Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

OBSERVASI SENJATA TRADISIONAL MALUKU


(PARANG SALAWAKU)
DI MUSEUM KEPRAJURITAN
TAMAN MINI INDONESIA INDAH

Laporan ini Disusun sebagai Pertanggungjawaban Pelaksanaan


Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Pelajaran 2022/2023

Disusun Oleh:

Karina Najmul Hawa

MAJELIS PENDIDIKAN SYARIKAT ISLAM INDONESIA


MADRASAH ALIYAH SYARIKAT ISLAM
PARAKANSALAK SUKABUMI
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan “Observasi Senjata Tradisional


Maluku (Parang Salawaku), Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia
Indah” yang disusun oleh Kelompok I, telah diperiksa dan disetujui untuk
diajukan pada Sidang Laporan PPL MA Syarikat Islam Parakansalak, Tahun
pelajaran 2022/2023.

Parakansalak, Februari 2023

Menyetujui,

Guru Pembimbing

Fajar Tahkim SE, MM


NIP.
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Pengalaman Lapangan “Observasi Senjata Tradisional


Maluku (Parang Salawaku), Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia
Indah” yang disusun oleh Kelompok 8, telah diuji pada Sidang Laporan PPL MA
Syarikat Islam Parakansalak, Tahun pelajaran 2022/2023.

Ditetapkan di Parakansalak
Pada Tanggal 7 Februari 2023

Penguji

....................................
NIP
"Living Based On Ability."

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktik Pengalaman
Lapangan yang berjudul “Observasi Senjata Tradisional Maluku (Parang
Salawaku) di Museum Keprajuritan Taman Mini Indonesia Indah”
Laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Pelajaran 2022/2023, di Madrasah Aliyah
Syarikat Islam Parakansalak Sukabumi.
Laporan ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, masukan, dan arahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Orang tua yang senantiasa memberikan doa, dukungan, dan motivasi
kepada kami.
2. Bunda Lela Suplilawati, S.Ag., M.M., selaku Kepala Madrasah Aliyah
Syarikat Islam Parakansalak.
3. Bpk. Deden Sumitra, S.S., selaku ketua panitia
4. Bpk. Fajar Tahkim SE, MM, selaku pembimbing.
Akhir kata, kami berharap laporan PPL ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya bagi siswa-siswi MA Syarikat Islam Parakansalak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Parakansalak, Januari 2023

Karina Najmul Hawa

ii
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Motto
Kata Pengantar .........................................................................................................i
Daftar Isi .................................................................................................................ii
Daftar Tabel ...........................................................................................................iii
Daftar Gambar ........................................................................................................iv
Daftar Lampiran ......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................1
B. Dasar Pelaksanaan ............................................................................3
C. Tujuan Pelaksanaan ..........................................................................5
BAB II OBJEK PENGAMATAN
A. Profil Taman Mini Indonesia Indah ..................................................6
B. Profil Museum Keprajuritan..............................................................8
BAB III HASIL PENGAMATAN
A. Tujuan dan Manfaat Pengamatan ...................................................11
B. Langkah-langkah Pengamatan ........................................................11
C. Instrumen Pengamatan....................................................................11
D. Hasil Pengamatan ...........................................................................12
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan .............................................................................................
B. Saran....................................................................................................
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran

iii
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1.............................................................................................................12

iv
v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil Pembimbing.................................................................................


Lampiran 2. Biodata Kelompok.................................................................................
Lampiran 3. Dokumentasi Foto..................................................................................

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Madrasah Aliyah Syarikat Islam didirikan sebagai bukti kepedulian
Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)—sekarang Syarikat Islam Indonesia—
terhadap masa depan Negara dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu MA
Syarikat Islam memiliki sistem pendidikan yang mungkin berbeda dari
Madrasah Aliyah yang lainnya. Selain menggunakan kurikulum pemerintah
sebagai persayaratan sekolah formal dan resmi, MA Syarikat Islam juga
menggunakan kurikulum organisasi yang berorientasi pada pembentukan
pribadi muslim yang berilmu dan beriman sempurna.
Berdasarkan ketentuan Syarikat Islam, lembaga pendidikan Islam itu
tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga harus mengajarkan
keterampilan hidup, tidak hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama tetapi juga
ilmu-ilmu duniawi.
Program Tandhim PSII dalam hal pengajaran dan pendidikan
menyebutkan karakteristik lembaga, sistem, metodologi, dan
materipendidikan secara jelas dengan kalimat sebagai berikut:

1. Partai S.I. Indonesia dengan sekuat-kuat tenaganya mendirikan


sekolah-sekolahnya sendiri yang cukup luas pengajarannya dalam ilmu
duniawi dan ilmu agama, dengan mementingkan perasaan kebangsaan,
terlebih lagi menyinta Negeri tumpah darah, dan mengadakan rupa-
rupa organisasi untuk memberipendidikan berdasarkan Islam kepada
anak-anak dan pemuda-pemuda, baik di dalam sekolah maupun di luar
sekolah.
2. Partai S.I. Indonesia melawan segala adatdan cara yang sifat dan
nafsunya akan merendahkan derajat kemanusiaan.

Dengan demikian pendidikan di sekolah-sekolah umat Islam tidak


hanya mengajarkan ilmu pengetahuan tetapi juga harus menanamkan rasa

1
2

nasionalisme, membentuk peserta didik dengan akhlak yang baik,


keterampilan untuk menguasai dunia pada jamannya, serta menghindari
sistem pendidikan yang hanya mengarahkan peserta didik menjadi pekerja
yang tidak memiliki kemerdekaan.
HOS Cokroaminoto dalam tulisannya yang berjudul Moeslim National
Onderwijs menyatakan :
“Pengajaran di sekolah-sekolah kita selain mengajarkan kepandaian
akal, haruslah juga :
1. Menanamkan benih kemerdekaan dan benih demokrasi yang telah
menjadi tanda kebesaran dan tanda perbedaan umat Islam besar
pada jaman dahulu.
2. Menanamkan benih keberanian yang luhur, benih keikhlasan hati,
kesetiaan, dan kecintaan kepada yang benar (haq) yang telah
menjadi tabi’at tiap-tiap orang dan tabi’at masyarakat Islam pada
jaman dahulu.
3. Menanamkan benih perikebatinan yang halus, benih keutamaan
budi dan kebaikan perangai yang dulu telah menyebabkan orang
arab-penduduk laut pasir-itu jadi bangsa tuan yang halus adat
lembaganya dan jadi penanam dan penyebar keadaban dan
kesopanan.
4. Menanamkan benih kehidupan yang salih dan sederhana, sebagai
yang dulu telah menjadikan sebab masyhur nama umat Islam.
Syarat pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah Islam haruslah
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Menanamkan rasa cinta terhadap bangsa dan negeri tumpah darah
2. Mempelajari karangan-karangan bangsa sendiri.
3. Mempelajari kebesaran bangsa sendiri.
4. Mengajarkan kepandaian dan kerajinan sendiri.
5. Mengajarkan peraturan hukum yang berlaku di negeri sendiri.
6. Mempelajari karakter, prilaku, ekonomi, dan filosofi bangsa
sendiri.”

2
3

Oleh karena itu Madrasah Aliyah Syarikat Islam Parakansalak semenjak


berdiri hingga kini dan seterusnya akan tetap melaksanakan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai aplikasi dari cita-cita pendidikan
Syarikat Islam Indonesia (PSII). SiswaMadrasah Aliyah Syarikat Islam
dituntut untuk memiliki kemampuan di berbagai hal tidak hanya ilmu
kagamaan, tetapi juga ilmu keduniaan dan ilmu-ilmu empiris. PPL memberi
peluang kepada para siswa untuk mengamati langsung apa yang terjadi di
lingkungan masyarakat dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan kompetensi pedagogik, kepribadian dan sosial.

B. Dasar Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan oleh
Madarasah Aliyah Syarikat Islam Parakansalak merupakan Program Kerja
Tahunan Madrasah dan diputuskan dalam rapat Dewan Guru di awal tahun
pelajaran. Landasan pokok yang dijadikan pegangan adalah sebagai berikut:

1. Al-Qur’an surat Al Mujadalah, ayat 11

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:


"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang
kamu kerjakan.”
4

2. Al-Qur’an surat Ali Imran, ayat 7

”Dia-lah yang menurunkan Al kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara


(isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, Itulah pokok-pokok isi Al qur'an
dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang
dalam hatinya condong kepada kesesatan, Maka mereka mengikuti
sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk
menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, Padahal tidak ada
yang mengetahui ta'wilnya melainkan Allah.dan orang-orang yang
mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang
mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami." dan tidak dapat
mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang
berakal.”

3. Al-Qur’an surat Az Zumar, ayat 9

“….. Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan


orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.”

4. Al-Qur’an surat Ali Imran, ayat 190-191


5

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya


malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka
peliharalah Kami dari siksa neraka.”

5. Program Tandhim PSII (Syarikat Islam Indonesia)

C. Tujuan Pelaksanaan
Tujuan dilaksanakan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
ini adalah :
a. Untuk memenuhi salah satu syarat siswa/i Madrasah Aliyah Syarikat
Islam Parakansalak yang tercantum dalam program tahunan sekolah
untuk mengikuti PPL, dibuktikan dengan laporan hasil PPL.
b. Untuk memfasilitasi siswa dalam pengembangan kompetensi yang
dimiliki, meliputi kompetensi intelektual, kepribadian dan sosial.
BAB II
OBJEK PENGAMATAN

A. Profil Taman Mini Indonesia Indah


Taman Mini Indonesia Indah (TMI) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema
budaya Indonesia di Jakarta Timur Area seluas kurang lebih 150 hektar atau 1,5 kilometer
persegi ini terletak pada koordinat 6 derajat 186.8 LS, 106 derajat 53'47.2"BT Di Indonesia,
hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak
jarang satu suku bangsa memiliki lebih dan satu jenis bangunan tradisional.

Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbelakangi oleh
kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan
melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku suku bangsa yang berada di 33 Provinsi
Indonesia Anjungan provinsi mi dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan
Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,
Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papus Tiap anjungan menampilkan bangunan khas
setempat.

Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup


berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 33 provinsi Indonesia (pada tahun 1975)
yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka
busana, tanian dan tradisi daerah.

Disamping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan


miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung. berbagai museum, dan Teater
IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku). berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII
sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota

TMII memiliki logo yang pada intinya terdin atas huruf TMI, Singkatan dari "Taman
Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang
dinamakan NITRA (Anjani Putra) Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan

6
7

penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun
1991.

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan


segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan
sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no 8
Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970 Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan
rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia Maka dimulailah suatu
proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah, yang dilaksanakan oleh
Yayasan Harapan Kita TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20
April 1975 Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan
teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar Aslinya topografi TMII agak
berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya Tim perancang memanfaatkan
ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang
kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.

VISI DAN MISI

o Memperkenalkan Kebudayaan dan Kekayaan Alam kepada Bangsa


Indonesia dan Bangsa lain:
o Mengembangkan Kerjasama kemitraan dan jaringan kerja dengan
o berbagai pihak diantara lembaga Konservasi, Pelaku Usaha Rekreasi
Meningkatkan kualitas koleksi budaya, flora dan nusantara di TMII
o Meningkatkan mutu pelayanan bagi pengunjung dan para mitra.
o Mempromosikan potensi keunikan unggulan daerah untuk menarik Wisatawan dan
Investor:
o Menyediakan sarana informasi potensi unggulan daerah yang menarik dan komunikatif.
o Memberikan jaminan kepastian hukum bagi investor.
o Memperkuat data base dan penguatan kualitas SDM.
o Mengembangkan RIEKKA yang produktif dan berdaya guna sebagai
sumber inspirasi peradaban bangsa.
8

o Menyediakan sarana wisata dan pendidikan yang sehat dan nyaman Meningkatkan
produktifitas pengelolaan potensi wahana-wahanadilingkungan TMII
o Meningkatkan mutu Standar kompentensi pengelola wahana-wahana
dilingkungan TMII.
B. Profil Museum Keprajuritan
1. Sejarah Museum Keprajuritan Indonesia
Museum Keprajuritan Indonesia adalah bangunan berbentuk segi lima dikelilingi air
laksana sebuah benteng pertahanan Perairan sekeliling benteng ini menggambarkan Negara
kepulauan dengan doktrin Wawasan Nusantara. Museum ini dibangun diatas lahan 4,5 ha
dengan luas bangunan 7 545 m² dan diresmikan pada tanggal 5 Juli 1987 oleh Presiden
Soeharto.
Misi pembangunan museum ini adalah untuk melestarikan bukti dan rekaman sejarah
perjuangan bangsa pada masa-masa perjuangan sejak abad ke- 7 sampai abad ke-19 Oleh
karena itu, setiap segi bangunan dan benda yang ditampilkan memiliki makna perlambang.
Gerbang utama berbentuk model bangunan abad ke-16, mencerminkan sifat
keterbukaan dan keramahtamahan rakyat Indonesia Di setiap sudut bangunan terdapat
menara pengintai atau Bastion, menyiratkan kewaspadaan Nasional Dua kapal tradisional,
yaitu kapal Banten dan kapal Pinisi danı Sulawesi Selatan bersandar di danau,
melambangkan kekuatan maritim dari barat sampai ke timur.
Di jalur luar bagian selatan TMII, terdapat sebuah bangunan megah berbentuk
benteng bersegi lima yang dikelilingi perairan Untuk mencapai gedung tersebut, pengunjung
seolah-olah harus menggunakan perahu Perairan sekeliling benteng menggambarkan Negara
kepulauan dengan doktn Wawasan Nusantara.
2. Koleksi Museum Keprajuritan Indonesia
Penyajian pameran dalam bentuk diorama, fragmen patung, dan relief, baik di luar
maupun di dalam Pameran bagian luar berupa paduan relief yang menyatu ke dinding
gedung bagian luar, meliputi 19 adegan kisah panjang perjuangan bangsa dari abad XIII
sampaiabad XIX Ruang pamer bagian dalam menyajikan 14 diorama yang menceritakan
tentang perlawanan terhadap penjajah untuk mempertahankan tanah air. Disana juga
terdapat tiruan senjata, pakaian perang, panji-panji, serta boneka peraga yang mengenakan
busana prajurit tradisional Di samping itu juga dipamerkan 23 patung pahlawan dan
9

perunggu berukuran 1%, kali besar manusia yang ditempatkan mengelilingi panggung di
dalam gedung, di antaranya Gajah Mada, Cut Nyak Dien, dan Pattimura Beberapa patung
pahlawan tersebut berasal dari Sabang sampai Dengan Merauke Patung tersebut merupakan
perlambang sebuah perjuangan dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dimana perjuangan tersebut tidak hanya diwakilkan pada salah satu suku saja, melainkan
diperjuangan oleh seluruh kelompok dan golongan serta masyarakat Indonesia Kemudian,
pameran selanjutnya adalah menam tiruan dan juga patung pahlawan, pada saat masuk ke
dalam museum mi, nantinya Anda akan langsung menemui meriam, dan menam ersebut
merupakan sebuah replika dan meriam aslinya Kemudian di ruangan tersebut juga ada
beberapa replika (patung pahlawan) yang dilindungi menggunakan leman kaca Patung
patung tersebut dipajang menggunakan pakaian perang adat dan senjata tradisional yang
merupakan khas dan daerah masing-masing Salah satu koleksi yang cukup menarik di dalam
Museum Keprajuritan Indonesia (TMII) ini adalah Diorama Perang Besar yang ada di
Indonesia Diorama tersebut memiliki fungsi untuk memberikan sebuah gambaran dan
pengetahuan seperti apa dulunya perjuangan rakyat Indonesia berperang dalam melawan
penjajah.
Terdapat banyak sekali diorama perang yang terdapat di dalam museum, mulai
dan diorama perang Lombok, kemudian perang Badung yang ada di kemudian perang
Badung yang ada di Bali, bahkan sampai dengan Perang Padri Ada pula diorama Kapal
Phinisi dan juga Kapal Banten, objek tersebut memang paling menarik perhatian pengunjung
pada Museum Keprajurian Indonesia. Pada Kapal Phinisi ini kita bisa melihat beberapa tiang
yang menjulang dan juga terdapat layer dengan warna yang didominasi dengan wama putih
Sedangkan untuk Kapal Banten letaknya berhadapan dengan Kapal Phinisi, namun memiliki
bentuk yang berbeda Bentuk dan Kapal Banten ini sedikit unik karena aberbentuk
melengkung dan terdapat sebuah tiang pancang yang terbilang cukup tinggi. Untuk
warnanya didominasi dengan warna cokelat. Kedua kapal tradisional tersebut memiliki
makna atau perlambang kekuatan maritim Negara Indonesia. Selain itu ada juga Meriam
Tiruan belanda dimana terletak di bagian atap dari Museum Keprajuritan Indonesia (TMII),
meriam ini dipajang pada atap gedung dengan tujuan agar seakan mempertahankan benteng
dari serangan penjajah. akan berfungsi.
10

Museum keprajuritan Indonesia memiliki panggung terbuka yang dapat digunakan


untuk pentas musik atau kegiatan lain baik siang maupun malam.tap dari kapal.
BAB III
HASIL PENGAMATAN

A. Tujuan dan Manfaat Pengamatan


Tujuan dari pengamatan ini diantaranya, adalah:
1. Sebagai salah satu untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) di Madrasah
Aliyah Syarikat Islam Parakansalak
2. Agar siswa/siswi dapat mengetahui sejarah dan peristiwa yang ada di
Museum Keprajuritan
3. Untuk mengetahui informasi mengenai peristiwa pertempuran di
pantai Waisisil
4. Mendapatkan banyak informasi mengenai Objek Penelitian.
Manfaat pengamatan ini diantaranya, adalah:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan
2. Menggali potensi untuk menambah nilai kebudayaan yang ada di Museum
Indonesia
3. Untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air Indonesia.
B. Langkah Pengamatan
Langkah-langkah Pengamatan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan objek penelitian.
2. Menentukan tujuan dan waktu pengamatan
3. Melakukan pengamatan.
4. Membuat catatan tentang hal yang diamati
5. Menulis atau membuat konsep awal laporan pengamatan.
6. Menulis laporan yang utuh
7. Memeriksa kembali laporan
8. Memperbaiki laporan sehingga menjadi hasil akhir yang siap dinilai atau dipresentasikan.
C. Instrumen Pengamatan
1. Alat tulis
2. Handphone
3. Buku jurnal

11
12

D. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan dari Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini diantaranya
sebagai berikut:

1. Parang Salawaku

Gambar 3.1 Parang Salawaku

Parang Salawaku adalah salah satu senjata tradisional Maluku yang berbentuk sepasang
parang dan perisai. Istilah Parang Salawaku ini terdiri atas dua kata penyusun, yakni parang
dan salawaku. Kata parang memiliki arti yaitu pisau besar, walaupun lebih pendek
dibandingkan pedang. Sementara untuk kata salawaku memiliki arti yaitu perisai.Tak hanya
itu saja, kita juga bisa melihat gambar dari kedua senjata ini melalui sebuah lambang atau
simbol dari pemerintah kota Ambon. Untuk masyarakat setempat, sepasang parang dan
perisai merupakan sebuah simbol kemerdekaan rakyat. Pada zaman dulu, senjata Parang
Salawaku ini berguna atau berfungsi sebagai senjata untuk perang.Sementara di zaman
sekarang ini, senjata tradisional Maluku ini digunakan sebagai properti ketika sedang
melaksanakan tarian Cakalele. Tarian Cakalele ini juga menyimbolkan keberanian,
kekuatan, dan semangat para kaum laki-laki yang ada di Maluku. Parang yang digenggam di
tangan kanan penari melangbangkan keberanian. Sedangkan Salawaku yang digenggam di
13

tangan kiri penari menyimbolkan semangat perjuangan demi mendapatkan keadilan. Parang
Salawaku ini biasanya dibuat menggunakan bahan baku berupa besi yang akan ditempa
dengan cara khusus oleh para pengrajin. Saat Parang sudah jadi, ukuran panjangnya bisa
mencapai 90 sampai 100 cm. Panjang dari Parang tersebut bisa disesuaikan dengan ukuran
besar tubuh dari pemilik senjata tersebut. Oleh sebab itu, ukurannya memiliki banyak sekali
variasi. Sementara di bagian bilah dari Parang tersebut, biasanya terbuat dari kayu yang
keras. Misalnya saja kayu besi ataupun kayu Gapusa.
Senjata tradisional Maluku tersebut mempunyai filosofi yang cukup dalam untuk masyarakat
Maluku. Filosofi yang terkandung di dalamnya yaitu menyimbolkan anak laki-laki yang
disebut sebagai “laki-laki kabaresi” atau laki-laki yang mempunyai kelebihan. Itu berarti
setiap anak laki-laki dituntut harus bisa melindungi semua anggota keluarganya dalam
segala kondisi dan situasi. Di dalam keluarga Maluku, Parang Salawaku memiliki arti yakni
para sebagai sebuah elemen yang keras, bisa kita ibaratkan dengan sosok ayah. Sedangkan
untuk salawaku yaitu sebagai elemen yang lembut, bisa kita ibaratkan sebagai sosok ibu.
Selain itu, ada juga sebuah pepatah kuno dari masyarakat Maluku yang berbunyi “ Laki-laki
Pegang Parang dan Salawaku dan Perempuan Keku Sempe dan Aru-aru” Itu artinya, suami
harus selalu siap untuk berkebun, sementara seorang istri harus memetik hasil dan
menyajikannya kepada suami dan anak-anak.

Di bawah ini adalah beberapa fungsi dari senjata Parang Salawaku, antara lain:
a. Sebagai Senjata Perang
Senjata Parang Salawaku ini memiliki beberapa fungsi. Biasanya, masyarakat akan
menggunakannya sebagai senjata perang. Walaupun senjata ini hanya sebuah senjata
tradisional, namun Parang Salawaku bisa membantu masyarakat Maluku dan rakyat
Ambon untuk menghalau penjajah dan mempertahankan daerah Maluku. Walaupun
ukurannya yang tidak terlalu panjang, tapi manfaatnya tidak kalah luar biasa.
b. Sebagai Simbol Pemerintahan
Parang Salawaku ini sudah dijadikan sebagai simbol dari pemerintahan kota Ambon,
Maluku. Hal tersebut membuktikan bahwa rakyat Maluku sangat bangga terhadap senjata
tradisional Parang Salawaku ini. Senjata ini adalah simbol kemerdekaan rakyat Maluku.
c. Sebagai Pelengkap Tarian
14

Adapun fungsi lain dari Parang Salawaku adalah sebagai pelengkap tarian Cakalele.
Tarian Cakalele ini merupakan tarian perang tradisional. Umumnya, tarian ini akan
dilaksanakan untuk menyambut tamu yang penting ataupun untuk upacara adat. Cakalele
ini bisa ditarikan oleh 30 orang pria ataupun wanita. Tariannya akan diiringi dengan
perpaduan alat musik drum, flute, dan juga sejenis alat musik tiup. Ketika membawakan
tarian ini, laku-laki akan membawa parang dan salawaku. Sementara untuk penari wanita
akan membawa Lenso, yaitu sejenis saputangan. Di dalam tarian ini, Parang Salawaku
akan dihadirkan sebagai sebuah simbol kekuatan perjuangan. Para laki-laki yang menari
Cakalele sembari membawa parang merupakan simbol martabat rakyat Maluku yang
harus dijaga sampai mati. Penggunaan salawaku ataupun perisai sembari berteriak
merupakan wujud protes masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang tidak memihak
pada rakyat pada zaman penjajahan.
1

1
https://www-gramedia-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.gramedia.com/best-seller/senjata-tradisional-maluku
Diakses pada Jumat 27 Januari 2023 pukul 13.42
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan bahwa
di Musium Keprajuritan TMII terdapat banyak pristiwa pertempuran dll
B. Saran
Pada akhir dari penyusunan laporan ini, penyusun ingin memberikan beberapa saran yang
di maksudkan agar pelaksanaan PPL selanjutnya dapat lebih baik, Kepada panitia PPL untuk
terus meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan PPL baik dari administrasi maupun arahan dari
teknis lainnya, agar pelaksanaan PPL ini bisa semakin berkembang umtuk kedepannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

16
Lampiran-lampiran

17
Lampiran 3

Foto bersama kelompok

Foto saat mengamati senjata tradisional

18
Foto di depan Formasi tempur

19

Anda mungkin juga menyukai