Anda di halaman 1dari 60

KEANEKARAGAMAN SIMPLISIA NABATI DAN PRODUK

OBAT TRADISIONAL YANG DIPERDAGANGKAN


DI KUDUS, JAWA TENGAH

JULI NOOR FARIDA

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA


FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman


Simplisia Nabati dan Produk Obat Tradisional yang Diperdagangkan di Kudus,
Jawa Tengah adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2015

Juli Noor Farida


NIM E34110003
ABSTRAK
JULI NOOR FARIDA. Keanekaragaman Simplisia Nabati dan Produk Obat
Tradisional yang Diperdagangkan di Kudus, Jawa Tengah. Dibimbing oleh AGUS
HIKMAT dan SISWOYO.

Pemanfaatan tumbuhan obat semakin meningkat tiap tahunnya sehingga


diperlukan pendataan spesies tumbuhan obat yang diperdagangkan agar
meminimalisasi kelangkaan spesies tumbuhan obat tertentu akibat eksploitasi
secara berlebihan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi: keanekaragaman
simplisia nabati dan produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten
Kudus, harga jual dan asal pasokan simplisia nabati serta status keterancaman
tumbuhan obat menggunakan metode wawancara dengan daftar pertanyaan serta
pemilihan responden secara purposive sampling. Teridentifikasi 140 spesies
tumbuhan obat dari 51 famili yang didominasi Fabaceae (11.43%), jenis simplisia
paling banyak digunakan yaitu daun/folium (22.22%), habitus terna (39.29%)
serta digunakan untuk penyakit saluran pencernaan sebanyak 43 spesies. Terdapat
59 produk obat tradisional dari 24 produsen yang didominasi oleh Sidomuncul,
PT Gujati 59, Bisma Sehat, dan Deltomed, dengan komposisi dominan rimpang
jahe (Zingiberis Rhizoma) sebanyak 21 produk. Harga jual simplisia bervariasi
yang dipasok dari Pasar Johar di Semarang dan daerah sekitar pasar tradisional.
Teridentifikasi 12 spesies tumbuhan obat kategori langka; 3 spesies Appendix II
CITES; dan 4 spesies Least Concern, 1 spesies Vulnerable, 1 spesies Endangered.

Kata kunci: Kudus, produk obat tradisional, simplisia nabati

ABSTRACT

JULI NOOR FARIDA. Diversity of Vegetable Simplisia and Traditional


Medicine Products Trade in Kudus, Central Java. Supervised by AGUS HIKMAT
and SISWOYO.

Utilization of medicinal plants was increased every year so that need to


collect data to minimize scarcity because of overexploitation. The purpose of this
study were to identify: diversity of vegetable simplisia and traditional medicine
product trade in Kudus, price of sale and stock source, also threteaned status of
medicinal plants using interview with questions list method and purposive
sampling to select person. There were 140 species from 51 family that dominated
by Fabaceae (11.43%), life form was herb (39.29%), simplisia leaf (folium)
(22.22%), and dominant for digestive diseases (43 species). There were 59 of
traditional medicine products from Sidomuncul, Gujati 59, Bisma Sehat and
Deltomed with dominant composition of ginger rhizome (21 products). Selling
price was variation that supplied from Johar market Semarang and surrounding
area of each market. Identified 12 species include of threatened category LIPI, 3
species of Appendix II CITES, 3 species Least Concern, 1 species Vulnerable and
1 species Endangered based on IUCN Redlist.

Keywords: Kudus, traditional medicine product, vegetable simplisia


KEANEKARAGAMAN SIMPLISIA NABATI DAN PRODUK
OBAT TRADISIONAL YANG DIPERDAGANGKAN
DI KUDUS, JAWA TENGAH

JULI NOOR FARIDA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA


FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan mulai bulan Maret sampai April 2015 ini adalah
konservasi tumbuhan obat, dengan judul Keanekaragaman Simplisia Nabati dan
Produk Obat Tradisional yang Diperdagangkan di Kudus, Jawa Tengah.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Agus Hikmat MScF dan Ir
Siswoyo MSi selaku dosen pembimbing atas arahan, bimbingan, motivasi, saran,
dan waktu yang diberikan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ir
Edhi Sandra, MSi dan Arinana, Shut, MSi selaku ketua sidang dan dosen penguji
atas segala arahan, saran dan motivasi pada sidang komprehensif. Penghargaan
penulis sampaikan kepada para pedagang simplisia dan produk obat tradisional
(Pasar Kliwon, Pasar Bitingan, Pasar Jember, dan Pasar Jekulo) yang telah
membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Mudhofir, Ibu Sriyati, Avis Noor Fahriyan, adik-adik (terutama
Weni Indriyani atas bantuannya dalam melengkapi data penelitian, Ulya Nor
Safira dan Frida Amalia Ramadhani) atas semangat dan doanya. Tak lupa ucapan
terima kasih kepada seluruh teman-teman OMDA KKB-MK, TPB P11, DKSHE
Angkatan 48 (spesial untuk Fithrotuts Tsaqifah, Aimmatus Solichah, Siti Nariah,
Putri Laila Komari, Amelia Dwi Susanti, Rizka Hari Yulianti Pratami dan Erviana
Kristia Ningrum), Himakova, KPM dan KPF, Tim PKLP Taman Nasional Bali
Barat atas segala canda tawa, suka duka, kebersamaan, kekeluargaan dan
pengalaman berharga yang penulis dapatkan selama mengikuti perkuliahan,
kegiatan organisasi serta kegiatan lapang di Institut Pertanian Bogor.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Agustus 2015

Juli Noor Farida


DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
METODE 2
Waktu dan Tempat 2
Alat dan Bahan 2
Jenis Data yang Dikumpulkan 3
Metode Pengambilan Data 4
Analisis Data 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Kondisi Umum Lokasi Penelitian 7
Karakteristik Responden 7
Keanekaragaman Simplisia Nabati 9
Perdagangan Simplisia Nabati 11
Produk Obat Tradisional 12
Status Keterancaman dan Kelangkaan Tumbuhan Obat 14
Upaya Pelestarian Spesies Tumbuhan Obat Langka 16
SIMPULAN DAN SARAN 17
Simpulan 17
Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN 20
DAFTAR TABEL
1 Jenis dan metode pengambilan data 4
2 Pengelompokan spesies terhadap ancaman kelangkaan 6
3 Pengelompokan tumbuhan obat berdasarkan jenis simplisia 9
4 Pengelompokan tumbuhan obat berdasarkan famili 10
5 Pengelompokan tumbuhan obat berdasarkan habitus 10
6 Produk obat tradisional racikan sendiri 13
7 Komposisi produk obat tradisional 14
8 Kategori keterancaman dan kelangkaan spesies 15

DAFTAR GAMBAR
1 Peta lokasi penelitian di Kabupaten Kudus 3
2 Perbandingan kelompok umur responden 8
3 Perbandingan tingkat pendidikan responden 8
4 Pengelompokan tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit 11

DAFTAR LAMPIRAN
1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia
nabati di Kabupaten Kudus 20
2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok
penyakit/penggunaan 30
3 Produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus 39
4 Daftar kategori potensi tumbuhan obat untuk pengelolaan lestari 48
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemanfaatan tumbuhan obat mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal


ini mengindikasikan bahwa masyarakat semakin mengakui manfaat berbagai
spesies tumbuhan obat untuk mengobati penyakit dan menjaga kesehatan tubuh.
Salah satu bentuk pemanfaatan tumbuhan obat adalah berbagai ramuan jamu yang
telah dikenal lama oleh masyarakat Jawa. Zuhud et al. (1994) mengelompokkan
tumbuhan berkhasiat obat menjadi tumbuhan obat tradisional, tumbuhan obat
modern, dan tumbuhan obat potensial. Bahan baku obat tradisional sebagian besar
berupa simplisia nabati yaitu bagian tertentu tumbuhan obat yang belum
mengalami pengolahan kecuali pengeringan dengan suhu 60 C. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia (2012) menyatakan bahwa konsumen tumbuhan
obat didominasi pabrik obat tradisional maupun modern, toko obat, dan jamu
tradisional.
Obat tradisional dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan mendapat
perhatian yang semakin meningkat tiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan
meningkatnya jumlah industri obat tradisional dan fitofarmaka setiap tahunnya
serta adanya kemauan politik pemerintah melalui kebijakan Kementerian
Kesehatan dalam usaha-usaha yang mendukung perkembangan obat tradisional di
Indonesia (Suporahardjo dan Hargono 1994). Akan tetapi, peningkatan hal
tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan bahan baku di pasaran. Hasil
penelitian Utari (2013) menunjukkan bahwa sebagian besar simplisia yang
diperdagangkan di Kota Padang didapatkan dari tumbuhan liar di alam, baik yang
tumbuh di hutan maupun di sekitar pekarangan warga. Hal tersebut dapat menjadi
ancaman bagi kelestarian spesies tumbuhan obat apabila tidak dilakukan
pembudidayaan secara intensif.
Kabupaten Kudus merupakan kabupaten dengan luas wilayah terkecil di
Provinsi Jawa Tengah namun unggul dalam perdagangan. Posisi Kabupaten
Kudus sangat strategis dan cepat berkembang serta memiliki peran utama sebagai
pusat aktivitas ekonomi yang melayani kabupaten di sekitarnya. Potensi ekonomi
suatu daerah khususnya sektor perdagangan dapat diketahui dari banyaknya pasar
yang ada. Hal ini didukung dengan keberadaan pasar tradisional sebagai pusat
perdagangan di Kabupaten Kudus yang berjumlah 23 unit (Dinas Perdagangan
dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus 2011). Masyarakat Kabupaten Kudus
yang didominasi oleh Suku Jawa telah mengenal sejak lama berbagai ramuan
jamu tradisional yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, baik dalam bentuk jamu
rajangan, jamu racikan sendiri maupun produk industri jamu yang banyak terdapat
di Provinsi Jawa Tengah. Akan tetapi sampai saat ini belum terdapat data
mengenai jenis-jenis simplisia yang diperdagangkan dan dijadikan bahan baku
produk obat tradisional di Kabupaten Kudus. Oleh karena itu perlu dilakukan
kajian tentang perdagangan spesies tumbuhan obat dalam bentuk simplisia nabati
maupun produk obat tradisional agar diperoleh data acuan dalam menentukan
upaya pelestarian dan teknik budidaya spesies tumbuhan obat yang
diperdagangkan terutama spesies tumbuhan obat langka dan terancam punah.
2

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :


1. Mengidentifikasi keanekaragaman spesies tumbuhan obat dalam bentuk
simplisia nabati yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
2. Mengidentifikasi produk obat tradisional yang diperdagangkan di
Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
3. Mengidentifikasi harga jual dan asal pasokan simplisia nabati yang
diperdagangkan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah
4. Mengidentifikasi status keterancaman atau kelangkaan tumbuhan obat
sebagai sumber simplisia nabati.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :


1. Dapat memberikan informasi mengenai jenis simplisia nabati dan produk
obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus Jawa Tengah
2. Dapat dijadikan data acuan dalam menentukan upaya pelestarian spesies-
spesies tumbuhan obat yang diperdagangkan terutama spesies tumbuhan
obat langka dan terancam punah.

METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 di empat pasar


tradisional Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah, yaitu Pasar Kliwon, Pasar
Bitingan, Pasar Jember, dan Pasar Jekulo seperti yang tersaji pada Gambar 1.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: tally sheet,
panduan wawancara, alat tulis, laptop, Microsoft Office Excel 2007, pustaka yang
terkait dengan penelitian dan kamera. Obyek dalam penelitian ini yaitu jenis-jenis
simplisia nabati, produk jamu dan obat tradisional yang diperdagangkan di pasar
tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
3

3
1 4
2

Lokasi Penelitian
1. Pasar Kliwon
2. Pasar Bitingan
3. Pasar Jember
4. Pasar Jekulo

Gambar 1 Peta lokasi penelitian di Kabupaten Kudus

Jenis Data yang Dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan sekunder. Data
primer meliputi karakteristik responden, simplisia nabati dan produk obat
tradisional sedangkan data sekunder meliputi kondisi umum pasar tradisional
sebagai lokasi penelitian dengan rincian seperti yang tersaji pada Tabel 1.
4

Tabel 1 Jenis dan metode pengambilan data


No Jenis data Uraian Metode
1 Kondisi umum  Letak dan luas Studi
lokasi  Jumlah pedagang pustaka
penelitian  Kondisi pasar tradisional
2 Karakteristik  Nama pedagang/nama toko Observasi
responden  Jenis kelamin lapang dan
 Umur wawancara
 Tingkat pendidikan
 Sumber pengetahuan
 Lokasi
3 Simplisia  Jenis simplisia Observasi
nabati  Spesies tumbuhan obat lapang,
 Famili tumbuhan obat wawancara
 Habitus dan studi
 Harga jual pustaka
 Asal pasokan
 Jumlah pasokan
 Penggunaan simplisia
4 Produk obat  Nama produk Observasi
tradisional  Manfaat/khasiat lapang,
 Produsen wawancara
 Komposisi dan studi
 Harga per satuan produk pustaka
 Penggunaan produk obat
tradisional

Metode Pengambilan Data

Studi pustaka
Kegiatan studi literatur sebelum penelitian dilakukan untuk memperoleh
data dan informasi mengenai kondisi umum lokasi penelitian, data dan informasi
pendukung yang berkaitan dengan perdagangan simplisia nabati dan produk obat
tradisional berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar serta
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus.

Observasi lapang
Kegiatan observasi lapang dilakukan sebelum penelitian untuk mengetahui
lokasi pedagang simplisia dan produk obat tradisional dikarenakan tidak adanya
informasi mengenai penyebaran pedagang simplisia dan produk obat tradisional di
Kabupaten Kudus. Data pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar
Kabupaten Kudus tahun 2011, tercatat 23 pasar tradisional yang dikelola oleh
pemerintah kabupaten dan desa dengan rincian 7 pasar daerah, 15 pasar desa dan
1 pasar hewan. Pasar tradisional yang dipilih sebagai lokasi penelitian yaitu Pasar
5

Kliwon, Pasar Bitingan, Pasar Jember dan Pasar Jekulo. Pemilihan keempat pasar
tersebut dikarenakan keempat pasar tersebut merupakan pasar tradisional besar di
Kota Kudus. Pasar Kliwon terletak di Jalan Jenderal Sudirman dari Simpang
Tujuh ke arah timur yang merupakan pasar terbesar di Kabupaten Kudus. Pasar
Bitingan bersebelahan dengan Kudus Plaza terletak di Jalan M Basuno Kudus
Desa Ploso Kecamatan Jati, terkenal sebagai pusat grosir buah, sayuran dan hasil
bumi di wilayah eks Karesidenan Pati dan satu-satunya pasar di Kabupaten Kudus
yang mengadakan transaksi pada siang dan malam hari. Pasar Jember terletak di
Jalan Kudus-Jepara Desa Purwosari Kecamatan Kota sedangkan Pasar Jekulo
terletak di Jalan Raya Kudus-Pati, Kecamatan Jekulo. Transaksi pada kedua pasar
tersebut dilakukan setiap hari dan merupakan pusat perdagangan di wilayahnya
masing-masing.

Wawancara
Teknik wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu wawancara
dengan menggunakan panduan wawancara berisi daftar pertanyaan sehingga
diharapkan responden menjawab sesuai pengetahuan mereka. Responden dipilih
dengan metode purposive sampling, yaitu wawancara dilakukan pada setiap
pedagang yang berjualan simplisia dan produk obat tradisional yang ditemukan di
masing-masing lokasi penelitian. Wawancara dilakukan untuk memperoleh
informasi mengenai karakteristik pedagang, keanekaragaman simplisia nabati dan
produk obat tradisional yang diperdagangkan di lokasi penelitian.

Pengumpulan contoh simplisia nabati dan produk obat tradisional


Pengumpulan contoh simplisia dan produk obat tradisional diperlukan
untuk kepentingan dokumentasi dan verifikasi. Pengambilan contoh simplisia
dilakukan pada simplisia kering maupun basah. Contoh simplisia didapatkan dari
setiap pedagang yang diwawancarai. Apabila terdapat contoh spesies tumbuhan
obat yang sama, maka pengambilan contoh hanya dilakukan pada satu pedagang.

Analisis Data

Karakteristik responden
Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif yang didukung dengan
penyajian data dalam bentuk diagram, grafik dan tabel.

Keanekaragaman simplisia nabati


Data keanekaragaman spesies tumbuhan obat yang digunakan sebagai
simplisia dianalisis dengan perhitungan persentase jenis simplisia, persentase
famili, persentase habitus dan persentase sumber perolehan tumbuhan obat.
Persentase jenis simplisia dihitung untuk mengetahui berapa besarnya
suatu jenis simplisia dimanfaatkan terhadap total jenis simplisia yang ditemukan.
Rumus untuk menghitung persentase jenis simplisia adalah sebagai berikut:

 jenis simplisia tertentu


Persentase jenis simplisia = x %
 total jenis simplisia
6

Persentase famili dihitung untuk mengetahui jumlah spesies tumbuhan


obat dari famili tertentu yang paling banyak digunakan oleh sebagai sumber
simplisia nabati maupun produk obat tradisional. Rumus untuk menghitung
persentase famili tertentu adalah sebagai berikut:

 spesies famili tertentu


Persentase famili = x %
 seluruh spesies

Persentase habitus merupakan telaah tentang besarnya suatu spesies


habitus digunakan terhadap seluruh habitus yang ada. Habitus dari tumbuhan yang
dimanfaatkan meliputi pohon, semak, perdu, liana dan herba. Rumus untuk
menghitung persentase habitus sebagai berikut:

 spesies dari habitus tertentu


Persentase habitus tertentu = x %
 seluruh spesies

Persen sumber perolehan tumbuhan obat merupakan bentuk analisis


terhadap tumbuhan pada saat ditemukan yang artinya spesies tersebut merupakan
hasil budidaya atau liar yang dihitung dengan rumus sebagai berikut:

 spesies budidaya/liar
Persentase sumber perolehan TO = x %
 seluruh spesies

Produk obat tradisional


Data dianalisis secara tabulasi, dan dijelaskan secara deskriptif kuantitatif
yang didukung dengan penyajian data dalam bentuk diagram, tabel dan grafik.

Penggunaan spesies tumbuhan obat


Data dianalisis secara tabulasi dan deskriptif berdasarkan klasifikasi 29
kelompok penyakit dan penggunaannya menurut Oktaviana (2008).

Status keterancaman atau kelangkaan spesies tumbuhan obat


Pengelompokan keterancaman spesies tumbuhan obat berdasarkan Peters
(1994), seperti yang tersaji pada Tabel 2. Status kelangkaan atau konservasi
spesies tumbuhan obat juga disesuaikan pada kriteria IUCN (2014), CITES (2015),
LIPI (Mogea et al. 2001).

Tabel 2 Pengelompokan spesies terhadap potensi pengelolaan lestari


Kategori Potensi untuk Penjelasan
Pengelolaan Lestari
Rendah Kelompok sumberdaya yang dipanen (tumbuhan)
adalah kulit, jaringan batang dan akar
Sedang Kelompok sumberdaya yang dipanen (tumbuhan)
yaitu beberapa resin, buah, dan biji
Tinggi Kelompok sumberdaya yang dipanen (tumbuhan)
yaitu getah cair, buah berukuran kecil dan banyak,
dan daun
7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Kabupaten Kudus sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Tengah, terletak


51 km di sebelah Timur Semarang Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah
Kabupaten Kudus 425.17 km² yang menjadikannya sebagai kabupaten terkecil di
Jawa Tengah. Letak astronomis Kabupaten Kudus yaitu antara11036’ sampai
11050’ Bujur Timur dan antara 651’ sampai 716’ Lintang Selatan. Secara
administratif, Kabupaten Kudus berbatasan dengan: 1) Sebelah Utara yaitu
Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati, 2) Sebelah Selatan yaitu Kabupaten
Grobogan dan Kabupaten Pati, 3) Sebelah Barat yaitu Kabupaten Jepara dan
Kabupaten Demak, dan 4) Sebelah Timur yaitu Kabupaten Pati. Kabupaten Kudus
memiliki sembilan kecamatan yang terbagi ke dalam 123 desa dan sembilan
kelurahan (Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus 2014).
Kabupaten Kudus memiliki 23 pasar daerah dan pasar desa yang tersebar di
9 kecamatan dan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat serta penggerak
roda perekonomian (Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar 2011). Pasar
tradisional yang dipilih sebagai lokasi penelitian yaitu Pasar Kliwon, Pasar
Bitingan, Pasar Jember dan Pasar Jekulo. Pasar Kliwon terletak di Jalan Jendral
Sudirman Kecamatan Kota berupa bangunan 3 lantai seluas 27 681 m2, terdapat
total 2 692 pedagang (kios, los dan dasaran). Pasar Bitingan terletak di Jalan M
Basuno Kecamatan Jati berupa bangunan 3 lantai seluas 17 410 m2, terdapat 1 652
pedagang (kios, los dan dasaran). Pasar Jember terletak di Jalan Kudus Jepara
Kecamatan Kota berupa bangunan 2 lantai seluas 4 168 m2, terdapat 709
pedagang (kios, los dan dasaran). Pasar Jekulo terletak di Jalan Kudus Pati
Kecamatan Jekulo seluas 11 634 m2, terdapat 1 079 pedagang (kios, los dan
dasaran). Pasar Kliwon, Bitingan dan Jember merupakan pasar besar di
Kabupaten Kudus yang dikelola oleh Pemerintah Daerah sedangkan Pasar Jekulo
dikelola oleh pemerintah desa.

Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 16 orang dengan rincian: 9


penjual simplisia dan rempah-rempah, 2 penjual simplisia kering dan ramuan obat,
3 penjual jamu gendong, 1 pedagang toko jamu seduh, dan 1 pedagang obat
tradisional. Responden terbanyak berada di Pasar Kliwon dengan 5 responden
yang merupakan pasar tradisional terbesar dan menjadi pusat penjualan simplisia
dan produk obat tradisional di Kabupaten Kudus.

Jenis kelamin
Responden yang diwawancarai terdiri atas 14 orang perempuan (87.5%)
dan 2 orang laki-laki (12.5%). Responden perempuan lebih mendominasi
dikarenakan peran orang tua khususnya ibu yang secara langsung menurunkan
pengetahuan terkait pengobatan tradisional kepada anak perempuannya. Usaha
8

dagang tersebut juga didominasi oleh komoditas rempah-rempah dan jamu


gendong yang sering dijalankan oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.

Kelompok umur
Responden didominasi oleh kelompok umur 40-65 tahun dengan 11 orang
(68.75%) dengan rincian seperti yang tersaji pada Gambar 2. Umur produktif
manusia secara ekonomi dibagi menjadi 3 klasifikasi, yaitu kelompok umur 0-14
tahun merupakan usia belum produktif, kelompok umur 15-64 tahun merupakan
kelompok usia produktif, dan kelompok umur di atas 65 tahun merupakan
kelompok usia tidak lagi produktif. Berdasarkan pengelompokan tersebut,
responden didominasi oleh usia produktif (15-64 tahun) yaitu 15 orang dan di atas
65 tahun sebanyak 1 orang. Hal ini menunjukkan usaha dagang simplisia nabati
bagi para responden perempuan merupakan usaha turun-temurun dari keluarga
sehingga harus dilanjutkan oleh generasi selanjutnya serta dapat menambah
penghasilan bagi keluarga.

6.25% 6.25% 10 s/d 20


18.75% 20 s/d 40
40 s/d 65
> 65

68.75%

Gambar 2 Perbandingan kelompok umur responden

Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan responden didominasi oleh lulusan SMP sejumlah 7
orang (43.75%). Rincian tingkat pendidikan responden lain seperti yang tersaji
pada Gambar 3. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak
mempengaruhi pengetahuan responden terkait pemanfaatan tumbuhan obat. Hal
ini dikarenakan pengetahuan responden diperoleh dari warisan orang tua secara
turun-temurun mengajarkan berbagai khasiat tumbuhan obat dan cara
penggunaannya. Pedagang juga memperoleh pengetahuan dari pembeli yang
secara khusus memesan tumbuhan obat untuk penyakit tertentu dan hasil dari
coba-coba (trial and error) dari berbagai sumber informasi tumbuhan obat seperti
buku, majalah, koran, televisi dan orang lain.
Tidak Sekolah
6.25% 6.25% SD
18.75% SMP
SMA
S1
43.75%
25%

Gambar 3 Perbandingan tingkat pendidikan responden


9

Keanekaragaman Simplisia Nabati

Keanekaragaman jenis simplisia


Spesies tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati berjumlah
140 spesies yang terdapat pada empat pasar tradisional di Kabupaten Kudus.
Jumlah tersebut hanya sebesar 6.87% dari total 2 039 spesies tumbuhan obat di
Indonesia yang telah berhasil teridentifikasi (Zuhud 2009). Hasil ini menujukkan
bahwa pemanfaatan tumbuhan obat masih terbatas pada spesies yang lazim
digunakan secara turun-temurun seperti empon-empon (Zingiberaceae) sehingga
belum sepenuhnya memanfaatkan spesies tumbuhan obat lain.
Simplisia nabati yang dijual pada empat pasar tradisional Kabupaten
Kudus dalam bentuk kering dan basah sebanyak 12 jenis simplisia antara lain:
akar/radix, batang/caulis, biji/semen, buah/fructus, bunga/flos, daun/folium,
kayu/lignum, kulit buah/pericarpium, kulit kayu/cortex, rimpang/rhizoma, seluruh
bagian/herba, dan umbi/bulbus. Berdasarkan data yang diperoleh, bagian
tumbuhan yang dijadikan sebagai obat didominasi oleh daun/folium dengan
persentase 22.22% seperti yang tersaji pada Tabel 3. Hasil ini sesuai dengan
penelitian Fakhrozi (2009), Utari (2013), dan Swari (2015) yang menyatakan
bahwa daun merupakan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai
obat penyakit tertentu dengan persentase masing-masing 35.22%, 36.80% dan
23.28%. Penggunaan daun sebagai bagian untuk pengobatan selain tidak merusak
spesies tumbuhan obat, juga memudahkan dalam pengambilan dan peracikan
ramuan obat (Fakhrozi 2009).

Tabel 3 Pengelompokan tumbuhan obat berdasarkan jenis simplisia


No Jenis Simplisia Jumlah Simplisia Persentase (%)
1 Daun (folium) 32 22.22
2 Buah (fructus) 25 17.36
3 Bunga (flos) 14 9.72
4 Rimpang (rhizoma) 14 9.72
5 Biji (semen) 13 9.03
6 Seluruh bagian (herba) 13 9.03
7 Akar (radix) 7 4.86
8 Kulit kayu (cortex) 7 4.86
9 Umbi (bulbus) 7 4.86
10 Batang (caulis) 5 3.47
11 Kayu (lignum) 4 2.78
12 Kulit buah (pericarpium) 3 2.08
Jumlah 144 100.00

Famili tumbuhan obat


Teridentifikasi 51 famili tumbuhan obat yang didominasi oleh Fabaceae
dengan 16 spesies (11.43%). Beberapa contoh spesies tumbuhan obat dari famili
Fabaceae antara lain saga manis (Abrus precatorius), johar (Cassia siamea),
kedawung (Parkia roxburghii), mlanding (Leucaena glauca), ketepeng (Cassia
alata), dan asam jawa (Tamarindus indica). Hasil ini sesuai dengan data
10

keanekaragaman tumbuhan obat hutan tropika Indonesia yang berjumlah 203


famili yang didominasi oleh Fabaceae dengan 110 spesies (Zuhud 2009). Hasil
lengkap pengelompokan tumbuhan obat berdasarkan famili seperti yang tersaji
pada Tabel 4.

Tabel 4 Pengelompokan tumbuhan obat berdasarkan famili


No Nama Famili Jumlah Persentase (%)
1 Fabaceae 16 11.43
2 Zingiberaceae 15 10.71
3 Asteraceae 7 5.00
4 Apiaceae 6 4.29
5 Acanthaceae 5 3.57
6 Lauraceae 5 3.57
7 Poaceae 5 3.57
8 Apocynaceae 4 2.86
9 Lamiaceae 4 2.86
10 Liliaceae 4 2.86
11 Myrtaceae 4 2.86
12 Rutaceae 4 2.86
13 Sterculiaceae 4 2.86
14 Tidak teridentifikasi 2 1.43
15 Lainnya (38 famili) 55 39.29
Jumlah 140 100.00

Habitus tumbuhan obat


Habitus erat kaitannya dengan bentuk pertumbuhan. Bentuk pertumbuhan
yang umum menurut Indriyanto (2008) diantaranya pohon, semak, perdu, herba,
dan liana. Habitus spesies tumbuhan obat yang diperdagangkan di Kabupaten
Kudus yaitu pohon, terna/herba, semak, perdu, parasit, liana, dan epifit. Habitus
yang mendominasi yaitu terna sejumlah 55 spesies dengan persentase 39.29%
seperti yang tersaji pada Tabel 5. Terna merupakan tumbuhan yang mempunyai
batang basah karena banyak mengandung air dan tidak mempunyai kayu
(Depdikbud 1989).

Tabel 5 Pengelompokan tumbuhan obat berdasarkan habitus


No Habitus Jumlah Spesies Persentase (%)
1 Terna/herba 55 39.29
2 Pohon 32 22.86
3 Perdu 26 18.57
4 Semak 12 8.57
5 Liana 9 6.43
6 Parasit 2 1.43
7 Epifit 2 1.43
8 Tidak teridentifikasi 2 1.43
Jumlah 140 100.00
11

Kelompok penggunaan tumbuhan obat berdasarkan jenis penyakit


Penggunaan tumbuhan obat didominasi oleh pengobatan penyakit saluran
pencernaan seperti maag, kembung, masuk angin, sakit perut, cacingan, muntah,
diare, disentri, kolera, usus buntu, berak darah dengan 43 spesies seperti yang
tersaji pada Gambar 4. Contoh tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati
penyakit saluran pencernaan antara lain: buah makasar (Brucea javanica),
temulawak (Curcuma xanthorriza), dan sambiloto (Andrographis paniculata).
Hasil lengkap pengelompokan tumbuhan obat berdarkan kelompok penyakit
seperti yang tersaji pada Lampiran 2.
50 43
40 34
30
30 27
22 21
Jumlah Spesies

19 17 17
20 15 14
12 11
9 8 7
10 6 6 6 6 4 4
3 3 1 1 1
Penyakit Saluran…

Jumlah

Perawatan Kehamilan dan…


0

Penyakit Gigi
Penyakit Kulit

Pengobatan Luka

Penyakit Ginjal
Penyakit Kuning
Lain-lain

Penyakit Mulut

Penyakit Telinga
Penyakit Otot dan Persendian

Penyakit Jantung

Penyakit Kanker/Tumor

Penyakit Kelamin

Penyakit Malaria

Penyakit Mata
Penawar Racun

Penyakit Tulang
Penyakit Diabetes
Penyakit Saluran Pembuangan
Penyakit Saluran Pencernaan

Sakit Kepala dan Demam

Perawatan Rambut, Muka, Kulit

Perawatan Organ Tubuh Wanita


Penyakit Khusus Wanita

Gangguan Peredaran Darah

Penyakit Gangguan Urat Syaraf


spesies

Kelompok Penyakit/Kegunaan

Gambar 4 Pengelompokan tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit

Perdagangan Simplisia Nabati

Simplisia nabati yang dijual tersedia dalam bentuk kering dan basah.
Simplisia basah dijual oleh para penjual bunga rampai, penjual bumbu dapur dan
rempah-rempah sedangkan simplisia kering dijual oleh toko jamu dan obat
tradisional. Simplisia basah didominasi oleh famili Zingiberaceae misalnya jahe
(Zingiber officinale), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga)
dan lengkuas (Alpinia galanga) yang juga digunakan sebagai bumbu dapur.
Simplisia kering didominasi oleh tumbuhan obat berupa daun-daunan, biji, buah
dan akar seperti daun dewa (Gynura procumbens), daun ungu (Graptophyllum
pictum), tapak liman (Elephantopus scaber), kedawung (Parkia roxburghii),
majakani (Quercus lusitanica), kapulaga (Ammomum compactum), adas
(Foeniculum vulgare), dan pasak bumi (Eurycoma longifolia). Hasil lengkap
keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan simplisia nabati tersaji pada
Lampiran 1.
Harga jual simplisia bervariasi tergantung pada jenis tumbuhan obat,
kondisi, bagian yang digunakan, ketersediaan bahan baku di pasaran, kebutuhan
12

pembeli dan khasiatnya. Teridentifikasi simplisia yang dijual per buah seperti
gandu (Entada phaseoloides), majakani (Quercus lusitanica), tempayang
(Scaphium affinis), jeruk nipis (Citrus aurantifolia), jambe (Areca catechu), dan
jeruk purut (Citrus hystrix) dengan harga antara Rp 1 000 sampai Rp 5 000 per
buah. Simplisia dalam bentuk kering dijual dalam kemasan 100-200 gram dengan
harga antara Rp 3 000 sampai Rp 15 000 per bungkus. Teridentifikasi pula
simplisia yang dijual per ikat seperti salam (Syzygium polyanthum), sereh
(Cymbopogon nardus), pandan (Pandanus amaryllifolius), merang padi (Oryza
sativa) dan sirih (Piper betle) dengan harga antara Rp 1 500 sampai Rp 2 500 per
ikat. Harga jual simplisia dari alam berkisar Rp 2 000 per bungkus – Rp 400 000
per kg, sedangkan simplisia hasil budidaya Rp 500 per buah – Rp 400 000 per kg.
Hasil wawancara dengan responden menunjukkan bahwa segmentasi pasar
penjualan simplisia didominasi oleh masyarakat umum baik laki-laki maupun
perempuan dari berbagai kelas umur yang membutuhkan bahan simplisia tersebut.
Jenis simplisia yang digunakan sebagai bumbu dapur dan rempah-rempah lebih
banyak digunakan oleh kalangan ibu rumah tangga.
Pasokan simplisia basah didapatkan dari pemasok empon-empon yang
berasal dari Kabupaten Jepara, Kecamatan Dawe, Kecamatan Gebog Kabupaten
Kudus, serta daerah di sekitar pasar. Pasokan simplisia kering diperoleh dari Pasar
Johar di Semarang, Ambarawa, Magelang, dan Temanggung. Hal ini dikarenakan
terdapat industri jamu dan obat tradisional besar yaitu Sidomuncul dan Nyonya
Meneer yang telah memiliki pusat pembudidayaan berbagai spesies tumbuhan
obat sehingga stok tersedia setiap waktu. Pembelian persediaan simplisia tidak
memiliki jangka waktu tertentu karena pembelian kembali dilakukan apabila stok
telah habis dan jumlah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pedagang.

Produk Obat Tradisional

Produk obat tradisional yang ditemukan pada lokasi penelitian terbagi


menjadi dua macam yaitu: 1) produk obat racikan sendiri sehingga belum
memiliki merk dagang resmi dan 2) produk obat tradisional produksi industri obat
tradisional dan farmasi. Produk obat racikan sendiri ditemukan di Pasar Kliwon
(Toko Jamu Petruk) berjumlah 8 produk dan di Pasar Jekulo berjumlah 1 produk
yang tersedia dalam bentuk serbuk tetapi belum memiliki merk dagang resmi.
Produk obat ini dapat digolongkan sebagai jamu yaitu obat berbahan alami yang
telah diwariskan secara turun-temurun melalui pendekatan empirik. Uraian
lengkap jenis produk dan komposisi seperti yang tersaji pada Tabel 6.
Tabel 6 menunjukkan bahwa bahan baku produk obat racikan sendiri
terdiri atas berbagai spesies tumbuhan obat yang dikeringkan (simplisia) yang
kemudian diolah lebih lanjut sehingga menjadi serbuk. Pengolahan yang
dimaksud adalah proses menggiling simplisia tumbuhan obat tertentu menjadi
serbuk sehingga lebih mudah dikonsumsi untuk jamu seduh maupun dioleskan ke
bagian tubuh tertentu. Harga produk tersebut berkisar antara Rp 5 000 sampai
dengan Rp 20 000 per bungkus. Komposisi tiap racikan disesuaikan dengan tipe
penyakit maupun permintaan pembeli berdasarkan pengetahuan serta pengalaman
para pedagang. Hal ini menyebabkan komposisi racikan untuk obat penyakit yang
sama belum mempunyai komposisi spesies tumbuhan obat yang sama pula.
13

Tabel 6 Produk obat tradisional racikan sendiri


No Nama Jamu Komposisi Khasiat
1 Obat sawan Adas, pulasari, dlingo, kayu Mengobati sawan (kaget)
angin, bangle, daun sangketan pada bayi dan balita
2 Jamu asam Kayu mesoyi, kayu manis, Mengobati penyakit
urat merica hitam, galian madu, asam urat
jinten hitam, jeplik sari,
kemukus, kayu secang,
babakan pule
3 Jamu Sambiloto, brotowali, kayu Mengobati penyakit
diabetes manis, temulawak, jahe merah, diabetes/kencing manis
babakan pule, lempuyang.
4 Jamu Kunyit putih, daun mahkota Mengobati penyakit
kanker/tumor dewa, keladi tikus, buah kanker/tumor
mahkota dewa, benalu teh
5 Jamu Adas, pulo waras, temulawak, Mengobati penyakit
ambeien kencur, dawung, kayu angin, ambeien
daun ungu
6 Jamu ginjal Daun sendok, daun cakar Mengobati penyakit
ayam, temulawak, bengkle, ginjal
daun kumis kucing,
lempuyang, adas, pulo waras
7 Jamu saraf Akar valerean, pule pandak, Mengobati penyakit saraf
temulawak, kunir, lempuyang,
jahe merah
8 Jamu Benalu jeruk, kapulaga, adas, Mengobati penyakit
amandel pulo waras, gula batu amandel
9 Jamu Manjakani, kunci pepet, kunci Mengobati penyakit
keputihan rapet, adas, delima putih, pulo keputihan
waras, kunir putih

Obat tradisional menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan merupakan bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari
bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan,
dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Produk
obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus terdiri atas jamu dan
obat herbal terstandar. Jamu merupakan obat tradisional yang didasarkan pada
pendekatan warisan turun temurun dan empirik sedangkan obat herbal terstandar
merupakan obat tradisional yang didasarkan pada pendekatan ilmiah melalui uji
praklinik (Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2007).
Jumlah produk obat tradisional yaitu 59 produk, terdiri atas 55 jamu dan 4
obat herbal terstandar yang berasal dari 24 produsen. Produk obat tradisional
terbanyak berasal dari PT Gujati 59 Utama, Bisma Sehat, Deltomed, dan
Sidomuncul dengan masing-masing 6 produk. Produsen obat tradisional yang
diperdagangkan di Kabupaten Kudus didominasi oleh industri jamu di Jawa
Tengah terutama Semarang, Solo, Sukoharjo dan Wonogiri. Uraian lengkap
14

produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus disajikan pada


Lampiran 3.
Komposisi bahan baku obat tradisional didominasi oleh tumbuhan obat
dari famili Zingiberaceae yaitu rimpang jahe (Zingiberis Rhizoma) yang dijadikan
sebagai bahan baku oleh 21 produk obat tradisional, temulawak (Curcumae
Rhizoma) dengan 16 produk dan kunyit (Curcumae domesticae Rhizoma) dengan
12 produk. Informasi lengkap terkait simplisia lain yang digunakan sebagai bahan
baku produk obat tradisional seperti yang tersaji pada Tabel 7.

Tabel 7 Komposisi produk obat tradisional


No Nama simplisia Jumlah Produk yang Menggunakan
1 Zingiberis Rhizoma 21
2 Curcumae Rhizoma 16
3 Curcumae domesticae Rhizoma 12
4 Kaempferiae Rhizoma 11
5 Zingiberis aromaticae Rhizoma 9
6 Panax ginseng 8
7 Retrofracti Fructus 8
8 Foeniculi Fructus 7
9 Guazumae Folium 7
10 Coriandri Fructus 6
11 Languatis Rhizoma 6
12 Parameriae Cortex 6
13 Zingiberis purpurei Rhizoma 6
14 Simplisia lainnya (85 spesies) 160
Jumlah simplisia 283

Tabel 7 menunjukkan bahwa terdapat 283 jenis simplisia dari 98 spesies


tumbuhan obat yang dijadikan sebagai bahan baku berbagai jenis produk jamu dan
obat tradisional. Produk obat tradisional yang diperdagangkan berupa jamu seduh,
minyak angin, pil, kapsul, sirup, ramuan teh, maupun minuman. Bagian tumbuhan
obat yang digunakan antara lain rimpang, buah, daun, kulit kayu, biji, akar, batang,
dan seluruh bagian (herba) baik dalam bentuk simplisia maupun ekstrak. Harga
jual produk obat tradisional bervariasi mulai dari Rp 1 000 per bungkus sampai
dengan Rp 32 500 per kemasan. Produk obat tradisional diperdagangkan oleh
penjual jamu gendong, pemilik usaha jamu seduhan, dan pemilik toko obat
tradisional.

Status Keterancaman dan Kelangkaan Tumbuhan Obat

Sumber perolehan tumbuhan obat


Sumber perolehan tumbuhan obat didominasi oleh hasil budidaya dengan
86 spesies (61.43%), sedangkan 54 spesies (38.57%) tumbuhan obat berstatus liar.
Contoh spesies hasil budidaya adalah famili Zingiberaceae seperti jahe (Zingiber
officinale), kencur (Kaempferia galanga), kunyit (Curcuma domestica),
temulawak (Curcuma xanthorriza) yang telah dikenal oleh masyarakat Jawa
15

dengan istilah empon-empon untuk rempah-rempah dan obat tradisional berbagai


penyakit. Tumbuhan obat yang masih diperoleh dari alam antara lain pulai
(Alstonia scholaris), dlingo (Acorus calamus), purwoceng (Pimpinella pruatjan),
pulasari (Alyxia reinwardtii) dan pule pandak (Rauvolfia serpentina). Beberapa
spesies seperti purwoceng dan pule pandak tergolong tumbuhan obat bernilai
ekonomi tinggi sehingga menyebabkan adanya kegiatan eksploitasi besar-besaran
untuk memenuhi permintaan pasar.

Kategori potensi tumbuhan obat untuk pengelolaan lestari


Peters (1994) mengelompokkan status keterancaman spesies berdasarkan
potensi untuk dilakukan pengelolaan secara lestari akibat kegiatan pemanenan
bagian tertentu tumbuhan tersebut. Pengelompokan ini hanya dilakukan terhadap
tumbuhan obat yang berasal dari alam yang berjumlah 54 spesies. Hasil
pengelompokan menunjukkan bahwa kategori potensi untuk pengelolaan lestari
rendah (low) mendominasi dengan 28 spesies (52%), kategori sedang (medium)
sejumlah 15 spesies (28%) dan kategori tinggi (high) sejumlah 11 spesies (20%).
Kategori rendah merupakan pemanenan kelompok sumberdaya tumbuhan bagian
yang dipanen adalah akar, jaringan batang, rimpang, kulit dan semua bagian
tumbuhan (herba). Daftar kategori potensi tumbuhan obat untuk pengelolaan
secara lestari tersaji secara lengkap pada Lampiran 4.
Spesies tumbuhan obat yang berasal dari alam sejumlah 54 spesies
kemudian dianalisis status keterancaman dan kelangkaannya berdasarkan IUCN
Redlist, CITES, dan LIPI (Mogea et al. 2001). Hal ini dikarenakan tumbuhan obat
berstatus liar lebih terancam populasinya apabila terus-menerus dipanen tanpa
adanya pengaturan. Hasil lengkap analisis terhadap status keterancaman dan
kelangkaan spesies tumbuhan obat seperti yang tersaji pada Tabel 8.

Tabel 8 Kategori keterancaman dan kelangkaan spesies


Kategori Kelangkaan
No Nama Spesies
IUCN CITES LIPI
1 Alstonia scholaris (L.) R.Br Least Concern - Langka
2 Acorus calamus Linn. Least Concern - -
3 Alyxia reinwardtii Blume - - Langka
4 Aquilaria malaccensis Lamk. Vulnerable Appendix II Langka
5 Centella asiatica (L.) Urban Least Concern - -
6 Cinnamomum culilawan (Linn.) - - Langka
Kostermans
7 Cinnamomum massoia Schewc. - - Langka
8 Cinnamomum sintoc Bl. - - Langka
9 Entada phaseoloides (L.) Merr. - - Langka
10 Merremia mammosa Chois. - - Langka
11 Parameria laevigata (Juss.) Moldenke - - Langka
12 Pimpinella pruatjan Molkenb - - Langka
13 Rauvolfia serpentina (L.) Bentham ex. - Appendix II Langka
Ku
14 Strychnos lucida R. Br. - - Langka
15 Swietenia mahagoni Jacq. Endangered Appendix II -
16 Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume Least Concern - -
16

Tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat 16 spesies yang termasuk kategori


langka. Teridentifikasi 12 spesies yang termasuk kategori langka menurut LIPI
(Mogea et al. 2001), 3 spesies masuk kategori Appendix II CITES yang memuat
daftar spesies yang tidak terancam kepunahan tetapi mungkin akan terancam
punah apabila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan, dan 6 spesies
masuk dalam IUCN Redlist (4 spesies berstatus risiko rendah atau Least Concern,
1 spesies berstatus rentan atau Vulnerable, dan 1 spesies berstatus genting atau
Endangered).

Upaya Pelestarian Spesies Tumbuhan Obat Langka

Tumbuhan obat di Indonesia merupakan salah satu kelompok komoditas


hutan dan kebun yang erosi genetiknya tergolong pesat. Beberapa spesies
tumbuhan obat dinyatakan langka serta terancam kepunahan misalnya pule
pandak (Rauvolfia serpentina), pulasari (Alyxia reinwardtii), purwoceng
(Pimpinella pruatjan) dan pulai (Alstonia scholaris). Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu: 1) kerusakan habitat yang disebabkan oleh desakan
kebutuhan lahan untuk produksi maupun tempat tinggal, pemanfaatan hasil hutan
untuk industri maupun tempat tinggal sehingga habitat tumbuhan obat terganggu,
2) pemanenan langsung dari alam secara berlebihan, 3) kurangnya perhatian
terhadap budidaya tanaman obat, terutama tumbuhan obat yang diambil dari alam
dan 4) kemampuan regenerasi tumbuhan obat yang lambat, terutama jenis
tumbuhan yang membutuhkan persyaratan tumbuh spesifik, terlebih lagi yang
diambil dari alam dan berstatus endemik daerah tertentu (Zuhud et al. 1994).
Pemanenan struktur vegetatif seperti kayu, kulit, daun, akar mungkin tidak
berdampak begitu nyata terhadap perubahan populasi tumbuhan obat di alam.
Pemanenan struktur vegetatif dengan teknik yang salah dan menyebabkan luka
pada tumbuhan sehingga mengganggu proses fisiologis yang berdampak terhadap
produksi buah untuk regenerasi dan mempengaruhi ketersediaan populasi
permudaan (semai) di alam (Ekosetio 2004). Zuhud (1994) menyatakan bahwa
dampak dari pemanenan tumbuhan obat dapat mempengaruhi kelestarian
tumbuhan obat tersebut apabila pemanenannya dapat mengakibatkan kematian,
menghambat regenerasi dan mengganggu siklus hidup tumbuhan tersebut.
Upaya pelestarian tumbuhan obat dapat dilakukan secara in situ maupun ex
situ. Pelestarian secara in situ dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1) pengamanan habitat spesies tumbuhan obat tertentu oleh masyarakat sekitar
yang bekerjasama dengan pihak atau instansi terkait, 2) pendampingan kepada
masyarakat sekitar agar pemanenan dilakukan secara berkelanjutan disertai upaya
pembudidayaan kembali, 3) penelitian terkait kondisi bioekologi tumbuhan obat
agar diketahui lokasi habitat yang harus dipertahankan keberadaannya. Upaya
konservasi tumbuhan obat secara ex situ dapat dilakukan dengan pembuatan
kebun benih, pengkoleksian oleh lembaga konservasi ex situ yang disertai
penelitian dan pengembangan. Salah satu teknik budidaya tanaman obat secara ex
situ yang telah dilakukan adalah perbanyakan pule pandak (Rauvolfia serpentina)
melalui biji, cangkok maupun stek akar (Haryudin 2013). Kultur jaringan pule
pandak telah dilakukan salah satunya oleh Yunita et al. (2011) dengan
menggunakan teknik induksi tunas adventif dari eksplan ruas batang dan daun
17

secara in vitro pada media dasar MS + 0,3 mg/l BAP+1 mg/l 2iP. Teknik
budidaya lain adalah rundukan pada pulasari (Alyxia reinwardtii) dan dapat
diterapkan pada spesies tumbuhan obat berhabitus liana lainnya sehingga
mendapatkan hasil panenan lebih banyak dalam satu individu tanaman
(Widiyastuti et al. 2001).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Teridentifikasi 12 jenis simplisia nabati yang berasal dari 140 spesies


tumbuhan obat dan 51 famili yang didominasi oleh Fabaceae dengan 16
spesies (11.43%), jenis simplisia paling banyak digunakan adalah
daun/folium (22.22%), habitus terna (39.29%) serta digunakan untuk
penyakit saluran pencernaan sebanyak 43 spesies
2. Produk obat tradisional terdiri atas 9 produk obat racikan sendiri, 59 produk
obat tradisional dari 24 produsen yang didominasi oleh produk Sidomuncul,
PT Gujati 59, Bisma Sehat, dan Deltomed, dengan komposisi dominan
rimpang jahe (Zingiberis Rhizoma) sebanyak 21 produk
3. Harga jual simplisia dari alam berkisar Rp 2 000 – Rp 400 000 per kg,
sedangkan simplisia hasil budidaya Rp 500 – Rp 400 000 dengan asal
pasokan simplisia dari Pasar Johar di Semarang dan daerah sekitar pasar
tradisional
4. Teridentifikasi 12 spesies tumbuhan obat kategori langka LIPI; 3 spesies
Appendix II CITES; dan 4 spesies Least Concern, 1 spesies Vulnerable, 1
spesies Endangered berdasarkan IUCN Redlist.

Saran

Saran yang dapat diberikan antara lain :


1. Pihak Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Kabupaten Kudus sebaiknya
melakukan pendataan secara berkala mengenai jenis-jenis simplisia dan asal
pasokan tumbuhan obat yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus agar
meminimalisasi perdagangan tumbuhan obat langka yang berasal dari alam
2. Penelitian lebih lanjut dan uji klinik terkait komposisi dan kandungan
senyawa kimia pada obat tradisional terutama hasil racikan sendiri agar
keamanan produk terjamin dan dapat dipertanggungjawabkan khasiatnya
sangat diperlukan
3. Budidaya secara intensif terutama spesies tumbuhan obat yang termasuk
dalam kategori langka, baik secara generatif dengan pembangunan kebun
benih maupun pembudidayaan secara vegetatif seperti kultur jaringan, stek,
okulasi dan cangkok
4. Dinas Kesehatan, Pemerintah Daerah serta masyarakat lebih
mengampanyekan penggunaan obat tradisional sebagai alternatif
pengobatan berbagai penyakit dengan efek samping minimum sehingga
18

dapat meningkatkan volume perdagangan simplisia dan produk obat


tradisional di Kabupaten Kudus
5. Peningkatan kualitas dan mutu simplisia nabati yang diperdagangkan
terutama perkiraan tanggal kadaluarsa agar simplisia nabati aman
dikonsumsi oleh masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus. 2014. Profil Kudus dalam Angka
2013/2014. Kudus (ID): Badan Pusat Statistik Kabupaten Kudus.
[CITES] Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna
and Flora. 2015. Appendices I, II and III [Internet]. [diunduh 2015 Mar
16]. Tersedia pada: http://www.cites.org.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Kebijakan Obat Tradisional
Nasional Tahun 2007. Jakarta (ID): Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1989. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta (ID): Balai Pustaka.
Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus. 2011. Kondisi
perekonomian Kabupaten Kudus [Internet]. [diunduh 2015 Jan 5].
Tersedia pada: http//kuduskab.go.id/ekonomi.php#.
Ekosetio R. 2004. Inventarisasi simplisia nabati dan produk obat tradisional
yang diperdagangkan oleh Etnis Melayu di Pontianak [skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Fakhrozi I. 2009. Etnobotani masyarakat Suku Melayu Tradisional di sekitar
Taman Nasional Bukit Tigapuluh: studi kasus di Desa Rantau Langsat,
Kecamatan Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Haryudin W. 2013. Manfaat pule pandak (Rauvolfia serpentina) sebagai tanaman
obat. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. 19(3):21-
24.
Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara
[IUCN] International Union for Conservation of Nature and Natural Resources.
2014. The IUCN Red List of Threatened Species Version 2014.3
[Internet]. [diunduh 2015 Mei 05]. Tersedia pada www.iucnredlist.org.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 006 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha
Obat Tradisional. Jakarta (ID): Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Mogea JP, Djunaedi G, Harry W, Rusdy EN, Irawati. 2001. Tumbuhan Langka
Indonesia. Bogor (ID): Puslitbang Biologi – LIPI.
Oktaviana LM. 2008. Pemanfaatan tradisional tumbuhan obat oleh masyarakat
di sekitar Kawasan Cagar Alam Gunung Tilu, Jawa Barat [skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
19

Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta (ID): Sekretariat Negara.
Peters CM. 1994. Sustainable Harvest of Non-timber Plant Resources in Tropical
Moist Forest: An Ecological Primer. Washington DC (US): Biodiversity
Support Program.
Suporahardjo, Hargono D. 1994. Industri obat tradisional di Indonesia. Di dalam:
EAM Zuhud, Haryanto, editor. Pelestarian Pemanfaatan
Keanekaragaman Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia; Bogor,
Indonesia. Bogor (ID): Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Alam Tropika Indonesia
(LATIN). hlm 51-70.
Swari E. 2015. Simplisia nabati dan produk obat tradisional yang diperdagangkan
di Kota Magelang, Jawa Tengah [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Utari AV. 2013. Keanekaragaman simplisia nabati dan produk obat tradisional
yang diperdagangkan di Kota Padang, Sumatera Barat [skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Widiyastuti Y, Sugeng S, M Nurhadi. 2001. Percobaan pembibitan pulasari
(Alyxia reinwardtii Bl.). Warta Tumbuhan Obat Indonesia. 7(2):3-5.
Yunita R, Endang, Gati L. 2011. Perbanyakan tanaman pulai pandak (Rauwolfia
serpentina) dengan teknik kultur jaringan. Natur Indonesia. 14(1):68-72.
Zuhud EAM, Ekarelawan, S Riswan. 1994. Hutan tropika Indonesia sebagai
sumber keanekaragaman plasma nutfah tumbuhan obat. Di dalam: EAM
Zuhud, Haryanto, editor. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman
Tumbuhan Obat Hutan Tropika Indonesia; Bogor, Indonesia. Bogor (ID):
Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor dan Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN). hlm 1-
15.
Zuhud EAM. 2009. Potensi Hutan Tropika Indonesia sebagai Penyangga Bahan
Obat Alam untuk Kesehatan Bangsa. Bahan Alam Indonesia.
6(6):227-232.
20
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus
Nama
No Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
Lokal
1 Dandang Clinacanthus nutans (Burm. fil.) Acanthaceae Daun Clinacanthi butans folium Perdu Liar ± 30000 per
gendis Lindau kg
2 Daun ungu Graptophyllum pictum (L.) Acanthaceae Daun Graptophylli picti folium Perdu Budidaya ± 30000 per
Griffith kg
3 Gandaroso Justicia gendarussa Burm. fil. Acanthaceae Daun Justiciae gendarussae Semak Budidaya ± 30000 per
folium kg
4 Keji beling Strobilanthes crispus Bl. Acanthaceae Daun Strobilanthes crispi folium Semak Budidaya ± 30000 per
kg
5 Sambiloto Andrographis paniculata (Burm. Acanthaceae Daun Andrographidis paniculatae Terna Budidaya ± 20000 per
fil.) Nees folium kg
6 Kenanga Cananga odorata (Lam.) Hook. f. Annonaceae Bunga Canangae odoratae flos Pohon Budidaya ± 5000 per
& Thomson bungkus
7 Adas Foeniculum vulgare Mill. Apiaceae Buah Foeniculi vulgare fructus Perdu Budidaya ± 80000 per
kg
8 Pegagan Centella asiatica (L.) Urban Apiaceae Seluruh Centellae asiaticae herba Terna Liar ± 30000 per
bagian kg
9 Purwoceng Pimpinella pruatjan Molkenb. Apiaceae Akar Pimpinellae pruatjan radix Terna Liar ± 50000 per
kg
10 Seledri Apium graveolens L. Apiaceae Daun Apii graveolens folium Terna Budidaya ± 10000 per
kg
11 Wortel Daucus carota L. Apiaceae Umbi Dauci carota bulbus Terna Budidaya ± 8000 per
kg
12 Ganthi Ligusticum acutilobum S. & Z. Apiaceae Buah Ligustici acutilobi fructus Semak Liar ± 3000 per
bungkus
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Lokal Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
13 Babakan Alstonia scholaris (L.) R.Br Apocynaceae Kulit kayu Alstoniae scholaridis Pohon Liar ± 3000 per
pule cortex bungkus
14 Kayu rapet Parameria laevigata (Juss.) Apocynaceae Batang Parameriae laevigatae Liana Liar ± 150000 per kg
Moldenke caulis
15 Pulasari Alyxia reinwardtii Blume Apocynaceae Kulit kayu Alyxiae reinwardtii cortex Liana Liar ± 200000 per kg
16 Pule pandak Rauvolfia serpentina (L.) Apocynaceae Akar Rauvolfiae serpentinae Perdu Liar ± 400000 per kg
Bentham ex. Ku radix
17 Dlingo Acorus calamus Linn. Araceae Daun Acori calami folium Terna Liar ± 25000 per kg
18 Keladi tikus Typhonium flagelliforme Araceae Umbi Typhonii flagelliforme Terna Liar ± 32000 per kg
(Lodd.) Blume bulbus
19 Jambe Areca catechu L. Arecaceae Buah Arecae catechu fructus Pohon Budidaya ± 25000 per 100
biji
20 Wala Borassus flabellifer Linn. Arecaceae Batang Borassi flabellifer caulis Pohon Budidaya ± 3000 per
bungkus
21 Ceplik Solidago virgaurea Asteraceae Bunga Solidago virgaureae flos Terna Liar ± 20000 per kg
Bigelow
22 Daun dewa Gynura procumbens Asteraceae Daun Gynurae procumbens Terna Liar ± 100000 per kg
(Lour.) Merr. folium
23 Jombang Taraxacum officinale Asteraceae Daun Taraxaci officinale Terna Liar ± 30000 per kg
(L.) Weber ex F.H.Wigg. folium
24 Sembung Blumea balsamifera (L.) Asteraceae Daun Blumeae balsamiferae Perdu Liar ± 30000 per kg
DC. folium

21
22
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Lokal Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
25 Tapak liman Elephantopus scaber L. Asteraceae Seluruh Elephantopi scaber herba Terna Liar ± 30000 per kg
bagian
26 Tempuyung Sonchus arvensis L. Asteraceae Daun Sonchi arvensidis folium Terna Liar ± 30000 per kg
27 Mungsi arab Artemisia cina Berg ex Asteraceae Biji Artemisiae cinae semen Semak Liar ± 3000 per
Poljakov bungkus
28 Pacar air Impatiens balsamina L. Balsaminaceae Bunga Impatiens balsaminae flos Terna Liar ± 2000 per
bungkus
29 Kompray Symphytum officinale L. Boraginaceae Daun Symphyti officinale folium Terna Budidaya ± 30000 per kg
30 Sangketan Heliotropium indicum L. Boraginaceae Daun Heliotropii indici folium Terna Liar ± 30000 per kg
31 Manggis Garcinia mangostana L. Clusiaceae Kulit buah Garciniae mangostanae Pohon Budidaya ± 5000 per
pericarpium bungkus
32 Mojokeling Terminalia chebula Retz. Combretaceae Buah Terminaliae chebulae Pohon Liar ± 3000 per
fructus bungkus
33 Widara upas Merremia mammosa Convolvulaceae Buah Merremiae mammosae Liana Liar ± 3000 per
Chois. fructus bungkus
34 Teki Cyperus rotundus L. Cyperaceae Umbi Cyperi rotundi bulbus Terna Liar ± 30000 per kg
35 Kayu anyang Elaeocarpus Elaeocarpaceae Buah Elaeocarpi grandiflori Pohon Liar ± 80000 per
grandiflorus J.E. Smith fructus kg
36 Greges otot Equisetum debile Roxb. ex Equisetaceae Seluruh Equiseti debile herba Terna Liar ± 30000 per kg
Vaucher bagian
37 Kemiri Aleurites moluccana (L.) Euphorbiaceae Biji Aleurites moluccanae Pohon Liar ± 30000 per kg
Willd. semen
38 Meniran Phyllanthus niruri L. Euphorbiaceae Seluruh Phyllanthi niruri herba Terna Liar ± 30000 per kg
bagian
39 Patikan kebo Euphorbia hirta Linn. Euphorbiaceae Seluruh Euphorbiae hirtae herba Terna Liar ± 30000 per kg
bagian
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus (lanjutan)

No Nama Lokal Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
40 Asam jawa Tamarindus indica Linn. Fabaceae Buah Tamarindi indicae fructus Pohon Budidaya ± 15000 per kg
41 Dadap serep Erythrina subumbrans Fabaceae Daun Erythrinae subumbrans Pohon Liar ± 30000 per kg
(Hassk.) Merr. folium
42 Daun duduk Desmodium triquetrum Fabaceae Daun Desmodii triquetri folium Perdu Liar ± 30000 per kg
(L.) DC.
43 Gandu Entada phaseoloides (L.) Fabaceae Biji Entadae phaseoloides Liana Liar ± 5000 per biji
Merr. semen
44 Botor Psophocarpus Fabaceae Biji Psophocarpi tetragonolobi Liana Budidaya ± 3000 per
tetragonolobus (L.) DC. semen bungkus
45 Jati cina Cassia angustifolia M. Fabaceae Daun Cassiae angustifolia Semak Budidaya ± 5000 per
Vahl. folium bungkus
46 Johar Cassia siamea Lamk. Fabaceae Daun Cassiae siameae folium Pohon Budidaya ± 30000 per kg
47 Kayu legi Glycyrrhiza glabra Linn. Fabaceae Kayu Glycyrrhizae glabrae Terna Liar ± 75000 per kg
lignum
48 Kedawung Parkia roxburghii G. Don Fabaceae Biji Parkiae roxburghii semen Pohon Budidaya ± 100000 per
kg
49 Ketepeng Cassia alata Linn. Fabaceae Daun Cassiae alatae folium Perdu Budidaya ± 30000 per kg

50 Klabet Trigonella foenumgraecum Fabaceae Biji Trigonellae poenumgraeci Terna Budidaya ± 3000 per
Linn. semen bungkus
51 Mlanding Leucaena glauca (L.) Fabaceae Biji Leucaenae glaucae semen Pohon Budidaya ± 3000 per
Benth bungkus
52 Saga manis Abrus precatorius Linn. Fabaceae Biji, Daun Abri precatorii semen; Liana Budidaya ± 30000 per kg
Abri precatorii folium

23
24
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Lokal Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
53 Secang Caesalpinia sappan L. Fabaceae Kayu Caesalpiniae sappan Perdu Budidaya ± 35000 per kg
lignum
54 Seprantu Sindora sumatrana Miq. Fabaceae Buah Sindorae sumatranae Pohon Liar ± 80000 per kg
fructus
55 Majakani Quercus lusitanica Lamk. Fagaceae Buah Querci lusitanicae fructus Pohon Liar ± 2000 per buah
56 Kluwak Pangium edule Reinw. Flacourtiaceae Biji Pangii edule semen Pohon Budidaya ± 1000 per biji
57 Jamur ling zhi Ganoderma lucidum Ganodermataceae Seluruh Ganodermae lucidi thallus Parasit Liar ± 15000 per
(Curtis) P. Karst. bagian bungkus
58 Kumis kucing Orthosiphon aristatus Lamiaceae Daun Orthosiphon aristati Terna Budidaya ± 30000 per kg
(Bl.) Miq. folium
59 Selasih Ocimum basilicum L. Lamiaceae Biji Ocimi basilici semen Terna Budidaya ± 3000 per
bungkus
60 Lenglengan Leucas lavandulifolia Lamiaceae Daun Leucas lavandulifoliae Terna Liar ± 30000 per kg
Smith folium
61 Mint Mentha arvensis var Lamiaceae Daun Menthae arvensidis Perdu Budidaya ± 30000 per kg
javanica Bentham folium
62 Galian sintok Cinnamomum sintoc Bl. Lauraceae Kulit Cinnamomi sintoc cortex Pohon Liar ± 25000 per kg
kayu
63 Kayu lawang Cinnamomum culilawan Lauraceae Bunga Cinnamoni culilawan flos Pohon Liar ± 3000 per
(Linn.) Kostermans bungkus
64 Kayu manis Cinnamomum burmannii Lauraceae Kulit Cinnamomi burmannii Pohon Budidaya ± 30000 per kg
(Ness.) Bl. kayu cortex
65 Krangean Litsea cubeba (Lour.) Lauraceae Kulit Litseae cubebae cortex Pohon Liar ± 3000 per
Persoon kayu bungkus
66 Mesoyi Cinnamomum massoia Lauraceae Kulit Cinnamomi massoiae Pohon Liar ± 70000 per kg
Schewc. kayu cortex
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Lokal Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
67 Gadung Smilax china Linn. Liliaceae Umbi Smilax chinae bulbus Semak Budidaya ± 3000 per
cina bungkus
68 Bawang Allium cepa Linn. Liliaceae Umbi Allii cepae bulbus Terna Budidaya ± 28000 per kg
merah
69 Bawang Allium sativum Linn. Liliaceae Umbi Allii sativi bulbus Terna Budidaya ± 16000 per kg
lanang
70 Tegari Dianella ensifolia (L.) Liliaceae Akar Dianellae ensifoliae Terna Budidaya ± 30000 per kg
Redouté radix
71 Dara laut Strychnos lucida R. Br. Loganiaceae Kayu Strychnos lucidae lignum Perdu Liar ± 26000 per kg
72 Benalu te h Loranthus parasitica (L.) Loranthaceae Seluruh Loranthi parasiticae herba Parasit Liar ± 35000 per kg
Merr. bagian
73 Sidowayah Woodfordia floribunda Lythraceae Bunga Woodfordiae floribundae Perdu Budidaya ± 30000 per kg
Salisb. flos
74 Delima Punica granatum Linn Lythraceae Buah Punicae granati fructus Perdu Budidaya ± 3000 per
putih bungkus
75 Pekak Illicium verum Hook.F. Magnoliaceae Buah Illicii veri fructus Perdu Budidaya ± 3000 per
bungkus
76 Cempaka Michelia champaca L. Magnoliaceae Bunga Micheliae champacae flos Pohon Budidaya ± 2000 per bunga
kuning
77 Kantil putih Michelia alba DC. Magnoliaceae Bunga Micheliae albae flos Pohon Budidaya ± 2000 per bunga

78 Bunga Hibiscus rosa-sinensis L. Malvaceae Bunga Hibisci rosa-sinensidis Perdu Budidaya ± 2000 per
sepatu flos bungkus
79 Rosela Hibiscus sabdariffa L. Malvaceae Bunga Hibisci sabdariffae flos Semak Budidaya ± 10000 per
bungkus

25
26
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Lokal Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
80 Sidagori Sida rhambifolia L. Malvaceae Daun Sidae rhambifoliae folium Perdu Liar ± 30000
per kg
81 Mahoni Swietenia mahagoni Meliaceae Buah Swieteniae mahagoni Pohon Liar ± 40000
Jacq. fructus per kg
82 Brotowali Tinospora crispa Menispermaceae Batang Tinosporae crispae Liana Budidaya ± 100000
Miers.Hook.f.Thems caulis per kg
83 Kelor Moringa oleifera Lamk. Moringaceae Daun Moringae oleiferae Perdu Budidaya ± 30000
folium per kg
84 Pisang Musa paradisiaca Linn. Musaceae Buah Musae paradisiacae Terna Budidaya ± 1000
fructus per buah
85 Pala Myristica fragrans Houtt. Myristicaceae Bunga, Myristicae fragrans flos; Pohon Budidaya ± 3000 per
Kulit buah Myristicae fragrans bungkus
pericarpium
86 Cengkeh Syzygium aromaticum Myrtaceae Bunga Syzygii aromatici flos Pohon Budidaya ± 200000
(Linn.) Merr. per kg
87 Jung rahap Baeckea frutescens L. Myrtaceae Daun Baeckeae frutescens Perdu Budidaya ± 40000
folium per kg
88 Mrica bolong Melaleuca leucadendron L. Myrtaceae Buah Melaleucae leucadendron Pohon Budidaya ± 40000
fructus per kg
89 Salam Syzygium polyanthum Myrtaceae Daun Syzygii polyanthi folium Pohon Budidaya ± 2000 per
(Wight.) Walp. kg
90 Melati Jasmimum sambac (L.) Ait. Oleaceae Bunga Jasmimi sambac Perdu Budidaya ± 2000 per
bungkus
91 Pandan Pandanus amaryllifolius Pandanaceae Daun Pandani amaryllifolii Terna Budidaya ± 2000
Roxb. folium per ikat
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Lokal Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
92 Kayu angin Usnea barbata Fries. Parmeliaceae Seluruh Usneae barbatae thallus Epifit Liar ±150000
bagian per kg
93 Kemukus Piper cubeba L. fil. Piperaceae Daun, Piperis cubebae folium; Terna Budidaya ± 30000 per kg
buah Piperis cubebae fructus
94 Mrica ireng Piper nigrum L. Piperaceae Buah Piperis nigri fructus Liana Budidaya ± 2000 per
bungkus
95 Sirih Piper betle L. Piperaceae Daun Piperis betle folium Liana Budidaya ± 2000 per ikat
96 Daun sendok Plantago mayor L. Plantaginaceae Daun Plantago major folium Terna Budidaya ± 30000 per kg
97 Akar wangi Vitiveria zizanioides Poaceae Akar Vitiveriae zizanioides Terna Liar ± 3000 per
(L.) Nash.Ex.Small radix bungkus
98 Alang-alang Imperata cylindrica Poaceae Seluruh Imperatae cylindricae Terna Liar ± 2500 per
(L.) P.Beauv. bagian herba bungkus
99 Padi Oryza sativa L. Poaceae Batang, Oryzae sativae caulis; Terna Budidaya ± 2500 per ikat;
biji Oryzae sativae semen ± 5000 per
bungkus
100 Sereh Cymbopogon nardus Poaceae Batang Cymbopogon nardi caulis Terna Budidaya ± 1500 per ikat
(L.) Rendle
101 Suket lorodan Centotheca lappacea Poaceae Seluruh Centothecae lappaceae Terna Liar ± 30000 per kg
(L.) Desvaux bagian herba
102 Klembak Rheum officinale Baill. Polygonaceae Akar Rhei officinale radix Semak Budidaya ± 30000 per kg
103 Jintan hitam Nigella sativa Linn. Ranunculaceae Biji Nigellae sativae semen Semak Budidaya ± 2000 per
bungkus
104 Mawar Rosa galica L. Rosaceae Bunga Rosae galicae flos Semak Budidaya ± 10000 per
bungkus

27
28
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Lokal Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
105 Gempur batu Borreria hispida L. K. Rubiaceae Seluruh Borreriae hispidae herba Terna Liar ± 5000 per
Schum. bagian bungkus
106 Sarang semut Myrmecodia tuberosa Rubiaceae Umbi Myrmecodiae tuberosae Epifit Liar ± 5000 per
maluku Jack bulbus bungkus
107 Soka merah Ixora coccinea L. Rubiaceae Bunga Ixorae coccineae flos Perdu Budidaya ± 2000 per
bungkus
108 Jeruk kikit Triphasia trifolia (Burm. Rutaceae Buah Triphasiae trifoliae fructus Perdu Liar ± 15000 per kg
f.) P. Wilson
109 Jeruk nipis Citrus aurantifolia Rutaceae Buah Citri aurantifoliae fructus Perdu Budidaya ± 10000 per kg
(Christm. & Panz)
Swingle
110 Jeruk purut Citrus hystrix DC. Rutaceae Buah Citri hystrix fructus Perdu Budidaya ± 500 per buah
111 Kemuning Murraya paniculata (L.) Rutaceae Daun Murrayae paniculatae folium Semak Budidaya ± 30000 per kg
Jack
112 Cakar ayam Selaginella doederleinii Selaginellaceae Seluruh Selaginellae doederleinii Semak Liar ± 30000 per kg
Hieron. bagian thallus
113 Pasak bumi Eurycoma longifolia Jack Simaroubaceae Akar Eurycomae longifoliae radix Perdu Budidaya ± 15000 per kg
114 Go sam si Brucea javanica (L.) Simaroubaceae Biji Bruceae javanicae semen Perdu Budidaya ± 3000 per
Merr. bungkus
115 Ciplukan Physalis peruviana Linn. Solanaceae Seluruh Physalidis peruvianae herba Terna Liar ± 30000 per kg
bagian
116 Tomat Solanum lycopersicum L. Solanaceae Buah Solani lycopersici fructus Terna Budidaya ± 8000 per kg
117 Jati belanda Guazuma ulmifolia Lamk. Sterculiaceae Daun Guazumae ulmifoliae folium Pohon Budidaya ± 30000 per kg
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Lokal Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
118 Kayu olet Helicteres isora L. Sterculiaceae Buah Helicteres isorae fructus Perdu Budidaya ± 88000 per kg
119 Kepuh Sterculia foetida L. Sterculiaceae Kulit buah Sterculiae foetidae Pohon Liar ± 3000 per
pericarpium bungkus
120 Tempayang Scaphium affinis Pierre Sterculiaceae Buah Scaphii affinidis fructus Pohon Budidaya ± 3000 per
bungkus
121 Kayu gaharu Aquilaria malaccensis Thymelaeaceae Kayu Aquilariae malaccensidis Pohon Liar ± 30000 per kg
Lamk. lignum
122 Mahkota Phaleria macrocarpa Thymelaeaceae Buah Phaleriae macrocarpae Perdu Budidaya ± 5000 per
dewa (Scheff.) Boerl. fructus bungkus
123 Valerean Valeriana officinalis L. Valerianaceae Akar Valerianae officinalidis Terna Budidaya ± 400000 per kg
radix
124 Bangle Zingiber purpureum Zingiberaceae Rimpang Zingiberis purpurei Terna Budidaya ± 7000 per kg
Roscoe rhizoma
125 Jahe Zingiber officinale Zingiberaceae Rimpang Zingiberis officinale Terna Budidaya ± 24000 per kg
Roscoe rhizoma
126 Jahe merah Zingiber officinale var. Zingiberaceae Rimpang Zingiberis officinale var. Terna Budidaya ± 20000 per kg
rubra Roscoe rubra rhizoma
127 Kapulaga Amomum compactum Zingiberaceae Buah Amomi compacti fructus Terna Budidaya ± 120000 per kg
Soland. ex Maton
128 Kencur Kaempferia galanga Zingiberaceae Rimpang Kaempferiae galangae Terna Budidaya ± 24000 per kg
Linn. rhizoma
129 Kunci Boesenbergia pandurata Zingiberaceae Rimpang Boesenbergiae panduratae Terna Budidaya ± 16000 per kg
(Roxb.) Schlechter rhizoma
130 Kunci pepet Kaempferia rotunda Zingiberaceae Rimpang Kaempferiae rotundae Terna Budidaya ± 150000 per kg

29
Blanco rhizoma
30
Lampiran 1 Keanekaragaman tumbuhan obat yang dijadikan sebagai simplisia nabati di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Lokal Nama Spesies Famili Bagian Nama Simplisia Habitus Sumber Harga
131 Kunyit biasa Curcuma domestica Zingiberaceae Rimpang Curcumae domesticae Terna Budidaya ± 8000 per kg
Valeton rhizoma
132 Kunir putih Curcuma zedoaria Zingiberaceae Rimpang Curcumae zedoariae Terna Budidaya ± 20000 per kg
(Christm.) Roscoe rhizoma
133 Lempuyang Zingiber aromaticum Val. Zingiberaceae Rimpang Zingiberis aromatici Terna Budidaya ± 5000 per kg
wangi rhizoma
134 Lengkuas Alpinia galanga (L.) Willd Zingiberaceae Rimpang Alpiniae galangae rhizoma Terna Budidaya ± 6000 per kg
135 Lengkuas Alpinia purpurata (Vieill.) Zingiberaceae Rimpang Alpiniae purpuratae Terna Budidaya ± 4000 per kg
merah K. Schum. rhizoma
136 Temu ireng Curcuma aeruginosa Zingiberaceae Rimpang Curcumae aeruginosae Terna Budidaya ± 8000 per kg
Roxb. rhizoma
137 Temu mangga Curcuma mangga Valeton Zingiberaceae Rimpang Curcumae manggae Terna Budidaya ± 10000 per kg
& Zijp rhizoma
138 Temulawak Curcuma xanthorriza Zingiberaceae Rimpang Curcumae xanthorriza Terna Budidaya ± 8000 per kg
Roxb. rhizoma
139 Cung wandan - - Buah - - Liar ± 100000 per
kg
140 Pulasara - - Kulit kayu - - Budidaya ± 50000 per kg

Lampiran 2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan


Kelompok
No Macam Penyakit/Penggunaan Spesies Tumbuhan
Penyakit/Penggunaan
1 Gangguan Peredaran Darah kotor, kanker darah, kurang darah, Centella asiatica (L.) Urban, Elephantopus scaber L., Zingiber
Darah pembersih darah, penasak, dan penyakit aromaticum Val., Musa paradisiaca Linn., Imperata cylindrica (L.)
lain yang berhubungan dengan darah P.Beauv., Murraya paniculata (L.) Jack,
Lampiran 2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan (lanjutan)
2 Penawar Racun Digigit lipan, digigit serangga, keracunan Centella asiatica (L.) Urban, Rauvolfia serpentina (L.) Bentham ex.
jengkol, keracunan makanan, penawar Ku, Desmodium triquetrum (L.) DC.,
racun, dan penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan racun
3 Pengobatan Luka Luka, luka bakar, luka baru, luka memar, Curcuma mangga Valeton & Zijp, Phyllanthus niruri L., Erythrina
luka bernanah, infeksi luka, dan subumbrans (Hassk.) Merr., Cassia alata Linn., Leucaena glauca
penggunaan lainnya yang berhubungan (L.) Benth, Pangium edule Reinw., Musa paradisiaca Linn., Ixora
dengan luka coccinea L.
4 Penyakit Diabetes Kencing manis (diabetes), menurunkan Clinacanthus nutans (Burm. fil.) Lindau, Alstonia scholaris (L.)
kadar gula darah, sakit gula, dan penyakit R.Br, Alyxia reinwardtii Blume, Areca catechu L., Gynura
lainnya yang berhubungan dengan procumbens (Lour.) Merr., Symphytum officinale L., Garcinia
penyakit diabetes mangostana L., Alpinia galanga (L.) Willd, Phaleria macrocarpa
(Scheff.) Boerl., Leucaena glauca (L.) Benth, Cinnamomum
burmannii (Ness.) Bl., Strychnos lucida R. Br., Tinospora crispa
Miers.Hook.f.Thems, Hibiscus sabdariffa L., Swietenia mahagoni
Jacq., Pandanus amaryllifolius Roxb., Nigella sativa Linn.,
Myrmecodia tuberosa Jack, Citrus hystrix DC.
5 Penyakit Gangguan Urat Lemah urat syaraf, susah tidur (insomnia), Centella asiatica (L.) Urban, Rauvolfia serpentina (L.) Bentham ex.
Syaraf dan penggunaan lainnya yang Ku, Leucas lavandulifolia Smith, Myristica fragrans Houtt.
berhubungan
6 Penyakit Gigi Gigi rusak, penguat gigi, sakit gigi, dan Piper betle L.
penggunaan lainnya yang berhubungan
dengan gigi
7 Penyakit Ginjal Ginjal, sakit ginjal, gagal ginjal, batu Andrographis paniculata (Burm. fil.) Nees, Elephantopus scaber L.,
ginjal, kencing batu, dan penggunaan Desmodium triquetrum (L.) DC., Plantago mayor L., Imperata
lainnya yang berhubungan dengan ginjal cylindrica (L.) P.Beauv., Borreria hispida L. K. Schum.

31
32
Lampiran 2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan (lanjutan)
Kelompok
No Macam Penyakit/Penggunaan Spesies Tumbuhan
Penyakit/Penggunaan
8 Penyakit Jantung Sakit jantung, stroke, jantung Apium graveolens L., Alstonia scholaris (L.) R.Br, Rauvolfia
berdebar-debar, tekanan darah tinggi serpentina (L.) Bentham ex. Ku, Acorus calamus Linn., Areca
(hipertensi), dan penggunaan lainnya catechu L., Sonchus arvensis L., Impatiens balsamina L.,
yang berhubungan dengan jantung Symphytum officinale L., Heliotropium indicum L., Zingiber
purpureum Roscoe, Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl., Entada
phaseoloides (L.) Merr., Pangium edule Reinw., Ganoderma
lucidum (Curtis) P. Karst., Leucas lavandulifolia Smith, Allium
sativum Linn., Hibiscus sabdariffa L., Sida rhambifolia L.,
Syzygium polyanthum (Wight.) Walp., Jasmimum sambac (L.) Ait.,
Pandanus amaryllifolius Roxb., Piper betle L.

9 Penyakit Kanker/Tumor Kanker rahim, kanker payudara, Foeniculum vulgare Mill., Parameria laevigata (Juss.) Moldenke,
tumor rahim, tumor payudara, dan Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume, Areca catechu L.,
penggunaan lainnya yang Gynura procumbens (Lour.) Merr., Impatiens balsamina L.,
berhubungan dengan tumor dan Symphytum officinale L., Brucea javanica (L.) Merr., Curcuma
kanker mangga Valeton & Zijp., Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe,
Kaempferia rotunda Blanco, Loranthus parasitica (L.) Merr.,
Jasmimum sambac (L.) Ait., Piper nigrum L., Myrmecodia
tuberosa Jack.
Lampiran 2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan (lanjutan)
Kelompok
No Macam Penyakit/Penggunaan Spesies Tumbuhan
Penyakit/Penggunaan
10 Penyakit Kelamin Beser mani (spermatorea), gatal Pimpinella pruatjan Molkenb., Sonchus arvensis L., Zingiber officinale var.
di sekitar alat kelamin, impoten, rubra Roscoe, Sterculia foetida L., Eurycoma longifolia Jack, Leucaena
infeksi kelamin,kencing nanah, glauca (L.) Benth, Litsea cubeba (Lour.) Persoon, Hibiscus rosa-sinensis L.,
lemah syahwat (psikoneurosis), Piper cubeba L. fil.
rajasinga/sifilis, sakit kelamin,
dan penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan kelamin
11 Penyakit Khusus Keputihan, terlambat haid, haid Graptophyllum pictum (L.) Griffith, Justicia gendarussa Burm. fil.,
Wanita terlalu banyak, tidak datang haid, Cananga odorata (Lam.) Hook. f. & Thomson, Alstonia scholaris (L.) R.Br,
dan penggunaan lainnya yang Elephantopus scaber L., Impatiens balsamina L., Cyperus rotundus L.,
berhubungan dengan penyakit Amomum compactum Soland. ex Maton, Phyllanthus niruri L., Euphorbia
khusus wanita hirta Linn., Trigonella foenumgraecum Linn., Punica granatum Linn,
12 Penyakit Kulit Koreng, bisul, panu, kadas, Graptophyllum pictum (L.) Griffith, Andrographis paniculata (Burm. fil.)
kurap, eksim, cacar, campak, Nees, Cananga odorata (Lam.) Hook. f. & Thomson, Centella asiatica (L.)
borok, gatal, bengkak, luka Urban, Alstonia scholaris (L.) R.Br, Areca catechu L., Solidago virgaurea
bernanah, kudis, kutu air, dan Bigelow, Elephantopus scaber L., Sonchus arvensis L., Impatiens balsamina
penggunaan lainnya yang L., Symphytum officinale L., Murraya paniculata (L.) Jack, Cyperus
berhubungan dengan kulit rotundus L., Alpinia purpurata (Vieill.) K. Schum., Alpinia galanga (L.)
Willd, Zingiber officinale var. rubra Roscoe, Phyllanthus niruri L., Physalis
peruviana Linn., Euphorbia hirta Linn., Desmodium triquetrum (L.) DC.,
Cassia alata Linn., Trigonella foenumgraecum Linn., Leucaena glauca (L.)
Benth, Leucas lavandulifolia Smith, Hibiscus rosa-sinensis L., Swietenia
mahagoni Jacq., Moringa oleifera Lamk., Piper nigrum L., Triphasia trifolia
(Burm. f.) P. Wilson, Murraya paniculata (L.) Jack.

33
34
Lampiran 2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan (lanjutan)
Kelompok
No Macam Penyakit/Penggunaan Spesies Tumbuhan
Penyakit/Penggunaan
13 Penyakit Kuning Liver, sakit kuning, hati, hati Justicia gendarussa Burm. fil., Andrographis paniculata (Burm. fil.) Nees,
bengkak, dan penggunaan Gynura procumbens (Lour.) Merr., Sonchus arvensis L., Phyllanthus niruri
lainnya yang berhubungan L., Sida rhambifolia L., Imperata cylindrica (L.) P.Beauv.
dengan penyakit kuning
14 Penyakit Malaria Malaria, demam malaria, dan Alstonia scholaris (L.) R. Br., Rauvolfia serpentina (L.) Bentham ex. Ku,
penggunaan lainnya yang Brucea javanica (L.) Merr., Phyllanthus niruri L., Citrus aurantifolia
berhubungan dengan penyakit (Christm. & Panz) Swingle, Tinospora crispa Miers.Hook.f.Thems
malaria
15 Penyakit Mata Radang mata, sakit mata, Daucus carota L., Elephantopus scaber L., Solanum lycopersicum L.,
trakoma, rabun senja, dan Euphorbia hirta Linn.
penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan penyakit
mata
16 Penyakit Mulut Gusi bengkak, gusi berdarah, Cassia alata Linn., Physalis peruviana Linn., Abrus precatorius Linn.,
mulut bau dan mengelupas, Michelia champaca L., Michelia alba DC., Rosa galica L.,
sariawan, dan penggunaan
lainnya yang berhubungan
dengan penyakit mulut
Lampiran 2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan (lanjutan)
Kelompok
No Macam Penyakit/Penggunaan Spesies Tumbuhan
Penyakit/Penggunaan
17 Penyakit Otot dan Asam urat, bengkak kelenjar, kejang Justicia gendarussa Burm. fil., Ligusticum acutilobum S. & Z.,
Persendian perut, kejang-kejang, keseleo, nyeri Alstonia scholaris (L.) R.Br, Alyxia reinwardtii Blume, Impatiens
otot, rematik, dan penggunaan balsamina L., Symphytum officinale L., Garcinia mangostana L.,
lainnya yang berhubungan dengan Curcuma xanthorriza Roxb., Zingiber aromaticum Val., Amomum
penyakit otot dan persendian compactum Soland. ex Maton, Zingiber officinale var. rubra Roscoe,
Equisetum debile Roxb. ex Vaucher, Phyllanthus niruri L., Phaleria
macrocarpa (Scheff.) Boerl., Helicteres isora L., Selaginella
doederleinii Hieron., Desmodium triquetrum (L.) DC., Entada
phaseoloides (L.) Merr., Glycyrrhiza glabra Linn., Trigonella
foenumgraecum Linn., Orthosiphon aristatus (Bl.) Miq., Leucas
lavandulifolia Smith, Cinnamomum sintoc Bl., Cinnamomum
burmannii (Ness.) Bl., Cinnamomum massoia Schewc., Smilax china
Linn., Strychnos lucida R. Br. , Myristica fragrans Houtt., Syzygium
polyanthum (Wight.) Walp., Pandanus amaryllifolius Roxb.,
Cymbopogon nardus (L.) Rendle, Centotheca lappacea (L.) Desvaux,
Citrus hystrix DC., Murraya paniculata (L.) Jack
18 Penyakit Telinga Congek, radang anak telinga, radang Alpinia purpurata (Vieill.) K. Schum.
telinga, sakit telinga, telinga berair,
dan penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan telinga
19 Penyakit Tulang Patah tulang, sakit tulang, dan Desmodium triquetrum (L.) DC.
penggunaan lainnya yang
berhubungan dengan tulang

35
36
Lampiran 2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan (lanjutan)
Kelompok
No Macam Penyakit/Penggunaan Spesies Tumbuhan
Penyakit/Penggunaan
20 Penyakit Saluran Ambeien, gangguan prostat, Graptophyllum pictum (L.) Griffith, Strobilanthes crispus Bl., Centella
Pembuangan kencing darah, keringat malam, asiatica (L.) Urban, Alstonia scholaris (L.) R.Br, Sonchus arvensis L.,
peluruh kencing, peluruh keringat, Symphytum officinale L., Brucea javanica (L.) Merr., Elaeocarpus
sakit saluran kemih, sembelit, grandiflorus J.E. Smith, Euphorbia hirta Linn., Desmodium triquetrum (L.)
susah kencing, wasir, wasir DC., Cassia alata Linn., Trigonella foenumgraecum Linn., Orthosiphon
berdarah, dan penggunaan lainnya aristatus (Bl.) Miq., Dianella ensifolia (L.) Redouté, Sida rhambifolia L.,
yang berhubungan dengan Piper cubeba L. fil., Imperata cylindrica (L.) P.Beauv.
penyakit saluran pembuangan
21 Penyakit Saluran Maag, kembung, masuk angin, Justicia gendarussa Burm. fil., Andrographis paniculata (Burm. fil.) Nees,
Pencernaan sakit perut, cacingan, muntah, Foeniculum vulgare Mill., Alstonia scholaris (L.) R.Br, Rauvolfia serpentina
diare, disentri, kolera, usus buntu, (L.) Bentham ex. Ku, Areca catechu L., Borassus flabellifer Linn., Blumea
berak darah, dan penggunaan balsamifera (L.) DC., Elephantopus scaber L., Sonchus arvensis L.,
lainnya yang berhubungan dengan Symphytum officinale L., Merremia mammosa Chois., Brucea javanica (L.)
penyakit saluran pencernaan Merr., Curcuma xanthorriza Roxb., Alpinia purpurata (Vieill.) K. Schum.,
Curcuma domestica Valeton, Boesenbergia pandurata (Roxb.) Schlechter,
Amomum compactum Soland. ex Maton, Phyllanthus niruri L., Zingiber
officinale Roscoe, Physalis peruviana Linn., Selaginella doederleinii Hieron.,
Euphorbia hirta Linn., Desmodium triquetrum (L.) DC., Trigonella
foenumgraecum Linn., Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC., Cassia siamea
Lamk., Parkia roxburghii G. Don, Leucaena glauca (L.) Benth, Abrus
precatorius Linn., Woodfordia floribunda Salisb., Hibiscus rosa-sinensis L.,
Sida rhambifolia L., Musa paradisiaca Linn., Myristica fragrans Houtt.,
Syzygium aromaticum (Linn.) Merr., Usnea barbata Fries., Piper cubeba L.
fil., Piper nigrum L., Cymbopogon nardus (L.) Rendle, Triphasia trifolia
(Burm. f.) P. Wilson, Citrus aurantifolia (Christm. & Panz) Swingle.
Lampiran 2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan (lanjutan)
Kelompok
No Macam Penyakit/Penggunaan Spesies Tumbuhan
Penyakit/Penggunaan
22 Penyakit Saluran Asma, flu, batuk, pilek, sesak nafas, Justicia gendarussa Burm. fil., Andrographis paniculata (Burm. fil.)
Pernafasan/THT sakit tenggorokan, dan penggunaan Nees, Alstonia scholaris (L.) R.Br, Gynura procumbens (Lour.) Merr.,
lainnya yang berhubungan dengan Taraxacum officinale (L.) Weber ex F.H.Wigg., Elephantopus scaber L.,
penyakit saluran pernafasan Symphytum officinale L., Curcuma domestica Valeton, Kaempferia
galanga Linn., Amomum compactum Soland. ex Maton, Phyllanthus
niruri L., Scaphium affinis Pierre, Tamarindus indica Linn., Trigonella
foenumgraecum Linn., Ocimum basilicum L., Leucas lavandulifolia
Smith, Mentha arvensis var javanica Bentham, Woodfordia floribunda
Salisb., Illicium verum Hook.F., Hibiscus rosa-sinensis L., Piper cubeba
L. fil., Piper nigrum L., Plantago mayor L., Imperata cylindrica (L.)
P.Beauv., Triphasia trifolia (Burm. f.) P. Wilson, Citrus aurantifolia
(Christm. & Panz) Swingle, Citrus hystrix DC.
23 Perawatan Kehamilan Keguguran, sebelum/sesudah Alpinia purpurata (Vieill.) K. Schum., Baeckea frutescens L., Melaleuca
dan Persalinan melahirkan, penyubur, dan leucadendron L.
penggunaan lainnya yang berhubungan
dengan perawatan kehamilan dan
persalinan
24 Perawatan Organ Kegemukan, memperbesar payudara, Parameria laevigata (Juss.) Moldenke, Terminalia chebula Retz.,
Tubuh Wanita mengencangkan vagina, pelangsing, Kaempferia rotunda Blanco, Helicteres isora L., Cassia angustifolia M.
peluruh lemak, dan penggunaan Vahl., Quercus lusitanica Lamk., Cinnamomum culilawan (Linn.)
lainnya yang berhubungan dengan Kostermans, Musa paradisiaca Linn., Piper nigrum L., Piper betle L.,
perawatan organ tubuh wanita Nigella sativa Linn.

37
38
Lampiran 2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan (lanjutan)
Kelompok
No Macam Penyakit/Penggunaan Spesies Tumbuhan
Penyakit/Penggunaan
25 Perawatan Rambut, Penyubur rambut, penghalus kulit, Graptophyllum pictum (L.) Griffith, Cananga odorata (Lam.)
Muka, Kulit menghilangkan ketombe, perawatan muka, Hook. f. & Thomson, Apium graveolens L., Aleurites
dan penggunaan lainnya yang berhubungan moluccana (L.) Willd., Solanum lycopersicum L., Trigonella
dengan rambut, muka dan kulit foenumgraecum Linn., Michelia champaca L., Michelia alba
DC., Musa paradisiaca Linn., Piper nigrum L., Oryza sativa L.,
Rheum officinale Baill., Rosa galica L., Citrus aurantifolia
(Christm. & Panz) Swingle
26 Sakit Kepala dan Sakit kepala, pusing, pening, demam, demam Justicia gendarussa Burm. fil., Centella asiatica (L.) Urban,
Demam pada anak-anak, demam pada orang dewasa, Alstonia scholaris (L.) R.Br, Rauvolfia serpentina (L.) Bentham
dan penggunaan lainnya yang berhubungan ex. Ku, Elephantopus scaber L., Zingiber aromaticum Val.,
dengan sakit kepala dan demam Amomum compactum Soland. ex Maton, Phyllanthus niruri L.,
Selaginella doederleinii Hieron., Desmodium triquetrum (L.)
DC., Leucas lavandulifolia Smith, Allium cepa Linn.,
Jasmimum sambac (L.) Ait., Plantago mayor L., Oryza sativa
L., Cymbopogon nardus (L.) Rendle, Citrus hystrix DC.
27 Tonikum Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu Blumea balsamifera (L.) DC., Artemisia cina Berg ex Poljakov,
makan, kurang nafsu makan, meningkatkan Curcuma aeruginosa Roxb., Curcuma domestica Valeton,
enzim pencernaan, dan penggunaan lainnya Trigonella foenumgraecum Linn., Sindora sumatrana
yang berhubungan dengan tonikum Miq.,Cinnamomum burmannii (Ness.) Bl., Allium sativum
Linn., Piper nigrum L.
Lampiran 2 Pengelompokan spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaan (lanjutan)
Kelompok
No Macam Penyakit/Penggunaan Spesies Tumbuhan
Penyakit/Penggunaan
28 Lain-lain Limpa bengkak, beri-beri, sakit Andrographis paniculata (Burm. fil.) Nees, Alstonia scholaris (L.)
kuku, sakit sabun, obat tidur, obat R.Br, Blumea balsamifera (L.) DC., Impatiens balsamina L.,
gosok, penenang, dan penggunaan Curcuma mangga Valeton & Zijp, Amomum compactum Soland.
lainnya yang tidak tercantum di atas ex Maton, Valeriana officinalis L., Aquilaria malaccensis Lamk.,
Helicteres isora L., Cassia alata Linn., Caesalpinia sappan L.,
Hibiscus rosa-sinensis L., Sida rhambifolia L., Tinospora crispa
Miers.Hook.f.Thems, Jasmimum sambac (L.) Ait., Pandanus
amaryllifolius Roxb., Piper nigrum L., Piper betle L., Vitiveria
zizanioides (L.) Nash.Ex.Small, Citrus aurantifolia (Christm. &
Panz) Swingle, Murraya paniculata (L.) Jack.

Lampiran 3 Produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus


No Nama Produk Komposisi Khasiat Produsen
1 Galian Putri Alyxiae Cortex, Gallae Fructus, Boesenbergiae Mengurangi lemak, PT Gujati 59 Utama
Rhizoma, Curcumae aeruginosae Rhizoma, membantu menurunkan berat Sukoharjo-Indonesia
Coriandri Fructus, Guazumae Folium, Arecae badan, memelihara
Semen kesehatan kulit
2 Keset dan Wangi Arecae Semen, Granati Cortex, Gallae Fructus, Mengurangi lendir PT Gujati 59 Utama
Alyxiae Cortex, Piperis Folium, Parameriae berlebihan dan bau tidak Sukoharjo-Indonesia
Cortex, Elaeocarpus Fructus, Guazumae Folium, sedap pada organ kewanitaan
Curcumae domesticae Rhizoma, Zingiberis

39
Rhizoma
2

40
Lampiran 3 Produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Produk Komposisi Khasiat Produsen
3 Rapet Arum Parameriae Cortex, Zingiberis Rhizoma, Gallae Mengurangi lendir PT Gujati 59 Utama
Fructus, Arecae Semen, Piperis Folium, Curcumae berlebihan dan bau tidak Sukoharjo-Indonesia
domesticae Rhizoma sedap pada organ kewanitaan
4 Ra-Ngi (Galian Foeniculi Fructus, Gallae Fructus, Alyxiae Cortex, Mengurangi lendir PT Gujati 59 Utama
Rapet Wangi) Granati Fructus, Piperis Folium, Arecae Semen berlebihan dan bau tidak Sukoharjo-Indonesia
sedap pada organ kewanitaan
5 Galian Singset Zingiberis Rhizoma, Coriandri Fructus, Gallae Mengurangi lemak dan PT Gujati 59 Utama
Fructus, Guazumae Folium, Murrayae Folium, membantu menurunkan berat Sukoharjo-Indonesia
Curcumae domesticae Rhizoma badan
6 Tujuh Angin Menthae arvensis Herba, Coriandri Fructus, Membantu meredakan PT Gujati 59 Utama
Amomi Fructus, Foeniculi Fructus, Zingiberis masuk angin Sukoharjo-Indonesia
Rhizoma
7 Bisma Lancar Nigellae sativae Semen, Coriandri Fructus, Piperis Melancarkan haid, mencegah Bisma Sehat Nguter
Haid Djampi nigri Fructus, Foeniculi Fructus, Phyllanthi Herba sakit pinggang, sakit perut, Sukoharjo Solo Jawa Tengah
Djawi mual dan pusing saat haid
8 Bisma Galian Curcumae aeruginosae Rhizoma, Plucheae indicae Menjaga berat badan agar Bisma Sehat Nguter
Putri Folium, Piperis Folium, Boesenbergiae Rhizoma, tidak berlebihan Sukoharjo Solo Jawa Tengah
Phyllanthi Folium
9 Pegel Linu Zingiberis aromaticae Rhizoma, Curcumae Meredakan pegal linu Bisma Sehat Nguter
Rhizoma, Languatis Rhizoma, Curcumae Sukoharjo Solo Jawa Tengah
domesticae Rhizoma, Elephantopi Folium, Parkiae
Semen, Psophocarpi Semen
3

Lampiran 3 Produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus (lanjutan)


No Nama Produk Komposisi Khasiat Produsen
10 Bismatik Blumeae Folium, Zingiberis Rhizoma, Meredakan nyeri, pegal-pegal Bisma Sehat Nguter
Languatis Rhizoma, Orthosiphon Folium, pada persendian Sukoharjo Solo Jawa Tengah
Zingiberis zerumbeti Rhizoma
11 Sirapet Parameriae Cortex, Guazumae Folium, Mengurangi lendir berlebihan Bisma Sehat Nguter
Curcumae domesticae Rhizoma, Foenigraeci dan bau tidak sedap pada organ Sukoharjo Solo Jawa Tengah
Semen, Amomi Fructus, Foeniculi Fructus, kewanitaan
Boesenbergiae Rhizoma

12 Bisma Galian Guazumae Folium, Phyllanthi Herba, Menurunkan berat badan agar Bisma Sehat Nguter
Singset Zingiberis Rhizoma, Zingiberis purpurei tidak gemuk dan kendur Sukoharjo Solo Jawa Tengah
Rhizoma, Phyllanthi Folium
13 Mengkudu Morinda tinctoria Mengobati kolesterol, hipertensi, Mabruuk Sukoharjo
diabetes, amandel
14 Diabefit Nigella sativa, Tinospora crispa, Azadirachta Menurunkan dan menstabilkan Mabruuk Sukoharjo
indica, Andrographis paniculata kadar gula dalam darah,
mencegah penyakit komplikasi
diabetes
15 Samurafit Nigella sativa, Sonchus arvensis, Sida Mengobati asam urat, Mabruuk Sukoharjo
rhambifolia, Lantus urinaria rheumatik, pegal linu, nyeri
sendi, menjaga kesehatan ginjal
16 Slimyfit Zingiber purpureum, Murraya paniculata Susut perut, pelangsing badan, Mabruuk Sukoharjo
melarutkan dan membakar
lemak dalam tubuh
17 Sarang Semut Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry Mengobati kanker, tumor, Mabruuk Sukoharjo
Papua jantung, stroke, diabetes, maag,
migrain, penyakit saraf

41
42
Lampiran 3 Produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Produk Komposisi Khasiat Produsen
18 Jamu Tujuh Imperatae Rhizoma, Retrofracti Fructus, Meredakan masuk angin Pabrik Jamu Air Mancur Solo-
Angin 16A Carryophylli Folium, Kaempferiae Rhizoma, dan perut kembung, mual Indonesia
Curcumae Rhizoma, Anisi Fructus, dan meriang
Psophocarpi Semen, Burmanni Cortex
19 Sekalor 33A Imperatae Rhizoma, Retrofracti Fructus, Meredakan sakit kepala, Pabrik Jamu Air Mancur Solo-
Kaempferia Rhizoma, Zingiberis aromaticae mual dan muntah Indonesia
Rhizoma, Achyranthi Folium, Curcumae
Rhizoma, Foeniculi Fructus, Zingiberis
purpurei Rhizoma, Psophocarpi Semen
20 Galian Singset 4A Perseae Folium, Belericae Fructus, Murrayae Mengurangi lemak dan Pabrik Jamu Air Mancur Solo-
Folium, Kaempferiae Rhizoma, Rhei Radix, membantu menurunkan Indonesia
Curcumae Rhizoma, Psophocarpi Semen, berat badan
Coriandri Fructus, Alyxiae Cortex
21 Jamu Sehat Retrofracti Fructus, Anacardii Folium, Memelihara daya tahan Pabrik Jamu Air Mancur Solo-
Perempuan 2A Kaempferiae Rhizoma, Boesenbergiae tubuh, memelihara Indonesia
Rhizoma, Curcumae domesticae Rhizoma, kesehatan pencernaan dan
Curcumae Rhizoma, Colae Semen, menyegarkan badan
Psophocarpi Semen, Coriandri Fructus
22 Pegel Linu Melaleucae Fructus, Retrofracti Fructus, Meredakan pegal linu dan Industri Jamu dan Farmasi
Zingiberis aromaticae Rhizoma, Languatis nyeri otot Sidomuncul Semarang-Indonesia
Rhizoma
23 Beras Kencur Oryza sativa, Kaempferiae Rhizoma, Menyegarkan badan, Industri Jamu dan Farmasi
Burmanni Lignum meredakan masuk angin Sidomuncul Semarang-Indonesia
24 Tolak Angin Foeniculi Fructus, Isorae Fructus, Mengobati masuk angin Industri Jamu dan Farmasi
Carryophylli Folium, Zingiberis Rhizoma, Sidomuncul Semarang-Indonesia
Menthae arvensidis Herba
Lampiran 3 Produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Produk Komposisi Khasiat Produsen
25 Pil Ginseng Panax Radix, Zingiberis Rhizoma, Kaempferia Membantu memelihara Industri Jamu dan Farmasi
Rhizoma kesehatan dan daya tahan Sidomuncul Semarang-
tubuh Indonesia
26 Sabdo Lancar Curcumae Rhizoma, Languatis Rhizoma, Alyxiae Melancarkan dan Sabdo Palon Sukoharjo-Solo
Haid Cortex, Piperis nigri Fructus mengurangi rasa nyeri saat
haid
27 Sabdo Ginseng Languatis Rhizoma, Piperis longi Fructus, Membantu memelihara Sabdo Palon Sukoharjo-Solo
Zingiberis Rhizoma, Panax Radix stamina pria
28 Susut Perut Guazumae Folium, Parameriae Cortex, Zingiberis Mengurangi lemak pada Mustika Ratu Jakarta
purpurei Rhizoma, Curcumae heyneanae Rhizoma, tubuh dan berat badan
Manihotae Folium
29 Slimming Tea Theae Folium, Parameriae Cortex, Guazumae Mengurangi lemak dan Mustika Ratu Jakarta
Folium, Foeniculi Fructus, Curcumae Rhizoma melangsingkan tubuh

30 Lokol Tea Thaea Folium, Sonchi Folium, Zingiberis purpurei Menurunkan kadar Mustika Ratu Jakarta
Rhizoma, Tamarindi Folium, Guazumae Folium kolesterol dalam tubuh
31 Pil Tuntas Nigellae sativae Semen, Achilleae Folium, Mengatasi terlambat haid, Deltomed Wonogiri
Blumeae Folium, Zingiberis Rhizoma, Curcumae mengatasi keluhan haid,
domesticae Rhizoma melancarkan haid
32 Antalinu Retrofracti Fructus, Zingiberis zerumbeti Rhizoma, Memulihkan tenaga, Deltomed Wonogiri
Curcumae xanthorrizae Rhizoma, Elephantopi mengurangi rasa lelah, letih
Folium, Curcumae aeruginosae Rhizoma, Panax dan lesu, mengobati sakit
ginseng Extract pinggang

43
44
Lampiran 3 Produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Produk Komposisi Khasiat Produsen
33 Kuldon Sariawan Abri Folium, Thymi Herba, Licorice, Meredakan panas dalam Deltomed Wonogiri
Chrysanthemi Flos, Imperatae Rhizoma yang disertai sariawan,
tenggorokan kering, bau
mulut, membantu
melancarkan BAB
34 Antangin JRG Zingiberis Rhizoma, Panax ginseng, Blumeae Melegakan tenggorokan, Deltomed Wonogiri
Folium, Menthae Folium mabuk perjalanan,
mengobati masuk angin,
menjaga daya tahan tubuh
35 OB Herbal Zingiberis Rhizoma, Kaempferiae Rhizoma, Citri Menghangatkan dan Deltomed Wonogiri
aurantifoliae Fructus, Thymi Herba, Menthae melegakan tenggorokan,
Folium, Myristicae Semen, Licorice melegakan batuk yang
disebabkan masuk angin
36 SrongPas Eurycomae Radix, Panax ginseng, Elephantopi Mengobati sakit pinggang, Deltomed Wonogiri
Folium, Retrofracti Fructus, Zingiberis zerumbeti meningkatkan tenaga dan
Rhizoma stamina pria
37 Diapet Psidii Folium, Curcumae domesticae Rhizoma, Mengobati diare PT Soho Industri Pharmasi
Chebulae Fructus, Granati Pericarpium Jakarta-Indonesia
38 Laxing Sennae Fructus, Aloe vera, Foeniculi Semen, Melancarkan BAB secara PT Soho Industri Pharmasi
Aleurites moluccanae Endosperm alami Jakarta-Indonesia
39 Laxing Tea Sennae Folium, Aloe vera, Theae Folium Melancarkan BAB secara PT Soho Industri Pharmasi
alami Jakarta-Indonesia
40 New Anrat Zingiberis Rhizoma, Curcumae Rhizoma, Mengobati nyeri hebat, PT Jaya Asli
Andrographis Folium, Carryophylli Flos, bengkak merah yang Cilacap Indonesia
Gendarussa Folium diakibatkan meningkatnya
asam urat
Lampiran 3 Produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Produk Komposisi Khasiat Produsen
41 Kapsul Asam Urat Sonchus arvensis, Zingiberis Rhizoma, Mengobati asam urat, flu tulang, PT Sari Manjur Alami
KBM Platinum Phyllanthus urinaria, Mimosa pudica, encok, sakit pinggang, dan Indonesia
Languatis Rhizoma, Glaslosa superba, rheumatik
Retrofracti Fructus, Capsicum frutescens
42 Pil Binari Quercus lusitanica infectoria, Uncaria Melancarkan haid dan memelihara Putri Binari Tangerang
gambirae, Jatrophae Folium kesehatan ibu setelah melahirkan
43 Bersida Andrographis Herba, Centellae Herba, Mengurangi gatal-gatal, jerawat Borobudur Semarang
Curcumae Rhizoma, Sappan Lignum, dan bisul, membantu memperbaiki
Alstoniae Cortex, Tinosporae Caulis peredaran darah
44 Sepet Arum Piperis Folium, Tinosporae Caulis, Mengurangi lendir berlebihan dan Putro Kinasih Solo-Indonesia
Parameriae Cortex bau tidak sedap pada organ
kewanitaan
45 Ramuan Sehat Curcumae Rhizoma, Curcumae domesticae Memelihara kesehatan tubuh, Jamu Leo Semarang
Rhizoma, Zingiberis Rhizoma, Kaempferiae menambah nafsu makan, mencegah
Rhizoma, Daucus carota Extract, Solanum masuk angin
lycopersicumExtract
46 Diapet Anak Psidii Folium, Curcumae domesticae Mengurangi frekuensi BAB, PT Saraka Mandiri Semesta
Rhizoma, Chebulae Fructus, Granati memadatkan tinja dan meredakan Bogor-Indonesia
Pericarpium rasa mulas
47 Tawon Liar Curcumae Rhizoma, Zingiberis aromaticae Mengobati asam urat, pegal linu, PT Maju Jaya Bersama
Rhizoma, Zingiberis Rhizoma, Panax rheumatik, masuk angin, Indonesia
ginseng mengurangi kolesterol, menambah
stamina
48 Minyak Ekaliptus Eucalyptus Oil Meredakan perut kembung, mual, PT Eagle Indo Pharma
Kayu Putih masuk angin, sakit perut dan gatal- Tangerang-Indonesia

45
Caplang gatal akibat gigitan serangga
46
Lampiran 3 Produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Produk Komposisi Khasiat Produsen
49 Tapakliman Piper nigrum, Panax ginseng Extract, Mengobati asam urat, chikungunya, Surya Bintang Asli
Zingiberis Rhizoma rheumatik, encok, flu tulang, pegal linu Lampung-Indonesia
50 Lasegar Menthae arvensis Herba, Gypsum Fibrosum, Menyegarkan badan dan mengobati PT Sinde Budi
Sericocalycis Folium tenggorokan kering, sariawan Sentosa Bekasi-Jawa
Barat
51 Akar Dewa Zingiber officinale, Curcuma xanthorriza, Mengobati asam urat, nyeri tulang, PJ Pari Cara
Ocimum sanctum rheumatik, pegal linu, encok, dan sakit gigi Indonesia
52 Jamu Jawa Asli Zingiberis aromaticae Rhizoma, Curcuma Meringankan pegal linu, nyeri otot pada UD Sari Alam
OJ Linu Anti xanthorriza, Curcumae aeruginosae persendian Banyuwangi-Jawa
Loyo Sari Alam Rhizoma, Kaempferia Rhizoma, Retrofracti Timur
Fructus
53 Amurat 11A Morindae citrifoliae Fructus, Orthosiphon Mengobati nyeri sendi dan pegal linu Cap Potret Njonja
Folium, Myristicae Semen, Murrayae Meneer Semarang-
Folium Indonesia
54 Buyung Upik Curcumae Rhizoma, Zingiberis aromaticae Membantu memperbaiki nafsu makan, PT. Industri Jamu
Rhizoma, Myristicae Semen, Burmanni mencegah cacingan, meredakan perut Cap Jago
Cortex, Psidium guajava Fructus kembung, meringankan gangguan susah
tidur, memelihara kesehatan badan

55 Sehat Darah 37 Cubebae Fructus, Andrographidis Herba, Membantu memelihara kesehatan kulit dan Cap Potret Njonja
Zingiberis aromaticae Rhizoma, Zingiberis mengurangi bisul Meneer Semarang-
Rhizoma Indonesia
56 Sawanan Cardamomi Fructus, Cubebae Fructus, Untuk ibu yang menyusui anaknya, Cap Potret Njonja
Zingiberis purpurei Rhizoma, Isorae Fructus, mengurangi frekuensi buang air besar, dan Meneer Semarang-
Zingiberis Rhizoma, Anisi vulgaris Fructus, membantu meredakan perut kembung Indonesia
Usneae Thallus
Lampiran 3 Produk obat tradisional yang diperdagangkan di Kabupaten Kudus (lanjutan)
No Nama Produk Komposisi Khasiat Produsen
57 Kunyit Asam Curcumae domesticae Rhizoma, Tamarindi Membantu menghaluskan kulit , Industri Jamu dan
indicae Fructus menghilangkan bau nafas / badan, khusus Farmasi Sidomuncul
wanita, untuk remaja putri biasanya Semarang-Indonesia
diminum pada saat menstruasi karena
dapat menghilangkan rasa sakit saat haid
58 Smarta Curcumae Rhizoma, Zingiberis aromaticae Memelihara kesehatan, membantu PT. Industri Jamu Cap
Rhizoma, Myristicae Semen, Burmanni memperbaiki nafsu makan, membantu Jago
Cortex, Curcumae domesticae Rhizoma, mengurangi gejala cacingan, membantu
Zingiberis Rhizoma, Curcumae aeruginosae menenangkan
Rhizoma, Kaempferia Rhizoma,
Cymbopogonis nardus Folium, Pandani
Folium, Saccharum album
59 Kuku Bima Tribulus terrestris Extract, Hippocampus Membantu meningkatkan vitalitas dan Industri Jamu dan
Powder, Panax ginseng, Eurycomae Radix, gairah, Menambah semangat, stamina dan Farmasi Sidomuncul
Kaempferiae Rhizoma, Zingiberis aromaticae kesehatan, juga membantu mengatasi Semarang-Indonesia
Rhizoma masalah kesuburan

47
48

Lampiran 4 Daftar kategori potensi tumbuhan obat untuk pengelolaan lestari


Kategori potensi untuk
Bagian yang
No Nama Lokal Famili pengelolaan lestari
digunakan
Rendah Sedang Tinggi
1 Dandang gendis Acanthaceae Daun - - 
2 Pegagan Apiaceae Seluruh bagian  - -
3 Purwoceng Apiaceae Akar  - -
4 Ganthi Apiaceae Buah -  -
5 Babakan pule Apocynaceae Kulit kayu  - -
6 Kayu rapet Apocynaceae Batang  - -
7 Pulasari Apocynaceae Kulit kayu  - -
8 Pule pandak Apocynaceae Akar  - -
9 Dlingo Araceae Daun - - 
10 Keladi tikus Araceae Umbi  - -
11 Ceplik Asteraceae Bunga -  -
12 Daun dewa Asteraceae Daun - - 
13 Jombang Asteraceae Daun - - 
14 Sembung Asteraceae Daun - - 
15 Tapak liman Asteraceae Seluruh bagian  - -
16 Tempuyung Asteraceae Daun - - 
17 Mungsi arab Asteraceae Biji -  -
18 Pacar air Balsaminaceae Bunga -  -
19 Sangketan Boraginaceae Daun - - 
20 Mojokeling Combretaceae Buah -  -
21 Widara upas Convolvulaceae Buah -  -
22 Teki Cyperaceae Umbi  - -
23 Kayu anyang Elaeocarpaceae Buah -  -
24 Greges otot Equisetaceae Seluruh bagian  - -
25 Kemiri Euphorbiaceae Biji -  -
26 Meniran Euphorbiaceae Seluruh bagian  - -
27 Patikan kebo Euphorbiaceae Seluruh bagian  - -
28 Dadap serep Fabaceae Daun - - 
29 Daun duduk Fabaceae Daun - - 
30 Gandu Fabaceae Biji -  -
31 Kayu legi Fabaceae Kayu  - -
32 Seprantu Fabaceae Buah -  -
33 Majakani Fagaceae Buah -  -
34 Jamur ling zhi Ganodermataceae Seluruh bagian  - -
35 Lenglengan Lamiaceae Daun - - 
36 Galian sintok Lauraceae Kulit kayu  - -
37 Kayu lawang Lauraceae Bunga -  -
38 Krangean Lauraceae Kulit kayu  - -
39 Mesoyi Lauraceae Kulit kayu  - -
40 Dara laut Loganiaceae Kayu  - -

49
2

Lampiran 4 Daftar kategori potensi tumbuhan obat untuk pengelolaan lestari


Kategori potensi untuk
Bagian yang
No Nama Lokal Famili pengelolaan lestari
digunakan
Rendah Sedang Tinggi
41 Benalu teh Loranthaceae Seluruh bagian  - -
42 Sidagori Malvaceae Daun - - 
43 Mahoni Meliaceae Buah -  -
44 Kayu angin Parmeliaceae Seluruh bagian  - -
45 Akar wangi Poaceae Akar  - -
46 Alang-alang Poaceae Seluruh bagian  - -
47 Suket lorodan Poaceae Seluruh bagian  - -
48 Gempur batu Rubiaceae Seluruh bagian  - -
49 Sarang semut Rubiaceae Umbi  - -
50 Jeruk kikit Rutaceae Buah -  -
51 Cakar ayam Selaginellaceae Seluruh bagian  - -
52 Ciplukan Solanaceae Seluruh bagian  - -
53 Kepuh Sterculiaceae Kulit buah -  -
54 Kayu gaharu Thymelaeaceae Kayu  - -
Jumlah spesies 28 15 11
50

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kudus pada tanggal 10 Juli 1993. Penulis merupakan


putri kedua dari lima bersaudara dari pasangan dari ayah Mudhofir dan ibu Sriyati.
Pendidikan formal ditempuh di MI Darul Ulum 01 Ngembal Rejo Bae Kudus
tahun 1999-2005, SMP Negeri 4 Bae Kudus tahun 2005-2008, SMA Negeri 1 Bae
Kudus 2008-2011, dan pada tahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan.
Selama menempuh pendidikan di IPB, penulis menjadi anggota OMDA
KKB-MK (Organisasi Mahasiswa Daerah Keluarga Kudus Bogor Menara Kota),
aktif sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan
Ekowisata (Himakova) dan anggota Kelompok Pemerhati Mamalia (KPM)
Tarsius serta Kelompok Pemerhati Flora (KPF) Rafflesia. Kegiatan dan praktek
lapangan yang diikuti oleh penulis antara lain: Praktek Pengenalan Ekosistem
Hutan di Baturraden-Cilacap 2013; Eksplorasi Fauna, Flora dan Ekowisata
Indonesia (Rafflesia) Himakova di Cagar Alam Bojonglarang Jayanti Cianjur
Jawa Barat 2013, Studi Konservasi Lingkungan (Surili) Himakova di Taman
Nasional Manusela Maluku 2013; Eksplorasi Fauna, Flora dan Ekowisata
Indonesia (Rafflesia) Himakova di Cagar Alam Gunung Tilu Bandung Jawa Barat
2014, Praktek Pengelolaan Hutan di Hutan Pendidikan Gunung Walat 2014, Studi
Konservasi Lingkungan (Surili) Himakova di Taman Nasional Aketajawe
Lolobata Maluku Utara 2014; dan Praktek Kerja Lapang Profesi di Taman
Nasional Bali Barat 2015. Penulis pernah menjadi Asisten Praktikum Mata Kuliah
Inventarisasi dan Pemantauan Tumbuhan DKSHE dan Asisten Praktikum Mata
Kuliah Inventarisasi dan Pemantauan Satwaliar DKSHE tahun 2014.
Penulis juga membuat karya ilmiah yang dipublikasikan dengan judul
“Etnobotani Famili Dipterocarpaceae di Taman Nasional Bukit Tigapuluh
Provinsi Jambi” sebagai anggota dalam program PKM AI DIKTI 2013, selain itu
penulis pernah menjadi presentator Seminar Nasional Ekspedisi Ranah Nusantara
Himakova 2014 dengan judul makalah ”Keanekaragaman hayati sebagai modal
dalam pengembangan Kampus Biodiversitas dan Pendidikan Konservasi untuk
masyarakat”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, penulis menyelesaikan
skripsi berjudul “Keanekaragaman Simplisia Nabati dan Produk Obat Tradisional
yang Diperdagangkan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah” di bawah bimbingan
Dr Ir Agus Hikmat, MScF dan Ir Siswoyo, MSi.

Anda mungkin juga menyukai