Anda di halaman 1dari 12

Induksi Anestesi

• Teknik dan obat-obatan untuk menghasilkan


suatu keadaan anestesi bervariasi tergantung:
- pilihan doter anestesi dan area keahlian
- tipe dan durasi operasi
- kesehatan pasien (saat ini dan sebelum -
nya).
Induksi anestesi umum membuat pasien dari
keadaan sadar ka dalam suatu keadaan pasien
sama sekali tidak menyadari adanya stimulus
sensoris, dan tidak mampu membuat sesuatu
memori baru.
• Ini harus dicapai dgn cepat, tenang dan bebas
nyeri.
• Keamanan pasien tetap menjadi prioritas
selama keseluruhan prosedur
• Proses induksi akan bervariasi sesuai tipe
pembedahan serta status puasa pasien
tersebut.

*Pasien tidak boleh makan apapun 6 jam


sebelum anestesi dan tidak boleh minum (cairan
tak berpartikel) 2 jam sebelum anestesi
Langkah-langkah Induksi
1. Pemeriksaan pra-Panestesi

2. Memasang akses Intravena

3. Setting peralatan monitoring

4. Pre - Oksigenasi

5. Pemberian agen induksi

6. Mempertahankan ventilasi (bag and mask) sambil memeriksa kedalaman anestesi

7. Pemberian pelumpuh otot (jika dipandang perlu)

8. Mengamankan jalan jafas


Memasang Akses Intravena
• Kanule vena superfisialis : jika akan
menggunakan agen induksi IV, maka akses IV
harus dipasaang pada tahap :
- jika akan menggunakan agen inhalasi,
akses IV dpt dipasang setelah pasien
teranestesi, maka akses IV dpt dipasang
- pendekatan seperti ini umumnya
digunakan pada pediatrik.
- vena superfisialis pada punggung
tangan (metacarpal dorsal), lengan
bawah (v basilika dan cephalika), atau
pada fossa antecubiti dpt digunakan.
.*Ada 5 ukuran kanule atau “gauges” semakin
kecil ukuran atau gauge, semakin besar
diameter diameter/kaliber dari kanule.
* Ukuran/gauge dan kaliber/bare tidak sama,
bare besar didapat pada kanule dgn gauge kecil
dan sebaliknya.
Ukuran Kanule dan Kecepatan aliran
UKURAN KANULE (WARNA) KECEPATAN KIRA-KIRA PENGALIRAN
CAIRAN CRISTALOID (l/h)
14 G (oranye) 16.2
16 G (abu-abu) 10.8
18 G (hijau ) 1.8
20 G (merah muda) 3.2
22 G (biru ) 1.9
Teknik Kanulasi:
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Identifikasi dan siapkan lokasi pungsi
(pasangkan tourniquet di proksimal),
bersihkan lokasi pungsi dgn antiseptik sesuai
protokol RS), dpt diberikan pula lidocain 1%.
3. Lokasi pungsi idealnya di distal dari
pertemuan dua cabang, bila tidak salah satu
vena saja.
4. Regangkan kulit dari distal, kemudian tusukan
jarum (bevel menghadap ke atas) melewati
kulit distal dari pertemuan 2 cabang, atau
cukup di superfsial disalah satu venanya.
5. Mmiringkan jarum ke atas untuk melihat letak
dan ujung jarum terhadap vena
6. Cocokan sudut dari akses panjang jarum dgn
vena dan masukan lebih dalam ke lumen.
7. Jika insersi berhasil (tampak darah serevoir
first-flashback) amankan hub dari kanule
kemudian tarik jarum sambil memasukan
kanula. Obsevasi darah yang tampak pada
lapisan plastik (second flashback) yg
mengomfirmasi bahwa kanula masih berada
dalam lumen.
8. Sebelum mencabut jarum seluruhnya.
Oklusikan lumen proksimal dari vena atau
kanula dgn tekanan ringan ujung jari, untuk
mengurangi kebocoran darah sebelum penutup
disambungkan (bantan tangan ketiga akan
sangat berguna saat ini).
9. Tempatkan jarum pada kontainer benda tajam
10. Cek potensi dgn 5 ml 0,9% salin atau
hubungkan dgn set infus
11. Tutup atau bebat sesuai protokol RS
12. Catat prosedur sesuai protokol RS.
Tugas
1. Apa saja yang disiapkan untuk
melaksananakan induksi (alat dan obat-obat)
2. Apa saja persiapan pemasangan infus
3. Berapa macam cara induksi anestesi

Anda mungkin juga menyukai