TAHUN 2014
ii
KATA SAMBUTAN
KEPALA RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN
Dengan ucapan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya
menyambut baik atas terbitnya Buku Pedoman Pelayanan Rekam Medik
Revisi II tahun 2014 Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen ini, yang sudah
disesuaikan dengan Buku Pedoman Pelayanan Rekam Medik Tahun
2010. Selanjutnya saya mengharapkan dengan terbitnya buku ini semoga
mampu memberikan gambaran yang semakin jelas dan menjadi pedoman
bagi Instalasi Rekam Medik kedepan dalam menjalankan tugas serta
tanggung jawabnya agar mampu memberikan kontribusi yang maksimal
bagi upaya peningkatan mutu pelayanan Rekam Medik khususnya,
maupun pelayanan secara keseluruhan.
Upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan selalu dan akan terus
dilakukan demi mengemban amanah yang dipercayakan oleh masyarakat
pengguna jasa pelayanan kita, sekaligus sebagai perwujudan tanggung
jawab dan pengabdian kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada tim penyusun serta
pihak-pihak lain yang telah dan yang terlibat kegiatan pelayanan Rekam
Medik, semoga Buku Pedoman Pelayanan Rekam Medik ini dapat
memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi kelancaran kegiatan
selanjutnya.
iii
KESEHATAN DAERAH MILITER V / BRAWIJAYA
RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................. i
Kata Sambutan Kepala Rumah Sakit................................ ii
Kata Pengantar................................................................. iii
Daftar Isi............................................................................ iv
BAB I. PENDAHULUAN.................................................... 1
1.1. Latar Belakang Rekam Medis.................................. 1
1.2. Ruang Lingkup......................................................... 8
1.3. Falsafah Rekam Medis............................................. 8
1.4. Pengertian Rekam Medis......................................... 9
1.5. Tujuan Rekam Medis............................................... 10
1.6. Kegunaan Rekam Medis.......................................... 10
1.7. Batasan Operasional................................................ 13
1.7.1. Managemen Rekam medis..................................... 13
1.7.2. Rekam Medis.......................................................... 13
1.7.3. Admission............................................................... 14
1.7.4. Registrasi................................................................ 14
1.7.5. Tracer..................................................................... 14
1.7.6. ICD X...................................................................... 14
1.7.7. Kartu Berobat......................................................... 14
1.7.8. Landasan Hukum................................................... 14
1.7.9. Aspek Persyaratan Hukum..................................... 17
1.8. Pemilikan Rekam Medis........................................... 19
1.9. Kerahasiaan Rekam Medis...................................... 22
1.10. Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent).... 25
1.11. Pemberian Informasi kepada Orang/Badan yang
Mendapat Kuasa.................................................... 29
v
1.12. Rekam Medis di Pengadilan.................................... 35
BAB II. STANDAR KETENAGAAN.................................... 38
2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia.............................. 39
2.2. Distribusi Ketenagaan................................................ 39
2.3 Uraian Tugas.............................................................. 43
BAB III. STANDAR FASILITAS......................................... 54
3.1. Denah Ruang Instalasi Rekam Medis........................ 54
3.2. Standar Fasilitas Instalasi Rekam Medis.................... 55
BAB IV. TATA LAKSANA PELAYANAN............................ 59
4.1. Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan......................... 60
4.2. Pelayanan Pendaftaran Rawat Inap........................... 63
4.3. Sistem Identifikasi Dan Penomoran........................... 67
4.4. Simbol dan Tanda Khusus......................................... 70
4.5. Singkatan-Singkatan.................................................. 71
4.6. Penyelesaian Dan Pengembalian Rekam Medis....... 71
4.7. Penghapusan Rekam Medis...................................... 78
4.8. Perekam Kegiatan Pelayanan Medis......................... 82
BAB V. LOGISTIK............................................................. 114
BAB VI. KESELAMATAN PASIEN.................................... 118
BAB VII. KESELAMATAN KERJA..................................... 123
BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU................................... 126
8.1. Definisi Indikator......................................................... 126
8.2. Indikator Dan Standar Pelayanan............................... 128
8.3. Uraian Standar Pelayanan Minimal............................ 128
BAB IX. PENUTUP............................................................ 134
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 135
LAMPIRAN........................................................................ 136
vi
BAB I
PENDAHULUAN
SM di Spanyol rekam medis telah ada, tetapi dalam bentuk yang primitif
pembedahan).
Papyrus. Papyrus ini saat ini disimpan di New York Academy of Medicine,
USA.
1
Lembaran papyrus lain diketemukan pada tahun 1972 di kaki mumi
di Necropolis ditulis sejak tahun 1550 SM, yang kemudian dijual pada
dewa kedokteran dan mempunyai tongkat dililit ular yang hingga kini
pengetahuan modern.
2
medis) diajarkan pada Putra Hipocrates Thesalius, Racon, dan Dexxippus
yang hingga kini masih dapat dibaca oleh para dokter. Kecermatan cara
sesungguhnya dari arteri (pembuluh darah) dan dalam salah satu buku
mengenai rumah sakit yang didirikan oleh Pabiola di Roma Tahun 390.
pertama walaupun zaman ini lebih dari 1000 tahun. Pengarang buku ilmu
kedokteran pada zaman ini adalah : Aetius, Alexander, Oribasius dan Paul
Injil dan Talmud, dua kitab agama Kristen dan Yahudi. Bangsa Hibrani
higiene seperti : efek menyentuh benda kotor, jenis makanan yang harus
3
dimakan dan mengandung gizi tinggi, dan cara membersihkan ibu yang
baru melahirkan.
praktek di rumah sakit Persia (Iran) antara lain Imam Gozali (Rhazes)
tahun 865 – 925 SM, yang telah menulis banyak buku kedokteran,
harus dikerjakan oleh suatu medical record management. Rumah sakit ini
yang memulai membuat catatan (record) dari para penderita yang dirawat
masih ada. Pendiri rumah sakit ini bernama Rahera. Rumah sakit ini
4
Andreas Vesalius hidup pada tahun 1514 – 1554, adalah seorang
pembedahan mayat orang kriminal dengan cara mencuri mayat, hal yang
rekam medis atas segala hal yang dijumpainya. Hasil rekam medis
sudah ada pada tahun 1873 dan indeks pasien baru disimpan.
Tahun 1771 Rumah Sakit New York dibuka, pada tahun 1793
diterangkan.
dibuka memiliki rekam medis dan katalog lengkap. Tahun 1871 mulai
5
diinstruksikan bahwa pasien dirawat harus dibuat KIUP (Kartu Indeks
Utama Pasien).
katalog pasien. Tahun 1895 -1867 Ny. Grece Whiting Myerors terpilih
naskah itu adalah tentang pentingnya nilai medical record yang lengkap
lulusan.
6
d. Tahun 1944 Australia membuat sekolah rekam medis oleh
7
rekam medis dapat berjalan dengan baik. Pada tahun 1972-1989
diharapkan.
yang merupakan semua tenaga medis dan para medis di rumah sakit
melaksanakannya.
diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien, hal ini
dipertanggungjawabkan.
8
Proses pelayanan diawali dengan identifikasi pasien baik jati diri,
lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang
dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini
tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih dalam rekam medis
mempunyai makna yang lebih luas dari pada hanya sekedar catatan
9
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas tidak hanya
lainnya.
rekam medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi di Rumkit
lain:
10
- Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi, karena
isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan
tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
- Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik, karena
catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk
merencanakan pengobatan/perawatan yang harus diberikan
kepada seorang pasien.
- Aspek Hukum
Pengertian dari aspek hukum adalah aturan yang berkaitan
dengan pelayanan Rumah Sakit terhadap pasien berdasarkan
Undang – Undang yang mempunyai tujuan dalam mengatur agar
dalam penyelenggaraan RM dapat memberikan perlindungan
hukum kepada semua pihak yang terlibat, baik kepada pasien
tenaga medik maupun institusi Rumah Sakit.
Penerapan prinsip kepemilikan RM di Rumah Sakit Tk. II dr.
Soepraoen Malang Telah sesuai dengan peraturan Mentri
Kesehatan RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 dimana berkas
RM bersifat Rahasia yang harus dijaga kerahasiaannya oleh
seluruh pihak rumah sakit baik pimpinan rumah sakit, dokter,
perawat, petugas RM dan petugas terkait lainnya.
Semua pihak rumah sakit bertanggung jawab melindungi
informasi yang ada dalam RM serta bertanggung jawab atas
hilangnya informasi, pemalsuan, maupun penggunaan yang tidak
bertanggung jawab terhadap keadaan RM itu sendiri baik secara
fisik maupun informasi didalamnya.
- Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan karena
isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya
pembayaran pelayanan di rumah sakit. Tanpa adanya bukti
catatan tindakan/pelayanan, maka pembayaran pelayanan di
rumah sakit tidak dapat dipertanggungjawabkan.
- Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai penelitian, karena
isinya mengandung data/informasi yang dapat dipergunakan
11
sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
di bidang kesehatan.
- Aspek Pendidikan
- Aspek Dokumentasi.
pasienberkunjung/dirawat di RS.
12
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan
pasien.
1.7.3. Admisssion.
13
1.7.4. Registrasi.
1.7.5. Tracer.
1.7.6. ICD X.
Adalah kartu yang diberikan kepada pasien dimana isi kartu tersebut
adaalah nomor rekam medis dan nama pasien. Kartu tersebut digunakan
berobat.
rahasia kedokteran.
14
5. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 tentang tenaga rekam
medis.
diharapkan.
c. Setiap pasien yang pulang rawat inap dan rawat jalan (bagi
(Resume).
sensus harian.
15
f. Setiap pasien yang masuk ke Rumkit Tk. II dr. Soepraoen
pengembalian.
inisial nama.
medis.
16
l. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
telah ditetapkan.
tangan.
17
6. Ada tanggal dan waktu pemeriksaan tindakan.
Malang.
Soepraoen Malang.
Soepraoen Malang.
18
rusaknya atau pemalsuan Rekam Medis, penggunaan oleh
berlaku.
kerahasiaanya.
kesehatan pasien.
kesehatan pasien.
19
- Alat untuk melindungi kepentingan hukum bagi pasien, dokter
pasien :
Malang.
20
perlindungan hukum bagi rumah sakit, petugas pelayanan
Dalam kaitan ini boleh ataupun tidaknya pasien mengerti akan isi
dari pada rekam medis adalah amat tergantung pada kesanggupan pasien
Rumah Sakit wajib memegang berkas asli, kecuali untuk resep obat
pasien.
pasien maka tampak bahwa rekam medis telah menjadi milik umum.
21
orang lain yang ditunjuk adalah bersifat administratif, pihak Rumah Sakit
permohonan pasien atau pihak lainnya untuk melihat berkas rekam medis.
Dalam hal ini Rumah Sakit bertanggung jawab secara moral dan hukum
ini, akan ditemui banyak pengecualian. Yang menjadi masalah disini ialah
”Bagi siapa rekam medis itu dirahasiakan dan dalam keadaan bagaimana
rahasia karena hal ini menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien
dan dokter yang wajib dilindungi dari pembocoran sesuai dengan kode
dua kategori :
Yaitu laporan atau catatan yang terdapat dalam berkas rekam medis
22
dengan pasien. Informasi ini tidak boleh disebarluaskan kepada pihak-
rumah sakit selain dokter yang merawat sama sekali tidak diperkenankan.
jawab dokter dan pasien, pihak lain tidak memiliki hak sama sekali.
alamat, dan lain-lain) serta infomasi lain yang tidak mengandung nilai
medis. Informasi jenis ini terdapat dalam lembaran paling depan berkas
rekam medis rawat jalan maupun rawat nginap (Ringkasan Riwayat Klinik
ataupun Ringkasan Masuk dan Keluar). Namun sekali lagi perlu diingat
23
dimanapun petugas itu berdinas tetap harus memiliki kewaspadaan yang
pasien dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah No. 10 tahun 1966 yaitu
Pasal 1 :
kedokteran.
Pasal 3:
ialah:
24
Sesuai dengan PERMENKES No:290/MEN.KES/PER/III/2008
pada pasien.
persetujuan meliputi :
- Persetujuan langsung.
25
Selain kedua jenis persetujuan di atas terdapat pula suatu jenis
apa yang akan dilakukan oleh tim medis, resiko dan akibat yang akan
tersebut menjadi bukti yang syah bagi rumah sakit, pasien, dan dokter.
pembedahan.
26
dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak
memberikan persetujuan.
akan dilakukannya secara jelas. Dalam hal ini, dokter jangan sekali-kali
yang berhak.
perintah otopsi.
27
b. Otopsi atas permintaan polisi untuk pembuktian
yang berlaku. Dalam kaitan ini selain instansi kamar jenasah maka dalam
berkas rekam medispun juga harus memiliki dasar penguat dalam bentuk
formulir persetujuan yang telah di tanda tangani oleh pihak pihak yang
pernyataan resmi secara tertulis dari pihak yang menerima. Dalam hal
mana seorang anak tidak diambil oleh keluarganya maka pihak rumah
dari berkas pencatatan pasien maka Kepala Instalasi Rekam Medis dapat
28
1.11. Pemberian Informasi Kepada Orang/Badan yang Mendapat
Kuasa.
Berbicara tentang pemberian informasi, kadang-kadang
rekam medis. Permintaan terhadap informasi ini banyak datang dari pihak
Disamping itu pasien dan keluarganya, dokter dan staf medis, dokter dan
pengelolaan rekam medis, akan tetapi harus diingat bahwa hal tersebut
29
undang-undang yang menetapkan hak satu badan pemerintah untuk
yang berlaku bagi badan-badan swasta. Jadi patokan yang perlu dan
asuransi tenaga kerja dan lain-lain. Untuk dapat membayar klaim asuransi
30
formulir surat kuasa, dengan demikian tanda tangan dapat diperoleh pada
rekam medis.
31
ada keragu-raguan dipihak staf rekam medis, maka persetujuan
yang syah).
merawatnya.
32
pasien tersebut secara mental tidak kompeten) atau keluarga
pertanggungjawaban.
10. Informasi boleh diberikan kepada rumah sakit, tanpa surat kuasa
perawatan mereka.
rumah sakit.
33
12. Ketentuan ini tidak saja berlaku bagi Instalasi Rekam Medis,
13. Rekam medis yang asli tidak boleh dibawa keluar rumah sakit,
dari staf medis rumah sakit, apabila ingin melakukan riset harus
34
tadi tanpa surat kuasa/persetujuan tertulis dari pasien atau
itu hanya berlaku untuk informasi medis yang termasuk dalam jangka
dalam suatu sidang pengadilan, atau di depan satu badan resmi lainnya,
medis dan administratif, tetapi juga karena isinya sangat diperlukan oleh
dalam rekam medis dapat dipakai sebagai bukti, karena rekam medis
adalah dokumen resmi dalam kegiatan rumah sakit. Jika pengadilan dapat
35
dapat dijadikan bukti yang memenuhi persyaratan. Apabila salah satu
melaksanakannya.
diminta seorang sanksi untuk datang dan membawa rekam medis yang
sebagian dari rekam medis atau mungkin seluruh informasi dari rekam
yang mana yang akan diminta oleh pengadilan. Oleh karena itu, setiap
terhadap semua rekam medis pasien yang telah keluar dari rumah sakit
dalam rekam medis yang dihapus, tanpa paraf, dan setiap isian yang
36
tidak ditandatangani ataupun tidak sesuai dengan ketentuan rumah sakit
jika diminta.
37
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
pengembangan kontribusi.
38
Tabel Kualifikasi SDM Bagian Rekam Medis
Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang
Kualifikasi
Nama Jabatan
Standar Tersedia
Kepala Seksi Pelayanan Medis Mayor / S 1 Kesehatan Mayor / SPK
Kepala Urusan Administrasi Kesehatan Minimal D IIIKesehatan D III Kep
Anggota Administrasi Kesehatan Minimal SMA SMA
Kepala Urusan Rekam Medis Minimal D III RM D III RM
Kordinator bagian pendaftaran pasien Minimal D III RM SMA
Penanggung jawab TPPRJ Minimal D III RM SMA
Anggota TPPRJ D III RM atau minimal SMA
SMA + pelatihan RM
Penanggung jawab TPPRI / TPPGD D III RM atau minimal SMA
SMA + pelatihan RM
Anggota TPPRI / GD D III RM atau minimal SMA
SMA + pelatihan RM
Koordinator bagian pengolahan Minimal D III RM D III RM
Penanggung jawab assembling D III RM atau minimal D III RM
SMA + pelatihan RM
Anggota assembling D III RM atau minimal S1 / SMA
SMA + pelatihan RM
Penanggung jawab coding & Index D III RM atau DIII D III Kep +
Perawat + pelatihan pelatihan RM
coding
Anggota coding & Index D III RM atau DIII S1/DIII
Perawat + pelatihan perawat +
coding/index pelatihan RM
Koordinator Penyimpanan D III RM SMA +
pelatihan RM
Anggota Penyimpanan D III RM atau sma + SMP + SMA
pelatihan RM
Koordinator analisa dan pelaporan Minimal D III RM S2 +
pelatihan RM
Anggota analisa dan pelaporan D III RM atau SMA+ D III RM
pelatihan RM
39
berpengalaman minimal 5 tahun, dan bersertifikat. Adapun pendistribusian
SDM bagian rekam medis adalah sebagai berikut :
1. Managemen Rekam Medis
Managemen rekam medis terbagi menjadi beberapa kegiatan yaitu :
o Perakitan / Assembling.
o Indeks Kode Penyakit / koding.
o Penyimpanan / filling.
o Pendistribusian rekam Medis.
o Statistik dan pelaporan.
o Adminstrasi / pemberkasan.
Waktu Jumlah
Nama jabatan Kerja Tenaga
Tersedia
Kepala Seksi Pelayanan Medis 1 Shift 1
Kepala Urusan Administrasi Kesehatan 1 Shift 1
Anggota Administrasi Kesehatan 1 Shift 2
Kepala Urusan Rekam Medis 1 Shift 1
Kordinator bagian pendaftaran pasien 1 Shift 1
Penanggung jawab TPPRJ 3 Shift 1
Anggota TPPRJ 3 Shift 8
Penanggung jawab TPPRI / TPPGD 3 Shift 1
Anggota TPPRI / GD 3 Shift 6
Koordinator bagian pengolahan 1 Shift 1
Penanggung jawab assembling 1 Shift 1
Anggota assembling 1 Shift 4
Penanggung jawab coding & Index 1 Shift 1
Anggota coding & Index 1 Shift 4
Koordinator Penyimpanan 1 Shift 1
Anggota Penyimpanan 1 Shift 5
Koordinator analisa dan pelaporan 1 Shift 1
Anggota analisa dan pelaporan 1 Shift 1
Mobilling 1 Shift 4
Jumlah 45
40
41
42
URAIAN TUGAS URUSAN REKAM MEDIK
RUMAH SAKIT TK. II dr. SOEPRAOEN MALANG
43
4. Terselesaikannya masalah yang muncul selama pelayanan
dengan baik.
D. WEWENANG
1. Memberikan petunjuk, arahan dan bimbingan bagi
kelancaran kegiatan dan pelayanan di Unit Rekam Medik.
2. Menandatangani disposisi dan surat-surat yang terkait.
3. Memimpin pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh Unit
Rekam Medik.
4. Memberikan teguran dan penilaian kinerja (DP3) bagi
personil di Unit Rekam Medik.
44
5. Mencarikan berkas dokumen rekam medik sebelumnya
bagi pasien lama.
6. Mengarahkan pasien ke poliklinik yang dituju bagi pasien
rawat jalan.
7. Mendistribusikan Dokumen Rekam Medik pasien yang
akan menerima pelayanan ke Unit-unit terkait.
8. Menghadiri setiap pertemuan yang diadakan oleh Unit
Rekam Medik atau pertemuan lain berdasarkan perintah
atasan dan melaksanakan tugas-tugas khusus dari atasan.
9. Mengambil Dokumen rekam medik dari poliklinik setelah
selesai pelayanan di poliklinik.
C. TANGGUNG JAWAB
1. Terlaksananya kegiatan pelayanan pendaftaran pasien di
TPPRJ, TPPRI dan TPPGD dengan tertib, cepat dan
ramah.
2. Terekamnya data identitas pasien secara benar, akurat dan
lengkap ke dalam buku register maupun komputer.
3. Dokumen Rekam Medik Pasien terdistribusi ke unit terkait
secara cepat dan tepat.
4. Pasien teridentifikasi dengan baik dan tidak terjadi duplikasi
dokumen rekam medik pasien.
D. WEWENANG
1. Membuatkan KIB, KIUP dan Nomor Rekam Medik bagi
pasien yang baru pertama kali menerima pelayanan.
2. Memberi penjelasan tentang syarat dan prosedur
pelayanan di TPPRJ, TPPRI dan TPPGD kepada pasien.
3. Menolak pelayanan jika identitas pasien tidak jelas sesuai
dengan ketentuan yang berlaku sesuai tingkat urgensi
kasus dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu atau
merujuk kepada atasan jika masalah tidak bisa
diselesaikan.
45
4. Memberikan saran dan masukan kepada atasan
berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pengolahan
data yang dilakukan.
46
2. Fungsi Koding & Indeksing
a. Mencatat dan meneliti kode penyakit dari diagnosis yang
ditulis dokter dan kode sebab kematian.
b. Mencatat hasil pelayanan kedalam formulir indeks
penyakit, indeks operasi atau tindakan medis, indek
kematian dan indeks dokter.
c. Menyimpan indeks sesuai dengan ketentuan.
d. Membuat laporan penyakit (morbiditas) dan laporan
kematian (mortalitas) berdasarkan indeks penyakit,
indeks operasi dan indeks sebab kematian.
e. Membuat daftar kode penyakit, operasi dan sebab
kematian yang sudah dikonsultasikan kepada dokter
yang bersangkutan untuk digunakan oleh petugas dan
dokter sebagai alat bantu penulisan kode penyakit,
operasi atau sebab kematian.
f. Membuat laporan jenis penyakit, operasi dan sebab
kematian berdasarkan umur pada periode tertentu
berdasarkan indeks, dokter yang merawat, keadaan
keluar pasien (hasil akhir pelayanan).
3. Menghadiri setiap pertemuan yang diadakan oleh Unit
Rekam Medik atau pertemuan lain berdasarkan perintah
atasan dan melaksanakan tugas-tugas khusus dari atasan.
C. TANGGUNG JAWAB
1. Dokumen Rekam Medik pasien tersusun secara benar dan
lengkap sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. Data tercantum di dalam dokumen rekam medik secara
benar dan lengkap sesuai dengan penyakitnya.
3. Dokumen rekam medik yang terdistribusi ke unit terkait
tercatat dan terkontrol dengan baik.
4. Tidak terjadi duplikasi dalam penggunaan nomor Rekam
Medik.
47
5. Kode penyakit dan kode tindakan tertulis dengan jelas dan
lengkap disetiap berkas rekam medis yang kembali ke Unit
Rekam Medis.
6. Indek penyakit, operasi, tindakan medis, indek kematian
dan indek dokter dengan baik.
7. Laporan penyakit (morbiditas) dan laporan kematian
(mortalitas) tersusun sesuai target waktu yang ditentukan.
D. WEWENANG
1. Mengembalikan berkas rekam medik yang tidak lengkap
dalam pengisian untuk dilengkapi ke unit terkait sesuai
ketentuan yang berlaku.
2. Menandatangani buku ekspedisi dalam penerimaan dan
pengembalian berkas rekam medik dari dan ke unit terkait.
3. Meminta persetujuan atau tanda tangan atas laporan
penyakit dan laporan kematian yang telah dibuat kepada
Kepala Unit rekam Medik.
4. Mengganti nomor rekam medik pasien yang mengalami
duplikasi.
5. Memberikan saran dan masukan kepada atasan
berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pengolahan
data yang dilakukan.
48
2. Menyediakan DRM yang diperlukan atau mengambil
kembali DRM untuk berbagai keperluan.
3. Melakukan penyisiran untuk mengembalikan DRM yang
salah letak.
4. Melakukan retensi (menyusutkan) DRM sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5. Memisahkan DRM inaktif dari DRM aktif dan
menyimpannya di tempat terpisah.
6. Menyimpan DRM yang dilestarikan (diabadikan) dan
membantu dalam pemusnahan formulir Rekam Medis.
7. Menjaga DRM terhadap bahaya kerusakan fisik, kimiawi
dan biologi.
8. Menjaga kerahasiaan isi DRM.
9. Membuat berita acara pemusnahan dokumen jika akan
melakukan pemusnahan dan menyimpannya secara rapi.
10. Membuat daftar DRM yang siap diretensi .
11. Membuat daftar DRM yang siap dimusnahkan.
12. Membuat daftar DRM yang dilestarikan.
13. Membuat daftar DRM yang dimusnahkan.
14. Menghadiri setiap pertemuan yang diadakan oleh Unit
Rekam Medik atau pertemuan lain berdasarkan perintah
atasan dan melaksanakan tugas-tugas khusus dari atasan.
C. TANGGUNG JAWAB
1. Kerahasiaan isi dokumen rekam medik terjaga dari pihak-
pihak yang tidak berkepentingan.
2. Dokumen rekam medik tersimpan secara baik, tertata rapi
sesuai ketentuan penataan, serta terhindar dari situasi yang
memungkinkan terjadinya kerusakan pada dokumen rekam
medik pasien.
3. Dokumen rekam medik inaktif terpisah dari dokumen aktif.
49
4. Tersusunnya berita acara pemusnahan jika dilakukan
pemusnahan dokumen yang ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang.
5. Dokumen yang dilestarikan/diabadikan tersimpan dengan
rapi dan terjaga dari kerusakan.
6. Tidak terdapat dokumen yang salah letak dalam
penyusunannya.
D. WEWENANG
1. Melakukan pemusnahan dokumen inaktif disaksikan oleh
pihak-pihak terkait berdasarkan berita acara yang telah
dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Melakukan pemisahan / penyusutan dokumen rekam medik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Melakukan penyisiran untuk mengetahui adanya dokumen
rekam medik yang salah letak.
4. Tidak memberikan ijin kepada pihak tertentu yang tidak
berkepentingan untuk memasuki ruang penyimpanan
dokumen.
5. Memberikan saran dan masukan kepada atasan
berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pengolahan
data yang dilakukan.
50
3. Mengumpulkan dan mengolah data penyakit rawat jalan dan
rawat inap sebagai dasar laporan morbiditas.
4. Mengumpulkan dan mengolah data sebab kematian sebagai
dasar laporan mortalitas.
5. Mengumpulkan dan mengolah data inventaris rumah sakit
sebagai dasar laporan inventaris rumah sakit.
6. Mengumpulkan dan mengolah data ketenagaan sebagai
dasar laporan ketenagaan.
7. Mengumpulkan dan mengolah data inventaris peralatan
medis sebagai dasar laporan inventaris peralatan medis.
8. Mengolah data rekam medik untuk analisa statistik.
9. Menyiapkan data dan informasi kegiatan rumah sakit pada
setiap unit pelayanan.
10. Menyiapkan data dan informasi morbiditas pasien rawat
inap.
11. Menyiapkan data dan informasi morbiditas pasien rawat
jalan.
12. Menyiapkan data dan informasi mortalitas pasien rawat inap.
13. Menyiapkan data dan informasi mortalitas pasien rawat
jalan.
14. Menyiapkan data dan informasi imunisasi.
15. Menyiapkan data dan informasi ketenagaan.
16. Menghadiri setiap pertemuan yang diadakan oleh Unit
Rekam Medik atau pertemuan lain berdasarkan perintah
atasan dan melaksanakan tugas-tugas khusus dari atasan
C. TANGGUNG JAWAB
1. Laporan tersusun sesuai dengan target waktu dan kegiatan.
2. Kebenaran dan keakuratan terhadap isi laporan yang
disusun.
D. WEWENANG
1. Mengajukan laporan kegiatan pelayanan sesuai pereodisasi
untuk ditandatangani oleh pimpinan.
51
2. Memberikan saran dan masukan kepada atasan
berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pengolahan
data yang dilakukan.
52
2. Kecepatan, kebenaran dan keakuratan data dalam surat
keterangan yang dibuat.
3. Ketersediaan formulir rekam medis dalam jumlah yang
mencukupi sesuai kebutuhan.
D. WEWENANG
1. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait dalam
pembuatan surat sesuai permintaan.
2. Mengajukan konsep surat untuk mendapat persetujuan Ka
Unit Rekam Medik.
3. Memberikan saran dan masukan kepada atasan
berdasarkan informasi yang diperoleh melalui pengolahan
data yang dilakukan.
53
BAB III
STANDAR FASILITAS
54
KETERANGAN DENAH RUANGAN :
1. = Loket 1 (Pendaftaran pasien Umum, Dinas(JKN) & In-Health).
2. = Loket 2 (Pendaftaran pasien Umum, Dinas(JKN) & In-Health).
3. = Loket 3 (Kasir).
4. = Loket 4 (Pendaftaran pasien JKM,JKD).
5. = Loket 5 (JKN ASKES )
6. = Loket 6 (JKN ASKES )
55
2. Daftar Inventaris Peralatan di Managemen Rekam Medis.
N NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN
O
1 Meja panjang 2 buah Baik
2 Meja kerja 16 buah Baik
3 Kursi panjang hitam 3 buah Baik
4 Kursi petugas hijau 4 buah Baik
5 CPU Dual Core + Monitor 3 buah Baik
LCD LG
6 Scanner Barcode 1 buah Baik
7 Printer Laser Canon 2970 1 buah Baik
8 Printer Laser Brother 1 buah Baik
9 Printer Epson T13 1 buah Baik
10 UPS 500 VA 3 buah Baik
11 UPS sentral 3.000 VA 1 buah Baik
12 Accu 60 Ampere 2 buah Baik
13 TP Link 1 buah Baik
14 Mesin Ketik Manual 1 buah Rusak
15 Rak Formulir Rekam Medis 1 buah Baik
16 Jam Dinding 1 buah Baik
17 Telepon 1 buah Baik
18 Perforator kecil 2 buah Baik
19 Calculator 1 buah Baik
20 Stapler kecil 3 buah Baik
21 Stapler sedang 2 buah Baik
22 Stapler Jungkit Besar 2 buah Baik
23 Stempel tanggal + pad 1 buah Baik
24 Buku ICD 10 2 set Baik
25 Buku ICD 9 CM 2 set Baik
26 White board besar 1 buah Baik
27 Tempat isolasi besar 2 buah Baik
56
4. Daftar Inventaris Peralatan di ruang Filling / Penyimpanan dan
pelaporan.
NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN
1 CPU Dual Core + 1 buah Baik
Monitor Phillips
2 Printer tracer 1 buah Baik
3 Speaker aktif alarm 1 buah Baik
4 Meja berkas 1 buah Baik
5 Meja kerja 3 buah Baik
6 Rak Dokumen 14 buah Baik
Rekam Medis aktif
7 Kursi Lipat 3 buah Baik
8 Kursi kayu 1 buah Baik
9 Almari Besi 2 buah Baik
10 Almari Kayu 1 buah Baik
11 Tempat isolasi 1 buah Baik
besar
12 Tangga Lipat 3 buah Baik
Almunium
13 AC 2 buah Baik
14 Blower 2 buah Baik
15 Papan grafik barber 1 buah Baik
jonson
16 Meja kecil 1 buah Baik
17 Tabung pemadam 1 buah Baik
kebakaran
18 TV 1 buah Baik
19 Rak Dokumen 2 buah Baik
Rekam Medis in-
aktif
57
6. Ruang filling dokumen In Aktif
NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN
1 Rak dokumen rekam medis 2 buah baik
7. Ruang Yanmed
NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN
1 Meja kerja 4 buah Baik
2 Meja komputer 1 buah Baik
3 AC 1 buah Baik
4 komputer 1 buah Baik
5 Printer 1 buah Baik
6 Almari kayu 2 buah Baik
7 kursi 9 buah Baik
8 Jam dinding 1 buah Baik
9 Mesik ketik 1 buah Baik
10 Papan struktur organisasi 1 buah Baik
11 Papan rencana kegiatan 1 buah Baik
12 Telp 1 buah Baik
58
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
disinilah pelayanan pertama kali yang diterima oleh seorang pasien saat
baik ataupun tidak baik dari pelayanan rumah sakit. Tata cara melayani
Dilihat dari segi pelayanan di rumah sakit, pasien yang datang dapat
dibedakan menjadi :
59
1. Dikirim oleh dokter praktek di luar RS
a. Pasien baru
kemudian akan ditulis diberkas rekam medis dan di entry pada komputer.
Setiap pasien baru akan memperoleh nomor pasien yang juga akan
dicetak pada kartu pasien atau kartu Indeks Berobat sebagai kartu
Tk. II dr. Soepraoen Malang, baik sebagai pasien berobat jalan maupun
setiap pasien :
poliklinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah
60
Pasien dirujuk/dikirim ke rumah sakit lain.
Admission Note yang berisi alasan pasien harus dirawat inap, bisa berupa
perawatan.
b. Pasien lama
sendiri)
oleh petugas.
61
menunggu poliklinik yang dimaksud, sementara rekam medisnya
pasien :
62
b) Jika pasien tidak sadar atau lupa alamat atau identitasnya, dapat
didata sesuai nama dan tempat dimana dia ditemukan jika nama
kelahiran pasien.
3 kelompok yaitu :
63
- Pasien gawat darurat (emergency), langsung dirawat.
64
Membuat catatan yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan
Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja
dirawat.
65
1. Pasien yang sudah memenuhi syarat atau peraturan untuk dirawat,
- Umur
- Diagnosa pasien
- Dokter DPJP
dibutuhkan
66
(5) Selesai proses administrasi dan admission petugas
(1) Pada waktu pasien tiba di ruang perawatan dan diterima oleh
kepada seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien yang satu
67
base adalah nama pasien sendiri berdasarkan kartu tanda pengenal dan
nama pasien harus lengkap, minimal terdiri dari dua suku kata jika nama
pasien hanya terdiri dari satu suku kata dapat diikuti dengan sebutan
Tua) jika Paien dengan jenis kelamin Laki-Laki. Dengan demikian, nama
pasien yang akan tercantum dalam rekam medis akan menjadi satu
nama sendiri.
disempurnakan.
- Bagi Pasien berjenis kelamin laki laki dan belum menikah di beri
dengan Tn.
68
- Bagi pasien anak,dapan di beri akhiran,An
2. Sistem Penomoran
nomor rekam medis baik kepada pasien berobat jalan maupun pasien
untuk dirawat inap. Pada saat seorang penderita berkunjung pertama kali
tidak akan diberikan nomor baru tetapi data pasien akan dicari melalui
nomor lama.
69
pada rak penyimpanan sebesar 25 % karena tempat tersebut berguna
medisnya harus dibuat jilid yang baru, karena terlalu tebal jika hanya satu
jilid saja. Untuk mengingatkan petugas penyimpanan tentang hal ini, maka
pada setiap jilid harus dibuat catatan nomor jilid dan jumlah jilidnya,
rekam medis sehingga untuk memilih rekam medis yang tidak aktif harus
dilihat satu persatu, tahun berapa seorang penderita terakhir dirawat atau
berkunjung ke poliklinik.
angka akhir (straigt digit) dengan menentukan nomor dua angka akhir dari
70
I. REKAM MEDIS
medis yang akan diisi oleh petugas rekam medis. Penulisan nomor
harus dengan tulisan yang jelas dan mudah dibaca, dapat dicetak
menggunakan pulpen.
2) Label Warna
Pada map tercetak hanya 1 ( satu) warna yakni warna Hijau pada
3) Tulisan Alergi
Diisi dengan alergi yang diderita oleh pasien yang ditulis oleh
perawat.
4) Tulisan Rahasia
anamnesa pasien.
4.5 SINGKATAN-SINGKATAN
71
4.6 Penyelesaian Dan Pengembalian Rekam Medis.
dari poliklinik umum maupun spesialis setiap hari pada jam tertentu dapat
harus menulis dengan benar dan jelas nama penderita dan nomor rekam
medisnya.
rekam medis. Surat permintaan berbentuk satu formulir yang berisi nama
Lembar 1 untuk rekam medis dan lembar 2 untuk yang meminjam. Pada
saat rekam medisnya kembali lembar 1 diberi tanda silang yang artinya
A. Sistem Sentralisasi
penggabungan antara dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap
72
dalam satu tempat. Karena semua pasien baik rawat jalan maupun rawat
lebih cepat.
dan ruangan.
penyimpanan.
73
adalah kelompok 2 angka yang terletak ditengah dan angka ketiga
04 75 64
Sebagai contoh :
04-75-64 04-75-69
04-75-65 04-76-60
04-75-66 04-76-61
04-75-67 04-76-62
04-75-68 04-76-63
74
Banyak keuntungan dan kebaikan dari pada sistem
section 75-99.
rak).
75
dalam memasukkan rekam medis ke dalam rak, sehingga
dan jarak antara dua buah rak untuk lalu lalang, jarak minimal kurang
4. Penunjuk Penyimpanan
76
Alat penunjuk ini, agar dipilih model yang kuat tahan lama dan
00 01 02 03 04
-- -- -- -- --
84 84 84 84 84
medis.
pada map dan bagian tengah map harus diberi lipatan, sehingga
77
memungkinkan bertambah tebalnya lembaran-lembaran yang
disimpan di dalamnya.
yang tidak aktif (in active records) harus ditetapkan sehingga selalu
rekam medis baru. Rekam medis-rekam medis yang tidak aktif, dapat
78
yang berlarut-larut pada suatu waktu rekam medis tidak aktif tersebut
diperlukan.
operasi.
A. Penyusutan
memindahkan arsip rekam medis in aktif dari rak aktif ke rak in aktif
kunjungan.
Tujuan :
bertambah.
79
Jadwal retensi DRM merupakan daftar yang berisikan
80
File dinyatakan file inaktif dan rencana dipindahkan ke gudang
penyimpanan di luar Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen jika :
a. Berkas rekam medis kasus anak dan bayi lahir di Rumah Sakit
Tk.II dr. Soepraoen diretensi menurut kebutuhan tertentu, yaitu
minimal 5 tahun dari kunjungan terakhir dinyatakan sebagai file
inaktif tetapi tetap di simpan di Rumah Sakit Tk.II dr. Soepraoen
sampai batas usia minimal 14 tahun saat
penyusutan/pemusnahan dilakukan.
b. Jadwal retensi untuk semua jenis kasus di Rumah Sakit Tk.II dr.
Soepraoen, untuk masa aktif berkas rekam medis baik rawat
jalan, maupun rawat inap selam 5 tahun terakhir pasien berobat,
masa inaktif baik rawat jalan maupun rawat inap selama 2
tahun, setelah + 7 tahun berkas rekam medis baru bisa
dimusnahkan dengan aturan main yang berlaku (sesuai dengan
protap pemusnahan berkas rekam medis yang berlaku).
dokumen rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya.
habis, mencacah atau daur ulang sehingga tidak dapat lagi dikenal isi
maupun bentuknya.
81
pemusnah, sekurang-kurangnya beranggotakan: Ketua
Pelayanan Medik.
Malang.
82
Dalam hal dokter ke luar negeri maka yang melakukan
dokter yang ditunjuk oleh Kepala Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang.
2. Pencatatan (Recording)
yaitu data sosial dan data medis. Data sosial didapatkan pada saat
83
baru diperoleh dari pasien, apabila pasien telah memasuki unit
2. Up to date;
bertele-tele;
pasien.
pelayanan. Catatan ini dalam bentuk buku yang sering disebut “Buku
84
mungkin dan tetap memperhatikan efisiensi di bidang pengelolaan data
medis.
85
Perawat/Bidan, Tenaga Kesehatan lainnya yang memberikan pelayanan
Formulir rekam medis ini meliputi formulir untuk pasien rawat jalan
dan formulir untuk pasien yang dirawat inap. Sesuai Peraturan Menteri
record maka :
Isi berkas rekam medis untuk pasien rawat jalan memuat identitas
Penyimpanan identitas pasien ini mutlak karena adalah salah satu cara
data yang selamanya harus disimpan, maka harus dibuat selengkap dan
sejelas mungkin. Data yang disimpan harus dibuat secara terperinci dan
lengkap, yaitu:
86
b. Nomor rekam medis
c. Alamat
d. Agama
e. Jenis Kelamin
f. Umur
g. Status Perkawinan
i. Tempat/tanggal lahir
j. Pekerjaan
dicoret dan dicantumkan alamat baru pada tempat yang kosong dan
a. Tanggal Kunjungan
c. Diagnosis
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap memuat identitas pasien,
87
persetujuan tindakan medis, tindakan/pengobatan, catatan perawat,
catatan observasi klinis dan hasil pengobatan, resume akhir dan evaluasi
pengobatan.
c. Lembaran Grafik
Pengobatan
e. Catatan Perawat/Bidan
g. Resume Keluar.
a. Laporan Operasi
b. Laporan Anestesi
c. Riwayat Kehamilan
d. Catatan/Laporan Persalinan
e. Identifikasi Bayi
Keterangan
88
pada suatu berkas rekam medis. Lembaran ini berisi informasi tentang
dikirim oleh serta berisi ringkasan data pada saat pasien keluar.
1. Nama Pasien
3. Tanggal Lahir
4. Pendidikan
5. Jenis Kelamin
6. Agama
7. Alamat
8. Pekerjaan
- Status perkawinan
- Lama dirawat
89
- Diagnosis akhir (utama, lain-lain dan komplikasi)
- Keadaan keluar
90
2. Riwayat penyakit sekarang : penjelasan detail secara kronologis
resistensinya.
c. Lembar Grafik
91
petugas perawat, dimulai saat pasien mulai dirawat. Dalam lembaran
di dalam rekam medisnya. Dalam hal ini harus ada catatan dari
persetujuan.
92
3. Hasil-hasil pemeriksaan diagnosis yang diperintahkan/dimintakan
oleh dokter harus ada di dalam rekam medis. Petugas rekam medis
farmasi, dan gizi. Catatan pertama dimulai dengan catatan pada saat
perawatan dan diakhiri pada saat pasien keluar atau meninggal. rumus
TBK (Tulis, Baca Ulang, dan Konfirmasi) dan harus ditanda tangani 1x24
perkembangan ini harus dibuat setiap hari, setiap beberapa jam selama
dan diberi nama jelas. Semua tenaga kesehatan yang mempunyai otoritas
93
f. Catatan Perawat/Bidan
dokter.
94
sesuai dengan perintah dokter, sehingga dokter dapat melihat
tampak.
95
pasien yang dirawat < 24 jam, cukup menggunakan Resume Medis Rawat
96
3. Apakah pengobatan medis maupun operasi yang diberikan
oleh dokter yang merawat, bagi pasien yang meninggal tidak dibuatkan
lembaran medis.
97
3. Pencatatan yang dibuat oleh mahasiswa kedokteran dan
pembimbingnya.
1. Pembatas Poliklinik
3. Lembaran Poliklinik
98
5. Lembar administrasi
meliputi :
2. Pembatas Masuk
5. Instruksi Dokter
6. Lembar Konsultasi
7. Catatan Perawat
8. Catatan Perkembangan
meliputi :
1. Ringkasan
2. Pembatas Masuk
99
5. Catatan Anastesi
6. Laporan Pembedahan
7. Instruksi Dokter
8. Catatan Perkembangan
9. Lembar Konsultasi
meliputi :
1. Pembatas Masuk
4. Lembar Obstetrik
5. Catatan Persalinan
7. Instruksi Dokter
8. Catatan perkembangan
9. Lembar Konsultasi
100
11. Grafik Nifas (Grafik Ibu)
12. Pengawasan Khusus
13. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
14. Hasil Pemeriksaan Radiodiagnostik
15. Salinan Resep
16. Resume/Laporan kematian
101
5. Untuk DRM Clinical Pathway berdasarkan Penyakit:
- IMA = Kuning
- Stroke & Dengue Fever = Biru
- Fraktur Femure = Hijau Muda
- Appendiksitis = Merah Muda
6. Selain yang diatas menggunakan format warna putih.
7. Untuk DRM NICU & ICU menggunakan format Lembar
Perawatan Intensif High Care Unit warna putih.
8. Assesment keperawatan dibedakan menjadi 8 lembar
formulir yaitu :
- Asesmen Awal Medis & Keperawatan
- Asesmen Awal Medis & Keperawatan Pasien Psikiatri
- Asesemen Awal Medis & Keperawatan Rehabilitasi
Medik
- Asesmen Awal Medis & Keperawatan Rawat Inap
Pasien Anak
- Asesmen Awal Kebidanan & Kandungan Rawat Inap
Terintegrasi
- Asesmen Awal Medis & Keperawatan Rawat Inap
Pasien Gigi
- Pengkajian Keperawatan Pasien ICU / Comprehensive
Admission Assesmen
- Asesmen Awal Medis & Keperawatan Rawat Inap NICU
PICU
2. Koding (coding)
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam rekam
medis harus diberi kode dan selanjutnya diindeks agar memudahkan
pelayanan pada penyajian informasi untuk menunjang fungsi
perencanaan, managemen, dan riset bidang kesehatan.
Kode klasifikasi penyakit oleh WHO (World Health Organization)
bertujuan untuk menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cidera,
gejala dan factor yang mempengaruhi kesehatan.
Sejak tahun 1993 WHO mengharuskan negara anggotanya termasuk
Indonesia menggunakan klasifikasi penyakit revisi-10, International
Statical Clasification Deseasses and Health Problem 10 Revice. ICD-X
menggunakan kode kombinasi yaitu menggunakan abjad dan angka
(alpha numeric).
102
Kecepatan dan ketepatan Koding dari suatu diagnosis sangat
tergantung kepada pelaksana yang menangani rekam medis tersebut
yaitu:
Tenaga medis dalam menetapkan diagnosis
Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode
Tenaga kesehatan lainnya.
Penetapan diagnosis sorang pasien merupakan kewajiban hak dan
tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah
oleh karenanya diagnosis yang ada dalam rekam medis harus diisi
dengan lengkap dan jelas sesuai dengan arahan yang ada pada buku
ICD– X .
Tenaga rekam medis sebagai pemberi kode bertanggung jawab atas
keakuratan kode dari suatu diagnosis yang sudah ditetapkan oleh tenaga
medis. Oleh karenanya untuk hal yang kurang jelas atau yang tidak
lengkap, sebelum koding ditetapkan, komunikasikan terlebih dahulu pada
dokter yang membuat diagnosis tersebut.
Untuk lebih meningkatkan informasi dalam rekam medis, petugas
rekam medis harus membuat koding sesuai dengan klasifikasi yang tepat.
Disamping kode penyakit, berbagai tindakan lain juga harus dikoding
sesuai klasifikasi masing-masing.
Koding Penyakit (ICD-10)
Pembedahan/Tindakan (ICD-9 CM)
Koding Obat-obatan
Laboratorium
Radiologi
Dokter (pemberi pelayanan)
Alat-alat
Dan lain-lain
103
c. Kode angka
3. Indeksing
a. Indeks Pasien
Adalah data base komputer yang berisi nama semua pasien yang
- Nama lengkap, jenis kelamin, umur, alamat, tempat dan tgl lahir,
pekerjaan.
104
Kegunaan:
Data base ini adalah kunci untuk menemukan berkas rekam medis
pasien.
Cara Penyampaian :
dalam kamus.
b. Data base ini digunakan untuk mencari berkas rekam medis pasien
c. Data base di kontrol setiap hari oleh Petugas di Unit Rekam Medis
Indeks penyakit dan indeks operasi adalah suatu data base yang
3. Nomor Penderita
4. Jenis Kelamin
5. Umur.
105
Kegunaan :
ilmiah
perawat, dll.
Cara penyimpanan:
c. Indeks Dokter
106
Kegunaan :
d. Indeks Kematian
1. Nama penderita
2. Nomor RekMed
3. Jenis Kelamin
4. Umur
7. Hari Perawatan
8. Wilayah.
Kegunaan :
meningkatkan peralatan/tenaga.
107
hanya berlaku bagi orang-orang diluar rekam medis, tetapi juga
diperlukan.
108
pindah tangan tersebut berisi: tanggal, pindah tangan dari
dokter siapa.
di rak tersebut, sampai map rekam medis yang diambil (dipinjam) kembali.
bersangkutan. Petunjuk keluar ini haruslah dibuat dari bahan (kertas) yang
pekerjaan penyimpanan.
109
b. Hanya petugas-petugas rekam medis yang dibenarkan
pegawai rumah sakit yang bertugas pada sore hari dan malam
lain).
jawabnya.
110
g. Rekam medis yang sedang diproses/dipakai oleh petugas sub
dipergunakan.
ke tempat lainnya, oleh karena itu Bagian Rekam Medis harus membuat
satu jadwal pengiriman dan pengambilan untuk berbagai bagian yang ada
rekam medis secara rutin pada saat-saat diminta mendadak. Untuk ini
111
bagian-bagian lain yang memerlukan (untuk darurat) harus mengirim
pada instalasi:
4. Instalasi Laboratorium
5. Instalasi Radiologi
menilai atau meneliti isi dari dokumen rekam medis, meskipun dalam
demikian diperlukan suatu kebijakan khusus dari pemilik rumah sakit demi
112
3. Bidan.
4. Petugas Rekam medis.
5. Pekarya Kesehatan.
6. Petugas Instalasi Radiologi.
7. Petugas Instalasi Laboratorium.
8. Petugas Instalasi Rehabilitasi Medis.
9. Petugas Instalasi Gizi.
10. Petugas Instalasi Kamar Operasi.
11. Petugas Instalasi Farmasi.
12. Petugas Administrasi Rawat Jalan, Gawat Darurat.
13. Petugas layanan perusahanan asuransi
b. Tempat mengakses dokumen rekam medis
1. Bagian Rekam Medis
2. Ruang perawatan rawat inap
3. Poliklinik / Poliklinik Gigi/ IGD
4. Kasir
5. Layanan Perusahaan Asuransi
6. Farmasi
7. Kamar Operasi
8. Laborat
9. Radiologi
10. Rehabilitasi Medik
113
BAB V
LOGISTIK
ATK
JUMLAH
NO NAMA BARANG
BARANG
1 BANTALAN STEMPEL 3
2 BOLPOINT MERAH 12
3 BOLPOINT STANDART/BIASA 36
4 BUKU EKSPEDISI 6
5 BUKU FOLIO 100 5
6 CLIP (B) 6
7 CLIP (K) 6
8 CUTTER (B) 1
9 ISI STAPLES 23/10 5
10 ISI STAPLES (B) 12
11 ISI STAPLES (K) 24
12 ISOLASI BENING (K) 50
13 KERTAS NCR 3 PLY (14 7/8 X 14) 3
14 KERTAS ROLL (58X65X12)MM 100
15 KERTAS FOTO COPY 70 GR 200
16 LAKBAN COKLAT 5
17 LAKBAN HITAM 5
18 LEM POVINAL REFIL 12
19 LEM POVINAL 2
20 OTNER FOLIO 20
21 PELUBANG KERTAS 5
22 PENGHAPUS PENSIL 5
23 PENGHAPUS WHITE BOARD 2
24 PENSIL 2 B 5
25 PENYANGGAH BUKU 10
26 PITA PRINTER 8758 EPSON 6
27 SPIDOL BOARD MARK HITAM 24
28 SPIDOL MARKER HITAM 24
29 STABILLO 2
30 STAPLER (B) 10
31 STAPLER (K) 10
114
32 STIPO KIROKO 6
33 TINTA ORI EPSON HITAM 70 ML 3
34 TINTA ORI EPSON BIRU 70 ML 3
35 TINTA ORI EPSON KUNING 70 ML 3
36 TINTA ORI EPSON MERAH 70 ML 3
37 TINTA STEMPEL 1
42 PRINTER DOT MATRIX EPSON LX-800 7
43 SCANNER BARCODE 1
44 KURSI BESI UNTUK PASIEN + PENDAFTARAN 34
45 TROLLEY BESI 1
46 CPU 3
47 LCD BENQ 16" 610HDPL 15
48 UPS PROLINE 700W 3
49 KEYBOARD LOGITECH K 100 15
SUB. TOTAL 1 714
CETAKAN
JUMLAH
NO NAMA BARANG
BARANG
1 Kartu berobat 2000
2 Map DRM pasien warna hijau 3000
3 Surat keterangan kedokteran tentang sebab kematian 1000
4 RM/01.RI riwayat penyakit 1000
5 Formulir pendidikan pasien dan keluarganya 1000
6 RM/02.A.RI riwayat kesehatan dan pemeriksaan 1000
7 RM/03/RI follow up/ catatan dokter 1000
8 RM/04/RI lembar konsultasi 1000
9 RM/05 A/RI lembar cairan dan transfusi 1000
10 RM/06/RI lembar kurve 1000
11 RM/07 A1/RI pengkajian keperawatan medical-bedah 1000
12 RM/07 A3/RI lanjutan 1000
13 RM/08/RI lembar perencanaan keperawatan 1000
14 RM/09/RI catatan perkembangan keperawatan 1000
RM/10/RI lembar penempelan hasil pemeriksaan
15 patologi 1000
RM/11/RI lembar penempelan hasil pemeriksaan
16 radiologi/USG/C7-SCAN/ECG 1000
RM/12/RI lembar penempelan nota obat dan form lain-
17 lain 1000
18 RM/13.1/RI lembar pernyataan persetujuan 1000
19 Resume pasien pulang RI (rangkap 3) 10000
20 RM/15-1/RI resume keperawatan 1000
21 Clinical pathway 1000
22 RM/01.1/GD riwayat kesehatan dan pemeriksaan 1000
115
instalasi gawat darurat
23 RM/02/GD lembar asuhan keperawatan IGD 1000
BENGKEL
JUMLAH
NO NAMA BARANG
BARANG
1 LAMPU NEON 40 KOMPLIT 18
2 LAMPU SL 20 W SPIRAL 4
SUB TOTAL 3 22
116
JUMLAH
KETERANGAN
BARANG
SUB. TOTAL 1 714
SUB. TOTAL 2 64000
SUB. TOTAL 3 22
SUB. TOTAL 4 26
TOTAL 64.762
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
117
Rekam Medis adalah merupakan pintu pertama dimana seorang
dari pertama ada suatu kesalahan maka yang terjadi akan terjadi
berasal dari:
Rumah Sakit.
pada sasaran yang telah ditetapkan pada bagian Rekam Medis salah
118
PASIEN BARU
pasien.
119
9. Beri tulisan JKN (pasien Dinas,Askes), JKM (pasien
pasien.
11. Data identitas diri pasien dipakai dalam stiker labeling pasien.
pasien .
PASIEN LAMA
KEMBALI KONTROL.
admission.
120
- Lakukan editing database identitas pasien jika pasien masih
atau Non JKN, nama pasien dengan asal desa pasien, nama
pasien.
pasien ditemukan.
121
- Lakukan penyimpanan perubahan pada program admission.
1. Pasien bayi baru lahir belum diberi nama oleh orang tuanya.
Contoh :
3. Untuk bayi yang sudah diberi nama maka data identitas pasien
baru.
- Jika masih tertulis BY. NY. NAMA IBUNYA maka beri pasien
identitas pasien.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
122
UU No 23 tahun 1992 menyatakan bahwa tempat kerja wajib
sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
integral dari perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini pegawai Unit
123
Pemerintah berkepentingan atas keberhasilan dan kelangsungan
a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu
efisien.
proses produksi;
124
- Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya
kebakaran dll.
medis:
bagian penyimpanan.
rak-rak penyimpanan.
125
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
yaitu :
melihat perubahan. Indikator yang baik adalah yang sensitif tapi juga
spesifik.
Kriteria :
Standar :
atau mutu.
126
Dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka
Keprofesian.
Efisiensi.
Keamanan pasien.
Kepuasan pasien.
proses.
b. Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok
Rumah Sakit.
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat
127
a. Acuan dari berbagai sumber.
NO INDIKATOR STANDAR
selesai pelayanan
jalan
inap
keselamatan
medik
128
rekam medik yang telah diisi lengkap
dalam 1 bulan
Standar 100 %
data
jelas
129
untuk memberikan informasi kepada
dilakukan
pasien tersebut
bulan
Standar 100 %
data
130
3. Judul Waktu penyediaan dokumen rekam
petugas
diamati
lama
131
Standar Rerata ≤ 10 menit
data
bangsal pasien
132
Sumber data Hasil survey pengamatan di ruang
data
133
BAB IX
PENUTUP
Puji Syukur yang tak terhingga kami panjatkan kehadirat Alloh SWT
Rekam Medis Rumkit Tk. II dr. Soepraoen Malang. Buku ini adalah
yang baik dan benar, mustahil dapat dicapai suatu pelayanan rekam
semua pihak yang telah memberikan suport dan doanya, terutama kepada
semua staf Rekam Medis dan Pendaftaran Rumkit Tk. II dr. Soepraoen,
juga kepada semua fihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
optimal
134
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Jakarta
Kesehatan. Jakarta
135