berkenaan


dengan pengembangan, penetapan, dan pemberlakukan Kurikulum
SMP Negeri 1 Taliwang

Acuan : Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun


2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Menengah

Definisi : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP


adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di masing-masing satuan pendidikan. KTSP dikembangkan, ditetapkan,
dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan.

Prosedur : 1. Pembentukan TPK


1.1 Kepala sekolah mengadakan rapat pembentukan Tim
Pengembang Kurikulum (TPK)
1.2 Kepala sekolah menetapkan dan mengeluarkan Surat
Keputusan tentang Pembentukan TPK
1.3 Kepala Sekolah mengadakan rapat koordinasi dengan TPK
yang telah dibentuk dan menyerahkan tanggung jawab
pengembangan kurikulum kepada TPK untuk menggali,
mengumpulkan, menganalisis, mengembangkan, mereview,
dan memfinalisasi kurikulum sekolah
1.4 TPK mempelajari Permendikbud 61 tahun 2014
2. Pengumpulan data/bahan
2.1 TPK mengumpulkan data/bahan penyusunan KTSP
2.2 TPK berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan
2.3 TPK mengundang Tim Ahli/Narasumber
3. Penyusunan draft
3.1 Menyusun draf Dokumen 1 KTSP terkait:
 Perumusan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan
 Pengorganisasian muatan kurikuler satuan pendidikan
 Pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja
pendidik tingkat kelas
 Penyusunan kalender pendidikan satuan pendidikan
 Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal
 Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap
muatan pembelajaran
3.2 Guru menyusun KTSP Dokumen 2 dan Dokumen 3
mengacu Standar Proses
4. Verifikasi draft
4.1 Draft dokumen 1 KTSP di verifikasi/ ditelaah menggunakan
instrumen telaah Dokumen 1 KTSP
4.2 Draf Dokumen 1 KTSP dimusyawarahkan dengan
Pengawas Pembina untuk mendapat masukan
4.3 Draf Dokumen 1 KTSP dimusyawarahkan dengan Kepala Seksi
Kurikulum SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten untuk
mendapatkan masukan
4.5 Membuat catatan-catatan berdasarkan hasil masukan, usul, dan
saran
5. Finalisasi draft
5.1 Melakukan perbaikan draft dokumen 1 KTSP berdasarkan
catatan verifikasi
5.2 Menyatakan dokumen 1 KTSP final melalui rapat akhir TPK
6. Pengesahan
6.1 Terdapat rumusan kalimat pengesahan yang baik dan benar
6.2 Terdapat tanda tangan kepala sekolah sebagai pihak yang
mensahkan beserta cap sekolah
6.3 Terdapat tanda tangan ketua komite sekolah sebagai pihak
yang menyetujui
6.4 Terdapat tanda tangan kepala dinas sebagai pihak yang
mengetahui
7. Pemberlakukan
7.1 TPK menyusun draft Surat Keputusan Kepala Sekolah tentang
Pemberlakukan Dokumen 1 KTSP
7.2 Menelaah dan perbaikan draft SK
7.3 Penandatanganan Surat Keputusan Pemberlakukan Dokumen
1 KTSP oleh Kepala Sekolah
7.4 KTSP disosialisasikan pemberlakuan penggunaannya di

sekolah Lampiran : Instrumen telaah dokumen 1 KTSP


DIAGRAM ALUR PENGEMBANGAN KURIKULUM SMPN 1 TALIWANG

PROSES
INPUT KEPALA UNSUR DINAS OUTPUT
SEKOLAH TPK GURU KOMITE TERKAIT DIKPORA

Permen
Membentuk TPK Menyusun panduan SK
dikbud 61 kegiatan, meliputi: Pembentukan
2014 - Pengumpulan data
Memberi tugas TPK
dan pengarahan - Pembuatan analisis
Panduan konteks
Penyusun - Penyusunan draft,
reviu, revisi,
finalisasi dokumen
KTSP
- Verifikasi dan validasi
- Pemberlakuan KTSP

Membahas Panduan dan Jadwal Kegiatan

Revisi dan Finalisasi


Rencana dan Jadwal Panduan dan
Kegiatan Jadwal Kegiatan

Penandatanganan Pengembangan Melakukan Verifikasi,


Panduan dan Silabus dan Pendampin Validasi, dan
Jadwal Kegiatan RPP Mengacu g an Rekomendasi

Penyusunan KTSP
Mengacu Analisis
Konteks

Menelaah, Revisi, dan Finalisasi Dokumen 1, 2, dan 3 KTSP, dan Pelaporan TPK

Mengesahkan
Menyetujui
Dokumen KTSP
Dokumen
KTSP Mengetahui
Dokumen
KTSP

Menyiapkan SK
Pemberlakuan Dokumen KTSP
KTSP Final
PANDUAN PENELAAHAN
DOKUMEN 1 KTSP

Kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan


secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta
didik. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
1) Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
2) Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang
pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
(a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi,
kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e)
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j)
persatuan nasional dan nilai- nilai kebangsaan.
3) Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite sekolah/madrasah di bawahkoordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau
kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi
untuk pendidikan menengah.

Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:


1) Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan
kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan
2) Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.
3) Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan
diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1

Hasil
Aspek yang Identifikasi
Deskripsi Saran Perbaikan
Ditelaah Tidak
Ada
Ada
Cover/ halaman 1) Terdapat logo sekolah/daerah
judul 2) Terdapat judul yang tepat (Kurikulum
Sekolah
....)
3) Menulis alamat sekolah dengan lengkap
Lembar 1) Terdapat rumusan kalimat pengesahan yang
Pengesahan baik dan benar
2) Terdapat tanda tangan kepala sekolah sebagai
pihak yang mensahkan beserta cap sekolah
3) Terdapat tanda tangan ketua komite
sekolah sebagai pihak yang menyetujui
4) Terdapat tanda tangan kepala dinas sebagai
pihak yang mengetahui
Surat Keputusan 1) SK Kepala Sekolah tentang tim penyusun KTSP
Kepala Sekolah 2) SK Kepala Sekolah tentang pemberlakukan KTSP
Daftar isi 1) Mempunyai daftar isi sesuai dengan
kerangka KTSP
2) Penulisan daftar isi sesuai dengan aturan
penulisan yang benar (Judul, Bab, Subbab,
dst.)
… sistematis
Bab I. Pendahuluan
(Rujukan: UU Sisdiknas No 20 Thn 2003, PP 13 tahun 2015 Tentang SNP, dan Permendikbud no. 61 tahun 2014
tentang KTSP)
A. Latar 1) Berisi dasar pemikiran penyusunan KTSP
Belakang a. Kondisi ideal
b. Kondisi nyata
c. Potensi dan karakteristik sekolah
2) Dirumuskan dengan bahasa yang baik
dan benar
B. Acuan Rujukan: Permendikbud no. 61 tahun 2014
Konseptual tentang KTSP
Pengembang 1) Menguraikan acuan konseptual pengembangan
an KTSP KTSP
2) Dirumuskan dengan bahasa yang baik dan
benar
C. Prinsip Rujukan: Permendikbud no. 61 tahun 2014
Pengembang tentang KTSP
an KTSP 1) Minimal berisi prinsip yang terdapat
dalam Panduan Penyusunan KTSP
2) Terdapat uraian dari setiap prinsip tersebut
3) Prinsip dan uraiannya menggunakan bahasa
yang baik dan benar
Bab II. Tujuan Pendidikan Dasar, Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
(Rujukan: UUSPN & PP. No. 15 Th 2015)
A. Tujuan 1) Sesuai dengan rumusan tujuan pendidikan
Pendidikan dasar/ menengah yang terdapat dalam
Dasar/ peraturan perundang-undangan
Menengah
B. Visi Sekolah Rujukan: Permendikbud no. 61 tahun 2014
tentang KTSP
1) Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga
satuan pendidikan dan segenap pihak yang
Hasil
Aspek yang Identifikasi
Deskripsi Saran Perbaikan
Ditelaah Tidak
Ada
Ada
berkepentingan pada masa yang akan
datang;
2) Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan
kekuatan pada warga sekolah dan segenap
pihak yang berkepentingan
3) Mampu memberikan inspirasi, motivasi,
dan kekuatan pada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak yang
berkepentingan;
4) Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai
warga satuan pendidikan dan pihak-pihak
yang berkepentingan, selaras dengan visi
institusi di atasnya serta visi pendidikan
nasional;
5) Diputuskan oleh rapat dewan guru yang
dipimpin oleh kepala sekolah/ madrasah
dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
6) Disosialisasikan kepada warga
satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan;
7) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara
berkala sesuai dengan perkembangan dan
tantangan di masyarakat.
Penjelasan
Visi sekolah bukan sekedar jargon/motto tetapi
harus bisa dicapai dan terealisasi dalam program
kerja sekolah secara keseluruhan (budaya sekolah,
RPP) dan proses pembelajaran serta penilaian.
C. Misi Sekolah Rujukan: Permendikbud no. 61 tahun 2014
tentang KTSP
1) Memberikan arah dalam mewujudkan
visi satuan pendidikan sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional;
2) Merupakan tujuan yang akan dicapai
dalam kurun waktu tertentu;
3) Menjadi dasar program pokok
satuan pendidikan;
4) Menekankan pada kualitas layanan peserta
didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh
satuan pendidikan;
5) Memuat pernyataan umum dan khusus yang
berkaitan dengan program satuan
pendidikan;
6) Memberikan keluwesan dan ruang
gerak pengembangan kegiatan satuan-
satuan unit satuan pendidikan yang
terlibat;
7) Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap
pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah/ madrasah dan diputuskan
oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh
kepala sekolah/madrasah;
8) Disosialisasikan kepada warga
satuan pendidikan dan segenap
pihak yang berkepentingan;
9) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
Hasil
Aspek yang Identifikasi
Deskripsi Saran Perbaikan
Ditelaah Tidak
Ada
Ada
sesuai dengan perkembangan dan tantangan
di masyarakat.
10) Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantangan
di masyarakat.
D. Tujuan Rujukan: Permendikbud no. 61 tahun 2014
Satuan tentang KTSP
Pendidikan 1) Memberikan arah dalam mewujudkan
visi satuan pendidikan sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional;
2) Menggambarkan tingkat kualitas yang
perlu dicapai dalam jangka menengah
(empat tahunan)
3) Mengacu pada visi, misi, dan tujuan
pendidikan nasional serta relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
4) Mengacu pada standar kompetensi lulusan
yang sudah ditetapkan oleh satuan
pendidikan dan Pemerintah;
5) Mengakomodasi masukan dari berbagai
pihak yang berkepentingan termasuk
komite sekolah/madrasah dan diputuskan
oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh
kepala sekolah/ madrasah;
6) Disosialisasikan kepada warga satuan
pendidikan dan segenap pihak
yang berkepentingan.
Bab III Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
A. Muatan Rujukan: Permendikbud No. 24 Tahun 2016
Nasional
B. Muatan Rujukan: Permendikbud No. 79 Tahun 2014
Lokal tentang Muatan Lokal
1) Muatan lokal yang dikembangkan oleh
pemerintah daerah provinsi atau
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya
dan/atau satuan pendidikan dapat
berbentuk sejumlah bahankajian terhadap
keunggulan dan kearifan daerah tempat
tinggalnya.
2) Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh
wilayah provinsi ditetapkan dengan
peraturan gubernur.
3) Muatan lokal yang berlaku untuk
seluruh wilayah kabupaten/kota
ditetapkan dengan peraturan bupati/
walikota.
4) Penerapan muatan lokal dapat dilakukan
dengan cara terintegrasi pada mata
pelajaran kelompok B; dan/ atau
5) Mata pelajaran yang berdiri sendiri
pada kelompok B sebagai mata pelajaran
muatan lokal
6) Muatan lokal dapat dijadikan sebagai bahan
ajar
pada tema/subtema yang relevan
Hasil
Aspek yang Identifikasi
Deskripsi Saran Perbaikan
Ditelaah Tidak
Ada
Ada
C. Muatan Rujukan: Permendikbud Nomor 62 Thn 2014
Ekstrakurikul Tentang Kegiatan Ekskul Pendidikan Dasar dan
er Menengah
1) Kepala sekolah sebagai penanggung jawab
Kegiatan Ekstrakurikuler di satuan
pendidikan,
2) Tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan
instruktur sebagai pengembang dan
pembina Kegiatan Ekstrakurikuler, dan
3) Komite sekolah/madrasah sebagai mitra sekolah
yang mewakili orang tua.
4) Peserta didik dalam pengembangan program
dan dukungan pelaksanaan program
ekstrakurikuler.
5) Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah
Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan
wajib diikuti oleh seluruh peserta didik.
6) Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan
Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan
diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai
bakat dan minatnya masing-masing.
7) Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler dapat berupa:
a) Krida, misalnya:Kepramukaan, Latihan
Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang
Merah Remaja (PMR), Usaha
Kesehatan Sekolah(UKS), Pasukan
Pengibar Bendera (Paskibra), dan
lainnya;
b) Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah
Remaja (KIR), kegiatan penguasaan
keilmuan dan kemampuan akademik,
penelitian, dan lainnya;
c) Latihan olah-bakat latihan olah-minat,
misalnya : pengembangan bakat
olahraga, seni dan budaya, pecinta alam,
jurnalistik, teater, teknologi informasi dan
komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
d) Keagamaan, misalnya: pesantren
kilat, ceramah keagamaan, baca tulis
alquran,
retreat;
D. Beban belajar Rujukan: Permendikbud no. 61 tahun 2014
tentang KTSP
Sistem Paket
a) Beban belajar dengan sistem paket
sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum
setiap satuan pendidikan merupakan
pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester gasal
dan genap dalam satu tahun ajaran. Beban
belajar pada sistem paket terdiri atas
pembelajaran tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri.
b) Beban belajar penugasan terstruktur dan
Hasil
Aspek yang Identifikasi
Deskripsi Saran Perbaikan
Ditelaah Tidak
Ada
Ada
kegiatan mandiri, maksimal 40% untuk SD/MI
dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran
yang bersangkutan.
E. Beban Rujukan: Permendikbud no. 61 tahun 2014
Belajar tentang KTSP
Tambahan Satuan pendidikan boleh menambah beban
belajar berdasarkan pertimbangan kebutuhan
belajar peserta didik dan/atau kebutuhan
akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang
dianggap penting oleh satuan pendidikan
dan/atau daerah,atas beban pemerintah
daerah atau satuan pendidikan yang
menetapkannya.
F. Kriteria Permendikbud nomor 53 Tahun 2015,
Ketuntasan permendikbud nomor 23 Tahun 2016
Minimal tentang Penilaian dan Panduan Penilaian
Direktorat Pembinaan SMP
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya
disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh Satuan Pendidikan yang
mengacu pada kompetensi dasar mata
pelajaran, dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi Satuan Pendidikan.
Ketuntasan belajar/ KKM dirumuskan di awal
tahun pelajaran.
a. Telah merumuskan ketuntasan aspek sikap (KI-1
dan KI-2) ditunjukkan dengan perilaku baik
peserta didik
b. Telah menetapkan ketuntasan belajar/KKM KD
dengan analisis aspek kompleksitas, aspek
sumber daya pendukung, aspek intake
G. Pendidikan 1) Melakukan analisis konteks nilai-nilai
Karakter dan pendidikan karakter yang perlu diprioritas di
Budaya sekolah
Sekolah 2) Melakukan komitmen bersama antara
seluruh komponen sekolah, kepala sekolah,
pendidik, tenaga kependidikan, dan komite
sekolah
3) Merancang jadwal secara harian, mingguan
dan bulanan dalam rangka pengembangan
pendidikan karakter sebagai budaya sekolah
H. Literasi Panduan Pembinaan Litarasi di SMP (Direktorat
Pembinaan SMP)
Bab. IV Kalender Pendidikan
Rujukan: Permendikbud no. 61 tahun 2014 tentang KTSP
A. Permulaan Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan
Tahun pendidikan dimulai pada setiap awal tahun
Ajaran pelajaran
B. Pengaturan 1) Minggu efektif belajar adalah jumlah
Waktu minggu kegiatan pembelajaran diluar waktu
Belajar libur untuk setiap tahun pelajaran pada
Efektif setiap satuan pendidikan.
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah
jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
Hasil
Aspek yang Identifikasi
Deskripsi Saran Perbaikan
Ditelaah Tidak
Ada
Ada
pelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum
tingkat daerah), ditambah jumlah jam untuk
kegiatan lain yang dianggap penting oleh
satuan
pendidikan
C.Pengaturan Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu
Waktu Libur pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur,
baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus

Anda mungkin juga menyukai