PROYEK KONSTRUKSI
Manajemen Pengadaan
1. Absensi
2. Kuis (Per-orang) = 10 %
3. UTS (Per-orang) = 20 %
4. Tugas (Kelompok) = 40 %
5. UAS (Kelompok) = 30 %
Manajemen Pengadaan
Pengadaan
Barang & Jasa
Life Cycle Construction
Feasibilty Study
Design
Procurement
Construction
Operation & Maintenance
Bionomic (AMDAL)
S1 – S2 – S3
(S1) Identifikasi (Kajian Awal)
(S2) Analisis (Modelling-Knowledge Based)
(S3) Operation Research (Novelty/Inovasi)
Sejumlah bidang yang memanfaatkan teknologi baru untuk membuat terobosan adalah:
1. Robot kecerdasan buatan
2. Teknologi nano B
3. Bioteknologi
4. Teknologi komputer kuantum
5. Blockchain
6. Teknologi berbasis internet
7. Printer 3D.
Industry 4.0
Secara sederhana, revolusi industri 4.0 merupakan era industri yang
memungkinkan seluruh entitas di dalamnya untuk saling berkomunikasi kapan
saja secara real time dengan memanfaatkan teknologi internet. Kemudahan ini
mendorong tercapainya kreasi nilai baru.
Contoh penerapan revolusi
industri 4.0 yang sudah terlaksana
di Tanah Air adalah kebijakan e-
smart Industri Kecil dan Menengah
(IKM). Kebijakan tersebut
membantu para pelaku usaha
untuk secara lebih masif dapat
mempromosikan produk mereka
di platform digital.
Industry 5.0
Society 5.0
Semua kemajuan dan perubahan yang dibawa revolusi industri 4.0 mungkin membuat banyak orang merasa
tidak ada revolusi lagi yang bisa terjadi. Namun, pikiran itu musnah setelah muncul era Society 5.0, sebuah
konsep yang dihadirkan oleh Federasi Bisnis Jepang. Konsep yang sudah diusulkan dalam 5th Science and
Technology Basic Plan ini dijadikan masyarakat masa depan yang harus dicita-citakan oleh Negeri Matahari
Terbit ini.
Sederhananya, era society 5.0 bertujuan untuk mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik. Integrasi
tersebut dilakukan untuk membuat semua hal menjadi lebih mudah. Keseimbangan kemajuan ekonomi
dengan penyelesaian masalah sosial dengan memanfaatkan sistem yang sangat mengintegrasikan kedua
hal tersebut membuat semua hal menjadi mudah, terutama memperluas prospek kerja.
Dari penjelasan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa secara garis besar, perbedaan mendasar antara 4.0 dan
5.0 adalah fakta bahwa revolusi industri 4.0 fokus pada aspek melakukan pekerjaan secara otomatis.
Sementara itu, era society 5.0 lebih menekankan pada perluasan prospek kerja serta mengoptimalkan
tanggung jawab jam kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Sama-sama bertujuan untuk menyejahterakan
kehidupan manusia, namun dengan pendekatan yang berbeda.
Industry 5.0
Industry 6.0
Industry 6.0
Deploying
renewables
Improving to power
energy energy
Reducing efficiency demands -
energy (yielding on site, off
demand / higher site or offsets
consumption outcomes
from fewer
resources)
Embodied Energy
PROJECT LIFECYCLE
Perubahan Geopolitik
Keuangan Internasional Peningkatan peranan Cina, kerentanan di kawasan Timur
Tengah, serta kelas baru dan kelompok penentu
Dominasi mata uang dunia bergeser dari dolar AS menjadi multi
currencies. Aset keuangan emerging economies diperkirakan melebihi
negara maju.
Sumber: Paparan Persiapan Penyusunan Grand Design Infrastructure Indonesia (GDII) 2055 – Kementerian PPN/Bappenas
4 PILAR VISI INDONESIA 2045
Sumber: Paparan Persiapan Penyusunan Grand Design Infrastructure Indonesia (GDII) 2055 – Kementerian PPN/Bappenas
Manusia Indonesia unggul, berbudaya, Ekonomi maju dan Pembangunan merata Negara demokratis, kuat, dan
dan menguasai iptek berkelanjutan dan inklusif bersih
32
32
STRUKTUR USAHA JASA KONSTRUKSI
Pasal 11-18
Perubahan atas klasifikasi dan layanan usaha Jasa Konstruksi dilakukan dengan memperhatikan perubahan
Kegiatan usaha jasa konstruksi didukung dengan
klasifikasi produk konstruksi yang berlaku secara internasional dan perkembangan layanan usaha Jasa
usaha rantai pasok sumber daya konstruksi Konstruksi.
BENTUK DAN KUALIFIKASI USAHA
Pasal 19-25
Usaha Jasa Konstruksi berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum
Kecil
KUALIFIKASI
Kemampuan
Menengah penyediaan
peralatan
Ketersediaan
Tenaga Kerja
kosntruksi
Besar
Penjualan Kemampuan
Tahunan Keuangan
PENUTUP
35
`
2
• Menjamin kesehatan ibu hamil & anak usia sekolah
• Meningkatkan kualitas pendidikan & manajemen talenta
REFORMASI BIROKRASI
• Kecepatan melayani & memberi izin
4 • Menghapus pola pikir linier, monoton, dan terjebak di zona
nyaman
“Infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan
• Adaptif, produktif, inovasi, kompetitif
kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata,
yang mendongkrak lapangan kerja baru, yang mengakselerasi nilai 5 APBN YANG FOKUS DAN TEPAT SASARAN
tambah perekonomian rakyat. ”
APBN dipastikan harus memiliki manfaat ekonomi &
- Presiden Joko Widodo, 20 Oktober 2019 meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Tema • Meningkatkan
produkvititas lahan • Mengembangkan
RKP (rehab irigasi/ Melanjutkan perumahan yang layak Memberikan dukungan • Mengurangi risiko
• Mengurangi angka bencana
2021 intensifikasi)
• Meningkatkan
pembangunan dan
preservasi jalan &
huni, berkualitas &
terjangkau
infrastruktur terhadap
peningkatan investasi pengangguran • Mempercepat proses
perluasan lahan • Mengembangkan pada Kawasan strategis • Mempertahankan daya pemulihan pasca
jembatan untuk efisiensi
pertanian permukiman yang sehat nasional beli bencana (tanggap
logistik & daya nasional
(pembangunan baru & produktif darurat & rehab-rekon)
Mempercepat irigasi/ ekstensifikasi)
Pemulihan
Ekonomi &
Reformasi
• Pengembangan prasarana
Sosial • Pengembangan Food
& sarana air bersih, • Pembangunan prasarana &
Estate di Kalteng (padi & Pembangunan sistem • Pelaksanaan program sarana pengendali banjir,
sanitasi, persampahan, dll,
singkong) & hortikultura di jaringan jalan & jembatan • Pengembangan Kawasan Padat Karya Tunai kekeringan, rob/ pengaman
termasuk MCK untuk
Humbahas yang terkoneksi dengan Industri • Pembelian produk rakyat pantai
Ponpes
• Pengembangan tambak kawasan strategis/ produktif, • Pengembangan 5 KSPN • Pemberdayaan/ pembinaan • Pembangunan rumah
• Pengembangan perumahan
(ikan, udang, dll) baik yang bersumber dari Super Prioritas pengusaha lokal tahan gempa (seperti
khususnya bagi MBR,
• Pembangunan Bendungan APBN maupun investasi tol RISHA)
termasuk skema
dan Embung
pembiayaan FLPP
KETIDAKPASTIAN INFORMASI
DISPARITAS JANGKA
HARGA WAKTU
KELANGKAAN INFORMASI
PRODUK PERMINTAAN
Sumber: Direktorat Jenderal Bina Konstruksi - Rapat Koordinasi Program Pembinaan Konstruksi TA 2020 40
TANTANGAN PENGELOLAAN MATERIAL DAN PERALATAN
KONSTRUKSI
5M
MAN MACHINE METHOD MATERIAL Rp MONEY
Investor
Kontraktor
Pondasi
Pengguna
Jasa
Berdasarkan penjelasan UUJK No. 2/2017 Pasal 5 Ayat (1) Huruf d, rantai
pasok Jasa Konstruksi adalah alur kegiatan produksi dan distribusi
material, peralatan, dan teknologi yang digunakan dalam
pelaksanaan Jasa Konstruksi.
Sumber: Olahan Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pemerintah 42
No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
LINGKUP PENGELOLAAN MATERIAL DNA PERALATAN
KONSTRUKSI
RANTAI PASOK KONSTRUKSI
Tier 5
Raw Material/ Dikelola
Bahan Baku oleh UUJK
Pembinaan oleh
Kementerian
Pada tier paling hulu PUPR
dari rantai pasok
konstruksi adalah
raw material/ bahan
baku.
Dikelola
oleh Sektor Lain
Sumber: mpk.binakonstruksi.pu.go.id 48
SIMPK DALAM ARSITEKTUR SIJK TERINTEGRASI
SiRUP Monitoring Tools
E-Budgeting (Sistem Informasi Rencana Umum
Pengadaan)
E-Monitoring
SPSE
(Sistem Pengadaan Secara Elektronik) Data Ware House (DWH)
SIMPK
Dukcapil Dayanaker SIJK lainnya (Sistem Informasi Material Teman K3 - Kemenaker
dan Peralatan Konstruksi)
SI P3DN & PUSTAN - Kemenperin
2 Layanan pencatatan
SIMPK PENCATATAN sumber daya material dan
SDMPK
peralatan konstruksi
PENGELOLA
Informasi
1. Perhitungan Demand
2. Data Publikasi
3. Data Regulasi
4. Data Pendukung Lainnya
Validasi Data Validasi Data
Rekapitulasi
▪ Produksi
Material Peralatan ▪ Kapasitas Produksi
▪ ▪ Rencana Produksi
▪ Semen Batching Plant
▪ ▪ Supply - Demand
Layanan ▪ Beton Pracetak dan Prategang Asphalt Mixing Plant
SIMPK 1. Informasi
▪
▪
Baja Konstruksi
Baja Ringan
▪
▪
Alat Berat
Agen Tunggal Dashboard
▪ Aspal Minyak
▪ Aspal Buton Pemetaan Supply-
Demand MPK
Perhitungan Demand
Layanan Pencatatan
2.1 Sumber Daya Material
Konstruksi (SDMK)
▪ Pendaftaran Akun ▪ Jumlah Peralatan
Konstruksi Tercatat
Layanan
▪ Pencatatan
SIMPK 2. Pencatatan
SDMPK Layanan Pencatatan
▪ Perubahan
▪ Jumlah Material
Konstruksi Tercatat
3.
Pelaksanaan Pencatatan Sumber Daya Material dan
Peralatan Konstruksi mengacu pada Permen PUPR
No. 7 Tahun 2021
PUBLIK
▪ Booking
Konsultasi
Layanan ▪ Konsultasi
SIMPK 3. Konsultasi ▪ Pencatatan
Hasil
Konsultasi
Quadruple Helix