Puji syukur ke hadirat Alloh SWT atas nikmat, rahmat dan karunia-Nya dalam
penyusunan Program Kerja Kegiatan Ekstra Keagamaan Qiro’atil Qur’an “MTs Ma’arif NU
Sunan Ampel” ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik tanpa halangan yang memberatkan.
Ucapan terimakasih yang setinggi-tinginya dihaturkan kepada semua pihak yang telah
turut andil menyumbangkan pikiran dan tenaga dalam penyusunan program kerja ini demi
suksesnya penyelenggaraan program kegiatan tersebut. Tak ada balasan yang setimpal tentunya
selain anugerah pahala Allloh SWT, berikan sebagai balasannya atas keikhlasan ibadah kita,
amin.
Harapan kedepan kiranya semoga Alloh SWT selalu bersama kita, meridhoi dan
mengabulkan tujuan kita agar kegiatan ini lancar dan suskses akhirnya.
Menyadari banyaknya kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunan program kerja ini,
maka kami dengan segala kekurangan dan kerendahan hati tidak menutup diri untuk menerima
saran dan masukan demi penyempurnaan program di masa yang akan datang. Akhirnya semoga
program kerja ini bermanfaat banyak dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Pembina Ekstra Qiro’ah Kepala Madrasah,
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar terencana dalam menyiapkan peserta didik
untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan berahlaq mulia
dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab Suci Al-Qur’an dan Al Hadits
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman, dibarengi
tuntunan untuk menghormati dalam masyarakat hingga terwujud persatuan bangsa.
Kehidupan dan peradaban manusia dewasa ini terus mengalami perubahan. Merespon
fenomena ini para akhli berpacu untuk mengembangkan pendidikan baik dibidang ilmu sosial,
ilmu alam, ilmu pasti maupun ilmu-ilmu terapan. Namun bersamaan dengan itu muncul
berbagai krisis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama krisis moral para remaja
sebagai penerus bangsa. Akibat peranan serta efektivitas pendidikan agama Islam disekolah
sebagai pemberi nilai spiritual terhadap peningkatan moralitas remaja dipertanyakan. Dengan
asumsi jika pendidikan agama Islam dilakukan dengan baik maka moralitas remaja juga akan
lebih baik.
Munculnya kesenjangan antara harapan dan kenyataan tidak seharusnya hanya
ditimpakan kepada pendidikan agama disekolah, karena pendidikan agama bukanlah satu-
satunya faktor yang menentuknan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Apalagi
dalam pelaksanaannya pendidikan agama di sekolah masih terdapat kelemahan-kelemahan
yang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus-menerus antara lain :
1. Bahan ajar lebih fokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) namun minim dalam
pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotirk).
2. Alokasi waktu hanya 2 jam pelajaran per minggu dengan materi yang begitu banyak dan
memang semuanya penting untuk disampaikan.
3. Minimnya sarana dan prasarana dan lemahnya sumber daya guru dalam mengembangkan
pendekatan yang menarik dan variatif.
4. Rendahnya peranan guru mata pelajaran lain terhadap penambahan nilai-nilai agama.
5. Minimya peran serta orang tua siswa dalam membimbing dan mengarahkan anaknya
untuk mempelajari, mendalami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama islam.
B. DASAR PEMIKIRAN
1. Adanya Surat Keputusan bersama Mendagri dan Menag No. 128 Tahun 1982 dan No. 44
A Tahun 1982 tentang “ Usaha peningkatan kemampuan baca tulis huruf Al Qur’an bagi
2
umat islam dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengamalan Al Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari.
3
1. Ekstrakurikuler keagamaan dilaksanakan pada hari jum’at, selama 2 jam dan 1 kali
pertemuan dalam tiap minggu.
2. Lamanya pendidikan adalah 2 tahun yang dibagi menjadi 4 semester.
3. Jadwal terlampir dan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kebutuhan
BAB II
PENGORGANISASIAN
BAB III
PENUTUP
4
Program kegiatan keagamaan “MTs Ma’arif NU Sunan Ampel” dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler bagi siswa ini dirancang sebagai solusi pemberi input nilai plus bagi peserta
didik. Khususnya tentang nilai-nilai agama Islam yang saat ini kian pudar dari jiwa para peserta
didik.
Demikian pentingnya proses kegiatan keagamaan dimanapun ruanglingkupnya maka
sudah semestinya semua pihak tanpa kecuali harus pro aktif berkecimpung didalamnya, baik itu
pihak sekolah, orang tua maupun masyarakat luas pada umunya.
Untuk lebih memfokuskan kegiatan tersebut maka disusunlah Program Kerja Kegiatan
Keagamaan “MTs Ma’arif NU Sunan Ampel” ini supaya dengan waktu yang minim, cakupan
materi yang luas dan objek sasaran yang banyak dapat diperoleh hasil yang efektif, efisien dan
maksimal.
Akhirnya semoga program kerja ini dapat bermanfaat banyak dan kegiatan keagamaan ini
dapat berjalan dengan lancar dan sukses serta hasil yang memuaskan. Tak lupa kritik, saran dan
masukan yang membangun selalu kami tunggu untuk peningkatan mutu program yang lebih
baik.
Maria Ulfah