Anda di halaman 1dari 3

KajianTeknisPembenihanIkanKakapPutih (Latescalcalifer) di

BalaiBesarPerikananBudidaya Air Payau, Jepara – Jawa Tengah

Siti Subakti1), Sri BudianiSamsuharapan2), MochammadHeri Edy2)


1)
TarunaSekolah Tinggi Perikanan Jakarta.
2)
DosenSekolah Tinggi Perikanan Jakarta.
JL. AUP, RT. 1/ RW. 9, Jati Padang, Ps. Minggu
sitisubakti01@gmail.com

Abstrak

Dalam usaha budidaya ikan kakap putih ketersediaan benih yang tepat,
baik dalam jumlah maupun waktu serta kualitas menjadi faktor utama untuk
menjamin kelangsungan usaha. Sarana dan prasarana dibutuhkan sebagai
penunjang utama dalam proses pemeliharaan ikan kakap putih. Wadah
pemeliharaan yang digunakan berukuran 4mx2m x 1m dengan kontruksi bak
beton yang dibuat secara permanen. Media yang digunakan terlebih dahulu di
sterilisasi dengan menggunakan sand filter. Penebaran larva dengan padat tebar
63 ekor/m3 dengan jumlah 400.000 ekor dari kapasitas 6m3. Jenis pakan yang
diberikan berupa pakan alami dan pakan buatan. Hasil pemeliharaan
menunjukan bahwapertumbuhanpemeliharaan larva kakap putih mengalami
perbedaan sebanyak 6,3% dengan total panen 131.200 ekor selama 30 hari
pemeliharaan. Hal ini terjadi karena ukuran larva yang tidak seragam, dan
kurangnya pemberian pakan pada larva. Analisa usaha yang didapat dengan
keuntungan Rp.16.400.000, dari biaya produksi Rp.12.712.500 dan biaya
investasi Rp.116.050.000.

Kata kunci :Kultur pakan alami, Pembenihan ikan kakap putih.


Technical Study of White Snapper (LatesCalcalifer) in
BalaiBesarPerikananBudidaya Air Payau, Jepara – Jawa Tengah

Siti Subakti1), Sri BudianiSamsuharapan2), MochammadHeri Edy2)


1)
TarunaSekolah Tinggi Perikanan Jakarta.
2)
DosenSekolah Tinggi Perikanan Jakarta.
JL. AUP, RT. 1/ RW. 9, Jati Padang, Ps. Minggu
sitisubakti01@gmail.com

Abstract

In the cultivation of white snapper, the availability of appropriate seeds,


both in quantity and time as well as quality are the main factors to ensure
business continuity. Facilities and infrastructure are needed as the main support
in the process of maintaining white snapper. The maintenance container used is
4mx2m x1mwith permanent concrete tub construction. The media used is first
sterilized using a sand filter. Larvae were with a density of 63 individuals / m 3 with
a total of 400.000 birds with a capacity of 6 m 3. The type of feed given is natural
food and artificial feed. The results of maintenance showed that the growth of the
maintenance of white snapper larvae experienced a difference of 6.3% with a
total harvest of 131.200 birds for 30 days of maintenance. This happens because
the size of the larvae that are not uniform, lack of feeding on larvae. Business
analysis obtained with a profit of Rp.16.400.000, from the production cost of
Rp.12.712.500 and an investment cost of Rp.116.050.000.

Key words: Natural food culture, White snapper hatchery


.

Anda mungkin juga menyukai