Tabel 4. Uraian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon
STAKEHOLDER PERSPECTIVE
Rata-rata Pendapatan
3. 5.145.860 5.325.690 103,49
RTP/bulan
Rata-rata Pendapatan
4. 1.933.640 1.934.390 100,04
Nelayan/bulan
COSTUMER PERSPECTIVE
6. Nilaiproduksi
Perikanan Tangkap 115,91 116,31 100,35
(Rp.Trilyun)
8. Jumlah Penyaluran
permodalan Perikanan 850 1.343,5 158,06
tangkap (Rp. Milyar)
4.1. Kunjungan
Kapal
Kapal yang
berpangkalan di PPN
Ambon sebelum
moratorium 253 unit,
setelah moratorium,
pelarangan transhipmen
dan pukat hela/ trawl,
jumlah kapal yang berpangkalan di PPN Ambon tersisa 47 unit. Armada kapal
perikanan yang berkunjung di PPN Ambon didominasi oleh kapal-kapal
perikanan skala besar (industri) dengan tonase > 30 GT. Aktivitas kapal-kapal
tersebut antara lain mengisi perbekalan (air, es dan BBM), mendaratkan ikan,
pengangkutan ikan, pemeliharaan, dan berpangkalan/ istirahat. kapal
Gambar 2. Tambat/labuh
Jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan kapal pada tahun 2014 yang
mencapai 809 unit, jumlah kunjungan kapal tahun 2015 sebesar 187 unit atau
hanya mencapai 23,11 % bila dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan karena
dengan keluarnya PERMEN KP No. 56 dan 57 Tahun 2014 tentang moratorium dan
pelarangan transhipment bagi kapal perikanan. Dalam periode 2011 – 2015,
Volume dan nilai pendaratan ikan perbulan di PPN Ambon pada tahun
2015 dan produksi ikan berdasarkan daerah penangkapan, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Dari total ikan yang didistribusikan PPN Ambon, sebesar 27,62 % yang
dipasarkan lokal, pemasaran antar pulau regional sebesar 51% dan ekspor hasil
olahan yang didistribusi sebesar 20,98%. Distribusi ikan dari PPN Ambon mencapai
643.554 Kg yang berarti mengalami penurunan sebesar 98,9 % dibanding tahun
2014 yang volumenya sebesar 59.959.259 kg.
Menurunnya distribusi ikan di PPN Ambon akibat dari banyak kapal yang
ke Thailand untuk doking dan tidak kembali lagi melaut, adanya pembekuan ijin
untuk kapal-kapal perikanan sehingga SLO tidak dikeluarkan dan keluarnya
PERMEN KP No. 56 dan 57 Tahun 2014 tentang Moratorium dan pelarangan
Transhipment untuk kapal-kapal perikanan serta adanya PERMEN KP No. 2 Tahun
2015 tentang pelarangan alat tangkap Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine
Nets). Alasan tersebut diatas sangat mempengaruhi proses distribusi/ pemasaran
ikan di PPN Ambon.
Data pemasaran ikan berdasarkan tujuan pemasaran selama 5 (lima)
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Volume/Tahun (Kg)
Tujuan
Pemasaran
2011 2012 2013 2014 2015
Tabel 8. Daftar Jumlah Distribusi Ikan Berdasarkan Wilayah Pemasaran Tahun 2011 – 2015
Volume distribusi ikan dengan tujuan lokal relatif kecil yang dipengaruhi
oleh pola konsumsi jenis ikan masyarakat setempat yang cenderung lebih memilih
mengkonsumsi jenis ikan dengan kondisi segar, sementara kondisi ikan yang
didaratkan di PPN Ambon adalah ikan beku. Untuk pasar regional/ antar pulau sejak
5 (lima) tahun terakhir mengalami fluktuasi seiring dengan volume permintaan di
daerah tujuan. Sedangkan volume ekspor terjadi penurunan mulai dari tahun 2014
berlanjut hingga tahun 2015 penyebabnya adalah adanya pembekuan ijin untuk
kapal-kapal perikanan sehingga SLO tidak dikeluarkan dan keluarnya PERMEN KP
No. 56 dan 57 Tahun 2014 tentang Moratorium dan pelarangan Transhipment untuk
kapal-kapal perikanan. Serta adanya PERMEN KP No. 2 Tahun 2015 tentang
pelarangan alat tangkap Pukat Hela (Trawls) dan Pukat Tarik (Seine Nets). Grafik
distribusi ikan sejak 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat sebagai berikut :
Tahun
No. Rincian Jumlah
2011 2012 2013 2014 2015
1 Nelayan 37.800 8.976 5.893 6.861 14.157 1.913
Penyaluran air bersih berasal dari dalam pelabuhan melalui instalasi air
bersih yang dimiliki PPN Ambon dan melalui instalasi air bersih milik Dinas Kelautan
dan Perikanan Propinsi Maluku yang terpasang di komplek PPN Ambon. Air yang
disalurkan ditujukan ke kapal perikanan, ke perusahaan/ unit usaha, serta ke
warung-warung yang ada di lingkungan PPN Ambon. Volume yang disalurkan pada
tahun 2015 sebesar 1.931.350 liter.
Penyaluran Air selama 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel dan
grafik berikut ini :
Volume/Tahun (Kl)
Sumber Penyaluran
2011 2012 2013 2014 2015
Penyaluran air bersih yang berasal dari dalam pelabuhan dilakukan oleh
PPN Ambon dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Propinsi Maluku dengan
pengaturan melakukan jadwal pengisian. DKP Propinsi Maluku melakukan
pengisian air bersih yang berasal dari sumber mata air milik Dinas Kelautan dan
Perikanan Propinsi Maluku namun menggunakan instalasi PPN Ambon. Pengisian
air yang dilakukan oleh DKP Propinsi Maluku dimaksudkan agar dapat menambah
Pendapatan Asli Daerah.
Maret 0 0 0
Mei 0 0 0
Juli 0 0 0
Oktober 0 0 0
Desember 0 0 0
2011 30.832
2012 9.091
2013 12.115
2014 10.750
2015 334,8
Terdapat penurunan jumlah penyaluran BBM sejak tahun 2011. Hal ini
terjadi karena telah dilakukan perubahan pada proses pendataan. Pada tahun 2011,
data BBM diperoleh dari seluruh jumlah pemakaian BBM kapal perikanan baik yang
pengisiannya dilakukan di areal kawasan PPN Ambon, maupun di luar kawasan.
Untuk tahun 2012 hingga saat ini tahun 2014 data BBM yang dicatat hanya
bersumber dari BBM yang pengisiannya dilakukan di areal kawasan PPN Ambon.
4.5.3. Penyaluran Es
Volume Penyaluran
(Kg)
No. Bulan
Jumlah
Milik PPN Ambon Milik Swasta
Penyaluran
1. Januari 0 30.660 30.660
2. Pebruari 0 0 0
3. Maret 30.660 199.384 230.044
4. April 49.759 0 49.759
5. Mei 1.564 0 1.564
6. Juni 2.312 0 2.312
7. Juli 3.575 0 3.575
8. Agustus 6.644 37.050 43.694
9. September 82.320 0 82.320
Luas lahan industri saat ini seluas 30.982 M², terdiri dari luas areal
industri 19.641 M², Luas Areal Ruang Instalasi dan lain-lain seluas 5.621 M², jalan
Kawasan Industri 5.720 M². dan lahan milik PEMDA sekitar 2.784 M2.
Pada tahun 2015, ada 2 (dua) perusahaan yang melakukan pengurusan
perpanjangan ijin sewa lahan, dan 2 (dua) perusahaan yang baru berinvestasi/
sewa lahan di PPN Ambon sehingga lahan industri yang sudah dimanfaatkan sesuai
surat perjanjian sewa lahan (SPSL) adalah seluas 19.641 M². Data perusahaan dan
instansi pemerintah yang ada di PPN Ambon dapat dilihat pada lampiran 15.
BESARNYA
NO. JENIS PENERIMAAN
PENERIMAAN (Rp)
II. PENERIMAAN FUNGSIONAL 205.605.912
1 - Jasa Air 852.000
2 - Jasa Bengkel -
3 - Jasa Pas Masuk 33.986.700
4 - Jasa Tambat 17.131.500
5 - Jasa Labuh 40.264.450
6 - Jasa BBM -
7 -ES 46.800.000
8 - Penjualan Aset Lainnya yang Dihapuskan -
9 - Jasa Listrik 45.371.362
10 - Jasa Sampah/Kebersihan 21.199.900
11 - Jasa Penumpukan Barang -
12 - Jasa Bongkar Muat -
JUMLAH : 313.658.154
Peredaran uang di dalam kawasan PPN Ambon. dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 18. Peredaran uang di PPN Ambon, 2015
Adapun hasil evaluasi indikator kinerja pelabuhan selama tahun 2015 dapat
dilihat seperti pada tabel 1 dibawah ini.
Total
Tabel 19.Kriteria Unit
Indikator kinerja pelabuhan perikanan,Februari
Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon,
No. Jenis Januari Maret April Mei SemesterJuni
I (Januari Realisa
– Juni 2015) Nilai
Satuan
si
Pengumpulan
1 Kali 11 4 4 4 2 2 4,50 3,00
Laporan
Jumlah Produksi
2 Ton/Hari 116,36 162,59 3,22 4,30 1,42 0,42 48,05 3,08
Ikan
Frekuensi
3 Kapal/Hari 1,71 1,07 1,06 0,30 1,71 1,00 1,14 0,18
Kunjungan Kapal
Penyerapan Orang/
4 417,71 417,64 417,55 417,60 417,45 417,43 417,56 4,18
Tenaga Kerja Hari
Penyaluran Air
5 Ton/Hari 10,52 2,43 6,50 0,70 4,41 1,14 4,28 0,14
Bersih
6 Penyaluran Es Ton/Hari 304,84 171,43 238,71 85,00 3.783,87 1.270,00 975,64 8,00
7 Penyaluran BBM Ton/Hari 35,95 6,13 23,87 0,31 2,56 1,05 11,65 1,86
Jumlah Investor di
Perusahaa
8 Pelabuhan 26,00 27,00 27,00 27,00 29,00 31,00 27,83 7,00
n/Bulan
Perikanan
Pendapatan 24.062.75 42.962.10 25.361 32.593.86 16.717.85 24.782.
9 Rp 6.997.700 6,00
Pelabuhan 0 0 .150 8 0 569,67
Realisasi
10 % 0,66 0,82 0,73 0,78 0,98 0,89 0,81 2,00
Pembangunan
11 Pelaksanaan K5 10 10 10 10 10 10 10,00 10,00
Jumlah 45,44
Kesimpulan dan
SEDANG
Rekomendasi
Tabel 20. Indikator kinerja pelabuhan perikanan, Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon, Semester II (Juli – Juni 2015)
Unit Total
No. Jenis Kriteria Juli Agustus September Oktober November Desember Nilai
satuan realisasi
Pengumpulan
1 Kali 6 3 9 4 7 8 6,17 3,00
Laporan
Jumlah Produksi
2 Ton/Hari 0,15 0,07 1,68 0,00 1,32 1,06 0,71 0,19
Ikan
Frekuensi
3 Kapal/Hari 0,90 1,10 1,70 0,52 1,27 1,00 1,08 0,17
Kunjungan Kapal
Penyerapan
4 Orang/Hari 417,55 417,65 417,37 417,45 417,40 417,35 417,46 4,17
Tenaga Kerja
Penyaluran Air
5 Ton/Hari 1,71 0,69 2,77 1,36 1,71 1,11 1,56 0,05
Bersih
6 Penyaluran Es Ton/Hari 938,71 2.258,06 5.733,33 1.412,90 380,00 693,55 1.902,76 8,00
7 Penyaluran BBM Ton/Hari 2,26 0,85 2,47 1,18 1,75 2,82 1,89 0,30
Jumlah Investor di
Perusahaan
8 Pelabuhan 31,00 31,00 31,00 31,00 31,00 31,00 31,00 6,00
/Bulan
Perikanan
Pendapatan 17.565.82 69.884.33 12.483.8 10.391.82 37.639.0 26.266.1
9 Rp 9.632.100 6,00
Pelabuhan 8 3 89 9 57 72,67
Realisasi
10 % 0,93 0,86 0,84 0,88 0,91 1,00 0,90 2,33
Pembangunan
Jumlah 40,22
Kesimpulan dan
SEDANG
Rekomendasi
Tabel 21. Jumlah SPB yang dikeluarkan oleh syahbandar perikanan tahun 2015
NO BULAN JUMLAH
1 Januari 26
2 Februari 10
3 Maret 19
4 April 20
5 Mei 27
6 Juni 21
7 Juli 19
8 Agustus 19
9 September 28
10 Oktober 14
11 Nopember 22
12 Desember 21
Jumlah 246
Data kapal yang melapor dan membuat surat persetujuan berlayar pada
Syahbandar Perikanan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ambon pada Tahun
2015 sebanyak 246 Kapal. Surat Persetujuan berlayar (SPB) yang diterbitkan setiap
bulannya berbeda, hal ini di sebabkan oleh Frekwensi kedatangan dan
keberangkatan kapal yang tidak selalu sama setiap bulannya hal ini di karenakan
factor cuaca, musim penangkapan ikan dan tingkat kesadaran nelayan yang masih
rendah.
Kegiatan dan operasional syahbandar di PPN Ambon antara lain,
mengatur olah gerak kapal perikanan serta tambat/ sandar kapal perikanan di kolam
Bandar PPN Ambon, Mengawasi pengisian/ Bunker BBM serta mengontrol atau
mengawasi ABK Indonesia maupun ABK Asing yang ada di areal pelabuhan, serta
mengontrol atau mengunjungi daerah/ pelabuhan tangkahan yang termasuk dalam
wilayah kerja syahbandar perikanan.
Tahun 2015 penerbitan SHTI tidak berbeda dengan tahun 2014, dimana
tetap didominas oleh kapal-kapal pole and line (huhate) yang berpangkalan di
Pelabuhan Tulehu Maluku Tengah dengan ukuran dibawah 30 GT dan beberapa
kapal jaring insang (purse seine) milik PT. Samudera Sakti Sepakat. Jumlah SHTI
yang dikeluarkan selama tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut:
1 Januari 1 35,1
2 Februari - -
3 Maret 33 204,6
4 April - -
5 Mei - -
6 Juni 10 48,9
7 Juli 42 178,9
8 Agustus - -
9 September 20 174,3
10 Oktober 9 87,1
12 Desember 34 274,9
Tabel 23. Jumlah SHTI dan total tangkapan tahun 2011 - 2015
Logbook penangkapan ikan harus diisi di atas kapal dan menjadi tanggung jawab
nakhoda, serta wajib dilakukan sesuai dengan data yang sebenarnya (objective)
dan tepat waktu (up to date). Ketentuan tentang Logbook penangkapan dan
pengangkutan ikan diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia nomor 48/PERMEN-KP/2014 tentang Logbook Penangkapan
Ikan.
Pelaksanaan logbook penangkapan ikan di PPN Ambon telah berjalan
dengan baik. Pengembalian logbook penangkapan ikan menjadi kewajiban bagi
setiap kapal penangkapan ikan untuk melakukan pembongkaran hasil tangkapan di
dermaga PPN Ambon. Pada tahun 2015. jumlah Logbook yang telah dikembalikan
oleh kapal penangkapan ikan sebanyak 73 rangkap, rinciannya dapat dilihat pada
Tabel 20.
September 36 47 41 37 7
Oktober 46 35 47 41 4
November 41 40 39 35 4
Desember 36 30 41 70 6
Total 444 484 488 459 73
TAHUN
BULAN
2011 2012 2013 2014 2015
Januari 8 19 21 14 -
Pebruari 7 1 20 6 -
Maret 7 31 16 27 -
April 14 18 4 8 1
Mei 10 3 14 35 1
Juni - 3 12 17 11
Juli 8 4 12 22 3
Agustus 27 30 28 22 9
September 12 - 8 6 1
Oktober 9 - 1 1 -
November - - 18 6 -
Desember 6 - 37 5 -
Total 108 109 191 169 26
Pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 jumlah logbook yang telah
dikembalikan oleh kapal penangkap ikan berkisar 444 hingga 459 lembar, namun
jumlah pengembalian logbook tersebut mengalami penurunan drastis di tahun 2015
yaitu hanya sebanyak 73 lembar. Begitu juga dengan jumlah rekomendasi
logbookyang dikeluarkan oleh PPN Ambon, Pada tahun 2011 sampai dengan tahun
2014 jumlah rekomendasi logbook yang diberikan kepada kapal penangkap ikan
berkisar 108 hingga 169 rekomendasi, namun jumlah rekomendasi logbook yang
dikeluarkan di tahun 2015 mengalami penurunan yaitu hanya sebanyak 26
rekomendasi.
bongkar, suhu ikan hasil tangkapan, kelayakan peralatan yang digunakan, dan
pengawasan selama pendistribusian ikan.
Selama tahun 2015, tercatat telah dilakukan sebanyak 213 kali kegiatan
inspeksi pembongkaran ikan di atas kapal perikanan, kebanyakan kapal yang di
inspeksi adalah kapal yg berukuran kecil karena adanya moratorium. Dalam
pelaksanaan kegiatan inspeksi pembongkaran ikan di atas kapal, pengawas mutu
juga melakukan pengukuran suhu rata-rata ikan selama pembongkaran, serta
pengambilan sampel ikan, yang untuk selanjutnya diadakan beberapa pengujian,
yaitu pengujian organoleptik, dan pengujian formalin. Untuk pengujian organoleptik,
pengambilan sampel dilakukan pada setiap kegiatan pembongkaran, sedangkan
untuk pengujian formalin, terhadap sampel yang diambil dari kapal perikanan,
secara acak (random).
Dari rekapitulasi hasil kegiatan inspeksi pembongkaran ikan di atas kapal
yang dilaksanakan sepanjang tahun 2015, diketahui bahwa suhu rata-rata ikan pada
saat pembongkaran adalah -7.20C. karena ikan hasil tangkapan yang di inspeksi
adalah ikan segar Sedangkan nilai rata-rata organoleptik dari ikan yang dibongkar
adalah 7,8. Sementara itu, dari hasil pengujian formalin yang dilakukan, tidak
pernah ditemukan adanya ikan yang mengandung formalin di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Ambon. Dari nilai diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ikan yang
didaratkan di PPN Ambon layak dan aman untuk dikonsumsi, serta bebas formalin.
Sedangkan untuk penilaian kelayakan kapal, masih banyak didapatkan
temuan yang merupakan salah satu indikasi bahwa kapal tersebut belum
menerapkan sistem sanitasi & hygiene dengan baik. Temuan ketidaksesuaian yang
sering didapatkan dalam inspeksi pembongkaran ikan antara lain : personal hygiene
yang sangat kurang, peralatan atau wadah yang digunakan sudah berkarat, belum
adanya program pengawasan sanitasi di atas kapal fasilitas perlengkapan
pembongkaran belum memadai, fasilitas toilet kapal yang kurang memadai, serta
belum adanya fasilitas selasar yang cukup sehingga kenaikan suhu dapat terjadi
secara cepat.
Kondisi yang ditemukan dilapangan merupakan suatu kendala dan
permasalahan yang sebaiknya dihadapi bersama, baik oleh pemerintah, maupun
dari perusahaan. Kesadaran semua pihak dalam menjaga atau mempertahankan
mutu hasil perikanan, perlu ditingkatkan untuk mendukung sistem jaminan mutu dan
keamanan hasil perikanan.
Selain daripada kondisi diatas, faktor internal juga menjadi suatu
hambatan yang sering ditemui. Salah satu faktor internal tersebut adalah kurangnya
ikan hasil tangkapan, yang digunakan sebagai bahan baku bagi produk perikanan di
Indonesia yang diekspor ke pasar Uni Eropa telah melalui proses pengendalian
jaminan mutu dan keamanan pangan (food safety) dengan baik.
Selain kunjungan tersebut, Penyuluh Perikanan di PPN Ambon juga
melakukan kerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Ambon serta
Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi
Maluku terkait dalam kegiatan Pengembangan Kelas Kelompok dan Penumbuhan
Kelompok Pelaku Utama Perikanan Mandiri. Pada tahun 2015 ini sebanyak 6
kelompok pelaku utama telah dinaikkan kelasnya dari kelas kelompok pemula
menjadi kelas kelompok madya. Selain itu Penyuluh Perikanan di PPN Ambon telah
menumbuhkan 5 Kelompok Usaha Bersama (bidang penangkapan) dan 5
Kelompok Pengolahan dan Pemasaran (Poklahsar) dari Dusun Wainuru, Desa
Waai, Kecamatan Salahutu.
Dengan adanya pengembangan dan penumbuhan kelompok pelaku utama
diharapkan dapat menjadi pendorong bagi kelompok pelaku utama yang lain untuk
dapat meningkatkan kelas kelompoknya serta tumbuhnya kelompok pelaku utama
yang baru.