8-9-10 Teori Dan Isu Pembangunan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

TEORI dan ISU

PEMBANGUNAN

Dr. Nursahidin, M.Si.


Paradigma Administrasi dan Pembangunan

Old Public New Pubic New Public New Public


Adminitration Managemen Service Governance
(Akhir Abad XIX – (2003-Awal Abad XXI) (Awal Abad XXI)
1970/1980)
(1970/1980 – Awal Abad
XXI)

Toeri Teori Teori Teori Sistem Konsep/ Teori


Pertumbuhan Modernisasi Ketergantungn/ Dunia Pembangunan
(1776) (1950/ Pasca PD II)
Dependensi Manusia
(1960) (UNDP - HDI :
1990-Sekarang)

Industri 1.0 Industri 2.0 Industri 3.0 Industri 4.0


Steam Engine, Textile Electricity, Petroleum, Computer, Internet (1969/ AI, IoT, Block Chain
Machine (1784/ Abad Motors (1870/ Abad XIX) Abad XX) (Abad XXI)
XVIII)

Masyarakat 1.0 Masyarakat 2.0 Masyarakat 3.0 Masyarakat 4.0 Masyarakat 5.0
Hunting Society Agraria Society Industrial Society (Akhir Information Society Super Smart society (Abad
(The birth of human being) (10.000 th yl) (Pertengahan Abad XX) XXI)
Abad XVIII)

MDGs SDGs
(2000-2015) (2015-2030)

REPELITA RPJP
(1969-1998) (2005-2025)
Paradigma Teori Pembangunan

Teori
Pembangunan

Teori
Teori Teori Teori
Sistem
Pertumbuhan Modernisasi Ketergantungan Dunia

Neo Struktu Tabu Lima Sentu


Klasik Fakor2 Imperi
Klasik ralis ngan Etika Human Tahap Manu Industri han
Non sia alisme
& Protes Capita Pemb Substit Mema
Ekono Mode &
Investa tan l Theori angu usi tikan &
mi rn Koloni
si nan Impor Kretinis
alisme
me
Teori Pertumbuhan
Teori
Pertumbuhan

Klasik Neo Klasik Strukturalis


(Adam Smith, David (Nicolas Kaldor, Ian Doudley Seers, Hans
Richardo, Thomas R. Livingstone, Amartya Singer, Joan
Malthus, Karl Mark, Walt Sen, Chakravarty, Robinson, Gunnar
W. Rostow,) Dennis Goulet) Myrdal, Paul Baran)

Pendektan klasik, bertumpu pada asusmsi bahwa pekembangan ekonomi


seakan-akan berjalan dalam keadaan pasar bebas dengan persaingan
yang sempurna tanpa adanya monopoli pasar

Pendektan Neo klasik, Sistem ekonomi hendaknya didasrakan sepenuhnya


pada pemilikan individu atas faktor-faktor produksi, mekanisme pasar dan
persaingan ekonomi

Pendektan Strukturalis, Melakukan analisis pembangunan ekonomi di


negara-negara berkembang menaruh perhatian pada efek dari
perdagangan bebas yang dianggpnya membawa keberuntungan bagi
negara-negara bekembang tersebut
Pengaruh Pemikiran Sosial
Terhadap Paradigma Pembangunan

Teori Evolusi
“Pertumbuhan tidak hanya mengandung asfek kelebihan dari
kelahiran, melainkan juga penggabungan satuan-satuan
sosial yang diikuti dengan peningkatan difesensiasi
Paradigma secara strukutral
ekonomi (Charles Darwin, Emanuel Kant, dll..)
menitikberatkan pada
peningkatan
kesejahteraan manusia
Hukum Tiga Stadia
“Mengilhami teori pertumbuhan untuk mendasarkan
analisisnya” pada data empiris”
(1) Tahap Teologis, (2) Tahap Metafisik, (3) Tahap Positif
Paradigma secara (August Comte)
sosiologis bertitik
tolak pada
perkembangan Strategi Kebudayaan
peradaban “Kebudayaan digunakan manusia untuk beradaptsi dengan
berbagai perubahan dan pergeseran dalam kehidupannya”
1. (1) Alam Pikiran Mistis, (2) Alam Pikiran Ontologis, (3)
Pemikiran Fungsional
(CHA Van Peursen))
Teori Modernisasi
Asumsi Dasar Teori Modernisasi

(1) Dua kutub dikotomis, antara masyarakat modern dan masyarakat trasisional.
Negara modern diidentikan dengan negara mau dan masyarakat tradisional
diidentikan dengan negara berkembang.
(2) Negara maju memberikan peran sangat dominan dan positif, menularkan nilai-
nilai modern disamping memberikan bantuan modal dan teknologi.
(3) Kegagalan pembangunan bukan disebabkan factor eksternal, tapi factor
internal yaitu traditionl life.
(4) Resep pembangunan yang ditawarkan bisa berlaku untuk siapa, kapan, dan
dimana saja.

Negara Dunia ke-3/Negara


Berkembang Penghambat Negara Maju Sebagai Konseptor,
Internal Negara Berkembang : Pendamping dan Pendorong
Traditional LIie

Human Faktor2 Manusia


Tabungan Etika Lima Tahap
Modernisasi & Investasi
Capital
Protestan Pembangu Non Modern
Theory Ekonomi (Alex Inkels
Kehidupan (Harrod
(David Mc
(Max nan
& David H.
Domar) Waber) (Rostow) (Bert F
Cleland) Hoselitza) Smith)
Teori Tabungan dan Investasi
(Harrod Domar)

Pembangunan Maryarakat
Tabungan
Negara
Investasi Utang LN

Inverstor
Produksi

Income - Pembangunan membutuhkan investasi


sebagai pendorong produksi
- Dari produktivitas akan menyerap
tenaga kerja sekaligus menyumbang
negara dalam bentuk pajak.
- Untuk memecahkan persoalan
Kesejahteraan keterbelakangan negara-negara dunia
ketiga adalah mencara tambahan
modal dari dalam maupun luar negeri.
Human Capital Theory
(David McCleland)

Pendapatan
Tiggi

Tingkat Tingkat
Ketrampilan Produktivitas

Tingkat Tingkat
Pendidikan Pendapatan

Human Capital Theory

- Semakin tinggi tingkat Pendidikan maka akan semakin tinggi tingkat


pendapatan.
- Semakin tinggi tingkat pendapatan maka akan semakin tinggi
ketrampilan dan pengetahuan.
- Semakin tinggi tingkat ketrampilan dan pengetahuan maka semakin
tinggi tingkat peroduktivitas
- Ketrampilan dan pengetehuan yang tinggi akan mendorong
tingginya tingkat pendapatan.
Etika Protestan
(Max Waber)

Apabila nilia-nilai yangn hidup dalam


masyarakat (agama) dapat diarahkan
kepada sikap yang positif terhadap
pertumbuhan ekonomi maka proses
pembangunan dalam masyarakat tersebut
dapat terlaksana

Agama + Ekonomi = Pembangunan


Lima Tahap Pembangunan (Rostow)
Proses Pembangunaan bergerak dalam sebuah garis
lurus, yakni mayarakat yang terbelakang ke
masyarakat yang maju

Agraris Modern

Petani Subsisten Petani Komersial


- Orientasi keamanan - Orientasi pasar
pangan keluarga - Yang ditanam adalah
- Yang ditanam adalah yang sedang tren saat
padi ini

Lima Tahap Pembangunan

Masyarakat Prakondisi Lepas Bergerak ke Zaman Konsumsi


Lepas Landas
Tradisional Landas Kedewasaan Masa Yang Tinggi
Faktor-Faktor Non Ekonomi (Bert F Hoselitza)
Ketrampilan tertentu menekankan adanya
Lembaga-Lembaga sosial dan politik yang
mendukung proses pembangunan sebelum
lepas landas
Penekanan lingkunan material,
dalam hal ini lingkungan
Manusia Modern pekerjaan sebagai salah satu
(Alex Inkels & David H. Smith) cara terbaik untuk membentuk
manusia modern yang bisa
membangun
Persamaan dan Perbedaan Teori
Modernisasi Klasik dan Baru

Persamaan Perbedaan

Teori Modernisasi Teori Modernisasi


Klasik Baru

Keprihatinan Negara Dunia Tradisi Sebagai Faktor Positif


Ketiga Penghalang Pembangunan
Pembagunan
Tingkat Analisis Nasional Metode Kajian Abstrak dan Studi Kasus dan
Konstruksi Tipologi Analisis Sejarah
Variabel Pokok Faktor Internal : Arah Garis Lurus dan Berarah dan
- Nilai Budaya Pembangunan Menggunakan AS Bermodel Banyak
- Pranta Sosial sebagai Model

Konsep Pokok Tradisionl dan Faktor Eksstern Tidak Lebih


Modern dan Konflik Memperhatikan Memperhatikan
Implikasi Modernisasi
kebijakan Memberi Manfaat
Positif
Teori Depedensi (Ketergantungan)

Teori Depedensi
Teori Modernisasi
(Ketergantungan)
- Teori depedensi lahir karena teori modernisasi mempunyai banyak
kelemahan sehingga timbul alternatif teori yang merupakan antithesis
(sangkalan atas tesis sebelumny) dari teori modernisasi.
- Teori modernisasi mempunyai sudut pandang tentang keharusan negara-
negara berkembang untuk mengejar ketertinggalan dari negara maju
melalui program-program modernisasi ala barat, dianggap memunculkan
permaslahan bagi negara berkembang itu sendiri
- Karena sentuhan modernisasi itu, negara-negara dunia ketiga mengalami
kemunduran (keterbelakangan dari negara-negara lainnya
- Keterbelakangan justru merupakan kontak yang diadakan oleh negara-
negeri berkembang dengan negara-negara maju (Andre Gunter Frank)

Andre Gunder Frank : Negara dunia ketiga tidak perlu mengikuti arah
pembangunan negara-negara Barat, karena mereka memiliki pengalamna
kesejahteraan yang berbeda, dimana negara Barat tidak pernah mengalami
sebelumnya. Negara Barat tidak pernah mengalami kolonialisme, sedangkan engara
Dunia Ketiga pada sebelumnya merupakan koloni dari negara-negara Barat terebut.

Theotonio Dos Santos : Negara pinggiran atau satelit juga bisa berekembang,
meskipun perkembangannya ini merupakan perkembangan yang tergantung atau
perkembanan ikutan.
Asumsi Dasar Teori Depedensi
Keadaan ketergantungan dilihat sebagai suatu gejala yagn sangat umum, berlaku bagi
seluruh negara dunia ketiga

Ketergantungan dilihat sebagai kondisi yang diakibatkan oelh “faktor luar”

Permasalahan ketergantungan lebih dilihat sebagai masalah ekonomi, yang terjadi


akibat mengalirnya surplus ekonomi dari negara dunia ketiga ke ngera maju

Situasi ketergantungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses


polarisasi regional ekonomi

Keadaan ketergantunan dilihatnya sebagai suatu hal yang mutlak bertolak belakang
dengan pembangunan

Teori
Ketergantungan

Industri Substitusi Imperialisme & Sentu han Mema


Impor Kolonialisme tikan & Kretinisme
(Raul Prebisch) (Schumpeter) (Paul Baran)
Industri Substitusi Impor
(Raul Prebisch)

- Negara-negara yang terbelakang harus mealkukan


industrialisasi, bila ingin membangun dirinya.
- Industrialisasi ini dimulai dengan industry substitusi
impor. Barang-barang yang tadinya diimpor, harus
memproduksi di dalam negeri. Tentunya ini berarti
bahwa industry-industry yang masih bayi ini haru
dilindungi dari industry-industry yang sangat kuat di
negara-negara maju. Oleh karena itu Pemerintah
harus melindungi industry-industry bayi ini melalui
kebijakan proteksi.
- Setelah industry bayi ini menjadi dewasa dan
sanggup bersaing dengan industry-industry yang
ada di negara pusat, proteksi ini ditarik Kembali.
Perdebatan Imperialisme & Kolonialisme
(Schumpeter)

Kapitalisme dibangun atas dasar rasionlitas,


Imperialisme didorong oleh keinginan untuk
berperang, membuktikan keperkasaan diri

- Teori God (Tuhan, yang melambangkan keinginan


manusia untuk menyebarkan agama untuk
mencipatakan dunia lebih baik )
- Teori Glory (Kebesaran, yang melambangkan
kehausan manusia akan kekuasaan), untuk
kebesaran pribadi mapupun kebesaran masyarakat
dan negara
- Teori Gold (Emas, yang melambangkan keserakahan
manusia terhadap harta), keserakahan manusia,
yang selalu mencari tambahan kekayaan, yang
didorong oleh kepentingan ekonomi.
Sentuhan Perkembangan kapitalisme di
negara-negara pinggiran
Mematikan berbeda dengan perkembangan
& Kretinisme kapitalisme di negara-negara
pusat. Di negara-negara
(Paul Baran) pinggiran, system kapitalis seperti
terkena penyakit kretinisme.
Orang yang dihinggapi penyakit
tetap kerdil dan tidak bisa besar
Teori Sistem Dunia
(Walerstein)

Teori Depedensi Teori Sistem Dunia


(Ketergantungan)

- Teori depedensi dianggap tidak bisa menjelaskan gejala pembanguna di


Dunia Ketiga.
- Teori depedensi lebih banyak dampak negatif, tertapi juga terdapat
dampak posistik dari hasil hubungan antarta negara maju dan negara
berkambang. Hal ini tergangung dari sejaauh mana pasisi strategi yang
dimilki Negara Dunia Ketiga.
- Teori Sistem Dunia merupakan kritik terhadap karektersitik negara yang
dicirikan oleh Teori Depedensi.
- Hubungan antar negara dalam depedensi digambarkan sebagai
hubungan yang bersifat subordinasi antara negara pusat terhadap
negara satelit. Artinya, negara pusat memproduksi komoditi yang bersifat
primer, sedangkan bahan dasar diperoleh dari sumber alam yang
terdapat di negara-negara terbelakang yang tidak mampu secara
teknologi mengolah bahan tersebut. Komoditi tersebut dijual Kembali ke
Negara Ketiga dengan harga yang itnggi. Proses ini tentu menyebabkan
kesenjangan nilai tukar yang terjadi diantara kedua negara. Tetapi juga
menimbulkan hubungan ketergantungan karena ketidakmampuan
Negara Ketiga mngolah sendiri bahan mentah.
Tipologi Negara dalam Sistem Dunia
Pusat

Semi
PInggiran

Pinggiran

- Negara Pusat ; negara industri yang memiliki surplus


ekonomi yang sangat besar, sehingga dapat
menanamkan investasi dan pengaruh besar terhadap
perekonomian dunia
- Negara Semi PInggiran ; negara industry baru yang
dulunya merupakan negara berkembang dan berhasil
menarik jumlah investasi untu masuk ke negaranya
- Negara Pinggiran ; negara berkembang yang tingkat
industrialisasi di negaranya tergolong rendah, dan posisi
tawar menawar di negara-negara lain pun relatif rendah
pula
Negara-negara bisa “naik atau turun
kelas”, misalnya dari negara pusat
menjadi negara setengah pinggiran
dan kemudian menjadi negara
pinggiran, san sebaliknya. Naik dan
turun kelasnya negara-negara ini
ditentukan oleh dinamika system dunia
(Wallestrein)
Diskusi
Pantia Pemikir Siasat Indonesia – 1947 1947
Plan Mengatur Ekonomi Indonesia
Plan Produksi Tiga Tahun RI
1948, 1949, 1950
Rencana Urgensi untuk Perkembangan
Industri 1951-1952
Dewan Perancangan Negara dan Biro Rencana Pembangunan Lima Tahun 1956- Analisis dengan
Perancang Negara 1960
menggunakan
Dewan Perancang Nasional (Depernas) - Rencana Pemb. Nasional Semesta 1961-
1958 1969 Teori Pembanguan
Badan Perencana Pemb Nasional (3 tahun dan 5 tahun)
(Bappenas) – 1963
1. Toeri Investasi
Repelita I (1969 – 1974)
2. Toeri Human
Repelita II (1974 – 1979) Capital Theory
PJP I Repelita III (1979 – 1984)
3. Teori Lima
Tahap
Repelita IV (1984 – 1989)
Pembangunan
Repelita V (1989 – 1994)
PJP II Repelita VI (1999 – Tidak Selesai)
REPORMASI 1998 – AMANDEMEN UUD 1945
RPJM Ke-1 (2005 - 2009)
RPJM Ke-1 (2010 – 2014)
RPJPN 2005 -2025
RPJM Ke-1 (2015 – 2019)
RPJM Ke-1 (2020 – 2025)
Tugas Analisis Artikel /Jurnal
Pembangunan
(Tugas Mandiri)

Ketentuan :

1. Tema Artikel/ Jurnal : Pembangunan


2. Sumber : Artikel/ Jurnal Nasional atau
Internasional
3. Analisis dengan menggunakan salah satu
teori pembanguan
4. Presentasi dan Diskusi pada Pertemuan
Offline (7 Januari 2023)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai