Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Muhamad Nurhidayat

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041684278

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4227/Ekonomi Moneter

Kode/Nama UPBJJ : 24/Bandung

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Lima contoh motif transaksi:
a. Perusahaan memegang uang kas untuk memperlancar pertukaran atau transaksi sehari-hari.
b. Seorang Ibu Rumah Tangga memegang uang kas untuk belanja kebutuhan sehari-hari.
c. Seseorang memegang uang kas untuk membeli bahan bakar kendaraan untuk kegiatan sehari-
hari.
d. Perusahaan memegang uang kas untuk pengeluaran upah atau gaji karyawan.
e. Seseorang memegang uang kas untuk membayar tagihan listrik, telepon dan air.

Lima contoh motif berjaga-jaga:

a. Seseorang memegang uang kas untuk keperluan berobat apabila tiba-tiba sakit.
b. Perusahaan menyimpan uang kas untuk berjaga-jaga apabila tiba-tiba ada kerusakan pada alat
produksi.
c. Seseorang memegang uang kas untuk biaya pernikahan.
d. Seseorang memegang uang kas untuk biaya pendidikan.
e. Perusahaan menyimpan uang kas untuk membayar tunjangan hari raya (THR) karyawan

Lima contoh motif spekulasi

a. Seseorang membeli reksa dana di pasar modal dengan mengharapkan keuntungan di masa depan.
b. Seseorang mengikuti asuransi kesehatan untuk mengantisipasi kesehatannya pada masa depan.
c. Seseorang membeli valuta asing dalam bentuk dollar amerika di harga rendah, kemudian menjual
kembali dollar tersebut pada harga tinggi. Selisih harga jual dan beli adalah kentungan yang
diperoleh seseorang.
d. Seseorang mengikuti asuransi pendidikan untuk mengantisipasi biaya yang tinggi pada masa
depan.
e. Seseorang memberikan uang saku tambahan kepada anaknya yang sedang sekolah di luar kota
agar tidak kekurangan uang.
2. Jumlah uang beredar ditentukan otoritas moneter berarti bersifat otonom, dalam arti bahwa jumlah
uang beredar tersebut tidak dipengaruhi tingkat bunga pasar uang. Di Indonesia, jumlah uang
beredar menurut pandangan ini ditunjukkan oleh jumlah uang primer. Walaupun besarnya jumlah
uang primer ini tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga pasar uang, akan tetapi jumlah uang primer
tersebut dipengaruhi oleh kebijakan otoritas moneter dalam menentukan instrument- instrument
“Bank Indonesi Rate/BI Rate” yang akan menjadi signal suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan besarnya Giro Wajib.

3. Bank Syariah bersifat universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Karateristik sistem Bank Syariah yang beroperasi berdasarkan prnisip bagi hasil yang saling
mengutungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi,
investasi beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi
dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Hal ini berarti Bank Syariah
tidak membeda-bedakan antar golongan atau tidak hanya untuk golongan tertentu saja.
Secara garis besar hal-hal yang membedakan antara bank konvensional dengan bank syariah adalah
sebagai berikut:

No. Bank Konvensional Bank Syariah

1. Bebas nilai Berinvestasi pada usaha yang halal

2. Sistem bunga Atas dasar bagi hasil, margin keuntungan dan fee

3. Besaran bunga tetap Besaran bagi hasil berubah-ubah tergantung kinerja usaha

4. Profit oriented (kebahagiaan dunia saja) Profit dan falah oriented (kebahagiaan dunia dan akhirat)

5. Hubungan debitur-kreditur Pola hubungan:

1. Kemitraan (musyarakah dan mudharabah)


2. Penjual – pembeli (murabahah, salam dan istishna)
3. Sewa menyewa (ijarah)
4. Debitur – kreditur; dalam pengertian equity holder
(qard)

6. Tidak ada lembaga sejenis dengan Ada Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Dewan Pengawas Syariah
Sumber:
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/PBS-dan-Kelembagaan.aspx
4. Faktor-faktor permintaan uang untuk transaksi menurut Keynes, yaitu:
- Permintaan uang untuk transaksi
Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan. Semakin tinggi
pendapatan semakin besar keinginan memegang uang kas untuk transaksi.

Y/P
Ltr

L
Permintaan uang untuk tujuan transaksi ditunjukkan dengan Ltr. Dalam hal ini Keynes
mengikuti jejak Klasik, bahwa permintaan untuk transaksi tergantung pendapatan, namun
perbedaannya terletak pada penekanan motif spekulasi dan peranan tingkat bunga dalam
menentukan permintaan uang untuk spekulasi.
- Permintaan uang untuk jaga-jaga
Permintaan uang tersebut untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang tak terduga
(unexpected need). Tersedianya uang di tangan untuk jaga-jaga memberikan rasa aman
menghadapi rekening yang tidak terduga (unexpected bill).
Jenis transaksi ini proposional dengan pendapatan, oleh karena itu Keynes
memformulasikan permintaan uang untuk jaga-jaga secara proposional sama dengan
permintaan uang untuk transaksi.
- Permintaan uang untuk spekulasi
Menurut Keynes tujuan seseorang memegang uang untuk spekulasi ini sesuai dengan
fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai dan kekayaan. Dalam hal ini uang dianggap
sebagai aset. Permintaan untuk motif spekulasi ini terjadi karena adanya faktor
ketidakpastian (uncertainty) dan ekspektasi (expectation) yang mempengaruhi seseorang
dalam memegang uang. Dalam menentukan kebutuhan uang untuk motif spekulasi ini
seseorang dipengaruhi oleh ekspektasi penghasilan masa depan dari berbagai bentuk aset
yang dimungkinkan untuk dimiliki. Keynes menggunakan tingkat bunga sebagai variabel
pengukur ekspektasi penghasilan masa depan sehingga kebutuhan uang untuk tujuan
spekulasi ini dipengaruhi oleh perubahan tingkat bunga.
Ketergantungan permintaan uang kas untuk spekulasi terhadap tingkat bunga dapat
diterangkan pada gambar dibawah ini.

r r

L2 L2

rL L2
2

L2 L2
a b

Penjelasan:
Pada gambar (a), hubungan negative ditunjukkan antara tingkat bunga (r) dengan permintaan
uang untuk tujuan spekulasi (L2). Pada gambar (b) menunjukkan adanya daerah yang disebut
Keynes sebagai liquidity trap bagian horizontal dari permintaan uang kas pada tingkat bunga
rL (Nopirin, 2010).

5. Dalam teori Klasik V (velocity) adalah konstan, dikarenakan nilai V ditentukan oleh kebiasaan
pembayaran gaji dan efisiensi lembaga keuangan. Pada suatu periode tertentu , kuantitas barang
yang diperdagangkan T (transaction) jumlahnya tertentu. Dalam keseimbangan (full employment)
nilai T adalah tetap dan tetap dan telah mencapai tingkat yang maksimum. Berdasarkan keyakinan
bahwa nilai V dan T adalah tetap, maka ahki-ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa perubahan
dalam penawaran uang hanya akan mempengaruhi tingkat harga.

Anda mungkin juga menyukai