Riau yang lahir pada tanggal 06 februari 1950, hal ini tertuang dalam Perda
Kampar dipimpin oleh Bupati pertama pada tahun 1958. Jauh sebelumnya
Kampar telah memiliki sejarah panjang dengan Limo kotonya, dimana daerah ini,
pemerintahan sistem adat kenegerian yang dipimpin oleh datuk atau ninik mamak,
kedalam wilayah pemerintahan Andiko 44 adalah XIII Koto Kampar, VIII Koto
Setingkai (Kampar Kiri), daerah Limo Koto (Kuok, Bangkinang, Salo, Airtiris
dan Rumbio), X Koto di Tapung ( Tapung Kiri VII dan Tapung Kanan III), III
59
60
hari ini (2017) memiliki luas 27.908.32 Km2, dengan beberapa kali pemekaran
wilayah, sebelah utara dengan Kabupaten Siak, sebelah Timur dengan Kota
Singingi dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan
sebuah kawasan yang dilalui oleh sebuah sungai besar, yang disebut dengan
yang diasumsikan pertemuan Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri.
Penafsiran ini didukung dengan penemuan Candi Muara Takus di tepian Sungai
terakhir, Sultan Mahmud Shah setelah jatuhnya Bintan tahun 1526 ke tangan
waktu itu telah dipimpim oleh seorang raja, yang juga memiliki hubungan dengan
kemudian sampai pada suatu kawasan, pindah dan melanjutkan perjalanan darat
setempat dan meminta izin menuju Pagaruyung. Kabupaten Kampar dilalui oleh
dua buah sungai besar dan beberapa sungai kecil, di antaranya Sungai Kampar
yang panjangnya ± 413,5 km dengan kedalaman rata-rata 7,7 m dan lebar rata-rata
143 meter. Seluruh bagian sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar yang
Siak Hulu, dan Kampar Kiri. Kemudian Sungai Siak bagian hulu yakni
sebagian masih berfungsi baik sebagai sarana perhubungan, sumber air bersih,
budi daya ikan, maupun sebagai sumber energi listrik (PLTA Koto Panjang).
Nomor : KPTS. 318VII1987 tanggal 17 Juli 1987, Kabupaten Kampar terdiri dari
Pangkalan Kuras, Bunut, dan Kuala Kampar. Sedangkan kecamatan lainnya yang
tidak termasuk wilayah pembantu Bupati wilayah I & II berada langsung di bawah
koordinator Kabupaten.
Kabupaten Kampar
pemerintahan berjalan dengan baik. Dasar hukum yang berlaku sejak tahun 2004
untuk pembentukan SKPD adalah Pasal 120 UU no. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Gubernur dan wakilnya, Bupati dan wakilnya, atau Walikota dan wakilnya
tidak termasuk ke dalam satuan ini, karena berstatus sebagai Kepala Daerah. Ke
(atau satuan lainnya yang setingkat), dan Kelurahan/Desa (atau satuan lainnya
yang setingkat).
oleh Perangkat Daerah yang terdiri dari: unsur staf yang membantu penyusunan
63
Badan; unsur pendukung tugas Kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam Lembaga Teknis Daerah;
serta unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam Dinas Daerah.
terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap
Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan memunculkan sektor unggulan masing-
daerah menerapkan prinsip-prinsip organisasi, antara lain visi dan misi yang jelas,
pelembagaan fungsi staf dan fungsi lini serta fungsi pendukung secara tegas,
efisiensi dan efektifitas, rentang kendali serta tata kerja yang jelas. Hal ini
dimaksudkan memberikan arah dan pedoman yang jelas kepada daerah dalam
64
menata organisasi yang efisien, efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan dan
daerah. Rincian tugas, fungsi, dan tata kerja diatur lebih lanjut dengan peraturan
Gubernur/Bupati/Walikota.
Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Perangkat Daerah
tugas dan kewajiban membantu Gubernur, Bupati atau Walikota dalam menyusun
Dinas Daerah, Sekretariat DPRD dan Lembaga Teknis Daerah, dengan demikian
65
otonomi dan tugas pembantuan. Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat yang dikategorikan ke dalam Rumah
dan pedoman teknis mengenai organisasi dan tata kerja diatur tersendiri.Besaran
keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang
harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi
geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan
67
urusan yang akan ditangani, sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena
itu kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak
variabel:
1. Jumlah penduduk;
persen) untuk variabel jumlah penduduk, 35% (tiga puluh lima persen) untuk
variabel luas wilayah dan 25% (dua puluh lima persen) untuk variabel Jumlah
APBD.
Kab. Kampar
68
Sumatera Barat.
Siak.
dengan kedalaman rata-rata 7,7 m dengan lebar rata-rata 143 meter. Seluruh
bagian sungai ini termasuk dalam Kabupaten Kampar yang melipu i Kecamatan
XIII Koto Kampar, Bangkinang, Kuok, Kampar, Siak Hulu dan Kampar Kiri.
berfungsi baik sebagai prasarana perhubungan, sumber air bersih budi daya ikan
selama tahun 2013 terjadi di Kecamatan Salo pada bulan Desember dengan
ketinggian curah hujan yang mencapai 728 mm. Jumlah hari hujan dalam tahun
69
Tabel IV. 1
Daftar SKPD Yang Menjadi Responden
Jumlah 87
50