Disusun oleh:
KELOMPOK 5 KELAS XI IPA
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan praktikum biologi yang berjudul “Mengukur Kapasitas
Vital (KV) dan Kapasitas Total (KT) Paru-paru”.
Pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada bapak Azwar
Anas S.Pd.,M.SI selaku guru bindang studi Biologi yang telah membimbing dan membantu
kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
Laporan ini disusun berdasarkan dari hasil praktikum yang telah kami lakukan
sebelumnya. Tentu saja laporan ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan,
bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna menjadi acuan agar kami bisa membuat laporan yang
lebih baik kedepannya. Semoga laporan yang kami buat ini dapat menambah wawasan,
pemahaman, dan bisa bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem biologis yang terdiri
dari organ dan struktur-struktur lain yang digunakan untuk pertukaran gas pada hewan
dan tumbuhan (Wikipedia). Organ yang paling utama dalam sistem pernapasan adalah
paru-paru. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ respirasi yang
menghasilkan zat sisa metabolisme berupa Karbondioksida dan air melalui proses
pernapasan.
B. Tujuan Praktikum
1
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Jerigen warna putih ukuran 5 liter
Gelas Ukur
Baskom/ember besar
Selang air sepanjang 1 meter
Spidol
Selotip
2. Bahan
Air sumur
D. Prosedur/Cara Kerja
1) Isi jirigen 5 liter dengan air menggunakan gelas ukur sampai mencapai volume 5
liter
2) Pada jirigen, tandai volume air yang dimasukkan setiap 100 ml air dengan
menggunakan spidol
3) Tutup mulut jirigen dengan tangan dan masukkan secara hati-hati kedalam
baskom/ember yang sudah diisi air (jangan sampai air didalam jirigen tumpah)
4) Masukkan selang secara hati-hati Kedalam jirigen
5) Lakukan percobaan Mengukur Kapasitas Vital (KV) dan Kapasitas Total (KT)
Paru-paru dengan perlakuan:
Sebelum beraktivitas
Setelah beraktivitas lari-lari kecil
6) Catat data hasil praktikum pada tabel percobaan
7) Ulangi perlakuan untuk sampel anggota kelompok yang berbeda
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Definisi
Kapasitas vital (KV) adalah udara maksimum yang dapat dihirup seseorang
setelah menghembuskan napas maksimum. (Wikipedia 2016). Guyton dan Hall
(1997: 604) mengemukakan bahwa untuk menguraikan peristiwa-peristiwa dalam
siklus paru kadang-kadang perlu menyatakan dua atau lebih volume paru. Kombinasi
seperti ini disebut kapasitas paru.
Kapasitas total paru-paru adalah jumlah udara maksimal yang bisa masuk ke
paru-paru, saat Anda mengambil napas (inspirasi). Pada orang dewasa normal, rata-
rata kapasitas paru-parunya adalah 6 liter.
Menurut Guyton dan Hall (2008), ventilasi paru dibagi menjadi empat volume
dan empat macam kapasitas, dengan pengertian masing-masng sebagai berikut :
1) Volume Tidal
Merupakan volume udara yang di inspirasi atau di ekspirasi setiap melakukan
pernapasan normal. Pada laki-laki dewasa besarnya kira-kira 500 mL.
4) Volume Sisa
Merupakan volume udara yang tetap berada dalam paru setelah ekspirasi paling
kuat. Volume ini besarnya mencapai 1200 mL. (Ganong, 2003)
5) Kapasitas Inspirasi
Adalah jumlah udara yang dapat dihirup oleh seseorang, dimulai pada tingkat
ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimum (kira-kira
3500 mL). (Ganong, 2003)
3
Adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru-paru pada akhir ekspirasi normal
(kira-kira 3200 mL). (Scanlon dan Sanders, 2007)
7) Kapasitas Paru Total
Adalah volume maksimum dimana paru-paru dapat dikembangkan sebesar
mungkin dengan inspirasi paksa (kira-kira 5800 mL). (Tambayong, 2001)
1. Usia
Dalam keadaan yang normal kedua paru-paru dapat menampung sebanyak ± 5
liter. Saat ekspirasi terjadi, di dalam paru-paru masih tertinggal ± 3 liter udara.
Pada waktu bernafas biasa yang masuk ke dalam paru-paru 2600 cc (2,5 liter)
jumlah pernafasan. Dalam keadaan normal :
Orang Dewasa : 16-18 kali per menit
Anak-anak : 24 kali per menit
Bayi kira-kira : 30 kali per menit
Seiring dengan pertambahan umur, kapasitas paru juga akan menurun. Kapasitas
paru orang berumur 30 tahun ke atas rata-rata 3.000 mL sampai 3.500 mL, dan
pada orang yang berumur 50 tahun kapasitas paru kurang dari 3.000 mL.
2. Jenis kelamin
Kapasitas vital paru berpengaruh terhadap jenis kelamin seseorang. Volume dan
kapasitas paru pada wanita kira-kira 20 sampai 25% lebih kecil dari pada pria
(Guyton & Hall, 2008).
Menurut Tambayong (2001) disebutkan bahwa kapasitas paru pada pria lebih
besar yaitu 4,8 L dibandingkan pada wanita yaitu 3,1 L.
3. Status gizi
4
Status Gizi seseorang dapat mempengaruhi kapasitas vital paru. Seseorang dengan
kategori kurus dan tinggi biasanya kapasitas vitalnya lebih dari orang gemuk
pendek.
4. Kondisi Kesehatan
Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi kapasitas vital paru seseorang. Kekuatan
otot-otot pernapasan dapat berkurang akibat sakit. Gangguan kesehatan yang
terjadi pada seseorang yang disebabkan oleh infeksi pada saluran pernafasan dapat
mengakibatkan penurunan fungsi paru (Pearce, 2002).
5. Riwayat Penyakit
Dari hasil penelitian Soedjono (2002) dan Nugraheni (2008) diperoleh bahwa
pekerja yang memiliki riwayat penyakit paru memiliki risiko 2 kali lebih besar
untuk mengalami gangguan fungsi paru.
6. Kebiasaan merokok
Menurut Depkes RI (2003) merokok menyebabkan perubahan struktur dan fungsi
saluran pernapasan dan jaringan paru-paru . Pada saluran napas besar, sel mukosa
membesar (hipertrofi) dan kelenjar mukus bertambah banyak. Pada saluran
pernapasan kecil, terjadi ringan hingga terjadi akibat dari peningkatannya sel dan
pendaftaran.
Pada jaringan paru terjadi peningkatan jumlah sel dan kerusakan alveoli. Akibat
perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan fungsi
paru-paru dan segala macam perubahan klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama
terjadinya penyakit obstruksi paru menahun. Kebiasaan merokok dan akan
memperlambat faal paru. Penurunan volume ekspirasi paksa pertahun adalah 28,7
mL untuk non perokok, 38,4 mL untuk bekas perokok, dan 41,7 mL perokok aktif.
7. Kebiasaan Olahraga
Olah raga atau latihan fisik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan
kesegaran dan ketahanan fisik yang optimal, pada saat latihan terjadi berbagai
kelelahan otot, kecepatan reaksi, ketangkasan, koordinasi gerakan dan daya tahan
sistem kardioespirasi.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Sampe Berat KT
Jenis Kelamin Tinggi (cm) Perlakuan KV (mL)
l ke (Kg) (mL)
Sebelum lari 3.916 5.116
1 Laki-laki 86
Setelah lari 3.915 5.115
Sebelum lari 3.900 5.100
2 Laki-laki 54
Setelah lari 3.694 4.894
Sebelum lari 3.220 4.420
3 Perempuan 40
Setelah lari 1.977 3.177
Sebelum lari 3.400 4.600
4 Perempuan 53
Setelah lari 2.968 4.168
B. Pembahasan
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa sampel pertama laki-laki dengan
berat 86 kg memiliki jumlah Kapasitas Vital (KV) Paru-paru sebesar 3.916 mL
sebelum lari dan 3.915 mL sesudah lari. Ia juga memiliki jumlah Kapasitas Total
(KT) Paru-paru sebesar 5.116 mL sebelum lari dan 5.115 mL sesudah lari. Pada
sampel kedua, seorang laki-laki dengan berat 54 kg memiliki jumlah Kapasitas Vital
sebesar 3.900 mL sebelum lari dan 3.694 mL sesudah lari, Kapasitas Totalnya juga
menunjukkan angka 5.100 mL sebelum lari dan 4.894 mL sesudah lari.
6
Gambar 1 Kelompok kami sedang melakukan praktikum untuk mengukur
Kapasitas Vital (KT) dan Kapasitas Total (KT) Paru-paru
Kami juga melakukan perbandingan data yang kelompok kami peroleh dengan
data yang diperoleh kelompok lainnya. Selah melakukan perbandingan itu, dapat kami
peroleh kesimpulan bahwa Kapasitas Vital dan Kapasitas Total rata-rata akan
menurun pada sebagian orang setelah berlari, namun pada beberapa orang lainnya
jumlah Kapasitas Vital dan Kapasitas Totalnya bertambah usai berlari. Usia, berat
badan, dan jenis kelamin sangat berpengaruh untuk menentukan tinggi rendahnya
Kapasitas Vital (KT) dan Kapasitas Total (KT) Paru-paru pada manusia.
Berikut beberapa data hasil praktikum kelompok lain yang kami bandingkan
dengan data hasil praktikum kami.
7
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum yang telah kami lakukan sebelumnya, rata-
rata Kapasitas Vital (KV) paru-paru sebelum berlari adalah 3.609 mL dan nilai rata-
rata Kapasitas Vital (KV) paru-paru setelah berlari adalah 3.138 mL. Demikian juga
dengan nilai rata-rata Kapasitas Total (KT) paru-paru sebelum berlari adalah 4.809
mL sedangkan rata-rata Kapasitas Total (KT) paru-paru setelah berlari adalah 4.338
mL. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perbedaan Kapasitas vital dan
Kapasitas total paru-paru sebelum dan sesudah berlari. Dapat dilihat bahwa sebelum
berlari KV dan KT nilainya lebih tinggi dibandingkan sesudah berlari. Hasil
praktikum ini juga menunjukkan bahwa volume udara didalam paru-paru tiap orang
berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya usia, jenis
kelamin, posisi tubuh dan lain sebagainya.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_pernapasan
(Diakses pada 25 Februari 2022, pukul 19.45 WIB)
https://ciputrahospital.com/organ-paru-paru-manusia/
(Diakses pada 25 Februari 2022, pukul 22.01WIB)
https://www.halodoc.com/artikel/ini-yang-dimaksud-kapasitas-vital-paru-paru-1
(Diakses pada 25 Februari 2022, pukul 22.02 WIB)
https://pengertianahli.id/kapasitas-paru-paru/
(Diakses pada 26 Februari 2022, pukul 14.10 WIB)
https://www.dictio.id/t/faktor-faktor-apa-saja-yang-mempengaruhi-kapasitas-vital-paru/
13781/2
(Diakses pada 26 Februari 2022, pukul 17.32 WIB)
https://hellosehat.com/pernapasan/kapasitas-paru-paru/
(Diakses pada 26 Februari 2022, pukul 19.56 WIB)
https://www.sehatq.com/artikel/pentingnya-kapasitas-total-paru-paru-untuk-kesehatan-
manusia
(Diakses pada 27 Februari 2022, pukul 13.01 WIB)