Anda di halaman 1dari 16

unsur intrinsik

dalam hikayat
Pengertian
Unsur intrinsik, yaitu unsur yang terdapat di
dalam karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur
inilah yang menyebabkan karya sastra hadir
sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara
faktual akan dijumpai jika orang membaca karya
sastra.
Unsur Unsur
Unsur yang dimaksud di antaranya
peristiwa, cerita, plot, penokohan,
tema, latar, sudut pandang
penceritaan, bahasa atau gaya
bahasa, dan lain-lain.
1. Tahap penyituasian (tahap situation)
Pada tahap ini dikenalkan seorang
peladang tiga beranak, anaknya laki-laki
dinamainya Belalang. Oleh sebab itu, semua
orang memanggilnya Pak Belalang. Pak
Belalang tiga beranak itu sangat miskin
kehidupannya.
2. Tahap pemunculan konflik ( tahap
generating circumstances)
tahap munculnya masalah- masalah dan
peristiwa yang menyulut terjadinya konflik
Contohnya seperti saat pak Belalang menyuruh
anaknya untuk menyembunyikan kerbau orang
yang sedang membajak sawah kemudian
mengabarkan, bahwa dia pandai bertenung
3. Tahap Peningkatan Konflik
(Tahap Rising Action)
Pada tahap peningkatan konflik,
intensitas konflik semakin
berkembang. Satu demi satu
konflik bermunculan.
4) Tahap Klimaks (Tahap Climax)
Klimaks merupakan tahapan
puncak dari konflik yang ada.
Tahapan ini adalah tahap puncak
dari ketegangan yang terjadi
mulai dari awal cerita.
5)Tahap Penyelesaian (Tahap
Denoument)
Pada tahap penyelesaian,
ketegangan dikendorkan contohnya
seperti saat Pak Belalang
membakar rumahnya dan berkata,
bahwa surat ilmu nujumnya sudah
terbakar
Berdasarkan kriteria urutan peristiwa di
dalam cerita, alur yang digunakan dalam
hikayat Pak Belalang adalah alur maju
atau progresif. Disebut alur maju,
karena peristiwa dalam hikayat
diceritakan secara runtut mulai dari
penyituasian, pemunculan konflik,
penanjakan koflik, klimaks, hingga
peleraian
Berdasarkan kriteria urutan peristiwa di
dalam cerita, alur yang digunakan dalam
hikayat Pak Belalang adalah alur maju
atau progresif. Disebut alur maju,
karena peristiwa dalam hikayat
diceritakan secara runtut mulai dari
penyituasian, pemunculan konflik,
penanjakan koflik, klimaks, hingga
peleraian
b.Penokohan
Penokohan mencakup siapa tokoh cerita dan
perwatakannya. Nurgiyantoro (2009:166)
mengatakan, bahwa istilah penokohan lebih luas
pengertiannya daripada tokoh dan perwatakan
sebab ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh
cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana
penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita.
Penokohan tersebut sanggup memberikan
gambaran yang jelas kepada pembaca.
B. Penokohan
penentuan watak atau karakter dari
tokoh tersebut. Penokohan ini bisa
digambarkan dalam sebuah ucapan,
pemikiran dan pandangan saat
menyelesaikan suatu masalah.
C. Latar atau Setting
Latar dalam sebuah hikayat
dibagi menjadi tiga, yaitu latar
tempat, latar waktu, dan latar
sosial.
1. Latar adalah suatu
keterangan yang membangun
kejelasan jalan cerita

2)Latar waktu berhubungan dengan masalah


"kapan" terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan dalam sebuah karya fiksi.

3) Latar sosial menyaran pada hal-hal yang


berhubungan dengan perilaku kehidupan
sosial masyarakat di suatu tempat Yangon
diceritakan dalam karya fiksi.
d. Tema
Tema dalam hikayat dapat diketahui
dengan mempertimbangkan detail
cerita yang terdapat di dalamnya.
Detail cerita dapat diambil dari
peristiwa hikayat, yaitu bahwa
harta bukanlah jaminan suatu
kebahagiaan dan ketenangan hidup
E . Sudut Pandang

Sudut pandang dalam hikayat


tersebut yaitu pengarang serba
tahu.

Anda mungkin juga menyukai