Anda di halaman 1dari 11

Habitus Mahasiswa Ambis Sosiologi Offering B Angkatan 2022 UM

Ditinjau Menurut Filsafat Strukturalisme Pierre Bourdieu


Sindyka Mardia Maulia (220751609357)
Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang
Email: dikasindy45@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kebiasaan (habitus) mahasiswa
ambis jika ditinjau menurut filsafat strukturalisme oleh Pierre Bourdieu. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Menggunakan
teknik sampel purposive, serta teknik memperoleh datanya dengan cara wawancara terstruktur
dengan mahasiswa ambis. Untuk memvalidasi data, penelitian ini menggunakan teknik
triangulasi sumber untuk menguji data yang diperoleh dari informan. Hasil dari penelitian ini
adalah mahasiswa ambis memiliki kebiasaan (habitus) yang sesuai menurut teori Pierre
Bourdieu yang dimna kebiasaan-kebiasaan tersebut terstruktur dan mereka melakukannya
sesuai struktur yang mereka ciptakan.

Kata kunci: Mahasiswa; Ambis; Kebiasaan; Strukturalisme

Sociology Ambis Student Habitus Offering B Class of 2022 UM Reviewed


According to Pierre Bourdieu's Philosophy of Structuralism

ABSTRACT
This research was conducted to find out how ambis student habitus if reviewed
according to the philosophy of structuralism by Pierre Bourdieu. This research uses qualitative
descriptive methods with a case study approach. Using purposive sample techniques, as well
as techniques to obtain data by means of structured interviews with ambis students. To validate
the data, this study used source triangulation techniques to test data obtained from informants.
The result of this study is that ambis students have habits (habitus) that are appropriate
according to Pierre Bourdieu's theory that these habits are structured and they do it according
to the structure they created.

Keywords: Student; Ambis; Habit; Structuralism


Pendahuluan
Mahasiswa merupakan seorang pelajar yang dikenal mandiri, berkeinginan yang kuat,
dan biasanya berkarakter. Banyak dari mahasiswa ingin mendapatkan reputasi yang bagus,
nilai yang tinggi, dan citra yang baik. Oleh Karena itu mereka biasanya melakukan sesuatu
dengan sungguh sungguh dan tekun untuk mencapai target yang mereka mau.. Menurut
Prayitno (2007: 117): “Mahasiswa adalah individu-individu yang diproyeksikan
berkembang menjadi pribadi-pribadi terpelajar dengan wawasan, pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap yang cukup tinggi dan dinamis untuk berperikehidupan yang
maju dan membahagiakan“ Mahasiswa yang memiliki keinginan yang tinggi, tanggung jawab,
dan keikutsertaan dalam banyak kegiatan sosial biasanya disebut sebagai mahasiswa ambis.
Secara tidak langsung hal-hal yang disebutkan diatas bisa juga disebut sebagai habitus atau
habit.
Habitus dalam strukturalisme menurut Pierre Bourdieu adalah “struktur mental atau
kognitif” yang digunakan aktor untuk menghadapi kehidupan sosial. Setiap aktor dibekali
serangkaian skema atau pola yang diinternalisasikan yang mereka gunakan untuk merasakan,
memahami, menyadari, dan menilai dunia sosial.
Habitus lebih didasarkan pada keputusan impulsif, dimana seorang individu bereaksi secara
efisien dalam semua aspek kehidupan. Habitus menghasilkan dan dihasilkan oleh kehidupan
sosial. Disatu pihak habitus adalah struktur yang menstruktur artinya habitus adalah sebuah
struktur yang menstruktur kehidupan sosial. Dilain pihak habitus adalah struktur yang
terstruktur, yaitu habitus adalah struktur yang distruktur oleh dunia sosial.
Dalam penelitian ini Research Gap nya dilihat dari fokus kajian yang di ambil. penelitian ini
lebih menekankan pada Habitus mahasiswa yang ditinjau Menurut Filsafat strukturalisme,
dalam pemikiran Bourdieu, yang dimana sebelumnya penelitian ini jarang sekali dilakukan
oleh peneliti sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini sendiri adalah untuk mengetahui
bagaimana kebiasaan mahasiswa jika ditinjau dari kajian Filsafat Strukturalismenya.
Kajian literatur dalam penelitian ini antara lain adalah:
Pertama Sektiyanto, A. FILSAFAT HABITUS PIERRE BOURDIEU DAN TEORI
APLIKASINYA DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN DI INDONESIA. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemikiran Bourdieu tentang habitus,yang
dimana habitus merupakan hasil keterampilan yang menjadi tindakan praktis (tidak selalu
disadari) yang diterjemahkan menjadi kemampuan yang terlihat alamiah.
Kedua Wilda, A. G., Syukur, Y., & Nurfahanah, N. (2016). Sikap dan Kebiasaan
Belajar Mahasiswa. Konselor, 3(2), 42-46. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan tentang kebiasaan dan sikap belajar siswa yang dapat mendukung kegiatan
dalam dunia perkuliahan.
Ketiga Hefni, M. H. M. (2007). BHUPPA’-BHÂBHU’-GHURU-RATO (Studi
Konstruktivisme-Strukturalis tentang Hierarkhi Kepatuhan dalam Budaya Masyarakat
Madura). Karsa: Journal of Social and Islamic Culture, 12-20. Penelitian ini bertujuan untuk
mengungkap mengapa orang Madura secara hierarkhis mematuhi kebudayaan bhuppa’-
bhabhu’-ghuru-rato. Sebagai entry point untuk menyelami persoalan ini sekaligus sebagai
refleksi teoritis atas berbagai fakta yang ditemukan, penulis menggunakan konsep habitus
sebagai salah satu upaya untuk memahami orientasi teoritis Pierre Bourdieu tentang
konstruktivisme strukturalis.
Keempat Siregar, M. (2016). Teori “Gado-gado” Pierre-Felix Bourdieu. An1mage
Jurnal Studi Kultural: Volume 1 Nomor 2 Juni 2016, 1(2), 84-87. Penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan apa itu teori strukturalisme Habitus menurut pandangan Pierre Boudieu.
Kelima Saputra, M. J., Ridhah, R. T., & Faisal, F. N. (2016). Tari Tanggai dan Habitus
Masyarakat Palembang. Jurnal Empirika, 1(1), 83-100. Penelitian ini ditujukan untuk meneliti
tentang perkembangan tari tanggai yang dikaji menggunakan teori strukturalisme, oleh karena
itu dalam penelitian ini peneliti banyak menggunakan teori yang berasal dari teoritisi-teoritisi
strukturalisme.

Rumusan masalah
1. Bagaimana Habit mahasiswa ambis Sosiologi Offering B Universitas Negeri Malang
Angkatan 2022 jika ditinjau menurut Filsafat Strukturalisme Oleh pandangan Pierre
Bourdieu

Metode penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14-15 Desember 2022 yang bertepatan di
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Kertas untuk mencatat pertanyaan serta handphone untuk merekam
jawaban dari narasumber, serta untuk mengambil dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara menjabarkan,
menjelaskan, dan mendeskripsikan hasil yang diperoleh dalam bentuk paragraf dan berupa
kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh. Dalam penelitian ini juga menggunakan
pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk mencari sebuah makna dari data yang didapatkan dari
hasil penelitian. Tipe penelitian kualitatif dipilih oleh peneliti untuk mampu menggambarkan
fenomena sosial yang diteliti, dan juga diharapkan mampu menggali informasi lebih mendalam
dengan beberapa teknik pengumpulan data yang telah ditentukan oleh peneliti
Sasaran pada penelitian ini adalah mahasiswa ambis. Penelitian ini menggunakan
Teknik sampel purposif yaitu sampel yang karakteristiknya telah ditentukan atau diketahui
terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian. Memilih responden bernama Theodora Helga,
Shania Imelda, Farhan Kirwantara, dikarenakan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti di kelas, mereka cenderung suka berdiskusi, berdebat, berambisi mendapatkan
nilai yang bagus, serta cara mereka membawakan materi saat presentasi di depan kelas pun
cukup lugas dan jelas. Hal itu menjadikan mereka terlihat sebagai mahasiswa yang ambis dan
cocok dijadikan sebagai objek penelitian.
Teknik memperoleh data dari penelitian ini adalah dengan cara wawancara terstruktur
dengan mahasiswa ambis serta menggunakan Teknik studi dokumen, yaitu dengan cara
membaca dokumen -dokumen sebelumnya untuk dijadikan referensi dan rujukan. Untuk
memvalidasi data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber untuk menguji data
yang diperoleh dari informan .
Hasil dan pembahasan
a. Habitus mahasiswa ambis
Habitus adalah: kebiasaan yang dilakukan secara berulah-ulang. Merupakan hasil
keterampilan yang menjadi tindakan praktis (tidak selalu disadari). Habitus berbeda-beda pada
setiap orang tergantung pada wujud posisi seseorang dalam kehidupan sosial; tidak setiap orang
sama kebiasaannya; orang yang menduduki posisi yang sama dalam kehidupan sosial,
cenderung mempunyai kebiasaan yang sama.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan responden 1, responden 2, dan


responden 3, hasil yang diperoleh yaitu masing-masing dari mereka memiliki kebiasaan
(habitus) yang dilakukan setiap hari di rumah/dikos seperti mengerjakan tugas, membaca buku,
dan kebiasaan di kampus seperti berdiskusi, berinteraksi bersama teman, yang itu semua dapat
menunjang perkembangan pengetahuan dan sosialisasi para responden.
Responden 2 dan 3 mengatakan bahwa mereka memiliki kegiatan yang dilakukan diluar
kampus. Misalnya responden 2 mengikuti les memotong rambut dan responden 3 mengikuti
volunteer. Hal itu menunjukkan bahwa responden memiliki kegiatan selain di kos/di kampus
yang bermanfaat, dan mereka bisa menggunakan waktu mereka dengan hal yang lebih berguna
sebagai bentuk pengembangan diri mereka.
Terkait tentang kebiasaan (habitus) buruk, ketiga responden mengatakan bahwa ketiganya
memiliki kebiasaan (habitus) yang kurang baik seperti terlalu berleha leha atau bersantai
sehingga pekerjaan yang lain menjadi tertunda, sering menghabiskan waktu untuk bermain hp,
bahkan tidur diluar jam tidur.
Berdasarkan pernyataan yang diberikan oleh responden 1, responden 2,responden 3, mereka
mengatakan kesulitan membagi waktu, seperti sering menunda nunda pekerjaan, kesulitan
membagi jadwal sehingga jadwal untuk rapat organisasi kampus dengan jadwal belajar menjadi
bentrok, dll. Akan tetapi responden 3 mampu mengatasinya dengan membuat target atau goals
yang akan dilakukan kedepan. Berbanding terbalik dengan responden 1 dan responden 2 yang
kesulitan membagi waktu dan masih belum menemukan cara untuk membagi waktu dengan
baik.
Untuk memperjelas tentang habitus mahasiswa ambis dalam penelitian ini, terlihat dari
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh ketiga responden, menurut hasil pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti, ketiga responden cenderung menunjukan sifat berambisi di kelas, suka
berdiskusi, suka berdebat dengan lawan bicara jika kurang setuju dengan pendapat lawan
bicara, serta ketiga responden bagus dalam menyampaikan materi disaat presentasi di depan
kelas. Pernyataan-pernyataan tentang kebiasaan ambis mereka didukung dengan hasil
wawancara yang menyatakan bahwa ketiga responden memiliki kebiasaan (habitus)
belajar,membaca buku,dan mengikuti kegiatan diluar kampus.
Tabel 1.1 Hasil Wawancara Dengan 3 Responden

NO Nama Kebiasaan Kebiasaan Kegiatan Kebiasaa Cara Apakah


yang sering yang sering yang n buruk mengimba pernah
dilakukan dilakukan di diikuti di yang ngi merasa
dirumah/di kampus luar mengacau kegiatan di kewalahan
kos kampus kan kampus membagi
waktu dengan waktu
belajar waktu
belajar
1. Shani Mengerjaka Mengerjakan - Sulit - Betul sekali.
a n tugas, membagi
tugas,scroll bersama waktu
tiktok, scroll teman-
instagram, teman,menge
scroll rjakan tugas
youtube kelompok,
wifi an disana

2. Theo Ngerjain Matkul Les potong Waktu Kegiatan Iya jelas,


tugas, main pembelajaran rambut bersantai diluar mengubah
game,kadan tatap muka, ku kampus itu hidupku
g berdiskusi, ya mengacau bisa se free menjadi lebih
menggamba belajar dan kan waktu nya, jadi buruk, karena
r, tapi yang berinteraksi belajar, kalo aku kalo misalnya
agak sering dengan sering libur aku ke aku leha leha,
dilakukan sesama menunda tempat les menunda
sekarang nunda dan nunda, ga ada
baca buku menunda semangat
nundanya melakukan ini
agak parah melakukan itu,
memperburuk
hidupku sendiri
3. Farha Tidur, Kuliah, Ikut Kebiasaan Membuat Mengubah
n makan, ngobrol, volunteer. buruknya setiap hidup saya,
rebahan, diskusi, itu saya target/goals, perlahan demi
main game, organisasi sering contoh hari perlahan
ngaji, main tidur, dan ini menuju kepada
gitar, tidurnya melakukan tangga yang
nonton itu kadang apa di jam terbaik
diluar jam berapa,
tidur besok
sehingga melakukan
menggang apa di jam
gu waktu berapa
belajar
b. Habitus yang ditinjau menurut Filsafat Strukturalisme Pierre Bourdieu
Filsafat strukturalisme: Strukturalisme adalah gerakan pemikiran filsafat yang mempunyai
pokok pikiran yaitu semua masyarakat dan kebudayaan mempunyai suatu atau sebuah struktur
yang sama dan tetap.
Habitus menurut pandangan Filsafat Strukturalisme Pierre Bourdieu: Menurut Bourdieu
habitus merupakan suatu sistem melalui kombinasi struktur objektif dan sejarah personal,
disposisi yang berlangsung lama dan berubah ubah yang berfungsi sebagai basis generatif bagi
praktik praktik yang terstruktur dan terpadu secara objektif [1].
Habitus merupakan pembatinan nilai-nilai sosial budaya yang beragam dan rasa permainan
(feel for the game) yang melahirkan bermacam gerakan yang disesuaikan dengan permainan
yang sedang dilakukan. Habitus adalah hasil internalisasi struktur dunia sosial, atau struktur
sosial yang dibatinkan [2]. Menurut teori strukturalisme kebenaran merupakan apa yang
diajarkan oleh struktur yang telah diciptakan .
Habitus Mahasiswa Ambis Sosiologi Offering B Angkatan 2022 Universitas Negeri
Malang jika dikaji menggunakan Filsafat Strukturalisme yaitu: Habitus sendiri merupakan
kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara berulang dan terstruktur, yang berlangsung lama
dan berubah. Responden ambis untuk mencapai tujuan dengan menggunakan struktur yang
mereka buat, seperti kebiasaan-kebiasaan (habitus) yang mereka lakukan setiap harinya.
sehingga inilah yang maksud dari strukturalisme (struktur) yang menjadikan mahasiswa
melakukan tindakan/kebiasaan/habitus yang terstruktur demi mencapai sebuah nilai yang
bagus dalam perkuliahan mereka .
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui responden 1, responden 2, dan responden 3,
bahwasannya mereka memiliki kebiasaan yang dilakukan setiap harinya secara berulang dan
terstruktur, yang dimana hal itu membuktikan adanya kebiasaan (habitus) yang berkaitan
dengan teori Filsafat Strukturalisme oleh Pierre Bourdieu.

Kesimpulan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, habitus menurut pandangan Filsafat
Strukturalisme Pierre Bourdieu: Menurut Bourdieu habitus merupakan suatu sistem melalui
kombinasi struktur objektif dan sejarah personal, disposisi yang berlangsung lama dan berubah
ubah yang berfungsi sebagai basis generatif bagi praktik praktik yang terstruktur. Sedangkan
arti strukturalisme sendiri yaitu gerakan pemikiran filsafat yang mempunyai pokok pikiran
yaitu semua masyarakat dan kebudayaan mempunyai suatu atau sebuah struktur yang sama
dan tetap.
Hasil dari wawancara dan observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa Habitus
Mahasiswa Ambis Sosiologi Offering B Angkatan 2022 Universitas Negeri Malang jika dikaji
menggunakan Filsafat Strukturalisme Pierre Bourdieu menunjukkan hasil yang berkaitan, yaitu
Habitus merupakan kebiasaan yang terstruktur yang dimana itu merupakan kombinasi struktur
objektif dan sejarah personal, disposisi yang berlangsung lama dan berubah ubah yang
berfungsi sebagai basis generatif bagi praktik praktik yang terstruktur dan terpadu .
Daftar Rujukan
Wilda, A. G., Syukur, Y., & Nurfahanah, N. (2016). Sikap dan Kebiasaan Belajar Mahasiswa.
Konselor, 3(2), 42-46.
Arismunandar, S. (2009). Pierre Bourdieu dan Pemikirannya tentang Habitus, Doxa dan
Kekerasan Simbolik. Program S3 Ilmu Filsafat, Universitas Indonesia.
Hefni, M. H. M. (2007). BHUPPA’-BHÂBHU’-GHURU-RATO (Studi Konstruktivisme-
Strukturalis tentang Hierarkhi Kepatuhan dalam Budaya Masyarakat Madura). Karsa:
Journal of Social and Islamic Culture, 12-20.
Kusumaningrum, W., & Wiyono, B. D. (2020). Hubungan Antara Dukungan Sosial, Kontrol
Diri Dengan Motivasi Berprestasi Dalam Penyelesaian Skripsi Mahasiswa. Jurnal BK
UNESA, 11(05)
Sektiyanto, A. FILSAFAT HABITUS PIERRE BOURDIEU DAN TEORI APLIKASINYA
DALAM KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN DI INDONESIA.
Siregar, M. (2016). Teori “Gado-gado” Pierre-Felix Bourdieu. An1mage Jurnal Studi Kultural:
Volume 1 Nomor 2 Juni 2016, 1(2), 84-87.
Syarief, D. M., Abiyyi, U. S., Amini, U. H., Resmanti, M., & Wirajaya, A. Y. (2022).
HABITUS MASYARAKAT KRAPYAK KIDUL KOTA PEKALONGAN TERKAIT
TRADISI LOPIS RAKSASA. CaLLs (Journal of Culture, Arts, Literature, and
Linguistics), 8(1), 105-116.
Saputra, M. J., Ridhah, R. T., & Faisal, F. N. (2016). Tari Tanggai dan Habitus Masyarakat
Palembang. Jurnal Empirika, 1(1), 83-100.
Lampiran

Transkrip wawancara 1
Hari dan tanggal : Kamis, 15 Desember 2022
Tempat: Lantai 4 Fakultas Ilmu Sosial Gedung A6
Narasumber: Shania Imelda (Responden 1)
Peneliti: “Apa saja kebiasaan yang sering anda lakukan dirumah/dikos?.”
Shania : “Mungkin kebiasaannya mengerjakan tugas,kalau ga gitu scroll tiktok, scroll
instagram, scroll youtube, cuma itu aja.”
Peneliti: “Apa saja kebiasaan yang sering dilakukan di kampus?.”
Shania : “Ya mencari ilmu si, mungkin itu tadi misal jamkos mengerjakan tugas, bersama
teman-teman, mengerjakan tugas kelompok, wifi an disana , wes gitu gitu tok wes”
Peneliti: “Apakah ada kegiatan yang biasa anda ikuti di luar kampus?.”
Shania : “Ga ada, belum. ketertarikan misal ukm ukm apa ,gimana ya mikir-mikir, tau sendiri
lah ukm pendaftarannya berapa.”
Peneliti: “Apakah anda punya kebiasaan buruk yang kadang mengacaukan waktu belajar anda,
atau mengganggu waktu bersantai anda?.”
Shania : “Mungkin ya terlalu banyak tugas kelompok itu, jadi tiap individu itu mau ngerjakan
yang mana dulu, misal kelompok di kelompok A misalnya, aku harus ke kelompok B dulu.”
Peneliti: “Bagaimana cara anda mengimbangi kegiatan diluar kampus dengan waktu belajar
anda?.”
Shania : “ tidak ada karena tidak mengikuti kegiatan diluar kampus.”
Peneliti: “Apakah anda pernah merasa kewalahan membagi waktu?.”
Shania : “ Iya menurutku, gimana ya mungkin kita masih maba juga ya, jadi belum tau untuk
membagi waktu yang baik. Mungkin aku itu masih terbawa SMA gitu ya, misal masih leha
leha atau santai santai. Sebenarnya bisa karena kan itu tugas kelompok jadi sudah dibagi bagi
gitu, harusnya itu bisa terselesaikan.”
Peneliti: “Apakah anda merasa bahwa kebiasaan yang anda lakukan setiap hari mengubah
hidup anda?.”
Shania : “Betul sekali.”
Transkrip wawancara 2

Hari dan tanggal : Kamis, 15 Desember 2022


Tempat: Lantai 4 Fakultas Ilmu Sosial Gedung A6
Narasumber: Theodora Helga (Responden 2)
Peneliti: “Apa saja kebiasaan yang sering anda lakukan dirumah/dikos?.”
Theo : “Biasanya kalau di rumah ngerjain tugas, kadang ya baca buku, kebiasaanku ganti-
ganti tidaka ada yang tetap, kadang baca buku, kadang main game,kadang menggambar, apa
semua dikerjain, tapi yang agak sering dilakukan sekarang baca buku.”
Peneliti: “Apa saja kebiasaan yang sering dilakukan di kampus?.”
Theo : “Ya matkul pembelajaran tatap muka, berdiskusi, oh iya ngerjain artikel akhir-akhir
ini, kelompokan terus,jadi ya belajar dan berinteraksi dengan sesama.”
Peneliti: “Apakah ada kegiatan yang biasa anda ikuti di luar kampus?.”
Theo : “Les potong rambut, itu aja paling.”
Peneliti: “Apakah anda punya kebiasaan buruk yang kadang mengacaukan waktu belajar anda,
atau mengganggu waktu bersantai anda?”
Theo : “Lebih ke waktu bersantai ku mengacaukan waktu belajar, karena aku orangnya
prokestiniter atau sering menunda nunda dan menunda nundanya agak parah, jadi biasanya h-
1 jam atau h- beberapa menit kadang baru lihat, leha-leha tuh kadang menghancurkan waktu
belajar aku, kebiasaannya karena aku sering buka hp, jadi main hp terus ga tau waktu.”
Peneliti: “Bagaimana cara anda mengimbangi kegiatan diluar kampus dengan waktu belajar
anda?”
Theo : “Jadi kalo kegiatan diluar kampus itu bisa se free nya, jadi kalo aku libur aku ke tempat
les (les potong rambut).”
Peneliti: “Apakah anda pernah merasa kewalahan membagi waktu?.”
Theo : “Iya, karena kan keseringan menunda nunda, akhirnya pekerjaan yang dilakuin itu
jadinya tidak efektif, satu hari ini banyak yang harus dikumpulin, harus dikerjain padahal kan
harusnya bisa dari kemarin kemaren, yang bikin jadi kewalahan, bagi waktu buat ngerjain itu
(tugas).”
Peneliti: “Apakah anda merasa bahwa kebiasaan yang anda lakukan setiap hari mengubah
hidup anda?.”
Theo : “Oh iya jelas, mengubah hidupku menjadi lebih buruk, karena kalo misalnya aku leha
leha, menunda nunda, ga ada semangat melakukan ini melakukan itu, memperburuk hidupku
sendiri, masalahnya motivasiku itu belum tinggi, untuk membuat diriku sendiri itu aku masih
belum mampu, masih sukanya menasehati orang lain, maksudnya kaya memberikan saran, aku
tipikal orang yang suka kalau misal saran itu dilakukan temanku, tapi aku sendiri ga bisa kasih
saran pada diriku sendiri, jadi agak terbalik, harusnya kita harus peduli pada diri sendiri.”
Transkrip wawancara 3

Hari dan tanggal : Rabu, 14 Desember 2022


Tempat: Lab Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Gedung A6
Narasumber: Farhan Kiwantara (Responden 3)
Peneliti: “Apa saja kebiasaan yang sering anda lakukan dirumah/dikos?.”
Farhan : “Tidur, makan, rebahan, main game, ngaji, main gitar, nonton.”
Peneliti: “Apa saja kebiasaan yang sering dilakukan di kampus?.”
Farhan : “Kuliah, ngobrol, diskusi, organisasi.”
Peneliti: “Apakah ada kegiatan yang biasa anda ikuti di luar kampus?.”
Farhan : “Ada, ikut volunteer.”
Peneliti: “Apakah anda punya kebiasaan buruk yang kadang mengacaukan waktu belajar anda,
atau mengganggu waktu bersantai anda?.”
Farhan : “Mungkin kebiasaan buruknya itu saya sering tidur, dan tidurnya itu kadang diluar
jam tidur sehingga mengganggu waktu belajar.”
Peneliti: “Bagaimana cara anda mengimbangi kegiatan diluar kampus dengan waktu belajar
anda?.”
Farhan : “Yang saya lakukan adalah membuat setiap target/goals, contoh hari ini melakukan
apa di jam berapa, besok melakukan apa di jam berapa, agar pas rapat dan mengerjakan tugas
itu tidak bentrok satu sama lain.”
Peneliti: “Apakah anda pernah merasa kewalahan membagi waktu?.”
Farhan : “Jelas pernah, sebelum saya bisa membangun goals/plan dalam per hario, saya serig
kewalahan dalam mengatur waktu, sehingga sering terjadi bentrok rapat organisasi dengan
kegiatan mengerjakan tugas”
Peneliti: “Apakah anda merasa bahwa kebiasaan yang anda lakukan setiap hari mengubah
hidup anda?.”
Farhan : “Sejauh ini kebiasaan yang saya lakukan mengubah hidup saya, perlahan demi
perlahan menuju kepada tangga yang terbaik”

Pedoma penelitian
1. Apa saja kebiasaan yang sering anda lakukan dirumah/dikos?
2. Apa saja kebiasaan yang sering dilakukan di kampus?
3. Apakah ada kegiatan yang biasa anda ikuti di luar kampus?
4. Apakah anda punya kebiasaan buruk yang kadang mengacaukan waktu belajar anda, atau
mengganggu waktu bersantai anda?
5. Bagaimana cara anda mengimbangi kegiatan diluar kampus dengan waktu belajar anda?
6. Apakah anda pernah merasa kewalahan membagi waktu ?
7. Apakah anda merasa bahwa kebiasaan yang anda lakukan setiap hari mengubah hidup
anda?

Anda mungkin juga menyukai