Anda di halaman 1dari 309

Lihat diskusi, statistik, dan profil penulis untuk publikasi ini di: https://www.researchgate.

net/publication/346427057

Prinsip-prinsip Manajemen Islam


Buku · Bulan November 2020

KUTIPAN BERBUNYI

0 1.272
1 :
pengaran
g Javed Iqbal Saan s
a
ES y
a
179 PUBLIKASI 108 KUTIPAN

LIHAT PROFIL
E

Beberapa penulis publikasi ini juga mengerjakan proyek-proyek terkait ini:

Proyek Tampilan Gaya manajemen Islami

Ilmu Manajemen Lihat proyek

Semua konten yang mengikuti halaman ini diunggah oleh Javed Iqbal Saani pada 02 Maret 2021.

Pengguna telah meminta peningkatan file yang diunduh.


Prinsip-prinsip
Islam
Direksi
Prof Javed Iqbal Saani
PhD, MBA (MIS), MBA (Keuangan), BBA

Intelektual Modal Enterprise Limited, London


Hak Cipta © 2020 Prof Javed Iqbal Saani

Semua hak dilindungi undang-undang.

Tidak ada reproduksi buku dalam bentuk apa pun seperti elektronik, fotokopi, pemindaian,

rekaman atau lainnya. Ini juga termasuk menyimpan untuk tujuan pengambilan atau transmisi

melalui media elektronik yaitu, email. Izin tertulis sebelumnya dari penerbit mungkin memerlukan

melakukan salah satu hal di atas berdasarkan undang-undang yang relevan yang mengikuti

Undang-Undang Hak Cipta, Desain, dan Paten 1988.Penulis dan penerbit tidak bertanggung jawab

atas kerusakan yang disebabkan oleh aplikasi / penggunaan konsep, teknik, instruksi, atau

tindakan. Penulis dan penerbit menolak jaminan tersirat atau hal-hal terkait.

Diterbitkan oleh Intellectual Capital Enterprise Limited, ICE Kemp House, 152-160 City
Jalan, London, EC1 V2N; Dicetak di Inggris dengan kolaborasi Amazon.com,
Inc.

Contents
SEBUAH PERTARUNGAN PENULIS XV

PREFACE XXV

BAB 1 PRINSIP DALAM PERSPEKTIF ISLAM 29

WHAT ADALAH PRINSIP? 30

MANAGEMENT DALAM PERSPEKTIF ISLAMIC 31

Tujuan Teori Manangement Islam (IMT) 32


ii
PRINCIPLES DARI ISLAMIC MANAGEMENT THEORY (IMT) 32

Berlaku untuk organisasi 33

Berlaku untuk manajer 33

Berlaku untuk perorangan/karyawan berusia 33 tahun

BAB 2 NABI MUHAMMAD (‫ & )صلى هللا عليه وسلم‬EVOLUSI PEMIKIRAN MANAJEMEN 35
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANAJEMEN NABI (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬36

Pendahuluan 36

Pengetahuan dari Allah (SWT), Yang Ditinggikan 36

Tempat tinggal gurun 36

Dilatih sebagai gembala 37

Pendirian Batu Hitam 37

Pakta perdamaian 38

Usaha perdagangan 38

Warisan leluhur 39

A-TEORI SISTEM MANAJEMEN 40

Pendahuluan 40

1-Hati affacts seluruh tubuh 41

2-Islam didasarkan pada lima bagian 41

3-Pahala doa dan dampaknya terhadap perbuatan baik lainnya 41

4-Muslim adalah satu tubuh (mewakili parst secara keseluruhan) 42

Teori sistem manajemen dan Islam 42

Bagian individu mempengaruhi bagian lain 43

B-HUMAN RELASI MOVEMENT 44

1-MPENDEKATAN OTIVASI PROPHET (‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬ 44


Faktor nyata 45

1-Manfaat material 45

2-Partisipasi dalam berbagai kegiatan 46

Faktor tidak berwujud 46

iii
1-Dorongan 46

2-Kabar gembira 47

3-Permohonan (Du'aa) 48

4-Mengarahkan perhatian pada perbuatan baik 49

5-Pelatihan dan pendidikan 50

6-Komitmen terhadap kepentingan organisasi 51

MODEL ONTEMPORARY 2-C DAN PENDEKATAN P ROPHETIC 51

3-CASE STYDY OF MOTIVATION: PERTEMPURAN KHYBAR 52

1 Klarifikasi tujuan kampanye 52

2 Penyertaan peserta 53

3 Motivasi individu 53

4 Motivasi kolektif 54

4-SPECIALITY DARI STRATEGI MOTIVASI 54

PENDEKATAN PROSES UNIVERSAL C-T HE 55

Pendahuluan 55

Fungsi manajerial 55

1-Perencanaan 55

2-Pengorganisasian 56

3-Memimpin 56

4-Mengendalikan 56

THE PROPHET (‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬DAN KARYA HENRY FAYOL 57

1-Pembagian kerja 57

2-Otoritas 57

3-Disiplin 57

4-Kesatuan komando 59

5-Kesatuan arah 60

6-Subordinasi kepentingan individu untuk kepentingan umum 60

7-Remunerasi 60
iv
8-Sentralisasi 61

Rantai 9 skalar 61

10-Pesan 62

11-Eqiuty 62

12-Stabilitas masa jabatan 64

13-Inisiatif 64

14-Esprit de Corps 64

TDIA MEMPRAKTIKKAN PROPHET (‫وسلم‬ ‫ )صلى هللا عليه‬DAN MAX WEBER 65

1-Klarifikasi peran 65

2-Rekor menjaga 65

3-Pengaturan hierarkis 66

4-Definisi aturan 66

5-Pemisahan kepemilikan dan organisasi 69

TEORI MANAJEMEN CIENTIFIC D-S 69

1-Standardisasi 69

2-Waktu dan tugas belajar 70

3-Seleksi sistematis dan trianing 70

Insentif 4-Bayar 71

TEORI KONTINGENSI E-T HE 72

Pendahuluan 72

Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan pendekatan kontingensi 73

Pertempuran Uhad 73

Tanggapan Nabi (‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬ 73


Pertempuran Parit 74

Ekspedisi Tabuk 74

Perjalanan Hijrah 75

CKETERANGAN PENYERTAAN 77

v
BAB 3-PREMIS MANAJEMEN ISLAM 79

SEBUAH ANGGAPAN TEORI KONTEMPORER 80

1-Karyawan adalah mesin. 80

2-Kurang dibayar 80

3-Perawatan tidak manusiawi 82

4-Struktur hierarkis 82

5-Otoritas sebagai sarana pemaksaan 83

SEBUAH ANGGAPAN TEORI MANAJEMEN I SLAM 83

PREMISES TEORI MANAJEMEN I SLAM [IMT] 84

MERITS DARI ISLAMIC MANAGEMENT THEORY 84

THE PGAYA ROPHETIC MANAJEMEN 85

BAB 4 PRINSIP UNTUK ORGANISASI 87

SAYAMEMBANTING ADALAH PANDUAN UNTUK SEMUA ORANG. 88

Penghasilan terbaik adalah bekerja dengan tangannya. 88

PRINCIPLE 1: RTANGGUNG JAWAB A CALIPH/MANAJER 88

A-Pembentukan Rukun Islam 88

Tanggung jawab B-Pribadi 89

PRINSIP 2: REWARD DALAM HEREAFTER 89

PRINSIP 3: W ORK-FAMILY-SOCIETY RELATIONSHIP 90

PRINSIP 4: PembuatanD ECISION DENGAN KONSULTASI 91

A- Nabi (‫وسلم‬ ‫ )صلى هللا عليه‬biasa berkonsultasi dengan rekan-rekannya. 91

B-Case dalam fokus, Pertempuran Uhad 91

C-Case dalam fokus, Pertempuran Trench 91

D-Case dalam fokus, Para tawanan perang 92

PRINSIP 5: OKEBIJAKAN RGANISASI 92

A-Membayar remunerasi 92

B-Pengukuran kinerja 92

C-Membuat segalanya mudah bagi orang-orang 92

vi
Buat salat singkat! 93

Jangan membuat orang dalam kesulitan. 93

Jangan biarkan mereka memiliki keengganan (untuk membuat orang membenci perbuatan bajik) 93

D-Gifts untuk karyawan adalah aset organisasi. 93

E-Membangun Kesetaraan 94

Putusan hukuman untuk seorang wanita 94

Ayah harus memberikan hadiah itu kepada semua anaknya. 94

Pemerataan pangan 95

Salim, budak Abu Hudhaifa yang dibebaskan biasa memimpin shalat. 95

Kebijakan F-Ethical 95

1-Jangan menipu. 95

2-Merayu melalui presentasi yang fasih 95

3-Melindungi hak orang lain 95

4-Jangan ditegur berulang kali. 96

5-Tidak ada ketidakadilan, kebencian, atau kecemburuan 96

6-Kebiasaan baik: Mudah, fleksibel, sederhana, dan tidak rumit 96

Jangan mengagumi diri sendiri. 96

PRINSIP 6: STRATEGI KOMUNIKASI 96

Pernyataan berulang tiga kali 97

Dilarang: fasih 97

Sombong dan sombong 97

Memfitnah, kursor, cabul, dan kasar 97

Berikan kabar baik kepada orang/bawahan! 98

Kesabaran (sabar, pengendalian diri; pengekangan dan toleransi) 98

Bahasa kotor 98

PRINSIP 7: TANGGUNGJAWAB S OKIAL 98

A-Bebaskan tawanan 98

Kasus dalam fokus Membebaskan para tawanan. 98


vii
B-Menghalau kegelisahan seorang Muslim. 98

C-Berusaha atas nama janda dan orang miskin. 99

D-Bantu orang lemah 99

PRINSIP 8: KEBAIKAN KEPADA BAWAHAN 99

A-Kebaikan kepada budak (bawahan) 99

B-Mengunjungi Muslim/orang sakit 99

C-Ucapkan kata-kata yang baik. 100

D-Menunjukkan kakakmu, wajah ceria. 100

E-Jilbab (Kesalahan) 100 Muslim lainnya

PRINSIP 9: PERMOHONAN UNTUK SATU SAMA LAIN 100

10-RMENYELESAIKAN PERSELISIHAN SECARA SIMPATIK 101

Menempatkan hal-hal yang benar di antara dua orang adalah sadaqa 101

Masalah organisasi dan individu terpisah 102

SEBUAH PPROACH DARI PROPHET (‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬ 103


Situasi 1-Solusi melalui perbuatan baik (Salaat) 103

Situasi 2-Badui buang air kecil 103

Situasi 3-Berbicara dalam doa 103

Situasi 4-Kebijakan tidak membalas dendam 104

Situasi 5-Kebijakan Pengampunan: Maafkan bawahan tujuh puluh kali setiap hari 104

Situasi 6-Mengampuni kesalahan seorang Muslim 104

Situasi 7-Terima alasan bawahan 105

Situasi 8-Menawarkan saran yang baik 105

Situasi 9-Mengucapkan kata yang baik 105

Situasi 10-Memberi Nasihat yang Baik 105

BAB 5-PRINSIP UNTUK MANAJER 107

THE PROPHET (‫وسلم‬ ‫ )صلى هللا عليه‬ADALAH PANUTAN 108

THE PROPHET (‫وسلم‬ ‫ )صلى هللا عليه‬MEMILIKI KARAKTER TERBAIK 109

viii
Perawatan dengan Badui (Menarik jubah) 109

RTANGGUNG JAWAB MANAJER 109

Prinsip 1: Bertanggung jawab atas rakyatnya 109

Prinsip 2: Tetap berpegang pada aturan agama (Islam). 110

Prinsip 3: Bertanggung jawab atas kebutuhan subjeknya 110

Asas 4: Pimpin doa 110

REWARDS UNTUK MANAJER 111

1-Imam yang Adil akan berada di bawah naungan Allah (SWT) pada Hari Penghakiman 111

2-Hanya manajer akan berada di mimbars (Mimbar) cahaya dengan Allah (SWT) 111

3-Yang terbaik dari Imam Anda adalah mereka yang Anda cintai dan yang mencintai Anda. 111

4-Orang adil yang berkuasa adalah di antara orang-orang Jannah. 112

PKARAKTERISTIK ERSONAL SEORANG MANAJER 112

1-Nabi (‫وسلم‬ ‫ )صلى هللا عليه‬adalah panutan. 112

2-Kerendahan Hati 112

3-Kesederhanaan 112

4-Kesabaran dan kemantapan 113

5-Kebaikan 113

6-Martabat 114

7-Ketenangan 114

8-Kesabaran 114

9-Pengendalian diri (Mengendalikan amarah) 114

10-Memenuhi janji 115

11-Courtesy (Memenuhi janji) 115

12-Membantu bawahan. 115

13-Berikan kabar gembira. 115

UKEBIASAAN DAN TINDAKAN YANG TIDAK DIINGINKAN 116

1-Kesombongan dan kesombongan 116

2-Tidak seorang pun boleh melakukan ketidakadilan terhadap orang lain. 117

ix
3-Bahasa kotor 117

REPRIMAND UNTUK MANAJER 117

1-Manajer yang buruk tidak berusaha untuk subjek / merekomendasikan mereka. 118

2-Nabi (‫وسلم‬ ‫ )صلى هللا عليه‬keras terhadap mereka yang keras terhadap rakyatnya. 118

3-Allah (SWT) akan mempertanyakan penguasa/pengelola. 118

4-Yang terburuk dari gembala (Penguasa) adalah yang keras. 118

5-Allah (SWT) akan buta terhadap kebutuhan para penguasa pada Hari Kebangkitan. 118

6-Akuntabilitas yang ketat akan diserahkan kepada orang kaya dan penguasa. 119

BAB 6-PRINSIP UNTUK KARYAWAN 121

QUALITAS KARYAWAN 122

OKEHATI-HATIAN SECARA UMUM 122

Hak-hak anda berutang kepada orang lain dan untuk meminta kepada Allah (SWT) untuk apa yang mereka berutang
kepada anda. 122

P RINCIPLE 1: OBEY PARA PENGUASA/MANAJER 122

Kekhidmatan kepada Allah (SWT) termasuk menghormati penguasa yang adil. 123

Allah (SWT) akan menghormati mereka yang menghormati raja-raja yang ditunjuk oleh-Nya. 123

Ketaatan kepada raja yang ditunjuk oleh Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah ketaatan Nabi (‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬ 123
Pria Muslim harus mendengar dan mematuhi keduanya sehubungan dengan apa yang dia suka dan tidak suka. 123

Kepatuhan terserah pada "Sejauh yang Anda mampu." 124

Kepatuhan bukan karena kesalahan. 124

Siapapun yang melepaskan tangannya dari ketaatan akan menemui Allah (SWT) pada Hari Kebangkitan
tanpa bukti. 124
Siapa pun yang mati terpisah dari komunitas akan mati karena kematian Jahiliyya? 124
Dengarkan dan patuhi, bahkan jika seorang budak Abyssinian ditunjuk atas Anda. 124
Jika ada yang datang untuk menggulingkannya (Imam) maka pukullah leher yang lain. 124
Barangsiapa yang tidak taat kepada amir maka ia telah mengingkari aku (Rasulullah ( ‫ ))صلى هللا عليه وسلم‬125
Patuhi penguasa bahkan jika mereka menyangkal hak-hak Anda. 125
P RINCIPLE 2: -DISTAAT KEPADA PENGUASA TIDAK DIPERBOLEHKAN 125
Siapa pun yang tidak menyukai sesuatu dari amirnya harus bersabar. 126
Siapapun yang meninggalkan ketaatan kepada amir bahkan untuk waktu yang singkat akan mati karena
kematian
Jahiliyya. 126

x
Barangsiapa menghina penguasa Allah SWT) akan menghinanya. 126
Ikrar kesetiaan untuk manfaat duniawi tidak berguna. 126
PRINSIP 3: OKEHATI-HATIAN HANYA UNTUK KEBAIKAN 126
PRINSIP 4: MEMBANTU MANAJER 127
Siapa yang mengunjungi seorang penguasa untuk membantunya berada di bawah keamanan Allah (SWT) 127
Siapa yang mengunjungi pasien yang berada di bawah keamanan Allah (SWT)? 127
PRINCIPLE 5:DO TIDAK MEMBUAT KELUHAN REKAN KERJA 128
P RINCIPLE 6: CSEKALI-KALI KESALAHAN ORANG LAIN 128
PRINSIP 7: S ECRECY OF COLLEAGUES IF THEY SEEK COUNCIL 128
Berikan saran yang tulus. 128
Kesetiaan karyawan menggandakan hadiah mereka 128

BAB 7 STRATEGI PERENCANAAN NABI(‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬ 131


A-TEMPAT PERENCANAAN 132
Pendahuluan 132
Arti perencanaan 132
Visi 133
Misi 134
Tujuan 135
B- APA YANG DIA RENCANAKAN? 136
Pendahuluan 136

C- CONTOH PERENCANAAN DI MAKKAH 137

Rencana Menjual ide baru Islam 137

Rencanakan pendidikan ide 138

Rencana untuk motivasi para sahabat 138

Rencana untuk mengelola pendatang baru 139

Usaha bisnis 139

Merencanakan dakwah di Makkah 140

A-Migrasi ke Abyssinia 141

B-Rencana perjalanan Taif 141

C-Rencana undangan jamaah 141

D-Hijrah dari Makkah ke Madinah 142

D-CONTOH PERENCANAAN DI MADINAH 142

xi
Pendahuluan 142

Integrasi migran dan Penolong Madinah 143

Mengelola suku-suku non-muslim 144

Perluasan dakwah di tingkat negara bagian 144

Penerapan syariah 145

Mengelola urusan negara yang baru muncul 145

Pertemuan bersenjata 146

E-FRAMEWORK UNTUK ANALISIS RENCANA 146

STUDI F-CASE – PERJALANAN HIJRAH 147

Pendahuluan 147

BCATATAN RIEF TENTANG PERTEMPURAN 147

Latar Belakang 147

Rencana aksi 148

Awal perjalanan 149

Reaksi 149

Di dalam gua 150

Menuju Madinah 151

M IMPLIKASI ANAGERIAL 153

Pemicu Hijrah 153

Proses perencanaan 154

Penerapan model perencanaan 155

Pengambilan keputusan 156

Motivasi dan pengorganisasian 156

Kesimpulan 157

BAB 8 STRATEGI PENGORGANISASIAN NABI (‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬ 161


A-DASAR-DASAR PENGORGANISASIAN 162

Pendahuluan 162

Pembagian kerja 162

xii
Definisi sub-tugas 163

Segitiga manajerial: otoritas, tanggung jawab, dan akuntabilitas 164

Otoritas lini dan staf 165

Rantai dukungan/perintah 166

Keharmonisan di antara anggota 167

Perlakuan terhadap bawahan 167

B- STRUKTUR ORGANISASI 169

Pendahuluan 169

Departementalisasi 169

A-Departemen pertahanan 170

B-Departemen Pendidikan dan Keuangan 170

Rentang kendali 171

Struktur organisasi Nabi (‫وسلم‬ ‫ )صلى هللا عليه‬digunakan 172

Individu dan Tim 172

Pembentukan dan manajemen tim 173

Struktur tim 175

ALOKASI C-RESOURCE 175

Pendahuluan 175

Alokasi sumber daya 176

D-KOMUNIKASI 176

Saluran komunikasi Nabi (‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬ 177


Komunikasi tertulis 178

Komunikasi nonverbal (bahasa tubuh) 178

1-Wajah tersenyum 179

2-Cara berbicara 179

3-Mengulangi kata-kata 179

4-Faktor lain-lain tentang komunikasi 179

Pintu terbuka mendekati 180

xiii
Elemen inovatif 180

Pendengar yang penuh perhatian 181

Penutup 182

STUDI E-CASE - PERTEMPURAN UHAD 183

Pendahuluan 183

Persiapan awal 184

Organisasi tenaga kerja 184

Dorongan/motivasi 186

Aksi strategis 187

Implikasi Manajerial 187

Struktur otoritas 188

Definisi peran & tanggung jawab 188

Tata letak fisik fasilitas 189

Departemen 190

Manajemen sumber daya manusia 190

Pemilihan personil 191

Strategi komunikasi 192

Restrukturisasi 193

BAB 9 STRATEGI UTAMA NABI (‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬ 195


A-PERKENALAN DENGAN LEADING 196

Pendahuluan 196

Motivasi secara umum 196

Insentif A-Moneter 199

B-Insentif non-moneter 200

Kemampuan kepemimpinan 203

Mempengaruhi kekuatan 204

Manajemen hubungan 205

xiv
Panutan bagi orang lain 206

Pembentukan Keadilan 206

B-TANGGUNG JAWAB SOSIAL 207

Pendahuluan 207

Ukuran individu 208

Ukuran kolektif 209

C-NABI (‫وسلم‬ ‫ )صلى هللا عليه‬SEBAGAI INOVATOR 210

Pendahuluan 210

A-Inovasi ekonomi dan politik 212

B-Entering di pasar luar negeri 212

C-Entering di pasar nasional 213

D-P RO-AKTIF MANAJERIAL ST YLE 214

Pendahuluan 214

Gaya manajemen pro-aktif 214

Sikap strategis 215

MANAJEMEN SKALA E-FI 217

Pendahuluan 217

Sumber keuangan 218

Menghabiskan 219

Sirkulasi kekayaan 220

PENGAMBILAN KEPUTUSAN-F 221

Pendahuluan 221

Aturan keputusan 222

Mengidentifikasi dan memilih alternatif 222

Metode Nabi (‫وسلم‬ ‫ )صلى هللا عليه‬dalam membuat keputusan 223

Keputusan terstruktur/tidak terstruktur 224

Keputusan kelompok 224

Keputusan jangka panjang/jangka pendek 224

xv
Keistimewaan keputusan Nabi ( ‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬ 225
G-PERUBAHAN BUDAYA 225

Pendahuluan 225

Perubahan keyakinan 226

Saling menghormati 226

Promosikan salam 227

Mematuhi manajer / bos 227

Kejujuran sebagai kualitas karyawan 228

Mengunjungi karyawan yang sakit 228

Menawarkan saran bagus 228

Bawahan pendukung 229

Ketepatan waktu 230

Kerja tim 230

Kualitas layanan 231

H-R ECRUITMENT DAN SELEKSI 232

spesifikasi pekerjaan 232

Deskripsi pekerjaan 233

I-STUDI KASUS - PERJANJIAN HODHABIA 234

Pendahuluan 234

Catatan Breif tentang insiden 235

Implikasi Manajerial 237

Negosiasi 237

1-Klarifikasi kepentingan 237

2-Identifikasi opsi 238

3-Desain paket kesepakatan 239

Putaran pertama pembicaraan 239

Mengirim Usman (RA) ke Makkah 239

Pembicaraan putaran kedua 240

xvi
Babak ketiga 241

Babak final 242

4-Pemilihan kesepakatan 243

5-Perfact kesepakatan 243

Implikasi miscelaneous 244

BAB 10 STRATEGI PENGENDALIAN NABI (‫وسلم‬ ‫)صلى هللا عليه‬ 247


A-FUNDAMENTAL PENGENDALIAN 248

Pendahuluan 248

Proses pengendalian 250

1-Menentukan standar kinerja 250

2-Memantau kinerja 253

3-Evaluasi kinerja 253

4-Mengambil tindakan korektif 254

B-JENIS KONTROL 254

Umpan-maju 254

Kontrol bersamaan 255

Kontrol umpan balik 256

Akuntabilitas 256

STUDI KASUS C – PENAKLUKAN MAKKAH 258

Pendahuluan 258

Alasan studi kasus 258

Catatan singkat ekspedisi 259

Implikasi untuk manajer 261

Kontrol feed-forward proaktif 261

Kontrol umpan balik reaktif 262

BAB 11-EPILOG 267

1-FPEKERJAAN UNDAMENTAL 268

2-A LLIED PENTING 268


xvii
A-Pengambilan keputusan 269

B-Pemecahan masalah 270

Manajemen C-Team 270

3-E XTENSION DARI TOPIK IMT 271

Penutup 272

BIBLIOGRAFI 275
INDEKS 279
BUKU-BUKU LAIN OLEH PENULIS 289
ISLAMIC MANAGEMENT STYLE 289

MANAGEMENT SCIENCES 292

G BUNGA ENERAL 292

Lampiran A Nilai pekerjaan/pekerjaan. 295

REFERENSI 297

xviii
TENTANG PENULIS

Javed Iqbal adalah warga Rawalakot (AJ&K). Ia menerima gelar Ph.D. dari University of Salford dan
gelar MBA (Information Management) dari University of Hull. Sebelumnya Dr. Iqbal menerima BBA
dan gelar MBA (in Finance) dari University of AJ&K keduanya dengan predikat distinction.
Universitas Azad Jammu & Kashmir, Muzaffarabad (AJ&K) memberinya dua medali emas untuk
kinerja pendidikannya. Pemerintah Pakistan memilihnya untuk pendidikan tinggi dan
menempatkannya di Inggris untuk menyelesaikan gelar doktornya. Pemerintah Pakistan
memberinya $ 100.000 untuk itu. Profesor Iqbal bergabung dengan kampus IQRA University
Islamabad sebagai associate professor pada tahun
2006. Ia menjadi kepala Departemen Manajemen
Teknologi dalam Islam Internasional
Universitas Islamabad (IIUI) pada tahun 2012. Dr.
Iqbal bergabung dengan AKU (AJ&K) sebagai guru
besar pada tahun 2015 dan
menjadi Dekan Fakultas Ilmu Manajemen.
Artikelnya yang berjudul "Learning from a Doctoral
Research Project: Structure and Content of a
Research Proposal" telah diperingkatkan oleh Deakin University of Australia sebagai penelitian
terbaik untuk mahasiswa doktoral. Makalah penelitian ini sangat populer. Sebuah organisasi
internasional menominasikannya untuk Award of Distinguished Scientist atas kontribusi
penelitiannya. Profesor Iqbal telah menerbitkan 22 artikel penelitian dan 59 buku sejauh ini. Dia
telah mengembangkan minat pada Gaya Kepemimpinan Islam baru-baru ini. Profesor Iqbal telah
menerbitkan di Jurnal Internasional seperti Electronic Journal of Business Research Methods,
European Journal of Social Sciences, Œconomica, dan European Journal of Scientific Research .
Buku-bukunya tentang berbagai mata pelajaran tersedia di Amazon, detailnya ada di akhir buku.
Anda dapat menghubunginya @ iqbalsaani@gmail.com Situs web: javediqbalsaani.wordpress.com

xix
Nilai pengetahuan

Katakanlah (kepada mereka, wahai Muhammad( ‫))صلى هللا عليه وسلم‬: Apakah orang-orang yang tahu
setara dengan mereka yang tidak tahu? Tetapi hanya orang-orang yang mengerti yang akan
mengindahkan. [Az-Zumar:
9]

Nilai pengetahuan I

Anas (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
berkata, "Barangsiapa yang pergi mencari ilmu maka ia dianggap sedang berjuang dalam perkara
Allah SWT) sampai ia kembali." [At- Tirmidhi ]. Abu Hurairah (Semoga Allah (SWT) berkenan
kepadanya) melaporkan: Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Sesungguhnya! Dunia
dikumandangkan dan apa yang dikandungnya dikutuk, kecuali peringatan akan Allah (SWT) dan
orang-orang yang mengasosiasikan diri dengan Allah (SWT); dan orang yang terpelajar, dan orang
yang belajar." [At- Tirmidhi, Buku 1, Hadits 478

Nilai Pengetahuan II

Abu'd-Darda' (‫ )رضي هللا عنه‬berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬,
katakanlah, 1.' Allah (SWT) akan membuat jalan menuju Taman menjadi mudah bagi siapa saja yang
menempuh jalan untuk mencari ilmu. 2.Malaikat melebarkan sayapnya bagi pencari ilmu karena
senang dengan apa yang dilakukannya. 3.Setiap orang di langit dan semua orang di bumi meminta
pengampunan untuk orang yang berpengetahuan, bahkan ikan di dalam air. 4.Superioritas manusia
pengetahuan terhadap manusia pemujaan adalah seperti superioritas bulan terhadap semua
planet. 5.Orang-orang yang berpengetahuan adalah ahli waris Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. 6.Para Nabi
(AS) tidak mewariskan dinar maupun dirham; mereka mewariskan pengetahuan. Barangsiapa yang
mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup banyak.'" [Abu Dawud dan at-Tirmidhi;
Riyadh us Salihin, Hadits 1388, hlm. 211]

Kualitas pemimpin/manajer yang baik

Karena belas kasihan Allah, engkau bersikap lunak terhadap mereka (ya Muhammad ( ‫صلى هللا عليه‬
‫))وسلم‬, karena jika engkau keras dan keras hati, mereka akan meninggalkanmu. Jadi, ampunilah

xx
mereka dan mintalah pengampunan (Allah) bagi mereka dan konsultasikan dengan mereka tentang
pelaksanaan urusan. [Al-e-Imran: 159]

Kualitas pemimpin/manajer I yang baik

Hadhrat Ibnu 'Umar (RA) melaporkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata "Tiga orang
seperti itu tidak akan takut akan kengerian Hari Penghakiman, atau mereka tidak akan diminta
untuk memberikan pertanggungjawaban. Mereka akan berjalan riang di gundukan musk sampai
orang-orang lega memberikan pertanggungjawaban mereka. Salah satunya adalah orang yang
mempelajari Al-Qur'an, hanya mencari kesenangan Allah (SWT) dan dengan itu memimpin orang-
orang dalam salat dengan cara yang mereka senangi kepadanya; orang kedua adalah orang yang
mengajak manusia untuk salaat demi kesenangan Allah (SWT) semata. Orang ketiga adalah orang
yang memiliki hubungan yang adil antara dia dan tuannya, serta antara dirinya dan bawahannya"
[Dikutip oleh Al-Tibrani dalam Al-Majam Al-Slaasa; Fazail-e-
Amaal, Keutamaan Alquran, Hadits 36]

Kualitas pemimpin/manajer II yang baik

Abdullah Ibn-e-'Umar Radiy Allah (SWT) 'anhuma meriwayatkan bahwa seseorang datang kepada
Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan bertanya: Wahai Rasulullah ( ‫ !)صلى هللا عليه وسلم‬Berapa kali saya dapat
mengampuni hamba saya? Nabi tetap diam. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ !)وسلم‬Berapa kali saya dapat mengampuni hamba saya? Dia menjawab: Setiap hari tujuh puluh kali.
(Tirmidhi) Catatan: Dalam bahasa Arab, angka 'tujuh puluh' digunakan untuk mengekspresikan
terlalu banyak jumlahnya. [Muntakhib Ahadith, hlm. 415 ] Dasar-dasar Teori Manajemen Islam

Dan dengan Rahmat Allah, kamu menanganinya dengan lembut. Dan seandainya engkau keras hati
dan keras hati, mereka akan memisahkan diri darimu; jadi, lewatilah (kesalahan mereka), dan
mintalah Ampunan (Allah) bagi mereka; dan berkonsultasi dengan mereka dalam urusan. Kemudian
ketika anda telah mengambil keputusan, taruhlah kepercayaan anda kepada Allah, tentunya Allah
mencintai orang-orang yang menaruh kepercayaannya (kepada-Nya). [Ale-Imran: 159]

Diriwayatkan Abdullah bin Umar: Seorang laki-laki mendatangi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
bertanya: Rasulullah! seberapa sering saya harus mengampuni seorang hamba? Dia tidak

xxi
memberikan jawaban, jadi pria itu mengulangi apa yang dia katakan, tetapi dia tetap diam. Ketika
dia bertanya untuk ketiga kalinya, dia menjawab: Maafkan dia tujuh puluh kali sehari. [Sunan Abi
Dawud: Hadits 5164]

Mengusahakan perkara Allah (SWT)

Diriwayatkan Abu Hurairah: Seorang laki-laki dari para sahabat Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬melewati
jurang yang berisi mata air kecil yang memuaskan dahaga, sehingga ia kagum dengan betapa
menyenangkannya itu. Jadi, dia berkata: 'Saya harus meninggalkan orang-orang dan tinggal di
jurang ini. Tetapi saya tidak akan melakukannya sampai saya meminta izin dari Rasulullah (SWT) (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬.' Maka, beliau menyebutkan hal itu kepada Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
beliau bersabda: 'Jangan lakukan itu. Karena sesungguhnya salah seorang di antara kalian yang
berdiri dalam perkara Allah (SWT) lebih berbudi luhur bahwa Salatnya di rumahnya selama tujuh
puluh tahun. Apakah Anda tidak mencintai bahwa Allah (SWT) mengampuni dosa-dosa Anda dan
mengakui Anda ke surga? Kemudian berjuanglah dalam perkara Allah (SWT), karena barangsiapa
yang berperang menurut Allah (SWT) untuk waktu yang dibutuhkan untuk dua kali memerah susu
unta, maka Firdaus wajib baginya.'" [Jami' at-Tirmidhi: Terjemahan bahasa Inggris: Vol. 3, Buku 20,
Hadits 1650]

Allah (SWT), Yang Ditinggikan dalam nama Allah (SWT), Yang Maha Penyayang, Yang Maha
Penyayang. 1. Semua yang ada di langit dan bumi memuliakan Allah (SWT); dan Dialah yang
Perkasa, yang Bijaksana. 2. Dia adalah Kedaulatan langit dan bumi; Dia menghidupkan dan Dia
memberikan kematian, dan Dia dapat melakukan segala sesuatu. 3. Dia adalah Yang Pertama dan
Yang Terakhir, dan Yang Di Luar dan Di Dalam, dan Dia Adalah Yang Mengetahui segala sesuatu. 4.
Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam Hari; kemudian Dia menaiki Takhta. Dia
mengetahui semua yang memasuki bumi dan semua yang muncul darinya dan semua yang turun
dari langit dan semua yang naik di dalamnya, dan Dia ada bersamamu di mana pun kamu berada.
Dan Allah (SWT) adalah Pelihat dari apa yang kamu perbuat. 5. Dia adalah Kedaulatan langit dan
bumi, dan kepada Allah (SWT) (semua) segala sesuatu dibawa kembali. 6. Dia menyebabkan malam
berlalu ke siang hari, dan Dia menyebabkan hari berlalu ke malam, dan Dia adalah yang tahu
tentang semua yang ada di payudara.
[Surat Al-Hadits: 1-6]

xxii
Allah (SWT) menyukai orang-orang yang saling mencintai Yahya yang berhubungan dengan saya dari Malik
dari Abu Hazim bin Dinar bahwa Abu Idris al-Khawlani berkata, "Saya memasuki masjid Damaskus dan ada
seorang pemuda dengan mulut yang indah dan gigi putih duduk bersama beberapa orang. Ketika mereka
tidak setuju tentang sesuatu, mereka merujuknya kepadanya dan melanjutkan dari pernyataannya. Saya
bertanya tentang dia, dan dikatakan, 'Ini Muadh bin Jabal.' Keesokan harinya saya pergi ke shalat siang, dan
saya menemukan bahwa dia telah mendahului saya untuk shalat siang, dan saya menemukan dia berdoa.
"Abu Idris Al-Khaulani (Semoga Allah (SWT) mengasihani dia) melaporkan: Saya pernah memasuki masjid di
Damaskus. Saya kebetulan melihat seorang pemuda yang memiliki gigi cerah (yaitu, dia selalu terlihat
tersenyum). Beberapa orang telah berkumpul di sekelilingnya. Ketika mereka berbeda pendapat tentang apa
pun, mereka akan merujuknya kepadanya dan bertindak berdasarkan nasihatnya. Saya bertanya siapa dia,
dan saya diberitahu bahwa dia adalah Mu'adh bin Jabal (Semoga Allah (SWT) berkenan dengannya) Keesokan
harinya saya bergegas ke masjid tetapi menemukan bahwa dia telah tiba sebelum saya dan sibuk melakukan
Salat. Aku menunggu sampai dia selesai, lalu menghampirinya dari depan, menyapanya dengan Salam dan
berkata kepadanya, "Demi Allah (SWT) aku mencintaimu." Beliau bertanya, "Demi Allah (SWT)?" Saya
menjawab, "Ya, demi Allah (SWT)". Dia kembali bertanya kepada saya, "Apakah itu demi Allah (SWT)?" Saya
menjawab, "Ya, itu demi Allah (SWT)." Kemudian dia memegang jubah saya, menarik saya pada dirinya sendiri
dan berkata, "Bersukacitalah! Aku mendengar Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, 'Allah (SWT), Yang
Ditinggikan, berkata: Cinta-Ku adalah karena mereka yang saling mencintai demi-Ku, bertemu satu sama lain
demi-Ku, saling mengunjungi demi Aku dan menghabiskan waktu untuk amal demi-Ku". [Riyad as-Salihin:
Referensi buku bahasa Inggris: Buku 1, Hadits 382] (Muwatta Malik: Referensi bahasa Inggris: Buku 51,
Hadits 15)

Dedikasi
Kepada orang tua saya yang banyak berinvestasi untuk pendidikan kami dan tetap terlibat dalam
doa untuk kesuksesan dan kesejahteraan kami.

xxiii
xxiv
Pengakuan
Terima kasih khusus adalah karena semua orang yang membantu saya menyusun karya. Saya
berterima kasih kepada keluarga saya yang menyelamatkan saya untuk memulai proyek ini. Mereka
juga menyediakan informasi berharga yang memperkaya isi upaya ini.
Saya berterima kasih kepada anggota fakultas yang terhormat dari Universitas Islam Internasional
Islamabad Prof Dr Muhammad Bashir Khan (mantan Wakil presiden dan dekan Fakultas Ilmu
Manajemen), Dr Abdul Zahid Khan, penjabat ketua Departemen Manajemen Teknologi (Fakultas
Ilmu Manajemen) dan Dr Zubair Sarfraz, Advokat Pengadilan Tinggi Islamabad atas dorongan dan
dukungan mereka untuk pekerjaan ini. Semoga Allah (SWT) membalas kontribusi mereka? Ameen!
Terima kasih saya juga karena para pembaca bukti karena mereka telah memoles naskah. Nosheen
Abid melakukan bagian terbesar. Terima kasih khusus untuk bab empat dan lima ketika dia adalah
pilihan terakhir. Semoga Allah (SWT) membalasnya untuk itu. Anayatullah Khan berkontribusi pada
proyek pada jam-jam terakhir ketika tenggat waktu semakin dekat. Semoga Allah (SWT)
membalasnya sesuai keinginan-Nya.

KATA PENGANTAR

Segala shalat kepada Allah (SWT), yang ditinggikan, dibantah kepada semua Nabi (AS) terutama
yang terakhir (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, rahmat dan berkah atas sahabat-sahabatnya yang mulia. Semoga
Allah (SWT) menganugerahkan ampunannya kepada seluruh ummat dan ummat seluruh Nabi (AS).
Dan semua orang yang menerima bimbingan yang benar.
Tujuan dari buku ini adalah untuk menyelidiki aspek manajerial Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬seperti
yang telah ia ciptakan dan terapkan dalam hidupnya. Allah (SWT) telah mengutusnya sebagai
teladan bagi tuntunan umat manusia tentang segala aspek aktivitas manusia. Disiplin Manajemen
adalah salah satunya dan berkaitan dengan mengelola orang termasuk untuk mengambil pekerjaan
dari mereka. Teori manajemen tradisional hanya menekankan pada hal-hal yang berhubungan
dengan pekerjaan. Ini menyiratkan kegiatan seseorang dalam organisasi tempat dia bekerja. Paling
tidak peduli dengan kegiatan keluarga dan sosial karyawan. Akibatnya, kebijakan organisasi berkisar
pada kegiatan terkait pekerjaan karyawan, manajer, atau bahkan pemilik.
xxv
Berlawanan dengan itu teori manajemen Islam berkaitan dengan semua aspek kehidupan seorang
karyawan. Ini termasuk pekerjaan, keluarga, dan urusan/kegiatan sosialnya. Karena urusan
keluarga dan sosialnya/kegiatannya mempengaruhi pekerjaannya dan sebaliknya. Misalnya,
mendapatkan halal (jujur) adalah bentuk ibadah, pengeluaran untuk keluarganya juga ibadah.
Demikian pula, kontribusinya untuk kegiatan sosial seperti pengeluaran amal adalah ibadah juga. Ini
menyiratkan dia harus mendapatkan dengan cara yang halal atau diizinkan. Jika dia tidak
menghasilkan uang dengan cara yang diizinkan, itu mempengaruhi keluarga dan kegiatan sosialnya.
Oleh karena itu, Teori Manajemen Islam mengasumsikan bahwa seorang karyawan adalah manusia,
seorang Muslim, anggota masyarakat dan kemudian dia adalah seorang karyawan. Manajer
menjaga kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan dalam praktik manajemen tradisional.
Tetapi seorang manajer Muslim telah menambahkan kewajiban tentang kegiatan keluarga dan
sosial karyawannya yang islam mengharuskan dia untuk melakukan. Misalnya, jika seorang
karyawan jatuh sakit, seorang manajer muslim seharusnya mengunjunginya sebagai seorang
muslim tetapi praktik manajemen tradisional tidak mempedulikannya.
Buku ini memiliki sebelas bab. Yang pertama berkaitan dengan konsep prinsip (s). Kami telah
menyelidikinya dari perspektif Islam; itu berarti kita telah mengaitkannya dengan pemahaman
tentang Syariat Islam. Misalnya, satu bagian dari prinsip adalah bahwa itu adalah kebenaran
universal; isi alquran adalah kebenaran universal. Oleh karena itu, mereka adalah Prinsip-prinsip
misalnya, al-Quran yang menahbiskan yang taat kepada Allah (SWT), Nabi-Nya ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
dan penguasa/manajer Anda. Bab kedua menghubungkan teori manajemen Islam dengan teori-
teori utama saat ini. Penulis telah mengevaluasi teori-teori manajemen saat ini dan menyimpulkan
bahwa Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah pendiri asli teori-teori ini. Bab tiga dasar-dasar Teori
Manajemen Islam. Ini menyelidiki kekurangan teori-teori yang ada dan apa yang ditawarkan teori
Islam untuk menyelesaikan kekurangan ini. Tiga bab berikutnya menjelaskan prinsip-prinsip
manajemen untuk organisasi, manajer, dan karyawan. Empat bab berikut menganalisis fungsi
manajemen utama: perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan. Bab terakhir
mengakhiri pembahasan; penulis telah menemukan topik terkait yang berasal dari analisis ekspedisi
besar Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Ini mencakup tujuh pertempuran besar, perjanjian Hodhabia dan
perjalanan Hijrah. Sembilan belas topik muncul dari analisis. Selain itu, pengambilan keputusan,
pemecahan masalah, dan manajemen tim juga merupakan bagian dari analisis (Penulis telah
menerbitkan buku terpisah tentang masing-masing topik ini).
Secara umum, tujuan saya adalah untuk mengambil kualitas Nabi kita ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
menyesuaikannya dengan berbagai aspek kepemimpinan sebagai manajer memahaminya di dunia
kontemporer.
Saya berdoa kepada Allah (SWT), Yang Ditinggikan, untuk menerima upaya yang rendah hati dan
menjadikannya sumber pengampunan bagi saya dan seluruh ummat. Semoga menjadi sumber
panduan bagi pembaca. Ameen! Penulis menyambut baik setiap saran untuk memasukkannya ke
dalam edisi mendatang.

xxvi
Prof Javed Iqbal Saani, Ph.D.
Manchester 31 Oktober 2020
Direvisi 24 Februari 2021

xxvii
xxviii
BAB 1 PRINSIP DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Konsep kunci

Karena rahmat Allahlah engkau bersikap lunak terhadap mereka (wahai Muhammad),
karena jika engkau keras dan galak

hati mereka akan bubar dari


bulat tentang engkau. Jadi, maafkan mereka, mintalah pengampunan untuk
mereka, dan konsultasikan dengan mereka tentang perilaku urusan. Dan

ketika engkau telah terselesaikan, maka taruhlah engkau


kepercayaan kepada Allah. Lo! Allah mengasihi orang-orang yang menaruh
kepercayaan mereka (kepada-Nya). (Al-e-Imran:

159)

APA ITU PRINSIP?


Karena teori adalah seperangkat prinsip namun akan sangat membantu untuk mengetahui
maknanya untuk melanjutkan diskusi. Para ahli mendefinisikan sebuah asas sebagai "Kebenaran
mendasar ... yang berfungsi sebagai dasar untuk sistem kepercayaan atau perilaku atau rantai
penalaran ... Aturan atau kepercayaan yang mengatur perilaku seseorang". 1 Ada beberapa kata
kunci dalam definisi yang perlu penjelasan untuk memahami fenomena tersebut.
Kebenaran mendasar 2
Penulis bermaksud berbicara tentang "Teori Manajemen Islam"; oleh karena itu, penting untuk
mengetahui makna "kebenaran fundamental" dari perspektif Islam. Kami percaya bahwa apa pun
yang dikatakan Al-Quran dan Sunnah adalah kebenaran mendasar. Karena Islam membimbing kita
dalam setiap pekerjaan dan itu adalah kode kehidupan yang lengkap yang telah diperdebatkan oleh
para ahli sejak lama. Para ulama Islam meyakini hal yang sama tentang hal itu. Dengan demikian,
kebenaran mendasar dapat diterapkan dari sudut pandang "manajemen" sebagai disiplin. Dengan
kata lain, pedoman apa yang ditawarkan Al-Quran dan Sunnah tentang "pengelolaan" sebagai
badan pengetahuan adalah benar, dan ini akan menjadi dasar analisis kami di halaman-halaman
berikut.

29
Sistem kepercayaan
Definisi "Prinsip" memegang sistem kepercayaan sebagai konsep penting. Suatu sistem adalah
"Seperangkat prinsip atau prosedur yang menurutnya sesuatu dilakukan; skema atau metode yang
terorganisir." 3 Misalnya, haji atau jamaah haji adalah kewajiban wajib seorang Muslim yang dapat
menanggung biayanya. Haji terdiri dari serangkaian tindakan di tempat yang terpisah yaitu, itu
adalah skema yang terorganisir. Dan kepercayaan (Iman) berarti "Keyakinan agama ... sesuatu yang
diterima seseorang sebagai benar atau nyata; pendapat yang dipegang teguh." 4 Misalnya, umat
Islam percaya bahwa Allah (SWT) adalah satu, Dia telah menciptakan sudut, Dia telah mengutus
Para Nabi (AS) untuk bimbingan umat manusia, Dia mengirim buku-buku surgawi, Dia adalah
pemilik Hari Penghakiman dll.
Perilaku
Itu menyiratkan "cara berperilaku ... aktivitas manusia atau hewan yang dapat diamati."
5
Islam membimbing para pengikutnya untuk berperilaku simpatik, berbicara dengan lembut,
bertemu dengan salam (Aslamalycum) dan sebagainya.
Rantai penalaran
Ini menyiratkan "Kadang-kadang ketika ada beberapa fakta yang secara logis membawa kita dari
premis atau asumsi ke kesimpulan dan kita menyebut serangkaian fakta lengkap yang diberikan
"rantai penalaran"? 6 Ketika kita berbicara tentang keberadaan Allah (SWT), kita menemukan
banyak alasan untuk membuktikan bahwa Dia ada. Misalnya, kita dapat melihat matahari, bulan,
bumi, bintang-bintang, hujan, binatang, lautan dll. Kami katakan, Allah) SWT) telah menciptakan
benda-benda ini oleh karena itu, Dia ada. Dengan demikian, kami berdebat dengan serangkaian
alasan untuk membuktikan klaim kami.
Ide/konsep
Konsep berarti ide dan ide berarti "Pemikiran atau saran tentang kemungkinan tindakan." 7
Misalnya, seorang manajer harus memaafkan bawahannya hingga tujuh puluh kali sehari sesuai
ajaran Islam. Ini adalah saran untuk mengelola orang. Kami telah menemukan banyak ide atau
tindakan dalam perspektif manajemen dalam buku ini.
Kelima elemen ini adalah bagian dari kata prinsip; analisis kami tentang "Prinsip-prinsip Manajemen
Islam dan teori" berkisar pada mereka. Oleh karena itu, kami akan menerapkannya pada berbagai
perspektif untuk memperkuat premis dasar argumen kami.

MANAJEMEN DALAM PERSPEKTIF ISLAM


Secara tradisional para ahli mendefinisikan manajemen sebagai "proses merancang dan
memelihara lingkungan di mana individu, bekerja sama dalam kelompok, secara efisien mencapai
tujuan yang dipilih." 8 Ada beberapa masalah dalam definisi tersebut dibandingkan dengan
perspektif manajemen Islam. Pertama, mengabaikan otoritas Allah (SWT) dan peran Nabinya ( ‫صلى‬
‫)هللا عليه وسلم‬.
Kedua, para pendukung membatasi pahala pekerjaan bagi dunia ini. Ini menyiratkan itu adalah
pandangan jangka pendek dari fenomena tersebut. Selain itu, tidak mempertimbangkan aspek etis
manajemen. Akhirnya, teori manajemen kontemporer didasarkan pada perilaku manusia yang

30
mereka tunjukkan di lingkungan kerja. Ini juga mengabaikan kesejahteraan masyarakat tempat
orang bekerja dan tinggal.
Ini menunjukkan bahwa kita memerlukan definisi manajemen yang lebih komprehensif yang dapat
mengatasi disfungsi definisi tradisional. Oleh karena itu, kami mendefinisikannya sebagai
Manajemen Islam adalah penemuan dan implementasi kerangka kerja yang berorientasi pada
manusia bagi individu dan tim untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan pribadi dan organisasi
untuk kesejahteraan masyarakat. Tujuannya adalah untuk menaati Allah (SWT) dan Nabi-Nya ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬secara pribadi dan organisasi untuk mencari nafkah dan mempersiapkan akhirat sesuai
pedoman syariah.
Ada beberapa kata kunci/frasa dalam definisi yang perlu penjelasan.

Penemuan dan implementasi kerangka kerja yang berorientasi pada manusia


Kita perlu menemukan kerangka kerja yang berorientasi pada manusia dalam halaman-halaman
syariat Islam. dalam bentuk "prinsip-prinsip manajemen" sehingga orang dapat memahami,
mempraktikkan, dan mengimplementasikannya. Seperti yang telah kita lihat "kebenaran
mendasar" adalah bagian dari asas-asas; penemuan kebenaran-kebenaran ini akan muncul dari Al-
Quran, Sunnah, dan kesepakatan para ulama besar tentang hal itu.
Prinsip adalah untuk individu dan tim.
Syariah Islam mendefinisikan beberapa prinsip bagi individu seperti kejujuran atau kesetiaan.
Beberapa ide adalah untuk tim, misalnya, bekerja sama, berkonsultasi satu sama lain, mematuhi
pemimpin, dan merawat bawahan.
Tujuan pribadi dan organisasi
Karena orang-orang bekerja untuk organisasi untuk tujuan pribadi mereka sementara organisasi
mempekerjakan mereka untuk tujuan mereka untuk dicapai. Keduanya penting dari sudut pandang
masing-masing pihak; Karena itu, orang harus mencapainya.
Kesejahteraan masyarakat
Penting untuk mempertimbangkan masyarakat di mana organisasi itu ada, dan karyawan atau
manajer tinggal. Banyak orang membutuhkan bantuan dari mereka yang menghasilkan uang.
Manajer, karyawan, dan organisasi harus menjaga mereka dengan berkontribusi terhadap proyek
sosial/ekonomi yang ditujukan untuk publik dan individu yang membutuhkan. Ini harus mencakup
beberapa karyawan juga yang meskipun bekerja tidak dapat memenuhi tanggung jawab keuangan
untuk keluarga atau tanggungan mereka. Dengan demikian, kesejahteraan mereka adalah tanggung
jawab manajemen.
Hubungan di luar lingkungan kerja
IMT berkaitan dengan hubungan manajemen dan karyawan di luar lingkungan kerja. Teori
manajemen tradisional tidak peduli dengan karyawan di luar lingkungan kerja. Tetapi Manajemen
Islam mengasumsikan bahwa karyawan adalah Muslim yang membutuhkan perluasan hubungan
manajer dengan aspek sosial/ekonomi seorang karyawan. Misalnya, jika seorang karyawan tidak
dapat mengatasi masalah ekonomi dengan upahnya, yang ia terima dari organisasi, manajernya
harus mendukungnya. Mungkin melalui bantuan pribadinya atau dukungan organisasi dari tempat
"tanggung jawab sosial". Manajer dan rekan kerja juga mengembangkan hubungan lebih lanjut;
Ketika seseorang menjadi sakit, mereka merawatnya. IMT kembali menghubungkannya dengan

31
salah satu asumsinya yaitu, bahwa karyawan tersebut adalah seorang Muslim. Oleh karena itu,
seorang Muslim memiliki beberapa hak untuk Muslim lainnya. Salah satu haknya adalah
mengunjunginya ketika dia merasa tidak enak badan. Dan itu adalah kegiatan yang bermanfaat bagi
pengunjung. 9 Tindakan ini juga terkait dengan salah satu elemen kunci dari teori Islam bahwa ia
menawarkan pahala di akhirat maupun dalam kehidupan ini. Dengan demikian, manajer atau
karyawan menerima hadiah di akhirat untuk kunjungannya ke rekan yang sakit.

Tujuan Teori Manangement Islam (IMT)


Allah (SWT) hanya menerima tindakan-tindakan yang kita lakukan untuk kesenangan-Nya. Oleh
karena itu, tujuan pertama IMT adalah untuk menyenangkan Allah (SWT) sehubungan dengan
pekerjaan dan manajemen. Yang pertama berarti mencari dan mengadopsi pekerjaan yang
diizinkan. Kedua, syariat Islam membimbing kita untuk sarana kerja dan penghasilan yang halal. Ini
memotivasi kita untuk mempraktikkan putusan Syariah dalam hal ini. Dengan cara ini seorang
karyawan mendapatkan mata pencaharian melalui cara yang diizinkan dan memanfaatkannya
untuk keluarga, kerabat, dan tujuan amalnya. Ini memungkinkan dia untuk mengambil bagian
dalam pengembangan masyarakat yang sehat dan aman.
Singkatnya, kita dapat mengatakan bahwa tujuan IMT

• Untuk mendapatkan keridhaan Allah (SWT) melalui pekerjaan yang diizinkan.


• Mengamalkan syariat
• Mencari penghidupan melalui cara-cara halal
• Melayani masyarakat dan ikut serta dalam pembangunan masyarakat yang aman dan sehat.

PRINSIP-PRINSIP TEORI MANAJEMEN ISLAM (IMT)


Kami telah membaginya menjadi tiga kategori untuk dipahami dan diimplementasikan. Namun, itu
termasuk isi bab dua di mana kami telah menganalisis teori-teori utama yang ada. Kami telah
menyimpulkan bahwa Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dari Islam telah menemukan teori-teori ini. Contoh
dari praktiknya adalah bukti yang telah kami jelaskan. Selain itu, pasal 7-10 menganalisis fungsi
manajerial dari sudut pandang Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.
Berlaku untuk organisasi
Beberapa prinsip berlaku untuk karyawan dan manajer/pengusaha. Mereka adalah pedoman
tingkat organisasi. Kami telah menganalisisnya di bab 4.

Berlaku untuk manajer


Ini termasuk prinsip-prinsip untuk manajer. Seorang manajer adalah orang yang menjaga pekerjaan
dua bawahan karena "Ameer" ada di antara tiga orang. 10 Kami memahami bahwa "pedagang
tunggal" adalah seorang manajer juga karena dia mengelola bisnisnya sendiri. Kami telah
berargumen bahwa seorang individu juga merupakan manajer sumber dayanya terlepas dari
kegiatannya yaitu, komersial, atau sosial / pribadi. Kami telah menganalisisnya di bab 5.

32
Berlaku untuk perorangan/karyawan
Mereka berlaku untuk karyawan sebagai individu. Fokusnya adalah pada kepatuhan kepada
manajer dan loyalitas kepada organisasi. Kami telah menganalisisnya di bab 6.

33
34
BAB 2 NABI MUHAMMAD ( ‫& )صلى هللا عليه وسلم‬
EVOLUSI MANAJEMEN

PIKIRAN

Konsep kunci
Analisis menunjukkan bahwa Nabi ( ‫)ﷺ‬
telah meletakkan dasar-dasar dari semua
teori manajemen kontemporer.

35
PERKEMBANGAN PEMIKIRAN MANAJEMEN NABI ( ‫صلى‬
‫)هللا عليه وسلم‬

Perkenalan
Penting untuk mengetahui sumber-sumber pembelajaran pemikiran manajerial Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫)وسلم‬. Ini membantu kita untuk memutuskan nilai dari ide-ide ini. Terutama, sumbernya adalah
pengetahuan Allah (SWT) yang telah menganugerahkan kepada Nabi-Nya ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, wakil-
Nya di dunia. Yang kedua adalah warisan leluhur yang dia warisi. Yang ketiga adalah tempat
kehidupan awalnya. Yang keempat adalah pengalaman hidupnya yang muncul secara bertahap
selama umurnya yaitu, cobaan dan kesengsaraannya untuk tujuan Islam. Kami
menggambarkannya secara bergantian sekarang.

Pengetahuan dari Allah (SWT), yang Ditinggikan


Sumber segala pengetahuan dan hikmah yang dimiliki semua manusia berasal dari Allah (SWT)
karena Dialah Pencipta pengetahuan. Wahyu pertama yang diterima Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah:
Baca! Dalam Nama Tuhanmu yang telah menciptakan (semua yang ada) ... Siapa yang telah
mengajarkan (tulisan) dengan pena? Dia telah mengajar manusia yang tidak dia ketahui. [Al-Alaq: 1,
4-5] Pada kesempatan lain, Dia berkata, "Dia mengajarinya pidato yang fasih." [Ar -Rahmaan: 4].
Ada ratusan tempat lain di mana Allah (SWT) menggambarkan karunia pengetahuan dan hikmat-
Nya yang telah Dia berikan kepadanya seperti kita. Kami telah menunjukkan beberapa contoh di
bab sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui bahwa Allah (SWT) adalah sumber dari
setiap pengetahuan yang kita miliki saat ini, dan orang-orang akan memilikinya sampai Hari
Terakhir.

Tempat tinggal gurun


Dia membuka matanya di lingkungan di mana orang-orang jauh dari etika. Penindasan terhadap
yang lemah dan miskin adalah hal biasa. Itu adalah komunitas yang terpecah yang dulu berjuang
karena alasan sepele.
Ada tradisi untuk mengirim anak-anak yang baru lahir di padang pasir tebal untuk merawat mereka
di lingkungan terbuka dan cuaca yang lebih baik. Selain itu, kehidupan di kota itu mudah.
Kehidupan pedesaan itu sulit; Anak-anak akan mengambil bagian dalam kegiatan fisik seperti
pekerjaan pertanian. Menyabur, memotong, dan mengelola tanaman dan kurma adalah pekerjaan
yang sulit. Tujuannya adalah untuk mempelajari kesulitan hidup.
Tetapi ada alasan lain untuk menyusu di padang pasir. Lings percaya "Kota-kota adalah tempat
korupsi. Kemalasan (kemalasan) dan kebodohan (tidak rapi atau najis dalam penampilan atau
kebiasaan) mengintai dalam bayang-bayang dinding mereka, siap untuk mengambil tepi (untuk
membuat (sesuatu) lebih lemah atau kurang parah) kewaspadaan dan kewaspadaan seorang pria."
11
Dia juga berpendapat bahwa para penghuni padang gurun berbicara dalam bahasa aslinya; itu
adalah keindahan tempat-tempat terpencil. Penduduk gurun fasih; mereka biasa

36
mendemonstrasikannya dalam bentuk puisi karena itu adalah puncak dari bahasa apa pun. Penyair
terkemuka saat itu adalah penghuni gurun, bukan kota. Lings mengakhiri perdebatan: gurun
menawarkan udara segar, bahasa Arab murni, dan kebebasan bagi jiwa. Keterampilan yang dapat
ditransfer adalah bahasa dan kebebasan berpikir. Itu karena tidak ada batasan bagi mata untuk
melihat; seseorang dapat melihat sampai batas penglihatannya. Itu adalah komoditas langka di
kota-kota. Langit adalah batasnya. Anak-anak belajar kewaspadaan dan kewaspadaan dalam jangle.
Ini menunjukkan bahwa Muhammad bin Abdullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mempelajari kualitas-kualitas ini
di padang pasir, di masa kecilnya.

Dilatih sebagai gembala


Untuk mencari nafkah, ia menggembalakan dan menyirami domba dan kambing di sekitar Makah.
Adair berkata, "Gembala harus menjaga kawanan domba bersama-sama dan merawat setiap
domba atau domba." 12
Seorang gembala belajar bagaimana mendefinisikan dan mencapai gol bersama,13 menjaga
kelompok tetap bersatu dan mewujudkan kebutuhan individu para anggota. Dalam hal teori
manajemen, ini adalah tujuan seorang pemimpin tim. Singkatnya, gembala bertanggung jawab atas
kesejahteraan kawanan domba. Kemudian, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menguatkannya. Ia mengatakan
bahwa seorang pemimpin/penguasa muslim harus menjaga urusan rakyat. Dia bertanggung jawab
atas masalah mereka. 14 Dia belajar seni manajemen kelompok (tim menurut literatur manajemen
saat ini) ketika dia bekerja sebagai gembala. Karena pengelolaan hewan lebih sulit daripada
manusia. Praktis, adalah baik untuk mempelajari pekerjaan yang sulit dan melakukan pekerjaan
yang mudah setelahnya.

Pendirian Batu Hitam


Para pemimpin Quresh tidak menyetujui strategi bersama untuk memasang Batu Hitam setelah
membangun kembali Rumah Suci Allah (SWT). Mereka memutuskan untuk menerima usulan
seseorang yang akan masuk terlebih dahulu ke masjid suci keesokan harinya. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
melakukannya.
Ketika orang-orang melihatnya di masjid suci di pagi hari, mereka menyatakan: kami akan
merangkul apa pun yang diputuskan Amin (yang dapat dipercaya) akan membuat. Dia dikenal
sebagai orang yang dapat dipercaya. Mereka menerima kaliber manajerial Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.
Ada teori dalam pemikiran manajemen kontemporer bahwa manajer adalah orang yang
bawahannya menerimanya.
Sekarang lihatlah keindahan putusan, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬melibatkan semua orang tetapi
melakukan tindakan kuncinya sendiri. Setiap klan mendapat perwakilan, jadi semua orang senang.
Dengan demikian, ia muncul sebagai pemimpin dari insiden tersebut. Ini membuktikan kemampuan
manajerial Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kepada semua marga Bani Hasyim.

Pakta perdamaian

37
Ada pakta di antara berbagai klan Quraysh untuk membantu para korban penindasan. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬adalah bagian darinya. Dia dulu mengagumi pakta itu setelah pengumuman Nabi Hood-
nya.
Elemen kunci dari pakta itu adalah:
Pembentukan perdamaian Bantu orang
miskin.
Dukung yang tertindas.
Lindungi wisatawan.
Itu mempersiapkan latar belakang untuk masa depan yang akan segera datang ketika pilar-pilar
kesejahteraan ini akan didirikan selamanya. Dia mulai merenungkan alam semesta sebagai filsuf
dan masyarakat sebagai pembaharu. Itu adalah kata pengantar dari pekerjaan Nabi Hood. Dengan
demikian, gencatan senjata berakhir pada titik-titik yang bermanfaat bagi semua dan merupakan
landasan bagi kemajuan masyarakat luas.
Dia adalah peserta dalam acara tersebut; Manusia belajar melalui keterlibatan dan dia mengambil
bagian secara aktif dalam acara tersebut. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬belajar beberapa aspek
kepemimpinan dari pengalaman itu. Pakta itu meletakkan dasar bagi kesejahteraan jangka panjang
karena perdamaian, kerendahan hati, dan simpati adalah sifat keduanya. Dia telah secara eksplisit
membuktikan karakteristik ini berulang kali di sisa hidupnya.

Usaha perdagangan
Abu Talib biasa menjaganya dengan dirinya sendiri di rumah dan dalam perjalanan. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬mempelajari taktik perdagangan karena perusahaannya. Dia menjadi terkenal karena
kejujuran, kepercayaan, kecerdasan, dan kedewasaannya. Hal itu membuatnya menjalin
kemitraan bisnis dengan Khadijah (RA). Akibatnya, itu menjadi usaha yang menguntungkan. Selain
itu, Khadijah (RA) mengenal lebih banyak kualitasnya (berkarakter tinggi, jujur dll) melalui budak-
budaknya yang bekerja dengan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Itu memotivasinya untuk memulai kehidupan
keluarga bersamanya. Khadijah (RA) menjadi orang pertama yang memeluk pesan agama barunya.
Molana Phalwarvi mengatakan bahwa ada dua faktor penting untuk kesuksesan bisnis: menuntut
pekerjaan dan kebijaksanaan. 15 Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mempelajari istilah perdagangan berurusan
dengan orang-orang dengan temperamen, usia, dan status sosial yang berbeda. Itu membekalinya
dengan seni negosiasi dengan pedagang lokal dan asing. Inti dari itu adalah kebijakan "memberi
dan menerima" untuk mencapai kesepakatan dengan persyaratan tertentu yaitu, harga, waktu
pengiriman dll. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membutuhkan keterampilan ini untuk menyampaikan pesan
Allah (SWT) nanti.

Warisan leluhur
Penting untuk memahami perkembangan pemikiran manajemennya dari waktu ke waktu. Phalwari
berpendapat bahwa kehidupan nabi sebelumnya ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah sebuah taman yang dapat
menetaskan mata air setelah pengumuman Nabi Hood. Ia berasal dari suku yang merupakan
pemimpin Makkah. Nenek moyangnya telah menjadi pemimpin sejak lama. Ini menyiratkan bahwa
ia mewarisi kualitas kepemimpinan. Dia bekerja dengan kakeknya dan paman dari pihak ayah.

38
Karena keduanya adalah walinya, ia mempelajari taktik manajemen. Dia sangat terkait dengan
mereka. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬merasakan tempat kosong pamannya Abu Talib ketika beliau wafat.
Meskipun tidak ada pemerintahan yang bersatu atau pusat pada waktu itu, tetapi klan terkemuka
Makkah membentuk dewan konsultasi. Setiap klan memiliki perwakilan di dalamnya. Razi (1987)
menulis tentang pembangunan kembali Rumah Allah (SWT) bahwa orang-orang membagi
pembangunan menjadi banyak bagian sehingga klan dapat mengerjakan salah satunya. Mereka
memutuskannya dengan konsultasi semua pemangku kepentingan. Selain itu, para ulama
menyebutkan adanya parlemen di Makkah. Badan ini menyetujui penyelesaian serangan
pembunuh terhadap Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sebelum Hijrah. Mubarikpuri (1995)16 menggambarkan
tujuh nama pemimpin dan marga mereka yang ikut serta dalam pertemuan tersebut. Ini
menunjukkan bahwa ada beberapa sistem demokrasi di kota dan nenek moyang Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬adalah anggota aktifnya.
Sepertinya Allah (SWT), Yang Ditinggikan membuka cara belajar dari masa kecilnya. Kakeknya
menghadiri pertemuan Quraysh untuk membahas berbagai hal. Dia membawanya ke sana ketika
dia baru berusia tujuh tahun dan para pejabat tinggi mengajukan pertanyaan kepadanya. Kakek itu
biasa berkata, "Hal-hal besar tersedia untuk putra kecilku." 17 Ini menunjukkan bahwa Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬telah berada dalam buku-buku yang baik dari komunitas sejak masa kecilnya. Dia bukan
anak biasa; Halima Sadia merasakan perbedaan di pangkuan/buaiannya. Sang ibu menyadari di
dalam rahim dan dunia yang dialami kemudian.

Poin-poin penting
Allah (SWT) menganugerahkan kepada sepengetahuan nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan dakwah.
Dia belajar banyak kualitas dalam kehidupan gurunnya seperti kesulitan, kewaspadaan, dan
kewaspadaan, belajar bahasa asli yang fasih, udara segar, dan kebebasan bagi jiwa.
Menjadi seorang gembala, ia belajar bagaimana merawat individu dan menjaga tim tetap bersama.
Dia tahu bagaimana mendefinisikan tujuan dan mencapainya.
Dia muncul sebagai pemimpin sukses yang dapat memikul tanggung jawab apa pun meskipun masa
mudanya melalui pendirian Batu Hitam.
Dia mengenal seni negosiasi dalam pakta perdamaian yang terjadi di antara orang-orang Makah.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menunjukkan kejujuran, kepercayaan, kecerdasan, kedewasaan, pekerjaan
yang menantang, negosiasi, dan kebijaksanaannya dari misi dagang. Warisan leluhur membuatnya
kaya akan kemampuan manajerial.

Kami sedang memeriksa beberapa teori manajemen yang terkenal sekarang untuk mengetahui
bahwa mereka adalah bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menciptakan teori-teori ini. Tetapi orang-orang
tidak tahu kontribusinya, atau mereka tidak dapat menyelidikinya.

39
A-TEORI SISTEM MANAJEMEN

Perkenalan
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menawarkan konsep sistem. Dia telah memberikan banyak contoh
tentang hal itu. Kami merujuk empat contoh sistem dalam bab ini. Tujuannya adalah untuk
menghubungkan mereka dengan teori sistem. Para ahli teori sistem berpikir bahwa organisasi
adalah sistem yang terdiri dari banyak bagian di mana setiap bagian memainkan peran penting.
Sistem berarti "Struktur yang terorganisir dan terarah yang terdiri dari elemen yang saling terkait
dan saling bergantung (komponen, entitas, faktor, anggota, bagian, dll.). Elemen-elemen ini terus-
menerus mempengaruhi satu sama lain (secara langsung atau tidak langsung) untuk
mempertahankan aktivitas mereka dan keberadaan sistem, untuk mencapai tujuan sistem ... Sistem
berhenti berfungsi ketika suatu elemen dihilangkan atau diubah secara signifikan." 18 Selain itu,
"Dengan respect ke manajemen, sistem hanya mengacu pada satu set bagian independen yang
berbeda yang bekerja bersama dengan cara yang saling terkait untuk mencapai keseluruhan." 19
Para ahli teori sistem percaya pada sinergi yang "terjadi ketika dua atau lebih sistem lebih berhasil
bekerja sama daripada mereka bekerja secara independen." 20 Kitab suci menggambarkan fakta "Ya
Nabi (Muhammad SAW)! Imbaulah orang-orang percaya untuk berperang. Jika ada dua puluh
orang yang tabah di antara kamu, mereka akan mengalahkan dua ratus, dan jika ada seratus orang
yang tabah, mereka akan mengalahkan seribu dari mereka yang , karena mereka (orang-orang)
adalah orang-orang yang tidak mengerti." 21 Kualitas orang percaya untuk mendapatkan sinergi
adalah bahwa mereka percaya pada satu Allah (SWT) (Tuhan) yang ada di belakang mereka.
Suatu sistem dapat terbuka atau tertutup. Sistem tertutup percaya bahwa suatu organisasi sebagai
mandiri dan mandiri untuk kegiatan manajerial. Dalam sistem terbuka organisasi berhubungan
dengan pelanggan dan pemasok. 22
Kami merujuk beberapa contoh sistem dalam bab ini untuk menggambarkan hubungan ajaran
Islam dan teori sistem manajemen.

1-Hati mengaburkan seluruh tubuh


Diriwayatkan An-Nauman bin Bashir: Saya mendengar Rasulullah ( SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata,
'Baik hal-hal yang legal maupun ilegal jelas tetapi di antara mereka ada hal-hal yang meragukan
(mencurigakan) dan sebagian besar orang tidak memiliki pengetahuan tentang mereka. Jadi, siapa
yang pernah menyelamatkan dirinya dari hal-hal yang mencurigakan ini menyelamatkan agama dan
kehormatannya dan yang begitu pernah menikmati hal-hal yang mencurigakan ini seperti seorang
gembala yang menggembalakan (hewan-hewannya) di dekat Hima (padang rumput pribadi) orang
lain dan setiap saat dia bertanggung jawab untuk masuk ke dalamnya? (Wahai orang-orang!)
Waspadalah terhadap! Setiap raja memiliki Hima dan Hima Allah (SWT) di bumi adalah hal-hal ilegal
(terlarang) -Nya. Waspadalah terhadap! Ada sepotong daging dalam tubuh jika menjadi baik
(direformasi) seluruh tubuh menjadi baik tetapi jika rusak seluruh tubuh menjadi manja dan itu
adalah hati. 23

40
Contoh di atas menunjukkan contoh sistem. Ini menggambarkan bahwa hati adalah bagian dari
suatu sistem. Ketika bekerja dengan baik sistem lengkap (body) bekerja dengan benar dan
sebaliknya. Selain itu, jantung adalah sistem itu sendiri seperti yang kita pahami saat ini dan
berhubungan dengan sub-sistem lain (misalnya, ginjal, kerinduan, hati, dll). Jika satu sub-sistem
tidak berfungsi dengan baik yaitu, sakit, itu mempengaruhi yang lain dan itu menentukan kinerja
sistem. Penting untuk mempertimbangkan bahwa contoh jantung penting karena fungsinya
membuat sub-sistem lain tetap beroperasi dan sebaliknya.

2-Islam didasarkan pada lima bagian


Diriwayatkan atas otoritas Ta'us bahwa seorang laki-laki berkata kepada 'Abdullah bin Umar
(semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya). Mengapa Anda tidak melakukan ekspedisi militer? Di
atasnya ia menjawab: Aku mendengar utusan Allah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Sesungguhnya,
al-Islam didirikan di atas lima (pilar): bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah (SWT), pendirian
doa, pembayaran Zakat, puasa Ramadhan dan Ziarah ke Rumah. 24
Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah sistem yang terdiri dari lima bagian: Syahadah, salat,
puasa, zakat, dan haji. Salat adalah bagian darinya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ingin menunjukkan konsep
sistem melalui contoh ini.

3-Pahala doa dan dampaknya terhadap perbuatan baik lainnya


Dikatakan dalam sebuah hadits bahwa, Allah (SWT) menganugerahkan lima nikmat kepada
seseorang yang memperhatikan salatnya, yaitu: Roti harian-Nya dipermudah baginya; dia
diselamatkan dari hukuman di dalam kubur; dia akan menerima catatannya di tangan kanannya
pada Hari Penghakiman; ia akan menyeberangi Sirat dengan kecepatan kilat dan ia akan memasuki
Firdaus tanpa memperhitungkan. Adapun dia yang mengabaikan salatnya, dia akan menghadapi
lima jenis hukuman di dunia ini, tiga pada saat kematian, tiga di kuburan dan tiga setelah
kebangkitan. Mereka yang ada di dunia ini adalah Dia tidak diberkati dalam kehidupan; dia
kehilangan terang yang dengannya wajah-wajah orang benar diberkahi; dia tidak menerima
imbalan atas praktik baiknya; doa-doanya tidak dijawab; dan dia tidak memiliki bagian dalam doa-
doa orang saleh. Mereka yang pada saat kematian adalah, dia mati dengan memalukan; dia mati
kelaparan; dia mati dalam kehausan; yang tidak dapat dipadamkan oleh air di lautan dunia. Mereka
yang ada di dalam kubur adalah: Dia begitu terjepit di sana sehingga tulang rusuk dari satu sisi
menembus ke tulang rusuk sisi lain; api dibakar di dalam untuknya dan dia digulung di atas cinder
siang dan malam; seekor ular dengan mata berapi-api dan paku besi yang panjangnya sama dengan
perjalanan sehari dilepaskan padanya dan berteriak dengan suara gemuruh, 'Tuhanku telah
menuduhku memukulmu sampai matahari terbit karena mengabaikan Fajr, sampai Asr karena
mengabaikan Zohar, sampai matahari terbenam karena mengabaikan Asr, sampai Isha karena
mengabaikan Maghrib dan sampai fajar karena mengabaikan Isha. Ular itu akan terus memukulnya
sampai Hari Terakhir. Setiap pukulan mendorongnya ke kedalaman tujuh puluh lengan panjang.
Hukuman akan berlangsung sampai Hari Penghakiman. Mereka setelah kebangkitan adalah:
perhitungan-Nya akan menjadi hal yang sulit; Allah (SWT) akan marah kepadanya; dan Dia akan

41
melemparkannya ke dalam Api. Menurut satu laporan, dia akan memiliki tiga baris berikut yang
tertulis di dahinya:
'0h kamu, yang melalaikan kewajiban Allah (SWT)'.
'0h kamu, yang pantas menerima murka Allah (SWT).'
'Sekarang putus asa akan rahmat Allah (SWT), karena kamu melalaikan tugasmu kepada Allah
(SWT).' 25 Hadits tersebut meriwayatkan bahwa jika seseorang tidak shalat salat yang merupakan
kewajiban wajib seorang muslim maka hal itu mempengaruhi tindakannya yang lain.
Pertimbangkan kata-kata gs"dia tidak menerima imbalan atas praktik baiknya; doa-doanya tidak
dijawab; dan dia tidak memiliki andil dalam doa-doa orang saleh." Ini menyiratkan bahwa ibadah
adalah sebuah sistem; jika seseorang mengabaikan salah satu dari mereka, itu mempengaruhi
orang lain.

4-Muslim adalah satu tubuh (mewakili parst secara keseluruhan)


Nauman bin Bashir melaporkan bahwa umat Islam ibarat satu tubuh seseorang; jika mata sakit,
seluruh tubuh sakit, dan jika sakit kepala, seluruh tubuh sakit. 26Diriwayatkan Abu Musa: Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬berkata, "Seorang mukmin kepada orang mukmin lain adalah seperti bangunan yang
bagian-bagiannya berbeda saling menegakkan." Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian menggenggam
tangannya dengan jari-jari yang saling bertautan (sambil mengatakan itu). 27
Ini menunjukkan bahwa jika satu bagian dari sistem tidak bekerja daripada itu mempengaruhi
bagian lain dari sistem (tubuh). Di sini sistem adalah seluruh masyarakat Muslim. Jika salah satu
dari mereka dalam kesulitan, yang lain akan terpengaruh.

Teori sistem manajemen dan Islam


Sistem didefinisikan sebagai "seperangkat bagian yang saling terkait yang berfungsi secara
keseluruhan untuk mencapai tujuan bersama." 28 Marilah kita menghubungkan definisi tersebut
dengan contoh-contoh yang telah kita rujuk dalam paragraf di atas.

Contoh pertama menggambarkan bahwa hati adalah bagian dari suatu sistem. Ketika bekerja
dengan baik sistem lengkap (body) bekerja dengan benar dan sebaliknya. Contoh kedua
menunjukkan bahwa Islam adalah sistem yang memiliki lima bagian. Contoh ketiga menyiratkan
bahwa beberapa bagian sangat penting dalam suatu sistem. Jika bagian itu tidak berfungsi, itu
dapat mempengaruhi seluruh sistem. Dengan kata lain, jika seseorang tidak shalat menurut hadits
ini maka Allah (SWT) tidak menerima perbuatan bajiknya yang lain. Dalam organisasi bisnis,
pentingnya keuangan ibarat salat dalam Islam. Jika sumber daya keuangan tidak tersedia untuk
kebutuhan saat ini seperti modal kerja daripada operasi bisnis sulit untuk bekerja. Sumber daya lain
tidak akan berguna.
Contoh keempat menentukan efek dari bagian yang sakit kepada orang lain. Dalam organisasi
bisnis, kami biasanya memiliki banyak departemen: pemasaran, produksi, manajemen informasi,
keuangan, dan sumber daya manusia. Jika salah satu dari mereka tidak menyediakan layanannya
atau memberikan layanan yang buruk, itu akan mempengaruhi departemen lain. Departemen
pemasaran menganalisis kinerja setiap produk atau lini produk; itu menjatuhkan pemain rendah.

42
Bagian individu mempengaruhi bagian lain
Organisasi adalah sistem di mana "setiap bagian dari organisasi akan berdampak pada bagian lain
dan seluruh organisasi hanya dapat bekerja jika bagian individu bekerja secara efektif dan bekerja
sama." 29 Contoh 3 menunjukkan bahwa salat adalah bagian dari Islam yang terdiri dari lima halu:
Syahadah, salat, puasa, zakat, dan haji. Seorang Muslim yang berpraktik adalah orang yang
mempercayai semua bagian dan mempraktikkannya. Namun, setiap bagian memiliki peran dan
kontribusinya masing-masing. Masing-masing tugas wajib mempengaruhi seluruh sistem.
Perhatikan hadits ini.
Hadhrat Zaid bin Arqam (Radhiyallaho anho) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
ِ ٰ ‫ )آ َل‬dengan Ikhlaas akan masuk surga.
mengatakan bahwa orang yang melafalkan ( ‫ال آه ِا ااَّل هلل ه‬
Seseorang bertanya apa tanda Ikhlaas? Dia menjelaskan bahwa itu mencegah seseorang untuk
terlibat dalam hal-hal terlarang. 30
Maulana Zakarya berkomentar tentang hal itu. Dia mengatakan "Jelas bahwa orang yang
menjauhkan diri dari hal-hal terlarang dan mengaku beriman pada ( ‫ال آه ا ااَِّل هلل ه‬ِ ٰ ‫)آ َل‬, akan langsung
diterima di Surga. Tetapi jika seseorang telah menikmati beberapa hal terlarang dan telah dikirim
ke Neraka, bahkan kemudian melalui berkah Kalimah ini dia akan, tentu suatu hari nanti, setelah
menjalani hukuman atas kesalahannya, dipindahkan ke Surga. Tetapi jika kesalahannya telah
membuatnya menjauh dari kawanan Islam dan Iman, dia akan tetap dikutuk di Neraka selamanya."
31

Pemilik iman akan mengambil keuntungan karena dia hanya mempraktikkan satu bagian dari
keseluruhan sistem yaitu, dia hanya mengambil Syahadah. Itu akan menghadiahinya untuk itu dan
pahalanya adalah surga.

GERAKAN HUBUNGAN B-MANUSIA


Islam adalah tentang orang-orang dan hubungan di antara mereka. Tindakan yang paling
bermanfaat dan perbuatan bajik terkait dengan hubungan timbal balik setelah tanggung jawab
wajib. Dalam hubungan ini Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah (SWT) bersabda: "Yang
paling berprestasi dari orang-orang mukmin dalam iman, adalah orang yang memiliki karakter
terbaik di antara mereka. Dan yang terbaik dari Anda adalah mereka yang terbaik untuk wanita
Anda." 32 'Abdullah bin Amr bin Al-'as (Semoga Allah (SWT) berkenan dengan mereka) melaporkan:
Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak menikmati pembicaraan yang longgar dan juga tidak suka
mendengarkannya. Dia biasa berkata, "Yang terbaik darimu adalah yang terbaik di antara kamu
dalam perilaku." 33 Gerakan hubungan manusia menekankan aspek manusia dari pekerjaan. Smith
menetapkan bahwa studi Hawthorne menyimpulkan bahwa "managers perlu memperhitungkan
faktor sosial dan psikologis seperti norma dan dinamika kelompok". 34 Barnard, salah satu pakar
humanis percaya kerja sama karyawan itu penting. 35 Kreitner menyimpulkan bahwa manajer
harus tahu bahwa orang adalah kunci dalam produktivitas. Dia percaya "kesuksesan tergantung
pada individu yang termotivasi dan terampil yang berkomitmen pada tujuan organisasi. 36Perhatian
dan pengakuan individu sejalan dengan teori hubungan manusia. 37

43
Ini menunjukkan bahwa kerja sama karyawan dan komitmen mereka terhadap tujuan organisasi
adalah penting. Mereka akan bekerja sama dan menunjukkan komitmen ketika mereka akan
merasa termotivasi. Seorang manajer dapat memotivasi ketika dia mengurus kebutuhan sosial dan
psikologis mereka selain keterampilan yang ditetapkan, mereka perlu melakukan tugas dan
tanggung jawab mereka.
Ketika kita melihat kata-kata atau faktor-faktor yang digarisbawahi yang dikemukakan oleh
berbagai ahli hubungan manusia sebagai bagian dari teori, tampaknya esensi dari gerakan
hubungan manusia adalah motivasi karyawan atau anggota organisasi untuk berkomitmen,
kooperatif dan sebagainya. Mari kita jelajahi unsur-unsur ini dalam pendekatan manajerial Nabi (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Kami menyelidiki faktor-faktor ini di bawah panji motivasi. Manajer perlu
memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis, memberikan perhatian individu, dan mengakui
upaya/kontribusi karyawan/bawahan. Manajemen harus memberikan kesempatan untuk pelatihan
tentang keterampilan yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan tugas mereka. Sebagai
imbalannya karyawan akan menerima motivasi dan menawarkan komitmen terhadap tujuan
organisasi di samping kinerja mereka.

1-PENDEKATAN MOTIVASI NABI ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬


Strategi motivasi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mencakup unsur-unsur yang nyata dan dapat dipahami.
Teori-teori tradisional berkisar pada kebutuhan manusia sementara pendekatan Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬juga mencakup faktor-faktor spiritual. Kami akan menyelidikinya dalam paragraf berikut. Kami
telah membagi faktor motivasi menjadi dua kategori besar demi tulisan ini.

Faktor nyata
Mereka terdiri dari dua jenis: menawarkan manfaat materi dan partisipasi Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
dalam berbagai kegiatan kolektif.

1-Manfaat material
Ketika pemerintahan Islam didirikan di Madinah, ia mulai menghasilkan pendapatan untuk
program kesejahteraan masyarakat. Khumas, zakat, dan rampasan perang adalah sumber
pendapatan utama.
Khumas dan zakat dikumpulkan dan dibagikan kepada semua orang yaitu, orang-orang yang
membutuhkan. Itu adalah sumber pengentasan dan penghapusan kemiskinan. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memperoleh rampasan perang dari ekspedisi militer dan ia bagikan kepada para peserta. Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬telah melakukan tujuh ekspedisi militer besar dan memenangkan rampasan perang
dalam banyak kasus. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membagikannya kepada para peserta. Misalnya,
rincian barang rampasan yang didistribusikan selama pertempuran Hunain adalah sebagai berikut
(Lihat Tabel 1)

44
Tabel 1 Rincian barang rampasan

Nama Jumlah Uang


Abu Syufyan bin Harb (RA) 200 Unta 40 Okia (Sekitar 6 kg
perak)
Yazeed bin Abu Sufyan (RA) 200 Unta 40 Okia (Sekitar 6 kg
perak)
Maaviya bin Abu Sufyan (RA) 200 Unta 40 Okia (Sekitar 6 kg
perak)
Hakeem bin Hazzaam 200 Unta -
Safwaan bin Ummiya (RA) 300 Unta -
Haris bin Kaldhah (RA) 100 Unta -

Beberapa pemimpin Quraysh dan non-Quraysh juga diberi 100 unta; beberapa orang diberi hadiah
50 unta dan yang lainnya masing-masing 40 unta.
Setelah itu, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memerintahkan salah satu sahabat untuk menghitung barang
rampasan yang tersisa dan jumlah peserta untuk memperkirakan tunjangan individu para prajurit.
Setiap prajurit menerima empat unta dan empat puluh kambing. Penunggang kuda menerima tiga
kali lebih banyak daripada tentara karena kuda menerima dua kali lipat dari seorang pria. Dengan
demikian, bagian seorang penunggang kuda setara dengan tiga orang. 38

2-Partisipasi dalam berbagai kegiatan


Penting untuk diketahui bahwa bawahan merasakan dorongan ketika mereka melihat manajer
membantu mereka dalam melaksanakan tugas mereka. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬keluar dari pusat
komando dan kendalinya dalam pertempuran Badar sebelum memerintahkan pasukannya untuk
mulai berperang. 39
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menerima cedera dalam pertempuran Uhadh saat membela diri. 40 Dia juga
memukul seorang ketika dia maju ke arah Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. 41 Sebuah batu muncul selama
penggalian parit besar yang disiapkan selama pertempuran parit. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬telah
mematahkannya dengan pukulan berat. 42
Ini adalah beberapa contoh demi singkatnya meskipun ada banyak contoh seperti itu dalam
hidupnya.

Faktor tidak berwujud


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menerapkan empat jenis elemen tersebut untuk motivasi bawahannya. Kami
menjelaskan secara bergantian di halaman-halaman berikut.

1-Dorongan

45
Strategi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dikaitkan dengan mendorong orang-orang di semua tingkatan
masyarakaty. Itu berarti "memberi seseorang harapan, kepercayaan diri atau dukungan." 43
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengagumi kontribusi Abu Dujana (RA) dalam pertempuran Uhadh. Siddiqi
berkomentar "Dan Abu Dujana ini, saat menerima pedang Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, mengikat
saputangan merah di kepalanya dan menyerang musuh yang berjalan kaku di mana Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬berkomentar bahwa jalan kaku seperti itu meskipun tidak disukai oleh Tuhan diperbolehkan
pada kesempatan seperti itu." 44 Selama ekspedisi penaklukan Makah Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬terus
mendorong. Lings mengatakannya sebagai, "Dia sekaligus memperingatkan seluruh oasis dan
mengucapkan kata-kata penyemangat kepada para pengikutnya, menjanjikan mereka kemenangan
jika saja mereka mau bersabar dan takut akan Tuhan dan mematuhi orders." 45 Menurut Kandhelvi
(2012) Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa menyemangati para sahabatnya sebelum ekspedisi. Tulisnya.
Ibnu Is'haaq meriwayatkan bahwa Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pergi ke Sahabah (RA) untuk
memberi mereka dorongan dengan mengatakan, "bersumpah demi Makhluk yang mengendalikan
hidup Muhammad! Allaah akan masuk ke dalam Jannah setiap orang yang melawan Mushrikeen
hari ini dan mati syahid sementara dia sabar, mengharapkan pahala dari Allaah, maju melawan
musuh dan tidak melarikan diri dari 'medan perang." 46

Pada hari Hijrah Abu Bakar (RA) khawatir akan keselamatan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di dalam gua;
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menyemangatinya. Dalam hubungan ini, "Hadhrat Hasan Basri meriwayatkan
bahwa ketika Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA) pergi ke gua, suku Quraisy
datang untuk mencari Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Namun, ketika mereka melihat laba-laba telah
memutar jaring di pintu masuk, mereka menyimpulkan bahwa tidak ada yang bisa memasuki gua.
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sibuk melakukan salah dan Hadhrat Abu Bakar (RA) berjaga-jaga ketika
Hadhrat Abu Bakar (RA) berkata, "Di sinilah umatmu mencarimu. Oleh Allaah! Saya tidak memiliki
kepedulian terhadap diri saya sendiri, tetapi saya khawatir saya seharusnya tidak melihat sesuatu
yang tidak menyenangkan terjadi pada Anda." Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menghiburnya dengan
berkata, "Wahai Abu Bakar! Jangan takut karena Allaah menyertai kita." 47

2-Kabar gembira
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa menyampaikan kabar baik kepada para sahabatnya. Dia mengatakan di
akhir pertempuran parit bahwa orang-orang tidak akan pernah menyerang kita lagi. Dia berkata
"Kami akan menyerang
mereka; mereka tidak akan pernah menyerang kita; tentara kita akan pergi ke arah mereka" 48
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memberikan kabar gembira tentang surga kepada para sahabat. Salah satu
dari mereka bertanya tentang dirinya sendiri. Dia menjawab ya. Rekannya meninggalkan kurma
yang dia makan dan mengatakan terlalu lama untuk menghabiskan kurma ini untuk mencapai
surga. Dalam kata-kata Kandhelvi, "Hadhrat Umayr bin Hamaam yang berasal dari suku Banu
Salama sedang makan kurma yang dia bawa. (Ketika dia mendengar apa yang dikatakan Rasulullaah
(‫)صلى هللا عليه وسلم‬,) Dia berseru, "Wow!" Semua yang berdiri di antara saya dan masuknya saya ke
Jannah adalah Mushrikeen yang membunuh saya." Dia kemudian melemparkan kurma di
tangannya, meraih pedangnya dan bertarung sampai dia terbunuh." 49

46
Naeem Siddiqi menggambarkan kejadian tahun-tahun awal karya dakwahnya. Dia menulis,
Hazrath Usman menceritakan sebuah kejadian bahwa Aqaba bin Mueet, Abu Jehl dan Umayyah bin
Khalaf biasa duduk di dalam Kaabah dan setiap kali Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬melewati mereka, mereka
melecehkannya. Ketika itu terjadi untuk ketiga kalinya, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menjadi marah dan dia
menyatakan, "Demi Allah, kamu akanmenyerahkan jalanmu sampai kutukan Ilahi menimpamu,"
Semua orang yang hadir di sana diawasi dan menggigil. Prophet ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian
berangkat ke rumahnya diikuti oleh Hazrath Usman dan lainnya. Dalam perjalanan Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬berbicara sebagai berikut:
"Senang t. Tuhan pasti akan membuat agama-Nya menang dan menyebarkan firman-Nya dan
membantu iman dan orang-orang yang kamu lihat di hadapanmu ini, akan segera ditebang oleh
tanganmu." 50
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menekankan pentingnya menyampaikan kabar baik kepada manusia. Imam
Bukhari melaporkan,
Diriwayatkan Anas bin Malik: Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Buatlah hal-hal yang mudah bagi
orang-orang, dan jangan mempersulit mereka, dan buatlah mereka tenang (dengan kabar gembira)
dan jangan memukul mundur (mereka). 51 Hadits lain menguatkannya. Diriwayatkan Abu Burda:
Bahwa ayahnya berkata, "Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengutus Mu'adh dan Abu Musa ke Yaman
mengatakan kepada mereka 'Perlakukan orang-orang dengan mudah dan jangan keras pada
mereka; beri mereka kabar gembira dan jangan mengisinya dengan keengganan; dan saling
mencintai, dan jangan berbeda." 52

3-Permohonan (Du'aa)
Salah satu tindakan kuat Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah mencari bantuan Allah (SWT) melalui
permohonan untuk tujuan Islam dan untuk motivasi individu. Tujuannya adalah untuk memotivasi
orang. Itu adalah faktor pembeda dari gaya manajemen Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.
Pertemuan militer pertama (pertempuran Badar) adalah momen yang menentukan kehidupan Nabi
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan umat Islam pada masa itu. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuat dua pada
kesempatan itu.
Hadhrat Abdullaah bin Amr bin Al Aas meriwayatkan bahwa Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berangkat
ke Badar dengan 315 orang. Ketika mereka sampai di Badar, Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berdoa, "0
Allaah! Mereka (Sahabah saya (RA)) bertelanjang kaki, jadi berikan mereka transportasi. 0 Allaah!
Mereka berpakaian minim, begitu juga pakaian mereka. 0 Allaah! Mereka lapar, begitu juga mengisi
perut mereka." ...
Hadhrat Abdullaah bin Mas'ood (RA) mengatakan bahwa ia belum pernah mendengar du'aa yang
lebih gigih daripada du'aa Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang dibuat pada Pertempuran Badar. Dia
berdoa, "0 Allaah! Saya memohon kepada Anda atas nama janji dan janji Anda. 0 Allaah! Jika
kelompok ini dihancurkan, kamu tidak akan disembah." Ketika Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berbalik,
wajahnya adalah bagian dari bulan saat dia berkata, "Seolah-olah aku dapat melihat tempat-tempat
di mana mereka (Mushrikeen yang mati) akan berbaring malam ini." 53
Pada pertempuran Uhad Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuat du'aah ini.

47
Hadhrat Rifaa'ah Zuraqi (RA) meriwayatkan bahwa ketika kaum Mushrikeen telah kembali setelah
Pertempuran Uhud, Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Berdirilah tegak agar aku dapat memuji
Rabb-ku (SWT)." Ketika Sahabah (RA) telah mengatur diri mereka menjadi baris-baris di belakang
Rasulullaah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, ia berkata, "0 Allaah! Setiap jenis pujian adalah milik Anda. 0 Allaah!
Tidak ada yang menahan apa yang Engkau berikan dalam kelimpahan dan tidak ada yang
memberikan apa pun yang Engkau tahan. Tidak ada yang dapat membimbing orang yang engkau
sebabkan menyimpang, dan tidak ada yang dapat menyimpang dari orang yang Engkau bimbing.
Tidak ada yang bisa memberikan apa yang Anda tahan, dan tidak ada yang bisa menahan apa yang
Anda berikan. Tidak ada yang dapat mendekatkan apa yang Anda buat jauh dan tidak ada yang
dapat membuat jauh apa yang Anda dekati. 0 Allaah! Berilah kami dalam kelimpahan berkat-Mu,
rahmat-Mu, rahmat-Mu, dan rezeki-Mu. 0 Allaah! Saya meminta dari Anda karunia abadi Anda yang
tidak pernah berubah dan tidak pernah hilang. 0 Allaah! Aku memohon kepadamu untuk karunia
pada hari kemiskinan itu (Qiyaamah) dan untuk keselamatan pada hari ketakutan. 0 Allaah! Aku
mencari perlindunganmu dari kejahatan apa yang telah Engkau berikan kepada kami dan dari
kejahatan apa yang telah Engkau tahan dari kami. 0 Allaah! Jadikan Imaan dicintai oleh kita dan
percantik di dalam hati kita. Jadikan kufr, dosa dan ketidaktaatan menjijikkan bagi kita dan jadikan
kita di antara orang-orang yang dibimbing dengan benar. 0 Allaah! Berilah kami kematian sebagai
Muslim, biarkan kami hidup sebagai Muslim dan izinkan kami untuk bertemu dengan orang-orang
saleh (di Akhirah) tanpa menderita penghinaan apa pun dan tanpa harus menanggung cobaan apa
pun. 0 Allaah! Hancurkan Kuffaar yang menyebut utusanmu pembohong dan yang mencegah orang
lain dari jalanmu. Tetapkan pada mereka hukuman dan hajaranmu. 0 Allaah! 0Dewa Sejati!
Hancurkan juga orang-orang Kuffaar yang telah kamu berikan kitab suci." 54
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa melakukan du'aa untuk individu juga. Kandhelvi (2012) melaporkan,
"Saat membuat du'aa untuk Sahabi (RA), kata-kata Rasulullaah berikut ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬terdengar:
"0 Allaah! Di sinilah letak hambamu yang bermigrasi di jalanmu. Dia menjadi martir, dan aku adalah
saksinya."" 55
Efek du'aa
Seorang sahabat berkata, (karena du'aa-nya selama pertempuran Badar) "Kemudian Allaah
memberi mereka kemenangan dalam Pertempuran Badar dan mereka kembali, bahkan tidak ada
satu pun dari mereka yang tidak memiliki satu atau dua unta. Mereka juga memiliki pakaian untuk
dipakai dan dimakan sampai kenyang." 56
Du'aa Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuahkan hasil positif setiap saat. Dia membuat du'aa untuk
bimbingan orang-orang Taif, Allah (SWT) memudahkan mereka untuk menerima pesannya.

4-Mengarahkan perhatian pada perbuatan baik


Orang-orang mendapatkan motivasi dengan hal-hal yang mereka sukai. Jika seorang manajer
memenuhi kebutuhan atau keinginan orang, mereka merasa termotivasi. Para sahabat memiliki
keyakinan bahwa kehidupan akhirat adalah yang asli. Mereka menginspirasi ketika ada tindakan
atau hal yang menyebabkan peningkatan kemungkinan mendapatkan pahala di akhirat. Nabi ( ‫صلى‬

48
‫ )هللا عليه وسلم‬mengetahuinya, oleh karena itu, ia biasa mengarahkan mereka dari manfaat dunia ini ke
Yang Berikutnya. Lihatlah haditsnya.
Diriwayatkan seorang laki-laki dari para sahabat Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬: Ubaydullah bin Salman
melaporkan tentang otoritas seorang pria dari para sahabat Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬: Ketika kami
menaklukkan Khaybar, mereka (orang-orang) mengeluarkan rampasan mereka yang berisi
peralatan dan tawanan. Orang-orang mulai membeli dan menjual rampasan mereka. Ketika
Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berdoa, seorang laki-laki datang kepadanya dan berkata:
Rasulullah (SWT), saya telah memperoleh hari ini begitu banyak sehingga tidak ada yang
memperoleh dari lembah ini. Dia bertanya: Celakalah kamu, berapa banyak yang kamu peroleh?
Beliau menjawab: Saya terus berjualan dan membeli sampai saya mendapatkan tiga ratus uqiyah.
Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Aku katakan kepadamu seorang laki-laki yang
memperoleh lebih baik darimu. Dia bertanya: Apa itu Rasulullah (SWT)? Jawabnya! Dua rakah
(shalat suaah) setelah shalat (wajib). 57

Sahabat itu berfokus pada manfaat materi sementara Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengarahkannya ke
kehidupan kekal.
Contoh lain adalah kisah Hazrat Fatimah (RA) ketika dia pergi untuk meminta seorang budak
sehingga dia bisa membantunya dalam hal-hal sehari-hari yang biasa dia lakukan sendiri. Dalam
hubungan ini, Hadhrat Ali (RA) pernah berkata kepada salah satu muridnya: "Haruskah saya
menceritakan kisah Hadhrat Fatimah (RA), putri tersayang dan paling dicintai Nabi (Shallallahu
Alayhi Wasallam)?" Ketika murid itu menjawab "Ya", dia berkata: "Hadhrat Fatimah (RA) biasa
menggiling biji-bijian sendiri, yang menyebabkan luka di tangannya. Dia membawa air untuk rumah
dalam tas kulit, yang meninggalkan bekas di dadanya. Dia membersihkan rumah sendiri, yang
membuat pakaiannya kotor. Suatu ketika, ketika beberapa tawanan perang dibawa ke Madinah
Munawwarah, saya berkata kepadanya, 'Pergilah ke Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) dan
mintalah dia seorang penolong untuk membantu Anda dalam pekerjaan rumah tangga Anda.' Dia
pergi kepadanya tetapi menemukan banyak orang di sekitarnya. Karena dia sangat pemalu, dia
tidak bisa cukup berani untuk bertanya kepada Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam) di depan orang
lain. Keesokan harinya Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam) came ke rumah kami dan berkata,
'Fatimah! Apa yang membuatmu datang kepadaku kemarin?' Dia merasa malu dan tetap diam. Aku
berkata, 'Wahai Nabi Allah (SWT)! Fatimah memiliki luka di kedua tubuhnya dan bekas luka di
dadanya, karena menggiling biji-bijian dan membawa air. Ia selalu sibuk membersihkan rumah
sehingga menyebabkan pakaiannya tetap kotor. Aku memberitahunya tentang para budak dan
menasihatinya untuk pergi kepadamu dan membuat permintaan untuk seorang pelayan.'
Dilaporkan juga bahwa Hadhrat Fatimah (RA) memang mengajukan permintaan dengan
mengatakan, 'Ali dan saya hanya memiliki satu tempat tidur, yaitu kulit kambing.
Kami menggunakannya di malam hari untuk tidur dan kami menggunakannya di siang hari untuk
memberi makan unta.' Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) berkata, 'Fatimah! Bersabarlah. Nabi
Moosa (AS) dan istrinya hanya memiliki satu tempat tidur selama sepuluh tahun, yaitu jubah
Moosa (AS). Takutlah kepada Allah (SWT) bertakwa dan teruslah beribadah kepada Allah (SWT)
Ta'ala dan penuhilah pekerjaan rumah tanggamu. Ketika tidur silaturahmi Subhanallah 33 kali,

49
Alhamdulillah 33 kali dan Allahu Akbar 34 kali. Anda akan menemukan ini lebih baik daripada
penolong.' Hadhrat Fatimah (RA) menjawab, 'Saya senang dengan apa yang Allah (SWT) Ta'ala dan
Nabi-Nya (Shallallahu Alayhi Wasallam) senangi." 58
Ini menunjukkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menganugerahkan kepada putrinya perbuatan
bajik alih-alih objek material.

5-Pelatihan dan pendidikan


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memulai pusat pelatihan dan pendidikan pertama di rumah Arqam (RA) di
Makkah. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengutus Musab bin Umair ke Madinah untuk pendidikan umat
Islam baru di kota itu. Orang-orang Sufa ada di sana untuk belajar.

Pemerintah Islam biasa melatih kuda untuk keperluan militer. Penulis Bulugh al-Maram
memasukkan hadits dalam bab Jihad sementara Imam Muslim memasukkannya ke dalam kitab
pemerintahan.
"Telah diriwayatkan atas otoritas Ibnu 'Umar bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengadakan
perlombaan kuda-kuda yang telah dipersiapkan secara khusus untuk tujuan dari Hafya' ke
Thaniyyat al-Wada' (yang terakhir adalah pos pemenang), dan dari mereka yang belum dilatih dari
Thaniyya ke masjid Banu Zuraiq, dan Ibnu Umar termasuk di antara mereka yang ikut serta dalam
perlombaan ini." 59

6-Komitmen terhadap kepentingan organisasi


Pertimbangkan kisah berikut tentang dua bersaudara; Muslim menangkap salah satu dari mereka
dalam pertempuran Badar dan menjadi tawanan perang. Yang lainnya adalah seorang muslim sejati
yang tidak memenuhi ikatan keluarga/kekerabatan untuk kepentingan organisasi.
Ketika perang berakhir, Mus'ab bin 'Umair Al-'Abdari melihat saudaranya, masih seorang politeis,
diborgol oleh seorang Ansari. Mus'ab merekomendasikan agar Penolong mempererat simpul
karena ibu tahanan cukup kaya untuk menebus putranya. Abu 'Aziz, saudara laki-laki Mus'ab,
mencoba memohon kepada saudaranya melalui ikatan keluarga, tetapi yang terakhir dengan tegas
menjawab bahwa Penolong lebih memenuhi syarat untuk persaudaraan daripada dia. 60

MODEL 2-KONTEMPORER DAN PENDEKATAN


KENABIAN
Mungkin menarik untuk membandingkan pendekatan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dengan pandangan
kontemporer. Terutama motivasi dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan manusia. Ini
melibatkan manajer dan karyawan. Manajer ingin mengambil pekerjaan dari karyawan; oleh karena
itu, mereka menawarkan manfaat untuk bekerja untuk mereka. Dan para karyawan ingin bekerja
untuk mereka untuk mendapatkan manfaat yang ditawarkan majikan untuk itu. Karena karyawan
adalah manusia namun mereka lelah atau bosan. Dalam beberapa kasus, tidak tertarik untuk
melakukan pekerjaan; dan mereka memiliki keinginan untuk dipenuhi. Sifat pekerjaan juga

50
berkontribusi terhadap kelelahan atau kurangnya minat mereka. Tetapi manajer membutuhkan
pekerjaan karena mereka perlu menjalankan bisnis untuk memasok barang atau jasa kepada
pelanggan. Dalam beberapa kasus, mereka bersaing dengan partai lawan atau mempertahankan
wilayah geografis atau ideologi. Ini membawa teori motivasi untuk campur tangan dan
menyelesaikan masalah.
Teori permintaan dan penawaran berperan di sini. Teori tersebut mengatakan harga suatu
komoditas ditentukan ketika kurva penawaran dan permintaan saling berpotongan. Ini dikenal
sebagai titik kesetimbangan. Dengan kata lain, ini adalah titik di mana penjual bersedia menjual
suatu produk dan pembeli dengan senang hati membelinya. Manajer menawarkan harga kepada
karyawan untuk bekerja untuk mereka dan karyawan senang bekerja. Namun, tingkat perjanjian ini
tidak bertahan lama. Karyawan membutuhkan beberapa "tunjangan" tambahan untuk terus
melakukan pekerjaan karena keterbatasan manusia mereka yaitu, kelelahan, kehilangan minat, dll.
Dan karena itu bukan pekerjaan mereka.
Seperti yang telah kita lihat pada bab dua di atas bahwa teori motivasi kontemporer berkisar pada
tiga faktor: keterlibatan orang, peran manajemen dan kebutuhan karyawan (Manusia). Pendekatan
Profetik memang melibatkan orang dalam pengambilan keputusan. Dia biasa berkonsultasi dengan
para sahabatnya sebelum membuat keputusan apa pun karena Allah (SWT) memerintahkannya.
Dan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bekerja sebagai panutan.
Meskipun demikian, kasus Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berbeda karena faktor unik yang tidak ada dengan
teori-teori kontemporer. Itu adalah konsep kehidupan akhirat dan ganjaran/hukuman di sana.
Seorang pegawai muslim mengharapkan pahala di dunia ini maupun di akhirat. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memimpin banyak ekspedisi militer; manfaat material yang diharapkan dari usaha semacam itu
adalah barang rampasan. (Dalam banyak kasus itu tidak ada atau tidak didistribusikan karena
kebutuhan khusus.) Manfaat non-material adalah keberhasilan di akhirat. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mempersembahkannya dan para sahabat menguangkannya. Para sahabat menerima motivasi
untuk menerimanya seperti yang telah kami periksa dalam banyak kesempatan. Tetapi tidak ada
dalam teori-teori kontemporer sehingga membedakan teori Profetik dari mereka.

3-KASUS STYDY MOTIVASI: PERTEMPURAN KHYBAR61


Seorang pemimpin membimbing bawahannya sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan yang
ditugaskan dengan senang hati. Kepribadian pemimpin memainkan peran kunci dalam proses yaitu,
cara dia berurusan dengan orang-orang. Selain itu, ia menerapkan langkah-langkah keuangan dan
non-keuangan untuk melanjutkan pekerjaan.
Kepribadian Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah karismatik, tetapi ia juga telah menerapkan manfaat
materi untuk itu. Kami telah menyelidiki dalam bab ini strategi motivasi Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Ini
termasuk permohonan, dorongan, dan manfaat materi. Ganjaran-ganjaran dalam Akhirat adalah
tambahan dari hal-hal di atas.

1 Klarifikasi tujuan kampanye

51
Tujuan kampanye sebagai kekuatan motivasi karena penyebaran Islam adalah tujuan setiap
Muslim. Dan upaya militer adalah bagian darinya. Misalnya, ketika Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menunjuk
Ali (RA) sebagai pembawa bendera untuk pertempuran ia merekomendasikannya dengan kata-kata
berikut.

"Maret dengan kecepatan sedang sampai Anda mencapai lapangan mereka. Kemudian undanglah
mereka untuk menerima Islam, menjelaskan kepada mereka hak-hak karena Allah yang wajib
mereka penuhi. Demi Allah! Jika Allah menggunakanmu untuk membimbing bahkan satu orang, itu
lebih baik bagimu daripada unta merah." 62
Dengan demikian, prioritasnya adalah ajakan kepada Islam agar mereka bisa mendapatkan
kesuksesan abadi yang juga dilakukan umat Islam.

2 Penyertaan peserta
Orang-orang merasa bangga atau terhormat ketika organisasi mereka memilih mereka untuk
proyek terkenal. Misalnya, ada banyak astronot di suatu negara untuk misi luar angkasa, tetapi
mereka yang dipilih organisasi untuk penerbangan luar angkasa merasa terhormat. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬telah memasukkan peserta sumpah Hudhabia dalam penaklukan Khyber. Mereka bersumpah
untuk mati demi Islam tetapi tidak akan meninggalkan medan perang. Mubarikpuri mengatakan,
Umat Islam khawatir dan mengambil ikrar khusyuk di tangan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bahwa mereka
akan mengorbankan hidup mereka untuk membalas kematian Sahabat mereka dan berdiri teguh
oleh tuan mereka, Muhammad (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dalam segala kondisi. Ikrar ini diberi nama Teluk 'at
Ar-Ridwan (perjanjian fealty). Orang pertama yang mengambil ikrar adalah Abu Sinan Al-Asadi dan
Salamah bin Al-Akwa', yang memberikan janji khusyuk untuk mati dalam perkara Kebenaran tiga
kali, di depan tentara, di tengah dan di belakang. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menangkap tangan kirinya
atas nama 'Utsman. Fealty ini disumpah di bawah pohon, dengan 'Umar memegang tangan Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Ma'qil bin Yasar memegang cabang pohon ke atas. Al-Qur'an yang mulia telah
merujuk pada ikrar ini dengan kata-kata berikut: "Sesungguhnya Allah (SWT) berkenan kepada
orang-orang mukmin ketika mereka memberikan Baia (ikrar) mereka kepadamu (wahai
Muhammad (‫ ))صلى هللا عليه وسلم‬di bawah pohon." [Al-Fath:18] 63 Ini menunjukkan bahwa dia
membuat pilihan berdasarkan prestasi karena para sahabat di Hudhabia membuat janji untuk
kematian.
Ini menunjukkan semangat dan antusiasme peserta Khyber. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memasukkan
mereka dalam ekspedisi karena mereka sangat termotivasi untuk menjadi bagian dari kampanye
baru. Karena beberapa orang Yahudi diusir dari Madinah sebelumnya dan merupakan penganut
yahudi yang setia, namun setiap Muslim ingin mengambil bagian dalam pertempuran melawan
mereka.

3 Motivasi individu
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa mendorong tindakan individu para sahabatnya. Amer (RA) memiliki dual
dengan kepala Yahudi Marhab yang setara dengan seribu tentara. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengaguminya dan berkata, "Marhab, pemimpin benteng, mengundang 'Amir bin Al-Akva' untuk

52
menemuinya dalam pertempuran dan yang terakhir menjawab, ketika 'Amr memukul orang Yahudi
itu, pedangnya mundur dan melukai lututnya, dan dia meninggal karena luka itu. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬kemudian berkata untuk memujinya: "Baginya ('Amir (RA)) ada pahala ganda di akhirat." Dia
menunjukkan ini dengan meletakkan dua jarinya di ataseter.'' 64
Demikian pula, saudara Marhab, Yasir, menantang pasukan Muslim. Zubair (RA) menerima
"tawarannya". Karena Yasir adalah seorang pejuang terkenal, ibu Zubair menjadi khawatir dan
membawa "Wahai Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dari Allah (SWT) apakah anakku akan dibunuh" Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬menjawab, "anakmu akan membunuhnya". 65 Itu terjadi seperti yang diramalkan Nabi (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬.
Satu hari sebelum pertempuran , Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatakan untuk menciptakan rasa ingin
tahu dan inspirasi bahwa saya akan menyerahkan bendera besok kepada seseorang yang akan
mencintai Allah (SWT) dan Nabi-Nya ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Dan Allah (SWT) dan Nabi-Nya ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
juga mencintainya. Keesokan harinya semua orang menginginkan bendera itu, tetapi dia
menugaskannya kepada Ali Ibne Talib (RA). 66Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengutus Abu Bakar (RA) dan
Umer (RA) untuk kampanye di hadapannya. 67

4 Motivasi kolektif
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuat dua untuk keberhasilan kampanye ketika dia melihat kota Khyber.
Kastil Sab bin Maaz sangat penting bagi Muslim ketika tentara mendekatinya. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
membuat dua khusus untuk penaklukan benteng. Para peserta adalah orang-orang Hodhabia yang
membawa dua ratus kuda untuk acara tersebut. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memasukkan mereka dalam
distribusi barang rampasan. Mereka sangat senang menerima rampasan perang tambahan.
Jafar (RA) dan para sahabatnya bergabung dengan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di Khyber dari Abyssinia
(mereka bermigrasi dari Makkah sebelumnya). Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menghadiahi mereka barang
rampasan itu karena mereka datang untuk bergabung dengannya sebagai tentara. Tujuannya
adalah untuk menyemangati mereka.
Akhirnya, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menyambut kontingen Jafar (RA) dengan hangat dan menciumnya.
Dia berkata, "Saya tidak yakin apakah saya bahagia karena penaklukan Khyber atau pertemuan
Jafar (RA)." 68

4-SPESIALISASI STRATEGI MOTIVASI


Motivasi dimulai sejak masuknya para prajurit; Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬hanya memilih peserta
perjanjian Hodhabia karena mereka berjanji untuk mati demi tujuan Islam. Dia biasa memohon
keberhasilan pasukannya. Dia melanjutkan permohonan dalam ekspedisi. Itu penting bagi umat
Islam karena mereka tahu bahwa permohonan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak pernah tidak terjawab.
Misalnya, ketika ia memuji seorang sahabat karena puisi inspirasinya, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata,
"Semoga Allah (SWT) memiliki m ercy atas dirinya". Yang lain menyadari bahwa dia akan mati
syahid.

53
Demikian pula, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬digunakan untuk mendorong para sahabat individu atas
kontribusi mereka dalam inisiatif. Dia memuji Ali (RA), Amir (RA), Zubair (RA) dan Amir bin Akko
(RA) dll.
Semua peserta biasa menerima bagian rampasan perang mereka. Dia menghadiahi mereka. Banyak
sahabat membawa kudanya dari Madinah; seekor kuda yang digunakan untuk menerima dua kali
lipat dari bagian normal, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menghadiahi mereka sesuai aturan. Para penunggang
kuda menjadi senang karenanya.

C-PENDEKATAN PROSESUNIVERSAL 69

Perkenalan
Pendekatan proses universal mengasumsikan semua organisasi memerlukan proses manajemen
rasional yang sama. 70 Para pendukung sebelumnya menekankan pada pembagian kerja, rantai
komando (siapa yang melapor kepada siapa) dan otoritas (siapa yang bertanggung jawab untuk
menyelesaikan sesuatu). Henry Fayol menyumbangkan bagian terbesar dalam pendekatan ini. Dia
menyarankan lima fungsi manajer (Perencanaan, pengorganisasian, komando, koordinasi, dan
kontrol) dan 14 prinsip manajemen. Max Weber juga mengedepankan beberapa prinsip untuk
meningkatkan pendekatan. Kami telah menyelidiki unsur-unsur ini sehubungan dengan kegiatan
manajerial Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Fungsi manajerial
Kami telah menganalisis ini dalam empat komponen seperti yang telah dijelaskan / dianalisis oleh
Kreitner (2009): perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan memimpin dengan perubahan
kecil. Kami telah menganalisisnya secara singkat di halaman berikut. 71

1-Perencanaan
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah merencanakan banyak kampanye militer dan non-militer. Migrasi dari
Makkah ke Madinah adalah peristiwa terpenting dalam hidupnya. Ini menciptakan dampak besar
pada kehidupan umat Islam dan bahkan seluruh dunia; orang-orang masih menyadari dampaknya
dan akan berlanjut hingga Hari Terakhir. Iqbal dan Ahmad telah menganalisis Hijrah sebagai studi
kasus dalam merencanakan tradisi Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. 72 Iqbal memperluasnya dalam karya
terbarunya. 73 Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menggunakan model perencanaan delapan langkah dalam
ekspedisi Hijrahnya. Rinciannya ada di dua sumber yang dirujuk di atas. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga
merencanakan Perjanjian Hodhbia, ekspedisi ke Abyssinia, dan perjalanannya ke Taif. Upaya
perencanaannya berhasil meskipun beberapa dengan sedikit penundaan. (Lihat bab 7)

2-Pengorganisasian
Ini melibatkan pengaturan sumber daya dan orang-orang untuk bekerja secara damai. Ini
menawarkan efektivitas dan efisiensi. Iqbal telah memeriksanya dalam karya pelengkapnya tentang

54
fungsi manajer. 74 Dia memeriksa pembagian kerja, definisi sub-tugas, segitiga manajerial (otoritas,
tanggung jawab dan akuntabilitas), garis dan otoritas staf, rantai dukungan / komando, harmoni di
antara anggota, perlakuan terhadap bawahan dengan lembut, struktur organisasi
(Departementalisasi, rentang kendali, struktur organisasi), alokasi sumber daya (Alokasi sumber
daya, individu dan tim, pembentukan tim dan manajemen), komunikasi (Saluran komunikasi,
komunikasi tertulis, elemen komunikasi inovatif, pendengar yang penuh perhatian, koreksi
kesalahan). Dia juga melihat studi kasus di mana dia memeriksa organisasi tenaga kerja, dorongan,
struktur otoritas, definisi peran & tanggung jawab, tata letak fisik fasilitas, dan manajemen sumber
daya manusia.
Ini menunjukkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mempraktikkan bidang-bidang utama dari
fungsi-fungsi seperti yang kita pahami hari ini.

3-Memimpin
Iqbal memandang memimpin sebagai "Seorang manajer/pemimpin adalah orang yang menawarkan
dukungan kepada bawahan, membuat mereka tetap termotivasi, memasok mereka sumber daya
yang dibutuhkan dan menyelesaikan masalah mereka yang timbul dari pekerjaan atau di luar.
Seorang pemimpin harus tahu pekerjaan apa yang dilakukan pengikut, dapat melakukan sendiri dan
mampu memantaunya." 75 (Lihat bab 8 untuk detailnya)

4-Mengendalikan
Ini berkaitan dengan mendefinisikan tujuan dan standar, mengukur kinerja, mengevaluasinya dan
mengambil tindakan korektif. Bab 10 menunjukkan berbagai aspek yang telah diperkenalkan Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kepada dunia ketika tidak ada yang tahu tentang mereka.
Ini menunjukkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mempraktikkan dasar-dasar konsep
pengendalian berabad-abad yang lalu. Seandainya para ilmuwan manajemen kontemporer
mempelajari kehidupan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mereka tidak perlu mencari di tempat lain untuk
membentuk teori evolusi tentang siapa yang sangat sedikit dari mereka setujui. Ketika manajemen
ilmiah muncul, manajer menganggapnya sebagai kue panas. Para ahli teori hubungan manusia
mengkritiknya dengan bukti eksperimental.

NABI ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬DAN KARYA HENRY FAYOL


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menemukan prinsip-prinsip manajemen yang diklaim Fayol pada abad ke-20.
Kami telah mencoba menyelidikinya dalam paragraf berikut.

1-Pembagian kerja
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membagi pekerjaan menggali parit menjadi 10 tim. Mereka seharusnya
menggali sepuluh meter parit. Dengan cara ini setiap orang diberi satu halaman. 76 Kedalaman parit
sekitar 4,5m. 77 Menurut Mubarikpuri "Empat puluh yard diberikan kepada setiap kelompok yang
terdiri dari sepuluh orang untuk menggali. Sahl bin Sa'd berkata: Kami berada di perusahaan

55
Rasulullah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬orang-orang biasa menggali, dan kami mengevakuasi bumi di punggung
kami." 78

2-Otoritas
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatur rantai otoritas, tanggung jawab, dan akuntabilitas. Dia menunjuk
Huzaifa (RA) untuk menyelidiki aktivitas musuh selama pertempuran
Parit. Dia menjelaskan,
Rasulullah (SAAS) menerima kami satu persatu sampai akhirnya giliran saya datang; Saya tidak
memiliki apa-apa untuk melindungi saya dari musuh dan hawa dingin kecuali mantel wol istri saya
yang turun tidak lebih dari lutut saya. Ketika dia datang kepada saya, saya berlutut. Dia bertanya,
"Dan siapa ini?" "Hudhayfa," jawabku, "Hudhayfa, ya?" "Ya, Rasulullah," jawabku, tetap dekat
dengan tanah, dan tidak mau bangun. Tetapi saya bangkit, dan dia berkata, "Ada aktivitas di antara
musuh; bawakan aku berita tentang mereka." Oleh karena itu, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memberinya
wewenang untuk pekerjaan itu, sehingga ia menjadi bertanggung jawab untuk itu. Ketika dia
kembali dari misi, dia memberikan catatan tentang ekspedisinya sebagai "Jadi saya kembali ke
Rasulullah (SAAS), dan menemukan dia terbungkus selimut, berdoa. Tidak lama kemudian saya
kembali daripada saya merasa sangat dingin lagi dan mulai menggigil. Saat dia berdoa, Rasulullah
(SAAS) memberi isyarat kepada saya dan ketika saya mendekatinya, dia membentangkan
selimutnya ke atas saya. Ketika ada sesuatu yang mengganggu Rasulullah (SAAS), ia akan berdoa.
Saya membuat laporan saya tentang musuh dan bagaimana mereka telah bergerak keluar ketika
saya meninggalkan kamp." 79
Patut dipastikan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengeluarkan perintah atau ameer/pemimpinnya
yang ditunjuk. Jadi, bawahan dulu hanya menerima perintah dari satu orang saja. 80

3-Dicipline
Itu mencakup rasa hormat dan kepatuhan. Yang pertama adalah tanggung jawab manajer dan
bawahan kemudian. Hormat

Rasa hormat berarti "perasaan setuju yang kuat terhadap seseorang/sesuatu karena sifat baik
atau prestasinya" 81 Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menghormati semua orang. Perhatikan hadits ini.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata "Abu Musa (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan:
Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Karena menghormati Allah (SWT) dalam menghormati
seorang Muslim yang sudah tua, dan orang yang melakukan Al-Qur'an untuk mengenang dan tidak
melebih-lebihkan mengucapkan huruf-hurufnya atau melupakannya setelah menghafal, dan untuk
menghormati penguasa yang adil". 82
Lihatlah perlakuan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kepada Ikrama bin Abu Jahl,
Ketika Hadhrat Ikrama mendekati Makkah, Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata kepada Sahabah
(RA) Ikrama putra Abu Jahl akan datang kepadamu sebagai seorang Mu'min dan seorang Muhaajir
jadi jangan mengutuk ayahnya karena mengutuk orang mati hanya menyakiti yang hidup tanpa
pernah mencapai orang mati." ... Ketika Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬melihat Hadhrat Ikrama (RA),
dia bergegas ke arahnya tanpa mengenakan selendang atasnya karena senang melihat Hadhrat

56
Ikrama. (RA). Rasulullaah(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian duduk sementara Hadhrat Ikrama (RA) berdiri
di hadapannya bersama istrinya yang mengenakan kerudung. Hadhrat Ikrama (RA) berkata, "Wahai
Muhammad! Wanita ini telah memberi tahu saya bahwa Anda telah memberi saya amnesti.
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menanggapi dengan mengatakan, "Dia telah mengatakan kebenaran.
Keselamatan Anda terjamin." Hadhrat Ikrama (RA) kemudian bertanya, "Terhadap apa yang kamu
undang?" Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menjawab. '', saya mengundang, Anda untuk bersaksi bahwa
tidak ada yang layak disembah selain Allaah dan bahwa saya adalah Rasul Allaah. Saya juga
mengajak anda untuk mendirikan salah dan membayar zakat." Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
kemudian menyebutkan beberapa hal lain yang harus dilakukannya. Hadhrat Ikrama (RA) berkata,
"Demi Allaah! Anda tidak mengundang apa-apa selain kebenaran dan tindakan yang sangat baik
dan indah. Oleh Allaah! Bahkan sebelum Anda mulai mengundang undangan Anda, Anda telah
menjadi yang paling jujur di antara kami dan yang paling saleh. Saya bersaksi bahwa tidak ada yang
layak disembah selain Allaah dan bahwa Muhammad ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah hamba Allaah dan
Rasul." Hal ini sangat menyenangkan Rasulullaah. 83
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatakan pada kesempatan lain, Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa
Rasulullah (SWT) bersabda: " Dia bukan salah satu dari kita yang tidak memiliki belas kasihan
kepada anak-anak kita, menghormati orang yang lebih tua, dan memerintahkan yang baik dan
melarang kejahatan." 84
Anak laki-laki biasa menikahi ibu tirinya setelah kematian atau perceraian ayahnya sebelum Islam.
85
Islam menciptakan rasa hormat terhadap perempuan dan ibu tiri. Islam melarang untuk menikah
dengan ibu tiri dalam keadaan apapun.
Ketaatan
Anas berkata, "Rasulullah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Dengarkan dan patuhi, bahkan jika seorang budak Abyssinian
dengan kepala seperti kismis ditunjuk atasmu. " 86
Sebelum perjanjian Hodhabia Urwa mengunjungi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan melaporkan kepada
Quraysh perasaannya dengan kata-kata berikut.
"Aku pernah ke Chosroes, Caesar dan Negus di kerajaan mereka, tetapi belum pernah aku melihat
seorang raja di antara orang-orang seperti Muhammad (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di antara para Sahabatnya. Jika
dia melakukan wudhu, mereka tidak akan membiarkan airnya jatuh ke tanah; jika dia
mengharapkan, mereka akan memiliki lendir untuk menggosok wajah mereka; Jika dia berbicara,
mereka akan merendahkan suara mereka." 87
Ketika Quraysh melanggar perjanjian Hodhabia, Abu Sufyan pergi ke Madinah untuk memulihkan
pakta tersebut. Dia mendekati Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tetapi tidak menerima jawaban apa pun. Ibnu
Kathir melaporkan sisa kampanyenya untuk kebangkitan perjanjian.
"Dia kemudian pergi menemui Abu Bakar yang dia minta untuk berbicara atas namanya dengan
Rasulullah (SAAS), gubuk yang dia tolak. Beliau selanjutnya mengunjungi Umar b. al-Khattab dan
berbicara dengan hai, tetapi Umar menjawab, 'Aku bersyafaat untukmu dengan Rasulullah
(SAAS)! Aku bersumpah, jika semut adalah satu-satunya yang harus aku lawan denganmu, aku akan
melakukannya!'

57
"Abu Sufyan kemudian berjalan ke (rumah) 'Ali b. Abu Talib, di mana ia juga menemukan Fatimah,
putri Rasulullah (SAAS). Dia sedang duduk bermain dengan putranya Hasan. Abu Sufyan berkata,
"Ali, kamu adalah orang yang paling dekat hubungannya denganku. Saya datang dengan
permintaan dan saya tidak ingin pergi dengan kecewa. Mohon bersyafaat dengan Rasulullah (SAAS)
atas nama saya.' Dia menjawab, 'Saya bersimpati, Abu Sufyan, tetapi begitu Rasulullah (SAAS) telah
menentukan sesuatu, kami tidak dapat berbicara dengannya tentang hal itu.' Abu Sufyan kemudian
menoleh kepada Fatima dan berkata, 'Putri Muhammad, tidakkah engkau akan meminta putramu
ini membawa perlindungan di antara orang-orang kami sehingga ia kemudian dapat menjadi
penguasa semua orang Arab sampai akhir zaman?' Dia menjawab, 'Anakku belum cukup umur
untuk membawa perlindungan seperti itu, dan tidak ada yang bisa memberikan perlindungan
terhadap Nabi (SAAS).' 88

4-Kesatuan komando
Ini mengacu pada konsep bahwa setiap karyawan harus menerima perintah dari satu atasan.
Karena Allah (SWT) telah menunjuk Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬namun dia adalah satu-satunya sumber
perintah sampai dia menugaskannya kepada orang lain. Hadits berikut menjelaskan situasinya.
"Diriwayatkan oleh Jubair bin Mut'im, seorang wanita datang kepada Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
berbicara kepadanya tentang sesuatu dan dia menyuruhnya untuk kembali kepadanya. Beliau
bersabda, "Ya Rasul Allah (SWT)! (‫ ) صلى هللا عليه وسلم‬Jika saya datang dan tidak menemukan Anda?"
(Seolah-olah maksudnya, "... jika kamu mati?") Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata,
"Jika kamu tidak menemukanku, pergilah ke Abu Bakar." [Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits
Nomor 327]

5-Kesatuan arah
Ini menyiratkan setiap orang harus mengikuti tujuan atau arah yang ditentukan. Setiap sahabat
mengikuti satu tujuan yaitu, untuk menerapkan Islam dalam kehidupan mereka dan melakukan
upaya untuk menyebarkannya kepada orang lain.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan para sahabatnya berada di halaman yang sama. Mereka melakukan upaya
untuk pengelolaan penyebaran Islam bersama-sama. Mereka melakukan migrasi ke Madinah,
bertempur dalam dua puluh tujuh pertempuran, menandatangani perjanjian Hodhabia dan
memberikan pengorbanan finansial, fisik, dan keuangan. Ini menunjukkan bahwa mereka bergerak
ke arah yang sama sejak awal Islam hingga napas terakhir mereka.

6-Subordinasi kepentingan individu untuk kepentingan umum


Ini adalah bagian dari kesetiaan dan ketulusan untuk mengorbankan kepentingan individu demi
kepentingan organisasi.
Menurut Kandhelvi (2012) "Hadhrat Umar berkata, "Ketika saya melihat Hakam menerima Islam,
saya dikelilingi oleh pemikiran masa lalu dan masa depan, mencemooh diri saya sendiri karena
berbicara kepada Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengenai masalah yang pengetahuannya lebih dari
saya. Kemudian saya berkata pada diri sendiri bahwa saya telah melakukannya hanya untuk
kesejahteraan / kesenangan Allaah dan Rasool-nya ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.
58
Hadhrat Umar (RA) juga mengatakan, "Hakam menjadi seorang Muslim dan oleh Allaah, dia adalah
seorang Muslim yang sangat baik yang berjuang untuk kesenangan Allaah sampai dia mati syahid di
Bir Ma'oona. Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬senang dengannya dan dia telah memasuki taman-taman
Jannah." 89
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ingin tinggal di Madinah pada saat pertempuran Uhadh tetapi ia berubah
pikiran/mengorbankan pendapatnya sendiri demi Allah (SWT) dan untuk kepentingan masyarakat
umum yaitu, negaranya. Dengan demikian, kepentingan organisasi mengambil alih
kepentingan/pilihan pribadi.

7-Remunerasi
1-Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menekankan pentingnya pahala. Ada dua jenis pahala pada masa Nabi ( ‫صلى‬
‫)هللا عليه وسلم‬. Upah dan barang rampasan perang.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata kepada yang terdekat bahwa membayar pahala seorang karyawan
sebelum keringatnya menjadi kering. Dia juga mengatakan Hadits berikut tentang tidak
dibayarkannya upah. 1-'Abdullah Ibne- 'Umar Radiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Bayarlah buruh upahnya sebelum keringatnya mengering. 90
2-Diriwayatkan Abu Huraira, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Allah (SWT) berfirman, 'Aku akan
menjadi lawan bagi tiga jenis orang pada Hari Kebangkitan:
1. Orang yang membuat perjanjian dalam Nama-Ku tetapi terbukti berbahaya.
2. Orang yang menjual orang bebas dan memakan harganya; dan
3. Orang yang mempekerjakan seorang buruh dan mengambil pekerjaan penuh darinya tetapi tidak
membayarnya untuk pekerjaannya.' " 91
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membayar rampasan kepada para prajurit dengan murah hati. Misalnya, Nabi
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa membayar tentaranya dan kudanya secara bersamaan misalnya, dalam
pertempuran Khyber. Para penunggang kuda menerima tiga bagian: dua bagian untuk kudanya dan
satu untuknya. Seorang rekan menggambarkan kisahnya sebagai,
"Saya kemudian menyerukan kepada suku Daws untuk menerima Islam, tetapi mereka melawan.
Saya pergi menemui Rasulullah (SAAS) di Mekkah. Aku berkata kepadanya, '0 Rasulullah,
percabulan telah mengalahkanku dengan Daws; ucapkanlah doa kepada Allah bagi mereka.' "Dia
berkata, '0 Allah, pimpinlah Daws dengan benar.' Kemudian dia berkata kepada saya, 'Kembalilah
kepada umatmu, berkhotbahlah kepada mereka dan berbaik hatilah kepada mereka.' "Jadi, saya
tetap di wilayah Daws meminta mereka untuk memeluk Islam sampai Rasulullah (SAAS),
beremigrasi ke Madinah. Kemudian pertempuran Badar, Uhud dan Khandaq, parit, terjadi. Setelah
itu saya pergi menemui Rasulullah (SAAS), membawa orang-orang saya yang telah menjadi Muslim,
ketika dia berada di Khaybar. Saya mendirikan kemah, dengan sekitar 70 atau 80 tenda keluarga
Daws di Madinah, dan kemudian kami bergabung dengan Rasulullah (SAAS) di Khaybar; di sana dia
memberi kami bagian yang sama dari rampasan, bersama dengan Muslim lainnya." 92
Saya tidak yakin apakah pendamping itu mengambil bagian dalam Khaybar atau tidak. Namun, ia
menerima bagian barang rampasannya. Tetapi di Khyber Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬hanya memilih

59
peserta Hodhabia; itu berarti Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memberinya nikmat. Hal ini menunjukkan bahwa
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬murah hati karena membayar pahala kepada bawahan/prajuritnya.

8-Sentralisasi
Keseimbangan sentralisasi dan desentralisasi membuat organisasi berhasil. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
telah mempertahankan kekuasaan pengambilan keputusan untuk dirinya sendiri berdasarkan
kenabiannya. Namun, dia mendesentralisasikan otoritas saat dibutuhkan. Dia mengizinkan Abu
Baker (RA) untuk memimpin salat ketika Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sedang tidak enak badan. Dia
menunjuk wakilnya untuk melakukan banyak fungsi. Dia menunjuk gubernur untuk Yaman, Usman
(RA) sebagai wakilnya selama perjanjian Hodhabia.

Rantai 9 skalar
Ini adalah tentang mengikuti rantai komando kecuali ketika manajer mengizinkan. Para sahabat
taat kepada Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dalam segala keadaan. Ketika Kaab bin Maalik (RA) tidak dapat
mengambil bagian dalam pertempuran Tabuk, teguran diberikan kepadanya melalui boikot sosial.
Dia mengatakan "Di bawah instruksi Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Sahabah sepenuhnya memboikot kami.
Tidak ada yang siap untuk bergaul dengan atau bahkan berbicara dengan kami. Sepertinya saya
tinggal di negeri asing sama sekali" 93 Tidak ada yang melakukan terhadap perintahnya atau orang
yang ditunjuknya.

10-Pesanan
Order artinya, "karyawan dalam suatu organisasi harus memiliki sumber daya yang tepat sehingga
dapat berfungsi dengan baik dalam suatu organisasi. Selain tatanan sosial (tanggung jawab para
manajer) lingkungan kerja harus aman, bersih dan rapi." 94
Seorang manajer bertanggung jawab untuk memasok sumber daya yang diperlukan kepada
karyawan sehingga mereka dapat berfungsi dengan mudah. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meminta Abu
Baker (RA) untuk mengatur berkuda binatang, dan pemandu perjalanan hijrah. Dia juga
memastikan pasokan makanan dan informasi selama tinggal di gua Thoar.
Ketertiban juga mencakup kondisi kerja yaitu, fasilitas untuk tenaga kerja sehingga mereka dapat
bekerja dengan baik. Kebersihan sangat penting untuk keselamatan karyawan karena jika minyak
tumpah di tanah atau lantai toko, bahaya kecelakaan meningkat. Hal itu membahayakan tenaga
kerja.
Kebersihan adalah bagian dari Islam; Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatakan bahwa kebersihannya
setengah dari imaan. Lihatlah hadits ini, "Abu Malik at-Ash'ari melaporkan: Rasulullah (SWT) ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬berkata: Kebersihan adalah setengah dari iman dan al-Hamdu Liliah (Alhamdulillah
(SWT)) mengisi timbangan, dan Subhan Allah (SWT) (Kemuliaan bagi Allah (SWT)) dan alHamdu
Liliah (Alhamdulillah (SWT)) mengisi apa yang ada di antara langit dan bumi, dan doa adalah
cahaya, dan amal adalah bukti (iman seseorang) dan daya tahan adalah kecerahan dan Alquran
adalah bukti atas nama Anda atau melawan Anda. Semua orang keluar pagi-pagi sekali dan menjual
diri mereka sendiri, sehingga membebaskan diri mereka sendiri atau merendahkandiri mereka
sendiri." 95
60
11-Eqiuty
Keadilan adalah inti dari kesetaraan. Ini memiliki dua bagian: keadilan dan kebaikan.
Keadilan
Kamus Oxford mendefinisikan keadilan sebagai "perlakuan yang adil terhadap orang". Allah (SWT)
memerintahkan keadilan, "Allah memberikan keadilan, kebaikan dan amal kepada saudara-
saudaranya, dan melarang amoralitas, kejahatan dan kejahatan. Dia menasihati Anda, agar Anda
dapat mengindahkan" 96
'Abdullah Ibne-'Amr Radiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ditanya:
Siapakah yang paling unggul di antara orang-orang? Dia menjawab: Setiap orang yang hatinya
Makhmum dan lidahnya jujur. Sahabah bertanya: Kami mengerti lidah siapa yang jujur, tetapi apa
arti hati Makhmum? Beliau menjawab: Orang yang seorang Muttaqi (takut kepada Allah (SWT))
adalah murni hati, bebas dari dosa dan tanpa ketidakadilan, kebencian, atau kecemburuan bagi
siapapun. 97
Bahkan sebelum kelahiran Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬seseorang bernubuat, Ibnu Dhii Yazan menjawab,
"Inilah saatnya kelahirannya, atau dia mungkin sudah lahir. Namanya adalah Muhammad. Ayah dan
ibunya akan mati, dan kakek serta pamannya akan merawatnya dan memeluknya selalu sayang.
Tuhan akan mengutus-Nya dengan jelas dan Dia akan menjadikan kita para penolongnya, yang
melaluinya Tuhan akan memberikan kuasa kepada sekutu-sekutu-Nya, merendahkan musuh-
musuh-Nya, menyerang orang-orang di mana-mana, memberikan hal-hal yang paling berharga di
bumi, menghancurkan berhala-berhala, memadamkan api, menyembah Yang Maha Penyayang,
mengalahkan iblis, firman-Nya menjadi final, pemerintahannya adalah keadilan, menuntut
kebaikan dan bertindak, menghindari kejahatan dan menghapusnya." 98
Suatu ketika seorang wanita Quraysh terlibat dalam pencurian; orang-orang ingin mempengaruhi
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk melepaskan kesalahannya. Tetapi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata kepada
Allah (SWT) menghancurkan anak-anak Israel karena mereka menghukum orang miskin dan
mengampuni orang kaya. 'Aishah berkata: "Seorang wanita Quraish, dari Banu Makhzum, mencuri,
dan dia dibawa kepada Nabi(‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Mereka berkata: 'Siapa yang akan berbicara kepadanya
mengenai dia?' Mereka berkata: 'Usamah bin Zaid.' Maka, ia mendatangi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
berbicara kepadanya. Tetapi dia menegurnya, dan dia berkata; 'Di antara Bani Israil, jika orang yang
mulia mencuri, mereka akan membiarkannya pergi. Tetapi jika orang kelas bawah mencuri, mereka
akan memotong tangannya. Demi Dia yang di tangannya adalah jiwa Muhammad, jika Fatimah binti
Muhammad mencuri, aku akan memotong tangannya."" 99Ada banyak contoh seperti itu. Tujuan
kami adalah untuk menunjukkan sekilas masalah ini untuk pemahaman.
Islam menawarkan keadilan berdasarkan hukum Islam bukan berdasarkan nilai-nilai kekeluargaan
dan kesukuan. Oleh karena itu, ada pepatah bahwa pada periode pra-Islam "bantulah saudaramu
apakah dia benar atau wrong". Jadi, keadilan jarang terjadi. Kita telah melihat dalam contoh
seorang wanita yang terlibat dalam kasus pencurian, tetapi orang-orang ingin memaafkannya
karena dia milik klan terhormat. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menolak begitu saja untuk memenuhi
lamaran mereka. Kebaikan

61
Arti kamus darinya "kualitas menjadi murah hati, membantu, dan peduli terhadap orang lain, atau
tindakan yang menunjukkan kualitas ini" 100 Pertimbangkan kisah berikut. Hadhrat Adi bin Haatim
(RA) meriwayatkan bahwa ia dan beberapa orang lainnya berada di sebuah tempat bernama Aqrab
ketika sekelompok pengendara yang diutus oleh Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tiba di sana. Mereka
menangkap beberapa orang bersama dengan bibi Hadhrat Adi t. Ketika mereka dibawa ke hadapan
Rasulullaah dan berbaris di hadapannya, bibinya berkata, "Wahai Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
pencari nafkahku telah hilang, anak-anakku sudah tidak ada lagi, dan aku hanyalah seorang wanita
tua yang tidak dapat melayani apa pun. Berbaik hatilah padaku dan Allaah akan baik padamu."
''Siapa pencari nafkahmu?" Rasulullaah bertanya. "Adi bin Haatim" adalah jawabannya. Rasulullaah
berkata, "Orang yang melarikan diri dari Allaah dan Rasool-nya ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menunjukkan kebaikan kepadanya (dengan membiarkannya pergi)
dan ketika dia pergi, seorang pria yang telah bersama Rasulullaah (‫( )صلى هللا عليه وسلم‬yang mereka
yakini adalah Hadhrat Ali berkata kepadanya, "Mengapa kamu tidak meminta Rasulullaah ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬untuk transportasi?" Ketika dia meminta transportasi, Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memerintahkan dan mengaturnya untuknya.
Hadhrat Adi (RA) melanjutkan ceritanya. Dia berkata, "Ketika bibiku kembali, dia berkata kepadaku,
'Ayahmu tidak akan pernah melakukan apa yang kamu lakukan (meninggalkanku seperti itu).' Suka
atau tidak suka, kamu harus mendatanginya (Rasulullaah m).' Dia kemudian menceritakan kejadian
banyak orang yang pernah bertemu Rasulullaah dan menikmati sambutan yang baik. Saya
kemudian melanjutkan untuk bertemu Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬." 101 Ini adalah contoh kebaikan
Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Ada sejumlah contoh seperti itu dalam perilakunya.

12-Stabilitas masa jabatan


Pekerjaan dalam Islam bersifat permanen sampai perlu perubahan. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
menunjuk Usman (RA) untuk ekspedisi Abyssinia, Abu Baker (RA) untuk mengelola haji pada tahun
9 H. Tetapi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengubah pembawa bendera pada penaklukan Makkah karena
suatu alasan.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjuk gubernur untuk Yaman. barang siapa Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬
yang ditunjuk untuk suatu pekerjaan, dia tidak pernah meninggalkannya karena mereka
berkomitmen pada pekerjaan mereka dan setia kepada Nabi ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬.

13-Inisiatif
Ini termasuk keterlibatan bawahan sehingga mereka tertarik pada urusan organisasi. Dan
menggabungkan ide-ide mereka dalam pengambilan keputusan.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬melibatkan orang-orang sebelum pertempuran Uhadh. Dia berubah pikiran
karena saran dari teman-temannya. Dia berkonsultasi dengan rekan-rekannya tentang perlakuan
terhadap tawanan perang setelah pertempuran Badr dan membuat keputusan berdasarkan
pendapat rekan-rekannya. 102

14-Esprit de Corps

62
Penting untuk menjaga moral orang tetap tinggi melalui upaya yang harmonis. Keharmonisan antar
karyawan merupakan faktor kunci keberhasilan suatu organisasi. Itu berarti "susunan bagian yang
konsisten, teratur, atau menyenangkan; kongruitas" 103 Di sini bagian-bagian merujuk pada orang-
orang. Manajer terutama bertanggung jawab untuk membuatnya melalui langkah-langkah yang
berbeda. Ini menyiratkan orang-orang bekerja satu sama lain dengan bahagia dan rela. Hubungan
baik di antara karyawan memotivasi mereka untuk bekerja.
Hubungan di antara para sahabat patut dicontoh. Mereka dulu bekerja sama satu sama lain untuk
melaksanakan tugas yang berbeda. Menggali Parit adalah tugas yang menantang, tetapi mereka
melakukannya secara damai. Salah satu faktornya adalah ketulusan. Lihatlah hadits ini. Ibnu 'Umar
melaporkan bahwa Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya
kedamaian, berkata, "Muslim adalah saudara dari muslim. Dia seharusnya tidak salah atau
menyerahkannya kepada musuhnya. Allah (SWT) akan mengurus kebutuhan siapapun yang
mengurus kebutuhan saudaranya. Pada Hari Kebangkitan, Allah (SWT) akan menghilangkan
kegelisahan siapapun yang menghilangkan kegelisahan muslim lain. Pada Hari Kebangkitan, Allah
(SWT) akan berjilbab kepada siapa saja yang berjilbab kepada muslim lain." 104

PRAKTIK NABI ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬DAN MAX WEBER


Max Weber mengklaim bahwa teorinya adalah yang terbaik, tetapi dia lupa penemuan model itu
muncul jauh sebelum penemuannya. Kami telah menyelidiki asal usul sistem semacam itu pada
abad ketujuh oleh Muhammad, Sang Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

1-Klarifikasi peran
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menjadi wakil Musab bin Umair untuk mengajarkan Islam kepada umat
Islam Madhina dan Undangan kepada non-muslim kota. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendefinisikan peran
tim yang terdiri dari 50 pemanah selama pertempuran Uhadh.
"Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menginstruksikan pasukan "Rasulullah (SWT) utusan ) ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memperjelas misi pasukan ini dengan kata-kata yang dia arahkan kepada mereka. Dia berkata
kepada pemimpin mereka: "Usir kuda-kuda dari kami dengan panah, jangan sampai mereka
menyerang kami dari belakang (belakang). Apakah kami memenangkan pertempuran atau
kehilangannya, berdirilah dengan mantap di posisi Anda dan ingatlah bahwa kami tidak diserang
dari pihak Anda"105

2-Penyimpanan catatan
Pemerintah Islam biasa mencatat peserta berbagai ekspedisi hitam putih. Muslim menangkap
banyak barang rampasan selama pertempuran Hunain; mereka menyimpan catatan untuk itu.
Mereka juga melakukan pertempuran Khyber. Peserta perjalanan Tabuk berjumlah tiga puluh ribu;
register disimpan sedemikian rupa sehingga tiga orang tidak bisa pergi, dan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengingatnya.

63
Faktor terkait lainnya adalah kinerja bawahan. Ketika Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ingin menangkap
Makkah, keamanan adalah masalah utama karena Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ingin menghindari
pertumpahan darah melalui masuknya tiba-tiba di kota. Tujuannya adalah untuk memaksa musuh
meletakkan senjata daripada berperang.
Salah satu sahabat mencoba memberi tahu keluarganya di Makkah agar mereka dapat mengambil
tindakan defensif.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengampuni sang sahabat karena penampilannya di masa lalu; ia ikut serta
dalam pertempuran Badar. Ketika Usman (RA) berkontribusi dalam ekspedisi Tabuk, Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬berkata dengan maksud terdekat bahwa Allah (SWT) akan mengampuninya. Lihat Hadits,

"Diriwayatkan bahwa Al-Ahnaf bin Qais berkata: "Kami berangkat haji dan datang ke AlMadinah
berniat menunaikan ibadah haji. Sementara kami berada di tempat berkemah kami menurunkan
tunggangan kami, seseorang mendatangi kami dan berkata: 'Orang-orang telah berkumpul di
Masjid dan ada kepanikan.' Jadi, kami berangkat dan menemukan orang-orang berkumpul di sekitar
kelompok di tengah Masjid, di antaranya adalah 'Ali, Az-Zubair, Talhah dan Sa'd bin Abi Waqqas.
Sementara kami seperti itu, 'Utsman datang, mengenakan jubah kekuningan yang dengannya dia
menutupi kepalanya. Dia berkata: Apakah 'Ali ada di sini? Apakah Talhah ada di sini? Apakah Az-
Zubair ada di sini? Apakah Sa'd ada di sini? Mereka berkata: Ya. Beliau bersabda: Aku berfirman
kepadamu oleh Allah (SWT), di samping Siapa tidak ada yang layak disembah, apakah kamu sadar
bahwa Rasulullah (SWT) bersabda: Barangsiapa yang membeli Mirbad Banu ini dan itu, Allah (SWT)
akan mengampuninya, dan aku membelinya seharga dua puluh atau dua puluh lima ribu, maka aku
datang kepada Rasulullah (SWT) dan memberitahunya, dan dia berkata: Tambahkan ke Masjid
kami dan pahala untuk itu akan menjadi milikmu? Mereka berkata: Demi Allah (SWT), ya. Beliau
bersabda: 'Aku berfirman kepadamu oleh Allah (SWT), di samping Yang tidak ada yang layak
disembah, apakah kamu sadar bahwa Rasulullah (SWT) bersabda: Barangsiapa yang membeli sumur
Rumah, Allah (SWT) akan mengampuninya, maka aku membelinya dengan jumlah tersebut dan itu,
maka aku mendatangi Rasulullah (SWT) dan memberitahunya, dan dia berkata: Berikanlah untuk
menyediakan air bagi kaum Muslimin, dan pahala untuk itu akan menjadi milikmu?' Mereka
berkata: Demi Allah (SWT), ya. Beliau bersabda: 'Aku berfirman kepadamu oleh Allah (SWT), di
samping Siapa tidak ada yang layak disembah, apakah kamu sadar bahwa Rasulullah (SWT)
bersabda: Barangsiapa yang memperlengkapi (orang-orang) ini, Allah (SWT) akan mengampuninya,
-artinya pasukan Al-'Usrah (yaitu, Tabuk) - maka aku melengkapi mereka sampai mereka tidak
kekurangan bahkan tali atau tali kekang?' Mereka berkata: Demi Allah (SWT), ya. Beliau bersabda:
Ya Allah (SWT), bersaksilah, ya Allah (SWT), bersaksilah." 106

Pengaturan 3-Hierarkis
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengembangkan struktur hierarkis yang kokoh. Dengan kebajikan
seorang Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ia adalah kepala negara/organisasi. Namun, ia selalu menunjuk
wakilnya saat berangkat berkampanye di luar Madinah. Lihatlah hadits ini di mana Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬mengatur tingkat-tingkat pengelolaan. "Diriwayatkan oleh Jubair bin Mut'im, seorang wanita
datang kepada Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan berbicara kepadanya tentang sesuatu dan dia

64
menyuruhnya untuk kembali kepadanya. Beliau bersabda, "Ya Rasul Allah (SWT)! ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
Jika aku datang dan tidak menemukanmu?" (Seolah-olah maksudnya, "... jika kamu mati?") Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Jika kamu tidak menemukanku, maka pergilah ke Abu Bakar." 107 Dia telah
membagi pasukannya menjadi tiga kelompok ketika masuk di Makkah; kepala tim langsung
melapor kepadanya.

4-Definisi aturan
Islam memberikan catatan paling rinci tentang kehidupan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang merupakan
aturan bagi seluruh orang/muslim. Sunnah Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ada sejak pagi hingga tidur. Iqbal
(2017) telah mengkaji beberapa kaidah berorientasi manajerial. Tabel 2 menunjukkan isi karyanya.
108

Tabel 2 Masalah utama di mana Islam mendefinisikan aturan

65
Tujuan keseluruhan
Pembentukan doa
Pelayanan kepada masyarakat muslim/bawahan
Mempekerjakan
Penunjukan penerus
Memotivasi untuk pemimpin / orang yang ditunjuk tertentu
Persetujuan / dukungan rekan
Penunjukan tim Penunjukan
penasihat Persyaratan kerja
Pemilihan khalifah oleh para ahli
Pelatihan dan pengembangan
Dasar
Sesi pelatihan singkat Manajer sebagai
panutan
Pedoman umum
Kesabaran
Mengelola masalah
Bagaimana cara mengatasi kesalahan?
Akuntabilitas
Kebijakan tidak membalas dendam
Kesetaraan
Kebijakan hukuman
Menyelesaikan perselisihan
Mengelola etika
Memenuhi janji
Konsistensi tindakan Membantu
bawahan
Tanggung Jawab Sosial
Menghormati tamu
Bebaskan para tawanan
Hubungan pribadi
Kabar gembira
Meminta permohonan

66
Manajer – Cara melaut dari orang-orang yang berangkat
Kerahasiaan kolega
Dasar-dasar pengambilan
keputusan
Terima alasan
Kebijakan Pengampunan
Perilaku
Courtesy
Mengunjungi Muslim/orang sakit
Menawarkan saran yang bagus
Memberikan Nasihat yang Baik Mendukung
bawahan
Kebijakan organisasi
Melindungi hak orang lain
Keadilan
Pengukuran kinerja
Membayar remunerasi
Komunikasi
Lokal
Kata-kata yang bagus
Peringatan
Kebiasaan yang tidak diinginkan
Jangan menipu
Jangan membuat orang dalam kesulitan
Tanggung jawab karyawan
Kualitas seorang karyawan
Patuhi penguasa
Hadiah untuk karyawan
Kesetiaan karyawan Ketidaktaatan kepada
manajer
Membuat keluhan rekan kerja
Membantu manajer
Mengagumi dirinya sendiri

Tabel tersebut menunjukkan bahwa Nabi ( ‫ ) صلى هللا عليه وسلم‬menawarkan aturan untuk semua aspek
manajemen. Iqbal juga meneliti isu-isu terkait dalam karya-karyanya yang lain. 109

67
Max Weber berbicara tentang pembagian kerja; kami telah membahasnya di bawah karya Henry
Fayol di atas.
5-Pemisahan kepemilikan dan organisasi
Ini menyiratkan bahwa masalah pribadi terpisah dari masalah organisasi. Ketika Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬biasa menjadi wakil sahabat untuk pengumpulan zakat (jatuh tempo tahunan), Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬membayar kepada kolektor untuk layanan yang dia buat kepada organisasi. Kolektor tidak
memiliki bagian dalam koleksi karena dia bekerja untuk organisasi. Dengan demikian, orang yang
terlibat, dan organisasi adalah dua entitas yang berbeda. Aya Alquran sedang mengajarkannya.
"As-Sedekah (di sini berarti Zakat) hanya untuk kaum Fuqara (miskin), dan Al-Masakin (kaum
miskin) dan mereka yang dipekerjakan untuk mengumpulkan (dana); dan untuk menarik hati orang-
orang yang selama ini condong (terhadap Islam); dan untuk membebaskan para tawanan; dan bagi
mereka yang berhutang; dan untuk Tujuan Allah (SWT) (yaitu untuk Mujahidoon - mereka yang
berperang dalam perang suci), dan untuk para wayfarer (seorang musafir yang terputus dari
segalanya); kewajiban yang dibebankan oleh Allah (SWT). Dan Allah (SWT) Maha Mengetahui,
Maha Bijaksana. " 110 Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬menunjuk satu pendamping untuk pengumpulan Zakat, ia
kembali dan mengatakan beberapa koleksi yang diberikan orang kepadanya sebagai hadiah.
Maksudnya itu miliknya, tetapi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatakan hadiah yang diberikan orang-
orang ini kepadamu karena "kolektor", oleh karena itu mereka juga part dari koleksi untuk negara.
Dia menjelaskannya dan mengatakan orang-orang telah memberi Anda hadiah-hadiah ini sebagai
wakil Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang menyiratkan bahwa mereka adalah bagian dari keseluruhan.

D-TEORI MANAJEMEN ILMIAH


Taylor adalah bapak teori tersebut. Premisnya didasarkan pada empat bidang: standardisasi, studi
waktu dan tugas, seleksi sistematis, dan pelatihan, dan insentif gaji. Namun demikian, Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬telah menciptakan sebagian besar faktor-faktor ini sejak lama yang tidak disadari Taylor.
Mari kita periksa mereka.

1-Standardisasi
Ini menyiratkan "proses membuat hal-hal dari jenis yang sama semuanya memiliki fitur dasar yang
sama." 111 Ketika kita memeriksa perbuatan wajib Islam seperti salat, puasa, zakat dan haji; elemen
dasarnya sama. Misalnya, jumlah rakat atau siklus salat sama untuk semua orang. Persentase zakat
juga sama terlepas dari tingkat kekayaan seseorang. Waktu awal dan akhir serta kondisi puasa juga
sama.
Dengan demikian, kewajiban ini sama sehingga semua orang dapat melakukannya. Standar telah
ditetapkan untuk salat seperti yang ditunjukkan oleh hadits berikut.
Hadhrat Ammar bin Yaasir (Radhiyallaho anho) meriwayatkan bahwa ia mendengar Nabi
(Sallallaho alaihe wasallam) mengatakan: "Ketika seseorang menyelesaikan salaatnya, ia mendapat
sepersepuluh, sepersepuluh, kedelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga
atau setengah dari pahala maksimum (sesuai dengan kualitas salaat yang dilakukan olehnya)." 112

68
Maulana Zakarya berkomentar sebagai "Ini menunjukkan bahwa pahala diberikan sebanding
dengan ketulusan dan pengabdian yang dengannya salaat dilakukan.
Sedemikian rupa, sehingga beberapa hanya mendapatkan sepersepuluh dari total hadiah. Ada
orang lain yang mendapatkan hadiah mulai dari sepersepuluh hingga setengah dari maksimum.
Juga benar untuk mengatakan bahwa ada beberapa yang menerima hadiah secara penuh dan ada
yang lain yang tidak mendapatkan hadiah sama sekali. Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa
Allah (SWT) memiliki standar fardh salaat. Sebuah catatan disimpan tentang ukuran di mana salaat
tidak memenuhi standar itu. Dikatakan dalam hadits bahwa pengabdian dalam salaat akan menjadi
hal pertama yang diambil dari dunia. Suatu saat akan tiba ketika tidak ada satu orang pun di seluruh
jemaat yang akan mempersembahkan salaatnya dengan pengabdian yang tepat." 113

Studi 2 waktu dan tugas


Inti dari itu adalah berapa banyak waktu yang dibutuhkan tugas untuk menyelesaikan suatu
kegiatan. Atau waktu terbaik untuk suatu tindakan.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menasihati bahwa jika ada yang menikah, ia harus tinggal bersama
seorang perawan selama tujuh hari tiga hari dengan istri yang telah menikah sebelumnya.
Perhatikan haditsnya. Diriwayatkan Anas: Tradisi, (dari Nabi ( ‫ ) )صلى هللا عليه وسلم‬adalah bahwa jika
seseorang menikahi seorang perawan dan dia sudah memiliki istri matron (bersamanya), maka dia
harus tinggal bersama perawan selama tujuh hari ; dan jika seseorang menikahi seorang matron
(dan dia sudah memiliki istri perawan bersamanya) maka dia harus tinggal bersamanya selama tiga
hari. 114 Dengan demikian tugas selesai dalam tiga atau tujuh hari dan itu adalah waktu yang
optimal untuk tujuan / kegiatan.
Waktu puasa adalah dari fajar ke meja. Itu tidak memungkinkan beberapa kegiatan seperti makan
dan minum selama periode ini. Haji membutuhkan waktu lima hari untuk menyelesaikan dan ada
batasan untuk melakukan kegiatan tertentu selama itu misalnya, mengaplikasikan parfum, tidak
menutupi kepala dll. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
menentukan waktu dan kegiatan yang terlibat dalam melakukan/menyelesaikan suatu tindakan.

3-Seleksi dan trianing sistematis


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mendirikan pusat pelatihan di rumah Arqam (RA) yang dikenal sebagai
"Dharul-Arqam" di Makkah. Ia telah mengutus Musab bin Umair untuk pelatihan dan pendidikan
masyarakat Madinah. Kandhelvi menggambarkan wakilnya untuk pekerjaan itu. "Ketika kelompok
orang pertama dari Madinah memeluk Islam di Mina, Nabi ( ‫( )صلى هللا عليه وسلم‬Sallallaho alaihe
wasallam) wakil Hadhrat Mus'ab bin Umair (Radhiyallaho anho) untuk pergi bersama mereka
mengajar Islam dan berdakwah kepada orang lain. Dia tetap sibuk sepanjang waktu dalam
mengajarkan Al-Qur'an dan praktik Islam lainnya kepada orang-orang. Ia tinggal bersama Hadhrat
As'ad bin Zararah (Radhiyallaho anho) dan dikenal sebagai 'Muqree' (guru)." 115
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sedang memilih orang dengan hati-hati untuk penugasan. Dia memilih Usman
(RA) sebagai duta besar untuk Quraysh pada saat perjanjian Hodhabia karena dia dihormati di
Makkah dan bertemperamen lembut. Ketika putusan baru akan dikirim kepada orang-orang, ia

69
memilih Ali (RA) untuk menyampaikan pesannya kepada Abu Bakar (RA) yang merupakan
pemimpin jamaah haji 9 AH. Pertempuran Khyber semakin lama, dia memilih Ali (RA) untuk
melancarkan serangan baru dan dia berhasil merebut benteng.

Insentif 4-Bayar
Mereka upah sesuai dengan kinerja adalah kunci di era ilmiah. Berkinerja tinggi mendapatkan lebih
dari rata-rata.
Ada dua jenis atau pembayaran yang lazim pada zaman Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Upah untuk pekerjaan
berkala mengatakan bulanan dan tarif per satuan. "Ali berkata: Rasulullah (SWT)
memerintahkanku untuk mengambil alih unta kurban (nya) dan membagikan kulit dan pakaian
pelana (setelah kurban) sebagai Sedekah. Dia memerintahkan saya untuk tidak memberikan apa
pun darinya kepada tukang daging. Dia bilang kami biasa memberikannya (upah) kepada tukang
daging itu sendiri." 116 "Diriwayatkan bahwa 'Ali bin Abu Talib berkata: "Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memerintahkanku untuk menjaga unta-unta kurbannya, untuk membagikan selimut dan kulit
mereka, dan tidak memberikan tukang daging itu. Dia berkata: 'Kami akan memberinya
(upahnya).'" 117 Ada tingkat upah normal seperti yang dijelaskan hadits ini.
Diriwayatkan bahwa 'Ali berkata: "Saya biasa menggambar water, satu ember untuk kencan, dan
saya menetapkan bahwa itu harus berkualitas unggul, kurma kering." 118 Namun, upah premi dalam
praktiknya seperti yang dijelaskan oleh hadits berikut.
Diriwayatkan bahwa Ibnu 'Abbas berkata: "Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬sedang membutuhkan
makanan, dan berita tentang hal itu sampai kepada 'Ali. Dia pergi mencari pekerjaan sehingga dia
bisa mendapatkan sesuatu untuk diberikan kepada Rasulullah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬. Dia datang ke
sebuah taman milik seorang pria Yahudi, dan dia mengambil tujuh belas ember air untuknya,
masing-masing ember untuk kencan. Orang Yahudi memberinya pilihan untuk mengambil tujuh
belas kurma 'Ajwah (kurma berkualitas tinggi) dan dia membawanya kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
dari Allah (SWT)." 119
Selain itu Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memberi insentif atas berbagai tindakan. Lihatlah hadits ini,
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata (bahwa Allah (SWT)
berfirman): "Untuk setiap perbuatan baik yang dilakukan anak Adam, dia akan memiliki (pahala)
sepuluh sejenisnya, kecuali untuk berpuasa. Itu untuk-Ku dan Aku akan membalasnya." 120
Ahadith berikut menunjukkan lebih banyak pahala karena berjuang di jalan Allah (SWT).

Diriwayatkan dari 'Ali bin Abu Talib, Abu Darda', Abu Hurairah, Abu Umamah Al Bahili, 'Abdullah bin
'Umar, 'Abdullah bin 'Amr, Jabir bin 'Abdullah dan 'Imran bin Husain, semuanya meriwayatkan
bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata:
"Barangsiapa mengirimkan dukungan keuangan demi Allah (SWT) dan tinggal di rumah, karena
setiap Dirham dia akan mendapatkan (pahala) tujuh ratus Dirham. Barangsiapa yang memerangi
dirinya dalam perkara Allah (SWT), dan membelanjakannya untuk itu, karena setiap Dirham dia
akan mendapatkan (pahala) tujuh ratus ribu Dirham." Kemudian ia melafalkan Ayat tersebut:
"Allah (SWT) memberikan peningkatan berlipat ganda kepada siapa yang Dia kehendaki." [2:261] 121

70
Diriwayatkan bahwa Khuraim bin Fatik berkata: "Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata:
'Barangsiapa yang menghabiskan waktu untuk Allah (SWT), maka akan dicatat untuknya tujuh ratus
kali lipat.'" 122
Abu Yahya Khuraim bin Fatik (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Rasulullah
(SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Barangsiapa yang memberikan kontribusi dengan cara Allah (SWT),
maka pahalanya tujuh ratus kali dicatat dalam penghargaannya." 123
Diriwayatkan Mu'adh ibn Anas al-Juhani: Rasulullah ( SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: (Pahala) shalat,
puasa dan mengenang Allah (SWT) ditingkatkan tujuh
ratusan kali lipat (pahala) pengeluaran di jalan Allah (SWT). 124 Contoh-contoh di atas
seharusnya cukup untuk menjelaskan masalah ini.

E-TEORI KONTINGENSI

Perkenalan
Ahli teori menganggap tidak ada cara terbaik untuk mengatur dan memimpin perusahaan atau
pengambilan keputusan. Kontingensi berarti "pilihan tindakan alternatif ... Ini berarti bahwa
penerapan berbagai alat dan teknik manajemen harus sesuai dengan situasi tertentu, karena setiap
situasi menghadirkan proble m yang unik." 125
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menciptakan gagasan kontingensi tetapi para ahli teori manajemen tidak
dapat menyelidiki sejarah hidupnya. Kami memahami bahwa Henry Fayol menemukan 14 prinsip
manajemen pada tahun 1916 tetapi karyanya tidak diketahui di Inggris dan Amerika Serikat sampai
terjemahan tersedia pada tahun 1949. Sama halnya dengan praktik Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬karena
orang-orang melakukan beberapa upaya untuk menyelidikinya sampai upaya baru-baru ini tentang
hal itu. Mengingat hal itu marilah kita cermati pendekatan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dalam hubungan
ini.

Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan pendekatan kontingensi


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memperkenalkan gagasan itu sejak lama yaitu, ia membahas masalah ini
sesuai dengan keadaan. Dia bertarung dalam tiga pertempuran defensif dengan tiga strategi
berbeda . Dan dia tidak mengadopsi "cara terbaik" untuk melakukan Hijrah.

Pertempuran Uhad
Dia meninggalkan kota Madhina untuk mengambil posisi bertahan dalam pertempuran Uhadh di
luar kota. Ada dua pendapat tentang rencana pertahanan, tetapi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
memilih yang ofensif. Dia bersiap-siap dengan baju besi dan keluar dari rumahnya. Beberapa orang
meminta bahwa tidak perlu bertindak berdasarkan pendapat mereka yaitu, pergi ke luar kota untuk
membela diri. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menjawab "Bukan untuk seorang Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, ketika
ia telah mengenakan baju zirahnya, untuk melepasnya sampai Allah menghakimi antara dia dan
musuh-musuhnya. Jadi, lihatlah apa yang saya bade Anda lakukan, dan lakukanlah, dan maju dalam
Nama
71
Ya Tuhan." 126
Iqbal Saani (2019) melaporkan kejadian tersebut. Karena orang-orang menerima kekalahan yang
belum pernah terjadi sebelumnya di tangan umat Islam di Badr, oleh karena itu, mereka bersiap
untuk membalas dendam sesegera mungkin. Mereka mencari bantuan suku-suku lain di wilayah itu
karena mereka tahu itu bukan tugas yang mudah untuk menantang Muslim sendirian. Mereka
membawa tiga ribu pasukan yang dilengkapi dengan persenjataan modern termasuk dua ratus
kuda tempur dan tujuh ratus perisai. Tentara maju menuju Madinah pada tahun kedua Hijrah.
Mereka mengambil dukungan dari wanita untuk inspirasi dan sebagai perisai yang dirasakan jika
terjadi kebalikan dalam pertempuran.
Tentara Quraysh dan konfederasi mereka membutuhkan waktu seminggu untuk ditempatkan di
pinggiran Madinah. Muslim memutuskan untuk menantang mereka di luar kota; Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬memutuskan setelah berkonsultasi.

Tanggapan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah seorang pemikir strategis dan perencana yang bijaksana. Dia telah
menunjuk pamannya Abbas untuk mengawasi gerakan, rencana, dan program musuh. Dia
mengirim surat kepada Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬jauh sebelum akumulasi pasukan Makken untuk
berbaris menuju negara Madinah yang baru muncul tentang program Quraysh. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬berkonsultasi dengan timnya dan memutuskan untuk pergi ke luar kota untuk menemui
musuh. Dia meminta orang-orang yang tinggal di luar kota untuk bergabung dengan populasi arus
utama di dalam kota.
Dia mengumumkan untuk persiapan pertempuran dengan tentara Makken dan mengambil
beberapa langkah keamanan untuk mengawasi musuh. Sebuah band didirikan untuk menjaga nabi (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬, sebuah bensin sedang beraksi di pintu masuk kota untuk mencegah serangan
mendadak.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengilhami pasukannya untuk berperang sebagaimana Allah (SWT)
menahbiskannya. Orang-orang siap dan senang untuk mengambil bagian dalam ekspedisi.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjuk wakilnya untuk Madinah dan mengorganisir pasukan dalam
tiga batalion: para migran, Auws (suku Penolong) dan Khazrij (suku Penolong lainnya). Tentara
Islam berbaris menuju Uhud. 127

Pertempuran Parit
Ada banyak alasan untuk menggali parit. Itu adalah strategi pusar dalam situasi tersebut. Jumlah
pasukan musuh jauh lebih besar daripada rekan mereka. Secara fisik, "Bagian utara Madinah adalah
yang paling rentan, semua sisi lain dikelilingi oleh pegunungan dan kebun pohon palem, Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬sebagai ahli militer yang terampil, memahami bahwa konfederasi akan berbaris ke arah
itu, sehingga parit diperintahkan untuk berada di sisi itu." 128 Selanjutnya "Waktu yang singkatd
semua upaya harus diusahakan semaksimal mungkin jika tidak ada celah berbahaya yang tersisa di
pertahanan. Tetapi parit itu tidak perlu terus menerus; di banyak tempat, bentangan panjang
rumah seperti benteng di tepi kota adalah perlindungan yang memadai; dan di barat laut ada

72
beberapa massa batu yang dengan sendirinya tidak dapat ditembus dan hanya perlu dihubungkan
satu sama lain. Yang terdekat dari ini, yang dikenal sebagai Gunung Sal', harus dibawa ke dalam
entrenchments, karena tanah di depannya adalah situs yang sangat baik untuk kamp. Parit itu
sendiri akan mengikat kamp di utara dalam sapuan lebar dari salah satu berbatu ke keunggulan ke
titik di dinding timur kota. Ini akan menjadi bentangan parit tunggal terpanjang dan yang paling
penting." 129 Dengan demikian, itu melindungi daerah kota yang tidak dijaga. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memerintahkan persiapan parit untuk melindungi tempat kosong dari mana musuh dapat
menyusup setelah berkonsultasi dengan "kabinetnya". 130
Muslim menggali parit untuk pertahanan Madhina dalam pertempuran serangan Konfederasi. Nabi
(‫" )صلى هللا عليه وسلم‬memanggil mereka ke konsultasi di mana banyak pendapat diungkapkan mengenai
apa yang akan menjadi rencana tindakan terbaik; tetapi akhirnya, Salman bangkit berdiri dan
berkata: "0 Rasulullah, di Persia ketika kami takut akan serangan kuda, kami akan mengelilingi diri
kami dengan parit, jadi mari kita gali parit di sekitar kami sekarang." Semua orang menyetujui
rencana ini dengan antusias, terlebih lagi karena mereka menolak untuk mengulangi strategi Uhud.
131

Ekspedisi Tabuk
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengadopsi strategi yang berbeda untuk ekspedisi Tabuk. Dia
menempuh perjalanan jauh untuk menantang lawan. Tidak ada perlawanan di daerah yang
dilaluinya yang berarti itu milik umat Islam. Tidak ada seorang pun di sana untuk menantangnya.
Dia memiliki alternatif lain, tetapi dia telah mengadopsi pendekatan ofensif. Dan itu adalah strategi
yang sukses.
Tabari melaporkan tentang ekspedisi tersebut. Semua laporan setuju, bagaimanapun, bahwa
Rasulullah memerintahkan teman-temannya untuk mempersiapkan ekspedisi militer melawan
Bizantium Ini adalah musim ketika orang-orang terdesak; Panasnya menindas, dan negara itu
melewati mantra kering. Pada saat itu, buah sudah matang, dan naungan sangat dicari. Orang-
orang suka tinggal di tempat mereka memiliki naungan dan buah-buahan [pohon] dan menemukan
meninggalkan mereka tidak menyenangkan. Rasulullah jarang melakukan ekspedisi militer tanpa
menyinggung suatu tujuan dan mengumumkan [secara terbuka] bahwa yang dia maksud adalah
[tempat selain yang dimaksudkan. Ekspedisi Tabuk adalah pengecualian, karena ia menjelaskan
[rincian ekspedisi secara terbuka] kepada orang-orang. Ini karena jarak yang jauh, musim yang sulit,
dan keunggulan numerik musuh. Dia ingin orang-orang sepenuhnya siap, jadi dia memerintahkan
mereka untuk bersiap-siap dan memberi tahu mereka bahwa tujuannya adalah Bizantium. Mereka
mempersiapkan diri meskipun mereka tidak menyukai pendekatan itu dan apa yang diperlukan,
serta rasa hormat mereka terhadap Bizantium dan kemampuan bertarung mereka. 132

Perjalanan Hijrah
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak menggunakan cara "terbaik" untuk ekspedisi Hijrah yang menyulitkan
musuh untuk mencapai timnya. Iqbal Saani (2018) 133 melaporkan kejadian tersebut secara singkat.

73
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pergi ketika sebagian besar sahabat mencapai Madinah. Perjalanan itu sendiri
adalah contoh dari usaha yang terencana dengan baik. Molana Yusaf Kandhelvi menulis,
"Di bawah tabir malam, Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar ( ‫ )رضي هللا عنه‬berangkat
ke gua di gunung Thowr, yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Hadhrat Ali bin Abi Talib (‫)رضي هللا عنه‬
tidur di tempat tidur Rasulullah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sehingga Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dapat
bersembunyi dari mata-mata Mushrikeen (yang akan berpikir bahwa Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
tertidur di rumah). Mushrikeen menghabiskan malam berjalan-jalan dan mendiskusikan bagaimana
mereka akan melompat ke orang yang tidur dan mengikatnya. Mereka melanjutkan dengan cara ini
sampai fajar menyingsing dan mereka melihat Hadhrat Ali (‫ )رضي هللا عنه‬berdiri dari tempat tidur
Rasulullah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Ketika mereka bertanya kepada Hadhrat Ali ( ‫ )رضي هللا عنه‬di mana
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berada, dia berkata bahwa dia tidak tahu." 134
Reaksi: Mereka kemudian menyadari bahwa Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
pergi
Makkah. Molana melanjutkan topik tersebut, katanya,
"Mushrikeen kemudian turun ke tunggangan mereka dan mulai mencari Rasulullah. ( ‫صلى هللا عليه‬
‫)وسلم‬. Mereka juga mengirim pesan kepada orang-orang di berbagai oasis, menginstruksikan mereka
untuk menangkap Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan menjanjikan mereka pahala yang besar. Mereka
mencapai gua Thowr; di sini Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar ( ‫)رضي هللا عنه‬
bersembunyi dan bahkan naik ke atas gua (tempat pintu masuknya berada). Rasulullaah ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬mendengar suara mereka dan Hadhrat Abu Bakar ( ‫ )رضي هللا عنه‬menjadi khawatir dan
ketakutan. Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian berkata kepadanya.
"... Jangan berduka (jangan takut akan keselamatan saya). Sesungguhnya Allaah menyertai kita (dan
Dia akan melindungi kita dari Kuffaar) ... " {Surah Taubah: 40)
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian membuat du'aa kepada Allaah dan Allaah mengirimkan
kedamaian dan ketenangan kepada mereka sebagaimana dimaksud dalam ayat berikut:
. . . Jadi Allaah (SWT) menyebabkan ketenangan-Nya (ketenangan, belas kasihan, dan kedamaian)
turun ke atasnya, membantunya dengan pasukan (malaikat dan ciptaan lainnya) yang belum
pernah Anda lihat. Dan (Allaah (SWT)) menempatkan kata Kuffaar (panggilan untuk Syirik) di bagian
paling bawah sedangkan kata Allaah (Kalimah) tepat di atas. Allaah itu Perkasa, Yang Bijaksana.
{Surah Taubah: 40). 135
Musuh terus mencari, dalam kata-kata Maulana Yusaf Kandhelvi, "Ketika mereka tiba di gua,
Hadhrat Abu Bakar ( ‫ )رضي هللا عنه‬masuk lebih dulu dan meletakkan jarinya di setiap lubang, takut
akan ada serangga di sana (yang akan membahayakan Rasulullaah ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬. Ketika suku
Quraisy mengetahui bahwa mereka telah pergi, mereka berangkat mencari mereka dan
menetapkan hadiah seratus unta bagi siapa saja yang menangkap Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.
Mereka menjelajahi pegunungan Makkah dan akhirnya mencapai gunung tempat Rasulullaah ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar ( ‫ )رضي هللا عنه‬bersembunyi. Merujuk pada seseorang yang
menghadap ke gua, Hadhrat Abu Bakar ( ‫ )رضي هللا عنه‬berkata, "0 Rasulullaah (‫) صلى هللا عليه وسلم‬
mereka pasti akan melihat kita." "Tidak pernah," jawab Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, "karena para
malaikat menyembunyikan kami dengan sayap mereka." Masih menghadap ke dalam gua, pria itu
kemudian duduk untuk mengeluarkan air seni. Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Seandainya dia
74
melihat kami, dia tidak akan pernah melakukan itu." 136 Tim bangsawan tinggal di sana selama tiga
hari.
Kaandhlawi menulis lebih lanjut tentang journey. "Hadhrat Abu Bakar ( ‫ )رضي هللا عنه‬memiliki
beberapa kambing pemberi susu yang akan dibawa kepadanya dan dibawa ke keluarganya di
Makkah. Dia juga memiliki seorang budak yang jujur dan dapat dipercaya dengan nama Hadhrat
Aamir bin Fuhayra (‫ )رضي هللا عنه‬yang merupakan seorang Muslim yang sangat baik. Hadhrat Abu
Bakar ( ‫ )رضي هللا عنه‬mengirimnya untuk menyewa pemandu (untuk membawa mereka ke Madinah)
dan Hadhrat Aamir ( ‫ )رضي اللهعنه‬menyewa seorang pria bernama Ibnul Ayqadh. Ia berasal dari suku
Banu Abd bin Adi yang merupakan sekutu cabang Banu Sahm dari suku Banu Aas bin Waa'il yang
tergabung dalam suku Quraisy. Pemandu dari suku Banu Adi ini adalah seorang Mushrik saat itu
dan itu adalah pekerjaannya untuk membimbing orang-orang dalam perjalanan. Pada malam-
malam itu (bahwa mereka menyembunyikan gua), mereka berdua (Hadhrat Aamir (‫ )رضي هللا عنه‬dan
pemandu) bersembunyi di unta Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (‫)رضي هللا عنه‬
sedangkan Hadhrat Abdullah (‫ )رضي هللا عنه‬putra Hadhrat Abu Bakar (‫ ) رضي هللا عنه‬akan datang
kepada mereka setiap malam dan menceritakan kepada mereka peristiwa yang terjadi di Makkah.
Setiap malam, Hadhrat Aamir (‫ )رضي هللا عنه‬akan membawakan mereka beberapa kambing, yang
akan mereka perah dan kemudian menyembelih satu untuk dimakan.
Pagi-pagi sekali, dia akan membawa kambing-kambing itu pergi ke ladang penggembalaan yang
digunakan orang-orang untuk kambing mereka dan tidak ada yang menyadari apa yang terjadi." 137

PENUTUP
Pembahasan di atas menunjukkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berasumsi bahwa tidak ada cara
terbaik untuk berperang. Dia menggunakan pendekatan yang berbeda untuk mengatasi situasi yang
sebanding yaitu, pertempuran. Ada banyak contoh seperti itu tentang pengelolaan urusan negara
bagian Madhina yang baru didirikan, memimpin orang-orang dan membuat keputusan di bawah
konsep kontingensi.

75
BAB 3-PREMIS MANAJEMEN ISLAM

76
Konsep kunci

Penulis telah menganalisis asumsi


teori saat ini direksi.
Dia menggambarkan empat asumsi Islam
direksi.
Kami telah menjelaskan premis
Manajemen Islam.
Penulis membahas beberapa kelebihan
teori baru .
Kami telah merangkum prinsip-prinsip utama
gaya manajemen Profetik.

Merupakan tradisi untuk mengevaluasi teori-teori yang ada untuk mengetahui kekurangannya
sehingga teori baru dapat mengatasinya. Kita telah melihat asumsi-asumsi teori manajemen
kontemporer utama dan cara Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengatasinya dengan pendekatannya.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menambahkan aspek manajerial lain di dalamnya. Ini berarti manajer
membutuhkan teori baru untuk mengelola organisasi mereka. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga telah
menciptakan teori-teori manajemen utama yang telah kita kaji dalam buku terpisah. 138

ASUMSI TEORI KONTEMPORER


Ada banyak asumsi dari teori-teori ini; kami telah menganalisis lima di antaranya dari perspektif
Islam.

1-Karyawan adalah mesin.


Manajer percaya bahwa karyawan adalah mesin. Buktinya adalah mereka menawarkan lembur
kepada karyawan untuk mendapatkan lebih banyak dari tenaga kerja yang ada. Karena pengusaha
menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja yang berarti mereka memiliki sedikit waktu
untuk keluarga dan teman-temannya atau lebih khusus lagi untuk kegiatan sosial. Menawarkan
lembur adalah cara yang lebih murah bagi organisasi tetapi membatasi waktu luang karyawan.

77
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memerintahkan seorang sahabat untuk mengambil sejumlah
pekerjaan yang tepat dari hewannya untuk tidak berbicara tentang manusia. Lihatlah hadits ini.
"Abd Allaah bin Jafar berkata "Rasulullah Shallallahu '‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendudukkanku di
belakangnya (dalam perjalanannya) suatu hari dan mengatakan kepadaku secara diam-diam suatu
hal yang memintaku untuk tidak menceritakannya kepada siapa pun. Tempat untuk meringankan
rahmat Rasulullah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah gundukan atau sejumlah pohon palem yang dengannya
ia dapat menyembunyikan dirinya. Dia memasuki taman seorang pria dari Ansar (Pembantu). Tiba-
tiba ketika seekor Unta melihat Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ia menangis dengan lembut menghasilkan
suara kerinduan dan matanya mengalir. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬datang ke sana dan menyeka kuil
kepalanya. Jadi, ia tetap diam. Dia kemudian berkata "Siapakah tuan unta ini? Unta siapa ini?
Seorang pemuda dari kaum Ansar datang dan berkata: "Ini milikku, Rasul Allaah( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬."
Dia berkata "Tidakkah kamu takut kepada Allaah tentang binatang ini yang telah diberikan Allaah
dalam kepemilikanmu. Ia telah mengeluh kepada saya bahwa Anda membuatnya lapar dan
memuatnya dengan berat yang membuatnya lelah." 139 Ini menyiratkan majikan mengambil terlalu
banyak pekerjaan dari karyawan, itu berarti delapan jam sudah cukup, tetapi dua belas jam atau
lebih adalah umum dalam bisnis milik pribadi. Restoran, takeaways, dan perusahaan taksi memakan
waktu hingga enam belas jam. Jika seseorang melakukan pekerjaan sebanyak itu maka dia tidak
akan bisa memberikan waktu untuk kegiatan sosial atau bahkan kepada keluarganya. Itu berarti
majikan menghabiskan seluruh waktunya untuk beberapa koin. Ini cukup umum di Inggris.

2-Kurang dibayar
Kedua, karyawan dibayar rendah karena jenis kelamin atau asal etnis mereka. Tabel 3 menunjukkan
perbedaan di negara yang dipilih.

Tabel 3 Kesenjangan upah gender di negara-negara OECD terpilih


Negara Kesenjangan persentase
Korea 32.48
Jepang 23.48
Israel 22.66
Finlandia 18.86
Meksiko 18.75
Amerika Serikat 18.47
Kanada 17.59
Inggris 16.01
Jerman 15.25

78
Swiss 15.1
Austria 14.88
Republik Ceko 14.71
Republik Slovakia 13.87
Prancis 13.69
OECD - Jumlah 13.01

Perbedaan rata-rata lebih dari 13%. Ini menyiratkan bahwa pekerja perempuan menerima kurang
dari kebalikannya di negara-negara maju di mana ada klaim kesetaraan gender. Perbedaannya lebih
jelas di negara-negara kurang berkembang.
Tapi ceritanya tidak berakhir di sini. Ada kesenjangan upah antara etnis yang berbeda. Tabel 3a
menunjukkan beberapa fakta.

Tabel 3a Perbedaan upah antara orang kulit putih dan Asia/Pakistan/Bangladesh (2018
Data)
Perbedaan persentase dalam gaji rata-rata per jam antara orang-orang dari etnis kulit putih dan
semua orang yang termasuk dalam kelompok etnis minoritas terbesar di London sebesar 21,7%.
Sementara karyawan dari kelompok etnis Bangladesh, rata-rata, berpenghasilan 20,2% lebih rendah
daripada karyawan kulit putih Inggris.
Sementara karyawan di kelompok etnis Pakistan dan Bangladesh memiliki gaji rata-rata per jam
terendah di Inggris. 140

Bertentangan dengan itu Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membayar hadiah kepada orang yang tidak
menginginkannya atas jasa-jasanya. "Ibnu al-Saidi berkata Umar mempekerjakan saya untuk
mengumpulkan Sedekah. Ketika saya selesai melakukannya dan memberikannya kepadanya, dia
memerintahkan pembayaran untuk diberikan kepada saya. Aku berkata: Aku melakukannya hanya
demi Allah (SWT), dan pahalaku akan datang dari Allah (SWT). Beliau bersabda: Ambillah apa yang
kamu berikan, karena aku bertindak (sebagai kolektor) pada masa Rasulullah (SWT) (Semoga damai
besertanya) dan dia menugaskanku pembayaran. Setelah itu, aku mengatakan hal yang sama
seperti yang telah kamu katakan kepada Rasulullah (SWT) (Semoga damai besertanya) berkata:
Ketika kamu diberi sesuatu tanpa memintanya, kamu harus menggunakannya untuk tujuanmu
sendiri dan sebagai Sedekah." 141
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengeluarkan peringatan keras karena
tidak membayar upah. "Diriwayatkan Abu Huraira: Itu

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Allah (SWT) berfirman, 'Aku akan melawan tiga orang pada Hari

79
Kebangkitan: -1. Orang yang membuat perjanjian dalam Nama-Ku, tetapi dia terbukti berbahaya. -2.
Orang yang menjual orang merdeka (sebagai budak) dan memakan harganya, -3. Dan orang yang
mempekerjakan seorang buruh dan menyelesaikan pekerjaan sepenuhnya olehnya tetapi tidak
membayar upahnya.' " 142

3-Perawatan tidak manusiawi


Banyak pengusaha dan manajer memperlakukan karyawan secara tidak manusiawi. Organisasi kecil
dan swasta mengambil pekerjaan dari karyawan selama berjam-jam, dan mereka tidak membayar
mereka tingkat upah yang ditentukan pemerintah. Ada kasus non-pembayaran juga. Pelecehan fisik
adalah tambahan untuk itu. Kisah-kisahnya tak terhitung untuk dimasukkan dalam buku kecil ini.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memperlakukan hamba dan seorang budaknya dengan cara yang patut
diteladani. Lihat "Case in Focus" berikut ini.

Fokus kasus: Pengobatan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬


Anas berkata, aku melayani Rasulullah (SWT)( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, selama sepuluh tahun dan dia tidak pernah berkata
kepadaku, 'Uff' (kekecewaan, atau kesedihan) juga tidak mengatakan tentang apa pun yang telah
aku lakukan, 'Mengapa kamu melakukan itu?' atau tentang apa pun yang belum aku lakukan,
'Mengapa kamu tidak melakukan itu?'" 143
4-Struktur hierarkis
Ada terlalu banyak lapisan manajemen dalam organisasi akhir-akhir ini. Organisasi bisnis umum
memiliki tiga tingkat manajemen: manajer senior, manajer menengah, dan manajer operasional
seperti supervisor. Organisasi militer memiliki sepuluh atau lebih tingkat manajemen. Struktur tim
belakangan ini semakin populer tetapi tidak lazim di mana-mana.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membuat banyak tim dengan seorang pemimpin. Kami telah
memeriksa topik tersebut dalam buku terpisah. 144 Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengelola tanpa lapisan
manajemen dalam hal masalah pertempuran Uhud. Dia membentuk tim yang terdiri dari sepuluh
orang ketika dia berhasil menggali parit untuk pertempuran parit. Allah (SWT) berkomunikasi
dengan Musa (AS) secara langsung, tidak ada lapisan manajemen. Namun, Allah (SWT)
berkomunikasi dengan Nabi-Nabi lain (AS) melalui Jibrail (AS). Dengan demikian, satu lapisan dalam
praktiknya.

5-Otoritas sebagai sarana pemaksaan


Di banyak organisasi, otoritas adalah sarana penindasan. Institusi militer dan keamanan terkenal
karenanya. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengelola ekspedisi militer dan lainnya, tetapi dia tidak
menyalahgunakan wewenang. Dia menerapkannya untuk mendukung bawahannya. Dia adalah
seorang Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan karena itu, dia juga seorang kepala negara. Tetapi dulu
berperilaku seperti orang biasa misalnya, ia mengambil bagian dalam penggalian parit selama
pertempuran Parit. Lihat contoh ini,

80
"Siapa pun yang melayaninya harus dilayani olehnya juga. ' Ugh' (ucapan keluhan) adalah kata yang
tidak pernah diucapkan olehnya kepada hambanya; hambanya juga tidak disalahkan karena
melakukan sesuatu atau membiarkannya dibatalkan. Mencintai orang miskin dan yang
membutuhkan serta menghibur mereka atau mengambil bagian dalam pemakaman mereka adalah
hal-hal yang selalu diperhatikan oleh Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Dia tidak pernah menghina atau
mempermalukan orang miskin karena kemiskinannya. Suatu ketika dia bepergian dengan para
Sahabatnya dan ketika tiba waktunya untuk menyiapkan makanan, dia meminta mereka untuk
menyembelih seekor domba betina. Seorang pria berkata: Saya akan menyembelihnya, yang lain
berkata: Saya akan mengulitinya. Yang ketiga berkata: Saya akan memasaknya. Maka, Rasulullah
(SWT) bersabda: Saya akan mengumpulkan kayu untuk api. Mereka berkata: "Tidak. Kami akan
mencukupi Anda yang bekerja." "Aku tahu kamu bisa melakukannya untukku, tapi aku benci
diistimewakan. Allah (SWT) benci melihat seorang hamba yang diistimewakannya kepada orang
lain." Jadi, dia pergi dan mengumpulkan kayu bakar." 145 Bertentangan dengan Manajemen Islam di
atas didasarkan pada asumsi yang berorientasi pada manusia. Berikut beberapa di antaranya.

ASUMSI TEORI MANAJEMEN ISLAM


Islam berasumsi bahwa karyawan adalah manusia, mereka adalah Muslim, dan mereka memiliki
peran dalam masyarakat. Kemudian mereka adalah karyawan organisasi yang bersangkutan.
Implikasi dari asumsi-asumsi tersebut antara lain:

Karyawan adalah manusia.


Ketika mereka manusia memperlakukan mereka seperti manusia. Karena itu, ambil pekerjaan dari
mereka sesuai dengan kapasitas mereka.
Mereka adalah Muslim.
Ketika mereka Muslim, mereka memiliki hak sebagai seorang Muslim dalam organisasi tersebut.
Setidaknya ada lima hak seorang Muslim bagi sesama Muslim. Ini menyiratkan seorang Muslim
(Karyawan) berhak atas hak-hak ini. Ada penyebab umum di Inggris dan negara-negara Eropa
lainnya. Umat Islam harus shalat Jumat; mereka mengambil waktu istirahat untuk itu. Tetapi
majikan perlu melanjutkan kegiatan kerja misalnya, bisnis kecil seperti Kantor Pos, Pom Bensin,
restoran, dll. Tetapi dia harus memutuskan untuk melayani karyawan Muslim.
Kemudian mereka adalah karyawan
Menjadi manusia dan menjadi Muslim, mereka adalah karyawan Anda. Ini berarti
mempertimbangkan status mereka sebagai manusia dan sebagai Muslim sebelum mengambil
pekerjaan dari mereka.
Mereka adalah bagian dari masyarakat tempat mereka tinggal.
Biarkan mereka memainkan peran dalam masyarakat; Ketika mereka bekerja 'lembur' maka mereka
tidak dapat memainkan peran apa pun dalam masyarakat karena mereka tidak punya waktu untuk
itu. Lembur menguntungkan majikan karena dia ragu-ragu untuk mempekerjakan orang lain karena
dia menginginkan 'lebih banyak keuntungan' dan menghemat pajak melalui kebijakan tersebut.
Ini menyiratkan segitiga / hubungan " kerja-keluarga-masyarakat" ada. Manajer perlu
mempertimbangkannya untuk mengambil pekerjaan dari karyawan. Seorang karyawan bukan

81
hanya entitas yang disediakan masyarakat untuk Anda lakukan dengannya apa pun yang ingin Anda
lakukan. Ini berarti mengambil jumlah pekerjaan yang sesuai dari mereka yaitu, delapan jam.
Menawarkan lembur membebani karyawan tetapi mereka melakukannya untuk membuat majikan
bahagia. Pekerjakan orang lain untuk pekerjaan tambahan sehingga mereka dapat memperoleh
manfaat. Hal ini juga dapat mengurangi tingkat pengangguran .

PREMIS TEORI MANAJEMEN ISLAM [IMT]


Ada sejumlah faktor yang mendorong tindakan manajer dan karyawan. Mereka termasuk: 1-
Manajer mengambil pekerjaan dari karyawan untuk kesenangan Allah (SWT) dan karyawan bekerja
untuk alasan yang sama. Namun, keduanya menerima upah untuk memberikan jasa mereka.
Pemilik menerima keuntungan untuk investasi waktu, kemampuan, dan uangnya sebagai
pengusaha.
2-Prinsip-prinsip manajemen Islam adalah wahyu Devine yang berarti lengkap dalam setiap aspek.
Oleh karena itu, mereka tidak perlu berubah karena teori lain berubah dengan pengalaman umat
manusia. Kita tidak perlu melakukan eksperimen untuk membenarkan realitas atau kejujuran
mereka. Tugas kita adalah mempraktekkannya karena sudah lengkap. Misalnya, teori Islam
melarang penipuan kepada manajer/pemilik oleh karyawan mereka atau sebaliknya. Ini adalah
keputusan iman yang tidak perlu diubah.
3-Namun, profesional dapat melakukan penelitian untuk mengevaluasi kinerja karyawan/manajer
profesional dalam organisasi yang diatur manajer berdasarkan teori manajemen Islam.

KELEBIHAN TEORI MANAJEMEN ISLAM


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengelola sebuah organisasi besar/negara di mana ia telah
menciptakan dan mengimplementasikan teori tersebut. Teori-teori kontemporer berfokus pada
organisasi bisnis yang terlalu tidak signifikan dibandingkan dengan suatu negara.
IMT memberikan prinsip-prinsip terperinci dalam semua aspek organisasi dengan contoh kasus
kehidupan nyata. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meluncurkan konsep "studi kasus". Ini adalah metode
pengajaran yang populer di sekolah bisnis akhir-akhir ini.
IMT berlaku untuk organisasi besar seperti negara dan organisasi kecil seperti keluarga juga.
Pedoman ini untuk manajer dan bawahan. Teori-teori manajemen yang ada berkonsentrasi pada
"manajer" dengan kata lain orang-orang yang memiliki kekuasaan/otoritas.
Teori-teori kontemporer tidak memiliki studi kasus tentang sebagian besar aspek manajerial. Jika
ada, mereka fiktif yang telah ditulis oleh penulis secara imajiner tetapi contoh-contoh zaman Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah pengalaman kehidupan nyata. Dan IMT menawarkan praktik yang kaya
dari Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan para sahabatnya terutama tentang berurusan dengan orang-orang
dalam bentuk kasus.
Teori-teori saat ini tidak memiliki dukungan Devine. Karena sebagian besar penduduk dunia
menganut agama tertentu namun karyawan merasa nyaman untuk mengadopsi prinsip manajerial
apa pun berdasarkan ajaran agama. Teori buatan manusia tidak mendapat dukungan agama dari

82
buku-buku Ilahi). Teori-teori yang ada tidak memiliki konsep reward di akhirat, namun demikian,
IMT menawarkannya.

GAYA MANAJEMEN KENABIAN


Meskipun semua aspek gaya manajerial Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sulit untuk diringkas di sini, namun,
beberapa aspek kunci mungkin mencakup faktor-faktor berikut.
Panutan
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjukkan banyak contoh dalam hal ini. Dia mengumpulkan kayu
bakar saat para sahabat sedang memasak. Dia mengambil bagian dalam memecahkan batu selama
penggalian parit. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Abu Baker keluar untuk mencari tahu keberadaan
musuh selama pertempuran Badar. Sementara para sahabat menderita kelaparan, Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬berbagi dengan mereka. Dan sebagainya.
Gaya manajemen pro-aktif
Ketika dia menyadari bahwa orang-orang Makkah tidak akan menerima pesannya dengan mudah,
dia mencoba mencari tempat alternatif. Dia melakukan perjalanan ke Taif untuk tujuan ini, dia
mengirim delegasi teman ke Abyssinia untuk menemukan tempat untuk itu. Dia telah mendekati
orang-orang Madhina yang menerima Islam dan menawarinya tempat alternatif untuk penyebaran
Islam. Karena itu, Madhina menjadi pusat kampanyenya.
Manajemen fiskal
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendirikan dan mengelola sebuah negara dengan sumber daya keuangan
yang dihasilkan sendiri.
Namun, Allah (SWT) telah memberinya sistem manajemen fiskal. Sumber utama keuangan adalah
Zakat, barang rampasan, dan sumbangan umum.
Tanggung jawab sosial
Dia menghabiskan uang kolektif untuk orang-orang miskin dan membutuhkan di masyarakat. Dia
merekomendasikan menghabiskan uang untuk pembebasan tawanan. Membantu janda dan anak
yatim adalah elemen wajib dalam praktiknya.
Perubahan budaya.
Dia mengubah cara orang berbicara, berurusan satu sama lain, dan menghasilkan uang. Orang
lemah dan miskin adalah fokus utamanya. Perempuan dan budak menerima status khusus dalam
praktik manajerial mereka.
Strategi motivasi
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menekankan pembayaran pahala kepada pekerja dan ia praktis
menghormati hamba dan bawahannya. Kisah Ans (RA) dan Zahid (RA) yang melayaninya bertahun-
tahun bersama adalah bagian brilian dari perilakunya.
Dia biasa memotivasi orang dengan sumber material dan non-material. Agama Islam adalah
tentang dorongan dan motivasi. Ada ratusan contoh individu dan kolektif dari strategi motivasinya.
Kepemimpinannya berkisar pada memotivasi teman dan memberikan pujian kepada mereka.
83
Pengambilan keputusan
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬selalu membuat keputusan dengan konsultasi.
Pemecahan masalah yang inovatif
Pendekatan pemecahan masalahnya inovatif yaitu, ia biasa mengatasi masalah dengan cara baru.
Selain itu, kami telah membahas prinsip-prinsip untuk organisasi, manajer, dan karyawan. Mereka
adalah bagian darinya. Demikian pula, buku-buku tentang prinsip-prinsip juga membahas fungsi
manajemen; Kami telah menyelidiki ini dalam bab 7-10 dari volume ini. Bab terakhir dari buku ini
menjelaskan beberapa topik tambahan manajemen seperti pengambilan keputusan, pemecahan
masalah, manajemen tim dan lain-lain. Mereka semua adalah bagian dari "Prinsip-prinsip
Manajemen Islam". Singkatnya, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah seorang perencana yang cerdik,
organisator yang sangat baik, pemimpin yang simpatik, dan pengontrol yang berbakat Tuhan.

84
BAB 4 PRINSIP UNTUK
ORGANISASI

Konsep kunci
Pedoman umum untuk mengelola orang
adalah titik awal.
Bab ini menjelaskan prinsip-prinsip utama untuk
baik manajer maupun karyawan.
Hadiah dan teguran untuk manajer se
bagian dari da
itu. ng

Allah (SWT) menciptakan organisasi pertama ketika Dia telah menciptakan Hawwa [Hawa] (AS) dan
menunjuk Adham (AS) sebagai kepala keluarga. Dengan demikian, keluarga pasangan itu adalah
organisasi pertama. Namun, sebuah organisasi dapat menjadi individu tunggal karena seorang
individu adalah manajer sumber dayanya yaitu, waktu, kemampuan uang, dan keterampilan.
Menurut hukum dagang kontemporer, organisasi adalah pedagang tunggal, kemitraan, atau
perusahaan. Karena Islam mengakui keluarga dan individu sebagai organisasi namun menawarkan
prinsip-prinsip untuk mereka semua. Manusia adalah elemen paling penting dalam sebuah
organisasi dan sumber daya lain berputar di sekelilingnya. Mereka mungkin karyawan, manajer,
pemilik / majikan. Mereka menerapkan prinsip-prinsip Faktor-faktor lain dari produksi seperti
tanah, modal dan teknologi informasi bersifat statis atau anorganik, manusia mengoperasikannya.
Karena itu, prinsipnya adalah untuk mereka. Kami telah membagi prinsip menjadi tiga kategori:
organisasi, manajerial, dan untuk karyawan. Tiga bab berikut menjelaskannya.
Beberapa prinsip berlaku untuk manajer dan karyawan yang berarti mereka mempengaruhi seluruh
organisasi. Oleh karena itu, mereka adalah bagian dari bab ini.

85
ISLAM ADALAH TUNTUNAN BAGI SETIAP ORANG.
Abu Hurairah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meriwayatkan bahwa Rasulullah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata:
Sesungguhnya Deen (agama) adalah Nasihah
(tulus berharap baik) sesungguhnya Deen adalah Nasifiah, sesungguhnya Deen adalah Nasihah.
Sahabah bertanya: Kepada siapa Rasulullah? Dia menjawab: Kepada Allah (SWT), dan Kitab-Nya,
dan Rasul-Nya, dan para penguasa umat Islam dan rakyat jelata mereka. 146

Penghasilan terbaik adalah bekerja dengan tangannya.


Rafi' b. Khadij mengatakan Rasulullah ditanya jenis penghasilan apa yang terbaik dan menjawab,
"Pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap transaksi bisnis yang disetujui." 147

PRINSIP 1: TANGGUNG JAWAB KHALIFAH/MANAJER


Mereka mencakup dua aspek: pembentukan rukun Islam dan tanggung jawab pribadi.

A-Pembentukan Rukun Islam


Khalifah bertanggung jawab untuk mendirikan pemerintahan berdasarkan syariah. Elemen
utamanya adalah pembentukan lima rukun Islam. Ini menyiratkan dia harus menciptakan
lingkungan di mana siapa pun dapat masuk dalam Islam. Orang-orang merasakan ketertarikan
dalam agama dan ingin menjadi bagian darinya. Perlu kerja sistematis "Dakwah" terhadap Islam.
Keadilan sosial dan ekonomi adalah kunci dalam hal ini. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memulai
pekerjaan dakwah sendirian dan meninggalkan ribuan orang sebelum kepergiannya dari dunia ini.
Doa adalah yang berikutnya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan para sahabatnya (Khalifah) memimpin
salat lima kali sehari. Termasuk juga pengajaran dan pembelajaran salat dan unsur-unsur syariah
lainnya. Dia harus memastikan bahwa setiap orang mengikuti perintah Allah (SWT) ini. Khalifah
mengatur bulan puasa. Dia mengumumkan awal dan akhir dari itu dan memastikan bahwa setiap
orang Muslim mengikuti syariah. Hal yang sama berlaku untuk haji. Karena ini adalah acara
internasional namun membantu jamaah asing adalah bagian dari tanggung jawabnya.
Pengumpulan dan pendistribusian zakat juga merupakan bagian dari itu. Mencari tahu orang-orang
yang pantas dan memasok mereka bagian mereka adalah tindakan utama. Umat Islam membayar
zakat secara sukarela, tetapi Khalifah dapat merampingkan sistem melalui pendekatan kepada
anggota masyarakat yang tidak patuh. Manajemen barang rampasan juga berada dalam wewenang
kepala negara.

Tanggung jawab B-Pribadi


Abu Umamah (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Aku menasihati
Khalifahku untuk mengikutiku agar takut kepada Allah (SWT), dan aku menasihatinya mengenai
Jama' at umat Islam untuk menghormati yang lebih tua, dan berbelas kasihan kepada anak-anak
mereka, dan untuk menghormati 'Ulama (ulama) mereka. Dia seharusnya tidak memukuli
mereka sedemikian rupa sehingga mereka dipermalukan; dia seharusnya tidak menakut-nakuti

86
mereka untuk menjadikan mereka; dia seharusnya tidak mengebiri mereka untuk menyelesaikan
perlombaan mereka; dia seharusnya tidak menutup pintu untuk
keluhan mereka, jika tidak yang kuat akan mengalahkan yang lemah. 148
Dengan kata lain:
1. Takut kepada Allah (SWT)
2. Menghormati orang yang lebih tua
3. Penyayang kepada anak-anak mereka
4. Hormati 'Ulama (ulama) mereka.
5. Dia seharusnya tidak memukuli mereka terlalu banyak sehingga mereka dipermalukan.
6. Dia seharusnya tidak menakut-nakuti mereka untuk menjadikan mereka.
7. Dia seharusnya tidak mengebiri mereka untuk menyelesaikan balapan mereka.
8. Dia seharusnya tidak menutup pintu untuk keluhan mereka, jika tidak yang kuat akan
mengalahkan yang lemah.
Hudhaifah Ibnil-Yaman (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata:
Barangsiapa yang tidak peduli dengan urusan umat Islam tidak termasuk di antara mereka. Dia,
yang tidak melewati pagi dan sore hari dalam keadaan tulus dan setia kepada Allah (SWT), Nabi-Nya
( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Kitab-Nya, dan kepada para penguasa umat Islam dan rakyat biasa mereka,
149
tidak ada di antara mereka.

PRINSIP 2: PAHALA DI AKHIRAT


Salah satu aspek yang membedakan IMT adalah pahala di akhirat yang meningkatkan moral semua
orang.
Telah diriwayatkan tentang otoritas Abdullah b. Amr (melalui rantai pemancar yang berbeda)
bahwa Rasulullah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Pasukan tentara, besar atau kecil, yang berperang (di
jalan Allah), mendapatkan bagian mereka dari barang rampasan dan kembali dengan selamat dan
sehat, menerima di muka dua pertiga dari pahala mereka (hanya sepertiga yang tersisa untuk kredit
mereka untuk diterima di akhirat); dan pasukan tentara, besar atau kecil, yang kembali dengan
tangan kosong dan menderita atau terluka, akan menerima pahala penuh mereka (di akhirat). 150
Diriwayatkan Umm Salama: Aku berkata, "Ya Rasulullah ( ‫ !)صلى هللا عليه وسلم‬Apakah aku akan
mendapatkan pahala (di akhirat) jika aku membelanjakan untuk anak-anak Abu Salama dan tidak
meninggalkan mereka seperti ini dan seperti ini (yaitu, miskin) tetapi memperlakukan mereka
seperti anak-anakku?" Rasulullah bersabda, "Ya, kamu akan diberi pahala atas apa yang akan kamu
belanjakan untuk mereka." 151

87
PRINSIP 3: HUBUNGAN KERJA-KELUARGA-
MASYARAKAT
Salah satu asumsi teori manajemen Islam adalah hubungan antara pekerjaan, keluarga, dan
masyarakat. Nabi kita ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menekankannya. "Diriwayatkan 'Aishah: bahwa Rasulullah
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bersabda: "Sesungguhnya di antara orang-orang mukmin yang beriman paling
lengkap adalah orang yang paling baik dalam berperilaku dan paling baik kepada keluarganya." 152
Dan "Tamim al-Dari melaporkan Nabi (Semoga damai besertanya) seperti mengatakan; Perilaku
agama; Agama terdiri dari perilaku yang tulus. Orang-orang bertanya; kepada siapa harus
diarahkan, Rasulullah (SWT)? Dia menjawab:
Kepada Allah (SWT), kitabnya, Rasul-Nya, para pemimpin (otoritas publik) orang-orang beriman
dan semua orang beriman, dan para pemimpin (otoritas publik) Muslim dan Muslim dan Muslim
pada umumnya." 153
Hadits pertama adalah tentang tingkah laku di antara orang percaya. Karena karyawan adalah
orang percaya oleh karena itu perilaku yang baik di antara mereka diinginkan. Dan Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬telah memperluas perilaku tersebut kepada keluarga. Dengan demikian, itu menciptakan
hubungan karyawan antara dia dan rekan-rekannya dan publik. Karena perilaku itu berlaku untuk
semua orang.
Hadits kedua dengan tegas menciptakan hubungan antara pemimpin (otoritas publik) dan Muslim.
(Lihat Tabel 4 di bawah)

Tabel 4 Hubungan perilaku di antara berbagai pemangku kepentingan

Kepada siapa perilaku yang baik dibutuhkan Perilaku yang baik diperlukan untuk individu
atau tim ini (Pemimpin)

Kepada Allah (SWT), kitabnya, Rasul-Nya, para Para pemimpin (otoritas publik) dari
pemimpin (otoritas publik) orang-orang Muslim
beriman dan semua orang percaya
Umat Islam (Kolega di tempat kerja)

Muslim pada umumnya (Masyarakat pada


umumnya)

Tabel tersebut menunjukkan bahwa seorang Muslim perlu berurusan dengan perilaku/sopan
santun yang baik dengan Penciptanya, buku-Nya, Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, para pemimpin
komunitas Muslim, rekan-rekannya, dan Muslim pada umumnya. Selain itu, ada hak-hak tetangga
terlepas dari agamanya. Lihatlah hadits ini, "Aisha meriwayatkan bahwa Rasulullah (SWT)( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬berkata: "Jibril terus meminta perlakuan sopan terhadap tetangga sampai aku berpikir
bahwa dia akan menjadikan tetangga sebagai ahli waris." 154

88
Salah satu asumsi Teori Manajemen Islam adalah bahwa karyawan adalah Muslim. Ini menyiratkan
ada beberapa hak seorang Muslim untuk Muslim lain. Misalnya, jika dia sakit, karyawan Muslim
perlu mengunjunginya. Jika dia meninggal, karyawan Muslim itu perlu mengambil bagian dalam
pemakaman dan sebagainya. Karyawan Muslim harus meluangkan waktu untuk kegiatan ini yaitu,
kadang-kadang ia harus mengambil cuti untuk menghadiri pemakaman. Itu mempengaruhi
pekerjaannya. Dengan demikian, itu menciptakan hubungan antara pekerjaannya dan kegiatan
sosial karena dia adalah seorang karyawan Muslim.

PRINSIP 4: PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN


KONSULTASI
Allah (SWT) berfirman "Dan orang-orang yang menjawab panggilan Tuhan mereka (yaitu, untuk
percaya bahwa Dia adalah satu-satunya Tuhan yang Satu (Allah (SWT)), dan untuk menyembah
tidak seorang pun kecuali Dia Sendiri), dan melakukan As-Salat (Iqamat-as-Salat), dan yang
(melakukan) urusan mereka dengan konsultasi bersama, dan yang menghabiskan apa yang telah
Kami limpahkan kepada mereka;" 155
Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membuat banyak keputusan. Kami merujuk pada tiga di antaranya di
sini.

A- Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa berkonsultasi dengan rekan-rekannya.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa berkonsultasi dengan Abu Bakar (RA) "Hampir setiap sore Nabi (‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬akan mengunjungi Abu Bakar (RA) seperti yang telah dilakukannya di Mekkah. Sampai
batas tertentu, klaim keluarga dan pekerjaan bertepatan, karena dia sering ingin berbicara dengan
Abu Bakar (RA) tentang urusan negara, seperti yang juga dia lakukan dengan Zayd (RA) dan dengan
dua menantunya 'Ali (RA) dan 'Utsman." 156

B-Case dalam fokus, Pertempuran Uhad


Pikiran pertamanya bukanlah pergi ke luar kota tetapi untuk berdiri di dalam temboknya. Dia tetap
ingin pendapatnya dikonfirmasi oleh orang lain, karena itu sama sekali bukan keyakinan, jadi dia
berkonsultasi apakah mereka harus berbaris atau tidak. Ibnu Ubayy adalah orang pertama yang
berbicara: "Kota kami," katanya, "adalah perawan yang tidak pernah dilanggar terhadap kami. Tidak
pernah: tanpa kerugian besar kita telah keluar darinya untuk menyerang musuh, dan tidak ada yang
memasukinya melawan kita, tetapi merekalah yang menderita kerugian. Oleh karena itu, biarlah
mereka, 0 Rasulullah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Celaka akan menjadi penderitaan mereka, selama mereka
tinggal; dan ketika mereka kembali, mereka akan kembali dengan sedih dan frustrasi dalam tujuan,
tanpa hasil yang diperoleh." 157

C-Case dalam fokus, Pertempuran Parit


Kemudian, seperti yang telah dia lakukan di Uhud, dia memanggil mereka ke konsultasi di mana
banyak pendapat diungkapkan mengenai apa yang akan menjadi rencana tindakan terbaik; tetapi
akhirnya, Salman bangkit berdiri dan berkata: "0 Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, di Persia ketika kami
89
takut akan serangan kuda, kami akan mengelilingi diri kami dengan parit, jadi marilah kita menggali
parit di sekitar kita sekarang." Semua orang menyetujui rencana ini dengan antusias, terlebih lagi
karena mereka menolak untuk mengulangi strategi Uhud. 158

D-Case dalam fokus, Para tawanan perang


Tawanan perang merupakan masalah yang menunggu penyelesaian karena merupakan fenomena
baru dalam sejarah Islam. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkonsultasi dengan Abu Bakar dan 'Umar bin
Al-Khattab tentang apa yang harus dia lakukan dengan para tahanan. Abu Bakar menyarankan agar
dia menebus mereka, menjelaskan hal ini dengan mengatakan: "Bagaimanapun juga, mereka
adalah kerabat kita, dan uang ini akan memberi kita kekuatan melawan orang-orang, apalagi, Allah
(SWT) dapat membimbing mereka ke Islam." 'Umar berpesan untuk membunuh mereka, dengan
mengatakan, "Mereka adalah pemimpin (ketidakpercayaan)." Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬lebih memilih
saran Abu Bakar daripada saran 'Umar'. Keesokan harinya, 'Umar memanggil Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬dan Abu Bakar untuk melihat mereka menangis. Dia menunjukkan keheranan yang luar biasa
dan bertanya tentang situasinya sehingga dia mungkin menangis jika itu layak untuk menangis, atau
dia akan berpura-pura menangis.
159

PRINSIP 5: KEBIJAKAN ORGANISASI


Mereka terkait dengan berbagai aspek mengelola orang dan orang luar. Kami telah
menggambarkan beberapa di antaranya sebagai contoh untuk diikuti.

Remunerasi A-Paying
1-'Abdullah ibn-e- 'Umar Radiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
160
berkata: Bayarlah buruh upahnya sebelum keringatnya mengering.
2-Diriwayatkan Abu Huraira, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Allah (SWT) berfirman, 'Aku akan
menjadi lawan bagi tiga jenis orang pada Hari Kebangkitan:
A. Orang yang membuat perjanjian dalam Nama-Ku tetapi terbukti berbahaya.
B. Orang yang menjual orang bebas dan memakan harganya; dan
3. Orang yang mempekerjakan seorang buruh dan mengambil pekerjaan penuh darinya tetapi tidak
membayarnya untuk pekerjaannya
Buruh.' " 161

Pengukuran B-Performance
Abdullah ibn-e-Mas'ud (RA) meriwayatkan bahwa seorang laki-laki bertanya: Wahai Rasulullah!
Bagaimana saya bisa tahu kapan saya berbuat baik dan kapan saya berbuat buruk? Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬menjawab: Ketika kamu mendengar tetanggamu berkata sesungguhnya kamu telah

90
berbuat baik; maka sesungguhnya engkau telah berbuat baik; dan ketika kamu mendengar mereka
berkata sesungguhnya kamu telah berbuat buruk ; memang, Anda telah melakukan yang buruk. 162

C-Membuat segalanya mudah bagi orang-orang


Diriwayatkan oleh Abu Burda, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengutus ayahku dan Mu'adh bin Jabal ke
Yaman dan berkata (kepada mereka), "Permudah orang-orang dan jangan menghalangi jalan
mereka, dan berilah mereka kabar gembira, dan jangan biarkan mereka memiliki keengganan (yaitu
membuat orang membenci perbuatan baik) dan kalian berdua harus bekerja sama dan saling
pengertian" kata Abu Musa kepada Rasul Allah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, "Di negara kita, minuman
beralkohol khusus yang disebut Al-Bit', disiapkan (untuk diminum)." Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
163
bersabda, "Setiap orang yang mabuk dilarang."

Buat salat singkat!


Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amr Al-Badri (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan:
Seorang laki-laki mendatangi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan berkata: "Aku terlambat bergabung
dengan Salat pagi karena ini-dan-itu yang memimpinnya dan memperpanjangnya.'' (Abu Mas'ud
berkata): Aku belum pernah melihat Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬begitu marah saat memberikan pidato
seperti pada hari itu. Dia (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Beberapa dari kamu menciptakan kebencian
di antara orang-orang terhadap iman. Barangsiapa yang memimpin Salat (shalat), hendaklah
membuatnya singkat karena jemaah meliputi orang-orang tua dan anak-anak muda dan mereka
yang memiliki beberapa pekerjaan mendesak untuk dilakukan.''
164

Kepala negara dalam Islam memimpin salat, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menasihati mereka untuk
membuatnya mudah. Prinsip ini juga berlaku untuk hal-hal lain.

Jangan membuat orang dalam kesulitan.


Diriwayatkan oleh Tarif Abi Tamima, saya melihat Safwan dan Jundab dan sahabat Safwan ketika
Jundab menasihati. Mereka berkata, "Apakah kamu mendengar sesuatu dari Rasul Allah (SWT) (
‫"?)صلى هللا عليه وسلم‬
Jundab berkata, "Aku mendengar dia berkata, 'Barangsiapa melakukan perbuatan baik untuk
pamer, Allah (SWT) akan membeberkan niatnya pada Hari Kebangkitan (di hadapan orang-orang),
dan barangsiapa yang menempatkan orang-orang ke dalam kesulitan , Allah (SWT) akan
menempatkannya dalam kesulitan pada Hari Kebangkitan. '" Orang-orang berkata (kepada Jundab),
"Beri tahu kami." Dia berkata, "Hal pertama dari tubuh manusia yang harus dimurnikan adalah
perut, jadi dia yang tidak bisa makan apa-apa, tetapi makanan sehat (Halal dan diperoleh secara
sah) harus melakukannya, dan dia yang melakukan sebanyak yang dia bisa sehingga tidak ada yang
campur tangan antara dia dan Surga dengan tidak menumpahkan bahkan segenggam darah, (yaitu,
membunuh) harus melakukannya." 165

91
Jangan biarkan mereka memiliki keengganan (untuk membuat orang membenci perbuatan bajik)
Diriwayatkan oleh Abu Burda, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengutus ayahku dan Mu'adh bin Jabal ke
Yaman dan berkata (kepada mereka), "Permudah orang-orang dan jangan menghalangi jalan
mereka, dan berilah mereka kabar gembira, dan jangan biarkan mereka memiliki keengganan
(yaitu membuat orang membenci perbuatan baik) dan kalian berdua harus bekerja sama dan saling
pengertian" kata Abu Musa kepada Rasul Allah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, "Di negara kita, minuman
beralkohol khusus yang disebut Al-Bit', disiapkan (untuk diminum)." Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
bersabda, "Setiap orang yang mabuk dilarang." 166

D-Gifts untuk karyawan adalah aset organisasi.


Diriwayatkan oleh Abu Humaid Al-Sa'idi, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menunjuk seorang laki-laki dari
suku Bani
Asad, memanggil Ibnu Al-Utabiyya untuk mengumpulkan Zakat. Ketika dia kembali (dengan uang
itu) dia berkata (kepada Nabi ( ‫))صلى هللا عليه وسلم‬, "Ini untukmu dan ini telah diberikan kepadaku
sebagai hadiah." Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berdiri di atas mimbar (Sufyan berkata dia naik mimbar),
dan setelah memuliakan dan memuji Allah (SWT), dia berkata, "Apa yang salah dengan karyawan
yang kami kirim (untuk mengumpulkan Zakat dari publik) bahwa dia kembali untuk mengatakan,
'Ini untukmu dan itu untukku?' Mengapa dia tidak tinggal di rumah ayah dan ibunya untuk melihat
apakah dia akan diberi hadiah atau tidak? Demi Dia di tangan-Nya hidupku, siapa pun yang
mengambil sesuatu secara ilegal akan membawanya pada Hari Kebangkitan dengan membawanya
ke lehernya: jika itu adalah unta, itu akan mendengus: jika itu adalah seekor sapi, itu akan menjadi
melenguh dan jika itu adalah domba itu akan mengembik! " Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian
mengangkat kedua tangannya sampai kami melihat putihnya ketiaknya (dan dia berkata), "Tidak
diragukan lagi! Bukankah saya sudah menyampaikan Pesan Allah (SWT)?" Dan dia mengulanginya
tiga kali. 167

E-Membangun Kesetaraan
Ada beberapa contohnya.

Putusan hukuman untuk seorang wanita


'A'isha melaporkan bahwa Quraysh prihatin dengan kasus seorang wanita Makhzumi yang telah
mencuri sesuatu, dan mereka berkata, "Siapa yang akan berbicara kepada Rasulullah (SWT) (‫صلى هللا‬
‫)عليه وسلم‬, semoga
Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, tentang dia?" Mereka berkata, "Siapa
yang cukup berani untuk melakukannya kecuali Usama bin Zayd, kekasih Rasulullah (SWT) ( ‫صلى هللا‬
‫ "?)عليه وسلم‬Usama berbicara kepadanya dan Rasulullah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah
(SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Bagaimana Anda bisa menjadi
perantara ketika itu adalah kasus salah satu hukuman hukum Allah (SWT) Yang Mahakuasa?"
Kemudian dia berdiri dan berbicara dan berkata, "Orang-orang sebelum kamu dihancurkan karena

92
ketika seorang bangsawan di antara mereka mencuri, mereka membiarkannya, tetapi ketika yang
lemah di antara mereka mencuri, mereka melakukan hukuman hukum terhadap mereka. Demi
Allah (SWT), jika Fatima putri Muhammad ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mencuri, aku akan memotong
tangannya." 168

Ayah harus memberikan hadiah itu kepada semua anaknya.


An-Numan bin Bashir (Semoga Allah (SWT) berkenan kepada mereka) berkata: Ayahku membawaku
kepada Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan berkata kepadanya: "Aku telah menghadiahkan
salah satu budakku kepada anakku ini.'' Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Sudahkah
kamu memberikan hadiah seperti itu kepada setiap anakmu?'' Dia menjawab, 'Tidak.'' Setelah itu
dia berkata, "Ambil kembali hadiah ini.'' Riwayat lainnya adalah Rasulullah (SWT) ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
bersabda, "Perhatikan kewajibanmu kepada Allah (SWT) dan lakukan keadilan terhadap anak-
anakmu.'' Ayah saya kembali dan mencabut hadiahnya. Riwayat lainnya adalah: Rasulullah (SWT) (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bertanya, "Apakah kalian anak-anak lain selain yang satu ini?'' Dia berkata, "Ya.''
Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bertanya, "Apakah kamu telah memberikan hadiah seperti ini
kepada mereka semua.'' Dia berkata, "Tidak.'' Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Aku
tidak akan menjadi saksi atas tindakan ketidakadilan ini.'' Narasi lainnya adalah: Rasulullah
(SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bertanya, "Tidakkah kamu kecuali kebaikan dari mereka semua seperti
kamu kecuali dia?'' Dia berkata, 'Ya, tentu saja.'' Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Maka
169
jangan lakukan ini (yaitu, jangan berikan hadiah kepada satu anak saja).''

Distribusi makanan yang merata


Abu Musa (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Rasulullah (SWT) (PBUH)
bersabda, "Ketika Ash'ariyun kehabisan makanan dalam Jihad atau ketika mereka berada di rumah
di Al-Madinah, mereka mengumpulkan semua perbekalan yang mereka miliki dalam satu lembar
dan kemudian membaginya secara merata di antara mereka sendiri. Mereka berasal dari aku dan
aku dari mereka.'' 170

Salim, budak Abu Hudhaifa yang dibebaskan biasa memimpin shalat.


Diriwayatkan oleh Ibnu 'Umar, Salim, budak Abu Hudhaifa yang dibebaskan yang biasa memimpin
dalam shalat para Muhajirin (emigran) awal dan para sahabat Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di masjid
Quba. Di antara mereka (yang biasa shalat di belakangnya) adalah Abu Bakar, 'Umar, Abu Salama,
dan Amir bin
Rabi'a. 171

Kebijakan F-Etis
Manajemen Islam menekankan pentingnya etika karena mereka adalah dasar kepercayaan yang
merupakan kekuatan berlimpah antara majikan dan karyawan. Secara teknis, manajemen Islam

93
adalah sekumpulan etika. Kami telah membaginya dengan berbagai judul demi pemahaman dalam
perspektif kontemporer.

1-Jangan menipu.
1-Diriwayatkan oleh Ma'qil, Rasul Allah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Jika ada penguasa yang
memiliki wewenang untuk memerintah rakyat Muslim mati saat dia menipu mereka, Allah (SWT)
akan melarang Surga baginya." 172

2-Merayu melalui presentasi yang fasih


Diriwayatkan oleh Umm Salama, (istri Nabi (‫ ))صلى هللا عليه وسلم‬Rasul Allah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mendengar beberapa orang bertengkar di pintu tempat tinggalnya, maka dia pergi kepada mereka
dan berkata, "Aku hanya manusia, dan orang-orang yang berperkara dengan kasus-kasus
perselisihan datang kepadaku, dan seseorang dari kalian mungkin kebetulan lebih fasih (dalam
mempresentasikan kasusnya) daripada yang lain, di mana saya dapat mempertimbangkan bahwa
dia jujur dan memberikan penghakiman yang menguntungkannya. Jika pernah saya menjatuhkan
penghakiman yang menguntungkan seseorang di mana, dia mengambil hak seorang Muslim secara
tidak adil, maka apa pun yang dia ambil hanyalah sepotong Api, dan terserah dia untuk mengambil
atau pergi." 173

3-Melindungi hak orang lain


Abu Musa (RA) meriwayatkan bahwa kaum Sahabah bertanya: Wahai Rasulullah! ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
Islam siapa yang terbaik? Dia menjawab: Dari siapa: lidah dan tangan, muslim lain aman. 174
Catatan: Menyebabkan masalah dengan lidah termasuk mengejek, menuduh, menegur, sementara
menyebabkan masalah dengan tangan termasuk hak-hak Muslim yang memukul secara tidak adil,
175
merebut kekayaan dan properti orang lain secara salah dan sejenisnya.

4-Jangan ditegur berulang kali.


Abu Wa'il Shaqiq bin Salama berkata, "Ibnu Mas'ud biasa mengajar kami setiap hari Kamis. Seorang
laki-laki berkata kepadanya, 'Abu 'Abdur Rahman, aku berharap engkau akan mengajari kami setiap
hari.' Dia berkata, 'Saya dicegah untuk melakukan itu karena saya tidak ingin membuat Anda bosan
dan saya menasihati Anda berulang kali, sebagai Rasulullah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah
(SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, menegur kami berulang kali, karena takut
membosankan Anda. " 176

5-Tidak ada ketidakadilan, kebencian, atau kecemburuan


'Abdullah Ibne-'Amr Radiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
ditanya: Siapakah yang paling unggul di antara orang-orang? Dia menjawab: Setiap orang yang
hatinya Makhmum dan lidahnya jujur. Sahabah bertanya: Kami mengerti lidah siapa yang jujur,
tetapi apa arti hati Makhmum? Beliau menjawab: Orang yang seorang Muttaqi (takut kepada Allah

94
(SWT)) adalah murni hati, bebas dari dosa dan tanpa ketidakadilan, kebencian atau kecemburuan
bagi siapapun. 177

Implikasi:
· Murnikan hatimu,
· Bebaskan diri Anda dari dosa dan
· Takut kepada Allah (SWT) bebas dari ketidakadilan, kebencian, atau kecemburuan bagi siapapun.

6-Kebiasaan baik: Mudah, fleksibel, sederhana, dan tidak rumit


Ibnu Mas'ud melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Haruskah aku memberitahumu siapa yang
melanggar hukum untuk Api - atau orang yang untuknya Api itu melanggar hukum? Ini melanggar
178
hukum untuk semua orang mudah, fleksibel, sederhana dan tidak rumit."

Jangan mengagumi diri sendiri.


Abu Hurayra melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Orang yang paling direndahkan dalam pandangan Allah (SWT),
yang Perkasa dan Agung, adalah orang yang menyebut dirinya, 'Raja segala Raja. '" 179]
Kesombongan adalah milik Allah (SWT) oleh karena itu, manusia tidak boleh mengklaimnya.

PRINSIP 6: STRATEGI KOMUNIKASI 180


Ini adalah subjek yang berguna dari cara berbicara ke bahasa tubuh orang-orang yang terlibat
dalam percakapan. Tujuannya adalah untuk memahami isi yang ingin disampaikan oleh
komunikator. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa mengulangi kata-katanya tiga kali untuk memastikan
semua orang memahaminya.
Pernyataan berulang tiga kali
Diriwayatkan Anas bin Malik: bahwa Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬akan mengulangi
181
pernyataan tiga kali agar (umat) dapat memahaminya.

Dilarang: dengan fasih


'Abdullah ibn 'Amr ibn al-'Seperti yang dilaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬,
semoga Allah
(SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Allah (SWT) membenci orang fasih
yang mengucapkan terlalu hati-hati dengan lidahnya saat sapi mencari potongan. " 182

Sombong dan sombong


Jabir bin 'Abdullah melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya
dan memberinya kedamaian, berkata, "Mereka yang paling kucintai dan mereka yang duduk paling

95
dekat denganku pada Hari Kebangkitan akan menjadi kalian yang berkarakter terbaik. Mereka yang
paling membenci saya dan yang terjauh dari Anda dari saya pada Hari Kebangkitan adalah yang
sombong (memiliki atau menunjukkan kepentingan diri sendiri), para pembual (seseorang yang
membanggakan tentang prestasi atau harta benda mereka) dan yang sombong. "
183

Penjelasan kata kunci:


· Sombong (memiliki atau menunjukkan kepentingan diri sendiri),
· Braggarts (seseorang yang membanggakan prestasi atau harta benda mereka)
· Arogan (memiliki atau mengungkapkan rasa berlebihan tentang pentingnya atau kemampuan
seseorang)

Memfitnah, kursor, cabul, dan kasar


Ibnu Mas'ud melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Seorang mukmin bukanlah pencemaran
nama baik (untuk menyakiti seseorang dengan mengatakan atau menulis hal-hal buruk atau salah
tentang mereka), sebuah kursor (Ucapan khusyuk yang dimaksudkan untuk memohon kekuatan
gaib untuk menimbulkan bahaya atau hukuman pada seseorang atau sesuatu), cabul (Dari
penggambaran atau deskripsi masalah seksual) menyinggung atau menjijikkan oleh standar
moralitas dan kesopanan yang diterima) atau kasar (Dari seseorang atau ucapan mereka) kasar
atau vulgar)." 184

Penjelasan kata kunci:


● Defamer (untuk menyakiti seseorang dengan mengatakan atau menulis hal-hal buruk atau
salah tentang mereka), a
● Curser (ucapan khusyuk yang dimaksudkan untuk memanggil kekuatan supernatural untuk
menimbulkan bahaya atau hukuman pada seseorang atau sesuatu),
● Cabul (penggambaran atau deskripsi masalah seksual) menyinggung atau menjijikkan oleh
standar moralitas dan kesopanan yang diterima)
● Kasar (dari seseorang atau ucapan mereka) kasar atau vulgar)

Berikan kabar baik kepada orang/bawahan!


Anas melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata,
"Buat segalanya mudah bagi orang-orang dan jangan membuat mereka sulit. Berikan kabar baik
kepada orang-orang dan jangan menakuti mereka." 185

Kesabaran (sabar, pengendalian diri; pengekangan dan toleransi)


Aishah (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata,
"Kapanpun sabar (sabar, kontrol diri; pengekangan dan toleransi) ditambahkan ke sesuatu, itu
menghiasinya; dan setiap kali ditarik dari sesuatu, itu membuatnya rusak.''

96
186

Bahasa kotor
Abu-Darda' melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Tidak akan ada yang lebih berat dalam
keseimbangan orang beriman pada Hari Kebangkitan daripada karakter yang baik. Allah (SWT)
tidak menyukai bahasa kotor. " 187

PRINSIP 7: TANGGUNG JAWAB SOSIAL


Ini adalah subjek serbaguna; Kami mengacu pada empat aspek untuk menunjukkan pentingnya
dalam paragraf berikut.

A-Set membebaskan para tawanan


Diriwayatkan oleh Abu Musa, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Bebaskan tawanan dan terimalah
undangan."
188

Kasus dalam fokus Membebaskan para tawanan.


Diriwayatkan oleh 'Urwa bin Az-Zubair, Marwan bin Al-Hakam, dan Al-Miswar bin Makhrama
mengatakan kepadanya bahwa ketika kaum Muslimin diizinkan untuk membebaskan tawanan
Hawazin, Rasul Allah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Aku tidak tahu siapa di antara kamu yang
telah menyetujui (untuk itu) dan siapa yang belum. Kembalilah sehingga 'Urafa' Anda dapat
menyerahkan keputusan Anda kepada kami." Jadi, orang-orang kembali dan 'Urafa' mereka
berbicara dengan mereka dan kemudian kembali kepada Rasul Allah (SWT) dan mengatakan
kepadanya bahwa orang-orang telah memberikan persetujuan mereka dengan senang hati dan
mengizinkan (tawanan mereka untuk dibebaskan). 189

B-Menghalau kegelisahan seorang Muslim.


Ibnu 'Umar melaporkan bahwa Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Muslim adalah saudara dari muslim. Dia seharusnya tidak salah
atau menyerahkannya kepada musuhnya. Allah (SWT) akan mengurus kebutuhan siapapun yang
mengurus kebutuhan saudaranya. Pada Hari Kebangkitan, Allah (SWT) akan menghilangkan
kegelisahan siapapun yang menghilangkan kegelisahan muslim lain. Pada Hari Kebangkitan, Allah
(SWT) akan berjilbab kepada siapa saja yang berjilbab kepada muslim lain." 190
Abu Hurayra melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Allah (SWT) akan membebaskan siapa pun yang membebaskan
seorang mukmin dari salah satu penderitaan dunia ini, dari salah satu penderitaan Hari
Kebangkitan. Allah (SWT) akan memberikan kemudahan di dunia ini dan Yang Berikutnya kepada
siapa saja yang meringankan kesulitan orang lain. Allah (SWT) akan berjilbab kepada siapapun yang

97
berjilbab kepada muslim lain di dunia ini dan Yang Berikutnya. Allah (SWT) akan menolong hamba-
Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya." 191

C-Berusaha atas nama janda dan orang miskin.


Abu Hurayra melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "'Seseorang yang berjuang atas nama janda dan orang miskin
seperti seseorang yang berjuang di jalan Allah (SWT).' Saya pikir dia juga mengatakan, 'Dan seperti
seseorang yang terus-menerus berdiri di malam hari dalam doa dan seperti seseorang yang terus-
menerus berpuasa.' " 192

D-Bantu orang lemah


Abu'd-Darda' 'Umaymir berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga
Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, 'Bantulah aku dalam mencari
yang lemah. Mereka didukung. Anda disediakan karena yang lemah di antara Anda. " 193

PRINSIP 8: KEBAIKAN KEPADA BAWAHAN


Kebaikan adalah salah satu kualitas orang-orang firdaus dan itu adalah bagian dari kebaikan bahwa
manajer harus mengunjungi bawahan yang sakit atau saudara Muslim.

A-Kebaikan kepada budak (bawahan)


Jabir Radiyallahu anho meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkata:
Siapapun dengan tiga sifat ini akan berada di bawah naungan Rahmat Allah (SWT) (pada Hari
Kebangkitan) dan akan diterima di surga: (1) Kesopanan terhadap yang lemah (2) Kasih sayang
kepada orang tua (3) Kebaikan kepada budak (bawahan). 194

B-Mengunjungi Muslim/orang sakit


Abu Hurairah (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Saya mendengar Rasulullah
(SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatakan, "Barangsiapa mengunjungi orang yang sakit atau saudaranya
untuk mencari Keridhaan Allah (SWT), seorang penyiar (malaikat) berseru: 'Semoga kamu bahagia,
semoga perjalananmu diberkati, dan semoga kamu dianugerahi posisi yang bermartabat di Jannah".
195

● Implikasi:
● Mengunjungi bawahan yang sakit dan karyawan dapat melakukan hal yang sama kepada
manajer mereka.
● Saudara/kolega atau seniornya yang Muslim

Teori manajemen Islam menyarankan para pengadopsinya untuk menciptakan kebiasaan yang baik.
Ini berlaku baik untuk manajer dan karyawan. Berikut beberapa di antaranya.

98
C-Ucapkan kata-kata yang baik.
'Adi ibn Hatim melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Lindungi dirimu dari Api, meskipun hanya
dengan setengah tanggal. Jika Anda tidak dapat mengelola bahkan itu, maka dengan kata-kata yang
baik." 196
Abu Hurayra melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
197
memberinya kedamaian, berkata, "Kata yang baik adalah sadaqa."

D-Menunjukkan kakakmu, wajah ceria.


Abu Dharr berkata, "Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya
kedamaian, berkata kepadaku, "Jangan berpikir sedikit pun yang benar, bahkan hanya
menunjukkan wajah ceria kepada saudaramu." 198

E-Jilbab (Kesalahan) Muslim lain


Ibnu 'Umar melaporkan bahwa Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Muslim adalah saudara dari muslim. Dia seharusnya tidak salah
atau menyerahkannya kepada musuhnya. Allah (SWT) akan mengurus kebutuhan siapapun yang
mengurus kebutuhan saudaranya. Pada Hari Kebangkitan, Allah (SWT) akan menghilangkan
kegelisahan siapapun yang menghilangkan kegelisahan muslim lain. Pada Hari Kebangkitan, Allah
(SWT) akan berjilbab kepada siapa saja yang berjilbab kepada muslim lain." 199

PRINSIP 9: PERMOHONAN UNTUK SATU SAMA LAIN


Permohonan adalah salah satu teknik yang ampuh untuk menunjukkan dukungan seseorang baik
kepada atasan maupun bawahan.
'Awf bin Malik berkata, "Aku mendengar Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah
memberkatinya dan memberinya kedamaian, katakanlah, 'Yang terbaik dari Imam-imammu adalah
orang-orang yang kamu cintai dan yang mencintaimu, yang kamu doakan dan yang berdoa
untukmu. Yang terburuk dari Imam-imammu adalah mereka yang kamu benci dan yang
membencimu, dan yang kamu kutuk dan yang mengutukmu." Beliau bersabda, "Kami bersabda,
'Rasulullah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, haruskah kami menggulingkan mereka?' Dia berkata, 'Tidak, tidak
selama mereka menetapkan doa di antara kamu. Tidak, tidak jika mereka menetapkan doa di
antara kamu.'" 200
Hudhayfa (RA) ditugaskan untuk pergi ke garis musuh untuk membawa berita tentang mereka, dia
berkata "Ketika aku pergi, Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengucapkan kata-kata, "0 Tuhan, lindungi
dia dari bahaya dari depan dan belakang, dari kiri dan dia kanan, dari atas dia dan dari bawahnya."
Manajer dan karyawan sama-sama dapat melakukannya untuk satu sama lain. Misalnya, "'Umar ibn
al-Khattab berkata, "Aku meminta izin Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk membuat 'umrah dan dia
memberiku izin dan berkata, 'Saudaraku, jangan lupakan kami dalam permohonanmu.' Dia
mengucapkan sepatah kata pun yang tidak akan dengan senang hati saya tukarkan dengan seluruh

99
dunia ini." [Abu Dawud dan at-Tirmidhi] Dalam satu varian, dia berkata, "Beri kami bagian dalam
permohonanmu, saudaraku." 201

10-MENYELESAIKAN PERSELISIHAN SECARA SIMPATIK


Ini adalah topik besar yang membutuhkan detail dengan beberapa studi kasus, mereka dijelaskan
dalam paragraf berikut untuk memahami pemahaman untuk aplikasi praktis dalam lingkungan kerja
dan dalam pengaturan scial lainnya. Kami telah menyertakan beberapa contoh untuk memahami
fenomena tersebut.

Berikut adalah beberapa sekilas tentang pentingnya menyelesaikan perselisihan karena merupakan
aspek penting dari manajemen yang membutuhkan beberapa detail untuk memahaminya.

Menempatkan hal-hal yang benar di antara dua orang adalah sadaqa


1-Abu Hurayra melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Ada sedekah yang terutang oleh setiap
orang bersama setiap hari di mana matahari terbit. Menempatkan hal-hal yang benar di antara
dua orang adalah sadaqa. Membantu seorang pria dengan tunggangannya dan membantunya naik
ke atasnya atau mengangkat barang bawaannya ke atasnya adalah sadaqa. Kata yang bagus
adalah sadaqa. Setiap langkah yang Anda ambil untuk shalat adalah sadaqa. Menghilangkan
halangan dari jalan adalah sadaqa." 202

2-Umm Kulthum bint 'Uqba ibn Abi Mu'ayt berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫صلى هللا عليه‬
‫)وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, 'Seseorang yang
menempatkan hal-hal yang benar di antara orang-orang dan mempromosikan kebaikan atau
mengatakan kebaikan tidak dapat disebut pembohong.'" 203

Ia menambahkan dalam varian Muslim, katanya, "Saya tidak mendengar dia membuat kelonggaran
mengenai apa pun yang dikatakan orang kecuali untuk tiga hal: perang, memperbaiki keadaan di
antara orang-orang, dan seorang pria berbicara kepada istrinya dan seorang istri berbicara kepada
suaminya."

Kasus dalam fokus-Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berdamai di antara orang-orang


Abu'l-'Abbas Sahl ibn Sa'd as-Sa'idi berkata, "Rasulullah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah
(SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, mendengar bahwa ada beberapa perselisihan
di antara Bani 'Amr ibn 'Awf at Quba'. Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, pergi bersama beberapa orang untuk berdamai di
antara mereka. Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ditunda, dan sudah waktunya untuk shalat. Bilal
mendatangi Abu Bakar dan berkata, 'Abu Bakar, Rasulullah (SWT)( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ditunda, dan
sudah waktunya untuk shalat. Bisakah kamu memimpin rakyat?' Dia berkata, 'Ya jika Anda mau.'
Bilal memanggil iqama untuk shalat dan Abu Bakar maju dan mengucapkan takbir untuk rakyat.

100
Rasulullah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya
kedamaian, datang berjalan melewati barisan sampai dia berdiri di baris pertama dan orang-orang
mulai bertepuk tangan. Abu Bakar bukanlah seseorang yang biasa melihat-lihat dalam shalat tetapi
ketika orang-orang meningkatkan tepuk tangan mereka, dia berbalik dan ada Rasulullah (SWT) ( ‫صلى‬
‫)هللا عليه وسلم‬. Rasulullah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, menunjukkan kepadanya untuk terus berdoa tetapi Abu Bakar
mengangkat tangannya dan memuji Allah (SWT) dan kemudian melangkah mundur sehingga dia
berdiri di barisan dan Rasulullah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, maju dan memimpin orang-orang dalam doa. Ketika dia selesai shalat, dia
menghadap orang-orang dan berkata, 'Wahai orang-orang, mengapa, ketika sesuatu terjadi padamu
dalam doa itu, apakah kamu mulai bertepuk tangan? Bertepuk tangan adalah untuk wanita. Ketika
sesuatu terjadi pada Anda dalam doa, Anda harus berkata, "Kemuliaan bagi Allah (SWT)!" Tidak ada
orang yang tidak akan berbalik ketika mereka mendengar kata-kata "Kemuliaan bagi Allah (SWT)".
Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk terus memimpin orang-orang dalam doa ketika aku
menunjukkan kepadamu untuk melakukannya?' Abu Bakar berkata, 'Tidak benar bahwa Ibnu Abi
Quhafah harus memimpin umat dalam shalat di depan Rasulullah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, semoga
Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian.'" 204

Masalah organisasi dan individu terpisah


Diriwayatkan Abu Humaid As-Sa'idi: Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mempekerjakan Ibnu Al-Utbiyya untuk
mengumpulkan Zakat dari Bani Sulaim, dan ketika dia kembali (dengan uang) kepada Rasul Allah
(SWT) Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memanggilnya untuk mempertanggungjawabkan, dan dia berkata,
"Ini (jumlah) adalah untuk kamu, dan ini diberikan kepadaku sebagai hadiah." Rasul Allah (SWT) (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Mengapa kamu tidak tinggal di rumah ayahmu atau rumah ibumu untuk
melihat apakah kamu akan diberi hadiah atau tidak jika kamu mengatakan yang sebenarnya?"
Kemudian Rasul Allah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berdiri dan berbicara kepada orang-orang, dan
setelah memuliakan dan memuji Allah (SWT), dia berkata: Amma Ba'du (kemudian setelah) aku
mempekerjakan beberapa orang dari antara kamu untuk beberapa pekerjaan yang telah
ditempatkan Allah (SWT) dalam tanggung jawabku, dan kemudian salah satu dari kamu datang
kepadaku dan berkata, 'Ini (jumlah) adalah untukmu dan ini adalah hadiah yang diberikan
kepadaku.' Mengapa dia tidak tinggal di rumah ayahnya atau rumah ibunya dan melihat apakah dia
akan diberi hadiah atau tidak jika dia mengatakan yang sebenarnya oleh Allah (SWT), tidak ada di
antara kalian yang mengambil apa pun darinya (yaitu, Zakat) untuk dirinya sendiri (Hisyam
menambahkan: secara tidak sah) tetapi dia akan bertemu Allah (SWT) pada Hari Kebangkitan
membawanya di lehernya! Aku tidak ingin melihat salah seorang di antara kalian membawa unta
yang mendengus atau sapi yang melenguh atau domba yang mengembik saat bertemu Allah
(SWT)." Kemudian Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengangkat kedua tangannya sampai aku melihat

101
putihnya ketiaknya, dan berkata, "(Tidak diragukan lagi)! Bukankah aku sudah menyampaikan
Pesan Allah (SWT)!" 205

Implikasi: Karyawan tidak dapat mengklaim tunjangan pribadi saat bekerja untuk organisasi karena
ia menerima upahnya untuk layanannya.

PENDEKATAN NABI ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menggunakan banyak contoh untuk menyelesaikan masalah. Kami
menggambarkannya di sini.

Situasi 1-Solusi melalui perbuatan baik (Salaat)


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa menggunakan Allah (SWT) ketika ia menghadapi kesulitan atau untuk
menyelesaikan suatu masalah. Berikut adalah beberapa contoh.

"Hadhrat Huzaifah (Radhiyallaho anho) mengatakan bahwa, setiap kali Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
kebetulan menghadapi kesulitan apa pun, dia akan segera menggunakan salaat." 206 Pada
kesempatan pertempuran Badar "Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menghabiskan sepanjang malam
sebelum hari pertempuran dalam doa dan permohonan. Tentara Muslim, yang disibukkan dengan
long march mereka, menikmati tidur yang nyenyak dan menyegarkan, tanda nikmat Ilahi dan
keadaan pikiran mereka yang tidak terganggu." 207 Jelas bahwa cara Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah
dengan menggunakan Sang Pencipta karena Dialah yang dapat menyelesaikan masalah apa pun.

Situasi 2-Badui buang air kecil


Abu Hurayra berkata, "Seorang Badui buang air kecil di masjid. Orang-orang bergerak ke arahnya
dan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian,
berkata, 'Biarlah dia dan tuangkan seember atau ember air ke dalam air seninya. Anda dikirim
untuk membuat segalanya mudah dan tidak membuatnya sulit. '"208

Situasi 3-Berbicara dalam doa


Mu'awiya ibn al-Hakam as-Sulami berkata, "Ketika aku berdoa bersama Rasulullah (SWT), semoga
Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, seorang laki-laki di antara orang-orang
bersin dan aku berkata, 'Semoga Allah (SWT) menunjukkan kepadamu rahmat.' Orang-orang
menatap tajam ke arah saya dan saya berkata, 'Semoga orang tuamu berduka! Kenapa kamu
menatapku?' Mereka mulai memukul paha mereka. Kemudian saya melihat bahwa mereka
berusaha membuat saya diam, jadi saya diam. Ketika Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, telah selesai berdoa - semoga ayah dan ibu saya
menjadi tebusannya, saya belum pernah melihat guru yang lebih baik sebelum atau sesudahnya -
demi Allah (SWT), dia tidak menegur saya atau memukul saya atau melecehkan saya. Dia hanya
berkata, 'Tidaklah pantas untuk memiliki ucapan dari orang-orang dalam doa. Ini adalah satu-

102
satunya pemuliaan dan memproklamirkan Allah (SWT) agung dan membaca Al-Qur'an. ' Atau
seperti yang dikatakan Rasulullah (SWT). Saya berkata, 'Rasulullah (SWT), saya sampai saat ini
dalam keadaan ketidaktahuan praIslam, tetapi Islam sekarang telah datang kepada kita. Masih ada
laki-laki di antara kita yang pergi ke peramal.' Dia berkata, 'Jangan pergi kepada mereka.' Saya
berkata, 'Di antara kami, masih ada pria yang mengikuti pertanda.' Dia berkata, 'Itu adalah sesuatu
yang mereka temukan di payudara mereka. Mereka hendaknya tidak dipengaruhi oleh mereka.'" 209

Implikasi: Menyelesaikan masalah melalui cara yang lugas yaitu yang mudah bagi orang-orang

Situasi 4-Kebijakan tidak membalas dendam


'A'isha berkata, "Rasulullah (SWT)( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, tidak pernah diberi pilihan di antara dua hal tanpa mengambil yang lebih
mudah dari mereka, selama itu bukan tindakan yang salah. Jika itu adalah tindakan yang salah, dia
adalah orang terjauh darinya. Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak membalas dendam atas
dirinya sendiri sehubungan dengan apapun kecuali melanggar kesucian Allah (SWT). Kemudian dia
akan membalas dendam demi Allah (SWT) Yang Maha Kuasa." 210
Implikasi:
• Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dulu mengambil pilihan yang lebih mudah
• Tidak membalas dendam untuk dirinya sendiri
• Jika dilanggar kesucian Allah (SWT). Kemudian beliau akan membalas dendam demi Allah (SWT)
Yang Maha Esa

Situasi 5-Kebijakan Pengampunan: Maafkan bawahan tujuh puluh kali setiap hari
'Abdullah Ibne-'Umar Radiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa seseorang datang kepada Nabi
dan bertanya: Wahai Rasulullah ( ‫ !)صلى هللا عليه وسلم‬Berapa kali saya dapat mengampuni hamba
saya? Nabi tetap diam. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah ( ‫ !)صلى هللا عليه وسلم‬Berapa kali
saya dapat mengampuni hamba saya? Dia menjawab: Setiap hari tujuh puluh kali. (Tirmidhi)
Catatan: Dalam bahasa Arab, angka 'tujuh puluh' digunakan untuk menyatakan terlalu banyak
jumlahnya. 211

Implikasi: Maafkan bawahan tujuh puluh kali setiap hari yaitu terlalu sering.

Situasi 6-Mengampuni kesalahan seorang Muslim


Abu Huraira (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Barangsiapa
mengampuni kesalahan-kesalahan seorang
Muslim, Allah (SWT) akan mengampuni kesalahannya pada Hari Kebangkitan. 212
Implikasi: Hadiah untuk memaafkan kesalahan seorang Muslim

Situasi 7-Terima alasan bawahan

103
Jawdan (Radiyallahu 'anhu) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Jika ada
yang menawarkan alasan kepada saudara Muslimnya dan dia tidak menerima alasan itu, maka dia
menjadi bersalah atas dosa seperti pemungut cukai yang tidak adil. 213

Implikasi: Disarankan untuk menerima alasan bawahan.

Situasi 8-Menawarkan saran yang bagus


Diriwayatkan Jarir bin 'Abdullah: Aku memberikan Ikrar kesetiaan kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
agar aku mendengarkan dan taat, dan dia menyuruhku menambahkan: 'Sebisa mungkin, dan akan
memberikan nasehat yang baik kepada setiap muslim.' 214
• Implikasi:
• Kepatuhan hingga 'Sebanyak yang saya bisa
• Berikan nasihat yang baik untuk setiap Muslim

Situasi 9-Mengucapkan kata-kata yang baik


Adi bin Hatim (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Rasulullah (SWT) (saw)
bersabda, "Jagalah dirimu dari Api (neraka) meskipun hanya dengan setengah buah kurma (yang
diberikan dalam amal); dan jika Anda tidak mampu membelinya, Anda setidaknya harus
mengucapkan sepatah kata pun yang baik." 215
Implikasi:
Mengucapkan kata-kata yang baik (Kepada siapa saja yaitu tidak terbatas pada muslim saja)

Situasi 10-Memberi Nasihat yang Baik


1-Abu Ruqayya Tamim bin Aws ad-Dari melaporkan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Deen adalah nasihat yang baik." Kami
berkata, "Untuk siapa?" Beliau bersabda, "Demi Allah (SWT), Kitab-Nya, Rasul-Nya, para Imam
kaum Muslimin dan umatnya." 216

Implikasi: Deen adalah nasihat yang baik untuk para Imam umat Islam dan rakyat jelata mereka

2-Jarir ibn 'Abdullah berkata, "Aku memberikan kesetiaan kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga
Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, atas dasar melaksanakan shalat,
membayar zakat dan memberikan nasihat yang baik kepada setiap Muslim." 217
Implikasi: Memberikan nasihat yang baik kepada setiap Muslim

3-Anas melaporkan bahwa Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya
kedamaian, berkata, "Tidak seorang pun dari kalian yang benar-benar dapat dikatakan percaya
sampai dia menginginkan saudaranya apa yang dia inginkan untuk dirinya sendiri. " 218
Implikasi: Seperti untuk saudara / kolega Anda apa yang Anda sukai untuk dirinya sendiri
Kesimpulan

104
Kami dapat menyiratkan beberapa faktor untuk menyelesaikan masalah.

• Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengajarkan solusi melalui perbuatan baik (misalnya salaat)
• Dia melakukan koreksi tanpa teguran
• Dia tidak membalas dendam; pengampunan dominan adalah pendekatannya
• Dia biasa menerima alasan dari teman-temannya
• Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa memberikan nasihat yang baik, biasa mengucapkan kata-kata
yang baik dan biasa memberikan nasihat yang baik
Pembahasan di atas menunjukkan gambaran yang lebih luas tentang teori yang menjadi fokus. Ini
menyangkut dengan orang-orang pada umumnya dan hubungan mereka di tempat kerja. Ini
menyoroti pentingnya dan martabat individu sebelum mengambil pekerjaan darinya. Dan
mengambil pekerjaan dengan persetujuannya serta memberdayakannya dalam lingkungan
kerjanya. Inilah keindahan teori Islam karena tujuannya adalah untuk menegakkan keadilan di
semua bidang masyarakat.

105
BAB 5-PRINSIP UNTUK MANAJER

Konsep kunci

Bertanggung jawab atas guru rakyatnya


Menempel padaules
r dan peraturan dari
agama (Islam).
Bertanggung jawab atas kebutuhan, persahabatan,
dan kemiskinan rakyatnya
Manajer harus memiliki beberapa karakteristik
untuk mengelola orang.
H e Memi tampan Imbalan bagi nya
liki
Layanan.

Beberapa prinsip terkait dengan manajemen bawahan misalnya seorang manajer harus menjadi
panutan. Kedua, dia harus berurusan dengan orang-orang dengan ramah. Menyelesaikan masalah
mereka dalam situasi win-win. Kami menggambarkan beberapa dari mereka sebagai contoh rahter
kemudian sebagai susunan konklusif dari masalah ini. Karena tanggung jawab manajer termasuk
mengelola masalah yang terkadang diselesaikan melalui prosedur litigasi. Ini menas departemen
hukum mungkin memainkan peran untuk solusi suatu masalah. Namun, itu di luar jutisdiksi
manajer.

NABI ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ADALAH PANUTAN


Sesungguhnya dalam Rasulullah (SWT) (Muhammad SAW) anda memiliki teladan yang baik untuk
diikuti bagi beliau yang berharap dalam (Pertemuan dengan) Allah (SWT) dan Hari Akhir serta
sangat mengingat Allah (SWT). 219

106
Wahai umat manusia! Sesungguhnya telah datang kepadamu suatu bukti yang meyakinkan (Nabi
Muhammad (‫ ))صلى هللا عليه وسلم‬dari Tuhanmu, dan Kami turunkan kepadamu cahaya yang nyata
(Al-Quran ini) 220

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengambil bagian dalam pekerjaan kolektif misalnya, setelah para sahabat
memasak makanan selama perjalanan. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengambil tanggung jawab untuk
mengumpulkan kayu bakar. Para sahabat mengatakan kami akan melakukannya. Dia bilang saya
tidak suka diferensiasi. Berikut adalah beberapa contoh lainnya.

• Dia adalah peserta aktif dalam pertempuran Uhad.

• Berbagi tumpangan unta dengan teman-temannya dalam perjalanan.

• Dia adalah suami yang peduli. Seorang ayah yang penuh kasih sayang dan anggota keluarganya
yang membantu.

•Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah kepribadian yang menarik; salah satu alasannya adalah cara
komunikasinya yang lucu. Tetapi tidak melewati batas etika atau statusnya sebagai Kenabian. Tabel
5 merangkum lebih banyak aspek dari topik.

Tabel 5 Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sebagai panutan

Poin-poin penting

1. Karakter Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah contoh (model) terbaik bagi siapa saja yang ingin
mengikutinya.

2. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak menunjukkan kekecewaan atau kesedihan kepada
karyawannya (misalnya, Ans (RA)) yang melayaninya selama sepuluh tahun.
3. Kesalehan (menjadi religius) adalah karakter yang baik.
4. 'Yang terbaik dari kalian are yang terbaik dalam karakter.'
5. Karakter yang baik lebih berat pada Hari Bangkit dan Allah (SWT) tidak menyukai bahasa kotor.
6. Orang-orang Taman takut kepada Allah (SWT) dan berkarakter baik.
7. Yang terbaik dari Anda adalah yang terbaik terhadap istri Anda (bawahan)
8. Karakter yang baik seperti berpuasa dan berdoa di malam hari.
9. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memberikan hadiah kepada seseorang yang berperilaku kasar.
10. Sebagai tanggapan terhadap orang-orang yang memukul dan melukainya, dia memohon
pengampunan mereka.
11. Kesabaran adalah pukulan pertama dari bencana

107
NABI ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬MEMILIKI KARAKTER TERBAIK
Anas berkata, "Rasulullah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, memiliki karakter terbaik dari siapapun. "221

Perawatan dengan Badui (Menarik jubah)


Anas berkata, "Aku sedang berjalan bersama Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah
(SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, dan dia mengenakan jubah Najrani dengan
batas yang tebal. Seorang Badui mendatanginya dan menarik jubahnya dengan keras. Saya melihat
bahu Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan itu telah ditandai oleh batas jubah karena parahnya tarikannya.
Kemudian dia berkata, 'Muhammad (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, berikan kepadaku sebagian harta Allah
(SWT) yang kamu miliki.' Dia menoleh padanya dan tertawa dan kemudian memerintahkan hadiah
untuk diberikan kepadanya." 222

TANGGUNG JAWAB MANAJER


Tiga elemen adalah imoprtant sebagai tanggung jawab "inti" untuk semua jenis manajer.

Prinsip 1: Bertanggung jawab atas rakyatnya


Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Umar, Rasul Allah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata,
"Sesungguhnya! Anda masing-masing adalah wali dan bertanggung jawab atas tugasnya: Imam
(penguasa) rakyat adalah wali dan bertanggung jawab atas rakyatnya; seorang laki-laki adalah wali
dari keluarganya (rumah tangga) dan bertanggung jawab atas rakyatnya; seorang wanita adalah
wali rumah suaminya dan anak-anaknya dan bertanggung jawab atas mereka; dan budak seorang
pria adalah penjaga harta tuannya dan bertanggung jawab untuk itu. Tentunya, kalian masing-
masing adalah wali dan bertanggung jawab atas tuduhannya." 223

Prinsip 2: Tetap berpegang pada aturan agama (Islam).


Diriwayatkan oleh Muhammad bin Jubair bin Mut'im, bahwa ketika ia termasuk dalam delegasi
Quraish yang tinggal bersama Muawiya, Muawiya mendengar bahwa 'Abdullah bin 'Amr telah
mengatakan bahwa akan ada seorang raja dari suku Qahtan, di mana ia menjadi sangat marah. Dia
berdiri, dan setelah memuliakan dan memuji Allah (SWT) sebagaimana layaknya Dia, berkata,
"Untuk melanjutkan, saya telah mengetahui bahwa beberapa dari kalian orang-orang menceritakan
hal-hal yang tidak ada dalam Kitab Allah (SWT) atau telah disebutkan oleh Rasul Allah (SWT) ( ‫صلى‬
‫)هللا عليه وسلم‬. Orang-orang seperti itu adalah orang bodoh di antara kalian. Waspadalah terhadap
keinginan-yang menyesatkan mereka yang memilikinya. Saya telah mendengar Rasul Allah (SWT) (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, 'Masalah ini (kekhalifahan) akan tetap ada pada Quraish, dan tidak ada
yang akan memberontak terhadap mereka, tetapi Allah (SWT) akan menjatuhkannya ke wajahnya
selama mereka tetap berpegang pada aturan dan peraturan agama (Islam).'" 224.

108
Prinsip 3: Bertanggung jawab atas kebutuhan subjeknya
Abu Maryam al-Azdi mengatakan kepada Mu'awiya, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫صلى هللا عليه‬
‫) وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, katakanlah, "Jika Allah
(SWT) menempatkan seseorang yang bertanggung jawab atas salah satu urusan umat Islam dan dia
kemudian buta terhadap kebutuhan, persahabatan, dan kemiskinan mereka, Allah (SWT) akan buta
terhadap kebutuhannya, persahabatan, dan kemiskinan pada Hari Kebangkitan.'" Oleh karena itu,
Mu'awiya menempatkan seorang yang bertugas untuk memenuhi kebutuhan rakyat. 225

Prinsip 4: Pimpin doa


Karena seorang manajer memimpin shalat sebagai Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan para sahabatnya
yang mulia biasa melakukan namun pedoman ini adalah untuk mereka. Ini juga menunjukkan
eqaulity Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan para sahabatnya telah mendirikan.

Yang tertua dari Anda harus menjadi Imam / manajer / penguasa.

Abu Sulayman Malik bin al-Huwayrith berkata, "Kami pergi kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga
Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, dan kami adalah sekelompok pemuda.
Kami tinggal bersamanya selama dua puluh hari dan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬baik dan penyayang.
Dia berpikir bahwa kami merindukan keluarga kami dan bertanya tentang mereka yang telah kami
tinggalkan. Dia berkata, 'Kembalilah ke negaramu dan tinggallah di antara mereka, ajari mereka dan
beri petunjuk kepada mereka. Mereka hendaknya berdoa ini-dan-itu pada waktu ini-dan-itu dan
doa ini-dan-itu pada waktu ini-dan-itu. Ketika tiba waktunya untuk shalat, salah satu dari kalian
harus memberikan adzan dan yang tertua dari kalian adalah Imam " 226

Salim, budak Abu Hudhaifa yang dibebaskan biasa memimpin shalat.


Diriwayatkan oleh Ibnu 'Umar, Salim, budak Abu Hudhaifa yang dibebaskan yang biasa memimpin
dalam shalat para Muhajirin (emigran) awal dan para sahabat Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di masjid
Quba. Di antara mereka (yang biasa shalat di belakangnya) adalah Abu Bakar, 'Umar, Abu Salama,
dan Amir bin Rabi'a. 227

HADIAH UNTUK MANAJER


Pekerjaannya membosankan tetapi hadiahnya luar biasa. Empat ahadith memberi tahu kami kabar
baik.

1-Imam yang Adil akan berada di bawah naungan Allah (SWT) pada Hari Penghakiman
Abu Hurayra melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Ada tujuh orang yang Allah (SWT) akan teduh dengan naungan-
Nya pada hari ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya: seorang Imam yang adil, seorang
pemuda yang tumbuh dengan menyembah Allah (SWT), yang Perkasa dan Mulia, seorang pria yang

109
keintimannya dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai demi Allah (SWT), bertemu
dan berpisah karena alasan itu saja, seorang laki-laki yang menolak kemajuan seorang wanita yang
mulia dan cantik, berkata, 'Aku takut kepada Allah (SWT)', seorang laki-laki yang memberi sedekah
dan menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan tangan kanannya,
dan orang yang mengingat Allah (SWT) ketika dia sendirian dan matanya berkaca-kaca." 228

2-Hanya manajer akan berada di mimbars (Mimbar) cahaya bersama Allah (SWT)
Abdullah ibn 'Amr ibn al-'As melaporkan, "Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, 'Mereka yang adil akan berada di mimbars
(Mimbar) terang bersama Allah (SWT). Mereka adalah mereka yang hanya menghormati penilaian
mereka, keluarga mereka dan apa yang menjadi tanggung jawab mereka." 229

3-Yang terbaik dari Imam Anda adalah mereka yang Anda cintai dan yang mencintai Anda.
Awf bin Malik berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, katakanlah, 'Yang terbaik dari Imam-imammu adalah
orang-orang yang kamu cintai dan yang mencintaimu, yang kamu doakan dan yang berdoa
untukmu. Yang terburuk dari Imam-imammu adalah mereka yang kamu benci dan yang
membencimu, dan yang kamu kutuk dan yang mengutukmu." Dia berkata, "Kami berkata,
'Rasulullah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, haruskah kami menggulingkan mereka?' Dia berkata, 'Tidak, tidak
selama mereka menetapkan doa di antara kamu. Tidak, tidak selama mereka menetapkan doa di
antara kamu.'" 230

4-Orang adil yang berkuasa adalah di antara orang-orang Jannah.


Iyad bin Himar berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT)( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, 'Orang-orang di Taman adalah tiga: seorang
yang berkuasa yang adil dan berhasil dalam memenuhi tugasnya; seorang pria penyayang yang
baik hati kepada semua kerabatnya dan semua Muslim; dan seorang pria yang pantang dan
sederhana dengan sebuah keluarga.'" 231

KARAKTERISTIK PRIBADI SEORANG MANAJER


Ini mencakup beberapa faktor tetapi beberapa di antaranya mendorong karakter manajer yang
baik.

1-Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah panutan.


Anas berkata, "Rasulullah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, memiliki karakter terbaik dari siapapun." 232 Ini menyiratkan bahwa para
manajer harus bertindak seperti yang ditunjukkan oleh Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

110
2-Kerendahan Hati
1-Abu Hurayra melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Sedekah tidak mengurangi harta dan Allah
(SWT) hanya menambah seorang budak dengan ampunan dan tidak ada yang rendah hati demi
Allah (SWT) tanpa Allah (SWT) meninggikannya. " 233

2-'Iyad ibn Himar melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Allah (SWT) menyatakan kepadaku bahwa
kamu harus rendah hati sehingga tidak seorang pun boleh bersungguh-sungguh (untuk meminta
perhatian pada kesombongan dan sering sombong) dirinya di atas yang lain, dan tidak seorang pun
boleh melakukan ketidakadilan terhadap yang lain." 234

3-Kesederhanaan
1-Ibnu 'Umar melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, melewati salah satu orang Ansar yang menegur
saudaranya karena terlalu rendah hati. Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Biarlah dia. Kesopanan adalah bagian dari kepercayaan. " 235

2-'Imran ibn Husayn melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Kesederhanaan hanya membawa
kebaikan." 236 Dalam varian Muslim, ditambahkan: "Kesopanan semuanya baik. "

3-Abu Sa'id al-Khudri berkata, "Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, lebih sederhana daripada seorang perawan di tendanya. Ketika dia
melihat sesuatu yang tidak dia sukai, kita bisa melihatnya di wajahnya." 237

4-Kesabaran dan kemantapan


Ibnu 'Abbas melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata kepada Ashajj 'Abdul-Qays, "Kamu memiliki
dua sifat yang disukai Allah (SWT): kesabaran (menahan diri dari penegakan sesuatu (sebagai
hutang, hak, atau kewajiban yang jatuh tempo) dan kemantapan (konstan dalam perasaan, prinsip,
tujuan, atau keterikatan)." 238

5-Kebaikan
1-'A'isha melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Allah (SWT) baik dan mencintai kebaikan
dalam setiap hal. "
239

111
2-'A'isha (RA) melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Setiap kali kebaikan terletak pada sesuatu yang menghiasinya,
dan setiap kali itu dihapus dari apa pun, itu menodainya. " 240

3-'A'isha Radiyallahu 'anha, istri Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬berkata: Wahai 'A'isha! Sesungguhnya Allah (SWT) itu baik dan mencintai kebaikan. Apa pun
yang Dia berikan untuk kebaikan tidak dianugerahkan kepada yang keras atau melalui cara lain apa
pun kecuali itu. 241

Dalam hadits lain, Jarir Ibne-' Abdullah (RA) ' meriwayatkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata:
Barangsiapa yang kehilangan kebaikan, maka ia kehilangan segala kebaikannya. 242

4-'A'isha Radiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Barangsiapa
yang diberi bagian kelembutannya, telah diberikan bagiannya akan kebaikan dunia ini dan akhirat.
Siapapun yang kehilangan bagian kelemahlembutannya telah merampas bagiannya dari kebaikan
dunia ini dan akhirat. 243

5-Jabir Ibne-'Abdullah Radiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
berdoa: Semoga Allah (SWT) menganugerahkan rahmat kepada seorang laki-laki yang baik hati
ketika menjual ketika membeli dan ketika menuntut keseimbangannya. ' 244

6-'Iyad bin Himar berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT)( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, katakanlah, 'Orang-orang di Taman ada tiga: seorang
yang berkuasa yang adil dan berhasil dalam memenuhi tugasnya; seorang pria penyayang yang
baik hati kepada semua kerabatnya dan semua Muslim; dan seorang pria yang pantang dan
sederhana dengan sebuah keluarga.'" 245

6-Martabat
'A'isha (RA) berkata, "Aku tidak pernah melihat Rasulullah (SWT) (‫) صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah
(SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, tertawa terbahak-bahak sehingga bagian
dalam mulutnya terlihat. Dia hanya dulu tersenyum." 246

7-Ketenangan
Ibnu 'Abbas berkata bahwa ia dekat dengan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, pada Hari 'Arafat dan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mendengar di belakangnya teguran keras dan pukulan dan teriakan unta. Dia menunjuk mereka
dengan cambuknya dan berkata, 'Wahai orang-orang! Anda harus tenang. Kesalehan bukanlah
masalah kecepatan.' " 247

8-Kesabaran

112
Diriwayatkan oleh Thabit Al-Bunani, Anas bin Malik berkata kepada seorang wanita dari
keluarganya, "Apakah kamu mengenal wanita seperti itu?" Dia menjawab, "Ya." Dia berkata, "Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬melewatinya ketika dia menangis di atas kuburan, dan dia berkata kepadanya,
'Takutlah kepada Allah (SWT) dan bersabarlah.' Wanita itu berkata (kepada Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫))وسلم‬. 'Pergilah dariku, karena kamu tidak tahu malapetakaku.'" Anas menambahkan, "Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬meninggalkannya dan melanjutkan. Seorang laki-laki yang melewatinya
bertanyakepadanya, 'Apa yang dikatakan Rasul Allah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kepadamu?' Dia
menjawab, 'Saya tidak mengenalinya.' Orang itu berkata, 'Dia adalah Rasul Allah (SWT).' Anas
menambahkan, "Maka wanita itu datang ke gerbang Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan dia tidak
menemukan penjaga gerbang di sana, dan dia berkata, 'Ya Rasul Allah (SWT)! Demi Allah (SWT).
Saya tidak mengenali Anda!' Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, 'Tidak diragukan lagi, kesabaran
adalah pukulan pertama dari suatu musibah. '" 248

9-Pengendalian diri (Mengendalikan amarah)


Abu Hurayra melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Orang yang kuat bukanlah orang yang
melempar orang ke dalam gulat. Orang kuat adalah orang yang memiliki kendali atas dirinya sendiri
ketika dia marah." 249 10-Memenuhi janji
Abu Hurayra melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Ada tiga tanda seorang munafik: setiap kali dia berbicara, dia
berbohong; setiap kali dia membuat janji, dia melanggarnya; dan setiap kali dia dipercaya, dia
mengkhianati kepercayaannya." 250 Itu ditambahkan dalam varian Muslim, "Bahkan jika dia
berpuasa dan berdoa dan mengklaim bahwa dia adalah seorang Muslim."

11-Courtesy (Memenuhi janji)


Jabir (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata
kepadaku, "Ketika pendapatan Bahrain akan tiba, aku akan memberimu ini dan itu dan itu.'' Dia
meninggal sebelum pendapatan diterima. Ketika mereka tiba pada masa kekhalifahan Abu Bakar
(Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya), ia memerintahkan untuk diumumkan: "Barangsiapa
yang dijanjikan Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬atau berhutang apapun, hendaklah datang
kepadanya.'' Aku mendatanginya dan berkata: "Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah berkata
kepadaku ini dan itu.'' Dia mengambil segenggam ganda dari uang itu dan memberikannya kepada
saya. Saya menghitungnya dan menemukan bahwa itu adalah lima ratus dirham. Kemudian Abu
Bakar (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) berkata kepadaku: ambillah dua kali lebih
banyak dari jumlah itu.'' 251

12-Membantu bawahan.
Ibnu 'Umar melaporkan bahwa Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Muslim adalah saudara dari muslim. Dia seharusnya tidak salah

113
atau menyerahkannya kepada musuhnya. Allah (SWT) akan mengurus kebutuhan siapapun yang
mengurus kebutuhan saudaranya. Pada Hari Kebangkitan, Allah (SWT) akan menghilangkan
kegelisahan siapapun yang menghilangkan kegelisahan muslim lain.
Pada Hari Kebangkitan, Allah (SWT) akan berjilbab kepada siapa saja yang berjilbab kepada muslim
lain. " 252

13-Berikan kabar gembira.


Abu Ibrahim, dan dikatakan Abu Muhammad atau Abu Mu'awiya, 'Abdullah ibn Abi Awfa
melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, memberi Khadijah kabar baik tentang rumah mutiara di Taman, di mana
tidak ada teriakan dan tidak ada kelelahan." 253

Fokus kasus: Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memberikan kabar gembira kepada mereka yang
membaca Kalimah
2- Abu Hurairah (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Kami duduk bersama
Rasulullah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, dan Abu Bakar dan 'Umar (Semoga Allah (SWT) berkenan
dengan mereka) juga hadir. Tiba-tiba, Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bangkit dan
meninggalkan kami. Ketika dia terlambat untuk kembali kepada kami, kami mulai khawatir agar dia
tidak menemui masalah dalam ketidakhadiran kami. Saya adalah orang pertama yang khawatir dan
berangkat mencarinya sampai saya tiba di sebuah taman milik Banu-Najjar (bagian dari Ansar). Saya
berkeliling itu mencari pintu masuk tetapi tidak menemukannya. Namun, saya melihat aliran air
mengalir ke taman dari sumur di luar. Saya menyatukan diri seperti rubah dan berdenting ke
tempat itu dan mencapai Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Beliau bersabda, 'Apakah itu Abu
Hurairah?'' Saya menjawab dengan tegas. Dia bertanya, 'Ada apa denganmu?'' Saya menjawab,
"Anda duduk bersama kami dan kemudian Anda meninggalkan kami dan menunda untuk
sementara waktu. Khawatir Anda telah bertemu dengan beberapa kesulitan, kami menjadi
khawatir. Saya adalah orang pertama yang khawatir. Jadi, ketika saya datang ke taman ini, saya
meremas diri saya seperti rubah dan orang-orang ini datang di belakang saya.'' Dia (Nabi ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬memberiku sandalnya dan berkata, "Wahai Abu Hurairah! Ambillah sandal-sandalku ini,
dan barangsiapa yang kamu temui di luar taman ini bersaksi bahwa La ilaha illallah (Tidak ada
tuhan yang benar kecuali Allah (SWT)), yakinlah akan hal itu di dalam hatinya, berilah kepadanya
kabar gembira bahwa ia akan memasuki Jannah.'' (Abu Hurairah kemudian meriwayatkan Hadits
secara lengkap). 254

KEBIASAAN DAN TINDAKAN YANG TIDAK DIINGINKAN


Beberapa ahadith memberi tahu kami detail yang merupakan "bendera merah" untuk
administrator yang bijaksana. Namun, mereka mendiskreditkannya dalam oragnisasi dan
seterusnya.

114
1-Kesombongan dan kesombongan
1-'Abdullah bin Mas'ud melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Tidak seorang pun yang memiliki beban
kebanggaan atom di hatinya akan memasuki Taman." Seorang pria berkata, "Dan apakah pria itu
suka pakaiannya bagus dan sandalnya bagus?" Beliau bersabda, "Allah (SWT) Maha Cantik dan
255
mencintai keindahan. Kesombongan berarti meninggalkan kebenaran dan merendahkan orang."

2-Haritha ibn Wahb berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah
(SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, katakanlah, 'Haruskah aku memberitahumu
tentang orang-orang dari
Kebakaran? Semua orang yang kasar (kasar, kasar, atau kasar dalam nada), mendominasi
(cenderung memaksakan kehendak seseorang pada orang lain), dan sombong (memiliki atau
menunjukkan sikap menghina orang yang percaya bahwa mereka lebih baik, lebih pintar, atau lebih
penting daripada orang lain).' " 256

3-Abu Sa'id al-Khudri melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Taman dan Api berargumen dan Api
berkata, 'Aku memiliki tiran dan yang sombong.' Taman berkata, 'Saya memiliki orang-orang yang
lemah dan miskin.' Allah (SWT) menghakimi di antara mereka, 'Engkau, Taman, adalah rahmat-Ku.
Olehmu, aku menunjukkan belas kasihan kepada siapa pun yang kuinginkan. Engkau, Api, adalah
hukuman-Ku yang oleh-Nya Aku menghukum siapa pun yang Kukehendaki. Adalah tugas-Ku untuk
mengisi kalian berdua." 257

4-Abu Hurayra melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Pada Hari Kebangkitan, Allah (SWT) tidak
akan melihat siapa pun yang menyeret pembungkus pinggangnya karena kesombongan." 258

5-Abu Hurayra melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Ada tiga orang yang tidak akan diajak bicara
oleh Allah (SWT) pada Hari Kebangkitan atau menyucikan atau melihat dan mereka akan mendapat
hukuman yang menyakitkan: seorang pezina tua, seorang penguasa yang berbohong dan orang
miskin yang sombong." 259

6-Abu Hurayra melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Allah (SWT), Yang Maha Perkasa dan
Ditinggikan, berkata, 'Perkasalah pembungkus-Ku, dan kesombongan adalah jubah-Ku dan Aku
akan menghukum siapa pun yang bersaing denganku [untuk mereka]." 260

7-Abu Hurayra melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Suatu ketika seseorang berjalan dengan
jubahnya, bangga pada dirinya sendiri, rambutnya terawat, angkuh dalam kiprahnya, dan Allah

115
(SWT) menyebabkan bumi menelannya . Dia akan terus tenggelam ke dalam bumi sampai Hari
Kebangkitan." 261

8-Salama ibn al-Akwa' melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Seseorang akan terus menjadi sombong
sampai dia tertulis di antara para tiran dan apa yang menyerang mereka akan menyerangnya. " 262

2-Tidak seorang pun boleh melakukan ketidakadilan terhadap orang lain.


'Iyad ibn Himar melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Allah (SWT) mengungkapkan kepadaku
bahwa kamu harus rendah hati sehingga tidak seorang pun boleh bersungguh-sungguh (untuk
meminta perhatian pada kesombongan dan sering sombong) dirinya di atas yang lain, dan tidak
seorang pun boleh melakukan ketidakadilan terhadap yang lain." 263

3-Bahasa kotor
Abu'd-Darda' melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Tidak akan ada yang lebih berat dalam
keseimbangan orang beriman pada Hari Bangkit selain karakter yang baik. Allah (SWT) tidak
menyukai bahasa kotor." 264

TEGURAN UNTUK MANAJER


Kami memiliki beberapa contoh di dalamnya; manajer perlu mengubahnya demi kepentingan
mereka. 1-Manajer yang buruk tidak berusaha untuk subjek / merekomendasikan mereka.
Abu Ya'la Ma'qil bin Yasar berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga
Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, 'Tidak ada budak yang dijadikan
gembala di atas kawanan domba oleh Allah (SWT) dan mati dan menipu kawanannya pada hari dia
mati tanpa Allah (SWT) menyangkal dia taman." Dalam satu varian, "Aroma Taman tidak akan
sampai kepadanya jika dia tidak memberikan nasihat yang baik. " Dalam varian Muslim, "Setiap
amir yang ditunjuk atas urusan Muslim dan kemudian tidak berjuang untuk mereka dan menasihati
mereka dengan baik tidak akan memasuki Taman bersama mereka. " 265

2-Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬keras terhadap mereka yang keras pada subjeknya.
'A'isha berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT)( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, katakanlah di rumahnya ini, 'Ya Allah (SWT), siapa
pun yang ditunjuk atas salah satu urusan komunitasku dan keras pada mereka, aku akan keras
padanya.
Siapa pun yang ditunjuk atas salah satu urusan komunitas saya dan baik kepada mereka, saya akan
baik padanya. " 266

116
3-Allah (SWT) akan mempertanyakan penguasa/pengelola.
Abu Hurayra berkata bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Suku Israel dulu diperintah oleh para Nabi
(AS). Setiap kali seorang Nabi (AS) meninggal, Nabi lain (AS) akan menggantikannya. Tidak ada Nabi
(AS) setelah saya, tetapi setelah saya, akan ada khalif, dan akan ada banyak dari mereka." Mereka
berkata, "Wahai Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, apa yang engkau perintahkan kepada kami?"
Beliau bersabda, "Berikanlah kesetiaan yang sebesar-besarnya kepada yang pertama dan kemudian
yang berikutnya dan kemudian berikanlah hak-hak mereka kepada mereka dan mintalah kepada
Allah (SWT) untuk apa yang menjadi hakmu. Allah (SWT) akan menanyai mereka tentang apa yang
menjadi tanggung jawab mereka." 267

4-Yang terburuk dari gembala (Penguasa) adalah yang keras.


'A'idh ibn 'Amr melaporkan bahwa dia mengunjungi 'Ubaydullah ibn Ziyad dan berkata kepadanya,
"Anakku, aku mendengar Rasulullah (SWT) (‫) صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, katakanlah, 'Yang terburuk dari gembala adalah yang
keras.' Berhati-hatilah agar Anda tidak menjadi salah satu dari mereka.' " 268

5-Allah (SWT) akan buta terhadap kebutuhan para penguasa pada Hari Kebangkitan.
Abu Maryam al-Azdi mengatakan kepada Mu'awiya, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫صلى هللا عليه‬
‫) وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, , "Jika Allah (SWT)
menempatkan seseorang yang bertanggung jawab atas salah satu urusan umat Islam dan dia
kemudian buta terhadap kebutuhan, persahabatan, dan kemiskinan mereka, Allah (SWT ) akan
buta terhadap kebutuhannya, persahabatan, dan kemiskinan pada Hari Kebangkitan.'" Mu'awiya
(RA), oleh karena itu, menempatkan seorang pria yang bertugas untuk melihat kebutuhan rakyat.
269

6-Akuntabilitas yang ketat akan diserahkan kepada orang kaya dan penguasa.
'Abdullah bin 'Amr Radiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata:
Ketika kamu akan berkumpul pada Hari Kebangkitan, sebuah pengumuman akan dibuat: Di
manakah orang miskin dan melarat ummat ini? Mendengarnya, mereka akan bangkit. Kemudian,
akan dikatakan kepada mereka: Apa perbuatan yang Anda lakukan? Mereka akan menjawab:
Wahai Rabb (Pemelihara) kami! Engkau mencoba dan menguji kami, dan kami bertahan dengan
kesabaran, sedangkan Engkau memberikan kekayaan dan otoritas kepada orang lain. Allah (SWT)
akan berfirman: Engkau telah mengatakan kebenaran.
Rasulullah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Orang-orang ini akan memasuki Surga sebelum umat
manusia lainnya.
Selanjutnya, akuntabilitas yang ketat akan diserahkan kepada orang kaya dan penguasa. 270

117
118
119
BAB 6-PRINSIP UNTUK KARYAWAN

Konsep kunci

Karyawan harus memiliki beberapakualitas


ba sic
untuk bekerja untuk
Organisasi.
Pekerja punya beberap tugas
terhadap manajer. a
Dia harus memiliki beberapa tugas terhadapnya
Rekan.
Karyawan menerima tampan hadiah dalam
akhirat untuk pekerjaan mereka.

Kerja sama antara manajer dan karyawan penting untuk lingkungan kerja yang sehat dan kinerja
yang tinggi. Itu tergantung pada kedua belah pihak, tetapi tanggung jawab yang signifikan terletak
di pundak karyawan karena daya tawar mereka lebih lemah daripada manajer. Bab ini berputar di
sekitarnya. Singkatnya adalah kepatuhan karyawan kepada manajer atau pemilik untuk
menjalankan bisnis atau mengelola organisasi.

KUALITAS KARYAWAN
Muzhim bin Zufar berkata, "Umar bin 'Abdul-'Aziz berkata kepada kami, 'Ada lima sifat (yang harus
dimiliki seorang hakim), dan jika dia tidak memiliki salah satunya maka dia memiliki satu cacat; dan
sifat-sifat itu adalah: Dia harus menjadi seorang sarjana agama dan pengetahuan yang cerdas,
sabar, jujur, tegas dan terpelajar. ' 271

KEPATUHAN SECARA UMUM


Abu Hurayra melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Kamu harus mendengar dan mematuhi baik

120
dalam kesulitanmu maupun kemudahanmu dan sehubungan dengan apa yang menyenangkanmu
dan apa yang tidak kamu sukai dan bahkan jika kamu tidak mendapatkan hakmu." 272

Hak-hak anda berutang kepada orang lain dan untuk meminta kepada Allah (SWT) untuk apa
yang mereka berutang kepada anda.
'Abdullah bin Mas'ud berkata, "Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, 'Setelah aku pergi akan ada penyelewengan
(tindakan mencuri sesuatu yang telah diminta untuk kamu urus, dan menggunakannya untuk
dirimu sendiri) dan hal-hal yang kamu tidak setujui.' Mereka berkata, 'Wahai Rasulullah (SWT) ( ‫صلى‬
‫)هللا عليه وسلم‬, apa yang engkau perintahkan kepada kami untuk dilakukan?' Beliau bersabda, 'Untuk
memenuhi hak-hak yang kamu berutang kepada orang lain dan untuk meminta kepada Allah (SWT)
atas apa yang terutang kepadamu. '" 273

PRINSIP 1: TAATI PENGUASA/MANAJER


Harapan yang tulus untuk Allah (SWT) adalah singkatan dari kepercayaan kepada Allah (SWT), cinta
yang kuat kepada-Nya, untuk takut kepada-Nya, untuk mematuhi dan menyembah-Nya dan untuk
tidak menganggap pasangan kepada-Nya. Harapan yang tulus untuk Kitab Allah (SWT) berarti
keyakinan padanya, memberinya rasa hormat, itu layak, memperoleh dan menyebarkan
pengetahuannya dan bertindak atasnya. Ucapan selamat yang tulus untuk Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
berarti bersaksi tentang kenabiannya. menghormatinya, mencintai, dan mempraktikkan Sunnah-
nya, menyebarkan pesannya dan percaya dengan hati dan jiwa bahwa keselamatan kita terletak
pada ketaatannya. Keinginan tulus yang baik kepada para penguasa Muslim berarti bahwa mereka
dibantu dalam pelaksanaan tanggung jawab mereka dan memiliki pendapat yang baik tentang
mereka. Mereka harus dipatuhi dalam hal-hal yang benar. Namun, jika mereka membuat
kesalahan, upaya harus dilakukan untuk memperbaikinya, dan mereka diberi konseling yang baik.
Harapan tulus yang baik kepada rakyat jelata adalah untuk menjaga kebaikan dan kesejahteraan
mereka - itu termasuk membawa mereka ke arah Deen dengan ketulusan dan kebaikan. Untuk
mengajari mereka Deen dan untuk mengilhami mereka menuju kebenaran. Untuk
mempertimbangkan keuntungan mereka, keuntungan sendiri, dan kerugian mereka sendiri. Untuk
membantu mereka sejauh mungkin dan untuk memenuhi hak-hak mereka. 274

Kekhidmatan kepada Allah (SWT) termasuk menghormati penguasa yang adil.


Abu Musa Al Ash'ari (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Tidak
diragukan lagi penghormatan kepada Allah (SWT) termasuk menghormati seorang Muslim
berambut abu-abu: dan juga orang yang telah menghafal Al-Qur'an dan dia tidak melebihi batas
yang semestinya dan juga tidak berpaling darinya, dan menghormati penguasa yang adil. 275

Allah (SWT) akan menghormati mereka yang menghormati raja-raja yang ditunjuk oleh-Nya.

121
Abu Bakra (RA) meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Barangsiapa
menghormati seorang raja yang ditunjuk oleh Allah (SWT) Tabaraka wa Taala di dunia, Allah (SWT)
akan menghormatinya pada Hari Kebangkitan. Barangsiapa tidak menghormati seorang raja yang
ditunjuk oleh Allah (SWT) (SWT) di dunia, Allah (SWT) akan mencelanya pada Hari Kebangkitan. 276

Ketaatan kepada raja yang ditunjuk oleh Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah ketaatan Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫)عليه وسلم‬
Diriwayatkan Abu Huraira, Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Barangsiapa yang
menaatiku, taat kepada Allah (SWT), dan barangsiapa yang tidak menaatiku, tidak taat kepada Allah
(SWT), dan barangsiapa yang taat kepada penguasa yang aku tuang, taat kepadaku, dan
barangsiapa yang tidak taat kepadanya, maka ia tidak taat kepadaku." 277

Pria Muslim harus mendengar dan mematuhi keduanya sehubungan dengan apa yang dia suka
dan tidak suka.
Ibnu 'Umar melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Seorang muslim harus mendengar dan taat baik dalam hal apa
yang dia suka dan tidak suka kecuali dia diperintahkan untuk melakukan tindakan yang salah. Jika
dia diperintahkan untuk melakukan tindakan yang salah, dia hendaknya tidak mendengar atau
mematuhinya." 278

Kepatuhan terserah pada "Sejauh yang Anda mampu."


Ibnu 'Umar berkata, "Ketika kami biasa memberikan kesetiaan kepada Rasulullah (SWT) ( ‫صلى هللا‬
‫)عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, untuk mendengar dan
taat, dia akan berkata kepada kami, 'Sejauh yang kamu mampu. '" 279

Kepatuhan bukan karena kesalahan.


Ibnu 'Umar melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Seorang muslim harus mendengar dan mematuhi baik
sehubungan dengan apa yang dia suka dan tidak suka kecuali dia diperintahkan untuk melakukan
tindakan yang salah. Jika dia diperintahkan untuk melakukan tindakan yang salah, dia hendaknya
tidak mendengar atau mematuhinya." 280

Siapapun yang melepaskan tangannya dari ketaatan akan menemui Allah (SWT) pada Hari
Kebangkitan tanpa bukti.
Ibnu 'Umar berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, 'Siapa pun yang melepaskan tangannya dari
ketaatan akan bertemu Allah (SWT) pada Hari Kebangkitan tanpa bukti. Siapapun yang mati tanpa
memberikan sumpah setia akan mati sebagai Jahiliyyah. '" Dalam variannya, "Siapa pun yang mati
terpisah dari komunitas akan mati mati Jahiliyya." 281

122
Siapa pun yang mati terpisah dari komunitas akan mati karena kematian Jahiliyya?
Ibnu 'Umar berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT)
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, 'Barangsiapa yang melepaskan tangannya
dari ketaatan akan menemui Allah (SWT) pada Hari Kebangkitan tanpa bukti. Barangsiapa yang
meninggal tanpa mengucapkan sumpah setia akan mati sebagai orang Jahiliyyah.'" Dalam sebuah
varian nya, "Barangsiapa yang meninggal terpisah dari masyarakat, maka ia akan mati karena
kematian Jahiliyya." 282

Dengarkan dan patuhi, bahkan jika seorang budak Abyssinian ditunjuk atas Anda.
Anas berkata, "Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Dengarkan dan patuhi, bahkan jika seorang budak Abyssinian
dengan kepala seperti kismis ditunjuk atasmu." 283

Jika ada yang datang untuk menggulingkannya (Imam) maka pukullah leher yang lain.
'Abdullah ibn 'Amr berkata, "Suatu ketika kami bersama Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬,
semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, dalam sebuah perjalanan dan
kami berhenti untuk mendirikan kemah. Beberapa dari kami sedang memperbaiki tenda wol dan
beberapa dari kami menembakkan panah satu sama lain, dan beberapa dari kami bersama unta
mereka. Kemudian penelepon Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berseru, 'Doa akan dilakukan
bersama-sama.' Maka kami berkumpul di sekeliling Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan beliau
bersabda, 'Tidak ada Rasulullah (AS) di hadapanku melainkan bahwa adalah kewajiban baginya
untuk mengarahkan masyarakatnya pada suatu kebaikan yang ia ketahui bagi mereka dan untuk
memperingatkan mereka terhadap kejahatan yang ia ketahui bagi mereka. Kesejahteraan
komunitas saya ini telah diletakkan pada awalnya sementara yang terakhir akan menderita oleh
pencobaan dan hal-hal yang tidak Anda sukai. Hasutan akan datang dan masing-masing akan
tampak lebih buruk daripada yang sebelumnya. Hasutan akan datang dan orang percaya akan
berkata, "Ini adalah kehancuranku," dan kemudian akan pergi. Dan hasutan lain akan datang, dan
orang percaya akan berkata, "Ini dia! Ini dia!" Siapa pun yang ingin disingkirkan dari Api dan
memasuki Taman dan untuk memiliki kematian datang kepadanya sementara dia percaya kepada
Allah (SWT) dan Hari Terakhir harus memberikan kepada orang lain apa yang dia ingin diberikan
kepada dirinya sendiri. Barangsiapa yang memberikan kesetiaan kepada seorang Imam, hendaklah
ia memberikannya dengan genggaman tangannya dan inti hatinya. Biarkan dia mematuhinya jika
dia bisa. Jika orang lain datang untuk menggulingkannya maka pukul leher orang lain itu.' "284

Barangsiapa yang tidak taat kepada amir maka ia telah mengingkari aku ( Nabi ( ‫))صلى هللا عليه وسلم‬
Abu Hurayra berkata, "Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya
dan memberinya kedamaian, berkata, 'Barangsiapa yang taat kepadaku telah menaati Allah (SWT)
dan barangsiapa yang tidak taat kepadaku telah melanggar Allah (SWT). Barangsiapa yang taat
kepada amir itu telah menuruti aku dan barangsiapa yang tidak taat kepada amir itu, ia telah
menuruti aku.'" 285
123
Patuhi penguasa bahkan jika mereka menyangkal hak-hak Anda.
Abu Hunayda Wa'il ibn Hujr berkata, "Salama ibn Yazid al-Ju'fi bertanya kepada Rasulullah (SWT) (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, dan berkata,
'Wahai Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dari Allah (SWT)! Apa pendapat Anda jika amirs bertanggung jawab
atas kami yang meminta hak-hak mereka dan menolak hak-hak kami? Apa yang Anda perintahkan
untuk kami lakukan?' Dia berbalik darinya. Kemudian dia bertanya kepadanya, dan Rasulullah
(SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, Dengarkan dan patuhi. Mereka berutang apa yang dituduhkan
kepada mereka dan Anda berhutang apa yang dituduhkan kepada Anda." 286

PRINSIP 2: -KETIDAKTAATAN KEPADA PENGUASA


TIDAK DIPERBOLEHKAN
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memberi tahu kami jalan ke depan. Enam ahadith menjelaskan topik
yang menunjukkan penekanan propeht ) ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Siapa pun yang tidak menyukai sesuatu dari amirnya harus bersabar.
Ibnu 'Abbas melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Barangsiapa yang
tidak menyukai sesuatu dari amirnya hendaknya bersabar. Barangsiapa yang meninggalkan
ketaatan kepada amir untuk waktu yang singkat sekalipun akan mati sebagai jahiliyyah." 287

Siapapun yang meninggalkan ketaatan kepada amir bahkan untuk waktu yang singkat akan mati
kematian Jahiliyyah.
Ibnu 'Abbas melaporkan bahwa Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Barangsiapa yang
tidak menyukai sesuatu dari amirnya hendaknya bersabar. Barangsiapa yang meninggalkan
ketaatan kepada amir untuk waktu yang singkat sekalipun akan mati sebagai jahiliyyah." 288

Barangsiapa menghina penguasa Allah SWT) akan menghinanya.


Abu Bakrah (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Saya mendengar Rasulullah
(SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Barangsiapa menghina para penguasa, Allah (SWT) akan
menghinanya." 289

Ikrar kesetiaan untuk manfaat duniawi tidak berguna.


Diriwayatkan oleh Abu Huraira, Rasul Allah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Akan ada tiga jenis
orang yang Allah (SWT) tidak akan berbicara kepada mereka pada Hari Kebangkitan dan juga tidak
akan memurnikan mereka dari dosa, dan mereka akan mendapat hukuman yang menyakitkan:
Mereka adalah,
(1) seseorang memiliki air yang berlebihan (lebih dari yang dia butuhkan) di jalan dan dia
menahannya dari para musafir. (2) orang yang memberikan ikrar kesetiaan kepada seorang Imam
(penguasa) dan memberikannya hanya untuk keuntungan duniawi, jika Imam memberikan apa

124
yang diinginkannya, ia mematuhi ikrarnya , jika tidak ia tidak memenuhi ikrarnya; (3) dan seorang
laki-laki yang menjual sesuatu kepada orang lain setelah shalat 'Asr dan bersumpah demi Allah
(SWT) (sumpah palsu) bahwa dia telah ditawari begitu banyak untuk itu di mana pembeli
mempercayainya dan membelinya meskipun, pada kenyataannya, penjual belum ditawari harga
seperti itu." 290

PRINSIP 3: KEPATUHAN HANYA UNTUK KEBAIKAN


Diriwayatkan oleh 'Abdullah, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Seorang Muslim harus
mendengarkan dan mematuhi (perintah penguasanya) suka atau tidak suka, selama perintahnya
tidak melibatkan seseorang dalam ketidaktaatan (kepada Allah (SWT)), tetapi jika suatu tindakan
ketidaktaatan (kepada Allah (SWT)) diberlakukan seseorang tidak boleh mendengarkannya atau
mematuhinya. 291

Kasus dalam fokus: kepatuhan hanya diperlukan dalam apa yang baik
Diriwayatkan oleh 'Ali, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengirim satuan tentara (untuk beberapa
kampanye) dan menunjuk seorang pria dari Ansar sebagai komandannya dan memerintahkan
mereka (para prajurit) untuk mematuhinya. (Selama kampanye) dia menjadi marah kepada mereka
dan berkata, "Bukankah Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memerintahkanmu untuk mematuhi aku?" Mereka
berkata, "Ya." Dia berkata, "Aku memerintahkanmu untuk mengumpulkan kayu dan membuat api
dan kemudian melemparkan dirimu ke dalamnya." Jadi mereka mengumpulkan kayu dan
membuat api, tetapi ketika mereka hendak melemparkan diri mereka ke dalamnya, mereka mulai
saling memandang, dan beberapa dari mereka berkata, "Kami mengikuti Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
untuk melarikan diri dari api. Bagaimana kita harus memasukinya sekarang?" Jadi, ketika mereka
dalam keadaan itu, api padam dan kemarahan komandan mereka mereda. Peristiwa itu disebutkan
kepada Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan dia berkata, "Jika mereka telah memasukinya (api) mereka tidak
akan pernah keluar darinya, karena ketaatan diperlukan hanya dalam apa yang baik. " 292

PRINSIP 4: MEMBANTU MANAJER


Ini mencakup dua contoh. Ini menyiratkan diinginkan bagi karyawan untuk membantu manajer.

Siapa yang mengunjungi seorang penguasa untuk membantunya berada di bawah keamanan
Allah (SWT)
Mu 'adh Ibne-Jabal meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Barangsiapa
berjuang dalam perkara Allah (SWT) berada di bawah jaminan Allah (SWT); barangsiapa
mendatangi seorang pasien berada di bawah jaminan Allah (SWT); barangsiapa pergi ke masjid
pada pagi atau sore hari berada di bawah jaminan Allah (SWT); barangsiapa mengunjungi seorang

125
penguasa untuk menolongnya, ia berada di bawah jaminan Allah (SWT); barangsiapa yang tinggal di
rumahnya dan tidak membelakangi siapapun berada di bawah jaminan Allah (SWT). 293

Siapa yang mengunjungi pasien yang berada di bawah keamanan Allah (SWT)?
Muadh Ibne-Jabal meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Barangsiapa
berjuang dalam perkara Allah (SWT) berada di bawah jaminan Allah (SWT); barangsiapa
menjenjangi seorang pasien berada di bawah pengamanan Allah (SWT); barangsiapa pergi ke
masjid pada pagi atau sore hari berada di bawah pengamanan Allah (SWT); barangsiapa
mengunjungi seorang penguasa untuk menolongnya, ia berada di bawah pengamanan Allah (SWT);
barangsiapa tinggal di rumahnya dan tidak melakukan backbite kepada siapapun maka di bawah
jaminan Allah (SWT). 294
Ini berarti seorang karyawan harus mengunjungi manajer yang sakit sebagai seorang muslim.
Tindakan ini bersifat timbal balik terkait dengan Islam yaitu, karena baik manajer maupun karyawan
adalah muslim, namun mereka memiliki hak untuk satu sama lain menjadi seorang muslim.

PRINSIP 5: JANGAN MEMBUAT KELUHAN REKAN


KERJA
'Abdullah Ibne-Masud (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Tidak
seorang pun dari Sahabah saya harus menyampaikan kepada saya apa pun (salah) tentang siapa
pun karena memang saya ingin keluar kepada Anda dengan hati yang murni (bebas dari perasaan
sakit). 295

PRINSIP 6: MENYEMBUNYIKAN KESALAHAN ORANG LAIN


Ibn'Umar (Semoga Allah (SWT) berkenan dengan mereka) melaporkan: Rasulullah (SWT) (PBUH)
bersabda, "Seorang Muslim adalah saudara dari (yang lain) Muslim, dia tidak berbuat salah
padanya dan juga tidak menyerahkannya kepada orang yang melakukan kesalahannya. Jika ada
yang memenuhi kebutuhan saudaranya, Allah (SWT) akan memenuhi kebutuhannya; jika
seseorang membebaskan seorang Muslim dari masalahnya, Allah (SWT) akan meringankan
masalahnya pada Hari Kebangkitan; dan jika ada yang menutupi seorang Muslim (dosa-dosanya),
Allah (SWT) akan menutupinya (dosa-dosanya) pada saat Kebangkitan
Hari". 296
Abu Huraira melaporkan Rasul Allah (SWT) (semoga damai besertanya) mengatakan: Hamba (yang
menyembunyikan) kesalahan orang lain di dunia ini, Allah (SWT) akan menyembunyikan
kesalahannya pada Hari Kebangkitan. 297

126
PRINSIP 7: KERAHASIAAN KOLEGA JIKA MEREKA
MENCARI DEWAN
Abu Hurairah (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Barangsiapa yang
dinasihati, ia dipercaya. (Tirmidhi). Catatan: Orang yang dinasihati hendaknya tidak
mengungkapkan rahasia orang yang mencari nasihatnya dan juga harus memberikan nasihat yang
tulus. 298

Berikan saran yang tulus.


Abu Hurairah (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Barangsiapa yang
dinasihati, ia dipercaya. (Tirmidhi). Catatan: Orang yang dinasihati hendaknya tidak
mengungkapkan rahasia orang yang mencari nasihatnya dan juga harus memberikan nasihat yang
tulus. 299

Kesetiaan karyawan menggandakan penghargaan mereka


'Abdullah Ibne - 'Umar Radiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
berkata: Sesungguhnya ketika seorang budak setia kepada tuannya dan menyembah Allah (SWT)
dengan baik, maka ia mendapat pahala ganda. 300 Ini hanya sekilas dari keseluruhan karena
tujuannya adalah untuk menunjukkan beberapa di antaranya sehingga peneliti yang tajam dapat
mengetahui lebih lanjut.

Penutup
Kita dapat menyimpulkan dengan mengingat pedoman di atas. Meskipun mereka menjelaskan
sendiri namun versi ringkas dapat membantu mengatasi masalah ini.

Tanggung jawab terhadap manajer: Karyawan harus mematuhi majikan / manajernya karena
disobediance tidak diperbolehkan . Namun obediance adalah dengan dalam batas-batas syariah.
Karyawan seharusnya membantu manajer untuk melakukan tugas mereka.

Tanggung jawab terhadap colleaques: Seseorang tidak boleh mengeluh tentang kolega; itu
menciptakan perasaan buruk di hati manajer. Kedua, sangat disarankan untuk mempermasalahkan
kesalahan orang lain; itu menyiratkan teman sebaya dan dengan siapa seseorang bekerja. Ketiga,
secracy rekan kerja sangat penting ketika mereka mencari nasihat dan dewan. Itu bermanfaat bagi
mereka di dunia ini dan di akhirat.

127
128
BAB 7 STRATEGI PERENCANAAN

NABI( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬

Konsep kunci

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memiliki visi, misi,


dan tujuan untuk idenya.
Nabi merencanakan penyebaran " Gagasan" -nya, tetapi juga termasuk
yang lain
proyek dan masalah.

Dia membuat serangkaian keputusan untuk merencanakan


dan melaksanakan berbagai ekspedisi.
Pendekatan perencanaannya canggih
daripada orang lain karena dia melakukannya

di bawah perlindungan Allah Yang Mahakuasa


(SWT)

129
A-TEMPAT PERENCANAAN

Perkenalan
Perusahaan menunjuk manajer untuk merencanakan masalah organisasi. Otoritas tertentu yaitu,
dewan direksi atau dewan pengawas menyetujui spesifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan
mereka. Spesifikasi pekerjaan menggambarkan kualifikasi dan pengalaman yang dibutuhkan untuk
suatu pekerjaan. Deskripsi pekerjaan menjelaskan rincian tugas dan tanggung jawab yang terkait
dengan pekerjaan.

Allah (SWT) telah menunjuk Nabinya ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Dia menggambarkan uraian tugas.
Namun, Dia belum secara implisit menggambarkan spesifikasi pekerjaan karena Allah (SWT) telah
menanamkan semua persyaratan atau spesifikasi pekerjaan dalam Diri Para Nabi (AS) dan rasul
(AS). Allah (SWT) telah mengajarkan kepada mereka sifat-sifat ini seperti yang dapat kita lihat dari
kehidupan Nabi (AS). Para nabi (AS) biasa mempelajari sifat-sifat ini dari Allah (SWT) dan mengajar
serta menyampaikan kepada bangsa mereka. Para sarjana Islam percaya bahwa Nabi (AS)
membutuhkan dua alat untuk pekerjaan Kenabian: pengetahuan dan strategi / kebijaksanaan.
Allah (SWT) telah memberikannya kepada para Nabi (AS). Allah (SWT) juga mendeskripsikan uraian
tugas untuk masing-masing Nabi (AS). Tugas terpenting para Nabi (AS) adalah menyampaikan
pesan Allah (SWT) kepada bangsa-bangsa yang telah ditentukan.

Kami memahami bahwa tugas dan tanggung jawab manajer meliputi perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan. Pembagian tugas dan tanggung jawab ke dalam
empat kategori ini adalah untuk memahami pekerjaan manajer.

Kami sedang memeriksa kegiatan manajerial Nabi Muhammad ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang telah ia
lakukan untuk mengelola tanggung jawabnya dalam pengenalan Islam di dunia. Ini juga termasuk
manajemen organisasinya (Negara Islam Madinah pertama). Karena tugas Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
adalah berdirinya Islam yang ia lakukan di Makkah selama sekitar 13 tahun tanpa negara. Namun
Allah (SWT) memberinya hak negara sebagai pahala untuk melakukan pekerjaan dakwah di
Madinah. Sebagian besar Nabi (AS) lainnya menyebarkan agama mereka tanpa negara. Ini
menyiratkan bahwa untuk pendirian agama, atau kebangkitannya tidak memerlukan negara.

Arti perencanaan301
Perencanaan menyiratkan memutuskan terlebih dahulu tentang kegiatan suatu organisasi. Dalam
perusahaan bisnis, manajer membuat keputusan tentang input, pemrosesan, dan output. Dan

130
tentang rantai pasokan, pelanggan, perusahaan mitra, dan hubungan dengan pemerintah. Mereka
mengambil keputusan ini sesuai dengan kebijakan, visi, misi dan tujuan besar. Dengan kata lain,
manajer berpikir apa yang diinginkan organisasi dan bagaimana ia akan mencapainya.

Ada beberapa pandangan para ahli tentang arti rencana dan perencanaan. Rencana adalah
dokumen yang menguraikan bagaimana organisasi akan mencapai tujuan. Mereka biasanya
mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Perencanaan adalah menyiapkan urutan tindakan atau langkah-langkah untuk mencapai beberapa
tujuan tertentu (Time Management Guide, 2015). Menurut Pea (2015) perencanaan adalah bentuk
kompleks dari tindakan simbolik yang terdiri dari praduga secara sadar urutan tindakan yang akan
cukup untuk mencapai tujuan. 302 Perencanaan mengacu pada memutuskan terlebih dahulu
tentang proyek, produk, sumber daya manusia, dll. Dalam hubungan ini, seorang manajer harus
menjawab setidaknya lima pertanyaan tentang elemen-elemen ini.

Apa yang harus dilakukan?

Kapan harus melakukannya?

Di mana harus dilakukan?

Bagaimana melakukan?

Siapa yang akan melakukannya?

Ilmu manajemen modern menawarkan alat, teknik, dan strategi untuk menentukan masing-masing
secara efektif dan efisien. Alat-alat ini tidak berkembang pada masa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tetapi
ia dan timnya telah menerapkannya. Misalnya, Iqbal dan Ahmad (2009) telah mengkaji strategi
perencanaan terkait ekspedisi Hijrah. Mereka telah menerapkan strategi atau model perencanaan
terkenal yang disarankan oleh para ahli modern. Anehnya, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
menggunakan semua langkah yang terlibat dalam hijrahnya dari Makkah ke Madinah. Ini
menunjukkan bahwa kita dapat menerapkan model yang sama pada contoh lain yang akan kita
kemukakan dalam buku ini. Sehubungan dengan ekspedisi Hijrah, tujuan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
adalah untuk mencapai Madinah dengan selamat yang telah ia jalani serangkaian langkah.
Langkah-langkahnya benar dan efektif yang menuntunnya untuk mencapai tujuannya tanpa
gangguan.

Penglihatan
Menurut makna konsep saat ini, visi adalah "deskripsi aspirasional tentang apa yang ingin dicapai
atau dicapai organisasi dalam jangka menengah atau jangka panjang di masa depan. Ini
dimaksudkan untuk berfungsi sebagai panduan yang jelas untuk memilih tindakan saat ini dan
masa depan." 303 Allah (SWT) menunjuk Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk melayani umat manusia yang
ia visualisasikan dan gambarkan dalam banyak kesempatan. Suatu ketika ia berkata kepada Khabab

131
bin Aret (RA) bahwa tabahlah suatu hari Allah (SWT) akan mengangkatmu sebagai pemimpin
dunia. Ia juga meramalkan dominasi Islam ketika Abu Zer (RA) berlindung di bawah payung Islam.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata kepadanya tentang efek terdekat yang kembali ke sukumu dan
kembali ketika kami akan berada di atas angin. Meskipun itu adalah fase pertama era Islam
(periode rahasia, ketika dakwah sedang berlangsung di rumah-rumah dan ke kerabat dekat) tetapi
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memiliki visi yang tidak terhalang tentang keberhasilan idenya.

Demikian pula, begitu putrinya khawatir tentang dia karena kenakalan orang-orang, Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬berbelasungkawa diar dan berkata "jangan khawatir, agama ayahmu akan masuk setiap
rumah suatu hari nanti" Miqdad ibne-Aswad Radiyallahu 'anhu meriwayatkan: Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkata: Tidak akan ada di bumi sebuah rumah yang terbuat
dari lumpur atau rambut unta di kota mana pun, desa atau gurun, kecuali bahwa Allah (SWT) akan
menjadikan Kalimah Islam ini untuk masuk ke dalamnya, baik dengan kehormatan dan cinta yang
besar atau dengan penghinaan yang tunduk - baik Allah (SWT) akan menghormati mereka dengan
membuat mereka dari antara orang-orang Kalimah, atau mempermalukan mereka dengan
membuat mereka hidup sebagai subjek umat Islam. 304

Visi itu menjadi kenyataan ketika negara Islam pertama muncul di dunia dan Makkah jatuh ke
tangan umat Islam hanya setelah 18 tahun dimulainya Islam. Poin kunci yang harus dipahami
adalah visi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang memvisualisasikannya bertahun-tahun sebelum kejadian
sebenarnya dari peristiwa tersebut.

Tugas
Kamus mendefinisikan misi sebagai "tujuan inti dan fokus organisasi yang biasanya tetap tidak
berubah dari waktu ke waktu ... Ini berfungsi sebagai filter untuk memisahkan apa yang penting
dari apa yang tidak, dengan jelas menyatakan apa yang akan dilayani dan bagaimana, dan
mengkomunikasikan rasa arah yang dimaksudkan kepada seluruh organisasi." 305 Kata-kata miring
adalah inti dari definisi.

Tujuan utama Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah untuk mengundang orang ke Islam yaitu, untuk
menghubungkan orang-orang dengan Allah (SWT), pencipta dan pemelihara mereka. Dia melayani
gagasan atau agama Islam dan metodenya adalah dakwah. Dia mengkomunikasikannya setiap
anggota organisasi/bangsanya. Dengan kata lain, misinya adalah mengajak umat Islam yaitu, Allah
(SWT) melalui dakwah.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengumumkan misinya pada hari pertama undangan terbuka. Dia berkata
dengan efek terdekat bahwa Allah (SWT) adalah satu, Dia adalah satu-satunya dewa
penyembahan, jadi ikutilah Dia Anda akan berhasil. Allah mengutus saya untuk memperingatkan
Anda tentang teguran yang serius.

Artinya misinya adalah menyampaikan pesan Allah (SWT) kepada seluruh umat manusia. Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tetap fokus pada misi di sisa hidupnya.

132
Tujuan
Menurut Decenzo (2011) perencanaan terdiri dari dua elemen: tujuan dan rencana. Baginya
"Tujuan (objective) adalah hasil atau target yang diinginkan." Dia mengatakan, "Mereka memandu
keputusan manajemen dan membentuk kriteria yang digunakan untuk mengukur hasil kerja.
Mereka adalah elemen penting dari perencanaan. Manajer harus mengetahui target atau hasil
yang diinginkan sebelum Anda dapat menetapkan rencana untuk mencapainya."

Allah (SWT) telah menetapkan tujuan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Allah (SWT) telah mendeskripsikan
tujuan-tujuan lain dalam al-Qur'an berikut ini.

1- "Bacalah: Dalam nama Tuhanmu yang menciptakan, menciptakan manusia dari gumpalan." 306
2-Wahai engkau terbungkus dalam pakaianmu! Berjaga-jagalah sepanjang malam, hemat sedikit
307 3-Jadi ingatlah nama Tuhanmu dan mengabdikan dirimu dengan pengabdian yang lengkap 308
4-Dan bersabarlah dengan kesabaran apa yang mereka ucapkan, dan berpisahlah dari mereka
dengan pengambilan cuti yang adil.
309

5-Dan mencari ampunan dari Allah (SWT). 310

Namun, tanggung jawab / tujuan yang paling penting adalah:

"Hai kamu yang menutupi dirinya [dengan pakaian], Bangkitlah dan peringatkanlah. Dan Tuhanmu
memuliakan. Dan pakaian Anda memurnikan. Dan kenajisan menghindari. 311

Allah (SWT) mendefinisikan tujuan pribadi dalam contoh pertama 1-5 di atas (Namun demikian, itu
bukan daftar lengkap). Dan kemudian Dia menetapkan tujuan besar dalam Surah AlMuddaththir
karena tujuan pribadi bekerja sebagai alat untuk mencapai tujuan besar. Allah (SWT) juga telah
menetapkan tujuan terkait:

Dan berikanlah kabar gembira (wahai Muhammad) kepada orang-orang yang beriman dan berbuat
baik; bahwa mereka adalah Taman di bawahnya sungai yang mengalir; sesering mereka
dimuliakan, dengan makanan buahnya, mereka berkata: Inilah yang diberikan kepada kita
sebelumnya; dan itu diberikan kepada mereka dalam kemiripan. Di sana bagi mereka ada sahabat
murni; di sana selamanya mereka tinggal. 312

Beberapa kabar gembira lainnya termasuk:

• Terimalah Islam anda akan mendapatkan kesuksesan di dunia ini dan di akhirat.

• Doakan salat (Namaz) dan terima pengampunan


• Bayar zakat dan bersihkan uang Anda

133
• Berpuasa di bulan Ramadhan dan mendapatkan taqwa yaitu, Kedekatan dengan Allah
(SWT)
• Haji mengarah ke orang kaya

• Maafkan orang lain dan dapatkan kehormatan


Ini menunjukkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk mengundang orang menuju Islam seperti
yang dijelaskan di sini.
"Katakanlah: Inilah cara saya: Saya berseru kepada Tuhan dengan pengetahuan yang pasti, saya
dan siapa pun yang mengikuti saya - Kemuliaan bagi Tuhan! Dan saya bukan dari kaum politeis." 313
Allah (SWT) menetapkan misi/tujuan yang sama kepada semua Nabi (AS). Pertanyaan selanjutnya
adalah seberapa sukses Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mencapai tujuan tersebut. Allah (SWT)
menunjukkan jalan untuk mencapainya dan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬merencanakan dan
mengimplementasikannya. Bagian selanjutnya menunjukkan ikhtiar Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
tentang hal itu.

B- APA YANG DIA RENCANAKAN?

Perkenalan
Penting untuk memutuskan atau merencanakan target pasar atau pelanggan produk yang dijual
organisasi. Target pasar Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah seluruh dunia karena Allah (SWT) telah
memerintahkannya kepada semua orang sampai Hari Akhir. Namun, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
menjual idenya kepada kerabat dekat dan teman-teman pada awalnya.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengemukakan gagasan baru itu kepada keluarganya, istrinya yang setia.
Dia pergi ke salah satu teman dekatnya dan kepribadian kota yang penuh hormat, Abu Bakker (RA).
Keduanya membeli gagasan Islam.

Karena ini adalah era kehidupan kesukuan, maka Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berencana untuk
menyampaikan gagasan tersebut kepada sukunya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengumpulkan
Quraysh dan menawarkan gagasan itu kepada mereka. Dia mengumumkan bahwa Allah (SWT)
telah mengangkatnya sebagai Nabi ( ‫ ;)صلى هللا عليه وسلم‬katanya saya bersaksi bahwa Allah (SWT)
adalah satu, tidak ada dewa ibadah kecuali Dia. Saya mengundang Anda untuk menerimanya
sebagaimana saya memercayainya. Anda akan berhasil di dunia ini dan akan menerima
kehormatan di akhirat. Argumennya adalah untuk memotivasi orang untuk memeluknya sebagai
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan menerima supremasi Allah (SWT) untuk beribadah. Dia mengundang
mereka menuju satu Allah (SWT) karena kebanyakan dari mereka menyembah banyak dewa,
mereka adalah politeis.

134
C- CONTOH PERENCANAAN DI MAKKAH
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah merencanakan berbagai upaya: bisnis, manajemen migrasi,
manajemen perang, integrasi Pembantu dan Migran dan manajemen perjanjian damai. Mari kita
periksa beberapa di antaranya. Buku lain dari penulis membahas kisah yang lebih rinci tentang
subjek. 314

Rencana Menjual ide baru Islam


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬merencanakan beberapa hal untuk memperkenalkan ide baru tersebut.
Mereka termasuk elemen-elemen berikut.

Pertama adalah menjual ide baru (produk) kepada orang-orang (dalam bahasa bisnis kepada
pelanggan baru).

Kedua untuk mengedukasi mereka tentang ide/Islam/produknya. 315

Ketiga untuk menjaga mereka (Pembeli baru ide) termotivasi untuk terus memiliki produk baru.

Keempat untuk menginspirasi mereka untuk menjual ide tersebut kepada orang lain.

Akhirnya, orang-orang dari daerah sekitarnya akan tahu tentang ide baru; mereka akan datang
untuk merangkulnya. Dia merencanakan bagaimana menghadapi mereka.

Kami mengambil faktor-faktor ini pada gilirannya untuk mengambil inti dari strategi perencanaan
Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Undangan individu membawa Abu Baker (RA), Ali (RA), dan banyak lainnya
ke lipatan Islam. Jumlah umat Islam mencapai empat puluh ketika Umer (RA) mengambil sumpah
Islam. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬terus memperkenalkan Islam kepada individu, kelompok, dan suku.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga berencana untuk mendekati negara lain. Tafial Doosi berasal dari
Yamen dan memulai upaya penyebaran Islam di sana. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memerintahkannya
untuk memberi tahu sukunya tentang agama baru.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga mendekati orang-orang di festival dan pasar terbuka. Kandhelvi
(2012) menggambarkan salah satu peristiwa sebagai "Hadhrat Taariq bin Abdillaah (RA)
menceritakan bahwa ia berada di pasar Dhul Majaaz ketika seorang pria lewat dengan
mengenakan selendang dengan benang merah. Dia berkata kepada orang-orang, "0 orang!
Katakan 'Laa Ilaaha Illalaah' dan kamu akan sukses." 316

Rencanakan pendidikan ide


Pendidikan Islam perlu dijelaskan untuk mengamalkan gagasan baru tersebut. Demikian pula,
wahyu baru datang dari Allah (SWT); mereka seharusnya menyampaikan kepada mereka yang
telah mengadopsi pesan baru. Wahyu-wahyu ini juga menjadi sumber motivasi bagi semua orang
dan mengukuhkan kenabian presenter. Beberapa dari mereka diturunkan sesuai dengan keadaan

135
yang terjadi seiring berjalannya waktu. Misalnya, Allah (SWT) mengungkapkan Surah Lahab untuk
menjawab tindakan Abu Lahab dan istrinya. Itu adalah teguran bagi semua orang yaitu, Allah
(SWT) mendukung Nabi-Nya (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬terus menerus. Artinya bukan permainan anak-
anak untuk dipusingkan dengan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬atau pengikutnya karena Allah (SWT)
bersama mereka.

Oleh karena itu, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memilih/merencanakan tempat terpisah untuk
pelatihan dan pendidikan. Itu dekat Masjid Suci, di dalam lingkungan. Orang-orang yang biasa
masuk di jalan and bisa memasuki rumah secara diam-diam. Itu dikenal sebagai 'Rumah Arqum
(RA)'. Tempat itu juga tepat bagi mereka yang bepergian dari daerah terdekat untuk mencari
agama baru (ide). Ini adalah perilaku manusia bahwa orang ingin memiliki hal-hal baru. Jadi, itu
adalah permintaan saat itu untuk menjual produk kepada mereka dan mendidik mereka atau
melatih mereka cara menggunakannya.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan para sahabatnya menggunakan akademi ini (Rumah Arqum (RA))
sebagai pusat pembelajaran. Allah (SWT) menahbiskan salat selama periode ini. Yang ada dan
pendatang baru belajar salat di sini. Karena itu adalah tempat pertemuan demikian, Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬biasa mengumumkan wahyu baru juga. Pekerjaan undangan terhadap agama baru
adalah rahasia pada awalnya. Oleh karena itu, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan para sahabatnya biasa
mengunjungi calon orang (Pelanggan) di rumahnya. Beberapa dari mereka biasa mengunjungi
akademi tempat Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menjelaskan ciri-ciri Islam kepada para pengikutnya.
Hazrat Umer (RA) menjadi seorang Muslim di rumah yang sama. Abuzer Ghaffari (RA) juga menjadi
seorang Muslim di sini.

Ketika orang-orang Madinah menerima Islam, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menjadi wakil seorang
sahabat untuk pendidikan dan motivasi mereka. Ia juga melanjutkan pekerjaan dakwah. Akibatnya,
banyak orang memeluk Islam sebelum migrasi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ke Madinah.

Rencanakan motivasi teman


Itu perlu untuk membuat pengikut tetap termotivasi. Halaman-halaman sejarah menunjukkan
bahwa beberapa orang kembali ke agama lama mereka setelah masuk ke dalamnya. Pengikut
Musa (AS) berdiri teguh melawan penindas. Mereka mengatakan kepada efek terdekat bahwa
kami tidak akan meninggalkan agama Musa (AS) dalam keadaan apa pun. Hal yang sama terjadi
pada pengikut Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Itu adalah hasil dari motivasi. Faktor utama motivasi adalah
menjadi seorang muslim. Para sahabat bangga dengan Islam mereka yang merupakan elemen
motivasi dasar.

Namun demikian, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa menyemangati para pengikutnya. Ketika melihat
penganiayaan terhadap Yasir (RA) dan keluarganya, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, bersabarlah,
surga akan menjadi kapalmu. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬selalu memotivasi orang-orang di dasar-dasar
kehidupan akhirat. Umer (RA) pernah khawatir tentang ketentuan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, ia

136
menjawab kehidupan duniawi adalah untuk orang-orang. Akhirat adalah untuk kita. 317 Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬juga menggunakan strategi moneter untuk tujuan tersebut. Dia membagikan
rampasan perang di berbagai kesempatan. Misalnya, ia membagikan sejumlah besar barang
rampasan setelah pertempuran Hunain dan Khyber.

Rencanakan untuk mengelola peserta baru


Masalah lain adalah mengelola mereka yang berasal dari daerah / negara lain. Mereka
membutuhkan pengajaran dasar-dasar, makanan, dan tempat tinggal selama tinggal di Makkah.
Orang-orang seperti Abu Zer (RA) dan Tofail Doosi (RA) berasal dari daerah yang jauh. Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬memiliki rencana untuk mengelolanya. Ketika Abu Zer (RA) datang ke Makkah untuk
Islam, ia tinggal tiga hari bersama Ali (RA) sebagai embusan.

Kendati demikian, situasi di Madinah berbeda. Para sarjana Islam percaya bahwa setelah
penaklukan Makkah sekitar tiga ratus suku memeluk Islam. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memiliki
rencana untuk mereka. Dia meminta para sahabat untuk menjamu para wanita di rumah mereka
dan orang-orang pria akan tinggal di masjid. Dengan demikian, pengajaran dasar-dasar Islam
kepada mereka dan keramahan adalah tanggung jawab para sahabat. Karena tidak ada sistem
pusat (State gust house dll) untuk mengelola urusan ini.

Usaha bisnis
Dia telah mengelola bisnisnya sebelum pengumuman kenabiannya. Perjalanan bisnis luar
negerinya berhasil dan menghasilkan keuntungan besar bagi pihak-pihak terkait. Kemitraan bisnis
diubah menjadi kemitraan seumur hidup dengan rekan bisnis. Di sini kita dapat berasumsi bahwa
dia telah melakukan sesuatu yang istimewa yang menghasilkan hasil yang luar biasa. Ini
menunjukkan bahwa dia adalah manajer bisnis yang sukses meskipun dia hanya menerapkan
teknik bisnis yang lazim tetapi dengan kejujuran. Karena kejujuran Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
terkenal; itu mungkin salah satu penyebab kesuksesan. Ini berarti bahwa dia akan merencanakan
untuk mencapai kesuksesan dalam usaha bisnis, tetapi kami memiliki sedikit informasi yang
tersedia tentang hal itu.

Merencanakan dakwah di Makkah


Tugas utama Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah menyebarkan agama Islam di dunia di kalangan jin (jin)
dan manusia sampai Hari Penghakiman.

Kita dapat membagi upaya perencanaannya menjadi dua fase: fase Makken dan fase Madinah.
Pembagian alternatif dimungkinkan yaitu, jangka pendek (Kurang dari satu tahun) dan jangka
panjang (Lebih dari tiga tahun). Beberapa menggunakan perencanaan jangka menengah yang
mencakup lebih dari satu tahun tetapi kurang dari tiga tahun. Bagaimanapun, periode apa pun
yang digunakan seseorang untuk perencanaan, itu berkaitan dengan pencapaian tujuan.

137
Kami telah menggunakan periode Makken dan Madinah karena tujuan bervariasi selama periode
ini. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memperluas pesan Allah (SWT) di tingkat individu di Makkah
dalam sebagian besar kasus. Namun ia mengundang para penguasa negara lain sebagai kepala
negara di Madinah. Dia berperang dengan lawan sebagai kepala negara sementara di Makkah
Quraysh menganiaya dia dan para pengikutnya secara individu.

Para penentang melakukan banyak upaya untuk mengakhiri seluruh komunitas Muslim di Makkah
dengan memfokuskan Nabi(‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Tujuan mereka adalah untuk menyakiti Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬sehingga ketika dia tidak akan berada di sana daripada pengikutnya akan menghilang
atau meninggalkan agama baru. Namun, ketika seorang Muslim masuk dalam lipatan Islam, ia
menjadi bertekad untuk mati sebagai seorang Muslim.

Ketika Bilal (RA) menerima penganiayaan dari orang-orang, tidak ada upaya kolektif dari pihak
komunitas Muslim untuk menyelamatkannya. Abu Bakar (RA) membeli kebebasannya. Namun,
mungkin saja ia melakukannya dari instruksi Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Demikian pula Yasir (RA) dan
keluarganya mendapat siksaan besar dari orang-orang, namun tidak ada yang mengambil tindakan
kolektif dari pihak Muslim karena itu adalah Kehendak Allah (SWT). Muslim lemah dan Allah (SWT)
tidak mengizinkan mereka untuk merespons. Tapi rasa kolektif ada di sana. Muslim melakukan dua
migrasi ke Abyssinia secara berkelompok. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menjadikan hijrah dengan Abu
Bakar (RA) sebagai satu tim.

Strategi dakwah (secara umum) bersifat individual, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa mengundang
orang secara pribadi secara pribadi. Ada contoh dakwah kolektif yang terjadi pada masa-masa
awal. Strategi tersebut tidak berjalan dengan baik, oleh karena itu, Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengalihkan usahanya ke arah dakwah individu.

A-Migrasi ke Abyssinia
Itu perlu untuk melindungi Muslim Makkah karena mereka berada di bawah penganiayaan
Quraysh. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga menemukan tempat lain untuk Islam yang dapat berfungsi
sebagai base camp bagi umat Islam.

Raja Abyssinia adalah orang yang berhati lembut dan adil. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berencana
mengirim dua kelompok Muslim ke Abyssinia demi keselamatan mereka, tetapi itu juga termasuk
dakwah yang sunyi. Ketika satu demi satu dua tim muncul di negara itu dan mulai tinggal di sana,
orang-orang bertanya mengapa mereka ada di sana. Salah satu tim menjelaskan alasan mereka
tinggal di negara mereka. Itu mengambil bentuk resmi ketika orang-orang Makkah mengikuti
mereka; mereka ingin membawa mereka ke Makkah. Hazrat Jaffar (RA) memproklamasikan di
depan raja dan para abdi dalemnya. Mereka yang tidak tahu tentang tim Muslim dan kehadiran
mereka di negara itu juga mengetahui tentang mereka. Selanjutnya, raja menjadi seorang Muslim.
Dengan demikian, rencana Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berhasil dan mencapai tujuannya.

138
B-Rencana perjalanan Taif
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sedang mencari tempat alternatif untuk memperluas misi/dakwahnya.
Karena laju ekspansi Islam lambat di Makkah namun ia berencana untuk mencari tempat lain
untuk itu. Taif adalah kota terdekat tempat tinggal suku besar; penerimaan mereka terhadap Islam
dapat membuka pintu kesuksesan.

Taif berada tiga puluh mil jauhnya dari Makkah; Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berencana untuk
melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dan mengambil seorang budak sebagai penolong. Dia
berencana untuk mendekati para pemimpin suku dalam perjalanan ke Taif, tiga pemimpin utama
suku Sakeef, pemimpin daerah lainnya dan rakyat jelata. Rencananya adalah tinggal di kota selama
sepuluh hari. Meski saat itu ia tidak mendapat respon positif namun masyarakat Taif memeluk
Islam setelah penaklukan Makkah.

C-Plan untuk undangan jamaah haji


Dia menemukan kesempatan lain untuk menjual idenya kepada peziarah saat itu. Orang-orang
biasa mengunjungi tanah suci setiap tahun. Dia berencana untuk mendekati mereka yaitu, orang-
orang Madinah; butuh waktu lebih lama untuk mendapatkan kesuksesan. Tapi itu menjadi sangat
bermanfaat. Orang-orang Madinah membeli pesannya pada tahun kesebelas Tahun Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫( )عليه وسلم‬YP). 318

D-Hijrah dari Makkah ke Madinah


Karena migrasi adalah insiden paling terkenal dalam sejarah Islam dan pada kenyataannya dalam
sejarah dunia karena insiden itu mengubah nasib orang selamanya, maka tampaknya tepat untuk
menggambarkannya di sini.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mulai merencanakannya ketika ia mengundang delegasi Madinah menuju
Islam selama haji. Untungnya, beberapa dari mereka menerima pesannya. Kelompok yang lebih
besar kemudian berlindung di bawah naungan Islam. Ketika mereka mengetahui bahwa umat Islam
berada dalam kesulitan di Makkah, mereka mengundang mereka ke Madinah untuk menghindari
kesulitan yang mereka hadapi. Umat Islam mulai meninggalkan Makkah secara individu atau dalam
kelompok-kelompok kecil untuk menghindari pertempuran terbuka dengan orang-orang. Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pergi ketika sebagian besar sahabat mencapai Madinah.
Perjalanan itu sendiri adalah contoh dari usaha yang terencana dengan baik. Abu Bakar (RA)
menyiapkan dua unta betina untuk perjalanan tersebut; Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memutuskan
untuk melakukan perjalanan dalam tim yang terdiri dari seorang pemandu dan Abu Bakar (RA). Tim
tinggal di gua Sour selama tiga hari untuk mengalihkan perhatian musuh yang sedang mencari
mereka secara aktif. Tim meninggalkan Makkah dan mengadopsi jalan baru yang membatasi
musuh untuk mengikuti mereka. Ekspedisi itu tampaknya merupakan upaya yang terencana
dengan baik yang berakhir dengan sukses.

139
Iqbal dan Ahmad (2009) telah mengkaji strategi perencanaan terkait ekspedisi Hijrah.
Mereka telah menerapkan strategi atau model perencanaan terkenal yang disarankan oleh para
ahli modern. Anehnya, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menerapkan semua langkah model dalam
perjalanan ini. Bahkan dia menemukan beberapa faktor misalnya, tinggal di gua selama tiga hari
dan menggunakan jalur baru untuk melakukan perjalanan menuju tujuan. Ini menunjukkan bahwa
manajer dapat menerapkan model yang sama ke contoh lain yang kami jelaskan di sini. Studi kasus
di akhir bab menawarkan lebih banyak tentang hijrah.

D-CONTOH PERENCANAAN DI MADINAH

Perkenalan
Ukuran pekerjaan sangat meningkat di tanah baru. Ragam tanggung jawab dakwah juga digenjot.
Itu terungkap dari pemeriksaan kehidupan
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bahwa ia telah merencanakan berbagai kegiatan dan proyek. Misalnya
1. Permukiman dan integrasi dua komunitas migran dan pembantu Madinah yang berbeda
2. Mengelola suku-suku non-Muslim
3. Perluasan dakwah di tingkat negara bagian
4. Mengatasi oposisi Quraysh dan lawan lainnya
5. Pelaksanaan syariat sebagaimana dan ketika diwahyukan.
6. Mengelola urusan negara yang baru muncul
7. Mengelola pertemuan bersenjata
Itu di samping fungsi dasar yang ada di atas meja di Makkah. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
mengelolanya dengan cara yang unik. Gaya manajemennya adalah model kontingensi secara
normal. Manajer kontingensi membahas masalah ketika mereka muncul di cakrawala. Namun
demikian, perdamaian dan kerukunan menjadi target utama di balik upaya tersebut. Analisis
terperinci tentang ini tampaknya di luar cakupan risalah ini; Seorang pengamat yang tajam dapat
menganggapnya sebagai dasar untuk didiskusikan dalam detail yang diinginkan. Namun, kami
menjelaskan beberapa di antaranya di sini.

Integrasi migran dan Penolong Madinah


Para migran dan Pembantu adalah dua komunitas yang berbeda dan berasal dari budaya yang
beragam. Sebagian besar migran berasal dari elit Makkah dan mereka berprofesi sebagai
pedagang. Para Pembantu adalah petani dan milik orang-orang biasa di kota mereka. Namun, para
mantan mengungsi dari tanah air mereka sementara yang kemudian hidup dengan warisan leluhur
mereka. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berencana untuk mengintegrasikannya secara sistematis. Para
migran seharusnya tinggal di Madinah selamanya, oleh karena itu, mereka membutuhkan bantuan
moral dan keuangan dari penduduk setempat. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengingat status
sosial para migran sambil menyatakan mereka 'saudara'. Dia menciptakan persaudaraan yang

140
sepenuhnya didasarkan pada Islam. Para pemimpin atau keturunan pemimpin menjadi saudara
dengan status yang sama. Itu perlu karena itu adalah psikologi manusia bahwa kelompok sosial
ingin hidup dengan kelompok status sosial yang sama. Para Penolong telah menunjukkan contoh-
contoh kemurahan hati yang telah berlangsung lama. Mereka menawarkan setengah dari barang-
barang mereka. Tetapi para migran tidak serakah. Mereka menerima minimal selama mereka
memungkinkan diri mereka untuk berdiri di atas kaki mereka. Sebagai contoh, banyak migran
mengembalikan sebidang tanah mereka yang diberikan para Pembantu kepada mereka setelah
penaklukan Khyber. Karena para migran menerima tanah sebagai barang rampasan setelah
peristiwa itu.

Tujuan pembelajaran kami adalah rencana Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk mengintegrasikan
masyarakat. Kekuatan pendorongnya adalah Islam yang menyatukan mereka dan mereka menjadi
satu komunitas. Namun demikian, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah dengan hati-hati memilih individu
dari kedua kelompok untuk menjadikan mereka saudara Islam. Dan dia mengaturnya sampai napas
terakhirnya. Ini adalah fakta yang menarik bahwa tidak ada keluhan perselisihan yang terjadi di
antara mereka. Ini menyiratkan rencana itu sukses.

Mengelola suku-suku non-muslim


Individu menjadi fokus manajemen di Makkah; kepemimpinan politik ada di tangan Quraysh tetapi
skenario di Madinah berbeda. Ada orang Yahudi, suku Arab, dan Pembantu dan konfederasi
mereka. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berencana untuk memperluas pengaruhnya terhadap mereka.
Quraysh adalah bahaya yang signifikan (dan waktu menunjukkan bahwa mereka adalah bahaya
nyata). Mereka bisa menggunakan kekuatan Madinah dan sekitarnya untuk menyakiti umat Islam.
Penulis Hadi-e-Alam mengatakan,

Ketika Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tiba di Madinah ia menyadari bahwa ada orang-orang Bani
Israel yang tinggal di sana sejak berabad-abad menjadi cemburu pada Muslim. Mereka juga
pernah menjadi konfederasi Makens di masa lalu. Kaum Quraisy akan membalas dendam
atas penghinaan mereka (bahwa Muslim meninggalkan mereka dengan selamat dan mereka
telah menemukan tempat tinggal permanen). Orang-orang ini dapat membantu mereka. Hal
itu bisa menimbulkan bahaya bagi umat Islam. Jadi sebelumnya, semua yang terjadi, ada
sesuatu yang perlu dilakukan. 319

Ini memaksa Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk mengelola keadaan. Karena itu, ia menandatangani
perjanjian damai dengan orang Yahudi dan lainnya. Gerakan-gerakan ini menawarkan keamanan
bagi umat Islam dan orang-orang di sekitarnya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah merencanakan
dengan cerdas setiap peristiwa ini. Ini adalah rencana strategis jangka panjang yang
menguntungkan umat Islam untuk selama-lamanya.

Perluasan dakwah di tingkat negara

141
Karena tujuan utama Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah untuk menyampaikan pesan Allah (SWT)
kepada umat manusia, oleh karena itu, ia berencana untuk mendekati kepala negara atau
perwakilan mereka. Dia mengirim utusan khususnya kepada mereka. Mobarikpuri telah mengutip
nama-nama delapan kepala negara yang kepadanya Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengirim surat
undangan terhadap Islam. Dia menunjuk duta besar untuk menyampaikannya secara langsung.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengirim sebagian besar utusan ini mengikuti perjanjian Hodhabia yang
terkenal. Pakta itu menawarkan perdamaian dari Quraysh yang merupakan lawan paling aktif.
Lihatlah strategi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bahwa ekspansi terjadi setelah stabilitas internal. Ingatlah
bahwa dia berkonsentrasi pada keamanan internal pada contoh pertama. Pertama untuk
mengintegrasikan migran dan Pembantu dan kemudian perjanjian damai dengan orang Yahudi dan
suku-suku lain di daerah tersebut. Itu adalah langkah ketiga menuju proses pembentukan sistem
pemerintahan yang sudah lama ada.

Menanggapi undangannya, banyak responden menerima pesannya, yang lain diilhami dan
beberapa tetap kehilangan dari berkah abadi Islam. Allah (SWT) adalah orang yang membimbing
orang-orang yang Dia inginkan. Semoga Dia menyertakan kita di antara orang-orang yang
dibimbing.

Ameen. Ini menunjukkan bahwa ia telah dengan hati-hati mengartikulasikan dan menerapkan "P
lan Strategis" -nya. Itu adalah kisah sukses bagi para manajer dan administrator kontemporer.

Penerapan syariah
Rencana besar Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga mencakup pengenalan aturan baru. Pada prinsipnya,
sebagian besar syariat yang diwahyukan di Madinah. Salat adalah satu-satunya perintah yang
ditahbiskan Allah (SWT) di Makkah, Dia mengungkapkan tanggung jawab umat Islam secara
bertahap. Misalnya, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menerapkan larangan alkohol secara bertahap.
Tujuannya adalah untuk memudahkan massa berpelukan. Meskipun para sahabat siap menerima
perintah apa pun, namun itu adalah psikologi manusia untuk bersiap-siap untuk suatu tindakan.
Itu memudahkan semua orang untuk mempraktikkannya. Ketika perintah jilbab terungkap dan
diumumkan di pasar, para wanita duduk dan meminta jubah untuk dipakai dan dipindahkan. Hal
yang sama terjadi dengan anggur. Begitu pesanan dikirim, orang-orang memuntahkan dari perut
mereka apa yang telah mereka minum. Para pedagang menghancurkan harta benda mereka dan
sebagainya.

Karena Allah (SWT) adalah pencipta, Dia paling tahu cara menerapkan sistem kehidupan baru.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mempersiapkan bangsanya untuk itu. Dia mengilhami para sahabatnya
tentang kebesaran Allah (SWT) dan nilai perintah-perintah-Nya. Namun demikian, Allah (SWT)
dan Nabi-Nya (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memperkenalkan hukum Quran dan Sunnah secara logis. Dengan
kata lain, dengan cara yang terencana dengan baik.

Mengelola urusan negara yang baru muncul

142
Mubarikpuri percaya bahwa ketika umat Islam menandatangani pakta perdamaian dengan orang-
orang Yahudi Madinah, itu meletakkan dasar-dasar pemerintah federal. Menurut ketentuan
pakta, pilihan terakhir adalah Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Muslim adalah kekuatan kolektif. Perjanjian
damai itu dengan seluruh komunitas Islam daripada dengan individu. Ini menyiratkan pakta itu
antara dua komunitas, dua negara dengan agama, wilayah geografis, dan budaya yang berbeda.
Orang Yahudi juga menerima Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sebagai otoritas tertinggi jika terjadi
perselisihan antara para penandatangan.

Komunikasi dengan kepala negara lain didasarkan pada asumsi yang sama bahwa Madinah
sekarang adalah negara Muslim pertama di permukaan bumi. Perjanjian Hodabia dan perjanjian
kemudian dengan orang Yahudi dll mengungkapkan hasil dari itu.

Sistem zakat juga diperkenalkan: pengumpulan dan distribusi sumber daya keuangan. Pertemuan
militer adalah bagian darinya (Lihat bagian selanjutnya). Umat Islam bertempur dalam arus
pertempuran dengan lawan sebagai sebuah negara. Poin pembelajaran bagi para manajer adalah
bahwa cara Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengelola organisasi besarnya. Dia merencanakan
setiap proyek dengan mempertimbangkan semua faktor yang berkontribusi terhadap
keberhasilannya.

Pertemuan bersenjata
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memimpin dua puluh tujuh pertempuran di mana ia berpartisipasi
sendiri. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬hampir memenangkan semuanya. Dia membutuhkan tiga faktor
untuk perang ini: Sumber daya manusia, senjata dan modal kerja yaitu, kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, para komandan juga membutuhkan strategi untuk menggunakan sumber daya tersebut.
Sebagai contoh, pada saat perang Tabuk (atau Ghazwa Tabuk) Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuat
pengumuman tentang hal itu sebagai tanggapan atas ancaman dari raja Romawi. Orang-orang dulu
memiliki senjata mereka sendiri yang menyiratkan masalah modal manusia dan (Orang-orang biasa
mengambil bagian dalam pertempuran secara sukarela) senjata tidak sedang dipertimbangkan.
Namun, modal kerja adalah kebutuhan saat itu. Pemerintah Islam mengumpulkan sumbangan
untuk itu. Oleh karena itu, persyaratan ada di atas meja untuk bergerak maju.

Tidak ada program pelatihan kolektif pada waktu itu. Itu adalah bagian dari perawatan anak bahwa
dia belajar bagaimana menggunakan pedang, panah, dan baju besi umum lainnya. Dengan cara ini,
setiap prajurit 'dilatih di rumah'. Namun, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa menyimpan senjata
tambahan. Para ahli percaya bahwa dua belas swards berada dalam harta miliknya pada saat
kepergian abadinya. Mereka adalah bagian dari departemen pertahanan.

Muslim bertempur dalam tujuh pertempuran besar; Masing-masing dari mereka membutuhkan
pertimbangan perencanaan tetapi kami telah memasukkan salah satunya di sini. Studi kasus di
akhir bab ini menjelaskan aspek praktis dari pertempuran. Ini adalah masalah tradisi akhir-akhir ini
di sekolah bisnis untuk mengajar mata pelajaran dengan contoh-contoh praktis. Namun demikian,

143
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬melakukannya berabad-abad yang lalu. Kita dapat membayangkan tingkat
pemahaman Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pada waktu itu.

Sebagai bagian dari proyek ini, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berurusan dengan negosiasi. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬telah membentuk tim sahabah yang disebut "shurah" untuk melakukan konsultasi
ketikadiperlukan. Tim yang sama memutuskan nasib para tahanan Ghazwa Badr. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬biasa merencanakan isi dan hal-hal lain dari berbagai perjanjian damai dengan tim ini.

E-FRAMEWORK UNTUK ANALISIS RENCANA


Penting untuk mengevaluasi rencana sehingga organisasi mengetahui tujuan dari rencana yaitu,
tercapai atau akan dicapai.
1. Latar belakang rencana
2. Pemicu rencana
3. Tujuan (s) dari rencana
4. Durasi (Jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang)
5. Sumber daya yang diperlukan (di mana dari organisasi telah mengatur / akan mengatur)
6. Viabilitas (Apakah rencana tersebut dapat diimplementasikan dengan kendala sumber
daya dan faktor lingkungan (Sosial, politik, ekonomi dll)
7. Hubungan dengan rencana lain dari organisasi (kedatangan sebelumnya atau keempat)
8. Berdampak pada kinerja organisasi. Ini termasuk dampak pada rencana lain, pada
pesaing / pemangku kepentingan.
9. Siapa yang membuat rencana?
10. Evaluasi (Capaian setelah pelaksanaan)

STUDI F-CASE – PERJALANAN HIJRAH

Perkenalan
Studi kasus adalah salah satu metode pengajaran dan pembelajaran yang populer dalam
pendidikan manajemen. Ini menggambarkan fenomena untuk memahami topik dengan cara yang
diterapkan.

Karena migrasi adalah insiden paling terkenal dalam sejarah Islam dan pada kenyataannya dalam
sejarah dunia karena insiden itu mengubah nasib orang selamanya, oleh karena itu, tampaknya
tepat untuk menggambarkannya dalam konteks ini.

144
CATATAN SINGKAT TENTANG PERTEMPURAN

Latar
Ketika Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menerima wahyu pertama, istrinya membawanya ke salah satu
bhikkhu saat itu, Warqa bin Nofil. Mobarikpuri (1995) 320 menulis,

"Dia berangkat bersama Nabi (Salam sejahtera) kepada sepupunya Waraqa bin Nawfal bin Asad
bin 'Abd Al-Uzza, yang telah memeluk agama Kristen pada periode pra-Islam, dan biasa menulis
Alkitab dalam bahasa Ibrani. Dia adalah orang tua yang buta. Khadijah berkata: "Sepupuku!
Dengarkan keponakanmu!" Waraqa berkata: "Wahai keponakanku! Apa yang Anda lihat?"
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda apa yang telah terjadi kepadanya. Waraqa
menjawab: "Inilah 'Namus' yaitu (malaikat yang dipercayakan dengan Rahasia Ilahi) yang diutus
Allâh kepada Musa. Saya berharap saya lebih muda. Saya berharap saya bisa hidup sesuai dengan
waktu ketika orang-orang Anda akan mengusir Anda." Muhammad (Salam sejahtera) bertanya:
"Apakah mereka akan mengusir aku?" Waraqa menjawab dengan tegas dan berkata: "Siapa pun
yang datang dengan sesuatu yang serupa dengan apa yang kamu bawa diperlakukan dengan
permusuhan; dan jika aku harus hidup sampai hari itu, maka aku akan mendukungmu dengan
kuat."
Ini menyiratkan bahwa Hijrah sudah ditakdirkan. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬harus meninggalkan
rumah dan kampung halamannya yang berharga. Quraysh telah menciptakan keadaan yang sulit
bagi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan para pengikutnya untuk tetap tinggal di Makkah. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬sedang mencari tempat alternatif untuk melanjutkan misinya. Dia mulai
merencanakannya ketika dia mengundang delegasi Madinah menuju Islam selama periode haji.
Untungnya, beberapa dari mereka menerima pesannya. Kelompok yang lebih besar kemudian
berlindung di bawah naungan Islam. Ketika mereka mengetahui bahwa umat Islam berada dalam
kesulitan di Makkah, mereka mengundang mereka ke Madinah untuk menghindari kesulitan yang
mereka hadapi. Umat Islam mulai meninggalkan Makkah secara individu atau dalam kelompok-
kelompok kecil untuk menghindari pertempuran terbuka dengan orang-orang.

Quraysh mengetahui tentang rencana Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk meninggalkan Makkah dan
menetap di Madinah, tempat yang aman baginya dan para sahabatnya. Mereka bersekongkol
untuk penugasan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. "Hadhrat Urwa meriwayatkan bahwa setelah musim
haji, Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berada di Makkah selama sisa masa Dhulijjah, Muharram dan
Safar. Mushrikeen kemudian berkumpul untuk bersekongkol melawannya, berpikir bahwa dia akan
segera meninggalkan Makkah karena mereka tahu bahwa Allaah telah menciptakan tempat
keamanan dan perlindungan baginya di Madinah. Mereka juga mengetahui bahwa kaum Ansaar
telah menerima Islaam dan bahwa kaum Muhaajireen akan pergi ke Madinah. Oleh karena itu,
kaum Mushrikeen berencana untuk menangkap Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan kemudian

145
membunuhnya, memenjarakannya., mengasingkannya atau mengikatnya. Allaah memberi tahu
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tentang rencana mereka dan mengungkapkan ayat berikut:

(0 Muhammad (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Ingatlah waktu) Ketika Kuffaar merencanakan melawanmu untuk
memenjarakanmu, membunuhmu atau mengasingkanmu (mengusirmu dari Makkah). Mereka
merencanakan dan Allaah merencanakan. Allaah adalah yang terbaik dari para perencana." (Surah
Anfaal: 30)

Hari ketika Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pergi ke rumah Hadhrat Abu Bakar (RA), Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬diberitahu bahwa Mushrikeen berencana untuk membunuhnya saat dia tidur malam itu." 321
Itu menunjukkan bahwa itu adalah waktu yang tepat untuk memulai perjalanan sakral.

Rencana aksi
Perencanaan berarti memutuskan terlebih dahulu. Ini termasuk waktu tindakan dan pengaturan
sumber daya yang diperlukan. Allah (SWT) telah memutuskan waktunya dan Abu Bakar ( ‫رضي هللا‬
‫ )عنها‬mengatur sumber daya. Hadhrat Aiysha (‫ )رضي هللا عنها‬mengatakan, "Rasulullaah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬berkata, 'Allaah telah mengizinkan saya untuk bermigrasi dan meninggalkan Makkah.
Hadhrat Abu Bakar (RA), bertanya Bolehkah aku pergi bersamamu? Rasulullaah menjawab, "Tentu
saja," jawab Rasulullaah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Hadhrat Abu Bakar (RA) berkata, "Saya memiliki dua
unta yang telah lama saya pelihara untuk mengantisipasi hari ini. Anda dapat mengambilnya."
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Hanya dengan harga tertentu, Abu Bakar." Hadhrat Abu
Bakar (RA) menjawab,
"Semoga orang tuaku dikorbankan untukmu". Anda mungkin memilikinya dengan harga tertentu
jika Anda, jadi berharaplah." 322 Dengan demikian, sumber daya yang diperlukan tersedia. Rencana
orang-orang untuk memotong sumber bimbingan hampir gagal. Allah (SWT) memiliki rencana
untuk menghilangkan kuffer dari tanah suci selamanya. Dan itu telah terjadi.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memutuskan untuk tinggal tiga hari di dalam gua. Tujuannya adalah untuk
menunggu upaya musuh mati untuk mengikuti tim. Kedua untuk membuat pengaturan makanan
dan informasi untuk itu. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menunjuk seorang sahabat untuk membawa
informasi tentang gerakan dan niat Quraysh di dalam gua. Karena Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Abu
Bakar (RA) belum mengetahui jalan Madinah maka ia menyewa seorang pembimbing. Tim juga
telah membuat pengaturan untuk menghilangkan jejak kaki mereka dari jalan setapak ke gua
sehingga musuh tidak dapat menemukan tim.

Awal perjalanan
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pergi ketika sebagian besar sahabat mencapai Madinah. Perjalanan itu
sendiri adalah contoh dari usaha yang terencana dengan baik. Molana Yusaf Kandhelvi menulis,

"Di bawah tabir malam, Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA) berangkat ke
gua di gunung Thowr, yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Hadhrat Ali bin Abi Talib (RA) tidur di

146
tempat tidur Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sehingga Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dapat
bersembunyi dari mata-mata Mushrikeen (yang mengira bahwa Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
tertidur di rumah). Mushrikeen menghabiskan malam berjalan-jalan dan mendiskusikan
bagaimana mereka akan melompat ke orang yang tidur dan mengikatnya. Mereka melanjutkan
dengan cara ini sampai fajar menyingsing dan mereka melihat Hadhrat Ali (RA) berdiri dari tempat
tidur Rasulullaah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Ketika mereka bertanya kepada Hadhrat Ali (RA) di mana
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berada, dia berkata bahwa dia tidak tahu." 323

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pergi ke rumah Abu Bakar (RA), pergi dari jendela belakang, dan melakukan
perjalanan menuju tahap pertama tujuan, gua Thowr.

Reaksi
Ketika Quraysh menyadari bahwa Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah meninggalkan Makkah.
Molana melanjutkan topik, "Mushrikeen kemudian naik ke tunggangan mereka dan mulai mencari
Rasulullaah. (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Mereka juga mengirim pesan kepada orang-orang di berbagai
oasis, menginstruksikan mereka untuk menangkap Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan menjanjikan
mereka pahala yang besar. Mereka mencapai gua Thowr; di sini Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
Hadhrat Abu Bakar (RA) bersembunyi dan bahkan naik ke atas gua (tempat pintu masuknya).
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendengar suara mereka dan Hadhrat Abu Bakar (RA) menjadi
khawatir dan ketakutan. Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian berkata kepadanya.

"... Jangan berduka (jangan takut akan keselamatan saya). Sesungguhnya Allaah menyertai kita
(dan Dia akan melindungi kita dari Kuffaar) ... " {Surah Taubah: 40)

Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian membuat du'aa kepada Allaah dan Allaah mengirimkan
kedamaian dan ketenangan kepada mereka sebagaimana dimaksud dalam ayat berikut:

. . . Maka Allaah (SWT) menyebabkan ketenangan-Nya (ketenangan, belas kasihan, dan kedamaian)
turun ke atasnya, membantunya dengan pasukan (malaikat dan ciptaan lainnya) yang belum
pernah kamu lihat. Dan (Allaah (SWT)) menempatkan kata Kuffaar (panggilan untuk Syirik) di
bagian paling bawah sedangkan kata Allaah (Kalimah) tepat di atas. Allaah itu Perkasa, Yang
Bijaksana. {Surah Taubah: 40). 324

Di dalam gua
Musuh terus mencari, dalam kata-kata Maulana Yusaf Kandhelvi, "Ketika mereka tiba di gua,
Hadhrat Abu Bakar (RA) masuk lebih dulu dan meletakkan jarinya di setiap lubang, takut akan ada
serangga di sana (yang akan membahayakan Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Ketika suku Quraisy
mengetahui bahwa mereka telah pergi, mereka berangkat mencari mereka dan menetapkan
hadiah seratus unta bagi siapa saja yang menangkap Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Mereka
menjelajahi pegunungan Makkah dan akhirnya mencapai gunung tempat Rasulullaah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA) bersembunyi. Merujuk pada seseorang yang menghadap gua,

147
Hadhrat Abu Bakar (RA) berkata, "0 Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mereka pasti akan melihat
kami." "Tidak pernah," jawab Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, "karena para malaikat
menyembunyikan kami dengan sayap mereka." Masih menghadap ke dalam gua, pria itu kemudian
duduk untuk mengeluarkan air seni. Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Seandainya dia
melihat kami, dia tidak akan pernah melakukan itu." 325 Tim bangsawan tinggal di sana selama tiga
hari.

Dia menulis lebih lanjut tentang perjalanan itu. "Hadhrat Abu Bakar (RA) memiliki beberapa ekor
kambing pemberi susu yang akan dibawa kepadanya dan dibawa ke keluarganya di Makkah. Dia
juga memiliki budak yang jujur dan dapat dipercaya bernama Hadhrat Aamir bin Fuhayra (RA) yang
merupakan seorang Muslim yang sangat baik. Hadhrat Abu Bakar (RA) mengirimnya untuk
menyewa pemandu (untuk membawa mereka ke Madinah) dan Hadhrat Aamir (RA) menyewa
seorang pria bernama Ibnul Ayqadh. Ia berasal dari suku Banu Abd bin Adi yang merupakan sekutu
cabang Banu Sahm dari suku Banu Aas bin Waa'il yang tergabung dalam suku Quraisy. Pemandu
dari suku Banu Adi ini adalah seorang Mushrik saat itu dan itu adalah pekerjaannya untuk
membimbing orang-orang dalam perjalanan. Pada malam-malam itu (bahwa mereka
menyembunyikan gua), mereka berdua (Hadhrat Aamir (RA) dan pemandu) bersembunyi dengan
unta Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat
Abu Bakar (RA) sementara Hadhrat Abdullaah (RA) putra Hadhrat Abu Bakar (RA) akan datang
kepada mereka setiap malam dan menceritakan kepada mereka peristiwa yang terjadi di Makkah.
Setiap malam, Hadhrat Aamir (RA) akan membawakan mereka beberapa kambing, yang akan
mereka perah dan kemudian menyembelih satu untuk dimakan. Pagi-pagi sekali, dia akan
membawa kambing-kambing itu pergi ke ladang penggembalaan yang digunakan orang-orang
untuk kambing mereka dan tidak ada yang menyadari apa yang terjadi." 326

Strategi untuk tinggal di gua adalah keuntungan; Ini menawarkan tim perjalanan jeda untuk
perjalanan panjang yang menunggu mereka. Quraysh mencari di mana-mana tetapi tidak dapat
menemukannya. Ini mengurangi upaya pencarian yang mengurangi risiko pertemuan tim
bangsawan dengan Quraysh.

Menuju Madinah
Maulana Knadhelvi melaporkan dimulainya perjalanan. Dia mengatakan "Ini berlanjut sampai
pencarian Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA) mereda dan mereka
mengetahui bahwa segala sesuatunya tenang. Kedua rekan mereka kemudian tiba dengan unta
dan mereka pergi. Mereka sudah berada di dalam gua selama dua hari dua malam. Mereka
membawa Hadhrat Aamir bin Fuhayra (RA) bersama mereka, yang mengendarai unta, melayani
mereka, dan membantu mereka. Hadhrat Abu Bakar (RA) akan membiarkannya menunggang unta
di belakangnya secara bergantian. Selain Hadhrat Aamir (RA) dan pembimbing dari Bani Adi, tidak
ada orang lain yang menemani Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA).

148
(Setelah tiga malam) Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA) meninggalkan gua
dan mengambil rute di sepanjang pantai. Hadhrat Abu Bakar (RA) berjalan di depan Rasulullaah (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tetapi setiap kali dia merasakan bahaya dari belakang, dia melakukan perjalanan
di belakang. Seluruh perjalanan berlalu dengan cara ini. Hadhrat Abu Bakar (RA) adalah seorang
pria yang terkenal. Karena itu, setiap kali seseorang bertemu dengannya, mereka bertanya siapa
yang bersamanya. Dia akan menjawab, "Dia adalah pembimbing yang menunjukkan jalan kepada
saya." Dengan mengatakan ini, maksudnya Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membimbingnya di Deen,
tetapi orang itu berpikir bahwa Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah seseorang yang menunjukkan
kepadanya jalan. Ketika mereka mencapai pemukiman Qudayd yang terletak di rute mereka,
seseorang mengatakan kepada suku Banu Mudlaj (yang tinggal di sana), "Saya telah melihat dua
pengendara di dekat pantai. Saya pikir mereka adalah orang-orang dari Quraysh yang Anda cari."
Suraaqa bin Maalik berkata kepada orang itu, "Mereka adalah dua orang yang telah kami utus
untuk melakukan beberapa pekerjaan bagi orang-orang." (Suraaqa tahu bahwa penunggangnya
adalah Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA) mengatakan ini agar dia bisa
memilikinya untuk dirinya sendiri dan mendapatkan pahala). Suraaqa kemudian memanggil wanita
budaknya dan berbisik padanya untuk mengambil kudanya. Ia kemudian berangkat ke jalur
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA).

Hadhrat Abu Bakar (RA) menuturkan, "Kami meninggalkan (gua) lebih awal pada malam hari dan
melakukan perjalanan cepat sepanjang siang dan malam ketika panas menjadi intens. Saya
kemudian menegangkan mata saya untuk melihat apakah saya bisa melihat bayangan untuk
berlindung. Ketika saya melihat sebuah batu besar, saya bergegas ke sana dan menemukan bahwa
itu masih menawarkan keteduhan. Saya kemudian meratakan tanah untuk Rasulullaah ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬dan membentangkan mantel untuknya. Saya kemudian menjelek-jelekkannya berbaring
dan dia melakukannya. Setelah itu, saya pergi untuk melihat apakah saya dapat melihat siapa pun
yang mencari kami." Hadhrat Abu Bakar (RA) menceritakan lebih lanjut, "Ketika aku melihat
seorang gembala dan bertanya kepadanya untuk siapa dia bekerja, dia mengambil nama seorang
pria dari Quraisy yang aku kenal. ' Apakah ada kambing yang punya susu?' Tanyaku. Iya,''
jawabnya. 'Maukah kamu memerah susu untukku?' Saya bertanya. Ketika dia setuju, dia menahan
hewan itu seperti yang saya minta. Saya kemudian memintanya untuk menyeka pasir dari ambing
(yang dia lakukan dengan tangannya) dan saya kemudian memintanya untuk membersihkan
tangannya. Saya membawa sebuah wadah yang memiliki kain yang diikat ke mulut. Setelah dia
memerah sedikit susu untuk saya, saya melemparkan air ke cangkir sehingga bagian bawahnya
menjadi dingin (dan susunya juga). Saya kemudian pergi ke Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
menemukannya terjaga. Aku berkata, 'Minumlah, 0 Rasulullaah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Dia kemudian
minum begitu banyak sehingga saya menjadi senang. 'Apakah ini bukan waktunya untuk pergi?'
Saya berbicara. Kami kemudian pergi." "Meskipun orang-orang mencari kami, tidak ada yang
menyusul kami selain Suraaqa bin Maalik bin Ju'shum, yang melakukannya di atas kudanya.
(Melihat dia mendekat), aku berkata, "0 Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di sinilah seseorang
mencari kami. Dia telah menyusul kita.' Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, 'Jangan berduka

149
karena Allah (SWT) menyertai kami.' Ketika Suraaqa mendekat dan hanya berjarak satu atau dua
tombak dari kami, saya menangis dan berkata, '0 Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, dia telah
menyusul kami!' Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, 'Apa yang membuatmu menangis?' Saya
menjawab, 'Saya bersumpah demi Allah (SWT) bahwa bukan untuk keselamatan saya sendiri saya
menangis tetapi saya menangis untuk keselamatan Anda. 'Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian
membuat du'aa berkata, '0 Allah (SWT)! Tanganilah dia atas nama kami sesuka Anda.' Kuda
Suraaqa tiba-tiba tenggelam ke tanah sampai ke perutnya meskipun tanahnya keras. Suraaqa
melompat dari kudanya dan berkata, '0 Muhammad! Saya tahu bahwa Anda telah melakukan ini.
Mohon berdoa kepada Allah (SWT) untuk menyelamatkan saya dari kesulitan ini dan saya
bersumpah demi Allah (SWT) bahwa saya akan membuang setiap pelacak lain yang saya temui dari
jejak Anda. Ambil anak panah dari anak panahku di sini dan ketika kamu melewati tempat tertentu
di mana kamu akan melihat unta dan kambingku (tunjukkan panah ini kepada para gembala) dan
ambil apa pun yang kamu butuhkan.' Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, 'Aku tidak
membutuhkan itu.' Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian dijadikan du'aa kepada Allah (SWT)
dan Suraaqa dibebaskan. Dia kemudian kembali kepada umatnya." "Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
dan saya melanjutkan sampai kami mencapai Madinah di mana orang-orang datang untuk
menyambutnya. Mereka memanjat atap di kedua sisi jalan saat para pelayan dan anak-anak berlari
di jalan sambil berkata, 'Allah (SWT) u Akbar! Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah tiba! Muhammad
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah datang!' Ketika orang-orang mulai bertengkar tentang siapa yang akan
menjadi tuan rumahnya, Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, 'Aku akan bermalam dengan suku
Bani Najjaar yang merupakan kerabat ibu Abdul Muttalib agar aku dapat menghormati mereka.'
Keesokan paginya, Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tinggal di tempat yang diperintahkan untuk
tinggal (oleh Allah (SWT))." 327

IMPLIKASI MANAJERIAL
Perencanaan selalu terjadi sebagai tanggapan terhadap peristiwa tertentu, tindakan pesaing,
peraturan pemerintah (atau perubahan di dalamnya), atau sebagai masalah rutin secara berkala
atau dalam situasi kontingensi.

Rencananya bisa jangka pendek (hingga satu tahun), jangka menengah (satu hingga tiga tahun),
jangka panjang (tiga hingga lima tahun atau lebih). Manajer membuat rencana kontingensi untuk
mengatasi masalah harian, mingguan, bulanan, atau triwulanan.

Proyek Hijrah adalah rencana jangka pendek tetapi kontingensi. Meskipun Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengharapkannya sejak lama dan dia siap secara mental untuk itu. Hijrah adalah bagian dari
rencana strategisnya.

Pemicu Hijrah

150
Ketika dia mendekati orang-orang Madinah di Mina, dia memberi tahu mereka bahwa dia sedang
mencari tempat yang aman di mana dia bisa melakukan pekerjaan dakwah dengan damai. Dalam
hal ini "Hadhrat Rabee'ah bin Ibaad (RA) meriwayatkan bahwa ia adalah seorang anak muda
dengan ayahnya di Mina ketika Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berhenti di kamp-kamp berbagai
suku Arab berkata kepada mereka, "0 orang dari suku ini! Aku memang Rasul Allaah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬kepadamu, memerintahkanmu untuk menyembah Allaah Saja tanpa menganggap ada
pasangan kepada-Nya dan meninggalkan berhala-berhala yang kamu sembah ini. Saya selanjutnya
mengarahkan Anda untuk percaya kepada saya, untuk menerima saya dan untuk menawarkan
suaka kepada saya sehingga saya dapat dengan jelas mengungkapkan apa yang telah diutus Allaah
kepada saya." 328 Kedua, dia mengirim dua kelompok rekannya ke Abyssinia untuk menyelamatkan
mereka dari kesulitan Makkah dan untuk mengidentifikasi tempat alternatif untuk upaya di masa
depan tetapi dia tidak menerima tanggapan positif. Ketiga, ia mengunjungi Taif untuk
menyampaikan dakwah kepada orang-orang dan jika mereka menerima Islam, itu bisa menjadi
base camp masa depan baginya. Keempat, ia menandatangani perjanjian dengan rakyat Madinah
untuk tujuan tersebut. Akibatnya, banyak sahabatnya yang meninggalkan Makkah menuju
Madinah. Terakhir, dan yang paling penting adalah perintah Allah (SWT) untuk meninggalkan tanah
airnya demi tujuan Islam. Buku-buku Surgawi sebelumnya juga meramalkan migrasinya dari
Makkah karena negaranya tidak mengizinkannya untuk melanjutkan pekerjaannya di Makkah.
Misalnya, Warqa bin Nofil mengatakan kepadanya bahwa bangsanya akan memaksanya untuk
meninggalkan kampung halamannya.

Proses perencanaan
Proses perencanaan ada dalam ekspedisi. Kami telah menjelaskannya dalam paragraf berikut.

Pemicu pertama adalah wahyu Allah (SWT) untuk bermigrasi. Itu di samping pemicu lain seperti
dijelaskan di atas. Perintah itu adalah penyebab langsung yang memungkinkan Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬untuk memulai tindakan. Langkah kedua adalah kunjungan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ke Abu
Bakar (RA) sehingga mereka dapat menentukan langkah selanjutnya. Dia pergi pada saat dia
biasanya tidak melakukannya. Dia biasa berkunjung pada jam-jam lain siang/malam, tetapi mereka
dalam kondisi normal. Namun, kunjungan itu mendesak karena orang-orang berencana
membunuhnya. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memastikan bahwa ia harus sendirian untuk
mendiskusikan masalah ini dengan Abu Bakar (RA). Dia memintanya untuk membersihkan ruangan
sehingga dia bisa membicarakan masalah ini. Jadi, kerahasiaan itu penting. Abu Bakar (RA)
meminta izin untuk pergi bersama Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang dikabulkannya. Pertemuan itu
adalah awal untuk mengartikulasikan rencana tersebut.

Itu adalah pertemuan pertama Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dengan Abu Bakar (RA) dalam hubungan ini.
Dia memberitahunya bahwa Allah (SWT) memberinya izin untuk bergerak maju. Ini menyiratkan
bahwa rencana itu adalah upaya tim. Anggota lain yang termasuk dalam tim adalah:
1. Ali ibn-e-Talib (RA) (Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengangkatnya sebagai wakil di Makkah)
2. Abdullah bin Abu Bakar (RA) (Petugas informasi)
151
3. Aamir bin Fuhayra (RA) (Gembala)
4. Ibnul Ayqadh (Pembimbing)
5. Asma bint Abu Bakar ( ‫( )رضي هللا عنها‬Pembuat makanan)
Tim mengatur sumber daya yang diperlukan yaitu, dua unta betina untuk perjalanan. Meskipun
Abu Bakar (RA) menawarkan satu kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, tetapi ia lebih suka membelinya.

Masalah berikutnya adalah waktu keberangkatan yang tepat dari rumah. Malam itu adalah pilihan
yang lebih baik; orang-orang mengepung kediaman Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Karena itu, dia
menunggu kegelapan meninggalkan rumahnya. Akhirnya, dia meninggalkan rumah kesayangannya
dan pergi keluar di tengah-tengah orang-orang. Dia mengambil pasir dan melemparkan musuh. Dia
pergi ke Abu Bakar (RA), keduanya melakukan perjalanan menuju gua Thowr. Selain itu, bagian
berikut menjelaskan penerapan model perencanaan pada ekspedisi Hijrah.

Penerapan model perencanaan


Iqbal dan Ahmad (2009)329 telah mengkaji strategi perencanaan terkait ekspedisi Hijrah. Mereka
telah menerapkan model perencanaan terkenal yang disarankan oleh para ahli modern, Koontz
dan Weihrich. 330 Anehnya, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menggunakan semua langkah model yang
terlibat dalam hijrahnya . Tujuan dari tim bangsawan adalah untuk mencapai Madinah dengan
selamat di mana mereka telah melakukan serangkaian langkah. Langkah-langkahnya benar dan
efektif yang menuntun mereka untuk mencapai tujuan mereka.

Model ini mencakup delapan langkah. Kami telah menggambarkannya di sini dengan beberapa
contoh dari Hijrah di sub-poin.

1-Kesadaran akan peluang:


a) Mencari tempat-tempat baru untuk base camp Islam masa depan seperti Taif dan Abyssinia.
b) Umat Islam Madinah mengundang Nabi( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.
c) Allah (SWT) memerintahkan untuk migrasi.
2-Menetapkan tujuan
a) Taat kepada Allah (SWT).
b) Meninggalkan Makkah dengan damai.
c) Untuk mencapai Madinah dengan selamat.
d) Untuk mendirikan negara Islam.
e) Untuk menyebarkan Islam.
3-Perencanaan tempat (Asumsi)
a) Lingkungan di Makkah bermusuhan dan keamanan Nabi ( ‫ )ص((لى هللا علي((ه وس((لم‬dan para
sahabatnya terancam.
b) Persaingannya ketat, musuh berusaha menggagalkan rencana yaitu, kemajuan Islam.
c) Hindari pertemuan bersenjata dengan musuh karena Allah (SWT) belum
memerintahkannya.

152
4-Memutuskan alternatif
a) Alternatif pertama adalah meninggalkan Makkah dan langsung menuju Madinah di jalan
yang diketahui.
b) Alternatif kedua adalah tinggal di pinggiran kota Makkah selama beberapa hari sampai
pencarian selesai dan kemudian memulai perjalanan menuju Madinah di jalan yang kurang
terkenal.
5-Membandingkan alternatif
a) Alternatif kedua lebih menjanjikan dalam hal asumsi dan tujuan.
6-Memilih alternatif yang paling menjanjikan.
b) Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memilih alternatif kedua.
7-Merumuskan rencana pendukung.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menyusun tiga rencana pendukung dan mengimplementasikannya:
a) Mengumpulkan dan menyampaikan informasi tentang kegiatan musuh. b) Penyediaan
pangan.
c) Menghapus jejak kaki wisatawan, petugas informasi, dan pemasok makanan.
8-Mengukur rencana
a) Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membeli unta betina secara kredit seharga beberapa ratus dinar
(alat pembayaran yang sah saat itu)
b) Layanan lain bersifat sukarela kecuali dia membayar sejumlah uang kepada pemandu Badui.
Ini menyiratkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menemukan model tersebut, tetapi karyanya
tidak diketahui yang membatasi para ahli manajemen kontemporer untuk
mengkonseptualisasikannya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah melakukan lebih dari sekadar model.
Dia telah berinovasi untuk tinggal di gua selama tiga hari dan mengadopsi jalan yang tidak
diketahui untuk melakukan perjalanan ke tujuannya.

Pengambilan keputusan
Ekspedisi ini menunjukkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membuat banyak keputusan
penting. Pengambilan keputusan adalah pilihan dari alternatif yang tersedia. Seorang manajer
dapat mengembangkan tiga tanggapan ketika dia seharusnya memutuskan: tidak melakukan apa-
apa, mengikuti tanggapan rutin dan merancang tanggapan yang tidak terprogram. 331

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memutuskan untuk memulai proses migrasi segera setelah menerima
perintah Devine. Dia membuat keputusan cepat tentang hal-hal berikut atau merencanakan
proyek:
1. Melakukan pertemuan dan membentuk tim
2. Sumber daya yang diatur (Manusia dan lainnya)
3. Memutuskan waktu keberangkatan (melaksanakan rencana)
4. Memilih jalan menuju Madinah

153
5. Mengangkat Ali (RA) sebagai wakil/penggantinya di rumahnya.
Semua keputusan yang dia buat adalah respons tipe nonprogram karena semuanya bersifat unik.
Dan itu adalah keputusan satu kali. Penulis telah meneliti keputusan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dalam
dua buku terpisah. 332

Motivasi dan pengorganisasian


Motivasi adalah proses psikologis yang membuat orang bersedia untuk terus mendukung
organisasi atau individu. Ini adalah kekuatan persuasif. Manajer memotivasi karyawan melalui
sumber moneter dan non-moneter. Menurut Dyck dan Neubert "manajer berusaha membuat
individu mengejar tujuan organisasi akandengan gigih dan gigih." 333

Semua sahabat memiliki motivasi diri untuk taat dalam segala keadaan kepada Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫)وسلم‬. Tujuan mereka adalah untuk menyenangkan Allah (SWT) yang memberi penghargaan kepada
seorang Muslim di dunia ini dan menjanjikan kesuksesan abadi di akhirat sebagai tanggapan atas
ketaatan mereka kepada Nabi-Nya ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan perintah-perintah-Nya. Dengan
demikian, itu adalah sumber motivasi yang berkelanjutan bagi anggota tim ekspedisi Hijrah.
Namun, beberapa tindakan motivasi diperlukan pada waktu tertentu. Misalnya, ketika Abu Bakar
(RA) khawatir tentang keselamatan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di gua Thowr, Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬
berkata seperti yang dilaporkan oleh "Hadhrat Hasan Basri ... bahwa ketika Rasulullaah (‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA) pergi ke gua, suku Quraisy datang untuk mencari Rasulullaah (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Namun, ketika mereka melihat laba-laba telah memutar jaring di pintu masuk,
mereka menyimpulkan bahwa tidak ada yang bisa memasuki gua. Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
sibuk melakukan salaah dan Hadhrat Abu Bakar (RA) berjaga-jaga ketika Hadhrat Abu Bakar (RA)
berkata, "Ini dia umatmu untuk mencarimu. Oleh Allaah! Saya tidak memiliki kepedulian terhadap
diri saya sendiri, tetapi saya khawatir saya seharusnya tidak melihat sesuatu yang tidak
menyenangkan terjadi pada Anda." Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menghiburnya dengan
mengatakan, "0 Abu Bakar! Jangan takut karena Allaah menyertai kita." 334 Demikian pula, ketika
Saraqa mendekati tim, Abu Bakar (RA) kembali khawatir; Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuat
permohonan/dua demi keselamatan. Pertolongan Allah (SWT) tiba dan Saraqa tidak bisa
membahayakan tim.

Theo Haimann mengatakan, "Pengorganisasian adalah proses mendefinisikan dan


mengelompokkan kegiatan perusahaan dan membangun hubungan otoritas di antara mereka." 335
Mengingat bahwa Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengatur sumber daya manusia dalam sebuah
tim. Ada tujuh orang yang terlibat dalam usaha seperti yang ditunjukkan di atas. Tiga dari mereka
melakukan perjalanan ke Madinah: Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Abu Bakar (RA) dan pembimbing. Nabi
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengendalikan seluruh ikhtiar. Dengan demikian, rentang kendali 336 adalah 1
banding 3 dan 1 banding 7. Nabi adalah kepala usaha dan yang lainnya adalah bawahan.

Studi kasus menunjukkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah merencanakan perjalanan Hijrah
dengan baik karena telah mencapai tujuannya. Keberhasilan suatu rencana tergantung pada

154
pencapaian tujuannya (S). Tim telah menetapkan lima tujuan untuk rencana tersebut. Tim telah
mencapai tiga dari mereka pada penyelesaian perjalanan sementara mereka memanen dua lainnya
dengan berlalunya waktu. Halaman-halaman sejarah memberi tahu kita bahwa Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬telah mencapainya.

Kesimpulan
Perencanaan adalah salah satu fungsi manajer sejak lama. Ide mendasar di baliknya adalah
optimalisasi sumber daya organisasi. Hal ini dimungkinkan ketika organisasi menghasilkan,
memanfaatkan, dan menyimpan cadangan untuk penggunaan di masa depan. Tujuannya adalah
untuk mencapai tujuan dari rencana atau organisasi yang bersangkutan. Manajer mendefinisikan
tujuan dalam visi dan misi organisasi. Visi memandu manajer untuk mengkonseptualisasikan
tujuan sehingga mereka dapat membuat strategi untuk mencapainya. Dengan demikian, mereka
memvisualisasikan tindakan pada awal upaya. Ini seperti jalur kereta api yang tidak memungkinkan
kereta tergelincir darinya. Namun, itu selalu merupakan strategi fleksibel yang dapat
mengakomodasi perubahan yang tidak pasti dalam keadaan, ketersediaan sumber daya dan
stabilitas faktor politik dan lainnya.

Organisasi adalah bagian dari jaringan pelanggan, pemasok, badan pemerintah, dan publik saat ini.
Ia bekerja dalam persaingan yang menghasilkan ancaman dan kadang-kadang memberikan
peluang untuk pengembangan dan kemajuan lebih lanjut.

Mari kita lihat strategi perencanaan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Visinya terasa jelas sejak awal
usahanya. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memerintahkan Abu Dharr (RA) setelah mengundangnya ke arah
Islam,

Hadhrat Abu Dharr (RA) mendengarkan Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan langsung menerima
Islaam. Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata kepadanya, "Kembalilah kepada umatmu dan
sampaikan pesan itu kepada mereka sampai aku mengirimkan petunjuk lebih lanjut." ... Suatu
hari, Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata kepadaku, 'Kembalilah kepada umatmu dan
datanglah kepadaku ketika kamu mendengar bahwa aku menang.' 337

Misinya adalah menyampaikan pesan Allah (SWT) kepada umat manusia. Dia mengulanginya
dalam banyak kesempatan. Allah Yang Mahakuasa (SWT) menggambarkan misinya, "Sesungguhnya
kamu, [wahai Muhammad], berasal dari antara rasul-rasul" 338 Pemijat diturunkan untuk
menyampaikan pesan Allah (SWT), Yang Ditinggikan. "Hai kamu yang menutupi dirinya [dengan
pakaian], Bangkitlah dan peringatkan"339

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membawa revolusi dalam sejarah kemanusiaan. Itu tidak terjadi
tanpa rencana terstruktur. Kami telah membagi upaya perencanaannya menjadi dua periode.
Karena tuntutan keduanya berbeda. Penyebaran idenya (produk dalam istilah bisnis) di Makkah
lambat di bawah kendala parah. Perlindungan personel yang berfungsi sebagai "tenaga penjualan"
juga merupakan salah satu perhatian utama. Dia berencana untuk melindungi mereka atau

155
setidaknya beberapa dari mereka dan mengirim mereka ke negara tetangga. Mereka yang telah
mengadopsi pesannya di Makkah dan hidup di bawah keadaan ketakutan dan penindasan. Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memotivasi mereka untuk bersabar dan memberi mereka kabar gembira tentang
kesuksesan abadi. Misalnya, keluarga Yasir (RA).

Namun, anggota timnya meningkat secara bertahap. Itu menawarkan dia dan rekan-rekannya rasa
dorongan. Seorang pemimpin yang sukses membuat para pengikutnya termotivasi dan
mempersiapkan mereka untuk berkorban demi perjuangannya. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
melakukannya. Tidak ada satu pengikut pun yang meninggalkannya dalam limbo. Kesulitan sedang
menghampiri setiap muslim bahkan tokoh-tokoh terkemuka seperti Usman (RA) menderita.
"Hadhrat Muhammad bin Ibraheem Taymi meriwayatkan bahwa ketika Hadhrat Utsman bin Affaan
(RA) menerima Islaam, pamannya Hakam bin Abil Aas bin Umayyah mengikatnya dengan aman. Ia
kemudian berkata kepada Hadhrat Utsman (RA), "Sudahkah kamu berpaling dari keyakinan nenek
moyangmu dan berpaling kepada agama baru?" Aku bersumpah demi Allah (SWT) bahwa aku tidak
akan pernah membebaskanmu sampai kamu meninggalkan agama yang kamu ikuti." Hadhrat
Utsman (RA) menjawab, "Aku bersumpah demi Allah (SWT) bahwa aku tidak akan pernah
meninggalkannya." Ketika Hakam melihat betapa teguhnya Hadhrat Utsman (RA) dalam agamanya,
ia membebaskannya." 340 Usman (RA) harus bermigrasi ke Abyssinia bersama istrinya yang
merupakan putri Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Strategi perencanaan berbeda di Madinah. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuat rencana untuk
mengintegrasikan Migran dan Penolong dalam contoh pertama untuk membentuk komunitas
baru. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menandatangani perjanjian damai dengan orang Yahudi dan
lainnya untuk menciptakan perdamaian di Madinah dan sekitarnya. Ini membantu umat Islam
untuk fokus pada musuh eksternal. Dia telah mengartikulasikan rencana untuk menjalankan
urusan negara baru. Quraysh adalah ancaman konstan yang memaksakan tiga pertempuran
terhadap Muslim. Mereka bersekongkol terus menerus untuk menyakiti umat Islam, sehingga
masalah keamanan eksternal ada di sana. Bagian utama dari strategi perencanaan adalah untuk
menghindari pertemuan militer tetapi ketika musuh menyerbu Muslim, mereka harus membela
diri. Badr dan Khandiq adalah contoh langsung. Selain itu, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
melaksanakan perintah-perintah syariat yang baru diwahyukan. Allah (SWT) mengungkapkannya
secara bertahap sebagaimana Allah (SWT) menurunkan perintah anggur. Namun, Allah (SWT)
mengirimkan beberapa perintah secara tiba-tiba, semuanya membutuhkan strategi untuk
diterapkan. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah merancang dan menanamkannya secara damai.

Itu adalah masa perluasan gagasan Islam. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendekati raja-raja Persia dan
Romawi melalui korespondensi. Dia telah mengundang mereka menuju kedamaian abadi dan
ketenangan Islam.

Para ahli mengukur keberhasilan suatu rencana dalam hal pencapaian tujuan yang ditetapkan
dalam kerangka visi dan misi. Halaman-halaman sejarah menyaksikan bahwa Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬telah mencapai semua tujuan dari upaya perencanaannya dengan damai terutama ekspedisi
156
Hijrah. Dia telah mentransmisikan pesan penciptanya dengan kesuksesan yang luar biasa. Kita
dapat merasakan dampaknya hari ini setelah berabad-abad dan mereka akan berlanjut sampai
akhir Waktu.

157
BAB 8 STRATEGI PENGORGANISASIAN

NABI SAW

Konsep kunci

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengorganisir tim yang terdiri dari


sepuluh orang

orang untuk menggali parit selama pertempuran Parit.


Pemimpin tim biasa melaporkan Nabi
)‫ (صلى هللا عليه وسلم‬.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membentuk tim yang terdiri dari
tujuh personel dan mengelolanya selama ekspedisi
Hijrah.
Rentang kendali adalah 1 hingga 10 selama pertempuran
Parit. Itu adalah 1 banding 3 dan 1 sampai 7 dalam
rencana Hijrah.
Dia telah menjadi wakil seorang sahabat
untuk tujuan intelijen selama pertempuran yang melapor
kepada Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

158
A-DASAR-DASAR PENGORGANISASIAN

Perkenalan
Fungsi manajerial yang kedua adalah untuk mengatur tenaga kerja dan sumber daya dengan cara
yang berguna bagi organisasi. Manajer seharusnya memaksimalkan hasil dalam kendala manajerial
dan keuangan. Mereka dapat mencapainya melalui pengorganisasian sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya. Menurut Kreiter, (2009) pengorganisasian meliputi rantai komando,
pembagian kerja dan penugasan tanggung jawab kepada individu dan tim. 341

Kotak 1 Kasus seorang manajer Muslim


Kinerja tugas individu adalah salah satu tanggung jawab mendasar seorang manajer Muslim. Ambil
contoh salat; itu wajib bagi seorang Muslim sebagai individu, tetapi imam atau penguasa / manajer
memastikan kinerjanya. Karena para pemimpin/manajer dalam Islam juga memimpin jemaah salah,
oleh karena itu, ia memastikan untuk melakukannya tepat waktu di masjid. Ini menyiratkan bahwa
manajer Muslim perlu memperbaiki waktu salat, moazzin, imam dan tempat. Dengan cara ini ia
mengatur sumber daya manusia dan lainnya.

Para ahli percaya bahwa seorang manajer perlu mengatasi beberapa masalah utama seperti:
1. Bagaimana manajer akan membagi organisasi?
2. Siapa yang akan melapor kepada siapa?
3. Bagaimana manajer akan mendistribusikan beban kerja?
4. Apa yang akan menjadi tanggung jawab individu dan tim?
5. Bagaimana mekanisme akuntabilitasnya? 342
Kami memeriksanya di halaman-halaman berikut sehubungan dengan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dari
Islam yaitu, bagaimana ia mengatur sumber daya manusia dan material untuk pengelolaan
organisasinya.

159
CATATAN

160
161
162
Menampilkan statistik publikasi

Pembagian kerja
Organisasi yang sukses menyelesaikan aktivitas kerjanya dengan cara terbaik. Ini menyiratkan
memecah keseluruhan pekerjaan organisasi dalam sub-tugas individu. Dan temukan cara terbaik
untuk melakukan setiap sub-tugas. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengkonseptualisasikan
keseluruhan pekerjaan pada kesempatan pemasangan Batu Hitam. Dia membagi pekerjaan di
antara pemangku kepentingan utama yaitu, para pemimpin berbagai klan. Pada saat menggali
parit, ia menugaskan sepuluh orang sebidang tanah tertentu untuk menggali.

Masalah terkait dengan fenomena ini adalah untuk menstandarkan praktik kerja untuk setiap
anggota kelompok kerja. Kamus mendefinisikannya sebagai "standar adalah tingkat kualitas atau
pencapaian, terutama tingkat yang dianggap dapat diterima." Menurut leksigrafi Collins
"Menstandarkan sesuatu berarti mengubahm sehingga mereka semua memiliki fitur yang sama".
Artinya menawarkan keseragaman.
Kita memahami bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah seorang utusan Allah (SWT), Yang
Ditinggikan. Dalam hubungan ini, ia harus membuat sistem ibadah bersama dengan hal-hal lain.
Sistem ibadah memandu tentang praktik kerja. Misalnya, salah menawarkan keseragaman
tindakan dan pengaturan waktu. Ini mengajarkan kesetaraan dan persaudaraan. Dengan demikian,
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memperkenalkan praktik seragam berkumpul dan terlibat dalam tindakan
kepentingan bersama. Haji dan puasa di bulan Ramadhan juga menambah gagasan yang sama.
Kami juga telah membahas masalah ini di bawah "Teori Manajemen Ilmiah" dalam babdua volume
ini.

Definisi sub-tugas
Dyck dan Neubert mengatakan bahwa manajer harus "memastikan bahwa sub-tugas berkontribusi
pada keseluruhan dan setiap anggota memahami pekerjaannya." 343 Dia harus mendefinisikan sub-
tugas untuk usaha bisnis. Misalnya, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membentuk tim yang terdiri dari lima
puluh pemanah sebagai subteam selama pertempuran Uhad untuk menjaga titik masuk tertentu
dari musuh. Lings menulis dalam hubungan ini:

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sekarang memilih pemanah terbaiknya: dari jumlah tersebut ia melekat
pada dirinya sendiri Zayd, Sa'd sepupunya Zuhrah, dan Sa'ib putra 'Utsman bin Maz'un antara lain;
tetapi dia menyuruh lima puluh dari mereka untuk mengambil posisi mereka dengan sedikit naik
ke kiri kekuatan utamanya. Dia meletakkan di atas mereka 'Abd Allah ibn Jubayr, seorang pria dari
Aws, dan memberi mereka perintah, dengan mengatakan: "Jauhkan kavaleri mereka dari kami
dengan panahmu. Janganlah mereka datang kepada kita dari belakang. Jadilah gelombang

163
pertempuran untuk kita atau melawan kita, tetaplah di pos ini! Jika kamu melihat kami menjarah
musuh, janganlah kamu memiliki bagian di dalamnya; dan jika kamu melihat kami dibunuh,
janganlah datang untuk membantu kami."? 344

Unit tentara arus utama terlibat dengan lawan tetapi tim ini menjaga pos tertentu. Dengan
demikian, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendefinisikan sub-tugas untuk tim ini.

Membuat sub-tugas juga berarti menciptakan pekerjaan terpisah untuk setiap anggota. Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬telah menyediakan banyak pekerjaan bagi para sahabatnya. Dia menunjuk Abi bin
Ka'b (RA) untuk menulis wahyu dan dia telah menjadi wakil berbagai sahabat untuk
mengumpulkan zakat. 345 Segitiga manajerial: otoritas, tanggung jawab dan akuntabilitas
Tiga konsep dalam manajemen bekerja secara berurutan: otoritas, tanggung jawab dan
akuntabilitas. Otoritas adalah "hak formal untuk mengarahkan tindakan orang lain" (Kreitner:
2009). Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sendiri menikmati otoritas ketika ia menempatkan Batu Hitam pada
posisi yang ditentukan. Dia memberikan wewenang kepada Usman (RA) untuk berbicara dengan
Quraysh tentang pakta perdamaian pada kesempatan Hodabia (Pendelegasian wewenang). Ini
menyiratkan bahwa Usman (RA) kemudian bertanggung jawab atas pekerjaan itu karena tanggung
jawab "adalah kewajiban atau tugas anggota untuk melakukan tugas yang diberikan" (Dyck dan
Neubert: 2009). Akibatnya, akuntabilitas muncul. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬wakil Hozaifa (RA) Ketika
Hozaifa (RA) kembali untuk penilaian informasi pada saat perang Parit, Hozaifa (RA)
menyampaikan laporannya tentang kunjungan kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Kandhelvi
melaporkan kejadian tersebut Sebagai,

Huzaifah (RA) meriwayatkan: "Dalam perang Parit ... Suatu malam, selama hari-hari yang sulit itu,
cuaca luar biasa sangat gelap dan berangin. Itu sangat gelap sehingga orang tidak bisa melihat
tangannya sendiri, dan angin bertiup kencang. Munafiqin kembali ke rumah mereka. Tiga ratus dari
kami berpegang teguh pada posisi kami. Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) mendekati semua
orang dan bertanya tentang dia. Saya tidak memiliki lengan untuk membela diri, atau pakaian
untuk menahan dingin. Saya hanya memiliki satu lembar kecil, milik istri saya dan dipinjamkan
kepada saya. Saya membungkusnya di pinggang saya dan duduk dengan lutut menempel di tanah.
Ketika Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) melewati saya, dia berkata, 'Siapa kamu?' Saya berkata,
'Huzaifah!' Saya tidak bisa berdiri karena dingin yang parah dan saya berpegangan lebih erat ke
tanah karena malu. Dia berkata, 'Huzaifah, berdiri dan pergilah ke kamp musuh dan bawakan kami
berita mereka.' Dari semua Sahaabah (RA), saya adalah yang paling tidak siap, baik melawan
musuh maupun melawan dingin malam itu, tetapi begitu saya mendapat perintah, saya berdiri dan
pergi ke kamp musuh. Saat aku pergi, Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) membuat Dua untukku
berkata, 'Ya Allah (SWT)! Lindungi dia dari segala arah.' Segera setelah Dua-nya, saya benar-benar
terbebas dari rasa takut dan kedinginan saya. Saya merasa seolah-olah saya sedang berjalan dalam
suasana yang hangat dan damai. Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam) memperingatkan saya
demikian, 'Segera kembali setelah melihat apa yang mereka lakukan. Jangan mengambil langkah
lain.' Ketika saya mencapai kamp musuh, saya menemukan api menyala dan orang-orang duduk di

164
sekitarnya. Setiap orang menghangatkan tangannya di depan api dan kemudian menggosokkannya
ke tubuhnya. Teriakan "Kembali" terdengar dari segala arah. Semua orang berteriak kepada orang-
orang di keluarganya untuk berkemas dan kembali. Angin menyebabkan batu-batu itu
beterbangan dan menghantam tenda mereka. Tali tenda putus, dan hewan-hewan sekarat. Saya
menemukan Abu-Sufyaan, Panglima Tertinggi pasukan musuh, duduk di dekat api menghangatkan
dirinya. Saya berpikir untuk menghabisinya. Saya telah mengeluarkan anak panah dari anak panah
saya dan meletakkannya di busur saya ketika saya ingat perintah Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam).
Saya memasukkan panah kembali ke tabung panah. Sementara saya berada di antara mereka,
mereka menjadi sadar akan kehadiran saya. Mereka berteriak, 'Ada mata-mata amongst kami. Kita
masing-masing hendaknya menangkap tangan orang di sebelahnya.' Saya segera menangkap
tangan seseorang dan berteriak, 'Siapa kamu?' Beliau bersabda, 'Subhanallah! Anda tidak
mengenal saya. Saya ini dan itu.' Saya kemudian kembali ke kamp saya. Ketika saya dalam
perjalanan kembali, saya bertemu dua puluh pengendara dengan sorban dikepala thei r. Mereka
berkata kepadaku, 'Katakan kepada tuanmu bahwa Allah (SWT) Ta'ala telah berurusan dengan
musuhnya dan bahwa dia tidak perlu khawatir sekarang.' Ketika saya sampai di kamp saya, saya
menemukan Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam) mengucapkan Salaah-nya dengan selendang kecil di
sekelilingnya. Setiap kali dia menghadapi kesulitan, dia segera berbalik ke arah Salaah. Ketika dia
selesai, saya melaporkan kepadanya bahwa saya telah melihat di kamp musuh. Ketika saya
melaporkan bagaimana saya lolos dari 'pencarian mata-mata' mereka, saya bisa melihatgiginya
yang menggelitik bersinar. 346

Ada beberapa pelajaran dari sudut pandang manajerial dalam cerita. Pertama keadaan situasi.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menunjukkan keberanian dan ketabahannya dalam kondisi ganjil sebagai
manajer. Kutipan tersebut memberi tahu kita bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memberikan
wewenang kepada salah satu sahabatnya. Akibatnya, menjadi tanggung jawab bagi pendamping
untuk menyelesaikan tugas. Dia berhasil melakukannya dan menyajikan kisah perjalanannya
(kinerja) garis musuh karena dia bertanggung jawab untuk itu. Dengan demikian, Nabi menugaskan
otoritas yang menjadi tanggung jawab sahabat yang bersangkutan dan dia telah menyampaikan
laporan tentang pekerjaannya yaitu, pertanggungjawaban.

Otoritas lini dan staf


Otoritas garis "mengacu pada kekuatan formal yang diberikan seorang anggota untuk mengelola
dan membuat keputusan tentang orang lain dan sumber daya yang lebih rendah dari rantai
komando" (Dyck dan Neubert, 2009). Dan "otoritas staf mengacu pada kekuasaan formal yang
diberikan anggota untuk memberikan saran dan dukungan" (Dyck dan Neubert, hal.302). Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memiliki otoritas garis utama, namun, ia memiliki tim sahabat yang memiliki
otoritas staf. Mereka biasa menasihati Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Abu Bakar (RA), Umar (RA) dan
lainnya tergabung dalam tim ini.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa mendelegasikan kepada para sahabatnya. "Pendelegasian adalah
proses pemberian wewenang kepada seseorang atau kelompok untuk membuat keputusan dalam

165
bidang kegiatan tertentu". (Dyck dan Neubert, hal.302). Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendelegasikan
wewenang staf kepada para pemimpin migrasi ke Abyssinia: Usman (RA) dan Jaffer (RA). Jaffer (RA)
adalah pembicara ajaib; dia berbicara kepada raja Abyssinia dan memenangkan hatinya untuk
melindungi umat Islam.

Rantai dukungan/perintah
Ini menyiratkan untuk memastikan penghormatan yang tertib yaitu, struktur organisasi yang jelas,
siapa yang bertanggung jawab kepada siapa sehingga ia dapat mencari bantuan dan nasihat.
Dengan kata lain, ini mengacu pada struktur hierarki.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mendefinisikan struktur hierarkis organisasinya. Dia membagi tentara
Muslim dalam banyak tim selama penaklukan Makkah yang berada di bawah kendalinya. Dia telah
membagi mereka dalam banyak batalion yang masing-masing memiliki pemimpin. Mereka
mengelola unit mereka dan seharusnya melaporkan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Pada kesempatan
lain, kafilah Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sedang dalam perjalanan. Mereka memutuskan untuk
memasak makanan di sana; Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memberikan sub-tugas kepada semua orang
dan menganggap dirinya mengumpulkan kayu bakar.

Manajemen arus utama memastikan manajer senior harus membuat keputusan. Dalam hubungan
ini Islam menekankan pentingnya Ameer, pengelola atau penguasa Diriwayatkan Abu Huraira (RA),
Rasulullah (SWT) (‫ صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Barangsiapa yang menaatiku, taat kepada Allah
(SWT), dan barangsiapa yang tidak taat kepadaku, tidak taat kepada Allah (SWT), dan barangsiapa
yang taat kepada penguasa aku angkat, taat kepadaku, dan barangsiapa yang tidak taat
kepadanya, maka ia tidak taat kepadaku." 347. Allah (SWT), Yang Ditinggikan memerintahkan
kepada yang terdekat bahwa setiap kali Anda memutuskan daripada mempercayai Allah (SWT),
Yang Ditinggikan. 348 Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sedang membuat keputusan untuk memberikan
tanggung jawab kepada manajer lini keduanya yaitu, komandan berbagai batalion. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬memimpin salah, tetapi ia juga memerintahkan Abu Bakker (RA) untuk melakukannya.
Abu Bakker (RA) juga memimpin ekspedisi haji di hadapan jamaah terakhir Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjuk Usman (RA) sebagai pemimpin migran pertama di jalan
Allah (SWT) ke Abyssinia. Molana Zakerya Kandhelvi menulis, 349

Serangkaian penganiayaan dimulai pada akhir tahun keempat Kenabian, perlahan-lahan pada
awalnya, tetapi terus dipercepat dan diperburuk hari demi hari dan bulan demi bulan sampai
situasinya menjadi sangat serius dan tidak lagi dapat ditoleransi pada pertengahan tahun kelima,
sehingga umat Islam mulai secara serius memikirkan cara-cara yang layak untuk mencegah siksaan
menyakitkan yang menimpa mereka ...

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengetahui bahwa Ashamah Negus, raja Abyssinia (Ethiopia), adalah
seorang penguasa yang adil yang tidak akan salah dengan bawahannya, jadi dia mengizinkan
beberapa pengikutnya untuk mencari suaka di sana di Abyssinia (Ethiopia). Di Rajab tahun kelima
Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, sekelompok dua belas pria dan empat wanita berangkat ke Abyssinia

166
(Ethiopia). Di antara para emigran adalah 'Utsman bin 'Affan dan istrinya Ruqaiyah (putri Nabi (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Sehubungan dengan kedua emigran ini, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata:
"Mereka adalah orang-orang pertama yang bermigrasi dalam perkara Semua? setelah Abraham
dan Lot [AS]." Mereka menyelinap keluar dari Makkah di bawah tirai tebal malam yang gelap dan
menuju laut di mana dua perahu kebetulan sedang berlayar ke Abyssinia (Ethiopia), tujuan
mereka. Berita tentang keberangkatan mereka yang dimaksudkan sampai ke telinga Quraish,
sehingga beberapa orang dikirim dalam pengejaran mereka, tetapi orang-orang percaya telah
meninggalkan Pelabuhan Shuaibah menuju tempat berlindung mereka yang aman di mana mereka
diterima dengan hangat dan penuh keramahan.

Dengan cara ini, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatur rantai komando pada berbagai kesempatan.

Keharmonisan antar anggota


Ini menyiratkan bahwa semua anggota bekerja sama secara harmonis yang melibatkan klarifikasi
pekerjaan yang saling melengkapi dan atau tugas serupa. Karena semua Muslim bekerja sebagai
tim untuk tujuan Islam oleh karena itu, pengembangan kerukunan di antara mereka sendiri
diperlukan. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬melakukannya pada kesempatan pertama setelah tiba di
Madinah. Itu dikenal sebagai penciptaan persaudaraan. Dalam jargon manajemen, itu adalah
penciptaan lingkungan yang harmonis untuk bekerja sama. Itu adalah salah satu tugas utama Nabi
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang menghasilkan hasil yang sangat besar. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬digunakan
untuk memperjelas subtugas. Dia wakil Hozaifa (RA) untuk mengunjungi garis oposisi untuk
mengetahui apa yang mereka lakukan. Ia berpesan agar tidak terlibat dalam tindakan lain selain
menonton/melihat situasi. 350

Perlakuan terhadap bawahan


Manajer multiteam memastikan perlakuan terhadap setiap anggota dengan hormat dan
bermartabat. Sebagai seorang Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mencintai para
pengikutnya tetapi sebagai atasan, perlakuannya dengan bawahan patut dicontoh. Kisah Zaid bin
Harsa (RA) sangat terkenal. Dalam kata-kata Molana Muhammad Zakria Kandhalvi,

Sebelum Islam, Zaid (RA) pernah bepergian dengan karavan bersama ibunya, pergi ke kota
ayahnya, ketika karavan diserang oleh Qais. Mereka mengambil Zaid (RA) sebagai budak dan
menjualnya di Makkah Mukarramah. Hakim bin Hazam membelikannya untuk bibinya Khadijah
(RA), yang menawarkannya sebagai hadiah untuk Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) pada saat
pernikahannya dengannya. Ayah Zaid (RA) sangat berduka atas kehilangan putranya. Dia
berkeliaran mencarinya, meratapi perpisahannya dalam ayat-ayat yang menghancurkan hati
berikut:

"Saya menangis untuk mengenang Zaid, sementara saya tidak tahu apakah dia masih hidup (untuk
diharapkan) atau selesai dengan kematian." "O! Zaid, Demi Allah (SWT), aku tidak memiliki
pengetahuan, apakah kamu dibunuh di tanah lunak atau di atas batu." "Ah, saya berharap saya

167
tahu apakah Anda akan kembali kepada saya, karena itulah satu-satunya keinginan yang saya
jalani." "Saya ingat Zaid ketika matahari terbit di Timur. Aku ingat dia ketika hujan datang dari
awan." "Angin yang bertiup membuat lebih kuat api ingatannya. Sayangnya, kesedihan dan
penderitaan saya sangat panjang." "Aku akan menjalankan unta-unaku yang cepat untuk
mencarinya. Aku akan mencarinya di sekitar alam semesta." " Unta mungkin lelah, tetapi aku tidak
akan beristirahat, sampai aku mati, karena kematian adalah akhir dari setiap harapan." "Aku akan
tetap memerintahkan anak-anakku dan orang-orang ini dan itu, untuk terus mencari Zaid bahkan
setelah kematianku."

Beberapa orang dari keluarganya kebetulan bertemu Zaid (RA) selama perjalanan mereka ke
Makkah Mukarramah. Mereka menceritakan kepadanya kisah kesedihan dan rasa sakit ayahnya
dan membacakan kepadanya puisi-puisi yang ia nyanyikan untuk Zaid. Zaid (RA) mengirim surat
kepada ayahnya melalui orang-orang ini. Surat itu terdiri dari tiga puisi yang ditujukan kepada
ayahnya yang mengatakan kepadanya bahwa dia cukup baik dan bahagia dengan tuannya yang
mulia. Ketika orang-orang kembali, mereka memberi tahu ayahnya tentang lokasinya dan
menyampaikan pesan Zaid (RA) kepadanya. Saat menerima surat itu, ayah dan pamannya
berangkat ke Makkah Mukarramah dengan membawa uang yang cukup untuk membeli Zaid (RA).
Ketika mereka datang ke Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) mereka berkata: "Wahai, putra
Haashim dan kepala suku Quraish. Anda tinggal di Haram dan tetangga Allah (SWT) Ta'ala. Anda
dikenal karena membebaskan para tahanan dan memberi makan yang lapar. Kami datang kepada
Anda meminta putra kami. Terima uang tebusan untuk Zaid dan bebaskan dia. Kami bersedia
membayar lebih dari uang tebusan. Tolong, tunjukkan belas kasihan dan berbaik hatilah kepada
kami." Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) bertanya: "Apa yang ingin kamu lakukan dengan Zaid?"
Ayah Zaid menjawab: "Kami ingin membawanya pulang bersama kami." "Apakah itu saja?" tanya
Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam) "Baiklah, lalu telepon Zaid dan tanyakan padanya. Jika dia ingin
pergi bersamamu, aku akan membiarkannya pergi tanpa mengambil uang, tetapi aku tidak akan
mengirimnya jika dia tidak ingin pergi." Ayah Zaid menjawab: "Anda telah menunjukkan kepada
kami lebih banyak kebaikan daripada yang pantas kami dapatkan. Kami dengan senang hati
menyetujui apa yang Anda katakan.'' Ketika Zaid (RA) datang, Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam)
bertanya kepada Zaid (RA): "Apakah kamu kenal orang-orang ini? Zaid (RA) menjawab: "Ya, saya
kenal mereka. Ini ayahku dan itu pamanku. Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam) kemudian berkata:
"Dan kamu juga mengenalku. Mereka datang untuk membawamu kembali ke rumahmu. Anda
memiliki izin penuh saya untuk pergi bersama mereka. Jika, di sisi lain, Anda memilih untuk tetap
bersama saya, Anda dapat melakukannya." Zaid (RA) menjawab: "Bagaimana saya bisa lebih
memilih orang lain daripada Anda? Kamu adalah semua orang untukku, termasuk ayah dan
pamanku." Ayah dan paman Zaid terkejut dan berkata: "O, Zaid! Apakah Anda lebih suka menjadi
budak? Bagaimana kamu bisa meninggalkan ayah, paman, dan anggota keluargamu yang lain, dan
tetap menjadi budak?" Zaid (RA) menjawab: "Sesungguhnya aku telah melihat sesuatu dalam diri
tuanku yang membuatku lebih memilihnya daripada orang lain di dunia." Mengenai hal ini, Nabi
(Sallallahu Alayhi Wasallam) mengambil Zaid (RA) di pangkuannya dan berkata: "Mulai hari ini,

168
saya mengadopsi Zaid sebagai anak saya." Ayah dan pamannya cukup puas dengan situasi tersebut
dan dengan senang hati meninggalkan Zaid (RA) bersama Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) dan
kembali tanpa dia.

Zaid (RA) saat itu masih anak-anak. Dia lebih suka tetap menjadi budak dan menolak untuk pergi
bersama ayahnya sendiri, menyerahkan rumah dan keluarganya, menunjukkan cintanya yang
besar kepada Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam). 351

Sisi lain dari cerita itu lebih penting; Zaid (RA) lebih memilih untuk tinggal bersama Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬sebagai budak daripada menjadi orang merdeka dalam keluarganya. Ini memberi tahu
kita cinta dan kasih sayang Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk bawahannya.

Dan pounder (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬atas perkataan Ans (RA) yang merupakan budak Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫)وسلم‬. Anas berkata, "Aku tidak menyentuh brokat sutra atau sutra yang lebih lembut dari telapak
tangan Rasulullah (SWT) ( ‫صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya
kedamaian. Saya tidak mencium aroma yang lebih manis dari aroma Rasulullah (SWT) ( ‫صلى هللا عليه‬
‫)وسلم‬. Saya melayani Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, selama sepuluh tahun dan dia tidak pernah berkata kepada saya, 'Uff'
(kekecewaan, atau kesedihan) juga tidak mengatakan tentang apa pun yang telah saya lakukan,
'Mengapa kamu melakukan itu?' atau tentang apa pun yang belum saya lakukan, 'Mengapa kamu
tidak melakukan itu?'" 352

Perlakuan terhadap Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ini adalah dengan budak yang bukan karyawan yang
bekerja sebagai orang bebas. Seorang karyawan dapat meninggalkan organisasi ketika dia tidak
menyukai majikan. Tetapi budak tidak dapat melakukannya; bahkan kemudian Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬memperlakukannya dengan ramah.

B- STRUKTUR ORGANISASI

Perkenalan
Manajer seharusnya memanfaatkan sumber daya sedemikian rupa sehingga menghasilkan hasil
yang layak. Konsep produktivitas muncul dalam literatur manajemen untuk menunjukkan efisiensi
sumber daya. 353 Salah satu metode untuk mendapatkan efisiensi adalah dengan membagi
sumber daya dengan cara yang memberikan produktivitas maksimum. Misalnya, bertentangan
dengan konsep ini bahwa seseorang menunjuk dua pengemudi untuk mengendarai satu van
pengiriman. Atau, manajer harus menghasilkan sinergi. 354 Bagian ini membahas cara manajer
membagi sumber daya manusianya untuk mendapatkan produktivitas dan sinergi yang lebih baik.
Kami akan memeriksa strategi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dalam hal ini.

Departementalisasi

169
Manajer arus utama membuat berbagai departemen untuk membagi sumber daya organisasi dan
sumber daya manusia. Ini memastikan harmoni di antara tenaga kerja yang berinteraksi. Ukuran
pekerjaannya kecil di Makkah tetapi meningkat berkali-kali lipat di Madinah. Ini menciptakan
kebutuhan untuk departementalisasi. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memperkenalkan banyak
departemen. Departemen pertahanan, pendidikan dan keuangan adalah beberapa di antaranya.

A-Departemen pertahanan
Pertahanan terbuka untuk semua orang karena pelatihan militer adalah bagian dari kehidupan
setiap pria pada waktu itu. Setiap orang biasa belajar bagaimana berperang yaitu, menggunakan
pedang, melindungi serangan lawan melalui perisai, menembak panah dll. Kami telah
membahasnya dalam paragraf berikut. Jurusan itu diperlukan karena Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
membela diri dan para pengikutnya berkali-kali melaluinya. Karena semua orang dilatih untuk
membela diri namun setiap kali pertempuran terjadi, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengumumkan
tentang hal itu dan orang-orang berkumpul untuk mengambil bagian di dalamnya.

Itu juga merupakan tanggung jawab semua orang untuk menyimpan senjatanya. Namun demikian,
banyak senjata yang digunakan untuk pecah selama pertempuran. Negara bagian itu memasok
pengganti. Misalnya, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memberikan pedang kepada Abu Dojanah (RA).
Dalam kata-kata Mubarikpuri,

Untuk mengobarkan dan mengobarkan para Sahabatnya dan untuk tabah dalam pertarungan, dia
mengambil pedang tajam, memegangnya di tangannya dan berseru kepada teman-temannya dan
berkata: "Siapa yang siap untuk mengambil pedang ini dan memberikannya dengan semestinya?"
Banyak pria yang berangkat untuk mengambilnya. Beberapa di antaranya adalah 'Ali bin Abi Talib
(RA), Az-Zubair bin Al-Awwam (RA) dan 'Umar bin AlKhattab (RA). Tapi itu tidak diberikan kepada
siapa pun. Abu Dujana dan (RA) Sammak bin Kharsha (RA) bertanya: "Wahai Rasulullah, berapa
harganya?" Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: "Itu adalah untuk menyerang wajah musuh dengan itu
sampai bengkok." Maka Demikianlah, Abu Dujana (RA) berkata: "Wahai Rasulullah Shallalla, aku
akan mengambilnya dengan harga itu." dan ia diberi pedang. 355

B-Departemen Pendidikan dan Keuangan


Departemen pendidikan didirikan di masjid. Ada platform yang ditinggikan untuk itu yang disebut
Suffah. Maulana Zakerya356 menulis, "Orang-orang Suffah tinggal di Nabi (Shallallahu Alayhi
Wasallam) Musjid. Mereka tidak memiliki sumber pendapatan tetap. Mereka adalah tamu Nabi
(Shallallahu Alayhi Wasallam), yang memberi mereka Sedekah dan berbagi dengan mereka hadiah
yang dia terima. Abu Hurairah (RA) adalah salah satunya."

Ashab-e-Sufa mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajar. Dengan kata lain, itu adalah
departemen pendidikan saat itu. Abu Huraira adalah salah satu murid penting yang
menggambarkan lebih dari 5.000 ucapan (Ahadith) Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

170
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menunjuk Musab bin Umair (RA) untuk mendidik masyarakat Madinah
lebih awal ketika mereka memeluk Islam di Makkah. Ada tim "fatwa" di Madinah. Orang-orang ini
adalah Ahli Hukum saat itu yang dulu bekerja untuk komunitas. 357

Departemen keuangan didirikan ketika Allah (SWT) mengungkapkan perintah Zakat. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬menunjuk petugas untuk mengumpulkannya dan dia biasa mendistribusikannya di antara
orang-orang miskin dan membutuhkan dan keluarga.

Rentang kontrol
Rentang kendali adalah rasio manajer terhadap bawahannya di berbagai tingkatan organisasi.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menentukan rentang kendali; pertimbangkan kutipan berikut
sehubungan dengan perang Parit.

Rasulullah Shallallahu 'ah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memanggil dewan penasehat tinggi dan melakukan
diskusi yang cermat tentang rencana untuk membela Madinah. Setelah pembicaraan panjang
antara para pemimpin militer dan orang-orang memiliki nasihat yang baik, disepakati, atas usul
seorang Sahabat terhormat, Salman Al-Farisi, untuk menggali parit sebagai garis pertahanan. Kaum
Muslimin, dengan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, mendorong, membantu, dan mengingatkan mereka
tentang pahala di akhirat, ‫صلى هللا عليه وسلم‬, di kepala mereka, paling aktif dan tekun mulai
membangun parit di sekitar Madinah. Kelaparan parah, hampir kelaparan, tidak dapat
menghalangi atau mencegah mereka mencapai tujuan yang sangat mereka cari. Salman berkata:
Wahai Rasulullah SAW Shallallafi'i! ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Ketika pengepungan dilakukan kepada kami
di Persia, kami biasa menggali parit untuk mempertahankan diri. Itu benar-benar rencana bijak
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Rasulullah Shallallâh ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬buru-buru
memberi perintah untuk melaksanakan rencana tersebut. Empat puluh yard dialokasikan untuk
setiap kelompok yang terdiri dari sepuluh orang untuk menggali. Sahl bin Sa'd (RA) berkata: Kami
berada di perusahaan Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, orang-orang itu biasa menggali dan kami
mengevakuasi bumi di punggung kami. 358

Ini menunjukkan bahwa tim yang terdiri dari puluhan orang dibentuk untuk melaksanakan tugas.
Tetapi tidak jelas apakah Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjuk salah satu kepala tim ini yang
menyiratkan bahwa Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sedang memimpin mereka. Menurut para sarjana,
jumlah personel dalam ekspedisi itu adalah 3.000; Dengan demikian, ada tiga ratus tim. Jika kita
berasumsi bahwa Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjuk seorang kepala untuk masing-masing tim
maka ada tiga ratus kepala tim. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengelola/mengendalikan diri tim-tim ini.

Dengan demikian, kita dapat mempelajari konsep manajerial span of control. Ini berarti "jumlah
anggota manajer tertentu memiliki wewenang atas" 359 Diskusi menunjukkan bahwa rentang
kendali adalah 1 hingga 300; kepala tim melapor kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Di tingkat tim,
rentang kendali adalah 1 hingga 10 karena seorang kepala mengelola sepuluh personel.

Struktur organisasi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬digunakan


171
Ketika kita memeriksa struktur organisasi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang telah ia gunakan di berbagai
waktu, itu menunjukkan bahwa ia mengatur kegiatannya berdasarkan struktur datar. Dia
mengatur urusan sehari-hari menggunakan shoorah atau lemari kecilnya. Rekan-rekan terkemuka
adalah anggotanya. Misalnya, pendapat Abu Bakar (RA) dan Umer (RA) tercatat ketika Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬membuat keputusan tentang tawanan pertempuran Badar. Selain itu, kutipan pada
bagian di atas menjelaskan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah merangkum pertemuan dewan
penasihat untuk memutuskan tentang strategi perang parit. Ini menyiratkan Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬sedang memimpin Syura.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengirim pasukan ke Mota di bawah kepemimpinan satu orang dan
berkata kepadanya, efek terdekat bahwa jika dia kebetulan mati syahid orang lain akan menjadi
pemimpin. Dia mencalonkan empat orang dengan cara ini. Lihatlah kisah dalam kata-kata Syaikh-
ul-Hadits Molana Muhammad Zakerya (Rahmatullah-e-alyhe),

Dari utusan yang dikirim Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) kepada raja-raja yang berbeda,
mengundang mereka ke Islam, satu dikirim ke Raja Busra melalui Hadhrat Haris bin Umair Azdi
(RA). Ketika Hadhrat Haris (RA) mencapai Moota, ia dibunuh oleh Sharjeel Ghassani, salah satu
gubernur Caesar. Pembunuhan utusan (utusan) itu bertentangan dengan semua hukum.

Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) tentu sangat kesal ketika berita itu sampai kepadanya. Dia
mengumpulkan pasukan, 3.000-kuat jumlahnya, untuk maju melawan musuh. Nabi (Shallallahu
Alayhi Wasallam) berkata, "Hadhrat Zaid bin Harithah (RA) akan memimpin pasukan, Jika Zaid
(RA) terbunuh, maka Ja'far bin Abi Talib (RA) akan menjadi Amirmu dan jika dia juga mati syahid,
maka Abdullah bin Rawahah (RA) akan mengambil alih komando. Jika dia juga mati, maka kamu
dapat memilih seorang komandan dari antaradirimu sendiri." 360

Dia telah secara resmi menunjuk wakil pemimpin. Ini menyiratkan bahwa ada satu pemimpin
hanya pada satu waktu. Dalam istilah manajemen, ini menunjukkan bahwa lapisan manajemen
adalah satu yaitu, pemimpin dan bawahannya.

Individu dan Tim


Teori perilaku organisasi mengkaji manusia sebagai individu, dalam kelompok dan dalam
perspektif organisasi. Tujuannya adalah untuk melihat orang-orang bagaimana kinerja mereka
sebagai karyawan individu dan sebagai anggota kelompok atau lebih khusus dalam tim. Apakah dia
bekerja dengan kejujuran dengan menggunakan potensi penuhnya tanpa adanya supervisor atau
sebaliknya. Bagaimana dia menjaga sumber daya yang ditugaskan kepadanya sebagai individu;
Apakah dia menggunakannya untuk keuntungan organisasi atau untuk keuntungan pribadi? Kinerja
buruk, suap, penipuan, dan sebagainya terletak di bawah istilah ketidakjujuran yang lebih luas.
Ketika orang yang sama menjadi anggota tim, bagaimana dia bekerja sama dengan anggota lain?
Apakah dia menekankan sudut pandangnya atau juga menghibur pendapat rekan satu tim lainnya.
Dan apa perannya dalam organisasi? Dalam hal ini, kualitas dan karakter pribadi memainkan peran
penting untuk bekerja dalam tim dan bekerja untuk organisasi.

172
Islam menekankan karakteristik pribadi seperti keterusterangan, kejujuran, ketulusan, kejujuran,
simpati, pengorbanan untuk orang lain, dan rasa hormat kepada semua orang dan sebagainya.
Takut kepada Allah (SWT), kesadaran akan pertanggungjawaban di akhirat, pengetahuan tentang
hal-hal mendasar, adaptasi cara-cara Sunnah dalam kehidupan seseorang adalah pilar
manajemen Islam. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menanamkan karakteristik ini dalam kehidupan
sahabahnya (RA).

Pembentukan dan manajemen tim


Sebuah kesempatan mengetuk pintu Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ketika para pemimpin Quraysh
memilihnya sebagai mediator untuk pemasangan Batu Hitam selama pembangunan kembali
Kabah. Dia membentuk tim yang paling produktif dan masuk akal. Para peserta adalah kepala
suku atau klan Quraysh. Caranya mengimplementasikan rencana itu demokratis dan pragmatis.
Dia juga menegaskan posisinya sebagai pemimpin proyek. Para peserta membawa Batu Hitam
dan dia tetap di tempat yang tepat.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menjadi wakil tim untuk Abyssinia. Ada perpaduan antara pria dan
wanita, orang muda dan dewasa. Pemimpinnya adalah tokoh terkemuka Quraysh dalam ekspedisi
pertama, Usman bin Affan (RA). Tim ini lebih kecil dari yang berikutnya yang dikirim Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬kemudian. Ukurannya kecil karena itu adalah kasus uji, inisiatif percontohan.
Keberhasilan dapat mengarah pada peluncuran proyek.

Tim kedua besar, dan pemimpinnya adalah Jaffer bin Abu Talib (RA), kepribadian Muslim yang
dikenal luas. Dia mewakili penyebab Islam di istana Abyssinia sedemikian rupa sehingga tokoh-
tokoh senior kabinet raja meneteskan air mata sebagai tanggapan atas pidatonya yang menarik.
Putusan raja menguntungkan para pelancong. Dengan demikian, pilihan pemimpin itu tepat.
Diriwayatkan oleh Abu Musa, bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengutusnya dan Mu'adh
setelahnya (sebagai penguasa ke Yaman). 361 Itu tidak biasa pada waktu itu karena kepala negara
terbiasa dengan satu individu. Dengan demikian, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meletakkan dasar untuk
berbagi kekuasaan.

Dia mengirim tim yang terdiri dari satu anggota ke Madinah sebelum migrasinya ke kota untuk
penyebaran pesannya (produknya dalam istilah kontemporer). Dalam kata-kata Kandhelvi,

Hadhrat Urwa bin Zubayr (RA) meriwayatkan bahwa ketika kaum Ansaar mendengar apa yang
dikatakan Rasulullaah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, menjadi yakin dan sepenuhnya puas dengan pesannya,
mereka percaya kepadanya dan mengaku Imaan mereka. Oleh karena itu, mereka menjadi salah
satu kendaraan kebaikan (bagi umat manusia pada umumnya) dan kembali kepada rakyatnya
setelah berjanji untuk bertemu Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pada musim haji berikutnya. Mereka
kemudian mengirim pesan kepada Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memintanya untuk mengirim
seseorang kepada mereka yang akan memanggil orang-orang menuju Kitab Allaah karena ini akan
menyebabkan orang menerima lebih mudah.

173
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬oleh karena itu mengutus Hadhrat Mus'ab bin Umayr (RA), yang
berasal dari suku Banu Abdud Daar. Ia tinggal di antara suku Bani Ghanam bersama Hadhrat As'ad
bin Zuraarah (RA). Di sana ia mengajari mereka perkataan Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
membacakan Al-Qur'an kepada mereka. Kemudian, Hadhrat Mus'ab bin Umayr (RA) melanjutkan
dakwahnya sambil tetap bersama Hadhrat Sa'd bin Mu'aadh (RA). Allaah membimbing orang-orang
di tangannya sampai hampir tidak ada rumah Ansaar yang tidak memiliki Muslim di dalamnya.
Bahkan para pemimpin Ansaar menerima Islaam, termasuk Hadhrat Arnr bin Jamooh (RA).
Berhala-berhala Ansaar dipatahkan dan Hadhrat Mus'ab-bin Umayr (RA) kembali ke Rasulullaah (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dengan gelar "Al Muqri" ("Sang Pembimbing"). 362
Ada banyak alasan untuk itu. Orang itu sebelumnya adalah individu yang kaya. Dia masih muda dan
antusias. Penampilannya luar biasa. Dia bekerja keras dan membuka jalan untuk keluar dari Islam
di daerah itu. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga telah memilih Usman (RA) sebagai delegasi pada
kesempatan Hodabia. Usman (RA) adalah kepribadian yang terhormat, berhati lembut dan
pengusaha terkenal. Kesetiaannya adalah pepatah di atas kualitas lainnya. Quraysh menawarinya
tawaf (ambil tujuh lingkaran di sekitar Kabah) tetapi dia menolak untuk melakukannya tanpa Nabi (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Lihatlah strategi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk memanfaatkan sumber daya
manusia yang dimilikinya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menjadi wakil orang muda dan energik
untuk Dakwah di Madinah yang bekerja tanpa lelah. Dia meletakkan dasar-dasar bagi Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬untuk bergabung dengannya selamanya di tempat tinggal baru.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga telah memilih Usman (RA) sebagai delegasi pada kesempatan
Hodabia. Usman (RA) adalah kepribadian yang terhormat, berhati lembut dan pengusaha terkenal.
Kesetiaannya adalah pepatah di atas kualitas lainnya. Quraysh menawarinya tawaf (ambil tujuh
lingkaran di sekitar Kabah) tetapi dia menolak untuk melakukannya tanpa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Sementara Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengutus orang yang berpengalaman dan dihormati untuk
bernegosiasi dengan Quraysh pada suatu kesempatan yang dapat memicu flam pertempuran
antara pihak-pihak yang bersaing. Dia juga anggota setia tim strategisnya dan kerabat dekat. Dia
adalah Usman (RA) yang dipilih Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk kepemimpinan migrasi pertama
umat Islam ke Abyssinia.

Struktur tim
Saat melakukan slat, dua orang harus melakukannya dalam jemaat: satu pemimpin pengikut
lainnya. Ini menunjukkan bahwa prinsip itu sama baiknya untuk hal-hal lain. Dia telah
mengorganisir brigade tentara berdasarkan suku. Pemimpin suku dulunya adalah kepala
pasukannya. Namun ia tidak memutuskan jumlah (rentang kendali) karena bervariasi sesuai
dengan kekuatan suku.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬secara langsung mengelola beberapa tim yang melakukan tugas yang
berbeda misalnya, dalam pertempuran Parit, selama penaklukan Makkah dll. Dalam istilah
manajerial itu adalah struktur datar atau pendek. Ketika manajer memiliki banyak bawahan yang

174
melapor kepadanya, itu dikenal sebagai rentang yang luas. Ini mengurangi jumlah lapisan hierarkis.
Struktur tim adalah salah satu struktur populer dalam praktik manajemen kontemporer. Claver‐
Cortés (2007) merangkum keuntungan dari struktur datar sebagai, "Secara umum, hasilnya
menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan ini memilikibentuk organisasi yang fleksibel dan
semakin datar dengan tingkat hierarkis yang lebih sedikit yang tidak hanya memungkinkan tetapi
juga mendorong komunikasi dan kerja tim di antara anggota staf sehingga semua orang dapat
berinteraksi dengan lebih mudah. Hal ini memungkinkan karyawan untuk mengambil keuntungan
yang lebih baik dari kompetensi mereka, menghasilkan rutinitas organisasi dan meningkatkan nilai
kontribusi mereka; Berkat kebebasan bertindak, mereka diberikan." 363

ALOKASI C-RESOURCE

Perkenalan
Seorang manajer menggunakan sumber daya organisasinya untuk memaksimalkan hasil. Kami
percaya sumber daya langka dan penerapannya yang bijaksana meningkatkan profitabilitas faktor-
faktor produksi. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memiliki sumber daya yang sangat terbatas untuk
negaranya yang baru di Madinah. Dia membiayai proyek-proyek besar pada masanya dengan
kontribusi publik. Namun, dia telah memanfaatkan sumber daya lain secara efektif dan efisien.
Kita dapat menemukan beberapa pandangan sekilas tentang pendekatannya dari biografinya.

Alokasi sumber daya


Kami menjelaskan beberapa contoh tentang hal itu. Misalnya, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
mengalokasikan satu unta untuk delapan belas personel untuk ditunggangi selama ekspedisi
Tabuk. Mobarikpuri menyatakan,

"Terlepas dari semua karunia WEalth dan Mounts, tentara tidak diperlengkapi dengan sempurna.
Kekurangan perbekalan dan tunggangan begitu serius sehingga delapan belas orang menaiki satu
unta sebagai alternatif. Adapun perbekalan, anggota tentara kadang-kadang harus memakan daun
pohon sampai bibir mereka bengkak. Beberapa yang lain harus menyembelih unta - meskipun
mereka sangat disayangi - sehingga mereka bisa minum air perut mereka; itulah sebabnya tentara
itu disebut "Tentara kesusahan"." 364

Namun, pada saat hijrah, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Abu Bakker (RA) sedang menunggangi unta-
unta yang terpisah. Ini berarti bahwa itu tergantung pada ketersediaan sumber daya dan
persyaratan dari setiap upaya.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengalokasikan sebagian dari sepuluh yard kepada sepuluh orang
untuk menggali parit dalam pertemuan bersenjata besar ketiga dengan Quraysh. 365 Lings
mengatakan dia telah mengalokasikan setiap bagian dari komunitasnya untuk melakukan
pekerjaan itu. Tapi dia tidak menentukan komposisi bagian itu. Banyak seorang sarjana
melaporkan pandangan sebelumnya.

175
D-KOMUNIKASI
Komunikasi adalah bagian dari pengorganisasian strategi menurut sarjana kontemporer. 366 Ini
adalah transfer informasi dan pemahaman antarpribadi (Kreitner, 2009). Sebuah survei terhadap
133 eksekutif menunjukkan bahwa komunikasi adalah keterampilan manajemen yang paling
diinginkan. 367 Mengingat hal itu marilah kita memeriksa strategi komunikasi Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫)وسلم‬.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menyampaikan pesan Allah (SWT), yang Ditinggikan pada
kesempatan pertama. Tugasnya adalah menerima isinya dan menyampaikan kepada para sahabat
tanpa perubahan apa pun. Dia adalah "Ameen", yang jujur. Allah (SWT) mengembangkan
karakternya sejalan dengan tanggung jawabnya di masa depan. Salah satunya komunikasi. Allah
(SWT) mengungkapkan al-Quran secara bertahap, oleh karena itu, umat Islam mencatatnya untuk
melestarikannya bagi generasi mendatang. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menjelaskannya. Itu dikenal
sebagai "hadits". Para sahabat hafal mereka dan para ulama menyusunnya kemudian. Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬menerapkan strategi wortel dan tongkat yaitu, kabar baik untuk ketaatan Allah (SWT),
Yang Ditinggikan dan hukuman bagi yang lalai.

Dia telah menerapkan banyak strategi komunikasi kontemporer. Kreitner menyebutkan lima di
antaranya. 368 Misalnya, dia telah menerapkan strategi Spray & Pray. Menurut strategi, manajer
berasumsi bahwa lebih banyak lebih baik, tetapi tidak ada yang ekstra. Semua itu perlu.

Saluran komunikasi Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬


Karena dia adalah Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dari Yang Mulia, maka dia menerima instruksi dari-Nya
melalui sudut dan menyampaikan kepada bangsanya. Saluran lain adalah ke bawah baik untuk
orang atau pemimpin politik. Ketika teguran Hazrat Ka'b (RA) berakhir, Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengutus salah satu sahabatnya untuk memberitahunya. Ini menyiratkan bahwa saluran manusia
sedang digunakan. Tabel 6 menjelaskan saluran Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Tabel 6 Saluran komunikasi

Arus informasi (Kiri ke kanan)

Saluran 1 Allah Sudut Nabi Sahabat


(SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬

Channel Si Sahabat Publik/pemimpin negara lain


2 Nabi (‫صلى هللا‬
‫)عليه وسلم‬

176
Saluran 3 Nabi Sahabat/lainnya
)‫(صلى هللا عليه وسلم‬

Tidak adanya teknologi tidak menghalangi arus informasi. Dukungan dari Penciptanya ada
padanya. Allah (SWT), Yang Ditinggikan, biasa memberikan informasi rahasia kepadanya. Pada
kesempatan penaklukan Makkah, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ingin menjaga misi di depan kamera di
mana ia mengadopsi sistem kerahasiaan tingkat tinggi. Namun salah satu sahabatnya mengirim
surat kepada keluarganya tentang niat umat Islam. Allah (SWT) memberi tahu Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬tentang surat itu. Dia mengirim tim untuk mengambilnya dari orang yang membawanya
menuju tujuannya.

Mode komunikasi tercepat adalah penunggang kuda. Mereka biasa mengirim informasi lisan dan
tertulis. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menggunakan sumber tertulis untuk berkomunikasi dengan
para pemimpin suku dan kepala negara. Meskipun pendidikan tidak umum, namun surat dalam
praktiknya.

Komunikasi tertulis
Karena sulit bagi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬atau wakilnya untuk mengundang para pemimpin suku,
raja, atau gubernur mereka secara fisik, oleh karena itu, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengundang
mereka melalui komunikasi tertulis. Dia mengirim ratusan surat semacam itu kepada mereka,
tujuannya adalah untuk mengundang mereka menuju Islam dengan damai. Kampanye ini berhasil
dan banyak dari mereka memasuki lipatan Islam.

Lings melaporkan kisah beberapa surat yang dikirim Nabi ke kepala yang berbeda. Dia berbicara.

Negus bukan satu-satunya pangeran yang memerintah kepada siapa Nabi mengirim surat pada
saat ini ... Dia sekarang mendiktekan surat kepada Heraclius Kaisar Romawi dalam istilah yang
sama dengan surat ke Persia, dan dia mengirimkannya kepada gubernur Suriah. Surat serupa
lainnya dikirim ke Aleksandria, kepada Muqawqis, penguasa Mesir. 369

Beberapa dari mereka tidak menanggapi secara positif tetapi yang lain menghormati. Lings
menjelaskan jawaban lembut salah satunya. "Surat Nabi kepada kaum Muqawqi, memanggilnya
masuk Islam, dijawab dengan mengelak; tetapi dengan jawabannya penguasa Mesir mengirimkan
hadiah yang kaya berupa seribu takaran emas, dua puluh jubah kain halus, seekor keledai, seekor
keledai dan, sebagai mahkota hadiah, dua gadis budak Kristen Koptik dikawal oleh seorang kasim
tua." 370

Komunikasi nonverbal (bahasa tubuh)


Ini juga dikenal sebagai bahasa tubuh yaitu, "komunikasi berdasarkan ekspresi wajah, poster dan
penampilan." 371 Inilah gerakan-gerakan yang menyertai perkataan kita. Itu dapat meningkatkan
atau memperburuk makna dari apa yang telah kita katakan. Satu atau lebih periode keheningan

177
membawa makna. Ini mungkin menunjukkan keraguan, kurangnya pemahaman atau
ketidaksepakatan yang sopan. Namun, ini terkait dengan nilai-nilai budaya yang terkait dengan
wilayah geografis tertentu. Misalnya, orang menganggap diam sebagai kesepakatan di Pakistan.
Ada pepatah dalam bahasa Urdu bahwa, diam adalah setengah kesepakatan. Para ulama pada saat
nikah (pernikahan) seharusnya mengambil izin dari mempelai wanita yang biasanya tinggal di
ruangan terpisah atau di sisi aula pernikahan. Cendekiawan itu mengunjunginya bersama kerabat
dekatnya. Para ulama meminta izin lisan; Jika dia tetap diam, itu berarti dia tidak keberatan.

Penelitian saat ini menunjukkan orang mengekspresikan perilaku membantu melalui kaki yang
tidak bersilangan, tangan yang tidak bersilangan, bergerak dekat dengan orang lain, wajah
tersenyum, lengan yang terbuka dari seberang dada, dll. Ketika seseorang ingin menunjukkan
bahwa dia percaya diri; Dia menghindari gerakan tangan-wajah dan menggaruk kepala,
mempertahankan dan ereksi sikap, menjaga kontak mata yang stabil dan ujung jari ling curam di
bawah dagu. Kegugupan itu ditunjukkan melalui berdehem, mengeluarkan udara (seperti "whew"),
meletakkan tangan di atas mulut saat berbicara dan buru-buru merokok. Menunjukkan
superioritas atau kebanggaan melalui mengintip dari atas kacamata, menunjuk jari, memegang
kerah jaket saat berbicara, dll.

Mari kita periksa beberapa di antaranya dari kehidupan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk menentukan
gaya komunikasinya.

1-Wajah tersenyum
Komunikasi verbal dimulai dengan kontak mata dan respons wajah dari orang-orang yang terlibat.
372
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menerima orang-orang dengan wajah tersenyum. "Jarir berkata, "Sejak
aku menjadi Muslim, Rasulullah, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, tidak
pernah melihatku tanpa tersenyum padaku." 373

Dalam narasi lain mengatakan bahwa bertemu dengan seorang saudara Muslim dengan wajah
tersenyum setara dengan amal seperti yang dijelaskan di sini. "Jabir bin Abdullah (RA)
meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: "Setiap kebaikan adalah amal. Sesungguhnya, di antara
yang baik adalah bertemu dengan saudaramu dengan wajah tersenyum, dan menuangkan apa
yang tersisa di embermu ke dalam bejana saudaramu." 374

2-Cara berbicara
Aisha radiyallahu anha menceritakan bahwa ucapan Rasoolullah shallallahu
alaihe wasallam tidak cepat dan terus menerus seperti pidato anda. Dia
berbicara dengan jelas, kata demi kata. Seseorang yang duduk di perusahaannya
ingat apa yang dia katakan. 375

178
3-Mengulangi kata-kata
Anas bin Maalik radiyallahu anhu berkata, "Rasoolullah shallallahu alaihe
wasallam (kadang-kadang) mengulangi satu kata (sebagaimana diperlukan) tiga
kali, sehingga pendengarnya mengerti dengan baik apa yang dikatakannya".
Maulana Zakariyya menjelaskannya sebagai "Jika apa yang dia jelaskan itu sulit
atau itu adalah sesuatu yang harus dipikirkan, atau jika ada banyak orang, dia
menghadapi ketiga sisi dan mengulanginya ke setiap sisi, sehingga mereka yang
hadir mengerti dengan baik apa yang dia katakan. Mengulangi sesuatu tiga kali
adalah maksimum. Jika mengatakan sesuatu dua kali saja sudah cukup, dia
hanya mengatakannya dua kali."

4-Faktor lain-lain tentang komunikasi


Maulana Zakariyya telah mengutip hadits panjang tentang tata krama
komunikasi Nabi(‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Beberapa di antaranya adalah: Gerakan A-
Giving dengan tangan penuh

Jika karena alasan tertentu dia memberi isyarat atau menunjuk sesuatu, dia
melakukannya dengan tangan penuh. (Ulama mengatakan alasannya adalah
karena bertentangan dengan kerendahan hati untuk menunjuk dengan satu jari
saja. Beberapa ulama mengatakan itu adalah kebiasaan mulianya untuk
menandakan keesaan Allah dengan satu jari, oleh karena itu dia tidak memberi
isyarat kepada siapa pun dengan cara itu).
B-Gerakannya yang lain dengan tangannya
Ketika dia dikejutkan oleh sesuatu, dia membalikkan tangannya, dan ketika dia
berbicara kadang-kadang sambil berbicara, dia menggerakkan tangannya, dia
kadang-kadang memukul telapak tangan kanannya dengan bagian dalam ibu jari
kirinya.
C-Pidatonya jelas.
Dia selalu berbicara dengan jelas dari awal hingga akhir. (Dia tidak berbicara
dengan cara di mana hanya setengah kalimat yang diucapkan dan setengah
lainnya tetap ada di benak pembicara, seperti yang lazim di antara orang-orang
sombong yang berpikiran tinggi dan sombong) ... Setiap kata lebih jelas dari yang
sebelumnya.
D-Kata-katanya singkat.

179
Dia berbicara dengan singkat, di mana kata-katanya lebih sedikit dan lebih
berarti. (Mulla Ali Qari telah mengumpulkan empat puluh ahadith seperti itu
dalam komentarnya yang sangat singkat. Mereka yang ingin dapat merujuk
padanya dan menghafalnya). Tidak ada pembicaraan yang tidak masuk akal, juga
tidak ada pembicaraan setengah-setengah di mana maknanya tidak lengkap dan
tidak dapat dipahami.
E-Tidak mempermalukan siapa pun dalam pidatonya.
Dia tidak pemarah, juga tidak mempermalukan siapa pun.
F-Kebahagiaan dan senyumnya
Ketika dia bahagia karena kerendahan hati, sepertinya dia telah menutup
matanya. Tawa Rasoolullah shallallahu alaihe wasallam sebagian besar adalah
senyuman, pada saat itu gigi depan mubaraknya berkilauan seperti batu es putih
yang bersinar.
G-Ketika dia menjadi marah.
Ketika dia menjadi marah pada seseorang, dia memalingkan wajahnya dari
orang itu, dan tidak memperhatikan orang itu atau dia memaafkan orang itu.

Pendekatan pintu terbuka


Molana Manzoor Nomani (2009) melaporkan bahwa salah satu sahabat Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬,
menggambarkan keceriaannya sebagai "Jarir bin Abdullah (RA) mengatakan kepada efek terdekat
bahwa sejak saya memeluk Islam, tidak pernah terjadi bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
menolak untuk menyambut saya dan setiap kali dia melihat saya, dia tersenyum." 376

Elemen inovatif
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menambahkan berbagai elemen baru dalam strategi komunikasinya. Salam
(Aslamalycum) adalah kalimat pertama yang digunakan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk memulai
percakapan. Salah satu rekannya menggambarkan pendekatannya dengan kata-kata berikut.

Abu Hurayra berkata, "Barangsiapa yang bertemu dengan saudaranya hendaknya menyambutnya.
Jika sebatang pohon atau tembok datang di antara mereka dan kemudian dia bertemu dengannya,
dia harus menyambutnya di sisi lain." 377 Diriwayatkan Al-Bara' bin 'Azib: Rasulullah (SWT)
memerintahkan kami untuk melakukan. tujuh (hal): untuk mengunjungi orang sakit, untuk
mengikuti prosesi pemakaman, untuk mengatakan Tashmit' kepada bersin, untuk membantu yang
lemah, untuk membantu yang tertindas, untuk menyebarkan As-Salim (salam), dan untuk
membantu orang lain untuk memenuhi sumpah mereka (jika tidak berdosa). Dia melarang kita
untuk minum dari peralatan perak, untuk memakai cincin emas, untuk naik pelana sutra, untuk
memakai pakaian sutra, Dibaj (kain sutra tebal), Qassly dan Istabraq (dua jenis sutra). 378

180
Salam (bantingan) adalah pemecah kebekuan dalam contoh pertama. Kedua, ini adalah
permohonan, di mana pemrakarsa menyampaikan kepada penerima bahwa properti Anda, rasa
hormat, dan Anda aman dari saya. Dengan kata lain, saya menghormati semua ini. Ketiga adalah
nilai budaya Islam. Selain itu, mendatangkan rahmat Allah (SWT), Yang Ditinggikan. Penggagas
mendapatkan 10-30 pahala seperti yang dijelaskan dalam sabda Nabi berikut ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

'Imran bin Husain (Semoga Allah (SWT) berkenan kepada mereka) melaporkan: Seorang laki-laki
mendatangi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan berkata: "As-Salamu 'Alaikum (semoga kamu aman dari
kejahatan). Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menanggapi sapaannya dan pria itu duduk. Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Sepuluh (artinya orang itu telah memperoleh pahala dari sepuluh
perbuatan baik)." Yang lain datang dan berkata: "As-Salamu 'Alaikum wa Rahmatullah (semoga
kamu aman dari kejahatan, dan Rahmat Allah (SWT) besertamu)." Rasulullah (SWT) ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬menanggapi sapaannya dan pria itu duduk. Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Dua
puluh." Yang ketiga datang dan berkata: "As-Salamu 'Alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuhu
(semoga kamu aman dari kejahatan, dan Rahmat Allah (SWT) dan Berkat-Nya besertamu)."
Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menanggapi sapaannya dan pria itu duduk. Rasulullah (SWT) (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Tiga puluh." 379
380
Buku penulis tentang hal itu menggambarkanlebih banyak aspek dari salam Islam.

Pendengar yang penuh perhatian


Setiap kali Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bergabung dalam percakapan, dia tidak memulai topik baru
bergabung dengan percakapan yang sedang berlangsung. Ia memperhatikan masing-masing
peserta. Jika ada yang mengajukan pertanyaan/subjek yang tidak terkait, ia menundanya sampai
topik yang ada selesai. Kemudian digunakan untuk membahas masalah yang diangkat selama
diskusi.

Dia tetap memperhatikan satu orang sampai dia menyelesaikan percakapannya. Jika seseorang
ingin mengatakan sesuatu dengan nada rendah, dia menundukkan kepalanya ke arahnya.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak ikut campur dalam pembicaraan seseorang (s). Namun, jika ada
sesuatu yang bertentangan dengan dasar-dasar Islam atau dia tidak suka. Dia memperbaikinya
atau menunjukkan ketidaknyamanannya melalui ekspresi wajah atau meninggalkan percakapan.
Dia tidak suka membicarakan topik penting sambil berdiri.

Para sahabat juga mendengarkan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dengan cermat: Abu Sufyan yang
merupakan lawannya pada waktu itu menggambarkannya sebagai "Saya belum pernah melihat
orang mencintai siapa pun sebanyak para sahabat Muhammad mencintai Muhammad" 381

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak mencalonkan atau menunjuk siapa pun dalam suatu pertemuan atau
sebaliknya. Dia biasa mengatakan kesalahan atau nasihat dengan cara yang kompak. Dalam hal
masalah agama apa pun, ia menghindari seseorang atau ragu untuk menjawab salamnya. Tapi

181
selalu menyambut orang-orang jahat di komunitasnya. Beberapa ahadith adalah contoh
manajemen kesalahannya.

1-Abu Hurayra berkata, "Seorang Badui buang air kecil di masjid. Orang-orang bergerak ke arahnya
dan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian,
berkata, 'Biarlah dia dan tuangkan seember atau ember air ke dalam air seninya. Anda diutus
untuk membuat segalanya menjadi mudah dan bukan untuk membuatnya sulit.'" 382

2- Mu'awiya ibn al-Hakam as-Sulami berkata, "Ketika aku berdoa bersama Rasulullah (SWT),
semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, seorang laki-laki di antara
orang-orang bersin dan aku berkata, 'Semoga Allah (SWT) menunjukkan kepadamu rahmat.'
Orang-orang menatap tajam ke arah saya dan saya berkata, 'Semoga orang tuamu berduka!
Kenapa kamu menatapku?' Mereka mulai memukul paha mereka. Kemudian saya melihat bahwa
mereka berusaha membuat saya diam, jadi saya diam. Ketika Rasulullah (SWT), semoga Allah
(SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, telah selesai berdoa - semoga ayah dan ibu
saya menjadi tebusannya, saya belum pernah melihat guru yang lebih baik sebelum atau
sesudahnya - demi Allah (SWT), dia tidak menegur saya atau memukul saya atau melecehkan saya.
Dia hanya berkata, 'Tidaklah pantas untuk memiliki ucapan dari orang-orang dalam doa. Ini adalah
satu-satunya pemuliaan dan memproklamirkan Allah (SWT) besar dan membaca Al-Qur'an.' Atau
seperti yang dikatakan Rasulullah (SWT). Saya berkata, 'Rasulullah (SWT), saya sampai saat ini
dalam keadaan ketidaktahuan praIslam, tetapi Islam sekarang telah datang kepada kita. Masih ada
laki-laki di antara kita yang pergi ke peramal.' Dia berkata, 'Jangan pergi kepada mereka.' Saya
berkata, 'Di antara kami, masih ada pria yang mengikuti pertanda.' Dia berkata, 'Itu adalah sesuatu
yang mereka temukan di payudara mereka. Mereka hendaknya tidak dipengaruhi oleh mereka.'"
383

Penutup
Mungkin bermanfaat untuk dicatat bahwa di era Makken (sekitar 13 tahun usahanya), struktur
organisasinya sederhana. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sendirian dengan beberapa sahabat; ia membuat
sebagian besar upaya/keputusan kolektif. Misalnya, dia pergi ke Taif sendirian dengan budaknya
yang merupakan salah satu kampanye besar yang dia lakukan. Dia juga mengirim dua kelompok ke
Abyssinia dan menunjuk seorang pemimpin untuk keduanya.

Namun, sebuah organisasi formal didirikan di Madinah, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
memperkenalkan struktur organisasi. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬merencanakan dan melaksanakan
banyak kampanye militer dan proyek non-militer di Madinah. Dia mengatur timnya dengan bijak
untuk mencapai tujuannya dan mengelola negara Muslim pertama Madinah; dia memiliki tim yang
terdiri dari empat penasihat (mereka menjadi khalifah kemudian satu demi satu) untuk itu. Dia
juga telah membentuk dewan umum atau tim penasihat yang dikenal sebagai majlas-e-shoorah
(Lihat di atas).

182
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengambil langkah besar lainnya untuk mengoordinasikan urusan
rakyat Madinah yang telah ditunjuknya dua belas pemimpin pada saat perjanjian Mina. Tiga di
antaranya dari Khizraj dan sembilan dari Aws. Keduanya adalah suku Madinah terkemuka yang
memeluk Islam selama haji.

Dia telah menunjuk beberapa pemimpin tim pada penaklukan Makkah dan membagi pasukan
menjadi empat divisi. 384 Para pemimpin suku-suku memimpin kelompok mereka dalam sebagian
besar kasus. Namun, Khalid (RA) memimpin divisi khusus sebelum memasuki kota.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menerapkan struktur datar; para pemimpin suku seharusnya melapor
kepada Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬secara implisit. Tidak ada kepala atau kepala suku dari 9 atau 3
kepala suku. Dalam kasus penaklukan Makkah, semua suku memimpin kelompok mereka untuk
memasuki kota; Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membagi seluruh pasukan menjadi tiga batalyon
(Lings mengatakan jumlah batalyon adalah empat). 385 Dia memerintahkan para kepala untuk
melapor kepada Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yaitu, untuk bergabung dengannya di tempat tertentu.
Pada kesempatan menggali parit, ia menugaskan sepuluh personel pekerjaan.

Struktur datar telah menjadi pendekatan baru-baru ini yang terkenal dengan efisiensi dan tingkat
yang lebih sedikit. Para pendukung berpendapat bahwa hal itu memungkinkan manajer senior
untuk dekat dengan pelanggan. Akibatnya, pelanggan dapat mengaksesnya dengan mudah. Ini
meningkatkan hubungan di antara mereka untuk mencapai efisiensi yang lebih besar yang dapat
menghemat biaya.

STUDI E-CASE - PERTEMPURAN UHAD

Perkenalan
Karena orang-orang menerima kekalahan yang belum pernah terjadi sebelumnya di tangan umat
Islam di Badr, oleh karena itu, mereka bersiap untuk membalas dendam sesegera mungkin.

Mereka mencari bantuan suku-suku lain di wilayah itu karena mereka tahu itu bukan tugas yang
mudah untuk menantang Muslim sendirian. Mereka melengkapi tiga ribu pasukan dengan
persenjataan canggih termasuk dua ratus kuda tempur dan tujuh ratus perisai. Tentara maju
menuju Madinah pada tahun kedua Hijrah. Mari kita lihat strategi apa yang telah diartikulasikan
dan diterapkan oleh Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk memeranginya dari sudut pandang manajerial.
Fokusnya adalah pada strategi pengorganisasian Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Persiapan awal
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menerima surat dari pamannya Abbas (RA) yang sedang memeriksa
persiapan dan pergerakan Quraisy secara cermat dan terus-menerus. Dia menulis rincian tentang
apa yang terjadi di Makkah. Dia merekomendasikan Abi bin Kaab (RA) untuk merahasiakannya.

183
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sekaligus berkonsultasi dengan para migran dan Penolong karena perang
berada di ambang Madinah untuk menentukan strategi pertempuran. Semua orang siap untuk
mempertahankan tanah suci; oleh karena itu, ia menunjuk satu batalion kecil untuk menjaga Nabi (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Dia memasang beberapa pasukan di pintu masuk kota untuk menghadapi
serangan mendadak.

Selain itu, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga telah membentuk tim informasi/intelijen untuk mengawasi
pergerakan musuh. Tim memberi tahu dia pada minggu pertama Shawal 6 AH bahwa pasukan
musuh telah berkemah di pinggiran kota. Dia menyebut pertemuan tingkat tinggi tim konsultan
atau shoorah untuk membahas strategi pertahanan. Dua pendapat muncul: untuk tetap di kota
dan mempertahankannya, yang kedua adalah bertarung di ruang terbuka. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mendukung yang pertama sementara sebagian besar sahabat muda mendukung pandangan
selanjutnya. Namun, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memilih pandangan selanjutnya.

Dia memimpin doa Jummah, memotivasi orang-orang untuk pertempuran dan mengumumkan
bahwa setiap orang harus bersiap untuk itu. Orang-orang sangat senang, dan mereka berkumpul
pada saat Asr salah. Tim Awali juga telah tiba; sementara itu Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendandani
dirinya untuk pertempuran.

Organisasi tenaga kerja


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membagi seluruh pasukan menjadi tiga kelompok:
1. Migran
2. Suku Aws
3. Suku Khazraj
Para pembawa bendera ditunjuk; Jumlah total Mojahadeen adalah seribu termasuk seratus
pembawa perisai dan 50 penunggang kuda.

Ia menunjuk Ibn-e-um-e-Maktoom untuk memimpin doa-doa di kota; dengan kata lain, ia adalah
wakil Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Tentara Islam maju ke arah musuh; Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memeriksa pasukan. Dia
mengembalikan peserta di bawah umur. Rafy bin Khataij berada di rumah dalam penembakan
panah oleh karena itu, ia bergabung dengan tentara. Nabi( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. juga mengizinkan u
Samrah bin Jundhub lainnya untuk ambil bagian. Mubarikpuri (1995) menyatakan,

Rasulullah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengizinkan Rafi bin Khadaij dan Samura bin Jundub untuk
bergabung dengan tentara — meskipun mereka masih terlalu muda. Yang pertama terbukti
terampil menembakkan panah; yang terakhir bergulat dengan yang pertama dan mengalahkannya.
Sebelum pengakuan Rafi berkata kepada Samura: "Saya lebih kuat darinya, saya bisa
mengatasinya." Ketika Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendengar perkataan ini, ia memerintahkan mereka
untuk bergumul. Mereka melakukannya. Samura menang sehingga Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengakuinya. 386

184
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berdoa sisa hari itu di tempat itu dan memutuskan untuk menginap di
sana. Dia telah menunjuk lima puluh orang untuk menjaga keamanan seluruh kamp. Tentara Islam
bergerak pagi-pagi sekali dan berkemah di dekat gunung Uhad. Itu adalah garis pertahanan alami;
tentara musuh ada di depan dan kota Madinah berada di belakang pasukan Makken.

Dia menunjuk tim yang terdiri dari lima puluh pemanah untuk menjaga titik masuk musuh. Imam
Bukhari merangkum penunjukan tersebut.

Diriwayatkan Al-Bara: Kami menghadapi orang-orang pada hari itu (pertempuran Uhud) dan
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menempatkan sekelompok pemanah (di tempat khusus) dan menunjuk
'Abdullah (bin Jubair) sebagai komandan mereka dan berkata, "Jangan tinggalkan tempat ini; jika
kamu harus melihat kami menaklukkan musuh, jangan tinggalkan tempat ini, dan jika kamu harus
melihat mereka menaklukkan kami, jangan (datang untuk) membantu kami," Jadi, ketika kami
menghadapi musuh, mereka mengambil tumit mereka sampai aku melihat wanita mereka berlari
menuju gunung, mengangkat pakaian mereka dari kaki mereka , memperlihatkan gelang kaki
mereka. Orang-orang Muslim mulai berkata, "Barang rampasan, barang rampasan!" 'Abdullah bin
Jubair berkata, "Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengambil janji yang kuat dariku untuk tidak
meninggalkan tempat ini." Namun teman-temannya menolak (untuk tetap tinggal). Jadi, ketika
mereka menolak (untuk tinggal di sana), (Allah (SWT)) membingungkan mereka sehingga mereka
tidak tahu ke mana harus pergi, dan mereka menderita tujuh puluh korban. 387

Jika kita memeriksa keseluruhan strategi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kita dapat mengatakan bahwa
rencana pertahanan adalah yang terbaik dalam situasi tersebut. Mubarikpuri menyimpulkannya
sebagai,

Itu adalah rencana yang bijaksana dan hati-hati yang mengungkapkan kejeniusan kepemimpinan
militer yang dimiliki Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Tidak ada pemimpin lain yang dapat menyusun
rencana yang lebih benar atau bijaksana.

Meskipun dia mendekati situs lebih lambat dari musuh, dia berhasil menempati posisi yang lebih
baik. Dia membuatsisi gunung berbatu untuk berfungsi sebagai perisai bagi sayap belakang dan
kanan tentara. Dia mampu, dengan memblokir satu-satunya celah yang rentan di samping, untuk
memberikan perlindungan maksimum tambahan untuk bagian belakang serta sayap kiri. Karena
takut kalah, dan untuk mencegah umat Islam melarikan diri, dalam hal ini mereka akan jatuh
dengan mudah di tangan musuh, ia memilih tempat yang tinggi untuk perkemahan.

Selain itu, situs strategis semacam ini pasti akan menimbulkan kerugian besar pada politeis jika
mereka berpikir untuk mendekati atau menduduki posisinya. Dalam langkah selanjutnya, ia
mengurangi musuh ke ruang lingkup pilihan yang sempit ketika mereka menyudutkan untuk
perkemahan di posisi yang secara geografis rendah yang tidak akan memberi mereka manfaat dari
kemenangan apa pun; pada saat yang sama, mereka tidak akan bisa lepas dari kejaran umat Islam
jika kemenangan berpihak pada yang terakhir. Untuk menutupi kekurangan kuantitatif dalam
personel tempur, ia memilih tubuh pejuang yang dipilih untuk berdiri di depan. 388

185
Kami akan menganalisis rencana nanti ketika kami membahas implikasi dari strategi tersebut.

Dorongan/motivasi
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menyemangati para sahabatnya sebelum pertandingan. Dia berkata, ketika
Anda bertemu musuh Anda, berani dan tabah. Dia mengeluarkan sward baru dan mengumumkan.
Siapa yang menginginkannya? Banyak singa Arab menawarkan diri untuk memiliki senjata untuk
membayar jatuh tempo. Abu Dojanah (RA) bertanya apa hak/harga sward itu, Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬menjawab, kamu bertarung dengannya sampai bengkok. Abu Dojanah (RA) berkata saya akan
membuatnya. Alat itu diserahkan kepadanya, yang membayar harganya seperti yang dia janjikan.

Pertempuran itu menguntungkan umat Islam pada tingkat pertama tetapi kemudian berbalik
ketika orang-orang memungkinkan untuk melancarkan serangan sayap. Muslim menderita banyak
korban tetapi tetap teguh. Musuh kembali ke Makkah tanpa menguangkan keunggulan gerakan
terakhir yang mereka miliki.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengumpulkan para sahabatnya dan memohon kepada penciptanya untuk
bantuan dan kebajikannya. Itu adalah bagian dari taktik motivasinya karena kemenangan atau
sebaliknya berasal dari harta Allah (SWT). Dia menganugerahkan kepadanya kemenangan di Badar,
tetapi kekalahan ditakdirkan di Uhad. Keduanya merupakan keputusan Allah (SWT) karena Ia ingin
menguji hamba-hamba-Nya dalam segala keadaan. Bagaimana mereka tampil dalam kebahagiaan
dan apa reaksi mereka dalam kesusahan? Kesenangannya ada di bawah swards. Seseorang harus
menunjukkan ketabahan, ketekunan, ketahanan, dan ketergantungannya kepada-Nya.
Umat Islam menunjukkan kualitas-kualitas ini dan menjadi sukses dalam ujian.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬melanjutkan belasungkawa dan dorongan dalam perjalanan kembali ke
Madinah saat bertemu dengan kerabat para martir. Ia memberikan kabar gembira tentang
keridhaan Allah (SWT) dan naik ke surga bagi mereka serta ahli waris mereka.

Aksi strategis
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dikonseptualisasikan sebagai komandan militer dan pemimpin yang
waspada agar musuh dapat menyerang kembali. Itu mungkin ketika mereka akan menyadari hasil
yang belum diputuskan dari pertemuan itu sementara mereka berada di atas angin atas muslim.
Mereka bisa memanen manfaat dari usaha mereka. Keesokan harinya ia menahbiskan bahwa
tentara Islam akan mengikuti orang-orang agar mereka tidak kembali. Dia mengumumkan bahwa
hanya peserta awal yang akan pergi bersamanya. Kepala orang munafik meminta untuk
bergandengan tangan, tetapi dia menolak karena mereka mengkhianati sebelumnya. Tujuannya
adalah untuk memberi tahu mereka bahwa umat Islam dapat hidup tanpa mereka.

Bahkan, ketika orang-orang menyadari pada perhentian pertama menuju Makkah bahwa mereka
tidak menguangkan posisi menang, mereka memutuskan untuk melancarkan serangan lain ke
Madinah. Namun, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬wakil seorang Muslim baru Maabad bin Abi Maabad
Khazai (RA) untuk mencegah Abu Sufyaan untuk kemungkinan serangan ulang. Dia pergi ke kamp

186
dan memberi tahu mereka bahwa orang-orang Muslim mengikuti mereka dengan lebih banyak
jumlah kepala. Itu membuat musuh putus asa untuk memikirkan kemungkinan serangan ulang.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berbaris menuju Hamrah Al-Asad, sekitar delapan mil dari Madinah menuju
Makkah untuk mengejar musuh. Pasukan Islam berkemah di sana selama tiga hari. Namun, musuh
tidak berani menantang mereka dan terbang ke rumah mereka. Sepertinya rencana strategis yang
menghalangi musuh untuk mengambil keuntungan dari kesuksesan parsial mereka.

Implikasi Manajerial
Mengingat studi kasus, kami akan mencoba untuk mengambil peran dan tanggung jawab Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sebagai otoritas pengelola ekspedisi Uhad. Fokus kami adalah pada
pengorganisasian fungsi yang lazim dalam praktik manajemen kontemporer. Pengorganisasian
melibatkan pemberian tugas dan menciptakan struktur hubungan di mana orang bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi mereka. Ini termasuk definisi struktur otoritas, departementalisasi,
tata letak fisik fasilitas (atau medan perang) dan sumber daya manusia. 389 Dan sistem dan
mekanisme komunikasi karena merupakan sistem informasi pada masa itu. 390

Tujuan dari upaya ini adalah untuk mempertahankan organisasi yang baru lahir yaitu, negara
Madinah. Dalam istilah bisnis, suatu produk mencakup artefak fisik, layanan, ide, atau promosi
kepribadian. Oleh karena itu, organisasi ini menawarkan Islam sebagai ideologi kehidupan atau
produk/ide.

Struktur otoritas
Struktur otoritas terdiri dari Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan shoorah/tim konsultan. Sahabat yang
menonjol adalah anggota tim seperti Abu Bakar (RA), Umer (RA), Usman (RA), Ali (RA) dan lain-lain.
Para pemimpin Aws dan Khazraj (Dua suku Madinah) juga merupakan bagian darinya. Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬telah menunjuk Ibn-e-Umme-Maktoom (RA) sebagai wakilnya untuk tetap tinggal di
Madinah. Jika kita memeriksa pembagian pasukan pada masa Uhad, kita dapat melihat bahwa
struktur organisasi seperti berikut.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sedang memimpin Migran, Khazraj dan Aws.

Dengan demikian, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mendesentralisasikan wewenang kepada para
pemimpin tim-tim ini. Mereka adalah:

1. Musab bin 'Umair Al-Abdari (RA)


2. Usaid bin Hudair (RA)
3. Al-Hubab bin Al-Mundhir (RA)
Molana Shibli Naomani menambahkan bahwa para penunggang kuda berada di bawah komando
Zobair bin Awwam (RA) dan pemakai perisai diserahkan kepada Hamza (RA), Abdullah bin Jabair

187
(RA) adalah komandan dari lima puluh pemanah yang ditunjuk di jalur strategis yang disebut Jabal
Al-Ramadah. 391

Definisi peran & tanggung jawab


Penting bagi tenaga kerja untuk mengetahui peran dan tanggung jawab mereka. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬telah menugaskan ini ke empat departemen fungsional pasukannya. Dia menekankan pada
pemanah yang seharusnya memandu umpan strategis. Dalam istilah bisnis atau manajemen itu
adalah produk di mana pesaing dapat menembus. Misalnya, jika struktur organisasi didasarkan
pada wilayah geografis di mana salah satu segmen pasars rentan atau rentan terhadap perhatian
pesaing. Mereka mungkin fokus pada ceruk.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menekankan pentingnya pass. Mubarikpuri (1995) merangkumnya dengan
indah.

Dia memilih lima puluh pemanah terampil yang membentuk pasukan dan membuat mereka di
bawah komando 'Abdullah bin Jubair bin An-Numan Al-Ansari Al-Awsi Al-Badri (RA). Dia
mengeluarkan perintahnya kepada mereka untuk tetap di tempat mereka berada - di sebuah
gunung (sisi) di tepi selatan Qanat Al-Wadi (yaitu, sebuah kanal lembah), tenggara kamp Muslim
sekitar 150 meter dari tentara Islam. Belakangan, gunung ini disebut Gunung Pemanah.

Rasulullah Shallallâh (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menjelaskan misi pasukan ini dengan kata-kata yang
diarahkannya kepada mereka. Dia berkata kepada pemimpin mereka: "Usir kuda-kuda dari kami
dengan menggunakan panah, jangan sampai mereka menyerang kami dari belakang (belakang).
Apakah kami memenangkan pertempuran atau kehilangannya, berdirilahdengan tenang di posisi
Anda dan ingatlah bahwa kami tidak diserang dari pihak Anda."

Dia lebih lanjut menambahkan:

"Pertahankan punggung kita! Jika Anda melihat kami terbunuh. Jangan datang untuk membantu
kami; dan jika kamu melihat alasan yang mendapatkan, jangan bagikan kami."

Dalam sebuah versi oleh Al-Bukhâri Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: "Jika kamu melihat kami
direnggut berkeping-keping oleh burung, jangan tinggalkan posisimu ini sampai aku mengirim
untukmu.

Dan jika kamu melihat bahwa kami telah mengalahkan musuh dan menginjak-injak mereka,
jangan tinggalkan positionmu sampai aku mengirim untukmu."

Dengan penugasan pasukan ini dan menempatkannya di lereng gunung dan dikeluarkannya
perintah militer yang ketat itu, Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dari Allâh (SWT) memblokir satu-
satunya alur yang mungkin membawa para penyembah berhala secara diam-diam ke belakang
barisan Muslim dan bahkan mungkin memungkinkan mereka untuk mengepung mereka dalam
prosedur yang mencakup. 392

188
Instruksi itu secara rinci karena sangat penting untuk upaya tersebut. Karena orang-orang yang
ditunjuk meninggalkan celah, oleh karena itu, musuh memanfaatkannya sepenuhnya. Dan itu
menjadi alasan yang jelas untuk kehilangan besar umat Islam.

Tata letak fisik fasilitas


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mempunyai tanggung jawab komandan militer. Dalam kata-kata penulis
yang sama, "Di sayap kanan, ia menunjuk Mundhir bin 'Amr (RA). Di sayap kiri, ia menunjuk Zubair
bin Awwam (RA), dan menjadikan Miqdad bin Aswad (RA) sebagaipendukung dan pendukungnya.
Fungsi Zubair (RA) adalah untuk memeriksa pengendara Khalid bin AlWaleed. Rasulullah ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬dari Allâh (SWT) memilih kelompok yang paling berani untuk berada di garda depan
tentara. Mereka terkenal karena kesiapan, kewaspadaan, dan keberanian mereka dan diperkirakan
setara dengands manusia." 393

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬merancang rencana itu dengan hati-hati dengan mempertimbangkan
semua bahaya dan cara mereka dapat mengatasinya. Dia menempati posisi terbaik menjaga
gunung di belakang yang merupakan pertahanan alami. Dia melakukannya setelah musuh yang
telah menempati posisi terbaik karena mereka tiba lebih dulu. Sisi kanan juga aman karena
bebatuan. Penunjukan pemanah melindungi sayap kiri . Dia berkemah di tempat tinggi untuk
memiliki keunggulan psikologis atas musuh dan untuk mencegah teman meninggalkan medan
perang jika terjadi keadaan yang aneh. Lawan tidak dapat menangkap pasukan Islam karena
mereka berada di tempat-tempat tinggi. Pada suatu waktu ketika musuh mencoba untuk maju
menuju komando pusat (di mana Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tinggal), para sahabat melemparkan batu
yang bekerja lebih dari panah. Itu adalah manfaat dari posisi geografis yang dipilih Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫)عليه وسلم‬.
Pada saat-saat penutupan pertempuran Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬naik ke puncak gunung yang
berada di luar jangkauan musuh. Namun demikian, Abu Sufyan, panglima tertinggi pasukan musuh,
mencoba mendekati mereka tetapi para sahabat menghujani batu kepada mereka. Karena umat
Islam berada di dataran tinggi, oleh karena itu, orang-orang tidak dapat menjangkau mereka dan
mundur dengan banyak korban. 394 Nabi(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memiliki wakil pemanah, penunggang
kuda dan pasukan khusus untuk memperkuat strategi organisasinya. Posisi fisik adalah keuntungan
tambahan. Dengan demikian, faktor-faktor ini berkontribusi terhadap strategi administrasi yang
baik.

Departemen
Ketika sebuah organisasi menjadi besar sehingga profesional yang berbeda bekerja sesuai keahlian
mereka, manajer membuat departemen untuk mendistribusikan pekerjaan tersebut. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬telah menciptakan empat departemen untuk usaha tersebut: infanteri, pembawa perisai,
penunggang kuda dan pemanah

Dia menunjuk kepala untuk masing-masing dari mereka sehingga mereka dapat berfungsi secara
efektif dan efisien. Mereka bekerja langsung di bawah komando Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Biasanya,
189
ada lima departemen dalam organisasi bisnis kontemporer: pemasaran, keuangan, produksi,
layanan informasi, dan sumber daya manusia. Kami telah memeriksa pentingnya pemanah dan
tanggung jawab khusus mereka. Faktanya, umat Islam memenangkan perang tetapi ketika kotak ini
meninggalkan celah tanpa penjagaan, musuh menemukan peluang untuk serangan sayap. Itu
menyebabkan kerugian besar bagi mereka. Semua orang menyadari pentingnya pemanah nanti. Ini
menunjukkan pentingnya departemen. Semua yang lain bekerja dengan baik tetapi ketika salah
satu dari mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sulit untuk memenangkan pertempuran.

Manajemen sumber daya manusia


Menurut satu perkiraan, jumlah pasukan musuh adalah tiga ribu dibandingkan dengan tujuh ratus
di pihak Muslim. Tabel 7 menunjukkan rincian lain dari tentara.

Tabel 7 Perbandingan sumber daya395

Sumber daya Infidels Muslim

Unta 3,000 NA

Kuda 200 50

Perisai 700 100

Perempuan 15 inspirator Beberapa untuk bantuan


medis dan penyediaan air
untuk yang terluka

Pasukan 3,000 700

Pertarungan numerik antara 1 hingga hampir 5. Kuda 1 banding 8 dan perisai 1 sampai 7. Kuda
adalah keuntungan strategis pada saat itu karena satu orang sedang menunggang kuda dan yang
lainnya berjalan di tanah. Yang pertama dapat menyerang dengan cepat dan efektif di kemudian
hari. Kelebihan pasukan darat adalah perisai karena kemampuannya untuk menghentikan
serangan. Tetapi tentara Muslim berada dalam posisi yang sangat tidak menguntungkan dalam
aspek ini. Jadi, jika kita melihat angka-angkanya, orang-orang berada dalam keunggulan kuantitatif.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memanfaatkan sumber daya manusianya sedemikian rupa sehingga
kinerja mereka luar biasa. Dia berhasil mempertahankan serangan itu dan dengan aman membawa
kembali personelnya ke garnisun.

Kerugian besar disebabkan oleh aksi para pemanah. Seandainya mereka tidak meninggalkan celah,
musuh tidak dapat melancarkan serangan flan yang menyebabkan korban jiwa. Namun, kami
190
percaya bahwa semua berasal dari Allah (SWT) yang menguji umat Islam pada kesempatan ini. Dia
menguji mereka di Badr setelah kemenangan sementara Dia menguji mereka di sini setelah
kekalahan.

Pemilihan personil
Salah satu masalah mendasar dalam manajemen sumber daya manusia adalah memilih orang yang
tepat untuk pekerjaan yang tepat. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah dengan cermat memilih
pasukannya. Semua orang di Madinah yang memungkinkan untuk dinas militer bersamanya.
Namun, dia telah memeriksa mereka di perhentian pertama perjalanannya dari kota untuk
memastikan bahwa semua ada di sana. Namun, ada beberapa anak laki-laki di bawah umur yang
dia kembalikan. Salah satunya di rumah dalam penembakan panah, ia menjadi bagian darinya
karena pemanah menembakkan panah dari kejauhan yang tidak membahayakan nyawa pemanah
dalam kasus normal. Ada anak laki-laki lain seusianya, dia sangat ingin bergandengan tangan
dengan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Dia bilang saya lebih kuat dari penembak panah jadi tolong
sertakan saya. Dia bilang aku bisa menunjukkan kekuatanku. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memintanya
untuk bertempur dengan penembak panah. Jadi, dia berada di atas angin; Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengizinkannya untuk tetap berada dalam pasukan yang melayani.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memilih yang pertama berdasarkan keahlian khususnya sementara
dia memilih yang lain untuk kekuatannya. Kekuatan fisik adalah keterampilan yang diinginkan
untuk pertempuran saat itu. Fitur kedua dari strategi sumber daya manusianya adalah bahwa ia
telah memeriksa setiap orang. Ada seorang sahabat yang tidak dapat berjalan dengan baik, Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membebaskannya dari dinas militer. Ketiga, ia telah menunjuk seorang
wakil untuk mengurus urusan kota dan memimpin salat. Itu berarti ada orang lain yang bisa
memimpin salat, tetapi dia telah menunjuk orang tertentu untuk itu. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
meninggalkan mereka untuk mempertahankan kota. 396 Dan menyimpan wanita dan anak-anak di
tempat yang aman yaitu, kastil. Dia telah menunjuk dua rekan untuk menjaga mereka. 397

Strategi komunikasi
Kita telah membahas beberapa elemen strategi komunikasi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di atas; dia
telah mengembangkan mekanisme komunikasi sistemik selama pertempuran. Mari kita lihat.

Sehubungan dengan pertempuran tersebut, paman Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berada di Makkah (Nabi
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengangkatnya untuk tujuan ini) ; ia mengamati kegiatan dan persiapan
orang-orang tentang balas dendam sejak pertempuran Badar. Ketika pasukan siap untuk berbaris
menuju Madinah, ia mengirim surat kepada Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk memberitahunya
tentang kemajuan pasukan. Abi bin Kaab (RA) membacakan surat tersebut; Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
merekomendasikannya untuk kerahasiaan. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengadakan pertemuan
darurat shurah untuk merencanakan strategi pertahanan. 398

191
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjuk Ans (RA) dan Munus (RA) untuk mengawasi pergerakan
pasukan musuh. Mereka terus memperbarui Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tentang setiap gerakan lawan.
399
Ketika pasukan mencapai dekat Madinah, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjuk Khabab bin
Manzar (RA) untuk memperkirakan jumlah personel dan peralatan musuh. 400

Orang-orang Madinah juga berhubungan dengan medan perang. Ketika umat Islam mengalami
kerugian dan mundur menuju gunung, cadangan bergegas menuju rekan-rekan mereka. Itu juga
termasuk anggota keluarga Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengawasi lawan bahkan setelah mereka berjalan menuju Makkah.
Dia menunjuk seorang Muslim baru untuk menurunkan motivasi Abu Sufyan tentang kemungkinan
serangan ulang. Penghakiman Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah benar, musuh berusaha melanjutkan
usaha naasnya. Tetapi dengan tindakan manajerial yang cepat, itu tidak terjadi.

Ha telah menerapkan pendekatan inovatif untuk mengatur sumber daya. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
telah menempatkan pasukannya melawan gunung Uhad yang menawarkan pertahanan alami dari
dua sisi. Dia telah menutupi yang ketiga dengan batalion khusus. Dengan demikian, dia telah
melakukan segala upaya untuk merencanakan upaya untuk memenangkan pertandingan.

Restrukturisasi
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membawa pasukannya dan berangkat ke medan perang. Dia telah
mengatur pasukan dan melakukan perjalanan sepanjang hari menuju tujuan. Dia juga telah
memeriksa pasukan dan membuat beberapa penyesuaian. Tentara menghabiskan malam di
sebuah tempat bernama Sheekhan dan melanjutkan perjalanan sebelum shalat subuh. Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬memimpin shalat berjamaah di tempat lain yang dikenal sebagai Shoot. Tak lama
setelah itu tentara Islam berseberangan dengan pasukan musuh. Kedua kelompok bisa saling
bertemu. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengadopsi cara rahasia untuk mencapai tempat yang diinginkan
di mana ia telah mengembangkan anak buahnya.

Ada tiga ratus orang munafik; Abdullah bin Obayi adalah pemimpin tersirat mereka. Dia
mengatakan "kami tidak ingin mati" tanpa alasan. Pada prinsipnya, ia tidak punya alasan untuk
berperang karena umat Islam seharusnya mati demi kesenangan Allah (SWT) tetapi tujuannya
berbeda dengan itu. Oleh karena itu, ia membawa tiga ratus pengikutnya dan kembali ke Madhina.
Karena Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengorganisir pasukannya sekitar dua hari yang lalu namun
ada pekerjaan yang luar biasa untuk mengaturnya kembali. Allah (SWT) membimbingnya yang
tidak membuatnya kesusahan. Dia telah mengatur ulang pasukannya untuk memungkinkan tentara
bertarung dengan inspirasi baru. Itu adalah tugas yang menantang karena dia sudah menentukan
struktur ekspedisi. Pemimpin orang-orang munafik tidak ada dalam daftar pemimpin berbagai
batalion, mereka bercampur dengan Muslim. Dalam hal ini, reorganisasi lebih sulit karena orang-
orang munafik adalah bagian dari semua divisi militer. Namun demikian, Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
telah mencapainya dengan bijaksana. Itu adalah pekerjaan yang luar biasa dalam keadaan di mana
satu orang memainkan peran penting. Pasukan yang tersisa membutuhkan motivasi dan dorongan

192
untuk melanjutkan pekerjaan. Tetapi Allah (SWT) bersama umat Islam yang tidak membatasi
mereka untuk melanjutkan tugas mereka.

193
BAB 9 STRATEGI UTAMA

NABI ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬

Konsep kunci
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memimpin bangsa/organisasinya
dengan sukses melalui motivasi dan karakter pribadinya.
Dia adalah kepribadian yang inovatif.
Dia memiliki gaya manajemen yang pro-aktif. Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬sedang membuat keputusannya dengan
konsultasi.
Dia mengelola negara Madinah dengan sumber daya
keuangan minimum. Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengubah budaya dunia Arab saat itu.
Dia sadar akan tanggung jawab sosial. Dia memiliki
kemampuan negosiasi yang luar biasa seperti yang telah
dia tunjukkan dalam perjanjian Hodhabia.
A-PENGANTAR UNTUK MEMIMPIN

Perkenalan
Seorang manajer / pemimpin adalah orang yang menawarkan dukungan kepada bawahan,
menjaga mereka tetap termotivasi, memberi mereka sumber daya yang diperlukan dan
menyelesaikan masalah mereka yang timbul dari pekerjaan atau di luar. Seorang pemimpin harus
tahu pekerjaan apa yang dilakukan pengikut, dapat melakukan sendiri dan mampu menontonnya.
Mengingat hal itu mari kita lihat beberapa contoh dari kehidupan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tentang
hal-hal ini.

Jika kita menganggap keluarga sebagai unit organisasi (dan itu bukan asumsi yang tidak logis
karena Allah (SWT) telah memulai dunia dengan unit ini) daripada kehidupan keluarganya
memberi tahu kita bahwa dia biasa melakukan pekerjaannya sendiri dan dia biasa membantu
istrinya dalam urusan rumah tangga sehari-hari. Pada saat perang parit, ia mengambil bagian
untuk menggali parit sendiri. 401
194
Ketika kita memeriksa kehidupan organisasi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬gambaran yang kaya tentang
gaya manajemennya muncul. Fitur yang menonjol dari pendekatan manajerialnya termasuk
motivasi, kepemimpinan, manajemen tim, dan komunikasi yang efektif. 402 Kami memperdebatkan
topik-topik ini sehubungan dengan kehidupan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk memahami subjek
dari sudut pandangnya.

Motivasi secara umum


Dia terus-menerus memotivasi teman-temannya; ketika sahabah (RA) sedang menghadapi
penindasan dari orang-orang, ia memotivasi mereka dengan mengatakan bersabarlah, pahalamu
adalah surga.

Alat untuk motivasi: pahala di akhirat


Mungkin bermanfaat untuk disebutkan bahwa strategi motivasi Kenabian didasarkan pada pahala
di dunia dan di akhirat. Namun, ia juga menerapkan strategi motivasi lainnya. Quraysh menganiaya
para sahabat di Makkah sehingga mereka membutuhkan motivasi untuk tetap teguh pada agama
mereka. Kisah Yasir (RA) adalah kejadian yang luar biasa; musuh menjadi martir istrinya Summaya
(RA) selama kebrutalan mereka. Syaikh Zakerya Hazrat menulis,

Hadhrat Ammaar (RA) dan orang tuanya juga mengalami penderitaan terberat. Mereka tersiksa di
pasir terik Makkah. Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) saat melewati mereka akan meminta
mereka untuk bersabar, memberi mereka kabar gembira tentang Jannat. Ayah Ammaar, Yasir (RA)
meninggal setelah lama menderita di tangan para penganiaya. Ibunya Sumayya (RA) dibunuh oleh
Abu Jahl, yang meletakkan tombaknya melalui bagian paling pribadi dari tubuhnya, menyebabkan
kematiannya. Dia telah menolak untuk meninggalkan Islam meskipun ada siksaan yang mengerikan
di masa tuanya. Wanita yang diberkati itu adalah orang pertama yang bertemu shahaadat dalam
perjuangan Islam. Masjid pertama dalam Islam dibangun oleh Ammaar (RA). 403

Allah (SWT) tidak mengizinkan para sahabat, secara umum, untuk menanggapi agresi apa pun.
Satu-satunya cara adalah tetap toleran. Namun, harus ada motivator. Dan itulah pahala di akhirat.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menawarkan dua berkah: keridhaan Allah (SWT) dan masuknya surga.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga menderita tetapi ia percaya tentang pahala dalam kehidupan kekal.
Sehubungan dengan harta benda dan gaya hidup mewah Umer (RA) pernah mengunjungi Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan melaporkan percakapan berikut dengan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Saya perhatikan bahwa isi kamarnya hanya terdiri dari tiga potong kulit dan segenggam jelai
tergeletak di sudut. Saya melihat-lihat, tetapi saya tidak menemukan yang lain. Saya mulai
menangis.

Dia bertanya; 'Mengapa kamu menangis?' Saya menjawab: 'Wahai Nabi Allah (SWT)! Mengapa
saya tidak menangis? Saya dapat melihat jejak pola tikar di tubuh Anda, dan saya juga
memperhatikan semua barang Anda yang Anda miliki di ruangan ini. Wahai, Nabi Allah (SWT)!
Jadikanlah bahwa Allah (SWT) Ta'ala dapat memberikan bekal yang cukup bagi kita.
195
Orang Persia dan Romawi yang tidak memiliki iman yang benar dan tidak menyembah Allah (SWT)
Ta'ala tetapi menyembah raja-raja mereka, Kaisar dan Kloros, saat ini tinggal di taman-taman
dengan sungai-sungai mengalir di tengah-tengah mereka, tetapi Nabi yang dipilih dan budak Allah
(SWT) Ta'ala yang diterima hidup dalam kemiskinan yang begitu mengerikan!' Nabi (Shallallahu
Alayhi Wasallam) sedang bersandar di bantalnya, tetapi ketika dia mendengar bahwa saya
berbicara seperti ini, dia duduk dan berkata, 'O, 'Umar! Apakah Anda masih ragu tentang masalah
ini? Kemudahan dan kenyamanan di akhirat jauh lebih baik daripada kemudahan dan kenyamanan
di dunia ini.

Orang-orang menikmati bagian mereka dari hal-hal baik di dunia ini, sementara kita memiliki
semua hal seperti itu untuk kita di masa depan. Aku memohon kepadanya: 'Wahai Nabi Allah
(SWT)! Mintalah pengampunan untuk saya. Saya benar-benar salah." 404

Syaikh Hazrat berkomentar di atas, ia menulis, "Lihatlah harta rumah tangga penguasa di dunia ini
dan di akhirat, Nabi Allah (SWT) Ta'ala yang dicintai. Lihatlah bagaimana dia menegur 'Umar (RA)
ketika dia memintanya untuk membuat dua (permohonan) untuk beberapa kelegaan dan
penghiburan di dunia ini." (hlm. 40) Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sekali lagi mengarahkan perhatian
Umer (RA) terhadap kehidupan di akhirat. Namun, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga menawarkan
keberhasilan hidup ini setelah menerima Islam dan mengadopsi gaya hidup yang benar.

Motivasi untuk Quraysh

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga membujuk Quraisy saat mengundang mereka menuju Islam. Molana
Noamani menyatakan tentang hal itu. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memanggil Quraisy di bukit Safa dan
mempersembahkan Islam kepada mereka tetapi mereka tidak peduli. Dia meminta Ali (RA)
memasak makanan untuk mereka beberapa hari kemudian. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengundang
seluruh keluarga Abdul Muttalib, pada kenyataannya, itu adalah kesempatan yang baik untuk
demonstrasi agamanya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata sambil mengikuti makanan, "Akuh ave
membawa agama yang cukup untuk dunia ini dan akhirat. Siapa yang siap berbagi tanggung jawab
dengan saya?" Tidak ada yang menjawab kecuali Ali (RA). Dia berdiri dan berkata, saya siap untuk
menghidupi diri sendiri meskipun ada banyak keterbatasan.

Dorongan kepada Abu Bakar (RA) di dalam gua

Salah satu insiden termasyhur dalam sejarah Islam adalah migrasi


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kepada Madinah. Abu Bakar (RA) ikut bersamanya dalam ekspedisi,
Maulana Yusaf Kandhalvi 405menulis pada kesempatan ini,

Di bawah tabir malam, Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA) pergi ke gua di
gunung Thowr, yang disebutkan dalam kitab suci. Hadhrat Ali bin Abi Talib (RA) tidur di tempat
tidur Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sehingga Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dapat bersembunyi dari
mata-mata Mushrikeen (yang akan berpikir bahwa Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tertidur di
rumah). Mushrikeen menghabiskan malam berjalan-jalan dan mendiskusikan bagaimana mereka

196
akan melompat ke orang yang tidur dan mengikatnya. Mereka melanjutkan dengan cara ini sampai
fajar menyingsing dan mereka melihat Hadhrat Ali (RA) berdiri dari tempat tidur Rasulullaah ( ‫صلى‬
‫)هللا عليه وسلم‬. Ketika mereka bertanya kepada Hadhrat Ali (RA) di mana Rasulullaah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬berada, dia mengatakan bahwa dia tidak tahu. Mereka kemudian menyadari bahwa
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah meninggalkan Makkah. Mushrikeen kemudian naik ke
tunggangan mereka dan mulai mencari Rasulullaah. ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Mereka juga mengirim
pesan kepada orang-orang di berbagai oasis, menginstruksikan mereka untuk menangkap
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan menjanjikan mereka pahala yang besar. Mereka mencapai gua
Thowr di mana Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Hadhrat Abu Bakar (RA) bersembunyi dan
bahkan naik ke atas gua (tempat pintu masuknya). Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendengar suara
mereka dan Hadhrat Abu Bakar (RA) menjadi khawatir dan ketakutan. Rasulullaah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬kemudian berkata kepadanya.
"Jangan berduka (jangan takut akan keselamatan saya). Sesungguhnya Allaah menyertai kita (dan
Dia akan melindungi kita dari kuffaar)." {Surah Taubah, ayat 40) Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
kemudian membuat du'aa kepada Allaah dan Allaah mengirimkan kedamaian dan ketenangan
kepada mereka.

Lihatlah peristiwa itu dari perspektif yang berbeda. Tim bangsawan telah tiba di gua dari bawah ke
arah. Musuh-musuh masih mengikuti mereka untuk memenuhi keinginan jangka panjang mereka
untuk menghilangkan lampu bimbingan. Tim harus melanjutkan perjalanan menuju tujuan baru.
Bahaya musuh memang ada. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memperbaiki rasa takut Abu Bakar (RA) dan
berkata dengan percaya diri, "... Jangan berduka (jangan takut akan keselamatan saya).
Sesungguhnya Allah (SWT) menyertai kita (dan Dia akan melindungi kita dari Kuffaar) ..." {Surah
Taubah: 40). Tidak hanya itu Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengangkat tangannya ke arah Allah (SWT)
untuk pertolongannya. Allah (SWT) telah menganugerahkan berkat dan rahmat-Nya seperti yang
dijelaskan di sini.

Jadi, Allah (SWT) menyebabkan ketenangan-Nya (ketenangan, rahmat dan kedamaian)


turun padanya, membantunya dengan pasukan (malaikat dan ciptaan lainnya) yang belum
pernah Anda lihat. Dan (Allah (SWT)) menempatkan firman Kuffaar (panggilan untuk Syirik)
di bagian paling bawah sedangkan firman Allaah (Kalimah) tepat di bagian atas. Allaah itu
Perkasa, Yang Bijaksana. (Surah Taubah: 40)

Tindakan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menghilangkan ketakutan Abu Bakar (RA). Kita dapat
menyimpulkan bahwa itu meningkatkan motivasi rekannya yang menyiratkan bahwa itu menjadi
contoh bagi umat Islam untuk mengikuti di masa sulit. Ingatlah bahwa beberapa kata baik dari
seorang manajer mendorong lebih dari sekadar tumpukan uang dan manfaat pinggiran yang
ditawarkan organisasi saat ini. Para ahli manajemen bereksperimen pada akhir 1920-an 406 untuk
memahami apa yang dipraktikkan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berabad-abad yang lalu.

Insentif A-Moneter

197
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengadopsi strategi kesejahteraan untuk keuntungan moneter para
pengikutnya. Ada tiga jenis karyawan pada waktu itu: budak, tentara, dan pejabat pemerintah.

Orang-orang biasa membeli budak sekaligus. Budak adalah orang miskin, tidak mampu membayar
uang untuk mendapatkan kebebasan. Dukungan moneter yang paling penting bagi mereka untuk
mendapatkan kebebasan dengan imbalan jumlah yang diminta pemiliknya. Tangan kanan Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah seorang pengusaha kaya. Dia membayar sejumlah besar untuk kebebasan
Bilal (RA), Amir bin Faheerah (RA), Labinah (RA), Zanarah (RA), Nahdia (RA) dan
Um-e-Abees (RA). Kita telah melihat dalam ayat-ayat di atas bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬siap
membebaskan Zaid bin Harsa (RA) secara gratis asalkan ia ingin bergabung dengan keluarganya.

Para prajurit adalah tipe orang kedua yang bekerja untuk Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan untuk negara
Islam Madinah. Mereka adalah sukarelawan. Ada sistem kesukuan sebelum
Islam di semenanjung Arab (secara umum) di mana pertahanan adalah tanggung jawab seluruh
Trible jika ada masalah keamanan dengan suku lain dll. Anggota suku biasa melatih dirinya untuk
menggunakan senjata yang lazim untuk tujuan tersebut. Oleh karena itu, tidak ada pengeluaran
militer reguler. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa mengumpulkan modal kerja sebelum pertemuan
bersenjata. Namun, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa membagikan rampasan perang kepada para
peserta. Itu adalah hadiah uang.

Jenis karyawan ketiga adalah pejabat pemerintah. Misalnya, orang-orang yang dipekerjakan untuk
pengumpulan zakat. Allah (SWT) menahbiskan untuk membayar pahala kepada para kolektor.
Alquran menyatakan,

Pengeluaran Zakat hanya untuk orang miskin dan untuk yang membutuhkan dan bagi
mereka yang dipekerjakan untuk itu dan untuk menyatukan hati [untuk Islam] dan untuk
membebaskan tawanan [atau budak] dan untuk mereka yang berhutang dan untuk tujuan
Allah (SWT) dan untuk pelancong [yang terdampar] – kewajiban [yang dikenakan] oleh
Allah (SWT). Dan Allah (SWT) Maha Mengetahui dan Maha Ejak. (Al-Taubah: 60)

B-Insentif non-moneter
Selain manfaat uang, Islam menawarkan imbalan lainnya. Keduanya berfungsi sebagai motivator.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menambahkan ini dengan aspek humanistik untuk membuat orang
bahagia dan mau bekerja dengannya.

Kabar gembira: kesuksesan ada dalam Islam.


Motivasi verbal adalah bagian dari strateginya. Lihatlah aspek kehidupannya ini yaitu, kesuksesan
dulu dan sekarang dalam Islam.

Abu Hurairah (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Kami duduk bersama
Rasulullah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, dan Abu Bakar dan 'Umar (Semoga Allah (SWT) berkenan
dengan mereka) juga hadir. Tiba-tiba, Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bangkit dan
meninggalkan kami. Ketika dia terlambat untuk kembali kepada kami, kami mulai khawatir agar dia
198
tidak menemui masalah dalam ketidakhadiran kami. Saya adalah orang pertama yang khawatir dan
berangkat mencarinya sampai saya tiba di sebuah taman milik Banu-Najjar (bagian dari Ansar).
Saya berkeliling mencari pintu masuk tetapi gagal menemukannya. Namun, saya melihat aliran air
mengalir ke taman dari sumur di luar. Saya menyatukan diri seperti rubah dan berdenting ke
tempat itu dan mencapai Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Beliau bersabda, 'Apakah itu Abu
Hurairah?'' Saya menjawab dengan tegas. Dia bertanya, 'Ada apa denganmu?'' Saya menjawab,
"Anda duduk bersama kami dan kemudian Anda meninggalkan kami dan menunda untuk
sementara waktu. Khawatir Anda telah bertemu dengan beberapa kesulitan, kami menjadi
khawatir. Saya adalah orang pertama yang khawatir. Jadi, ketika saya datang ke taman ini, saya
meremas diri saya seperti rubah dan orang-orang ini datang di belakang saya.'' Dia (Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬memberiku sandalnya dan berkata, "Wahai Abu Hurairah! Ambil sandal-sandalku ini, dan
siapa pun yang kamu temui di luar taman ini bersaksi bahwa La ilaha illallah (Tidak ada tuhan yang
benar kecuali Allah
(SWT)), yakinlah akan hal itu di dalam hatinya, beri dia kabar gembira bahwa dia akan memasuki
Jannah.'' (Abu Hurairah kemudian meriwayatkan Hadits secara lengkap). 407

Meskipun kutipannya adalah tentang kehidupan akhirat tetapi sama-sama berlaku di sini. Mereka
akan berhasil yang akan melakukan tindakan baik (atau mendapatkan kinerja yang memuaskan)
saat hidup di dunia ini. Kabar gembira adalah untuk mereka.

Dorongan untuk orang sakit


Penting untuk dipahami bahwa karyawan atau orang yang bekerja dengan seseorang adalah
manusia. Mereka menyukai perlakuan ramah dari senior dan kolega mereka. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬menunjukkannya dalam banyak hal. Misalnya, dia biasa mengunjungi teman-temannya yang
sakit. Lihatlah cerita kecil ini.

Diriwayatkan Ibnu 'Abbas: Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬masuk ke atas orang sakit untuk
mengunjunginya, dan berkata kepadanya, "Jangan khawatir, Allah (SWT) bersedia, (penyakitmu
akan) menjadi penebusan dosa-dosamu." Pria itu berkata, "Tidak, itu hanyalah demam yang
mendidih di dalam diri seorang lelaki tua dan akan mengirimnya ke kuburannya." Mengenai hal itu,
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Maka ya, memang begitu." 408

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menguraikan lebih lanjut tindakan mengunjungi orang sakit dengan kata-
kata berikut.

Thuwair [dan dia adalah Ibnu Abi Fakhitah] meriwayatkan bahwa: Ayahnya berkata: "Ali
menggandengku dengan tangannya dan berkata: 'Ikutlah dengan kami untuk berkunjung ke Al-
Hasan.' Jadi, kami menemukan bahwa Abu Musa bersamanya.' Ali - damai sejahtera baginya -
berkata: 'Wahai Abu Musa! Apakah Anda datang mengunjungi (orang sakit) atau hanya (mampir
ke) berkunjung?' Dia berkata: 'Tidak, untuk mengunjungi (orang sakit).' Maka Ali berkata: 'Aku
mendengar Rasulullah (SWT) bersabda: "Tidak ada muslim yang mengunjungi (orang sakit) muslim
di pagi hari, kecuali tujuh puluh ribu malaikat, mengutus Salat kepadanya sampai malam, dan dia
199
tidak berkunjung pada malam hari kecuali tujuh puluh ribu malaikat mengutus Salat ke atasnya
sampai pagi, dan akan ada taman untuknya di Surga." 409

Inspirasi di medan perang

Strategi motivasi lain dari Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah mendorong para sahabatnya untuk
melakukan sesuatu. Molana Kandhelvi menceritakan sebuah cerita tentang hal itu.

Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Memberikan Dorongan sebelum Pertempuran dan Pernyataan
Hadhrat Umayr bin Hamaam.

Hadhrat Anas (RA) mengatakan, "Rasulullaah mengutus Basbas (RA) untuk memata-matai apa yang
dilakukan kafilah Abu Sufyaan. ' Ketika dia melapor kembali ke Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, tidak
ada seorang pun bersamanya di ruangan itu selain aku." Narator mengatakan bahwa Hadhrat Anas
(RA) juga menyebutkan nama beberapa istri Rasulullaah ( ‫( )صلى هللا عليه وسلم‬yang ada di ruangan
itu) tetapi dia (narator) tidak ingat siapa mereka. Setelah Hadhrat Basbas (RA) memberi tahu
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tentang berita itu, Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meninggalkan
rumah dan mengumumkan, "Kami akan pergi mengejar (kafilah). Siapa pun yang memiliki
tunggangannya harus naik bersama kami." Ketika beberapa Sahabah (RA) meminta izin untuk
mengambil hewan mereka yang berada di bagian atas Madinah, Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
berkata, "Tidak. Hanya mereka yang tunggangannya ada yang boleh naik." Rasulullaah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬dan Sahabah (RA) pergi dan tiba di Badar sebelum Mushrikeen. Ketika Mushrikeen tiba,
Rasulullaah berkata kepada Sahabah (RA) salah satu dari kalian harus melakukan apa saja sampai
aku bertindak." Ketika Mushrikeen mendekat, Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Berdiri dan
majulah ke Jannah yang selebar langit dan bumi!" Hadhrat Umayr bin Hamaam (RA) dari Ansaar
bertanya, "Wahai Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Jannah yang selebar langit dan bumi?" "Tentu
saja," tegas Rasulullaah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Hadhrat Umayr (RA) berseru, "Wow!" Ketika
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bertanya kepadanya mengapa ia mengatakan hal ini, Hadhrat Umayr
(RA) menjawab, "Wahai Rasulullaah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬Oleh Allaah! Tidak ada alasan selain bahwa
saya harus berada di antara penghuninya." Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meyakinkannya, "Kamu
pasti dari antara penduduknya." Hadhrat Umayr (RA) mengeluarkan beberapa kurma dari anak
panahnya dan mulai memakannya. Namun, dia kemudian berkata, "Jika saya hidup sampai saya
makan kurma ini, itu akan memakan terlalu banyak waktu." Dia kemudian melemparkan kurma
yang tersisa dan melompat ke tengah pertempuran sampai dia mati syahid. Semoga Allaah
mencurahkan rahmat-Nya kepadanya. Ibnu Is'haaq meriwayatkan bahwa Rasulullaah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫)وسلم‬pergi ke Sahabah (RA) untuk memberi mereka dorongan dengan mengatakan, "Aku
bersumpah demi Makhluk yang mengendalikan hidup Muhammad! Allaah akan memasuki Jannah
setiap orang yang melawan Mushrikeen hari ini dan mati syahid sementara dia bersabar, berharap
pahala dari Allaah maju melawan musuh dan tidak melarikan diri dari 'medan perang." 410

Itu terjadi ketika musuh berdiri di depan umat Islam yang dilengkapi dengan segunung perangkat
keras militer, personel tiga kali lebih banyak, dan hewan perang. Di atasnya adalah kebanggaan

200
suku. Musuh tidak bisa membayangkan kekalahan telak. Lihatlah tanggapan para pemimpin
Makkah ketika mereka menerima "berita duka kekalahan dalam pertempuran Badar".
Mubarikpuri411 mengatakan Al-Haisaman bin Abdullah Khazai menerima berita pertempuran itu.
Dia pergi ke Haram dan mengumumkan, Quraysh kehilangan semua tokoh kunci. Mendengar itu
Safwan Ibn-e-Ummiya sedang duduk di Hateem berkata, aku bersumpah jika dia sadar, tanyakan
padanya tentang aku. Dimana saya sekarang? Salman menunjukkan kepadanya; dia ada di Hateem.
Dia berkata lebih lanjut, saya telah melihat ayah dan saudara laki-lakinya ketika mereka kehilangan
nyawa mereka.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menyemangati tentara karena hasil dari peristiwa itu dapat meletakkan
dasar-dasar Islam sampai hari Penghakiman. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memohon sebelum
perjumpaan, ya Allah (SWT), jika tim ini mau menerima kemartiran, tidak ada yang akan ada di
sana untuk menyembahmu. 412 Tantangannya adalah memenangkan perang. Itu adalah
kesempatan kritis. Masalahnya adalah sumber daya yang terbatas. Namun, kemenangan bisa
membuka pintu peluang. Dan ketika sejarah mengungkap peristiwa, Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
menikmati kemenangan itu. Itu membawanya menuju serangkaian keberhasilan yang telah
dipanen Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dalam hidupnya.

Tindakan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk menggunakan Allah (SWT) adalah pilihan yang sangat baik.
Faktanya, tidak ada yang membantunya. Oleh karena itu, tidak ada pilihan yang tersedia.
Akibatnya, Allah (SWT), Yang Ditinggikan mengumumkan, [Ingatlah] ketika Tuhanmu mengilhami
para malaikat, "Aku bersamamu, jadi kuatkanlah orang-orang yang telah beriman. Aku akan
melemparkan teror ke dalam hati mereka yang tidak percaya, jadi pukullah [mereka] ke leher dan
seranglah dari mereka setiap ujung jari." [Al-Anfal: 12] dan [Ingatlah] ketika kamu meminta
bantuan Tuhanmu, dan Dia menjawabmu, "Sesungguhnya Aku akan memperkuatmu dengan
seribu dari para malaikat, mengikuti satu sama lain." [Al-Anfal: 9] Ilham kepada para sahabatnya
dan mencari pertolongan dari Allah (SWT) menunjukkan ketergantungannya pada Allah (SWT).

Dalam hubungan ini, Kreitner (2009)413 melaporkan praktik terbaik dalam motivasi. Pat McGovern
mengucapkan terima kasih kepada karyawannya atas kontribusi yang mereka berikan untuk
organisasi. Dia memuji seseorang untuk kolom yang dia tulis untuk sebuah majalah. Dia
menyerukan kepada orang-orang untuk festival tahunan, meminta umpan balik dan mengucapkan
selamat atas pencapaian tertentu. Membayar ucapan terima kasih pribadi kepada setiap karyawan
yang berjumlah 1500 pada saat laporan.

Kemampuan kepemimpinan
Para penulis biografi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meneliti banyak dimensi kemampuan
kepemimpinannya. Tujuan bagi saya adalah untuk menemukan kemampuannya sebagai pemimpin
yang sukses. Tujuan saya sama, tetapi perspektifnya sedikit berbeda, untuk mengetahui
kemampuannya dari sudut pandang seorang pemimpin organisasi. Ini menyiratkan itu mencakup
semua kelebihannya karena dia telah menciptakan revolusi. Mengelolanya dan mempersiapkan

201
penerus yang menjaga warisannya dengan sangat baik. Seseorang bertanya kepada seorang CEO,
apa tugas utama seorang CEO? Dia mengatakan pelatihan / mempersiapkan penggantinya.

Allah (SWT) telah menunjuk umat Islam sebagai pemimpin (pengelola) dunia ini 414. Ketika umat
Islam berkorban untuk kesenangan Allah (SWT), Dia menganugerahkan kepada mereka pahala di
dunia ini: sumber daya material, kemenangan, bantuan, nama baik, uang, properti, pemerintahan
atau pengelolaan tanah. 415

Hameed Ullah (hal.315) menyatakan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menyatakan satu kiblat,
satu hukum dan satu kepemimpinan untuk semua Muslim. Tempat ibadah sama, aturannya sama,
dan imbalannya sama untuk elit dan kelas pekerja. Dia memperlakukan mereka dengan setara. Ini
menyiratkan manajer harus memperlakukan sama dalam hal penghargaan, konsultasi dan dalam
masalah organisasi atau manusia lainnya. Dimungkinkan ketika prestasi berlaku di semua aspek
pekerjaan. Misalnya, seleksi berdasarkan pengetahuan, kekuatan fisik, kejujuran, dan kepercayaan
kepada Allah (SWT). Manajer harus menghubungkan penghargaan dengan kinerja; mungkin
finansial atau non-finansial. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menyerahkan kunci kepada Ka'bah
kepada penjaga aslinya untuk membuatnya bahagia dan sebagai antisipasi bahwa ia akan
mengelolanya dengan baik berdasarkan kinerja/pengalamannya di masa lalu.

Mengingat hal itu mari kita lihat pendapat para ulama kontemporer. Menurut mereka
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mengejar tujuan. (Kreitner, 2009).
Tujuan dapat bersifat pribadi atau organisasi. Seperti yang saya katakan di tempat lain bahwa Allah
(SWT) telah menunjuk Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang berarti bantuan dan dukungan Allah (SWT) ada
bersamanya. Itu tidak ada dalam kondisi normal atau dengan manajer non-Muslim. Seorang
manajer Muslim dapat memintanya dengan menciptakan sifat/kualitas yang telah diajarkan Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kepada kami. Kita telah melihat di halaman-halaman sejarah bantuan Allah
(SWT) dengan khalifah yang dibimbing dengan benar dan lainnya. Umer (RA) saat menyampaikan
khotbah Jumma meneriaki Saariya (RA) tentang posisi pasukan musuh.

Mempengaruhi kekuasaan
Islam menerapkan pendekatan wortel dan tongkat untuk mempengaruhi orang lain termasuk
karyawan. 416 Selain itu, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menerapkan pengaruh pribadi yang
diperolehnya dalam hidupnya. Misalnya, dia terkenal dengan kejujuran dan kejujuran yang
membuatnya menjadi kepribadian yang karismatik. Dia telah melatihnya ketika dia berfungsi
sebagai manajer bisnis dan pada kesempatan pendirian Batu Hitam ke Ka'bah sebelum
pengumuman Kenabiannya.

Dia menciptakan kepercayaan dan simbol orang pekerja keras selama usaha bisnisnya ke Suriah.
Mubarikpuri menulis tentang perjalanan dagangnya ke Suriah.

Muhammad (Salam sejahtera), tidak memiliki pekerjaan (jenis pekerjaan tetap) di masa mudanya,
tetapi dilaporkan bahwa ia bekerja sebagai gembala untuk Bani Sa'd dan di Makkah. Pada usia dua
puluh lima tahun, ia pergi ke Suriah sebagai pedagang untuk Khadijah (Semoga Allah (SWT)

202
berkenan dengannya) Ibnu Ishaq melaporkan bahwa Khadijah, putri Khwailid adalah seorang
pengusaha wanita dengan kehormatan dan kekayaan besar. Dia biasa mempekerjakan pria untuk
melakukan bisnisnya dengan persentase tertentu dari keuntungan. Orang-orang Quraish
kebanyakan adalah pedagang, jadi ketika Khadijah diberitahu tentang Muhammad (Damai
besertanya), kata-katanya yang jujur, kejujuran yang besar, dan sopan santun, dia mengirim
untuknya. Dia menawarinya uang untuk pergi ke Suriah dan melakukan bisnisnya, dan dia akan
memberinya tarif yang lebih tinggi daripada yang lain. Dia juga akan mengirim karyawannya,
Maisarah, bersamanya. Dia setuju dan pergi bersama pelayannya ke Suriah untuk berdagang.

Ketika dia kembali ke Makkah, Khadijah memperhatikan, dalam uangnya, lebih banyak keuntungan
dan berkah daripada sebelumnya. Karyawannya juga menceritakan tentang sopan santun,
kejujuran, pemikiran mendalam, ketulusan, dan iman Muhammad. 417

Usaha bisnis mengedepankan karakteristik pribadi Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Dia telah
menggunakannya untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada orang lain yang terlibat
dalam bisnis dengan Khadijah. Ini menyoroti fitur pembeda Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Kita dapat
belajar bahwa fitur pribadi yang baik ditambah dengan pemanfaatannya yang bijaksana
memainkan peran positif dalam proyek semacam itu untuk memanen hasil yang bagus.

Manajemen hubungan
Pemasaran hubungan dan manajemen hubungan adalah konsep manajerial kontemporer yang
berevolusi dari pengalaman manajemen ilmiah ke aliran pemikiran perilaku. Perjalanan dimulai
dari tongkat birokrasi hingga wortel hubungan manusia. Itu karena pengetahuan manusia terbatas;
Keterbatasan memaksa kita untuk berevolusi dengan berlalunya waktu, perubahan keadaan,
kebutuhan, keinginan, tingkat pendidikan dan faktor internal maupun eksternal lainnya. Karena
pengetahuan tentang Sang Pencipta sudah lengkap, oleh karena itu, resepnya juga lengkap yang
tidak berkembang seiring waktu. Dia meresepkan yang terbaik dari semuanya dalam contoh
pertama.

Ilmuwan manajemen menekankanpentingnya manajemen hubungan. Ini "adalah strategi di mana


organisasi mempertahankan tingkat keterlibatan yang berkelanjutan dengan audiensnya." 418
Pengembangan hubungan sosial
Konsep hubungan terkait dengan strategi manajerial Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Perlu diingat bahwa
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menciptakan teori hubungan pada abad ketujuh Masehi, tetapi
orang-orang menyadari pentingnya hal itu pada abad ke-21. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
memperluas hubungannya dengan meningkatkan keluarganya. Ia menikah dari suku-suku terkenal
di Makkah dan dari jazirah Arab. Tujuannya adalah untuk membuat sekutu dan memperluas
pengaruh organisasi/negaranya.

Hameed Ullah mengatakan alasan pernikahan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Umat-ul-momaneen
Javaria (RA) adalah putri dari kepala suku Bani-Almustaliq. Itu adalah suku besar dan kuat yang
dulu tinggal di antara Makkah dan Madinah. Pernikahan itu menyebabkan peningkatan batas

203
organisasi sekitar seratus mil (160 KM) ke arah utara dan ke arah Makkah. 419 Dua dari Umat-ul-
momaneen berasal dari suku Yamani yang kuat dan terhormat. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga
menjalin hubungan kekeluargaan dengan suku bernama Kinda yang merupakan keluarga kerajaan
yang mendirikan pemerintahannya antara Suriah utara dan Irak utara. Dua istri Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬berasal dari keluarga Yahudi dan Kristen sebelumnya; kedua pernikahan ini telah
menunjukkan bahwa pemegang kitab (Yahudi dan Kristen) memiliki beberapa benang merah
dengan Islam yaitu, Tuhan adalah satu dan Dia telah menurunkan Nabi mereka (AS) dan buku-buku
sebelumnya. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa Islam dan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
menghormati agama-agama sebelumnya dan menikahi wanita mereka diperbolehkan.
Membangun hubungan keluarga dengan mereka menempatkan mereka pada pijakan, rasa
hormat, dan kehormatan yang sama. Itu menghilangkan konsep superioritas; Tindakan itu praktis
mengumumkan kesetaraan. Hameed Ullah memberikan referensi dari Quran dan Hadits untuk
mendukung terjalinnya hubungan dengan yahudi dan kristen.

Panutan bagi orang lain


Penelitian organisasi menyarankan manajer untuk menjadi panutan untuk mengembangkan
hubungan dengan karyawan untuk memotivasi mereka dan mengelolanya. Allah (SWT)
menyatakan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sebagai panutan dalam Al-Quran dengan efek terdekat. 420
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sendiri berkata dengan efek terdekat, Anda seharusnya mengikuti saya,
cara hidup saya dan Khulafa saya yang dibimbing. 421

Beberapa contoh dapat menjelaskan intinya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa melakukan pekerjaan
pribadinya sendiri yaitu, membantu keluarganya Kedua, dia mendukung bawahan untuk menggali
parit sendiri selama pertempuran Parit. Ketiga, ia membebaskan dia dan keluarganya dari Zakat
sebagai penerima manfaat pajak Islam. Karena itu, ia tidak mengambil keuntungan finansial
sebagai kepala negara. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menghapus kepentingan pamannya untuk
menghilangkan amalan tersebut setelah menaklukkan Makkah. Karena ekonomi berputar di sekitar
bunga namun sulit bagi pemberi pinjaman untuk menghapusnya, tetapi Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
telah memberikan contoh.

Pembentukan Keadilan
Allah (SWT) meminta Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk menegakkan keadilan (Ash Shura:15). Keadilan
adalah konsep yang luas; itu mencakup setiap bidang kehidupan. Dalam istilah manajerial, ini
mencakup penugasan pekerjaan / fungsi, pembayaran remunerasi, promosi berdasarkan prestasi,
dan memperlakukan semua orang secara setara. Ini mencakup semua aspek manajemen sumber
daya manusia modern. Dengan kata lain ketika keadilan berlaku dalam suatu organisasi semua
orang merasa termotivasi. Ini mengarah pada kepuasan dan kenikmatan pekerjaan. Karyawan
bebas untuk bekerja dan bebas untuk berhenti ketika ia menemukan peluang kerja yang lebih baik
di tempat lain.

204
Muslim pada umumnya dan manajer umumnya ditahbiskan, jujur saja; seseorang membutuhkan
kejujuran pada tiga tingkatan: dengan Allah (SWT), dengan Nabi-Nya ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan antara
Muslim (Al-Anfal: 27). Simpati adalah perasaan manusia; itu adalah sesuatu di luar aturan dan
regulasi. Alquran menahbiskan untuk menangani orang-orang secara simpatik (An-Nisa': 58) Nabi
membagikan barang rampasan secara merata di antara para peserta pertempuran. Hadits
menggambarkan contoh lain "'A'isha melaporkan bahwa Quraysh prihatin dengan kasus seorang
wanita Makhzumi yang telah mencuri sesuatu, dan mereka berkata, "Siapa yang akan berbicara
kepada Rasulullah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian,
tentang dia?" Mereka berkata, "Siapa yang cukup berani untuk melakukannya kecuali Usama bin
Zayd, kekasih Rasulullah (‫ "?)صلى هللا عليه وسلم‬Usama berbicara kepadanya dan Rasulullah ( ‫صلى هللا‬
‫) عليه وسلم‬, semoga Allah memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Bagaimana kamu
bisa menjadi perantara ketika itu adalah kasus salah satu hukuman hukum Allah SWT?" Kemudian
dia berdiri dan berbicara dan berkata, "Orang-orang sebelum kamu dihancurkan karena ketika
seorang bangsawan di antara mereka mencuri, mereka membiarkannya, tetapi ketika yang lemah
di antara mereka mencuri, mereka melakukan hukuman hukum terhadap mereka. Demi Allah, jika
Fatima putri Muhammad ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬akan mencuri, aku akan memotong tangannya." 422

Demikian pula, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬lebih memilih anak yatim daripada putrinya. Lihatlah hadits
ini Umm Al Hakam atau Duba'ah putri-putri Al Zibair bin 'Abd Al Muttalib berkata "Beberapa
tawanan perang dibawa kepada Rasulullah Shallallahu ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Aku dan adikku Fatimah,
putri Rasulullah Shallallahu ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pergi (kepada Nabi) dan mengeluh kepadanya
tentang kondisi kami yang ada. Kami memintanya untuk memerintahkan (memberikan) kami
beberapa tawanan. Rasulullah Shallallahu ''alaihi wa ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata "anak-anak yatim
dari orang-orang yang terbunuh dalam pertempuran Badar datang ke hadapanmu (dan mereka
meminta tawanan). Dalam kata-kata Maulana Zakerya "Fatimah (Radhiyallaho anha),
mendatanginya, dan memberitahunya tentang kesulitan mereka dan meminta seorang hamba,
Rasulullah (Sallallaho alaihe wasallam) menjawab kepada mereka, "Adapun memberi kamu
seorang hamba, anak-anak yatim piatu dari pertempuran Badar berhak mendapatkan preferensi
atasmu." 423

Tapi saya katakan something lebih baik dari itu. Anda harus mengucapkan "Allaah adalah Yang
Maha Besar" setelah setiap doa tiga puluh tiga kali, "Kemuliaan bagi Allaah" tiga puluh tiga kali,
"Terpujilah Allaah" tiga puluh tiga kali dan "tidak ada tuhan selain Allaah saja, Dia tidak memiliki
rekan, Kerajaan adalah milik-Nya dan pujian adalah karena Dia dan Dia memiliki kuasa atas segala
sesuatu." 424 Narator 'Ayyash berkata "Mereka adalah putri Paman Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬."

B-TANGGUNG JAWAB SOSIAL

Perkenalan

205
Organisasi bisnis adalah bagian dari masyarakat yang menuntut mereka untuk mengambil bagian
dalam urusan publik atau kegiatan kesejahteraan yang meningkatkan dan berkontribusi pada
pembangunan dan kemakmuran nasional. Ini termasuk produksi dan distribusi produk yang ramah
pengguna dan bermanfaat. Ini juga termasuk membebankan harga yang wajar, mendapatkan
jumlah keuntungan yang dapat diterima, dan menjaga pelanggan.

Dalam hubungan ini, organisasi harus menyisihkan sebagian dari keuntungan untuk kegiatan sosial
seperti program budaya, pekerjaan amal dan membantu orang yang membutuhkan dan miskin.
Islam memandu manajer di tingkat negara bagian tempat membelanjakan pajak. Pengusaha harus
membayar gaji yang tepat sehingga karyawan memenuhi kebutuhan mereka dari mereka. Hazrat
Umer (RA) membayar sejumlah gaji yang sesuai kepada militer dan personel lainnya.

Meskipun karyawan belum miskin jika beberapa dari mereka tidak dapat memenuhi mata
pencaharian mereka dari imbalan yang mereka terima dari pekerjaan mereka seharusnya berhak
menerima uang tambahan dari majikan. Organisasi harus menyiapkan dana khusus untuk
karyawan tersebut. Itu akan membuat mereka bebas dari kekhawatiran finansial; karyawan seperti
itu akan berkonsentrasi pada pekerjaan mereka dan menjadi pekerja produktif. Karyawan bergaji
rendah sering bekerja untuk majikan kedua atau bekerja sebagai wiraswasta. Itu menghambat
mereka untuk fokus pada pekerjaan utama mereka; Jadi, mereka jarang melakukan kegiatan
inovatif atau menjadi tenaga yang produktif.

Tujuan dari tanggung jawab sosial adalah untuk menawarkan kegiatan kesejahteraan, untuk
menyelamatkan masyarakat dari kegiatan dan artefak yang berbahaya. Penciptaan kemampuan
untuk berpikir positif juga merupakan bagian darinya. 425 Ada dua aspek darinya: individu dan
kolektif. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengambil beberapa langkah sosial sebagai individu dan
beberapa sebagai kepala negara. Kami membahasnya dalam paragraf berikut.

Langkah-langkah individual
Ada perjanjian damai terkenal yang ditandatangani sebelum pengumuman Kenabian yang disebut
"Setengah Alfazool". Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengambil bagian di dalamnya dan memainkan peran
aktif. Itu adalah upaya besar pertama untuk melindungi dan mendukung yang tertindas. Itu
penting di lingkungan di mana kekuatan selalu benar. Tradisi suku mendukung para penindas demi
suku. Korban menderita karena dia lemah, dan para penindas menindas karena mereka kuat.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak pernah mengatakan "tidak" kepada siapapun yang meminta
pertolongan. Seorang wanita tua membawa beberapa bagasi di atas kepalanya; Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬mengambil barang bawaannya dan berjalan bersamanya.
Musuh terburuk Islam dan munafik terkenal Abdullah bin Ubai meminta perlengkapan pribadi Nabi
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di ranjang kematiannya. Dia berasumsi penderitaannya akan mensubsidi dengan
memakainya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menganugerahinya.

206
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengampuni semua lawannya pada kesempatan menaklukkan Makkah.
Dia mengumumkan menghapus semua bunga (sejumlah besar uang) karena pamannya Abbas (RA)
dari debitur pada kesempatan yang sama. Dia mengatakan kepada efek terdekat bahwa para Nabi
(AS) tidak meninggalkan hal materi apa pun; apa pun yang mereka tinggalkan itu menjadi amal.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga mengambil bagian sebagai pemimpin untuk pemasangan Batu Hitam
pada posisi yang ditentukan. Para pemimpin Makkah dengan suara bulat memilihnya sebagai
ujung tombak proyek. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menyelesaikan masalah ini secara damai dan
demokratis. Ini menunjukkan kemampuan manajerial Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ketika ia masih
muda.

Langkah-langkah kolektif
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬selaku kepala organisasi mengedepankan berbagai langkah untuk
kesejahteraan rakyat jelata. Ada kelangkaan air secara umum di Madinah; Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
meminta Usman (RA) untuk membeli sumur air yang terkenal dan mengabdikannya untuk
penggunaan umum.

Pernikahan adalah salah satu cara paling mulia untuk memuaskan keinginan manusia, yang tidak
ada yang membuka pintu belakang untuk memenuhinya secara ilegal. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mendorongnya. Dia berbicara kepada orang-orang muda dari masyarakat dan merekomendasikan
bahwa mereka harus menikah. Namun, beberapa orang tidak dapat hadir karena kendala
keuangan. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendorong mereka dan merencanakan pernikahan mereka.
Rabi bin Ka'b (RA) menjabarkan kisahnya secara rinci. Dia berkata bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
bertanya kepadaku tentang hal itu (pernikahan-Ku) berkali-kali. Tapi saya tidak bisa melakukannya
karena masalah keuangan. Kemudian Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatur sumber keuangan untuk
pernikahannya.

Langkah penting lainnya adalah integrasi migran dan pembantu Madinah setelah migrasi.
Terutama mereka termasuk dalam budaya yang beragam; orang Maken adalah pedagang, dan
orang-orang Madinah adalah petani. Kedua, yang pertama meninggalkan segalanya sementara
yang kemudian asli dan kaya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendirikan persaudaraan di antara mereka.
Orang-orang Madinah dengan hati terbuka menerima mereka dan dengan murah hati berbagi
sumber daya mereka. Itu adalah insiden besar pada saat itu sehingga sejarah tidak dapat
membawa contoh seperti itu sejak kelahirannya. Kemitraan kedua komunitas menjadi teladan.

Dalam hubungan ini, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengambil langkah baru untuk membayar
upeti kepada orang-orang yang terkena dampak perang dan para pemimpin pasukan lawan. Dia
dengan murah hati menghadiahkan mereka pada kesempatan penaklukan Makkah. Tradisi saat itu
adalah merebut semua kepemilikan musuh dan menjadikan anak-anak, wanita, dll budak. Tetapi
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak melakukannya. Bahkan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak
menghancurkan harta benda atau sumber daya alam apapun. Seorang penulis dengan tepat

207
mengatakan bahwa dia telah memasukkan nilai-nilai kemanusiaan di medan perang pertama kali
dalam sejarah yang diketahui.

Saani (2016) merangkum beberapa aspek lain dari aksi kesejahteraan sosialnya. (Tabel 8) 426

Tabel 8 tanggung jawab sosial

Menghormati tamu

1. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah (SWT) dan Hari
Akhir hendaklah ia menghormati tamunya."

2. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata "Keramahan adalah selama tiga hari, dan yang di luar itu
adalah sedekah baginya."
Membebaskan para tawanan

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Bebaskan tawanan misalnya, umat Islam membebaskan
tawanan Hawazin.
Kami telah membahas topik ini di bab 4 di mana kami telah menggambarkan tanggung jawab sosial
sebagai prinsip Teori Manajemen Islam (IMT).

C-THE PROPHET ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬SEBAGAI INOVATOR

Perkenalan
Drucker (1998) percaya bahwa fungsi dasar seorang manajer adalah pemasaran dan inovasi karena
"itu adalah cara di mana manajer (pengusaha) baik menciptakan sumber daya penghasil kekayaan
baru atau memberkahi sumber daya yang ada dengan potensi yang ditingkatkan untuk
menciptakan kekayaan." 427 "Inovasi melibatkan pengembangan dan implementasi ide dan praktik
inovatif 428 " Cara baru memproduksi, memperkenalkan, atau menemukan sesuatu pertama kali.

Praktik mengacu pada "sabu-sabu, prosedur, proses, atau aturan yang digunakan dalam bidang
atau profesi tertentu; satu set ini dianggap sebagai standar." 429

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬islam telah memperkenalkan berbagai praktik ekonomi, politik, dan sosial
pada masanya. Pada kesempatan penempatan Batu Hitam, dia melibatkan para pemimpin suku,
jadi, semua senang, sehingga dia menyelesaikan masalah ini secara damai. Meskipun Islam
bukanlah iman baru karena Allah (SWT), Yang Mulia telah mengungkapkannya kepada Adham (AS)
ribuan tahun yang lalu. Komponen-komponen iman baru itu sama seperti pada iman-iman surgawi
sebelumnya. Namun, Islam adalah edisi baru dari versi agama sebelumnya.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memperkenalkan Islam sebagai produk sosial di Makkah di mana ada
banyak perlawanan atas difusinya. Itu adalah ide (produk) yang inovatif karena ada banyak Dewa
yang menawarkan banyak solusi kepada pengikut mereka. Mereka memesan beberapa untuk

208
hujan, beberapa untuk anak laki-laki, beberapa memasok rezeki dll. Gagasan tentang satu Tuhan
adalah hal baru bagi semua orang di Makkah. Orang tidak dapat percaya bahwa satu Tuhan dapat
memiliki semua kualitas dan kemampuan. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah meniadakan ideologi-
ideologi ini menanamkan gagasan tersebut.

Solusi inovatif Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬


Pendirian Batu Hitam. Karena tidak mungkin untuk membuat perubahan dalam produk, Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬mengubah atau memperkenalkan proses baru. Dia meletakkan benda itu di jubahnya
dan mengundang kepala suku untuk memegang sudutnya dan membawanya di dekat tempat
ereksi. Semua peserta dengan senang hati menempatkan bagiannya dalam pekerjaan mulia. Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga telah menerapkan/menggunakan alat lama, jubah dengan cara baru. Itu
membuatnya menjadi inovasi. Dia menyelesaikan pekerjaan secara berbeda, sehingga strateginya
juga baru. Itu adalah pendekatan manajemen yang partisipatif dan demokratis.

Manajemen bisnis. Khadija (RA) adalah seorang wanita bisnis terkenal di Makkah, dia
menawarinya kemitraan bisnis. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bekerja secara inovatif sebagai pebisnis
yang membuahkan hasil yang bagus. Kemitraan bisnis menjadi pernikahan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
dengannya; ia menjadi ibu negara (dan seseorang) yang memeluknya sebagai Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫)وسلم‬. Itu tampaknya pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kenabiannya. Dan
itu berfungsi sebagai bola salju untuk misinya, menyebarkan pesan Allah (SWT) ke seluruh dunia.

Meditasi di gua Hira: Dia biasa menghabiskan berhari-hari / minggu bersama di gua untuk meditasi
spiritual. Itu adalah inovasi karena kami memiliki beberapa contoh dalam sejarah semacam ini. Itu
memperkuat kemampuan fisiknya karena dia dulu hidup dalam kondisi sederhana, sendirian dan
tanpa bekal mewah. Meditasi meningkatkan kekuatan spiritualnya, sumber untuk mengenali
Pencipta sejati. Keakrabannya dengan spiritualisme dan pelatihan praktis memungkinkannya untuk
mencapai pekerjaan mulia Kenabian. Itu adalah ide yang unik terutama di lingkungan konsep
"multi-dewa". Dia percaya dan menyembah hanya satu tuhan, Allah (SWT). Itu membuatnya
berbeda dari orang lain di Makkah dan di tempat lain.

Menyajikan agama baru: Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menyajikan agama baru dengan cara baru
di lingkungan politeisme. Argumennya untuk mendukung keesaan Allah (SWT), Yang Ditinggikan
adalah kogent. Orang-orang Makkah keberatan dengan gagasan itu karena mereka telah
mengarang ratusan dewa. Masing-masing melakukan fungsi tertentu. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
berpendapat tentang kerusakan alam semesta dalam kasus politeisme. Dia mengatakan Pencipta
hanya satu, Dia telah menciptakan objek lain. Alquran mengemukakan ratusan contoh untuk
membenarkannya. Karena itu adalah fakta universal, maka orang-orang menerimanya setelah
beberapa perlawanan.

Upaya lain-lain: Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬melakukan banyak pekerjaan atau menyelesaikan
berbagai proyek dengan cara yang inovatif. Beberapa tindakan yang dia lakukan adalah dari
kategori supranatural. Mereka dikenal sebagai mukjizat. Mereka juga inovasi; Para sarjana

209
percaya jumlah mukjizat semacam itu sekitar tiga ratus. Namun, saya ingin menggambarkan
beberapa yang lain; Mereka terkait dengan kemampuannya sebagai ahli manajemen.

Ketika ia melakukan hijrah, ia mengadopsi cara unik untuk melakukan perjalanan ke Madinah
yang bukan merupakan rute tradisional ke tujuan. Pada saat perang Parit, ia menggali parit untuk
membangun garis pertahanan. Strategi perang semacam itu tidak dipraktikkan di tanah Arab. Hal
itu menjadi salah satu alasan kesuksesannya di ajang tersebut. Itu sukses karena musuh tidak
berani menyakiti umat Islam. Sebagian karena ketidakmampuan mereka untuk menyeberangi
parit. Seandainya musuh melompat ke parit, itu akan menjadi mangsa yang mudah bagi umat
Islam.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memperkenalkan cara hidup baru, sistem ekonomi, teori politik, dan
sistem sosial untuk seluruh umat manusia. Ajarannya merevolusi dunia selamanya. Orang-orang
merasakan efek dari perubahannya di empat penjuru dunia.

A-Inovasi ekonomi dan politik


Sistem ekonomi didasarkan pada bunga; itu menyebabkan terkonsentrasi kekayaan di beberapa
tangan. "Memiliki" secara terbuka mengeksploitasi "belum". Orang-orang mengenakan tingkat
bunga yang tinggi; kegagalan dapat menyebabkan benteng barang-barang pribadi termasuk
tempat tinggal pribadi di mana seseorang tinggal dll. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memperkenalkan
konsep ekonomi bebas bunga. Pinjaman tanpa bunga dan kemitraan dalam produksi dan
distribusi barang dan jasa adalah aturan baru. Simpati adalah landasan sistem ekonomi baru. Ini
termasuk perlakuan lunak dengan debitur dan menghapus hutang, jika memungkinkan. Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendorongnya.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memperkenalkan sistem politik yang didasarkan pada keadilan sosial dan
pelayanan kepada masyarakat. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memasang sistem demokrasi
improvisasi di mana anggota masyarakat yang kompeten dapat memilih untuk memilih perwakilan
mereka. Sistem Islam tidak mengizinkan penunjukan mereka yang bercita-cita untuk kekuasaan.

B-Entering di pasar luar negeri


Orang-orang menentang Islam yaitu, "produk baru" secara terbuka dan dengan kekuatan penuh di
Makkah. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berpikir dia bisa mengekspornya ke tempat yang mungkin
mendapat penerimaan
yaitu, Abyssinia karena calon pelanggan bukanlah penyembah berhala. Pelanggan baru adalah
orang-orang dari buku yang percaya kepada Allah (SWT); mereka mengenal para Nabi-Nya (AS).
Ketika Muslim bermigrasi ke Abyssinia, mereka merasa nyaman untuk memperkenalkan Islam dan
mereka juga bebas untuk mempraktikkan iman mereka.

Migrasi ke Abyssinia menawarkan kesempatan untuk melakukan perjalanan ke negara lain demi
Islam. Mereka belajar bagaimana menghadapi keadaan baru dan bagaimana mengatasi kondisi
sulit. Mereka menunjukkan diri mereka sebagai kekuatan sosial yang terpisah dan bangsa

210
ideologis. Karena mereka menemui kesulitan di Makkah, namun mereka menanamkan solidaritas
dan persatuan di antara mereka sendiri. Mereka menikmati kesempatan untuk mempresentasikan
ideologi mereka di luar dunia Arab dan mulai mengundang orang-orang buku alih-alih penyembah
berhala. Dengan cara ini, pesan melewati batas-batas Makkah dan masuk dalam fase internasional.
430

C-Entering di pasar nasional


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah melakukan perjalanan ke Taif, sebuah kota terdekat dan rumah
beberapa suku kuat untuk menyampaikan pesannya. Meskipun ekspedisi tidak membuahkan hasil
positif secara instan tetapi orang-orang Taif masuk dalam lipatan Islam (produk) kemudian.
Muhammad bin Qasim, jenderal yang menaklukkan bagian selatan India, Pakistan kontemporer,
termasuk dalam kota itu. Dari perspektif manajerial dan pemasaran, Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengekspor idenya (produk) dari kampung halaman ke daerah tetangga, bagian pasar yang tidak
puas.

Dia bepergian sendirian dengan satu manusia sebagai penolong. Betapa beraninya itu, apa
rencananya? Dia fokus pada "Pemimpin opini", dasar dari filosofi pemasaran modern. Sebagai
seorang penjual, dia menjual idenya, produk yang dia terima dari Penciptanya. Produk ini bebas
dari cacat fisik dan tidak ada efek samping. Produk ini menawarkan kesehatan spiritual yang
lengkap; Ada jaminan seumur hidup bagi pengguna.

Penjual menggunakan produk itu sendiri; dia tidak menjanjikan manfaat yang tidak dia alami.
Presenter itu dapat dipercaya; kebenaran ada di tangan kanannya dan kejujuran di sisi lain. Dia
membuktikan dirinya selama empat puluh tahun di tempat pasar, di pasar Suriah dan Makkah; di
antara para kritikus yang tidak mengubah batu apa pun untuk menghentikannya dari upaya
pemasarannya. Mereka (lawan) telah mencoba strategi keserakahan, kekuasaan, dan atraksi
lainnya. Namun ia terbebas dari keuntungan pribadi, nyatanya Allah (SWT) menjanjikannya pahala
di taman-taman surga. Ketika seseorang terbebas dari keserakahan amanat maka pengabdiannya
bersifat pribadi, visinya sempurna, usahanya tidak ada habisnya, dan motivasinya tidak terbatas.
Dia tahu tidak hanya manfaat produknya di dunia tetapi juga di akhirat, segmen kehidupan yang
paling penting. Dia memasarkan produknya dengan manfaat besar dan biayanya tidak lain adalah
percaya pada Satu Allah (SWT), Sang Pencipta, pemelihara dan pembimbing.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengekspor idenya ke Madinah; itu menjadi markas baru untuk
organisasinya dari mana ia telah memperluas (menjual idenya) usahanya di mana-mana, di dunia
yang dikenal.

GAYA MANAJERIAL D-PRO-AKTIF

Perkenalan

211
Seorang manajer proaktif terus menganalisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengetahui
setiap ancaman yang mungkin muncul di cakrawala organisasi. Dia merespons tepat waktu yaitu,
sebelum ancaman menjadi bahaya sehingga dia bisa mengatasi konsekuensinya. Manajer yang
bijaksana dan waspada menjadikannya rutinitas sebagai bagian dari niat strategisnya.

Gaya manajemen pro-aktif


Ahli teori manajemen kontemporer percaya bahwa manajer modern "harus proaktif,
mengantisipasi perubahan, dan terus menyempurnakan, dan bila perlu, membuat perubahan
signifikan pada strategi mereka". 431 Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah seorang manajer yang proaktif,
selalu mengantisipasi perubahan dan bertindak sesuai dengan itu. Gilani (1981) merangkum
strateginya seolah-olah ada ancaman yang muncul di dalam atau di luar organisasi;
mengabaikannya atau tidak mengantisipasinya, tidak menganggapnya signifikan, maka bahaya
kecil dapat menjadi ancaman signifikan yang dapat membahayakan keberadaan organisasi. Setelah
itu, pemimpin, seperti petugas kebersihan, menemukan ancaman, memahaminya, dan mengambil
tindakan yang diperlukan untuk mengendalikannya. Dia membahas masalah internal pada
waktunya, masalah eksternal diterima sebagai tantangan dan menghilangkannya atau
meminimalkan dampaknya. Ini adalah bagian dari tanggung jawab seorang manajer. Mari kita
periksa beberapa di antaranya.

Pada perang parit, pertemuan besar ketiga antara orang yang tidak percaya dan Muslim, suku
Yahudi bernama Bani Quraiza yang merupakan sekutu Muslim mengkhianati mereka. Ada
kemungkinan serangan mereka ke Madinah sementara umat Islam terlibat dalam pertempuran di
bagian luar kota. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bertanya melalui tim tingkat tinggi yang terdiri dari dua
kepala 'pembantu' Madinah tentang niat suku tersebut. Dia telah menunjuk seorang Muslim baru,
Naeem bin Masood sebagai duta besar khusus untuk berbicara dengan Bani Quraiza, Quresh dan
orang-orang Yahudi lainnya untuk melemahkan aliansi mereka. Upaya itu berhasil, dan partai-
partai ini berantakan; jadi, tidak ada yang berani melancarkan serangan bersatu terhadap Muslim.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengepung mereka segera setelah pertempuran dan mengusir mereka
dari Madinah. Oleh karena itu, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menyingkirkan bahaya yang muncul.
Gencatan senjata Hodhaibia adalah langkah strategis. Ini membuka pintu untuk kesuksesan jangka
panjang. Meskipun pakta itu merupakan kemenangan bagi orang Makkan, namun itu menjadi
sumber perluasan pesan Islam. Dengan cepat meningkatkan jumlah Muslim dan berakhir pada
penaklukan Makkah, peristiwa itu menyebabkan suku-suku lain di Semenanjung Arab memeluk
Islam.

Pada saat pertempuran Badar, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memilih untuk menghadapi musuh
daripada mengikuti karavan perdagangan, mangsa yang mudah. Pilihannya benar, dan strateginya
agresif yang menyebabkan kekalahan Makkan. Akibatnya, umat Islam menjadi kekuatan militer,
ancaman, dan pesaing bagi lawan. Perang adalah langkah pertama menuju dominasi Islam,
landasan bagi pembentukan negara Muslim pertama Madinah.

212
Ketika pasukan gabungan Makkan dan suku-suku lain menyerbu Madinah selama perang parit,
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menganalisis skala kekuatan pesaing. Dia merasakan
ketidakmampuan pasukannya untuk bersaing dengan rekannya dengan mudah. Dia
mengedepankan strategi baru untuk menghadapi musuh; Dia menggali parit untuk pertahanan.
Para pesaing belum pernah bertemu taktik seperti itu, oleh karena itu, tidak dapat
mengartikulasikan strategi yang bersaing. Oleh karena itu, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
menghindari bahaya besar; secara implisit dia memenangkan pertempuran.

Sikap strategis
Dalam istilah bisnis, ini menyiratkan bersaing dengan solusi inovatif ketika persaingan ketat, dan
sumber daya mereka lebih unggul. Menurut Kotler & Armstrong (2014), 432 perusahaan dalam hal
persaingan terbagi dalam empat kategori – pemimpin, penantang, pengikut, dan server khusus.
Pengelolaan negara yang baru didirikan merupakan tantangan pada waktu itu; itu adalah ancaman
yang ditimbulkan kepada mereka oleh pemimpin negeri karena tidak ada yang menantang
mereka / Makkan. Sumber daya mereka unggul secara kuantitatif. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
organisasi besarnya berjuang untuk menjadi pemimpin.

Pertempuran parit adalah titik balik; Musuh kembali tanpa perang terbuka karena keberadaan
parit. Ini mendorong umat Islam untuk berpikir tentang serangan balik atau setidaknya merancang
strategi untuk itu. Tujuannya adalah untuk menjual produk mereka ke Makkan pada contoh
pertama dan kemudian ke dunia Arab dan sekitarnya. Bahaya lain muncul ketika orang-orang
munafik membangun tempat ibadah yang memungkinkan mereka untuk membuat konspirasi
dengan damai di tempat yang dingin. Karena Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dibimbing secara ilahi dan
mengetahui realitas tempat baru; oleh karena itu, ia menghancurkan pusat konspirasi.

Selain orang-orang, orang-orang munafik menentang perkara Allah (SWT) secara signifikan.
Namun, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak mengambil tindakan tegas terhadap mereka, jelas, itu
dengan persetujuan Allah (SWT). Dalam ekspedisi Tabuk, orang-orang munafik berkumpul di
rumah seorang Yahudi dan mencegah orang untuk mengambil bagian dalam pertempuran. Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengizinkan Muslim membakar rumahnya untuk menghapuskan pusat
konspirasi. Akibatnya, orang-orang munafik tidak berani mendirikan pusat serupa lainnya.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pernah mengunjungi suku Yahudi bernama Banu Nazir yang
berencana membunuhnya dengan melemparkan batu besar ke atasnya. Dia jadi mengetahui
rencana itu; Karena itu, memaksa mereka untuk meninggalkan kota. Itu mengurangi ancaman
internal untuk selamanya. Selain itu, ia menjalin hubungan bisnis (atau politik) dengan suku-suku
tetangga untuk menetralisir mereka terhadap ancaman eksternal dan atau menjadikan mereka
sekutu untuk tujuan yang sama. Dalam istilah strategis, ini menyiratkan pengembangan usaha
patungan untuk bersaing dengan produk asing (dalam hal ini pihak eksternal yaitu, Quresh). Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menerapkan strategi tersebut dalam dua fase: menetralisir mereka dan
menjadikan mereka sekutu resmi. Muslim mencapainya sebagai partai dominan yang ditentukan
oleh ketentuan gencatan senjata. Misalnya, istilah-istilah berikut adalah ketentuan umum:

213
1-Muslim menawarkan mereka keamanan dan perlindungan dari ancaman eksternal.

2-Dalam hal terjadi perang antara sekutu (suku yang sedang dipertimbangkan) dan musuhnya,
umat Islam akan membantu mereka. Itu berlaku jika ada jenis agresi lainnya.

3-Itu juga berlaku untuk pengembara terkait yang bepergian ke mana saja di daerah gurun. Itu
memperluas batas-batas negara Muslim karena orang-orang ini biasa bepergian ke mana-mana di
sekitar Madinah. Ini menyiratkan di mana pun, mereka akan berperang dengan suku mana pun
yang dapat dilibatkan oleh tentara Muslim. Karena tentara Muslim adalah kekuatan yang
terorganisir, oleh karena itu, peluang dominasinya tinggi.

4-Muslim percaya bahwa penolong utama adalah Allah (SWT). Ini menunjukkan bahwa suku-suku
sekutu secara implisit memeluk kepercayaan umat Islam.

Istilah-istilah ini menarik dari perspektif suku mitra juga karena mereka menganggapnya sebagai
asosiasi dengan negara yang kuat. Payung Muslim menawarkan kepada mereka bayangan yang
mereka butuhkan untuk hidup damai tanpa rasa takut atau bahaya eksternal. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬sedang mengkonsolidasikan kekuatan suku yang tersebar dan meminimalkan oposisi untuk
membawa mereka di bawah lingkaran harmoni dan kerja sama. Itu membawa kedamaian dan
ketenangan melalui pengurangan gangguan politik, perang ketuhanan, dan sistem kesukuan.
Negara ini kemudian menjadi negara kesatuan yang dikelola umat Islam dan bekerja di bawah satu
pemerintahan. Itu memungkinkan untuk mendirikan negara nasional yang beradab. Karena suku-
suku besar atau cabang-cabangnya bergabung dengan tangan Muslim namun suku Quraisy
Makkah secara bertahap diisolasi di Semenanjung Arab. Strategi konsolidasi menawarkan
kekuatan, kepercayaan diri, dan dominasi kepada umat Islam dari waktu ke waktu. Ini
memungkinkan penyebaran Islam melalui peningkatan upaya Dakwah dan Tabligh (undangan
terhadap Islam, kegiatan belajar mengajar).

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memulai korespondensi tertulis kepada raja-raja atau wakil-wakil mereka;
banyak dari mereka memeluk Islam yang memperkuat tujuan Islam. Suku-suku yang tersisa
bergegas ke Madinah untuk mendengarkan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan menerimanya sebagai Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Allah (SWT). Mereka berlindung di bawah bendera Islam karena tidak ada tempat
berlindung lain di mana siapa pun dapat hidup dalam damai, harmoni dan tanpa rasa takut.

Muslim mengalahkan Al-Quresh secara bertahap; penyertaan masing-masing suku memperkuat


kekuatan Muslim dan melemahkan kekuatan mereka. Akibatnya, ketika Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengambil langkah tegas untuk mengatasi mereka, Al-Quresh tidak berdaya, tidak ada yang
berani bergabung dengan mereka atau melindungi mereka. Al-Quresh tidak mengumpulkan
kekuatan militer di bawah satu bendera. Mereka membawa pasukan besar dalam perang parit,
tetapi mereka tidak berada di bawah satu pemerintahan. Setiap suku adalah unit konstituen yang
bebas meninggalkan pertempuran kapan saja. Muslim menyadarinya ketika Quraysh menarik diri
dari garis depan.

214
Sikap strategis terus berlanjut. Makkan mengajukan tantangan menyusul kampanye Uhad yang
belum selesai untuk bertempur di tempat Badr tahun depan di bulan yang sama. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬membawa sahabatnya dan melakukan perjalanan ke tempat yang ditentukan tetapi Abu-
Sufyaan, pemimpin Quresh saat itu tidak berani menghadapi muslim. Namun, itu mengembalikan
kebanggaan umat Islam yang telah mereka lemahkan tahun sebelumnya. Penulis telah
menjelaskan pendekatan strategis Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dalam buku terpisah. 433

PENGELOLAAN E-FISCAL

Perkenalan
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengadopsi tiga langkah saat mendirikan negara baru dan sistem
keuangannya. Mereka adalah.

1-Pembebasan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan keluarganya dari menerima manfaat finansial dari
pengumpulan Zakat (pajak tahunan).

2-Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mendirikan negara dari awal. Dia tidak mewarisi sistem
pemerintahan apa pun di Madinah atau pendirian apa pun yang dapat dia bangun. 434

3-Pencapaian administratif nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah rehabilitasi migran dari Makkah dan
Abyssinia. Hameed Ullah mengatakan, "pengelolaan (rehabilitasi) itu sederhana, efektif dan
pragmatis". 435

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memperkenalkan sistem keuangan yang unik untuk individu dan
organisasi. Namun, salah satu faktor yang umum terjadi adalah tidak ada individu yang melakukan
transaksi dengan menerapkan bunga. Mungkin bermanfaat untuk dicatat bahwa masyarakat pra-
Islam didasarkan pada minat. Itu adalah dasar dari keputusan bisnis. Akibatnya, ia memusatkan
kekayaan di beberapa tangan. Orang miskin semakin melarat dari hari ke hari. Tingkat bunganya
sangat tinggi. Miskin dulu meminjam untuk penggunaan pribadi, tetapi mereka harus
mengembalikannya dengan pembayaran ekstra yang besar. Akibatnya, mereka tidak bisa
menyingkirkan pinjaman selama bertahun-tahun. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah melarang transaksi
berdasarkan bunga. Dia memberi contoh untuk itu dan mengumumkan penghapusan minat
pamannya. Ratusan orang mendapat kelegaan sekaligus. Dan masyarakat menjadi terbebas dari
masalah kepentingan. Sebagian besar organisasi bisnis adalah kepemilikan perseorangan atau
kemitraan pada waktu itu. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sendiri bekerja dalam kemitraan bisnis dengan
Khadijah (RA). Islam mendorong bentuk-bentuk bisnis semacam itu untuk meningkatkan ikatan
sosial di masyarakat. Kerja sama dan kepercayaan adalah dasar-dasar bisnis.

Sumber keuangan
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memperkenalkan banyak langkah di tingkat pemerintah. Dasarnya adalah
sistem Zakat dan kepemilikan properti. Yang kemudian dikaitkan dengan konsep halal dan haram.

215
Seseorang dapat memiliki kekayaan melalui cara-cara halal. Sistem ini memotivasi komunitas
bisnis untuk mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang wajar karena seorang pengusaha
Muslim menghasilkan uang dan mendapatkan perbuatan baik pada saat yang sama.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mempekerjakan tenaga kerja untuk mengumpulkan zakat di daerah
negara Muslim. Muslim mengumpulkan dari komunitas non-Muslim untuk menawarkan mereka
keamanan. Pemerintah memiliki beberapa bagian dalam barang rampasan perang yang digunakan
pemerintah untuk membelanjakan bagi rakyat yang membutuhkan dan miskin. Selain itu, para
petani perlu berbagi hasil panennya dengan pemerintah. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan
dari "memiliki" dan mendistribusikannya ke "belum". Ini meningkatkan sirkulasi kekayaan dan
menciptakan kesetaraan ekonomi di masyarakat. Sistem ini membutuhkan waktu beberapa tahun
hanya untuk mencapai tingkat di mana sulit untuk menemukan orang yang layak untuk
menghabiskan uang yaitu, penerima Zakat.

Sistem Zakat sederhana dan mudah dikelola. Ini cukup sederhana karena jika seseorang memiliki
sejumlah uang atau emas dan perak, dia harus membayar 2,5% darinya. Pemerintah memutuskan
untuk mengumpulkannya dari mereka yang dapat membayarnya. Karena itu wajib bagi orang kaya,
oleh karena itu, pemerintah tidak melakukan upaya untuk meyakinkan orang untuk pembayaran.
Ini adalah tanggung jawab orang yang bersangkutan; kewajiban agama setiap Muslim untuk
membayarnya. Singkatnya, sumber pendapatan utama pemerintah Muslim adalah zakat, usher
(1/10th dari hasil pertanian), seperlima dari rampasan perang dan pajak perlindungan dari subjek
non-Muslim.

Menghabiskan
Pemerintah menghabiskan uang untuk berbagai proyek kesejahteraan. Allah (SWT), Yang
Ditinggikan berfirman,

Sedekah hanya untuk yang miskin dan yang membutuhkan, dan mereka yang menagihnya,
dan mereka yang hatinya harus didamaikan, dan untuk membebaskan para tawanan dan
orang-orang yang berhutang, dan untuk tujuan Allah, dan (untuk) para pejalan kaki; tugas
yang dibebankan oleh Tuhan. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. [At-Tobah: 60]

Ini termasuk upah mereka yang mengumpulkan pendapatan. Akibatnya, mereka adalah karyawan
negara. Kategori lain adalah Muslim baru. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membagikan sejumlah
besar rampasan perang pada saat penaklukan Makkah. Tujuannya adalah untuk menstabilkan
mereka pada agama baru karena dukungan keuangan adalah tanggung jawab pemerintah Muslim.

Hal penting lainnya untuk pengeluaran adalah untuk mendukung mereka yang berhutang. Bisa
bersifat pribadi maupun kelembagaan. Jadi, pemerintah harus membayar utang para wanprestasi.
Salah satu jenis wanprestasi adalah tawanan yang tidak mampu membayar, misalnya, tebusan dll.
Negara dapat menggunakan uang yang dikumpulkan untuk membayar jumlah yang diminta untuk
membebaskan para tawanan.

216
Alternatif untuk perbankan tanpa bunga adalah kemitraan dan pinjaman tanpa bunga. Sebuah
organisasi terkenal di Pakistan memajukan sejumlah kecil uang kepada pedagang kecil. Penerima
seharusnya mengembalikan modal saja. Namun, jika dia mau, dia dapat membayar sejumlah kecil
sebagai kontribusi untuk dana tersebut. Salah satu promotor atau anggota pendiri sebuah
organisasi mengatakan kami memulai dengan jumlah modal yang kecil, tetapi kami memiliki jutaan
modal. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemulihan kami lebih dari 99%.
Selain itu, bank bebas bunga berhasil bekerja di seluruh dunia sekarang. Banyak dari mereka juga
membiayai sektor perumahan di Inggris dan di tempat lain.

Ada banyak contoh kontribusi sukarela untuk tujuan kolektif. Si


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menyumbangkan sejumlah besar uang dan barang untuk membiayai
pertempuran.

Usman (RA) membeli sumur air dan berkontribusi untuk umat Islam di Madinah. Quraysh
menganiaya Muslim lemah di Makkah seperti Bilal (RA); Abu Bakar (RA) membeli kebebasannya
dan membebaskannya.

Sirkulasi kekayaan
Tujuan peredaran kekayaan di tingkat nasional adalah untuk menciptakan kesetaraan, tidak boleh
di tangan segelintir orang yang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan mereka sendiri. Ahli
teori ekonomi modern tiba pada kenyataan ini setelah bertahun-tahun penelitian dan pengalaman.
Islam telah memberikan prinsip distribusi kekayaan sejak lama. Quran mengatakan tidak boleh
beredar di kalangan orang kaya saja. 436 Ketika berpindah tangan, itu menciptakan nilai, pekerjaan,
dan kesehatan/kemakmuran. Para ekonom mengartikulasikan kebijakan fiskal dan keuangan untuk
mencapai tujuan ini. Tujuan dari sistem pajak adalah untuk mengumpulkan uang dari orang kaya
dan membelanjakan untuk proyek/infrastruktur nasional seperti pembangunan dan pembangunan
jalan dan jembatan. Akibatnya, orang mencari pekerjaan dan pengusaha menemukan peluang
bisnis. Ketika individu dipekerjakan, mereka membelanjakan untuk kebutuhan dan keinginan
mereka, dan itu meningkatkan kemakmuran.

Prinsip ini juga berlaku di tingkat organisasi. Misalnya, penerapan sistem upah yang adil di mana
setiap orang menerima haknya atas kontribusinya dalam menghasilkan pendapatan dan laba
memungkinkan sirkulasi kekayaan. Ini meningkatkan dengan pembayaran bonus dan tunjangan
khusus untuk peningkatan kinerja. Berbagi keuntungan, kesetaraan, dan kontribusi pengusaha
dalam kesejahteraan karyawan seperti membuka sekolah untuk keluarga mereka, mendirikan
rumah sakit, membayar pensiun dan gratifikasi dll.

Manajer Muslim memastikan sistem seperti itu dalam organisasi mereka sehingga kekayaan dapat
beredar di antara tenaga kerja. Struktur penghargaan yang adil memenuhi tuntutan keadilan
seperti yang disebutkan di tempat lain. Majikan harus berbagi keuntungan karena itu adalah hasil
dariupaya tanpa henti em ployees.

217
Manajer keuangan modern berurusan dengan akuisisi, aplikasi, dan distribusi keuangan (dana).
Akuisisi adalah melalui generasi pendapatan., penjualan produk atau menawarkan layanan,
meminjam dari sumber internal atau eksternal atau menginvestasikan kembali pendapatan.
Mereka menerapkan sumber daya untuk investasi modal, modal kerja dan berbagai pengeluaran.
Tujuannya adalah untuk menghasilkan pendapatan. Organisasi mendistribusikan sumber daya
keuangan kepada pemegang saham, mitra, kreditor, atau pembayaran pinjaman jangka panjang.
Mereka mentransfer beberapa dari mereka untuk cadangan pendapatan untuk menunjukkan
kekuatan keuangan organisasi. Mereka menggunakan dana ini untuk pembiayaan internal atau
reinvestasi.

Tidak ada sistem keuangan yang terorganisir di Makkah karena fokusnya adalah pada kebutuhan
individu seperti yang telah kami jelaskan di atas. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah meminjam shecamel
dari Abu-Bakr untuk ekspedisi Hijrah. Itu adalah kegiatan pembiayaan pertama untuk tujuan Islam.
Namun, sistem keuangan yang terorganisir dengan baik didirikan di Madinah. Sistem dimulai
dengan kontribusi sukarela untuk pertempuran. Barang rampasan itu adalah keuntungan modal
yang muncul sebagai hasil dari perang; Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa mendistribusikannya sesuai
petunjuk Allah (SWT). Negara Muslim memperkenalkan pajak wajib seperti Zakat dan Usher untuk
produksi mineral.

Penerima manfaatnya adalah orang-orang miskin selain kolektor dan Muslim baru seperti yang
diuraikan dalam Surat Toba. Tampaknya di luar cakupan buku ini untuk menyelidiki sistem
keuangan Islam yang karya-karya khususnya tersedia. Tujuan kami adalah untuk menunjukkan
fakta bahwa Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak hanya pelopor sistem keuangan tetapi juga mengelola
urusan keuangan sebagai manajer keuangan yang berpengalaman. Dia melembagakan kejujuran,
kepercayaan, dan ketidakegoisan untuk pelayanan masyarakat pada umumnya dan komunitas
Muslim secara khusus. Sistem ini matang pada masa pemerintahan Hazrat Umer (RA) ketika
kemiskinan digantikan dengan kemakmuran.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN F

Perkenalan
Ilmuwan manajemen kontemporer mendefinisikannya sebagai "Pengambilan keputusan adalah
tindakan mengidentifikasi dan memilih di antara tindakan alternatif." (Kreitner, 2009). Allah
(SWT), Yang Ditinggikan sedang membimbing Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tentang waktu dan struktur
keputusannya. Misalnya, ia telah mempresentasikan agamanya (produk/ide dalam hal bisnis)
dalam berbagai fase. Dia melakukannya secara diam-diam selama tiga tahun pertama sesuai
perintah Allah (SWT) dan mengumumkan kepada dunia pada fase kedua. Melihatnya dari sudut
pandang geografis, ia memulai secara lokal, memperluasnya ke tingkat nasional dan kemudian
mencapai tingkat internasional. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuat berbagai keputusan untuk mulai
menjual idenya di Makkah, memperluasnya ke Taif dan Madinah, dan mengekspor ke Abyssinia.

218
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membuat keputusan besar pertama ketika dia memimpin tim untuk
mendirikan Batu Hitam. Itu adalah keputusan demokratis di mana dia telah melibatkan kepala suku
dari berbagai klan.

Oleh karena itu, Ia memerintahkan Nabi-Nya ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk berkonsultasi dengan para
sahabatnya untuk membuat keputusan. Dan kemudian mengandalkan-Nya. Percayalah kepada-
Nya. Dia akan membuatnya berbuah jika Dia mau. Kehendak-Nya akan muncul, apa pun keputusan
yang kita buat.

Aturan keputusan
Allah (SWT), Yang Ditinggikan telah memberikan prinsip umum bagi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
para pengikutnya untuk membuat keputusan. Dia memerintahkan untuk efek terdekat Nabi-Nya (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk berkonsultasi dengan para sahabatnya untuk membuat keputusan. Dan
kemudian mengandalkan-Nya. Percayalah kepada-Nya. Dia akan membuatnya berbuah jika Dia
mau. 437 Kedua, Allah (SWT) memberi contoh tentang konsumsi alkohol. Allah (SWT), Yang
Ditinggikan berkata kepada yang terdekat bahwa ada beberapa manfaat di dalamnya, tetapi
kerugiannya lebih dari mereka. Jadi, Islam tidak mengizinkannya. 438 Ini menyiratkan bahwa
pembuat keputusan harus mengevaluasi manfaat dan kerugian dari suatu masalah untuk
diputuskan. Jika manfaat lebih dari bahaya, maka orang tersebut harus membuat keputusan yang
mendukung masalah tersebut dan sebaliknya. Prinsip ketiga bagi setiap anggota tim manajemen
adalah "mematuhi" pemimpin yang Anda tunjuk sampai mereka tidak membuat keputusan yang
bertentangan dengan hukum syariah. Itu berarti terkadang pemimpin dapat memutuskan tanpa
konsultasi.

Mengidentifikasi dan memilih alternatif


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menemukan target untuk agamanya. Orang-orang Makkah, para
peziarah Madinah, suku Taif yang kuat dan orang-orang Abyssinia; Raja adalah fokusnya. Insiden
selanjutnya menunjukkan bahwa imajinasinya benar. Meskipun orang-orang Taif dan Abyssinia
tidak berlindung di bawah payungnya, namun orang-orang Madinah melakukannya. Akibatnya, itu
menjadi pusat usahanya dan berfungsi sebagai markas independen pertama Islam.

Dia telah memilih banyak tindakan yang sukses. Pertama ketika dia mengikuti karavan
perdagangan Quraysh sebelum pertempuran Badar, pertemuan bersenjata yang menentukan
dengan Quraysh. Dia membiarkan karavan dan menghadapi pasukan musuh. Hasilnya
menguntungkannya. Kedua kalinya, dengan konsultasi teman-temannya, ia meninggalkan kota dan
menyambut musuh di luar Madinah dalam ekspedisi perang Parit. Hasilnya lagi-lagi
menguntungkannya. Pilihan ketiganya pada saat pakta Hodhabia adalah pergi untuk perjanjian
damai daripada untuk umrah; itu juga menghasilkan kemenangan.

219
Cara Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
Nabi(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa mengadakan rapat kabinet atau shurahnya; bertukar pikiran tentang
situasi sehingga pilihan yang berbeda keluar dan dia biasa membuat keputusan. Tentang tawanan
perang Badar, ia mengundang pilihan rekan-rekannya. Umer (RA) mengajukan salah satu opsi
terkenal; Mereka harus diserahkan kepada kerabat dekat mereka dan mereka harus membunuh
mereka. Abu Bakker (RA) menyarankan agar mereka dibebaskan dengan jumlah tebusan yang
sesuai. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memilih pandangan Abu Bakar (RA) kemudian.

Keputusan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬fleksibel untuk mengakomodasi saran para sahabatnya. Pada
kesempatan Badar, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengubah posisi tentara atas saran seorang sahabat.
439

Penting untuk dipahami bahwa pengambil keputusan membutuhkan pengetahuan untuk membuat
keputusan yang tepat. Kreitner (2009)440 percaya bahwa manajemen pengetahuan (KM) diperlukan
untuk keputusan yang bermanfaat. KM adalah strategi untuk mengumpulkan, melestarikan dan
menyebarluaskan informasi. Ini termasuk pengetahuan tacit (tidak berdokumen) dan pengetahuan
eksplisit (didokumentasikan).

Alquran dan sunnahnya adalah pengetahuan eksplisit. Muslim mendokumentasikan keduanya.


Mereka melestarikan Alquran segera setelah diwahyukan. Pada masa kekhalifahan Usman bin
Affan (RA), umat Islam menyusunnya. Para ulama hadits mendokumentasikan sunnah kemudian.
Sumber pengetahuan eksplisit ketiga adalah tindakan teman-temannya. Dan sumber terakhir
adalah kesepakatan para ulama tentang suatu perkara tertentu.

Allah (SWT), Yang Ditinggikan telah menganugerahkan kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
pengetahuan atau wawasan tacit khusus. Suatu ketika beberapa orang dari luar Madinah
mendatanginya dan memintanya untuk mengirim beberapa orang untuk belajar islam. Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬ragu-ragu untuk melakukannya dan menyatakan keraguan dan keengganannya
tentang permintaan tersebut. Tetapi orang-orang ini bersikeras; Dia mengirim tim yang terdiri dari
sekitar tujuh puluh sahabat. Tuan rumah mengkhianati dan menjadi martir mereka. Keraguan Nabi
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berubah menjadi kenyataan. Namun, ia tetap bungkam atas kehilangan itu dan
menyerahkan masalah itu kepada Allah (SWT). 441

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membuat banyak jenis keputusan yang lazim akhir-akhir ini; kami
jelaskan dalam paragraf berikut. Penulis telah menulis dua buku tentang pendekatan pengambilan
keputusan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan keputusan manajerial utama Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. (Lihat
mereka dalam daftar buku-buku lain dari penulis).

Keputusan terstruktur/tidak terstruktur


Keputusan terstruktur bersifat rutin yang sering diulang manajer. Oleh karena itu, kami
menyebutnya keputusan terprogram. Pengambil keputusan mengikuti seperangkat aturan. Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬biasa menghadapi berbagai situasi. Keputusan untuk menangani masalah pidana
220
sangat mudah. Dia harus memutuskan sesuai dengan putusan syariah dan bukti tentang kejadian
itu. Misalnya, pengakuan orang/pihak yang bersangkutan. Hukuman untuk perzinahan adalah
dengan merajamnya seperti yang disarankan dalam hukum syariah.

Namun demikian, ia telah membuat banyak keputusan yang tidak terstruktur (keputusan
non-rutin) dengan berkonsultasi dengan teman-temannya atau tim orang-orang yang terlibat.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuat mereka dalam situasi yang kompleks. Dia menerima proposal
para sahabat untuk strategi pertahanan pertempuran Uhad. Tetapi dia tidak mengikuti mereka
untuk perjanjian Hodabia. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memutuskan, dan dia dengan tegas
menerapkannya meskipun beberapa sahabat tidak setuju tentang ketentuan perjanjian. Allah
(SWT), Yang Ditinggikan membimbingnya tentang hal itu, tidak perlu atau pantas untuk
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk menerima pendapat rekan-rekannya. 442

Keputusan kelompok
Terkadang lebih dari satu orang terlibat dalam suatu keputusan. Keputusan seperti itu biasa
terjadi akhir-akhir ini dan merupakan cara saat ini untuk menyelesaikan masalah. Sistem peradilan
mengikutinya, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuat keputusan politik dengan cara yang sebanding.
Dia juga membuat keputusan bisnis dalam pola yang sama. 443

Allah (SWT), Yang Mulia telah menunjuk Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan memerintahkannya untuk
berkonsultasi dengan para sahabatnya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjuk sebuah tim untuk
mengelola urusan Yaman. Mereka membuat (kemungkinan besar) keputusan kelompok yaitu,
melalui konsultasi satu sama lain. Umer (RA) menunjuk tim pendamping untuk memilih
penggantinya.

Keputusan jangka panjang/jangka pendek


Bisnis, lembaga pemerintah, dan bahkan keluarga perlu memutuskan sesuai dengan jangka waktu.
Manajemen organisasi bisnis, seperti yang telah diklasifikasikan oleh para ahli, membuat
keputusan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Keputusan yang mencakup satu
tahun fiskal dikenal sebagai jangka pendek; jangka menengah berkisar antara 1-3 tahun. Dan di
luar periode itu, itu disebut keputusan jangka panjang.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membuat cemoohan jangka panjang ketika dia mengunjungi Taif.
Pelanggan yang dirasakannya tidak membeli idenya. Sebaliknya, mereka menunjukkan
permusuhan yang parah terhadapnya dan pesannya (produk). Sudut-sudutnya berada pada
perintah Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tetapi ia percaya bahwa jika orang-orang Taif tidak menghibur
saya. Generasi mendatang mereka akan melakukannya. Oleh karena itu, itu adalah keputusan
jangka panjang. Sejarah telah menyaksikan bahwa tidak butuh waktu lama bagi orang-orang Taif
untuk berlindung di bawah naungan Islam. Salah satu jenderal Taifian membawa pesan Nabinya (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ke anak benua India. Ada lebih dari enam ratus juta Muslim yang tinggal di
wilayah tersebut saat ini. Lihatlah implikasi dari keputusan jangka panjangnya.

221
Keputusan jangka panjang terkenal lainnya adalah menandatangani perjanjian Hodhabia; Pakta itu
selama sepuluh tahun; Jadi, itu adalah keputusan jangka panjang. Umat Islam segera menyadari
manfaat abadinya. Pesan Islam menyebar dengan cepat ke seluruh negeri Arab. Ambil hanya
jumlah tentara di Hodhabia dan dalam penaklukan Makkah; meningkat dari 1400 menjadi 10000
dalam dua tahun. Perjanjian itu tetap berlaku selama dua tahun atau lebih.

Keistimewaan keputusan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬


Ada banyak ciri-ciri keputusan Nabi( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Dia berada di bawah bimbingan Allah Yang
Mahakuasa (SWT), Yang Ditinggikan. Ini menyiratkan bahwa dia tidak dapat membuat keputusan
yang tidak realistis terutama ketika dia membuat keputusan yang tidak terstruktur. Seperti yang
kita ketahui keputusan seperti itu membutuhkan intuisi dan penerapan pengetahuan diam-diam.
Sejarah memberi tahu kami bahwa semua keputusannya membuahkan hasil. Di front militer, umat
Islam menemui kegagalan parsial di Uhad. Itu ditakdirkan pada contoh pertama, tetapi itu karena
tidak adanya pasukan yang telah ia tunjuk di celah penting. Sebagian besar keputusannya adalah
tentang masalah politik, militer, dan sosial (misalnya, Integrasi Pembantu dan Migran) tetapi
keputusan bisnisnya yang dia buat sebelum pengumuman Kenabiannya juga berhasil. Tur bisnisnya
yang menguntungkan ke Suriah terbukti sebagai bukti keberhasilannya.

PERUBAHAN G-KULTURAL

Perkenalan
Budaya adalah cara orang berperilaku satu sama lain. Ini termasuk bahasa yang mereka gunakan,
pakaian yang mereka kenakan dan cara mereka makan dan minum. Sederhananya secara formal
itu adalah pola asumsi dasar yang ditemukan, ditemukan, atau dikembangkan Islam. Muslim
mengajarkannya kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami, berpikir, dan
merasakan. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah terutama adopsi eksternal dan integrasi
internal. 444 Ini melibatkan kebiasaan, sikap yang berlaku, dan pola dewasa dari perilaku yang
diterima dan diharapkan. 445 Inilah keadaannya dan inilah sebabnya mereka harus sebagaimana
adanya. 446

Ini menunjukkan bahwa itu adalah karakteristik perilaku yang ditemukan, ditemukan, atau
dikembangkan oleh masyarakat. Atau, apa perilaku yang diinginkan atau seharusnya? Akibatnya,
jika beberapa elemen dari perilaku yang diperlukan hilang. Tugas seorang manajer adalah
menciptakan pola perilaku yang harus sesuai dengan perilaku yang diinginkan atau diperlukan.

Tampaknya penekanannya adalah pada perilaku yang diperlukan. Tetapi ini adalah pengalaman
umum bahwa pendatang baru harus mengadopsi budaya organisasi tempat mereka bekerja atau
mengambil keanggotaan. Nabi Suci (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mendirikan organisasi Islam di Makkah. Allah
(SWT), Yang Ditinggikan telah mendefinisikan perilaku yang diperlukan. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
telah mengadopsi dan melembagakannya ke semua tingkatan organisasinya.

222
Mari kita lihat apa budaya organisasi yang diinginkan dan cara Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
membentuknya sejak awal misinya. Saya akan memeriksanya di halaman-halaman berikut.

Perubahan keyakinan
Masyarakat (percaya pada banyak dewa) membutuhkan perubahan mendasar dalam kepercayaan
untuk mengubah konstituen budaya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menciptakan gagasan bahwa Allah
(SWT), Yang Ditinggikan adalah satu. Dia adalah Pencipta setiap makhluk hidup atau tidak hidup.
Dia adalah Pencipta kondisi: kebahagiaan atau kesedihan, kekayaan atau keburukan, kesehatan,
atau penyakit dan sebagainya. Itu adalah pemicu dasar dari semua tindakan dan perilaku adalah
kumpulan dari semua tindakan itu. Perubahan itu sangat pahit bagi penerima, tetapi mereka
menerimanya setelah beberapa perlawanan.

Saling menghormati
Nilai terpenting kedua adalah saling menghormati. Dia mengumumkan selama haji terakhir. Uang
dan darahmu sama sakralnya dengan hari, bulan, dan kota ini. Ini berlaku untuk setiap individu dan
tim / kelompok.

Karena anak perempuan adalah penyebab rasa malu dan kerendahan hati, Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengatakan siapa pun yang akan membesarkan seorang gadis, dia akan dekat dengan saya pada
Hari Terakhir. Dalam khotbah terakhir, ia menekankan hak-hak perempuan. Dia berkata pada efek
terdekat bahwa surga ada di bawah kaki ibumu. Allah (SWT), Yang Ditinggikan berkata bahwa
perempuan adalah ladang penangkaran-Nya.

Dari sisi karyawan, kata dia, menurutnya paling dekat membayar upah sebelum keringat keringat
pekerja berkeringat.

'Abdullah ibne- 'Umar Radiyallahu 'anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬berkata: Bayarlah upah buruh sebelum keringatnya mengering. 447
Itu adalah hak mereka dan cara menghormati dari sudut pandang majikan; Ketika seorang majikan
membayar upah seperti yang dijanjikan, ia menunjukkan rasa hormat kepada karyawan.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memperkenalkan sistem nilai-nilai yang membuat budaya Islam
berbeda dari yang lain. Islam tidak membedakan antara kehidupan berorganisasi dan kehidupan
sosial. Keduanya adalah dua dimensi koin. Selain itu, Islam menganggap keluarga sebagai
organisasi kecil atau organisasi pertama sebagai perjumpaan manusia. Organisasi bisnis adalah
tingkat kedua dari sebuah organisasi sementara negara adalah yang terbesar dari entitas-entitas
ini. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dikembangkan dan dipraktikkan pada tingkat terkecil juga
berlaku di tingkat lain.

Promosikan salam

223
Ketika orang bertemu, mereka bertukar beberapa kata atau kalimat. Ketika Umayr mengunjungi
Madinah, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menyambutnya dengan cara tradisional. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
menjawabnya dengan cara menyapa yang baru. Menurut Lings "Umayr mendoakan mereka hari
yang baik - salam paganisme - dan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: "Tuhan telah memberi kami
salam yang lebih baik daripada kamu, 0 'Umayr. Ini adalah Damai, salam rakyat Firdaus." 448
Lihatlah hadits, "Abu Hurairah (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Rasulullah
(SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Demi Dia di Tangan Siapa jiwaku! Anda tidak akan memasuki
Jannah sampai Anda percaya, dan Anda tidak akan percaya sampai Anda saling mencintai. Izinkan
saya memberi tahu Anda tentang sesuatu, jika Anda melakukannya, Anda saling mencintai.
Promosikan salam di antara kalian (dengan mengucapkan Assalamu 'Alaikum satu sama lain)". 449
Karya penulis tentang hal itu mungkin berguna untuk dibaca lebih lanjut. 450

Mematuhi manajer / bos


Bab enam dari volume ini berisi kisah terperinci tentang topik tersebut, namun, beberapa contoh
mungkin menjadi pengingat pada saat ini.

Abu Musa Al Ash'ari (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Tidak
diragukan lagi penghormatan kepada Allah (SWT) termasuk menghormati seorang Muslim
berambut abu-abu: dan juga, orang yang telah menghafal Al-Qur'an dan dia tidak melebihi batas
yang tepat dan juga tidak berpaling darinya; dan menghormati penguasa yang adil. 451

Abu Bakra (RA) meriwayatkan aku mendengar Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Barangsiapa
menghormati seorang raja yang ditunjuk oleh Allah (SWT) Tabaraka wa Taala di dunia, Allah (SWT)
akan menghormatinya pada Hari Kebangkitan. Barangsiapa mencemarkan nama baik seorang raja
yang ditunjuk oleh Allah (SWT) di dunia, Allah (SWT) akan mencemarkan nama baiknya pada Hari
Kebangkitan. 452 Meskipun orang-orang biasa menghormati tuan-tuan mereka tetapi itu karena
kekuasaan dan pengaruhnya. Islam menekankannya untuk kesenangan atau Allah (SWT) dan untuk
pahala di akhirat.

Kejujuran sebagai kualitas karyawan


Kejujuran adalah nilai penting lainnya di tempat kerja. Ini adalah jembatan di mana manajemen
dan karyawan berdiri di setiap sisi. "Muzhim bin Zufar berkata, "Umar bin 'Abdul-'Aziz berkata
kepada kami, 'Ada lima sifat (yang harus dimiliki seorang hakim), dan jika dia tidak memiliki salah
satunya maka dia memiliki satu cacat; dan sifat-sifat itu adalah: Dia harus menjadi seorang yang
cerdas, sabar, jujur, tegas dan seorang sarjana agama dan pencari pengetahuan yang terpelajar.'"
453
Dengan demikian, kejujuran adalah salah satu spesifikasi pekerjaan dasar untuk pekerjaan
dalam Teori Manajemen Islam.

Mengunjungi karyawan yang sakit


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menyarankan para pengikut/pengelolanya untuk berjalan satu mil ekstra
untuk memenangkan hati bawahannya. Misalnya, kunjungi mereka ketika mereka jatuh sakit,

224
bersikap sopan dengan mereka, tawarkan saran yang baik, berikan dukungan produktif bila
memungkinkan. Lihatlah hadits ini, Jabir (RA) meriwayatkan bahwa Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
berkata: Siapapun dengan ketiga sifat ini akan berada di bawah naungan Rahmat Allah (SWT) (pada
Hari Kebangkitan) dan Dia akan memasukkannya ke dalam Surga:

(l) Kesopanan terhadap yang lemah

(2) Kasih sayang kepada orang tua


(3) Kebaikan kepada budak (bawahan). 454
Abu Hurairah (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Saya mendengar Rasulullah
(SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatakan, "Barangsiapa mengunjungi orang yang sakit atau
saudaranya untuk mencari Keridhaan Allah (SWT), seorang penyiar (malaikat) berseru: 'Semoga
kamu bahagia, semoga perjalananmu diberkati, dan semoga kamu dianugerahi posisi yang
bermartabat di Jannah". 455 Penulis telah menyusun volume terpisah tentang hal itu, pembaca
dapat meningkatkan pemahaman mereka melaluinya. 456

Menawarkan saran yang bagus


Manajer dapat mengembangkan hubungan pribadi dengan karyawan dengan menawarkan saran
yang baik dalam berbagai masalah pribadi atau organisasi. Beberapa ahadith menjelaskan masalah
ini.

Diriwayatkan Jarir bin 'Abdullah: Aku memberikan Ikrar kesetiaan kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
agar aku mendengarkan dan taat, dan dia menyuruhku menambahkan: 'Sebisa mungkin dan akan
memberikan nasehat yang baik kepada setiap muslim.' 457

Adi bin Hatim (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Rasulullah (SWT) (saw)
bersabda, "Jagalah dirimu dari Api (neraka) meskipun hanya dengan setengah buah kurma (yang
diberikan dalam amal); dan jika Anda tidak mampu membelinya, Anda setidaknya harus
mengucapkan sepatah kata pun yang baik." 458

Abu Ruqayya Tamim ibn Aws ad-Dari melaporkan Nabi, semoga Allah (SWT) ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬
memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, "Deen adalah nasihat yang baik." Kami
berkata, "Untuk siapa?" Beliau bersabda, "Demi Allah (SWT), Kitab-Nya, Rasul-Nya, para Imam
kaum Muslimin dan umatnya." 459

Anas melaporkan bahwa Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya
kedamaian, berkata, "Tidak seorang pun dari kalian yang benar-benar dapat dikatakan percaya
sampai dia menginginkan saudaranya apa yang dia inginkan untuk dirinya sendiri." 460
Ahadith di atas menyarankan untuk menawarkan kata-kata yang baik, nasihat yang bermanfaat,
dan menyukai orang lain apa yang kita sukai untuk diri kita sendiri adalah bagian dari fenomena
karena Islam adalah dewan yang baik untuk semua orang.

225
Bawahan pendukung
Manajer kuat secara finansial dan dalam hal pengaruh, tetapi karyawan lemah mengenai kedua
faktor tersebut. Oleh karena itu, karyawan membutuhkan bantuan dan dukungan. Berikut adalah
beberapa ahadith untuk memahami maksudnya.

Ibnu 'Umar melaporkan bahwa Rasulullah (SWT), semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Muslim adalah saudara dari muslim. Dia seharusnya tidak salah
atau menyerahkannya kepada musuhnya. Allah (SWT) akan mengurus kebutuhan siapapun yang
mengurus kebutuhan saudaranya. Pada Hari Bangkit Allah (SWT) (SWT) akan menghilangkan
kegelisahan siapapun yang menghilangkan kegelisahan muslim lain.
Pada Hari Kebangkitan, Allah (SWT) akan berjilbab kepada siapa saja yang berjilbab kepada muslim
lain." 461

Abu Hurayra melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "Allah (SWT) akan membebaskan siapa pun yang membebaskan
seorang mukmin dari salah satu penderitaan dunia ini, dari salah satu penderitaan Hari
Kebangkitan. Allah (SWT) akan memberikan kemudahan di dunia ini dan Yang Berikutnya kepada
siapa saja yang meringankan kesulitan orang lain. Allah (SWT) akan berjilbab kepada siapapun yang
berjilbab kepada muslim lain di dunia ini dan Yang Berikutnya. Allah (SWT) akan menolong hamba-
Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya." 462

Abu Hurayra melaporkan bahwa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, berkata, "'Seseorang yang berjuang atas nama janda dan orang miskin
seperti seseorang yang berjuang di jalan Allah (SWT).' Saya pikir dia juga mengatakan, 'Dan seperti
seseorang yang terus-menerus berdiri di malam hari dalam doa dan seperti seseorang yang terus-
menerus berpuasa.'" 463

Abu'd-Darda' 'Umaymir berkata, "Aku mendengar Rasulullah (SWT) ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, semoga
Allah (SWT) memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata, 'Tolonglah aku dalam mencari
yang lemah. Mereka didukung. Anda disediakan karena yang lemah di antara Anda." 464

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menjanjikan berbagai penghargaan karena mendukung Muslim yang lemah
dan melarat dalam organisasi dan di masyarakat pada umumnya. Manajer dapat memperoleh
kebajikan ini dan mengambil pekerjaan dari bawahan secara bersamaan.

Ketepatan waktu
Islam menganggap individu sebagai dasar dari semua kegiatan karena individu menjadi organisasi
dan mereka membentuk masyarakat. Namun, nilai-nilai tertentu khusus untuk kegiatan organisasi.
Misalnya, ketepatan waktu. Perlu dibuat dan dikendalikan, oleh karena itu, Islam menekankannya.
Menghadiri lima kali sehari salah adalah wajib dalam sidang; Muslim melakukannya pada waktu
yang ditentukan. Allah (SWT) berfirman "Apabila kamu telah menyelesaikan As-Salat (shalat -
berjamaah), ingatlah Allah berdiri, duduk, dan berbaring miring, tetapi ketika kamu bebas dari

226
bahaya, lakukanlah AsSalat (Iqamatas Salat). Sesungguhnya shalat itu dipanjatkan kepada orang-
orang mukmin pada jam-jam tertentu. "
465

Ada sekitar 4 juta masjid di dunia saat ini; Sebagian besar dari mereka mengelola lima kali Salah
pada waktu tetap. Demikian pula, puasa dan pelaksanaan haji terikat waktu. Ini menyiratkan
bahwa Islam melatih hak individu sejak masa kecilnya untuk ketepatan waktu. Ketika orang
tersebut bergabung dengan pekerjaan formalnya, ketepatan waktu baginya bukanlah
"persyaratan" baru.

Kerja tim
Islam juga mempromosikan kesadaran tim. Wajib berdoa dalam berjamaah yang memberikan
kesempatan bertemu dan berjejaring. Doa jummah menawarkan kesempatan bagi umat Islam
untuk berkumpul setiap minggu.

Perayaan Idul Fitri adalah bagian dari itu. Allah (SWT), Yang Ditinggikan berkata kepada Nabinya (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dengan efek terdekat thdi "lakukan konsultasi dengan rekan-rekan Anda." yaitu,
membuat keputusan sebagai sebuah tim. Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa Islam
mendorong semangat tim. Idenya adalah untuk menciptakan rasa kolektif.

Kualitas layanan
Para ahli kontemporer menyadari konsep kualitas pada abad ke-20 sementara Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬dari Islam membicarakannya pada abadke-7. Sebagian besar parameter kualitas yang
dikemukakan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pada waktu itu. Misalnya, kualitas layanan menekankan pada
konsistensi. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata bahwa "Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah
(SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: "Ambillah hanya sebanyak yang dapat kamu lakukan dari
perbuatan bajik, karena perbuatan terbaik adalah yang dilakukan secara konsisten, meskipun
sedikit." 466 Nabi telah menetapkan standar minimum untuk pelaksanaan salat. "Hadhrat Ammar
bin Yaasir (Radhiyallaho anho) meriwayatkan bahwa beliau mendengar Rasulullah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫( )وسلم‬Shallallahu alaihe wasallam) mengatakan: "Ketika seseorang menyelesaikan salaatnya, ia
mendapat sepersepuluh, sepersepuluh, seperdelapan, seperlima, seperenam, seperlima,
seperempat, sepertiga atau setengah dari pahala maksimal (sesuai dengan kualitas salaat yang
dilakukan olehnya)." Syaikh Zakarya menjelaskan dan mengatakan "Dinyatakan dalam sebuah
hadits bahwa Allah memiliki standar fardh salaat. Sebuah catatan disimpan tentang ukuran di
mana salaat tidak memenuhi standar itu. "467 Berdasarkan contoh-contoh ini, manajer dapat
merancang mekanisme kualitas dalam organisasi mereka.

Tabel berikut merangkum nilai-nilai kunci dari suatu organisasi; manajer harus mengelola
berdasarkan prinsip-prinsip Islam. (Tabel 9)

227
Tabel 9 Ringkasan beberapa nilai-nilai Islam

Nilai Deskripsi: __________

Perubahan keyakinan Allah (SWT) adalah satu

Saling menghormati Uang, rasa hormat, dan darah setiap Muslim adalah suci
bagi orang lain

Salam Setiap orang harus menyapa orang lain

Patuhi manajer/pemberi kerja Itu adalah bagian dari tugasnya

Kejujuran Seseorang harus jujur padanya


organisasi/pemberi kerja

Kunjungi orang sakit Ini adalah tindakan bajik

Saran yang bagus Berikan saran yang jujur dan bermanfaat kepada kolega
dan bawahan Anda

Dukung bawahan Orang yang mendukung, Allah (SWT) membantunya

Ketepatan waktu Rukun Islam mengajarkan kita nilai waktu dan ketepatan
waktu

Kesadaran tim Umat Islam melakukan slat, shalat Jumma dan haji
sebagai satu tim. Pengambilan keputusan dalam tim juga
diinginkan.

Kualitas layanan Itu harus menjadi sifat kedua dari pengusaha dan
karyawan
H-REKRUTMEN DAN SELEKSI
Perekrutan itu untuk kesenangan Allah (SWT) dan sesuai dengan kehendak-Nya. Karena itu, ketika
majikan memutuskan dan mengumumkan; Ini menyiratkan para peserta telah menerimanya dan
berjanji untuk menerapkannya. Janji itu ada pada Allah (SWT) pada contoh pertama; oleh karena
itu, Allah (SWT) mengatakan kepada yang terdekat bahwa Anda harus memenuhi janji itu. 468

Tujuan rekrutmen adalah untuk memperoleh bakat, melatih dan mempertahankan. Proses
rekrutmen dimulai dengan definisi job description dan job specification dari berbagai kader. Kami
membawa mereka secara bergantian ke sini dan menghubungkannya dengan pendekatan
Kenabian.
228
spesifikasi pekerjaan
Para ahli mendefinisikannya sebagai "Spesifikasi pekerjaan adalah deskripsi tertulis tentang
karakteristik manusia yang diperlukan untuk keberhasilan kinerja suatu pekerjaan. " 469 Allah (SWT)
menggambarkan sifat-sifat Nabi (AS) sebagai

1. Hazrat Daud (AS) diberi wawasan (Hikmah) 470


2. Mereka disarankan untuk berkonsultasi dengan sahabat seperti yang diarahkan dalam Surah
Ash-Shu'ara'.
3. Musa (Aly Salaam) ditahbiskan untuk berbicara lunak dengan Firaun. " 471
4. Mereka menjaga kehidupan akhirat selalu di depan karena para Nabi (AS) bertanggung jawab
kepada Allah pada Hari Penghakiman 472
5. Para Nabi (AS) mematuhi perintah Syariat dalam hal-hal sehari-hari yang berkaitan dengan
tanggung jawab ekonomi, politik, dan sosial. Misalnya, mereka mempraktikkan dasar-dasar
iman sebagai orang biasa. Lima kali salat wajib bagi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬serta bagi para
pengikutnya.
6. Mereka seharusnya menerapkan syariah 473
7. Muslim mengelola urusan dunia dengan keadilan; ketika seorang Muslim ditunjuk sebagai
manajer di tingkat organisasi, ia mengikuti panduan yang sama.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bersabda, "Ia harus menjadi seorang yang cerdas, sabar, jujur, tegas dan
seorang ulama dan terpelajar serta mencari ilmu." 474 Dia telah memilih beberapa orang untuk
keterampilan khusus dan kekuatan fisik sebelum pertempuran Uhad. 475 Seorang pengamat yang
tajam dapat menemukan lebih banyak contoh dari kehidupan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Deskripsi pekerjaan
"Deskripsi pekerjaan paling baik dianggap sebagai cetak biru posisi. Ini menguraikan tugas dan
tanggung jawab penting yang diharapkan dari karyawan dan tujuan dasar dari pekerjaan yang
diharapkan dilakukan karyawan. "476 Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menentukan tugas orang-orang
yang diutusnya untuk berbagai tugas. Dengan kata lain, dia praktis telah menunjukkan tugas dan
tanggung jawab kepada bawahannya. Mereka adalah pegawai negara Madinah. Semua orang tahu
bahwa tugasnya sebagai seorang Muslim adalah berjuang untuk tujuan Allah (SWT), mengajak
orang-orang menuju Islam dan seterusnya. Dalam hubungan ini kita dapat mengutip beberapa
contoh yang telah ditetapkan oleh Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. "Hadhrat Khaalid bin Sa'eed (RA)
melaporkan bahwa ketika Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengirimnya ke Yaman, Rasulullaah ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬berkata kepadanya, "Jika kamu mendengar Adhaan dipanggil di antara bangsa mana
pun yang kamu temui, tinggalkanlah mereka sendirian. Namun, jika kamu melewati suatu bangsa
dan tidak mendengar Adhaan dari mereka, kamu harus mengundang mereka ke Islam." 477
Demikian pula, "Hadhrat Abdullaah bin Abbaas (RA) meriwayatkan bahwa ketika Rasulullaah ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬mengirim Hadhrat Mu'aadh bin Jabal (RA) ke Yaman, dia berkata kepadanya, "Kamu
pasti akan bertemu orang-orang dari Ahlul Kitaab. Ketika Anda datang kepada mereka, undanglah
229
mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada yang layak disembah selain Allaah dan bahwa Muhammad
(‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah Rasul Allaah. Jika mereka menaatimu dalam hal ini, beri tahu mereka
bahwa Allaah telah menjadikan Fardh bagi mereka lima salaah setiap siang dan malam. Jika
mereka menaatimu dalam hal ini, beritahukan kepada mereka bahwa Allaah telah membuat Fardh
untuk mereka zakaah yang diambil dari orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang
miskin di antara mereka. Jika mereka menaatimu dalam hal ini, pantang mengambil yang terbaik
dari kekayaan mereka (sebagai zakaah) dan waspadalah terhadap kutukan orang-orang yang
tertindas karena tidak ada penghalang antara itu dan Allaah." 478 Contoh kedua memiliki lebih
banyak rincian daripada yang pertama; itu menyiratkan itu tergantung pada persyaratan untuk
memberikan instruksi singkat atau terperinci untuk menyelesaikan tugas.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menjelaskan berbagai aspek; Saani (2016) telah merangkumnya dalam
tabel berikut. 479

Tabel 10 Berbagai aspek pendekatan rekrutmen Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬

230
Penunjukan penerus

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬menunjuk penggantinya; ia merujuk seorang wanita kepada Abu Bakar jika
dia tidak ada.
Memotivasi pemimpin/orang yang ditunjuk tertentu

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membujuk orang untuk diangkat menjadi pemimpin/manajer.
Persetujuan/dukungan sejawat
Umer memotivasi orang-orang untuk merangkul kepemimpinan/khilafah Abu Bakar. Dia
menggambarkan kualitasnya: teman, asosiasi di gua (prestasi / kinerja masa lalu), dievaluasi
(evaluasi teman sebaya) bahwa dia adalah orang yang paling berhak di antara kita.
Penunjukan tim

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengirim tim gubernur ke Yaman.


Penunjukan penasihat
1.Allah (SWT) memberikan bawahan/penasehat yang jujur yang membantunya menuju kebaikan
dan sebaliknya.

2.Allah (SWT) mengutus Nabi ( ‫( )صلى هللا عليه وسلم‬dan khalifahnya) dan menunjuk penasihat bagi
mereka.
Ketentuan kerja
Rasul Allah (SWT) mengambil sumpah taat kepada orang yang bersedekah selainhal-hal lain
seperti percaya kepada keesaan Allah (SWT), tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak
dan tidak menuduh orang yang tidak bersalah.
Pemilihan khalifah oleh para ahli
Usman bin Affan (RA), khalifah ketiga, terpilih sebagai khalifah oleh tim sahabah meskipun
konsultasi panjang
I-STUDI KASUS - PERJANJIAN HODHABIA

Perkenalan
Ada beberapa alasan pemilihan Hodhabia sebagai studi kasus. Pertama, ekspedisi non-
pertempuran Nabi(‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Kedua, dia telah menghindari perang karena kewaspadaan
dan pandangan ke depan. Ketiga, dia telah bernegosiasi dengan Quraysh sementara pertemuan
sebelumnya adalah pertemuan bersenjata. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬harus mengatur para
sahabatnya karena kondisi perjanjian yang bersifat defensif. Dan Allah (SWT) telah memberikan
kepada Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kabar gembira tentang 'kemuliaan yang disamarkan' dalam retret

231
yang nyata. Kehendak Ilahi ada pada Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Oleh karena itu, studi kasus adalah
contoh lain dari kemampuan kepemimpinannya.
Laporan Breif tentang insiden tersebut
Menurut Lings480 Suatu malam menjelang akhir dia bermimpi bahwa dengan kepala dicukur
dia memasuki Ka'bah, dan kuncinya ada di tangannya. Keesokan harinya dia memberi tahu para
Sahabatnya tentang hal ini dan mengundang mereka untuk melakukan Ziarah Kecil bersamanya, di
mana mereka buru-buru mulai bersiap sehingga mereka dapat pergi sesegera mungkin. Di antara
mereka, mereka membeli tujuh puluh unta untuk dikorbankan di kawasan suci . Daging mereka
kemudian akan dibagikan kepada orang-orang miskin di Mekkah. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memutuskan untuk membawa salah satu istrinya bersamanya, dan ketika undian dilemparkan lot
jatuh ke tangan Umm Salamah.
Oleh karena itu, ia telah mengumumkan di dalam dan sekitar Madinah tentang niatnya untuk
menunaikan ibadah umrah. Ia mengangkat dua sahabat sebagai wakilnya dan berbaris menuju
Makkah pada tahun 6 H dengan 1400 sahabat. Ia mengenakan ihram dan menyiapkan hewan
untuk kurban di Zulhalifah (Batas harum dari sisi Madinah).

Dia juga telah menunjuk seorang perwira intelijen untuk mengetahui kemungkinan reaksi Quraysh
atau suku-suku lain. Petugas itu memberitahunya di Asfaan dan menggambarkan rencana suku
musuh selama perjalanan. Mereka bersiap-siap untuk menghentikan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
dalam perjalanan ke tempat tujuannya.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkonsultasi dengan timnya dan mengajukan dua usulan: untuk bertarung
dengan suku-suku ini dan membersihkan jalan untuk mencapai Makkah, atau menghindari mereka
dan melanjutkan perjalanan. Dia memilih skema selanjutnya. Sementara itu, Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬mengetahui bahwa Quraysh juga dalam 'modus' pertempuran dan mereka telah mengirim
pasukan yang terdiri dari dua ratus penunggang kuda di bawah komando Khalid bin. Khalid
berencana menyerang sementara umat Islam seharusnya salat. Allah (SWT) menurunkan perintah
khusus berdoa di medan perang. Itu membatasi musuh untuk memanfaatkan kesempatan. Selain
itu, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengubah caranya untuk menghindari pertemuan dengan Quraisy.
Jalannya sulit dan berbatu, tetapi dia melanjutkan sampai Hodhabia dan berkemah di sana di dekat
sumur air kecil.

Suku Khaza adalah konfederasi Muslim, beberapa dari mereka mendekati Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
dan menjelaskan kepadanya rencana Quraisy. Badheel bin Warqa memberitahunya bahwa mereka
tidak akan pernah mengizinkan Anda memasuki Makkah. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatakan
mereka tidak ada di sana untuk berperang tetapi jika mereka akan memaksa saya untuk
melakukannya "Saya bersumpah kepada Allah (SWT) bahwa saya akan berjuang dengan mereka
untuk tujuan misi saya sampai saya menjadi martir atau mereka akan dikalahkan". 481 Meskipun
demikian, dia mengajukan proposal perdamaian untuk mereka. Badheel menyampaikan pesan itu
kepada Quraysh yang mengirim duta besar mereka untuk percakapan lebih lanjut.

232
Kedua belah pihak bertukar pandangan melalui perwakilan tetapi tanpa hasil karena Quraysh mati
hati. Mereka mengirim sekelompok prajurit 70/80 secara diam-diam untuk menyerang Muslim
untuk merusak pembicaraan damai. Penjaga Muslim menangkap mereka, tetapi Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬membebaskan mereka sebagai isyarat positif untuk melanjutkan upaya perdamaian.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah wakil Usman (RA) untuk berbicara dengan Quraysh setelah
berkonsultasi dengan orang lain. Dia memilihnya karena dia adalah orang terhormat dengan
temperamen lembut dan klannya masih di Makkah. Jika terjadi kecelakaan, klannya dapat
membantunya.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬merekomendasikannya:
• Beri tahu mereka bahwa kita damai.
• Undang mereka ke Islam
• Berikan kabar gembira kepada umat Islam yang masih tinggal di Makkah tentang dominasi
Islam di Makkah dalam waktu dekat.
Usman (RA) menyampaikan pesan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kepada tokoh-tokoh kunci Quraisy.
Mereka menawarkannya untuk melakukan tawaf Ka'bah, tetapi dia menolak. Quraysh memintanya
untuk tinggal sedikit lebih banyak sehingga mereka dapat memutuskan tentang hasil percakapan.

Sementara itu, sebuah desas-desus sampai kepada Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bahwa kaum Quraisy
mati syahid Usman (RA). Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bereaksi cepat dan meminta para sahabatnya
untuk bersiap-siap berperang. Dia mengambil ikrar terkenal yang dikenal dalam sejarah Islam
sebagai "Bait-e-Rizwaan". Itu adalah janji berjuang untuk tujuan Allah (SWT) dan untuk tetap teguh
di medan perang. Namun, segera setelah itu, Usman (RA) kembali, dan dia mengambil janji yang
sama juga.

Quraysh menerima pesan itu dan sekaligus mengirim mediator mereka. Pihak-pihak yang bersaing
akhirnya tiba pada gencatan senjata. Beberapa kondisi menentang Muslim tetapi kondisi lain
menawarkan mereka kekuatan. Umat Islam memaksa kaum Quraisy untuk menerima Islam sebagai
kekuatan/partai yang bersaing yang memaksa mereka untuk mengizinkan umat Islam melakukan
umrah pada tahun berikutnya.

Allah (SWT) memberikan kabar gembira kemenangan kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Muslim
secara resmi memasukkan konfederasi mereka (yaitu, Banu Khaza) dalam barisan mereka. Pintu
terbuka bagi suku-suku lain untuk bergandengan tangan dengan umat Islam. Perjanjian itu
menawarkan satu dekade perdamaian bagi mereka. Perdamaian selalu mendukung tujuan Muslim
karena menawarkan kesempatan bagi umat Islam untuk menyampaikan pesan mereka kepada
orang lain. Perang dulunya adalah sumber pertumpahan darah yang meningkatkan jurang
kebencian. Selain itu, menciptakan kesenjangan komunikasi yang menghambat non-Muslim untuk
belajar dan memahami Islam.

Umat Islam berada di bawah tekanan moral ketika Abu Jandal (RA) tiba dan meminta bantuan
Nabi(‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mencoba menyelesaikan masalahnya, tetapi

233
negosiatornya adalah ayahnya yang tidak siap dengan cara apa pun untuk meninggalkannya
bersama muslim. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬merekomendasikannya, "bersabarlah". Dia berkata
dengan efek terdekat bahwa Allah (SWT) akan membuka pintu keselamatan bagi Anda dan semua
orang yang menderita dari tangan orang-orang.

Implikasi Manajerial
Implikasinya didasarkan pada tindakan dan keputusan utama Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk
mengelola perjanjian Hodhabia. Pemicu ekspedisi adalah bimbingan Ilahi yang muncul dalam
bentuk mimpi. Ingatlah bahwa Ibrahim (AS) juga bermimpi tentang pengorbanan putranya. Nabi
kita (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menafsirkannya yaitu, bahwa ia harus melakukan umrah. Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬juga bermimpi sebelum pertempuran Uhad dan menafsirkannya seperti yang terjadi.
Dimensi terpenting dari perjanjian itu adalah negosiasi dan cara Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
mengelolanya. Oleh karena itu, kami membahasnya secara rinci dalam paragraf berikut.

Negosiasi
Ini adalah proses memberi dan menerima untuk sampai pada kesimpulan atau kesepakatan.
"Sudah seringdikatakan bahwa pemimpin hebat adalah negosiator hebat." 482 Kamus
mendefinisikannya sebagai "proses mendiskusikan sesuatu dengan seseorang untuk mencapai
kesepakatan dengan mereka, atau diskusi itu sendiri." 483 Menurut seorang penulis CIMA, negosiasi
adalah "Proses di mana dua pihak atau lebih yang berkonflik atas hasil berusaha mencapai
kesepakatan. Ini adalah alternatif konstruktif dan positif untuk tawar-menawar atau berdebat; itu
ditujukan untuk membangun kesepakatan daripada memenangkan pertempuran." 484 Hodhabia
adalah perjanjian rumit yang mengharuskan kompromi dengan lawan dan memuaskan rekan kerja.
Mari kita lihat bagaimana Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengatasinya.

Analisis ini didasarkan pada pendekatan terstruktur yang memerlukan beberapa langkah untuk
menyelesaikan acara negosiasi. 485

1-Klarifikasi kepentingan
Tujuan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah untuk mencapai kesepakatan yang menyelesaikan masalah
tersebut. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah melakukan perjalanan ke Hodhabia untuk melakukan
umrah, tetapi Quraysh tidak mau mengizinkannya untuk itu. Ini menyiratkan bahwa harus ada
jalan tengah untuk memenuhi tujuan kedua belah pihak. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah
mengklarifikasi maksudnya sebagaimana disebutkan dalam ayat berikut,

234
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Aku tidak datang untuk melawan siapa pun, tetapi hanya
ingin menunaikan ibadah umrah. (Sangat mengejutkan bahwa Quraysh ingin bertarung karena)
pertempuran telah melemahkan mereka dan menyebabkan mereka banyak bahaya ... Namun, jika
Quraysh menolak. (untuk menerima Islam dan bersikeras untuk berperang), maka aku bersumpah
demi Makhluk yang dalam kendalinya hidupku terletak, aku akan melawan mereka demi Deen ini
sampai kepalaku terpisah dari leherku atau Deen dari Allaah ini berkembang." 486

Lings menyatakan,

Di antara mereka, mereka membeli tujuh puluh unta untuk dikorbankan di kawasan suci. Daging
mereka kemudian akan menjadi bagian dari orang miskin di Mekah ... Pada perhentian pertama ia
memohon agar unta-unta kurban itu dibawa kepadanya, dan ia sendiri menguduskan salah satu
dari mereka, memutarnya menghadap ke arah Mekah, membuat tanda di sisi kanannya, dan
meletakkan karangan bunga di lehernya, setelah itu ia memerintahkan agar yang lain harus
ditahbiskan dengan cara yang sama. 487

Selain mengenakan pakaian khusus (Ihram) ia membawa ratusan hewan untuk kurban. Baik ihram
maupun hewan kurban adalah bagian dari umrah. Jadi, tidak ada keraguan bahwa Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬ada di sana untuk tujuan yang telah dijelaskan di atas.

2-Identifikasi opsi
Ada beberapa opsi untuk kemungkinan negosiasi. Yang pertama adalah melakukan umrah dengan
paksa; umat Islam siap untuk itu dan membuat janji untuk itu. Atau, umat Islam siap untuk
membangun perdamaian melalui gencatan senjata formal yang dapat membuka jalan bagi
pelaksanaan ritual di masa depan. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ingin menghindari kolusi bersenjata
untuk menyelamatkan pertumpahan darah dan meresmikan perdamaian. Dia melamar Quraysh,

"Jika mereka mau, kami siap untuk memasukkan suguhany dengan mereka untuk jangka waktu
tertentu. Selama periode ini, mereka seharusnya tidak mengganggu upaya saya pada orang-orang.
Jika saya mendominasi orang-orang (jika mereka menerima Islam), kaum Quraisy memiliki pilihan
untuk memasuki Deen yang telah dimasuki oleh yang lain. Di sisi lain, jika orang-orang berada di
atas angin atas saya, quraysh witidak akan khawatir." 488

Ini adalah opsi yang bisa diterapkan yang dapat memuaskan kedua belah pihak. Karena umat Islam
berada di ihram namun mereka harus melakukan umrah atau mengadopsi alternatif yang dapat
diterima. Paket kesepakatan 3-Desain
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬ingin merancang tawaran yang saling menguntungkan. Perhatian utama
Quraysh adalah untuk menghentikan Muslim pada kesempatan itu dengan cara apa pun.
Berlawanan dengan itu, tujuan umat Islam adalah untuk menyelesaikan "peziarah lessor". Itu
diatur setelah serangkaian pembicaraan di antara mereka. Mari kita periksa mereka.

Putaran pertama pembicaraan

235
Bermula ketika Budayl bin Warqa mendekati Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan bertukar pandangan.
Molana Kandhelvi mengatakan,

Sementara umat Islam berkemah di Hudaybiyyah, Budayl bin Warqa Khuzaa'ee tiba bersama
sekelompok anggota sukunya dari Bani Khuzaa'a. Ini adalah suku yang merupakan simpatisan umat
Islam dari masyarakat Tihaama. Suku ini berasal dari wilayah Tihaamah dan merupakan suku yang
paling ramah di wilayah tersebut terhadap umat Islam. Dia memberi tahu Rasulullaah bahwa
mereka baru saja melewati suku Aamir bin Luway dan Ka'b bin Luway, yang berkemah di beberapa
mata air Hudaybiyyah. Mereka memberi tahu Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bahwa suku-suku ini
siap untuk terlibat dalam pertempuran dengan muslim dan mencegah mereka datang ke Kabah.
Bahkan, mereka begitu berniat untuk memerangi kaum Muslimin sehingga mereka telah tiba
dengan (semua sumber daya mereka dan bahkan) unta-unta yang hampir melahirkan dan mereka
yang baru saja melahirkan. 489

Oleh karena itu, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatakan kepadanya tujuannya dan menawarkan
Quraysh jalan perdamaian. "Budayl memberi tahu Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bahwa dia akan
menyampaikan pesan ini kepada suku Quraisy. Dia kemudian pergi dan ketika dia bertemu dengan
suku Quraisy. Dia berkata kepada mereka, "Kami baru saja datang dari orang itu dan telah
mendengar dia mengatakan sesuatu. Jika Anda ingin kami menyampaikannya kepada Anda, saya
akan mewajibkan." Beberapa orang bodoh yang hadir berkata, "Kita tidak perlu diberitahu apa pun
tentang dia." Namun, beberapa orang cerdas berkata, "Beri tahu kami apa yang Anda dengar."
Budayl kemudian terus memberi tahu mereka segala sesuatu yang rasullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
telah memberitahunya." 490 Hal itu menyulut orang-orang Makkah untuk berpikir tentang
persembahan Nabi( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬.

Mengirim Usman (RA) ke Makkah


Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengutus Usman (RA) untuk menyampaikan pesannya. Menurut Molana
Kandhelvi (2012), Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tinggal di Hudaybiyyah, Hadhrat Urwa (RA)
meriwayatkan bahwa kaum Quraisy menjadi sangat ketakutan ketika Rasulullaah ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬berkemah di Hudaybiyyah. Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memutuskan untuk mengirim salah
satu Sahabah (RA), ke Quraisy sehingga ia memanggil Hadhrat Umar bin Khattaab (RA) untuk
permintaan ini. Hadhrat Umar - berkata, "0 Rasulullaah ( ‫( )صلى هللا عليه وسلم‬Meskipun aku bersedia
memenuhi perintahmu) Aku adalah orang yang paling dibenci di depan mata mereka dan jika
mereka merugikanku, tidak akan ada seorang pun dari (sukuku) Bani Ka'b yang akan membela aku.
Kirim Hadhrat Utsman (RA) karena dia memiliki keluarga di Makkah, dan dia akan dapat
menyampaikan apa yang Anda inginkan." Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬oleh karena itu memanggil
Hadhrat Utsman bin Affaan (RA) dan mengirimnya ke Quraisy. Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memberi pengarahan kepadanya dengan mengatakan, katakan kepada mereka bahwa kami tidak
datang untuk berperang tetapi datang hanya untuk melakukan umrah. Undang mereka ke Islaam
juga." Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga memerintahkannya untuk bertemu dengan pria dan
wanita Muslim di Makkah dan memberi mereka kabar gembira tentang kemenangan bahwa Allaah

236
(SWT) akan segera membuat Deen-Nya dominan di Makkah sehingga tidak ada yang harus
merahasiakan Imaan mereka. Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengutus Hadhrat Utsman (RA)
dengan pesan ini untuk memberikan keberanian kepada umat Islam. Hadhrat Utsman (RA)
berangkat ke Makkah dan melewati sekelompok Quraisy di sebuah tempat bernama Baldah. Ketika
mereka bertanya kepadanya ke mana dia menuju, dia memberi tahu mereka bahwa Rasulullaah (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengirimnya untuk mengundang mereka ke arah Allaah dan menuju Islaam
dan untuk memberi tahu mereka bahwa umat Islam tidak datang untuk berperang tetapi hanya
untuk melakukan umrah. Hadhrat Utsman (RA) kemudian memberikan dakwah kepada Islaam
sebagaimana Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memberitahunya. Mereka berkata, 'Kami
mendengar apa yang Anda katakan. Anda dapat melanjutkan untuk memenuhi tugas Anda." Abaan
bin Sa'eed bin Al Aas kemudian berdiri, menyambut Hadhrat Utsman (RA) dan menjamin
keselamatannya. Dia membebani kudanya dan membiarkan Hadhrat Uthmaan (RA) duduk di
depan saat mereka berkuda ke Makkah. Setelah itu,
Quraysh mengutus Budayl bin Waraqaa dan seseorang dari Banu Kinaana untuk menemui
Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Setelah ini, mereka mengutus Urwa bin Mas'ood' Thaqafi. 491

Pembicaraan putaran kedua


Begitu Budyal menyampaikan pesan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Urwa bin Mas'ood kemudian berdiri
dan berkata, "0 orang! apakah aku tidak menyukai seorang ayah bagimu?" "Memang," jawab
mereka. Dia menambahkan, "Dan apakah kamu tidak seperti anak-anakku?" "Tentu saja," jawab
mereka. Dia bertanya lebih lanjut, "Apakah Anda memiliki keraguan tentang saya?" "Tentu saja
tidak," tegas mereka. Urwa bertanya, "Apakah kamu tidak menyadari fakta bahwa aku
mengumpulkan dukungan dari orang-orang Ukaaz untuk membantumu tetapi ketika mereka
menolak, aku menyerahkan diriku dengan keluargaku, anak-anakku dan semua yang mau
mematuhiku?" ''Kami sadar akan hal itu,'' kata mereka. Urwa kemudian berkata kepada mereka,
"Dia (Rasulullaah (‫ ))صلى هللا عليه وسلم‬telah mengajukan usulan yang bagus. Terima dan izinkan saya
untuk bernegosiasi dengannya." Ketika mereka setuju bahwa dia bernegosiasi dengan Rasulullaah (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Urwa bertemu dengan Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan memulai proses
negosiasi. Ketika Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memberi tahu Urwa apa yang telah dia katakan
kepada Budail, Urwa berkata, "0 Muhammad! Jika Anda pernah memusnahkan rakyat Anda,
pernahkah Anda mendengar tentang orang Arab sebelum Anda yang telah memusnahkan
keluarganya? Namun demikian, jika hal-hal mengambil jalan lain (jika Quraysh berada di atas
angin) maka saya tidak melihat sekelompok orang yang setia dan dapat dipercaya di sekitar Anda.
Aku melihat banyak campuran di sekitar yang cenderung meninggalkanmu dan meninggalkanmu
sendirian."? Mendengar hal ini, Hadhrat Abu Bakar (RA) berkata kepada Urwa, "Pergilah
menghisap alat kelamin Laat! Akankah kita pernah meninggalkan Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
dan meninggalkannya sendiri" "Siapa ini?" tanya Urwa. "Dia adalah Abu Bakar (RA)," begitu
jawabannya. Urwa menanggapi dengan mengatakan, "Aku bersumpah demi Makhluk yang
kendalinya adalah hidupku! Jika bukan karena bantuan yang saya berutang kepada Anda dan yang
belum saya lunasi, saya pasti akan membalas Anda." Urwa kemudian melanjutkan berbicara

237
dengan Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan akan berulang kali menyentuh jenggot Rasulullaah ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬saat dia berbicara. Berdiri di samping kepala Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah
Hadhrat Mughiera bin Shu'ba (RA) (keponakan Urwa) yang saat itu mengenakan helm dan
membawa pedang. ketika Urwa mengangkat tangannya untuk menyentuh jenggot Rasulullaah (
‫)صلى هللا عليه وسلم‬, hadhrat Mughiera (RA) memukul tangan Urwa dengan gagang pedangnya sambil
berkata, "Jauhkan tanganmu dari Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬." Mengangkat pandangannya,
Urwa bertanya, ''Siapa ini?" ketika dia diberitahu bahwa Hadhrat Mughiera (RA) Urwa berkata, "0
pengkhianat! Bukankah aku menanggung sebagian besar pengkhianatanmu!" Selama Periode
Ketidaktahuan, Hadhrat Mughiera (RA) telah berteman dengan beberapa orang yang kemudian dia
bunuh dan rampok harta benda mereka. Dia kemudian datang ke Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
dengan semua barang curian dan menerima Islaam. Namun, Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata
kepadanya, "Aku akan menerima pertobatanmu ke Islaam, tetapi tidak akan ada hubungannya
dengan kekayaan." (Urwa mengacu pada ini insiden) ... Urwa kemudian kembali kepada rakyatnya
dan berkata kepada mereka, "0 orang! Saya pernah ke istana kerajaan Caesars, Kisras dan
Najaashi. Saya belum pernah melihat pengikut penguasa mana pun yang begitu setia kepadanya
seperti pengikut Muhammad ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬baginya. Oleh Allaah! Bahkan ketika dia meludah,
seseorang akan menangkapnya dan menggosokkannya ke wajah dan tubuhnya. setiap kali dia
mengeluarkan perintah apa pun, Sahabah (RA) akan segera melaksanakannya dan ketika dia
membuat wudhu, mereka hampir berkelahi satu sama lain untuk mendapatkan air yang jatuh dari
anggota tubuhnya. Mereka selalu merendahkan suara mereka ketika berbicara dengannya dan
tidak menatap matanya karena menghormatinya. Dia memang telah meneruskan lamaran yang
bagus kepada Anda, jadi terimalah." 492

Babak ketiga
Setelah itu, seseorang dari suku Kinaana berkata, "Izinkan saya untuk bertemu dengannya." "Pergi
menemuinya," kata yang lain. Ketika orang itu datang ke Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan Sahabah
(RA), Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Di sinilah seorang pria yang termasuk dalam suku
yang menghormati hewan kurban, jadi letakkan beberapa dari mereka di depan untuknya." Ketika
mereka mengirim hewan-hewan itu ke depan kepadanya dan orang-orang bertemu dengannya
melafalkan Talbiya, dia berkata, "Subhaanallaah! Tidak benar mencegah orang-orang ini dari
Kabah." Ketika dia kembali kepada umatnya, dia berkata, "Saya melihat hewan kurban sudah
dihiasi karangan bunga dan ditandai untuk dikorbankan. Saya tidak berpikir bahwa mereka harus
dicegah dari Kabah."

Setelah itu, orang lain bernama Mikraz bin Hafs berdiri dan meminta izin untuk bertemu dengan
Rasulullaah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, yang ia kabulkan. Ketika dia tiba untuk bertemu
Rasulullaah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Dia adalah Mikraz yang
merupakan orang jahat." Mikraz mulai bernegosiasi dengan Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan
masih melakukannya ketika Suhayl bin Amr tiba. 493

Babak final

238
Pembicaraan mulai membentuk perjanjian damai. Molana Kandhelvi (2012) menulis, Hadhrat
Ma'mar (RA) meriwayatkan dari Ayyoob dan Ikrama bahwa ketika Suhayl bin Amr tiba, Rasulullaah
(‫( )صلى هللا عليه وسلم‬mengambil pertanda baik dari namanya dan) berkata, "Allaah sekarang telah
membuat segalanya lebih mudah." Hadhrat Ma'mar (RA) lebih lanjut menyatakan bahwa menurut
riwayat Zuhri (Ranhmatullah alyhi), ketika Suhayl bin Amr tiba dia berkata, "Ayo, mari kita tulis
perjanjian di antara kita sendiri." Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengirim seorang juru tulis dan
memerintahkan 'dia untuk menulis:

"(Kita mulai) Atas nama Allaah Yang Maha Penyayang" Kepada Suhayl bin Amr ini keberatan,
"Demi Allaah! Kita tidak tahu apa itu 'Ar Rahmaan'. Seperti yang biasa kami lakukan, mengapa
Anda tidak menulis:

"(Kami mulai) Atas namamu Allaah" Muslim itu memprotes menulis apa pun kecuali:

"(Kami mulai) Atas nama Allaah Yang Maha Penyayang" Namun, Rasulullaah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memerintahkan juru tulis untuk menulis:

"(Kami mulai) Atas nama-Mu Allaah" Setelah itu, Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memerintahkan juru
tulis untuk menulis, "Inilah yang telah diputuskan oleh Muhammad ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Rasool dari
Allaah." Suhayl bin Amr kembali keberatan dengan mengatakan, "Demi Allaah! Seandainya kami
tahu bahwa Anda benar-benar Rasul Allaah, kami tidak akan menghalangi Anda untuk
mengunjungi Kabah, kami juga tidak akan berperang melawan Anda. Tulislah, 'Muhammad ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬putra Abdullaah.' Terhadap hal ini, Rasulullaah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Demi
Allaah! Aku tentu saja Rasool dari Allaah meskipun kalian menyangkalnya." Berbicara kepada juru
tulis, Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Tulislah, 'Muhammad (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬putra
Abdullaah.' Zuhri (Ranhmatullah alyhi) menyatakan bahwa kompromi-kompromi ini karena apa
yang Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menyatakan sebelumnya ketika dia berkata, "Aku
bersumpah demi Makhluk yang mengendalikannya adalah hidupku bahwa aku akan mengabulkan
Kuffaar setiap permintaan yang mereka buat selama itu menguduskan hal-hal yang telah
disakralkan oleh Allaah." Rasulullaah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian berkata, "(Klausa pertama
adalah) bahwa Anda mengizinkan kami untuk melakukan Tawaaf dari Kabah." Suhayl bin Amr
menyela dengan mengatakan, "Tidak pernah! Demi Allaah, maka orang-orang Arab akan
mengatakan bahwa kami membungkuk di hadapanmu. Ini hanya akan terjadi selama tahun
berikutnya." Akibatnya, mereka menulis (bahwa umat Islam akan melakukan umrah selama tahun
berikutnya). (Mengusulkan klausa berikutnya) Suhayl bin Amr berkata, "Seandainya ada orang dari
barisan kami yang bergabung dengan kamu, dia akan dikembalikan kepada kami meskipun dia
mengikuti agamamu." seru kaum Muslimin, "Subhaanallaah! Bagaimana dia bisa dikembalikan ke
Mushrikeen ketika dia datang sebagai seorang Muslim?" 494 Mereka menambahkan syarat-syarat
yang tersisa pada teks. 4-Pemilihan kesepakatan
Mereka saling menerima kesepakatan setelah diskusi panjang. Seperti yang kita ketahui beberapa
putaran pembicaraan terjadi di antara para pihak. Ini mensyaratkan "masing-masing pihak menguji
berbagai paket kesepakatan untuk nilai (kepentingan), keseimbangan dan kecocokan. Kesepakatan

239
yang layak kemudian dibahas bersama, dan kesepakatan yang diterima bersama dipilih." 495 Aspek-
aspek berikut dibahas dan kedua belah pihak menyetujuinya. Itu termasuk:
• Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬akan kembali pada tahun berikutnya untuk umrah.
• Perjanjian damai itu selama sepuluh tahun.
• Suku dan orang lain akan bebas untuk bergabung dengan salah satu pihak.
• Muslim akan mengembalikan siapa pun dari Quraisy jika dia bergabung dengan Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬sementara pembelot Muslim mana pun tidak akan kembali.
Tujuan Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah untuk mengatur perdamaian dengan mengorbankan
penundaan umrah. Kondisi terakhir adalah pil pahit bagi umat Islam, tetapi Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
percaya bahwa itu akan jarang terjadi yaitu, setiap Muslim akan meninggalkan agamanya dan
bergabung dengan orang-orang. Sudah menjadi karakter umat Islam sejak awal Islam bahwa
sangat sedikit orang yang meninggalkan kebenaran begitu dia mengetahui kebenaran. Karena
tuntunan Allah SWT) berada di belakang Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬namun ia tidak merasa ragu untuk
menerima syarat-syarat tersebut. Allah (SWT) menyatakannya sebagai kemenangan; Peristiwa
berikutnya menunjukkan kebenarannya. Umat Islam membeli waktu yang wajar untuk
berkonsentrasi pada masalah lain. Dan Quraysh membuat blunder untuk melanggar kontrak.
Akibatnya, mereka membayar harga untuk itu.

5-Perfact kesepakatan
Langkah terakhir dalam proses negosiasi adalah menerapkannya. Ini melibatkan penyelesaian
rincian yang belum terselesaikan dan para pihak menjaga perjanjian tetap siap untuk
ditandatangani. Ini membuka jalan bagi hubungan masa depan antara pihak-pihak yang bersaing.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meminta Ali (RA) untuk menulisnya. Saat menulis perjanjian, dua poin
penting dan perlu beberapa koreksi. Ali (RA) menulis "Dalam nama Allah (SWT), Maha Pemurah,
Maha Penyayang." Sohail, negosiator objemengatakan bahwa dia tidak tahu tentang "Paling
Ramah". Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memerintahkan Ali (RA) untukmembuatnya "Dengan nama Allah
(SWT)". Ali (RA) juga menulis tentang dokumen bahwa Muhammad (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬dari Allah (SWT) sedang menegosiasikan gencatan senjata. Sohail lagi-lagi keberatan,
dia berkata kami tidak merangkulmu sebagai Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dari Allah (SWT). Kami
mengenal Anda sebagai "Muhammad ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bin Abdullah" sehingga mereka
memasukkannya ke dalam teks.

Implikasi miscelaneous
Kami telah menemukan lima aspek yang merupakan bagian dari pekerjaan manajerial seorang
administrator di tingkat organisasi.
Mengelola informasi
Pertama, ia mengeluarkan informasi tentang niat atau programnya kepada penduduk Madinah
dan umat Islam lainnya saat itu. Ini menyiratkan bahwa manajer harus memberi tahu semua

240
orang untuk inisiatif apa pun yang ingin diambil organisasi di masa depan. Dia telah menerapkan
saluran komunikasi yang tersedia; media manusia adalah salah satu alat yang ampuh, sehingga
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menggunakannya.
Penting untuk mengetahui pergerakan lawan dalam perang atau dalam manajemen pemasaran /
bisnis. Sistem informasi manajemen adalah cara saat ini untuk mengumpulkan, melestarikan, dan
menyebarkan informasi. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjuk seorang petugas informasi untuk
mengawasi aktivitas musuh.
Namun demikian, ketika Badheel memberitahunya tentang niat Quraysh, dia mengulangi niatnya
dan telah menunjukkan tekadnya untuk melaksanakan / mencapai misinya dengan cara apa pun.
Tekadnya memaksa Quraysh untuk memikirkan kembali rencana mereka untuk menghentikannya
dengan segala cara. Akibatnya, mereka mengirim utusan mereka untuk memulai dialog. Ini
menunjukkan bahwa Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membimbing para pengikutnya secara konsisten. 496
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menjadi wakil Usman (RA) untuk pembicaraan lebih lanjut. Dia
pergi ke Makkah dan melakukan pekerjaannya. Sementara itu, beredar rumor tentang mati
syahidnya Usman (RA). Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬langsung bereaksi dan mengambil sumpah dari
para sahabatnya untuk perang. Itu memaksa Quraysh untuk memulai negosiasi. Utusan baru itu
menyelesaikan pembicaraan damai yang berakhir dengan gencatan senjata. Dengan demikian,
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mencapai tujuannya keluar dari perjalanan.
Pengangkatan seorang wakil
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjuk salah satu rekannya untuk berfungsi sebagai wakil untuk
pekerjaannya. Dia biasa memimpin doa dan mengelola urusan sehari-hari kota, pada
kenyataannya, negara bagian Madinah yang baru lahir. Semua manajer harus menunjuk perintah
bekas setiap kali mereka keluar dari stasiun.
Fokus pada tujuannya
Dia menerima kabar bahwa beberapa suku dalam perjalanan ke Makkah sedang bersiap-siap
untuk pertemuan bersenjata. Karena tujuan perjalanan tidak sesuai dengan situasi di lapangan,
oleh karena itu, ia menghindarinya. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga menjauhkan diri dari
kemungkinan campur tangan pasukan militer Quraisy. Itu menunjukkan bahwa dia fokus pada
tujuannya. Penulis manajemen kontemporer percaya itu sebagai fungsi utama dari Chief
Executive Officer (CEO). 497
Pemecahan masalah
Dia mendapat tantangan dari para sahabat ketika mereka tidak menanggapi tentang keputusannya
untuk meninggalkan umrah dan kembali ke Madinah sesuai dengan ketentuan perjanjian. Dia
menyelesaikannya secara damai juga. Dia mulai mengakhiri umrah dengan mencukur kepalanya
dan mengganti pakaian khusus. Para sahabat mengikutinya. Dengan demikian, ia menampilkan
dirinya sebagai "Panutan". 498

241
Keputusan Nabi selama perjanjian
Kami telah menjelaskan pendekatan pengambilan keputusan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di bagian F di
atas. Tujuan membahas topik ini lagi adalah untuk menganalisis keputusan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
dalam perjanjian tersebut. Kita dapat meringkas keputusannya, pemicu dan dampaknya seperti
yang ditunjukkan pada tabel 11.

Tabel 11 Ringkasan keputusan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬

Memicu Keputusan Dampak

Pesanan Mimpi / Devine Lakukan Umroh Gencatan senjata Hodhabia

Gerakannya menuju Hindari musuh Musuh gagal


Makkah menghentikannya

Perintah Allah (SWT) Pembicaraan yang diprakarsai


(Perlunya gencatan senjata Mencapai perdamaian dan
damai) kemenangan jangka panjang

Bebaskan mereka Menciptakan citra positif


Serangan musuh tetapi tentara tentang muslim
Muslim menangkap penjajah

Keberatan musuh tentang Mengubah teks Proses perjanjian bergerak


"Isi" pakta maju

Dia memulai inisiatif Dia menyelesaikan masalah ini


Ketidakpatuhan sahabat
karena meninggalkan umrah
Bab selanjutnya mengkaji strategi pengendalian Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang merupakan fungsi
akhir dari manajer saat ini.

242
BAB 10 STRATEGI PENGENDALIAN

NABI ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬

Konsep kunci

Nabi ( ‫ )ﷺ‬telah menggunakan pengendalian


mekanisme dengan cara yang unik.
Kehendak Allah (SWT) dominan
elemen adalah strategi kontrol.
miliknya
Dia mengambil langkah-langkah kontrol dalam penaklukan
dari Makkah, Tabuk mempercepat
pada dll.

243
A-DASAR-DASAR PENGENDALIAN

Perkenalan
Pengendalian mengacu pada pengukuran kinerja dan jika terjadi penyimpangan, maka lakukan
tindakan korektif sehingga hal-hal harus terjadi sesuai dengan rencana/standar/tujuan. Nabi ( ‫صلى‬
‫ )هللا عليه وسلم‬telah menerapkan strategi unik untuk mengendalikan masalah. Pendekatannya adalah
bimbingan kolektif dan tindakan korektif daripada hukuman dan balas dendam. Misalnya, pada
kesempatan Uhad, dia telah menunjuk lima puluh pemanah ke tempat tertentu karena itu bisa
menjadi pintu masuk bagi musuh. Ketika Muslim berada di atas angin dan mereka terlibat dalam
mengumpulkan barang rampasan, para pemanah yang ditunjuk ini turun dari tempat yang
diberikan meskipun pemimpin melarang mereka. Mereka menganggap perang telah berakhir, jadi
mari kita kumpulkan barang rampasan. Musuh menyerang dari tempat yang sama. Meja-meja
berbalik mendukung musuh meskipun mereka tidak memanen keuntungan dari mendapatkan
keunggulan.

Namun demikian, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tidak menghukum mereka. Setiap kali seorang sahabat
melakukan kesalahan, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membahasnya dalam kumpul-kumpul agar yang
salah dapat memperbaiki dirinya sendiri. Strateginya adalah dorongan, kekaguman, dan pujian
kepada orang-orang. Dia tidak ingin menunjukkan kesalahan siapa pun.

Perlu diingat bahwa tujuan akhir Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah keberhasilan di akhirat. Ketika
rekan biasa fokus pada hal-hal duniawi, dia biasa mengalihkan perhatian mereka ke akhirat.
Pertimbangkan contoh berikut di mana seorang rekan berbicara tentang bisnisnya. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬mengalihkan perhatiannya (mengambil tindakan korektif) terhadap manfaat akhirat.
Ibnu Salmaan mengatakan bahwa ia mendengar salah seorang sahabat Nabi Suci ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
(Sallallaho alaihe wasallam) meriwayatkan, "Ketika kami telah memenangkan pertempuran
Khaibar, kami mulai membeli dan menjual di antara kami sendiri barang rampasan yang telah
jatuh ke tanah kami. Salah seorang dari kami pergi kepada Nabi Suci ( ‫( )صلى هللا عليه وسلم‬Shallallaho
alaihe wasallam) dan berkata, '0, Rasulullah (SWT), tidak ada orang lain yang mendapatkan
keuntungan sebanyak yang saya peroleh dalam perdagangan hari ini.' 'Berapa penghasilanmu?
tanya Nabi (‫( )صلى هللا عليه وسلم‬Shallallahu alaihe wasallam). Dia menjawab, 'Saya terus menjual dan
membeli sampai saya mendapatkan laba bersih tiga ratus 'Okiya' perak.' Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
(Shallallahu alaihe wasallam) bersabda, "Haruskah aku memberitahukan kepadamu tentang
sesuatu yang lebih baik dari itu?" Dia berseru, 'Katakan padaku, 0, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dari
Allah (SWT)!' Nabi (‫( )صلى هللا عليه وسلم‬Shallallahu alaihe wasallam) bersabda 'Dua rakaat setelah
(fardh) salaat. 499

Demikian pula kisah Tasbih Fatimah yang terkenal di kalangan umat Islam. Tujuan hadits itu juga
adalah pengalihan putrinya sendiri dari sarana materi ke perbuatan bajik. Simak ceritanya:

244
Hadhrat Ali (RA) pernah berkata kepada salah seorang muridnya: "Bolehkah aku menceritakan
kepadamu kisah Hadhrat
Fatimah (RA), putri tersayang dan tercinta dari Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam)?" Ketika murid itu
menjawab "Ya", dia berkata: "Hadhr di Fatimah (RA) biasa menggiling biji-bijian sendiri, yang
menyebabkan luka di tangannya. Dia membawa air untuk rumah dalam tas kulit, yang
meninggalkan bekas di dadanya. Dia membersihkan rumah sendiri, yang membuat pakaiannya
kotor. Suatu ketika, ketika beberapa tawanan perang dibawa ke Madinah Munawwarah, saya
berkata kepadanya, 'Pergilah ke Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) dan mintalah dia seorang
penolong untuk membantu Anda dalam pekerjaan rumah tangga Anda.' Dia pergi kepadanya tetapi
menemukan banyak orang di sekitarnya. Karena dia sangat pemalu, dia tidak bisa cukup berani
untuk bertanya kepada Nabi (Sallallahu Alayhi Wasallam) di depan orang lain. Keesokan harinya
Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) datang ke rumah kami dan berkata, 'Fatimah! Apa yang
membuatmu datang kepadaku kemarin?' Dia merasa malu dan tetap diam. Aku berkata, 'Wahai
Nabi Allah (SWT)! Fatimah memiliki luka di kedua tubuhnya dan bekas luka di dadanya, karena
menggiling biji-bijian dan membawa air. Dia selalu sibuk membersihkan rumah sehingga
menyebabkan pakaiannya tetap kotor. Aku memberitahunya tentang para budak dan
menasihatinya untuk pergi kepadamu dan membuat permintaan untuk seorang pelayan.'
Dilaporkan juga bahwa Hadhrat Fatimah (RA) memang mengajukan permintaan dengan
mengatakan, 'Ali dan saya hanya memiliki satu tempat tidur, yaitu kulit kambing. Kami
menggunakannya di malam hari untuk tidur dan kami menggunakannya di siang hari untuk
memberi makan unta.' Nabi (Shallallahu Alayhi Wasallam) berkata, 'Fatimah! Bersabarlah. Nabi
Moosa (AS) dan istrinya hanya memiliki satu tempat tidur selama sepuluh tahun, yaitu jubah
Moosa (AS). Takutlah kepada Allah (SWT) bertakwa dan teruslah beribadah kepada Allah (SWT)
Ta'ala dan penuhilah pekerjaanmu.

Ketika anda tidur, bacalah Subhanallah 33 kali, Al-hamdulillah tiga puluh tiga kali dan Allahu Akbar
34 kali. Anda akan menemukan ini lebih baik daripada penolong.' Hadhrat Fatimah (RA) menjawab,
'Saya senang dengan apa yang Allah (SWT) Ta'ala dan Nabi-Nya (Shallallahu Alayhi Wasallam)
senangi." 500

Pada kesempatan lain, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menjadi wakil pendamping untuk
mengumpulkan intelijen. Dia telah membatasi ruang lingkup tindakan pendamping. Itu adalah
contoh "tindakan pencegahan" atau kontrol. 501

Pada tingkat individu, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengirim Hozaifah (RA) pada kesempatan perang
Parit untuk mengidentifikasi apa yang dilakukan musuh. Hozaifah (RA) mengatakan dia kekurangan
pakaian cacing dan merasa kedinginan. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membuat dua untukku yang
menghilangkan rasa takutku dan juga kedinginan. Tampaknya bagi saya bahwa saya sedang
berjalan di musim panas. Hozaifah (RA) melanjutkan misi dan kembali dengan sukses, ia memberi
tahu Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bahwa moral musuh sengsara, semua orang berteriak "Mari kita
kembali". Karena angin sangat kencang, tenda-tenda itu akan terbang di udara; batu-batu kecil itu

245
menempel di tenda-tenda serta hewan-hewan perang yang terluka. Dia juga mengatakan kepada
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bahwa dia bertemu dengan beberapa orang yang mengenakan sorban
putih; mereka mengatakan kepadanya bahwa katakan kepada tuanmu bahwa pertolongan Allah
(SWT) turun ke atasmu. Musuh akan segera pergi. 502

Proses pengendalian
Robins dan Coulter 503menguraikan proses kontrol; Ini termasuk pengukuran kinerja aktual,
membandingkan dengan standar dan mengambil tindakan manajerial. Pengendalian atau
pengendalian adalah proses menetapkan standar/tujuan, memantau kinerja, mengevaluasinya,
dan "mengambil tindakan pencegahan atau korektif untuk menjaga segala sesuatunya tetap pada
jalurnya." 504 Manajer yang bijaksana mendeteksi atau memprediksi penyimpangan dari rencana
atau standar / tujuan dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengendalikannya.
Saya akan memeriksanya dalam terang kegiatan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬pada kesempatan
terpisah. Tujuannya adalah untuk memahami pendekatannya dan menerapkannya dalam kegiatan
kehidupan kita sendiri, terutama dalam organisasi bisnis.

Saya telah berargumen bahwa keluarga adalah contoh pertama dari sebuah organisasi. Karena
keluarga adalah entitas "pribadi" yang tidak memiliki hubungan dengan kegiatan organisasi
formal, oleh karena itu, ia tidak memiliki peran dalam kegiatan bisnis. Faktanya, seorang manusia
belajar dasar-dasar hidupnya dari keluarganya. Misalnya, bahasa, budaya, metode kerja, makan
berpakaian dll. Ketika dia mencapai usia tertentu, organisasi lain mulai mengambil pekerjaan
darinya. Awalnya, penampilannya tergantung pada pelatihan yang dia terima dari keluarganya
atau kemampuan yang diberikan Tuhan.
Misalnya, fungsi tentara atau pasukan keamanan penuh dengan aktivitas fisik dan kesabaran.
Kandidat yang berhasil biasanya adalah mereka yang telah melakukan beberapa aktivitas fisik di
awal kehidupan mereka yaitu, dalam kehidupan keluarga. Atau, mereka bergabung dengan
beberapa program pelatihan untuk mengambil alih pekerjaan itu. Tujuan atletik adalah untuk
menciptakan ketekunan dan ketahanan. Ini menunjukkan bahwa adalah bermanfaat untuk
merujuk pada keluarga untuk mengilustrasikan sudut pandang tertentu.

1-Menentukan standar kinerja


Standar adalah persyaratan terkecil untuk melaksanakan tugas atau melakukan layanan. Mereka
berlaku untuk artikel fisik atau artefak serta untuk layanan. Untuk memproduksi suatu produk
diperlukan beberapa persyaratan dasar. Untuk memasak secangkir teh, juru masak perlu
menggunakan jumlah bahan yang sesuai secara berurutan. Memasukkan kantong teh ke dalam air
dingin akan membuatnya terlalu kuat karena ketel akan merebus kantong teh untuk waktu yang
lama. Ini tidak cocok untuk orang yang minum teh ringan. Dia membutuhkan celup kantong teh ke
dalam air panas lebih disukai di cangkir daripada di ketel atau bagian dalam.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menetapkan standar untuk kegiatan kehidupan sehari-hari. Standar
untuk berpuasa di bulan Ramadhan adalah jangka waktu untuk menghindari makan, minum, dan

246
tindakan lainnya. Ini termasuk kontrol melihat, berbicara, dan mendengarkan. Syariah menjelaskan
rincian standar-standar ini. Dia telah mengartikulasikan standar untuk transaksi bisnis.

Abdullah b. Dinar meriwayatkan: bahwa ia mendengar Ibnu 'Umar (Allah (SWT) berkenan dengan
mereka) mengatakan: Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah (SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bahwa ia
tertipu dalam transaksi bisnis, dimana Rasulullah (SWT) ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Ketika Anda
memasuki transaksi: Seharusnya tidak ada upaya untuk menipu. 505

Pada kesempatan lain, dia berkata:

Zaid bin Thabit (RA) berkata, "Pada masa hidup Rasulullah (SWT) (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, orang-orang
biasa berdagang dengan buah-buahan. Ketika mereka memotong buah kurma mereka dan pembeli
datang untuk menerima hak-hak mereka, penjual akan berkata, 'Kurma saya telah busuk, mereka
rusak karena penyakit, mereka menderita Qusham (penyakit yang menyebabkan buah jatuh
sebelum matang).' Mereka akan terus mengeluhkan cacat dalam pembelian mereka. Rasulullah
(SWT) (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Jangan menjual buah-buahan sebelum manfaatnya terbukti
(yaitu, bebas dari segala bahaya dimanjakan atau dirusak), dengan cara nasihat karena mereka
terlalu banyak bertengkar." Kharija bin Zaid bin Thabit mengatakan bahwa Zaid bin Thabit (RA)
dulu tidak menjual buah-buahan di tanahnya sampai Pleiades muncul dan orang dapat
membedakan buah kuning dari yang merah (matang). 506

Hadits pertama berlaku untuk semua jenis penipuan baik implisit atau eksplisit dalam hal harga,
kualitas, atau halal atau haram (dalam hal menjual daging. Ini sangat penting di negara-negara
Barat di mana orang dapat menjual haram untuk nama halal. Hal ini karena sulit bagi pembeli
untuk memutuskan sumber asal yaitu, apakah hewan tersebut disembelih sesuai dengan kondisi
syariah.) Hadits kedua mengacu pada kondisi produk yang terlibat; pembeli terutama pedagang
grosir dapat mengambil manfaat yang tidak semestinya karena tidak siapnya produk.

Iqbal (2016) merangkum beberapa standar untuk seorang muslim manager (Tabel 12)

Tabel 12 Manajer yang baik


1. Manajer terbaik adalah orang yang mencintai dan memohon kepada bawahan dan
mereka melakukan hal yang sama untuknya.
2. Allah (SWT) baik kepada para manajer yang baik kepada rakyatnya.
3. Imam (manajer) yang adil akan berada di bawah naungan takhta Allah (SWT) pada hari
penghakiman.
4. Hanya orang/manajer dengan subjek mereka yang akan berada di mimbar pada Hari
Terakhir

247
Dengan demikian, kebaikan dan keadilan adalah standar yang menjadi dasar pengukuran kinerja
seorang manajer Muslim. Tampaknya ini adalah standar subjektif yaitu, contoh kebaikan dan
keadilan adalah dasar dari kinerja. Kinerja seorang manajer adalah dalam hal layanannya kepada
organisasi, oleh karena itu, mereka akan mengevaluasinya sesuai dengan itu. Inti dari pengukuran
layanan adalah kinerja kualitatif misalnya, baik, lebih baik, terbaik, luar biasa.

Standar subjektif atau kualitatif umum di banyak bidang kegiatan organisasi. Seorang dokter sering
bertanya kepada pasien tentang tingkat rasa sakit yang dirasakannya; katakan "tingkat rasa sakit
apa yang Anda rasakan dari skor maksimum 10." Pasien mengevaluasi secara subjektif dan
menjawab secara kuantitatif. Misalkan dia mengatakan tingkat rasa sakit saya adalah 6. Dengan
demikian, dokter meresepkan obat yang relevan.

Demikian pula, standar kualitas seperti ISO 9001 dll juga didasarkan pada standar kualitatif.
Menurut situs web ISO, prinsip-prinsip manajemen mutu adalah:

— fokus pelanggan;

- kepemimpinan;

- keterlibatan/keterlibatan orang.

- pendekatan proses.

- peningkatan.

- pengambilan keputusan berbasis bukti;

- manajemen hubungan 507

Misalnya, salah satu dari delapan prinsip ISO 9001 adalah keterlibatan/keterlibatan orang yang
juga merupakan standar kualitatif. Dimungkinkan untuk mengukur jumlah orang yang terlibat
tetapi cukup sulit untuk memutuskan sejauh mana keterlibatannya. Oleh karena itu, Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬menetapkan standar "Keadilan" dan "Kebaikan." Kebaikan itu diidentifikasi sebagai
pendekatan manajerial pada akhir 1920-an ketika Elton Mayo menyimpulkan bahwa produktivitas
dikaitkan dengan masalah perilaku daripada manfaat material. 508 Sebuah sumber online
menyatakan "Problem, seperti yang dirasakan Mayo, adalah bahwa manajer berpikir jawaban atas
masalah industri berada dalam efisiensi teknis padahal sebenarnya jawabannya adalah manusia
dan sosial." 509 Mayo bereksperimen dengan gagasan yang diciptakan Nabi kita ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
lebih dari 1300 tahun yang lalu.

2-Memantau kinerja
Ini melibatkan mengetahui apa yang terjadi di lapangan, lantai toko atau di kantor. Manajer yang
sukses merancang sistem pengumpulan data kinerja untuk mengubahnya menjadi informasi atau
laporan yang bermakna untuk membuat keputusan korektif.

248
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menetapkan standar untuk tingkat pribadi dan organisasi. Standar di
tingkat pribadi berguna karena mereka bekerja di organisasi bisnis. Mereka membawa
keterampilan dan kebiasaan mereka. Ada kemungkinan bahwa semua keterampilan akan
bermanfaat, tetapi semua kebiasaan belum tentu berguna. Oleh karena itu, tindakan korektif
harus mengendalikannya.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sedang menyaksikan penampilan salah satu sahabatnya. Ia meneliti wudhu
seseorang sebagaimana diriwayatkan dalam hadits berikut.

Diriwayatkan bahwa 'Umar bin Khattab berkata: "Rasulullah (SWT) melihat seorang laki-laki sedang
wudhu dan ia melewatkan satu tempat seukuran kuku di kakinya. Dia memerintahkannya untuk
mengulangi wudhu dan doanya, jadi dia melakukannya." 510

Standar untuk wudhu adalah membuat basah setiap organ yang merupakan bagian dari wudhu.
Hadits berikut di bagian selanjutnya juga terkait dengannya.

3-Evaluasi kinerja
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengamati seorang sahabat saat ia sedang shalat. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
melihatnya tiga kali. Kami menjelaskannya di sini.

Diriwayatkan Abu Hurairah (RA) Begitu Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memasuki masjid, seorang laki-laki
masuk, memanjatkan Salat (shalat) dan menyapa Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Nabi) (‫;) صلى هللا عليه وسلم‬
membalas sapaannya dan berkata kepadanya, "Kembalilah dan persembahkanlah Salat lagi karena
kamu belum mempersembahkan Salat." Pria itu mempersembahkan Salat lagi, kembali dan
menyapa Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Dia berkata kepadanya tiga kali, "Kembalilah dan persembahkan
Salat lagi karena kamu belum menawarkan Salat."

Orang itu berkata, "Demi Dia, yang telah mengutus kamu dengan kebenaran! Saya tidak tahu cara
yang lebih baik untuk menawarkan Salat. Tolong ajari aku cara menawarkan Salat." Beliau
bersabda, "Apabila kamu berdiri untuk Salat, ucapkan Takbir lalu bacalah dari Al-Qur'an apa yang
kamu ketahui dan kemudian sujudlah dengan tenang sampai kamu merasa nyaman, lalu bangkitlah
dari membungkuk sampai kamu berdiri tegak. Setelah itu sujudlah dengan tenang sampai kamu
merasa nyaman dan kemudian angkat (kepalamu) dan duduklah dengan tenang sampai kamu
merasa nyaman, dan kemudian bersujud dengan tenang sampai kamu merasa nyaman dalam
sujud dan lakukan hal yang sama di seluruh Salatmu." 511

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬membandingkan tindakan sahabatnya terhadap salatnya sendiri karena
salat Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah standar. Allah (SWT), Yang Ditinggikan telah menyatakan
kepadanya sebagai standar. "Sesungguhnya dalam Rasulullah kamu memiliki teladan yang baik
bagi dia yang memandang kepada Allah dan Hari terakhir dan sangat mengingat Allah." 512

249
Perhatikan contoh di atas, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meminta sahabat untuk mengulangi salatnya.
Ketika rekan mengatakan saya tidak bisa tampil lebih baik dari itu. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
menganjurkan agar ia melakukan raku dan sajdhah dengan tenang/perlahan.

4-Mengambil tindakan korektif


"Tindakan korektif berkaitan dengan ketidaksesuaian yang telah terjadi". 513 Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬
telah mengambil berbagai tindakan korektif. Misalnya, tim sahabat menangkap seorang wanita
yang membawa surat yang dapat mengungkapkan rahasia kampanye (Penaklukan Makkah) dan
tim menemukan surat itu. Rencana Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah untuk menjaga kerahasiaan
ekspedisi, tetapi kejadian itu dapat mengubah rencananya. Oleh karena itu, ia mengambil tindakan
korektif untuk membuatnya sesuai dengan rencananya.

Salah satu pembawa bendera mengisyaratkan pertempuran sengit yang dapat menghasilkan
tumpukan mayat saat melewati Abu Sufyan selama penaklukan Makkah. Bendera itu diserahkan
kepada putranya untuk menunjukkan bahwa niat umat Islam bukanlah pertumpahan darah.
Rencana Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬adalah masuk secara damai di kota, tetapi insiden itu
bertentangan dengan rencana, dengan demikian, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengambil tindakan
korektif untuk membuatnya sesuai rencananya.

Selain itu, ahadith tentang wazu dan salat (disebutkan di atas) adalah contoh kontrol bersamaan.

B-JENIS KONTROL
Para ahli kontemporer percaya bahwa sistem kontrol terdiri dari tiga jenis: feed-forward,
concurrent, feedback. Manajemen dapat menerapkannya sebagai strategi tunggal atau
menggabungkannya. Mereka juga merupakan pilihan untuk diterapkan secara berbeda untuk
berbagai proyek, divisi, departemen, atau pusat biaya. Mari kita periksa dalam paragraf berikut.

Umpan-maju
Kontrol feed-forward melibatkan "antisipasi aktif dan pencegahan masalah, daripada reaksi pasif."
514
Manajemen harus melihat masalah yang menuju ke organisasi dengan baik pada waktunya
sebelum itu mengenai mereka. Industri yang terkait dengan cuaca adalah contoh yang baik dari
mekanisme kontrol tersebut. Institusi keamanan dan pasukan keamanan juga menerapkan kontrol
feedforward. Dan sistem pertahanan anti-rudal mencegah oposisi sebelum menyentuh tanah.
Dalam hal ini, sistem umpan balik tidak akan ada artinya setelah ledakan rudal musuh.

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menerapkan strategi tersebut di Makkah dan Madinah. Dia
menanggapi penganiayaan orang-orang Makkah kepada Muslim dan mengirim teman-temannya
ke Abyssinia untuk menghindari yang lebih buruk yang akan datang. Oleh karena itu, melindungi
para sahabatnya dari penganiayaan lebih lanjut di Makkah. Sementara dia mendirikan organisasi
yang lebih besar (negara baru di Madinah), dia mengirim beberapa ekspedisi militer untuk

250
menunjukkan kehadirannya sebagai kekuatan yang muncul melawan Quraysh dan lainnya.
Mubarikpuri menggambarkan delapan misi tersebut. 515 Ini menunjukkan bahwa dia telah
mengadopsi pendekatan pre-emptive untuk menghadapi kekuatan yang berlawanan.

Migrasinya dari Makkah adalah upaya ke arah yang sama dengan maksud yang sama.
Umat Islam merasa tidak nyaman di Makkah dan kemungkinan perluasan pesannya semakin
berkurang. Oleh karena itu, ia mencoba mencari tempat perlindungan di mana ia dan para
sahabatnya dapat mempraktikkan Islam dengan bebas di kota tetangga Taif. Tapi itu tidak
berhasil. Pikirannya yang berpikiran maju sedang mencari tempat di mana dia bisa memindahkan
base camp-nya. Ia menemukan Madinah sebagai tempat alternatif untuk itu.
Bersamaan menguasai
Ini melibatkan "memantau dan menyesuaikan kegiatan dan proses yang sedang berlangsung." 516
Ide dasarnya adalah untuk mengendalikan kegiatan organisasi setiap hari, atau yang terkait dengan
kegiatan saat ini. Ini mungkin termasuk penjualan dan pembelian bahan baku atau persediaan
dalam hal bisnis.

Kita telah melihat contoh kontrol semacam itu tentang kinerja slat dari salah satu temannya.
Penguasa Fidak (sebuah daerah di tanah Arab) mengirimkan hadiah empat unta yang dimuat
dengan berbagai makanan kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, ia meminta Bilal (RA) untuk
membagikannya kepada yang membutuhkan dan miskin. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bertanya setelah
shalat Isya tentang pembuangan mereka. Bilal menjawab beberapa barang tetap tidak
didistribusikan karena yang membutuhkan tidak muncul. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengatakan saya
ingin tinggal di masjid hari ini karena saya tidak ingin ada sesuatu yang harus ada dalam
kepemilikan saya. Keesokan harinya Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bertanya lagi, dan Bilal mengatakan
beberapa perlengkapan masih saya miliki karena yang membutuhkan tidak muncul. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬tinggal di masjid. Keesokan harinya Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bertanya kepada Isha tentang
hal itu, Bilal (RA) berkata, "semuanya dibagikan." Contoh menunjukkan bahwa Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬mengetahui tentang kedatangan hadiah dan ingin mendistribusikannya. Dia menyadari
situasinya, dengan demikian, bertanya tentang hal itu. Dia tetap khawatir tentang hal itu sampai
Bilal (RA) membuangnya. Karena dia sering menerima hadiah seperti itu dari berbagai sumber,
oleh karena itu, dia mengawasinya. Dan mengelolanya sesuai dengan itu. 517 Kami telah
menjelaskan sebuah kejadian tentang kinerja salat seorang rekan dalam ayat-ayat di atas. Nabi (
‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memintanya tiga kali untuk mengulangi salat karena sahabat tidak
melaksanakannya sesuai standar yaitu, sesuai salat Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬
sedang menyaksikan tindakan rekannya dan mengoreksinya seperti yang terjadi.

Kontrol umpan balik


Ini mengacu pada "memeriksa aktivitas yang telah selesai dan bersandar dari kesalahan" 518
ketidakpatuhan. Dengan kata lain, ini melibatkan pengumpulan indikator kinerja; mengevaluasinya
terhadap standar/tujuan dan mengambil langkah-langkah apresiasi untuk memperbaikinya. Oleh
karena itu, manajer menggunakan data historis untuk analisis dan tindakan korektif

251
Ketika kita melihat kegiatan Nabi (‫ ;)صلى هللا عليه وسلم‬dia tidak pernah melakukan kesalahan karena
dia adalah Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Allah (SWT), Yang Ditinggikan. Allah (SWT), Yang Ditinggikan
membimbing Para Nabi (AS) sehingga ia tidak dapat melakukan kesalahan. Namun, Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬telah mengambil kendali umpan balik pada berbagai kesempatan.
Dua contoh dapat memenuhi pendekatan kontrol umpan balik. Yang pertama adalah pemulihan
surat yang dikirim salah satu temannya ke Makkah sebelum penaklukan Makkah . Yang kedua
adalah pertemuan bersenjata Khalid bin Waleed (RA) dalam penaklukan Makkah. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬berkata, "itu sudah ditentukan sejak semula".

Akuntabilitas
Kamus bisnis mendefinisikan akuntabilitas sebagai "situasi di mana seseorang bertanggung jawab
atas hal-hal yang terjadi dan dapat memberikan reas yang memuaskanbagi mereka" Akuntabilitas
mengikuti tanggung jawab dan itu menciptakan akuntabilitas. Allah (SWT) memberikan
kewenangan kepada seluruh Nabi (AS) untuk menyebarkan iman yang berubah menjadi tanggung
jawab. Akibatnya, para Nabi (AS) bertanggung jawab. Alquran menggambarkannya, "Maka Kami
pasti akan menanyai orang-orang yang kepadanya [sebuah pesan] dikirim, dan Kami pasti akan
menanyai para utusan. " 519 Nabi kita ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bertanya kepada para sahabatnya pada
khotbah terakhir tentang hal itu. Cuaca he menyampaikan pesan, semuanya menjawab, ya "Anda
telah memenuhinya dengan sebaik-baiknya." Simak hadits berikut ini:

Kemudian dia (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬datang ke dasar lembah dan berbicara kepada orang-orang
dengan mengatakan: Sesungguhnya darahmu, hartamu sama sakral dan tidak dapat diganggu
gugatnya dengan kesucian harimu ini, di bulanmu ini, di kotamu ini. Lihat! Segala sesuatu tentang
Hari-hari Ketidaktahuan ada di bawah kakiku sepenuhnya dihapuskan. Dihapuskan juga merupakan
balas dendam darah dari Hari-hari Ketidaktahuan. Klaim pertama kami tentang balas dendam
darah yang saya hapuskan adalah putra Rabi'a b. al-Harith, yang berada di antara suku Sa'd dan
Hudhail membunuhnya. Dan riba periode pra-Islam dihapuskan, dan riba pertama yang saya
hapuskan adalah riba 'Abbas b. 'Abd al-Muttalib, karena semuanya dihapuskan. Takutlah kepada
Allah (SWT) terhadap wanita! Sesungguhnya kamu telah membawa mereka pada keamanan Allah
(SWT), yang mengizinkan hubungan intim dengan mereka kepadamu dengan firman Allah (SWT).
Anda juga memiliki hak atas mereka, dan bahwa mereka seharusnya tidak mengizinkan siapa pun
untuk duduk di tempat tidur Anda yang tidak Anda sukai. Tetapi jika mereka melakukan itu, Anda
dapat menghajar mereka tetapi tidak parah. Hak-hak mereka atas Anda adalah bahwa Anda harus
memberi mereka makanan dan pakaian dengan cara yang tepat. Aku telah meninggalkan di antara
kamu Kitab Allah (SWT), dan jika kamu berpegang teguh padanya, kamu tidak akan pernah
tersesat. Dan Anda akan ditanya tentang saya (pada Hari Kebangkitan), (sekarang katakan kepada
saya) apa yang akan Anda katakan? Mereka (hadirin) berkata: Kami akan memberikan kesaksian
bahwa Anda telah menyampaikan (pesan), diberhentikan (pelayanan Kenabian) dan diberi nasihat
yang bijaksana (tulus). Dia (narator) berkata: Dia (Nabi Suci (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬kemudian
mengangkat telunjuknya ke arah langit dan mengarahkannya ke orang-orang (berkata):" Ya Allah

252
(SWT), jadilah saksi. 0 Allah (SWT), jadilah saksi," katanya tiga kali. (Bilal kemudian) mengucapkan
Adzan dan kemudian Iqama dan dia (Nabi Suci ( ‫ ))صلى هللا عليه وسلم‬memimpin shalat siang. 520

Konsep akuntabilitas adalah salah satu konsep dasar Islam dan gagasan utama dalam kehidupan
Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Ambil contoh salat, tindakan paling penting setelah memproklamirkan
Syahadah. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata.

"Salat adalah hal pertama dan terpenting yang ditetapkan oleh Allah (SWT), dan itu akan menjadi
hal pertama dan terpenting yang harus diperhitungkan pada Hari Penghakiman." (Fazaile-Amaal,
hlm. 26)

Hadhrat Abu Hurairah (Radhiyallaho anho) meriwayatkan, "Kami mendengar Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫( )وسلم‬Shallallahu alaihe wasallam) berkata, 'Yang pertama di antara perbuatan seseorang yang
harus diperhitungkan pada Hari Penghakiman adalah salaatnya. Seseorang akan berhasil dan
mencapai tujuannya jika Allah (SWT) mau menerima salaatnya, dan ia akan gagal dan kalah telak
jika Ia menolaknya. Jika ditemukan kekurangan dalam fardh salaat-nya, Allah (SWT) akan berfirman
(kepada para Malaikat): "Carilah nafl salaat dalam rekeningnya". Maka kekurangan dalam fardh
salaat-nya akan membuat baik oleh nafl salaat. Praktik-praktik keagamaan lainnya (yaitu Puasa,
Zakaat dll.) kemudian akan diperhitungkan dengan cara yang sama." (Keutamaan Salaat, hal.85)

Hadhrat Abdullah bin Qurt (Radhiyallaho anho) meriwayatkan bahwa ia mendengar Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫( )عليه وسلم‬Shallallahu alaihe wasallam) mengatakan "Salaat akan menjadi hal pertama yang harus
diperhitungkan pada Hari Penghakiman. Jika Allah (SWT) akan menganggapnya memuaskan, maka
perbuatan lainnya juga akan keluar seperti itu. Jika tidak demikian, maka perbuatan yang tersisa
pasti akan rusak. 521

Ibne Majah (RA) juga melaporkan hadits serupa tentang masalah ini.

Tamim Dari meriwayatkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bersabda:


"Hal pertama yang untuknya seseorang akandimintai pertanggungjawaban pada Hari Kebangkitan
adalah doanya. Jika sudah lengkap, maka sukarela (doa) juga akan dicatat untuknya (sebagai
peningkatan). Jika tidak lengkap, maka Allah (SWT) akan berkata kepada para malaikat-Nya:
'Lihatlah dan lihatlah apakah kamu menemukan doa sukarela untuk hamba-Ku dan bawa mereka
untuk menebus apa yang kurang dari shalat wajibnya.' Maka semua perbuatannya akan
diperhitungkan dengan cara yang sama." 522

Molana Yusuf Kandhalvi menulis, "Abdullah ibne-Qurt (‫ )رضي هللا عنه‬meriwayatkan bahwa
Rasulullah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata: Pada Hari Penghakiman, hal pertama yang akan dimintai
pertanggungjawaban oleh seorang hamba Allah (SWT) adalah salat. Jika ditemukan sehat dan
memuaskan, sisa perbuatannya juga akan memuaskan, dan jika ditemukan korup dan busuk, maka
sisa perbuatannya juga akan rusak dan busuk. " 523

253
Ahadith ini menyarankan tanggung jawab slat kepada setiap Muslim; itu kemudian akan menjadi
sumber pertanggungjawaban. Mekanisme akuntabilitas menawarkan alat kepada manajer untuk
mengendalikan urusan organisasi.

STUDI KASUS C – PENAKLUKAN MAKKAH

Perkenalan
Mengontrol dalam istilah manajemen menyiratkan pengukuran kinerja terhadap rencana (tujuan)
yaitu, untuk menemukan penyimpangan sehingga manajer dapat mengambil tindakan untuk
memperbaikinya. Ini dimulai dengan merencanakan acara atau menetapkan tujuan. Ini diikuti
dengan menetapkan standar kinerja dalam istilah moneter atau non-moneter. Manajer melakukan
pengukuran kinerja untuk mengetahui adanya penyimpangan dari rencana. Mereka mengambil
langkah-langkah korektif untuk membawa hal-hal yang sejalan dengan rencana. Dan kemudian
manajer terus mengawasi mekanisme untuk mengawasi rencana tersebut.

Kami percaya bahwa studi kasus adalah pendekatan kontemporer untuk memahami teori dan
praktik dunia manajemen. Analisis kasus ini didasarkan pada mekanisme kontrol yang telah saya
bahas dalam bab ini.

Alasan studi kasus


Pilihan penaklukan Makkah adalah karena relevansinya dengan topik tersebut. Ada beberapa
peristiwa yang membutuhkan tindakan pengendalian. Misalnya, pengiriman surat rahasia ke
Makkah. Itu bertentangan dengan tujuan / rencana Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk merahasiakan
semuanya. Akibatnya, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengambil tindakan yang benar untuk
membawa situasi sesuai dengan rencana. Demikian pula, tujuan lain dari ekspedisi ini adalah
untuk menghindari pertemuan bersenjata, namun, resimen Khalid bin Waleed (RA) mengambil
langkah-langkah defensif sebagai tanggapan atas serangan musuh. Ada insiden lain juga yang akan
kita periksa nanti. Oleh karena itu, peristiwa ini memotivasi saya untuk memasukkan penaklukan
Makkah sebagai studi kasus dalam mengendalikan fungsi Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Namun, itu tidak
berarti bahwa ekspedisi dan proyek lain bebas dari peristiwa semacam itu.

Catatan singkat ekspedisi


Latar belakang kasus ini adalah perjanjian Hodhabia yang berlangsung pada tahun 6 H. Menurut
ketentuan perdagangan, siapa pun dapat membuat aliansi dengan salah satu pihak yang bersaing.
Terjadi persaingan antara suku Banu Bakr dan Banu Khazah. Yang pertama adalah sekutu Quraysh,
oleh karena itu, Banu Khazah membutuhkan dukungan untuk melawan lawannya. Akibatnya, Banu
Khazah menandatangani perjanjian damai dengan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Namun demikian, Banu
Bakr menyerang Banu Khazah dan Quraysh membantu mereka. Suku Quraisy dan sekutunya
membunuh banyak orang Bani Khazah bahkan di dalam tempat suci Haram. Maka, Banu Khazah
mendatangi Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan meminta pertolongan.

254
Lings menggambarkan latar belakang insiden tersebut:

Terlepas dari perjanjian itu, beberapa orang Bakr masih bertekad untuk memperpanjang
perseteruan mereka dengan Khuza'ah; dan tidak lama setelah kampanye 'Amr ke Suriah, klan Bakr
melakukan serangan malam terhadap Khuza'ah, salah satunya terbunuh. Dalam pertempuran yang
terjadi, beberapa di antaranya terjadi di dalam wilayah suci, Quraysh membantu sekutu mereka
dengan senjata; dan satu atau dua orang Quraysh mengambil bagian dalam pertempuran di bawah
naungan kegelapan. Bani Ka'b dari Khuza'ah segera mengirim seorang wakil ke Madinah untuk
memberi tahu Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬tentang apa yang telah terjadi dan untuk meminta
bantuannya. Dia memberi tahu mereka bahwa mereka dapat mengandalkannya dan mengirim
mereka kembali ke wilayah mereka." 524

Dengan kata sederhana, Quraysh melanggar gencatan senjata Hodhbia yang melindungi mereka
dari keterpurukan umat Islam selama dua tahun atau lebih. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk
menaklukkan Makkah secara damai. Oleh karena itu, kami telah menghubungkan strategi
pengendalian Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dengannya.

Situasi sudah mencekam antara Muslim dan Quraysh, insiden itu menyulutnya. Jika kita melihat
sejarah konflik, jelas bahwa perjanjian damai menjadi interval untuk persiapan. Terkadang, pihak
yang kuat menawarkan sedikit kelegaan kepada lawan untuk memikirkan kembali kelemahannya
dan mengevaluasi kekuatan saingan untuk menawarkan solusi damai. Dulu menyerah kepada
pihak yang lebih kuat. Tetapi banyak orang tidak memahaminya. Alama Muhammad Iqbal
menyadarinya puluhan tahun yang lalu, dan berkata,

Taqdeer Ke Qazi Ka Ye Fatwa Hai Azal Se

Hai Jurm-e-Zaeefi Ki Saza Marg-e-Mafajat!

Terjemahan: Ini adalah ketetapan kekal Hakim yang duduk dalam Penghakiman tentang takdir—
Kelemahan itu adalah kejahatan yang dapat dihukum mati. Dengan kata lain, penyebab kematian
suatu bangsa atau individu adalah kelemahannya.

Kekalahan Quraysh dimulai di Hodhabia secara logis karena umat Islam berada di depan pintu
mereka pertama kali tidak peduli apa niatnya. Kita tahu bahwa itu hanya pertunjukan ritual tetapi
umat Islam menghasilkan keberanian untuk melakukan perjalanan ke Makkah meskipun ada
tentangan terhadap Quraysh. Pada saat itu, Quraysh mengirim duta perdamaian setelah berita
aliansi Sahabah kepada pemimpin mereka, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk berperang. Ini
menunjukkan bahwa Quraysh merangkul superioritas Muslim ketika mereka menandatangani
perjanjian.

Mari kita kembali ke topik. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengirimkan pernyataan tercela kepada
Quraysh sebagai tanggapan atas berita pelanggaran perjanjian Hodhabia bahwa Anda harus
menerima salah satu dari kondisi berikut:

•Membayar uang darah Bani Khazah bekerja sama dengan Banu Bakar
255
•Quraysh melepaskan/melepaskan dukungan Bani Bakar

• Invalitanggal perjanjian Hodhabiah 525

Quraysh memilih yang terakhir. Ini membatalkan gencatan senjata yang membuka jalan bagi umat
Islam untuk memulai tindakan tegas terhadap orang-orang.

Oleh karena itu, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memerintahkan umat Islam untuk bersiap-siap
menghadapi pertempuran; dia juga memberi tahu sekutu untuk bergabung dengannya dalam
perjalanan ke Makkah. Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memohon kepada Allah (SWT) untuk kerahasiaan
ekspedisi. Akibatnya, tentara Islam diam-diam mencapai pinggiran Makkah. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
meminta para sahabatnya untuk menyalakan lampu secara individu sehingga musuh harus tahu
bahwa ada banyak orang. Tujuannya adalah untuk memaksa mereka menghindari perkelahian dan
meletakkan tangan mereka dengan damai.

Abu Sufyan, pemimpin Makkah dan dua wakilnya merasakan keberadaan tentara Muslim karena
mereka mengharapkan tanggapan Muslim karena tergoresnya perjanjian damai. Abbas (RA)
sedang melakukan perjalanan ke Madinah; ia menemukan mereka di dekat pasukan Islam dan
membawa Abu Sufyan kepada Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬untuk berdialog. Ia bertemu Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬di tendanya, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬meminta Abbas untuk menjamu sampai keesokan
paginya. Untuk berpikir serius tentang perlawanan apa pun di hadapan pasukan yang begitu besar.
Itu berhasil. Keesokan harinya ia memeluk Islam dan kembali ke Makkah. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memintanya bahwa amnesti akan diperuntukkan bagi mereka yang.
• Tetap di rumah dan tutup pintunya.
• Mengungsi di rumah Abu Sufyan.
• Tetap di dalam masjid suci.
Tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk menghindari pertumpahan darah. Tentara Islam
memasuki kota ke arah yang berbeda. Semua bergabung dengan Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬di Kudha
atau Asfil. 526 Sebuah kelompok kecil melawan Khalid b Waleed. Dua belas dari mereka kehilangan
nyawa mereka sementara dua Muslim mati syahid. 527

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memasuki Makkah dengan rendah hati dan melakukan tawaf. Dia berbicara
kepada orang-orang kota dan berkata "Allah (SWT) hanya satu, tidak ada yang seperti dia. Allah
(SWT) telah memenuhi janji-Nya dan Dia menolong Nabi-Nya ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Dia mengalahkan
musuh-musuhnya; mengakhiri semua ritual jahiliya (zaman kegelapan). Namun umat Islam akan
tetap melayani jamaah haji seperti biasa. Wahai orang-orang, wahai orang-orang Makkah,
jauhkanlah dirimu dari kesombongan karena engkau adalah keturunan Adham (AS) yang berasal
dari debu. Yang terhormat di mata Allah (SWT) adalah orang-orang yang paling taat kepada-Nya."
(Dirangkum dari berbagai sumber)

Dia mengampuni mereka dan menyatakan amnesti umum. Dia tinggal di sana untuk menstabilkan
kemenangan. Tokoh-tokoh kunci Makkah berlindung di bawah naungan Islam.

256
Implikasi bagi manajer
Penaklukan Makkah adalah salah satu inisiatif perubahan besar Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬dan itu
adalah upaya paling sukses setelah Badar.

Strategi kompetitifnya adalah menyebarkan pesan Allah (SWT) ke seluruh dunia. Fokus saat ini
adalah Quraysh karena mereka adalah ujung tombak oposisi di Makkah dan daerah sekitarnya.
Tempat tersuci milik umat Islam berada di bawah pendudukan Quraysh. Allah (SWT) telah
menjadikannya sebagai arah doa mereka; tempat haji adalah Makkah. Jadi, perlu bahwa itu harus
di bawah kendali umat Islam.

Ada beberapa tujuan (rencana) kampanye dari perspektif pengendali. Kita akan membahasnya dan
cara Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengelolanya.

Aspek terpenting dari rencana (tujuan) adalah menaklukkan Makkah tanpa pertumpahan darah.
Dia mengambil beberapa kontrol ke depan dan beberapa langkah umpan balik untuk mencapai
tujuannya.

Kontrol feed-forward proaktif


Dia memohon kepada Allah (SWT) sebelum memulai usaha untuk keamanan kampanye. 528 Dia
ingin merahasiakannya sehingga Quraysh tidak bisa bersiap untuk pertempuran yang dapat
menghasilkan mayat.

Langkah proaktif kedua yang dia ambil untuk fokus pada rencana awal. Menurut Mobarikpuri,

Dengan maksud untuk mengamankan berita lengkap tentang niat militernya, Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬menurunkan satu peleton delapan orang di bawah kepemimpinan Qatadah bin Rab'i ke arah
Edam, tidak jauh dari Madinah, pada Ramadhan 8 H, untuk mengalihkan perhatian orang-orang
dan menyaring target utama yang disibukkannya. 529

Ini menunjukkan ketulusan niatnya untuk solusi damai dari masalah tersebut. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬menyambut Abu Sufyan di tendanya untuk melaksanakan rencana itu secara damai, tanpa
menyia-nyiakan nyawa manusia. Akibatnya, Allah (SWT) telah mengabulkan kemenangan sesuai
keinginannya.

Kontrol umpan balik reaktif


Ini menyiratkan manajer mengambil tindakan korektif setelah terjadinya insiden yang tidak
mengikuti rencana atau tujuan. Salah satu sahabat Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬yang keluarganya
berada di Makkah menulis surat kepada mereka tentang niat umat Islam. Tujuannya adalah untuk
memastikan keselamatan mereka. Allah (SWT) memberitahukan kepada Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
tentang hal itu melalui wahyu. Dalam kata-kata Mubarikpuri,

Ada begitu banyak ketakutan dan ketakutan di mana-mana sehingga Hatib, salah satu pengikut
Nabi yang paling tepercaya (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬diam-diam menurunkan seorang utusan wanita

257
dengan surat kepada Makkah yang berisi intimasi serangan yang dimaksudkan. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬menerima berita dari surga tentang tindakan Hatib dan mengutus 'Ali dan Al-Miqdad dengan
instruksi untuk mengejarnya. Mereka menyusul utusan itu, dan setelah pencarian panjang
menemukan surat itu dengan hati-hati disembunyikan di kuncinya. Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
memanggil Hatib dan bertanya kepadanya apa yang telah mendorongnya untuk melakukan
tindakan ini. Beliau menjawab, "Wahai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam besertanya! Saya
tidak memiliki afinitas darah dengan Quraish; Hanya ada hubungan persahabatan antara mereka
dan saya sendiri. Keluarga saya ada di Makkah dan tidak ada yang menjaganya atau menawarkan
perlindungan untuk itu. Posisi saya sangat kontras dengan para pengungsi yang keluarganya aman
karena hubungan darah mereka dengan Quraish. Saya merasa bahwa karena saya tidak
berhubungan dengan mereka, saya harus, demi keselamatan anak-anak saya, mendapatkan rasa
terima kasih mereka dengan berbuat baik kepada mereka. Saya bersumpah demi Allâh bahwa saya
tidak melakukan tindakan ini sebagai orang yang murtad, meninggalkan Islam. Saya hanya
didorong oleh pertimbangan yang baru saja saya jelaskan." 530

Karena itu, dia menjaga kerahasiaan dan mengampuni orang yang terlibat.

Langkah kedua adalah pergantian pembawa bendera Islam. Salah satu pembawa bendera Sa'd (RA)
mengucapkan, dalam kata-kata Lings,

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah memberikan standarnya kepada Sa'd ibn 'Ubadah, yang memimpin
van; dan ketika dia melewati dua orang di sisi rute dia berseru: "Wahai Abu Sufyan, ini adalah hari
pembantaian! Hari ketika yang tidak dapat diganggu gugat akan dilanggar! Hari di bawah allah
akan Quraisy." 531

Kata-kata itu tidak sejalan dengan tujuan Nabi Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah diuraikan sebelumnya.
Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengambil tindakan korektif. Lings menjelaskan,

Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berada pada masa pasukan, yang dipasang di Qaswa', dan di kedua sisinya
adalah Abu Bakar dan Usayd, dengan siapa dia berbicara. "Wahai Rasulullah," seru Abu Sufyan
ketika ia tersedu-sedu, "apakah engkau telah memerintahkan pembunuhan umatmu?" - dan dia
mengulangi kepadanya apa yang dikatakan Sa'd. "Aku menasihati engkau oleh Allah," tambahnya,
"atas nama umatmu, karena engkau adalah dari semua orang yang terbesar dalam kesalehan
berbakti, yang paling penyayang, yang paling dermawan!" "Ini adalah hari rahmat," kata Nabi ( ‫صلى‬
‫)هللا عليه وسلم‬, "hari di mana Allah telah meninggikan Quraisy." Kemudian 'Abdar-Rahman bin 'Awf
dan 'Uthmari berkata kepadanya, karena mereka sudah dekat: "0 Rasulullah ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬,
kami tidak yakin dengan Sa'd, bahwa dia tidak akan melakukan serangan kekerasan mendadak
terhadap Quraisy." Jadi, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬mengirim pesan kepada Sa'd untuk memberikan
standar kepada putranya Qays, seorang pria dengan temperamen lembut, dan untuk
membiarkannya memimpin skuadron. Menghormati putranya berarti menghormati sang ayah, dan
di tangan Qays standarnya akan tetap bersama Sa'd. Tetapi Sa'd menolak untuk menyerahkannya
tanpa perintah langsung dari Nabi ( ‫) صلى هللا عليه وسلم‬, yang kemudian melepaskan sorban merah

258
dari helmnya dan mengirimkannya ke Sa'd sebagai tanda. Standar itu sekaligus diberikan kepada
Qays. 532

Dengan demikian, Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menunjukkan niatnya sebelum memasuki Makkah
untuk memastikan pengambilalihan kota secara damai. Langkah ketiga yang diambilnya adalah
menanggapi pertemuan bersenjata pasukan Khalid dengan beberapa orang proaktif Makkah.
Mereka ingin memulai pertempuran, tetapi Khalid telah menenangkan mereka. Banyak dari
mereka kehilangan nyawa dan yang lainnya terbang menjauh. Dalam kata-kata Lings

Di bagian lain gunung 'Ikrimah, Safwan dan Suhayl telah mengumpulkan kekuatan Quraysh
bersama dengan beberapa sekutu mereka Bakr dan Hudhayl. Mereka bertekad untuk berperang,
dan ketika mereka melihat pasukan Khalid membuat pintu masuk yang lebih rendah ke kota,
mereka turun dan menyerang mereka. Tetapi mereka bukan tandingan Khalid dan anak buahnya,
yang membuat mereka melarikan diri, setelah membunuh sekitar tiga puluh dari mereka dengan
hanya kehilangan dua nyawa di pihak mereka sendiri. 'Ikrimah dan Safwan melarikan diri dengan
menunggang kuda ke pantai; Suhayl pergi ke rumahnya dan mengunci pintu.

Perjuangan itu berakhir ketika Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬masuk melalui lintasan Adhakhir menuju
Mekkah Hulu. Melihat ke bawah ke arah pasar, dia kecewa melihat kilatan pedang terhunus.
"Apakah saya tidak melarang berkelahi?" katanya. Tetapi ketika dijelaskan kepadanya apa yang
telah terjadi, dia mengatakan bahwa Tuhan telah menahbiskannya untuk yang terbaik. 533

Karena Quraysh memulai pertarungan, oleh karena itu, itu tidak bertentangan dengan rencana.
Namun, Khalid (RA) menyelesaikan masalah tersebut dengan korban minimal. Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬berkomentar atas kejadian itu, "Itu telah ditentukan sejak semula dari Allah (SWT), Yang
Ditinggikan."

Pembahasan di atas menunjukkan bahwa Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah mengambil beberapa
langkah pengendalian dan beberapa umpan balik. Namun demikian, ia mencapai tujuannya untuk
mengakhiri kampanye secara damai di mana pasukan besar terlibat. Itu penting karena pada saat
itu banyak pasukan berarti banyak korban. Tapi itu adalah strategi permainan yang diartikulasikan
dengan baik dan diimplementasikan dengan baik. Kesabaran, kesopanan, dan rasa hormat
terhadap kemanusiaan adalah landasan strategi.

Tabel 13 menunjukkan ringkasan langkah-langkah pengendalian Nabi Nabi


)‫ (صلى هللا عليه وسلم‬.

Tabel 13 Ringkasan strategi pengendalian dan implikasinya

Serial No. Strategi Implikasi

1 Permohonan untuk keamanan ekspedisi Mencari pertolongan Allah

259
(SWT)

2 Pemulihan surat dari para wanita yang pergi ke Mengelola informasi


Makkah

3 Berpindah tangan pembawa bendera Menunjukkan fokus itu adalah


pada tujuan yaitu, intervensi
damai. Ini menyiratkan
mengendalikan emosi.

4 Pertemuan bersenjata kecil Khalid (RA) dengan Pertahanan diri (Memilih


Quraysh sward sebagai upaya terakhir)

Beberapa tema manajemen kontemporer dapat muncul dari kasus ini.


• Kecerdasan bisnis (No 2 di atas)
• Manajemen risiko (No 2 di atas)
• Manajemen ekonomi (Pembiayaan ekspedisi)
• Hubungan pelanggan (Menghibur Muslim baru, Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬memberikan banyak
hewan dan uang tunai kepada Muslim baru (Manajemen Hubungan Pelanggan)
• Manajemen proyek (seluruh kampanye)
Banyak lagi yang bisa berasal dari cerita. Seorang pengamat yang tajam dapat menggali banyak ide
dari kasus ini.

260
266

BAB 11-EPILOG

Konsep kunci

Bab ini menawarkan beberapa topik tambahan


yang penulis lakukan tetapi tidak termasuk dalam
volume ini.
Ini termasuk keputusan membuat, masalah
Pemecahan dan Manusia penuaan.
Tim
Beberapa topik lain diekstraksi
dari peristiwa besar kehidupan
Nabi ( ‫ )ﷺ‬dan lima rukun Islam.

Sebuah disiplin ilmu membutuhkan literatur dan contoh pragmatis untuk melepaskan diri dari
cabang pengetahuan lain. Manajemen Islam memiliki landasan teori yang sangat kuat karena
didukung dengan bimbingan Devine. Bab ini menjelaskan beberapa pekerjaan yang telah dilakukan
penulis. Namun, kami memiliki banyak jurnal khusus, dan buku di pasaran selain yang disajikan
dalam tulisan ini.

1-PEKERJAAN MENDASAR
Argumen di atas menunjukkan bahwa Teori Manajemen Islam menawarkan lebih dari teori-teori
manajemen saat ini. Kami telah meneliti teori-teori kontemporer dalam sebuah buku terpisah yang
menyatakan bahwa Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah menciptakan teori-teori ini karena ia telah
mempraktikkannya berabad-abad yang lalu. 534 Topik utamanya adalah:
1. Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Muhammad (‫ & )صلى هللا عليه وسلم‬Teori manajemen ilmiah
2. Nabi Muhammad (‫ & )صلى هللا عليه وسلم‬Teori sistem manajemen
3. Nabi Muhammad (‫ & )صلى هللا عليه وسلم‬Teori manajemen klasik
4. Nabi Muhammad (‫ & )صلى هللا عليه وسلم‬Teori manajemen kontingensi
5. Nabi Muhammad (‫ & )صلى هللا عليه وسلم‬Hubungan Manusia teori manajemen
6. Prinsip-prinsip manajemen kenabian ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
Kedua Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬juga telah mempraktikkan fungsi manajerial dasar; kami telah
menyelidikinya dalam buku terpisah. 535 Ini mencakup:
• Pengantar Gaya Manajemen Profetik
• Pengembangan Pemikiran Manajemennya
• Perencanaan
• Mengatur
• Terkemuka
• Mengendalikan
Masing-masing fungsi diuraikan dengan studi kasus.

2-MASALAH SEKUTU
Penulis telah menyelidiki beberapa aspek sekutu dalam pekerjaannya yang lain seperti
pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan manajemen tim karena mereka adalah
tanggung jawab sehari-hari seorang manajer. Penulis telah memeriksanya dalam tiga buku.
Pengenalan mereka sangat membantu untuk mengetahui pemikiran kenabian tentang aspek-aspek
manajemen ini.
A-Pengambilan keputusan
Karya ini menganalisis pendekatan pengambilan keputusan Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Enam belas
keputusannya diklasifikasikan dalam kategori infour seperti yang ditunjukkan di bawah ini. 536

Keputusan A-Pre-emptive
1-Manajemen Bisnis
Kapasitas 2-Building - Penaklukan Makkah & Khyber
3-Meluncurkan produk (Idea) - Dakwah
4-Membangun Jaringan Bisnis - Perjanjian dengan suku-suku Arab & Yahudi

Strategi 5-Judo - melibatkan musuh dalam ekspedisi militer kecil


6-Pelatihan & pendidikan - Rumah Arqam (RA) & penunjukan Musab b Umayr (RA)

262
B-Keputusan Bersamaan
1- Manajemen tim - Errection dari Blackstone
2-Fokus pada tujuan organisasi - Penolakan tawaran kekayaan, wanita atau kepemimpinan
3-Meninggalkan proyek - Melepas pengepungan Taif
4-Induksi komunitas - integrasi Migran dan Pembantu
Keputusan C-Re-aktif
1-Panutan - Menunjukkan dengan melakukan dalam perjanjian Hodhabia
2-Mengamankan organisasi – pertempuran defensif
3-Motivasi - distribusi barang rampasan di berbagai kesempatan
Keputusan D-Hybrid
1-Entery ke pasar luar negeri - migrasi ke Abyssinia
2-Expantion di daerah setempat – perjalanan ke Taif
3-Mengubah Kantor Pusat – Hijrah menjadi Madinah

B-Pemecahan masalah
Buku tentang itu menyelidiki metode pemecahan masalah Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬. Nabi ( ‫صلى هللا‬
‫ )عليه وسلم‬memecahkan masalah dengan tiga belas cara yang berbeda. Berikut adalah daftar
aproach-nya. 537

1-Kerangka kerja untuk analisis


2-Penilaian pribadi, wawasan dan kebijaksanaan
3-Pemecahan masalah melalui konsultasi
4-Mencari solusi melalui perbuatan baik
5-Memecahkan masalah melalui wahyu
6-Memecahkan masalah melalui kompromi
7-Solusi melalui mediasi
8-Resolusi melalui contoh pribadi
9-Resolusi melalui motivasi
10-Hanya saran yang ditawarkan
11-Klarifikasi pertanyaan
263
12- Solusi tanpa menjawab pertanyaan
13-Menunda masalah untuk solusi

Manajemen C-Team
Meskipun Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬telah membentuk dan mengelola sejumlah tim namun sepuluh
di antaranya terkenal. Mereka adalah subjek pekerjaan. 538

1-Abu Bakar (RA)


2-Umar bin Khattab (RA)
3-Usman bin Affan (RA)

4-Ali bin Abu Talib (RA)


5-Khalidb bin al-Walid (RA)
6-Jafar bin Abi Talib (RA)
7-Zayd bin Haritha (RA)
8-Hamza bin Abdul Mutalib (RA)
9-Saad (RA), penakluk Mesir

10-Abdullah bin Jahsh (RA)


11-Model pemilihan tim Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬

3-PERPANJANGAN TOPIK IMT


Manajemen organisasi adalah fenomena kompleks di dunia kontemporer tetapi itu bukan
pekerjaan yang mudah berabad-abad yang lalu. Alasannya sederhana: manajemen berarti
berurusan dengan orang-orang. Karena ajaran Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bersifat universal dan
berlaku untuk selama-lamanya namun isinya lengkap. Kita dapat mempercayai mereka seperti itu
ketika kita memeriksanya.
Penulis telah menganalisis sembilan peristiwa besar Nabi ( ‫ ;)صلى هللا عليه وسلم‬mereka termasuk:
1. Migrasi dari Makkah ke Madhina
2. Pertempuran Badar
3. Pertempuran Uhadh
4. Pertempuran Parit
5. Perjanjian Hodhabia
6. Penaklukan Makkah
7. Pertempuran Hunain
264
8. Pertempuran Tabuk539
9. Pertempuran Khyber 540
Selain itu, penulis telah menyelidiki lima rukun Islam dengan cara yang sama. 541 Akibatnya,
beberapa dimensi manajemen muncul dari mereka. Mereka termasuk:
1. Manajemen strategis
2. Manajemen perubahan
3. Manajemen krisis
4. Pemasaran Nirlaba
5. Membuat Inovasi
6. Manajemen Informasi
7. Etika Bisnis
8. Teori motivasi
9. Pengambilan Keputusan
10. Manajemen Sumber Daya Manusia
11. Manajemen Keuangan
12. Negosiasi
13. Merencanakan ekspedisi
14. Manajemen Resistensi
15. Manajemen Risiko
16. Manajemen Proyek
17. Pengalihdayaan
18. Keterampilan interpersonal
19. Manajemen internasional
Penulis telah memperluas beberapa topik ini ke tingkat "mata pelajaran" yang dapat diajarkan oleh
sekolah bisnis. Mereka adalah
1. Strategi manajemen strategis/Transformasi Nabi( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
2. Strategi manajemen informasi Nabi( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
3. Strategi pengelolaan keuangan Nabi(‫)صلى هللا عليه وسلم‬
4. Strategi motivasi Nabi(‫)صلى هللا عليه وسلم‬
Topik lain perlu diperluas dengan cara yang sama.

Penutup
Diskusi menunjukkan bahwa literatur tersedia tentang teori manajemen Islam sebagai disiplin
ilmu. Ini memiliki dukungan teoretis dan praktis karena praktis dalam kehidupan sehari-hari dan
dalam pengaturan organisasi. Namun, penelitian lebih lanjut dimungkinkan untuk mengidentifikasi
aspek manajemen lebih lanjut. Ini juga perlu diterapkan dalam organisasi untuk memanen

265
manfaatnya. Dunia sudah menyaksikan kinerja bank syariah. Teori manajemen Islam adalah
disiplin saudaranya. Mari kita lihat apa yang akan terjadi dengan berlalunya waktu.

266
274

BIBLIOGRAFI

Adair, John (2010) Kepemimpinan Muhammad (PBUH), New Delhi: Kogan Page India Private Limited.
Al-Bahaqi, Abi Bakker Ahmad Al-Husain (2009) Dhalail Al-Nabuwwa, Karachi: Dharul Ishaat.
Allen, Louis A. (1958) Manajemen dan organisasi, New York: McGraw-Hill.
DeCenzo, David A. dan Stephen P. Robbins (2010) Manajemen Sumber Daya Manusia, New York: John
Wiley & Sons.
Dess, Gregory G., G. T. Lumpkin, Alan B. Eisner (2006) Manajemen Strategis: Teks dan Kasus, New York:
Irwin/McGraw-Hill.
Dyck, B dan Mitchell J Neubert (2009) Kepala Manajemen, SouthWestern.
Fulop, L and S Linstead (1999) Manajemen, Sebuah teks kritis, London: Macmillan.
Gilani, Mnazar Ahsan (1981) Al-Nabi Al-Khatam Sallallaho Alaihay Wasallam (Urdu), Jayyad Barqi Press:
Dehli.
Haimann, Theo and Raymond L. Hilgert (1972) Supervisi: Konsep dan Praktik Manajemen, South-Western
Publishing Company.
Hameed Ullah, M. (2006) Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Mendirikan Negara dan Suksesinya, Buku Suar: Lahore.
Iqbal, Javed and Muhammad Mushtaq Ahmad (2009) Perencanaan dalam Tradisi Islam: Kasus Ekspedisi
Hijrah, INSIGHTS 01(3), 37-68.
Kaandhlawi, Muhammad Zakarya (1997), Fazail-e-Amaal, Lahore: Kutibkhana
Faizi.
Kaandhlawi, Muhammad Yusaf (2012), Hayatus Sahabah, Delhi: Layanan Buku Islam.
Koontz, Harold dan Heinz Weihrich (2006) Pokok-pokok Manajemen, New Delhi: Pendidikan Tata McGraw-
Hill, hlm. 81-84.
Kreitner, R (2009) Kepala Manajemen, Barat Daya.
Lings, M. M. (1994) Muhammad, hidupnya berdasarkan sumber-sumber paling awal, Lahore: Akademi
Suhail.
Mubarakpuri, Safiur Rahman (1995) "Nektar Tersegel" (Ar-Raheeq AlMakhtum), Lahore: Al-Maktba
Alsalfia.
Nadvi, Sulaiman Hussaini (2205) Khutbat-e-Seerat, Karachi: Penerbit Zam-Zam.
Noamani, Shibli dan Syed Solaiman Nadhvi (2004) Seeratun-Nabi, Karachi: Dharul-Ishaat.
Pea, Roy D. (2015) Apa Perencanaan Pembangunan Pembangunan?
Diakses: April 2015,
http://web.stanford.edu/~roypea/RoyPDF%20folder/A11_Pea_82d.pdf
Phalwari, Muhammad Jaafer (1995) Peghambr-e-Insaniat, Lahore: Idara Sakafat-e-Islamia.
Razi, Muhammad Wali (1987) Hadhi-e-Alam, Dharul-Ilm: Karachi.
Robbins, Stephen and Mary Coulter (2017) Manajemen, New Delhi: Pendidikan Pearson.
Saani, Javed Iqbal (2017) Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Muhammad (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sebagai ahli perencanaan,
London: Intellectual Capital Enterprise Limited.
Saani, Javed Iqbal (2016) Tanggung Jawab Manajer: Ahadith Terpilih, tersedia di amazon.co.uk. (Edisi
paperback)
Siddiqi, Naeem (1997) Dermawan Kemanusiaan (Mohsin-e-Insaniyat), Dehli: Penerbit Markazi Matabah
Islami.
Smith, Mike (2007) Dasar-dasar Manajemen, Berkshire: McGraw Hill Education.
Panduan Manajemen Waktu (2015) Apa itu perencanaan dan mengapa Anda perlu merencanakan,
Diakses: April 2015, http://www.time-management-guide.com/planning.html
Kitab Ahadith
Muhammad bin Isma'il al-Bukhari al-Ju'fi (1983) Sahih Al-Bukhari, Diterjemahkan oleh Muhammad
Muhsin Khan, Lahore: Kazi Publications.
Imâm Abut Husain Muslim bin al-Hajjaj, SahIh Muslim, Diterjemahkan oleh Nasiruddin al-Khattab, Riyadh,
2007, Maktaba Dar-us-Salam.
Muslim ibn al-Hajj ̣ aj al ̄ -Qushayri ̄ (1971-75) Diterjemahkan oleh Abdul Hameed Siddiqui Sahih Muslim,
Lahore, Sh. Muhammad Ashraf.
lmâm Hâfiz Abu Dawud, Sunan Abu Dawud Sulaiman bin Ash'ath, Maktaba Darus-Salam, Riyadh, 2007.
Imäm Hãfiz Abü 'Elsa Mohammad Ibn 'Elsa At-Tirmidhi, Jamia' At-Tirm1dhi, Terjemahan Bahasa Inggris
oleh Abu Khaliyl, Riyadh, 2007, Maktaba Dar-us-Salam.
Imiim Hiifiz Abu Abdur Rahmiin
Ahmad bin Shu'aib bin 'Ali
An-Nasa'i, Sunan An-Nasa'i, Riyadh, 2007, Maktaba Dar-us-Salam.
Imam Muhammad Bin Yazeed

268
Ibnu Majah Al-Qazwinf, Sunan Ibn Majah Diterjemahkan oleh Nasiruddin al-Khattab, Riyadh, 2007,
Maktaba Dar-us-Salam.
Abu Zakaria Al-Nawawi, Riyad-us-Saliheen, Riyadh, 2007, Maktaba Dar-usSalam.
Abu Zakaria Al-Nawawi, Arbaeen Nawawi, Riyadh, 2007, Maktaba Dar-usSalam.
Imam Malik bin Ans (RA), Muwatta Imam Malik, diterjemahkan dalam bahasa Urdu oleh Allama Molana
Abdul Hakeem Akhtar Shahjahanpuri, Lahore: Fareed Book Stall, diakses pada 14 November 2017,
https://readingpk.com/muwatta-imam-malikimam-muhammad-malik/ https://www.sunnah.com

269
INDEKS
Pemanah, 162, 184, 187, 188, 189, 190, 247
Sebuah
Abdullah Bin Qurt, 256 Angkatan Darat, 46

Abu Bakar, 46 Arqum (RA), 137

Abu Dojanah, 185 Arogansi, 115

Abu Hurairah (RA), 252 Sombong, 115, 116

Abu Musa, 200 Artefak, 249

Abu Syufyan Bin Harb (RA), 44 tahun Pasal, 249

Abu'd-Darda, Xvii As-Sedekah, 68

Abyssinia, 53, 139, 152, 154, 158, 164, 165, Penugasan, 161, 188
172, 174, 182, 211, 221 At- Tirmidhi, Sikap XVII, 115
Terima Alasan, 104
Indonesia, Xv
Akuntabilitas, 118, 161, 163, 172, 255, 256, Otoritas, 40, 48, 50, 54, 55, 56, 60, 118, 163,
257 164, 170, 186, 187
Kekaguman, 247 Aws, 183, 187
Al-Bukhâri, 188 Az-Zumar, XVII
Al-E-Imran, XVIII 9, Xvii
Ali (RA), 51, 54

Allah (SWT), Xvii, Xviii, Xix, Xxii, Xxiv, 47, 48, 51, 131, 132, B
134, 135, 137, 139, 143, 144, 147, 151, 152, 153, 154, 156, Badar, 45, 47, 48, 260
157, 158, 195, 199, 202, 203, 210, 212, 213, 215, 216, 220,
226, 231, 234, 235, 236, 259, 260, 261, 263, Bani Bakr, 258, 259
290, 291 Bani Khazah, 258, 259
Allah SWT, 292 Pertempuran Badar, 48
Alternatif, 154, 155 Perilaku, 171
'Amr Bin Al-Akwa', 52 Masalah Perilaku, 251
Anas, XVII, 168 Pertumpahan darah, 253, 260
Rasul Allah, 247 Buku, ii, xv, 291
Diangkat, 162, 170, 171, 182, 183, 184, 187, Kitab Allah, 256
188, 189, 191
Buku, 289
Penunjukan, 233
Barang rampasan, 44, 51
Arab, XVIII
Persaudaraan, 208
270
Bisnis, 131, 136, 138, 157 Penasihat, 228

Kegiatan Usaha, 249 Kesopanan, 227

Organisasi Bisnis, 249, 252 Budaya, 224

Beli dan jual, 247 Pelanggan, 131, 135, 157

Fokus Pelanggan, 251


C Hubungan Pelanggan, 263
Unta, 190

Studi Kasus, 54, 55, 186, 257, 290 D


Kastil, 53 Dawud (SEBAGAI), 292

Perkara Allah, Xix Hari, 59, 101, 103, 109, 113, 114, 115, 116, 117 ,
118, 122, 123, 124, 125, 127 , 226
Sentralisasi, 60
Hari Penghakiman, 40, 256
Perubahan, 204, 213, 215, 225
Hari Kebangkitan, 101, 103, 118, 122, 125,
Amal, xx, 292
127, 256
Direktur Eksekutif, 243
Universitas Deakin, Xv
Mengumpulkan barang rampasan, 247
Kematian, Xix
Komando, 161, 164, 167, 170, 171, 187, 189
Desentralisasi, 60
Komandan, 171, 184, 186, 189
Pengambilan Keputusan, 51, 251
Komunikasi, 55, 174, 186
Keputusan, 217, 221, 222, 223, 224, 236, 244
Rekan, 164, 191, 247, 248, 252, 253
Delegasi, 164
Sahabat, Xxiv, 44, 45, 46, 48, 51
Permintaan, 50
Membandingkan, 249
Dementalisasi, 186
Kompetitif, 260
Departemen, 168, 187, 189
Melengkapi, 247
Wakil, 234, 243
Bersamaan, 253
Pengembangan, 166
Taklukkan Makkah, 255, 260
Penyimpangan, 247, 257
Konsultasi, Xviii
Dharul-Arqam, 69 tahun
Konsultasi, 203, 221, 223, 229, 233, 235
Penggalian parit, 63
Kontemporer, 50, 51
Martabat Dan Ketenangan, 113
Model Kontemporer, 50
Kutukan Ilahi, 46
Ahli Teori Kontemporer, 51
Dua, 248
Pandangan Kontemporer, 50
Dyck Dan Neubert, 163, 164
Kontingensi, 71

Mengendalikan, 247, 249, 257, 258, 260, 263


E
271
Pendidikan, Xxi
H
Karyawan, 51 Hadhrat, 248, 256
Dorongan, 45, 247 Hadhrat Ikrama (RA), 57 tahun
Musuh, 247, 249, 254, 259 Hadits, 40, 41, 42, 47, 48, 50, 57, 58, 61, 63,
Keterlibatan, 251 65, 68, 69, 70, 248, 250, 252

Kesetimbangan, 50 Haji, 291

Pakar, 253 Haris Bin Kaldhah (RA), 44 tahun

Neraka, 42

F Pembantu, 136, 141, 142, 143, 158


Kesetiaan, 127 Membantu Para Manajer, 126
Fatimah (RA), 49 tahun Henry Fayol, 54, 67, 71
Fazail-E-Amaal, Xviii, 274 Selanjutnya, 48, 51, 134, 135, 138, 156, 195, 196,
197, 199, 200, 212, 247
Kontrol Umpan Balik, 255
Hierarkis, 174
Umpan-maju, 253, 260
Struktur hierarkis, 65
Keuangan, Xv
Hijrah, 46, 54, 61, 74, 288
Manajemen Keuangan, 263
Merekrut, 66, 231
Api, 104, 115, 124
Hodhabia, 52, 53, 143, 288
Struktur Datar, 171, 174
Masjid Suci, 137
Sabar, 112
Kejujuran, 227, 230
Pengampunan, Xvii, Xviii, Xxiv, Xxv
Harapan, 45
Bawahan yang pemaaf, 103
Kuda, 190
Memenuhi Janji, 113
Hozaifah (RA), 248

Hunain, 44, 288


G
Taman, 111, 112, 114, 115, 116, 124 Saya
Ikhlaas, 42 tahun
Kabar Gembira, 46
Ikrama bin Abu Jahl, 57 tahun
Kambing, 44

Tuhan, XVIII Imam, 108, 110, 124, 125

Karunia Allah, 249 Imam, 104, 110

Nasihat yang Baik, 104 Implikasi, 152, 224, 236

Perbuatan Baik, 248 IMT, 31 tahun

Syukur, xxii Bertanggung Jawab, 109, 110, 117, 124

Salam, 226 Wali, 108 Indikator, 255

272
, 186, 191 Kandhelvi, 45, 46, 48, 200

Informasi, xxii, 183, 189 Khalid Bin Waleed, 255

Ketidakadilan, 111, 116 Khaybar, 48, 60

Inovasi, 209, 210, 211 Khazraj, 183, 187

Intelijen, 248, 263 Khumas, 44 tahun

Bunga, 205, 207, 211, 217, 218 Jenis, 111, 112, 117

Jurnal Internasional, Xv Kebaikan, 61, 62, 63, 112, 122, 251


Keterlibatan, 51, 251 Pengetahuan, Xvii, 203, 204, 222, 224, 227
Iqbal, Xxv Manajemen Pengetahuan, 222
Iqbal (2016), 250, 275

Iqbal Dan Ahmad, 132, 141, 154 L


Universitas IQRA Islamabad, Xv Pemimpin, Xviii, 165, 171, 172, 174, 182, 184, 186,
188, 195, 202, 208, 213, 214, 216, 221, 233
Islam, 47, 57, 103, 109, 161, 165, 166, 171, 172, 173, 187,
196, 197, 198, 199, 201, 203, 205, 207, 209, 212, 214, 216, Kepemimpinan, 195, 202, 203, 233, 251, 261
217, 219, 220, 221,
Memimpin, 289
222, 224, 225, 229, 230, 235, 236, 287
Belajar, Xv
Islam, Xv, 286, 290
Lings, 258, 261, 262, 275
Pemerintahan Islam, 44
London, I, II, 288, 289
Gaya Kepemimpinan Islami, Xv
Periode Islam, 256
M
ISO, 251
Maaviya bin Abu Sufyan (RA), 44 tahun
Masalah, 195, 213, 223
Madinah, 54, 73, 131, 132, 139, 140, 141, 142, 143, 144, 147,
148, 149, 150, 151, 152, 154, 155, 156, 158, 166, 168, 170,
J 173, 174, 182,
183, 184, 186, 187, 190, 191, 197, 198, 201, 204, 208, 211,
Jannah, 45, 46
214, 215, 216, 221, 222, 234,
Javed Iqbal Saani, I, II, Xxv, 288, 289 243

Yahudi, 52 Madinah Munawwarah, 49 tahun

Deskripsi Pekerjaan, 131 Membuat keluhan rekan kerja, 126

Spesifikasi Pekerjaan, 131 Makkah, 45, 131, 132, 133, 138, 139, 141, 142, 143, 144, 147,
148, 149, 152, 153, 154, 157, 165, 166, 167, 168, 182, 183,
Sistem Peradilan, 223 185, 186, 191, 195, 197, 201, 203, 204, 205, 207, 208, 209,
Hanya Imam, 251 210, 212, 214, 216, 218, 220, 221, 224, 225, 234, 235, 243,
244, 253, 254, 255, 258, 259, 260, 261, 262, 263, 288
Keadilan, 61, 62, 205, 211, 219, 251
Manajemen, 163, 165, 166, 171, 172, 174, 186,
187, 189, 190, 275
K Ilmu Manajemen, 132

273
Ilmu Manajemen, Xv Mubarikpuri, 52, 184, 203

Manajer, xviii, 110, 111, 250, 251 Muhammad, Xvii, Xviii, 201, 203, 204, 212,
213, 274, 275, 289
Manajerial, 152
Muntakhib Ahadith, XVIII
Tindakan Manajerial, 192
Musa (AS), 137
Pendekatan Manajerial, 43
Muslim, 103, 104, 111, 114, 122, 125, 127, 137,
Manajer, 50, 134, 155, 157, 161, 289, 290 139, 144, 149, 156, 158, 226, 247, 250, 251,
Mengelola Etika, 66 257, 259, 275, 292

Mengelola Masalah, 66 Manajer Muslim, 203, 219

Pekerjaan Manual, 292 Muslim, 164, 165, 166, 170, 173, 174, 182, 184, 185, 186,
188, 189, 190, 191, 198, 200, 201, 202, 205, 211, 212, 213,
Pembuatan, 249 214, 215, 216, 218, 220, 224, 228, 229, 234, 235, 236, 243,
Pemasaran, 42, 289 244

Masjid, 65 Saling Menghormati, 225

Mekanisme, 253, 257

Pertemuan, 137, 153, 155


N
Nabi, XVIII
Penyayang, 111, 112
Nabi Moosa (AS), 49 tahun
Rahmat, Xviii, Xx

Pesan, 254, 256, 260


O
Utusan, Xvii, Xix, Xx, 57, 100, 102, 103, 104, 105, 107, 108,
Kepatuhan, 56
109, 110, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 121, 122, 123,
124, 125, Taat, 124
127, 165, 168, 199
Tujuan, 132, 134, 139, 154, 156, 157, 158,
Rasulullah, Xvii, Xix, Xx, 48, 292 247, 249, 255, 260

Rasulullah (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Xix, Xx Kesempatan, 247, 248, 250

Migran, 136, 158, 183 Pesan, 61

Migrasi, 136, 141, 146, 152, 154, 155, 197, Organisasi, 131, 132, 135, 155, 157, 161, 165, 168, 174, 186,
208, 212 187, 189, 202, 208, 218, 223,
225, 230, 243, 249, 251, 253, 257
Militer, 73
Struktur Organisasi, 55
Misi, 131, 133, 135, 147, 157, 158
Budaya Organisasi, 225
Kesederhanaan, 111
Pengorganisasian, 161, 186, 289
Molana Shibli, 187
Organisasi, Xv
Pemantauan, 249, 252, 254, 257
Organisasi, 131
Mota, 171
Kebijakan Organisasi, 67
Motivasi, 43, 45, 47, 48, 50, 51, 195, 198,
199, 202, 212 Mengatur, 161 P

274
Surga, 46 Nabi (AS), 255

Orang tua, Xxi Pembelian, 254


Partisipasi, 44

Kemitraan, 208, 210, 211, 217, 218 Q


Reaksi pasif, 253 Standar Kualitatif, 251

Kacang polong, 132 Kualitas, 62, 69, 70

kinerja, Xv, 200, 203, 219, 229, 233, Mengukur, 155


247, 249, 251, 252, 253, 254, 255, 257, 259 Alquran, 107, 255
Standar Kinerja, 257 Quraysh, 44, 197, 216, 221, 233, 234, 235,
Penganiayaan, 254 243, 254, 258, 259, 260, 262, 263

Ketekunan, 249

Hubungan Pribadi, 66
R
Rasulullaah (‫) صلى هللا عليه وسلم‬, ,147 ,48 ,47 ,46 ,45
Tata Letak Fisik, 186
149 ,148,
Rencana, 131, 132, 134, 135, 136, 138, 144, 147, 148, 152, 150, 151, 152, 153, 156, 157
153, 154, 155, 156, 157, 170, 172, 184, 185, 247, 257, 260,
261, 263, 275 Rawalakot, Xv

Perencanaan, 54, 131, 132, 139, 147, 152, 153, 154, Rekor, 40
156, 289 Hubungan, 204, 205
Politeisme, 210 Manajemen Hubungan, 251
Pengentasan Kemiskinan, 44 Remunerasi, 59, 60, 199, 205, 207, 219
Doa, xx Laporan, 41, 56
Doa, Xxi, Xxiv Persyaratan, 249
Pencegahan Masalah, 253 Penelitian, Xv
Tindakan Pencegahan, 248 Proposal Penelitian, Xv
Kebanggaan, 115, 116 Ketahanan, 249
Produktivitas, 251 Alokasi Sumber Daya, 55
Proyek, xxii, 172 Sumber Daya, 132, 144, 145, 147, 153, 155, 156
Manajemen Proyek, 264 Sumber Daya, 219
Penyebaran Islam, 51, 59 Rasa hormat, 56, 57

Nabi (‫) صلى هللا عليه وسلم‬, ,198


,197 ,196 ,195 ,107 Tanggung Jawab Karyawan, 67
,208 ,207 ,205 ,204 ,203 ,202 ,200 ,199 Tanggung jawab, 161, 163, 164, 165, 189, 197,
,218 ,217 ,216 ,215 ,214 ,211 ,210 ,209 198, 207, 218, 255, 257
,230 ,227 ,225 ,224 ,223 ,222 ,221 ,220
Pendapatan, 44, 174
250 ,249 ,248 ,247 ,233,
251, 252, 253, 254, 256 Hadiah, xxii, 48, 51

275
Manajemen Risiko, 263 Strategi, 51, 53, 73, 131, 132, 136, 139, 141, 143, 145, 154,
157, 158, 171, 173, 183, 184, 185, 191, 195, 198, 199, 200,
Riyadh Us Salihin, Panutan XVII, 205
202, 204, 210, 211, 212, 213, 214, 215, 216, 222, 247, 253,
Penguasa, 118, 121 254, 258, 260, 263

Struktur, 165, 168, 171, 174, 182, 186, 187


Aturan, 109 S
Subjektif, 251
Saani, 288
Standar Subjektif, 251
Sadaqa, 292
Bawahan, Xviii, 45, 165, 166, 168, 171,
Safwaan Bin Ummiya (RA), 44 tahun 174

Sahabah, 57, 126 Sukses Di Akhirat, 247

Salam, Xx Saran, xxv

Gaji, 207 Sunnah, 121

Salat, Xix, Xx, 252 Permohonan, 51, 53

Manajemen Ilmiah, 55 Rantai Pasokan, 131

Kerahasiaan, 253, 259 Sistem, 252, 253

Kerahasiaan kolega, 127 Sistem, 41

Seleksi Dan Rekrutmen, 231 Teori Sistem, 39

Pemilihan personil, 190

Perisai, 190 T
Tabel, 247
Sakit, 200, 227, 230
Taif, 48, 212, 221, 223, 224
Tanggung Jawab Sosial, 66
Mengambil Korektif, 247
Masyarakat, 206, 208, 211, 217, 220, 229
Membalas Dendam, 103
Prajurit, 44
Tugas, 161, 163, 164, 166, 170, 183
Rentang Kendali, 170, 174
Tim, 132, 141, 149, 153, 154, 155, 156, 162,
Faktor Spiritual, 44
166, 172, 174, 182, 183, 184, 187
Rampasan Perang, 44
Tim, 161, 170, 172, 174, 187
Standar, 247, 249, 250, 251, 252, 255
Teori motivasi, 50
Kemantapan, 112
Thuwair, 200

Waktu, 147, 153, 155

Kelelahan, 50, 51 Y
Toleran, 196
Yazeed bin Abu Sufyan (RA), 44 Teori Tradisional, 43

Pelatihan, 202, 210 Z


Pelatihan Dan Pengembangan, 66 Zakat, 44, 217, 218
276
Parit, 73 Zubair (RA), 53, 54

Parit, 288 Zulhalifah, 234

Pemicu, 153, 225, 236


Pasukan, 45, 171, 174, 183, 184, 186, 187, 189, 190, 191

Kepercayaan, 114

Tiran, 115, 116

U
Uhad, 247

Uhadh, 45, 288

Umer (RA), 136, 137, 138

Ummah, Xxiv, Xxv

Pendekatan Proses Universal, 54

Uqiyah, 48 tahun

V
Nilai, 208, 229, 230

Ketepatan waktu, 229

Kualitas, 230

Visi, 131, 133, 157, 158

W
Kekayaan, 209, 217, 219

Negara Barat, 250

Bekerja, 161, 162, 163, 166, 168, 186, 189

Ibadah, Xvii

277
287
BUKU-BUKU LAIN OLEH PENULIS

Gaya Manajemen Islami


1. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2021) Nilai Karya dalam Teori Maanagement Islam Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
2. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Decisions Making Approach of the Prophet [PBUH],
Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
3. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Pengantar Teori Manajemen Islam, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
4. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Problem Solving Approach of the Prophet [PBUH],
Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
5. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Implikasi Manajerial Lima Pilar Islam, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
6. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Nabi (‫ )ص((لى هللا علي((ه وس((لم‬Pemilihan Pemimpin Tim
Muhammad, Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi
Paperback)
7. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Key Managerial Decisions of the Prophet (‫)صلى هللا عليه وسلم‬
[PBUH], Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
8. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Muhammad [PBUH] & Evolusi Teori
Manajemen, Intellectual Capital Enterprise Limited,
London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
9. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Strategi Transformasi Nabi (‫[ )ص((لى هللا علي((ه وس((لم‬PBUH],
Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
10. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Implikasi Manajerial Penaklukan Khyber, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
11. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Strategi Manajemen Keuangan Nabi (‫)صلى هللا علي((ه وس((لم‬
(PBUH), Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
12. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Strategi Manajemen Informasi Nabi (‫)ص((لى هللا علي((ه وس((لم‬
(PBUH), Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
13. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Strategi Motivasi Nabi (‫( )صلى هللا عليه وسلم‬PBUH), Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
279
14. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Manajemen Strategis: Pendekatan Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬
(PBUH), Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
15. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Implikasi Manajerial Ekspedisi Besar Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬
[PBUH], Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
16. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Implikasi Manajerial Ekspedisi Militer Besar Nabi (‫صلى هللا عليه‬
‫[ )وس((لم‬PBUH], Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi
Paperback)
17. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Implikasi Manajerial Ekspedisi Non-Militer Utama Nabi (‫صلى‬
‫[ )هللا عليه وسلم‬PBUH], Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi
Paperback)
18. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Implikasi Manajerial dari Pertempuran Hodhabia,
Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
19. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Implikasi Manajerial dari Battle of Trench, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
20. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Implikasi Manajerial Penaklukan Makkah, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
21. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Implikasi Manajerial dari Pertempuran Hunain, Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
22. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Implikasi Manajerial Kampanye Battle of Uhadh, Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
23. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Implikasi Manajerial Kampanye Tapuk, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
24. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Praktik Manajemen Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
25. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Implikasi Manajerial Ekspedisi Hijrah, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
26. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Implikasi Manajerial dari Battle of BADR, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
27. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Pemikiran Manajerial Nabi (‫ )ص((لى هللا علي((ه وس((لم‬Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
28. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Strategi Pengendalian Nabi (‫)ص((لى هللا علي((ه وس((لم‬, Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
29. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Strategi Terkemuka Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
30. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Strategi Pengorganisasian Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
31. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Strategi Perencanaan Nabi (‫)ص((لى هللا علي((ه وس((لم‬, Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)

280
32. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2017) Nabi Muhammad (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬sebagai ahli perencanaan,
tersedia di Amazon (edisi Paperback)
33. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2017) Penjualan dan Pemasaran: Ahadith Terpilih, tersedia di
amazon.co.uk. (Edisi paperback)
34. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2016) Tanggung Jawab Manajer: Ahadith Terpilih, tersedia di
amazon.co.uk. (Edisi paperback)
[Silakan lihat gambar-gambar buku-buku ini di halaman-halaman berikut selain tesis doktoral saya]

Ilmu Manajemen
1. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Sistem Informasi Manajemen, Intellectual Capital Enterprise
Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
2. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Managing Your Projects, Intellectual Capital Enterprise
Limited, London, tersedia di amazon.co.uk. (Edisi paperback)
3. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2017) Studi Kasus Bisnis, Intellectual Capital Enterprise Limited,
London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
4. Prof Dr. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2016) Proposal Penelitian: Isi & Teladan, tersedia di
amazon.co.uk. (Edisi paperback)
5. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2012) Pengertian Sistem Informasi, Manchester: GRaASS.
6. Prof Dr Javed Iqbal Saani (2011) Kesenjangan Digital di Asia Selatan, ISBN: 9789699578120.
7. Prof Dr. Javed Iqbal Saani dan Muhammad Rafi Khattak (2011) Managing Risk in Projects,
ISBN: 9789699578090.
8. Prof Dr. Javed Iqbal Saani dan Muhammad Nadeem Khan (2011, 2018) Pengertian Manajemen
Proyek, ISBN: 978969957845, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
9. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2011) Sistem Informasi untuk Manajer, Grass Books, Manchester.
10. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2010) Mengelola perubahan strategis: studi kasus dunia nyata,
ISBN: 978-3838330952, tersedia di amazon.co.uk. (Edisi paperback)

Kepentingan umum
1. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Islamic Perspective of Knowledge, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
2. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Syafaat Nabi (‫)صلى هللا عليه وسلم‬
(PBUH) , Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi
Paperback)
3. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Siapa Pelaku Kesalahan [Zalimoon]? Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
4. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Karakteristik Orang Sukses, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
281
5. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Key Campaigns of the Prophet [PBUH], Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
6. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Pentingnya Salam Islam, Intellectual Capital Enterprise
Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
7. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Siapakah Mujrimoon: Penjahat, Politeis & Pendosa?
Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
8. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) KABAR GEMBIRA Allah (SWT) dan Rasul-Nya (PBUH)
KEPADA ORANG-ORANG MULIA, Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia
di Amazon (edisi Paperback)
9. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Kualitas Orang Benar, Intellectual Capital Enterprise
Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
10. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Kebesaran Allah (SWT) dalam Firman Allah (SWT),
Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
11. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2019) Tablighi Mazaakry: Program & Isi Karya Dakwah,
Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
12. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Kualitas Momins: The Quranic Perspective, Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
13. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Pengalaman Haji: Menggabungkan Dakwah dan
Manasik, Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi
Paperback)
14. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2018) Sukhn-e-Saani (Buku puisi), Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
15. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2017) Kebajikan Penyakit: Ahadith Terpilih, tersedia di
Amazon (edisi Paperback)
16. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2017) Muhammad (PBUH): Cobaan & Kesengsaraannya,
tersedia di Amazon (edisi Paperback)
17. Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2016) Pengalaman: Perjalanan Hidup Saya, tersedia di
amazon.co.uk. (Edisi paperback)

282
Lampiran A Nilai pekerjaan/pekerjaan.
'Abdullah bin 'Amr terdengar berkata kepada keponakannya yang telah meninggalkan al-Waht,
"Apakah pekerjamu sedang bekerja?" "Saya tidak tahu," jawabnya. Dia berkata, "Jika Anda pintar,
Anda akan bekerja seperti pekerja Anda bekerja." Kemudian dia menoleh ke arah kami dan
berkata, "Ketika seseorang bekerja dengan para pekerjanya di rumahnya (dan Abu 'Asim pernah
berkata, 'di hartanya'), dia adalah salah satu pekerja Allah SWT." 542
Diriwayatkan Abu Musa Al-Ash'ari: Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬bersabda, "Pada setiap muslim
ada yang tergabung (wajib) Sedekah (sedekah)." Mereka (orang-orang) berkata, 'Jika seseorang
tidak memiliki apa-apa?' Dia berkata, "Dia hendaknya bekerja dengan tangannya agar dia dapat
bermanfaat bagi dirinya sendiri dan memberi dalam kasih amal." Mereka berkata, "Jika dia tidak
dapat bekerja atau tidak bekerja?" Dia berkata, "Maka dia harus membantu orang yang tidak
bahagia yang tertindas (dengan kata-kata atau tindakan atau keduanya)." Mereka berkata, "Jika
dia tidak melakukannya?" Dia berkata, "Maka dia harus bergabung dengan apa yang baik (atau
mengatakan apa yang masuk akal).' Mereka berkata, "Jika dia tidak melakukan itu''' Dia berkata,
"Maka dia harus menahan diri dari melakukan kejahatan, karena itu akan dianggap bagi-Nya
sebagai sadaqa (amal)." 543

Rafi bin Khadij meriwayatkan: "Aku mendengar Rasulullah (SWT) bersabda:


'Orang yang bekerja dalam mengumpulkan amal dalam kebenaran adalah
seperti orang yang berjuang dalam perkara Allah (SWT) sampai dia
kembali.'" 544
Ini menunjukkan nilai pelayanan untuk tujuan ummat atau tujuan kolektif.
Abu Hurairah (Semoga Allah (SWT) berkenan kepadanya) melaporkan: Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
berkata, "Tidak ada makanan yang lebih baik bagi manusia selain yang diperolehnya melalui
pekerjaan manualnya. Dawud (AS), Rasulullah (SWT), hanya makan dari penghasilannya dari
pekerjaan manualnya." 545

Hisyam ibn 'Urwa berkata bahwa ayahnya berkata, "Aku bertanya kepada 'A'isha, semoga Allah
(SWT) berkenan kepadanya, 'Apa yang dilakukan Nabi, semoga Allah (SWT) memberkatinya dan
memberinya kedamaian, lakukan di rumahnya?' Dia menjawab, 'Dia memperbaiki sandalnya dan
bekerja seperti pria mana pun yang bekerja di rumahnya.'" 546

283
296

REFERENSI

1 https://www.lexico.com/definition/principle.
2 Ilmu pengetahuan kontemporer menemukan kebenaran melalui pengamatan dan eksperimen.
3 https://www.lexico.com/definition/system.
4 https://www.lexico.com/definition/belief.
5 https://www.wordreference.com/definition/Behaviour.
6 https://forum.wordreference.com/threads/chain-of-reasoning.2012413/.
7 https://www.lexico.com/definition/concept.
8 Koontz, Harold, dan Heinz Weihrich (2020) Esensi Manajemen: Perspektif Internasional, Inovasi
dan Kepemimpinan, Chennai: McGraw-Hill Education (India) Private Limited.
9 Thuwair [dan dia adalah Ibnu Abi Fakhitah] meriwayatkan bahwa: Ayahnya berkata: "Ali
memegang tanganku dan berkata: 'Ikutlah dengan kami untuk berkunjung ke Al-Hasan.' Jadi,
kami menemukan bahwa Abu Musa bersamanya.' Ali - damai sejahtera baginya - berkata:
'Wahai Abu Musa! Apakah Anda datang mengunjungi (orang sakit) atau hanya (mampir ke)
berkunjung?' Dia berkata: 'Tidak, untuk mengunjungi (orang sakit).' Maka Ali berkata: 'Aku
mendengar Rasulullah bersabda: "Tidak ada muslim yang mengunjungi (orang sakit) muslim di
pagi hari, kecuali tujuh puluh ribu malaikat itu, mengutus Salat kepadanya sampai malam, dan
dia tidak berkunjung pada malam hari kecuali tujuh puluh ribu malaikat mengutus Salat ke
atasnya sampai pagi, dan akan ada taman untuknya di Surga." [Jami' at-Tirmidhi 969; Referensi
dalam buku: Buku 10, Hadits 5; Terjemahan bahasa Inggris: Vol. 2, Buku 5, Hadits 969]
10 Allah (SWT) menunjuk suami sebagai manajer pada istrinya. Namun, ini bukan organisasi bisnis.
11 Lings, hlm. 23.
12 Adair, hlm. 23.
13 Gary Wyles (2012) Bagaimana menjadi pemimpin tim yang efektif,
http://www.hrmagazine.co.uk/article-details/how-to-be-an-effective-team-leader 14
Diriwayatkan oleh 'Abdullah bin 'Umar, Rasul Allah (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Sesungguhnya!
Setiap orang di antara kalian adalah wali dan bertanggung jawab atas tugasnya: Imam
(penguasa) rakyat adalah wali dan bertanggung jawab atas rakyatnya; seorang laki-laki adalah

284
wali dari keluarganya (rumah tangga) dan bertanggung jawab atas rakyatnya; seorang wanita
adalah wali rumah suaminya dan anak-anaknya dan bertanggung jawab atas mereka; dan budak
seorang pria adalah penjaga properti tuannya dan bertanggung jawab untuk itu. Tentunya,
kalian masing-masing adalah wali dan bertanggung jawab atas tuduhannya." [Al-Bukhari,
Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 252] 15 Phalwarvi, hlm. 19.
16Mubarikpuri (1995), hlm. 227.
17 Lings, hlm. 25.

18http://www.businessdictionary.com/definition/system.html
19 Chikere, Cornell C. dan Nowak, Jude International Journal of Scientific and Research
Publications, Volume 5, Edisi 9, hlm. 1-7.
20 Dyck/Neubert, 2009, hlm. 45.
21 Al-Anfal: 65.
22 Dyck/Neubert, 2009, hlm. 45.
23 Sahih al-Bukhari, 52; Referensi bahasa Inggris: Vol. 1, Buku 2, Hadits 50.
24 Sahih Muslim, referensi bahasa Inggris: Buku 1, Hadits 21.
25 Kandhelvi, Fazail-e-Amaal, hlm. 324 edisi Urdu.
26 Sahih Muslim 2586 d, referensi bahasa Inggris: Buku 32, Hadits 6261.
27
Sahih al-Bukhari 2446; Vol. 3, Buku 43, Hadits 626.
28 Smith, hlm. 43.
29 Smith, hlm. 42-43.
30 Kandhelvi, Fazail-e-Amaal, hlm. 304.
31 Kandhelvi, Fazail-e-Amaal, hlm. 304.
32 Jami' at-Tirmidhi: Hadits 1162.
33 Riyad as-Salihin: Referensi buku bahasa Inggris: Buku 1, Hadits 625.
34 Elton Mayo, hlm. 42.
35 Chester Barnard 36 hlm. 44.
37https://www.business.com/articles/human-relations-management-theorybasics/

38 4. Saani, Javed Iqbal (2019) Implikasi Manajerial dari Pertempuran Hunain, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)

285
39 Mubarikpuri, hlm. 296-97.
40 Shibli Noamani dan Sulaiman Nadhvi, hlm. 230.
41Iben-e-Qyyum, (1990) Za'd Al-ma'ad (edisi Urdu), hlm. 787.

42 Phalwarvi, hlm. 368.


43 https://www.yourdictionary.com/encourage 44 hlm. 86, terjemahan bahasa
Inggris.
45 hlm. 216.
46 hlm. 406-7.
47 hlm. 341.
48 Mubarikpuri, hlm. 424. Edisi Urdu.
49 hlm. 410.
50 hlm. 48. Terjemahan bahasa Inggris.
51 Sahih al-Bukhari, referensi bahasa Inggris: Vol. 8, Buku 73, Hadits 146.
52 Sahih al-Bukhari, referensi bahasa Inggris: Vol. 4, Buku 52, Hadits 275.
53 Kandhelvi (2012), hlm. 476-77.
54 Kandhelvi (2012), hlm. 479.
55 hlm. 485.
56 Kandhelvi (2012), hlm. 476.
57 [Sunan Abi Dawud: Terjemahan bahasa Inggris: Buku 14, Hadits 2779]
58 Syekhul Hadits Hadhrat Maulana Muhammad Zakariyyah (RA) Ringkasan Fazaail-e-Aa'maal,
www.islamicbulletin.org.
59 Sahih Muslim, 1870 a; Referensi bahasa Inggris: Buku 20, Hadits 4610.
60 Mubarikpuri, hlm. 226. (Terjemahan Bahasa Inggris)
61 Kasus ini diambil dari buku penulis Managerial Implications of the Conquest of Khyber.
62 Kandhelvi (2012) Hayatus Sahabah, V. 1, hlm. 76.
63 hlm. 342. Terjemahan bahasa Inggris.
64 Mubarikpuri, hlm. 370.
65 Mubarikpuri, hlm. 504, edisi Urdu.

286
66 Mubarikpuri, hlm. 502-2, edisi Urdu.
67 Shibli Noamani & Sulaiman Nadvi, hlm. 291.
68Mubarikpuri, hlm. 510.

69Ini juga dikenal sebagai Teori Manajemen Klasik karena Smith (2007) telah
mengklasifikasikannya.

70 Kreitner, R (2009) Kepala Manajemen, South-Western Cengage Learning., hlm. 35.


71 Kreitner, R (2009) Kepala Sekolah Manajemen, South-Western Cengage Learning.
72Iqbal Javed dan Muhammad Mushtaq Ahmad (2009) Perencanaan dalam Tradisi Islam: Kasus
Ekspedisi Hijrah, INSIGHT, Vol.1, No. 3, hlm. 37-68.

73 Iqbal, Javed Saani (2018) Strategi Perencanaan Nabi ( ‫)صلى هللا علي((ه وس((لم‬, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London dengan kolaborasi Amazon.com.
74 Iqbal, Javed Saani (2018) Strategi Pengorganisasian Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London dengan kolaborasi Amazon.com.
75 Iqbal, Javed Saani (2018) Pemikiran Manajerial Nabi ( ‫)صلى هللا علي((ه وس((لم‬, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London dengan kolaborasi Amazon.com.
76 Shibli Noamani & Sulaiman Nadvi, hlm. 255.
77https://www.lastprophet.info/27-the-battle-of-the-trench 78 hlm. 312.
79 Ibnu Kathir, Ay. 3, hlm. 156.
80 Perhatikan bahwa otoritas dan kesatuan perintah Fayol adalah bagian darinya.
81https://www.oxfordlearnersdictionaries.com/definition/english/respect_1?q=Re spect
82Abu Dawud, referensi buku Arab/Inggris : Buku 1, Hadits 35.

83 Kandhelvi, V. 1, hlm. 192.

84Jami' at-Tirmidhi, terjemahan bahasa Inggris: Vol. 4, Buku 1, Hadits 1921.

85 Mubarikpuri, hlm. 69 edisi Urdu.


86 Al-Bukhari, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 666.
87 Mubarikpuri, hlm. 341 edisi bahasa Inggris.
88 V. 3, hlm. 379-80.
89 Kandhelvi (2012), hlm. 77.
90 Muntakhib Ahadith, hlm.478.

287
91 Al-Bukhari, Jilid. 3, Buku 36, Hadits Nomor470.
92 Ibnu Kathir, Ay. 2, hlm. 49.
93 Kandhelvi, Maulana Muhammad Zakarya, Faila-e-Amaal, hlm. 49.
94https://www.toolshero.com/management/14-principles-of-management/ 95 Sahih Muslim
223; Referensi bahasa Inggris : Buku 2, Hadits 432.
96 Surah Al-Nahl: 90.
97 Muntakhib Ahadith, hlm.451.
98 Ibnu Kathir, Ay. 1, hlm. 242.
99 Sunan an-Nasa'i 4900; Terjemahan bahasa Inggris: Vol. 5, Buku 46, Hadits 4904.
100https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/kindness 101 Kandhelvi
(2012), V.1, hlm. 95-96.
102 Shibli Noamani & Sulaiman Nadvi, V. 1, hlm. 205.
103 https://www.dictionary.com/browse/harmony
104Al-Bukhari dan Muslim, Riyad-us-Saliheen (edisi ringkas) Hadits Nomor 135, hlm. 94.

105 Mubarikpuri, hlm. 253.


106 Sunan an-Nasa'i 3607; Terjemahan bahasa Inggris: Vol. 4, Buku 29, Hadits 3637.
107 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 327.
108 Iqbal, Saani, J (2016) Tanggung Jawab Manajer: Terpilih Ahadith, London: Intellectual Capital
Enterprise Limited.
109 Iqbal, Saani, Javed (2017) Penjualan dan Pemasaran: Terpilih Ahadith, London: Intellectual
Capital Enterprise Limited; Iqbal, Saani, Javed (2018) Pemikiran Manajerial Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫)وسلم‬, London: Intellectual Capital Enterprise Limited.
110 At-Taubah: 60.
111 https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/standardization
112 Abu Dawud dan Nasai dengan mengacu pada Fazail -e-Amaal, hlm. 83 (Keutamaan Salat).
113 Abu Dawud dan Nasai dengan mengacu pada Fazail-e-Amaal, hlm. 83 (Keutamaan Salat).
114 Sahih al-Bukhari 5213, referensi bahasa Inggris: Vol. 7, Buku 62, Hadits 140.
115 Kandhelvi, Muhammad Zakarya (1997), Fazail-e-Amaal, Lahore: Kutibkhana
Faizi, hlm. 137.

288
116Sunan Abi Dawud 1769; Terjemahan bahasa Inggris: Buku 10, Hadits 1765.

117 Sunan Ibnu Majah, referensi bahasa Inggris: Vol. 4, Buku 25, Hadits 3099.
118 Sunan Ibnu Majah, referensi bahasa Inggris: Vol. 3, Buku 16, Hadits 2447.
119 Sunan Ibnu Majah, referensi bahasa Inggris: Vol. 3, Buku 16, Hadits 2446.
120 Sunan an-Nasa'i 2219; Terjemahan bahasa Inggris: Vol. 1, Buku 22, Hadits 2221.
121 Sunan Ibnu Majah, referensi bahasa Inggris: Vol. 4, Buku 24, Hadits 2761.
122 Sunan an-Nasa'i 3186; Terjemahan bahasa Inggris: Vol. 1, Buku 25, Hadits 3188.
123 Riyad as-Salihin Buku 12, Hadits 54; Referensi buku bahasa Inggris: Buku 12, Hadits 1338.
124 Sunan Abi Dawud 2498; Terjemahan bahasa Inggris: Buku 14, Hadits 2492.
125 Kreitner, hlm. 48.
126 Lings, hlm. 176.
127 Iqbal Saani, Javed (2018) Implikasi Manajerial Pertempuran Uhad, London: Intellectual Capital
Enterprise Limited.
128 Mubarikpuri, hlm. 313.
129 Lings, hlm. 216.
130 Iqbal Saani, Javed (2018) Implikasi Manajerial dari Pertempuran Trench, London: Intellectual
Capital Enterprise Limited.
131 Lings, hlm. 216.
132 Tabari, V. 9, hlm. 47-48.
133 Iqbal Saani, Javed (2018) Implikasi Manajerial Ekspedisi Hijrah, London: Intellectual Capital
Enterprise Limited.
134 V.1 hlm. 340.
135 V. 1, hlm. 340.
136 Kaandhlawi (2012), hlm.339-344.
137 Kaandhlawi (2012), hlm.340-341.
138 Saani, Javed Iqbal Saani (2020) Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Muhammad [PBUH] & Evolusi Teori
Manajemen, London: Intellectual Capital Enterprise Limited.
139 Sunan Abi Dawud 2549; Terjemahan bahasa Inggris: Buku 14, Hadits 2543.

289
140https://www.ons.gov.uk/employmentandlabourmarket/peopleinwork/earnings dan jam
kerja/artikel/etnispaygapsingreatbritain/2018
141 Sunan Abi Dawud 1647; Terjemahan bahasa Inggris Buku 9, Hadits 1643.
142 Sahih al-Bukhari 2227; Referensi bahasa Inggris, Vol. 3, Buku 34, Hadits 430.
143 Al-Bukhari & Muslim, Riyad-us-Saliheen, Hadits Nomor 622, hlm. 541.
144 Saani, Javed Iqbal (2020) Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Pemilihan Tim Muhammad [PBUH]
Pemimpin, London: Intellectual Capital Enterprise Limited 145 Lings,
hlm. 501.
146 Muntakhab Ahadith, Hadits Nomor 140, hlm. 440.
147 Mishkat al-Masabih 2783; Buku 11, Hadits 25.
148 Muntakhib Ahadith, hlm.444. 149 Muntakhib Ahadith, hlm.446.
150 Sahih Muslim: Hadits 1906 b; Buku Bahasa Inggris 33, Hadits 221.
151 Sahih al-Bukhari 5369; Referensi bahasa Inggris: Vol. 7, Buku 64, Hadits 282.
152 Jami' at-Tirmidhi 2612; Terjemahan bahasa Inggris: Vol. 5, Buku 38, Hadits 2612.
153 Sunan Abi Dawud 4944; Terjemahan bahasa Inggris: Buku 42, Hadits 4926.
154 Sunan Ibnu Majah 3673; Terjemahan bahasa Inggris: Vol. 5, Buku 33, Hadits 3673.
155 Surah Asyura: 38.
156 Lings, hlm. 173-74.
157 Lings, hlm. 173-74 158 Lings, hlm. 278.
159 Mubarikpuri, hlm. 230.
160 Muntakhib Ahadith, hlm.478.
161 Al-Bukhari, Jilid. 3, Buku 36, Hadits Nomor470.
162 Muntakhib Ahadith, hlm.472.
163 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 284.
164 Al-Bukhari dan Muslim, Riyad us-Saliheen, Hadits Nomor 649.
165 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 266.
166 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 284.
167 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 286.

290
168 Al-Bukhari & Muslim, Riyad us-Saliheen, Hadits Nomor 651.
169 Al-Bukhari dan Muslim Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 1773.
170 Al-Bukhari dan Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 568.
171 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 287.
172 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 265. 173 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits
Nomor 292.
174 Al-Bukhari, Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 1512.
175 Muntakhib Ahadith, hlm.449-50.
176 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 699.
177 Muntakhib Ahadith, hlm.451.
178 At-Tirmidhi, Hadits Riyadh Saleheen Nomor 642.
179 Muslim dan Bukhari, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 1724.
180 Saani, Javed Iqbal (2019) Strategi Manajemen Informasi Nabi
(‫( )صلى هللا عليه وسلم‬PBUH), Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi
Paperback)
181 Jami' at-Tirmidhi, referensi bahasa Inggris: Vol. 1, Buku 46, Hadits 3640.
182 Abu Dawud dan At Tirmidhi, Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 1737.
183 At-Tirmidhi, Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 631.
184 At-Tirmidhi, Riyadh Saleheen (edisi ringkas), Hadits Nomor 825.
185 Al-Bukhari & Muslim, Riyad-us-Saliheen, Hadits Nomor 636.
186 Muslim, Riyad-us-Saliheen, Hadits Nomor 635.
187 At-Tirmidhi, Riyad Us-Saliheen, Hadits Nomor 326.
188 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 285.
189 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 288.
190 Al-Bukhari dan Muslim, Riyad-us-Saliheen (edisi ringkas) Hadits Nomor 135, hlm. 94.
191 Muslim, Riyad-us-Saliheen (edisi ringkas) Hadits Nomor 145, hlm. 100.
192 Muslim dan Bukhari, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 265.
193 Abu Dawud, Riyad-us-Saliheen (edisi ringkas) Hadits Nomor 153, hlm. 104.

291
194 Jami' at-Tirmidhi: Vol. 4, Buku 11, Hadits 2494.
195 At-Tirmidhi, Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 362.
196 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 693.
197 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 694 198 Muslim, Riyadus-Saliheen,
Hadits Nomor 695.
199 Al-Bukhari dan Muslim, Riyad-us-Saliheen (edisi ringkas) Hadits Nomor 135, hlm. 94.
200 Muslim, Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 661.
201 Riyad as-Salihin 714; Referensi dalam buku: Buku 1, Hadits 34.
202 Al-Bukhari & Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 248.
203 Al-Bukhari dan Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 249.
204 Al-Bukhari & Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 251.
205 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 305.
206 Fazail-e-Amaal, Keutamaan Salaat: Hadits 5, hlm. 17.
207 Mubarikpuri, hlm. 216.
208 Muslim, buku 2, Hadits, Nomor 557, juga dilaporkan oleh Bukhari.
209 Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 701.
210 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 641.
211 Muntakhib Ahadith, hlm. 415.
212 Ibnu-e-Hibban, Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 240.
213 Muntakhib Ahadith, hlm. 415.
214 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 311.
215 Al-Bukhari & Muslim, Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 693.
216 Al-Bukhari dan Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 181.
217 Al-Bukhari dan Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 182.
218 Al-Bukhari dan Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 183.
219 Surat Al-Ahzab: 21.
220 Surah An-Nisa: 174.
221 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 621.
292
222 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 645.
223 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 252.
224 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 253.
225 Abu Dawud dan At-Tirmidhi, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 658.
226 Al-Bukhari Jilid 1, Buku 11, Nomor 601.
227 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 287.
228 Al-Bukhari & Muslim, Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 659.
229 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 660.
230 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 661.
231 Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 662, hlm. 568.
232 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 621.
233 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 603, hlm. 530.
234 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 602, hlm. 530.
235 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 681.
236 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 682.
237 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 684.
238 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 632.
239 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 633.
240 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 635.
241 Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 634.
242 Riyadus-Saliheen, Hadits 638, hlm. 549.
243 Muntakhib Ahadith, hlm. 419.
244 Muntakhib Ahadith, hlm. 420.
245 Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 662, hlm. 568.
246 Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 703, hlm. 598.
247 Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 705, hlm. 600.
248 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 268.

293
249 Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 647.
250 Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 689.
251 Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 691.
252 Riyad-us-Saliheen (edisi ringkas) Hadits Nomor 135, hlm. 94.
253 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 708.
254 Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 710.
255 Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 612, hlm. 536.
256 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 612, hlm. 536. 257 Muslim Riyadus-
Saliheen, Hadits Nomor 615, hlm. 537-38.
258 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 616, hlm. 538.
259 Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 617, hlm. 538.
260 Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 618, hlm. 538.
261 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 619, hlm. 539-40.
262 At-Tirmidhi, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 620, hlm. 540.
263 Muslim dengan mengacu pada Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 602, hlm. 530.
264 At-Tirmidhi, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 326.
265 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 654.
266 Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 655.
267 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 656.
268 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 657.
269 Abu Dawud dan At-Tirmidhi, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 658.
270 Ibnu-e- Hibban, [Muntakhab Ahadith, Hadits Nomor 5, hlm. 396.
271 Al-Bukhari, Volume 9, hlm. 174.
272 Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 667.
273 Al-Bukhari & Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 670.
274 Muntakhib Ahadith, hlm. 440-441.
275 Abu Dawud, Muntakhib Ahadith, hlm.442.
276 Musnad Ahmad. Tabarani. Majma -'uz-Zawaid) [Muntakhib Ahadith, hlm.443.

294
277 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 251.
278 Al-Bukhari & Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 663. 279 Al-Bukhari & Muslim, Hadits
Riyad-us-Saliheen Nomor 664.
280 Al-Bukhari & Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 663.
281 Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 665.
282 Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 665.
283 Al-Bukhari, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 666.
284 Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 668.
285 Al-Bukhari & Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 671.
286 Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 669.
287 Al-Bukhari & Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 672.
288 Al-Bukhari & Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 672.
289 At-Tirmidhi, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 673 (Perbedaan terjemahan) 290 Al-Bukhari,
Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 319.
291 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 258.
292 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 259.
293 Ibne-Hibban) [Muntakhib Ahadith, hlm. 437.
294 Ibne-Hibban) [Muntakhib Ahadith, hlm. 437.
295 Abu Dawud) [Muntakhib Ahadith, hlm.451.
296 Al-Bukhari dan Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 244.
297 Muslim, Buku 32, Hadits Nomor 6267.
298 Muntakhib Ahadith, hlm.461.
299 Muntakhib Ahadith, hlm.461.
300 Muntakhib Ahadith, hlm.442.
301 Robins dan Coulter (2012) membagi perencanaan menjadi tiga bagian: pengambilan
keputusan, perencanaan dan manajemen strategis. Mereka percaya perencanaan berarti
"mendefinisikan tujuan organisasi, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan
mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan kerja. Ini
berkaitan dengan kedua ujungnya (apa) dan artinya (bagaimana).

295
Menurut DeCenzo (2011) perencanaan terdiri dari dua elemen: tujuan dan rencana. Baginya
"Tujuan (objective) adalah outcome atau target yang diinginkan. " Dia berkata, "Mereka memandu
keputusan manajemen dan membentuk kriteria yang digunakan untuk mengukur hasil kerja. Itulah
sebabnya mereka sering digambarkan sebagai elemen penting dari perencanaan. Manajer harus
mengetahui target atau hasil yang diinginkan sebelum Anda dapat menetapkan rencana untuk
mencapainya."
302 Oppenheimer, L (1987) Variabel kognitif dan sosial dalam rencana aksi, Dalam Sarah L.
Friedman, Ellin Kofsky Scholnick, et al. (1987) Cetak Biru untuk Berpikir:
Peran Perencanaan dalam Perkembangan Kognitif, Cambridge: Cambridge University Press.

303 http://www.businessdictionary.com/definition/vision-statement.html 304 Musnad Ahmad;


Muntakhab Ahadith, hlm. 8.
305 http://www.businessdictionary.com/definition/mission-statement.html 306 Surah Al-'Alaq:
1-2.
307 Surah Al-Muzammil: 1-2.
308 Surat Al-Muzammil: 8.
309 Surah Al-Muzammil: 10. 310 Surah Al-Muzammil: 20.
311 Surah Al-Muddaththir:1-5.
312 Surah Al-Baqarah:25.
313 Surah Yusuf: 108.
314 Prof Dr Javed Iqbal Saani (2017) Nabi Muhammad ( ‫ )ص((لى هللا علي((ه وس((لم‬sebagai ahli
perencanaan, tersedia di Amazon (edisi Paperback)

315 Kami menggunakan ide tersebut sebagai alternatif produk seperti yang telah saya definisikan
produk dalam bahasa bisnis sebelumnya.
316 Kandhelvi Muhammad Yousaf (2012) Hayatus Sahabah V. 1, hlm. 127, New Delhi: Islamic Book
Service (P) Ltd.
317 Kandhelvi, Muhammad Zakarya (1997) Fazail-e-Amaal, Karachi: Penerbit Zam-Zam.
318 Razi, Muhammad Wali (1987) Hadhi-e-Alam, Dharul-Ilm: Karachi.
319 Razi, Muhammad Wali (1987) Hadhi-e-Aalam, hlm. 160-61, Karachi: Darul-Ilm.
320 Mobarikpuri (1995), hlm. 69.
321 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm.339-40.

296
322 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm.341.
323 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm.339-340.
324 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm. 340.
325 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm.339-344.
326 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm.340-341. 327 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm.345-346.
328 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm.116.
329 Iqbal Javed dan Muhammad Mushtaq Ahmad (2009) Perencanaan dalam Tradisi Islam: Kasus
Ekspedisi Hijrah, INSIGHT, Vol.1, No. 3, hlm. 37-68.
330 Koontz, Harold, and Heinz Weihrich (2006) Pokok-pokok Manajemen, New Delhi: Tata
McGraw-Hill Education, hlm. 81-84.
331 Dyck dan Neubert, hlm. 203, 205.
332 Saani, Javed Iqbal (2020) Decisions Making Approach of the Prophet [PBUH], Intellectual
Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)

Saani, Javed Iqbal (2020) Key Managerial Decisions of the Prophet (‫[ )صلى هللا عليه وسلم‬PBUH],
Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback)
333 Dyck dan Neubert hlm. 369.
334 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm.344.
335 Haimann, Theo and Raymond L. Hilgert (1972) Supervisi: Konsep dan Praktik Manajemen,
South-Western Publishing Company.
336 "Rentang kendali mengacu pada jumlah orang yang dapat diawasi oleh seorang manajer."
(Allen, Louis A. (1958) Manajemen dan organisasi, New York: McGraw-Hill.) 337 Kandhelvi (2012),
V. 1, hlm. 304, 307.
338 Surah Yasin: 3.
339 Al-Muddaththir: 1 dan 2.
340 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm. 297.
341 Kreitner, Kepala Manajemen, South-Western.p.14.
342 Dyck dan Neubert, hlm. 295-96.
343 Dyck dan Neubert, hlm. 295.
344 hlm. 178.

297
345 Naomani dan Nadvi, 1995.
346 Kandhelvi, 2012.
347 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 251.
348 Karena rahmat Allahlah engkau bersikap lunak terhadap mereka (wahai Muhammad), karena
jika engkau keras dan keras hati, mereka akan bubar dari sekelilingmu. Jadi, maafkan mereka,
mintalah pengampunan untuk mereka, dan konsultasikan dengan mereka tentang perilaku
urusan. Dan apabila engkau telah bertekad, maka percayalah kepada Allah. Lo! Allah
mengasihi orang-orang yang menaruh kepercayaan mereka (kepada-Nya). (Al-e-Imran: 159)
349 Kandhelvi, 2012.
350 Kandhelvi, 2012.
351 Kandhelvi, Muhammad Zakarya Faizal-e-Amal, hlm. 142 (Kisah Sahabah).
352 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 622, hlm. 541.
353 Kamus Bisnis Online mendefinisikannya sebagai, "A measure of the efficiency of a person,
machine, factory, system, etc., Dalam mengubah input menjadi output yang berguna.
Produktivitas dihitung dengan membagi output rata-rata per periode dengan total biaya yang
dikeluarkan atau sumber daya (modal, energi, material, personel) yang dikonsumsi pada periode
tersebut . Produktivitas adalah penentu penting efisiensi biaya."
354 Suatu keadaan di mana dua atau lebih hal bekerja bersama dengan cara yang sangat
bermanfaat yang menghasilkan efek yang lebih besar daripada jumlah efek masing-masing.
Dinyatakan juga sebagai "keseluruhan lebih besar dari jumlah bagian-bagiannya."
(http://www.businessdictionary.com/definition/synergy.html) 355 Mubarikpuri, hlm. 254-55.
356 Kandhelvi, Muhammad Zakarya Faizal-e-Amal, hlm. 250-53.
357 Kandhelvi, Muhammad Zakarya Faizal-e-Amal, hlm. 135.
358 Mubarikpuri, hlm. 311-12.
359 Dyck dan Neubert, 2009, hlm. 302.
360 Kandhelvi, Muhammad Zakarya Faizal-e-Amal, hlm. 125 (Kisah Sahabah).
361 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 270.
362 Kandhelvi (2012), V. 1, hlm. 136.
363 Enrique Claver‐Cortés, Patrocinio Zaragoza‐Sáez, Eva Pertusa‐Ortega, (2007)
"Struktur organisasi mendukung proses manajemen pengetahuan", Jurnal Manajemen
Pengetahuan, Vol. 11 Edisi: 4, hlm.45-57, https://doi.org/10.1108/13673270710762701 364
Mobarikpuri, Hlm. 584.

298
365 Siddiqi, hlm. 459.
366 Kreitner, hlm. 296-331.
367 (Kreitner, 2009), hlm. 299.
368 Kreitner, hlm. 305.
369 Lings, hlm. 260.
370 Lings, hlm. 277.
371 Kreitner, R. (2009) Prinsip-prinsip Manajemen, hlm. 308.
372 Kandhelwii Muhammad Zakariyya (2018) Shamaa-il Tirmidhi, Karachi: Penerbit ZamZam, hlm.
241-43. [Bagian lainnya berasal dari sumber yang sama] 373 Al-Adab Al-Mufrad: Hadits 250.
374 Jami' at-Tirmidhi hadits 1970.
375 Kandhelwii Muhammad Zakariyya (2018) Shamaa-il Tirmidhi, Karachi: Penerbit ZamZam, hlm.
241-43.
376 Naomani, Manzoor, hlm. 366
377 Al-Adab Al-Mufrad 1010, Referensi dalam buku: Buku 42, Hadis 47 Terjemahan bahasa Inggris:
Buku 42, Hadits 1010.
378 Al-Bukhari, Hadits No. 6235.
379 Nawawi, Imam, Riyad As-Salihin, edisi Ringkas, (2014), Hadits 429, hlm. 280.
380 6. Saani, Javed Iqbal (2019) Pentingnya Salam Islam, Intellectual Capital Enterprise Limited,
London, tersedia di Amazon (edisi Paperback).
381 Kandhelvi, V. 1, hlm. 509.
382 Muslim, buku 2, Hadits, Nomor 557, juga dilaporkan oleh Bukhari.
383 Saani, Javed Iqbal (2016) Tanggung Jawab Manajer: Ahadith Terpilih, tersedia di
amazon.co.uk. (Edisi paperback)
384 Lings, hlm. 297.
385 Menurut Lings jumlah batalion adalah empat.
386 Mubarikpuri (1995), hlm. 250.
387 Sahih al-Bukhari, Vol. 5, Hadits 4043.
388 hlm. 348.
389 Dyck dan Neubert, hlm.8.
299
390 Kreitner, hlm.295
391 Naomani dan Nadvi, hlm. 227.
392 Mubarikpuri (1995), hlm. 348.
393 Mobarikpuri, hlm. 348.
394 Naomani dan Nadvi, hlm. 231.
395 Mobarikpuri, hlm. 339-40.
396 Mobarikpuri, hlm. 348-49.
397 Phalwarvi, hlm. 331.
398 Mobarikpuri, hlm. 340.
399 Razi, hlm. 208.
400 Naomani dan Nadvi, hlm. 226.
401 Mubarikpuri, hlm. 413.
402 Dyck dan Neubert, 2009, hlm. xiii-xv. Para penulis ini menggambarkan topik-topik ini dalam
berbagai bab. Setiap bab membahas satu elemen pada satu waktu.
403 Kandhelvi, Zakerya, M, Fazail-e-Amaal, hlm. 26-27.
404 Kandhelvi, Zakerya, M, Fazail-e-Amaal, hlm. 61.
405 Kandhelvi, Yusaf, Hayatus Sahabah, V. 1, hlm. 340.
406 Mayo E. (1933) Masalah Manusia dari Peradaban Industri. Pers Universitas Harvard.
407 Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 710.
408 Sahih al-Bukhari 5662; Referensi dalam buku: Buku 75, Hadits 23; Referensi bahasa Inggris:
Vol. 7, Buku 70, Hadits 566.
409 Jami' at-Tirmidhi 969; Referensi dalam buku: Buku 10, Hadits 5; Terjemahan bahasa Inggris:
Vol. 2, Buku 5, Hadits 969.
410 Kandhelvi, Yusaf, Hayatus Sahabah, V. 1, hlm. 409.
411 Mubarikpuri, hlm. 227.
412 Mubarikpuri, hlm. 296.
413 Kreitner (2009), hlm.382.

300
414 Allah telah berjanji kepada orang-orang yang telah beriman di antara kamu dan melakukan
perbuatan-perbuatan yang benar bahwa Dia pasti akan memberi mereka suksesi [kepada
otoritas] di atas bumi sama seperti
Dia memberikannya kepada orang-orang sebelum mereka dan bahwa Dia pasti akan menetapkan
bagi mereka [di dalamnya] agama mereka yang telah Dia sukai bagi mereka dan bahwa Dia pasti
akan menggantikan mereka, setelah ketakutan, keamanan, [karena] mereka menyembah-Ku, tidak
mengaitkan apa pun dengan-Ku. Tetapi barangsiapa yang setelah itu –maka mereka itu adalah
orang-orang yang tidak taat. (An-Nur: 55)
415 Hameed Ullah, M. (2006) Nabi (PBUH) Mendirikan Negara dan Suksesinya, Beacon Books:
Lahore, hlm. 109.
416 Literatur manajemen mengidentifikasi lima basis kekuasaan: penghargaan (finansial atau
nonfinansial), koersif (kekuatan untuk menghukum), sah (kekuatan formal), referensi
(magnetisme pribadi atau karisma), seorang ahli (kemampuan untuk mengeluarkan informasi
yang berharga).
417 hlm. 90
418 https://www.investopedia.com/terms/r/relationship-manajemen .asp 419 Hameed Ullah,
hlm. 136.
420 Memang ada teladan yang baik untuk Anda dalam Rasulullah - bagi orang yang memiliki
harapan kepada Allah dan Hari Akhir dan mengingat Allah sebesar-besarnya. [Al-Ahzab:
21]

421 Diriwayatkan Abu Huraira: Rasulullah ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬berkata, "Semua pengikutku akan
masuk surga kecuali mereka yang menolak." Mereka berkata, "Ya Rasulullah ( ‫!)صلى هللا عليه وسلم‬
Siapa yang akan menolak?" Beliau bersabda, "Barangsiapa yang menaatiku, ia akan masuk surga,
dan barangsiapa yang tidak menaatiku, maka orang yang menolak (memasukinya)." [Sahih al- Vol.
9, Buku 92, Hadits 384] 422 Al-Bukhari & Muslim, Riyadus-Saliheen, Hadits Nomor 651.
423 Kandhelvi, Zakerya, M, Fazail-e-Amaal, hlm. 234.Kebajikan Zikr.
424 Sunan Abi Dawud 2987.
425 Mashhadhi, Syed Naveedul Hasan (2005) Rehmat-e-Alam aur Rafa-e-Aama [Nabi ( ‫صلى هللا عليه‬
‫ )وسلم‬dan Kegiatan Kesejahteraannya], Halal, 41(30-33), 86-88.
426 Saani, Javed Iqbal (2016) Tanggung Jawab Manajer: Ahadith Terpilih, tersedia di
amazon.co.uk. (Edisi paperback)
427 Drucker, P F (1998) Disiplin inovasi Harvard Business Review. 1998 76(6):149-57.
428 Dyck dan Neubert, 2009.

301
429 http://mymindlabjourney.weebly.com/home/defining-latihan
430 Gilani, Syed Manazir Hasan (1981) Annabi al khaatam, Maktaba Akhuwwat.
431 (Dess, Gregory G, Gerry McNamara, dan Alan Eisner (2006) Strategis
Manajemen: Menciptakan keunggulan kompetitif, McGraw-Hill Education.

432 Kotler, Philip T. and Gary Armstrong (2014) Prinsip Pemasaran, Pearson.
433. Saani, Javed Iqbal (2019) Manajemen Strategis: Pendekatan Nabi (‫( )صلى هللا عليه وسلم‬PBUH),
Intellectual Capital Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback).

434 Hameed Ullah, M. (2006) Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Mendirikan Negara dan Suksesinya,
Beacon Books: Lahore, hlm. 138.
435 Hameed Ullah, M. (2006) Nabi ( ‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Mendirikan Negara dan Suksesinya,
Beacon Books: Lahore, hlm. 138.
436 Apa yang Allah berikan sebagai rampasan kepada utusan-Nya dari orang-orang di kota-
kota, adalah untuk Allah dan utusan-Nya dan untuk kerabat dekat dan anak yatim dan yang
membutuhkan dan pemberi jalan, bahwa itu tidak menjadi komoditas antara orang kaya di antara
kamu. Dan apa pun yang diberikan utusan itu kepadamu, ambillah. Dan apa pun yang dilarangnya,
menjauhkan diri (darinya). Dan jagalah kewajibanmu kepada Allah. Lo! Allah tegas dalam
pembalasan.
(Al-Hashr: 7)

437 Dan mereka yang menjawab panggilan Tuhan mereka dan mendirikan peribadatan, dan
yang urusannya adalah masalah nasihat, dan yang menghabiskan apa yang telah Kami limpahkan
kepada mereka. [Ash-Shurah: 38]
438 Mereka menanyaimu tentang minuman keras dan permainan kebetulan. Katakanlah:
Dalam keduanya adalah dosa besar, dan (beberapa) kegunaan bagi manusia; tetapi dosa mereka
lebih besar daripada kegunaannya. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang harus mereka
belanjakan. Katakan apa yang berlebihan. Oleh karena itu, Allah menjelaskan kepadamu wahyu-
wahyu (-Nya), supaya kamu berefleksi. [Al-Baqarah: 219] 439 Mubarikpuri, hal, 288.
440 hlm. 217.
441 Kandhelvi, Zakerya, hlm. 91-92.
442 Usman Taqi Terjemahan Alquran dengan penjelasan, hlm. 998.
443 Dia membuat keputusan seperti itu dengan konsultasi dari mitra bisnisnya.
444 Schein Edgar H (1985). Budaya organisasi dan kepemimpinan, San Francisco: Penerbit Jossey-
Bass.
445 Drennan, D., (1992). Mengubah budaya perusahaan, London: McGraw-Hill.

302
446 Bate, S. (1994). Strategi untuk Perubahan Budaya, Oxford: Butterworth Heinemann.
447 lbne-Majah, Muntakhib Ahadith, hlm.478.
448 Lings, hlm. 157-58.
449 Riyadhus Saliheen, edisi Ringkas, Hadits 378, hlm.279.
450 Saani, Javed Iqbal (2019) Pentingnya Salam Islam, Intellectual Capital Enterprise Limited,
London, tersedia di Amazon (edisi Paperback).
451 Abu Dawud, [Muntakhib Ahadith, hal.442.
452 Muntakhib Ahadith, hlm.443.
453 Al-Bukhari, Volume 9, hlm. 174.
454 Muntakhib Ahadith, hlm. 402.
455 At-Tirmidhi, Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 362.
456 Saani, Javed Iqbal (2017) Keutamaan Sakit: Ahadith Terpilih, tersedia di
Amazon (edisi Paperback)
457 Al-Bukhari, Volume 9, Buku 89, Hadits Nomor 311.
458 Al-Bukhari & Muslim, Riyadh Saleheen, Hadits Nomor 693.
459 Al-Bukhari dan Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 181.
460 Al-Bukhari dan Muslim, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 183.
461 Riyad-us-Saliheen (edisi ringkas) Hadits Nomor 135, hlm. 94.
462 Riyad-us-Saliheen (edisi ringkas) Hadits Nomor 145, hlm. 100.
463 Muslim dan Bukhari, Hadits Riyad-us-Saliheen Nomor 265.
464 Riyad-us-Saliheen (edisi ringkas) Hadits Nomor 153, hlm. 104.
465 Surah An-Nisa: 103.
466 Sunan Ibnu Majah, Vol. 5, Buku 37, Hadits 4240.
467 Kandhelvi, M Zakerya, Fazail-e-Amaal, Kebajikan Salat, hlm. 83.
468 Hai kamu yang telah beriman, penuhilah [semua] kontrak. Halal bagimu adalah hewan-hewan
ternak penggembalaan kecuali untuk apa yang dibacakan kepadamu [dalam Al-Qur'an ini] -
berburu tidak diizinkan selama kamu berada dalam keadaan ihram. Sesungguhnya Allah
menetapkan apa yang dikehendaki-Nya. [Al Ma'idah: 1]

303
469 Ellington, J. K., Brannick, M. T., dan Levine, E. L. (2015). "Spesifikasi pekerjaan," dalam Wiley
Encyclopaedia of Management, Vol. 5, eds C. L. Cooper, D. E. Guest, dan D. J. Needle. doi:
10.1002/9781118785317.weom050137.
470 Surat Al-Baqrah: 251.
471 Surah Ta- Ha: 44.
472 Hameed Ullah, M. (2006) Nabi (PBUH) Mendirikan Negara dan Suksesinya, Beacon Books:
Lahore, hlm. 103.
473 Hameed Ullah, M. (2006) Nabi (PBUH) Mendirikan Negara dan Suksesinya, Beacon Books:
Lahore, hlm. 107.
474 Al-Bukhari, Volume 9, hlm. 174.
475 Lings, hlm. 177.
476 Gan, M. dan Kleiner, B.H. (2005), "Cara Menulis Deskripsi Pekerjaan Secara Efektif", Berita
Penelitian Manajemen, Vol. 28 No. 8, hlm. 48-54.
https://doi.org/10.1108/01409170510784959.
477 Kandhelvi, M Yousaf (2012), Hayatus Sahabah, V. 1, hlm. 135.
478 Kandhelvi, M Yousaf (2012), Hayatus Sahabah, V. 1, hlm. 144.
479 Saani, Javed Iqbal (2016) Tanggung Jawab Manajer: Ahadith Terpilih, tersedia di
amazon.co.uk. (Edisi paperback).
480 hlm. 247
481 Mobarikpuri, hlm. 462.
482 Harvard Law School, (2018) Negosiasi dan kepemimpinan yang berurusan dengan orang-orang
dan masalah yang sulit, The Charles Hotel, Cambridge, MA., www.executive.pon.harvard.edu
483 https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/negotiation
484 Alexa Michael dan Technical Information Service, (2007) Seri Gateway Topik Negosiasi No. 25,
https://www.cimaglobal.com.
485 Kreitner, 2009.
486 Kandhelvi, 2012, V. 1, hlm. 169.
487 hlm. 247.
488 Kandhelvi, 2012, V. 1, hlm. 169.
489 Kandhelvi, 2012 V. 1, hlm. 168.

304
490 Kandhelvi, 2012, V. 1, hlm. 169.
491 hlm. 176.
492 hlm. 169-70.
493 HLM. 170-71. 494 HLM. 170-71.
495 Kreitner, hlm. 483.
496 Para ahli percaya seorang CEO "memandu tindakan dalam operasi", dari "Roles and
Responsibilities of Chief Executive Officer of a Corporation", Diambil dari
https://managementhelp.org/chiefexecutives/job-description.htm#roles
497 Johnson, Rick (2018) Empat Fungsi Utama Kepemimpinan CEO, Diambil dari
http://www.groco.com/readingroom/bus_ceoleadership_functions.aspx 498 Smith, hlm.
364.
499 Kandhelvi, M Zakerya, Fazail-e-Amaal, Keutamaan Salat.
500 Fazail Amaal, Edisi Ringkas. hlm. 78.
501 Westcott, W (2005) Tindakan Korektif vs. Preventif, Kemajuan Kualitas, Edisi Maret.
502 Saani, Javed Iqbal (2018) Strategi Pengendalian Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬, Intellectual Capital
Enterprise Limited, London, tersedia di Amazon (edisi Paperback).
503 Robbins, Stephen, dan Mary Coulter (2017) Manajemen, New Delhi: Pendidikan Pearson.
504 Kreitner (2009), hlm. 335.
505 Sahih Muslim, Buku 21, Hadits 59.
506 Al-Bukhari, Buku 34, Hadits 140.
507 https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:9001:ed-5:v1:en
508 Baru kemudian, setelah periode refleksi, Mayo dapat menyimpulkan bahwa:
1. Kepuasan kerja meningkat karena pekerja diberi lebih banyak kebebasan untuk
menentukan kondisi lingkungan kerja mereka dan untuk menetapkan standar output
mereka sendiri.
2. Interaksi dan kerja sama yang diintensifkan menciptakan tingkat kohesi kelompok yang
penting.
3. Kepuasan kerja dan output lebih bergantung pada kerja sama dan perasaan berharga
daripada pada kondisi kerja fisik.

305
Sumber: https://www.bl.uk/people/elton-mayo 509 Sumber:
https://www.bl.uk/people/elton-mayo 510 Ibn-e-Majah, Vol.
1, Buku 1, Hadits 666.
511 Al-Bukhari, Buku 1, Hadits 793.
512 Surat Al-Ahzab:21.
513 Westcott, W (2005) Tindakan Korektif vs. Preventif, Kemajuan Kualitas, Edisi Maret.
514 Kreitner (2009), hlm. 336.
515 Mobarikpuri, hlm.269-78.
516 Kreitner, (2009), hlm. 336.
517 Kandhelvi, m Zakerya Faial-e-Amaal, hlm. 60-61.
518 Kreitner, (2009), hlm. 337.
519 Surat Al-A' Raaf:6.
520 Sahih Muslim, Buku 7, Hadits 2803.
521 Fazail-e-Amaal (Keutamaan Salat), hlm.86.
522 Sunan Ibnu Majah, Vol. 1, Buku 5, Hadits 1426.
523 Tabarani dan Targhib dengan mengacu pada Muntakhib Ahadith, hlm. 125.
524 Lings, hlm. 291.
525 Phalwarvi, hlm. 466.
526 Razi, hlm. 365.
527 Lings mengatakan, tiga puluh orang tewas, hlm. 299.
528 Mobarikpuri, hlm. 540.
529 hlm. 541. Terjemahan bahasa Inggris hlm. 196.
530 HLM. 541-42.
531 Lings, hlm.297-98.
532 Lings, 297.
533 Lings, hlm. 299.
534 Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Nabi (‫ )صلى هللا عليه وسلم‬Muhammad [PBUH] &
Evolusi Teori Manajemen, London: Intellectual Capital Enterprise Limited.

306
535 Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Pemikiran Manajerial Nabi, London: Intellectual Capital
Enterprise Limited.
536 Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Keputusan Manajerial Utama Nabi ( ‫[ )صلى هللا عليه وسلم‬PBUH],
London: Intellectual Capital Enterprise Limited.
537 Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Pendekatan Problem Solving Nabi [PBUH], London:
Intellectual Capital Enterprise Limited.

538 Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Nabi (‫ )ص((لى هللا علي((ه وس((لم‬Pemilihan Pemimpin Tim
Muhammad[PBUH], London: Intellectual Capital Enterprise Limited.

539 Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Implikasi Manajerial Ekspedisi Besar Nabi ( ‫)صلى هللا عليه وسلم‬
[PBUH], London: Intellectual Capital Enterprise Limited.
540 Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Implikasi Manajerial Penaklukan Khyber, London: Intellectual
Capital Enterprise Limited.
541 Prof Dr. Javed Iqbal Saani (2020) Implikasi Manajerial Lima Rukun Islam, London: Intellectual
Capital Enterprise Limited.
542 Al-Adab Al-Mufrad, terjemahan bahasa Inggris: Buku 25, Hadits 448.
543 Sahih al-Bukhari, referensi bahasa Inggris: Vol. 8, Buku 73, Hadits 51.
544 Jami' at-Tirmidhi, terjemahan bahasa Inggris: Vol. 2, Buku 2, Hadits 645.
545 Al- Bukhari, referensi buku bahasa Inggris : Buku 1, Hadits 543.
546 Al-Adab Al-Mufrad, terjemahan bahasa Inggris: Buku 30, Hadits 539.

Akhir

307
308

Anda mungkin juga menyukai