Anda di halaman 1dari 5

Anggota kelompok 1 :

1. Rahmah Ashidqiah Saepi 19104244032


2. Retphia Gisa Saputri 19104244016
3. Anisa Febriyana 19104241040
4. Rachmah Mutmainah 19104244026
5. Hersa Melindha 19104241052
6. Dewi Rosyi Wahyu Handayani 19104244014
7. Ardwinda Salma M 19104244018
8. Jihan Aqila O 19104241020
9. Nalendra Rizka A 19104241026
10. Hilman Nasyar F S 19104244022
11. Nurratih Rahmadhanie 19104241022

PEDOMAN WAWANCARA

Judul Penelitian : Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemampuan


Berempati Mahasiswa

A. PENGERTIAN WAWANCARA

Menurut Lexy, Wawancara merupakan percakapan dengan tujuan tertentu. Yang


mana percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak atau lebih, yaitu pewawancara
(yang mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaannya).

B. TUJUAN WAWANCARA

Menjadi salah satu metode pengumpulan data terhadap penelitian yang telah
ditentukan.

C. LANGKAH MENYUSUN PEDOMAN WAWANCARA

1. Menetapkan tujuan wawancara


2. Menentukan subjek
3. Menentukan aspek yang akan dipahami
4. Menyusun definisi operasional
5. Merumuskan indikator-indikator dari aspek
6. Membuat kisi-kisi

D. PEDOMAN WAWANCARA

1. Tujuan wawancara

Tujuan wawancara untuk menggali informasi mengenai tingkat kesadaran


individu dalam berempati kepada orang lain.

2. Subjek wawancara

HRS, Umur 21 tahun

3. Aspek yang diwawancara

Hubungan pola asuh orang tua pada kemampuan berempati saudara HRS

4. Definisi operasional

Rasa empati adalah kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang
lain, melihat dari sudut pandang orang tersebut, dan juga membayangkan diri
sendiri berada pada posisi orang tersebut.

5. Indikator

 Pola asuh
Franz (Koestner, 1990) menemukan adanya hubungan yang kuat antara pola
asuh pada masa- masa awal dengan Empathic Concern anak yang mempunyai
ayah yang terlibat dalam pengasuhan serta ibu yang sabar dalam menghadapi
ketergantungan anak (tolerance of dependency) akan mempunyai empati yang
lebih tinggi.
 Kepribadian
Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi akan mempunyai
tingkat empati dan nilai prososial yang tinggi pula menurut Koestner (1990).
 Jenis Kelamin
Berdasarkan beberapa penelitian diketahui bahwa perempuan mempunyai
tingkat empati yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan laki- laki.
 Variasi Situasi, Pengalaman dan Obyek Respon
Menurut Krebs (1987) tinggi rendah kemampuan berempati seseorang akan
sangat dipengaruhi oleh situasi, pengalaman dan respon empati yang
diberikan.
 Usia
Kemampuan berempati akan semakin bertambah dengan meningkatnya usia.
Hal ini dikarenakan bertambahnya pemahaman perspektif menurut pernyataan
Mussen (1989). Usia juga akan mempengaruhi proses kematangan kognitif
dalam diri seseorang.
 Sosialisasi
Semakin banyak dan semakin sering seorang individu melakukan sosialisasi
maka akan semakin terasah kepekaannya terhadap emosi orang lain.

6. Kisi-kisi Pedoman wawancara

No Basis Definisi Indikator Pertanyaan


. teori operasional

Terbuka Tertutup

Pribad Rasa empati Pola asuh 1. Bagaimana 3. Apakah


i adalah pola asuh menurutmu

kemampuan kedua orang pola asuh kedua


orang tuamu
untuk tua ketika di
sudah baik?
memahami rumah?
4. Apakah kamu
apa yang 2. Bisakah
merasa nyaman
dirasakan kamu
ketika bersama
orang lain, ceritakan kedua orang tua
melihat dari bagaimana mu?
sudut pandang komunikasim
orang tersebut, u dengan
dan juga kedua orang
membayangka tua selama di
n diri sendiri
berada pada rumah?
posisi orang
tersebut.

Kepribadia 5. Bisa tolong 7. Apakah kamu


n jelaskan suka
kamu itu keramaian?
orang yang
seperti apa?

6. Apa yang
kamu
lakukan
ketika
mempunyai
suatu
masalah?
Jenis 8. apa 9. Apakah kamu
Kelamin pendapatmu termasuk laki-
tentang peran laki yang
sebagai maskulin?
seorang laki-
laki?

Usia 10. Menurutmu 11. Apakah usia


apa yang mu
harus kamu berpengaruh
lakukan di kepada
seumuranmu perkembangan
? kepribadianm
u?
Variasi 12. Apa yang 14. Apakah kamu
Situasi, akan kamu pernah
Pengalama lakukan dan mengalami
n dan rasakan situasi
Obyek ketika berduka?
Respon mendengar
orang tua 15. Seberapa
sahabatmu sering kamu
meninggal melihat dan
dunia? merasakan
situasi
13. Bagaimana berduka?
perasaanmu
ketika
sedang
dalam posisi
berduka?

Sosialisasi 16. bagaimana 17. Apakah kamu


cara kamu mempunyai
bersosialisai banyak
dengan orang teman?
lain?
18. Apakah kamu
sering
bersosialisasi
dengan orang
lain?

Anda mungkin juga menyukai