SEJARAH INDONESIA
Tahun : 2022
: X (Sepuluh)
Kelas
: 6 JP (@45 menit)
Alokasi waktu
: 3 Pertemuan
Jumlah pertemuan
: Pemahaman Konsep Sejarah
Judul elemen
: F
Fase capaian
: Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara Perang
Capaian Pembelajaran Pasifik dan jatuhnya Hindia Belanda ke tangan Jepang,
mengidentifikasi karakteristik penjajahan Jepang dan
trasformasi politik di tiga wilayah yang berbeda. melakukan
penelitian sejarah sederhana tentang berbagai dampak
penjajahan Jepang di tingkat lokal atau nasional dan
mengomunikasikannya dalam bentuk tekstual, visual,
dan/atau bentuk lainnya.
: Mampu menggunakan sumber-sumber sejarah primer dan
Tujuan Pembelajaran sekunder untuk mengevaluasi secara kritis dinamika
kehidupan bangsa Indonesia di bawah penjajahan Jepang
dan merefleksikannya untuk kehidupan masa kini dan masa
depan, serta melaporkannya dalam bentuk tulisan atau
lainnya.
Pertemuan
Tujuan Spesifik Pembelajaran Topik/Konsep Jam
ke...
Mengetahui dan memahami hasil-hasil dan nilai nilai Masuknya Jepang
budaya masyarakat praaksara Indonesia dan Penjajahan Jepang
pengaruhnya dalam kehidupan lingkungan terdekat.
Dampakpenjajahan 2, 3, dan 4 4 JP
Menyajikan hasil-hasil dan nilai nilai budaya
masyarakat praaksara Indonesia dan pengaruhnya Jepang
dalam kehidupan lingkungan terdekat Strategi meghadapi
Jepang
6. Deskripsi Aktifitas
Rekomendasikegiatanbelajaryangdapatdilakukan olehguru danpeserta didik adalah:
1. Pendahuluan
Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa.
Guru dan peserta didik mempersiapkan pembelajaran sesuai kegiatan yang hendakdilakukan.
Guru melakukan apersepsi, mengkaji ulang tentang ilmu sejarah, definisi dan konsep sejarah, serta sejarah
ilmu sejarah sebagai materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
2. Kegiatan Inti
Guru menjelaskan tentang petunjuk kerja dan tugas dari Lembar Aktivitas 1 mengenai peristiwa bersejarah peserta didik dan
memberikan pijakan mengenai kegiatan belajar yang hendak dilakukan pada pertemuan ini. Misalnya, apabila peserta
didik keberatan mempresentasikan sejarah pribadi di depan kelas, guru dan teman sekelas dapat memahaminya.
Sebaliknya, bagi peserta didik yang bersedia mempresentasikan sejarah pribadi mereka, guru dan temannya melakukan
apresiasi.
Contoh penugasan yang diberikan kepada peserta didik:
Peserta didik mengidentifikasi masalah mengenai:
a. Empat peristiwa penting yang terjadi di kehidupan mereka.
b. Penjelasan secara terperinci:
Apa yang diketahui tentang negeri matahari terbit?
Apa saja penjajahan Jepang?
Apa saja dampak penjajahan Jepang?
Bagaimana strategi bangsa Indonesia menghadapi Jepang?.
c. Peserta didik mencari dan mengumpulkan informasi sesuai tugas menggunakan berbagai sumber belajar yang
relevan
d. Menggali makna dan nilai-nilai yang sesuai dengan Pancasila dari peristiwa yang ada.
Mengelola Informasi
• Peserta didik mengelola informasi berdasarkan sumber sejarah yang mereka miliki untuk mengerjakan tugas.
• Pesertadidikmemilihdanmengorganisasikaninformasiyangdiperoleh.
• Guru membimbing dan mengarahkan proses belajar peserta didik (kegiatan belajar).
• Guru memastikan peserta didik mengerjakan tugas dengan baik.
Merencanakan dan Mengembangkan Ide
• Peserta didik menyusun laporan temuan mereka dengan menggunakan berbagai media.
• Peserta didik membuat lini masa peristiwa bersejarah mereka.
Penutup
Guru memberikan penguatan belajar kepada peserta didik agar membaca materi yang hendak dipelajari
di pertemuan selanjutnya
Doa dan Penutup pembelajaran.
Sumber Belajar
• Buku Siswa IPS kelas XI, buku sejarah lain yang relevan, internet, dan lain-lain.
Perasaan dalam belajar Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari
ini?
Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam
kehidupan saya?
Penguasaan materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini
a. Baik
b. Cukup
c. kurang
Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dalam pembelajaran hari ini?
Apakah saya menyumbangkan ide dalam proses kelompok ?
4. Dampak Militer
Jepang juga mendirikan sekolah militer di berbagai tempat untuk melatih orang-orang Indonesia
yang tergabung dalam organisasi militer dan semi militer.
Organisasi militer didirikan oleh Jepang di Indonesia, yaitu :
Heiho (prajurit pembantu Jepang),
PETA (Pembela Tanah Air) di Jawa,
Giyugun di Sumatra (Imran, 2012)
Organisasi semi militer :
Seinendan (Barisan Pemuda Indonesia)
Keibodan (Organisasi Keamanan)
6. Dampak Positif
Sistem larikan (menanam mengikuti garis lurus) dalam penanaman padi.
Orang-orang sipil yang sengaja didatangkan dari Jepang untuk bekerja di berbagai industri dan kantor
pemerintahan
Cinta bersemi dalam situasi yang sulit ini antara orang Indonesia dan Jepang, seperti kisah cinta
Yamada Kyo dan Mansur di Bukittinggi
2. Strategi perlawanan
Perlawanan di Aceh
Perlawanan terbuka yang dilatarbelakangi oleh alasan agama untuk pertama kalinya terjadi di Aceh.
Hanya delapan bulan setelah beberapa tokoh setempat membantu kemudahan bagi Jepang masuk ke
daerah mereka. Perlawanan itu terjadi di Cot Plieng, Bayu, dekat Lhokseumawe dipimpin oleh
seorang ulama muda Tengku Abdul Djalil. Ulama yang memimpin madrasah ini menyamakan
Jepang dengan setan-setan yang merusak ajaran Islam. Ia juga menentang kewajiban melaksanakan
seikeirei yang dianggapnya mengubah kiblat ke matahari
Perlawanan PETA di Blitar
Pada 14 Februari 1945, Kota Blitar dikejutkan dengan kejadian yang menghebohkan. Sepasukan
prajurit PETA (Pembela Tanah Air) pimpinan Shodanco Supriyadi, Shodanco Muradi dan Shodanco
Sunanto melakukan perlawanan terhadap militer Jepang. Selain perilaku diskriminasi dari prajurit-
prajurit Jepang, pemberontakan tersebut dipicu juga oleh kemarahan para anggota PETA terhadap
pihak militer Jepang yang kerap membuat penderitaan terhadap rakyat
Perlawanan di Kalimantan Barat
Perlakuan kasar Jepang terhadap penduduk, yg menjatuhkan hukuman jemur sampai pingsan
terhadap orang yang melakukan kesalahan kecil, merupakan sebab terjadinya perlawanan di
Kalimantan Barat. Kekejaman Jepang semakin meningkat setelah Sekutu sejak permulaan tahun
1943 melancarkan serangan terhadap kedudukan mereka.
3. Pembentukan BPUPK
pemerintahan Jepang di Jawa yang pada saat itu paling maju secara politik, membentuk BPUPK (Badan
Penyelidik UsahaUsaha Persiapan Kemerdekaan). Meskipun berkedudukan di Jawa, anggota BPUPK
terdiri atas berbagai golongan dan berasal dari berbagai daerah. Di antara mereka ada yang berasal dari
golongan nasionalis, golongan agama, peranakan Arab, peranakan Tionghoa, Indo, aristokrat, jurnalis,
dan sebagainya. Selain itu, ada dua orang tokoh perempuan yang menjadi anggota BPUPK yaitu Siti
Sukaptinah yang merupakah tokoh Fujinkai dan Maria Ullfah yang merupakan tokoh pergerakan
perempuan sejak masa colonial.
Keberadaan BPUPK ini sangat besar artinya bagi perkembangan sejarah Indonesia nantinya. Peran utama
BPUPK adalah merumuskan dasar negara dan konstitusi Indonesia. Sidang pertama BPUPK pada 29 Mei
– 1 Juni 1945 membahas mengenai dasar negara. Dalam sidang tersebut, ada empat orang tokoh yang
menyampaikan usulan tentang dasar negara, yaitu Muh. Yamin, Ki Bagus Hadikusumo, Supomo, dan
Sukarno. Pada hari terakhir dari sidang itulah Sukarno menyampaikan gagasannya tentang dasar negara
yang ia namakan Pancasila. Oleh karenanya, setiap tanggal 1 Juni kita memperingati hari lahirnya
Pancasila.
LATIHAN SOAL
c. Kriteria penilaian
1) Penilaian sikap
Petunjuk Penskoran :
1. Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
2. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Nilai = x4
3. Peserta didik memperoleh nilai :
Nilai Score
b. Referensi
▪ Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
▪ Modul Bahan ajar Dasar Dasar Animasi
▪ Wikipedia
GLOSARIUM
nippon Jepang
shi-coo sebutan untuk jabatan setingkat walikota di wilayah yang dikuasai AD Jepang
son-coo sebutan untuk jabatan setingkat camat di wilayah yang dikuasai AD Jepang