4. Teori Konvergen
Teori Konvergen lahir dari respon terhadap teori empirisme dan teori nativisme
yang bertolak belakang. Menurut Louis William Stern (1871) potensi dapat
berkembang maksimal jika lingkungan menyediakan pengalaman belajar.
Komponen Siswa
1. Visual
Tipe ini akan lebih mudah menyerap materi baru apabila melihat secara fisik
terlebih dahulu. Oleh karena itu, tipe pembelajaran ini akan nyaman dengan
penggunaan garis, bentuk, dan warna.
2. Auditori
Tipe ini akan lebih banyak mengendalikan pendengarannya untuk menerima
pengetahuan dan informasi. Mereka pandai menirukan suara/nada, senang
berdiskusi, dan pandai bercerita.
3. Kinestetik
Tipe ini lebih senang belajar apabila melibatkan gerakan. Mereka lebih suka
praktek daripada materi dan tidak bisa duduk diam dalam waktu yang lama.
1. Golongan darah A
Sifatnya terorganisir, kritis, bertanggung jawab, konsisten dengan apa yang
sudah direncanakan, tenang dalam menghadapi masalah, dan berusaha adil
dalam situasi apapun.
2. Golongan darah B
Memiliki semangat yang tinggi, aktif, kreatif, dan selalu ingin tahu. Beberapa
dari mereka lebih mementingkan logika daripada perasaan.
3. Golongan darah AB
Golongan ini paling sulit diprediksi (misterius). Kepribadiannya cenderung
berubah-ubah.
4. Golongan darah O
Mereka identik dengan easy-going atau mudah beradaptasi. Mereka pemurah,
enerjik, terbuka, dan menghargai pendapat orang lain. Namun mereka juga
kurang fokus, dan lebih suka menjadi pengikut dibanding pemimpin