Anda di halaman 1dari 20

FILSAFAT HUKUM

Lebih Jauh Tentang Paradigma

Erlyn Indarti
PARADIGMA: BEBERAPA PENGERTIAN
Kuhn (1962)
2

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


3

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


4

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


5

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Chalmers (1976)
6

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


7

• tersusun oleh hukum-hukum dan asumsi-asumsi teoritis


yang dinyatakan secara eksplisit
• mencakup cara-cara standar bagi penerapan hukum-
hukum tersebut ke dalam beragam situasi dan kondisi
• mempunyai instrumentasi dan teknik-teknik instrumental
yang diperlukan guna menjadikan hukum-hukum tersebut
berjaya di dunia nyata
• terdiri dari beberapa prinsip-prinsip metafisika yang
memandu segala karya dan karsa di dalam lingkup
paradigma dimaksud
• mengandung beberapa ketentuan-ketentuan metodologis
yang bersifat umum

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Gregory (1986)
8

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Patton (1990)
9

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Neuman (1991)
10

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Sarantakos (1993)
11

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Denzin dan Lincoln (1994)
12

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


13

Paradigma : Denzin dan Lincoln

Suatu sistem filosofis utama, induk, atau ‘payung’

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Denzin dan Lincoln (1994)
14

• Manakala seorang researcher atau peneliti


melangkah dari paradigma yang dianutnya
untuk memasuki dunia empiris,
• ia akan menerapkan research strategy atau
strategy of inquiry [secara sederhana dapat
diartikan sebagai sekumpulan skill, asumsi, dan
praktek-praktek penelitian, termasuk di
dalamnya adalah metoda pengumpulan dan
analisa data] tertentu.
ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma
Guba dan Lincoln (1994)
15

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


PENGERTIAN UMUM PARADIGMA
Pengertian Pertama
16

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Lebih Lanjut Tentang Pengertian Pertama
17

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Lebih Jauh Tentang Pengertian Pertama
18

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Simpulan Pengertian Pertama
19

Paradigma
Bukan-lah pikiran (thought) itu sendiri,
melainkan kerangka [berpikir] (framework
of thought) yang merupakan ‘alat/
perkakas mental’ (mental tools) untuk
menjelaskan, memahami, mengungkap, dan
menyelesaikan suatu hal, keadaan,
peristiwa, atau permasalahan [dalam
bidang hukum misalnya, mencakup, a.l.,
hakikat, asas, nilai, dan norma hukum].

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma


Pengertian Kedua
20

ERLYN INDARTI Filsafat Hukum : 4. Lebih Jauh tentang Paradigma

Anda mungkin juga menyukai