Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TUGAS AGAMA KRISTEN

MENDESKRIPSIKAN KEDAULATAN DAN CITRA ALLAH


YANG UNIVERSAL PADA DIRI MANUSIA (IMAGO DEI)

KELOMPOK 4
ANGGOTA:
1. ANGELIKA SEPTIANI MANALU
2. CARINA CINTA CORDELIA SIMANJUNTAK
3. DANIEL CALVIN SIMANJUNTAK
4. DAVID MELKISEDEK
5. MARIA NESTI OVELIA BR SEMBIRING

ROHKRIS SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI


Tahun Ajaran 2022-2023
Bapak Sahala M H, S.Pd
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat kepada Tuhan Yesus Kristus atas
rahmat dan nikmat kehidupan yang masih diberikan kepada kita
sehingga makalah Menalar Nilai-nilai Demokrasi pada Konteks Lokal
dan Global dengan Mengacu pada Teks Alkitab” dapat diselesaikan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Bapak Sahala M
Hutagalung, S.Pd selaku guru pengajar dalam mata pelajaran Agama
Kristen.
Makalah ini kami buat untuk memperbanyak wawasan kita tentang
bagaimana kita memahami nilai-nilai demokrasi di local dan global.
Bagaimanapun hasilnya masih sangat sederhana, kami mohon maaf
jika ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Kami selaku tim
menulis juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian.
Dan semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca Tuhan
Yesus memberkati.

Jambi, 26 Januari 2023

Tim Penulis

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang keputusan-keputusan penting, baik secara

langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara

bebas dari masyarakat dewasa .

Di Indonesia demokrasi lokal merupakan subsistem dari demokrasi yang memberikan

peluang bagi pemerintahan daerah dalam mengembangkan kehidupan hubungan

pemerintahan daerah dengan rakyat di lingkungannya.Demokrasi lokal bertujuan untuk

memperkenalkan ciri khas masing-masing daerah, yang nantinya akan menjadi sebuah

kesatuan yang utuh dengan sebutan kesatuan berbangsa.47 Demokrasi lokal sudah menjadi

kawasan geopolitik para tokoh-tokoh daerah yang ingin menjadi pemimpin masa depan tanah

asalnya. Menimbang semua wacana, melihat dengan kedekatan indikator dan kecerdasan

dalam menentukan pilihan-pilihan politik untuk di perjuangkan menjadi pemimpin lokal yang

benar-benar diterima oleh rakyat pada umumnya. Ruang kongkrit yang menjadi mentalitas

para pemimpin lokal untuk diwujudkan dalam penantian dan harapan-harapan besar bagi

masyarakat sekitarnya.

Globalisasi demokratis adalah gerakan sosial yang mendukung sistem demokrasi global

institusional yang memberi hak berpendapat kepada penduduk dunia di organisasi dunia.

[butuh rujukan] Globalisasi demokratis melampaui negara bangsa, oligopoli perusahaan,

LSM ideologis, kultus, dan mafia. Salah satu pendukungnya adalah pemikir politik asal

Britania Raya David Held. Dalam satu dasawarsa terakhir, ia menerbitkan beberapa buku

terkait penyebaran demokrasi dari negara bangsa yang geografis sampai sistem pemerintahan

global yang mencakup seluruh dunia.

3
Para pendukungnya menyatakan bahwa tujuan globalisasi demokratis adalah:

Memperluas globalisasi dan mendekatkan dan menyatukan manusia;

Menerapkan globalisasi ke semua bidang aktivitas dan pengetahuan, tidak hanya

pemerintahan, tetapi juga ekonomi karena ekonomi penting dalam pembangunan

kesejahteraan warga dunia; dan Memberikan warga dunia akses demokrasi dan hak

berpendapat dalam aktivitas global tersebut.

Kalau kita mau menelusuri latarbelakang tentang demokrasi sebenarnya bukanlah hasil ide

pemikiran manusia melalui para ahli semata untuk mengatasi persoalan. Tetapi demokrasi

sebenarnya adalah berasal dari konsep dan pemikiran agung dan mulia yang dianugerahkan

oleh Tuhan dalam narasi konsep Alkitab. Demokrasi sebagai anugerah Allah memberikan

pondasi pentingnya konsep yang benar, kualitas dan karakter manusia sebagai pelaku

demokrasi yang memahami tujuan Allah dan konteks kebutuhan sesuatu yang dikerjakan

bersama.

Pertama keagungan demokrasi dalam kisah penciptaan

Dengan satu keyakinan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai gambar dan rupa Allah

(Imago Dei) . Sebagai gambar dan rup Allah maka manusia yang dilengkapi dengan akal

budi, nalar, ilmu pengetahuan, perasaan dan kemauan yang selaras dengan kehendak Tuhan.

Manusia ada didunia apapun profesinya adalah untuk menjalankan tugas dan tanggungjawab

dan tujuan Allah di dunia yang disebut dengan Misio Dei.

Dalam kemahakuasaanNya Allah memberikan mandate kekepada manusia untuk mengolah,

mengelola alam. Allah berdialog dengan manusia dalam hal ini Adam dan Hawa yaitu

mengkomunikasikan pemberian kebebasan bahwa semua buah dalam taman boleh kamu

makan, tetapi juga ada larangan ketetapan bahwa buah pengetahuan yang jahat jangan kamu

makan.

4
Allah juga memberitahukan akibatnya jika melanggar ketetapanNya. Ketika menciptakan

manusia yaitu Adam, dipandang Allah bahwa tidak baik manusia itu seorang diri maka

diciptakanlah Hawa sebagai penolong. dalam mengerjakan mandate Allah. Betapa mulianya

Hawa sebagai penolong berarti sebagai kawan untuk berdemokrasi, berdiskusi bekerjasama

mengerjakan pekerjaan Tuhan. Betapa pentingnya orang lain diciptakan sebagai rekan kerja

bagi kemuliaan Tuhan.

Kedua, Kejatuhan manusia dalam dosa merusakan demokrasi

Adam dan Hawa yang diciptakan sebagai gambar dan rupa Allah, namun dalam

perjalanannya hidupnya melenceng dari tujuan Allah, tidak taat pada ketetapan Allah.

Ketidaktaatan ini dipandang sebagai pemberontakan melawan Allah. Akal budi, pengetahuan

dan perasaannya rusak yang lebih mementingkan keingininan diri sendiri. Adam dan hawa

melakukan dialog demokrasi Tahu yang benar, tahu kebenaran namun justru yang dilakukan

adalah yang salah. Dosa mengakibatkan rusaknya konsep diri menjadi malu.

Dosa mengakibatkan rusaknya hubungan manusia dengan Tuhan yang dilakukan dengan

mencoba bersembunyi. Dosa merusakan hubungan dengan sesame manusia dengan

bersekongkol hal-hal yang tidak benar, saling menyalahkan, Kain dan Habel sebagai saudara

tega melakukan pembunuhan. Kisah Menara Babel dimana ilmu pengetahuan dan teknologi

menjadi rusak untuk mencari nama tidak untuk memuliakan Tuhan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja nilai demokrasi pada konteks local ?

2. Apa saja nilai demokrasi ada konteks global ?

3. Apa saja nilai demokrasi lokal dan global yang mengacu pada teks Alkitab ?

5
1.3 TUJUAN

1. Untuk memahami arti dari demokrasi.

2. Untuk mengetahui sistem demokrasi yang dioleh ajaran Kristen.

3. Untuk mengetahui contoh demokrasi yang terdapat dalam Alkitab.

6
BAB 2

PEMBAHASAN

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang menempatkan hak suara dan kekuasaan

pada rakyat. Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat

dan kratia yang berarti pemerintahan. Demokrasi bisa dimengerti sebagai:

1. Bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan politik yang diambil didapat,

ditentukan sebagian besar oleh rakyat biasa melalui wakil-wakilnya yang dipilih secara

bebas.

2. Suatu pemerintahan dimana kekuasaan tertinggi ditangan rakyat.

3. Sebuah keadaan yang didalamnya terdapat kebebasan, persamaan, dan permusyawaratan.

4. Pandangan hidup yang dicerminkan dengan perlunya partisipasidari setiap warga negara

yang sudah dewasa didalam bentuk nilai-nilai bersama di dalam masyarakat.

Demokrasi di Indonesia berlaku Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila adalah system

pemerintahan Negara yang berlandaskan pada falsafah Pancasila dan dalam pelaksanaanya

berpedoman pada segala ketentuan yang terdapat pada Pancasila dan UUD 1945 antara lain:

1. Menjamin kebebasan untuk menganut dan menjalankan agama atau kepercayaanyang

diyakininya.

2. Ada persatuan yang disebut persatuan Pancasila.

Dalam konteks lokal, demokrasi dapat diterapkan dalam pemilihan kepala desa, kepala

keluarga, atau pemilihan kepala daerah. Sementara itu, dalam konteks global, demokrasi

diterapkan dalam pemilihan presiden atau pemilihan anggota parlemen.

Mengacu pada teks Alkitab, beberapa nilai yang dianut dalam demokrasi dapat ditemukan

dalam ajaran-ajaran Alkitab. Nilai-nilai seperti keadilan, persamaan, dan hak asasi manusia

dapat ditemukan dalam Alkitab. Dalam Kitab Keluaran, Tuhan menyatakan bahwa semua

7
manusia diciptakan sama dan sama berharga di hadapan-Nya (Keluaran 20:13).

Juga terdapat dalam (Nehemia 2:17) Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan

yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah

terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."  Hal

ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Alkitab, tidak ada orang yang lebih baik atau lebih

buruk daripada yang lain.

Selain itu, Alkitab juga mengajarkan tentang keadilan. Dalam Kitab Yesaya, Tuhan

menyatakan bahwa Ia akan memberikan keadilan bagi yang miskin dan memberikan

perlindungan bagi yang lemah (Yesaya 11:4).

Hal tersebut juga terdapat dalam (Galatia 5:13) Saudara-saudara, memang kamu telah

dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai

kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh

kasih.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Alkitab, semua orang harus mendapat

perlakuan yang sama dan adil, tanpa terkecuali.

Hak asasi manusia juga dianut dalam Alkitab. Dalam Kitab Yeremia, Tuhan menyatakan

bahwa Ia akan melindungi hak-hak orang yang dizalimi (Yeremia 22:3).Dalam kitab

(Mazmur 146:5-9)dikatakan

5.Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya

pada TUHAN, Allahnya:

6.Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-

lamanya,

7.yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada

orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,

8.TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk,

8
TUHAN mengasihi orang-orang benar.

9.TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi

jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Alkitab, semua orang harus mendapat

perlindungan atas hak-hak mereka.

Dalam konteks lokal, demokrasi dapat digunakan untuk memastikan bahwa semua orang

mendapat kesempatan yang sama dalam pemilihan kepala desa atau kepala keluarga.

Sementara itu, dalam konteks global, demokrasi dapat digunakan untuk memastikan bahwa

semua orang mendapat kesempatan yang sama dalam pemilihan presiden atau anggota

parlemen.

Namun, sesuai dengan interpretasi masing-masing individu, Alkitab juga mengajarkan bahwa

kita harus patuh kepada pemerintah yang berlaku (Roma 13:1-2) serta tidak mengajarkan

untuk membuat perubahan dengan cara-cara yang tidak damai atau melanggar hukum yang

berlaku. Yesus juga pernah berkata pada injil (Markus 12:13-17) 13.Kemudian disuruh

beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu

pertanyaan.

14.Orang-orang itu datang dan berkata kepada-Nya: "Guru, kami tahu, Engkau adalah

seorang yang jujur, dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak

mencari muka, melainkan dengan jujur mengajar jalan Allah dengan segala kejujuran.

Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak? Haruskah kami bayar atau

tidak?"

15.Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa

kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!"

16.Lalu mereka bawa. Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?"

Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar."

9
17.Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan

kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat

heran mendengar Dia.

Dalam kitab Roma 13:1-7 juga ditegaskan

1.Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada

pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan

oleh Allah.

2.Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang

melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

3.Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia

berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang

baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.

4.Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat

jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah

adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.

5.Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga

oleh karena suara hati kita.

6.Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu

adalah pelayan-pelayan Allah.

7.Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak

menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang

yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.

Oleh karena itu, dalam menalar nilai-nilai demokrasi dalam konteks lokal dan global dengan

mengacu pada teks Alkitab, kita harus memperhatikan prinsip-prinsip keadilan, persamaan,

dan hak asasi manusia yang dianut dalam Alkitab, serta tetap menghormati pemerintah yang

10
berlaku dan melakukan perubahan dengan cara-cara yang damai dan sesuai dengan hukum

yang berlaku.

Demokrasi dapat menjadi cara yang efektif dalam mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam

praktik politik. Namun, perlu diingat bahwa demokrasi tidak selalu menjamin keadilan,

persamaan, dan hak asasi manusia bagi semua orang. Oleh karena itu, perlu adanya komitmen

dari semua pihak untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut dan mengejar keadilan

sosial bagi semua warga negara.

Secara keseluruhan, teks Alkitab memberikan dasar yang kuat untuk menalar nilai-nilai

demokrasi dalam konteks lokal dan global. Nilai-nilai keadilan, persamaan, dan hak asasi

manusia yang dianut dalam Alkitab dapat menjadi dasar bagi penerapan demokrasi yang adil

dan meratakan bagi semua warga negara. Namun, perlu diingat bahwa demokrasi harus

dijalankan dengan cara-cara yang damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku, serta selalu

diiringi dengan komitmen untuk mengejar keadilan sosial bagi semua warga negara.

Dalam teks Alkitab, kita juga dapat menemukan ajaran tentang perlunya kerja sama dan

saling menghormati dalam menjalankan demokrasi. Dalam Kitab Yohanes, Yesus

menyatakan "Sebagaimana Roh kita adalah satu, demikian pula tubuh kita adalah satu"

(Yohanes 17:22). Ajaran ini menunjukkan bahwa dalam demokrasi, kita harus bekerja sama

dan saling menghormati satu sama lain agar dapat mencapai kesepakatan yang baik bagi

kepentingan bersama.

Selain itu, dalam Kitab Mazmur, dikatakan "Hakim-hakim dunia ini berkuasa di atas rakyat

mereka dan tuan-tuan yang di atas mereka sama saja" (Mazmur 62:11). Ajaran ini

menunjukkan bahwa dalam demokrasi, pemimpin harus memahami bahwa mereka adalah

pelayan rakyat dan harus bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi

mereka sendiri.

Jadi, nilai-nilai demokrasi seperti keadilan, persamaan, dan hak asasi manusia dapat

11
ditemukan dalam teks Alkitab. Selain itu, Alkitab juga mengajarkan tentang kerja sama dan

saling menghormati serta perlunya pemimpin untuk bekerja untuk kepentingan rakyat. Oleh

karena itu, dalam menjalankan demokrasi, kita harus selalu mengingat ajaran-ajaran Alkitab

dan menjalankannya dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dalam Alkitab.

Lalu sikap yang harus ditunjukkan oleh orang Kristen di Indonesia adalah sikap

Kritis Membangun. Salah satu type demokrasi adalah pengakuan terhadap Mayoritas, dan

penerimaan dan penghormatan terhadap minoritas.

Secara presentase kesukuan maka suku Jawa di Indonesia bisa mencapai 41% (empat puluh

satu persen) yang didominasi tinggal dipulau Jawa, dan Secara Agama, bahkan Indonesia

adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Dunia dengan jumlah penduduk

sampai dengan 227 jta jiwa setara dengan 87,2% dari jumlah penduduk di Indonesia. Maka

jika hitung-hitungan politik konvensional dengan memperhatikan Suku dan Agama, kita

dapat memprediksi apa yang terjadi dengan demokrasi mayoritas.

Dalam hal ini,orang Kristen harus tetap menjaga sikap Kritis bahwa tidak semuanya apa yang

di tentukan oleh mayoritas adalah yang terbaik dan benar.

Hal kedua yang harus mendasari sikap orang Kristen adalah pemahaman bahwa orang

Kristen hadir bukan hanya untuk orang Kristen saja, sebagaimana Yesus Kristus hadir adalah

untuk semua orang (bangsa, suku, agama dll), Yesus juga mati adakah untuk semua orang.

Sikap ketiga adalah terlibat aktif (doa, daya, dana dan waktu) dalam politik umum atau

praktis negeri dengan memberikan berbagai konstribusi konstruktif (ide, pikiran, karya dan

kata) yang membawa penajaman, koreksi dan motivasi positif demi kemajuan Indonesia dan

demokrasi Indonesia, ikut serta memperjuangkan kesejahteraan bangsa dan memberikan

keteladanan bagaimana ber demokrasi yang dewasa matang dan berguna.

12
BAB 3

PENUTUP

3.1 MANFAAT

Manfaat yang dapat di ambil dari nilai-nilai demokrasi yang mengacu pada teks Alkitab

yaitu:

1. Dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana memahami arti demokrasi dalam

konteks lokal dan global.

2. Dapat menambah wawasan tentang bagaimana sistem demokrasi yang diperoleh ajaran

Kristen.

3. Dapat menambah informasi bagi para pembaca dan pendengar untuk mengetahui dan lebih

memahami ajaran Alkitab tentang kerja sama dalam menjalankan demokrasi serta tetap

menghormati pemerintah yang berlaku dan melakukan perubahan dengan cara-cara yang

damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

3.2 KESIMPULAN dan SARAN

Demokrasi merupakan sistem kekuasaan yang semakin popular diera modern ini. Demokrasi

adalah sistem kedaulatan rakyat, di manarakyat yang memegang kedaulatan tertinggi untuk

mengatur danmenentukan jalannya kehidupan bernegara. Dalam sejarah politik/ndonesia,

demokrasi sudah diterapkan sejak kemerdekaan, dan padakenyataannya adalah merupakan

sistem yang didukung oleh umatKristen. Umat Kristen bahkan berpartisipasi aktif untuk

mendorong danmemajukan demokrasi. Namun demikian diperlukan suatu kajian sejauhmana

seharusnya umat Kristen terlibat dalam demokrasi.Kajian yang dilakukan adalah meliputi

apakah prinsip-prinsip demokrasi itu sebenarnya, bagaimanakah pandangan Alkitab

13
sebagaisumber kebenaran bagi umat Kristiani, terhadap demokrasi, danbagaimana juga

pandangan tokoh-tokoh Kristen terhadap demokrasi. asilnya disimpulkan bahwa umat Kristen

patut untuk mendorongpenerapan demokrasi karena prinsip utama demokrasi

adalahperlindungan terhadap hak asasi manusia maupun terhadapkeberagamaan. Namun

mengenai prinsip mayoritas dalam demokrasi,umat Kristen tetap harus bersikap kritis, bahwa

suara mayoritas tidakselalu merupakan kebenaran.

Melihat kejadian-kejadian seperti di atas pemerintah harus lebihtransparan pada penerapan

demokrasi di /ndonesia. Selain itu, perlunya toleransi umat beragama. Banatisme terhadap

kepercayaan pribadi tidak bisa dipaksakan pada orang lain. Karena itu, negara

wajibmelindungi pemeluk agama. Karena itu, negara tidak boleh mentolerirpengerusakan

tempat ibadah. Negara harus menindak tanpa pandangbulu. kekerasan yang

mengatasnamakan agama dan pelanggaran.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/198651564-Demokrasi-dalam-perspektif-alkitab.html

Tim Penyusun PUSLIT IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pendidikan Kewargaan Demokrasi, HAM &

Masyrakat Madani, Jakarta : IAIN Jakarta Press, 2000

15

Anda mungkin juga menyukai