Anda di halaman 1dari 3

 Jama’ah Masjid Agung Jabal Rahmah Yang Saya Hormati,  Hadirin, Dua Nabi, Nabi Ibrahim AS Dan Keturunannya

urunannya Nabi
 Pekan Ini Puluhan Ribu Jama’ahindonesia Sudah Mendarat Di Muhammad SAW Sama-Sama Uswatun Hasanah, Dua Nabi Itu
Tanah Suci, Kita Bersyukur, Bahwa Indonesia Ini Bukan Kita Sebut Setiap Kita Tasyahud,
Negara Sembarangan, Negara Kita Ini Negara Yang Berwibawa,  Hadirin, Untuk Mengenang Nabi Muhammad Tidak Harus Di
Karena Kita Ini, Negara Yang Mengirimkan Jama’ah Haji Tanah Suci, Untuk Mengenang Dan Tekad Meniru Nabi
Terbanyak Di Dunia, Muhammad SAW Dan Nabi Ibrahim AS, Tidak Harus Di
 Alhamdulillah, Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Peningkatan Mekkah, Di Mekkah Bisa Di Amerika Bisa, Di Manado Bisa,
Kesejahteraan Masyarakat Juga Disertai Dengan Peningkatan Di Madinah Bisa, Di Jawa Bisa, Di Sanger Bisa, Di Gorontalo
Iman Dan Taqwa, Sehingga Setiap Tahun Jumlah Orang Yang Bisa, Di Lirung Bisa, Di Melonguane Bisa, Di Beo Bisa, Sebab
Ingin Melaksanakan Haji Itu Bertambah Terus, Bahkan Pada Kita Selalu Memanggil Dua Nama Nabi Itu,
Tahun Ini, Orang Yang Daftar Tahun Ini Baru Bisa  Oleh Karena Itu, Bapak-Bapak Dan Sodara-Sodara Sekalian,
Menginjakan Kaki Di Mekkah Satu Abad Yang Akan Datang Jama’ah Masjid Agung Jabal Rahmah Yang Sangat Saya
Kira-Kira Seratus Tahun, Muliakan,
 Kita Doakan Mudah-Mudahan Perjalan Mereka Pulang Pergi  Bagi Kita Yang Ingiiiiiiiii……Iin Ke Mekkah Ke Madinah,
Selamat, Tidak Hanya Selamat Perjalan, Perjalanan Sampai Ke Tapi Sampai Wafat Belum Bisa Tersampaikan, Belum
Liang Kubur, Sampai Ke Surge Selamat, Yang Mengamini Doa Terlaksana, Karena Ekonomi, Karena Kuota, Karena Kesehatan,
Ini Juga Mudah-Mudahan Selamat Dunia Akhirat, Apapun,
 Hadirin Sekalian, Ada Dua Nabi Yang Diberi Predikat Uswah  Kita Mohon Agar Supaya Setiap Sholat Ketika Menyebut Dua
Hasanah Di Dalam Al-Qur’n, Yaitu Nabi Muhammad SAW Nabi Itu Di Beri Pahala Seperti Pahala Umroh Dan Haji,
Dan Nabi Ibrahim AS, Diterangkan Didalam Surah Al-Muntaha Aamiin Ya Robbal ‘Alamiin,
Ayat:4:
“Qod Kaanat Lakum Uswatun Hasanah Fii Ibrohiim
Walladziina Ma’ah (Sungguh Ada Uswah Hasanah, Uswah
Hasanah Itu: Teladan, Teladan, Percontohan, Idola, Yang Ada
Pada Nabi Ibrahim Alaihi Salam Dan Orang Yang
Menyertainya,
 Jama’ah Sekalian, Apa Saja Contoh Yang Harus Kita Ambil  Hadirin, Kita Tidak Boleh Menjadi Orang Yang Tidak Tahu
Dari Nabi Ibrahim AS Itu: Malu, Kalau Minta Kepada Alloh Itu Inginnya Segera Dijawab
1. Nabi Ibrahim Itu Adalah Nabi Yang Bertipe Labbaik, Alloh, Tapi Kalau Mendengar Perintah-Nya Alloh Tidak
Labbaik Itu Artinya: SAYA DENGAR SAYA Segera Dijawab, Itu Tidak Tahu Malu, Tidak Tahu Malu,
LAKSANAKAN, Tidak Ditunda Sama Sekali, Abdul Wahab  Maka Ibnu Atho’illah Mengatakan: “Jangan Bertanya: Kenapa
As-Syekh Aroni Mengatakan: “Mengapa Nabi Ibrahim Alloh Engkau Menunda Pemberian-Mu, Tetapi Tanyalah
Berkhitan Dengan Kapak, Bukan Karena Disitu Tidak Ada Kepada Dirimu Mengapa Engkau Menunda-Nunda
Pisau Yang Kecil, Bukan Karena Usianya Sudah Tua, Sehingga Melaksanakan Perintah-Ku”
Harus Kapak, Bukan !, Tetapi Ketika Diperintahkan Tentang  Tauladan Yang Kedua Dari Nabi Ibrahim Adalah: Nabi Ibrahim
Itu, Yang Ada Disebelahnya Hanya Kapak, Dia Tidak Mau Itu Mementingkan Panggilan Alloh Daripada Panggilan
Menunda Satu Detikpun Tidak Mau Untuk Mencari Pisau, Lainnya,
Sekarang Diperintahkan Laksanakan, Itulah Artinya Labbaik:  Yang Disembelih Itu Tidak Hanya Hewannya, Yang
Aku Dengar Dan Langsung Aku Kerjakan”. Disembelih Itu Adalah Rasa Egonya, Kepentingan Pribadinya
Itu Disembelih, Tidak Boleh, Orang Itu Harus Berfikir
 Hadirin Sekalian, Kita Semua, Yang Sangat Saya Hormati, Kepentingan Orang Lain,
Yang Mudah-Mudahan Di Rahmati Alloh,  Hadirin, Negara Kita Ini, Insyaalloh Cepat Maju, Cepat
 Setahap Demi Setahap, Harus Menjadi Orang Yang Labbaik, Sejahtera, Jika Tokoh-Tokoh Kita Itu Berfikir Untuk Negara Itu
Perintah Datang Kerjakan, Nomor Satu, Kita Harus Mencontoh Nabi Ibrahim AS,
 Ingin Silaturrahim Kerjakan Jangan Ditunda  Yang Ketiga, Nabi Ibrahim Itu Orang Yang Selalu
 Ingin Baca Qur’an Kerjakan Jangan Ditunda Mengedepankan Dialog, Menyerap Aspirasi Dari Bawah,
 Ada Adzan Kerjakan Jangan Ditunda, Itu Namanya Pribadi Bahasa Inggrisnya: Talk Down Tapi Button Up,
Yang Labbaik, Pribadi Yang Sebelum Meniru Nabi Ibrahim,  Sebenarnya Nabi Ibrahim Bisa Saja, Ketika Dapat Perintah
Mendengar Langsung Dikerjakan, Maka Disana Selalu Itu: Untuk Menyembelih Anaknya, Langsung Bisa Sembelih, Tapi
“Labbaik Allohumma Labbaik, Labbaika Laa Syarika Laka Ndak, Karena Yang Menjadi Sasaran Ini Adalah Anaknya,
Labbaik, Innal Hamda Wa Ni’mata Lak Wal Mulka Laa
Syarika Lak”
 Ketika Ismail Itu Berlari-Lari, Main-Main, Di Rangkul Dengan  Hadirin Sebagai Penutup Sekali Lagi: Kita Harus Meniru
Sayang Dan Diberi Tahu: “Aku Dapat Perintah Dari Alloh Keteladanan Nabi Ibrahim:
Untuk Menyembelihmu, Kata Ismail: “Laksanakan” 1. Menjadi Manusia Labbaiiiiiiik (Mendengar, Kerjakan)
 Jadi Labbaik Pada Bapaknya Meniru Labbaik Pada Anaknya, 2. Mementingkan Kepentingan Umum Daripada
 Banyak Kebijakan-Kebijakan Yang Tidak Menyerap Dari Kepentingan Pribadi, Luar Biasa,
Bawah, Kemudian Jadilah Keputusan-Keputusan Itu Tidak Bisa 3. Jadilah Orang Yang Selalu Bisa Mendengar Aspirasi Dari
Dilaksanakan Di Lapangan, Bawah
 Terakhir, Contoh Yang Harus Kita Tauladani Dari Nabi 4. Jadilah Bangsa, Yang Paling Menyenangkan Siapapun
Ibrahim Itu Adalah Nabi Ibrahim Adalah Nabi Yang Dapat Tamu Yang Datang Di Indonesia,
Predikat Abu Dhoifan: Orang Yang Setiap Ada Tamu  Pantaslah Di Dalam Al-Baqoroh Ayat 126, Disitu Alloh
Disembelihkan Kambing, Sapi Atau Untuk Menghormati Tamu, Memuji Nabi Ibrahim, Ibrahim Itu Doanya Luar Biasa, Apa
Abu Dhoifan Doanya?
 Hadirin, Arab Saudi Itu Kaya, Tapi Kekayaan Kalau Itu  Ini Ketika Selesai Membangun Kakbah: “Ya Alloh, Jadikan
Berdasarkan Minyak Nanti Habis, Tapi Kekayaan Itu Kalau Negeri Kami Ini Aman, Jadikan Negeri Kami Ini Nyaman, Dan
Bersumber Dari Orang-Orang Yang Ziarahke Mekkah Dan Jadikan Negeri Kami Ini Penuh Dengan Orang Yang Beriman.
Madinah Membawa Uang Dari Seluruh Negaranya Kesana,
Inilah Yang Disebut Wisatawan Agamis, Dan Ini Yang
Memberikan Sumber Devisa Negara,
 Kita Kalau Ingin Negara Kita Kaya Lagi Kita Harus Meniru
Nabi Ibrahim, Harus Pandai Menghormati Tamu-Tamu Dari
Luar Negeri, Wisatawan Dari Luar Negeri Kita Beri
Penghormatan, Apa Sebab: Di Dalam Laporan Tahunan,
Negara-Negara Yang Paling Ramah Kepada Tamu Itu Ada
Beberapa, Nilainya Itu = 6,6 Sampai 6,8, Indonesia Belum
Sampai Ke Taraf Itu Tapi Lumayan Sudah Pada Nilai= 5,8.

Anda mungkin juga menyukai