Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SEMINAR AKUNTANSI

RINGKASAN ARTIKEL

Dosen Pengampu
Ni Nyoman Ayu Suryandari, SE, M.Si, Ak.,CA

Oleh :
Nama : Ni Komang Ayu Widianingrum
NIM/No : 2002622010163/15
Kelas : Akuntansi A Malam

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AJARAN 2023
Judul artikel Pengaruh Fee Audit Dan Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit
Nama penulis Yulaeli
Nama jurnal Jurnal Buana Akuntansi
Tahun/ Volume 2022/ Vol.7
Latar belakang 1. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya perbedaan hasil dari
penelitian sebelumnya di mana Sebagian besar penelitian sebelumnya
yang menyelidiki pengaruh fee audit dan audit tenure terhadap kualitas
audit melaporkan hasil yang beragam.
2. Terdapat pertentangan hasil beberapa penelitian sebelumnya terkait
pengaruh fee audit terhadap kualitas audit, seperti penelitian oleh Sitta
(2018) yang menyatakan apabila terjadi kenaikan fee audit maka
kualitas audit perusahaan juga mengalami peningkatan. Aldona (2018)
menjelaskan bahwa Negara Cina dan negara non-AS lainya menerapkan
pembebanan yang lebih tinggi untuk jasa auditor yang berkualitas.
Teori signaling memberikan sinyal pada pengguna jasa KAP, dengan
demikian diharapkan pemakai jasa audit dapat membedakan kualitas
layanan KAP sesuai dengan pemakai kepentingan (Aldona, 2018).
Meskipun banyak penelitian yang menyatakan terdapat korelasi fee
audit terhadap kualiatas audit, hasil penelitan Nobeilia et al (2019)
menyatakan bahwa fee audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit,
sehingga masih ada perbedaan beberapa hasil penelitian sebelumnya.
Teori Teori sinyal
Pencetus Signaling theory ini adalah Spence yang melakukan penelitian
dengan judul Job Market Signaling pada tahun 1973.Signaling theory
(signalling theory) berawal dari tulisan George Akerlof pada karyanya
ditahun 1970 “The Market for Lemons”, yang memperkenalkan istilah
informasi asimetris (assymetri information). Pemikiran Akerlof (1970)
tersebut dikembangkan oleh Spence (1973) dalam model keseimbangan
sinyal (basic equilibrium signaling model).
Teori Sinyal (Signaling Theory) memusatkan perhatiannya pada pengaruh
perubahan prilaku dari pengguna informasi. Informasi dapat dikategorikan
menjadi good news dan bad news yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan pembacanya. Informasi penentuan tarif yang tinggi dapat
diartikan menjadi Good- news yang mengasumsikan bahwa auditor
tersebut memiliki pengalaman jam terbang yang lebih tinggi dan label
kredible sehingga dianggap mampu untuk memberikan kualitas audit yang
memadai (Scott, 2012).
Metodologi A. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif
B. Riset ini memakai data sekunder berupa laporan tahunan ataupun
laporan keuangan yang diterbitkan berturut-turut selama tahun
2018-2020 dalam perusahaan manufaktur dengan sektor aneka
industri dan juga perusahaan sektor properti, perumahan dan
konstruksi bangunan yang sudah tercantum dalam BEI dengan
sampel sebanyak 129 perusahaan.
C. Pemilihan sampel dalam riset ini memakai metode purposive
sampling.
D. Alat analisis dan juga pengujian dengan memakai uji asumsi regresi
logistik
Model
penelitian
Fee Audit

Kualitas Audit
Audit Tenure

Lokasi Bursa Efek Indonesia (perusahaan manufaktur dengan sektor aneka industri
dan juga perusahaan sektor properti, perumahan dan konstruksi bangunan)
Tahun amatan 2018-2020
Definisi Variabel dependen
operasional (Y) Kualitas Audit
Definisi :
menurut Arens, et. al, (2015:103) Kualitas audit adalah bagaimana cara
memberitahu seorang audit mendeteksi salah saji material laporan dalam
laporan keuangan, aspek deteksi adalah cerminan dari kompetensi auditor,
sedangkan pelaporan adalah cerminan dari integritas auditor, khususnya
independesi auditor
Indikator :
Pada penelitian ini kualitas audit diukur dengan memakai variabel dummy
dalam pemberian kode 1 dan juga 0 kepada perusahaan sampel dengan
meninjau pada ukuran KAP yang telah melakukan pengauditan kepada
perusahaan itu. Sedangkan untuk Kode 1 dilakukan untuk perusahaan yang
diaudit dari KAP Big Four, sedangkan kode 0 dilakukan untuk perusahaan
yang diaudit dari KAP Non-Big Four (Sitta, 2018).
Kualitas Audit = Variabel Dummy...............(1)

Variabel Independen
(X1) Fee Audit
Definisi :
Menurut Mulyadi (2016:63) fee audit merupakan fee yang diterima
akuntan publik setelah melaksanakan jasa audit, berupa imbalan atau upah
Indikator :
Pada penelitian ini Fee Audit diukur dengan memakai logaritma natural
berasal dari data atas pada akun professional fees. Sedangkan pada dasar
dalam mengambil suatu keputusan ini ialah belum terdapatnya data fee
audit yang tersedia, disebabkan adanya proses dalam mengungkap data fee
audit di Indonesia dalam bentuk voluntary disclosure, maka masih sedikit
perusahaan yang mendaftarkan data ke annual report (Sitta, 2018).

(X2) Audit Tenure


Definisi :
Audit tenure adalah masa
perikatan antara auditor dan klien terkait jasa audit yang disepakati
sebagai jangka waktu
hubungan auditor dengan klien (Kurniasih, 2014).
Audit tenure adalah masa
perikatan antara auditor dan klien terkait jasa audit yang disepakati
sebagai jangka waktu
hubungan auditor dengan klien (Kurniasih, 2014).
Masa perikatan antara auditor dan klien terkait jasa audit yang
disepakati sebagai
jangka waktu hubungan auditor dengan klien biasa disebut audit tenure
(Kurniasih, 2014).
Audit tenure merupakan masa perikatan antara auditor dan klien terkait
jasa audit yang disepakati sebagai jangka waktu hubungan auditor dengna
klien (Kurniasih, 2014)
Indikator :
Pada penelitian ini masa kerja audit diukur dalam satuan jumlah tahun,
berapa panjang waktu yang doperlukan oleh auditor dalam mengecek
laporan keuangan klien dalam beberapa tahun berturut-turut dan dapat
dilihat dari laporan kewajaran berdasarkan opini auditor (Fajar Riyani et
al., 2021). Audit tenure diukur dengan cara memakai skala interval dengan
disesuaikannya pada lamanya keterlibatan KAP kepada perusahaan.
Auditor client tenure dapat dilakukan penghitungan dari jumlah tahun yang
mana KAP sudah menjalankan suatu perikatan audit kepada auditee. Tahun
ke 1 dalam perikatan diawali dari angka satu dan juga akan ditambah 1
ketahun selanjutnya (Sri, 2013)
Hipotesis H1 : Fee Audit berpengaruh terhadap kualitas audit
H2: Audit Tenure berpengaruh terhadap kualitas audit
Hasil 1. Pengaruh Fee audit terhadap kualitas audit
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara fee audit terhadap kualitas audit. Semakin tinggi fee audit yang
diterapkan maka semakin tinggi kualitas audit yang dihasilkan
H1 : diterima

2. Pengaruh Audit tenure terhadap kualitas audit


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audit tenure tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit. Lamanya periode perikatan antara auditor dengan
klien tidak mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan.
H2 : ditolak
Kesimpulan Berdasarkan riset yang dilakukan peneliti mengenai pengaruh fee audit
dan audit tenure terhadap kualitas audit hasil riset menunjukkan bahwa fee
audit memberikan pengaruh yang positif dan juga signifikan terhadap
kualitas audit. Sedangkan hasil penelitian terkait audit tenure menunjukkan
bahwa audit tenure tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Sehingga
dari hasil penelitian ini menolak hipotesis penelitian audit tenure
memberikan pengaruh yang positif kepada kualitas audit. Kualitas audit
diukur berdasarkan dua kategori dengan memakai variabel dummy,
pemberian kode 1 dan juga 0 pada perusahaan sampel yang ditunjukkan
dengan ukuran KAP yang melakukan audit di perusahaan. Kode 1 untuk
perusahaan yang diaudit dari KAP Big Four sedangkan kode 0 buat
perusahaan yang diaudit dari KAP Non-Big Four. Biaya audit tergantung
dari penggunaan logaritma natural pada data di akun biaya profesional
Saran Riset berikutnya disarankan bisa memperluas variabel-variabel lain di luar
yang dipakai pada riset ini, seperti reputasi KAP, ukuran KAP, audit dan
yang lain. Riset selanjutnya diharapkan dapat memperluas tahun
pengamatan. Riset selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan sektor
perusahaan dalam penelitiannya

Anda mungkin juga menyukai