Qynantha Fadilah
1410620055
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menjadi akar
terciptanya era globalisasi telah menjadikan kehidupan manusia berada pada dua
dimensi yang berbeda, interaksi, komunikasi, sosialisasi, relasi dll sebagainya, tidak
hanya terbatas dilakukan di dunia nyata, kini kemajuan teknologi telah menciptakan
dunia baru, dunia nonmaterial namun memiliki jangkauan yang tak terbatas, sebut saja
dunia maya.
Dunia maya adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak
dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online.
Dunia maya ini merupakan integrasi dari berbagai peralatan Teknologi komunikasi dan
jaringan komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor, signal, kontroler)
yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputer, telepon genggam,
instrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh penjuru dunia secara
interaktif”. Dan salah satu bagian dunia maya yang saat ini telah menjadi sesuatu
kebutuhan yang tak dapat di tinggalkan seolah-olah telah menjadi sebuah kebutuhan
primer bagi kehidupan manusia adalah media sosial.
Media sosial merubah sebuah komunikasi menjadi dialog interaktik yang mana
satu sama lain bisa langsung berbagi informasi, pendapat, dan ide. Contoh media sosial
antara lain : Facebook, Instagram, Youtube, Blog, Twitter, Messenger, WhatsApp
dan pada tahun 2016 muncullah aplikasi Tik tok yang digunakan sebagai sarana
menyalurkan kreatifitas masyarakat melalui video - video pendek yang diunggah.
Berdasarkan Survei yang diadakan oleh Populix pada bulan Maret tahun 2022,
menunjukan bahwa para responden yang mengakses sosial media Youtube sebanyak
94%, Instagram 93%, Tiktok 63%, Facebook 59%, dan Twitter 54%. Survei tersebut di
lakukan terhadap 1.023 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-55 tahun di
Indonesia dengan mayoritas responden terdiri dari anak muda belum menikah, sudah
bekerja, dan berasal dari SES (socio-economic status) menengah ke atas.
Dari beberapa platform sosial media diatas yang sering digunakan oleh
masyarakat saat ini ialah Tik tok. Karena menurut hasil survei diatas, platform tiktok
digunakan sebanyak 63% dengan urutan keempat setelah pengguna platform Youtube
dan Instagram.
Tik Tok menjadi salah satu platform yang sangat digemari saat ini. Karena
menjadi salah satu media sosial yang memberikan sarana berbagi konten yang sangat
bervariasi dari segi Kreativitas, video challenge, lipsync lagu, menari, bernyanyi dan
lain lain. Tik Tok juga dapat memberikan informasi terkait promosi yang tidak
memerlukan biaya tinggi, tidak memerlukan tenaga yang banyak dan dapat dilakukan
dalam waktu yang singkat.
Strategi marketing yang dapat dilakukan dengan platform Tik Tok antara lain:
(a). menggunakan hashtag : hashtag (#) sebuah tanda yang memiliki maksud agar suatu
pokok bahasan, peristiwa, bahkan sebuah produk dapat mudah ditemukan. Dengan
hashtag yang diberikan/digunakan dapat membantu konsumen mencari produk yang
dicarinya/ dibutuhkannya. (b). mengikuti tren yang terjadi : strategi pemasaran dengan
menggunakan Tik Tok mengandalkan video yang menggambarkan hal yang sedang
tren.
Dengan berkembangnya tekonologi saat ini, media sosial tidak hanya digunakan
oleh para individual atau pribadi saja, melainkan juga digunakan oleh perusahaan,
organisasi dan pemerintahan, termasuk oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pada saat ini Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sendiri berusaha untuk
mengembalikan daya tarik masyarakat mancanegara dan juga nusantara agar dapat
mengembalikan daya tarik para wisatawan terhadap Pariwisata di Jakarta dengan cara
mempromosikan pariwisata Jakarta melalui konten - konten yang dibagikan di
berbagai akun sosial media yang dimiliki seperti Instagram, Youtube, dan juga Tiktok.
Menyesuaikan dengan apa yang sedang digemari saat ini, Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif juga menggunakan aplikasi tiktok sebagai platform untuk
mempromosikan tempat - tempat wisata yang ada di Kota Jakarta.
Kota Jakarta memiliki berbagai daya Tarik wisata serta memiliki berbagai
panorama serta menyimpan potensi wisata yang tentu tidak bisa dikenal masyarakat
dan wisatawan begitu saja tanpa adanya promosi yang dilakukan. Jakarta memiliki
banyak jenis pariwisata seperti wisata budaya, wisata buatan, wisata kuliner, wisata
bahari, berbagai event dan wisata MICE yang selalu dikunjungi oleh masyarakat
Jakarta dan sekitarnya maupun dari daerah lainnya baik pada hari libur kerja maupun
akhir pekan atau hari besar lainnya serta wisatawan mancanegara.
Kota Jakarta memiliki banyak tempat tempat wisata populer yang dapat
dikunjungi, mulai dari tempat wisata berbayar seperti Taman Impian Jaya Ancol, disana
banyak sekali tempat wisata yang dapat dikunjungi Seperti wahana permainan di
Dufan, wahana air di Atlantis juga wisata alam laut yang indah untuk memanjakan mata
saat melihat sunset dari pinggir laut. Kota Jakarta juga memiliki wisata yang gratis
tanpa pungutan biaya apapun seperti Tebet Eco Park, Hutan Kota GBK, Danau Setu
Babakan, Lapangan Banteng, dll. Tidak hanya itu, kota Jakarta juga memiliki tempat
wisata bersejarah yang dapat dikunjungi seperti Monumen Nasional, Kota Tua,
Berbagai Museum, Gedung Kesenian Jakarta, juga Perpustakaan Nasional. Selain
wisata buatan kota Jakarta juga memiliki wisata alam yang dapat dikunjungi di salah
satu wilayah administrasi yang berada di sebelah utara kota Jakarta yaitu terdapat di
Kepulauan Seribu. .
Sampai saat ini, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta telah
melakukan berbagai upaya pemulihan kembali pariwisata di Jakarta dengan melakukan
berbagai promosi wisata dan melakukan penerapan program CHSE yaitu Cleanliness,
Health, Safety dan Environment Sustainability. CHSE merupakan program penerapan
protokol kesehatan yang berlandaskan pada kebersihan, kesehatan, keamanan dan
kelestarian kelingkungan yang salah satunya di destinasi wisata. Melalui upaya ini
diharapkan wisatawan baik mancanegara maupun domestik dapat kembali berkunjung
dan aktivitas wisata kembali berjalan.
Selain melakukan promosi - promosi pariwisata melalui berbagai program
kegiatan, Dinas pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga melakukan promosi melalui sosial
Media Tik Tok @Jakarta_tourism, konten konten yang diberikan pada akun sosial
media tiktok tersebut seperti memperlihatkan kegiatan - kegiatan kepariwisataan yang
sedang dijalankan, informasi mengenai akomodasi menuju kesuatu tempat wisata, dan
rekomendasi - rekomendasi tempat wisata di Jakarta yang dapat dikunjungi.
Fitur - fitur yang ada di Tik tok seperti, FYP (For Your Page), Comment, Like,
Hashtag, Stitch, Share, Tiktok Live, Tiktok Story, dan Post perlu di kelola dengan baik,
terutama comment dan like pada suatu postingan untuk menandakan adanya suatu
interaksi dari para followers yang berpengaruh pada engagement untuk meunjukan
bahwa audience aktif, dan tertarik pada konten yang disajikan. Semakin banyaknya
Like dan Comment yang diberikan oleh para audience terhadap akun
@Jakarta_Tourism menandakan bahwa instansi dapat menjalin hubungan atau interaksi
yang baik dengan masyarakat. Hal itu juga dapat menjadi tolak ukur nilai dan level
tampilan komunikasi interaktif berdasarkan konten yang disajikan.
Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan identifikasi masalah penelitian ini
ialah: Untuk mengetahui seberapa besar respon dari para masyarakat atau wisatawan
mengenai konten – konten yang sudah diberikan melalui akun sosial media tiktok
@Jakarta_Tourism untuk mengembalikan wisatawan yang berkunjung ke tempat
wisata di Jakarta.
Berdasarkan uraian latar belakang dan pembahasan diatas, penulis tertarik untuk
meneliti, untuk mengetahui pengelolaan media sosial tiktok dalam meningkatkan
engagement oleh Dinas pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui akun tik tok
@Jakarta_Tourism.
1.3. Tujuan Penelitian
an. government
al
Teori
resepsi
Stuart Hall.
4 Reception This study The Using a Using a
Analysis of aims to research is qualitative different
visualization, it
became viral
and caused
controversy in
the
community.
2.2 Komunikasi
Menurut Hovland, jania, dan Kelly dalam rakmat dalam bukunya yang berjudul
psikologi komunikasi mendefinisikan komunikasi sebagai “Proses pengiriman stimuli (
biasanya verbal ) oleh seseorang ( komunikator ) untuk memodifikasi perilaku orang lain
( public ). “ ( 2000:5 )
Kemajuan teknologi saat ini telah melahirkan banyak bentuk media baru dalam
komunikasi yang berbasis komputer, internet, dan sistem digital seperti telepon seluler
(handphone), surat elektronik, mesin faksimile, televisi, radio streaming, dan berbagai
perangkat serta program jejaring sosial lain. nginkannya, seperti: (a) arus informasi yang
dapat dengan mudah dan cepat diakses di mana saja dan kapan saja, (b) sebagai media
transaksi jual beli, (c) sebagai media hiburan, contohnya game online, jejaring sosial,
streaming video, dan lain-lain, (d) sebagai media komunikasi yang efisien, (e) sarana
pendidikan dengan adanya buku digital (Kompasiana, 2010).
Salah satu media baru yang paling banyak diminati oleh masyarakat yaitu media
sosial. Karakteristiknya yang unik, dengan memadukan antara teks, audio dan visual,
menyebabkan jumlah pengguna media sosial terus mengalami peningkatan. Melansir data
dari Hootsuite (2021), pada Januari 2021, jumlah pengguna internet di dunia mencapai
4,66 miliar jiwa. Dari angka tersebut, sebanyak 4,2 miliar orang atau setara dengan 53,6%
dari penduduk di dunia menggunakan media sosial. Tingginya minat masyarakat untuk
menggunakan media sosial juga terjadi di Indonesia. Saat ini, jumlah pengguna internet
di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa atau setara dengan 73,7% dari total populasi
penduduk sebanyak 274,9 juta orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 170 juta jiwa
menggunakan media sosial. Sementara itu, rata-rata waktu yang digunakan oleh
masyarakat Indonesia untuk menggunakan internet dalam kurun satu hari, mencapai 8 jam
52 menit. Dari total waktu tersebut, selama 3 jam 14 menit digunakan untuk mengakses
media sosial. Data tersebut menunjukkan bahwa media sosial mampu menjadi sarana
penyampaian informasi yang efektif karena mampu menjangkau khalayak dengan jumlah
yang sangat banyak. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk
menghadirkan berbagai platform media sosial baru.
Masuknya platform TikTok ke dalam jajaran sepuluh media sosial yang paling
banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, dianggap cukup mengejutkan. Sebab,
diantara sederet daftar media sosial yang paling banyak digunakan lainnya, TikTok
menjadi salah satu platform media sosial yang terbilang baru.
Media sosial merupakan bagian dari media baru, dimana jelas terdapat pengaruh
yang sangat tinggi untuk membuat konten interaktif antar pengguna. (Waite, 2016)
menurut Mc Quail (2000: 119) percaya bahwa sebagian besar media baru ini
memungkinkan adanya komunikasi dua arah yang interaktif. Komunikasi dua arah dua
arah ini memungkinkan pengumpulan dan transmisi informasi, sehingga maknanya
beragam. (Kurnia, 2005)
Menurut Shirky (2008) media sosial dan perangkat lunak sosial adalah alat untuk
meningkatkan kemampuan berbagi sesama pengguna serta bekerja sama dan melakukan
tindakan kolektif di antara pengguna dan semua alat ini tidak berada dalam kerangka
institusi atau organisasi. (Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi, 2020)
METODOLOGI PENELITIAN
Prabowo Sri Hayuningrat. (2010). Media Literacy Khalayak Dewasa Dini Pada Tayangan
Ke, P. C., Ghozali, I., Hasan, I., Indrianto, N., & Supomo, B. (2001). Ahmad Antoni K. Muda,
Ali, A. Hasymi, Pengantar Asuransi, Bumi Aksara, Jakarta: 1995. Ali, Muhammad,
Bungin, B. (2010). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada