Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

TEKNOLOGI TEPAT GUNA


ALAT PENGOLAHAN KELAPA YANDE BATHOK
DESA NEGARI, KEC. BANJARANGKAN
KABUPATEN KLUNGKUNG

TEKNOLOGI TEPAT GUNA


ALAT PENGOLAHAN KELAPA

CITTAKRIYA BALI KERTHI NUGRAHA


SEMARAPURA, APRIL 2022
BAB I
ABSTRAK

Inovasi Teknologi muncul sebagai sebuah alternartif di dalam konsep peningkatan kapasitas
dan kualitas untuk meningkatkan suatu produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan
perkembangan zaman. Maka dibuatlah sebuah Inovasi dalam penerapan Teknologi Tepat Guna
untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan.
Makalah ini berjudul “Modifikasi Pompa Air menjadi Alat Potong, Amplas, Parut dan
Finishing Untuk Menghasilkan Berbagai Produk Kerajinan Dari Kelapa.”. Secara umum
permasalahan yang saya hadapi selaku pengrajin batok kelapa di Desa Banjarangkan sebelum
ditemukan modifikasi alat ini adalah banyaknya bahan baku yang terbuang percuma menjadi
sampah atau tidak dimanfaatkan secara maksimal akan tetapi setelah adanya modifikasi alat ini
banyak produk yang bisa dihasilkan dan mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi. Tujuan dari
pembuatan alat ini adalah untuk dapat mengolah hasil buah kelapa menjadi produk yang lebih
beragam, lebih efektif dan efisien. Adapun pembuatan alat dan kerajinan ini diproses di Dusun Nesa
Banjarangkan, Desa Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.
Berdasarkan hasil modifikasi / inovasi terhadap alat yang saya ciptakan, bahwa alat tersebut
sangat efektif dalam meningkatkan produktifitas dan kualitas produk kerajinan batok kelapa yang
saya hasilkan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pesanan produk kerajinan kelapa yang dapat saya
selesaikan sesuai dengan permintaan konsumen baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun
pada pelaksanannya masih ditemui hambatan – hambatan seperti kekompakan antara Pesanan,
Sumber Daya Manusia dan Bahan Baku.
Dari beberapa hal tersebut, saya harap kepada pemerintah agar Teknologi Tepat Guna
pengolahan kelapa yang saya ciptakan dapat digunakan sebagai role model alat pengolahan kelapa
di seluruh wilayah Republik Indonesia terkhusus di wilayah – wilayah Indonesia yang memiliki
potensi tanaman kelapa sangat banyak.

3
BAB II
PENDAHULUAN

2.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah,
salah satu kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah pohon kelapa. Produksi
kelapa cenderung stabil karena pohon kelapa dapat hidup di segala musim. Pohon
kelapa memiliki banyak kegunaan, mulai dari akar sampai dengan daunnya namun
dengan potensi kelapa yang begitu besar belum dapat dimanfaatkan secara maksimal
oleh masyarakat.
Untuk mewujudkan lapangan kerja baru dibutuhkan sebuah keterampilan
dan inovasi serta kemampuan untuk memanfaatkan potensi di wilayah sekitar,
seperti halnya dalam pemanfaatan buah kelapa di Desa Banjarangkan. Potensi
pariwisata Bali di manfaatkan oleh Perajin Yande Batok membuat batok Kelapa
menjadi Kerajinan tangan yang memiliki nilai estetika serta nilai ekonomis di
kalangan wisatawan dan masyarakat.
Perkembangan Teknologi menuntut perajin meningkatkan kreativitas serta
inovasi dalam menghasilkan Produk yang Unik serta berkualitas. Adapun hal yang
menjadi sorotan ialah proses finishing, pada awal produksi perajin menggunakan
tenaga manual untuk menyelesaikan sebuah barang dengan detail-detail yang baik
agar dapat bersaing di Pasar Lokal, Nasional maupun Internasional. Namun waktu
yang diperlukan relative lama, hal ini berimbas pada produktifitas barang yang tidak
dapat memeuhi permintaan pasar.
Tuntutan tersebut mengharuskan untuk memanfaatkan teknologi serta
menyelaraskan penggunaannya agar dapat digunakan untuk meng-efisiensikan
proses produksi. Sehingga tetap menjaga kualitas Produk dapat memenuhi
kebutuhan pasar dan juga menghemat waktu produksi yang berdampatk pada
penurunan cost-production.

2.2. TUJUAN DAN SASARAN


a. Tujuan
Adapun tujuan dari pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) Yande Batok
sebagai berikut:
1. Meringankan beban produksi dan efisiensi waktu.
2. Meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi.
3. Produk yang dihasilkan lebih bereagam, baik dari segi design maupun jenisnya.

4
b. Sasaran
Adapun sasaran TTG Yande Batok ini adalah secara umum kepada masyarakat
secara luas dan secara khusus kepada masyarakat yang berprofesi sebagai pengrajin
kelapa.

2.3. RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah pada makalah ini, yaitu :
1. Bagaimanakah Cara dan Proses Pembuatan Teknologi Tepat Guna “Yande Batok”
alat pengolahan kelapa ini ?
2. Bagaimanakah Analisa serta manfaat yang diperoleh dalam penggunaan Teknologi
Tepat Guna “Yande Batok” alat pengolahan kelapa ini ?

2.4. RUANG LINGKUP INOVASI TTG


Alat Teknologi Tepat Guna yang diciptakan berasal dari hasil modifikasi pompa air
yang memiliki fungsi untuk memotong kelapa, meng-amplas, memarut, mengikis
serta membentuk buah kelapa sesuai dengan jenis/fungsinya seperti gelas, tempat
tissue dll.
Inovasi TTG Berupa
1. Pompa Air
2. Alat Pengupas
3. Alat Pemotong
4. Alat Pemarut

5
BAB III
METODOLOGI / PROSEDUR PEMBUATAN INOVASI TTG

3.1. Desain dan Prosedur Pembuatan TTG


a. Desain Gambar

Gambar 1. Dinamo sebelum dirakit Gambar 2. Alat Setelah dirakit

Gambar 3. Alat Pendukung Gambar 4. Alat Pendukung Setelah dirakit

6
b. Prosedur Pembuatan TTG
Adapun Prosedur pembuatan untuk sebuah alat TTG di jelaskan urutan dengan
tabel berikut :

NO KOMPONEN JUMLAH KETERANGAN


Digunakan sebagai penggerak
1 Dinamo Pompa Air 1 pcs tidak terdapat perubahan
spesifikasi secara mesin.
2 Kepala Bor 1 pcs Digunakan Sebagai Pegangan
yang bersifat multifungsi
Digunakan Sebagai
3 Drat Penyambung Kepala Bor 1 pcs Penyambung kepala bor ke
dinamo
Digunakan Sebagai Pengunci
4 Baut Pengunci 1 pcs Sambungan Kepala Bor
dengan Dinamo
5 Triplek 20 cm x 20 cm 1 pcs Digunakan sebagai tempat
amplas
6 Kayu 10 cm x 10 cm 1 pcs Digunakan untuk alat
pengikis serabut
7 Plat Galvanis 20 cm x 20 cm 1 pcs Digunakan untuk alat parutan
9 Gergaji 1 pcs Digunakan untuk alat
pemotong
10 Baut 14 cm 4 pcs Digunakan untuk pegangan
alat pendukung
11 Stand Plat Besi 1 pcs Digunakan untuk stand
Dinamo
12 Paku Beton 50 pcs Digunakan untuk alat
pengikis serabut

3.2. Kerangka Berfikir / Sistematika


Kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang paling mendasar dan
menjadi fondasi bagi pemikiran selanjutnya. Kemudian, adapun hal yang menjadi
fondasi pemikiran pembuatan TTG Yande Batok adalah sebagai berikut:

• Tenaga Manual Pemanfaatan Teknologi • Meningkatkan Kapasitas


• Tidak Efisien Tepat Guna Produksi
Waktu • Meningkatkan Kualitas
• Kapasitas Produksi Produksi
Kecil • Efisiensi waktu
• Menambah keuntungan

Skema 1 : Kerangka Berpikir

7
3.3. Teknik dan Sumber Pengumpulan Data Terkait TTG
a. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data terkait teknologi tepat guna dilakukan melalui
observasi atau pengamatan dan diskusi terfokus. Melalui observasi dan diskusi
terfokus maka menemukan akar permasalahan dalam produksi yakni proses
finishing produk, efisien waktu dan tenaga, serta kurang dari segi ergonomi
pekerja. Hal ini menginisiasikan pengrajin kelapa Yande Batok beralih ke
Teknologi Tepat Guna.
b. Sumber Pengumpulan Data
Sumber pengumpulan data berupa sumber data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil observasi dan diskusi
dengan anggota Yande Batok. Sedangkan data sekunder adalah pendukung data
primer berupa bahan bacaan. Sumber data sekunder juga memberikan kontribusi
dalam penyempurnaan Teknologi Tepat Guna yang dikembangkan.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Performa Produk TTG


4.1.1. Deskripsi Alat TTG
Alat ini merupakan sebuah modifikasi serta kombinasi antara
beberapa alat, prinsipnya cukup sederhana yaitu dengan memutar poros
amplas dan Pengerajin dapat dengan mudah mengarahkan dan membentuk
sesuai dengan pola yang di inginkan, mesin ini tidak hanya untuk
menghaluskan kelapa namun juga bisa digunakan untuk bahan lain sebagai
pendukung produk. untuk membuat sebuah mesin ini di butuhkan beberapa
alat yakni :
1. Motor penggerak dengan spesifikasi
- Voltage/Hz : 220/50
- Daya Output Motor : 125 W
- Daya Input Motor : 0.35 kW
2. Mata Bor
3. Triplek dan Baut
4. Gergaji Tangan
5. Plat

9
4.1.2. Cara Pembuatan Alat TTG
Adapun cara pembuatan alat Inovasi TTG Pengolahan Kelapa“Yande Batok adalah
sebagai berikut, yaitu

Buka Alat Penghisap Sabungkan Kepala Bor


air dari dinamo dengan Drat
Penyambung ke Dinamo

Pasang Alat Pendukung Pasang Dinamo ke


Pemotong/Pengikis/Pen Stand
gamplas/Pemarut

4.1.3. Kelengkapan : Tabel, Gambar Teknis


NO KOMPONEN GAMBAR KETERANGAN

Digunakan sebagai penggerak


1 Dinamo Pompa Air tidak terdapat perubahan
spesifikasi secara mesin.

Digunakan Sebagai Pegangan


2 Kepala Bor
yang bersifat multifungsi

10
Digunakan Sebagai
Drat Penyambung
3 Penyambung kepala bor ke
Kepala Bor
dinamo

Digunakan Sebagai Pengunci


4 Baut Pengunci Sambungan Kepala Bor dengan
Dinamo

Triplek 20 cm x 20 Digunakan sebagai tempat


5
cm amplas

Kayu 10 cm x 10 Digunakan untuk alat pengikis


6
cm serabut

Plat Galvanis 20
7 Digunakan untuk alat parutan
cm x 20 cm

Digunakan untuk alat


9 Gergaji
pemotong

Digunakan untuk pegangan


10 Baut 14 cm
alat pendukung

11
Digunakan untuk stand
11 Stand Plat Besi
Dinamo

Digunakan untuk alat pengikis


12 Paku Beton
serabut

4.1.4. Cara Penggunaan Alat


Adapun cara penggunaan alat Inovasi TTG Pengolahan Kelapa“Yande
Batok” adalah sebagai berikut, yaitu :
1. Hidupkan Mesin Dinamo
2. Masukan Alat Potong/Amplas/Parut
2. Arahkan Batok Kelapa/Bahan Pendukung lainnya pada Amplas
3. Sediakan Tempat untuk debu dan Batok yang selesai di Amplas
4.1.5. Kecermatan Hasil Penyajian
Adapun Kecermatan Hasil Penyajian untuk 1 alat TTG Yande Batok sebagai
berikut :
Sebelum TTG Sesudah TTG
Jumlah Produksi 5 Produk/hari 100 Produk/Hari
Tingkat kegagalan 50 % 5%
Varian Produk 1 Varian 50 Varian

4.2. Analisis Inovasi TTG


4.2.1. Penjelasan Dalam Pengujian Alat
Adapun analisis dari uji alat yang kami lakukan selama 1 bulan
mendapatkan hasil peningkatan produksi kerajinan secara signifikan, dari
perbandingan pembuatan secara manual menghasilkan produk 150
Produk/Bulan menggunakan bantuan alat menghasilkan 3000 Produk/Bulan
dengan bahan baku 3200 butir kelapa.

12
4.2.2. Komprehensifitas Suatu Inovasi TTG
Adapun dengan inovasi alat TTG yang saya ciptakan untuk mengolah 100 Butir
sebagai berikut :
Keterangan Harga Jumlah Debet Kredit
Kelapa Rp. 4.000,- 100 Buah Rp.400.000
Mangkok Rp. 8.000,- 90 Buah Rp.720.000,-
Serundeng Rp. 30.000,- 15 Kg Rp. 450.000-
Minyak RP. 50.000,- 2 liter RP. 100.000,-
Arang Rp. 8.000,- 5 Kg Rp. 40.000,-
Air Kelapa Rp. 5.000,- 2 Galon Rp. 10.000,-
Upah Rp. 2 orang Rp.200.000,-
Karyawan 100.000,-
Biaya Umum Rp. Rp.100.000,-
100.000,-
Total Rp. 1.310.000,- Rp. 700.000,-
Keuntungan Rp. 610.000,-

Dari Analisa Pembuatan Alat TTG Yande Batok di terangkan sebagai berikut
Keterangan Harga Jumlah Total
Dinamo Rp. 450.000,- 1 Buah Rp.450.000,-
Mata Bor Rp. 50.000,- 1 Buah RP. 50.000,-
Drat Rp. 150.000,- 1 Buah Rp.150.000,-
Stand Rp. 250.000,- 1 Buah RP. 250.000,-
Baut RP. 1.000,- 9 Buah Rp. 9.000,-
Triplek Rp. 80.000,- 1 lembar Rp. 80.000
Plat Galvanis, 20 Rp. 10.000,- 1 lembar Rp. 10.000,-
cm x 20 cm
Balok Kayu, 5 cm Rp. 10.000,- 1 Buah Rp. 10.000,-
x 5cm x 10 cm
Paku Beton 3 cm Rp. 500,- 50 Buah Rp. 25.000,-
Total Rp. 1.034.000,-

4.2.3. Logika Berfikir


Dari Analisa Produk yang dilakukan dapat di ketahui Kelebihan dari Alat TTG
yang diciptakan sebagai berikut :
- Menciptakan jenis yang lebih variatif

13
- Waktu yang digunakan lebih efisien
- Produk yang dihasilkan lebih banyak
- Tingkat kegagalan lebih sedikit
4.3. Kelayakan Teknis
4.3.1. Keunggulan Teknologi
Adapun keunggulan inovasi TTG yang kami ciptakan yakni bahan
baku yang digunakan dalam pembuatan TTG ini relatif murah dan
terjangkau, alat dapat di gunakan oleh pria maupun wanita. Dapat
menghasilkan produk kerajinan kelapa multiguna sesuai dengan yang
diinginkan.
4.3.2. Inovasi Baru
Adapun inovasi alat TTG yang saya ciptakan merupakan inovasi baru
dalam dunia usaha pengarajin pengolahan kelapa, yang sampai saat ini
khusus di wilayah Provinsi Bali belum ada pengrajin yang membuat inovasi
alat TTG pengolahan kelapa seperti yang saya ciptakan.
4.3.3. Orisinalitas
Inovasi alat TTG yang saya ciptakan merupakan asli hasil ide
pemikiran saya selaku pengrajin produk olahan kelapa di Provinsi Bali.
4.3.4. Ketersediaan Bahan Baku dan SDM
Bahan baku untuk meniciptakan Inovasi alat TTG pengolahan kelapa
sangat mudah di dapatkan dan banyak tersedia di gerai/ toko bahan
bangunan yang ada.
4.3.5. Manfaat Yang Diperoleh
1. Mempercepat proses pembuatan kerajinan berbahan dasar kelapa.
2. Menambah nilai ekonomis dari sebuah kelapa.
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat.
4.4. Kelayakan Ekonomis
4.4.1. Marketable
Inovasi alat TTG pengolahan kelapa yang saya ciptakan saat ini,
menurut saya apabila dipasarkan / dijual ke daerah – daerah yang memiliki
potensi tanaman kelapa yang banyak seperti di Provinsi Bali maka akan sangat
berguna untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat
4.4.2. Meningkatkan Pendapatan Masyarakat (Kemajuan Ekonomi)
Inovasi alat TTG pengolahan kelapa yang saya ciptakan untuk saat ini
memang berdampak langsung kepada pendapatan masyarakat. Sebagai
contoh, sebanyak 15 orang yang saya pekerjakan mampu untuk menghidupi

14
keluarga mereka masing – masing selama bekerja dengan saya selaku
pengrajin produk pengolahan kelapa sampai saat ini.

4.4.3. Mampu Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah


Adapun dampak terhadap Pendapatan Asli Daearah (PAD) akibat
adanya penjualan produk kerajinan yang saya hasilkan sampai ke pasar
ekspor memang tidak terlalu berpengaruh signifikan. Namun, hal tersebut
menurut saya ketika suatu produk dijual ke luar negeri secara legal maka
sedikit banyaknya akan menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta
Yande Batok rutin untuk Pembayaran Pajak.

15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Logika Pengambilan Kesimpulan


1. Teknologi Tepat Guna (TTG) Yande Batok merupakan jawaban atas permasalahan
dan kendala yang dialami selama ini. Awalnya, Yande Batok menggunakan alat
manual, namun hasil yang diperoleh kurang maksimal demikian juga dari
kualitas produk yang dihasilkan masih kurang baik. Melalui penerapan TTG
mampu meningkatkan jumlah produksi.
2. TTG Yande Batok memperkerjakan beberapa masyarakat lokal yang sebagian besar
berasal dari Desa Banjarangkan. Hal ini selaras dengan tujuan utama pendirian
Yande Batok yakni ikut serta dalam pemberdayakan masyarakat lokal terutama
yang termasuk keluarga tidak mampu atau miskin dan pengangguran.

5.2. Merujuk Pada Hasil Untuk Perbaikan Karya


1. Sebagai bentuk upaya pengembangan alat TTG pengolahan kelapa Yande Batok
maka perlu adanya perhatian, apresiasi, serta pendampingan secara berkelanjutan
dan sesuai dengan potensi .
2. Perlu juga adanya bimbingan secara menyeluruh terkait pengembangan teknologi
tepat guna, seperti peningkatan pemahaman secara teori dan tentunya juga lebih
menekankan secara teknis atau praktik yang nyata sehingga dapat meningkatkan
kompetensi.
3. Meningkatkan kerjasama (networking) dengan berbagai pihak terkait sehingga ke
depannya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

16
LAMPIRAN

17

Anda mungkin juga menyukai