Anda di halaman 1dari 2

Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Oleh : Mirai Aulia M.D. (Abu Bakar As Sidiq)

Assalamu’alaikum wr.wb.

‫ َو َعلَى آلِ ِه الطَّيِّبِيِن‬،‫ٍ خَات َِم اَأل ْنبِيَا ِء َوال ُمرْ َسلِين‬،‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّمد‬
َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.‫واليقين‬
ِ ِ ‫ الَّ ِذي َحبَانَا بِاِإْل ْي َم‬،‫ق ْال ُمبِ ْي ِن‬
‫ان‬ ِّ ‫ك ْال َح‬
ِ ِ‫اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ ْال َمل‬،

Bapak-bapak, ibu-ibu dan kaum muslimat yang saya hormati dan dimuliakan oleh Allah
SWT.Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena kita semua
pada saat ini masih diperkenankan oleh Allah untuk berkumpul di acara yang berbahagia ini, dalam
rangka memperingati hari besar Islam, Isra wal Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw karena
dari beliaulah kita semua dapat mengetahui ajaran-ajaran Islam , sehingga kita dapat membedakan
mana sesuatu yang haq dan mana sesuatu yang batil, tidak lupa kepada keluarganya, para
sahabatnya dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya yang mudah- mudahan mendapat
syafaat darinya. Amiin

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Kita semua pada saat ini telah berada di bulan Rajab, dimana pada bulan Rajab ini ada satu peristiwa
yang tidak boleh dilupakan oleh setiap umat manusia, utamanya adalah umat Islam itu sendiri.

Karena pada bulan Rajab itu terjadilah peristiwa besar yang pernah dijalankan oleh Rasulullah pada
abad-abad yang silam yaitu Isra’ Mi’raj. Allah SWT Berfirman dalam surat Al Isra ayat 1 yang
berbunyi:

ِ َ‫صى الَّ ِذي بَا َر ْكنَا َحوْ لَهُ لِنُ ِريَهُ ِم ْن َآيَاتِنَا ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِمي ُع ْالب‬
‫صي ُر‬ َ ‫ُس ْبحَانَ الَّ ِذي َأ ْس َرى بِ َع ْب ِد ِه لَ ْياًل ِمنَ ْال َم ْس ِج ِد ْال َح َر ِام ِإلَى ْال َم ْس ِج ِد اَأْل ْق‬

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram
ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS. Al Isra' : 1)

Menurut arti bahasa Isro’ itu berarti perjalanan di malam hari. Akan tetapi secara syar'iyah isro’
adalah perjalanan malam hari yang dilakukan oleh Rasulullah saw dari Masjidil Haram (di Mekkah)
menuju ke Baitul Maqdis (di palestina) yang penuh mengandung rahasia dan keajaiban.

Sedangkan Mi’raj menurut arti bahasa yaitu jenjang naik. Akan tetapi yang dimaksud ialah naiknya
Rasulullah saw dari Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis, dengan menempuh angkasa luar, sehingga
akhirnya sampai ke suatu tempat yang paling tinggi bernama Sidratul Muntaha, suatu tempat yang
tidak mungkin dicapai oleh manusia dengan kemajuan teknologi yang bagaimanapun canggihnya
kecuali oleh Nabi Muhammad saw.
Disitulah Rasulullah saw menerima langsung dari Allah SWT tentang shalat lima waktu, yang harus
dikerjakan olehnya dan seluruh umatnya.

Hadirin yang berbahagia. Pada bulan yang penuh berkah ini kita perlu lebih banyak melakukan
muhasabatun nafsi atau introspeksi diri.

Terutama yang berhubungan dengan peningkatan kualitas sholat kita khususnya dan kualitas ibadah
secara keseluruhan.

Karena sudah seharusnya kita selaku kaum muslimin untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan
amaliyah serta ibadah kepada Allah SWT.

Celakalah orang yang amal hari ini lebih buruk dari hari kemarin, rugilah orang yang amal hari ini
sama dengan amal hari kemarin, maka beruntunglah orang yang jika amal hari ini lebih baik dari
kemarin.

Karena amal ibadah sholat menjadi tolok ukur dari identitas seorang muslim, maka segala upaya
untuk mendapatkan sholat yang khusyu’, ikhlas dan makbul termasuk rangkaian ibadah.

Sedangkan sholat khusyu’, ikhlas dan makbul itu tidak akan pernah terwujud jika tidak ditunjang
dengan ilmu. Oleh sebab itu Islam mewajibkan semua muslimin muslimat untuk menuntut ilmu.

Hadirin yang berbahagia.Umat Islam mulai sadar pada saat perintah shalat mulai diwajibkan.
Ternyata banyak sarana dan prasarana pendukung yang menghantarkan pada ibadah shalat yang
khusyu’.Karena ibadah sholat mengandung syarat dan rukun.

Adapun perkara rukun akan dapat terpenuhi dengan cara menggali ilmu sholat. Sedangkan yang
menyangkut masalah syarat akan berhubungan dengan alat dan materi.Hadirin yang berbahagia.
Bulan Rajab, di mana kita melihatnya dari tahun ke tahun. Dan tidak sekadar melewati, kita selaku
kaum muslimin selalu menyambut bulan Rajab ini dengan peringatan-peringatan, pengajian-
pengajian yang dikaitkan dengan uraian tentang sholat.

Tapi apakah dengan datangnya bulan rajab ini akan selalu lewat begitu saja ? Tentu tidak. Karena
yang lebih penting bagi kita adalah merenungi dan memaknai ibadah sholat itu dengan aktivitas
hidup kita.Pada saat sholat itu diwajibkan untuk khusyu’ maka dalam melakukan pekerjaan apapun
kita harus khusyu’ atau serius atau sungguh-sungguh.

Ketika sholat itu disyaratkan untuk bersih dari hadats, maka dalam melakukan apapun itu harus
bersih dari kebohongan, tidak korupsi dan saling menzalimi.Jika seorang buruh tidak korupsi waktu,
dan jika si majikan tidak memperlakukan pekerja dengan semena-mena.

Demikian pula masih banyak hikmah sholat yang perlu kita telaah secara mendalam.Mari kita
aplikasikan makna sholat kita di luar sholat. Semoga kita selalu diberi kekuatan, petunjuk, dan
pertolongan dari Allah SWT, amin.

Sekian yang dapat saya sampaikan mudah- mudahan bermanfaat, Terima Kasih atas segala
perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya.

Wassalamualaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai