Anda di halaman 1dari 18

RIBA DAN BUNGA

DALAM PANDANGAN
FIKIH MUAMALAT

FIKIH MUAMALAT
Pertemuan 09 (a)

ALI AMIN ISFANDIAR


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI)
IAIN Pekalongan
TOPIK KULIAH
1. Kontrak Belajar
2. Pengantar Kuliah
3. Fikih Muamalat dalam Kajian Hukum Islam
4. Fikih Muamalat dan Ekonomi Islam (1)
5. Fikih Muamalat dan Ekonomi Islam (2)
6. Ruang Lingkup Fikih Muamalat (1)
7. Ruang Lingkup Fikih Muamalat (2)
8. Ujian Tengah Semester (UTS)
9. Riba dan Bunga dalam Pandangan Fikih Muamalat
10. Relasi antara Riba, Bunga dan Akad dalam Fikih Muamalat
11. Teori Akad dilihat dari Tujuan Akad
12. Teori Akad dilihat dari Subyek, Obyek dan Profit Akad
13. Teori Akad dilihat dari Orientasi Bisnis dan Kepastian Profit
14. Teori Akad dilihat dari Ragam Akad di Lembaga Keuangan Syariah
15. Teori Akad Kontemporer
16. Ujian Akhir Semester (UAS)
Pokok Bahasan

BUNGA
Pengertian Bunga
Ragam Bunga
Bunga dan Ragam Lembaga Keuangan
Teori (Tingkat Suku) Bunga
Istilah “BUNGA”

Istilah
BUNGA
Bunga (Indonesia)
Interest (Inggris, American English)
Usury (Inggris, British English)
al-Ziyādah (ُ‫()ال ِزاَي ادة‬Arab)
BUNGA

Interest is a charge for a


financial loan, usually a
percentage of the amount
loaned
Istilah “BUNGA”

Istilah BUNGA dalam KBBI diartikan :


• Imbalan jasa untuk penggunaan uang atau modal
yang dibayar pada waktu tertentu berdasarkan
ketentuan atau kesepakatan , umumnya
dinyatakan sebagai persentase dari modal pokok
• Pendapatan atas setiap investasi modal

Note :
Kajian tentang bunga tidak hanya mengenai tentang bunga
bank, tetapi mencakup tentang bunga secara luas yang
berkaitan dengan ragam investasi.
Macam-macam Bunga

1. Bunga Simpanan
Bunga yang diberikan sebagai balasan jasa
bagi investor yang menginvestasikan dananya
di lembaga investasi

2. Bunga Pinjaman
Bunga yang dibebankan kepada para
peminjam (debitur) atau harga yang harus
dibayarkan oleh peminjam (debitur) kepada
lembaga keuangan
Macam-macam Lembaga Keuangan

1. Lembaga Keuangan Bank (LKB)


Bank Umum (BU) dan Bank Perkreditan
Rakyat (BPR)

2. Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB)


Pasar Modal, Asuransi, Reksadana, Lembaga
Pembiayaan (Leasing), Pegadaian, dan lain-
lain.
Fungsi Lembaga Keuangan

1. Fungsi Lembaga Keuangan Bank (LKB)


(a) Penghimpunan dana (funding)
(b) Peminjaman dana / kredit (lending)
(c) Pelayanan / Jasa (service[s])
Istilah untuk LKB Syariah :
Peminjaman dana / pembiayaan (financing)
Perbandingan penyebutannya :
Bank Umum (BU) dan Bank Umum Syariah (BUS)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah (BPRS)
2. Fungsi Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB)
Materi ini, silahkan pelajari dengan mengaitkan dengan mata
kuliah yang lain.
Macam-macam Bunga Bank

1. Bunga Simpanan
Bunga yang diberikan sebagai balasan jasa
bagi nasabah yang menyimpan uangnya di
bank

2. Bunga Pinjaman
Bunga yang dibebankan kepada para nasabah
peminjam atau harga yang harus dibayarkan
oleh nasabah peminjam kepada bank
Jenis-jenis Bunga (1)

1. Bunga Tetap (Fixed Interest)


Suku bunga ini akan berubah selama periode tertentu
sesuai kesepakatan. Jika suku bunga pasar berubah (naik
/ turun), bank atau lembaga pembayaran akan tetap
pada suku bunga yang telah ditetapkan.

2. Bunga Mengambang (Floating Interest)


Suku bunga akan mengikuti naik-turunnya suku bunga
pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka bunga kredit
pun akan ikut naik. Demikian pula sebaliknya. Sistem ini
diterapkan pada KPR, kredit pinjaman modal kerja,
usaha, dan investasi.
Jenis-jenis Bunga (2)

3. Bunga Flat (Flat Interest)


Pada sistem ini, jumlah pembayaran utang pokok dan bunga
kredit besarnya sama pada tiap bulan. Bunga ini diperuntukan
kredit jangka pendek seperti kredit kendaraan kendaraan.

4. Bunga Efektif (Effective Interest)


Perhitungan beban bunga dihitung setiap akhir periode
pembayaran angsuran berdasarkan saldo pokok. Jadi, beban
bunga akan semakin menurun setiap bulan karena pokok
utang jadi berkurang.

5. Bunga Anuitas (Anuity Interest)


Dalam perhitungan anuitas, porsi bunga pada masa awal
sangat besar, sedangkan porsi angsuran pokok kecil. Namun,
mendekati masa akhir kredit, keadaan akan terbalik.
Teori (Tingkat Suku) Bunga (interest rate)

Teori Bunga dalam Sejarah Pemikiran Ekonomi :


1. Teori Klasik (Teori Bunga Klasik)
2. Teori Bunga Neo Klasik
3. Teori Keynessian (Teori Bunga Modern Keynes)
4. Teori Bunga Hicks (J. R. Hicks)
Teori (Tingkat Suku) Bunga (interest rate) (1)

1. Teori Klasik (Teori Bunga Klasik)

Tingkat bunga dintentukan oleh 2 faktor, yaitu permintaan


(demand) dan penawaran (supply) atas modal (capital). Ini
menunjukkan bahwa modal seperti barang dan jasa lainnya
yagn diperjualbelikan di mana harganya ditentukan oleh
kedua faktor tersebut. Jadi, tinggi rendahnya tingkat bunga
ditentukan oleh pertemuan antara fungsi permintaan dan
fungsi penawaran. Fungsi permintaan terhadap modal
menunjukkan keinginan berinvestasi, sedangkan fungsi
penawaran terhadap modal menunjukkan keinginan untuk
menabung.
Teori (Tingkat Suku) Bunga (interest rate) (2)

2. Teori Bunga Neo Klasik

Teori ini hampir sama dengan Teori Bunga Klasik, yang


menyatakan bahwa Bunga dipengaruhi oleh faktor
permintaan dan penawaran. Tetapi jika Teori Bunga Klasik
fokus pada investasi dan tabungan, maka Teori Bunga Neo
Klasik fokus pada pasar (market), yaitu pasar kredit (market
of credit) atau pasar dana kredit atau dana yang sengaja
disediakan untuk dipinjamkan dikreditkan (market of
loanable fund). Pasar ini merambah masyarakat, swasta atau
pemerintah. Pasar juga dalam rangka penyimpanan uang
(hoarding), penciptaan uang baru (newly created money), dan
mengaktifkan uang yang sedang menganggur (idle money atau
dishoarding).
Teori (Tingkat Suku) Bunga (interest rate) (3)

3. Teori Keynessian (Teori Bunga Modern Keynes)

John Maynard Keynes mengemukakan teori yaitu monetary theory of


interest atau liquidity preference (keinginan atau hasrat untuk menahan
atau memegang uang tunai) dan money supply (penawaran uang). Setiap
aset memiliki tingkat likuid yang berbeda. Tingkat likuid aset tergantung
pada bentuknya. Uang tunai merupakan aset yang paling likuid. Uang
dalam bentuk tabungan, saham atau uang yang dipinjamkan relatif kurang
likuid, atau tidak dapat segera digunakan untuk transaksi sampai dirubah
menjadi uang tunai. Bunga dibayarkan karena adanya kesediaan untuk
melepaskan aset dalam bentuk uang tunai. Karena uang tunai merupakan
aset yang paling likuid, dan dapat segera digunakan untuk bertransaksi,
maka bunga merupakan harga dari uang tunai (the price of money)
tersebut. Jadi bunga adalah kompensasi berubahnya uang tunai yang
likuid menjadi kurang likuid karena dipinjamkan atau ditabungkan. Tiga
motif seseorang bersedia untuk memegang uang tunai, yaitu (a) motif
transaksi, (b) berjaga-jaga dan (c) spekulasi.
Teori (Tingkat Suku) Bunga (interest rate) (4)

4. Teori Bunga Hicks (J. R. Hicks)

Teori ini merupakan perpaduan antara teori sebelumnya,


yaitu Teori Bunga Klasik dan Teori Bunga Modern Keynes.
Menurut teori ini, tinggi rendahnya tingkat bunga ditentukan
oleh faktor-faktor seperti tabungan, investasi, jumlah uang
tunai, dan jumlah uang beredar. Singkatnya, bahwa bunga
ditentukan oleh fungsi (kurva) gabungan investasi (I) dan
tabungan (S) dengan fungsi (kurva) gabungan liquidity
preference (L) dan money supply (M). Perpotongan antara
kedua fungsi (kurva) gabungan inilah tingkat bunganya
ditentukan.
Teori Bunga (Turunan)

Turunan Teori Bunga :

1. Loanable funds theory


Harga dari nilai uang yang dipinjamkan
2. Time Value of Money
Nilai waktu terhadap uang
3. Opportunity Cost
Biaya dari penggunaan kesempatan terhadap
uang

Anda mungkin juga menyukai