Anda di halaman 1dari 4

LKPD PRAKTIKUM

KAPASITAS PARU-PARU DAN FREKUENSI PERNAPASAN

Kelompok :

Anggota : 1. 5.

2. 6.

3. 7.

4.

A. PENDAHULUAN
Volume udara dalam paru-paru manusia dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu
volume tidal, volume komplementer, volume suplementer, kapasitas vital dan volume
residual. Seorang manusia normal pada umumnya akan menghirup dan mengeluarkan udara
sekitar 500 mL, volume ini dinamakan sebagai volume tidal . Volume udara yang masih bisa
kita hirup setelah melakukan pernapasan biasa (normal) dinamakan sebagai volume
komplementer yang besarnya sekitar 3000 mL. Sedangkan volume udara yang masih bisa
kita keluarkan setelah melakukan penghembusan udara dinamakan sebagai volume
suplementer , yang besarnya sekitar 1500 mL.
Selain itu, manusia juga bisa melakukan pernapasan yang tidak normal dimana
manusia bisa melakukan penghirupan dan penghembusan udara secara maksimum, volume
ini dinamakan sebagai kapasitas vital. Biasanya penggunaan volume vital sering kita
lakukan ketika berolahraga yoga atau olah raga pernapasan. Kapasitas vital setiap
orang bisa berbeda-beda. Hal ini ditentukan oleh ukuran paru-paru, kekuatan bernapas dan
cara bernapas. Pada umumnya, nilai kapasitas vital manusia berkisar antara 3.400 mL pada
wanita dan 4.80 mL pada pria.
Perlu kita ketahui pula bahwa meskipun ketika kita menghembuskan napas dapat
dilakukan dengan maksimum namun sejatinya di dalam paru-paru masih terdapat volume
udara. Nah, volume udara ini dinamakan sebagai volume residual dimana setiap orang
memiliki nilai volume yang berbeda pula.

Dengan demikian jikalau kita menjumlahkan antara besar kapasitas vital dengan
volume residu, maka akan menghasilkan nilai yang dinamakan kapasitas total paru-paru.

B. TUJUAN
Menghitung kapasitas vital paru-paru dan menghitung frekuensi pernapasan.

C. ALAT DAN BAHAN


 Bak air besar
 Galon atau botol transparan bervolume minimal 5 liter
 Selang plastik berukuran 60-75 cm
 Spidol
 Timbangan berat badan
 Pengukur tinggi badan
 Termometer
 Stopwatch

D. LANGKAH KERJA
1. Bak air besar diisi air sekitar separuh dari tinggi bak tersebut.
2. Masukkan air ke dalam galon/botol sebanyak 200ml, berikan tanda tinggi air tersebut
dengan menggunakan spidol. Lakukan berulang kali hingga airnya penuh, sambil
membuat skala ukuran volumenya.
3. Pasang selang ke dalam galon/botol.
4. Letakkan galon/botol yang berisi air pada posisi terbalik ke dalam bak air, catat tinggi
airnya.
5. Hiruplah napas dengan kuat, kemudian masukkan ujung selang lainnya ke dalam mulut
dan hembuskan napas sekuat-kuatnya.
6. Air yang tersedak udara pernapasan di dalam galon/botol akan turun, catatlah volume
berkurangnya air. Volume ini merupakan volume kapasitas vital paru-paru.
7. Catatlah berat dan tinggi badan ke dalam tabel.
8. Hitunglah frekuensi pernapasan selama 1 menit.
9. Hitunglah frekuensi pernapasan selama 1 menit setelah berlari-berlari selama 10 menit.
10. Presentasikan hasil pengamatan Anda, kemudian buatlah laporan tertulisnya.
E. TABEL HASIL PENGAMATAN
Frekuensi
Pernapasan per
Kapasitas
Jenis Berat Tinggi Menit
Nama Umur Vital Paru-
Kelamin Badan Badan Setelah
Paru (mL)
Istirahat Berlari
10 Menit

F. PERTANYAAN
1. Apakah frekuensi pernapasan pada saat beristirahat berbeda dengan frekuensi
pernapasan setelah berhari-hari? Jelaskan alasannya.
Jawab :

2. Bandingkan data frekuensi pernapasan berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Jelaskan


hasil analisisnya.
Jawab :
3. Bandingkan data kapasitas vital paru-paru berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
Jelaskan hasil analisisnya.
Jawab :

4. Bandingkan pula data frekuensi pernapasan berdasarkan perbedaan jenis kelamin, umur,
berat badan, dan tinggi badan. Jelaskan hasil analisisnya sesuai dengan perbedaan
masing-masing.
Jawab :

5. Berdasarkan data, apakah besarnya kapasitas vital paru-paru berpengaruh pada frekuensi
pernapasan? Jelaskan analisisnya.
Jawab :

G. KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai