PROPOSAL
Disusun Oleh :
NIM P17240203027
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TRENGGALEK
202
1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Kab.Trenggalek
Riwayat Pendidikan :
NIM : P17240203027
Malang
saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan merupakan
pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan
atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima
Mengetahui,
LEMBAR PERSETUJUAN
Penyusun : Riska Pusvita Sari
NIM : P17240203027
Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
Januari 2023.
Dewan Penguji,
Penguji 1 Penguji 2
Mengetahui,
Ketua Program Studi
D3 Keperawatan Trenggalek
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
MOTTO
KEBAHAGIAAN
LEMBAR PERSEMBAHAN
Puji syukur senantiasa saya panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa
melindungi, menuntun dan mengingatkan dalam setiap perjalan hidup yang saya
tempuh. Sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menuntun kami dari zaman Jahiliyah menuju zaman Islamiah seperti saat ini. Di
dalam penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak sedikit hal-hal yang
mendampingi seiring berjalannya proses penulisan, baik hal baik sebagai motivasi
terimasih untuk semua pihak yang telah mendampingi dalam proses penulisan ini,
yaitu kepada:
menjadi salah satu putri kalian yang sukses. Doa dari kalian lah kunci
keberhasilan ku.
2. Saudara-Saudari ku
3. Para Dosen
Ibu dan Bapak saya ucapkan terimakasih telah mendampingi saya serta
4. Teman-Teman
pada ku. Penghibur di saat penat dan saat-saat buruk yang aku hadapi.
Tidak akan pernah ku lupakan setiap kenangan indah yang telah kita lewati
bersama.
5. Seseorang Penyemangatku
ini dan selalu ada disaat diri ini jatuh meskipun banyak rintangan yang
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Fraktur di Ruang Seruni.
RSUD Dr. Soedomo Trenggalek” tepat pada waktu yang ditentukan. Demikian
Studi Kasus ini saya buat sebagai persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma
III Keperawatan di Program Studi Keperawatan Trenggalek Jurusan Keperawatan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan
Keperawatan Trenggalek.
2. Dr. Erlina Suci Astuti, S.Kep., Ns., M.Kep., selaku Kepala Jurusan
Penulis menyadari Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat
penulis harapkan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap semoga
Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM............................................................................................i
CURICULUM VITAE......................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................v
MOTTO.............................................................................................................vi
LEMBAR PERSEMBAHAN...........................................................................vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................ix
DAFTAR ISI......................................................................................................xi
DAFTAR TABEL..............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xvi
DAFTAR ISTILAH..........................................................................................xvi
DAFTAR SINGKATAN...................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
LAMPIRAN ......................................................................................................69
DAFTAR TABEL
14
DAFTAR ISTILAH
usus.
dalam penerapan
orang lain
15
Gips : Merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar
pembuluh darah
pengobatan.
masalah kesehatan
yang luas.
dalam keselarasan
16
Musculoskeletal : Merupakan system kompleks yang melibatkan otot
musculoskeletal
tubuh manusia.
17
Tendon : Merupakan jaringan yang menempelkan otot ke
18
DAFTAR SINGKATAN
DO : Data Objektif
DS : Data Subjektif
N : Nadi
RR : Respiration Rate
S : Suhu
TD : Tekanan Darah
19
BAB I
PENDAHULUAN
terputusnya jaringan kontinuitas pada tulang yang hanya ditentukan oleh jenis
Fraktur pada tulang dapat terjadi karena akibat tekanan yang berlebihan dari
memuntir secara mendadak dan kontraksi otot yang berlebih, serta kekuatan
yang dapat meremukkan tulang. Ketika terjadi patah tulang struktur jaringan
darah (Smeltzer, 2015). Jenis fraktur ada dua, yaitu fraktur terbuka dan
tertutup. Fraktur terbuka merupakan suatu kondisi patah tulang yang dapat
menembus secara langsung pada jaringan otot dan kulit. Pada fraktur terbuka
merupakan patah tulang yang tidak menembus jaringan kulit dan tidak dapat
berubahnya warna pada kulit karena disebabkan oleh terjadinya trauma dan
1
2
masyarakat seperti dukun patah tulang atau sangkal putung. Tidak sedikit
terlebih dahulu, kemudian baru datang ke rumah sakit setelah tidak berhasil
atau mengalami komplikasi akibat penanganan yang tidak sesuai. Saat ini
wanita (Hariyanto, 2015). Secara global, pada tahun 2019 terdapat 178 juta
3
fraktur baru (meningkat 33,4%) dan mengalami terjadinya fraktur pada tibia
atau fibula, dan fraktur pada pergelangan kaki adalah yang paling umum dan
memberatkan kejadian kasus fraktur pada tahun 2019 (Wu et al., 2021). Pada
tahun 2021 tercatat sekitar 1,3 juta orang meninggal setiap tahun akibat
mengalami kecelakaan lalu lintas jalan. Sekitar 20 sampai 50 juta lebih banyak
kecacatan fraktur akibat cedera (WHO, 2021). Di Indonesia data yang tercatat
pada tahun 2018 disebutkan bahwa 9,2 % didapatkan proporsi cedera yang
mengalami cedera bagian tubuh anggota gerak bawah (Kemenkes RI, 2018).
Di jawa timur sendiri tercatat pada tahun 2018 sebanyak 2,2% kasus
Berdasarkan data dari Laka Lantas daerah Trenggalek pada tahun 2018 telah
kecelakaan ini banyak dari kalangan remaja yaitu sebanyak 455 kasus di tahun
satu perawat di ruang seruni RSUD dr. Soedomo Trenggalek tercatat bahwa
tidak mengenal usia baik jenis kelamin, pendidikan maupun tempat. Fraktur
4
diri sehari- hari seperti mandi, makan dan berpakaian (Bachtiar, 2018).
otot yang berlebihan. Hal tersebut dapat mempengaruhi bentuk struktur pada
organ tubuh manusia. Penyebab masalah yang ditimbulkan pada pasien fraktur
Penanganan pada pasien fraktur dapat dilakukan melalui dua cara yaitu
dengan farmakologi dan non farmakologi untuk mengatasi nyeri yang timbul
dilakukan melalui pemberian obat- obatan analgesik dengan dosis yang sudah
penggunaan obat analgesik yang telah dikonsumsi (Suwahyu et al., 2021). Hal
lain yang dapat dilakukan yaitu melalui pemberian kompres dingin yang
edema serta mengurangi terjadinya nyeri yang dirasakan oleh pasien fraktur.
Peran perawat dalam kasus fraktur ini yaitu sebagai pemberi asuhan
tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang fraktur dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Klien Dengan Fraktur di Ruang Seruni Rumah Sakit dr.
Soedomo Trenggalek”.
6
Batasan masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Pada
Klien Dengan Fraktur di ruang Seruni Rumah Sakit dr. Soedomo Trenggalek.
Soedomo
pasien fraktur.
3) Bagi tenaga kesehatan medis rumah sakit di harapkan hasil penelitian ini
TINJAUAN KASUS
2.1.1 Pengertian
kontinuitas pada tulang yang hanya ditentukan oleh jenis dan luasnya
pada kontinuitas struktur tulang dan didefinisikan sesuai dengan jenis dan
luasnya. Fraktur terjadi ketika tulang menjadi subjek tekanan yang lebih
jaringan lunak, pendarahan pada otot dan sendi, dislokasi atau pergeseran
1998) fraktur merupakan patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau
tenaga fisik, kekuatan, dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang dan
9
10
oleh trauma langsung atau tenaga fisik yang ditentukan oleh jenis dan
luasnya.
perlukaan dikulit.
a) Derajat I
kominutif.
b) Derajat II
c) Derajat III
11
besarnya luka.
3) Fraktur komplit
Merupakan patah tulang yang hanya terjadi pada sebagian dari garis
dibagi menjadi :
6) Fraktur kompresi
dengan dua vertebra lainnya. Fraktur pada korpus vertebra ini dapat
membentuk sudut pada satu atau lebih vertebra. Pada orang muda,
cukup berat. Seperti pada fraktur pelvis, pasien dapat menjadi syok
7) Fraktur Greenstick
Fraktur Greenstic adalah fraktur tidak sempurna pada salah satu sisi
2019)
8) Fraktur patologik
Fraktur yang terjadi pada daerah tulang yang telah menjadi lemah
oleh tumor atau proses patogenik lainnya. Tulang sering kali terjadi
9) Fraktur avulsi
tulang.
2.1.3 Etiologi
1) Trauma langsung
rudapaksa.
3) Faktor patologik
15
2.1.4 Patofisiologi
1) Skema
Fraktur
Pergrseran
Diskontinuitas tulang Fragmen tulang Nyeri akut
Kerusakan
Perubahan Jaringan Fragmen
Sekitar
Tekanan sumsum
tulang lebih tinggi
Pergeseran
dari kapiler
Fragmen tulang
Spasme Otot
Deformitas
Peningkatan Melepaskan
Gangguan Fungsi Tekanan katekolamin
Ekstremitas Kapiler
Laserasi Kulit
Protein Bergabung dengan
Putus vena/arteri Plasma trombosit
Hilang
Pendarahan
Emboli
Edema
Kehilangan Volume dan
Cairan
Penekanan Menyumbat
Tekanan Darah pembuluh darah
Resiko Syok Resiko Infeksi
Hipovolemik
17
Luka insisi
Gangguan
mobilitas fisik
Pemasangan Gangguan Defisit
terlalu kuat Integritas perawatan
kulit diri
Penakanan pada
Merangsang
Kerusakan
Jaringan vaskuler mediator nyeri
integritas kulit
Penurunan aliran
darah Resiko disfungsi Gangguan rasa
neurovaskuler nyaman : nyeri
18
Fraktur terjadi karena adanya trauma langsung, tidak langsung dan karena
kondisi patologis yang lainnya. Pergeseran fragmen tulang oleh karena adanya
pergeseran fragmen tulang, spasme otot dan laserasi kulit. Pada pergeseran
jaringan sekitar dan terjadi laserasi kulit sehingga muncul masalah keperawatan
arteri atau vena dan terjadinya pendarahan. Pendarahan yang hebat dapat
dan pelepasan histamine yang bisa mengakibatkan protein plasma hilang dan
tinggi dari kapiler sehingga munculah reaksi stress klien dan melepaskan
katekolamin yang dapat memobilisasi asam lemak. Asam lemak yang bergabung
19
dengan trombosit dapat menjadi emboli yang bisa menyumbat pembuluh darah
Tindakan konservatif pada klien fraktur femur meliputi bidai gips dan
deficit perawatan diri. Pada klien fraktur femur yang memerlukan tindakan
bedah dilakukan insisi sehingga post operasinya beresiko terjadi port de entery
atau jalan masuknya kuman sehingga terjadi invasi bakteri yang beresiko infeksi.
Luka insisi juga merangsang mediator nyeri yaitu hormone prostaglandin dan
nyeri. Luka insisi juga menyebabkan gangguan mobilitas fisik dari anastesi yang
dilakukan untuk pembedahan. Selain itu luka insisi juga menimbulkan kerusakan
pada pembuluh darah sehingga menganggu suplai oksigen dan nutrisi maka
1) Terdapat trauma
7) Penurunan rasa dan sensasi karena kerusakan saraf atau tekanan saraf
karena bengkak
8) Perubahan warna local pada kulit sebagai akibat dari ekstrasif darah
dijaringan sekitarnya
sehari- hari
Table 2.1
klinis
histamine
jaringan
1) Tahap inflamasi
1) Usia penderita
Pada usia anak- anak jauh lebih cepat waktu untuk penyembuhan
bayi sangat aktif. Apabila usia bertambah maka proses tersebut semakin
berkurang.
bergeser.
6) Waktu imobilisasi
menyebabkan :
b) Cairan synovial.
penyembuhan fraktur.
pasien.
keposisi anatomi.
pembengkakan.
secara bertahap.
EMPAT- R :
sakit.
kesehatan.
aliran darah.
pembedahan.
27
namun juga bisa terjadi pada penggunaan pin atau plat pada
saat pembedahan.
tulang.
anatara lain :
1) Mal union
2) Delayed union
3) Non union
28
4) Prognosis
tibia. Fraktur pada daerah elbow, caput femur dan cruris dapat
1) Foto Rontgent
langsung.
periodik.
29
vascular.
terhadap rangsangan.
2.2.1 Pengkajian
kesehatan, tujuan, nilai dan gaya hidup yang dilakukan pasien. Kegiatan
data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
situasi dan kejadian. Data objektif adalah data yang diobservasi dan
a) Identitas klien
(Hariyanto, 2015).
b) Riwayat perawatan
menyebar ?
(Chairuddin, 2003).
(Chairuddin, 2003).
5) Pola eliminasi
d) Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
3) System respirasi
4) Sistem kardiovaskuler
(Doengoes, 2003).
5) System neurosensory
6) System pencernan
35
7) System musculoskeletal
(Chairuddin, 2003).
8) System intergumen
9) System genitourinary
e) Pemeriksaan penunjang
fraktur)
perlukaan)
a) Pre- Operasi
DO :
patah.
DO :
yang patah.
DS :-
DO :
DO :
DO :
b) Post – Operasi
jaringan
sakit.
DO :
DS :-
DO :-
jaringan
DO :
a) Wajah meyeringai
traksi
ekstremitasnya.
40
DO :
a) Terpasang traksi
b) Kesulitan gerak
d) Melambatnya pergerakan
berikut :
42
a) Pre – Operasi
1. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pendekatan pada 1. Hubungan yang baik membuat
jaringan berhubungan keperawatan selama 3x24 jam klien dan keluarga (BHSP). klien dan keluarga kooperatif
dengan faktor diharapkan masalah kerusakan 2. Kaji luka dan adanya 2. Perubaan warna kulit dapat
mekanik robekan jaringan dapat diatasi dengan perubahan warna kulit dipakai sebagai informasi
luka pada otot dan kriteria hasil : 3. Berikan perawatan kulit sirkulasi kulit.
kulit. 1. Perfusi jaringan normal setiap 2 jam sekali jika perlu 3. Perawatan kulit dapat mencegah
2. Tidak ada tanda- tanda dengan hati – hati infeksi lebih lanjut.
3. Ketebalan tekstur jaringan miring kiri sesuai indikasi menurunkan tekanan pada area
terjadinya cedera berulang pada daerah yang berwarna 5. Tindakan menggosok dapat
proses penyembuhan luka. 6. Pantau bidai atau balutan mengurangi nyeri, dan
diperlukan. infeksi
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keluhan nyeri, 1. Membantu dalam
dengan pergeseran keperawatan selama 3x24 jam perhatikan lokasi, lamanya, mengidentifikasi derajat
44
fragmen tulang diharapkan nyeri dapat berkurang, dan intensitas (skala 0-10) ketidaknyaman dan kebutuhan
menggunakan manajemen sakit, pijatan punggung) klien untuk rileks dan tidur/
nyeri.
3. Gangguan perfusi 1. Tekanan systole dan 1. Kaji dan awasi tanda-tanda 1. Ketidak adekuatan volume
jaringan berhubungan diastole dalam rentang yang vital, pastikan tanda pucat sirkuasi darah akan
(tidak lebih dari 15 mmHg) tiba-tiba seperti penurunan pada ekstremitas bawah.
4. Warna kulit normal dan suhu kulit dan peningkatan 3. Dislokasi fraktur dapat
5. Respon pengisian kapiler 4. Berikan kompres es sekitar yang berdekatan dengan akibat
normal (CRT <2 detik) fraktur sesuai indikasi hilangnya aliran darah ke distal
4. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan klien 1. Untuk mengetahui seberapa
fisik berhubungan keperawatan selama 3x24 jam dalam melakukan aktivitas kemampuan klien.
dengan kerusakan diharapkan klien akan 2. Bantu dan dorong dalam 2. Meningkatkan kekuatan otot
integritas struktur tulang menunjukkan mobilitas dalam perawatan diri pasien dan sirkulasi
batas normal, ADL terpenuhi. 3. Libatkan pasien untuk 3. Aktivitas terapeutik dapat
menurunkan nyeri.
5. Resiko syok hipovolemik Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau dan catat kehilangan 1. Memantau jumlah kehilangan
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam darah pada klien (jumlah, cairan
kehilangan volume diharapkan syok hipovolemik warna) 2. Ini merupakan tanda awal syok
cairan (pendarahan) tidak terjadi, tanda-tanda syok 2. Pantau adanya peningkatan 3. Jika urine kurang dari 30 cc/jam
49
tidak terjadi dengan kriteria hasil: denyut nadi dan penurunan itu merupakan tanda syok
1. Nadi dalam batas normal. tekanan darah 4. Rasa haus merupakan tanda
3. Frekuensi nafas dalam batas penurunan kesadaran dan haus. hemokonsentrasi dan terjadinya
b. Post Operasi
DX TUJUAN INTERVENSI
NO RASIONAL
NOC NIC
50
1. Kerusakan integritas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kulit dan identitas pada tahap 1. Mengetahui sejauh mana
kulit berhubungan keperawatan selama 3x24 jam perkembangan luka perkembangan luka,
dengan diskontinitas diharapkan masalah kerusakan kulit 2. Kaji lokasi, ukuran, warna, bau, serta mempermudah dalam melakukan
jaringan dapat teratasi. Penyembuhan luka jumlah dan tipe cairan luka tindakan yang tepat.
sesuai waktu dengan kriteria hasil : 3. Pantau peningkatan suhu tubuh 2. Mengidentifikasi tingkat
1. Perfusi jaringan normal 4. Berikan perawatan luka dengan keparahan luka akan
2. Tidak ada tanda- tanda infeksi teknik aseptic. Balut luka dengan mempermudah intervensi
3. Ketebalan tekstur jaringan kassa steril dan kering, gunakan 3. Suhu tubuh yang meningkat
perbaikan kulit dan mencegah kolaborasi tindakan lanjutan 4. Teknik aseptic membantu
5. Menunjukkan terjadinya proses 6. Setelah debridment ganti balutan dan mencegah terjadinya infeksi
penyembuhan luka. luka sesuai dengan kebutuhan. 5. Agar benda asing atau jaringan
51
mematikan mikroorganisme
2. Defisit perawatan diri Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan bantuan pada Aktivitas 1. Aktivitas kebutuhan sehari- hari
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam kebutuhan sehari-hari, ijinkan klien adalah fungsi dimana orang
traksi atau gips pada diharapkan klien mendemonstrasikan untuk merawat diri sesuai dengan normal melakukannya setiap
ekstremitas. tidak ada deficit perawatan diri dengan kemampuannya. hari untuk memenuhi kebutuhan
52
1. Klien melaporkan bahwa plastic diatas esktremitas yang sakit kebutuhan dasar orang lain
Aktivitas kebutuhan sehari- untuk mempertahankan gips/ fiksasi dapat mempertahankan harga
2. Tidak ada bau badan Rujuk pada bagian terapi fisik sesuai 2. Kantong plastic melindungi
3. Mukosa mulut lembab pesanan untuk instruksi berjalan dengan alat-alat dari kelembapan yang
4. Kulit utuh kruk dan latihan- latihan. Yakinkan berlebihan yang dapat
dalam mobilitas.
3. Resiko disfungsi Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi adanya kualitas nadi 1. Penurunan/ tidak adanya nadi
neurovascular keperawatan selama 3x24 jam perifer distal terhadap cidera dapat menggambarkan cedera
dengan edem resiko disfungsi neurovaskuler 2. Kaji aliran kapiler, warna kulit 2. Kembalinya warna harus cepat
dengan kriteria hasil : dan kehangatan distal pada fraktur (3-5 detik)
5. TTV stabil
4. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji keluhan nyeri, perhatikan 1. Membantu dalam
nyeri berhubungan keperawatan selama 3x24 jam lokasi, lamanya, dan intensitas mengidentifikasi derajat
54
dengan cedera jaringan diharapkan nyeri dapat berkurang, (skala 0-10) perhatikan petunjuk kenyamanan dan kebutuhan
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu 2. Jelaskan pada klien penyebab nyeri membantu kebutuhan hygiene
farmakologis untuk mengurangi 4. Berikan tindakan kenyamanan dasar menambah pengetahuan klien
nyeri, mencari bantuan). (perubahan posisi yang sakit, pijatan tentang nyeri
2. Melaporkan bahwa nyeri punggung) aktivitas terapeutik. 3. Peninggian lengan, ukuran baju,
berkurang dengan menggunakan Dorong ambualsi diri dan dan adanya drain mempengaruhi
3. Mampu mengenali nyeri (skala bimbingan imajinasi. dan tidur/ istirahat secara efektif.
4. Menyatakan rasa nyaman setelah medis dalam pemberian analgesic. perhatian dan dapat
55
klien
nyeri
5. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan nklien dalam 1. Untuk mengetahui seberapa
fisik berhubungan keperawatan selama 3x24 jam melakukan aktivitas kemampuan klien
dengan pemasangan diharapkan klien akan menjukkan 2. Bantu dan dorong dalam 2. Meningkatkan kekuatan otot dan
traksi. mobilitas dalam batas normal, ADL perawatan diri klien sirkulasi
1. Klien meningkat dalam aktivitas melakukan aktivitas terapeutik mempertahankan diri dan
56
2. Mengerti tujuan dari mendengarkan music, 4. Latihan gerak pasif dan aktif
dalam meningkatkan kekuatan 4. Ajarkan klien melakukan sendi dan mencegah kontraktur.
peningkatan berpindah. latihan rentang gerak pasif dan 5. Personal hygiene dapat
5. Bantu untuk mobilisasi sehari- hari : kebersihan diri adaptasi pergerakan secara
nyeri.
57
2.2.4 Implementasi
2011).
2.2.5 Evaluasi
klien, perawat, dan anggota tim kesehatan lainnnya. Dalam hal ini
evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai apakah tujuian dari rencana
(Manurung, 2011).
yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti bagi individu yang
yang berguna untuk kepentingan klien, perawat dan tim kesehatan dalam
METODE PENELITIAN
data, analisa data. Metode pada penelitian deskripsi kualitatif ini meliputi :
studi literatur.
59
dianalisis secara mendalam dari berbagai segi yang berhubungan
dengan
fraktur.
3.3 Partisipan
60
c. Pasien yang mengalami fraktur dan membutuhkan perawatan lebih dari
3 hari di RS
61
pemeriksaan laboratorium, hasil catatan status pasien dari tenaga medis
berikut :
62
4) Tahap pelaksanaan, mahasiswa melakukan proses asuhan
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
63
fisik maupun studi dokumentasi selama melakukan asuhan
asuhan keperawatan.
64
perbandingan oleh penulis yang lain atau penelitian deskripsi
diinginkan.
juga dapat diperoleh melalui upaya validasi data klien pada saat
65
diambil pada saat peneliti/ mahasiswa melakukan praktik
dilakukan.
3.8.3 Confidentiality
66
BAB 4
1) Data Biografi
Table 4.1 Identitas Klien
1 Nama Sdr. G
2 Jenis Kelamin Laki – laki
3 Umur 19 tahun
4 Status Belum menikah
5 Agama Islam
6 Suku bangsa Jawa/ Indonesia
7 Pekerjaan Pelajar
8 Pendidikan terakhir SMA
9 Alamat Desa Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten
Trenggalek
10 Tanggal MRS 10 Maret 2019 pukul 12.30
11 Tanggal pengkajian 13 Maret 2019 pukul 15.00
67
12 Diagnose medis Fraktur oi distalshaft is femur kanan dan telah
terpasang internal fiksasi. Posisi terbaik
68
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, S. M. 2018. Penerapan Askep Pada Pasien Ny. N Dengan Post Operasi
Fraktur Femur Dextra Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas. Media
Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar.
Hariyanto, dan Awan. 2015. Keperawatan Medikal Bedah 1 : Dengan Diagnosa
NANDA Internasional. Jogyakarta : Ar-Ruzz Media
Hermanto, R., Isro’in, L., & Nurhidayat, S. 2020. Studi Kasus : Upaya Penurunan
Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur Femur. Health Sciences Journal
Jaya, K., Mien, dan Dkk. 2019. Gambaran pendokumentasian asuhan keperawatan
di ruang rawat inap Rsud Buton Utara. Jurnal Keperawatan
Kemenkes RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian
Kesehatan RI
Koerniawan, D., Daeli, N. E., dan Dkk. 2020. Aplikasi Standar Proses
Keperawatan: Diagnosis, Outcome, dan Intervensi pada Asuhan
Keperawatan. Jurnal Keperawatan Silampari
69
Eskulapius
Smeltzer, S.C. 2015. Keperawatan Medikal Bedah (Handbook For Brunner &
Suddarth’ s Textbook of Medical- Surgical Nursing ) Edisi 12. Jakarta :
EGC
Smeltzer, S.C. 2002. Keperawatan Medikal Bedah (Handbook For Brunner &
Suddarth’ s Textbook of Medical- Surgical Nursing ) Edisi 8. Jakarta :
EGC
Smeltzer, S. C., dan Bare, B. G., 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal- Bedah
Brunner & Suddarth (8th ed). Jakarta : EGC
Sovia, S., Daryono, D., dan Dkk. 2020. Determinan Pemilihan Pengobatan Pasien
Fraktur di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2018. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi,
Suwahyu, R., Sahputra, R. E., dan Dkk. 2021. Systematic Review: Penurunan
Nyeri Pada Pasien Pasca Operasi Fraktur Melalui Penggunaan Teknik Napas
70
Dalam. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal
Wirdah. H., dan Yusuf, M. 2016. Penerapan Asuhan Keperawatan oleh Perawat
Pelaksana di Rumah Sakit Banda Aceh. PSIK Unsyiah
Wu, A.-M., Bisignano, dan Dkk. 2021. Global, regional, and national burden of
bone fractures in 204 countries and territories, 1990–2019: a systematic
analysis from the Global Burden of Disease Study 2019. The Lancet
Healthy Longevity,
71
72
Lampiran I
partisipasi Bapak, Ibu dalam penelitian saya yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Pada Klien Dengan Fraktur” dan mengharapkan tanggapan dan jawaban yang
diberikan sesuai dengan keluhan yang klien rasakan tanpa dipengaruhi oleh orang
lain. Saya menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas klien serta informasi yang
Tanda tangan di bawah ini menunjukkan bahwa klien atau keluarga telah
Tanda tangan :
Tanggal :
73
Lampiran 2
dalam penelitian saya yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Fraktur Di Ruang Seruni RSUD Dr. Soedomo Trenggalek dan juga mengharapkan
tanggapan dan jawaban yang diberikan sesuai dengan yang saudara rasakan tanpa
dipengaruhi oleh orang lain. Saya menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas
saudara atas informasi yang saudara berikan hanya akan dipergunakan untuk
Nama Responden :
Tanda Tangan :
Tanggal :
No.Responden :
74
Lampiran 3
FORMAT PENGKAJIAN
1. BIODATA :
Nama : ______________________________
Jenis kelamin : ______________________________
Umur : ______________________________
Status perkawinan : ______________________________
Pekerjaan : ______________________________
Agama : ______________________________
Pendidikan terakhir : ______________________________
Alamat : ______________________________
Tanggal/Jam MRS : ______________________________
Tanggal/Jam pengkajian : ______________________________
2. DIAGNOSA MEDIS :........................................
3. KELUHAN UTAMA :........................................
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG ( P Q R S T )
..............................................................
..............................................................
..............................................................
75
...................................... ......................................
..................................... ......................................
...................................... ......................................
..................................... ......................................
...................................... ......................................
...................................... ......................................
...................................... ......................................
..................................... ......................................
6. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
..............................................................
..............................................................
7. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
76
..............................................................
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
..............................................................
..............................................................
d. Pemeriksaan integumen :
..............................................................
..............................................................
Inspeksi :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Palpasi :...............................................
Perkusi :...............................................
Auskultasi : ...............................................
f. Pemeriksaan payudara :
..............................................................
..............................................................
g. Abdoment :
Inspeksi :…………………………………………………………
Auskultasi : ………………………………………………………
Perkusi : ……………………………………………………
Palpasi : …………………………………………………………...
77
h. Genetalia :
..............................................................
..............................................................
i. Ekstremitas :
..............................................................
..............................................................
8. PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Kesadaran/GCS : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
..............................................................
..............................................................
..............................................................
Trenggalek,.
________________________
78
ANALISA DATA
NAMA PASIEN :
UMUR :
NO. REGISTER :
RUANG :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NAMA PASIEN :
UMUR :
NO. REGISTER :
RUANG :
No. Tanggal No. Dx. Kep. STANDART LUARAN STANDART INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL Tanda Tangan
KEPERAWATAN
82
IMPLEMENTASI
NAMA : UMUR :
EVALUASI
NAMA : UMUR :
Jam Keperawatan
84
CATATAN PERKEMBANGAN
Lampiran 4
LEMBAR KONSULTASI
TANDA
NO TANGGAL REKOMENDASI PEMBIMBING TANGAN
2. Menambahkan penanganan
famako dan non fannako
3. Merevisi isi tujuan penelitian
4. Rabu, 2 Maret Skema patofisiologi kurang rapi
2022
7. Kamis, 01 ACC
Desember
2022
Januari 2023
TANDA
NO TANGGAL REKOMENDASI PEMBIMBING TANGAN