1
(KELAINAN SISTEM DIGESTIVE)
TUJUAN UMUM
Mahasiswa mampu melakukan prosedur klinis sesuai masalah dan keluhan pada pasien
kelainan saluran cerna
TUJUAN KHUSUS
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan colok dubur
meliputi inspeksi dan palpasi dengan benar.
RENCANA PEMBELAJARAN
Pra sesi:
Mahasiswa mempelajari modul yang diberikan.
Mahasiswa melihat video tentang pemeriksaan RT
SKENARIO KLINIS
Pasien datang ke RS tempat anda bertugas dengan keluhan keluar benjolan dari dubur disertai
darah dan terasa nyeri. Benjolan dirasakan keluar saat pasien mengedan BAB dan masuk
sendiri sesudahnya. Benjolan keluar disertai darah berwarna merah cerah. Selain itu pasien
juga mengeluh sulit BAK yang dirasakan ± 3 bulan SMRS. Pasien mengedan lama saat BAK,
pancaran kencingnya lemah dan terputus-putus, dan didapatkan rasa tidak puas setelah BAK.
1. Posisi sims
Adalah posisi berbaring miring pada sisi kiri dengan fleksi sendi panggul dan lutut.
Pada posisi Sims dapat dilakukan :
Inspeksi kulit perianal
Palpasi anus dan rectum bagian bawah
Anoscopy
Proctosigmoidoscopy
3. Posisi knee-chest
Posisi ini untuk sigmoidoscopy.
4. Posisi berdiri
Posisi berdiri untuk pemeriksaan atau pengurutan glandula prostata.
5. Posisi jongkok
Posisi jongkok digunakan untuk prolapsus recti yang kurang jelas, pemeriksaan massa
yang terletak dalam rectum dan colon sigmoideum, serta pelvis. Pemeriksaan lengkap
rectum anus meliputi :
Inspeksi
Palpasi
Anoscopy
Rectosigmoidoscopy
C. CARA PEMERIKSAAN
1. Menjelaskan tujuan dan cara pemeriksaan
2. Buli-buli dikosongkan
3. Pasien berbaring
4. Kedua tangan pemeriksa memakai sarung tangan.
D. PENILAIAN MELIPUTI :
Tonus sphincter ani : pada keadaan normal, musculus sphincter ani akan menjepit
kuat jari telunjuk.
Mucosa rectum dan anus : licin atau berbenjol-benjol.
Mencari kemungkinan adanya massa dalam rectum :
- Polyp : licin, lunak, bertangkai.
- Hemorrhoid : kadang - kadang tidak nyeri, tidak menonjol, tidak teraba.
- Tumor atau carcinoma : berbenjol – benjol, ulserasi.
E. PEMERIKSAAN TUMOR
Pada pemeriksaan tumor atau massa perlu diperhatikan :
Berapa jarak tumor – anus (dalam cm)
F. PEMERIKSAAN PROSTAT
Pada pemeriksaan prostat perlu diperhatikan :
Ukuran
Permukaan
Konsistensi
Simetris
Lobus lateralis dan sulcus medianus di antaranya
Batas atas
Pada keadaan normal, prostat :
2 cm cranialis terhadap sphincter ani.
Permukaan.
Konsistensi lunak atau kenyal.
Lobus kiri dan kanan, sulcus medianus, dan pole atas teraba jelas.
SKOR
No KETERAMPILAN
0 1 2 3
Persiapan bahan dan alat yang digunakan
- Meja periksa
- Lampu/senter
- Sarung tangan
1
- Bahan pelicin
- Selimut/linen penuntup/celana khusus
- Kain kassa
Nilai :
1. Tonus sprincter ani :
- Jepitan kuat atau lemah
2. Ampula recti :
- Kolaps atau tidak kolaps
4
3. Mukosa rekti :
- ada benjolan atau tidak ada
- bila ada benjolan sirkuler atau letak pada jam berapa.
- rapuh atau tidak rapuh
- Jarak dari anocutanline
NILAI
Keterangan
0 = tidak melakukan
1 = melakukan tetapi salah
2 = dapat melakukan dengan benar tapi tidak berurutan
3 = dapat melakukan dengan benar dan berurutan