Anda di halaman 1dari 6

2.

4 hasil definisi dilatasi

Tabel 1. Dilatasi untuk titik pusat C(0,0)

No Titik P Titik Pusat C


1 P1(4,2) C(0,0)
2 P2(3,4) C(0,0)
3 P3(7,5) C(0,0)
4 P410,3) C(0,0)
5 P5(7,1) C(0,0)
Faktor skala r=−3 ,r =2 , dan r=3

Tabel 2. Dilatasi untuk titik pusat C(a,b)

No Titik P Titik Pusat C


1 P6(4,2) C(-1,-2)
2 P7(3,4) C(-1,-2)
3 P8(7,5) C(-1,-2)
4 P9(10,3) C(-1,-2)
5 P10(7,1) C(-1,-2)
Faktor skala r=−3 ,r =2 , dan r=3

2.6 Hasil sifat sifat dilatasi

No Nama Bangun Titik Pusat C Faktor skala


1 Jajargenjang C(-3,-1) 2
2 Segitiga Sembarang C(-3,-1) 2
3 Layang-layang C(-3,-1) 2

Inqury 4.4

Tabel. Hasil Dilatasi untuk titik pusat C(0,0) dan faktor skala r

No Titik Pusat C Faktor Titik P Titik P’


Skala
a b r x y x’ y’
1 0 0 2 4 2 8 4
2 0 0 2 3 4 6 8
3 0 0 2 7 5 14 10
4 0 0 2 10 3 20 6
5 0 0 2 7 1 14 2
Berdasarkan tabel hasil dilatasi, jawablah pertanyaan berikut :

1. Tentukan hubungan antara x’ pada koordinat P’(x’, y’) dengan x pada koordinat P(x,y)
dan titik pusat a pada C(0,0) ?

Jawaban:

Hubungan antara x’ pada koordinat P’(x’, y’) dengan x pada koordinat P(x,y) dan titik pusat a
pada C(0,0) adalah x’ merupakan hasil dilatasi dari x. Nilai x’ yaitu sebesar x dikali skala r.

2. Tentukan hubungan antara y’ pada koordinat P’(x’, y’) dengan y pada koordinat P(x,y)
dan titik pusat b pada C(0,0) ?

Jawaban :

Hubungan antara y’ pada koordinat P’(x’, y’) dengan y pada koordinat P(x,y) dan titik pusat b
pada C(0,0) adalah y’ merupakan hasil dilatasi dari y. Nilai y’ sebesar y dikali skala r.

3. Dari pertanyaan 1 dan 2. Apa yang dapat Anda simpulkan mengenai bentuk umum
P’(x’,y’) yang merupakan dilatasi titik P(x,y) dengan titik pusat C(0,0) dan faktor skala r.

Jawaban :

Dari pertanyaan 1 dan 2. Yang dapat saya simpulkan mengenai bentuk umum P’(x’,y’) yang
merupakan dilatasi titik P(x,y) dengan titik pusat C(0,0) dan faktor skala r adalah P(x, y) maka
P’(rx, ry).

4. Dari pertanyaan 1, 2 dan 3. Jelaskan apa yang dapat Anda simpulkan mengenai
pengertian dilatasi ?

Jawaban :

Dilatasi adalah suatu transformasi yang mengubah ukuran (memperbesar/memperkecil) suatu


bangun, tetapi tidak mengubah bentuk bangun tersebut dimana pada dilatasi ini ditentukan oleh
titik pusat dilatasi dan faktor skala.

Tabel. Hasil Dilatasi untuk titik pusat C(a,b) dan faktor skala r

No Titik Pusat Faktor Titik P Titik P’


Skala r(x-a) r(y-b)
a b r x y x’ y’
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 -1 -2 2 4 2 9 6 10 8
2 -1 -2 2 3 4 7 10 8 12
3 -1 -2 2 7 5 15 12 16 14
4 -1 -2 2 10 3 21 8 22 10
5 -1 -2 2 7 1 15 4 16 6

1. Tentukanlah hubungan x’ pada P’(x’,y’) dengan titik pusat C(a,b) yakni kolom (2) dan
nilai pada kolom (9) !

Jawab:

Hubungannya yaitu x’ diperoleh dari nilai pada kolom (9) ditambah dengan nilai pada kolom (2).
Dapat ditulis x’= r(x-a)+a

2. Tentukan hubungan y’ pada P’(x’,y’) dengan titik pusat C(a,b) yakni kolom (3) dan nilai
pada kolom (10) !

Jawab:

Hubungannya yaitu y’ diperoleh dari nilai pada kolom (10) ditambah dengan nilai pada kolom
(3). Dapat ditulis y’= r(y-b)+b

3. Dari pertanyaan nomor 1 dan 2. Jelaskan apa yang dapat Anda simpulkan mengenai
bentuk umum hasil dilatasi P’(x’,y’) yang merupakan dilatasi titik P(x,y) dengan titik
pusat (a,b) dan faktor skala r ?

Jawab:

Dari nomor 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa bentuk umum hasil dilatasi P’(x’,y’) adalah P’(r(x-
a)+a, r(y-b)+b)
Inquiry 4.8

I.  Sifat dilatasi ditinjau dari Bentuk Objek dan Ukuran Sudut

Tabel. Hasil Dilatasi untuk Sifat-Sifat Dilatasi Ditinjau dari Bentuk Objek dan Ukuran
Sudut

Nama Bangun Ukuran Sudut


Ukuran Sudut
No Nama Bangun Datar Datar Hasil Bangun Datar
Bangun Datar
Diatasi Hasil Dilatasi
1 ∠ P=45 ° ∠ P '=45 °
Segitiga PQR Segitiga P’Q’R’ ∠ Q=104,04 ° ∠Q '=104,04 °
∠ R=30,96 ∠ R ' =30,96
2 ∠ K=123,69 ° ∠ K '=123,69°
Jajargenjang ∠ L=56,31 ° ∠ L'=56,31 °
Jajargenjang KLMN
K’L’M’N’ ∠ M =123,69 ° ∠ M ' =123,69 °
∠ N=56,31 ° ∠ N '=56,31 °
3 ∠ W =90 ° ∠ W ' =90 °
Layang-layang ∠ X =119,05° ∠ X ' =119,05°
Layang-layang WXYZ
W’X’Y’Z’ ∠ Y =31,89 ∠Y '=31,89
∠ Z=119,05° ∠ Z '=119,05°

1. Berdasarkan bentuk bangun datar awal dengan bentuk bangun datar hasil dilatasi,
jelaskanlah apa yang dapat Anda simpulkan mengenai sifat dilatasi ditinjau dari bentuk
bangun datar (objek) ?
Jawaban :
Berdasarkan bentuk bangun datar awal dengan bentuk bangun datar hasil dilatasi
didapatkkan kesimpulan mengenai sifat dilatasi jika ditinjau dari bentuk bangun datar
(objek) yaitu bentuk bangun datar awal dengan bangun datar hasil dilatasi adalah sama

2. Berdasarkan ukuran sudut bangun datar dan ukuran sudut bangun datar hasil dilatasi,
jelaskanlah apa yang dapat Anda simpulkan mengenai sifat dilatasi ditinjau dari ukuran
sudut bangun datar (objek) ?
Jawaban :
Berdasarkan ukuran sudut bangun datar dan ukuran sudut bangun datar hasil dilatasi
didapatkan kesimpulan untuk sifat dilatasi jika ditinjau dari ukuran sudut bangun datar
(objek) yaitu sudut bangun datar awal dengan ukuran sudut bangun datar hasil dilatasi
adalah sama

II. Sifat dilatasi ditinjau dari Panjang Ruas Garis 

Tabel. Hasil Dilatasi Untuk Sifat-Sifat Dilatasi Ditinjau Dari Panjang Ruas Garis
No Nama Bangun Nama Nama Panjang Panjang Ruas Perbandingan
Datar Ruas Ruas Ruas Garis Garis Hasil Panjang Ruas Garis
Bangun Datar (5)
Garis dengan Panjang
Garis Hasil Dilatasi Ruas Garis Bangun
Dilatasi Datar Hasil Dilatasi
(6)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Segitiga PQR PQ P’Q’ PQ = 3 P’Q’ = 6 1:2
QR Q’R’ QR = 4,125 Q’R’ = 8,25 1:2
PR P’R’ PR = 5,66 P’R’ = 11,32 1:2

2 KL K’L’ KL = 6 K’L’ = 12 1:2


Jajargenjang LM L’M’ LM = 3,61 L’M’ = 7,22 1:2
KLMN MN M’N’ MN = 6 M’N’ = 12 1:2
KN K’N’ KN = 3,61 K’N’ = 7,22 1:2
3 WX W’X’ WX = 2,83 W’X’ = 5,66 1:2
Layang-layang XY X’Y’ XY = 7,28 X’Y’ = 14.56 1:2
WXYZ YZ Y’Z’ YZ = 7,28 Y’Z’ = 14,56 1:2
WZ W’Z’ WZ = 2,83 W’Z’ = 5.66 1:2

 Berdasarkan nilai perbandingan panjang ruas garis bangun datar dengan panjang ruas garis
bangun datar hasil dilatasi (Kolom 7), jelaskan apa yang dapat Anda simpulkan mengenai sifat
dilatasi ditinjau dari panjang ruas garis ?

Jawaban :

Berdasarkan nilai perbandingan panjang ruas garis bangun datar awal dengan panjang ruas garis
bangun datar hasil dilatasi diperoleh kesimpulan mengenai sifat dilatasi jika ditinjau dari panjang
ruas garis yaitu panjang ruas garis bangun datar hasil dilatasi adalah dua kali dari panjang ruas
garis bangun datar awal
III. Sifat dilatasi ditinjau dari kemiringan ruas garis

Tabel. Hasil Dilatasi Untuk Sifat-Sifat Dilatasi Ditinjau Dari Kemiringan Ruas Garis

Nama
Nama Ruas
Nama Bangun Kemiringan Ruas Kemiringan Ruas
No Ruas Garis
Datar Garis Garis Hasil Dilatasi
Garis Hasil
Dilatasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
PQ P’Q’ PQ = 0 P’Q’ = 0
Segitiga PQR QR Q’R’ QR = 4 Q’R’ = 4
1
PR P’R’ PR = 1 P’R’ = 1

KL K’L’ KL = 0 K’L’ = 0
Jajargenjang LM L’M’ LM = 1,5 L’M’ = 1,5
2
KLMN MN M’N’ MN = 0 M’N’ = 0
KN K’N’ KN = 1,5 K’N’ = 1,5
WX W’X’ WX = -1 W’X’ = -1
Layang-layang XY X’Y’ XY = 3,5 X’Y’ = 3,5
3
WXYZ YZ Y’Z’ YZ = -3,5 Y’Z’ = -3,5
WZ W’Z’ WZ = 1 W’Z’ = 1

 Berdasarkan Kemiringan ruas garis bangun datar (Kolom 5) dan kemiringan ruas garis hasil
dilatasi (kolom 6), jelaskan apa yang dapat Anda simpulkan mengenai sifat dilatasi ditinjau dari
kemiringan garis ?
Jawaban :
Yang dapat disimpulkan mengenai sifat dilatasi jika ditinjau dari kemiringan garis adalah
Kemiringan ruas garis bangun datar awal dan kemiringan ruas garis hasil dilatasi memiliki
kemiringan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai