Anda di halaman 1dari 75

PROPOSAL

“HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN

ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD MIFTAHUL ULUM DESA

KESAMBEN WETAN DRIYOREJO GRESIK”

OLEH :
MUHAMMAD DYON JUNAEDI SYAHPUTRA
NIM 171.0053

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2020-2021

i
PROPOSAL
HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN
ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD MIFTAHUL ULUM DESA
KESAMBEN WETAN DRIYOREJO GRESIK

Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep.) di Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya

Oleh :

Muhammad Dyon Junaedi Syahputra


NIM. 171.0053

PROGRAM STUDI S1KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2021
HALAMAN PERNYATAAN
Saya bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Muhammad Dyon Junaedi S.

Nim : 171.0053

Tanggal Lahir : 29 Maret 2000

Program Studi : S-1 Keperawatan

Menyatakan bahwa Proposal / Skripsi yang berjudul Hubungan Pemberian

Stimulasi Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di Paud Miftahul Ulum

Desa Kesamben Wetan Driyorejo Gresik.

Jika kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiat saya akan

bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Stikes

Hang Tuah Surabaya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat

digunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, Maret 2021

Muhammad Dyon Junaedi S.

NIM. 171.0053

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Setelah kami periksa dan amati, selaku pebimbing mahasiswa.


Nama : Muhammad Dyon Junaedi S
NIM : 171.0053
Program Studi : S-1 Keperawatan
Judul : Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan
Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di Paud
Miftahul Ulum Desa Kesamben wetan Driyorejo
Gresik

Serta perbaikan-perbaikan sepenuhnya, maka kami menganggap dan dapat

menyetujui bahwa proposal ini diajukan dalam sidang guna memenuhi sebagian

persyaratan untuk memperoleh gelar :

SARJANA KEPERAWATAN (S.Kep)

Pembimbing I

Faridah, SST., M.Kes


NIP. 197212122005012001

Di tetapkan : di Stikes Hang Tuah Surabaya


Tanggal :

iv
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal dari :
Nama : Muhammad Dyon Junaedi Syahputra
NIM : 171.0053
Program Studi : S1-Keperawatan
Judul : Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan
Anak Usia Prasekolah Di Paud Miftahul Ulum Desa
Kesamben Wetan Driyorejo Gresik
Telah dipertahankan dihadapan dengan penguji Proposal di Stikes Hang Tuah
Surabaya, dan dinyatakan dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar “SARJANA KEPERAWATAN” pada Prodi S-1 Keperawatan
Stikes Hang Tuah Surabaya.
Penguji Ketua : Dwi Ernawati, Mkep., Ns
NIP. 03.023

Penguji 1 : Faridah, SST., M.Kes


NIP. 197212122005012001

Penguji 2 : Ninik Ambar, Skep., Ns., M.Kep.


NIP. 03.039

Mengetahui,
STIKES HANG TUAH SURABAYA
KA PRODI S1-KEPERAWATAN

Puji Hastuti,S.Kep.,Ns.,M,Kep
NIP.03010

Ditetapkan : di Surabaya
Tanggal :

v
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, atas limpahan

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal yang berjudul

“Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah

Di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben Wetan Driyorejo Gresik” dapat

diselesaikan sesuai waktu yang ditentukan.

Proposal ini diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan di Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Hang Tuah Surabaya. Dalam penyusunan proposal ini, penulis memanfaatkan

berbagai literatur serta memperoleh banyak bimbingan dan bantuan dari

pembimbing serta semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaiannya.

Dalam kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan ucapan rasa

terimakasih, dan rasa hormat kepada :

1. Ibu Dr. A. V. Sri Suhadiningsih, S., Kep., M., Kes selaku Ketua Stikes Hang

Tuah Surabaya atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada peneliti

untuk menjadi mahasiswa S-1 Keperawatan.

2. Puket 1, Puket 2, dan Puket 3 Stikes Hang Tuah Surabaya yang telah

memberi kesempatan dan fasilitas kepada peneliti untuk mengikuti dan

menyelesaikan program studi S-1 Keperawatan.

vi
3. Ibu Puji Hastuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Kepala Program Studi Pendidikan

S-1 Keperawatan Stikes Hang Tuah Surabaya yang telah memberikan

kesempatan untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Pendidikan S-1

Keperawatan.

4. Dwi Ernawati, Mkep., Ns selaku ketua penguji terima kasih atas segala

arahannya dalam pembuatan Proposal ini.

5. Ibu Faridah, SST., M.Kes selaku penguji 1 terima kasih atas segala arahannya

dalam pembuatan Proposal ini.

6. Ibu Ninik Ambar, Skep., Ns. selaku penguji 2 terima kasih atas segala

arahannya dalam pembuatan Proposal ini.

7. Ibu Faridah, SST., M.Kes selaku pembimbing I yang penuh kesabaran dan

perhatian memberikan saran, masukan, kritik, dan bimbingan demi

kesempurnaan penyusunan Proposal ini.

8. Ibu Nadia Okhtiary, A. Md., selaku kepala perpustakaan di Stikes Hang Tuah

Surabaya yang menyediakan sumber pustaka dalam penyusunan proposal ini.

9. Seluruh staf dan karyawan Stikes Hang Tuah Surabaya yang telah banyak

membantu kelancaran proses belajar mengajar selama masa perkuliahan

untuk menempuh studi di Stikes Hang Tuah Surabaya.

10. ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan semua pihak yang

selalu membantu dan menemani dalam pembuatan proposal ini.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah

memberi kesempatan, dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Peneliti berusahan untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik baiknya, namun peneliti menyadari

vii
bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi keperawatan. Aamiin Ya

Robbal Alamin.

Surabaya, Maret 2021

Peneliti

viii
DAFTAR ISI
PROPOSAL...........................................................................................................................i
PROPOSAL..........................................................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN...................................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................v
KATA PENGANTAR.............................................................................................................vi
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL..................................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................xiv
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian....................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum.....................................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus....................................................................................................4
1.4.1. Manfaat Teoritis.................................................................................................5
1.4.2. Manfaat Praktis..................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................6
2.1. Konsep Dasar Perembangan..................................................................................6
2.1.1. Pengertian Perkembangan.................................................................................6
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi tumbuh kembang.......................................7
2.1.3. Aspek Perkembangan Anak................................................................................8
2.2. Konsep Dasar Anak Usia Prasekolah.......................................................................9
2.2.1. Pengertian Anak Prasekolah...............................................................................9
2.2.2. Kebutuhan Dasar Anak Prasekolah...................................................................10
2.2.3. Ciri-ciri Anak Usia Prasekolah...........................................................................10
2.2.4. Tugas Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah...................................................20
2.3. Konsep Dasar Stimulasi Anak Usia Prasekolah.....................................................20
2.3.1. Definisi Stimulasi..............................................................................................20
2.3.2. Prinsip-prinsip Dalam Stimulasi........................................................................20
2.3.3. Tujuan Pemberian Stimulasi.............................................................................21
2.3.4. Stimulasi Pada Perkembangan Anak Usia Prasekolah......................................22
2.4. Teori Konsep Keperawatan..................................................................................23

ix
2.5. Hubungan Antar Konsep......................................................................................24
BAB 3................................................................................................................................26
3.1 Kerangka Konseptual............................................................................................26
3.2 Hipotesis...............................................................................................................27
BAB 4................................................................................................................................28
4.1. Jenis dan Desain Penelitian..................................................................................28
4.2. Kerangka Kerja.....................................................................................................29
4.3. Lokasi dan Waktu penelitian................................................................................30
4.4. Populasi dan Sampel Penelitian...........................................................................30
4.4.1. Populasi............................................................................................................30
4.4.2. Sampel..............................................................................................................30
4.4.3. Besar Sampel....................................................................................................31
4.4.4. Teknik Sampling...............................................................................................32
4.5. Identifikasi Variabel..............................................................................................32
4.5.1. Variabel Dependent.........................................................................................32
4.5.2. Variabel Independent.......................................................................................32
4.6. Definisi Operasional.............................................................................................33
4.7. Instrumen, Pengumpulan, Pengolahan, Dan Analisis Data...................................35
4.7.1. Instrumen.........................................................................................................35
4.7.2. Pengumpulan Data...........................................................................................38
4.7.3. Pengolahan Data..............................................................................................39
4.7.4. Analisis Data.....................................................................................................40
4.8. Etika Penelitian.....................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................41

x
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Definisi Operasional.........................................................................................33


Tabel 4.2 Kisi-kisi kuesioner stimulasi ibu........................................................................35
Tabel 4.3 Kisi-kisi kuesioner perkembangan anak prasekolah.........................................37

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual....................................................................................27


Gambar 4.1 Baigan penelitian Cross-sectional.................................................................29
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian.............................................................................31

xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : CURRICULUM VITAE..................................................................................44
LAMPIRAN 2 : MOTTO DAN PERSEMBAHAN....................................................................45
LAMPIRAN 3 : LEMBAR PENGAJUAN JUDUL.....................................................................46
LAMPIRAN 4 : LEMBAR INFORMATION FOR CONSENT....................................................47
LAMPIRAN 5 : PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN................................48
LAMPIRAN 6 : KOESIONER PENELITIAN............................................................................49

xiii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masalah gangguan perkembangan yang terjadi pada anak merupakan

masalah yang serius.terutama pada anak usia prasekolah karena pada usia tersebut

perkembang anak naik dengan pesat dari 50% menjadi 80 %, terutama pada

perkembangan kognitif, fisik, motorik dan psikososial. Karena perkembanagan

pada usia prasekolah sangat cepat maka jika ada masalah pada perkembangan

anak di usia prasekolah, masalah tersebut sangat menghambat perkembanagn anak

(Larasati, 2017). Setiap anak akan melewati proses tumbuh dan berkembang

sesuai dengan tahapan usianya. Proses perkembangan anak dapat dilihat dari

kemampuan motoric anak, social, emosional dan kemampuan berbahasa serta

kemampuan kognitif anak (Prastiwi, 2019). Salah satu aspek penting pada proses

perkembangan anak pada usia prasekolah adalah perkembangan motorik, karena

perkembangan motorik merupakan awal kecerdasan dan emosi sosial anak

(Larasati, 2017). Keluarga memiliki peran penting bagi porses tumbuh dan

berkembang anak, pores tersebut berkaitan dengan perawatan anak yaitu peran

pengasuhan (parenting role), dalam menjalankan peran tersebut keluarga sangat

dipengaruhi oleh keterlibatan ibu dalam pengasuhan anak, latar belakang

pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress yang

dialami orang tua, dan hubungan suami istri (Sukoati et al., 2012).

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang layak untuk mendapatkan

perhatian dan setiap anak memiliki hak untuk mencapai perkembangan.

1
Perkembangan pada anak meliputi perkembangan kognitif, social, perilaku dan

emosi yang optimal. (Prastiwi, 2019). Namun berdasarkan World Health

Organization (WHO) mengungkapkan bahwa 43%, anak yang berada di negara

yang memiliki penghasilan menengah kebawah tidak bisa mengembangkan

potensi pengembangan penuh terhadap anak (WHO, 2016). Berdasarkan hasil

yang didapatkan oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 Indeks di

ketahui bahwa perkembangan anak yang berada usia 36-59 bulan untuk aspek

fisik persentase perkembangan mereka sebesar 97,8%, aspek sosial emosional

sebesar 69,9%, dan aspek learning sebesar 95,2%, sehingga setelah dijumlah total

indeks perkembangan Indonesia tahun 2018 sebesar 88,3% (Riskesdas, 2018).

Setelah pemeriksaan yang dilakukan di jawa timur oleh Ikatan Dokter Anak

Indonnesia (IDAI), terdapat 2.634 anak dengan Hasil pemeriksaan perkembangan

normal sesuai usia sebesar 53%, meragukan dan harus dilakukan pemeriksaan

lebih detail sekitar 13% dan yang mengalami penyimpangan terhadap

perkembangan sebanyak 34%. Sekitar 10% dari penyimpangan terhadap

perkembangan adalah aspek motorik kasar, terdapat juga 30% pada motorik halus,

bicara bahasa 44% dan sosialisasi kemandirian 16% (cempakawati,

2016).bagaimana dg prevalensi di lahan penelitian??? Terkait dg perkembangan

ambil 5 responden (anak) sebagai gambaran

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, faktor yang

mempengaruhi perkembangan anak antara lain faktor genetic, pre natal, post natal,

riwayat kelahiran (premature) dan stimulasi (Suwarti, Sri & Yuniarti, Ika, 2016).

Maka dari itu stimulasi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

perkembangan anak usia prasekolah karena stimulasi merupakan rangsangan yang

2
datang dari lingkungan luar anak. Apabila anak yang mendapatkan stimulasi yang

terarah anak akan lebih cepat berkembang dibanding dengan anak yang kurang

atau tidak mendapatkan stimulasi (Larasati, 2017). Oleh karena itu dibutuhkan

perhatian dari orang-orang yang berada disekitar lingkungan anak untuk

memberikan stimulasi. Akan tetapi pada saat ini kemampuan yang dimiliki oleh

orangtua dalam deteksi dini untuk mengamati gangguan perkembangan yang

dialami oleh anak, terutama di daerah pedesaan masih relatif rendah. Rendahnya

kemampuan orangtua dalam deteksi dini, mengakibatkan orangtua sering

terlambat memeriksakan atau berkonsultasi dengan dokter atau para medis

lainnya. Masalah lain yang terjadi adalah masih banyak orang tua yang

beranggapan bahwa perkembangan keterampilan motorik pada anak dapat

berjalan dengan sendirinya (Larasati, 2017). Keterlambatan dalam perkembangan

yang di alami oleh anak dapat menyebabkan anak merasa rendah diri, cemburu

terhadap anak lain di sekitarnya, kekecewaan terhadap sikap orangtua, menutup

diri pada lingkungan sosial, ketergantungan pada orang lain dan merasa malu

kepada orang lain (Tri Purnani et al., 2020).

Berdasarkan uraian tersebut peneliti melakukan studi pendahuluan yang

dilakukan dengan melalui wawancara dengan guru wali kelas di Paud Miftahul

Ulum Ds. Kesamben Wetan Driyorejo Gresik. Dari wawancara tersebut peneliti

mendapatkan hasil dari jumlah total anak prasekolah disana adalah 47 siswa dan

diketahui bahwa 23 anak mengalami keterlambatan dalam kegiatan sekolah

disana. Dari permasalahan di atas menurut peneliti sangat perlu dilakukan

pengawasan lebih dari orang terdekat anak terutama ibu dalam pemenuhan

stimulasi pada anak, apabila anak di curigai mengalami keterlambatan dalam

3
perkembangan, maka disarankan untuk segera memeriksakannya ke puskesmas

atau rumah sakit terdekat agar anak bisa mendapat penangan atau edukasi untuk

menemukan solusi permasalahan dengan cepat dan tepat. Karena alasan tersebut

membuat peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian “Hubungan pemberian

stimulasi dengan perkembangan anak usia prasekolah di Paud Miftahul Ulum Ds.

Kesamben Wetan Driyorejo Gresik”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah

penelitian adalah apakah ada hubungan pemberian stimulasi dengan

perkembangan anak usia prasekolah di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben

Wetan Driyorejo Gresik.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pemberian stimulasi dengan perkembangan

anak pada usia prasekolah di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben Wetan

Driyorejo Gresik.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pemberian stimulasi perkembangan anak usia prasekolah

di Paud Miftahul Ulum.

b. Untuk mengidentifikasi perkembangan anak usia prasekolah di Paud Miftahul

Ulum Desa Kesamben Wetan Driyorejo Gresik.

4
c. Untuk menganalisis hubungan pemberian stimulasi dengan perkembangan

Anak usia prasekolah di di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben Wetan

Driyorejo Gresik.

1.4. Manfaat Penelitian


1.4.1. Manfaat Teoritis

Data yang diambil dari hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai

informasi dan masukan dalam pengenmbangan ilmu pengetahuan dan

penerapannya khususnya di bidang keperawatan.

1.4.2. Manfaat Praktis

a. Bagi Responden

Diharapkan dengan penelitian ini bisa digunakan sebagai informasi tambahan

tentang seberapa pentingnya pemberian stimulasi untuk anak usia prasekolah

yang masih dalam tahap perkembangan

b. Bagi Tempat Penelitian (MIFTAHUL ULUM)

Diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tambahan terkait dengan

adanya penelitian tentang perkembangan anak usia prasekolah

c. Bagi Keperawatan

Diharapkan penelitian ini bisa digunakan sebagai informasi terkait pemberian

stimulasi terhadap tumbuh kembang anak usia sekolah

d. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan refrensi untuk

penelitian selanjutnya.

5
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan disajikan landasan teoritis yang mendasari masalah yang

akan diteliti, meliputi 1) Konsep Dasar Perkembangan, 2)Konsep Dasar Anak

Usia Prasekolah, 3) Konsep Dasar Stimulasi Anak Usia Prasekolah, 4) Teori

Konsep Keperawatan, dan 5) Hubungan Antar Konsep

2.1. Konsep Dasar Perembangan

2.1.1. Pengertian Perkembangan

Perkembanagn memiliki berbagai pengerttian menurut beberapa ahli,

sebagai berikut :

Menurut Taylor (2011), dalam (Arif et al., 2019), Perkembangan

(development) merupakan suatu pola yang teratur terkait denggan perubahan

struktur, pikiran, perasaan, pikiran, atau perilaku dan dihasilkan oleh proses

pematangan, pembelajaran, dan pengalaman. Perkembangan merupakan suatu

proses yang dinamis dan juga berkesinambungan seiring denggan berjalannya

waktu, dan ditandai dengan serangkaian kenaikan, kondisi yang konstan, dan

penurunan. Proses tumbuh kembang manusia berasal dari efek yang terkait

dengan faktor keturunan maupun lingkungan. Manusia secara bersamaan

mengalami suatu proses tumbuh kembang secara fisik, psikososial, dimensi

spiritual, dan moral, kognitif dengan masing-masing dimensi yang merupakan

bagian penting dari keseluruhan pribadi.

Menurut Soetjiningsih (1995), dalam (Dewi et al., 2015), perkembangan

merupakan bertambahnya skill (kemampuan) dalam fungsi dan struktur tubuh

6
yang komplek dalam pola teratur, sebagai hasil dari proses pematangan anak.

Proses itu menyangkut adanya diferensiasi dari sel jaringan, tubuh, organ, dan

sistem organ dan berkembang sehingga dapat memenuhi fungsinya masing-

masing. Hal tersebut merupakan perkembangan emosi, intelektual dan tingkah

laku sebagai hasil interaksi lingkungan. Sedangkan tercapainya tumbuh kembang

anak di pengaruhi oleh potensial biologisnya.

Perkembangan merupakan sebuah proses yang terjadi terus menerus dan

tidak pernah berhenti. Setiap aspek perkembangan individu baik sosial, emosi,

intelegensi maupun fisik ini saling mempengaruhi.

Setiap individu yang normal akan mengalami suatu tahap

perkembangan.yang berarti dalam menjalani hidupnya individu akan mengalami

fase-fase dalam perkembangan dari bayi hingga masa tua.perkembangan itu

mengikuti arah atau pola tertentu.

2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi tumbuh kembang

Ada beberapa faktor- faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang pada

anak, yaitu:

1. Faktor Genetik

a. Berbagai bawaan yang normal dan patologik

b. Jenis kelamin

c. Suku bangsa

2. Faktor lingkungan

a. Faktor Pre Natal

Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endrokin, radiasi, infeksi, stress,

imunitas, anoksia embrio.

7
b. Faktor Post Natal

1) Faktor Lingkungan Fisik

Cuaca, sanitasi, keadaan rumah, musim

2) Faktor Lingkungan Sosial

Stimulasi, Motiva belajar, stress, ganjaran atau hubungan yang

wajar, kelompok sebaya, cinta dan kasih sayang

3) Faktor Lingkungan Biologis

Ras, gizi, umur, kepekaan terhadap penyakit,perawatan Kesehatan,

jenis kelamin penyakit kronis dan hormon

4) Faktor Lingkungan Keluarga dan adat istiadat lain

Pendidikan orang tua, stabilitas rumah tangga, pekerjaan, jumlah

saudara, agama, kepribadian orang tua, adat istiadat dan norma-

norma

3. Gizi dan Penyakit

Pertumbuhan yang baik bergantung pada Kesehatan organ-organ tubuh dan

dapat terganggu apabila jumlah sala satu zat yang mencapai tubuh berkurang.

2.1.3. Aspek Perkembangan Anak

Menurut Depkes (2016), dalam (Dewi et al., 2015), ada 4 aspek tumbuh

kembang anak yang perlu dipantau, yaitu:/

1. Motorik kasar atau gerak kasar

8
Gerak kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak

melakukan pergerakan dengan sikap tubuh yang meliputih otot-otot besar.

2. Motoric halus atau gerak halus

Gerak halus adalah kemampuan anak melakukan yang melibatkan bagian

tertentu tubuh dan dilakukan oleh otot kecil, tapi memerlakukan koordinasi

yang cermat seperti menulis dan mengamati sesuatu

3. Sosialisasi dan kemandirian

Kemampuan anak saat perpisah dengan ibu/pengasuh, berisolasi dan

berinteraksi dengan lingkunan dan bisa melakukan sesuatu dengan mandiri

seperti makan sendiri dan membereskan mainan selesai bermain

4. Kemampuan bicara dan Bahasa

Kemampuan dalam memberikan respon terhadap suara, berbicara, mengikuti

perintah, berkomunikasi dengan orang lain dsb.

2.2. Konsep Dasar Anak Usia Prasekolah

2.2.1. Pengertian Anak Prasekolah

Anak prasekolah atau bisa dibilang awal masa kanak –kanak adalah

anak pada usia 3 sampai 6 tahun. Pada anak Usia prasekolah bisa dikatakan

sebagai masa bermain anak, karena pada waktu ini aktivitas anak akan di isi

dengan bermain, dan selama ini juga mainan merupakan alat yang sangat

penting dari aktivitas bermain. usia prasekolah pada anak merupakan usia

paling peka bagi anak, sehingga di usia ini menjadi titik tolak paling strategis

untuk mengembangkan kualitas seorang anak di masa depan. Anak prasekolah

adalah anak yang sudah berusia antara 3-6 tahun tahun. Dalam usia ini

anak umumnya mengikuti program anak untuk usia 3 tahun dan 5 tahun

9
dan kelompok bermain usia 3 tahun, sedangkan pada usia 4-6 tahun mereka

akan mengikuti program Taman Kanak-kanak(Suhartanti et al., 2019).

2.2.2. Kebutuhan Dasar Anak Prasekolah

Peran ibu untuk pemenuhan kebutuhan dasar anak,

dikelompokan menjadi 3 menurut (Thabita et al., n.d.), meliputi:

1. Kebutuhan asih

Kebutuhan asih dalam pemenuhan kebutuhan meliputi, pemberian kasih sayang,

perhatian, rasa aman, perhatian, kehangatan dari keluarga kepada anak

sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai usianya.

2. Kebutuhan asuh

Kebutuhan asuh untuk pemenuhan kebutuhan emosi atau kasih sayang meliputi

pemenuhan kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya

dapat terpelihara, sehingga diharapkan anak dapat menjadi anak – anak yang

sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

3. Kebutuhan asah

Kebutuhan asah dalam pemenuhan stimulasi mental meliputi memenuhi kebutuhan

pendidikan anak, sehingga menjadi anak yang mandiri dalam mempersiapkan

masa depan.

2.2.3. Ciri-ciri Anak Usia Prasekolah

Ciri-ciri perkembangan anak pada usia prasekolah (Suhartanti et al., 2019)

dibagi menjadi berikut ini:

1. Perkembangan Kognitif

a. Pengembangan Kognitif Menurut Teori Piaget

10
pada teori kognitif piaget, maka perkembangan kognitif pada masa awal

anak dinamakan sebagai tahap praoperasional, ang berlangsung di usia 2

sampai tahun. Pada tahap ini tahap perkembangan anak dibagi menjadi 2

tahap, yaitu:

1) Subtahap prakonseptual

Subtahap prakonseptual adalah subtahap pemikiran praoperasional

anak di mana tahap ini terjadi kira-kira terjadi pada anak usia 2 sampai

4 tahun. Di subtahap ini anak mulai mengembangkan kemampuannya

untuk menggambarkan suatu objek secara mental yang harusnya tidak

ada menjadi sesuatu yang lain. contohyna, apabila ada mobil mainan

yang terbuat dari plastik adalah yang nyata, maka mewakili mobil

yang sesungguhnya. Pada tahap ini dapat dianggap sebagai suatu

pencapaian kognitif yang penting. Melalui pemikiran yang simbolis,

anak usia prasekolah mulai dapat memproses apa yang mereka

ketahui.

2) Subtahap Intuitif

Kata intuitif biasa digunakan untuk merujuk kepada suatu subtahap

yang kedua dari pemikiran praoperasional anak yang berada dalam

periode 4 sampai 7 tahun. Pada subtahap ini, meski aktifitas mental

tertentu sudah terjadi (seperti cara-cara anak mengukur,

mengelompokkan dan menghubungkan suatu objek), tetapi anak

masih belum sadar mengenai prinsip yang melandasi terbentuknya

suatu aktifitas tersebut. Walaupun disini anak sudah dapat

memecahkan masalah yang berhubungan dengan aktifitas ini, namun

11
masih belum bisa menjelaskan alasan yang tepat untuk pemecahan

suatu masalah menurut cara tertentu, sehingga perkembangan yang

dialami anak meningkat kompleks, namun proses pemikiran dan

penalarannya itu sendiri masih mempunyai ciri keterbatasan tertentu.

b. Perkembangan Metakognitif

Metakognitif adalah proses memunculkan rasa ingin tahu karena kita

menggunakan proses kognitif kita sendiri. Pengetahuan kita tentang

proses kognitif bisa membantu kita memandu dalam menata suasana dan

menyeleksi suatu strategi dalam meningkatkan kemampuan dalam segi

kognitif kita diwaktu yang mendatang. Anak-anak pada usia 3 tahun

sudah bisa memahami bahwa pikiran ialah peristiwa interna yang

menyenangkan, unik, dan refrensi bagi manusia.

c. Perkembangan Presepsi

Sejak anak lahir hingga mencapai usia prasekolah, kemampuan mereka

dalam mendapatkan informasi masih terbatas. kadang anak usia

prasekolah bisa merasakan stimulus pendengaran dan penglihatan seperti

orang dewasa, akan tetapi dilain waktu mereka juga tidak bisa

merasakannya. Anak prasekolah bisa membuat penilaian perseptual yang

sederhana, sebagaimana yang bisa dilakukan oleh orang dewasa, memori

atau reorganisasi kognitif relatif kecil ini juga bisa dilibat kan kedalam

penilaian ini.

d. Perkembangan Memori

12
Daripada bayi cara mengukur memori anak jauh lebih muda, karena

reaksi secara herbal telah diberikan kepada anak-anak. Komponen

penting dari anak pada usia prasekolah yaitu:

1) Memori dalam jangka pendek

Dalam memori ini, anak hanya mampu menyimpan 15 hingga 30

detik informasi yang dapat ditampung tanpa ada Latihan ataupun

pengulangan. memori ini biasa diukur dalam rentang memori

(memory span), ya itu jumlah informasi yang dapat diulang dengan

tepat setelah satu penyajian tunggal. Materi yang dipakai ialah

rangkaian urutan yang tidak ada hubungan satu sama lain, berupa

symbol, angka atau huruf. Tes untuk rentang memori biasanya

dimasukkan kedalam tes intelegasi yang dilakukan itemnya

(Chaplin, 2002). Dengan menggunakan tes tersebut, tdapat

dibuktikan bahwa rentang memori dapat meningkat bersamaan

dengan tumbuhnya anak menjadi lebih besar.

2) Memori dalam jangka Panjang

Umumnya anak yang masih kecil memiliki kemampuan memori

rekognisi, yaitu suatu kesadaran bahwa seseorang, objek, atau

peristiwa itu sudah pernah dipelajarinya pada masa lalu, tetapi anak

masih kurang mampu dalam memanggil kembali dalam ingatan

sesuatu yang telah dipelajari tersebut atau bisa disebut memori

recall. Pada studi yang dilakukan brown dan csott, dapat dilihat

bahwa anak pada usia 4 tahun mencapai ketepatan 75% dari

13
waktunya dalam merekognisi gambar yang telah diperlihatkan pada

satu minggu sebelumnya. Studi yang juga menunjukkan bahwa anak

memiliki memori rekognisi yang baik meskipun telah mengalami

penundaan untuk waktu yang lama.

e. Perkembangan Atensi

Atensi terjadi pada anak sejak masih bayi. Aspek atensi yang

berkembang pada bayi ini memiliki artti penting selama usia

prasekolah. Meskipun atensi pada bayi Berpengaruh besar pada

perkembangan kognitif selama prasekolah, namun kemampuan untuk

memusatkan perhatian berubah selama prasekolah secara signifikan.

Kekurangan dalam perhatian selama prasekolah menyangkut dimensi

yang relevan untuk mengerjakan suatu tugas dengan baik, misalnya,

ketika masalah terdapat kelucuan yang menarik perhatian dan memberi

arah untuk memecahkan masalah. Anak prasekolah dipengaruhi oleh ciri-

ciri tugas yang menonjol, seperti tingkah lucu badut yang menarik

perhatian.

2. Perkembangan Fisik

a. Perkembangan Otak

Pada perkembangan fisik yang biasanya terjadi pada masa awal anak-

anak perkembangan otak dan system syaraf yang berkelanjutan sangatlah

penting. Meski otak akan terus tumbuh pada masa awal anak-anak,

namun pertumbuhannya itu juga tidak seperti yang terjadi pada masa

bayi, karena pada bayi yang berusia 2 tahun, ukuran otaknya mencapai

rata-rata sekitar 75% dari otak orang dewasa, dan pada saat bayi berusia

14
5 tahun, ukuran otaknya telah berkembang mencapai 90% otak yang

dimiliki orang dewasa. Selama masa awal anak-anak proses pertumbuhan

otak biasanya disebabkan oleh bertambahnya ukuran dan jumlahh urat

saraf yang berujung di dalam di dalam dan di sekitar daerah otak,, dan

juga disebabkan oleh pertumbuhan myelination, ialah proses sel-sel urat

saraf yang ditutup dan disekat pleh lapisan sel lemak. Proses ini

berdampak kepada peningkatamn kecepatan penangkapan informasi yang

berjalan melalui system urat saraf.

b. Perkembangan Motorik

Pada perkembangan Motorik pada masa awal anak-anak dibagi menjadi 3

yaitu :

1) Pada Usia 2,5 Sampai 3,5

Pada masa itu anak harusnya sudah bisa Berjalan dengan baik, Berlari

lurus ke depan , dan Melompat untuk perkembangan motoric kasar anak,

sedangkan unruk perkembangan motorik halus anak harusnya sudah bisa

Meniru sebuah lingkaraan, menulis meski masih terlihat seperti cakar ayam,

mulai bisa makan menggunakan sendok, dan menyusun beberapa kubus

kotak.

2) Pada Usia 3,5 Sampai 4,5 Tahun

Pada masa itu anak harusnya sudah bisa Berjalan sebanyak 80% langkah

orang dewasa, berlari 1/3 kecepatan yang dimiliki orang dewasa, Melempar

dan menangkap bola besar, meski lengan masih kaku sebagai tumbuh

kembang motorik kasarnya. Sedangkan untuk tumbuh kembang motorik

15
halus anak harusnya sudah bisa mengancingkan bajunya, bisa meniru

bentuk sederhana dan membuat gambar sederhana.

3) Pada Usia 4,5 Sampai 5,5 Tahun

Pada masa itu anak harusnya sudah bisa menyeimbangkan badannya

dengan menggunakan satu kaki, berlari dengan jauh tanpa jatuh, dan

bisa berenang di air yang dangkal untuk tumbuh kembang motorik

kasarnya. Sedangkan untuk motorik halus anak harusnya sudah bisa

menggunting , menggambar sesuatu, meniru huruf dan angka

sederhana, dan membuat susunan kompleks dengan kotak-kotak.

3. Perkembangan Psikososial

Masa awal anak ditandai dengan perkembangan psikososial yang pesat.

Permainan, hubungan dengan orang lain, dan perkembangan moral menjadi

aspek penting dalam perkembangan psikososial pada masa awal anak-anak.

Berikut ini adalah pembahasannya :

a. Perkembangan Hubungan Dengan Orang Tuah

Selama masa prasekolah anak, hubungan anak dengan orang tua atau

pengasuhnya menjadi dasar bagi perkembangan emosional dan sosial

pada anak. Aspek penting dalam hubungan orang tua dan anak adalah

gaya pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua atau pengasuh anak.

1) Pengasuhan Otoritatif (authoritative parenting)

Pengasuhan Otoritatif adalah pengasuhan yang memperlihatkan

pengawasan yang ekstra ketat terhadap tingkah laku yang terjadi

pada anak, tetapi mereka juga menghargai, responsif, dan

menghormati perasaan, pemikiran, serta mengikutsertakan anak

16
dalam pengambilan keputusan. Anak usia prasekolah dyang

memiliki orang tua yang otoritatif cenderung lebih percaya pada diri,

pengawasan diri sendiri, dan mampu bergaul dengan teman-teman

seumurannya.

2) Pengasuhan Otoriter (authoritarium parenting)

Pengasuhan Otoriter adalah pengasuhan yang membatasi dan

menuntut anak untuk menaati perintah-perintah dari orang tuanya.

Pola asuh orang tua yang otoriter mereka menetapkan batas yang

tegas dan tidak memberi peluang yang besar bagi anak untuk

mengemukakan pendapat mereka.

3) Pengasuhan Permisif (permisif parenting)

Pengasuhan Permisif dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu:

pertama, pengasuhan (permissive-indulgent) adalah gaya

pengasuhan dimana orang tua menjadi sangat terlibat dalam

kehidupan anak, tetapiorang tua hanya menetapkan sedikit batas atau

kendali atas mereka. Pengasuhan (permissive-indulgent)

diasosiasikan dengan kekurangan dalam kemampuan pengendalian

diri anak, karena orang tua permisif-indulgent cenderung

membiarkan anak mereka melakukanapa yang mereka inginkan

tanpa memberikan kebebasan, dan akibatnya anak menjadi tidak

belajar mengendalikan perilaku mereka dan selalu mengharapkan

agar semua keinginannya dituruti. Kedua pengasuhan (primissive-

indifferent), primissive-indifferent adalah gaya pengasuhan dimana

orang tua tidak terlibat apapun dalam kehidupan anaknya. Anak

17
yang dibesarkan oleh orang tua dengan gaya primissive-indifferent

dibiarkan membuat keputusan sendiri dan hal itu membuat anak

cenderung menjadi kurang percaya diri, pengendalian diri mereka

sangat buruk, dan rasa harga diri mereka rendah.

4) Perkembangan Hubungan Dengan Teman Sebaya

kelompok teman sebaya memiliki fungsi yang penting yaitu

menyediakan informasi dan perbandingan mengenai dunia luar

keluarga. Anak akan menerima umpan balik tentang kemampuan

mereka dari kelompok teman sebaya mereka.

5) .Perkembangan Moral

Teori belajar sosial dapat melihat tingkah laku moral anak sebagai

respons atas stimulus mereka. dalam hal ini, proses penghukuman,

penguatan, dan peniruan digunkan dalam menjelaskan perilaku

moral anak. Bila anak diberi hadiah atas perilaku anak yang sesuai

arahan dan kontrak sosial, mereka cenderung akan mengulani

perilaku tersebut. Sebaliknya, bila mereka dihukum atas perilaku

mereka yang tidak bermoral, maka perilaku itu akan cenderung

berkurang atau bahkan hilang.(desmita, 2008).

4. Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa pada anak usia prasekolah dapat diukur menggunakan

indeks perkembangan untuk yaitu MLU (Mean Length of Untterance), sebuah

indeks pada perkembangan bahasa didasari dari jumlah kata pada suatu

kalimat. Brown mengidentifikasi 5 tahap pada perkembangan bahasa anak

prasekolah dengan menggunakan MLU, yaitu:

18
a. Tahap I

Pada tahap ini anak berusia 12 sampai 26 bulan dan pada usia itu

perkembangan bahasa anak dapat diukur menggunakan MLU 1 sampai 2

untuk mengukur apakah anak suudah bisa mengetahui perbedaan kata

yang terdiri atas kata benda dan juga kata kerja, dengan sedikit kata bantu

dan kata kata sifat.

b. Tahap II

Pada tahap ini anak berusia 27 sampai 30 bulan dan pada usia itu

perkembangan bahasa anak dapat diukur menggunakan MLU 2 sampai

2,5 untuk mengukur apakah anak suudah bisa mengetahui kalimat yang

lebih kompleks, kata majemuk terbentuk, menggunakan reprosisi, kata

kerja yang tidak beraturan, tensisi, dan berbentuk jamak.

c. Tahap III

Pada tahap ini anak berusia 31 sampai 34 bulan dan pada usia itu

perkembangan bahasa anak dapat diukur menggunakan MLU 2 sampai

2,5 untuk mengukur apakah anak sudah bisa memunculkan pertanyaan

“ya-tidak”, apa, siapa, dimana”, dan kata-kata negatif (perintah

permohonan) sudah digunakan.

d. Tahap IV

Pada tahap ini anak berusia 35 sampai 40 bulan. Pada usia itu

perkembangan bahasa anak dapat diukur menggunakan MLU (3 sampai

3,75) dan pada saat itu Perbendaharaan kata anak harusnya sudah

19
meningkat, penggunaan kata anak sudah lebih konsisten, dan sudah

mengaitkan kalimat yang satu di dalam kalimat yang lain.

e. Tahap V

Pada tahap ini anak berusia 41 sampai 46 bulan. Pada usia itu

perkembangan bahasa anak dapat diukur menggunakan MLU (3,75

sampai 50) dan pada tahap ini kalimat anak telah kompleks dan dengan

menggabungkan 2 atau lebih kalimat, hubungan-hubungan proporsisi

terkoordinasi dan kalimat sederhana.

2.2.4. Tugas Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah

Anak prasekolah berada pada masa anak-anak awal. Periode ini berasal

sejak anak bisa berdiri sambil bergerak sampai mereka masuk sekolah. Periode ini

merupakan perkembangan fisik dan kepribadian besar. Pada usia ini, anak

membutuhkan hubungan social yang lebih luas, mempelajari standar peran,

menyadari sifat kemandirian, memperoleh control dan penguasaan diri, dan mulai

membentuk konsep diri.

2.3. Konsep Dasar Stimulasi Anak Usia Prasekolah

2.3.1. Definisi Stimulasi

Menurut dr. Kusnandi Rusmi, Sp.A(k) MM (2010) dalam (Sari &

Surakarta, 2013), menggambarkan bahwa stimulasi merupakan rangsangan yang

dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan dalam

kandungan) dan dilakukan setiap hari, untuk merangsang indera anak

(pendengaran, paraba penglihatan, pengecap, penciuman,). Selain itu harus pula

merangsang gerak halus dan gerak kasar pada kaki, tangan dan jari-jari, dan

20
mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang dapat menyenangkan

perasaan anak.

2.3.2. Prinsip-prinsip Dalam Stimulasi

Pada saat pemberian stimulasi terdapat beberapa prinip dalam pemberian

stimulasi tersebut menurut (Nisa & Suwardi, 2021), yaitu:

1. Stimulasi dilakukan dengan landasan rasa cinta dan kasih sayang

2. selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru

tingkah laku orang – orang terdekat dengannya

3. Berikan stimulasi sesuai dengan umur anak

4. lakukan stimulasi dengan mengajak anak bermain, menyenangkan, bernyanyi,

tanpa paksaan.

5. lakukan stimulasi bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak terhadap

setiap aspek perkembangan anak.

6. gunakan alat bantu yang aman ,sederhana dan ada di sekitar anak.

7. beri anaklaki – laki dan perempuan kesempatan yang sama.

8. Beri anak pujian atau hadiah bila perlu seteiap anak mencapai keberhasilan.

2.3.3. Tujuan Pemberian Stimulasi

Menurut Suherman(2000) dalam (Sari & Surakarta, 2013), tujuan dalam

tindakan pemberian stimulasi adalah untuk membantu anak mencapai tingkat

perkembangan secara optimal. Tindakan ini meliputi aktifitas untuk merangsang

perkembangan anak, seperti latihan berbicara, gerak, kemandirian, berfikir dan

sosialisasi. Stimulasi dilakukan oleh orangtua dan keluarga setiap ada kesempatan

21
atau sehari hari. Stimulasi dilakukan sesuai dengan umur anak dan prinsip

stimulasi.

2.3.4. Stimulasi Pada Perkembangan Anak Usia Prasekolah

Setelah berusia 3 tahun selain mengembangkan kemampuan-kemampuan

anak, stimulasi juga di arahkan untuk kesiapan bersekolah seperti memegang

pensil dengan baik, berhitungg sederhana, mengenal angka dan huruf, menulis,

mengerti perintah sederhana, dan bisa berbagi dengan teman dan

kemandirian(Dewi et al., 2015).

Stimulasi untuk anak prasekolah di usia 3-5 tahun bisa diberikan kepada

anak dalam bentuk interaksi dengan orang disekitar anak. Perangsangan dapat

dilakukan di rumah (oleh pengasuh dan keluarga) namun dapat pula di teman

sebaya di taman kanak-kanak atau sejenisnya(Dewi et al., 2015).

Hal ini dapat membantu anak dalam membentuk cara dia berpikir dan

kepribadian anak hingga dia dewasa. Beberapa stimulasi perkembangan anak usia

prasekolah yang bisa dilakukan oleh orang di sekitar anak adalah sebagai

berikut(Dewi et al., 2015):

1. Membaca buku dengan anak. Membacakan buku unuk si kecil seperti cerita

sebelum tidur merupakan kebiasaan interaksi yang tidak hanya

menyenangkan, namun juga mendidik.

2. Ajak anak untuk membantu bunda dalam mengerjakan pekerjaan rumah

sedehana seperti: menyapu, dll.

22
3. Kalau anak melakukan sesuatu yang salah, maka jelaskan bahwa apa yang

dilakukan nya adalah hal yang tidak boleh dilakukan, dan beritahu dia

perbuatan apa lebih baik

4. Bila anak merasa kecewa atau marah karena suatu masalah, maka bantu anak

dalam menemukan solusi untuk masalah tersebut.

5. Dorong anak untuk bermain dengan anak lain di sekitarnya, agar dia bisa

belajar akan nilai berbagi dan persahabatan

6. Ajak anak berbicara menggunakan cara bicara seperti dengan sesame orang

dewasa. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan kemampuan bahasa

anak.

7. Ajak anak dalam menagmbil keputusan sederhana, seperti mengajak anak

dalam memilih pakaian yang ingin dia pakai hari ini.

2.4. Teori Konsep Keperawatan

Teori dari Kathryn E. Barnard, dalam (Mathew, 2016) dimulai dengan

mempelajari anak dan orang dewasa dengan cacat mental dan fisik, lalu berpindah

ke kegiatan anak sehat, dan diperluas menjadi metode mengevaluasi pertumbuhan

dan perkembangan pada anak dan interaksi antara ibu dengan anak, dan pada

akhirnya menjadi bagaimana lingkungan disekitar dapat mempengaruhi

perkembangan untuk anak dan keluarga. Teorinya meminjam dari psikologi dan

perkembangan manusia dan berfokus pada interaksi ibu-bayi dengan lingkungan.

23
Model ini terdiri dari 4 komponen yaitu :

1. Caregiver

Caregiver merupakan Konsep yang berhubungan dengan pola asuh orang tua adalah

kesehatan fisik orang tua, kesehatan mental orang tua, koping dan status pendidikan

yang dimiliki orang tua

2. Lngkungan Hidup

Lingkungan hidup merupakan konsep penting yang bererkaitan dengan lingkungan

seperti sumber daya, benda mati, dan makhluk hidup. Sumber daya di lingkungan

meliputi apa yang tersedia atau yang ada untuk mendukung atau menghalangi

hubungan termasuk orang lain dan keuangan. Lingkungan mati meliputi aspek

nonsosial yang dapat memengaruhi indera seperti ruang, material, mainan, suara,

kekayaan, atau perampasan. Lingkungan hidup mewakili aspek sosial dari pengasuh.

3. Anak

Konsep yang berkaitan dengan anak adalah temperamen dan regulasi.

Temperamen adalah ciri perilaku dan kemampuan anak untuk menenangkan

diri. Kemampuan anak untuk membangkitkan respons yang diinginkan dari

pengasuh dan mengacu pada regulasi.

4. Interaksi

Dalam interaksi, kepekaan terhadap isyarat melibatkan kesesuaian respons

pengasuh terhadap isyarat yang diprakarsai oleh anak yang mendorong

pertumbuhan emosional dan pertumbuhan kognitif.

2.5. Hubungan Antar Konsep

Pada saat anak berusia 3 sampai 6 tahun anak akan masuk kedalam masa

prasekolah, dimana di usia tersebut anak akan berada pada proses perkembangan

pada masa eksplorasi di mana aspek Bahasa, social dan motorik kasar maupun

24
halus anak akan berkembang dengan dimana pada masa perkembangan ini

dimatsutkan untuk mempersiapkan anak menuju tahap sekolah. Ada pula

beberapa faktor yang dapat membantu maupun menghambat proses

perkembangan anak salah satunya adalah polah asu antara ibu dengan anak

terutama dalam pemberian stimulasi.

Dalam teori yang dikembangkan oleh Kathryn E. Barnard mengatakan

bahwa pentingnya peran interaksi orang tua ibu dengan anak dalam proses

tumbuh kembang maupunstatus Kesehatan anak. Resiko kurangnya pemberian

stimulasi pada anak membuat proses perkembangan anak menjadi terlambat dan

menyebabkan anak akan menjadi kurang percaya diri pada saat bertemu dengan

teman-teman sebayanya.

25
BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL & HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

3.1 Faktor Genetik :


1. Jenis kelamin
2. Berbagai bawaan yang
Normal dan Patologik

Post Natal :

a. Keadaan Rumah
Faktor Pre Natal
b. Gizi
1.c.Gizi
Umurpada waktu hamil
2.d.Mekanis
Kepekaan
e. Stimulasi
3. Toksin
4.f.Endrokin
Kasih sayang Perkembangan Anak
5.g.Radiasi
Agama Usia Prasekolah
6.h.Infeksi
Adat istiadat
7. Stress
8. Imunitas
9. anoksia embrio

Keterangan:

: Diteliti

26
: Tidak Diteliti

: Berpengaruh

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian Hubungan pemberian Stimulasi dengan

Perkembangan Anak Usia prasekolah

3.2 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya Hubungan antara Stimulasi

yang di Berikan Orang Tua dengan Perkembangan Anak pada Usia Prasekolah

yang mempengaruhi proses perkembangan pada anak tersebut

27
BAB 4

METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang akan digunakan

dalam penelitian ini, yaitu meliputi : 1) Jenis dan Desain Penelitian, 2) Kerangka

Kerja, 3) Waktu dan Tempat Penelitian, 4) Populasi, Sampel, dan Teknik

Sampling, 5) Identifikasi Variabel, 6) Definisi Oprasional, 7) Pengumpulan,

Pengolahan, dan Analisis Data, 8) Etika Penelitian.

4.1. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini menekankan pada

pengukuran dan observasi. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional, dimana penelitian ini

menganalisis hubungan antara Stimulasi (sebagai variabel independent) dengan

Perkembangan anak usia prasekolah (sebagai variabel dependent) yang dilihat dan

diukur satu kali dalam waktu yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara stimulasi dengan perkembanggan anak di desa

kesamben wetan driyorejo gresik.

28
Variabel 1 Stimulasi
Independen
Uji Intepretasi/
Hubungan makna arti
Variable 2 Perkemban
Dependen gan anak

Gambar 4.1 Baigan penelitian Cross-sectional Hubungan Stimulasi ibu

Terhadap Perkembangan anak usia prasekolah di di Paud Miftahul Ulum Ds.

Kesamben Wetan Driyorejo Gresik.

4.2. Kerangka Kerja

Langkah-langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

4.1. Populasi
Anak di Paud Miftahul Ulum yang berjumlah 47 anak

29
Teknik Sampling
Simple Random Sampling

Pengelolaan Data
Sampel
Data yang diperoleh dilakukan editing,processing, dan cleaning dengan
Jumlahaplikasi
bantuan Sampeldi42 anak
komputer

Variabel Independen
Pengumpulan data menggunakan kuesioner
Stimulasi

Variabel Dependen
Perkembangan anak

Analisis Data
Uji korelasi Rank Spearman Rho

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian Hubungan Stimulasi terhadap

perkembangan anak usia prasekolah di Paud Miftahul Ulum Ds. Kesamben Wetan

Driyorejo Gresik.

30
4.3. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2021. Penelitian

dilaksanakan pada anak di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben Wetan Driyorejo

Gresik dikarenakan banyaknya anak yang dicurigai mengalami hambatan dalam

perkembangan.

4.4. Populasi dan Sampel Penelitian

4.4.1. Populasi

Populasi merupakan seluruh jumlah orang atau penduduk di wilayah yang

tergeneralisasi atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari serta ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2017). Populasi yang digunakan sebagai sampel di penelitian ini adalah

seluruh anak yang bersekolah di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben Wetan

Driyorejo Gresik yang berjumlah 47 anak.

4.4.2. Sampel

Sampel adalah subunit populasi survei, yang dipandang sebagai wakil dari

populasi target oleh peneliti. Dengan kata lain, sampel adalah elemen yang di pilih

atas dasar kemampuan yang dimiliki, sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah anak prasekolah yaitu anak pada usia 3-6 tahun yang bersekolah di Paud

Miftahul Ulum. Sampel yang digunakan didalam penelitian merupakan sampel

dengan kriteia sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

1) Anak dengan usia 3 sampai 5 tahun (prasekolah).

31
2) Merupakan orang tua yang memiliki anak diwilayah sekolah Paud

Miftahul Ulum Bersedia menjadi responden dalam peneliti.

b. Kriteria Eksklusi

1) Sedang menderita suatu penyakit yang berat.

2) Anak yang tidak mengisi googlefrom penelitian secara lengkap.

4.4.3. Besar Sampel

Besar sampel ditentukan dengan rumus, sebagai berikut:

𝑛 = 1 + 𝑁(𝑑)2

Keterangan;

𝑛 : besarnya sample

N : besarnya populasi

d : tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0.05)

Jadi besarnya sampel dalam penelitian ini adalah;

𝑛 = 1 + 𝑁(𝑑)2

47

𝑛 = 1 + 47(0,0025)

47

𝑛 = 1 + 0,1175

𝑛 = 42

Jadi, jumlah sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 42 anak.

4.4.4. Teknik Sampling

32
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Probability

Sampling dengan pendekatan Simple Random Sampling karena pengambilan

sampel dilakukan dengan cara memilih sampel yang sesuai kriteria dan

dikumpulkan datanya. Peneliti mengambil beberapa anak di sekolah Paud

Miftahul Ulum Desa Kesamben wetan.

4.5. Identifikasi Variabel

Variabel adalah konsep yang memiliki suatu nilai dan dapat dirumuskan

menjadi variasi dari sesuatu yang menjadi gejala yang terjadi di penelitian. Gejala

yang dimaksud iala suatu yang menjadi sasaran di penilitian yang akan di

kerjakan. Apabila gajala itu dapat diklarifikasi, maka gejala tersebut dapat

dikategorikan sebagai variable.

4.5.1. Variabel Dependent

Variabel dependent adalah variable terikat yang dipengaruhi oleh adanya

variabel bebas. Variabel dependent atau variabel terikat yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah Perkembangan anak.

4.5.2. Variabel Independent

Variabel independent adalah variabel bebas yang menjadi sebab terjadinya

variabel terikat. Variabel independent atau variabel bebas yang diggunakan dalam

penelitian ini adalah Stimulasi.

4.6. Definisi Operasional

33
Definisi operasional merupakan definisi berdasarkan karakter variabel

yang dapat diamati dari sesuatu yang didefinisikan (nursalam, 2017). Perumusan

definisi operasional pada penelitian diuraikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1. Definisi Operasional Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan

Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di Paud Miftahul Ulum Desa

Kesamben Wetan Driyorejo Gresik.

Definisi
Variable Indikator Alat Ukur Skala Skor
Operasional
Variabel Rangsangan -Skala pemberian Kuesioner Ordinal 13-16=Sangat

Independen: yang diberikan stimulasi untuk Sesuai (SS)

kepada anak anak sesuai usia,


Stimulasi
untuk Yang meliputi :
9-12 = Sesuai (S)
1. Stimulasi
mengoptimalkan
Motorik Kasar
proses
2. Stimulasi
perkembangan 5-8= Kurang Sesuai
Motorik Halus
anak (KS)
3. Stimulasi

Bahasa 0-4= Tidak Sesuai

4. Stimulasi Sosial (TS)

dan

Kemandirian

Variabel perkembangan - Skala Kuesioner Ordinal 9-10 = Sesuai

merupakan perkembangan Pra

34
Dependen: bertambahnya anak sesuai usia Skrining 7-8 = Meragukan

kemampuan meliputi: perkemban


6< =
dalam fungsi dan gan (KPSP)
Perkembangan 1. Perkembangan Penyimpangan
struktur tubuh
anak motorik kasar
yang komplek
prasekolah
dalam pola 2. Perkembangan

teratur, sebagai motorik halus

hasil dari proses


3. Perkembangan
pematangan
Bahasa
anak.
4. Perkembangan

social dan

kemandirian

4.7. Instrumen, Pengumpulan, Pengolahan, Dan Analisis Data

4.7.1. Instrumen
1. Instrumen Stimulasi ibu

35
Instrumen data Stimulasi yang digunakan di penelitian ini berupa

kuesioner yang dibagi menjadi 2 sesuai dengan usianya yaitu data stimulasi untuk

anak yang berusia 3 sampai 4 tahun dan data yang berisikan untuk anak berusia 4

sampai 5 tahun yang masing-masing terdiri dari 21 pertanyaan yang berisikan data

dari responden yang meliputi nama, usia, Pendidikan orang tua, alamat, nama

anak, tanggal lahir anak,, jenis kelamin. Data khusus terdiri dari : pemberian

stimulasi untuk perkembangan motorik kasar, motorik halus, bahasa, kemampuan

bersosialisasi dan kemandirian. Penilaian skoring pada instrumen yaitu, sesuai

kreteria (YA) ; 1, Tidak sesuai kreteria (Tidak) ; 0 , dengan kriteria hasil skor

akhir yakni untuk 13-16 maka stimulasi yang diberikan responden dikategorikan

Sangant Sesuai(SS); untuk 9-12 maka stimulasi yang diberikan responden

dikategorikan Sesuai (S); untuk 5-8 maka stimulasi yang diberikan responden

dikategorikan Kurang Sesuai (KS); dan untuk 0-4 maka stimulasi yang diberikan

responden dikategorikan Tidak Sesuai (TS). Instrument mengadop dari mana???

Tabel 4.2 Kisi-kisi kuesioner stimulasi ibu

Indikator No. Item Contoh Item


Stimulasi Motorik Kasar 1, 2, 3, 4 Apakah ibu mencontohkan anak

Anak Usia 3-4 Bln. menangkap bola dengan bola kecil?


Stimulasi Motorik halus 5, 6, 7, 8, Apakah ibu mengajar anak

Anak Usia 3-4 Bln. menggambar garis lurus, bulatan segi

empat, menulis huruf, angka?


Stimulasi Bahasa Anak 9, 10, 11, Apakah ibu mengajari anak untuk

Usia 3-4 Bln. 12 mengajukan berbagai pertanyaan?


Stimulasi Sosial dan 13, 14, 15, Apakah ibu mengajari anak makan

Kemandirian Anak Usia 16 sendiri dengan sendok?

3-4 Bln.

36
Stimulasi Motorik kasar 1, 2, 3, 4 Apakah ibu mencontohkan anak

anak Usia 4-5 Bln. melompat tali, bermain dengan teman

sebayanya?
Stimulasi Motorik halus 5, 6, 7, 8 Apakah ibu memberikan dorongan

Anak Usia 4-5 Bln. kepada anak untuk menggambar dan

melengkapi gambar?
Stimulasi Bahasa Anak 9, 10, 11, Apakah ibu mengajari anak untuk

Usia 4-5 Bln. 12 mengenal huruf dan simbol?


Stimulasi Sosial dan 13, 14, 15 , Apakah ibu melatih anak untuk

Kemandirian Anak Usia 16 mengunjungi teman, tetangga dekat

4-5 Bln. tanpa ditemani?

2. Instrumen perkembangan anak prasekolah

Instumen yang digunakan untuk data perkembangan pada penelitian ini

adalah kuesioner SPKP yang dibagi menjadi 5 yaitu perkembangan untuk anak

usia 3 tahun, perkembangan untuk anak usia 3,5 tahun, perkembangan untuk anak

usia 4 tahun, perkembangan untuk anak usia 4,5 tahun, dan perkembangan untuk

anak usia 5 tahun yang masing-masing berisikan 9 sampai 10 soal. Penilaian

skoring pada instrumen yaitu, sesuai kreteria (YA) ; 1, Tidak sesuai kreteria

(Tidak) ; 0 , dengan kriteria hasil skor akhir yakni untuk 9-10 dikategorikan

sebagai Sesuai (S); untuk 7-8 dikategorikan sebagai Meragukan (M); untuk 6

kebawah dikategorikan sebagai Penyimpangan (P). Instrument mengadop dari

mana???

Tabel 4.3 Kisi-kisi kuesioner perkembangan anak prasekolah

Indikator No. Item Contoh Item


Perkembangan anak usia 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Bila diberi pensil,

37
3 Thn. apakah anak mencoret-

coret kertas tanpa

bantuan/petunjuk?
Perkembangan anak usia 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Dapatkah anak

3,5 Thn. 10 ini knpa tdk ada menggunakan sepatunya

sendiri?
Perkembangan anak usia 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Dapatkah anak

4 Thn. 10 ini knpa tdk ada mengayuh sepeda roda

tiga sejauh sedikitnya 3

meter?
Perkembangan anak usia 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Apakah anak dapat

4,5 Thn. bermain petak umpet,

ular tangga atau

permainan lain dimana

ia ikut bermain dan

mengikuti aturan

permainan?
Perkembangan anak usia 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 Apakah anak dapat

5 Thn. mengancingkan bajunya

atau pakaian boneka?

4.7.2. Pengumpulan Data


Prosedur yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Peneliti mengurus surat pengantar penelitian ke STIKES Hang Tuah


Surabaya.

2. Peneliti meminta ijin untuk melakukan penelitian pada kepala sekolah


Paud Miftahul Ulum di Desa Kesamben Wetan Driyorejo Gresik.

38
3. Peneliti melakukan studi pendahuluan.

4. Peneliti melakukan uji etik penelitian di Komite etik penelitian STIKES


Hang Tuah surabaya.

5. Peneliti mengurus surat pengambilan data penelitian ke STIKES Hang


Tuah Surabaya melalui via wa kepada petugas/staf BAU.

6. Pengambilan data dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan Kepala


Desa untuk pembagian kuesioner kepada responden.

7. Proses pengambilan data menggunakan lembar kuesioner google form


yang dibagikan secara online dengan prinsip protokol kesehatan

8. Proses pengambilan data dilaksanakan pada tanggal …. april 2021.

9. Setelah kuesioner terkumpul, melakukan analisis data

4.7.3. Pengolahan Data


Hasil koesioner yang telah diisi oleh responden kemudian dilakukan
pengecekan kelengkapan data Kembali, kejelasan dalam tulisan dan apakah
jawaban relevan atau sesuai dengan pertanyaan. Jika terdapat jawaban yang belum
lengkap maka akan ditanyakan kembali kepada responden:
1. Editing
Memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data
2. Coding
Coding yakni mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari para responden
kedalam kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi
tanda atau kode berbentuk angka pada masing- masing jawaban

a. Pada metode responden dengan perkodean sebagai berikut :


1) Usia Orang Tua
a) ≤25 tahun : kode 1

39
b) 26-35 tahun : kode 2
c) 36-45 tahun : kode 3
d) 46-55 tahun : kode 4

2) Tingkat pendidikan
a) Tidak tamat SD : kode 1
b) Lulus SD/MI : kode 2
c) Lulus SMP/MTs : kode 3
d) Lulus SMA/MA/SMK : kode 4
e) Lulus perguruan tinggi : kode 5
3) Stimulasi perkembangan
a) Sangat Sesuai : kode 1
b) Sesuai : kode 2
c) Kurang Sesuai : kode 3
d) Tidak Sesuai : kode 4
4) Perkembangan anak
a) Sesuai : kode 1
b) Meragukan : kode 2
c) Penyimpangan : kode 3
3. Scoring
Penentuan jumlah skor sesuai dengan ketentuan penilaian penyekoran :
a. Data Tipe Stimulasi
Skor 1 = Ya
Skor 0 = Tidak
b. Data Hasil Pengukuran Tipe Kepribadian
Sangat Sesuai = 13-16
Sesuai = 9-12
Kurang Sesuai = 5-8
Tidak Sesuai = 0-4
c. Data Tingkat Kepatuhan
Skor 1 = Ya
Skor 0 = Tidak
d. Data Hasil Pengukuran Tingkat Kepatuhan
Sesuai = 9-10
Meragukan = 7-8
Penyimpangan = 6<
4. Tabulating

Menyusun data dalam bentuk tabel atau grafik

4.7.4. Analisis Data

40
Data yang terkumpul selanjutnya dilakukan penyuntingan untuk melihat

kualitas data, dilanjutkan dengan melakukan koding, skoring dan tabulasi

kemudian dalam penelitian ini peneliti menggunkan uji statistic Korelasi Rank

Spearman Rho dengan software SPSS. Pengambilan keputusan menunjukkan

𝜌-value < 𝛼 (0,05) berarti ada Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan

Perkembangan Anak Usia Prasekolah Di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben

wetan Driyorejo Gresik.

4.8. Etika Penelitian

Penelitian yang mengunakan manusia sebagai subyek tidak boleh

bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak responden

harus dilindungi.

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti, yang


memenuhi kriteria dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila
subjek menolak maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap menghargai
hak tersebut.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Menjaga kerahasiaan peneliti tidak akan mencantumkan nama responden,


tetapi peneliti cukup memberi kode tertentu pada masing-masing lembar
observasi

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga kerahasiaannya


oleh peneliti. Penyajian atau pelaporan hasil penelitian hanya terbatas pada
kelompok tertentu yang terkait dengan penelitian.

41
DAFTAR PUSTAKA

Arif, N., Mansur, R., & Kep, M. (2019). TUMBUH KEMBANG ANAK USIA

PRASEKOLAH.

Dewi, R. C., Oktiawati, A., & Saputri, L. D. (2015). Teori & Konsep TUMBUH

KEMBANG Bayi, Toddler, Anak dan Usia Remaja. Nuha Medika.

Larasati, D. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan

Perkembangan Anak Usia 1 – 3 Tahun di Desa Cangkringsari, Kecamatan

42
Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

Mathew, M. (2016). Conceptual Application Of Child Health Assessment

Interaction Model (CHAIM) In Assessment Toddler’s Behavioral Problems.

www.ijiras.com

Nisa, I., & Suwardi, S. (2021). STIMULASI GERAK LOKOMOTOR ANAK

USIA 1-4 TAHUN MELALUI METODE GERAK DAN LAGU. Jurnal

Anak Usia Dini Holistik Integratif (AUDHI), 1(2), 88.

https://doi.org/10.36722/jaudhi.v1i2.571

nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.

Prastiwi, M. H. (2019). Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia 3-6 Tahun.

Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 242–249.

https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.162

Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata Dasar (RISKESDAS). Journal

of Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), 1–200.

https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201

Sari, D. N., & Surakarta, W. S. P. M. (2013). HUBUNGAN ANTARA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

PERKEMBANGAN JANIN DENGAN STIMULASI KECERDASAN

JANIN DALAM KANDUNGAN DI BPM SRI LUMINTUSURAKARTA.

Jurnal Kebidanan, 5(2). https://doi.org/10.35872/JURKEB.V5I2.119

Suhartanti, I., Rufaida, Z., Setyowati, W., & Ariyanti, F. W. (2019). Stimulasi

Kemampuan Motorik Halus Anak Pra Sekolah. In E-Book Penerbit STIKes

43
Majapahit.

Sukoati, S., Astarani, K., Rs, S., & Kediri, B. (2012). AKTIVITAS BERMAIN

MEWARNAI DAPAT MENINGKATKAN MEKANISME KOPING

ADAPTIF SAAT MENGHADAPI STRES HOSPITALISASI PADA ANAK

COLORING ACTIVITIES ON CHILDREN TO INCREASE ADAPTIVE

COPING MECHANISM WHEN DEALING WITH HOSPITALIZATION.

In Jurnal STIKES (Vol. 5, Issue 2).

Suwarti, Sri, M., & Yuniarti, Ika, A. (2016). The Relationship of Early

Stimulation by Toddlers with the Development of Independence of Pre-

school Children. Jurnal Ilmiah Bidan, 1(2), 50–54.

https://media.neliti.com/media/publications/227207-hubungan-stimulasi-

dini-oleh-ibu-balita-a041d1ec.pdf

Thabita, A., Werdiningsih, A., Astarani, K., Rs, S., & Kediri, B. (n.d.). Peran Ibu

Dalam Pemenuhan Kebutuhan Dasar Anak Terhadap Perkembangan Anak

Usia Prasekolah Ayu Thabita Agustus Werdiningsih, Kili Astarani PERAN

IBU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR ANAK TERHADAP

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ROLE IN MEETING THE

NEEDS OF MOTHER ON CHILD DEVELOPMENT PRESCHOOLERS.

Tri Purnani, W., Saidah, H., & Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Kadiri, P. (2020). PENGARUH PEMBERIAN STIMULUS SENI

MELUKIS DENGAN TEKNIK POINTILIS TERHADAP

PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK PRASEKOLAH.

In Jurnal Mahasiwa Kesehatan (Vol. 1, Issue 2).

44
https://doi.org/10.30737/JUMAKES.V1I2.751

LAMPIRAN 1
CURRICULUM VITAE

Nama : Muhammad Dyon Junaedi Syahputra

Tempat, Tanggal Lahir : Gresik, 29 Maret 2000

Alamat : Desa Kesamben Wetan Driyorejo Gresik

Agama : Islam

45
E-mail : dyonarsam123@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. TK Kesamben Wetan 2003-2005

2. SDN Kesamben wetan 2005-2011

3. MTS Raden Fatah 2011-2014

4. SMAN Driyorejo 2014-2017

46
LAMPIRAN 2
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus dilakukan

walaupun sedikit.”

– Nabi Muhammad SAW

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal

ini dengan baik. Proposal ini saya persembahkan kepada :

1. Teman seperjuangan Ali Gufron, Bagas Aji, Moch Arofik, M. Dyon yang

selalu membuatkan kopi dipagi hari sambil memberikan motivasi dan

semangat.

2. Terimakasih kepada teman – teman angkatan 23 yang telah memberikan

support dan dukungan semangat sehingga proposal ini dapat terselesaikan

dengan baik.

47
LAMPIRAN 3
LEMBAR PENGAJUAN JUDUL

48
LAMPIRAN 4
LEMBAR INFORMATION FOR CONSENT
Kepada Yth.
Klien Calon Responden Penelitian
Di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben Wetan Driyorejo Gresik

Saya adalah mahasiswa Prodi S-1 Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya
akan mengadakan penelitian sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Hubungan Pemberian
Stimulasi Dengan Perkembangan Anak Usia Prasekolah Paud Miftahul Ulum
Desa Kesamben Wetan Driyorejo Gresik”.

Partisipasi saudara dalam penelitian ini akan bermanfaat bagi peneliti dan
akan bisa menambah pengetahuan untuk saudara. Saya mengharapkan tanggapan
atau jawaban yang saudara berikan sesuai dengan yang terjadi pada saudara
sendiri tanpa ada pengaruh atau paksaan dari orang lain.

Dalam penelitian ini partisipasi saudara bersifat bebas artinya saudara ikut
atau tidak, tidak ada sanksi apapun. Jika saudara bersedia menjadi responden
silahkan untuk menanda tangani lembar persetujuan yang telah disediakan.
Informasi atau keterangan yang saudara berikan akan dijamin
kerahasiaannya dan akan digunakan untuk kepentingan ini saja.

Yang menjelaskan Yang dijelaskan

Muhammad Dyon Junaedi S.


NIM : 171.0053

49
LAMPIRAN 5
PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini bersedia untuk ikut berpartisipasi sebagai
responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi S1 keperawatan
STIKES Hang Tuah Surabaya atas nama :
Nama : Muhammad Dyon Junaedi Syahputra
NIM : 171.0053
Yang berjudul “Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan
Anak Usia Prasekolah Di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben wetan Driyorejo
Gresik”.
Tanda tangan saya menunjukkan bahwa :
1. Saya telah diberi informasi atau penjelasan tentang penelitian ini dan
informasi peran saya.
2. Saya mengerti bahwa catatan tentang penelitian ini dijamin
kerahasiaannya. Semua berkas yang mencamtumkan identitas dan jawaban
yang saya berikan hanya diperlukan untuk mengolah data.
3. Saya mengerti bahwa penelitian ini akan mendorong pengembangan
tentang “Hubungan Pemberian Stimulasi Dengan Perkembangan Anak
Usia Prasekolah Di Paud Miftahul Ulum Desa Kesamben wetan Driyorejo
Gresik”.
Oleh karena itu saya secara sukarela menyatakan ikut berperan serta dalam
penelitian ini.

Surabaya, 16 April 2021

Peneliti Responden

Muhammad Dyon Junaedi S.


Nim. 171.0053

Saksi Peneliti Saksi Responden

50
LAMPIRAN 6
KOESIONER PENELITIAN
PEMBERIAN STIMULASI
1. Petunjuk Pengisiann :
a. Isi kuesioner penelitian ini sesuai pengamatan anda
b. Berikan tanda checklist (√) pada jawaban yang anda pilih.
c. Pilih “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan stimulasi ang telah anda
berikan.
d. Tidak ada jawaban benar atau salah

2. Data pemberian stimulasi :


a. Identita Responden
- Nama Orang Tua :
- Umur Orang Tua :
- Alamat :
- Pendidikan :
- Nama Anak :
- Tanggal Lahir Anak :
- Jenis Kelamin :
b. Kuesioner untuk anak usia 3-4 tahun
No URAIAN YA TIDAK
.
A. KEMAMPUAN MOTORIK KASAR
1 Apakah ibu mengajak anak berlari,
melompat, berdiri
diatas satu kaki, memanjat, bermain bola,
mengendarai
sepeda roda tiga?
2 Apakah ibu mencontohkan anak
menangkap bola
dengan bola kecil?
3 Apakah ibu mencontokan anak melempar
benda-benda kecil keatas atau menjatuhkan
kerikil kedalam kaleng
(benda-benda tidak berbahaya)?
4 Apakah ibu mencontohkan anak menirukan
binatang berjalan?
B. KEMAMPUAN MOTOIK HALUS
5 Apakah ibu mengajak anak belajar membuat
buku cerita
dengan menyusun guntingan gambar dan
menempel
sehingga membentuk sebuah cerita
6 Apakah ibu mengajar anak menggambar
garis lurus,

51
bulatan segi empat, menulis huruf, angka
7 Apakah ibu mengajari anak berhitung sampa
i sepuluh
8 Apakah ibu memberi cat air, kuas dan kertas
dan menceritakan pada anak bagaimana war
na tercampur ketika anak menggunakan cat
air
C. KEMAMPUAN BICARA DAN BAHASA
9 Apakah ibu membacakan buku cerita anak
dan anaknyamemperhatikan, menyanyikan
lagu, membacakan sajak,menyebutkan
nama lengkap dan memilih acara TV
sendiri
10 Apakah ibu mengajari anak untuk
mengajukan berbagai pertanyaan
11 Apakah ibu bercerita tentang sesuatu pada
anak dan menyuruh anak melanjutkan cerita
tersebut
12 Apakah ibu memberikan dorongan kepada
anak untuk mengenal huruf dari majalah,
koran, dll
D. KEMAMPUAN SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN
13 Apakah ibu :
- Mengajak anak lebih sering pergi
ketempat bermain, toko, kebun binatang
- Memberikan dorongan kepada
anak mengutarakan perasaannya
- Membujuk dan menenangkan
dengan cara memeluk dan berbiacara
kepadanya
- Mengajak anak makan bersama
keluarga
14 Apakah ibu melatih bisa membuka dan
memasang
kancing
15 Apakah ibu mengajari anak makan
sendiri dengan sendok
16 Apakah ibu mengajari anak mencuci tangan
dan kaki, mandi sendiri memakai sabun

c. Untuk anak usia 4-5 tahun


No URAIAN YA TIDAK
.
A KEMAMPUAN MOTORIK KASAR
1 Apakah ibu mencontohkan bermain bola,
lari, berayun-
ayun dan memanja

52
2 Apakah ibu menunjukan pada anak
melompat dengan
dua kaki bersamaan dan berlomba dengan
temannya
3 Apakah ibu mencontokan anak bermain
“engklek”
dilantai atau melompat dengan satu kaki

4 Apakah ibu mencontohkan anak melompat


tali, bermain dengan teman sebayanya

B. KEMAMPUAN MOTOIK HALUS


5 Apakah ibu melanjutkan dorongan kepada
anak untuk menggambar, menghitung,
memilih dan mengelompokan,
memotong, dan menempel gambar
6 Apakah ibu memberikan dorongan kepada
anak untuk menggambar dan melengkapi
gambar
7 Apakah ibu mengajari anak
mencocokan dan menghitung angka
dengan kartu yang ditulis 1-10
8 Apakah ibu mencontohkan menanam bunga
atau tumbuhandan menyiram tanaman
C. KEMAMPUAN BICARA DAN BAHASA
9 Apakah ibu memberikan dorongan kepada
anak untuk menceritakan tentang pa yang
dilihat dan didengarnya
10 Apakah ibu mengajari anak untuk mengenal
huruf dan simbol
11 Apakah ibu memberikan dorongan
kepada anak melengkapi kalimat
12 Apakah ibu memberikan dorongan kepada
anak untuk membaca majalah, koran, dll
D. KEMAMPUAN SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN
13 Apakah ibu :
- Memberikan tugas rutin dalam kegiatan
dirumah
- Memberikan dorongan kepada anak
bermain dengan teman sebaya
- Memberikan dorongan kepada anak
untuk mengutarakan perasaannya
- Buat rencana jalan-jalan
14 Apakah ibu melatih anak untuk
mengunjungi teman, tetangga dekat tanpa
ditemani
15 Apakah ibu mengajari anak cara

53
menggambar orang pada selembar kertas
dan menjelaskan ketika menggambar
mata, hidung, dan bibir
16 Apakah ibu mengajari anak bermain
peran menjadi penjual dan pembeli dan
berpura-pura membeli barang dengan uang
kertas mainan

54
KUESIONER PENELITIAN
PERKEMBANGAN ANAK
“Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)”

1. Petunjuk Pengisiann :
a. Isi kuesioner penelitian ini sesuai pengamatan anda
b. Berikan tanda checklist (√) pada jawaban yang anda pilih.
c. Pilih “Ya” atau “Tidak” sesuai tinggkat perkembangan anda
d. Tidak ada jawaban benar atau salah

2. Data perkembangan :
a. Untuk anak usia 36 bulan
No Y TIDAK
. A
1 Beri kubus di depannya. Dapatkah anak meletakkan 4 buah
kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan
kubus itu?
2 Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa
bantuan/petuniuk?
3 Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurang- kurangnya 2.5
cm. Suruh anak menggambar garis lain di samping garis ini.

55
4 Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini
tanpa bantuan?

5 Dapatkah anak menggunakan 2 kata berangkai pada saat


berbicara seperti "minta minum", "mau tidur''? "Terimakasih"
dan "Dadag" tidak ikut dinilai
6 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?
7 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3
meter?
8 lkuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat
dengan telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah
berikut ini:
"Letakkan kertas ini di lantai".
"Letakkan kertas ini di kursi".
"Berikan kertas ini kepada ibu"
9 Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi? Letakkan
selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak dapat
melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua
kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?
10 Beri bola tenis. Minta anak melemparkan kearah dada anda.
Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada
anda dari jarak 1,5 meter?

b. Untuk anak usia 42 Bulan


No YA TIDAK
.
1 Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?

2 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3


meter?

56
3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan
tangannya dengan balk sehingga anda ticlak perlu
mengulanginya?

4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu


tunjukkan caranya clan beri anak anda kesempatan
melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?
5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah
anak dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat
kedua kakinya secara bersamaan tanpa didahului lari?

6 Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran.


Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong
yang tersedia. Dapatkah anak menggambar lingkaran?

7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas


yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.

8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau


permainan lain dimana ia ikut bermain clan mengikuti aturan
bermain?

9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau


kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian
memasang kancing, gesper atau ikat pinggang)

c. Untuk anak usia 48 Bulan


N Y TIDA
o. A K
1 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa
dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya menyebutkan
sebagian namanya atau ucapannya sulit dimengerti

57
2 Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh
sedikitnya 3 meter?

3 Setelah makan, apakah anak mencuci clan


mengeringkan tangannya dengan balk sehingga anda
ticlak perlu mengulanginya?

4 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika


perlu tunjukkan caranya clan beri anak anda
kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik
atau lebih?
5 Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai.
Apakah anak dapat melompati panjang kertas ini
dengan mengangkat kedua kakinya secara bersamaan
tanpa didahului lari?
6 Jangan membantu anak clan jangan menyebut
lingkaran. Suruh anak menggambar seperti contoh ini
di kertas kosong yang tersedia. Dapatkah anak

menggambar lingkaran?

7 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu


di atas yang lain tanpa menjatuhkan kubus tersebut?
Kubus yang digunakan ukuran 2.5 – 5 cm.

8 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga


atau permainan lain dimana ia ikut bermain clan
mengikuti aturan bermain?

9 Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja,


baju atau kaos kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk
kemandirian memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)

58
d. Untukanak usia 54 Bulan
No. YA TIDAK
1 Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu
persatu di atas yang lain tanpa menjatuhkan
kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran
2-5 – 5 cm.
2 Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular
naga atau permainan lain dimana ia ikut
bermain dan mengikuti aturan bermain?
3 Dapatkah anak mengenakan celana panjang,
kemeja, baju atau kaos kaki tanpa di bantu?
(Tidak termasuk memasang kancing, gesper
atau ikat pinggang)
4 Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya
tanpa dibantu? Jawab TIDAK jika ia hanya
menyebut sebagian namanya atau ucapannya
sulit dimengerti.
5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban
anak. Jangan membantu kecuali mengulangi
pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu
kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan
tadi dengan benar, bukan dengan gerakan atau
isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah
"menggigil" ,"pakai mantel’ atau "masuk
kedalam rumah’.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah
"makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah
"mengantuk", "tidur", "berbaring/tidur-
tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"
6 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya
atau pakaian boneka?
7 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa
berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya dan
beri anak ands kesempatan melakukannya 3
kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
8 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan
menyebut kata "lebih panjang".
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.

59
Tanyakan: "Mana garis yang lebih panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih
panjang.
19 Setelah anak menunjuk, putar lembar ini
dan ulangi pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi
dan ulangi pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih
panjang sebanyak 3 kali dengan benar?

9 Jangan membantu anak dan jangan


memberitahu nama gambar ini, suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas
kosong yang tersedia. Berikan 3 kali
kesempatan. Apakah anak dapat menggambar
seperti contoh ini?

10 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan


memberi isyarat dengan telunjuk atau mats
pads saat memberikan perintah berikut ini:
"Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di
atas", "di bawah", "di depan" dan "di
belakang”

e. Untuk anak usia 60 Bulan


No YA TIDAK
.
1 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian

60
boneka?
2 Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu
tunjukkan caranya dan beri anak ands kesempatan
melakukannya 3 kali. Dapatkah ia mempertahankan
keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?
3 Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa
menangis atau menggelayut pada anda) pada saat anda
meninqgalkannya?
4 Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa
berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai).
Apakah ia dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?
5 Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan
membantu kecuali mengulangi pertanyaan.
"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"
"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan
benar, bukan dengan gerakan atau isyarat.
Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah
"menggigil" ,"pakai mantel’ atau "masuk kedalam rumah’.
Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"
Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur",
"berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"
6 Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada
anak :
“Tunjukkan segi empat merah”
“Tunjukkan segi empat kuning”
‘Tunjukkan segi empat biru”
“Tunjukkan segi empat hijau”
Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

7 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?


8 Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata
"lebih panjang".
Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.
Tanyakan: "Mana garis yang lebih panjang?"
Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.
19 Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi
pertanyaan tersebut.
Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi
pertanyaan tadi.
Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang
sebanyak 3 kali dengan benar?

61
9 Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar
ini, suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong
yang tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat
menggambar seperti contoh ini?

10 Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat


dengan telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah
berikut ini:
"Letakkan kertas ini di atas lantai".
"Letakkan kertas ini di bawah kursi".
"Letakkan kertas ini di depan kamu"
"Letakkan kertas ini di belakang kamu"
Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah",
"di depan" dan "di belakang”

62

Anda mungkin juga menyukai