Blok 2 Modul 2
Mekanisme Pernapasan
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2013
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nyalah laporan diskusi kelompok kecil ini ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Laporan ini disusun dari berbagai sumber ilmiah sebagai hasil
dari diskusi kelompok kecil (DKK) Blok 2 Sistem Respirasi Modul 2 Mekanisme
Sistem Pernapasan kami. Laporan ini secara menyeluruh membahas mengenai
mekanisme system pernapasan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini, antara lain :
1. dr. Siti Khotimah, M. Kes yang telah membimbing kami kami dalam
melaksanakan diskusi kelompok kecil (DKK) ini.
2. Teman-teman kelompok 5 yang telah mencurahkan pikiran dan
tenaganya sehingga diskusi kelompok kecil (DKK) 1 dan 2 dapat
berjalan dengan baik dan dapat menyelesaikan makalah hasil diskusi
kelompok kecil (DKK) kelompok 5.
3. Teman-teman mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman angkatan 2013 dan pihak-pihak lain yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam laporan ini sangat jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
tercapainya kesempurnaan dari isi laporan hasil diskusi kelompok kecil (DKK) ini.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………….........……….........1
Kata pengantar……………………………………………………….....……........2
Daftar isi…………………………………………………………………...…........3
I. Pendahuluan
Latar belakang………………………………………………………..................4
Tujuan………………………………………………….…………………….....4
II. Isi
Skenario……………………………………………………………………….6
Step 1 ………………………………………………………….……………...6
Step 2 ………………………………………………………...……………….6
Step 3……………………………………………………………………...…..7
Step 4………………………………………………………………...………..9
Step 5……………………………………………………...…………………10
Step 6...............................................................................................................10
Step 7...............................................................................................................10
III. Penutup
Kesimpulan…………………………………............……..............................23
Saran................................................................................................................23
Daftar pustaka........................................................................................................24
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Lata r Belakang
2. Tujuan
3. Manfaat
3.1 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anatomi dan fisiologi dari saluran
pernapasan bawah
3.2 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang fungsi dan tujuan pernapasan
4
3.3 Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis pernapasan dan respirasi
3.4 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang factor-faktor yang mempengaruhi
pernapasan
3.5 Mahasiswa mampu menjelaskan tentang mekanisme pernapasan
5
BAB 2
ISI DAN PEMBAHASAN
Skenario
Dada Kembang Kempis
Setiap jam 6 pagi pak Usrok membiasakan senam pagi. Pada setiap gerakan
kedua tangan ke atas, pak Usrok dapat menghirup udara ke dalam paru dan
mengeluarkannya. Sesekali ia menarik nafas kuat untuk memasukan udara inspirasi
sebanyak-banyaknya ke dalam rongga dada, sehingga volume rongga dadanya
mengembang lalu diikuti ekspirasi yang mengempiskan rongga dadanya. Senang
sekali ia merasakan hal tersebut karena udara pagi masih segar dan bebas polusi.
1. Mengapa pada saat inspirasi rongga dada pak usro membesar dan mengecil saat
ekspirasi ?
2. Mengapa saat pak usro bernapas sewaktu inspirasi tangan berada di atas,dan
ketika ekspirasi berada di bawah ?
3. Organ apa saja yang berpengaruh pada inspirasi dan ekspirasi ?
4. Seberapa besar volume dan kapasitas udara pernapasan ?
6
5. Apa tujuan pak Usro melakukan inspirasi dan ekspirasi ?
6. Bagaimana ciri-ciri udara yang baik untuk dihirup ?
7. Apa saja jenis-jenis pernapasan ?
8. Kapan saja kita melakukan inspirasi dan ekspirasi ?
1. Karena udara dimasukkan ke rongga dada pada saat inspirasi, dan dikeluarkan
pada saat ekspirasi. Selain itu, otot-otot intercosta eksterna menarik iga hingga
rongga dada membuka dan otot-otot intercostal interna menarik rongga dada
hingga kembali relaksasi.
2. Melatih paru-paru sehingga otot-otot pernapasan berkontraksi.
3. Organ-organ yang berperan :
- Nassal/oral
- Faring
- Laring
- Trakea
- m. Sternokleidomaltodeus
- m. Skalenus
- m. Serratus anterior
- Costa
- Diafragma
- m. Rectus abdominis
- Bronkus
- Bronkiolus
- Alveolus
4. a. Volume Paru-Paru :
- Volume Tidal : udara saat inspirasi dan ekspirasi
normal (500 ml)
- Volume Cadangan Inspirasi : udara yang masih bisa dihirup setelah respirasi
normal
- Volume cadangan Ekspirasi : udara yang masih bisa dikeluarkan
setelah respirasi normal
7
- Volume Residu : udara yang tersisa setelah melakukan
ekspirasi kuat (1200 ml)
b. Kapasitas paru-paru :
- Kapasitas Inspirasi : VT + VCI = 1500 ml
- Kapasitas residu fungsional : VE + VR = 2300 ml
- Kapasitas vital : VT + Ekspirasi + inspirasi = 4900 ml
- Kapasitas Total : Penjumlahan semua volume = 5800
5. Untuk mendapatkan O2 dan mengeluarkan CO2 serta zat-zat lain. Selain itu,
juga untuk mendapatkan energi dan membantu metabolisme.
6. Ciri-ciri udara yang baik:
- Memenuhi kebutuhan oksigen untuk tubuh
- Tidak berbau dan tidak berwarna
- Tidak berdampak buruk pada kesehatan
- Terasa segar dan ringan saat dihirup
7. Berdasarkan tempat terjadinya :
- Pernapasan perut
- Pernapasan dada
Berdasarkan intensitas :
- Pernapasan normal
- Pernapasan paksa
8. Inspirasi terjadi apabila tekanan intra alveolar lebih kecil daripada tekanan
atmosfer udara di luar tubuh, dan ekspirasi terjadi apabila tekanan
intraalveolar turun dan menjadi lebih rendah daripada tekanan atmosfer udara
di luar tubuh.
8
STEP 4. PETA KONSEP
Kriteria Udara
Yang Baik Volume Kapasitas
9
STEP 5. LEARNING OBJECT
Dari hasil diskusi kelompok kecil satu, kami akan berusaha mencari lebih
mendalam tentang mekanisme pernapasan melalui sumber-sumber dan referensi
terpercaya agar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
STEP 7. SINTESIS
10
1. Trakea
2. Bronkus
Paru terletak di kedua sisi jantung dalam rongga dada dan dilindungi
secara melingkar oleh rongga yang dibentuk oleh rangka iga. Dasar masing –
masing paru terletak pada diafragma di bawahnya dan apex di ujung atas
terletak setingkat clavicula. Pada permukaan medial masing – masing paru
terdapat suatu bentukan yang disebut hilus, tempat bronkus primarius dari
arteri dan vena pulmonalis memasuki paru.
Membran pleura adalah suatu membran serosa pada rongga torax. Pleura
parietal melapisi rongga torax, dan pleura viseral terdapat pada permukaan
paru-paru. Diantara membran pleura tersebut terdapat cairan serosa yang
mencegah friksi dan menjaga kedua membran tetap bersama selama
pernapasan.
11
4. Alveoli
Inspirasi Ekspirasi
Biasa Kontraksi m. diafragma dan relaksasi m. diafragma dan
m.intercostalis externa m.intercostalis externa
Dalam m. scalene (mengangkat 2 M. intercostalis interna
iga pertama) M. rectus abdominalis
m. sternocleidomastoideus (memberi efek tarikan
(mengangkat sternum ke sangat kuat terhadap iga
depan) bagian bawah)
m. levatores costarum M. transversus abdominis
(menahan costae bagian (Menaikkan tekanan
bawah) intraabdominal sehingga
Mm. serratus posterior mengangkat ke arah cranial)
(superior dan inferior) Mm. obliqus abdominis
(menahan costae bagian (externa dan interna)
bawah) (Menaikkan tekanan
M. quadrates lomborum intraabdominal sehingga
(menahan costae bagian mengangkat ke arah cranial)
bawah)
Paksa M. pectoralis minor M. iliocostalis
M. pectoralis mayor M. latissamus dorsi
M. serratus anterior (kontraksi keduanya
(ketiganya membantu menaikkan tekanan
mengangkat costae) intraabdominal yang akan
menekan ke arah kranial)
12
Untuk memperoleh O2 dan mengeliminasi CO2 yang
dihasilkan sel (Sherwood, 2001)
Fungsi utama :
o Ventilasi Paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara atmosfir
dan alveoli paru
o Difusi O2 dan CO2 antara alveoli dan darah.
o Transport O2 dan CO2 dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel
jaringan tubuh
o Pengaturan ventilasi dan hal-hal lain dari pernafasan
o Homeostatis, mengatur PH dengan menyesuaikan kecepatan
pengeluaran CO2 penghasil asam
Fungsi pernapasan menurut buku keperawatan medical bedah :
o Semua bagian dari sistem pernapasan (kecuali sakus mikroskopis yang
disebut alveoli) berfungsi sebagai pendistribusi udara. Hanya alveoli
dan saluran kecil yang terbuka ke dalam alveoli berfungsi sebagai
penukar gas.
o Sistem pernapasan secara efektif menyaring, menghangatkan, dan
melembabkan udara yang kita hirup selama bernapas.
o Organ pernapasan juga mempengaruhi pembentukan suara, termasuk
berbicara yang kita gunakan dalam komunikasi verbal.
o Jaringan epitel khusus pada saluran pernapasan memungkinkan
berfungsinya indra penciuman (olfaktori)
o Sistem pernapasan juga membantu dalam pengaturan atau homeostatis
PH dalam tubuh
Fungsi nonrespiratorik :
o Menyediakan jalan untuk mengeluarkan air dan panas
o Meningkatkan aliran balik vena
o Berperan dalam memelihara pernapasan keseimbangan asam basa
normal dengan mengubah jumlah CO2 penghasil asam H+ yang
dikeluarkan
o Memungkinkan kita bicara, menyanyi, dan vokalisasi lain
o Mempertahankan tubuh dari invasi benda asing
13
o Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkandan menginaktifkan
berbagai bahan yang melewati sirkulasi paru.
o Hidung bagian sistem pernapasan berfungsi sebagai organ penghidu
3. Jenis-jenis pernapasan
PERNAPASAN DADA
14
dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-
paru.
PERNAPASAN PERUT
- Berdasarkan intensitasnya
Inspirasi dalam :
15
Ekspirasi dalam
16
darah atau bila terjadi edema paru pada kondisi seperti gagal ginjal
kongestif. Walaupun fungsi reseptor J tidak diketahui, rangsangan
reseptor J tersebut dapat menyebabkan seseorang merasa sesak napas.
(Guyton, 2012)
Efek dari edema otak
Aktifitas pusat pernapasaan dapat di tekan atau bahkan
diinaktifkan oleh edema otak akut yang timbul akibat gegar otak.
contohnya, kepala yang rusak mengalami pembengkakan , yang
menekan arteri selebral terhadap ruang kranial dan dengan demikian
menghambat suplai darah secara parsial.
Terkadang, depresi pernapasan yang timbul akibat edema otak
yang dapat dikurangi sementara dengan injeksi larutan hipertonik
intravena seperti larutan manitol konsentrasi tinggi . larutan ini secara
osmotik menarik sejumlah cairan di otak, sehingga menurunkan
tekanan intrakranial dan terkadang menimbulkan kembali pernapasan
dalam beberapa menit. (Guyton, 2012)
Anestesia
Barangkali penyebab paling sering dari depresi pernapasan dan henti
naas adalah kelebihan dosis anestetik atau narkotik. Anestetik yang
buruk akan sangat menekan pusat pernapasan sementara daya
anestesinya terhadap korteks serebri lebih lemah. (Guyton, 2012)
Refleks batuk
Refleks bersin
Cegukan dan menguap
Suhu udara
Semakin tinggi suhu udara semakin tinggi tekanan (pv=nrt)
Impuls sensori dari reseptor termal kulit dan dari reseptor nyeri profunda
dan superficial
17
Faktor-Faktor lainnya
5. Mekanisme pernapasan
Inspirasi :
18
penurunan gradien tekanan dari tekanan tinggi ke rendah. Udara terus
masuk ke paru sampai tidak ada lagi gradien yaitu, sampai tekanan intra
alveolus setara dengan tekanan atmosfer. Sewaktu inspirasi tekanan
intrapleura turun menjadi 754 mm Hg.
Inspirasi dalam :
Ekspirasi :
19
meninggalkan paru menuruni gradien tekanannya dari tekanan intra
alveolus yang lebih tinggi ke tekanan atmosfer yang lebih rendah.
20
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Christiantie., Asih, Niluh Gede Yasmin. 2004. Keperawatan Medikal Bedah:
Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta : EGC.
Guyton, A.C. 1983. Fisiologi Kedokteran, Edisi 5. Jakarta : EGC.
Levitzky, M.G. 1999. Pulmonary Physiology, fifth edition. United State : McGraw-
Hill.
Paulsen, F., & Waschke, J. 2010. Sobotta, Atlas Anatomi Manusia : Organ-Organ
Dalam, Edisi 23 Jilid 2. Jakarta : EGC.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.
Telford, I.R., Bridgman, C.F. 1995. Introduction to Functional Histologi, second
edition. United States of America : Harper Collins College Publishers.
22