Anda di halaman 1dari 122

KOSP

(KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN


PENDIDIKAN)
Drs. H. Wagiyo, M. Pd.
Pengawas SMA Dinas Dikbud Prov. Jateng
Asesor Nasional Calon Guru Penggerak dan SP
Instruktur Nasional Program Sekolah Penggerak
Nara Sumber Nasional PA/FSP/PIP-SMK/Pengawas SP
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Perkenalan
Narasumber

Kuis Pendahuluan KOSP:
Apa yang Saudara ingin ketahui tentang KOSP?
Jawablah secara singkat!
Ketik menti.com di browser, masukkan kode
dan jawab!

Link:
https://www.mentimeter.com/app/presentation/8e01fe2872
dfd5375b1f249de890ed85/6f7dce984f4b
Kode: 7439 0035
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Sisipan Informasi
Sekolah Penggerak 4 Angkatan
1. Angkatan1 2021
2. Angkatan 2 2022
3. Angkatan 3 2023
4. Angkatan 4 2024
Ket.: Mulai TP 2022/2023:
 Ada Mandiri  Mengisi Survey Kesiapan dr
Kementerian
 Ada Pendampingan dari Kementerian/LPMP
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Sisipan Informasi

Guru Penggerak Rencana 13 Angkatan


Saat Ini:
 Sedang Penilaian SM Angkatan 6 (18
April-21 Mei 2022)
 Pendaftaran Angkatan 7 (sampai
dengan 15 April 2022)
Ket.: Permendikbudristek No. 40/2021
 Sertifikat GP sbg syarat mjd CKS
Rangkuman:
Dengan Menyandingkan
 Kurikulum 2013
dengan
 KM (Kurikulum Merdeka)
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Beberapa Hal Penting:

1. K13 ada KI (KI 1, 2, 3, 4) dan KD


KM ada CP (Capaian Pembelajaran)
2. K13 ada Silabus
KM  ada ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
3. K13 ada RPP
KM  ada MA (Modul Ajar)
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:

4. K13 Penjurusan mulai dari Kelas X


KM  Tdk ada Penjurusan, adanya kelompok
Peminatan dan mulai Kelas XI

5. K13 Tidak ada istilah Fase


KM  Fase E=Kelas X dan Fase F=Kelas XI & XII
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:


6. K13 Jurusan: IPA, IPS, dan Bahasa dan
Budaya
KM  Kelompok Peminatan:
1. MIPA
2. IPS
3. Bahasa dan Budaya
4. Vokasi/Karya Kreatif, dan
5. Seni dan Olahraga (ditetapkan oleh Pemerintah)
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:

7. K13 Aspek penilaian: Sikap,


Pengetahuan, dan keterampilan
terpisah.
KMAspek penilaian: Sikap,
Pengetahuan, dan Keterampilan
menyatu.
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:

8. K13 Terdapat: Intra kurikuler, ko kurikuler, dan


ekstrakurikuler

KM  Terdapat: Intra kurikuler, Projek (sekitar 20-


30% waktunya dari intra), Ko kurikuler,
dan ekstra kurikuler
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:

9. K13 Rapor: menjadi 1 kesatuan dan dibagi setiap


akhir semester
KM  Rapor Non Projek setiap akhir semester dan
Rapor Projek setiap akhir tahun
10. K13  Tes: Formatif, Sumatif, dan Ujian
KM  Tes: Diagnostik, Formatif, Sumatif, dan
Ujian
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:


11. K13 Siswa naik kelas, hrs sdh tuntas mapel di
kelas sebelumnya
KM Siswa bisa naik kelas, meski masih belum
tuntas di mapel kelas sebelumnya asal
masih dalam 1 Fase.
12. K13 Ada KKM
KM  Tdk ada KKM kelas KKM bersifat individu
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:

13. K13 Kenaikan Kelas: mensyaratkan maksimal 3


mapel yang belum tuntas

KM  Kenaikan Kelas: tidak mensyaratkan


maksimal 3 mapel yang belum tuntas
 diserahkan kepada sekolah
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Beberapa Istilah Penting:


14. K13 Jumlah jam di atur setiap minggu
KM  Jumlah jam diatur dalam 1 tahun
15. K13 Terdapat maple Muatan Lokal
KM  Muatan Lokal bisa berbentuk:
a. Terintegrasi dlm maple
b. Terintegrasi dlm projek
c. Mapel tersendiri
16. Dsb.
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Kriteria Sekolah Bisa Menerapkan KM

Kriteria:
Satuan Pendidikan berminat menerapkan Kurikulum
Merdeka untuk memperbaiki pembelajaran. Kepala
sekolah/madrasah yang ingin menerapkan Kurikulum
Merdeka akan diminta untuk mempelajari materi
yang disiapkan oleh Kemendikbudristek tentang
konsep Kurikulum Merdeka.
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Kriteria Sekolah Bisa Menerapkan KM

Selanjutnya, jika setelah mempelajari materi


tersebut sekolah memutuskan untuk mencoba
menerapkannya, mereka akan diminta untuk mengisi
formulir pendaftaran dan sebuah survei singkat. Jadi,
prosesnya adalah pendaftaran dan pendataan, bukan
seleksi.
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Link Pendaftaran

https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go
.id
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Rekomendasi:

1. Mandiri Belajar
2. Mandiri Berubah, dan
3. Mandiri Berbagi
PRINSIP, PROSES, DAN KOMPONEN
KURIKULUM OPERASIONAL
DI SATUAN PENDIDIKAN
Referensi yg Perlu dibaca:
1. Panduan Pengembangan KOSP
2. Keputusan Mendikbudristek No. 137/M/2021 ttg PSP
3. Keputusan Mendikbudristek No. 56/M/2022 ttg Pedoman
Penerapan Kurikulum dlm Rangka Pemulihan
Pembelajaran
4. Permendikbudristek No.5 Th.2022 ttg SKL pd Paudni,
Dikdas dan Dikmen.
5. Permendikbudristek No.7 Th.2022 ttg S I pd Paudni,
Dikdas dan Dikmen.
6. Keputusan Kepala Blitbangbuk No. 028/H/KU/2021, dan
No.028/H/KU/2021 ttg Capaian Pembelajaran PAUD, SD,
SMP, SMA, SDLB, SMPLB, DAN SMALB pada Program
Sekolah Penggerak.
7. Panduan Penyusunan Program Pembelajaran Individual
Pada sesi ini, Bapak-Ibu akan
belajar tentang Kebijakan Kurikulum
Merdeka.

TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Menjelaskan konsep, prinsip,
komponen, kerangka dasar, dan
struktur Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan (KOSP)
2. menjelaskan prosedur proses
penyusunan KOSP di Sekolah
Binaan
3. Menyusun dan melaksanakan telaah
KOSP
BRAIN STORMING
• Permasalahan apa yang Bpk/Ibu perkirakan muncul di
lapangan/sekolah binaan terkait Penyusunan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)?
• Sebagai Pengawas Dabin, apa yg harus Bapak/Ibu
persiapkan untuk membimbing Sekolah Binaan dalam
Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOSP)?
25

s.id/139Eg
SKENARIO
PEMBELAJARAN
Memahami Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum
.
Apa saja yang menjadi dasar panduan kurikulum
operasional satuan pendidikan?
Apa saja yang ditentukan oleh kementerian
pendidikan dan kebudayaan dan apa saja yang
menjadi otonomi satuan pendidikan?

27
Kerangka Dasar TETAP
Ditetapkan oleh pemerintah pusat Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum
ditetapkan oleh Profil Pelajar Pancasila
Pemerintah Pusat
dengan mengacu
Standar Kompetensi Lulusan
pada Tujuan (untuk PAUD STPPA)
Pendidikan Nasional
dan SNP Standar Isi Standar Penilaian Standar lainnya
Standar Proses

Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran Prinsip Pembelajaran dan


Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan

FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
● Visi & Misi satuan ● Kurikulum operasional di
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan kerangka
pendidikan satuan pendidikan
dan struktur kurikulum, sesuai ● Konteks dan kebijakan lokal ● Perangkat ajar yang
karakteristik satuan pendidikan dikembangkan secara
mandiri
36

PRINSIP PENGEMBANGAN KOSP


Berpusat pada peserta didik: pembelajaran harus memenuhi keberagaman potensi kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila
selalu menjadi acuan pada semua tahapan penyusunan KOSP
Kontekstual : menunjukkan kekhasan dan sesuai karakteristik sekolah, konteks sosial budaya dan
lingkungan
Esensial : memuat semua unsur informasi penting/ utama yang dibutuhkan dan digunakan di
satuan pendidikan, bahasa yang digunakan lugas, ringkas dan mudah dipahami

Akuntabel : dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual

Melibatkan berbagai pemangku kepentingan : melibatkan komite, orang tua, organisasi, berbagai
sentra
Memuat seluruh perencanaan proses belajar yang akan diselenggarakan oleh sekolah (sekolah
memiliki pedoman pembelajaran)

Komponen : menjadi acuan bagi semua unsur pendidikan di sekolah sehingga sekolah dapat
tetap menyesuaikan dinamika perubahan dan kebutuhan siswa
Proses Penyusunan
Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan
Bagaimana proses penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan?

37
Proses TUJUAN PENDIDIKAN
Penyusunan NASIONAL PROFIL
Kurikulum PELAJAR SNP
Operasional di PANCASIL Struktur Kurikulum
Satuan A Prinsip Pembelajaran dan
TETAP
Pendidikan Ditetapkan oleh pemerintah pusat Asesmen
Capaian
Kerangka Pembelajaran
dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pusat
. .

1 3 5
Merancang
Menganalisis Menentukan PENDAMPINGAN,
konteks PENGORGANISASI EVALUASI, DAN
KARAKTERISTIK 2 AN 4 PENGEMBANGAN
SATUAN PEMBELAJARAN PROFESIONAL
Merumuskan Menyusun
PENDIDIKAN VISI RENCANA
MISI PEMBELAJARAN
FLEKSIBEL/DINAMIS TUJUAN
Satuan pendidikan
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan kerangka
dan struktur kurikulum, sesuai evaluasi jangka
karakteristik dan kebutuhan satuan pendek
pendidikan
(semester/tahuna
evaluasi jangka panjang
n) (4-
5 tahun)
39
40
41

LINK
PANDUAN PENYUSUNAN KOSP
https://drive.google.com/file/d/1cfvxPy
WiBGTVm8rQ28266URVak11miq4/view

CONTOH KOSP
https://drive.google.com/drive/folders/1jFHyiKc1ANsjBy9hTFubLY1yS3pVv
Hy3
TUGAS KELOMPOK
1.Silakan mereview Kurikulum yang sudah ada pada
link pilih salah satu ( Review Per BAB)!

1.Susunlalah instrumen telaah KOSP !


1.Lakukan telaah KOSP yang telah direview dengan
menggunakan instrumen yang telah disusun !
43

BAB I
IDENTIFIKASI
KARAKTERISTIK
SEKOLAH
Peserta Didik, Sosial, Budaya, Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
44

BAB II
VISI - MISI - TUJUAN
45

BAB III
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN :
Intrakulikuler -
Kokulikuler -
Ekstrakulikuler
46

BAB IV
RENCANA
PEMBELAJARAN
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Kriteria Kenaikan Kelas, Mempertimbangkan:


1. Laporan kemajuan belajar
2. Laporan pencapaian projek
3. Portofolio peserta didik
4. Prestasi akademik non akademik
5. Ekskul
6. Penghargaan
7. Tingkat kehadiran
8. Utk SMKpaspor keterampilan & rekognisi
pembelajaran yg lampau
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Panduan Penyusunan
KOSP:

ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Contoh KOSP:

ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Tugas Kelompok!
 Dikerjakan Secara
Berkelompok!
 Kerjakan dalam bentuk file PPT
 Kirim hasil kerja ke Link berikut:
https://drive.google.com/drive/folders/1L-Ktzq-
0k1yZ_bP_vVqy_LiP85_yRWad?usp=sharing
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Tugas KOSP:
Apa yang dapat Pengawas
jelaskan kpd satuan
pendidikan dalam menetapkan
langkah-langkah dalam
menyusun KOSP!
TUGAS KELOMPOK
1.Silakan mereview Kurikulum yang sudah ada pada
link pilih salah satu ( Review Per BAB)!

1.Susunlalah instrumen telaah KOSP !


1.Lakukan telaah KOSP yang telah direview dengan
menggunakan instrumen yang telah disusun !
SAMPAI JUMPA DI
MATERI SELANJUTNYA!
55

Sekian Terima Kasih


Dokumen panduan pengembanganini dibuat untuk membantu
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasional
yang kontekstual dan relevan bagi satuan pendidikan dan terutama
peserta didik dalam mencapai profil Pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran.

Prinsip pengembangan kurikulum operasional sekolah ini bertujuan


untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum
Cara Menggunakan Dokumen Ini operasional sekolah. Buku ini memberikan gambaran mengenai
prinsip-prinsip dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi kurikulum operasional, serta contoh- contoh yang
Buku ini berisi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum bisa dijadikan inspirasi. Satuan pendidikan memiliki kebebasan
operasional satuan pendidikan dan digunakan bersama dengan untuk mengembangkan dengan cara lain selama selaras
dokumen terkait lain yang mempunyai peran saling dengan tujuan utama dari kurikulum operasional sekolah.
melengkapi.
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan (SMK), kurikulum
operasional adalah kurikulum implementatif yang menjabarkan
kurikulum inti bidang dan program kompetensi ke dalam bentuk
konsentrasi serta potensi internal sekolah dan dunia kerja.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses
belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh
penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum
operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan
kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Pengantar
Penyusunan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
Kurikulum bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU
Operasional di
Sisdiknas/2003). Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur
Satuan kurikulum yang menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional
Pendidikan satuan pendidikan.

Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses


berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan. Dalam pengembangannya,
dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan
pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan
dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (1/3)
Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan
Berpusat pada perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta
Peserta Didik didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua
tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah.

Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan


pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia
Kontekstual kerja dan industri
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (2/3)

Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para


pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di
Esensial satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut.
Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang
naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak
perlu memuat kembali misalnya lampiran Kepmendikbud seperti
CP, struktur, dll., dalam dokumen kurikulum operasional
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (3/3)

Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual

Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite


satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara
Melibatkan berbagai lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan
pemangku dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas
kepentingan Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

Keenam dimensi tersebut adalah:


Profil Pelajar Profil Pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
pertanyaan besar, yaitu “Pelajar dengan profil
Pancasila (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem
dan berakhlak mulia.
2. Berkebinekaan global.
pendidikan Indonesia?”
sebagai acuan dalam 3. Bergotong-royong.
menyusun visi, misi, dan “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat 4. Mandiri.
tujuan di satuan pendidikan yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai 5. Bernalar kritis.
nilai-nilai Pancasila.” 6. Kreatif.

Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu Dimensi-dimensi tersebut menunjukkan bahwa profil Pelajar
kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia yang Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif,
demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai
produktif di Abad ke-21. Dalam hal ini, peserta didik bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam
pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh Penjelasan di atas menggambarkan posisi dan fungsi Profil
dalam menghadapi berbagai tantangan. Pelajar Pancasila dalam kurikulum sekolah, yaitu sebagai:
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang 1. Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran
dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling yang berlangsung di sekolah
berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan
2. Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan
Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan
berkembangnya keenam dimensi tersebut secara oleh setiap warga sekolah
bersamaan, tidak parsial. 3. Benang merah yang menyatukan segala praktik yang
dijalankan di sekolah
PROSES PENYUSUNAN
KURIKULUM OPERASIONAL
DI SATUAN PENDIDIKAN
Bagaimana proses
penyusunan
Terlebih dahulu,
kurikulum
mari kita pahami
operasional satuan
kerangka dasar dan
pendidikan?
struktur kurikulum!
Memahami Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum
.
Apa saja yang menjadi dasar panduan kurikulum
operasional satuan pendidikan?
Apa saja yang ditentukan oleh kementerian
pendidikan dan kebudayaan dan apa saja yang
menjadi otonomi satuan pendidikan?

65
Kerangka Dasar TETAP
Ditetapkan oleh pemerintah pusat Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum
ditetapkan oleh Profil Pelajar Pancasila
Pemerintah Pusat
dengan mengacu
Standar Kompetensi Lulusan
pada Tujuan (untuk PAUD STPPA)
Pendidikan Nasional
dan SNP Standar Isi Standar Penilaian Standar lainnya
Standar Proses

Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran Prinsip Pembelajaran dan


Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, Bahan Ajar, modul ajar mata
pelajaran dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan
pendidikan

FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
● Visi & Misi satuan ● Kurikulum operasional di
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan kerangka
pendidikan satuan pendidikan
dan struktur kurikulum, sesuai ● Konteks dan kebijakan lokal ● Perangkat ajar yang
karakteristik satuan pendidikan dikembangkan secara
mandiri
Memahami
Kerangka Dasar
dan Struktur
Kurikulum Tujuan Tujuan Pendidikan Nasional menjadi rujukan dalam penyelenggaraan
Pendidikan pendidikan di Indonesia. Tujuan Pendidikan Nasional ini sudah
Nasional diterjemahkan dalam Profil Pelajar Pancasila.
Kerangka berisi tujuan-tujuan yang
hendak dicapai dalam konteks luas Profil Pelajar Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan
dan jangka panjang. Diharapkan
Pancasila pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum, pembelajaran, dan asesmen.
kerangka dasar ini menjadi kompas
dalam menunjukkan arah pendidikan Dari perspektif penyusunan kurikulum, Profil Pelajar Pancasila adalah tujuan besar (aim) atau aspirasi
Indonesia. Berikut sekilas penjelasan yang perlu dicapai, atau yang disebut juga dengan long-term outcomes (luaran jangka panjang). Profil
mengenai dokumen pendukung atau Pelajar Pancasila merupakan interpretasi dari Tujuan Pendidikan Nasional dan visi pendidikan
dokumen yang selalu menjadi rujukan Indonesia, yang digunakan sebagai rujukan penyusunan Standar Nasional Pendidikan dan kurikulum
ketika mengembangkan kurikulum
satuan pendidikan
Standar Nasional Standar Pendidikan yang diacu sebagai kerangka dan sudah diterjemahkan pada Struktur Kurikulum,
Pendidikan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran

Struktur Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan sekolah untuk mengembangkan
Kurikulum kurikulum menuju tercapainya Profil Pelajar Pancasila dapat ditambahkan dengan kekhasan sekolah
sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah. Struktur kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler,
termasuk pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil Pelajar Pancasila.

Prinsip Prinsip Pembelajaran dan Asesmen menjadi rujukan dalam menyelenggarakan pembelajaran dan
Pembelajaran dan asesmen di sekolah.
Asesmen

Capaian Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan fase
Pembelajaran perkembangannya.
Usai memahami tentang
kerangka dasar dan struktur
kurikulum, mari kita pelajari
proses penyusunan
kurikulum di satuan
pendidikan!
Proses Penyusunan
Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan
Bagaimana proses penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan?

69
Proses TUJUAN PENDIDIKAN
Penyusunan NASIONAL PROFIL
Kurikulum PELAJAR SNP
Operasional di PANCASIL Struktur Kurikulum
Satuan A Prinsip Pembelajaran dan
TETAP
Pendidikan Ditetapkan oleh pemerintah pusat Asesmen
Capaian
Kerangka Pembelajaran
dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pusat
. .

1 3 5
Merancang
Menganalisis Menentukan PENDAMPINGAN,
konteks PENGORGANISASI EVALUASI, DAN
KARAKTERISTIK 2 AN 4 PENGEMBANGAN
SATUAN PEMBELAJARAN PROFESIONAL
Merumuskan Menyusun
PENDIDIKAN VISI RENCANA
MISI PEMBELAJARAN
FLEKSIBEL/DINAMIS TUJUAN
Satuan pendidikan
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan kerangka
dan struktur kurikulum, sesuai evaluasi jangka
karakteristik dan kebutuhan satuan pendek
pendidikan
(semester/tahuna
evaluasi jangka panjang
n) (4-
5 tahun)
Proses Penyusunan
kurikulum operasional
di Satuan Pendidikan

Dalam penyelenggaraannya,
1. Penyusunan dokumen
kurikulum operasional sekolah perlu
menjadi dokumen yang hidup; menjadi • Siapa yang akan memfasilitasi penyusunan ini? Siapa yang akan dilibatkan dalam penyusunan ini?
referensi dalam keseharian, • Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan internal? (pimpinan
direfleksikan, dan terus sekolah dan guru)
dikembangkan. Penyusunan dokumen
• Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional sekolah oleh pemangku kepentingan eksternal,
kurikulum operasional sekolah dari
(meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya yaitu, organisasi, berbagai sentra, serta
awal, hendaknya dimulai dengan industri)
memahami secara utuh kerangka
dasar kurikulum yang ditetapkan oleh
Pemerintah, antara lain Tujuan 1. Peninjauan dan revisi
Pendidikan Nasional, Profil Pelajar • Siapa yang akan memfasilitasi peninjauan dan revisi ini? Siapa yang akan dilibatkan dalam peninjauan dan revisi?
Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, • Apakah satuan pendidikan memiliki dokumen kurikulum operasional sekolah yang sebagian atau seluruh isinya
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, merepresentasikan satuan pendidikan?
serta Capaian Pembelajaran. • Apakah ada diskusi/kerja kolaborasi untuk menyusun kurikulum operasional sekolah yang setidaknya melibatkan para
pimpinan atau perwakilan guru?
Bagi yang sudah memiliki dokumen • Apakah ada informasi atau pembahasan yang disampaikan pada orangtua mengenai kurikulum dan/ atau program-
kurikulum operasional satuan program?
pendidikan, dapat langsung
melakukan peninjauan dan revisi.
Analisis Karakteristik
Satuan Pendidikan
untuk menentukan
Visi, Misi, dan Tujuan
Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan
berikut ini:

• Bagaimana cara menganalisis karakteristik satuan


pendidikan?
• Bagaimana proses mendesain visi, misi dan tujuan?
• Bagaimana memfasilitasi proses desain visi, misi
dan tujuan satuan pendidikan?
• Apa fungsi profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum
operasional satuan pendidikan?
• Bagaimana proses analisis kebutuhan dalam
menentukan strategi?
Proses Berpikir untuk Dalam menyusun kurikulum operasional satuan pendidikan, setiap komponennya dapat dikembangkan melalui
Menganalisis Karakteristik proses reversibel (bolak balik) antara analisis lingkungan belajar satuan pendidikan, visi-misi satuan
Satuan Pendidikan dan pendidikan, serta tujuan dan strateginya. Dalam perencanaan, penting bagi sekolah untuk mengumpulkan
berbagai data untuk mendapatkan informasi yang komprehensif. Informasi ini kemudian dianalisis untuk
Merumuskan Visi, Misi, Tujuan
memberikan kesimpulan yang tepat bagi perencanaan yang optimal. Satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai cara yang dinilai sesuai dengan kebutuhan berproses selama hasilnya selaras
antarkomponennya.
Apakah satuan
Belu Analisis Merumuskan Analisis
pendidikan
m Lingkungan Visi-Misi- Kebutuhan Menyusun
sudah memiliki
Belajar Satuan Tujuan Satuan Satuan Strategi
visi-misi-tujuan Pendidikan Pendidikan Pendidikan
yang ajek?

Belu Belu
m m
Apakah sudah
Suda memiliki Suda
Apakah sudah
h analisis h
memiliki
kebutuhan
strategi?
satuan
pendidikan?
Suda
h

Mendesain
pengorganisasian
pembelajaran
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu Berikut adalah pilihan cara untuk
melakukan analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung mengumpulkan informasi
aspirasi anggota komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang
disepakati oleh seluruh warga satuan pendidikan. • Kuesioner, dengan pertanyaan
disesuaikan dengan tujuan dan sasaran
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: yang dibutuhkan.
• Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
• Wawancara, untuk mendapatkan data
• Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan
secara langsung.
pendidikan
Analisis • Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian,
analisis dan dokumentasi data
• Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
dengan mengundang perwakilan dari
seluruh warga satuan pendidikan dan
Karakteristik • Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan
strategi atau solusi
tokoh masyarakat.

Satuan Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar
satuan pendidikan: Beberapa alat yang dapat digunakan untuk
Pendidikan • Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
menganalisis informasi:
• Analisis SWOT
• Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat
setempat? • Root Cause
• Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini • Fish Bone
(baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
• Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik
mencapai profil Pelajar Pancasila?
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan

Sumber daya alam, sosial, dan budaya ● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa Peserta didik
● Bagaimana mendokumentasikan semua depan dan ingin diwujudkan oleh satuan ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah? Bagaimana sekolah
informasi sistem, sumber daya dan fasilitas pendidikan? bisa mengklasifikasi peserta didik tersebut? Berdasarkan apakah
dan mitra yang ada? ● Bagaimana satuan pendidikan bisa mencapai klasifikasi tersebut?
● Apakah ada sumber daya dari gambaran ideal tersebut? ● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing kelompok?
lingkungan sekitar yang dapat Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan perhatian dan
dimanfaatkan oleh satuan pendidikan Review Visi Misi pendampingan yang lebih banyak?
dalam proses belajar? ● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan
misi? Guru dan tenaga kependidikan
Sumber pendanaan ● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk pembelajaran yang
● Bagaimana proses pendanaan satuan lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan optimal menuju visi-misi sekolah
pendidikan? karakteristik peserta didik?? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan yang ada di
● Bagaimana penggunaan dana ini? ● Apa saja prioritasnya? satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap kelompok tersebut?
● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
Sistem dan kebijakan di daerah membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
Review Tujuan ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai latar
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? ● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan pendidikan
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan belakang dan kebutuhan?
dalam mendukung kompetensi peserta didik?
terkait indikator? ● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Apa saja perubahan sistem yang terjadi? Sarana dan prasarana
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki oleh ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk peserta didik?
mendukung pencapaian indikator? yang optimal?
● Mengapa kompetensi ini dianggap penting? ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan sehat
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai peserta (fisik dan mental) bagi warganya?
Kemitraan didik?
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai untuk
● Apa karakteristik individu yang ingin dibangun? menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan mengelola data?
dilibatkan untuk mendukung program
satuan pendidikan? (organisasi, komunitas,
tokoh, dll.)

Strategi
Visi adalah cita-cita bersama pada a. isi merupakan keadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin dicapai
Visi, Misi, masa mendatang dari warga satuan oleh satuan pendidikan.
dan Tujuan pendidikan, yang dirumuskan b. Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
berdasarkan masukan dari seluruh c. Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah
warga satuan pendidikan. dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi
Visi, misi, dan tujuan menjadi setiap pemangku kepentingan
referensi arah pengembangan
dan menunjukkan prioritas Misi adalah pernyataan bagaimana a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak
satuan pendidikan. satuan pendidikan mencapai visi. dicapai oleh satuan pendidikan.
Merumuskan visi, misi, dan yang ditetapkan untuk menjadi b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan,
tujuan satuan pendidikan rujukan bagi penyusunan program bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan
merupakan langkah awal yang jangka pendek, menengah, dan visi.
sangat penting sebagai acuan jangka panjang, dengan berdasarkan c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau
utama dalam merancang masukan dari seluruh warga satuan terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat
pembelajaran yang berkualitas. pendidikan. dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
Untuk satuan pendidikan, visi, d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta
misi, dan tujuan harus berpusat didik.
pada peserta didik.
Tujuan adalah gambaran hasil yang a. Tujuan harus serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan
akan dicapai dalam kurun waktu pendidikan.
tertentu oleh setiap satuan pendidikan b. Tujuan fokus pada hasil yang diinginkan pada peserta didik
atau program keahlian dengan c. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu
mengacu pada karakteristik dan/atau tertentu (SMART). Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan,
keunikan setiap satuan pendidikan satuan pendidikan dapat melakukan evaluasi.
[CONTOH]
Membuat Visi

TIPS 1. Lakukan wawancara atau survei terhadap peserta didik, staf/guru, dan orang tua, untuk
mendapatkan informasi sebagai bahan diskusi.
● Sesuaikan pertanyaan
untuk peserta didik dengan 2. Dari jawaban mereka, buatlah keterkaitan/benang merah.
tahapan 3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat.
perkembangan/belajarnya
4. Telisik persamaan dan perbedaannya:
● Tenaga kependidikan
a. Kumpulkan sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan ini merepresentasikan harapan bersama warga satuan
terkadang tidak melihat pendidikan.
dirinya sebagai pendidik. b. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat perbedaan tersebut?
Berikan pengantar bahwa c. Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan?
bekerja di satuan
5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi.
pendidikan adalah pendidik,
apapun perannya. 6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian visi.
● Untuk wakil orang tua, perlu
cermat memilih perwakilan Peserta didik Staf/guru Orang tua
agar perwakilan
● Apa kebutuhan yang ingin dipenuhi di ● Mengapa memilih profesi sebagai ● Mengapa memilih satuan pendidikan
representatif (orang tua
satuan pendidikan? pendidik/bekerja di satuan pendidikan? ini?
baru dan lama, orang tua ● Satuan pendidikan seperti apa yang Apa yang ingin dicapai? ● Apa harapannya terhadap satuan
yang kritis terhadap tujuan kamu inginkan? ● Apa harapan bagi pelajar yang ada di pendidikan?
pendidikan untuk peserta ● Hal apa yang paling ingin didapat satuan pendidikan ini? Jika mereka ● Pribadi peserta didik seperti apa yang
didik dan paham alasan /dipelajari/dikuasai di satuan keluar atau sudah lulus ingin mereka diharapkan?
memilih satuan pendidikan pendidikan? jadi individu seperti apa? ● Kalau bisa menentukan hal paling
● Apa yang paling penting bagi kamu di ● Apa nilai-nilai yang Anda percayai? penting yang perlu dipelajari di satuan
tersebut)
satuan pendidikan? Bagaimana menanamkan itu pada pendidikan, apakah itu?
pelajar? Apa perubahan diri yang
diharapkan terjadi?
[CONTOH]
Membuat Misi

TIPS
Untuk membuat kalimat aksi 1. Membuat misi dapat dilakukan dalam kelompok-kelompok diskusi. Setiap kelompok dapat ditugaskan untuk
membuat sebanyak mungkin kalimat aksi dari satu indikator pencapaian visi.
yang jelas, gunakan kata kerja
operasional yang bersifat 2. Kelompok membuat kalimat-kalimat aksi yang sesuai dengan indikator pencapaian visi yang dimaksud.
umum yang masih bisa 3. Dalam rapat pleno, semua kalimat aksi yang telah dibuat direviu bersama, dikelompokkan berdasarkan kemiripan
diterjemahkan menjadi dan mengarah pada komponen visi yang serupa. Kemudian dirumuskan dalam kalimat aksi yang lebih sederhana,
pernyataan spesifik. Contoh: namun dengan cakupan yang lebih luas. Satu indikator pencapaian visi dapat dibuat ke dalam 1-3 kalimat misi.
● Menjadi satuan pendidikan 4. Cek kembali kalimat misi yang sudah dibuat dengan pertanyaan pemantik berikut.
yang menginspirasi • Apakah misi sudah berupa kalimat tindakan?
perubahan • Apakah misi menjelaskan pencapaian indikator visi?
● Menginisiasi aksi-aksi • Apakah misi sudah dinyatakan dengan jelas dan tidak multitafsir?
nyata dalam rangka
• Apakah misi menunjukkan keberpihakan pada peserta didik?
mendidik masyarakat
mengenai cara hidup ramah
lingkungan
[CONTOH]
Membuat Tujuan
Satuan
Pendidikan atau Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi
Program spesifik dan terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen satuan

S M A R T ( E R)
pendidikan untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi dalam
Keahlian kurun waktu tertentu.

Prinsip penting dalam membuat tujuan:


• Specific, tujuan haruslah sederhana dan spesifik, dapat menjadi ciri khas satuan
pendidikan.
• Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai,
dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas.
• Achievable/Attainable, tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh
warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal.
• Relevant, tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal, dan menempatkan pelajar
sehingga mampu memperkuat kompetensinya.
• Time bound, tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan
linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu perlu melibatkan
semua guru dalam pembuatan linimasa tersebut.

Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah:


• Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara berkala
menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan pendidikan.
• Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan bersama
dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan.
[CONTOH]
Membuat
Tujuan Satuan
Pendidikan atau
Program 1. Dari kalimat misi yang dibuat, deskripsikan langkah yang dilakukan agar misi tersebut dapat diselesaikan.

Keahlian 2. Pastikan setiap kalimat tujuan dibuat dengan spesifik, dapat diukur, dan memiliki alokasi waktu yang jelas.
3. Contoh berikut dapat digunakan untuk mengecek setiap kalimat tujuan sudah memenuhi prinsip SMART (baris
berwarna adalah penjelasan dari SMART).

Menyelenggarakan program unggulan yang bertujuan untuk


meningkatkan kompetensi peserta didik satu kali setiap akhir
semester
Specific, Measurable Attainable Relevant Time bound
Sederhana dan Ada satuan ukuran atau kriteria Masuk akal dan dapat Relevan dengan misi dan Ada alokasi waktu
jelas ketercapaian dicapai berpihak pada peserta pencapaian
didik

tentang program dapat diukur dengan contoh program dan alokasi waktu tujuan untuk meningkatkan satu kali setiap akhir
unggulan satuan kriteria : masuk akal kompetensi peserta didik semester
pendidikn - Sekolah jadi perintis dalam
program
- Program berkualitas
- Program yang dipahami dan
menjadi komitmen seluruh
warga sekolah
Merumuskan
Tujuan yang
Berpusat Pada
Peserta Didik Tujuan harus selalu merupakan perwujudan dari visi dan misi, dan tujuan sekolah harus mencerminkan karakteristik atau hasil
yang akan dicapai oleh peserta didik. Karakteristik tersebut mencakup berbagai kapasitas dan tanggung jawab seseorang yang
mencakup pertumbuhan intelektual, pribadi, emosional dan sosial.
TIPS
• Fokus untuk memahami dan Prinsip-prinsip dalam merumuskan tujuan yang berpusat pada peserta didik :
membantu peserta didik untuk 1. Dalam kurikulum operasional sekolah, Profil Pelajar Pancasila secara lengkap menjadi fondasi, termasuk semua
mengenal diri dan cara belajar dimensi beserta elemen dan sub-elemennya. Satuan pendidikan dapat menambahkan kompetensi peserta didik sesuai
mereka sendiri dengan karakteristik satuan pendidikan, selama tidak bertentangan dengan Profil Pelajar Pancasila.
• Memungkinkan peserta didik 2. Mengevaluasi secara kritis lingkungan belajar di satuan pendidikan dan membuat perubahan yang diperlukan agar
untuk melihat kemajuan mereka memungkinkan semua peserta didik dan guru untuk bekerja mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada
sendiri, merefleksikan cara dan peserta didik
kekuatan belajar mereka, dan
menetapkan tujuan individu? 3. Memfokuskan kembali pada tujuan satuan pendidikan secara kreatif mengelola sumber daya yang ada pada satuan
pendidikan baik itu sumber daya manusia (guru/orang tua, peserta didik) maupun sumber daya lainnya seperti
• Tinjau kembali dan refleksikan lingkungan/ komunitas di sekitar satuan pendidikan.
berdasarkan Profil Pelajar
Pancasila. Sepanjang tahun, 4. Menjadikan Profil Pelajar Pancasila sebagai prinsip utama setiap program pembelajaran untuk membantu peserta
peserta didik akan berubah dan didik berkembang sesuai potensinya.
bertumbuh. Berikan ruang bagi 5. Menggunakan Profil Pelajar Pancasila sebagai alat untuk melakukan refleksi dan analisis seluruh program
peserta didik untuk merekam pembelajaran di satuan pendidikan.
refleksi diri secara teratur.
6. Satuan pendidikan melakukan refleksi secara berkala, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dalam
pembelajaran, pada struktur dan sistem serta kurikulum yang ada di satuan pendidikan memungkinkan peserta didik
dan guru yang melaksanakan program pembelajaran , untuk berkembang menjadi seperti yang dideskripsikan di Profil
Pelajar Pancasila yang ada di satuan pendidikan.
CONTOH:
Analisis Kebutuhan
untuk Mencapai
Tujuan
S W O T
(strength/kekuatan) (weakness/kelemahan) (opportunity/peluang) (threat/ancaman)

Analisis kekuatan, kelemahan, internal eksternal


peluang, serta ancaman atau
yang biasa kita sebut sebagai
situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang Ancaman atau tantangan apa
SWOT merupakan cara yang merupakan kekuatan yang merupakan kelemahan merupakan peluang atau saja yang mungkin akan
umum dilakukan dalam dimiliki satuan pendidikan yang dimiliki satuan kesempatan di luar satuan dihadapi satuan pendidikan
mengenali satuan pendidikan yang bisa memberikan pendidikan yang bisa pendidikan yang bisa memberikan yang bisa menghambat laju
dan lingkungannya serta pengaruh positif pada saat memberikan pengaruh peluang untuk berkembang di perkembangan satuan
menyusun strategi untuk ini atau pun di masa yang negatif pada saat ini atau kemudian hari. pendidikan.
akan datang. pun di masa yang akan
mengembangkan dan datang.
mengatasi permasalahan
satuan pendidikan.
● Kekuatan atau ● Apa yang dapat kita ● Apa saja kesempatan yang ● Hambatan apa yang
kelebihan apa yang tingkatkan dalam ada di luar satuan pendidikan? sedang dihadapi
dimiliki satuan satuan pendidikan? (Misal: lingkungan yang sekarang?
pendidikan? ● Apa saja kebutuhan mendukung, mitra yang dapat ● Tren apa yang
● Apa yang membuat peserta didik yang memperkaya pembelajaran) menyebabkan ancaman
satuan pendidikan lebih belum terpenuhi di ● Perubahan apa saja yang bagi satuan pendidikan?
baik dari satuan sekolah? terjadi di luar satuan Misalnya: Perkembangan
pendidikan lainnya? ● Apa saja yang harus pendidikan (hasil riset terbaru, Teknologi
● Keunikan apa yang dihindari satuan praktik- praktik pendidikan dan ● Adakah perubahan
dimiliki oleh satuan pendidikan? pengasuhan) yang selaras dan peraturan pemerintah
pendidikan? ● Faktor apa saja yang bisa menjadi pendukung yang akan berdampak
● Apa yang menyebabkan menyebabkan satuan pendidikan? bagi perkembangan
satuan pendidikan kehilangan dukungan? ● Apa saja perkembangan pola satuan pendidikan?
mendapatkan ● Apa yang dilihat atau pikir masyarakat (orang tua
“dukungan”? dirasakan masyarakat dan praktisi pendidikan) yang
● Apa yang dilihat atau sebagai suatu bisa membantu satuan
dirasakan oleh kelemahan satuan pendidikan untuk melakukan
masyarakat sebagai pendidikan? inovasi?
LANJUTAN
CONTOH
Analisis
Kebutuhan untuk internal
Mencapai Tujuan
Strength Weakness
Kekuatan Kelemahan
Setelah mengidentifikasi
1. … 1. …
SWOT (kekuatan, 2. … 2. …
kelemahan, peluang, 3. ... 3. ...
dan
ancaman/tantangan), Bagaimana satuan pendidikan Bagaimana satuan pendidikan
Opportunit memanfaatkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang untuk mengurangi
satuan pendidikan dapat y mengoptimalkan peluang? atau menghindari kelemahan?
mencari strategi-strategi Peluang Bagaimana satuan pendidikan 1. …
eksternal

yang bisa dilakukan memanfaatkan peluang untuk 2. …


mengoptimalkan kekuatan? 3. ...
untuk mengoptimalkan 1. … 1. …
proses belajar mengajar 2. … 2. …
3. ... 3. ...
secara menyeluruh
(internal dan eksternal).
Bagaimana satuan pendidikan Apa yang dapat dilakukan satuan
Threat memanfaatkan kekuatan untuk pendidikan untuk mengurangi kelemahan
Ancaman meminimalkan dampak dan menghadapi dan menghadapi ancaman/tantangan?
ancaman/tantangan? 1. …
1. … 1. … 2. …
2. … 2. … 3. ...
3. ... 3. ...

Strategi
Menganalisis
Kebutuhan untuk Ketika akan menyusun strategi pengorganisasian pembelajaran, satuan
pendidikan perlu melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan
Mengorganisasi Berikut adalah pilihan cara untuk mengambil
dapat membantu menjabarkan kondisi satuan pendidikan saat ini dan
Pembelajaran kesenjangannya dengan kondisi yang diharapkan dalam visi. Oleh
data untuk analisis kebutuhan satuan
pendidikan
karena itu, langkah menganalisis kebutuhan dilakukan secara
• Observasi, mengamati kebutuhan peserta
berkesinambungan dengan penyusunan strategi.
didik.

Prinsip-prinsip analisis kebutuhan satuan pendidikan : • Kuesioner, dibuat untuk berbagai


responden dengan pertanyaan disesuaikan
dengan tujuan dan sasaran yang
● Melibatkan warga satuan pendidikan dibutuhkan.
● Fokus pada kondisi saat ini dan yang akan dicapai di masa
• Wawancara, untuk mendapatkan data
mendatang secara langsung.
● Menganalisis secara mendalam dan jujur tentang berbagai kekuatan
• Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dengan
dan kekurangan satuan pendidikan mengundang perwakilan dari seluruh warga
● Menggunakan berbagai aktivitas operasional sekolah dan faktor satuan pendidikan.
yang mempengaruhi sebagai bahan acuan memetakan kebutuhan.

Saat melakukan analisis kebutuhan, satuan pendidikan juga dapat Alat-alat yang biasanya digunakan untuk
melakukan analisis:
langsung merancang strategi-strategi berdasarkan informasi yang
telah diperoleh. Strategi mengarah langsung pada program-program • Analisis SWOT
yang akan dijalankan satuan pendidikan untuk mencapai tujuan, • Fish Bone
berdasarkan kekuatan dan kelemahan serta tantangan dan
kesempatan yang dimiliki.
[CONTOH REFLEKSI]
Menentukan Strategi untuk Untuk menentukan pengorganisasian pembelajaran yang tepat sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta
didik, berikut beberapa contoh pertanyaan pemantik yang dapat membantu tim yang terlibat kurikulum mencari
Mengorganisasi strategi pembelajaran yang tepat. Telisik kembali keselarasan antara program pengembangan guru, tujuan
Pembelajaran satuan pendidikan , konsep dan landasan satuan pendidikan, serta lingkungan belajar. Semuanya harus selaras
dan saling menguatkan.

CONTOH PERTANYAAN ANALISIS KEBUTUHAN STRATEGI UNTUK MENGORGANISASI PEMBELAJARAN

● Apa saja kebutuhan peserta didik yang ada di satuan pendidikan? ● Bagaimana cara satuan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan
Bagaimana kebutuhan tersebut berubah seiring waktu? tersebut?

● Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu? ● Bagaimana caranya agar satuan pendidikan bisa mengembangkan
● Proses dan program apa yang dianggap paling berhasil? Apa indikator area-area tersebut?
keberhasilannya? ● Sumber daya apa saja yang dapat dimanfaatkan satuan pendidikan
● Proses dan program apa yang masih perlu dikembangkan? Apa saja atau untuk mengembangkan area-area tersebut? Bagaimana cara
bagian-bagian yang paling penting untuk dikembangkan? mengelola sumber daya tersebut?
● Bagaimana satuan pendidikan mendukung pengembangan
guru/tenaga kependidikan serta kurikulum?

● Sejauh mana peserta didik, orang tua, guru, dan warga satuan pendidikan ● Apa saja yang bisa dilakukan satuan pendidikan agar warganya
lainnya semakin menyadari dan memahami satuan pendidikan sebagai semakin menyadari perannya untuk mendukung lingkungan belajar
lingkungan belajar yang sehat? yang sehat? Apakah ada kelompok tertentu yang perlu intervensi
khusus?
Menyelaraskan
Visi, Misi, dan Profil Pelajar Pancasila
Tujuan Satuan
Pendidikan VISI
Apakah visi
TIPS menggambarkan
harapan seluruh warga
satuan pendidikan?
Saat melakukan analisis Apakah visi menyatakan tujuan besar yang
lingkungan belajar, pastikan visi, ingin dicapai satuan pendidikan?
misi, dan tujuan tidak Apakah visi sudah berpusat pada peserta didik?
bertentangan dengan kerangka
kurikulum yang ditetapkan oleh
pusat: Tujuan Pendidikan
MISI
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai
Nasional, Pelajar Pancasila,
visi? Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi
Struktur Kurikulum, Prinsip
prioritas untuk mencapai visi?
Pembelajaran dan Asesmen,
serta Capaian Pembelajaran.
TUJUAN
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?

STRATEGI PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN


Bagaimana satuan pendidikan mengorganisasi pembelajarannya untuk mencapai tujuan?
Apa saja faktor yang mendukung strategi tersebut? Bagaimana mengoptimalkan faktor-faktor
tersebut?
Pengorganisasian
Pembelajaran
Satuan
Pendidikan
Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan
berikut ini:

• Bagaimana mengorganisasi
pembelajaran di satuan
pendidikan?
• Apa saja langkah-langkah dalam
mendesain pembelajaran
sekolah?
• Bagaimana proses mendesain
pembelajaran?
Gambaran Penerapan
profil Pelajar Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Pancasila di Satuan Kegiatan/pengalaman belajar.
Pendidikan
Profil Pelajar Pancasila adalah Beriman,
bertakwa
karakter dan kemampuan yang kepada Tuhan
dibangun dalam keseharian Yang Maha Esa, Projek penguatan
berakhlak mulia
dan dihidupkan dalam diri
setiap individu peserta didik Mandiri Berkebinekaa
profil Pelajar
melalui budaya sekolah, n global Pancasila
pembelajaran intrakurikuler, Pelajar
projek penguatan profil Pelajar
Indonesia Projek Lintas Disiplin Ilmu yang
Pancasila, maupun
kontekstual dan berbasis pada
ekstrakurikuler. kebutuhan masyarakat/permasalahan
di lingkungan sekolah.
Bernalar kritis Bergoton
g royong

Budaya Sekolah Kreatif

Iklim sekolah, kebijakan, pola


Ekstrakurikuler
interaksi dan komunikasi,
Kegiatan untuk
serta norma yang berlaku di
mengembangkan minat dan
sekolah.
bakat.
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan

PROGRAM INTRA-KURIKULER PROJEK PENGUATAN PROFIL PROGRAM


PELAJAR PANCASILA EKSTRAKURIKULER

Tujuan Mengembangkan kompetensi pelajar Menguatkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun Sarana bagi peserta didik untuk
sesuai CP pemahaman mengenai isu-isu penting dan melatih mengeksplorasi dan melatih
kemampuan penyelesaian masalah dalam tema atau keterampilan sesuai minat dan bakat
isu penting terkait Tujuan Pembangunan peserta didik
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals,
SDGs)

Metod ● Menggunakan berbagai metode ● mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil ● Bersifat individual dan merupakan
e pengajaran/pendekatan belajar dan kontekstual dalam bentuk projek pilihan peserta didik
● Menggunakan berbagai instrumen ● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik ● Melibatkan guru dan narasumber
asesmen dalam menilai progress dan untuk bekerja mandiri dan fleksibel profesional dalam melatih
capaian peserta didik ● Melibatkan seluruh komunitas sekolah (peserta keterampilan tertentu
● Melibatkan guru dalam proses desain didik, guru, staf, orangtua) serta
asesmen dan moderasi hasil narasumber/profesional
asesmen

Hasil ● Bukti pencapaian CP berupa ● Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada proses ● Bukti berupa testimoni atau cerita dari
portfolio/kumpulan hasil pekerjaan dan pencapaian tujuan proyek peserta didik
peserta didik dari berbagai instrumen ● Sekolah menyediakan waktu khusus untuk peserta ● Sekolah bisa memilih bentuk
asesmen didik menunjukkan hasil proyek melalui pelaporan
● Dilaporkan melalui rapor pameran/pertunjukan
● Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah
Prinsip Prinsip Pembelajaran dan Asesmen harus digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan utama
dalam merancang struktur kurikulum satuan pendidikan. Untuk dapat membuat keputusan-keputusan
Pembelajaran dalam kelas lebih tepat, guru perlu memahami prinsip pembelajaran dan asesmen ini. Detail penjelasan
dan Asesmen dapat merujuk ke dokumen Prinsip Pembelajaran dan Asesmen.

Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran dirancang dengan Pembelajaran dirancang Proses pembelajaran Pembelajaran yang relevan, Pembelajaran berorientasi
mempertimbangkan tahap perkembangan dan dan dilaksanakan untuk mendukung yaitu pembelajaran yang pada masa depan yang
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, membangun kapasitas perkembangan dirancang sesuai konteks, berkelanjutan.
sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan untuk menjadi kompetensi dan karakter lingkungan dan budaya peserta
karakteristik dan perkembangan yang beragam pembelajar sepanjang peserta didik secara didik, serta melibatkan orang
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan hayat. holistik. tua dan masyarakat sebagai
menyenangkan. mitra.

Prinsip Asesmen
Asesmen merupakan bagian terpadu Asesmen dirancang dan Asesmen dirancang secara Laporan kemajuan belajar Hasil asesmen digunakan
dari proses pembelajaran, dilakukan sesuai dengan adil, proporsional, valid, dan pencapaian peserta didik oleh peserta didik, pendidik,
memfasilitasi pembelajaran, dan fungsi asesmen tersebut, dan dapat dipercaya bersifat sederhana dan tenaga kependidikan, dan
menyediakan informasi yang holistik dengan keleluasaan untuk (reliable) untuk informatif, memberikan orang tua sebagai bahan
sebagai umpan balik untuk guru, menentukan teknik dan waktu menjelaskan kemajuan informasi yang bermanfaat refleksi untuk meningkatkan
peserta didik, dan orang tua, agar pelaksanaan asesmen agar belajar dan menentukan tentang karakter dan mutu pembelajaran
dapat memandu mereka dalam efektif mencapai tujuan keputusan tentang langkah kompetensi yang dicapai
menentukan strategi pembelajaran pembelajaran selanjutnya. serta strategi tindak lanjutnya
selanjutnya
Merancang
Pengorganisasia
n Pembelajaran
di Satuan
Pengorganisasian pembelajaran adalah ​cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu
Pendidikan rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar, mata pelajaran dan area belajar, kapan mata
pelajaran dan area belajar, serta bagaimana mata pelajaran dan area belajar tersebut akan dihantarkan. Pengorganisasian
pembelajaran juga meliputi pengaturan mata pelajaran inti dan pilihan ( tema-tema), program ekstrakurikuler dan projek
Desain pembelajaran perlu penguatan profil Pelajar Pancasila yang dipelajari dalam satu tahun ajaran:
dilakukan secara “mundur”,
diawali dari hasil akhir. Hasil Struktur kurikulum Intrakurikuler. muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok)
akhir perlu dinyatakan agar Projek penguatan profil Pelajar Pancasila. Penjelasan tema dan pengelolaan projek pada
tahun ajaran tersebut
seluruh warga satuan
Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul yang menjadi ciri khas dan selaras dengan pencapaian
pendidikan berkomitmen dan tujuan satuan pendidikan
berkolaborasi untuk
mencapainya. Jika kurikulum Cara program-program Satuan pendidikan boleh memilih cara pengelompokkan, secara tematik mata pelajaran dan
hanya menuliskan sederet tersebut dikelompokkan kombinasi.
konten (materi) maka hal ini
akan mengakibatkan semua Pemetaan program Pemetaan program-program tersebut dalam satu tahun ajaran yang sesuai dengan alokasi
orang bekerja secara waktu yang sudah ditetapkan. Satuan pendidikan boleh memilih cara pemetaan yang sesuai
dengan kebutuhan, contoh: menggunakan kalender pendidikan atau program tahunan atau
terpisah-pisah.
program semester atau cara pemetaan yang lain
● Pembelajaran berbasis projek sebagai penguatan profil Pelajar Pancasila menggunakan
20-30% dari waktu total pembelajaran.
● Memecah tujuan dalam aktivitas-aktivitas yang akan dijalankan dalam waktu tertentu;
pertahun/semester/kuartal/term/caturwulan/dll.
● Membuat jadwal harian untuk lingkup kelas
Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Alur pembelajaran yang runtut dinyatakan dalam rangkaian tujuan pembelajaran yang meliputi konten/ materi,
keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap Fase dan menjelaskan
cakupan/kedalaman setiap konten

Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran:


● Esensial, ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yang diperlukan untuk mencapai capaian
Proses pembelajaran
● Berkesinambungan, tujuan - tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara berkesinambungan dan urut
Mendesain secara berjenjang dengan arah yang jelas
● Kontekstual, Tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.
Rencana ● Sederhana. Tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami.
Pembelajaran

Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah


KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh yang sudah melingkupi aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konten inti
2. Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar tujuan pembelajaran beserta indikator
keberhasilan yang mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Pengalaman belajar, serangkaian kegiatan dengan alokasi waktu dan menyasar indikator yang dikembangkan
dari tujuan pembelajaran
ALUR TUJUAN Ada beberapa cara dalam mengurutkan tujuan pembelajaran
PEMBELAJARAN Pengurutan Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
Konkret → Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk Abstrak sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
membantu peserta didik mencapai
Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep
Capaian Pembelajaran (CP) secara
bertahap. Alur dibuat dengan mengurutkan
Deduktif database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
tujuan-tujuan pembelajaran sesuai
kebutuhan, meskipun beberapa tujuan Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh : mengajarkan cara mengeja
pembelajaran harus menggunakan Mudah → Sulit kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
tahapan tertentu.
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih
Hal penting yang perlu Hierarki dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : peserta didik perlu belajar
dipertimbangkan: tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
● keterampilan dasar yang perlu
dipelajari peserta didik untuk Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu
menguasai kompetensi tertentu Prosedural peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-
● Cara untuk mengukur ketercapaian test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis
tujuan hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam
● pengetahuan/materi inti yang perlu sebuah perangkat lunak statistik.
diketahui untuk memahami konsep
tertentu. Misal: untuk menulis makalah Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
penelitian peserta didik perlu Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika peserta didik
mengetahui perbedaan bentuk-bentuk mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara
dan tujuan teks dan peserta didik bertahap. Pada akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.
perlu keterampilan membuat
pertanyaan riset.
Referensi (1) Creating Learning Materials for Open and Distance Learning (2005). Retrieved December 6, 2016, from http://www.oerafrica.org/system/files/7824/creating-lerarning-materials-
handbook-authors-and-instructional-designers.114f5f85-1baf-42dd-8e37-d195c2565255_0.pdf?file=1&type=node&id=7824 (2) Doolittle, P. E. (2001). Instructional Design for Web-based Instruction.
Retrieved from http://staff.washington.edu/rel2/geog100-UW/Archive/instructionalsequence.pdf (3) Morrison, G. R., Ross, & Kemp, J. E. (2007). Designing Effective Instruction (5th Edition).
Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. ISBN13: 978-0-470-07426-8 (4) Reigeluth, C. M., & Keller, J. B. (2009). Understanding instruction. In C. M. Reigeluth & A. A. Carr-Chellman (Eds.), Instructional-
design theories and models: Building a common knowledge base (pp. 27-39). New York, NY: Taylor & Francis.
95
CONTOH
Proses Mendesain Alur Pembelajaran
Workshop pengembangan kurikulum operasional
0 sekolah
Menjadi prasyarat untuk tim penyusun alur
Pemahaman Profil Pelajar Pancasila.
Memahami secara utuh konsep dasar Profil Pelajar 1 pembelajaran
Pancasila
Pemahaman Capaian Pembelajaran
2 Pahami rasional CP setiap fase, mulai dari fase A
Menguraikan CP ke tujuan-tujuan pembelajaran hingga fase E
Uraikan tujuan pembelajaran per dimensi/elemennya 3 Untuk penyusunan fase A, baca CP fase fondasi untuk
Susun seluruh tujuan pembelajaran menjadi satu alur memastikan transisi yang halus dari PAUD ke SD
linear Baca karakteristik tiap mapel, dimensi/elemen

Tentukan tujuan yang menjadi kunci (konsep dan


4 kompetensi kunci)
Tentukan asesmen untuk mengukur ketercapaian
tujuan-tujuan/kompetensi kunci 5
6 Rangkaikan semua tujuan menjadi satu alur yang
Tentukan alokasi jam pelajaran yang dibutuhkan linear
Mengatur durasi jam pelajaran yang dibutuhkan untuk 7 Penulis menyusun alur (sequence), semua
setiap tujuan pembelajaran dimensi/elemen dilebur dalam alur ini
Referensi untuk urutan bisa melihat slide “ALUR
CONTOH
Pengaturan
Waktu Belajar
Satuan pendidikan dapat Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
menentukan model struktur
kurikulum yang sesuai dengan
Pembelajaran dikelola dalam Konsep-konsep dan keterampilan Setiap pembelajaran dilakukan
kondisi dan tujuan masing-masing
bentuk blok-blok waktu dengan tertentu dari mata pelajaran terpisah antara satu mapel dengan
satuan pendidikan.
berbagai macam pengelompokkan. diajarkan secara kolaboratif (team mapel lainnya.
teaching) .
Pengaturan cara penghantaran
Contoh: Tatap muka dilakukan secara
(per mata pelajaran, tematik
1. Mata pelajaran IPS, Bahasa Guru berkolaborasi sedemikian reguler setiap minggu, dengan
integratif, unit inkuiri, dll.) akan
Indonesia dan IPAS akan rupa untuk merencanakan, jumlah jam tatap muka sesuai
mempengaruhi sekolah dalam
diajarkan dari jam 07.00- 12.00 melaksanakan dan melakukan dengan yang ditetapkan oleh
mengelola waktu (penjadwalan)
dalam semester 1 asesmen untuk suatu pembelajaran masing-masing satuan pendidikan
dan sumber dayanya.
2. Dalam satu tahun ajaran, yang terpadu. berdasarkan ketentuan minimal dari
pembelajaran IPA dibagi ke pemerintah
Model ini tidak harus dipilih salah
dalam 3 blok waktu (masing- Contoh:
satu, akan tetapi bisa juga
masing 4 bulan). Mata pelajaran Konsep pengelolaan data dapat
dikombinasikan. Misalnya dengan
Biologi, Kimia dan Fisika akan secara kolaboratif diajarkan oleh
menggunakan sistem terintegrasi
diajarkan secara bergantian di guru matematika dan IPA. Konsep
dan blocking secara bersamaan
setiap blok. Blok ke- 1 tahun ini bisa diajarkan di satu kegiatan
atau mengkombinasikan ketiga
ajaran 2020/2021 untuk Fisika, dengan menggabungkan alokasi
model
blok ke-2 untuk Biologi, blok ke- waktu kedua mata pelajaran atau
3 Kimia. diajarkan pada masing-masing
mapel, dengan penyelarasan
aktivitas.
Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler

Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi peserta ● Peserta didik belajar suatu konsep secara memudahkan dalam pembuatan jadwal
didik untuk mempelajari materi secara komprehensif dan kontekstual karena pembelajaran di satuan pendidikan
mendalam keterampilan, pengetahuan dan sikap
● waktu pembelajaran menjadi lebih banyak dan diintegrasikan untuk mencapai suatu
hal tersebut memungkinkan peserta didik penguasaan kompetensi tertentu
belajar hingga tuntas ● Guru-guru terkondisikan untuk berkolaborasi
● dengan blok waktu yang lebih panjang, guru secara intensif karena perlu memilih
memiliki lebih banyak waktu untuk kompetensi/konten yang selaras dengan
menyelesaikan rencana pelajaran dan untuk pemahaman yang dituju
memeriksa dan mengevaluasi pembelajaran ● Lebih efisien karena guru bisa memilah konsep
● dengan blok waktu yang lebih lama yang perlu dieksplorasi secara lebih mendalam
memungkinkan untuk studi yang mendalam, dan konten yang memerlukan waktu lebih
seperti mengerjakan proyek / penelitian individu sedikit
/ kelompok, kolaborasi antar peserta didik dan
guru.

Hal yang perlu ● Pengaturan jam mengajar guru -- harus ● Memberikan waktu yang cukup untuk ● Beban yang harus dihadapi peserta didik setiap
dipertimbangkan diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga guru merencanakan dan menyelaraskan antar guru minggu harus diperhitungkan sedemikian rupa,
dalam tidak ada waktu di hari-hari tertentu mata pelajaran yang mengajarkan tujuan sehingga peserta didik tidak terbebani dengan
memutuskan ● Ketersediaan sarana prasarana - mengingat pembelajaran yang berkaitan atau sama banyaknya beban mata pelajaran
sistem blok membutuhkan pengaturan sarana dengan unit atau konsep yang dipelajari ● Daya serap peserta didik terhadap mata
model ini
dan prasarana yang ketat ● Satuan pendidikan harus memberikan pelajaran akan sangat berpengaruh jika macam
● Perlu dirancang strategi tertentu agar materi fleksibilitas bagi guru untuk mengelola mata pelajaran yang diberikan dalam satu
yang diajarkan pada satu blok tertentu bisa penjadwalan mengikuti kebutuhan / fokus waktu tertentu terlampau banyak. Ada
tetap diingat. pemahaman yang bisa berbeda setiap kecenderungan konten suatu mapel belum
term/semester/ tahun terserap, sudah harus ganti mata pelajaran
yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata pelajaran
-- pengaturan harus dilakukan sedemikian rupa,
sehingga tidak memberikan tugas dalam waktu
Pengalaman belajar yang bermakna adalah sebuah proses 1.Memilih tujuan
yang bertujuan untuk membangun pemahaman konsep belajar dari alur
yang dipelajari. Agar bermakna proses ini bersifat aktif, pembelajaran
konstruktif, dan melibatkan peserta didik dalam seluruh yang sudah
8. Refleksi untuk dirancang
prosesnya.
menetapkan tujuan 2. Menganalisis
belajar berikutnya situasi kelas
Pertimbangan yang perlu dilakukan dalam merancang berdasarkan hasil dan kebutuhan
pengalaman belajar yang bermakna : ketercapaian pelajar
• Pengetahuan yang akan dipelajari harus masuk akal kompetensi
bagi peserta didik (konsep yang dipelajari dan aktivitas
yang dilakukan dapat dihubungkan dengan kondisi
nyata, termasuk menunjukkan permasalahan yang 7. Pelaksanaan [CONTOH]
pembelajaran dan 3. Asesmen untuk
nyata yang harus dipecahkan/diselesaikan)
asesmen untuk
Proses mengetahui posisi
• Pendekatan yang berpusat pada peserta didik (ketika
peserta didik lebih terlibat dalam proses belajar,
memonitor kemajuan merancang peserta didik di awal
belajar selama proses siklus pembelajaran.
mereka akan memiliki pemahaman yang lebih baik pembelajaran. kegiatan
tentang tujuan pelajaran. Guru mengajukan belajar yang
pertanyaan terbuka, mendorong kolaborasi dan proyek
kelompok, serta memberi tugas yang melatih
6. Sosialisasi target bermakna
belajar dan 4. Menentukan
kemampuan refleksi dan sintesa menyepakati strategi dan metode
• Melibatkan banyak referensi dan sumber belajar pembelajaran untuk mencapai
(belajar dari berbagai buku, majalah, jurnal penelitian, bersama peserta tujuan tsb.
didik
Program TV, Internet, narasumber/profesional)
5. Memilih dan
menetapkan perangkat
ajar, serta aktivitas
pembelajaran.
1. Penetapan tujuan 2. Menganalisis situasi kelas 3. Asesmen untuk mengetahui 4. Menentukan strategi dan metode
belajar posisi peserta didik di awal siklus untuk mencapai tujuan tsb.
pembelajaran.

Apakah tujuan pembelajaran ini Siapa saja peserta didiknya? (jumlah, Menyamakan persepsi antar guru yang mengajar Apa saja pendekatan yang berorientasi pada
kontekstual dengan kondisi pengetahuan dan pengalaman, motivasi, kelas dan materi yang sama : Kriteria penilaian kompetensi tujuan?
lingkungan sekitar? latar belakang budaya dll). seperti apa yang tepat? Stimulus apa saja yang bisa diberikan agar peserta
Apakah tujuan pembelajaran Sumber daya apa yang tersedia untuk Bagaimana cara mengukur ketercapaian didik terlibat aktif dan membantu peserta didik
sudah sesuai dengan tahapan proses pembelajaran? (Ruang kelas, kompetensi (pemahaman atau keterampilan mencapai tujuan pembelajaran?
dan kebutuhan belajar peserta laboratorium, perpustakaan, ruang tertentu)? Apakah menggunakan rubrik atau Metode pengajaran dan konsep pedagogis mana yang
didik? komputer, halaman dll). daftar centang atau catatan pengamatan? harus digunakan? Mengapa?
Siapa saja guru yang terlibat? Jika ada Bagaimana cara untuk mengajak pelajar Apakah metode pengajaran yang dipilih mampu
beberapa guru, bagaimana proses memahami asesmen atau pengukuran mendorong aktivitas peserta didik secara mandiri
komunikasi dan koordinasi dilakukan? ketercapaian kompetensi? (self-regulated learning)?

5. Memilih dan 6. Sosialisasi target belajar 7. Pelaksanaan pembelajaran dan 8. Refleksi untuk menetapkan tujuan
menetapkan perangkat dan menyepakati pembelajaran asesmen untuk memonitor belajar berikutnya berdasarkan hasil
ajar, serta aktivitas bersama pelajar kemajuan belajar selama proses ketercapaian kompetensi
pembelajaran. pembelajaran.

Diskusikan bersama peserta didik : Apa saja target yang akan dicapai? Bagaimana agar guru bisa memberikan umpan Bagaimana guru mendapatkan informasi untuk proses
Apa ide pokok materi dan Bagaimana cara membuat peserta didik balik pada peserta didik secara reguler? evaluasi? (Wawancara, umpan balik dari rekan kerja,
hubungan dengan situasi nyata? untuk memahami target- target yang akan Bagaimana melatih keterampilan refleksi bagi kuesioner dll).
Diskusikan dengan guru pada dicapai? peserta didik sehingga mereka memahami hal- Informasi apa yang Anda perlukan untuk melakukan
level yang sama Kompetensi hal yang sudah tercapai dan area yang perlu evaluasi? (Bagaimana peserta didik memandang
apa yang perlu diasah agar diperbaiki? proses pembelajaran, apakah hasilnya jelas, apakah
tujuan belajar tercapai? mereka telah mempelajari apa yang seharusnya
mereka pelajari, apakah guru mendukung peserta
didik, dll.)
KOMPONEN KURIKULUM
OPERASIONAL DI SATUAN
PENDIDIKAN
Halo! Sudah paham
mengenai proses Mari kita lanjutkan
penyusunan dengan
kurikulum operasional mempelajari
di satuan pendidikan? komponen yang
ada di dalamnya.
Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap 4-5 tahun

Karakteristik Satuan Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan
sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.
Pendidikan

Visi
● menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang
sekolah dan nilai-nilai yang dituju
● nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat
mencapai Profil Pelajar Pancasila
Misi
Visi, Misi, dan Tujuan ● misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi
● Nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi
Tujuan
● tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta didik
● tujuan menggambarkan patok-patok (milestone) penting dan selaras dengan misi
● strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya
● Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut dan selaras
dengan profil Pelajar Pancasila
Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap tahun

Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban
belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP
dan Profil Pelajar Pancasila (mis: mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian
Pengorganisasian lainnya).
● Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
Pembelajaran (mulok)
● Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang
mengacu pada profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut.
● Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul dalam bentuk matriks/tabel

Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah: menggambarkan rencana


Rencana pembelajaran selama setahun ajaran. Berisi alur pembelajaran/unit mapping (untuk
sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi), program
Pembelajaran prioritas satuan pendidikan
Komponen ini menjadi komponen utama yang ditinjau setiap tahun

Pendampingan, Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang


evaluasi, dan dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan
pendidikan. Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara
pengembangan internal dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

profesional
● Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan
rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk
sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi)
● Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu
spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat
Lampiran tentang projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian
pembelajarannya)
● Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan
karakteristik sekolah
Di pertemuan berikutnya, kita akan
mendalami materi tentang
Pendampingan, Evaluasi, dan
Pengembangan Profesional
sebagai bagian dari proses dan
komponen penyusunan kurikulum
operasional di satuan pendidikan.
PENDAMPINGAN,
EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN
PROFESIONAL DI
SATUAN PENDIDIKAN
DRAFT - UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN

1. Apa tujuan Pendampingan,


Evaluasi, dan pengembangan
profesional?
2. Bagaimana siklus pembinaan dan
evaluasi?
3. Apa saja pertimbangan yang perlu
dilakukan saat merencanakan
pendampingan, evaluasi, dan
pengembangan profesional?
Pendampingan,
Evaluasi, dan
Pengembangan Pendampingan dan pengembangan profesional ditekankan pada prinsip reflektif Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh
dan pengembangan diri bagi guru, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan
Profesional di Satuan terukur. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh
bertujuan untuk mengukur keberhasilan
Pendidikan pemimpin satuan pendidikan berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. guru dalam memfasilitasi pembelajaran.
Beberapa contoh pendampingan dan pengembangan profesional yang bisa Dalam evaluasi ini, satuan pendidikan
dilakukan: mengumpulkan data keberhasilan
Pendampingan, evaluasi, dan Coaching: proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali
pengembangan profesional pemikiran -pemikiran seseorang terhadap suatu masalah. implementasi pembelajaran dan refleksi
dilakukan secara internal oleh secara individual maupun bersama-sama
Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk seluruh warga sekolah.
satuan pendidikan untuk mengatasi suatu kendala
memastikan pembelajaran Prinsip-prinsip melakukan evaluasi dalam
Pelatihan: Proses pendampingan dengan menguatkan pengetahuan dan
berjalan sesuai rencana untuk keterampilan yang berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau pembelajaran
mencapai tujuan yang ditetapkan. eksternal (menyesuaikan dengan kemampuan satuan pendidikan). 1. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan
Proses ini dikelola oleh para dilakukan
pemimpin satuan pendidikan 2. Menetapkan data/informasi yang ingin
dan/atau guru yang dianggap Prinsip-prinsip pendampingan dan pengembangan profesional
didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
sudah mampu untuk melakukan 1. Pendampingan dan pengembangan profesional sebagai aktivitas yang dilakukan 3. Menentukan bentuk asesmen yang akan
peran ini. Evaluasi, berdasarkan hasil kegiatan evaluasi
dilakukan untuk mendapatkan
pendampingan dan 2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan pengembangan profesional . data/informasi yang diinginkan
pengembangan profesional Menentukan area yang perlu diperbaiki apakah dari perencanaan program atau 4. Merancang aktivitas evaluasi yang
dilakukan secara bertahap dan pelaksana program.
bersifat reflektif dan dapat dijadikan
mandiri agar terjadi peningkatan 3. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara terencana dan pengembangan bagi guru dan pelaksana
kualitas secara berkelanjutan di strategis untuk mencapai suatu tujuan dalam jangka waktu tertentu, dan orang
program.
satuan pendidikan, sesuai yang tepat untuk melakukan aktivitas pembinaan tersebut.
5. Menggunakan alat penilaian pencapaian
dengan kemampuan satuan 4. Pendampingan dan pengembangan profesional adalah sebuah proses kolaboratif yang jelas dan terukur.
pendidikan.
DRAFT - UNTUK INTERNAL
dalam satuan pendidikan antara orang yang melakukan pendamping dan guru,
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN demi tercapainya tujuan bersama.
Evaluasi kurikulum operasional di satuan Pendidikan

Mengapa kurikulum Apa yang perlu ditinjau Bagaimana cara Siapa yang terlibat dalam
operasional perlu kembali? melakukannya? evaluasi kurikulum
direfleksikan dan ditinjau operasional di satuan
ulang? pendidikan?

● Meningkatkan hasil belajar murid, ● Alur Pembelajaran, Tujuan ● Kolaboratif: Melibatkan seluruh ● Guru
keterlibatan, kepuasan belajar. Pembelajaran. stakeholder sekolah. ● Wakasek Bidang Kurikulum (bila
● Untuk menunjukkan kekuatan ● Pengetahuan, Keterampilan, dan ● Reflektif: Melihat kembali ada)
dari program belajar sebagai Pemahaman yang akan dituju. pencapaian dan kekurangan dari ● Kepala Sekolah
implementasi kurikulum Bagaimana ketiga hal tersebut berbagai aspek, jujur, dan ● Murid
operasional. terlihat secara vertikal maupun berdasarkan bukti. ● Orang Tua Murid
● Mengevaluasi perubahan terkini horizontal, juga dengan ● Berdasarkan Data: Membuat ● Industri di sekitar lingkungan
dari implementasi yang mempertimbangkan aspek kesimpulan berdasarkan fakta sekolah
dilakukan. penting di setiap mata pelajaran. yang ditelaah secara seksama. ● Ahli
● Mengidentifikasi program belajar ● Sumber materi ajar, ● Berpusat pada Anak:
yang perlu diperbaiki. perlengkapan visual maupun Mengedepankan kepentingan
● Mengukur ketercapaian visi dan auditori, kesesuaian dengan anak dalam mengambil
misi lewat program yang tahapan perkembangan anak. kesimpulan maupun keputusan.
diajarkan di sekolah. ● Persepsi murid dalam menjalani ● Fokus pada perbaikan dan
● Evaluasi merupakan sarana proses belajar. pengembangan
pemberian umpan balik pada ● Persepsi orang tua murid dalam
kompetensi mengajar guru, yang melihat perkembangan murid.
selaras dengan tujuan dan
kebutuhan
DRAFT belajar murid.
- UNTUK INTERNAL
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Melakukan Pendampingan,
Evaluasi, dan Pengembangan
Profesional dalam Pembelajaran
Refleksi dan pemberian umpan balik dilakukan secara terus PERENCANAA
menerus dalam keseharian belajar mengajar. Penting bagi guru N REFLEKSI
untuk dapat melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria Pemetaan kurikulum DAN UMPAN
kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, Capaian dan perencanaan BALIK
pembelajaraan
Pembelajaran, profil Pelajar Pancasila).
Contoh pertanyaan evaluasi satuan pendidikan
• Data apa yang dibutuhkan proses evaluasi?
• Bagaimana program/pembelajaran dijalankan?
• Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan EVALUASI PELAKSANA
program/pembelajaran? pembelajaran AN
• Faktor apa saja yang menjadi tantangan pelaksanaan pembelajaran
program/pembelajaran?
• Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan
keberhasilan pembelajaran?
• Bagaimana pemimpin satuan pendidikan dapat mendukung
pengembangan profesional guru? PENDAMPINGAN
• Apa saja yang sudah dilakukan dengan baik dalam pelaksanaan DAN
pembelajaran? Faktor apa saja yang mempengaruhinya? PENGEMBANGAN
• Apa yang perlu diperbaiki ke depannya? PROFESIONAL

DRAFT - UNTUK INTERNAL


TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Evaluasi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
Beberapa contoh cara mengumpulkan
Kapan evaluasi kurikulum operasional di satuan pendidikan dilakukan? informasi

Per-hari. Guru membuat catatan anekdotal secara informal mengenai bagaimana proses belajar ● Belajar mandiri. Melakukan asesmen berupa
berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai, bagaimana murid merespon proses kegiatan belajar. refleksi mandiri secara individual terhadap
kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan
Per-Unit Belajar. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual maupun tim, guru bisa
belajar, capaian pembelajaran, profil pelajar
mereview proses belajar dan tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian
pancasila)
terhadap proses belajar.
● Focus Group Discussion dan dialog data per
Per-Semester. Setelah 1 semester selesai, guru dan tim bisa melihat kontinum pencapaian, Dialog level ajar. Melakukan diskusi secara
Data. berkelompok untuk melihat hubungan antar data
Per-Tahun. Melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun dan bagaimana hal tersebut yang dimiliki pada catatan anekdotal, hasil
berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi. belajar murid, serta refleksi dalam self-study,
untuk menganalisa masalah dan menarik
kesimpulan, serta mengambil keputusan untuk
Apa saja sumber informasi dalam mereview kurikulum operasional?
melakukan perbaikan.
Data Asesmen: Hasil asesmen murid per unit, Proyek murid, Survey murid lulusan, Refleksi proses
● Kuesioner pelajar. Mengumpulkan persepsi
belajar oleh guru, Observasi Kepala Sekolah
murid terhadap proses, materi/bahan ajar, serta
Artefak Murid: Portofolio murid, Pameran karya, pertunjukkan, dsb. bagaimana murid memaknai hasil belajarnya.
Proses refleksi guru ● Kuesioner orang tua. Mengumpulkan persepsi
orang tua murid terhadap perkembangan belajar
DRAFT - UNTUK INTERNAL murid.
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
CONTOH
Strategi untuk
Evaluasi kurikulum operasional di Satuan Pendidikan
Evaluasi Kurikulum
Operasional di • Mengadakan pertemuan dengan orangtua dan warga sekolah untuk mendapatkan gambaran mengenai pandangan
mereka terhadap evaluasi kurikulum; apa yang dipahami, bagaimana perasaan dan pendapatnya mengenai evaluasi
Satuan Pendidikan
sekolah

• Arahkan diskusi pada pembahasan mengenai lingkup evaluasi kurikulum; tunjukkan sampel yang akan digunakan
atau dokumen evaluasi yang akan digunakan

• Amati jalannya program secara seksama untuk mendapatkan informasi nyata mengenai implementasinya dan
mengingatkan semua pihak terhadap tujuan program;

• Pahami tujuan program dan kekhawatiran yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat mengenai program dan evaluasi;
cari tahu apakah terdapat perbedaan antara tujuan yang tertulis dan tujuan yang disampaikan oleh pihak-pihak yang
menjalankan,

• Identifikasi hal-hal yang menjadi akar permasalahan. Untuk setiap permasalahan perlu didesain proses evaluasi, dan
mencari data yang spesifik.

• Tentukan cara untuk mencari data; melalui observasi atau penilaian

• Jalankan prosedur pencarian dan pengumpulan data

• Mengelompokkan dan mengatur informasi dalam tema-tema dan menyiakan potret implementasinya. Potret ini bisa
dalam bentuk video, artefak, kasus atau bentuk -bentuk lain

DRAFT - UNTUK INTERNAL • Memutuskan pihak yang akan diberi laporan dan memilih format yang sesuai.
TIDAK UNTUK DISEBARLUASKAN
Struktur
kurikulum Sekolah
Penggerak
SMA
SMA (Kelas 10)

Beberapa perubahan terkait struktur mata pelajaran SMA Kelas 10.


Kurikulum 2013 Arah perubahan kurikulum

Siswa langsung masuk Belum ada peminatan, siswa mengambil semua mata pelajaran wajib
dalam program peminatan Di kelas 10 siswa menyiapkan diri untuk menentukan pilihan mata pelajaran di kelas 11. Siswa perlu
(IPA, IPS, atau Bahasa & berkonsultasi dengan guru BK, wali kelas, dan orang tua.
Budaya)
Mata pelajaran kelompok IPA dan IPS terdiri dari:
Tidak ada mata pelajaran IPA 1. IPA: Fisika, Kimia, Biologi (6JP)/minggu
dan IPS. Mata pelajaran 2. IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (8JP/minggu)
langsung spesifik pada
Fisika, Kimia, Geografi, Sekolah dapat menentukan pengorganisasian IPA dan IPS berdasarkan sumberdaya yang tersedia, yaitu
Ekonomi, dsb. dengan memilih:
a. Sistem blok -team teaching dalam perencanaan namun guru Fisika, Kimia, Biologi mengajar bergantian
b. Sebagai mata pelajaran berdiri sendiri-sendiri
c. Terintegrasi -team teaching dalam perencanaan dan pembelajaran

Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam masing-masing
IPA dan IPS
Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran
diharapkan memberi inspirasi terkait topik yang dipilih.
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas kurikulum Sekolah Penggerak

10 Kegiatan Projek (minimal 25% TOTAL JP


reguler/minggu dari total per tahun) PER TAHUN
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
(tahun)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108 Seperti halnya di SMP, di kelas 10
SMA:
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan 72 (2) 36 (33%) 108 ● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Budi Pekerti* Biologi;
● IPS terdiri dari Sosiologi,
PPKn 54 (2)* 18 (25%) 72 Ekonomi, Sejarah, dan Geografi
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 (25%) 144
Sejarah Indonesia dan Sejarah Dunia
Matematika 108 (3) 36 (25%) 144
digabung menjadi “Sejarah”
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 93 (30%) 309
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 288 (8) 123 (30%) 411 Minimal 25% jam pelajaran dari
JP) setiap mata pelajaran wajib
dialokasikan untuk projek kokurikuler
Bahasa Inggris 54 (2)* 18 (25%) 72
PJOK 72 (2) 36 (33%) 108
Informatika (KTSP: TIK) 54 (2)* 18 (25%) 108
Pilihan minimal 1: 54 (2)* 18 (25%) 108
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)

Keterampilan/Bhs. Asing - -
Muatan Lokal (max.2) -
Total 1080 (32) 432 1512
SMA (Kelas 11 dan 12)

Paduan antara peminatan dan perkembangan holistik.


Kurikulum 2013 Arah perubahan kurikulum

Pilihan program peminatan (sejak kelas 10) Siswa memilih mata pelajaran dari kelompok pilihan
Siswa yang masuk ke dalam suatu program cenderung hanya akan Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan hingga syarat
mempelajari disiplin ilmu tersebut saja. Kesempatan untuk minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP: 40/minggu; JP untuk mapel pilihan:
eksplorasi disiplin ilmu yang lain semakin sempit. 22 JP/minggu)
Siswa perlu mengambil keputusan tentang studi di perguruan tinggi Ada 5 kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan, yaitu:
sejak lulus SMP, dan kajian menunjukkan bahwa banyak diantara
mereka yang merasa salah jurusan ● MIPA: Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika
● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi
Terjadi stratifikasi program, di mana IPA dianggap lebih baik ● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
daripada yang lain, dan kesempatan untuk masuk ke berbagai Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya
program studi di perguruan tinggi lebih besar untuk lulusan ● Vokasi/Karya Kreatif: Budidaya, Rekayasa, dsb.
program IPA ● Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang ditetapkan
pemerintah)
Angka siswa masuk perguruan tinggi masih rendah
Sekolah membuka minimum 2 kelompok mata pelajaran. Apabila sumberdaya
memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari dua kelompok
Sekolah dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat untuk
mengembangkan CP mata pelajaran Vokasi
Alokasi waktu mata pelajaran SMA Kelas 11- kurikulum Sekolah Penggerak
Kegiatan Projek (minimal
12 K13
reguler/minggu - 25% dari total per
TOTAL JP PER
Asumsi 36 minggu/tahun TAHUN
pembulatan tahun) Total jp/minggu = 44
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
22 jp dialokasikan untuk
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 mapel pilihan dari kelompok
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 IPA, IPS, Bahasa dan
Budaya, dan Vokasi
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 Hanya mapel kelompok
umum (highlighted hijau
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108
dalam tabel) yang
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Budi Pekerti* 3 72 (2) 36 (33%) 108 diintegrasikan dengan projek
PPKn 2 54 (2)** 18 (25%) 72 kokurikuler

Bahasa Indonesia 4 108 (3) 36 (25%) 144 *Pilih salah satu


Matematika 4 108 (3) 36 (25%) 144
**Pembelajaran reguler tidak
Bahasa Inggris 2 54 (2)** 18 (25%) 72 penuh 36 minggu untuk
Pilihan minimal 1: memenuhi alokasi projek
2 54 (2)** 18 (25%) 72 (hanya 27 minggu)
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari
PJOK 3 72 (2) 36 (33%) 108 ***Diselenggarakan bila
Sejarah 2 54 (2)** 18 (25%) 72 Satuan Pendidikan memiliki
sumberdaya yang
Jumlah jp mapel umum 22 576 (18) 216 792
mencukupi. Jika sekolah
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika Lanjutan membuka kelompok ini,
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi siswa wajib mengambil
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa 720 (20) - minimal 1 mapel dari tiap
kelompok
dan Sastra Inggris, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, 22 792
Muatan Lokal, dsb.***
Kelompok: Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik, dsb.)***
72 (2) -

Total per tahun 1584 1584


ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Contoh KOSP:

ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Tugas Kelompok!
 Dikerjakan Secara
Berkelompok!
 Kerjakan dalam bentuk file PPT
 Kirim hasil kerja ke Link berikut:
https://drive.google.com/drive/folders/1L-Ktzq-
0k1yZ_bP_vVqy_LiP85_yRWad?usp=sharing
ABITA
Aku Bangga Indonesia Tanah
Airku

Tugas KOSP:
Apa yang dapat Pengawas
jelaskan kpd satuan
pendidikan dalam menetapkan
langkah-langkah dalam
menyusun KOSP!
SAMPAI JUMPA DI
MATERI SELANJUTNYA!

Anda mungkin juga menyukai