Anda di halaman 1dari 4

Begitu banyaknya berbagai jenis karya seni rupa sebagai hasil budaya seniman dan masyarakat pada

umumnya. Dari berbagai jenis karya seni rupayang ada dapat dikelompokkan menjadi dua cabang meliputi
cabang seni rupa murni dan seni rupa terapan atau karya desain.

1. Karya Seni Rupa Murni.


Ciri-ciri dari karya seni rupa murni meliputi :
 lebih mengkhususkan pada proses penciptaan karya yang dilandasi oleh tujuan untuk memenuhi
kebutuhan kepuasan batin senimannya.
 diciptakan berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang bersifat pribadi atau individual.
 Karya seni rupa murni meliputi : seni lukis, seni patung, dan seni grafis.

2. Karya Seni Rupa Terapan (Desain)


Seni Rupa Terapan atau Karya Desain yaitu sebagai kegiatan manusia yang berupaya memecahkan masalah
kebutuhan fisik untuk kebutuhan sehari-hari dengan memperhatikan nilai fungsi dan estetika.
Prinsip-prinsip pendukung karya desain meliputi prinsip:
 rekayasa (kreativitas dan teknik dalam proses pembuatan)
 estetika (gaya atau kreativtas visualisasinya)
 sains (kekuatan, keawetan dan kenyamanan fungsinya)
 pasar (tingkat kebutuhan masyarakat pada umumnya)
 produksi (kemudahan dalam pembuatan, bisa dibuat berulang-ulang / jumalh banyak),
 bahan (ketersediaan bahan yang bersumber dari alam),
 budaya (dapat mengikuti keinginan atau gaya hidup masyarakat)
 lingkungan (tidak merusak alam dan lingkungan sosial)
Seni desain meliputi: Desain Produk, Desain Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual dan Kriya

A. Desain Produk
Desain produk adalah cabang seni desain yang
berupaya memecahkan persoalan kebutuhan
masyarakat akan peralatan untuk menunjang
kegiatan sehari-hari. Karya desain produk dibuat
dalam proses industri dengan jumlah yang banyak
untuk kepentingan masyarakat.

B. Desain Komunikasi Visual


Adalah bagian dari seni rupa terapan yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan masyarakat akan
komunikasi. Produk desain ini sangat banyak jenis dan ragam bentuknya, pada umumnya desain ini dibuat
dalam bentuk cetak seperti bentuk reklame, poster, brosur, baner, spanduk, undangan, majalah, surat
kabar, logo, kemasan, cerita bergambar, ilustrasi, dan sejenisnya.

1. Desain Logo
Pada desain logo terdapat berbagai jenis, diantaranya :

a. Wordmark :
adalah logo berbasis huruf atau alfabetis yang
berfokus pada nama lengkap perkumpulan atau
perusahaan.
b. Lettermark atau Monogram :
adalah logo yang terdiri dari huruf sebagai inisial
atau singkatan dari nama perkumpulan atau
perusahaan
c. Symbol :
Disebutjuga Pictorial Mark atau Brand Mark,
adalah logo berbasis gambar imajinatif yang
mudah dipahami bentuknya sehingga
masyarakat lebih cepat mengenalinya.
d. Abstract Marks :
adalah logo yang memiliki keunikan pada
gambar abstrak dengan mengimajinasikan
bentuk bentuk yang tidak menunjukkan sesuatu
yang pernah ada.

e. Alfabetis Pictoral

Yaitu jenis logo yang dibuat dengan memadukan


gambar dan huruf atau menggabungkan simbol
dan teks.

f. Emblem
Emblem merupakan jenis logo tertua di dunia
dengan menampilkan unsur-unsur gambar dan
tulisan yang mencerminkan sejara nilai-nilai
tradisional.

2. Desain Reklame
Reklame disebut juga dengan istilah propaganda atau iklan, dalam seni rupa merupakan jenis desain
komunikasi visual yang bertujuan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat agar memahami dan
mengikuti isi yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan tujuan pembuatannya dibedakan menjadi :

a. Reklame Komersial
Yaitu reklame yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan finansial
melalui bentuk-bentuk produk yang
ditawarkan secara menarik dan persuasif.

b. Reklame Non Komersial


Merupakan jenis reklame yang berisi informasi kegiatan masyarakat, himbauan atau ajakan tentang
kesadaran perilaku masyarakat, mempengaruhi pandangan masyarakat tentang nilai-nilai tertentu.

C. Desain Arsitektur
Secara umum, desain asitektur adalah suatu kegiatan desain
yang berupaya untuk memecahkan kebutuhan sarana hunian
masyarakat yang aman, indah dan nyaman. Desain arsitektur
sangat erat dengan perencanaan konstrusi bangunan yang meliputi
ukuran, fungsi, kekuatan, keindahan dan kenyamanan. Seperti
rumah tinggal, perkantoran, sarana relaksasi, stadion olah raga,
rumah sakit, tempat ibadah, bangunan umum, hingga bangunan
industri.
D. Desain Interior
Desain Interior adalah suatu cabang seni rupa yang berupaya
untuk memecahkan kebutuhan akan tata ruang untuk memberikan
suasana ruang yang indah dan nyaman. Banyak pandangan yang
menyatakan bahwa desain interior merupakan bagian dari
arsitektur yang tidak dapat dipisahkan. Namun desain interior
lebih mengkhususkan pada seni desain tata ruang secara
keseluruhan. Interior ruang tersebut meliputi penataan cat
dinding, lantai, tata cahaya dan perabotan pengisi ruangan. Contoh
diantaranya tata ruang : hotel, rumah tinggal, bank, museum,
restoran, kantor, pusat hiburan, rumah sakit, sekolah, bahkan
ruang dapur dan kafe.
E. Kriya
Seni kriya lebih dahulu berkembang di masyarakat nusantara dibanding seni rupa murni. Perkembangan
dalam dunia seni rupa ditandai munculnya kriya sebagai bagian dari seni rupa desain. Kriya atau
Craft, yaitu kemahiran membuat produk yang bernilai artistik dengan keterampilan tangan, produk
yang dihasilkan bersifat eksklusif dan dibuat tunggal. Sedangkan karya kriya yang kemudian dibuat masal
umumnya dikenal sebagai barang kerajinan. Seni kriya yang meliputi keramik, anyaman, ukir, batik,
tenun, perhiasan dan sebagainya.

Salah satu seni kriya yang sangat populer adalah kriya batik yang telah diakui dunia sebagai karya asli
Indonesia. UNESCO telah menetapkan bahwa batik sebagai warisan budaya lisan serta non bendawi pada
tanggal 2 Oktober 2009

Keunikan karya batik terdapat pada :


a. Keindahan motif atau ragam hias
Motif dalam kain batik merupakan unsur utama batik sebagai kualitas yang mentukan nilai keindaahan
kain batik. Unsur-unsur motif batik terdiri motif utama yang dilengkapi dengan isian atau isen, sehingga
motif batik pada umumnya memiliki kerumitan yang tinggi Penggambaran motif batik dibuat secara
dekoratif dengan menonjokan unsur-unsur garis dan titik, serta unsur kreatif lainnya. Pada umumnya
motif batik tradisional memiliki tema flora, fauna dan bentuk-bentuk alam sekitar.
b. Keindahan warna
Warna pada suatu kain batik pada umumnya terdiri dari tiga warna, bahkan banyak yang hanya dua
warna. Kondisi ini menunjukkan bahwa batik lebih menonjolkan sisi motifnya daripada warnanya. Pada
kain batik tradisional pada umumnya menggunakan warna-warna yang cenderung gelap.
c. Nilai simbolis
Batik klasik yang dibuat para nenek moyang bangsa Indonesia memiliki nilai yang mengandung makna-
makna tertentu dibalik motif yang ada. Sebagai contoh adalah motif Tolak Angin pada batik Aceh
diartikan bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan satu sama lain. Demikian
halnya motif Sidomukti batik dari Jawa ini menggambarkan sebuah harapan suatu kehidupan masa
depan yang lebih baik, penuh kebahagiaan dan kesejahteraan. Motif pada batik Merak Abyorhokokai
dari Bali melukiskan makna pandangan hidup tentang kemana jiwa manusia sesudah mati. Motif Mega
Mendung batik dari Cirebon bermakna sebuah sikap bijak dalam kondisi apapun. Adapun motif Tifa
Honai batik asal Papua memiliki makna rumah kebahagiaan.

Motif Tolak Angin Motif Sidomukti Merak Abyorhokokai Mega Mendung Motif Tifa Honai
batik dari Aceh batik dari Solo batik dari Bali dari Cirebon dari Papua

d. Medium atau bahan


Bahan kain yang digunakan dalam batik pada umumnya kain katun yang memiliki daya serap tinggi
terhadap warna. Namun perkembangan selanjutnya bahan batik juga menggunakan kain sutera, linen
atau sand wash, dan lain-lain. Bahan pewarna yang digunakan pada warna batik tradisional terbuat
dari bahan alami atau soga alam, seperti: buah mengkudu dan tingi (pewarna merah), daun tarum
(pewarna warna biru), kulit mundu yang ditambah tawas (warna hijau ) dan lain-lain.
e. Proses Pembuatan
Proses pembuatan batik berdasarkan tekniknya telah mengalami banyak perkembangan.
 Pada proses pembuatan batik tulis dilakukan melalui kegiatan membuat sket motif, menutup
sket dengan medium malam cair atau panas yang dituang di atas kain dengan alat bantu canting,
dan dilanjutkan pencelupan warna. Proses batik tulis membutuhkan waktu cukup lama, selain
dilakukan secara manual dan rumit, juga dilakukan secara berulang-ulang sesuai jumlah warna
yang direncanakan.

 Pembuatan batik cap diproses dengan cara menuangkan cairan malam panas dengan
menggunakan alat bantu berupa cetakkan yang dilakukan secara berulang-ulang, dan dilanjutkan
pewarnaan.

 Proses pembuatan batik teknik cetak-sablon dilakukan dengan cara membuat screen film negatis
dari motif batik yang telah didesain, kemudian dicatakkan diatas lembaran kain secara
berurutan.

 Pada batik lukis, maka proses pembuatannya dengan cara membuat sket motif batik, kemudian
dilakukan pewarnaan dengan kuas secara berurutan.

 Proses pembuatan batik ikat-celup dilakukan dengan proses membuat ikatan-ikatan pada
permukaan kain, kemudian dilakukan pencelupan pada cairan warna.

 Pada batik printing proses pembuatannya meliputi membuat desain motif batik secara digital,
kemudian dilakukan proses cetak warna di atas lembaran kain secara digital.

Anda mungkin juga menyukai