Sehat
Email : dannypermana78@gmail.com
ABSTRAK
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) ini ditetapkan oleh Pemerintah agar
Masyarakat bisa hidup lebih sehat lagi, bertujuan untuk menyeimbangkan hak atas
kesehatan KTR ini juga sangat berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
PHBS ini juga memiliki tujuan yang sama seperti KTR yaitu untuk memperoleh derajat
kehidupan yang bersih dan sehat agar menjadi maksimal. Ditetapkannya Perilaku sehat
melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok oleh pemerintah karena sebagian besar
masyarakat merokok ditempat umum yang tanpa sadar sering membahayakan
kesehatan tubuh masyarakat lain karena akibat tercemar Asap Rokok yang disebabkan
perokok yang melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu kebijakan
Kawasan Tanpa Rokok, terkadang sebagian masyarakat menghiraukannya dan
merokok sembarangan tanpa memperhatikan peraturan yang telah dibuat. Di Indonesia
sendiri menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah
China dan India (WHO, 2008). Pada tahun 2007, Indonesia menduduki peringkat ke-5
konsumen rokok terbesar setelah China, Amerika Serikat, Rusia dan Jepang. Pada
tahun yang sama, Riset Kesehatan Dasar menyebutkan bahwa penduduk berumur di
atas 10 tahun yang merokok sebesar 29,2% dan angka tersebut meningkat sebesar
34,7% pada tahun 2010 untuk kelompok umur di atas 15 tahun.
PENDAHULUAN
Kesehatan menjadi hak bagi setiap warga Negara karena kesehatan merupakan
hal yang sangat berharga bagi manusia, tanpa adanya kesehatan bagi manusia dan
mereka tidak akan mampu memperoleh hak-hak nya yang lain, dan juga mereka tidak
akan mampu melakukan pekerjaan dan kegiatan yang berat seperti saat sedang sakit
dan seseorang yang tidak sehat dengan sendirinya tidak akan mampu memperoleh
pekerjaan yang layak, tidak bisa menikmati hidupnya pada saat seperti keadaan sehat
dan juga tidak bisa melakukan aktivitas seperti keadaan sehat.
Saat sakit akan lebih mudah untuk dicegah dibandingkan harus mengobati pada
saat jatuh sakit karena itu akan mengeluarkan biaya yang sangat mahal dibandingkan
dengan mencegah saat sebelum sakit, maka ada istilah sakit itu mahal, memang betul
karena pada saat sakit kita akan menguras banyak biaya untuk pengobatan, maka
pada saat kita sehat tubuh harus tetap dijaga dengan memperhatikan pola hidup yang
sehat.
Salah satu untuk mencegah penyakit datang pada kehidupan kita yaitu dengan
cara, bergaya hidup sehat, memperhatikan pola hidup dengan sehat, pola makanan
yang sehat, berupaya untuk menerapkan kebiasaan hidup yang baik dalam
menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat
mengganggu kesehatan pada hidup kita.
Hak kebebasan merokok dan hak atas kesehatan ini diatur dalam peraturan
Kawasan Tanpa Rokok (KTR). KTR diatur berdasarkan peraturan bersama Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 188/MENKES/PB/I/2011, Nomor 7 tahun
2011 tentang pedoman Kawasan Tanpa Rokok. Dimunculkannya peraturan tentang
KTR ini memiliki hal yang sama dengan undang-undang kesehatan, peraturan
pemerintah nomor 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Makanan dengan bahan Zat
Aditif berupa produk tembakau bagi kesehatan, dan juga Peraturan Pemerintah nomor
19 tahun 2003 tentang Pengamanan Rokok bagi Kesehatan.
Seperti yang terdapat dalam peraturan bahwa Kawasan Tanpa Rokok (KTR),
seperti ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk merokok atau memproduksi,
mengiklankan, menjual ataupun mempromosikan produk tembakau tersebut. Larangan
ini berlaku pada fasilitas seperti ditempat umum, ditempat fasilitas belajar mengajar,
fasilitas kesehatan, ditempat beribadah, ditempat anak-anak bermain, ataupun
ditempat-tempat umum yang dapat diakses masyarakat.
METODE PENELITIAN
Berikut Riset Data dengan bentuk Diagram Penelitian Perilaku Sehat Melalui
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok :
- Semua orang memilih setuju karena memang akan berdampak baik juga untuk
kesehatan dan udara pun akan menjadi lebih bersih dan sehat.
PEMBAHASAN
Adalah bangunan atau ruang tertutup yang memiliki ciri-ciri tertentu yang khusus
dipergunakan untuk beribadah bagi para pemeluk masing-masing agama secara
permanen, tidak termasuk tempat ibadah keluarga.
Adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat berupa kendaraan darat, air
dan udara biasanya dengan kompensasi.
Adalah ruang atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana
tenaga kerja bekerja, atau yang dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha
dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya.
Tujuan ditetapkannya Kawasan Tanpa Rokok ini yakni Menurunkan angka orang
yang terkena penyakit/ angka kematian dengan cara mengubah perilaku masyarakat
untuk hidup sehat, Meningkatkan produktivitas kerja yang optimal, Mewujudkan kualitas
udara yang sehat dan bersih, bebas dari asap rokok, Menurunkan angka perokok dan
mencegah perokok pemula, dan Mewujudkan generasi yang sehat.
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan
dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan,
dan/atau mempromosikan produk tembakau. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah cara
untuk mengurangi polusi asap tembakau yang merugikan kesehatan pada manusia.
Semua orang memiliki hak untuk menghirup udara bersih . Tidak ada tingkat
aman dari paparan asap rokok orang lain/ perokok pasif sebagai faktor risiko penyakit
jantung, kanker dan banyak penyakit lainnya. Bahkan paparan singkat pun dapat
menyebabkan kerusakan serius. Peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan
produk hukum yang populer di banyak Negara yang menerapkan, dan peraturan yang
tidak merugikan pemilik bisnis. Setiap negara, terlepas dari tingkat pendapatannya,
dapat menerapkan peraturan tentang KTR yang efektif.
Larangan total merokok di tempat umum, termasuk semua tempat kerja dalam
ruangan, dapat melindungi masyarakat dari bahaya menjadi perokok pasif, membantu
perokok berhenti merokok dan mengurangi perokok pemula dari kalangan remaja.
Pedoman dari WHO Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (FCTC)
membantu negara-negara untuk menerapkan langkah-langkah pelaksanaan KTR yang
tepat dalam melindungi masyarakat dari bahaya paparan asap rokok.
Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok telah menjadi
perhatian dunia. WHO memprediksi penyakit yang berkaitan dengan rokok akan
menjadi masalah kesehatan di dunia. Dari tiap 10 orang dewasa yang meninggal, 1
orang diantaranya meninggal karena disebabkan asap rokok. Dari data terakhir WHO di
tahun 2004 ditemui sudah mencapai 5 juta kasus kematian setiap tahunnya serta 70%
terjadi di negara berkembang, termasuk didalamnya di Asia dan Indonesia. Di tahun
2025 nanti, saat jumlah perokok dunia sekitar 650 juta orang maka akan ada 10 juta
kematian per tahun.
Peningkatan prevalensi perokok terjadi pada kelompok umur 15-24 tahun, dari
17,3% (2007) menjadi 18,6% atau naik hampir 10% dalam kurun waktu 3 tahun.
Peningkatan juga terjadi pada kelompok umur produktif, yaitu 25-34 tahun dari 29,0%
(2007) menjadi 31,1% (2010). Rendahnya kesadaran masyarakat tentang bahaya
merokok pun menjadi alasan sulitnya penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), yang
ditunjukkan dengan mulai merokok pada kelompok usia 5-9 tahun.
Konsumsi rokok paling rendah terjadi pada kelompok umur 15-24 tahun dan
kelompok umur 75 tahun ke atas. Hal ini berarti kebanyakan perokok adalah generasi
muda atau usia produktif. Selanjutnya, pada daerah pedesaan, jumlah batang rokok
yang dikonsumsi lebih banyak dibanding daerah perkotaan. Pengendalian para perokok
yang menghasilkan asap rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan perokok aktif
maupun perokok pasif merupakan salah satu solusi menghirup udara bersih tanpa
paparan asap rokok atau biasa disebut penetapan Kawasan Tanpa Rokok.
Tidak ada tingkat paparan yang aman terhadap asap rokok pasif (SHS). Asap
tembakau beracun dan membunuh non-perokok. Lebih dari 4.000 bahan kimia telah
diidentifikasi dalam asap tembakau, dengan lebih dari 50 di antaranya diketahui
menyebabkan kanker. Asap tembakau memiliki komponen yang mirip dengan asap
yang dihirup atau asap utama. Penelitian telah menunjukkan bahwa tingkat polusi di
tempat-tempat dalam ruangan yang memungkinkan merokok lebih tinggi daripada
tingkat yang ditemukan di jalan raya yang sibuk, di garasi kendaraan bermotor yang
tertutup, dan selama badai api.
Bukti ilmiah telah dengan tegas menetapkan bahwa paparan asap tembakau
menyebabkan kematian, penyakit, dan kecacatan bagi non-perokok. Di antara bayi baru
lahir yang terpapar baik dalam rahim atau setelah lahir, ada peningkatan risiko
kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah serta risiko dua kali lipat untuk
Sindrom Kematian Bayi Mendadak. Di antara anak-anak yang terpajan SHS, ada risiko
penyakit pernapasan akut 50–100% lebih tinggi, insiden infeksi telinga yang lebih tinggi,
dan kemungkinan peningkatan kecacatan perkembangan dan masalah perilaku.
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok pun menjadi alasan
sulitnya penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), yang ditunjukkan dengan mulai
merokok pada kelompok usia 5-9 tahun. Konsumsi rokok paling rendah terjadi pada
kelompok umur 15-24 tahun dan kelompok umur 75 tahun ke atas. Hal ini berarti
kebanyakan perokok adalah generasi muda atau usia produktif. Selanjutnya, pada
daerah pedesaan, jumlah batang rokok yang dikonsumsi lebih banyak dibanding daerah
perkotaan. Pengendalian para perokok yang menghasilkan asap rokok yang sangat
berbahaya bagi kesehatan perokok aktif maupun perokok pasif merupakan salah satu
solusi menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok atau biasa disebut penetapan
Kawasan Tanpa Rokok.
Masalah merokok sampai saat ini masih menjadi masalah nasional yang perlu
secara terus menerus diupayakan penanggulangannya, karena menyangkut berbagai
aspek permasalahan dalam kehidupan, yaitu aspek ekonomi, sosial, politik, utamanya
aspek kesehatan. Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan
perokok dan terpapar pada asap rokok dilingkungannya dan disebut sebagai perokok
pasif.
Sedangkan kita tahu bahwa anak yang terpapar asap rokok dapat mengalami
peningkatan risiko terkena Bronkitis, Pneumonia, infeksi telinga tengah, Asma, serta
kelambatan pertumbuhan paru-paru. Kerusakan kesehatan dini ini dapat menyebabkan
kesehatan yang buruk pada masa dewasa. Orang dewasa bukan perokok pun yang
terus-menerus terpapar juga akan mengalami peningkatan risiko Kanker Paru dan jenis
kanker lainnya.
Dari aspek kesehatan, rokok mengandung 4000 zat kimia yang berbahaya bagi
kesehatan, seperti Nikotin yang bersifat adiktif dan Tar yang bersifat karsinogenik,
bahkan juga Formalin. Ada 25 jenis penyakit yang ditimbulkan karena kebiasaan
merokok seperti Emfisema, Kanker Paru, Bronkhitis Kronis dan Penyakit Paru lainnya.
Dampak lain adalah terjadinya penyakit Jantung Koroner, peningkatan kolesterol darah,
berat bayi lahir rendah (BBLR) pada bayi ibu perokok, keguguran dan bayi lahir mati.
Sekitar 1,5 juta orang dari rumah tangga perokok yang berobat penyakit
Hipertensi dengan biaya yang dihabiskan mencapai Rp.219 miliar sebulan atau Rp.2,6
triliun lebih setahun. Rumah tangga perokok juga mengeluarkan belanja untuk berobat
penyakit Asma sebesar Rp.1,1 triliun, penyakit TBC Rp.636 miliar, penyakit pernafasan
lain Rp.4,3 triliun, dan penyakit Jantung 2,6 triliun. Jika biaya rawat inap tidak disubsidi,
maka total biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat akibat penyakit yang berkaitan
dengan tembakau adalah Rp.15,44 triliun.
Mari hidup sehat tanpa rokok agar hidup kita tanpa adanya penyakit, dan
kehidupan pun menjadi sehat dan bersih, berhenti merokok banyak manfaatnya, tidak
merugikan orang lain ataupun masyarakat disekitar udara pun jadi bersih dan sehat
karena tidak tercemar asap rokok.
Jika kita masih merasa sulit dan ragu untuk berhenti merokok, sebaiknya perlu
mengetahui bahwa akan ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh ketika berhasil
berhenti merokok. Pastinya manfaat tersebut tidak hanya berdampak baik
bagi kesehatan kita namun juga untuk kehidupan kita. Berikut akan dijelaskan manfaat
berhenti merokok yang perlu kita ketahui.
1. Pada 20 menit pertama tekanan darah, denyut nadi serta aliran darah tepi akan
membaik.
2. 12 jam berhenti merokok maka hampir semua nikotin di dalam tubuh yang
terdapat dalam metabolisme serta kadar CO dalam darah akan kembali normal.
3. 1-2 hari setelah berhenti merokok akan membuat nikotin di dalam tubuh
tereliminasi, fungsi indera penciuman dan pengecap akan kembali membaik.
Selain itu sistem kardiovaskular juga akan semakin meningkat.
4. 5 hari berhenti merokok akan membuat metabolit nikotin di dalam tubuh akan
menghilang sehingga sistem kardiovaskular lebih meningkat, indera penciuman
dan pengecap juga dapat berfungsi dengan baik.
5. 2-6 minggu berhenti merokok membuat saluran napas dan paru-paru kembali
berfungsi dengan baik.
6. 1 tahun berhenti merokok membuat anda terhindari dari risiko penyakit jantung
koroner.
1. Motivasi, Bulatkan tekad dan tujuan Anda berhenti merokok Mulailah untuk
menentukan alasan yang lebih spesifik dan kuat, Niatkan bahwa anda ingin
melindungi keluarga ( perokok pasif ) dari risiko terkena kanker paru - paru, dll.
3. Kenali waktu dan situasi dimana anda paling sering MEROKOK, Bagi para
perokok ada waktu dimana kebiasaan merokok paling sering dilakukan,
Misalnya: saat menunggu, sesudah makan, nongkrong, bareng teman-teman,
dan lainnya. Coba alihkan kebiasaan merokok di tempat tersebut dengan
aktifitas lain, misalnya mengunyah permen sebagai pengganti.
4. Tahan keinginan Anda dengan menunda Menahan diri adalah salah satu kunci
dimana Anda akan dapat mengendalikan diri dari keinginan merokok. Caranya
cukup mudah, setiap kali Anda merasakan dorongan kuat untuk merokok,
tundalah hal tersebut selama 5 menit sebelum Anda menyalakan rokok tersebut.
Di hari berikutnya jika muncul dorongan tersebut tingkatkan penundaan menjadi
10 menit, tambah 5 menit penundaan setiap harinya. Dengan cara ini tubuh anda
akan menyadari bahwa dorongan untuk merokok semakin lama akan
menghilang secara perlahan.
5. Berolahraga Secara Teratur, Olahraga secara teratur seperti jogging dan jalan
kaki akan membantu Anda mendapatkan mood yang lebih baik, tubuh dan
pikiran pun jadi fresh. Dengan aktivitas olahraga akan membuat Anda terhindar
dari stress, sehingga Anda tidak perlu merokok lagi sebagai alasan untuk
menghilangkan stres Berolahraga Secara Teratur.
6. Mintalah dukungan dari keluarga dan kerabat, Mintalah dukungan dari keluarga
Anda dengan cara meminta mereka untuk selalu mengingatkan Anda untuk tidak
merokok. Dukungan teman dan kerabat dekat juga akan sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan Anda berhenti merokok Contoh : Anda dapat bergabung
dgn komunitas mantan perokok (catatan: ini utk saling berbagi dan menguatkan,
dan cara ini sangat ampuh).
7. Konsultasikan dengan Dokter, Cara yang satu ini patut di coba, sebaiknya
konsultasikan dengan Dokter untuk membantu Anda menghadapi
ketergantungan pada nikotin.
Undang-Undang Kesehatan;
Perilaku merokok ini dapat dipengaruhi adanya tata karma, jika tata krama
tersebut tidak dimiliki oleh individu tersebut, maka saat individu tersebut ingin merokok
mereka akan langsung menyulut rokok tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Perilaku merokok ini tidak hanya muncul dengan begitu saja ketika mereka ingin
merokok, hal ini tentu saja dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya.
Kurangnya pemahaman Kawasan Tanpa Rokok ini tentu saja ini akan berakibat
masyarakat memiliki perilaku merokok akan tetap marak dilakukan dan terlihat biasa
ditempat merokok ditempat umum. Perilaku merokok ini, pada umumnya dilakukan
dengan berbagai alasan menurut persepsi perokok, mereka mengatakan bahwa rokok
dapat menghilangkan stress, agar terlihat jantan, atau iseng aja, dan alasan lainnya
yaitu agar terlihat keren, dapat menimbulkan rasa relaks, menjadi terlihat lebih dewasa.
Terdapat 5 hambatan yang muncul dalam upaya inisiasi Kawasan Tanpa Rokok, yaitu
1. Perilaku merokok
Masyarakat penelitian ini memiliki kecenderungan merokok setelah makan,
intensitas perokok akan lebih meningkat pada saat musim dingin, ataupun
merokok bersama teman diluar pada saat berkumpul, mereka cenderung tidak
mengenal tempat.
2. Alasan merokok
Perilaku merokok ditempat umum adalah hal yang wajar, pelengkap ngobrol
pada saat bersama teman, perokok akan merasa kurang jika tidak mengantongi
rokok mulut mereka akan terasa asam jika tidak merokok, merokok bisa
menambah percaya diri karena anggapan laki-laki tidak merokok tidak jantan.
3. Cara mendapatkan rokok
Perokok akan melakukan berbagai cara jika dirinya tidak mengantongi rokok,
seperti jika saat diperjalanan mereka akan berhenti ke sebuah supermarket atau
warung hanya untuk sekedar membeli rokok.
4. Banyaknya akan permintaan rokok
Para penjual mengatakan rokok adalah barang yang jualan yang cepat laku dan
paling banyak dibeli oleh masyarakat.
5. Kurangnya pemahaman tentang konsep rokok
Masyarakat pengakses tempat umum belum bisa membedakan antara Kawasan
Tanpa Rokok dan Kawasan Dilarang Merokok. Pemahaman awal yang mereka
miliki adalah kawasan dilarang merokok merupakan kawasan tanpa rokok,
meskipun ada beberapa area yang disebutkan merupakan bagian dari kawasan
tanpa rokok.
Hal yang harus dilakukan untuk perokok agar hidupnya menjadi sehat;
1. Yang pertama adalah Niat, pertahankan niat untuk berhenti merokok, carilah
motivasi yang dapat menguatkan niat kita untuk berhenti merokok
2. Yang kedua, ganti rokok menjadi Permen jika ada keinginan lagi untuk merokok
ambilah permen dan makanlah permen sebagai ganti rokok.
3. Yang ketiga, Berolahraga dengan sering berolahraga dipercaya dapat
mengurangi zat-zat yang timbul akibat rokok dari dalam tubuh. Bahkan menurut
salah satu peneliti di Taiwan berolahraga 15 menit dapat mengurangi 55%
keinginan untuk merokok kembali.
4. Yang keempat, hindari minum Kopi, kebiasaan orang-orang meminum kopi
sembari merokok. Hampir semua orang tidak bisa menghindarinya lagi, bahkan
kebanyakan masyarakat di Indonesia selalu meminum Kopi dengan Rokok.
5. Yang kelima terakhir yaitu bergaul dengan orang-orang yang hidup sehat, dan
tentunya tidak merokok. Karena dengan memiliki teman dengan gaya pola hidup
sehat itu bisa membawa dampak baik bagi kesehatan tubuh kita, kita akan
terbawa menjadi selalu hidup sehat, dan kita akan secara tidak langsung
mencoba untuk merubah pola hidup kita yang berawal tidak sehat menjadi sehat,
karena ada teman yang senantiasa bisa mengingatkan kita untuk hidup sehat.
Gaya hidup tidak sehat adalah pola aktifitas sehari-hari yang mampu
menurunkan status kesehatan dan dapat mendatangkan penyakit bagi kita. Gaya hidup
tidak sehat akan berdampak pada kesehatan tubuh kita seperti syndrome metabolic.
Peneliti mengungkapkan bahwa orang yang sering merokok dan tidak berolahraga,
makan sembarangan, dan sering minum-minum beralkohol berisiko tiga kali mengalami
kematian akibat penyakit jantung dan hampir empat kali mengalami kematian karena
berisiko terkena penyakit kanker.
Penyakit yang akan datang pada kehidupan kita jika tidak hidup sehat, diantaranya;
a. Penyakit Jantung;
b. Penyakit Kanker;
c. Penyakit Diabetes;
d. Penyakit Osteoporosis;
e. Penyakit Gagal ginjal;
f. Penyakit Stroke;
g. Penyakit Hipertensi; dan
h. Penyakit HIV dan AIDS.
KESIMPULAN
Pelaksanaan perilaku sehat melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini guna
untuk mempersempit area bagi perokok sehingga akan membuat generasi sekarang
dan selanjutnya memiliki pola hidup dan gaya hidup yang sehat dan terlindung dari
bahayanya rokok. Hal ini merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat dan
komponen bangsa, baik individu maupun masyarakat pemerintah. Peraturan ini sangat
dibutuhkan untuk keberhasilan Penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini karena sangat
bermanfaat untuk kehidupan kesehatan semua individu.
Pada UU No.36 tahun 2009 yang menyatakan bahwa rokok sebagai zat adiktif
dan PP No.109 tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung Zat Adiktif
berupa produk tembakau bagi kesehatan. Dalam peraturan ini pemerintah dan pemda
diminta membuat peraturan pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Adanya
Kawasan Tanpa Rokok ini akan sangat dapat membantu perokok untuk mengurangi
jumlah rokoknya, bagi perokok yang ingin berhenti dapat meningkatkan kemungkinan
berhasil berhenti merokok, dan bagi yang tidak merokok, paparan asap rokok ini akan
sangat turun drastis dan udara akan menjadi lebih bersih dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Anik Maryunani, 2013, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Jakarta: Trans
Info Media