Anda di halaman 1dari 9

PANDUAN SKILLS LAB BLOK 3.

1
(KELAINAN SISTEM DIGESTIVE)

PEMERIKSAAN COLOK DUBUR (RECTAL TOUCHER/RT)

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
PEMERIKSAAN COLOK DUBUR
(Rectal Toucher)

TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu melakukan prosedur klinis sesuai masalah dan keluhan pada pasien
kelainan saluran cerna

TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan colok dubur
meliputi inspeksi dan palpasi dengan benar.

RENCANA PEMBELAJARAN
Pra sesi:
 Mahasiswa mempelajari modul yang diberikan.
 Mahasiswa melihat video tentang pemeriksaan RT

SKENARIO KLINIS
Pasien datang ke RS tempat anda bertugas dengan keluhan keluar benjolan dari dubur disertai
darah dan terasa nyeri. Benjolan dirasakan keluar saat pasien mengedan BAB dan masuk
sendiri sesudahnya. Benjolan keluar disertai darah berwarna merah cerah. Selain itu pasien
juga mengeluh sulit BAK yang dirasakan ± 3 bulan SMRS. Pasien mengedan lama saat BAK,
pancaran kencingnya lemah dan terputus-putus, dan didapatkan rasa tidak puas setelah BAK.

2|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2021


TINJAUAN TEORI
Pemeriksaan Rectal Toucher (Colok Dubur) atau Direct Rectal Examination (RT / DRE)
adalah pemeriksaan rectum atau anus dengan memasukkan jari telunjuk yang sudah diberi
pelicin ke dalam lubang dubur.

A. POSISI PASIEN PADA PEMERIKSAAN


1. Sims position
2. Lithotomy position
3. Knee-chest position
4. Berdiri
5. Jongkok

1. Posisi sims
Adalah posisi berbaring miring pada sisi kiri dengan fleksi sendi panggul dan lutut.
Pada posisi Sims dapat dilakukan :
 Inspeksi kulit perianal
 Palpasi anus dan rectum bagian bawah
 Anoscopy
 Proctosigmoidoscopy

3|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2021


2. Posisi Lithotomy
Pada posisi lithotomy, pasien berbaring terlentang dengan kedua paha flexi dan
abduksi. Pada posisi lithotomy dilakukan palpasi rektum distal/medial, cavitas
rectouterina (pouch of douglas), prostata, dan hemorrhoid interna.

3. Posisi knee-chest
Posisi ini untuk sigmoidoscopy.

4. Posisi berdiri
Posisi berdiri untuk pemeriksaan atau pengurutan glandula prostata.

5. Posisi jongkok
Posisi jongkok digunakan untuk prolapsus recti yang kurang jelas, pemeriksaan massa
yang terletak dalam rectum dan colon sigmoideum, serta pelvis. Pemeriksaan lengkap
rectum anus meliputi :
 Inspeksi
 Palpasi
 Anoscopy
 Rectosigmoidoscopy

B. ALAT – ALAT DAN BAHAN


1. Meja periksa
2. Lampu/senter
3. Sarung tangan
4. Bahan pelicin
5. Selimut/linen penuntup/celana khusus
6. Kain kassa

C. CARA PEMERIKSAAN
1. Menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan
2. Buli-buli dikosongkan
3. Pasien berbaring
4. Kedua tangan pemeriksa memakai sarung tangan.

4|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2021


5. Inspeksi
 Kulit disekitar anus diregangkan dengan kedua ibu jari tangan, adakah : luka
garukan, dermartitis, mycosis, condyloma, tukak, pembengkakan, abses perianal,
skin tag, fistula ani,
 Penderita diminta sedikit mengedan dan anus sedikit dilebarkan, adakah prolapsus
recti, hemorrhoid interna, polip recti, muara fistula, fissura ani.
6. Palpasi
 Jari telunjuk tangan pemeriksa ( sudah memakai sarung tangan ) diberi pelumas.
 Pemeriksa meminta pasien mengedan, letakkan ujung jari telunjuk pada anus.
 Penekanan lembut pada daerah perineum atau anus dengan menggunakan
permukaan palmar jari telunjuk, jari telunjuk dalam keadaan ekstensi.
 Pada saat mengedan, sphincter ani akan berelaksasi, masukkan jari telunjuk
sambil diputar pelan kedalam rectum.
 Masukkan jari telunjuk kedalam rectum sejauh mungkin. Ampulla recti
dieksplorasi secara sirkular.
 Selanjutnya periksa permukaan posterior prostat.
 Pemeriksaan colok dubur diakhiri dengan meraba promontorium dan dinding
ventral sacrum.
 Tarik jari telunjuk perlahan, perhatikan warna feses pada sarung tangan, adakah
lendir atau darah.

D. PENILAIAN MELIPUTI :
 Tonus sphincter ani : pada keadaan normal, musculus sphincter ani akan menjepit
kuat jari telunjuk.
 Mucosa rectum dan anus : licin atau berbenjol-benjol.
 Mencari kemungkinan adanya massa dalam rectum :
- Polyp : licin, lunak, bertangkai.
- Hemorrhoid : kadang - kadang tidak nyeri, tidak menonjol, tidak teraba.
- Tumor atau carcinoma : berbenjol – benjol, ulserasi.

E. PEMERIKSAAN TUMOR
Pada pemeriksaan tumor atau massa perlu diperhatikan :
 Berapa jarak tumor – anus (dalam cm)

5|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2021


 Letak tumor : ventral, lateral, atau dorsal (pada jam berapa).
 Permukaan : rata atau berbenjol – benjol.
 Ukuran
 Bentuk : menonjol, bertangkai.
 Konsistensi : keras, lunak, kenyal, atau rapuh.
 Perluasan : memanjang, melingkar.
 Batas atas teraba ?
 Lumen yang tersisa.
 Mudah digerakkan dari jaringan sekitar ?

F. PEMERIKSAAN PROSTAT
Pada pemeriksaan prostat perlu diperhatikan :
 Ukuran
 Permukaan
 Konsistensi
 Simetris
 Lobus lateralis dan sulcus medianus di antaranya
 Batas atas
Pada keadaan normal, prostat :
 2 cm cranialis terhadap sphincter ani.
 Permukaan.
 Konsistensi lunak atau kenyal.
 Lobus kiri dan kanan, sulcus medianus, dan pole atas teraba jelas.

G. PALPASI EXCAVATIO RECTOUTERINA


Palpasi excavatio rectouterina untuk mengetahui adakah :
 Peritonitis atau radang
 Tumor
 Cairan bebas dalam rongga perut (darah atau ascites)

H. HAL – HAL YANG DILAPORKAN PADA PEMERIKSAAN COLOK DUBUR :


Tonus spincter ani
Mukosa rectum dan anus

6|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2021


Massa tumor
Prostat atau cavitas rectouterina
Ampulla recti : kosong atau penuh feses,Sarung tangan : darah, lendir, atau feses

COLOK DUBUR / RECTAL TOUCHER

Nama Mahasiswa : .......................................... NIM : .........................................

SKOR
No KETERAMPILAN
0 1 2 3
Persiapan bahan dan alat yang digunakan
- Meja periksa
- Lampu/senter
- Sarung tangan
1
- Bahan pelicin
- Selimut/linen penuntup/celana khusus
- Kain kassa

Memperkenalkan diri dan menjelaskan pemeriksaan yang


2
akan dilakukan serta meminta izin
Pemeriksaan :
- Posisi Terlentang diatas meja periksadengan kedua
lutut ditekut dan sedikit terbuka dengan celana yang
telah dibuka kemudian ditutup dengan selimut
- Pemeriksa menggunakan sarung tangan sesuai ukuran
berdiri disisi kanan pasien
3 - Dilakukan inspeksi daerah regio-anal dengan
penerangan yang cukup
- Jari telunjuk kanan pemeriksa diberi bahan pelicin dan
dioleskan ditepi anus, tangan kiri pemeriksa letakan
didaerah subrasimpisis, jari telunjuk kanan dimasukan
kedalam anus

Nilai :
1. Tonus sprincter ani :
- Jepitan kuat atau lemah
2. Ampula recti :
- Kolaps atau tidak kolaps
4
3. Mukosa rekti :
- ada benjolan atau tidak ada
- bila ada benjolan sirkuler atau letak pada jam berapa.
- rapuh atau tidak rapuh
- Jarak dari anocutanline

7|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2021


4. Prostat teraba pool atas atau tidak dan teraba nodul / keras
atau tidak
5. Ada benjolan diluar lumen atau tidak
6. Ada nyeri atau tidak bila ada pada jam berapa
7. Jari telunjuk kanan dikeluarkan, nilai pada sarung tangan :
- Ada feces atau tidak bila ada nilai warnanya
- Ada darah atau tidak
- Ada lendir atau tidak

Anus dibersihkan dengan kain kassa


Pemeriksa melepas sarung tangan
5
Pasien dipersilahkan kembali ke meja periksa

Pemeriksa menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan


6
menulis laporan.

NILAI

Keterangan
0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = dapat melakukan dengan benar tapi tidak berurutan
3 = dapat melakukan dengan benar dan berurutan

skor nilai skor nilai Skor nilai


1 6 7 39 13 72
2 11 8 44 14 78
3 17 9 50 15 83
4 22 10 56 16 89
5 28 11 61 17 94
6 33 12 67 18 100

8|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2021


9|Panduan SL Blok 3.1 Tahun 2021

Anda mungkin juga menyukai