Anda di halaman 1dari 18

ANEMNESIS PASIEN GIGI

No. Dokumen: No. revisi Halaman:

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


Direktur,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Wawancara antara Dokter Gigi dan Perawat Gigi dengan pasien.
Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang
TUJUAN
dialami pasien.
KEBIJAKAN
1. Berkas rekam medis pasien
PERSIAPAN 2. Register Poli Gigi
3. Alat tulis
1. Menyambut pasien dengan Senyum, Salam dan Sapa
2. Menanyakan dan mencatat identitas pasien pada lembaran
Assesment Awal/ CPPT yang meliputi:
 Nama
 No. MR
 Tanggal lahir
3. Anamnesa
a. Menanyakan keluhan utama/riwayat penyakit sekarang
 Lokasi gigi yang sakit (lokal/menyebar)
 Kapan dirasakan
 Sifat sakit (sedang, akut, kronis)
 Sudah pernah diobati atau belum
PROSEDUR b. Menanyakan riwayat kesehatan umum/ penyakit dahulu
seperti:
 Jantung
 Gula Darah
 Hipertensi
 Kehamilan
 Asma
 TBC (Paru)
 HIV/AIDS
 dll
c. Riwayat alergi
d. Riwayat obat yang diminum
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PEMERIKSAAN PASIEN GIGI
No. Dokumen: No. revisi: Halaman:

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


Direktur,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr.Meri Herliza, MARS


Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan
PENGERTIAN fisik terutama gigi dan mulut pasien
TUJUAN Acuan untuk menegakkan diagnosa pada pasien untuk pelaksanaan
tindakan lanjutan kesehatan gigi dan mulut
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan bahan


 Handrub
 Diagnostik set
 Bak instrumen
 Kapas
 Aqua gelas
 Chloretil
 Jas/Gaun/celemek
 Masker
 Handscoen
 Tensimeter
 Termometer
 Nierbeken
2. Pasien: Mengatur duduk pasien
PROSEDUR 1. Dokter Gigi dan Perawat Gigi memakai APD
2. Pemeriksaan tanda vital
 Tekanan darah
 Nadi
 Pernafasan
 Suhu
3. Pemeriksaan ekstra oral (pipi, bibir, kelenjar limfe)
4. Pemeriksaan intra oral
 Gigi (warna, posisi, karies, bentuk atau ukuran)
 Lidah (warna, kelainan yang ada, bentuk dan ukuran)
 Mukosa pipi (ulkus, lesi, dan radang)
 Langit-langit keras (kista, tumor, dan celah langit-langit)
 Dasar mulut (bengkak, kista, penyumbatan kelenjar
ludah)
5. Pemeriksaan penunjang (bila perlu)
6. Menetapkan diagnosis kerja, terapi dan tindakan lanjutan
UNIT TERKAIT Poli gigi
TAMBALAN SEMENTARA
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


Direktur,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Tindakan penambalan yang dilakukan sebelum tambalan tetap
TUJUAN 1. Mempertahankan gigi dalam rongga mulut
2. Mencegah penyebaran infeksi
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan


 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Plastis instrument
 Eugenol
 Cavit
 Kapas
 Cotton Rol
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter gigi dan perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan ulang pada gigi yang menjadi keluhan utama
4. Buang jaringan karies dengan ekscavator
5. Preparasi cavitas dengan bur
6. Irigasi cavitas
7. Penambalan sementara dengan cavit
8. Gigit tampon selama 15 menit
9. Instruksi pasca penambalan
 Gigi tidak boleh digunakan untuk makan selama 1 jam
 Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
 Setelah 3-5 hari pasien disuruh kembali untuk kontrol
(tambalan tetap)
10. Dokter gigi dan perawat gigi melepaskan handscoen dan masker
11. Memberikan resep obat untuk mengurangi rasa sakit (bila perlu)
12. Memasukkan data ke pilar rawat jalan
13. Membersihkan daerah kerja
14. Membersihkan alat yang telah dipakai
15. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD
UNIT TERKAIT Poli gigi
TAMBALAN TETAP NON SINAR
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


Direktur,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Suatu tindakan penambalan yang dilakukan untuk menutup kavitas
dengan menggunakan bahan tambalan tetap
TUJUAN 1. Mengembalikan bentuk gigi sesuai anatomisnya
2. Mengembalikan fungsi gigi seperti semula
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan


 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Plastis instrument
 GIC (Glass Ionomer Cement)
 Semen spatel
 Mixing slab
 Mata bur
 Bur polish
 Articulating paper
 Cotton pellet
 Cotton Rol
 Kapas
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan ulang pada gigi yang menjadi keluhan utama
4. Buang jaringan karies dengan ekskavator
5. Preparasi cavitas dengan bur
6. Irigasi cavitas
7. Blokir area kerja
8. Aplikasi bahan tambalan tetap ( GIC)
9. Gigit tampon selama 15 menit
10. Cek oklusi dengan articulating paper
11. Polishing
12. Instruksi pasca penambalan tetap
 Gigi tidak boleh digunakan untuk makan yang terlalu keras
 Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
13. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan handscoen dan masker
14. Memberikan resep obat untuk mengurangi rasa sakit (bila perlu)
15. Memasukkan data ke pilar rawat jalan
16. Membersihkan daerah kerja
17. Mencuci alat yang telah dipakai
18. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD
UNIT TERKAIT Poli gigi
TAMBALAN TETAP SINAR
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL Direktur,

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Suatu tindakan penambalan yang dilakukan untuk menutup kavitas
dengan menggunakan bahan tambalan tetap
TUJUAN 1. Mengembalikan bentuk gigi sesuai anatomisnya
2. Mengembalikan fungsi gigi seperti semula
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan


 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Plastis instrument
 Light curing
 Solare
 Etching
 Bonding
 Mikrobrush
 Mata bur
 Bur polish
 Articulating paper
 Cotton pellet
 Cotton Rol
 Kapas
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan ulang pada gigi yang menjadi keluhan utama
4. Buang jaringan karies dengan ekskavator
5. Preparasi cavitas dengan bur
6. Irigasi cavitas
7. Blokir area kerja
8. Aplikasi bahan tambalan tetap (etching, bonding, resin komposit)
9. Sinar dengan menggunakan light curing
10. Cek oklusi dengan articulating paper
11. Polishing
12. Instruksi pasca penambalan tetap
 Gigi tidak boleh digunakan untuk makan yang terlalu
keras
 Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
13. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan handscoen dan masker
14. Memberikan resep obat untuk mengurangi rasa sakit (bila perlu)
15. Memasukkan data ke pilar rawat jalan
16. Membersihkan daerah kerja
17. Mencuci alat yang telah dipakai
18. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PENCABUTAN GIGI SULUNG
No. Dokumen: No. revisi: Halaman:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL Direktur,

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Suatu tindakan mengeluarkan gigi sulung dari socketnya dengan
menggunakan topical anastesi / infiltrasi anastesi
TUJUAN Memberi kesempatan untuk gigi permanen tumbuh dengan baik di
posisinya
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan


 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Tang cabut sesuai dengan gigi yang akan dicabut
 Anesthesi Gel / Chloretil / Pehacain + spuit
 Povidon iodin
 Kapas
 Tampon
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Lakukan tindakan topikal anastesi atau infiltrasi anastesi
4. Setelah pasien merasa dingin/tebal pada daerah gigi yang akan
dicabut maka gigi boleh dilakukan pencabutan
5. Lakukan pencabutan dengan tang yang sesuai dengan indikasi
gigi yang akan dicabut
6. Ambil tampon dengan menggunakan pinset kemudian tetesi
dengan povidon iodin dan letakkan pada luka bekas pencabutan
7. Gigit tampon selama 30 menit
8. Instruksi pasca pencabutan
 Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan lidah
 Tidak menghisap-hisap bekas pencabutan
 Tidak berkumur-kumur terlalu keras selama 24 jam
 Tidak makan dan minum yang panas-panas
9. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan handscoen dan masker
10. Memberikan resep obat untuk mengurangi rasa sakit
11. Memasukkan data ke pilar rawat jalan
12. Membersihkan daerah kerja
13. Mencuci alat yang telah dipakai
14. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PENCABUTAN GIGI TETAP
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL Direktur,

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Suatu tindakan mengeluarkan gigi tetap dari socketnya dimana gigi
tidak dapat dipertahankan lagi dengan menggunakan topical anastesi /
infiltrasi anastesi
TUJUAN Agar infeksi pada gigi tidak membahayakan pasien
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan


 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Tang cabut sesuai dengan gigi yang akan dicabut
 Bein
 Cryer
 Chloretil / Pehacain + spuit
 Povidon iodin
 Kapas / Kasa
 Tampon
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Lakukan tindakan topical anastesi atau infiltrasi anastesi
4. Setelah pasien merasa dingin / tebal pada daerah gigi yang akan
dicabut maka gigi boleh dilakukan pencabutan
5. Lakukan pencabutan dengan tang yang sesuai dengan indikasi
gigi yang akan dicabut
6. Ambil tampon dengan menggunakan pinset kemudian tetesi
dengan povidon iodin dan letakkan pada luka bekas pencabutan
7. Gigit tampon selama 30 menit
8. Instruksi pasca pencabutan
 Tidak menyentuh bekas pencabutan dengan lidah
 Tidak menghisap-hisap bekas pencabutan
 Tidak berkumur-kumur terlalu keras selama 24 jam
 Tidak makan dan minum yang panas-panas
9. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan handscoen dan masker
10. Memberikan resep obat untuk mengurangi rasa sakit
11. Mencatat hasil tindakan pada status pasien dan mengisi
12. register poli gigi
13. Membersihkan daerah kerja
14. Mencuci alat yang telah dipakai
15. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD
UNIT TERKAIT Poli Gigi
PEMBERSIHAN KARANG GIGI (SCALLING)
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL Direktur,

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Suatu tindakan perawatan non bedah untuk membersihkan atau
menghilangkan plak, kalkulus, noda, sisa makanan ataupun deposit
lainnya dari permukaan gigi
TUJUAN 1. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut
2. Menghilangkan bau mulut
3. Mencegah gigi berlobang, gigi goyang dan kehilangan gigi terlalu
dini
4. Mencegah gusi bengkak dan gusi berdarah
KEBIJAKAN
PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan
 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Scaller ultrasonik
 Bahan polishing
 Povidon iodin
 Kapas
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit Dokter Gigi dan
Perawat gigi memakai APD
2. Instruksikan pasien untuk berkumur terlebih dahulu
3. Lakukan pembersihan karang gigi pada tiap regio baik supra
maupun subginggival kalkulus dengan menggunakan scaller
ultrasonic tanpa tekanan pada gigi
4. Instruksikan pasien untuk berkumur kembali agar rongga mulut
benar-benar bersih dari sisa serpihan kalkulus
5. Olesi daerah kerja dengan povidon iodin
6. Instruksikan pasien untuk berkumur kembali
7. Polish dengan bahan polishing dan pasien berkumur kembali
8. Instruksi pasca pembersihan karang gigi
 Kontrol berkala minimal 1 x 6 bulan
 Cara penyikatan gigi yang baik dan benar
 Sikat gigi 2 kali sehari
 Mengunyah menggunakan 2 sisi rahang
9. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan handscoen dan
masker
10. Memberikan resep obat untuk mengurangi rasa sakit
11. Memasukkan data ke pilar rawat jalan
12. Membersihkan daerah kerja
13. Mencuci alat yang telah dipakai
14. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD
UNIT TERKAIT Poli gigi
INSISI ABSES
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL Direktur,

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Suatu tindakan pengeluaran pus yang ada di dalam abses sebagai
akibat dari infeksi gigi yang tidak diobati
TUJUAN Mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan


 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Blade
 Handle blade
 Gunting
 Needle holder
 Pehacain dan spuit
 Povidon iodin
 Tampon
 Cotton pellet
 Kapas
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Instruksikan pasien untuk berkumur terlebih dahulu
3. Oleskan povidon iodin pada abses sebelum insisi
4. Anestesi pada daerah sekitar drainase abses yang akan dilakukan
dengan anestesi infiltrasi
5. Sayat bagian abses dengan menggunakan blade
6. Lakukan pijatan lunak untuk mempermudah pengeluaran pus
sampai semua pus keluar
7. Deep dengan tampon yang telah ditetesi povidon iodin
8. Instruksi pasca insisi abses
 Tidak menyentuh bekas insisi dengan lidah
 Tidak berkumur-kumur terlalu keras selama 24 jam
 Tidak makan dan minum yang panas-panas
Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan handscoen dan masker
16. Memberikan resep obat
17. Memasukkan data ke pilar rawat jalan
18. Membersihkan daerah kerja
19. Mencuci alat yang telah dipakai
20. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD
UNIT TERKAIT Poli gigi
KURATASE GINGIVA
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL Direktur,

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Suatu tindakan penyingkiran jaringan granulasi yang terinflamasi
kronis yang berada pada dinding saku periodontal
TUJUAN 1. Untuk meredakan inflamasi pada gusi
2. Mencegah terjadinya penurunan atau kedalaman poket lebih dari
3mm
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan


 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Kuret
 Larutan NaCl fisiologis
 Pehacain dan spuit
 Povidon iodin
 Tampon
 Kapas
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Instruksikan pasien untuk berkumur terlebih dahulu
4. Desinfeksi area kuretase dengan povidon iodin dengan gerakan
memutar
5. Anastesi infiltrasi
6. Masukkan kuret sejajar sumbu gigi, mata pisau menghadap
gingiva yang merupakan dinding poket ke dasar poket
7. Alat kuret ditarik ke arah oklusal untuk membuang jaringan
nekrotik, inflamasi dan granulasi
8. Setelah dirasakan permukaan antara gingiva dan gigi sudah halus
dan terlihat darah yang keluar saat kuretase menjadi merah terang
berarti proses kuretase sudah bisa dihentikan
9. Irigasi dengan larutan NaCl fisiologis untuk membuang sisa-sisa
debris, jaringan nekrotik pada saat kuretase
10. Keringkan daerah operasi dengan tampon steril
11. Gingiva ditekan kearah permukaan gigi dengan jari selama 1
sampai 3 menit
12. Instruksi pasca kuretase
13. Tidak boleh makan selama lebih kurang 1 jam
14. Menyikat gigi secara teratur
15. Tidak berkumur-kumur terlalu keras selama 24 jam
16. Tidak makan dan minum yang panas-panas
17. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan handscoen dan masker
18. Memberikan resep obat untuk mengurangi rasa sakit
19. Memasukkan data ke pilar rawat jalan
UNIT TERKAIT Poli gigi
PULP CAPPING
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL Direktur,

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Aplikasi dari satu atau beberapa bahan pelindung diatas pulpa vital
yang terbuka atau masih tertutup lapisan tipis dentin
TUJUAN Merangsang pertumbuhan dentin sekunder
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan


 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Plastis instrument
 GIC
 Semen spatel
 Mixing slab
 Mata bur
 Bur polish
 Kalsium hidroksida
 Articulating paper
 Cotton pellet
 Kapas
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR 1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan ulang pada gigi yang menjadi keluhan utama
4. Pembuangan jaringan karies yang nekrosis dengan preparasi
kavitas
5. Isolasi dengan menggunakan kapas
6. Keringkan kavitas dengan syringe
7. Aplikasikan kalsium hidroksida
8. Tutup dengan tambalan sementara
9. Instruksi pasca pulp capping
 Gigi tidak boleh digunakan untuk makan yang terlalu keras
 Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
 Kontrol lebih kurang 2 minggu kemudian
10. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan handscoen dan masker
11. Memberikan resep obat untuk mengurangi rasa sakit
12. Memasukkan data ke pilar rawat jalan
13. Membersihkan daerah kerja
14. Mencuci alat yang telah dipakai
15. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD
UNIT TERKAIT Poli gigi
PERAWATAN SALURAN AKAR NON VITAL
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL Direktur,

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Suatu tindakan perawatan untuk gigi yang memilki kavitas besar dan
jaringan pulpa telah terinfeksi atau nekrosis
TUJUAN 1. Mengurangi rasa sakit atau kerusakan gigi lebih lanjut
2. Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan


 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Plastis instrument
 Semen spatel
 Mixing slab / paper pad
 Mata bur
 K-file
 Devitec/eugenol/cresopen/kalsium hidroside
 Cavit
 Bahan pengisi saluran akar (Vitapex/Gutta percha)
 Lining (cal LC)
 Resin komposit/GIC
 Bur polish
 Articulating paper
 Cotton pellet
 Kapas
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR Kunjungan pertama
1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan ulang pada gigi yang menjadi keluhan utama
4. Pembuangan jaringan karies yang nekrosis dengan treparanasi
kavitas
5. Irigasi dengan NaOCl 5%, keringkan dengan cotton pellet atau
paper point
6. Preparasi saluran akar
7. Masukkan bahan dressing (CaOH)
8. Tutup dengan tambalan sementara
9. Instruksi
 Gigi tidak boleh digunakan untuk makan yang terlalu
keras
 Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
 Kontrol lebih kurang 31 minggu kemudian
10. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan APD
11. Memberikan resep obat (bila perlu)
12. Mencatat hasil tindakan pada berkas rekam medis pasien dan
mengisi register poli gigi
13. Membersihkan daerah kerja
14. Mencuci alat yang telah dipakai
15. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD

Kunjungan kedua
1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan gigi yang telah dirawat
4. Pembuangan tambalan sementara dan bahan dressing
5. Irigasi dan keringkan
6. Cek keadaan gigi kembali dengan tes sonderan, palpasi dan
perkusi.
7. Bila tak ada keluhan lanjutkan dengan pengisian saluran akar
(vitapex/gutta percha)
8. Tutup dengan tambalan sementara
9. Instruksi
 Gigi tidak boleh digunakan untuk makan yang terlalu
keras
 Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
 Kontrol lebih kurang 1 minggu kemudian
10. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan APD
11. Mencatat hasil tindakan pada berkas rekam medis pasien dan
mengisi register poli gigi
12. Membersihkan daerah kerja
13. Mencuci alat yang telah dipakai
14. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD

Kunjungan ketiga
1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan gigi yang telah dirawat
4. Pembuangan tambalan sementara
5. Irigasi dan keringkan
16. Cek keadaan gigi kembali dengan tes sonderan, palpasi dan
perkusi.
6. Bila tak ada keluhan lanjutkan dengan penambalan permanen
(GIC/RK)
7. Instruksi
 Gigi tidak boleh digunakan untuk makan yang terlalu
keras
 Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
 Kontrol 6 bulan sekali.
8. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan APD
9. Mencatat hasil tindakan pada berkas rekam medis pasien dan
mengisi register poli gigi
10. Membersihkan daerah kerja
11. Mencuci alat yang telah dipakai
17. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD
UNIT TERKAIT Poli gigi
PERAWATAN SALURAN AKAR VITAL
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL Direktur,

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Suatu tindakan perawatan untuk gigi yang memiliki kavitas besar dan
jaringan pulpa telah terinfeksi dan menimbulkan rasa sakit.
TUJUAN Mengurangi rasa sakit atau kerusakan gigi lebih lanjut
Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi
KEBIJAKAN

PERSIAPAN 1. Alat dan Bahan


 Diagnostik set
 Nierbeiken
 Plastis instrument
 Semen spatel
 Mixing slab
 Mata bur
 K-file
 Devitec/eugenol/cresopen
 Cavit
 Bahan pengisi saluran akar (Vitapex/Gutta percha)
 Lining (cal LC)
 Resin komposit/GIC
 Bur polish
 Articulating paper
 Cotton pellet
 Kapas
2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
PROSEDUR Kunjungan pertama
1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan ulang pada gigi yang menjadi keluhan utama
4. Pembuangan jaringan karies dengan ekscavator
5. Irigasi dengan NaOCl 5%, keringkan dengan cotton pellet atau
paper point
6. Buka atap pulpa, bila terjadi perdarahan tekan dengan eugenol.
7. Anestesi local (mengurangi rasa sakit)
8. Bila pasien menolak dan tidak mau di anestesi selanjutnya
lakukan devitalisasi saluran akar (Devitec)
9. Tutup dengan tambalan sementara
10. Instruksi
11. Gigi tidak boleh digunakan untuk makan yang terlalu keras
12. Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
13. Kontrol lebih kurang 1 minggu kemudian
14. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan APD
15. Memberikan resep obat (bila perlu)
16. Mencatat hasil tindakan pada berkas rekam medis pasien dan
mengisi register poli gigi
17. Membersihkan daerah kerja
18. Mencuci alat yang telah dipakai
19. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD

Kunjungan pertama
1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan gigi yang telah dirawat
4. Pembuangan tambalan sementara dan bahan devital
5. Irigasi dengan NaOCl 5%, keringkan dengan cotton pellet atau
paper point
6. Ekstirpasi jaringan pulpa (barbed broach)
7. Preparasi saluran akar
8. Masukkan bahan dressing (eugenol/cresopen)
9. Tutup dengan tambalan sementara
10. Instruksi
11. Gigi tidak boleh digunakan untuk makan yang terlalu keras
12. Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
13. Kontrol lebih kurang 1 minggu kemudian
14. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan APD
15. Memberikan resep obat (bila perlu)
16. Mencatat hasil tindakan pada berkas rekam medis pasien dan
mengisi register poli gigi
17. Membersihkan daerah kerja
18. Mencuci alat yang telah dipakai
19. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD

Kunjungan ketiga
1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan gigi yang telah dirawat
4. Pembuangan tambalan sementara dan bahan dressing
5. Irigasi dan keringkan
6. Cek keadaan gigi kembali dengan tes sonderan, palpasi dan
perkusi.
7. Bila tak ada keluhan lanjutkan dengan pengisian saluran akar
(vitapex/gutta percha)
8. Tutup dengan tambalan sementara
9. Instruksi
 Gigi tidak boleh digunakan untuk makan yang terlalu
keras
 Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
 Kontrol lebih kurang 1 minggu kemudian
10.Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan APD
11.Mencatat hasil tindakan pada berkas rekam medis pasien dan
mengisi register poli gigi
12.Membersihkan daerah kerja
13.Mencuci alat yang telah dipakai
14.Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD

Kunjungan keempat
1. Mempersilahkan pasien duduk di dental unit
2. Dokter Gigi dan Perawat gigi memakai APD
3. Pemeriksaan gigi yang telah dirawat
4. Pembuangan tambalan sementara
5. Irigasi dan keringkan
6. Cek keadaan gigi kembali dengan tes sonderan, palpasi dan
perkusi.
7. Bila tak ada keluhan lanjutkan dengan penambalan permanen
(GIC/RK)
8. Instruksi
 Gigi tidak boleh digunakan untuk makan yang terlalu
keras
 Hati-hati menyikat gigi pada bagian yang ditambal
 Kontrol 6 bulan sekali.
9. Dokter Gigi dan Perawat gigi melepaskan APD
10. Mencatat hasil tindakan pada berkas rekam medis pasien dan
mengisi register poli gigi
11. Membersihkan daerah kerja
12. Mencuci alat yang telah dipakai
13. Bungkus dan catat pada nota serah terima set intrumen medis
untuk diberikan kepada petugas CCSD
UNIT TERKAIT Poli gigi
PENGGUNAKAN DENTAL UNIT
No. Dokumen: NO REVISI: HALAMAN:

Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh


Direktur,
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr Meri Herliza, MARS


PENGERTIAN Dental unit adalah kursi yang dilengkapi dengan peralatan yang
dibutuhkan dokter gigi untuk merawat pasien
TUJUAN Sebagai acuan kerja bagi petugas poli gigi dalam mengoperasikan
dental unit agar senantiasa dalam kondisi siap pakai
KEBIJAKAN

PERSIAPAN Dental unit


PROSEDUR 1. Membersihkan bagian luar dental unit
2. Mengecek aquades pada tabung air
3. Menyalakan dental unit dan kompresor
4. Bila akan menggunakan lampu, tekan tombol gambar lampu
5. Bila akan menggunakan bur, tarik high speed dari meja dental unit
dan injak pedalnya
6. Bila membutuhkan air dan udara untuk irigasi dan mengeringkan
kavitas, tarik three way syringe dari meja dental unit lalu tekan
tombol gambar air atau udara
7. Bila akan menggunakan suction, tarik alat suction dari tempatnya
lalu sedot air ludah dan ujung tips suction diganti setiap
pergantian pasien.
8. Bila menggunakan alat rontgen foto gigi, tekan tombol on dan
letakkan rontgen foto gigi di depan layar
9. Bila akan menaikkan/ menurunkan/ merubah sandaran dental unit,
tekan tombol di meja dental unit sesuai keinginan
10. Setelah pemakain :
a. Matikan lampu, posisi kursi dental unit kembali standar dan
peralatan yang terpasang di dental unit dikembalikan seperti
semula
b. Cabut stop kontak dari listrik
11. Matikan kompresor
UNIT TERKAIT Poli gigi

Anda mungkin juga menyukai