Anda di halaman 1dari 3

Syahrul Maulana (12 MIPA 2)[Absen ke-

30]

Ismail Marzuki

Ismail Marzuki adalah salah seorang komponis besar Indonesia. Namanya sekarang diabadikan sebagai
suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Biodata

Nama: Ismail Marzuki

Pekerjaan: Musisi

Kelahiran: 11 Mei 1914, Kwitang, Jakarta

Meninggal: 25 Mei 1958, Kampung Bali, Jakarta

Anak: Rachmi Aziah

Pasangan: Eulis Zuraida (m. 1940–1958)

Orang tua: Marzuki

Saudara kandung: Ya'kub, Hamidah, Yusuf

Biografi

Ismail Marzuki merupakan sosok komponis Indonesia kelahiran Jakarta, 11 Mei 1914.

Nama aslinya adalah Ismail, sementara Marzuki diambil dari nama ayah kandung yang membesarkannya.
Ibu Ismail diketahui telah meninggal sejak ia masih kecil. Ismail sendiri memiliki darah keturunan Betawi dan
tinggal di daerah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat. Sang ayah yang memiliki bengkel juga bekerja sebagai
pemain rebana yang biasa dinamakan seni berdendang. Tak heran jika akhirnya Ismail memiliki kecintaan
kepada seni musik yang mengisi kesehariannya. Di tahun 1923, Ismail bergabung dalam perkumpulan musik
Lief Java yang sebelumnya bernama Rukun Anggawe Santoso. Melalui perkumpulan tersebut bakat Ismail
Marzuki terasah sebagai instrumentalis, penyanyi, dan penyair lagu. Sedikit demi sedikit Ismail Marzuki juga
mulai mengarang lagu-lagu yang terinspirasi dari ragam lagu yang ia dengar.

Berbagai lagu bisa menjadi inspirasinya dari simfoni karangan Schubert, Mozart, Schumann, dan
Mendelssohn hingga lagu-lagu daerah tanah air. Melansir dari laman perpusnas.go.id, Ismail Marzuki juga
tergabung dalam, orkes radio pada Hoso Kanri Kyoku, radio militer Jepang dan kemudian tetap berlanjut saat
namanya berubah menjadi Radio Republik Indonesia (RRI). Namun ketika Belanda datang, Ismail Marzuki
sempat keluar dari RRI dan kembali bergabung setelah stasiun radio tersebut bisa diambil alih. Ia berhasil
menciptakan sebuah lagu untuk pemilihan umum yang disiarkan pertama kali dalam Pemilu 1955. Ismail
Marzuki meninggal dunia pada tanggal 25 Mei 1958 di usia 44 tahun karena penyakit paru-paru.

Ia meninggal di pangkuan sang istri Eulis, dan disaksikan oleh anak semata wayangnya Rahmi Asiah. Jenazah
Ismail Marzuki dimakamkan di TPU Karet Bivak di Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Prestasi

Ismail adalah musisi, dia adalah pahlawan nasional berasal dari daerah Betawi dan berjuang mewujudkan
Integrasi Bangsa dan Negara Indonesia melalui Seni dan Sastra, ia menciptakan banyak lagu.

Dari ratusan lagu yang diciptakan Ismail Marzuki, berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Gugur Bunga
2. Rayuan Pulau Kelapa
3. Juwita Malam
4. Indonesia Pusaka
5. Wanita
6. Sabda Alam
7. Rindu Lukisan
8. Halo Halo Bandung
9. O Sarinah
10. Sepasang Mata Bola
11. Selendang Sutra
12. Aryati
13. Melati di Tapal Batas
14. Jangan Ditanya
15. Beta dan Ayunda
16. Bunga Anggrek
17. Sapu Tangan dari Bandung Selatan
18. Bunga Rampai
19. Kunang-kunang
20. Bandung Selatan di Waktu Malam

Penghargaan untuk Ismail Marzuki

Melansir dari laman smartcity.jakarta.go.id, semasa hidup Ismail Marzuki telah menciptakan hingga 250 lagu
dalam 27 tahun berkarya.

Dari berbagai penghargaan yang ia terima, salah satunya berasal dari Presiden Soekarno yang memberinya
piagam Wijayakusuma pada tanggal 17 Agustus 1961 atas dedikasi dan kecintaannya pada tanah air.

Sementara melansir laman Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta, pada 10 November 1968 Gubernur DKI
Jakarta Ali Sadikin kemudian mengabadikan nama Ismail Marzuki untuk menggantikan nama Taman Raden
Saleh.

Gubernur Ali Sadikin juga mengubah fungsinya menjadi pusat kesenian untuk seniman Jakarta berkarya yang
masih digunakan hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai