Maret 2019
Overview
Modul ini menjelaskan pemrograman menggunakan Unity Pro XL
Project Hardware
Pengenalan PLC Connection Programming Case Study
Management Configuration
1 2 3 4 5 6
confidential
Section 01
Pengenalan PLC
Daftar Isi
confidential
01
Sistem PLC
PLC disebut juga miniature industrial computer yang terdiri dari hardware dan software yang digunakan untuk fungsi kontrol
Digunakan pada industri proses elektro-mekanik seperti kontrol boiler, kontrol vacuum pan, kontrol conveyor, dan lain sebagainya
PLC
Power Supply
Programming Device
02
Komponen PLC
PLC terdiri dari enam komponen yang saling beketerkaitan
confidential
03
Proses Scan
Proses scan dibagi menjadi empat tahap
Input
Input Scan (Read)
Mendeteksi sinyal input dari peralatan di lapangan yang
Input Scan terkoneksi dengan PLC.
Scan time menunjukkan seberapa cepat PLC dapat bereaksi terhadap perubahan input.
Ini bervariasi sesuai dengan jenis prosesor.
confidential
04
Jenis-jenis PLC
Menurut Bentuk dan Konfigurasi Hardware
PLC
Compact Modular
M221 M340
confidential
05
Jenis-jenis PLC
Menurut Jumlah IO, Kompleksitas, dan Harga
8. Very Large
7. L-VL
5. M-L
4. Medium
3. S-M
2. Small
1. Mikro
confidential
06
Jenis-jenis Modul IO
Modul IO dibagi menjadi dua yaitu discrete dan analog
Setiap jenis dibagi menjadi dua yaitu tipe input untuk mendapat sinyal dari field dan tipe output untuk memberikan sinyal ke field
VS
Module untuk sinyal non-kontinu yang Module untuk sinyal kontinu yang mempunyai
mempunyai dua state – ON dan OFF state tak terhingga
confidential
The End!
Section 01
confidential
Instalasi
Unity Pro XL
confidential
Section 02
Project Management
Daftar Isi
confidential
01
Kapabilitas Unity Pro XL
Note:
(1) Fokus utama pembahasan di training
(2) End-of-life product
(3) Semua bahasa dapat digunakan bersama dalam satu project. Telah sesuai dengan standard IEC 61131-3
confidential
02
Membuka Aplikasi Unity Pro XL
Langkah Deskripsi
1 Klik Start Programs
3 Pilih Unity Pro XL, seperti gambar sehingga Aplikasi ‘Unity Pro XL’ akan terbuka
Kasus khusus :
• Apabila lebih dari satu software package, pilih grup Unity Pro lalu pilih Unity Pro S, L, XL, atau XLS
• Apabila software belum ter-license, notifikasi jumlah hari masa trial yang tersisa dan pilihan untuk
melakukan registrasi
confidential
03
Tampilan Awal Unity Pro XL
confidential
04
Membuat Project Baru
Dalam membuat project baru, dua hal paling penting adalah memilih CPU dan Backplane
Langkah Deskripsi
1 Pertama kali aplikasi Unity Pro terbuka, tampilan masih kosong. Klik icon New Project pada Toolbar
sehingga muncul window seperti berikut
confidential
05
Membuat Project Baru -2-
Langkah Deskripsi
2 Untuk menampilkan seluruh versi PLC, cek kotak Show all version
Note:
Ketika pertama kali membuat program, program tersebut belum disimpan pada komputer
confidential
06
User Interface
User interface terdiri dari beberapa window konfigurasi dan toolbar
Menu Bar
Terdiri dari perintah dan fungsi yang berguna untuk
melakukan pemrograman yang dibagi ke dalam menu-
menu. Di dalam menu mungkin saja terdapat submenu lagi
yang berisikan perintah dan fungsi.
Tool Bar
Terdiri dari icon-icon perintah dan fungsi pada menu bar
yang sering digunakan.
Project Browser
Terdiri dari directory untuk melakukan konfigurasi pada
project seperti hardware configuration dan programming.
Editor Window
Window untuk melakukan konfigurasi sesuai dengan fungsi
yang dibuka pada Project Browser.
Register Tab
Digunakan untuk berpindah dari satu editor window ke
yang lain.
Information Window
Menampilkan informasi terkait proses yang dijalankan
Status Bar
Menampilkan informasi tentang project yang dibuka
confidential
07
Project Browser
Terdiri dari directory untuk melakukan konfigurasi pada project seperti hardware configuration dan programming
Directory Fungsi
Configuration Melakukan hardware configuration dan mengatur parameter pada modul
Derived Data Types Mengakses DDT. DDT adalah tipe data yang dibuat secara custom oleh user
Derived FB Types Mengakses DFB. DFB adalah function block yang dibuat secara custom oleh user
Variable & FB Instances Mengakses seluruh variable dan function block yang digunakan dalam project
Animation Tables Menampilkan animasi variable dalam bentuk table untuk dilakukan monitoring
Operator Screens Membuat dan menampilkan user interface sebagaimana HMI atau SCADA namun ini
embedded pada EWS
Documentation Melakukan konfigurasi untuk dokumentasi
confidential
08
Status Bar
Berikut dua tipe status bar yaitu ketika Mode Offline dan Mode Online
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
confidential
09
Status Bar -2-
confidential
10
Status Bar -3-
confidential
11
Status Bar -4-
confidential
12
Format File Project dan Save/Backup Project
Unity Pro mengatur tiga tipe file untuk menyimpan project. Masing-masing tipe dapat digunakan sesuai dengan requirement-nya
Default File Archived Application File Application Exchange File Full Application Exchange File
*.STU *.STA *.XEF *.ZEF
Digunakan untuk daily working task. Digunakan untuk mengarsipkan Digunakan untuk export project Digunakan untuk export project
Ini digunakan secara default ketika project dan dapat dilakukan ketikan pada format XML dan dapat pada format XML dengan
membuka atau menyimpan project project sudah di-generate dilakukan pada stage apapun konfigurasi global DTMs dan dapat
dilakukan pada stage apapun
Terdapat file *.BAK dengan nama file File ini kompatibel dengan segala File ini kompatibel dengan segala
sama dengan *.STU sebagai backup versi Unity pro versi Unity pro File ini kompatibel dengan segala
versi Unity pro
Dapat terkoneksi dengan PLC pada File ini otomatis tersimpan ketika Tidak dapat terkoneksi dengan PLC
Equal Online Mode dan dapat project di-build dengan nama file pada Equal Online Mode Tidak dapat terkoneksi dengan PLC
melakukan edit Online sama dengan *.STU dengan pada Equal Online Mode
tambahan .Auto sebelum *.STA
Dapat terkoneksi dengan PLC pada
Equal Online Mode dan dapat
melakukan edit Online
confidential
13
Open/Restore Project
Tahap ini bertujuan untuk membuka file project Unity Pro untuk format apapun
Langkah Deskripsi
1 Buka software Unity Pro terbaru
Start Programs Schneider Electric SoCollaborative Unity Pro XL
2 Klik File Open
6 Klik Open
confidential
14
Close Project
Close (menutup) project hanya menutup file project tanpa menutup aplikasi Unity Pro
Langkah Deskripsi
1 Aktifkan perintah Close pada menu File
2 Jika project dimodifikasi (dari program ketika awal dibuka), kotak dialog ditampilkan dengan pesan bahwa
project harus di-save. Save project tersebut atau tutup tanpa menyimpan perubahan (modifikasi)
confidential
15
Exit Unity Pro
Langkah ini akan menutup aplikasi Unity Pro
Langkah Deskripsi
1 Aktifkan perintah Exit pada menu File
2 Jika project dimodifikasi (dari program ketika awal dibuka), kotak dialog ditampilkan dengan pesan bahwa
project harus di-save. Save project tersebut atau tutup tanpa menyimpan perubahan (modifikasi)
confidential
16
Analyze vs Build
Kedua command tersebut bertujuan untuk melakukan validasi program, berikut perbedaannya
Build
Membuat executable code untuk
aplikasi PLC. Setiap Build atau Rebuild
secara otomatis melakukan Analyze.
Build Hanya program yang sudah sukses di-
Analyze build yang dapat di-download ke PLC.
Melakukan pengecekan syntax
dan semantic program sudah Build All dilakukan untuk pertama kali
benar namun tidak di-build melakukan build, modifikasi project
setting atau hardware configuration.
Note:
Command Analyze dan Build terdapat pada menu Build dan pada Toolbar
confidential
The End!
Section 02
confidential
Section 03
Hardware Configuration
Daftar Isi
confidential
01
Arsitektur Sistem yang Akan Dibuat
Terdiri dari dua panel yaitu Local dan RIO Drop. Pada Local Panel terdapat Extended Backplane
confidential
02
Window Configuration
Konfigurasi hardware dilakukan pada Directory Project Configuration pada Project Browser
Note:
- PLC bus untuk konfigurasi hardware di Local Rack
- EIO bus untuk konfigurasi hardware di Remote IO Rack
confidential
03
Menambahkan Modul di Local Rack
Terdapat enam jenis modul yang dapat ditambahkan yaitu Analog, Communication, Counting, Discrete, Motion, dan Third Party Product
Langkah Deskripsi
1 Klik kanan pada Configuration PLC Bus lalu pilih Open sehingga muncul window ‘PLC Bus’ seperti berikut
confidential
04
Menambahkan Modul di Local Rack -2-
Langkah Deskripsi
2 Klik kanan pada slot kosong (misal slot 2) pada backplane lalu klik New Device sehingga muncul window
‘New Device’ seperti berikut
confidential
05
Menambahkan Modul di Local Rack -3-
Langkah Deskripsi
3 Pilih jenis dan tipe modul yang akan ditambahkan, misal modul komunikasi tipe NOC module (Digunakan
untuk berkomunikasi dengan level 2)
Modicon M580 local drop Communication BME NOC 0301.2
4 Muncul window ‘Properties of Device’. Berikan nama device, misal ‘BMENOC0301_2’ lalu klik OK sehingga
tampilan konfigurasi seperti gambar berikut
confidential
06
Menambahkan Modul di Local Rack -4-
Langkah Deskripsi
6 Klik kanan pada slot kosong (misal slot 3) pada backplane lalu klik New Device sehingga muncul window
‘New Device’ seperti gambar berikut
confidential
07
Menambahkan Modul di Local Rack -5-
Langkah Deskripsi
7 Pilih jenis dan tipe modul yang akan ditambahkan
Modicon M580 local drop Discrete BMX DDI 1602 sehingga tampilan konfigurasi hardware seperti
berikut
8 Lakukan dengan langkah yang sama untuk menambahkan modul DO dengan tipe BMX DDO 1602 di slot 4,
AI dengan tipe BMX AMI 0410 di slot 5, dan AO dengan tipe BMX AMO 0410 di slot 6 sehingga tampilan
konfigurasi hardware seperti berikut
confidential
08
Menambahkan Rak/Backplane di Local Rack
Penambahan rak dilakukan ketika rak pada sebuah panel tidak dapat ditambahkan modul.
Kedua rak tersebut dihubungkan dengan modul rack extender
Langkah Deskripsi
1 Klik kanan rounded rectangle pada bagian kiri bawah lalu klik New Device sehingga muncul window ‘New
Device’ seperti gambar berikut
confidential
09
Menambahkan Rak/Backplane di Local Rack -2-
Langkah Deskripsi
2 Pilih tipe rak yang akan ditambahkan, misal
Modicon M580 local drop Rack BME XBP 0400
3 Inputkan nomor rak pada kotak ‘Topological Address’, misalkan 1
4 Klik OK
5 Muncul pesan penambahan rack membutuhkan modul rack extender. Modul ini tidak ditampilkan pada Unity
Pro namun harus ada pada konfigurasi hardware di panel. Klik OK sehingga konfigurasi hardware seperti
gambar berikut
confidential
10
Menambahkan Rak/Backplane di Local Rack -3-
Langkah Deskripsi
6 Setiap rak membutuhkan Power Supply sehingga tambahkan module Power Supply BMX CPS 2000 pada 2
slot paling kiri. Tambahkan modul lain misal BMX DDI 1602 pada slot 0. Tampilan konfigurasi hardware
seperti berikut
confidential
11
Menambahkan Remote IO (RIO)
RIO adalah modul IO yang terkoneksi ke Ethernet RIO Network
Langkah Deskripsi
1 Klik kanan pada Configuration EIO Bus lalu pilih Open
2 Klik kanan pada gambar lalu klik New Device sehingga muncul window ‘New Device’ seperti berikut
confidential
12
Menambahkan Remote IO (RIO) -2-
Langkah Deskripsi
3 Pilih tipe rak, misal BME XBP 0400 dan tipe drop end communicator, misal BME CRA 312 10 sehingga
muncul tampilan konfigurasi hardware seperti berikut
confidential
13
Unlock Security pada Processor
CRA akan bekerja jika Services berikut diaktifkan
Langkah Deskripsi
1 Buka window PLC Bus
2 Klik dua kali pada gambar yang terdapat di CPU sehingga muncul window “0.0 : EIO :
CommHeadRIODIO8L2”
confidential
14
Assign IP Address PLC
Untuk dapat mengakses PLC, PLC perlu di-assign IP Address terlebih dahulu
Modul NOC digunakan untuk media komunikasi sehingga IP Address perlu di-assign di modul ini
Langkah Deskripsi
1 Klik dua kali pada gambar module NOC
confidential
15
Setting Modul Analog
Bertujuan untuk mengatur jenis sinyal yang digunakan pada modul analog
Langkah Deskripsi
1 Klik dua kali pada gambar modul analog, misal pada BMX AMI 0410 sehingga muncul window seperti
berikut
confidential
16
Setting Modul Analog -2-
Langkah Deskripsi
2 Tipe sinyal diatur pada tab Configuration kolom Range. Klik segitiga terbalik di sebelah kanan kolom
untuk memunculkan dropdown list. Pilih jenis sinyal yang akan dipakai, misal ‘4…20 mA’
3 Jika ingin mengganti nilai scaling dapat dilakukan pada kolom Scale. By default, nilai scaling yang digunakan
adalah 0 – 10,000
4 Jika ingin mengganti jenis filter dapat dilakukan pada kolom Filter. By default, jenis filer 0 yang menandakan
tidak sinyal terfilter
5 Lakukan hal yang sama untuk seluruh channel
confidential
17
Power Consumption
Bertujuan untuk memonitor konsumsi daya listrik yang digunakan pada power supply unit
Langkah Deskripsi
1 Klik kanan pada gambar device power supply, misal pada ‘Main Rack’, pilih Power Supply Budget sehingga
muncul tampilan seperti berikut
confidential
18
Power Consumption -2-
Langkah Deskripsi
Terdapat empat bar-graph yang ditampilkan. Berikut penjelasannya
a. Total power : Jumlah daya yang digunakan pada PSU
b. 3.3V : Daya untuk I/O module logic dengan maksimal 2,5 A (8,3 W)
c. 24V : Daya untuk sensor power supply dengan maksimal 0,45 A (10,8 W)
d. 24VR : Daya untuk modul I/O dan CPU dengan maksimal 0,7 A (16,8 W)
confidential
19
Power Consumption -3-
Langkah Deskripsi
4 Cek konsumsi daya seperti langkah pada nomor (1). Konsumsi daya pada Main Rack setelah diganti adalah
sebagai berikut. Terlihat kebutuhan daya sudah terpenuhi semua.
confidential
The End!
Section 03
confidential
Section 04
Connection
Daftar Isi
confidential
01
Media Koneksi
Media koneksi yang dimaksud adalah kabel yang digunakan untuk menghubungkan PC dengan PLC
Platform Media
USB Cable(1)
Modbus Cable
USB Cable(1)
Note:
(1) Gunakan USB 2.0 shielded cable
(2) Gunakan crossed cable untuk koneksi PC-PLC, sedangkan gunakan straight cable untuk koneksi PC-Hub atau PLC-Hub
confidential
02
Mode Koneksi
Terdapat dua mode koneksi yaitu Standard (PLC) dan Simulation
Mode ini harus dipilih pertama kali akan memulai mode online disesuaikan dengan kebutuhan
Pemilihan mode tersebut dilakukan pada menu PLC atau melalui icon pada toolbar
confidential
03
Status Mode Online
Ketika melakukan koneksi, data di PLC dan PC dibandingkan dan akan memunculkan status Equal atau Different
Status dapat dilihat pada Status Bar
Equal Different
File yang dieksekusi dan informasi yang di-
E upload baik di PLC dan di PC identik.
D
File yang dieksekusi dan informasi yang di-
upload baik di PLC dan di PC berbeda.
Dapat dilakukan modifikasi seperti halnya Tidak dapat dilakukan modifikasi dan
pada mode offline. Ketika melakukan animasi terbatas hanya pada local variable.
generating (build) juga secara otomatis akan
mengubah program di PLC. Untuk menjalankan Unity pada mode equal,
program harus ditransfer terlebih dahulu dari
Jika program dimodifikasi pada PC tanpa PC ke PLC.
dilakukan generating, maka hanya pada
bagian yang tidak dimodifikasi yang masih
memunculkan animasi.
confidential
04
Melakukan Akses ke PLC
Untuk pertama kali koneksi digunakan media USB Cable, selanjutnya dapat dilakukan menggunakan media koneksi lain
Langkah Deskripsi
1 Sambungkan PC dan PLC menggunakan media koneksi yang sesuai, misal menggunakan Ethernet cable
4 Pilih menu PLC klik Set Address sehingga muncul tampilan window Set Address seperti berikut
confidential
05
Melakukan Akses ke PLC -2-
Langkah Deskripsi
5 Pada kotak ‘PLC Address’ tuliskan alamat PLC, misal 192.168.0.9. Selanjutnya karena menggunakan Ethernet
cable, makan pilih TCPIP pada kotak ‘PLC Media’.
6 Apabila ingin mencoba koneksi klik tombol Test Connection. Apabila berhasil akan muncul window seperti
berikut kemudian klik OK
confidential
06
Download Program
Download program berfungsi untuk mentransfer program dari PC ke PLC
Langkah Deskripsi
1 Sambungkan PC dan PLC menggunakan media koneksi yang sesuai, misal menggunakan Ethernet cable
6 Muncul tampilan window Transfer Project to PLC seperti berikut. Centang pada ‘PLC Run after Transfer’ lalu
klik Tranfer
confidential
07
Download Program -2-
Langkah Deskripsi
7 Muncul tampilan window ‘Transfer Project to PLC’ lalu klik Rebuild All and Transfer
confidential
08
Upload Program
Upload program berfungsi untuk mentransfer program dari PLC ke PC
Langkah Deskripsi
1 Sambungkan PC dan PLC menggunakan media koneksi yang sesuai, misal menggunakan Ethernet cable
7 Muncul tampilan window ‘Transfer Project from PLC’ seperti berikut lalu klik Transfer Project from PLC
8 Setelah selesai proses transfer, program dari PLC akan tampil pada mode Online. Save As project
confidential
09
Run Simulation
Simulasi digunakan untuk melakukan simulasi program sebelum ditransfer ke PLC
Langkah Deskripsi
1 Pilih menu PLC klik Simulation Mode
4 Muncul tampilan window ‘Transfer Project to PLC’ seperti berikut. Centang pada ‘PLC Run after Transfer’ lalu
klik Transfer
5 Muncul tampilan window ‘Transfer Project to PLC’ lalu klik tombol Rebuild All and Transfer
confidential
The End!
Section 04
confidential document of
Section 05
Programming
Daftar Isi
Addressing Hal 04
confidential
01
Representasi Ladder Diagram (LD)
Menurut standard IEC 61131-3, LD merupakan bahasa pemrograman berbasis graphical
confidential
02
Data Type Family
Unity Pro mempunyai keluarga tipe data yang ditunjukkan pada diagram berikut
Data Type
Unlocated Unlocated
Note:
Located Variable : Variable yang telah dipetakan ke Modul IO atau Memory
Unlocated Variable : Variable yang tidak dipetakan ke Modul IO atau Memory
confidential
03
Elementary Data Type
Klasifikasi data yang digunakan oleh programmer untuk mendefinisikan sebuah data.
confidential
04
Addressing
Addressing berfungsi untuk memetakan variable
confidential
05
Membuat Variable EDT
Membuat variable dilakukan pada Directory Project Variables & FB Instances pada Project Browser
Langkah Deskripsi
1 Klik dua kali pada directory Project Variables & FB Instances pada Project Browser
confidential
06
Membuat Variable EDT -2-
Langkah Deskripsi
4 Misalkan akan membuat variable dengan nama “ValEbool” bertipe data “Ebool” dengan address pada “%M1”.
Pada kolom ‘Name’, tuliskan ‘ValEbool’. Pada kolom ‘Type’, pilih tipe data ‘Ebool’. Pada kolom ‘Address”,
tuliskan ‘%M0’. Sehingga tampilan variable yang telah dibuat seperti berikut.
5 Lakukan pembuatan variable untuk tipe data yang lain seperti berikut:
• Nama ‘ValInt’ bertipe data ‘Int’ dengan address pada ‘%MW0’
• Nama ‘ValDint’ bertipe data ‘Dint’ dengan address pada ‘%MW1’
• Nama ‘ValReal’ bertipe data ‘Real’ dengan address pada ‘%MW3’
Sehingga tampilan variable yang telah dibuat seperti berikut.
confidential
07
Membuat Variable EDT -3-
Langkah Deskripsi
6 Untuk variable yang berhubungan dengan waktu, tidak dapat dilakukan mapping. Untuk menentukan nilai
variable tersebut tuliskan pada kolom ‘Value’ dengan prefix T# atau Time#. Misalkan akan membuat variable
dengan nama ‘ValTime’ bertipe data ‘Time’ dengan waktu 10 detik. Tampilan variable yang telah dibuat
seperti berikut
confidential
08
Tasks dan Event Processing
Task dan event processing digunakan untuk membuat prioritas dan waktu eksekusi program
Note:
• Pada training, dicontohkan pemrograman pada Mask Task (sudah ada secara default)
• Untuk Task yang lain perlu dibuat secara manual
confidential
09
Membuat Task dan Event Processing
Langkah ini dilakukan pada directory Programs
Langkah Deskripsi
1 Misalkan akan membuat Fast Task. Klik kanan pada directory Program Task
Note:
Watchdog timer berfungsi sebagai alat timer yang dapat memicu sistem untuk restart suatu program ketika terdapat kondisi seperti hang
confidential
10
Sections dan Subroutines
Sections dan subroutines adalah directory untuk melakukan programming
Sections
confidential
11
Alur Pemrograman
Alur pemrograman pada dasarnya disajikan pada diagram berikut
I MI P/L MO O
Status dan nilai dari modul Status dan nilai yang di-assign
Input dipetakan ke memory ke modul Output dipetakan
(%M atau %MW) dulu ke memory (%M atau
%MW)
Note:
Mapping bertujuan memetakan IO Address ke sebuah memory dengan tujuan fleksibilitas. Fleksibilitas yang dimaksud adalah dapat
melakukan pertukaran data dengan device lain dan sebagai buffer IO
confidential
12
Mapping IO Tipe Discrete
Mapping berfungsi untuk memetakan sinyal IO ke memory
Langkah Deskripsi
1 Buat section baru dengan klik kanan pada directory Program Task MASK Sections lalu pilih New
Section …
2 Muncul window ‘New’. Berikan nama pada kolom ‘Name:’ misalkan Mapping_Discrete dan pilih bahasa
pemrograman misalkan ladder diagram sehingga pilih LD pada kolom ‘Language’. Setelah selesai klik OK
confidential
13
Mapping IO Tipe Discrete -2-
Langkah Deskripsi
3 Toolbar LD-Editor digunakan untuk melakukan konfigurasi pemrograman
Ketika memetakan sinyal DI maka variable IO harus di-assign di contact dan variable memory di coil.
Tambahkanlah Contact NO ( ) dengan cara klik icon pada toolbar kemudian posisikan ke editor window
‘Mapping_Discrete’ seperti berikut
confidential
14
Mapping IO Tipe Discrete -3-
Langkah Deskripsi
4 Tambahkanlah Coil ( ) dengan cara yang sama dengan poin (3). Tampilan window ‘Editor’ seperti berikut
5 Hubungkan contact dengan left power rail menggunakan Boolean Connection ( ) seperti berikut
confidential
15
Mapping IO Tipe Discrete -4-
Langkah Deskripsi
6 Pada Modicon M580, addressing pada IO tidak menggunakan format %Ir.s.c ataupun %Qr.s.c karena pada
setiap channel sudah mempunyai variable Device DDT. Untuk memastikan nama variable, buka konfigurasi
module IO. Misalkan akan memetakan Input dari DI slot 3 rack 0 maka klik dua kali pada gambar modul
(Configuration PLC Bus ) sehingga muncul window seperti berikut
7 Terlihat misalkan ingin mengambil nilai dari channel 0 maka variable yang diinputkan adalah
“MOD_DIS_16_1.DIS_CH.IN[0].VALUE”
confidential
16
Mapping IO Tipe Discrete -5-
Langkah Deskripsi
8 Kembali ke section “Mapping_Discrete”, untuk mengambil data dari DI maka klik dua kali pada kontak
sehingga muncul window Contact Properties seperti berikut
9 Klik pada kotak dengan titik tiga warna abu-abu sehingga muncul window Data Selection
10 Cek kotak Inside Structure dan cari nama variable channel yang akan diambil datanya seperti gambar berikut
confidential
17
Mapping IO Tipe Discrete -6-
Langkah Deskripsi
11 Pada window Contact Properties muncul seperti gambar berikut kemudian klik OK.
12 Selanjutnya berikan variable pada Coil dengan klik dua kali pada gambar Coil
13 Muncul window ‘Coil Properties’ dan berikan nama coil pada kotak ‘BOOLEAN Expression’ misalkan
ValDI1CH0 seperti berikut kemudian klik OK
confidential
18
Mapping IO Tipe Discrete -7-
Langkah Deskripsi
14 Muncul window ‘Create Variable?’. Klik untuk menampilkan extended configuration.
15 Karena ingin memetakan sinyal discrete input dalam sebuah memory maka pilih tipe data EBOOL (Tipe data
BOOL tidak dapat di-assign ke dalam memory).
16 Berikan address variable misalkan %M11
confidential
19
Mapping IO Tipe Discrete -8-
Langkah Deskripsi
20 Animasi program pada Mode Online seperti berikut. Merah menandakan variable bernilai 0 dan hijau
menandakan variable bernilai 1
21 Untuk melakukan force, klik kanan pada kontak pilih Force Value Force to 1 kemudian animasi berubah
seperti berikut. Variable yang terdapat kotak menunjukkan variable tersebut di-Force
Note:
Berbeda dengan DI, ketika memetakan sinyal DO maka variable IO harus di-assign di coil dan variable memory di contact
confidential
20
Mapping IO Tipe Analog
Mapping analog berfungsi untuk mengubah nilai raw dari IO ke engineering unit
Langkah Deskripsi
1 Misalkan akan mengambil nilai dari PT-101 dengan range pembacaan 0-5 bar yang disambungkan pada
modul AI rack 0, slot 5, channel 3 menggunakan sinyal 4-20 mA. Buka konfigurasi modul analog untuk melihat
konfigurasi yang sudah dibuat seperti berikut
3 Untuk konversi nilai dari raw ke engineering unit maka dibutuhkan function block INT_TO_REAL dan
SCALING. Tambahkan function scale dengan cara klik icon Open the Type Library opens ( ) di toolbar
sehingga muncul panel Types Library Browser di sebelah kiri seperti berikut
confidential
21
Mapping IO Tipe Analog -2-
Langkah Deskripsi
4 Pilih <Libset V11.0> pada kotak Library Name
5 Untuk menemukan function block Scale dapat dilakukan dengan menuliskan nama pada kotak Name = atau
mencari manual. Kali ini akan dicari dengan menuliskan ‘*int_to_real’ pada kotak Name = seperti gambar
berikut
6 Drag and drop function block tersebut ke dalam editor seperti berikut
confidential
22
Mapping IO Tipe Analog -3-
Langkah Deskripsi
7 Tambahkan function block SCALING seperti gambar berikut.
8 Apabila ingin mengetahui penjelasan fungsi function block dapat dilakukan dengan cara klik kanan pada
gambar function block tersebut (misalkan SCALING) lalu pilih Help on Type. Muncul window help function
block SCALING seperti berikut. Terdapat tiga bagian penjelasan di panel sebelah kiri yaitu Description,
Parametering, dan Runtime Error.
confidential
23
Mapping IO Tipe Analog -4-
Langkah Deskripsi
9 Klik directory Description akan muncul seperti berikut
confidential
24
Mapping IO Tipe Analog -5-
Langkah Deskripsi
confidential
25
Mapping IO Tipe Analog -6-
Langkah Deskripsi
10 Klik directory Parametering akan muncul seperti berikut
confidential
26
Mapping IO Tipe Analog -7-
Langkah Deskripsi
11 Klik directory Runtime error akan muncul seperti berikut
confidential
27
Mapping IO Tipe Analog -8-
Langkah Deskripsi
12 Lakukan koneksi function block ke power rail seperti berikut
13 Berikan variable AI pada IN function block INT_TO_REAL dengan cara klik dua kali pada pin IN sehingga
muncul gambar berikut. Klik pada kotak dengan titik tiga warna abu-abu sehingga muncul window Data
Selection
confidential
28
Mapping IO Tipe Analog -9-
Langkah Deskripsi
15 Berikan nama variable untuk semua parameter seperti gambar berikut
16 Selanjutnya adalah mengatur parameter scaling. Buka Variable & FB Instance Elementary Variable
kemudian centang pada kotak DDT sehingga muncul seperti gambar berikut
confidential
29
Mapping IO Tipe Analog -10-
Langkah Deskripsi
17 Berikan nilai pada element Para_SCALING seperti berikut
Element Tipe Data Inputkan Nilai
in_min REAL 0.0
in_max REAL 10,000.0
out_min REAL 0.0
out_max REAL 5.0
clip BOOL 1
18 Lakukan Build dan simulasi program. Animasi Mode Online seperti berikut
confidential
30
Mapping IO Tipe Analog -11-
Langkah Deskripsi
19 Pembacaan analog tidak dapat dilakukan forcing atau modifying. Berbeda dengan AI, ketika memetakan
sinyal AO maka nilai engineering unit diubah ke nilai raw kemudian dilakukan konversi ke tipe integer.
Mapping AO dapat disimulasikan. Cara simulasi analog adalah dengan klik kanan pada pin analog lalu pilih
Modify Value. Inputkan nilai pada kotak Value to be set lalu klik Set
confidential
31
Contoh Pemrograman
#1 Latching System
Deskripsi Kasus:
Dua pushbutton - ‘start’ (HS-101) dan ‘stop’ (HS-102) diletakkan di sebuah
#1
panel lokal. Ketika ‘start’ ditekan maka ‘Feed Water Pump (FWP)’ (M-01) akan
aktif. Kemudian ketika ‘start’ dilepas, ‘FWP’ akan tetap aktif. ‘FWP’ akan mati jika
‘stop’ ditekan.
Mapping:
Tipe Variable Tipe Data Address Nilai
Start Ebool %M20 -
Input
Stop Ebool %M21 -
HS Output M01 Ebool %M22 -
101
HS
102 Special Requirement:
(none)
confidential
32
Contoh Pemrograman
#1 Latching System
confidential
33
Contoh Pemrograman
#2 Discrete Bypass System
Deskripsi Kasus:
Tank memiliki limit switch low sensor (LSL-201). Ketika LSL-201 aktif maka FWP
#2
(M-02) akan aktif untuk me-supply air ke tank. User ingin menambahkan fitur
bypass yang berfungsi apabila LSL-201 error, nilai LSL-201 dapat dimanipulasi.
Mapping:
Tipe Variable Tipe Data Address Nilai
Input LSL201 Ebool %M31 -
Output M02 Ebool %M32 -
BPS_LSL201 Ebool %M33 -
Memory
BPI_LS201 EBool %M34 -
LSL
201
Special Requirement:
(none)
Feed Water Pump (M-02) Tank
confidential
34
Contoh Pemrograman
#2 Discrete Bypass System
confidential
35
Contoh Pemrograman
#3 Analog Alarm System
Deskripsi Kasus:
Steam Drum memiliki LT-301 untuk mengukur level (0-100 %). Screw Feeder
#3
(M03) berfungsi untuk me-supply bagasse ke furnace.
M03 dapat diaktifkan jika level tank lebih dari 20%. Ketika level kurang dari
sama dengan 20% (LL), sistem akan menghitung delay selama 10 detik sebelum
mematikan M03.
Mapping:
Tipe Variable Tipe Data Address Nilai
confidential
36
Contoh Pemrograman
#3 Analog Alarm System
confidential
37
Contoh Pemrograman
#4 Single Element Drum Level Control
Deskripsi Kasus:
Level steam drum menggunakan LT-301 (0-100 %). Level dijaga pada setpoint
#4
50% dengan mengatur besar bukaan Feed Water Control Valve. Jika level
berada di bawah setpoint maka CV akan terbuka untuk me-supply air ke steam
drum.
Special Requirement:
FB PID, FB MOVE, FB INT_TO_TIME
confidential
38
Contoh Pemrograman
#4 Single Element Drum Level Control
confidential
39
Contoh Pemrograman
#4 Single Element Drum Level Control
confidential
The End!
Section 05
confidential
Section 06
Case Study
Daftar Isi
confidential
01
General On-Off Motor
“
Description
”
operator melalui tombol Start-Stop. Pada mode auto, motor dapat aktif jika
permissive of auto aktif. Motor juga mempunyai fasilitas TOR yang berfungsi
untuk melakukan trip ketika aktif.
Supply water to
steam drum
confidential
02
General On-Off Motor
Program
confidential
03
Running Hours Calculation
“
Description
”
dilakukan ketika feedback bernilai “1” dan berhenti ketika feedback bernilai “0”.
Disediakan fitur Reset untuk mengembalikan perhitungan ke 00 h : 00 m : 0 s
Hint!
1. Perhitungan jam, menit, dan detik mempunyai variable sendiri
2. Gunakan %S6 (system bit untuk time base 1 s)
3. Terdapat 3 unit FB Up Counter (CTU)
4. Terdapat 2 unit FB Greater Equal (GE)
5. Terdapat 2 unit FR Rising Edge Detection (R_TRIG)
confidential
04
Running Hours Calculation
Program for Second Calculation
confidential
05
Running Hours Calculation
Program for Minutes Calculation
confidential
06
Running Hours Calculation
Program for Hours Calculation
confidential
07
Derived Data Type and Derived Function Block
Example – Discrete Bypass System
Langkah Deskripsi
A. Membuat Derived Data Type
2 Berikan nama DDT misalkan ‘DBS’ dengan tipe <Struct> seperti gambar berikut
3 Sesuai contoh di atas, semua variable bertipe data Ebool. Jika menggunakan DDT, tipe Ebool tidak ada
sehingga harus menggunakan tipe Bool. Selanjutnya, tipe data Bool tidak dapat dilakukan addressing
sehingga harus dipaketkan dalam tipe data Word
confidential
08
Derived Data Type and Derived Function Block
Example – Discrete Bypass System
Langkah Deskripsi
4 Tambahkan variable bernama ‘DBS’ dengan tipe data Word seperti berikut
5 Klik kanan pada variable tersebut lalu pilih Edit Bit Rank
6 Muncul window ‘Bit Rank’ lalu inputkan variable Boolean seperti gambar berikut kemudian klik OK
confidential
09
Derived Data Type and Derived Function Block
Example – Discrete Bypass System
Langkah Deskripsi
7 Build project
8 Buat Variable dengan nama LS101 dengan tipe data BDS dan address %MW100 seperti contoh sebelumnya
seperti pada gambar berikut
confidential
10
Derived Data Type and Derived Function Block
Example – Discrete Bypass System
Langkah Deskripsi
B. Membuat Derived Function Block
confidential
11
Derived Data Type and Derived Function Block
Example – Discrete Bypass System
Langkah Deskripsi
5 Lakukan programming seperti berikut
6 Build Project
confidential
12
Derived Data Type and Derived Function Block
Example – Discrete Bypass System
Langkah Deskripsi
C. Menggunakan DDT dan DFB
1 Lakukan pemrograman seperti contoh sebelumnya. Insert FB dengan nama Discrete_Bypass dengan
memberikan variable menggunakan DDT yang telah dibuat sebelumnya
2 Build dan Run Simulation Project. Hasil seperti gambar berikut
confidential
13
Derived Data Type and Derived Function Block
“
Case Description – Scaling System
”
Sebagai contoh pembacaan TT-909 dengan range pembacaan 0-150 oC dan
raw value pembacaan PLC 0-10,000.
confidential
14
Derived Data Type and Derived Function Block
Derived Data Type – Scaling System
confidential
15
Derived Data Type and Derived Function Block
Derived Function Block – Scaling System
confidential
16
Derived Data Type and Derived Function Block
Program – Scaling System
confidential
17
SFC Language
Example – Latching System
Langkah Deskripsi
1 Buat section dengan bahasa pemrograman SFC dan diberi nama misalkan TrialSFC seperti berikut
confidential
18
SFC Language
Example – Latching System
Langkah Deskripsi
4 Klik dua kali pada step S_2_1 sehingga muncul window Step properties: S_2_1
confidential
19
SFC Language
Example – Latching System
Langkah Deskripsi
7 Pada tab Actions, pilih Qualifier R (Reset) dan Action tipe Variable dengan menambahkan Variable SFC_Motor
confidential
20
SFC Language
Example – Latching System
Langkah Deskripsi
9 Klik OK lalu tampilan step akan berubah seperti berikut
10 Klik dua kali pada transition dibawah step MotorOFF sehingga muncul window Transition properties
11 Pilih tipe Variable dan inputkan variable misalkan SFC_Start seperti berikut
confidential
21
SFC Language
Example – Latching System
Langkah Deskripsi
13 Pada step selanjutnya, berikan nama MotorON dan lakukan konfigurasi action dengan memilih Qualifier S
dengan Variable SFC_Motor
14 Pada transition terakhir, pilih tipe Variable dan inputkan Variable SFC_Stop. Tampilan flowchart seperti berikut
confidential
22
SFC Language
Example – Latching System
Langkah Deskripsi
15 Lakukan build dan simulasi project sehingga tampilan ketika mode Online adalah sebagai berikut
16 Lakukan simulasi aktifkan motor dengan modify nilai SFC_Start seperti berikut
confidential
23
SFC Language
Description – Paint Mixing System
“
HV HV
901 902
Mixer (M-10)
M LSH
1. Sistem dalam kondisi Idle hingga tombol start (HS-901) ditekan
901
2. Valve HV-901 akan terbuka untuk memasukkan air ke dalam
tangki hingga air mencapai setengah dari tangki atau ketika
LSM-901 aktif
3. Mixer akan aktif bersamaan dengan valve HV-902 terbuka untuk
HS LSM memasukkan cat ke dalam tangki. HV-902 tertutup ketika LSH-
901 901 901 aktif
4. Proses mixing terjadi selama 30 detik
5. Drain (HV-903) terbuka dan pompa (M-09) akan aktif untuk
transfer cak ke proses lain
”
6. Ketika LSL-901 aktif, proses draining berhenti
LSL
7. Proses kembali ke awal
HV 901
903
Next Process
Pump (M-09)
confidential
24
SFC Language
Program – Paint Mixing System
confidential
The End!
Section 06
confidential