Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Literasi Pendidikan Dasar, Vol. 1, No.

1, Februari 2020
e-ISSN:2721-0294

DAMPAK PERJUDIAN TERHADAP PERKEMBANGAN BELAJAR


ANAK

Yohanes Wendelinus Dasor, Familia Jeniba, Nikolaus Budiman


Prodi PGSD UNIKA Santu Paulus Ruteng, Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 10, Ruteng, Flores 86508
e-mail: wendidasor@gmail.com

Key Words ABSTRACT


Gambling, This research was motivated by any social problems, one of which is gambling. Gambling is
Education, a social phenomenon that is increasingly prevalent among various interactions in the word.
Impact That has negative impacts on many people, specially on the family’s lives. This study aims to
describe the impact of gambling on children's education in Gapong Village, Cibal sub-
district. The results showed that there were several types of gambling conducted by Gapong
people, such as cards, cockfighting, billiards and white coupons. Therefore, some children
dropped out of school and others have low motivation to learn, decreased learning
achievement and inadequate learning facilities.

. Kata Kunci ABSTRAK


Perjudian, Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya masalah sosial, salah satunya masalah perjudian.
Pendidikan, Perjudian merupakan fenomena sosial yang kian marak di antara sekian banyak masalah
Dampak yang muncul ke permukaan bumi ini. Perjudian membawa dampak negatif baik bagi para
pelaku judi, terutama bagi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak
perjudian terhadap pendidikan anak di Desa Gapong, Kecamatan Cibal. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada berbagai bentuk jenis perjudian yang dilakukan masyarakat Desa
Gapong, antara lain judi kartu, sabung ayam, billiard dan kupon putih. Implikasinya,
sejumlah anak di Desa Gapong yang putus sekolah, sedangkan yang lain memiliki motivasi
belajar yang rendah, prestasi belajar menurun dan ketersediaan fasilitas belajar yang tidak
memadai.

PENDAHULUAN ditangkap dan didakwa di pengadilan; dan


Perjudian merupakan penyakit (10) pemain judi tidak menjadi kaya
sosial yang marak terjadi di tengah melalui perjudian.
masyarakat dan digemari banyak orang. Perjudian menjadi ancaman yang
Menurut Papu (2002: 8), perjudian nyata dan berpotensi merusak norma-
merupakan penyakit masyarakat dengan norma sosial. Perjudian dapat mengancam
gejala-gejala: (1) banyak waktu terbuang berlangsungnya ketertiban umum dan
sia-sia; (2) kemiskinan dan kesengsaraan pembangunan nasional, terutama
terhadap diri dan keluarga; (3) bersikap pembangunan sumber daya manusia.
tidak jujur dan selalu berhutang; (4) Di Desa Gapong, Kecamatan Cibal
kepentingan kerja selalu diabaikan; (5) Kabupaten Manggarai, perjudian
tidak menghiraukan kesehatan, makanan, merupakan penyakit sosial yang tidak
minum tidak teratur; (6) bersikap tamak terelakkan karena masyarakat di tempat
dan menggunakan apa saja untuk tersebut telah menunjukkan sikap permisif
kepentingan diri; (7) selalu mengalami terhadap kebiasaan perjudian. Yang
kerugian karena tidak dapat apa-apa dimaksudkan dengan kebiasaan yang
dengan berjudi; (8) sanggup melakukan bersifat permisif, yaitu bahwa dalam
apa saja asalkan dapat berjudi; (9) berbagasi kehidupan masyarakat, aktivitas
kemungkinan besar pemain judi akan judi dilakukan dan diperbolehkan,
1
JLPD, Vol. 1, No. 1, Februari 2020
e-ISSN:2721-0294
misalnya judi kartu pada pada saat peradaban manusia. Dalam cerita
kematian, acara kumpul kope ‘kumpul Mahabarata dapat diketahui bahwa
uang untuk mendukung lelaki yang hendak Pandawa menjadi kehilangan kerajaan dan
nikah’, wuat wa’i ‘kumpul uang untuk dibuang ke hutan selama 13 tahun karena
seseorang yang hendak pergi sekolah’, kalah dalam permainan judi melawan
cear cumpe ‘acara sukuran atas kelahiran Kurawa. Jaman Yunani kuno juga telah
anak’, dan pesta sekolah. dikenal judi, di mana para penjudi primitif
Secara etimologis, perjudian dipahami sebagai para dukun yang
berasal dari kata judi yang ditambah membuat ramalan ke masa depan dengan
dengan awalan per- dan akhiran -an. menggunakan batu, tongkat atau tulang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hewan yang dilempar ke udara dan jatuh di
(2008), perjudian berarti permainan yang tanah.
menggunakan uang dan barang berharga Adapun menurut Hewing (Papu,
lainnya sebagai taruhan. Judi diartikan 2002: 4), orang-orang Mesir kuno
sebagai suatu kegiatan pertaruhan untuk memiliki kebiasaan menebak jumlah jari-
memperoleh keuntungan dari hasil suatu jari dua orang berdasarkan angka ganjil
pertandingan, permainan atau kejadian atau genap. Mereka melempar koin dan
yang hasilnya tidak dapat diduga lotre, yang dipelajari dari Cina. Para Raja
sebelumnya. Perjudian berarti memakai seperti Nero dan Claudine menganggap
uang atau barang berharga sebagai permainan dadu sebagai bagian penting
taruhannya. dalam acara kerajaan. Pada abad ke-14,
Menurut Kitab Undang-Undang permainan kartu berisi 78 gambar hasil
Hukum Pidana (KUHP) Pasal 303 Ayat lukisan yang sangat indah. Pada abad ke-
(3), perjudian adalah tiap-tiap permainan, 15, Perancis mengurangi jumlah kartu
di mana pada umumnya kemungkinan menjadi 56 gambar. Dari uraian Cohan dan
mendapat untung bergantung pada Hewing di atas, ternyata tindakan judi
peruntungan belaka, juga karena para telah berlangsung sejak peradaban
pemainnya lebih terlatih dan lebih mahir. manusia ini dimulai.
Di situ perjudian termasuk segala Ada berbagai bentuk tindakan
pertaruhan tentang keputusan perlombaan perjudian. Menurut Peraturan Pemerintah
atau permainan lain-lainnya yang tidak Nomor 9 Tahun 1981 tentang Penertiban
diadakan antara mereka yang turut Perjudian, perjudian terdiri atas bentuk-
berlomba atau bermain, demikian juga bentuk berikut. Pertama, Perjudian di
segala pertaruhannya. Perjudian Kasino, antara lain Roulette, Blackjack,
merupakan segala jenis permainan yang Baccarat, Creps, Keno, Tombola, Super
mengandung unsur perbuatan yang bersifat Ping-pong, Lotto Fair, Satan, Paykyu, Slot
untung-untungan, taruhan, dan melawan machine (Jackpot), Ji Si Kie, Big Six
hukum. Wheel, Chuc a Luck, Lempar paser/bulu
Menurut Kartono (Haryanto ayam pada sasaran atau papan yang
2003:7), perjudian adalah pertaruhan yang berputar (Paseran), Pachinko, Poker,
dengan sengaja dilakukan dengan tahu dan Twenty One, Hwa-Hwe, dan Kiu-kiu.
mau untuk menerima risiko yang akan Kedua, Perjudian di tempat-tempat
dihadapi. Perjudian berarti keramaian, antara lain: lempar paser atau
mempertaruhkan sesuatu yang dianggap bulu ayam pada papan atau sasaran yang
bernilai dengan mengharapkan hasil yang tidak bergerak, lempar gelang, lempar
belum pasti. Di sini pelaku selalu terbius uang (coin), kim, pancingan, menembak
mimpi tentang keuntungan yang belum sasaran yang tidak berputar, lempar bola,
pasti. adu ayam, adu sapi, adu kerbau, adu
Sejarah perjudian sesungguhnya domba/kambing, pacu kuda, karapan sapi,
sudah ada sejak zaman prasejarah (Cohan pacu anjing, hailai, Mayong/Macak, dan
dalam Papu, 2002: 4). Bahkan, perjudiaan erek-erek.
sering kali dianggap seusia dengan
2
Ketiga, perjudian yang dikaitkan METODE
dengan alasan-alasan lain, antara lain Penelitian ini menggunakan
perjudian yang dikaitkan dengan kebiasaan pendekatan deskriptif kualitatif karena
adu ayam, adu sapi, adu kerbau, pacu sumber data utamanya ialah kata-kata dan
kuda, karapan sapi, dan adu tindakan orang yang diamati atau
domba/kambing. diwawancarai. Selain itu, penelitian ini
Dari berbagai jenis perjudian disebut deskriptif kualitatif karena
tersebut ada beberapa perjudian yang mendeskripsikan dampak-dampak yang
populer di Desa Gapong, Kecamatan Cibal terjadi dari perjudian sehingga peneliti
di antaranya: kupon putih, permainan mendapat data secara mendalam tentang
kartu, billiard, dan sabung ayam. Judi situasi yang terjadi di Desa Gapong
kartu adalah salah satu jenis judi yang dengan menggunakan metode wawancara,
menggunakan media kartu untuk observasi dan dokumentasi. Dalam
mengetahui siapa yang menang dan siapa penelitian ini diwawancara 20 narasumber
yang kalah. Judi kartu ini memiliki yang terdiri dari lima keluarga (suami,
berbagai macam jenis, yakni judi karu isteri dan anak) serta lima aparat desa
foker bunga; judi kartu tiga daun; judi (kepala desa, sekretaris desa, ketua BPD,
kartu tiga belas atau biasa disebut dengan Kepala Dusun Gapong I dan Dusun
main dua pak; dan judi kartu foker biasa. Gapong II) yang dianggap bisa memberi
Sabung ayam dikenal dalam bahasa penjelasan tentang dampak perjudian
Manggarai dengan taji manuk. Judi jenis terhadap pendidikan anak. Analisis data
tersebut merupakan suatu aktivitas dalam penelitian ini adalah menggunakan
perjudian yang melibatkan ayam jantan model analisis data yang digunakan oleh
yang diaduh oleh orang-orang yang B. Mathew Miles dan A. Michael
dikenal sebagai petarung atau pemain. Huberman yang terdiri dari tiga aktivitas,
Adapun perjudian billiard yaitu reduksi data, penyajian data, dan
merupakan permainan yang mengunakan penarikan kesimpulan/verifikasi (Miles
kartu remi sebagai patokan. Bola yang dan Huberman; 1994).
dimasukkan harus sesuai dengan nomor
kartu yang ada atau kartu yang dimiliki PEMBAHASAN
oleh pemain dan menggunakan uang
sebagai taruhan konsekuensi dari Dampak Perjudian
kekalahan pemain. Tampak mirip dengan Berdasarkan hasil penelitian ada
jenis-jenis di atas, judi kupon putih atau beberapa dampak perjudian terhadap
toto gelap (togel) merupakan bentuk judi pendidikan anak di Desa Gapong,
dengan cara menebak dua angka atau Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai.
lebih. Bila tebakan tepat, si pembeli Beberapa dampak itu tampak berikut ini.
mendapatkan hadiah beberapa ratus ribu Pertama, anak mengalami putus
kali lipat bahkan sampai berjuta-juta dari sekolah. Sebagaimana yang dikatakan oleh
jumlah uang yang dipertaruhkan. Deki (2012: 187--190) partisipasi aktif
Perjudian sesungguhnya membawa dalam perjudian menyebabkan seseorang
dampak yang buruk dalam masyarakat. tidak bekerja semaksimal mungkin. Jika
Menurut Deki (2012 : 184), perjudian pekerjaan utama sering ditinggalkan,
menimbulkan pertengkaran, kekacauan dengan sendirinya akan memperoleh hasil
kerugian materi, kesehatan yang menurun, yang sangat kecil yang tidak bisa
dan kebangkrutan dalam keluarga. mencukupi kebutuhan keluarganya.
Akibatnya pun tingkat kesejahteraan
dalam keluarga semakin menurun. Dengan
semakin menurunnya pendapatan dalam
keluarga maka keluarga akan mengalami
kesulitan dalam membiayai pendidikan
anak. Kenyataan ini terjadi di Desa
3
JLPD, Vol. 1, No. 1, Februari 2020
e-ISSN:2721-0294
Gapong, Kecamatan Cibal. Kebanyakan Prestasi belajar anak memang
anak mengalami putus sekolah baik pada selain dipengaruhi oleh faktor internal,
tingkat pendidikan SMP, SMA, maupun tetapi juga faktor lingkungan eksternal.
Perguruan Tinggi. Menurut Slameto (2003:54), beberapa
Di Desa Gapong, Kecamatan Cibal anak faktor eksternal yang mempengaruhi
mengalami putus sekolah karena prestasi belajar adalah keluarga, sekolah,
ketidakmampuan orang tua dalam dan masyarakat. Faktor keluarga
membiayai pendidikan anaknya. Situasi ini mencakup: cara orang tua mendidik, relasi
jelas menunjukkan dampak negatif antara anggota keluarga, suasana rumah,
perjudian dalam masyarakat. Maraknya keadaan ekonomi keluarga, pengertian
perjudian menunjukkan bahwa masyarakat orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
tidak memiliki skala prioritas dalam Faktor sekolah meliputi metode mengajar,
hidupnya. Untuk berjudi uang selalu ada, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
sedangkan untuk membiayai pendidikan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
anak dalam keluarga selalu mengalami pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran
kekurangan. di atas ukuran, keadaan gedung, dan
Kedua, prestasi belajar menurun. metode belajar dan tugas rumah. Faktor
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah masyarakat meliputi kegiatan dalam
dicapai dari yang telah dilakukan, masyarakat, media massa, teman bermain,
dikerjakan, dan sebagainya (KUBI, dan bentuk kehidupan masyarakat.
1991:783). Hal yang sama ditegaskan oleh Ketiga, motivasi belajar rendah.
Djamarah (1994: 20--21) bahwa prestasi Motivasi belajar merupakan faktor psikis
adalah apa yang telah diciptakan, hasil yang bersifat nonintelektual (Sardiman,
pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati 2011:75). Peranannya yang khas adalah
yang diperoleh dengan jalan keuletan dalam hal penumbuhan gairah, merasa
kerja. Dalam kaitannya dengan senang dan semangat untuk belajar.
pendidikan, prestasi belajar merupakan Motivasi belajar siswa merupakan segi
indikator yang dapat dilihat terkait kejiwaan yang mengalami perkembangan,
perkembangan dan kemajuan siswa artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis
berkenaan dengan penguasaaan bahan dan kematangan psikologis siswa. Dalam
pelajaran yang disajikan kepada siswa. proses belajar motivasi sangat diperlukan,
Prestasi belajar anak di Desa sebab seseorang yang tidak mempunyai
Gapong khususnya anak dari orang tua motivasi dalam belajar tak akan mungkin
yang terlibat dalam perjudian cenderung melakukan aktivitas belajar.
menurun. Hal ini karena keluarga yang Motivasi belajar anak di Desa
salah satu anggotanya berjudi sering kali Gapong diketahui sangat rendah
terlibat dalam konflik. Akibatnya suasana dikarenakan tidak adanya rangsangan atau
rumah menjadi gaduh dan kacau sehingga motivasi yang diberikan oleh orang tua.
orang tua sulit dalam membimbing belajar Orang tua yang sibuk dengan perjudian
anaknya. Kegaduhan ini menurunkan tidak memiliki waktu untuk ada bersama
semangat dan motivasi anak dalam belajar. anak-anaknya. Sebagai akibatnya prilaku
Anak menjadi tidak berkonsentrasi dalam anak tidak terkontrol. Anak menjadi
belajar. cenderung bebas dan liar karena ketiadaan
Menurunnya prestasi belajar anak pengawasan orang tua. Menurut Uno
juga sebagai akibat dari prilaku anak yang (2011: 23) motivasi belajar dapat timbul
meniru orang tuanya dalam berjudi. Anak- karena faktor intrinsik dan ekstrinsik.
anak Desa Gapong terlibat dalam judi Faktor intrinsik berupa hasrat dan
kartu dan billiard. Keterlibatan anak-anak keinginan untuk berhasil dan dorongan
dalam berjudi tentu menyita waktu anak kebutuhan untuk belajar, harapan akan
untuk belajar. Anak akhirnya lebih banyak cita-cita, sedangkan faktor ekstrinsik
menghabiskan waktu di meja judi daripada adalah adanya penghargaan, lingkungan
menggunakan waktu untuk belajar. belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar
4
yang menarik. Lingkungan eksternal ini Ada beberapa dampak dari
terutama peran orang tua yang kurang perjudian terhadap pendidikan anak di
dalam memotivasi anaknya menyebabkan Desa Gapong. Beberapa dampak itu adalah
motivasi belajar anak rendah di Desa banyaknya anak yang putus sekolah,
Gapong. motivasi belajar anak yang rendah, prestasi
Keempat, fasilitas belajar yang kurang. belajar anak yang menurun, dan
Fasilitas belajar merupakan sarana dan ketersediaan fasilitas belajar yang tidak
prasarana penunjang anak dalam belajar. memadai.
Fasilitas tersebut berupa, buku-buku, alat
tulis, komputer/laptop, internet, ruang
belajar beserta meja dan kursi, dan DAFTAR RUJUKAN
sebagainya. Di Desa Gapong, anak-anak Burlian, Paisol. 2016. Patologi Sosial.
hampir tidak memiliki fasilitas belajar Jakarta : PT. Bumi Aksara.
yang memadai. Dari hasil observasi, setiap Djamarah, Syaful Bahri. 1994. Prestasi
anak tidak memiliki ruang belajar khusus Belajar dan Kompetensi Guru.
di rumahnya. Demikian pun dengan Surabaya: Usaha Nasional.
perlengkapan lainnya misalnya komputer, Deki, Teobaldus Kanisius. 2012. Jurnal
internet, serta buku-buku yang sangat Pendidikan dan Kebudayaan Missio.
minim. Vol.4. No.2; Dampak Perjudian bagi
Menurunnya tingkat kesejahteraan Kesejahteraan Keluarga, Sebuah
keluarga sebagai akibat perjudian Tilikan Perspektif Sosio-Teologis;
berdampak pada ketidakmampuan Ruteng.
keluarga menyediakan fasilitas belajar Haryanto. 2003. Indonesia Negri Judi,
yang memadai bagi anak. Anak tidak Jakarta: Yayasan Khasanah Insan
disediakan buku-buku belajar yang Mandiri.
memadai. Apalagi reward untuk anak Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
sebagai bentuk motivasi dalam (KUHP) Pasal 303 Ayat (3).
meningkatkan semangat belajar anak. Papu, Johanes. 2002. Perilaku
Berjudi (http://www.e-psikologi.
PENUTUP com/epsi/sosial.asp).
Perjudian merupakan penyakit Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun
sosial, tetapi paling banyak digemari 1981 tentang penertiban perjudian.
dalam masyarakat. Dikatakan sebagai Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan
penyakit sosial karena perjudian membawa Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
dampak yang merugikan baik bagi diri PT Raja Grafindo Persada.
individu sendiri, keluarga, masyarakat, Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor
bangsa, maupun negara. Desa Gapong, yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai Rineka Cipta.
adalah salah satu desa yang warganya juga Uno, H. 2011. Teori Motivasi dan
terlibat dalam perjudian. Berbagai bentuk Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi
perjudian di sana adalah judi kartu, sabung Aksara Bandung, PT Remaja
ayam, billiard, dan kupon putih. Rosdaka Karya.

Anda mungkin juga menyukai